8. engine basic

31
Basic Mechanic Course Engine Basic & Component SEJARAH ENGINE Penciptaan engine Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. N.A. Otto dan E. Langen. Engine pertama tersebut adalah engine 4 langkah dengan bahan bakar gas. Kemudian, gas digantikan dengan gasoline ( bensin ) dan engine mulai dipakai secara luas. Engine Otto atau disebut engine pembakaran dalam digunakan terutama pada mobil dan truk kecil. Engine Diesel diberi nama berdasarkan nama peciptanya yaitu Rudolf Diesel , yang mempatenkannya pada tahun 1892. ide dari pembuatan engine baru tersebut adalah karena diperlukan engine yang menggunakan bahan bakar yang lebih murah dibandingkan gasoline. Ide awalnya adalah bagaimana menciptakan engine yang beroperasi dengan bahan bakar padat seperti abu batubara , namun kemudian Diesel mengarahkan penelitiannya pada bahan bakar cair. Engine diesel yang asli berukuran sangat besar sehingga tidak dapat dipasang di kendaraan. Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Upload: retno-wahyudi

Post on 12-Aug-2015

89 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

SEJARAH ENGINE

Penciptaan engine

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. N.A. Otto dan E. Langen. Engine pertama tersebut adalah engine 4 langkah dengan bahan bakar gas.

Kemudian, gas digantikan dengan gasoline ( bensin ) dan engine mulai dipakai secara luas. Engine Otto atau disebut engine pembakaran dalam digunakan terutama pada mobil dan truk kecil.

Engine Diesel diberi nama berdasarkan nama peciptanya yaitu Rudolf Diesel , yang mempatenkannya pada tahun 1892. ide dari pembuatan engine baru tersebut adalah karena diperlukan engine yang menggunakan bahan bakar yang lebih murah dibandingkan gasoline.

Ide awalnya adalah bagaimana menciptakan engine yang beroperasi dengan bahan bakar padat seperti abu batubara , namun kemudian Diesel mengarahkan penelitiannya pada bahan bakar cair. Engine diesel yang asli berukuran sangat besar sehingga tidak dapat dipasang di kendaraan.

Pada tahun 1920 , dua pabrik pembuat truk Jerman memasang sejumlah engine bersilinder dua pada truk mereka. Engine tersebut memiliki output sebesar 30 hp.

Pada pertengahan era 30-an, Volvo menggunakan engine yang serupa dengan engine Diesel. Yaitu engine Hesselmann, yang beroperasi dengan bahan bakar diesel (solar), namun membutuhkan sistem pengapian listrik.

Volvo memperoduksi truk bertenaga diesel pertama tahun 1946. engine tersebut memiliki enam silinder, dan menghasilkan output sebesar 96 hp ( engine 6 liter ).

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 2: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

TIPE-TIPE ENGINE

In-line engine

Tipe engine yang paling umum digunakan adalah engine in-line, dimana masing-masing silinder ditempatkan segaris.

Tipe ini disebut juga straight engine dan biasanya memiliki 4 hingga 6 silnder.

V-type engine

Jika silinder-silinder ditempatkan dalam dua baris yang membentuk sudut satu sama lain , engine tersebut bertipe V-type engine.

Desain ini banyak digunakan pada engine-engine besar, dengan enam hingga enambelas silinder.

Horizontally-opposed engine

Pada horizontally opposed engine, silinder-silinder disusun dalam dua baris dan ditempatkan secara horizontal berlawanan. Tipe ini hanya membutuhkan ruang yang relatif lebih rendah.

Tipe ini digunakan pada bus dan dipasang di bagian belakang kendaraan.

Rotary engine

Tipe ini bukan berupa piston bolak-balik ( reciprocating ), namun memiliki rotor berbentuk segitiga yang berputar di dalam silinder yang berbentuk oval.

Keuntungan dari tipe ini adalah bobotnya yang relatif lebih ringan dan hanya membutuhkan sedikit komponen bergerak dibandingkan engine model lain.

