modul pemeliharaan serv engine komponen2nya ok

Upload: firdaus-daus

Post on 13-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

modul

TRANSCRIPT

BAB I

MODUL Pemeliharaan/Servis ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

BAB I

PENDAHULUANA. Deskripsi

Modul ini membahas tentang prosedur pemeliharaan/servis engine gasoline/motor bensin secara berkala. Materi kompetensi yang terdapat pada modul ini dikenal dengan sebutan Tune-up engine.

Setelah melaksanakan modul ini diharapkan siswa dapat memahami prosedur perawatan/servis engine gasoline dan komponen-komponennya, serta dapat melakukan perawatan/servis engine dan komponen-komponennya secara berkala.

Kompetensi yang terdapat dalam modul ini akan membekali siswa pengetahuan dan ketrampilan serta sikap yang benar yang terkait dengan setiap pekerjaan perawatan/servis engine secara berkala, sehingga siswa memiliki kemampuan yang dapat diterapkan di dunia industri perotomotifan.

B. Petunjuk SISWA Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam mempelajari

materi modul ini, langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:

a. Bacalah dan pahamilah dengan seksama uraian-uraian materi yang

ada pada kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas,

siswa dapat bertanya pada guru yang mengampu kegiatan belajar

tersebut. Kerjakanlah setiap tugas formatif (soal latihan) untuk

mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki

terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.

b. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik,

perhatikanlah hal-hal berikut ini:

1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang diberikan.

2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.

3) Sebelum melaksanakan praktik, siapkan alat dan bahan yang

diperlukan secara cermat (lihat lembar kerja).

4) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar

5) Untuk melakukan kegiatan belajar praktik yang belum jelas, harus meminta ijin guru lebih dahulu.

6) Setelah selesai praktik, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula.

c. Konsultasikan dengan guru pada saat merencanakan proses belajar,

saat menemui kesulitan dalam menjawab soal-soal maupun saat

melakukan praktik, ataupun bila memerlukan sumber belajar yang

lain. Dapat mengkomunikasikan dengan guru bila membutuhkan

pendamping dari industri pada saat belajar, juga saat akan

mengerjakan modul berikutnya.

C. Tujuan Akhir

Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam

modul ini siswa diharapkan:

1. Memahami prosedur perawatan/servis engine bensin dan komponennya.

2. Dapat melakukan pekerjaan perawatan/servis engine bensin secara berkala.BAB II

PEMELAJARAN

Kegiatan Belajar

Kegiatan Belajar : Prosedur Pemeliharaan/servis Engine Bensin.

a. Tujuan Kegiatan Belajar 1) Siswa dapat menjelaskan komponen-komponen yang memerlukan pemeliharaan/perawatan, serta prosedur perawatan engine bensin.

b. Uraian Materi Prosedur perawatan engine bensin

Engine yang sudah dioperasikan akan mengalami perubahan fisik pada

komponen-komponennya seperti pada : blok motor, kepala silinder,

mekanik katup, poros engkol, kelengkapan piston, poros nok dan yang

lainnya. Perubahan fisik tersebut dapat mengganggu kinerja engine.

Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan perawatan secara

rutin/berkala, agar tingkat perubahan yang terjadi dapat ditekan

seminimal mungkin. Perawatan rutin komponen-komponen engine

dilakukan tidak secara langsung pada komponen-komponen tersebut di

atas, tetapi pada sistem-sistem yang mendukung kinerja engine. Di

dalam industri perotomotifan perawatan rutin terhadap komponen-

komponen engine disebut dengan Tune-up engine.

Adapun perawatan yang dimaksud meliputi :

1) Perawatan Sistem Pendinginan

Gangguan pada sistem pendinginan secara umum akan berakibat

meningkatnya suhu kerja engine yang akhirnya akan mengganggu

kinerja engine. Gangguan langsung yang dirasakan antara lain : enaga berkurang, bahan bakar boros, komponen-komponen engine mengalami kerusakan. pekrjaan perawatan berkala pada sistem pendinginan meliputi :

a) Pemeriksaan tinggi permukaan air pendingin

Periksa ketinggian air pendingin yang terdapat pada tangki

Penampungan (Reservoir). Jika tinggi air kurang isilah hingga

garis FULL.

