standar kompetensi ( fisik 1 )
TRANSCRIPT
Standar Kompetensi : 1 menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya
Kompetensi dasar : 1.2 melakukan penjumlahan vektor
Indikator :
Menjumlahkan dua vektor atau lebih secara grafis
Menjumlakan dua vektor secara analisis
Menerapkan prinsip penjumlahan vektor dalam pemecahan masalah
Konsep essensial :
vektor
Konsep prasyarat :
Besaran
Satuan
Peta Konsep :
Materi
No MateriAspek
kognitif Afektif Psikomotor
1 Menjelaskan vektor V - -
2 Menjumlahkan dua
vektor dengan grafis
V - Melakukan
praktikum
1
besaranmatematis
pokok
fisis notasi
turunanRumus cosinus
vektor
skalar
- Segitiga- Jajar genjang-polygon
grafis
penjumlahan
- Huruf besar dengan tanda panah diatas
- huruf kecil tapi ditulis tebal
Perkalian
matematis
Perkalian silang Perkalian titik
3 Menjumlahkan dua
vektor dengan analitis
V -
Uraian materi
Pengertian Vektor
Besaran dapat dibedakan berdasarkan susunan secara matematisnya dan secara fisis.
Berdasarkan susunan matematisnya besaran dikelompokkan kedalam besaran pokok dan
besaran turunan, sedangkan secara fisis besaran dibedakan atas besaran skalar dan besaran
vektor.
Skalar adalah besaran yang memiliki nilai namun tidak memiliki arah. Contoh dari besaran
ini adalah jarak, kelajuan, waktu, suhu, dan banyak lagi yang lainnya. Vektor adalah besaran
fisis yang selain memiliki nilai juga memiliki arah. Contohnya dari vektor misalnya
kecepatan, percepatan, gaya, momentum, impuls, medan listrik, medann magnet, dan
banyak lagi yang lainnya.
Notasi dan Gambar Vektor
Sebuah vektor diberi notasi dan digambarkan secara khusus dengan pengertian dan batasan
yang jelas
Sebuah vektor diberi notasi berupa satu buah huruf besar atau kecil yang dicetak tebal atau
diberi tanda panah diatasnya. Misalnya vektor percepatan diberi notasi a⃑ atau a ( berasal
dari acceleration ), vektor gaya diberi notasi F⃑ atau F ( berasal dari force), dan sebagainya.
Kadang kadang sebuah vektor juga diberi notasi berupa dua buah huruf besar dengan satu
tanda panah diaatas keduanya, misalnya vektor perpindahan sebuah benda yang bergerak
dari titik A ke titik B diberi notasi A⃑B
Sebuah vektor digambarkan sebagai sebuah potongan garis lurus berarah ( anak panah ),
yang batasan – batasannya adalah sebagai berikut :
2
A⃑ l
Gambar dan notasi vektor
- Titik awal tanda panah adalah titik tangkap vektor. Titik tangkap vektor artinya titik
kedudukan tempat vektor itu mulai bekerja.
- Panjang tanda anak panah menyatakan nilai atau besar vektor, vektor yang lebih besar
digambarkan dengan anak panah yang lebih panjang, begitu sebaliknya, vektor yang
lebih kecil digambarkannya dengan anak panah yang lebih pendek. Nilai atau besar
vektor diberi notasi dengan huruf yang sama dengan veltor yang bersangkutan tetapi
tanpa tanda anak panah diatasnya atau tidak dicetak tebal, atau sama dengan notasi
vektor tetapi didalam tanda harga mutlak. Misalnya,. Besar vektor A⃑ adalah A atau I A⃑I.
- Arah panah menggambarkan arah vektor. Untuk arah ini biasa digunakan arah ke kanan
( ) arah ke kiri ( ), arah ke bawah ( ) arah ke atas ( ) , tegak lurus bidang
gambar menuju pembaca ( o ), dan arah tegak lurus bidang gambar menjauhi pembaca
(X). Pada bidang kartesian, area vektor dinyatakan dengan sudut yang diapit oleh vektor
itu dengan sumbu–x positif, sudut yang berputar searah jarum jam diberi tanda negatife
dan sudut yang berputar berlawanan arah jarum jam bertanda positif.