Akan tetapi tipe ini banyak mendapatkan masalah terutama dalam hal keausan dan kemampuan menjaga kerapatan absolut antara piston dengan dinding silinder. Akibatnya, engine ini hanya digunakan pada beberapa model kendaraan saja.

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 3: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

BAGAIMANA ENGINE DIESEL BEKERJA ?

Umum

Untuk menghasilkan suatu pembakaran dalam cylinder diperlukan:1. Panas.2. Bahan bakar.3. Zat asam (oksigen atau O 2) yang diperoleh dari udara.

Pada motor diesel. Panas yang diperlukan untuk pembakaran diperoleh dari panas kompresi +/- 1000 0f, sehingga motor diesel tidak perlu dilengkapi dengan busi (spark plug) untuk penyalaan.

Tingginya panas yang dihasilkan dari kompresi ditentukan oleh:

1. Kerapatan inlet & exhaust valve pada kedudukannya.2. Kerapatan dari piston & piston ring dengan linernya.3. Perbandingan kompresi yaitu perbandingan volume ruang bakar pada waktu piston

berada pada TMB (BDC) dan pada waktu berada diTMA (TDC).4. Suhu udara yang akan dimampatkan.

Bahan bakar disemprotkan diruang bakar dalam bentuk partikel halus/atom dan padasuhu yang tinggi & waktu yang tepat agar mudah terbakar & terbakar seluruhnya untuk menghasilkan tenaga yang maksimum.

Jumlah udara atau zat asam / oksigen / O2 yang masuk ke ruang bakar akan menentukan jumlah bahan bakar yang dapat terbakar.

Pembakaran dari bahan bakar akan menghasilkan tenaga / gaya yang mendorong piston untuk bergerak turun. Pengerakan turun dari piston disalurkan ke poros engkol (erankshaft) menjadi gerakan putar.

Pada engine diesel piston-piston bergerak di dalam silinder yang sesumbu.Udara dan bahan bakar masuk ke dalam silnder dan dikompresikan ntuk menghasilkan pembakaran.

Panas yang dihasilkan oleh kompresi akan menyalakan bahan bakar. Perbandingan kompresi pada engine diesel jauh lebih besar dibanding engine bensin.

Kecepatan atau RPM, pada engine diesel diatur oleh jumlah bahan bakar yang diinjeksikan.

Karena membutuhkan tekanan yang tinggi, dibutuhkan kerapatan yang tinggi pada engine. Tekanan yang tinggi menghasilkan sejumlah besar ketegangan mekanis pada engine. Tingkat kompresi yang tinggi juga berarti pengoptimalisasian bahan bakar yang tinggi. Akibatnya, engine diesel memiliki efisiensi yang lebih tinggi dibanding engine bensin.

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 4: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Campuran udara dan bahan bakar

Ada beberapa cara untuk menghasilkan pembakaran di engine.

Pada engine diesel, udara dikompresikan pada tekanan yang sangat tinggi. Udara menjadi sangat panas hingga dapat menyalakan sendiri bahan bakar.

Pada engine diesel, udara dan bahan bakar masuk ke dalam silnder secara terpisah.Pada engine bensin pada umumnya, udara dan bahan bakar dicampur di dalam karburator dan campuran udara dan bahan bakar tersebut dinyalakan oleh percikan bunga api listrik.

Banyak engine bensin model baru saat ini yang menggunakan injeksi bahan bakar, namun tetap membutuhkan percikan bunga api listrik, karena udara yang terkompresi tidak mencapai suhu ‘penyalaan sendiri’. ( karena tekanan kompresi yang rendah).

Direct injection

Engine diesel model lama kebanyakan merupakan engine dengan ruangan muka (pre-chamber) dan ruangan pusar (swirl-chamber). Pada engine diesel modern , udara dan bahan bakar dicampur secara langsung di dalam silnder.Piston didesain untuk menghasilkan pusaran udara selama langkah kompresi hingga membentuk pencampuran yang maksimum antara udara dan bahan bakar.Engine diesel dengan injeksi langsung ( direct-injected diesel ) bekerja agak lebih keras, namun efisiensi pemanfaatan bahan bakarnnya lebih baik dari model lain.Ruangan muka pada umumnya membutuhkan busi pijar (low plug) untuk tiap-tiap silindernya. Glow plug tersebut memberikan pemanasan awal ruangan muka saat hendak menstart engine pada suhu rendah. Diesel dengan direct injection tidak membutuhkan glow plug.

