standar operasional dan prosedur pemeliharaan perawatan tabel ok

52
4.4 Standar Operasional dan Prosedur Pemeliharaan Perawatan Dalam merawat dan memelihara bangunan gedung asrama A Politeknik Negeri Bandung diperlukan acuan dan pegangan untuk dapat memahami kegiatan dalam suatu pekerjaan dengan baik. adapun beberapa pedoman yang digunakan dalam perawatan dan pemeliharaan bangunan gedung asrama A ialah : - Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 24/PRT/M/2008, tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung - Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 16/PRT/M/2010, tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung - Modul kuliah Perawatan Bangunan 1 (2014) - Bahan ajar Perawatan dan Perbaikan Gedung Dilakukannya perawatan dan pemeliharaan bangunan gedung asrama A POLBAN adalah untuk meminimalisir dan menghindari terjadinya kerusakan yang akan mengakibatkan terganggunya akifitas yang dilakukan dalam bangunan gedung tersebut. Maka dari itu perlu adanya sebuah standar operasional dan prosedur untuk seluruh aspek pada bangunan agar tidak adanya kesalahan dalam pelaksanaan perawatan dan pemeliharaan.

Upload: f

Post on 06-Sep-2015

123 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

m

TRANSCRIPT

4.4 Standar Operasional dan Prosedur Pemeliharaan PerawatanDalam merawat dan memelihara bangunan gedung asrama A Politeknik Negeri Bandung diperlukan acuan dan pegangan untuk dapat memahami kegiatan dalam suatu pekerjaan dengan baik. adapun beberapa pedoman yang digunakan dalam perawatan dan pemeliharaan bangunan gedung asrama A ialah : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 24/PRT/M/2008, tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 16/PRT/M/2010, tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung Modul kuliah Perawatan Bangunan 1 (2014) Bahan ajar Perawatan dan Perbaikan GedungDilakukannya perawatan dan pemeliharaan bangunan gedung asrama A POLBAN adalah untuk meminimalisir dan menghindari terjadinya kerusakan yang akan mengakibatkan terganggunya akifitas yang dilakukan dalam bangunan gedung tersebut. Maka dari itu perlu adanya sebuah standar operasional dan prosedur untuk seluruh aspek pada bangunan agar tidak adanya kesalahan dalam pelaksanaan perawatan dan pemeliharaan. Beberapa komponen yang akan dibahas pada bangunan gedung asrama A POLBAN yang terdiri dari struktur, arsitektur, mekanikal dan elektrikal adalah sebagai berikut :4.4.1 Struktur Standar operasional dan Prosedur pemeliharaan dan perawatan untuk struktur pada bangunan bangunan gedung asrama A POLBAN adalah sebagai berikut :

Tabel ... Standar Operasional Prosedur Pemeliharaan dan Perawatan StrukturNoSpesifikasiGambarPemeliharaanPerawatan

Skala WaktuProsedur Pemeliharaan

HarianmingguanBulananTahunan

1Plat Betona. kebocoran yang terjadi pada plat lantai karena adanya retak rambut pada konstruksi plat, sehingga air kamar mandi meresap ke dalamnya dan keluar ke bagian lain bangunan sebagai kebocoran. Pemeliharaannya : Bersihkan kotoran yang menempel pada permukaan beton secara merata Cat kembali dengan cat emulsi atau cat yang tahan air dan asam pada permukaannya. Pada retakan plat atau dinding beton dapat digunakan bahan Epoxy

4.4.2 ArsitekturalPemeliharaan yang dirancang dengan baik terhadap suatu komponen akan mementukan kualitas fungsi dari komponen tersebut. Dengan melakukan perawatan dan pemeliharaan dengan baik dan dilakukan secara berkala akan membuat umur komponen (life time) menjadi lebuh panjang. Acuan yang dipakai untuk dapat memahami kegiatan dalam suatu pekerjaan dengan baik ialah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 24/PRT/M/2008, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 16/PRT/M/2010, Modul kuliah Perawatan Bangunan 1 (2014), Bahan ajar Perawatan dan Perbaikan Gedung,Terdapat beberapa komponen arsitektural dalam bangunan gedung asrama A POLBAN yang akan dilakukan upaya pemeliharan dan perawatan adalah sebagai berikut :a. Plafondb. Dindingc. Kusend. Pintu dan Jendelae. Lantai Standar operasional dan Prosedur pemeliharaan dan perawatan untuk struktur pada bangunan bangunan gedung asrama A POLBAN terdapat pada tabel ..... berikut

Tabel ... Standar Operasional Prosedur Pemeliharaan dan Perawatan ArsitekturNoSpesifikasiGambarPemeliharaanPerawatan

Skala WaktuProsedur Pemeliharaan

HarianmingguanBulananTahunan

1.Plafound

Bersihkan kotoran yang melekat sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali dari kotoran yang melekat. Gunakan sikat atau kuas sebagai alat pembersih Pengecetan ulang dilakukan 5-8 tahun sekali (estetika dan perlindungan cuaca) Bila terkena air plafon gypsum harus diperbaiki atau diganti. Bila plafon rusak permukaannya karena kebocoran, segera ganti dengan yang baru Kupas/korek bagian yang telah rusak karena air. Tutup dengan bahan serbuk gipsum (gypsum powder) yang telah diaduk dengan air. Ratakan dengan menggnakan kape atau plastik keras hingga rata dengan permukaan di sekitarnya. Tunggu hingga kering, kemudian ampelas dengan ampelas no. 2. Tutup dengan plamur tembok dan cat kembali sesuai dengan warna yang dikehendaki.