- Garis perpanjangan vektor disebut garis kerja vektor, misalnya garis l.
( catatan : untuk kepentingan operasi vektor misalnya penjumlahan, selisih dan
sebagainya, titik tangkap sebuah vektor dapat dipindah-pindahkan tetapi tidak
mengubah panjang dan arah vector )
contoh :
gambar vektor – vektor a, b, dan c yang berturut turut besar dan arahnya 4 satuan
kekanan, 3 satuan kebawah, 8 satuan kekiri
penyelasaian :
vektor a⃗ vektor b⃗ vektor c⃗
3
Jumlah dan selisih ve k tor
perhitungan jumlah dan selisih dua buah vektor atau lebih juga harus memenuhi aturan
bahwa dua vektor atau lebih yang dihitung jumlah atau selisihnya harus memiliki dimensi
yang sama. Artinya, dua buah vektor atau lebih dapat dihitung jumlah atau dan selisihnya
jika vektor –vektor itu memiliki dimensi yang sama, misalnya vektor gaya dengan vektor
gaya, vektor kecepatan dengan vektor kecepatan, dan sebagainya. vektor hasil penjumlahan
atau selisih disebut sebagai vektor resultan.
Operasi jumlah atu selisih vektor dapat dilakukan dengan dua metoda atau cara, yaitu cara
grafis dan matematis. Cara grafis dengan menggunakan gambar atau diagram yaitu dengan
cara segitiga, polygon, dan jajar genjang. Cara matematis adalah dengan menggunakan
rumus matematika, yaitu rumus cosinus. Berikut ini adalah tiga buah vektor yang akan dicari
jumlah dan selisihnya
Vektor a⃗ vektor b⃗ vektor c⃗
1) Cara segitiga
2) Cara jajar genjang
4
3) Cara polygon
4) Rumus cosinus
Berikut ini digambarkan kembali hasil penjumlahan dengan cara segitiga dan jajar
genjang yang telah dilakukan diatas, dengan dilengkapi sudut-sudut antar avektor-
vektornya.
Gambar 2 Gambar 3
Bila kedua vektor yang dijumlah mengapit sudut a satu terhadap yang lain, maka secara
matematis dapat dibuktikan bahwa besar vektor resultannya akan memenuhi rumus cosinus,
yaitu :
R = √a❑2 +b❑
2 +2a❑b❑ cosα
Analisis ve k tor
Analisis vektor berarti uraian vektor, artinya sebuah vektor diuraikan menjadi komponen -
komponennya dalam arah-arah yang dipilih. Disini arah-arah yang dipilih adalah sumbu-x dan
sumbu-y dari system kartesian. Cara ini dipilih terutama untuk mencari resultan dari banyak
vektor yang bila dilakukan dengan cara lain akan menjadi rumit.
Missl tiga buah vektor yang yang masing- masing komponen vektornya adalah
5
Vektor Komponen-x komponen-y
F⃗1x F⃗1x = F⃗1 cos α F⃗1y = F⃗1 sin α
F⃗2x F⃗2x = F⃗2 cos α F⃗2y = F⃗2 sin α
F⃗3x F⃗3x = F⃗3 cos α F⃗3y = F⃗3 sin α
Setelah setiap vektor diuraikan dan masing- masing dihitung komponen-komponennya,
maka komponen-komponen vektor yang sesumbu dijumlahkan sehingga diperoleh resultan
pada sumbu x adalah
∑ F⃗ x = F⃗1x + F⃗2x + F⃗3x
Resultan pada sumbu-y
∑ F⃗ y = F⃗1y + F⃗2y + F⃗3y
Resultan ketiga vektor itu besarnya adalah
∑ F = √(∑ F x)2+(∑ F y)
2
Dan jika vektor resultan itu dinyatakan dengan sudut 0, maka
tg 0 = ∑ F
∑ F
Perkalian ve k tor
Perkalian vektor dapat diartikan perkalian antara skalar dengan vektor atau perkalian antara
vektor dengan vektor. Ada dua macam perkalian vektor yaitu, perkalian silang ( cross
product ) dan perkalian titik ( dot product ). perkalian silang adalah perkalian antara dua
buah besaran vektor yang hasilnya berupa besaran vektor, perkalian ini biasa disebut
perkalian antara vektor dengan vektor. Perkalian titik adalah perkalian antara dua buah
besaran vektor hasilnya berupa besaran skalar.
