standar asuhan kebidanan pada pasien hiperemesis
TRANSCRIPT
Standar Asuhan Kebidanan pada Pasien Hiperemesis Gravidarum
30NOVSTANDAR ASUHAN KEBIDANAN
PASIEN DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM
BAB I
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Hyperemesis gravidarum adalah keluhan mual muntah pada ibu hamil yang terus menerus secara klinis
muntah sampai 10 x lebih.
B. Tanda dan Gejala
Tergantung dari beratnya dehidrasi yang terjadi. Berdasarkan gejala-gejalanya dibedakan tiga tingkatan :
Tingkat I
a. Muntah yang terus menerus menyebabkan menurunnya keadaan umum pasien
b. Pasien tampak lemah
c. Nafsu makan berkurang
d. Nyeri di epigastrium
e. Nadi meningkat 100 x per menit
f. Tekanan darah menurun
g. Turgor kulit berkurang, mata cekung
Tingkat II
a. Pasien tampak lebih lemah dan apatis
b. Turgor kulit lebih mengurang
c. Lidah kering, tampak kotor
d. Nadi kecil dan cepat
e. Suhu naik
f. Mata cekung dan agak ikterik
g. Berat badan menurun dan tensi menurun
h. Hemokonsentrasi
i. Oliguria dan konstipasi
j. Aseton dapat tercium dari hawa pernapasan dapat ditemukan dalam air kencing
Tingkat III
a. KU sangat menurun darri sourolem sampai koma
b. Muntah berhenti
c. Nadi kecil dan lebih cepat
d. Suhu meningkat
e. Tensi turun
f. Eusephalopatia ………… dan dapat terjadi yang merupakan komplikassi total pada susunan saraf
pusat
C. Pato Fisiologi
Penyebab hyperemesis gravidarum belum diketahui pasti, ada beberapa factor predisposisi yang diduga
dapat mencetuskan keadaan tersebut, yaitu :
a. Faktor hormonal
Pda trimester I, kehamilan ganda, mola hidatidosa dimana kadar HCg dalam darah tinggi, maka terjadi
hiperemesis gravidarum lebih 5 mg, dijumpai sebaliknya pada misabortion dengan menurunnya kadar
HCg, gejala muntah, mual berkurang atau tidak ada.
b. Faktor organic
Diduga masuknya villi charialis ke dalam sirkulasi ibu, yang oleh ibu dianggap benda asing,
menyebabkan timbulnya reaksi imunologi, perubahan metabolic glikogen hati yang disebabkan oleh
kehamilan, serta resistensi ibu jauh menurun terhadap factor-faktor tersebut.
c. Faktor psikologik
Konflik mental dapat memperbesar keluhan mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar
terhadap……………. Menjadi hamil / sebagai pelarian dari konflik tersebut.
D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laborat untuk menilai ada tidaknya kerusakan fungsi ginjal, elektrolit, darah rusiu, keton
dalam urin.
E. Terapi Medik
1. Berikan penjelasan kepada klien dan keluarganya tentang patofisiologi pada hiperemesis grafidarum
2. Atur pola makan dengan cara sedikit-sedikit tapi sering (kebutuhan terpenuhi)
3. Hindarkan makanan dengan aroma yang merangsang mual /muntah
4. Bila cara tersebut di atas tidak mengurangi, diberikan terapi obat dank lien dipuasakan :
a. Pasang infuse
b. Berikan nutrisi parental
c. Obat-obat misalnya priumperan
5. Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit
6. Monitor tanda-tanda vital
7. Bila keadaan membaik rasa mual dan muntah berkurang / hilang, dimulai pemberian nutrisi secara oral
dan bertahap
BAB II
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN
A. Pengkajian Bersama Dokter / Bidan / Perawat
1. Data Subyektif
a. Paritas : G…. P… A…., hamil… mg / bulan, HPM
b. Muntah terus menerus lebih dari 10 x / hari
c. Nafsu makan menurun
d. Bila makan langsung muntah
e. Kondisi badan yang diraskan lemas atau pusing
f. Perut bagian atas atau epigastrum nyeri
g. Kehamilan diinginkan / tidak
2. Data Obyektif
a. Kesadaran umum baik atau lemah
b. Tanda vital : tensi… Nadi…Suhu…. Respirasi…
c. Tampak lemah baik / tidak baik, mata cekung, lidah kering
d. Turgor kulit
e. Muntah-muntah
f. Urin bau aseton
B. Diagnosa dan Rancangan Asuhan Kebidanan
No Diagnosa Kebidanan Diagnosa Potensial Tindakan Segera Rencana Asuhan
Hyperemesis gravidarum pada
G … P … A … usia … dengan kehamilan … mg
Masalah :
- Lemah
- Muntah
- Nafsu makan kurang/ tidak ada
Kebutuhan :
- Dukungan psikologis
- Nutrisi delekuat
- Informasi tentang patofisiologi Hyperemesis gravidarum
Resiko terjadi dehidrasi ringan / berat Infus…
Makan / minum - Berikan informasi pada klien dan keluarganya tentang keadaannya
- Monitor tanda-tanda vital
- Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit
- Kolaborasi dengan medic untuk terapi muntah
- Bantu kebutuhan ADL
- Beri dukungan psikologis
- Berikan nutrisi parental/ euteral
- Hindarkan makanan yang ditolak/merangsang
C. Catatan Perkembangan SOAP
Data Subyek :
Data Obyek :
Assesment :
Plan :
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Drs. Rustam Mochtar, MPH, EGC. 1990. Sinopsis Obstetri. Jakarta
Friedman. 1998. Seri Skema Diagnosa dan Penatalaksanaan Obstetri. Binarupa Aksara, Jakarta
Silvia Vervalls, SRN. SCM. MTT. EGC. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN
PASIEN DENGAN MISSED ABORTION
BAB I
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Keadaan dimana janin sudah mati akan tetapi tetap dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan
atau lebih.