Langkah-langkah pada engine

Seperti juga pada engine bensin, engine diesel juga beroperasi pada prinsip empat langkah atau dua langkah.

Pada engine dua langkah, pembakaran terjadi pada tiap-tiap piston saat mencapai posisi teratas langkahnya, namun pada engine diesel berselang-seling.Secara umum diesel engine menggunakan sistem 4 strokeKeunggulan sistem 2 stroke adalah:

1. Efisiensi kompresi lebih baik

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 5: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

2. Pembakaran lebih sempurna3. Umur komponen lebih panjang4. Pemakaian bahan bakar lebih hemat5. Gas buang lebih bersih6. Tidak berisik 7. Tidak perlu tenaga terbuang untuk blower

keunggulan sistem 2 stroke adalah :

1. Bentuk lebih compact, lebih ringan/HP2. Percepatannya lebih cepat3. Biaya awalnya rendah

Sistem kerja diesel engine 2 stroke

1. Intake & Exhaust stroke Saluran udara masuk terbuka Exhaust valve membuka Udara bersih ditiupkan masuk Gas bekas terdorong keluar

2. Compression stroke Exhaust valve menutup Piston bergerak naik Saluran udara masuk tertutup Udara dimampatkan timbul panas Beberapa derajat sebelum TMA Bahan bakar disemprotkan Pembakaran mulai terjadi

3. Power/ Stroke Exhaust valve & saluran udara masuk tertutup Pembakaran total / ledakan terjadi Piston didorong turun Tenaga disalurkan melalui Conrod ke crankshaft

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 6: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Model yanng banyak digunakan pada mobil, truk, bus dan alat berat adalah engine empat langkah.

Langkah pemasukan ( intake stroke )

Saat piston mulai bergerak turun, katup masuk ( intake valve) membuka dan udara terhisap masuk ke dalam silinder. Jika engine dilengkapi dengan turbocharger, udara masuk akibat dorongan dari turbocharger.

Langkah kompresi ( compression stroke )

Piston bergerak ke aas dan kedua katup dalam keadaan tertutup. Tekanan dan suhu udara meningkat. Pada akhir langkah kompresi, suhu udara mencapi 12920 F ( 7000 C ) dan tekanannya mencapai 400 psi (28,12 kgf/cm2)Bahan bakar diinjeksikan segera sebelum piston mencapai titik teratasnya.

Langkah tenaga / pembakaran ( combustion stroke )

Udara yang telah memiliki suhu yang tinggi akan menyalakan bahan bakar dan tekanan yang terbangkit akibat pembakaran akan mendorong piston ke bawah.

Pada saat terjadinya pembakaran, suhu mencapai 40000F (2.204,440C) dan dengan tekanan sebesar 1450 psi (1.019.450,85 kgf/cm2)

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 7: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Langkah buang ( exhaust stroke )

Segera sebelum piston mencapai titik terendah ( TMB ), katup buang ( exhaust valve ) membuka. Saat piston bergerak naik kembali, gas sisa pembakaran didorong keluar lewat katup.

Prosedur ini akan kembali berulang kembali ke intake stroke dan siklus kerja kembali dimulai.

Klasifikasi Diesel Engine:

Diesel engine dapat dikelompokkan dalam banyak hal, diantaranya:

1. Stroke per cycle (jumlah langkah piston untuk melkukan 1 kali pembakaran/kerja)2. Jumlah cylinder & susunan silinder3. Arah putaran engine 4. Letak camshaft5. Besarnya putaran6. Cara pemasukan udara kedalam cylinder7. Cara pemasukan bahan bakar

Pengelompokan diesel engine berdasarkan arah putaran engine.