2.Dinding plester aci

Dinding retak Pemeriksaan dilakukan 1 bulan sekali (estetika) pengecatan ulang dilakukan pada dinding bangunan setiap 2 (dua) atau 3 (tiga) tahun (eksterior). Interior dilakukan pengecatan ulang setiap 5-8 tahun sekali (estetika dan perlindungan cuaca) Ketika pelaksanaan pengecatan diperlukan kelengkapan keselamatan kerja.a. Bila dinding rembes air atau selalu basah Hilangkan plesteran dinding terlebih dahulu. Ukur sekitar 15 sampai dengan 30 cm dari sloof dinding yang ada ke arah vertikal. Kupas dengan sendok mortar atau alat pahat dsb., spesi yang terdapat di antara batu bata setebal setengah dari ketebalan bata, dalam arah horizontal sepanjang 1 (satu) meter. Gantikan mortar yang telah dikupas dengan spesi atau mortar kedap air (campuran: 1 PC : 3 Pasir). Bila telah mengering lanjutkan ke arah horizontal selanjutnya. Bila telah selesai satu sisi dinding, lakukan pada sisi yang lain hal serupa. Kemudian plester kembali dinding dengan campuran yang sesuai.

b. Bila dinding retakDiperiksa terlebih dahulu, apakah keretakan disebabkan oleh faktor muai susut plesteran dinding atau akibat dampak kegagalan struktur bangunan gedung.Bila keretakan diakibatkan oleh muai susut plesteran dinding, maka: Buat celah dengan pahat sepanjang retakan. Isi celah dengan spesi atau mortar kedap air (campuran: 1 PC : 3 Pasir). Kemudian rapikan dan setelah mengering plamur serta cat dengan bahan yang serupa.c. Bila dinding basah karena saluran air bocorPerbaikan yang dilakukan pada dinding yang basah karena saluran air yaitu terlebih dahulu memperbaiki saluran air.

3Cat dinding

pengecatan ulang dilakukan pada dinding bangunan setiap 2 (dua) atau 3 (tiga) tahun (Permen PU No.24 2008) untuk perawatan dinding agar tampak terawat dan indah lakukanlah pengecatan ulang setiap 6-12 bulan sekali. Pilihlah cat yang berkualitas tinggi dan sesuaikanlah warna catnyaa. Bila Menggelembung (Blestering) Kupas/kupaslah lapisan cat yang menggelembung dan haluskan permukaannya dengan kertas ampelas. Beri lapisan cat baru hingga seluruh permukaan tertutup rata. Kupaslah lapisan yang mengelupas dan bersihkan dengan kertas ampelas hingga permukaan rata, halus & kering. Beri lapisan cat yang baru hingga permukaan tertutup rata.b. Retak-retak Kupaslah seluruh lapisan cat, dan permukaannya haluskan dengan kertas ampelas kemudian bersihkan. Beri lapisan cat baru c. Perubahan Warna Pilihlah jenis cat lain. Lakukan kembali persiapan permukaan dan lapisi dengan cat dasar tahan alkali.

3.KusenKusen yang berlubang Bersihkan kusen kayu dari debu yang menempel setiap hari.- Bila kusen dipolitur usahakan secara periodik dilakukan polituran kembali setiap 6 (enam) bulan sebagai pemeliharaan permukaan.- Bila kusen dicat dengan cat kayu maka usahakan pembersihan dengan deterjen atau cairan sabun dan gunakan spon untuk membersihkannya.

a. Jika kusen lama yang terdapat pada gedung asrama a polban mengalami kerusakan sehingga harus mengganti dengan yang baru, maka digunakan kusen alumunium untuk meminimalisir dimakannya rayap.b. Jika harus diperbaiki, diganti bagian yang rusak dengan yang baru sejauh masih serupa dalam ukuran.c. Kusen aluminium dan kusen fiber/plastik dipasang setelah semua dinding diplaster denga rapi.d. Beri ruangan dengan ukuran yang telah ditentukan untuk memasang kusen aluminium.e. Plaster dengan rapi dan simetris semua ruangan kosong tersebut sehingga pemasangan kusen menjadi lebih mudah dan hasilnya akan sempurna.f. Pasang semua kusen menggunakan sekrup fishcer yang di bor pada semua sisi dinding ruangan (atas, bawah, kanan dan kiri).