Gb. Pemeriksaan tinggi air

b) Memeriksa kondisi air pendingin

Periksalah air pendingin kemungkinan kotor terdapat karat atau tercemar oli.

Gb. Pemeriksaan kondisi air pendingin

c) Memeriksa sistem pendinginan.

Periksalah kemungkinan terjadi :

- Kerusakan fisik pada radiator atau slang radiator.

- Kerusakan pada klem slang radiator.

- Kisi-kisi radiator berkarat.

- Kebocoran pada pompa air, pipa radiator (core),penguras.

Gb. Pemeriksaan sistem pendinginan

d) Memeriksa kerja tutup radiator

Dengan menggunakan alat tes tutup radiator (Radiator cap tester) periksalah kondisi pegas dan katup vakum dari tutup radiator. Tutup perlu diganti bila tekanan pembukaan dibawah angka spesifikasi pabrik, atau jika secara fisik rusak.

Tekanan pembukaan katup :

STD : 0,75 1,05 kg/cm2Limit : 0,6 kg/cm2(sesuaikan dengan ketentuan manual)

Gb. Pemeriksaan kerja tutup radiator

e) Memeriksa tali kipas

- Tali kipas diperiksa secara visual kemungkinan terjadi :

Retak, perubahan bentuk, aus atau terlalu keras. terkena oli

atau paslin/grease.

- Persinggungan yang tidak sempurna antara tali dan puli.

Gb. Pemeriksaan tali kipas secara visual

f) Memeriksa dan menyetel tegangan tali kipas.

Dengan tekanan 10 kg/cm2, tekan tali seperti pada gambar defleksi/kelenturan tali :

Pompa air Alternator : 7 11 mm

Engkol Kompressor : 11 14 mm

Bila tidak memenuhi spesifikasi pabrik lakukan penyetelan tali kipas dengan SST penyetel tali kipas.

Tegangan tali kipas :

Baru: 100 150 Lbs

Lama: 60 100 Lbs.

(sesuaikan dengan ketentuan manual)

Gb. Pemeriksaan tegangan tali kipas

Gb. Penyetelan tegangan tali kipas

2) Membersihkan saringan udara/Air filter

Gangguan pada saringan udara akan berakibat tenaga engine berkurang dan bahan bakar boros. Adapun prosedur perawatannya seperti berikut :

- Melepas saringan udara dari engine. Jangan sampai ada

benda yang masuk ke karburator.

- Hembuskan tekanan udara dari sisi dalam elemen.

- Bila elemen rusak atau terlalu kotor supaya diganti.

Gb. Membersihkan elemen saringan udara

3) Memeriksa Baterai

Kemampuan kerja baterai akan mengalami penurunan seiring dengan pemakaian. Kinerja baterai yang kurang baik akan menyebabkan : sulit untuk mentarter engine, gangguan pada sistem penerangan dan peralatan tambahan (assesoris).

Perawatan baterai meliputi :

a) Pemeriksaan secara visual :

Periksa baterai kemungkinan :

- Penyangga baterai berkarat.

- Terminal longgar, berkarat atau rusak.

- Kotak baterai rusak atau bocor.

Gb. Pemeriksaan baterai secara visual

b) Mengukur berat jenis elektrolit

- Memeriksa berat jenis baterai dengan hydrometer

Berat jenis : 1,25 1,27 pada suhu 200 C

- Periksa jumlah elektrolit pada setiap sel. Ketinggian elektrolit

harus berada antara garis Uper level dan lower level.

Gb. Pemeriksaan elektrolit baterai

4) Memeriksa Sistem Pelumasan.

Sistem pelumasan merupakan bagian vital pada engine. Gangguan pada sistem pelumasan akan berakibat : suhu engine meningkat berlebihan, komponen-komponen engine cepat aus dan tenaga mesin akan terasa berkurang. Perawatan pada sistem pelumasan meliputi :

a) Memeriksa tinggi oli

Tinggi oli harus berada antara garis L dan F, bila kurang harus ditambah, periksalah kemungkinan ada kebocoran, dan perbaikilah.