Arah putaran engine dilihat dari fly wheel

1. Anti clock wise / counter clock wise (berlawanan dengan arah jarum jam) arah putaran ini dikenal dengan standard SAE rotation-C C W

2. Clock wise (searah jarum jam ) / opposite SAE rotation-C W

Pengelompokan diesel engine berdasarkan lokasi cam shaft.

1. Cam in blockcam shaft diletakan pada engine block atau ditengah sumbu engine block

2. Over head cam shaft (OHC)cam shaft diletakan diatas cylinder head

3. Out board cam shaftcam shaft diletakan disamping luar block / tidak pada sumbu block

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 8: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Pengelompokan diesel engine berdasarkan besarnya putaran engine.

1. Low speed. 350 – 1000 Rpm2. Medium speed – lower 1001 – 1500 Rpm3. Medium speed – upper 1501 – 2000 Rpm4. High speed 2001 – 3500 Rpm

Pengelompokan diesel engine berdasarkan pemasukan udara.

1. Naturally aspirated (NA)Udara masuk kedalam silinder secara alami karena hisapan piston

2. Turbocharger / super charger (T)Udara masuk kedalam silinder dibantu dengan turbocharger/blower/compressor

4. Turbocharger & aftrecooled/intercooled (T.A)Udara masuk selain dibantu turbo charger didiginkan dengan inter/ aftercooler untuk memperpadat menaikan kadar oksigen agar dapat membakar bahan bakar lebih banyak.

Penjelasan lebih lanjut akan di bahas dalam aur induction system

Pengelompokan diesel engine cara pemasukan bahan bakar kedalam cylinder.

1. Direct injection (D.I)Bahan bakar disemprotkan langsung pada ruang bakar diatas cylinder

2. Precombustion chamber (P.C)Bahan bakar tidak disemprotkan langsung kedalam ruang bakar, tetapi di ruang bakar awal/muka dahulu.

Penjelasan lebih lanjut akan dibahas dalam fuel system

DESKRIPSI ENGINE

Bahasan berikut ini berkenaan dengan bagian-bagian dari engine dengan 6 silinder segaris ( in-line) dan fungsinya.

Valve cover ( penutup katup)

Valve cover merupakan suatu bidang yang digunakan untuk mencegah masuknya kotoran ke dalam engine dan mencegah oli pelumas menyembur keluar.

Cylinder head ( kepala silinder )

Cylinder head merupakan “kepala” dari cylinder block.

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 9: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Kegunaannya adalah untuk memberikan penyekatan pada bagian atas ruang pembakaran.Selama proses pembakaran normal, dibutuhkan penyekatan yang sangat baik antara cylinder block dengan cylinder head.Bidang kontak pada cylinder head dan cylinder block harus benar-benar rata.Cylinder head diikat ke cylinder block dengan head bolt khusus.Terdapat saluran masuk dan saluran keluar dimana valve-valve ditempatkan.Juga disediakan jalur-jalur saluran untuk oli pelumas dan coolant ( air pendingin).Beberapa desain engine tertentu memiliki satu cylinder head untuk tiap-tiap silinder. Model lain menggunakan satu cylinder head untuk semua silinder.

Cylinder head gasket ( gasket kepala silinder )

Walau bagaimanapun ratanya cylinder head, adalah sangat sulit menjaga kerapatan akibat tekanan yang tinggi yang terjadi selama pembakaran.Oleh karena itu dibutuhkan pemasangan cylinder head gasket yang terbuat dari baja diantara cylinder head dengan silinder.

Cylinder block

Cylinder block merupakan dasar dimana engine dibangun. Dibuat dari bahan besi tuang paduan (cast-iron alloy) dan dibentuk menjadi satu kesatuan untuk menahan ketegangan yang besar.Di bagian lubang untuk penempatan silinder, terdapat saluran untuk coolant dan lubang-lubang bagi oli untuk mencapai komponen engine yang bergerak.Gambar berikut ini menunjukkan block dengan desain cylinder head individual.