4.Pintu Untuk pintu kaca, bersihkan setiap hari dari debu dan kotoran Pembersihan kotoran dengan menggunakan alat pembersih kaca dan glass cleaner 3 hari sekalia. Jika Pintu lama mengalami kerusakan sehingga harus mengganti dengan yang baru. Ganti pintu lama dengan yang baru sejauh masih serupa dalam ukuran.b. Siapkan bahan dan perlengkapan untuk memperbaiki pintu seperti obeng,palu, kacamata pelindung.c. lepaskan dua buah sekrup yang terdapat di permukaan pelat samping handle yang lama padapintu. Putarlah sekrupnya dengan obeng, berlawanan arah dengan jarum jam.d. Lepaskan juga sekrup yang terdapat di permukaan handle. Handle akan terasa longgar di kedua sisinya, maka bersiaplah untuk memegang sisinya yang berlawanan. Copotkan handle yang sudah terlepas tadi dari kedua sisinya.e. Tekan keluar pelat kunci hinga lepas dari lubangpintu.f. Putar sekrup pada pelat yang terdapat di kusenpintu. Lepaskan pelat tersebut dari kusen.g. Ukur ulang kesesuaian pelat handle baru untuk masuk di tempat yang sudah ada. Bila terlalu sempit, perlebar rongganya memakai palu dan pahat kayu.h. Tekan pelat kunci yang baru ke dalam lubang dipintu. Pastikan rata dengan permukaan kayu, sehinggapintudapat tertutup sempurna. Sekruplah pelat tadi menggunakan obeng.i. Masukkan handlepintubaru ke dalam lubang padapintu, dan sesuaikan dengan plat kunci yang sudah di sekrup tadi. Pasang sekrup untuk sisi handle yang sudah terpasang. Cek pula handle ysng belum disekrup, supaya pergerakan handlepintudalam membuka tidak terjadi kesalahan.j. Pasanglah pelat yang menempel di kusen sesudahnya, cobalah untuk membuka dan menutuppintuberulang kali.

Kunci dan engsel Periksa keadaan kunci dan engsel pada pintu yang tingkat penggunaannya tinggi, seperti pintu keluar, pintu ruangan dan lain sebagainya. Lumasi bagian yang bergerak dengan pelumas, sekaligus menghilangkan karat yang terbentuk karena kotoran dan cuaca/debu. Lakukan pelumasan sekurangnya 2 (dua) bulan sekali. Gunakan pelumas yang sesuai yaitu pelumas pasta atau pelumas cair lainnya.

Jika kunci dan engsel lama mengalami kerusakan sehingga harus mengganti dengan yang baru. Ganti kunci dan engsel lama dengan yang baru sejauh masih serupa dalam ukuran.

5Jendela

bersihkan setiap hari dari debu dan kotoran Pembersihan kotoran dengan menggunakan alat pembersih kaca dan glass cleaner 3 hari sekali Jika Jendela mengalami kerusakan sehingga harus mengganti dengan yang baru. Ganti jendela lama dengan yang baru sejauh masih serupa dalam ukuran.

6Lantai Bersihkan lantai minimal 3 (tiga) kali setiap hari Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya yaitu: Mesin poles, dry & wet vacuum cleaner, ember, stripping pad, chemical cleaner, sikat tangan, sponge/tapas, stick mop, check mesin- mesin harus siap pakai, bila kedapatan ada kabel yang terkelupas harus diperbaiki dahulu, karena sangat berbahaya bagi keselamatan. Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah / asbak dan benda lain yang berada pada lokasi kerja, kemudian disingkirkan untuk sementara dan ditempatkan kembali apabila pekerjaan telah selesai dikerjakan. Vacuum/sapu lantai keramik terlebih dahulu untuk menghilangkan debu Basahilah lantai keramik merata, gunakan bahan kimia chemical cleaner atau yang setara dicampur air (1:20) tunggu 5 (lima) menit, lakukan brushing dengan pad halus. Lakukan pembersihan sudut-sudut lantai yang tidak terjangkau oleh mesin poles, gunakan sikat dorong (sikat tangan/tapas) pakai sarung tangan karet untuk mencegah kulit tangan terlindung dari bahan kimia yang digunakan. Gunakan wet vacuum cleaner untuk menghisap cairan kotoran lantai keramik yang terangkat. Untuk menjaga kebersihan dari debu dan kotoran pada permukaan keramik digunakan sapu/mesin penghisap dan kemudian dipel. Pembersihan dilakukan setiap hari agar terhindar dari debu dan kotoran.a. Perbaikan lantai retak Lepaskan lantai keramik yang retak secara hati-hati agar keramik yang masih utuh tidak ikut terlepas. Korek nat dengan benda tajam, setelah itu lepaskan atau pecahkan pasangan lantai sampai ke dasar. Selanjutnya, buat dasar lantai kemudian pasang keramik penggantinya. Sebelum pemasangan keramik, rendamlah keramik di dalam air selama sekitar 15 sampai 20 menit. Saat pemasangan keramik biarkan celah nat (jarak antara masing-masing keramik biasanya 3 s/d 5mm ) terbuka hingga semen perekat didalamnya kering dan keramik merekat erat. Setelah dirasa cukup kering, maka celah nat tersebut siap untuk diisi dengan semen dan campuran air guna menutup nat tersebut. Jikanat lantai keramik yang rusak, bersihkan nat terlebih dahulu dengan cara dikorek, kemudian siram dengan air bersih. Lalu, isi celah nat dengan campuran yang agak cair dan biarkan meresap sampai ke dalam. Pada waktu isian tersebut masih setengah kering, ikuti dengan campuran yang lebih kental sambil ditekan-tekan agar padat. Sebelum isian tersebut mengering, bersihkan sisa-sisa bahan pengisi yang tercecer di permukaan lantai dengan lap kering.