Gb. Pemeriksaan tinggi oli

b) Memeriksa kondisi oli

Periksa oli kemungkinan kotor, tercemar air atau sudah berubah warna karena terbakar.

Gb. Pemeriksaan kondisi oli

c) Mengganti saringan oli (oil filter)

- Membuka saringan oli dengan SST.

- Pasang saringan oli baru dengan tangan sampai kencang.

- Hidupkan mesin dan periksa kebocoran.

- Matikan mesin dan periksa tinggi oli, bila kurang ditambah.

Gb. Melepas saringan oli

Gb. Memasang saringan oli5) Memeriksa, membersihkan dan menyetel busi.

Busi adalah komponen yang memberikan loncatan api untuk proses pembakaran. Bila busi kotor, rusak akan berakibat : tenaga engine kurang, engine tidak dapat idel, pincang dan sulit distarter. Perawatan busi meliputi :

a) Pemeriksaan busi secara visual

- Kemungkinan retak, kerusakan pada ulir atau isolator.

- Keausan pada elektroda.

- Gasket rusak atau berubah bentuk.

- Elektroda terbakar atau kotor berlebihan.

Gb. Pemeriksaan busi secara visual

b) Membersihkan busi

- Jangan menggunakan pembersih busi terlalu lama.

- Hembuskan kompoun dan karbon pembersih dengan udara

tekan.

- Bersihkan ulir dan permukaan luar isolator.

Gb. Membersihkan busi

c) Menyetel celah busi

Memeriksa semua celah busi dengan alat pengukur celah. Jika diperlukan setelah celah busi dengan membengkokkan elektroda busi.

Gb. Penyetelan celah busi6) Memeriksa kabel tegangan tinggi

Gangguan kabel tegangan tinggi pengapian akan berakibat : engine sulit distarter, tidak dapat idel, pincang dan tenaga kurang. Hal ini dapat terjadi karena tahanan kabel menjadi sangat besar.

Periksalah semua kabel tegangan tinggi tahanan kabel : kurang

dari 25 k(.

Gb. Cara melepas kabel busi

Gb. Cara memeriksa tahanan kabel busi

7) Distributor

Gangguan pada distributor akan berakibat kinerja sistem pengapian tidak sempurna, yang akhirnya akan mengganggu kinerja engine : engine sulit distart, tenaga kurang, panas berlebihan dan komponen-komponen utama engine cepat rusak. Adapun perawatannya meliputi:

a) Memeriksa tutup distributor

Periksa tutup distributor serta rotor dari kemungkinan :

- Retak, berkarat, kotor atau terbakar.

- Terminal-terminal kotor atau terbakar.

- Pegas karbon terminal tengah lemah atau macet.

Gb. Pemeriksaan tutup distributor

b) Menyetel celah platina atau celah udara

- Jika platina aus, rusak atau terbakar ganti yang baru.

- Stel celah platina : celah blok : 0,45 mm

- Stel celah udara antara rotor dan proyeksi koil (pengapian

elektronik). Celah udara : 0,2 0,4 mm.

Gb. Cara penyetelan platina atau celah udara

c) Memeriksa sudut Dwell

Periksa sudut dwell dengan Dwell tester.

Sudut dwell : 50 0 54 0

Gb. Pemeriksaan sudut dwell

d) Memeriksa saat pengapian

Stel putaran mesin pada putaran idel, oktan selector pada posisi standar. Pada putaran maksimal 950 Rpm saat pengapian antara 5 0 15 0 sebelum TMA (sesuaikan dengan spesifikasi pabrik).

Penyetelan pengapian dengan merubah posisi distributor serta menggunakan alat Timing light.

Jangan menyetel dengan Oktan selector.

Gb. Penyetelan saat pengapian

e) Memeriksa kerja governor advancer

- Rotor harus kembali dengan cepat setelah diputar searah

putaran rotor dan dilepas.

- Rotor tidak boleh terlalu kendor.

Gb. Pemeriksaan Governoor advancer

f) Memeriksa governor advancer dengan engine hidup

- Hidupkan engine dan lepaskan slang vakum pada

distributor. Saat pengapian berubah-ubah sesuai putaran

engine.