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 10: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Cylinder liner

Untuk memperpanjang usia dari cylinder block dan untuk memudahkan pekerjaan rekondisi engine, cylinder liner didesain agar dapat diganti (replaceable). cylinder liner disebut juga sleeve.Agar tidak mengganti cylinder block secara keseluruhan, saat pekerjaan rekondisi engine, kita hanya perlu mengganti cylinder liner yang aus beserta piston dan ringnya.

Gambar di atas menggambarkan engine dengan liner tipe “basah”, maksudnya , liner tersebut mendapat kontak langsung dengan coolant.

Liner tipe basah merupakan jenis yang paling umum digunakan pada engine diesel untuk tugas berat. Liner tipe kering dipasangkan secara langsung pada cylinder block dengan pengepresan . hal ini menurunkan masalah penyekatan diantara liner, block dan coolant. Namuun, hal ini juga menurunkan efisiensi pendinginan.

Engine diesel tugas ringan tidak menggunakan liner untuk mengurangi biaya pembuatan.

Piston

Piston merupakan sisi bawah ruang bakar yang dapat bergerak. Cerukan dan titik di bagian atas piston didesain untuk menimbulkan pusaran udara dan untuk memudahkan pencampurannya dengan bahan bakar untuk mendapatkan pembakaran yang lebih baik.Untuk mencegah kebocoran komperesi , piston dilengkapi dengan piston ring.

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 11: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Dua buah ring paling atas (ring ompresi/compression ring) membentuk sekat antara ruang bakar dengan ruang engkol (crankcase). Piston ring bagian bawah berfungsi mengikis oli yang membasahi dinding silinder , untuk mencegah oli masuk ke dalam ruang bakar dan ikut terbakar.Piston ring terbuat dari baja khusus dan paduan, yang membuatnya mengepres ke dinding silinder.

Connecting rod

Connecting rod meneruskan tenaga dari piston ke crankshaft ( poros engkol ) dan memungkinkan kedua ujungnya bergerak bebas.Bagian ujung atas dari connecting rod dipasangkan pada piston menggunakan wrist pin (pen pergelangan). Bagian ujung bawah dipasangkan pada crankshaft menggunakan bearing cap.

Wrist pin dan rod bearing

Untuk mengurangi gesekan dari journal dari connecting rod, crankshaft dan wrist pin, diapasngkan sliding bearing (bantalan geser) diantara bidang kontak. Sliding bearing ini dibaut dari bahan babbitt.

Babbitt merupakan campuran tembaga dengan timah (atau timah-kuningan). adalah penting untuk menjaga agar permukaan kontaknya selalu mendapatkan pelumasan saat engine bekerja untuk mencegah keausan. Hal ini dimungkinkan dengan memberikan tekanan pada oli yang masuk ke dalam lubang di dalam bearing.Pada bagian atas dari connecting rod terdapat bushing (1). Bearing di bagian bawah connecting rod terdiri dari dua keping (2).

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 12: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Crankshaft

Saat piston mendorong ke arah bawah setelah terjadi pembakaran, crankshaft mulai berputar. Dengan cara seperti ini crankshaft menggabungkan tenaga dari semua piston. Crankshaft dibuat dari besi tempa ( forged steel ) dan memiliki “web” untuk tiap-tiap silinder. Web ini adalah tempat mengikatkan connecting rod. Web-web tersebut beserta counterweight harus benar-benar seimbang untuk menghindari getaran pada engine.

Bidang untuk pengikatan antara crankshaft dengan cylinder block disebut main bearing cap (1). Makin besar tenaga yang dihasilkan engine, makin besar ukuran dari main bearing yang digunakan. Serupa dengan bagian atas dari connecting r4od, sliding bearing dengan pelumasan oli digunakan untuk mengurangi gesekan.

Untuk mencegah crankshaft bergerak maju mundur secara aksial, terdapat dua buah thrust washer (2) pada setiap sisi main bearing.