Dinding kamar mandi

Pembersihan dinding keramik dilakukan setiap hari yang dilakukan sebanyak 2 kali pada saat pagi dan sore (kesehatan) Gunakan bahan pembersih yang tidak merusak semen pengikat keramik. Disarankan yang tidak mengandung air keras atau asam kuat. Sikat permukaan keramik dengan sikat plastik halus dan bilas dengan air bersih. Gunakan disinfectant untuk membunuh bakteri yang ada dilantai atau dinding yang bersangkutan minimal 2 (dua) bulan sekali. Keringkan permukaan dengan kain pel kering. Penggantian keramik dinding jika terjadi kerusakan (estetika) Bila dinding basah karena saluran air bocor Perbaikan yang dilakukan pada dinding yang basah karena saluran air yaitu terlebih dahulu memperbaiki saluran air.

4.4.3 Mekanikal dan elektrikalDengan melakukan perawatan dan pemeliharaan dengan baik dan dilakukan secara berkala akan membuat umur komponen (life time) menjadi lebuh panjang dan juga akan menentukan kualitas dan fungsi dari komponen tersebut. Adapun acuan yang dipakai untuk dapat memahami kegiatan dalam suatu pekerjaan dengan baik ialah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 24/PRT/M/2008, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 16/PRT/M/2010, Modul kuliah Perawatan Bangunan 1 (2014), Bahan ajar Perawatan dan Perbaikan Gedung, dan Mekanikal Elektrikal karya Ir. Sunarno (2011). Bahan Ajar Pompa dan Kompresor.Terdapat beberapa komponen mekanikal elektrikal dalam bangunan gedung asrama A POLBAN yang akan dilakukan upaya pemeliharan dan perawatan adalah sebagai berikut :1. Mekanikala. Instalasi Plambing sistem Sumber air b. Instalasi Plambing sistem air bersih c. Instalasi Plambing sistem air kotord. Pompa2. Elektrikala. Instalasi Sistem Titik Penerangan (Lampu), Instalasi Titik Dayab. Armatur Listrikc. Sistem instalasi Listrik

NoSpesifikasiGambarPemeliharaanPerawatan

Skala WaktuProsedur Pemeliharaan

HarianmingguanBulananTahunan

Mekanikal

1.Sumur

Dilakukan pembersihan sumur dari lumut yang menempel minimal setahun sekali Jika air yang terdapat pada sumur mengalami kekeringan jangka panjang maka cari alternatif sumber air lain Pemanfaatan air sungaiUntuk keperluan seperti mandi, mencuci bisa memanfaatkan air sungai yang terdapat disekitar Kampus Politeknik Negeri Bandung. Pemanfaatan air sungai dapat menjadi langkah realistis yang bisa diterapkan oleh asrama polban sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi kekurangan sumber air tanah. Keuntungan dari pemanfaatan sungai ini adalah sebagai sumber air yang dapa digunakan untuk keperluan toilet sedangka kekurangannya ialah kualitas air yang tidak jernih sehingga perlu dilakukan proses filterisasi terlebih dahulu sebelum digunakan agar air yang digunakan menjadi lebih baik.

2.Saluran Air Bersih Periksa saluran air bersih dengan pipa PVC yang tidak terlindung dari panas matahari Periksa apabila terjadi kebocoran Jika terdapat kebocoran periksa saluran pada pipa PVC Bila terjadi kebocoran pada sambungan pipa PVC, maka matikan akiran air dari stop kran yang ada. Lem kembali dengan lem PVC sejenis dengan pipa atau balut dengan karet bekas ban dalam motor untuk kondisi darurat. Jalankan kembali air bersih yaang ada.