Gb. Pemeriksaan Governoor dengan engine hidup

g) Memeriksa kerja Vacum advancer

- Hubungkan slang vakum pada distributor. Oktan selector

akan berubah-ubah sesuai putaran engine.

Gb. Pemeriksaan Vacum advancer

8) Menyetel Celah Katup

Perubahan pada setelan celah katup akan berakibat pemesukan gas baru dan pengeluaran gas bekas terganggu dan akan menyebabkan tenaga engine berkurang, putaran idel terganggu dan suara berisik.

Adapun prosedur penyetelannya sebagai berikut :a) Menepatkan tanda timing

- Panaskan engine kemudian matikan

- Tepatkan silinder no 1 pada TOP kompresi

Gb. Penepatan tanda timingb) Mengencangkan baut-baut kepala silinder dan penumbuk katup.

- Baut kepala silinder : 5,4 6,6 kg.m

- Baut penumbuk katup : 1,8 6,6 kg.m

Gb. Pengencangan baut kepala silinder dan penumbuk

katup.

c) Menyetel Celah Katup

Celah katup diukur di antara batang katup dengan lengan penumbuk (Rocker arm).

Celah katup hisap : 0,20 mm, katup buang : 0,30 mm

(sesuaikan dengan ketentuan manual)

Gb. Penyetelan katup TOP kompresi silinder 1

Putar satu kali putaran (360 0), stel pada TOP kompresi silinder 4.

Gb. Penyetelan katup TOP kompresi silinder 49) Memeriksa Karburator

Untuk penyetelan karburator gunakan manual sesuai jenis

karburator dan merek kendaraannya.

Gangguan pada sistem karburator akan berakibat : tenaga engine berkurang, putaran idel tidak baik dan bahan bakar boros. Perawatan pada sistem karburator meliputi :

a) Memeriksa katup trotel

- Katup trotel harus membuka penuh saat pedal gas ditekan

penuh.

- Penyetelan dilakukan melalui kabel gas atau baut penyetop

pedal gas.

Gb. Pemeriksaan katup trotel

Gb. Penyetelan pembukaan katup trotel

b) Memeriksa Pompa Akselerasi

Bensin harus menyemprot keluar dari Jet saat katup trotel terbuka.

Gb. Pemeriksaan pompa akselerasi.

c) Memeriksa Katup Cuk Konvensional

Katup cuk harus membuka penuh bila tombol cuk ditarik penuh dan menutup penuh bila tombol dilkembalikan.

Gb. Pemeriksaan katup cuk saat tombol ditarik

Gb. Pemeriksaan katup cuk saat tombol dilepas

d) Memeriksa Pembuka Cuk Otomatis

- Memeriksa BVSV mesin dalam keadaan dingin, suhu air

dibawah 30 0C, lepaskan slang vakum dari pembuka cuk.

Gb. Pelepasan slang vakum penarik cuk

- Menarik tombol cuk, menekan pedal gas sekali dan

menghidupkan engine.

Gb. Penarikan tombol cuk engne hidup dan digas

- Pasang kembali slang vakum, penghubung cuk tidak

bergerak.

Gb. Pemeriksaan penghubung cuk

- Memeriksa BVSV keadaan engine panas. Hidupkan mesin

sampai suhu kerja, matikan lalu lepaskan slang vakum dari

pembuka cuk.

Gb. Pelepasan slang vakum dari penghubung cuk

-Tarik tombol penuh, tekan pedal gas sekali, dan kembalikan

tombol posisi setengah.

Gb. Tombol cuk posisi setengah

Pastikan nok idel tinggi pada langkah kedua, dan hidupkan

engine.

Gb. Pengecekkan nok idel tinggi pada langkah kedua

- Pasang kembali slang vakum, pastikan linkage cuk bergerak dan

nok idel tinggi dibebaskan pada langkah ketiga. Pada saat tombol

cuk ditekan habis, putaran engine kembali idel. Perhatikan

gambar berikut :

Gb. Nok idel tinggi pada langkaah ketiga

10) Penyetelan Putaran dan Campuran Idel

(Gunakan selalu buku manual sesuai merek kendaraan dan Tahun pembuatannya).