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 13: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Vibration damper dan flywheel

Vibration damper (1) dipasangkan di bagian depan crankshaft. Gunanya adalah untuk meniadakan atau menetralkan osilasi ( goyangan ) yang terjadi pada crankshaft saat piston bergerak naik turun. Osilasi atau goyangan membuat crankshaft mendapat beban berat , sehingga tanpa damper , material crankshaft akan lelah dan patah.

Pulley (2) berada di bagian depan dari vibration damper. Flywheel (3) terbuat dari besi tuang. Terpasang di bagian belakang crankshaft. Dengan bobotnya mampu memberikan efek penyeimbangan pada gerakan berputar crankshaft.

Di sekeliling flywheel dipasangkan ring gear (4) untuk perkaitan dengan starter motor saat engine distart.

Flywheel housing dan oil pan

Flywheel housing (1) dipasang pada bagian belakang cylinder block . komponen ini membungkus flywheel dan clutch, torque converter atau sebagai penghubung transmission housing ke engine, atau tempat pemasangan pompa pada excavator. Oil pan (2) adalah bagian bawah dari engine yang biasanya dibuat dari plat lembaran atau aluminium tuang. Oil pan merupakan tempat penampungan oli pelumas engine.

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 14: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Timing gear

Untuk mendapatkan operasi kerja engine yang tepat, dibutuhkan sejumlah sistem seperti pendinginan, pelumasan, injeksi bahan bakar dan lain-lain.Semua sistem tersebut memperoleh tenaga dari engine .

Digunakan sejumlah roda gigi yang dipasangkan di bagian depan cylinder block. Sebutan sederhana dari semua roda gigi tersebut adalah timing gear. Semua gigi berbentuk helical untuk mengurangi keausan dan mengurangi kebisingan kerja. Timing-gear mendapatkan pelumasan dari sistem pelumasan engine. Untuk mencegah memerciknya oli, timing gear ditutup dengan cover yang disebut timing gear cover (10).

Saat crankshaft gear(1) berputar, putaran tersebut diteruskan ke :Idler gear(2) lalu diteruskan ke camshaft gear(3).camshaft gear melalui camshaft menggerakkan mekanisme katup untuk membuka dan menutup valve-valve.

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 15: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

compressor gear (4) yang digerakkan oleh camshaft gear, berfungsi memutar air compressor ( kompresor udara ). Kompresor udara tersebut kemudian menghasilkan udara bertekanan yang dibutuhkan untuk sistem pneumatik (jika digunakan pada unit).

injection pump pump (5) memutar injecton pump, yang memberikan suplai bahan bakar dengan jumlah yang tepat kepada engine.

coolant pump gear (6) yang digerakkan oleh idler gear (7), menyebabkan coolant pump berputar dan memompa coolant untuk bersirkulasi. Engine-engine tertentu menggunakan belt untuk memutar coolant pump.

Servo pump gear (8) (tidak digunakan pada alat berat tertentu).Idler gear(9) menggerakkan oil pump untuk memompakan oli ke semua kompoen bergerak dari engine.

Valve mechanism ( mekanisme katup)

Pada umumnya terdapat dua konfigurasi valve dan camshaft pada engine Diesel, yang yang terpasang di cylinder block (engine block mounted) dan overhead camshaft design. Semua unit Volvo construction menggunakan model engine block mounted.

Camshaft (1)( block mounted )

Terpasang pada block dan berada diatas crankshaft. Saat crankshaft berputar, putaran diteruskan ke camshaft. Pada bidang camshaft terdapat sejumlah tonjolan yang eksetris, atau disebut lobe. Lobe tersebut telah didesain dengan teliti untuk memastikan valve membuka dan menutup pada saat tertentu. Camshaft dipasang pada engine block pada friction bearing yang mendapat pelumasan oli. Camshaft disangga pada bagian depan dengan thrust washer.

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 16: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Valve lifter (pengangkat katup) (2) dan push rod (3)

Valve lifter dan push rod meneruskan gerakan lobe camshaft ke rocker arm (penumbuk katup). Bagian bawah dari valve lifter dibuat dari bahan yang yang sangat kuat agar tahan keausan akibat gesekan dengan camshaft. Valve lifter tertentu memiliki roller untuk lebih mengurangi gesekan dan keausan.