3.Saluran air kotor Periksa saluran tegak air kotor pada bangunan Bersihkan saluran terbuka air kotor sekurang-kurangnya 1 (Satu) bulan sekali Periksa bak kontrol a. Bila ditemui terdapat kebocoran Ampelas atau buat kasar permukaan yang retak atau pada ujung sambungan. Beri lem PVC pada daerah yang ingin disambung. Sambungkan kembali bagian tersebut. Pada bak kontrol saluran beri jeruji dari batang besi sebagai penghalang sampah agar saluran tidak tersumbat.

3Pompa

Pemeriksaan motor dan Starter dilakukan secara rutin. Perhatikan cara pemasangan instalasi pipa untuk pompa :a. Memeriksa indikasi status pompa air bersihb. Memeriksa trip alarm pompa air bersihc. Bersihkan dan berikan pelumas pada pompa air setiap 6 bulan satu kali

a. cara pemasangan pompa air yang baik Tempatkan pompa air sedekat mungkin dengan sumber air Kedalaman permukaan air tanah harus sesuai dengan kemampuan daya hisap pompa Cadangan air tanah harus mencukupi kapasitas pompa dan kecepatan hisap pompa Bila ternyata cadangan air kurang, maka diameter sumur air diperbesar menjadi 4 dan dinding dari pipa sumur air diberi beberapa lubang sehingga air tanah dapat masuk melalui lubang tersebut Sebelum pemasangan pompa, harus dipastikan cadangan air yang tersedia mampu melayani kecepatan hisap pompa Hindarilah penggunaan pipa air baru untuk menguras/membersihkan air tanah yang tercampur dengan lumpur.b. Sistem instalasi pipa pada pompa guna mempermudah dan menghemat biaya pemeliharaan dan perbaikan Sambungan-sambungan pada pipa hisap harus betul-betul rapat, tidak boleh ada kebocoran, karena kebocoran akan mengganggu penghisapan pompa atau pompa tidak akan menghisap sama sekali Ukuran pipa harus sesuai dengan diameter lubang hisap pada pompa. Pipa hisap yang lebih kecil akan mengakibatkan penurunan kapasitas pompa Hindarkan belokan-belokan dan sambungan-sambungan yang tidak perlu atau usahakan sambungan dan belokan seminimal mungkin Jika pompa dorong pipa melebihi 15cm dari kedudukan pompa, disarankan memasang check valve Disarankan memasang flange pada instalasi pipa hisap atau pipa dorong agar mudah membuka/memasang saat dilakukan perbaikan.(Sumber: Buku Bahan Ajar Sanitasi Pemukiman)

Wastafel

Pembersihan wastafel dilakukan setiap hari yang dilakukan sebanyak 2 kali pada saat pagi dan sore (kesehatan) Periksa sekurang-kurangnya setiap 2 (dua) bulan setiap kran yang ada Kencangkan baut pengikat putaran kran Ganti bila perlu, seal/karet pada batang putar ulir kran

Kran Air Periksa sekurang-kurangnya setiap 2 (dua) bulan setiap kran yang ada Kencangkan baut pengikat putaran kran Ganti bila perlu, seal/karet pada batang putar ulir kran

Elektrikal

Instalasi Titik Penerangan

Dilakukan pemeriksaan 3 bulan sekali Periksa arus listrik pada lampu dan saklar

Instalasi Titik Daya

Dilakukan pemeriksaan 3 bulan sekali Periksa arus listrik pada stop kontak

Armatur Lampu

Sebelum melakukan pekerjaan, persiapkan peralatan pekerjaan pembersihan komponen lampu. matikan sumber listrik. Lepaskan material penutup dan juga lampunya, louver, plastik atau panel glass, kemudian lepaskan lampu dari armatur bersihkan unit dasar, kotoran yang banyak pada armature paling atas dilakukan pembersihan terhadap debu yang menempel dengan periksa material penutup dan lampu. Setelah semua material dibersihkan, lampu yang telah dibersihkan dipasang kembali dengan benar seperti semula.

a. Langkah langkah atau metode dalam pekerjaan perbaikan Lampu Pekerjaan yang dilakukan pemeriksaan dan perbaikan. Pekerjaan dilakukan secara berkala atas unjuk kerja lampu Pekerjaan dilakukan pada site komponen. Pekerjaan perbaikan dilakukan oleh teknisi yang mendapat perintah dari chief engineer. Persiapkan terlebih dahulu peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan pembersihan atau penggantian komponen lampu. matikan sumber listrik yang terhubung dengan armatur yang akan dibersihkan, agar keselamatan pekerja lebih terjamin. Lepaskan material penutup dan juga lampunya, louver, plastik atau panel glass, kemudian lepaskan lampu dari armatur Pada saat melakukan pekerjaan usahakan untuk mengurangi goncangan pada saat bekerja dekat dengan soket listrik, karena bila terjadi goncangan yang cukup kuat maka akan berakibat pada putusnya rangkaian listrik. Kemudian bersihkan unit dasar, Selanjutnya periksa material penutup dan lampu. Apabila lampu telah mati maka segera mungkin lampu diganti dengan yang baru. Setelah semua material dibersihkan, lampu baru atau lampu yang telah dibersihkan dipasang kembali dengan benar seperti semula. Masalah lain yang sering timbul adalah dudukan lampu tidak terpasang dengan baik sehingga sering kali lampu dan dudukannya bergelantungan pada kabelnya. Perbaiki dengan cara mematikan arus listrik, lepas lampu, lalu sekrup dudukan lampu kembali ke plafon.