Perkalian silang
Perkalian silang merupakan perkalian antara dua buah vektor dan hasilnya berupa vektor.
Contoh hasil perkalian ini misalnya adalah vektor kecepatan linear yaitu hasil perkalian
6
Gambar analisis vektor
antara vektor jari-jari dengan vektor dari kecepatan sudut, secara umum perkalian silang
dinyatakan secara matematik sebagai berikut :
c⃗= a⃗ x b⃗
bila besar vektor a⃗ itu a, b⃗ itu b, c⃗ itu c, dan c⃗ itu merupakan hasil perkalian antara vektor a⃗
dan vektor b⃗, maka besar vektor c⃗ adalah
c = ab sin a . . . . . . . . persamaan (1)
α = sudut antara vektor a⃗dan vektor b⃗. arah vektor c⃗ tegak lurus terhadap kedua vektor
tersebut
(hasil perkalian silang antara dua buah vektor adalah sebuah vektor yang tegak lurus
terhadap kedua vektor itu, atau tegak lurus terhadap bidang yang dibentuk kedua vector
tersebut)
Perkalian titik ( dot product )
Perkalian titik adalah perkalian skalar antara dua buah vektor, hasil kalinya berupa besaran
skalar. Contoh perkalian ini misalnya usaha dalam mekanika yaitu perkalian antara vektor
gaya dengan vektor perpindahan. Secara umum perkalian titik ( dot product ) dapat
dinyatakan secara matematik
C = a⃗ . b⃗
Besar c
C = ab cos α. . . . . . . persamaan (2)
α = sudut antara vektor a⃗ dan vektor b⃗.
karena hasil yang diperoleh besaran skalar maka berlaku sifat komutatif, artinya a.b = b.a
ve k tor satuan
7
Besar vektor pada gambar diatas adalah
A = √ x2+ y2+z2
Penerapan persamaan ( 1 ) dan ( 2 ) kepada operasi vektor satuan, menghasilkan hubungan
hubungan berikut ini
1. i . i = j . j = k . k
2. i . j = i . k = j . k
3. i x i = j x j = k x k
4. i x j = k ; j x k = i ; k x i = j
untuk memudahkan mengingat hubungan ini, perhatikan gambar. perkalian silang antara
dua vektor satuan menurut arah tanda panah, hasilnya adalah vektor satuan yang ditunjuk
oleh tanda panah berikutnya, hasil itu bernilai positif dan sebaliknya.
8
untuk memudahkan, vektor dalam ruang sering
dinyatakan dengan vektor satuan atau komponen I, j, k
yang didefinisikan sebagai berikut ini :
vektor satuan I adalah vektor yang besarnya satu satuan
dan arahnya sama dengan arah sumbu x positif
vektor satuan j adalah vektor yang besarnya satu satuan
dan arahnya sama dengan arah sumbu y positif
vektor satuan k adalah vektor yang besarnya satu satuan
dan arahnya sama dengan arah sumbu z positif
dengan menggunakan vektor satuan, maka sebuah
vektor dinyatakan secara matematis dengan persamaan
berikut. A⃗ = x I + y j + z k
Vektor satuan
VEKTOR
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Sekolah 1
Disusun oleh :
Yanuar Asmara
0905628
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2010
9
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, marthen.1997.seribu pena fisika smu kelas 1 .Jakarta : Erlangga
Halliday, Resnick.1991.Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
Sutrisno, Ilmu Fisika 1. Bandung : CV Acarya Media Utama
Tipler.1991. Fisika-Untuk Sains dan Tekhnik. Jakarta : Erlangga.
10