Push rod dibuat kokoh dari bahan logam bulat panjang yang ringan dengan bagian ujungnya dikeraskan. Bagian bawah dari push rod dibuat membulat agar terpasang tepat pada valve lifter. Di bagian atasnya berceruk, untuk pemasangan bagian yang membulat dari rocker arm. Dengan cara seperti ini rocker arm tetap pada tempatnya.Rocker arm (4) dan valve spring (5)

Rocker arm, yang terpasang pada rocker arm shaft, menekan valve-bvalve ke arah bawah saat melakukan gerakan membuka. Valve spring dipasangkan diantara rocker arm dan cylinder head yang berguna untuk menutup valve kembali.Adjuster screw ( sekrup penyetel ) di bagian belakang rocker arm digunakan untuk menyetel celah valve.

Valve (6) dan valve guides (7)

Valve dipasang pada cylinder head. Karena merupakan bagian dari ruang bakar, valve harus memberikan penyekatan yang baik selama engine bekerja.Valve terbuat dari baja paduan khusus untuk dapat beroperasi pada suhu yang tinggi selama pembakaran. Untuk memungkinkan terjadinya gerakan naik-turun yang lancar, valve meluncur pada valve guide.

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 17: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Jalur tenaga pada engine

Motor starter memutar flywheel dan crankshaft saat gigi-giginya terhubung. Piston didorong dan ditarik oleh connecting rod hingga bergerak naik turun dan menyebabkan terkompresinya udara. Saat piston mendekati posisi tertingginya, bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar oleh injection pump melalui injector , yang kemudian menyala. Saat pembakaran terjadi di silinder (1), tekanan meningkat dan menekan piston (2) ke bawah kembali.

Gerakan ke arah bawah ini diteruskan ke crankshaft (3) melalui connecting rod (4). Saat crankshaft mulai berputar, flywheel (5) akan terbawa berputar bersamanya.

Tenaga yang meningkat akibat pembakaran kemudian diteruskan menuju torque converter, power transmission dan menuju axle untuk memutar roda-roda. Saat crankshaft berputar, camshaft (6) akan ikut berputar dengan bantuan timing gear (7). Camshaft kemudian menekan valve lifter (8) dan push rod (9) hingga rocker arm (10) membuka exhaust valve ( katup buang )(11).

Gas buang hasil pembakaran kemudian disalurkan dari silinder melalui exhaust valve. Saat piston bergerak turun kembali, katup buang menutup, saat berikutnya mekanisme katup akan membuka inlet valve hingga memungkinkan udara segar kembali masuk ke dalam silinder.

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 18: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Beberapa Hal yang berhubungan dengan Diesel Engine

1. Grafik Proses Pembakaran

2. Macam Disign Jalur Pembilasan

3. Displacement /Volume Langkah Torak ( Dp )

Dp = Luas Alas x Tinggi x Jumlah Silinder

∏ x D2

Dp = --------------- x Stroke ( L ) x N 4

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 19: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

4. Perbandingan Kompresi ( Compression Ratio / CR )

Yaitu perbandingan antara volume silinder ketika piston berada di TMB dengan volume silinder ketika piston berada di TMA.

Displacement + Volume Ruang BakarCR = ------------------------------------------------ Volume Ruang Bakar

Dp + VRCR = ----------------- VR

5. Torque Engine

6. Bentuk Ruang Bakar Pada Piston

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 20: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

7. Macam-macam Model Katup

8. Bagian-bagian dari Cam

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 21: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

9. Macam-macam Hubungan antara Pin Piston, Piston dan Connecting Rod

10. Macam-macam Model Cylinder Block

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 22: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

11. Liner/Sleeve Tipe Basah

12. Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada Liner

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 23: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

13. Diagram kerja Piston Engine 4 Tak

14. Cara Penyetelan Katup Engine 4 Tak

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.

Page 24: 8. Engine Basic

Basic Mechanic Course Engine Basic & Component

Training & Development PT. Intraco Penta, Tbk.