Armatur Saklar

Pemeriksaan dilakukan setiap hari Jika terjadi kerusakan periksa inslatasi arus saklarnya Jika terjadi kerusakan pada armatur saklar yang lama dan harus mengganti dengan yang baru, maka ganti armatur yang lama dengan yang baru. Pekerjaan yang dilakukan pemeriksaan dan perbaikan. Pekerjaan dilakukan secara berkala atas unjuk sakelar Pekerjaan dilakukan pada site komponen saklar. Pekerjaan perbaikan dilakukan oleh teknisi yang mendapat perintah dari chief engineer. Permasalahan pada saklar adalah dudukan panelnya (inbow doss) sering longgar terhadap dinding sehingga menyebabkan panel serta kabel-kabelnya bergelantungan. Hal ini berbahaya dan harus diperbaiki secepatnya. Untuk keselamatan saat perbaikaan agar tidak tersengat arus listrik maka matikanlah sambungan listrik terlebih dulu, Bersihkan debu dan kotoran pada saklar kencangkan sekrup panel saklar pada dinding. Apabila panel saklar rusak dan tak dapat diperbaiki, maka ganti dengan yang baru.

Armatur Stop Kontak

Pemeriksaan dilakukan setiap hari Jika terjadi kerusakan periksa inslatasi arus stop kontak Jika terjadi kerusakan pada armatur stop kontak yang lama dan harus mengganti dengan yang baru, maka ganti armatur stop kontak yang lama dengan yang baru. Pekerjaan yang dilakukan pemeriksaan dan perbaikan stop kontak. Pekerjaan dilakukan secara berkala atas unjuk stop kontak Pekerjaan dilakukan pada site komponen. Pekerjaan perbaikan dilakukan oleh teknisi yang mendapat perintah dari chief engineer. Untuk keselamatan saat perbaikaan agar tidak tersengat arus listrik maka matikanlah sambungan listrik terlebih dulu, Bersihkan debu dan kotoran pada stop kontak Kotak kontak yang yang sering digunakan dapat cepat aus, sehingga perlu dilakukan pengecekan pada stop kontak. Apabila terjadi panas atau rusak, maka stop kontak harus segera diganti. Dudukan panelnya (inbow doss) sering longgar terhadap dinding sehingga menyebabkan panel serta kabel-kabelnya bergelantungan. Hal ini berbahaya dan harus diperbaiki secepatnya. Langkah yang harus dilakukan adalah matikan aliran listrik, lalu kencangkan sekrup stop kontak pada dinding.

c. Instalasi ListrikInstalasi listrik merupakan suatu bagian penting yang terdapat pada bangunan gedung. Intalasi yang tidak dipasang dengan benar dan baik akan menyebabkan kecelakaan seperti kebakaran akibat korsleting. Adapun komponen yang terdapat pada instalasi listrik seperti APP dari PLN (kWH Meter), PHB (Box MCB), Elektrode Pembumian (Arde), Penghantar Instalasi, stop kontak, sakelar dan Fitting Lampu.a. APP dari PLNAPP (Alat Pengukur dan Pembatas) biasa disebut juga dengan meteran PLN (kWH meter). Alat ini berfungsi sebagai tempat penyambungan kabel dari tiang listrik ke instalasi dalam rumah. Selain itu, APP berfungsi sebagai pengukur daya listrik (kWH meter) yang digunakan disebuah rumah, dan sebagai pembatas/pemutus arus saat arus listrik di rumah tersebut berlebihan. Pemutus arus ini berupa MCB (Mini Circuit Breaker) atau sekring. APP manyalurkan listrik menuju ke PHB (Perlengkapan Hubung Bagi) atau disebut box MCB.

b. PHB (Box MCB)PHB berfungsi untuk menerima energi listrik dari APP, mendistribusikan dan mengontrol penyalurannya melalui sirkuit cabang ke PHB cabang (misalnya pada rumah bertingkat) atau dari PHB langsung melalui sirkuit akhir ke beban, seperti stop kontak, lampu dan peralatan listrik lainnya.

c. Elektrode Pembumian (Arde)Pembumian adalah penyaluran hubungan ke bumi jika terdapat kebocoran instalasi atau arus listrik, karena bumi merupakan penetral arus listrik yang besar.

d. Penghantar InstalasiPenghantar terdiri dari dua jenis yaitu kabel dan kawat. Kabel adalah penghantar yang dilapisi dengan bahan isolasi (penghantar berisolasi). Sebuah kabel listrik terdiri dari isolator dan konduktor. Isolator adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari karet atau plastik, sedangkan konduktor terbuat dari serabut tembaga atau tembaga pejal.

e. Stop KontakStop kontak merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk mendistribuskan energi listrik dari instalasi rumah ke beban.

f. Sakelar dan Fitting Lampu.Saklar dan fitting lampu merupakan sirkit penerangan pada instalasi listrik rumah. Saklar berfungsi untuk menyalakan dan mematikan lampu. Fitting adalah rumah atau tempat untuk memasang lampu, saklar dan fitting lampu dapat ditanam di dalam dinding atau dipasang di luar dinding.