Dalam penyetelan putaran dan campuran idel, perlu diperhatikan hal-hal berikut :

- Saringan udara dalam keadaan terpasang

- Suhu air pendingin normal (suhu kerja)

- Katup cuk terbuka penuh

- Semua perlengkapan tambahan dimatikan

- Semua saluran vakum terpasang

- Transmisi pada posisi netral

- Saat pengapian benar-benar tepat (sudah distel)

- Tachometer dan pengukur vakum terpasang

- Pengukur CO pada posisi NOL siap pakai.

a) Lepaskan slang HIC dan sumbatlah ujung slangnya.

Gb. Pelepasan slang HIC

b) Membuka kap pembatas idel

Membuka kap pembatas idel pada skrup pengatur campuran idel jika terpasang seperti gambar berikut :

Gb. Cara membuka kap pembatas idel

c) Menyetel idel pada putaran spesifikasi

Menyetel putaran idel pada putaran spesifikasi (600-800 Rpm), dengan jalan menyetel sekrup pengatur seperti berikut :

Gb. Penyetelan putaran idel

d) Menyetel vakum maksimum

Stel hingga vakum maksimum dengan memutar sekrup pengatur campuran idel dengan SSTseperti berikut :

Gb. Penyetelan vakum maksimum

e) Menyetel putaran dan campuran idel

Ulangi penyetelan putaran dan campuran hingga vakum benar-benar maksimum seperti berikut :

Gb. Penyetelan putaran dan campuran idel

f) Cek putaran dan campuran idel

Pengecekan setelan putaran dan campuran idel dengan menarik link gas kemudian melepaskan kembali. Pastikan Rpm kembali ke posisi spesifikasi seperti berikut :

Gb. Pengecekan setelan putaran dan campuran idel

11) Mengukur Konsentrasi CO Pada Gas Buang

- Menaikkan putaran sekitar 200 Rpm selama 30 60 detik.

- Tunggu 1 menit, baru lakukan pengukuran. Pengukuran

harus dilakukan selama 3 menit seperti berikut :

Gb. Pengukuran konsentrasi CO

- Jika seluruh pekerjaan penyetelan sudah selesai, kembalikan

slang katup HIC seperti semula dan pasang kap pembatas idel yang baru seperti berikut :

Gb. Pemasangan slang katup HIC dan Kap pembatas idel.

12) Memeriksa Tekanan Kompresi Engine

- Panaskan engine sampai suhu kerja

- Lepas semua busi

Gb. Melepas busi

- Melepas kabel tegangan tinggi dari koil pengapian agar

aliran skunder terputus.

Gb. Pelepasan kabel tegangan tinggi koil

- Memasang kompresi tester pada lubang busi, buka trotel

penuh dan start engine pada putaran : 250 Rpm selama

maksimal 3 detik. Baca hasil pengukuran antara 9 12

kg/cm2 (sesuaikan dengan manual merek kendaraan) yang

diukur.

Gb. Pemeriksaan tekanan kompresi

Tes formatif

1) Jelaskan yang dimaksud dengan Tune-up engine.

2) Sebutkan 15 pekerjaan Tune-up engine.

3) Sebutkan 8 alat tester yang digunakan untuk pekerjaan Tune-up

motor bensin.

4) Sebutkan 5 pekerjaan tune-up pada sistem pendingin.

5) Sebutkan 4 pemeriksaan pada baterai.

6) Apa akibatnya bila kapasitas oli kurang ?

7) Apa akibatnya bila busi kotor, tahanan kabel melebihi ketentuan ?

8) Sebutkan 8 pemeriksaan/penyetelan terkait dengan distributor.

9) Engine 4 silinder FO 1342, pada TOP kompresi silinder 4 katup

mana saja yang bisa disetel ?

10) Sebutkan 6 pemeriksaan pada karburator.

11) Sebutkan 9 ketentuan sebelum menyetel putaran dan campuran

idel.

12) Sebutkan 2 prasyarat pengetesan tekanan kompresi.

c. Rangkuman 1

1) Perawatan komponen-komponen engine dilaksanakan dengan

pekerjaan Tune-up engine.