Pemeliharaan dan Perawatan Instalasi ListrikPemeliharaan1. Pekerjaan yang dilakukan meliputi pekerjaan pemeliharaan dan perawatan.2. Pekerjaan dilakukan secara berkala atas ujuk kerja sistem instalasi listrik3. Pekerjaan pemeliharaan dan Perawatan dilakukan pasa setiap komponen.4. Memeriksa kondisi komponen instalasi listrik Adapun tabel pemeriksaan sistem instalasi Listrik yang terdapat pada tabel ....

Tabel ... pemeriksaan sistem Instalasi ListrikNo.KomponenTindakanPemeriksaan

IPower Supply

A.Transformator (trafo kering)1. Inspectiona. Relay pengaman

b. Bushing

c. Terminal

d. Dudukan transformator

e. Kondisi fisik transformator

f. Temperatur transformator

g. Peralatan pengamanan dan pengukuran

h. Temperatur dan kondisi udara ruangan transformator

i. Koneksi kabel pada terminal bushing dan sistem pentanahan

2. Service a. Pembersihan bagian luar trafo

b. Penyesuaian temperature dan kondisi udara ruangan transformator

3. Penggantian peralatan dan spare partPenggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan

II.Sistem Distribusi1. Inspection a. Komponel panel TM (Load Break Switch, Earthing Switch, HRC Fuse, Lightning Arrester, Interlock Sistem, Peralatan pengukuran dan Seluruh peralatan bantunya)

2. Servicea. Pengukuran tahanan pentanahan

b. Pembersihan elektroda pentanahan

c. Pengukuran dan pembersihan tahanan kontak LBS dan Earthing Switch

d. Pengujian interlocking secara elektrikal dan mekanik pada panel TM

3. Penggantian peralatan dan spare part bila rusakPenggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan

B. Panel Distribusi Utama Tegangan Menengah (LVMDP)

a. Rumah Panel1. Inspectiona. Pemeriksaan rumah panel

b. Kondisi fisik kabel feeder dan kabel kontrol

c. Terminal kabel, mur dan baut

2. Servicea. Pembersihan rumah panel

b. Perapihan jalur kabel pada panel

c. Pengencangan kabel, mur dan baut

d. Pengecatan ulang

3. Penggantian peralatan dan spare part bila rusakPenggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan

b. Komponen Peralatan Proteksi1. Inspection Pemeriksaan komponen peralatan proteksi

2. Servicea. Pembersihan air, kelembaban, debu, dan kotoran

b. Pengujian trip MCCB,& MCB dengan menggunakan Current Injector

3. Penggantian peralatan dan spare part bila rusakPenggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan

c. Busbar1. Inspection a. Pemeriksaan panel-panel busbar

b. Pemeriksaan terminal kabel dan circuit breaker

2. Servicea. Pembersihan panel-panel busbar dari air, kelembaban, debu dan kotoran

b. Pengencangan terminal kabel dan circuit breaker

3. Penggantian peralatan dan spare part bila rusakPenggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan

d. Alat pengukur1. Inspectiona. Pencatatan penunjukan semua alat ukur setiap jam

b. Pencatatan dan pembukuan kurva beban listrik dari output travo

c. Evaluasi dan penanggulangannya dari hasil pencatatan

d. Pemeriksaan terminal kabel ke meteran

2. Service a. Pengencangan terminal kabel ke meteran

b. Kalibrasi semua alat pengukur pada panel

3. Penggantian peralatan dan spare part bila rusakPenggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan

e. Pilot Lamp dan Fuse1. Inspection a. Fungsi pilot lamp tiap-tiap fase

b. Pemeriksaan terminasi pilot lamp pada panel

2.Penggantian peralatan dan spare part bila rusakPenggantian bola lampu dan fuse serta peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan

f. Kabel Feeder Tegangan Menengah1. Inspectiona. Kabel-kabel feeder, rak kabel, sambungan, terminasi dan peralatan bantunya

b. Kondisi fisik kabel feeder

2. Servicea. Pembersihan pada kabel feeder, rak kabel, sambungan, terminasi

b. Perapihan kabel feeder

c. Pengukuran tahanan isolasi dengan megger

3. Penggantian peralatan dan spare part bila rusakPenggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan

g. Kabel Feeder Tegangan Rendah1. Inspection a. Kabel-kabel feeder, rak kabel, sambungan, terminasi dan peralatan bantunya