2) Tune-up engine : mengembalikan kinerja engine secara maksimal.

dengan, memelihara, menyetel dan mengganti komponen yang

mendukung kinerja engine.

3) Pekerjaan Tune-up meliputi :

a) Sistem pendingin

b) Tali kipas

c) Saringan udara

d) Baterai

e) Oli mesin

f) Busi

g) Kabel tegangan tinggi

h) Distributor

i) Baut kepala silinder dan penumbuk katup

j) Celah katup

k) Karburator

l) Putaran idel

m) Konsentrasi CO

N) Tekanan kompresi.

4) Alat tes sistem pendinginan adalah Radiator tester.

5) Pengukuran tegangan tali kipas antara pompa air dan alternator, antara engkol dan kompressor.

6) Pengukuran baterai meliputi : kondisi terminal, kondisi kotak baterai dan berat jenis elektrolit.

7) Perawatan sistem pelumasan : kondisi dan kapasitas oli, penggantian saringan oli.

8) Perawatan busi : membersihkan , menyetel atau mengganti busi.

9) Tahanan kabel tegangan tinggi kurang dari 25 k(.

10) Pemeriksaan distributor meliputi : tutup dan terminal-terminal

tutup distributor,rotor, governor advancer, vakum advancer, penyetelan celah platina dan sudut dwell.

11) Prosedur menyetel pengapian : hidupkan engine, pasang timing

light, lihat tanda penyesuai, tepatkan dengan menggerakkan distributor.

12) Prosedur menyetel celah katup : Kencangkan baut kepala

silinder dan penunjang batang penumbuk, posisikan tanda timing pada TOP kompresi silinder 1, setel katup buang silinder 1 dan 3 dan katup masuk silinder 1 dan 2. Putar 360 0 Setel katup masuk dan buang yang belum disetel.

13) Pemeriksaan Karburator meliputi : kerja trotel,pompa akselerasi,

cuk, pembuka cuk, putaran dan campuran idel.

14 Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menyetel putaran dan

campuran idel : air filter terpasang, suhu air normal, cuk membuka penuh, perlengkapan tambahan mati, semua slang vakum terpasang, transmisi netral, pengapian tepat, tacho dan pengukur vakum terpasang dan meteran CO posisi NOL siap pakai.

15) Prosedur tes tekanan kompresi : Panaskan engine, membuka

semua busi, melepas kabel tegangan tinggi koil, memasang alat

tes, menstarter engine dan membaca hasil pengukuran.DAFTAR PUSTAKANoname. (t.th.). Pedoman Reparasi Toyota 2K,3K,4K,5K. Jakarta: PT. Toyota

Astra Motor.

Noname. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota Astra

Motor.

Noname. (1983). 1 W Engine Service Training Information. Jakarta: Toyota

Motor Corporation

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED PBrush

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED PBrush

EMBED PBrush

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED PBrush

EMBED PBrush

EMBED PBrush

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED PBrush

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED PBrush

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

EMBED MSPhotoEd.3

Bengkel SMK Maarif 3 SomalanguPAGE 20Bengkel SMK Maarif 3 Somalangu

_1180849010.bin

_1180852657.bin

_1180853994.bin

_1181381363.bin

_1181382138.bin

_1180854851.bin

_1180856055.bin

_1180858267.bin

_1180858338.bin

_1180858107.bin

_1180858024.bin

_1180855660.bin

_1180855936.bin

_1180855089.bin

_1180854599.bin

_1180854738.bin

_1180854481.bin

_1180853406.bin

_1180853691.bin

_1180853827.bin

_1180853545.bin

_1180853043.bin

_1180853210.bin

_1180852946.bin

_1180852814.bin

_1180851113.bin

_1180852427.bin

_1180852543.bin

_1180852288.bin

_1180849616.bin

_1180850425.bin

_1180849168.bin

_1180846075.bin

_1180847445.bin

_1180848403.bin

_1180848576.bin

_1180847646.bin

_1180846528.bin

_1180846713.bin

_1180847120.bin

_1180846244.bin

_1180844797.bin

_1180845740.bin

_1180845964.bin

_1180845422.bin

_1180845603.bin

_1180844152.bin

_1180844325.bin

_1180843924.bin