2. Servicea. Pembersihan pada kabel feeder, rak kabel, sambungan, terminasi

b. Perapihan kabel feeder

c. Pengukuran tahanan isolasi dengan megger

3. Penggantian peralatan dan spare part bila rusakPenggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan

h. Busduct1. Inspection Kondisi fisik busduct

2. Servicea. Pembersihan busduct, feeding end, tap-off box, MCCB, MCB, Fuse

b. Pengukuran tahanan isolasi dengan Megger

c. Pengujian MCB/MCCB dalam Tap-off box Busduct

3. Penggantian peralatan dan spare part bila rusakPenggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan

IIIBeban Listrik

A. Panel-Panel Beban

a. MCB dan MCCB1. InspectionPemeriksaan kondisi fisik

2. Servicea. Pembersihan air, kelembaban, debu dan kotoran

b. Pengujian trip MCB dan MCCB dengan menggunakan Current Injector

3. Penggantian peralatan dan spare part bila rusakPenggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan

b. Busbar1. Inspectiona. Pemeriksaan kondisi fisik Busbar panel-panel beban

b. Pemeriksaan terminasi kabel dan circuit breaker

2. Servicea. Pembersihan air, kelembaban, debu dan kotoran

b. Pengencangan terminasi kabel dan circuit breaker

3. Penggantian peralatan dan spare part bila rusakPenggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan

c. Alat pengukur (Metering)1. Inspectiona. Pencatatan penunjukan semua alat ukur (Vmeter, A-Meter, Kwh-meter)

b. Evaluasi hasil pencatatan

c. Pemeriksaan terminasi kabel ke meteran

2. Service a. Pengencangan terminasi kabel, mur dan baut

b. Kalibrasi semua alat ukur

3. Penggantian peralatan dan spare part bila rusakPenggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan

d. Pilot Lamp dan Fuse1. Inspection a. Fungsi pilot lamp tiap-tiap fase

b. Pemeriksaan terminasi pilot lamp pada panel

2. Service Pengencangan terminasi pilot lamp di panel

3. Penggantian peralatan dan spare part bila rusakPenggantian bola lampu dan fuse serta peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan

B. Sistem Penerangan1. Inspection a. Pengamatan setiap titik lampu

b. Kondisi Battery Back Up pada lampu emergency

2. Servicea. Pembersihan armature

b. Pengukuran intensitas penerangan dengan Luxmeter

c. Pengujian tahanan isolasi dengan Megger 500 V

3. Penggantian peralatan dan spare part bila rusaka. Penggantian bola lampu bila terjadi kerusakan atau telah melampaui batas usia pakai

b. Penggantian Battery Back Up pada lampu emergency

c. Penggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan

C. Sistem Kontrol1. Inspection a. Pemeriksaan dan pengamatan seluruh titik lampu

Peneranganb. Kondisi sistim kontrol secara keseluruhan (Transmission, terminal, Transformer, Relay, Contact Output Terminal, instalasi dan peralatan bantunya).

2. Service Pembersihan seluruh sistem kontrol

3. Penggantian peralatan dan spare part bila rusakPenggantian komponen sistem kontrol bila terjadi kerusakan

D. Stop Kontak dan Saklar1. Inspection Pemeriksaan dan pengamatan fungsi dari seluruh stop kontak dan saklar

2. Service Pengecekan instalasi dengan Megger 500 V

3. Penggantian peralatan dan spare part bila rusakPenggantian saklar, stop kontak serta peralatan lain bila terjadi kerusakan

E. Under Floor Duct dan/atau Raised Floor Sistem1. Inspectiona. Pemeriksaan dan pengamatan seluruh Service Box dan Junction Box termasuk seluruh outletnya

b. Pemeriksaan tahanan isolasi stop kontak dalam floor duct/raised floor dengan Megger

2. Service a. Pembersihan seluruh service box dan junction box

b. Pengujian tahanan isolasi stop kontak dalam floor duct/raised floor dengan megger

3. Penggantian peralatan dan spare part bila rusaka. Penggantian Service Box dan Junction Box serta peralatan lainnya bila terjadi kerusakan

b. Penggantian conduit/kabel bila rusak atau tidak sesuai standar nilai tahanannya

F. Sistem Pertanahan1. Inspectiona. Pengamatan seluruh bak kontrol termasuk koneksi kabelnya

b. Pengukuran tahanan pertanahan bila tahanan di atas standar

2. Service a. Pembersihan elektroda pentanahan

b. Perbaikan tahanan pertanahan bila tahanan di atas standar

3. Penggantian peralatan dan spare part bila rusakPenggantian kabel dan peralatan lain bila terjadi kerusakan

Sumber: Permen PU nomor 24 Tahun 2008