B. Tanda dan Gejala
a. Amenorea
b. Fundus selama observasi tidak bertambah tinggi, malah bertambah pendek
c. Kalau tadinya ada gejala kehamilan, belakangan menghilang
d. Perdarahan sedikit-sedikit pada permulaan, dan perdarahan ini berulang
e. Reaksi kehamilan 2-3 minggu sesudah fetus mati menjadi negative
f. Pada periksa dalam, serviks tertutup dan ada darah sedikit
g. Sekali-sekali pasien merasa perutnya dingin/kosong perut sebelah bawah
C. Pato Fisiologi
Perdarahan pada hamil muda disertai retensi hasil konsepsi yang telah mati hingga 8 minggu atau lebih.
D. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan USG untuk menegakkan diagnose
b. Pemeriksaan golongan darah
c. Pemeriksaan koagulasi
d. Pemeriksaan kadar hemoglobin
E. Terapi Medik
a. Pemberian obat dengan maksud agar terjadi lus sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan
b. Kalau tidak berhasil delatari kuretase
c. Sekali-sekali dilakukan histerotomia anterior
d. Diberikan tonika dan antibiotic
BAB II
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN PADA MISSED ABORTION
A. Pengkajian Bersama Dokter / Bidan / Perawat
1. Data Subyektif
a. Ibu mengatakan hamil
b. Merasa kehamilan tidak bertambah besar, malah semakin kecil
c. Tanda-tanda kehamilan yang dirasakan sebelumnya menghilang
d. Riwayat perdarahan pervaginam sedikit-sedikit
e. Sekali-sekali pasien merasa perutnya dingin/kosong perut sebelah bawah
2. Data Obyektif
a. Tes kehamilan hasil positif/negative
b. Besarnya kehamilan tidak sesuai dengan usia kehamilan/lebih kecil
c. Pada pemeriksaan dalam, serviks tertutup dan ada darah sedikit
B. Diagnosa dan Rancangan Asuhan Kebidanan
No Diagnosa Kebidanan Diagnosa Potensial Tindakan Segera Rencana Asuhan
Missed Abortion pada
G … P … A … usia … th
Masalah :
- Cemas
Kebutuhan :
- Informasi tentang keadaan kehamilannya
- Dukungan psikologis - - - Informasikan keadaan kehamilannya pada klien dan keluarga dan rencana
tindakan yang akan dilakukan untuk mengakhiri kehamilan
- Beri dukungan psikologis
- Libatkan keluarga
- Monitor tanda vital pada perdarahan
- Kolaborasi dengan medic untuk persiapan tindakan terapi :
Periksa Lab, Hb, golongan darah, koagulasi
- Buat informed consent
C. Catatan Perkembangan SOAP
Data Subyek :
Data Obyek :
Assesment :
Plan :
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Drs. Rustam Mochtar, MPH, EGC. 1990. Sinopsis Obstetri. Jakarta
Friedman. 1998. Seri Skema Diagnosa dan Penatalaksanaan Obstetri. Binarupa Aksara, Jakarta
Silvia Vervalls, SRN. SCM. MTT. EGC. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN
PASIEN DENGAN ABORTUS INKOMPLETUS
BAB I
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
- Abortus : adalah peristiwa keluarnya produk kehamilan yang belum mampu hidup di luar rahim, yaitu
umur kehamilan kurang dari 22 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
- Abortus incompletus adalah suatu keadaan dimana produk kehamilan telah keluar, tetapi tidak
sempurna, yaitu habis konsepsi masih ada yang tersisa, biasanya sebagian kecil atau besar dari
plasenta. Abortus inkompletus biasanya terjadi pada umur kehamilan lebih dari 12 minggu. Sedangkan
pada umur kehamilan 8-12 minggu apabila terjadi abortus dapat kompletus atau incompletes.
B. Tanda dan Gejala
- Adanya rasa sakit disertai perdarahan per vaginam yang mula-mula sedikit selama 2-3 hari, kemudian
mendadak perdarahan banyak disertai keluarnya janin dan placenta.
- Perdarahan tetap berlangsung, kadang-kadang terjadi perdarahan banyak sehingga klien jatuh/syok
- Rasa sakit perut bagian bawah masih selalu menyertai karena adanya sisa produk kehamilan yang
memacu kontraksi rahim.
- Pada pemeriksaan KU, klien masih baik, tetapi tidak jarang klien mengalami syok
- Pemeriksaan inspekulo terlihat osteum uteri terbuka dan terlihat sisa produk kehamilan dan korpus uteri
masih cukup basah.
- Apabila disertai infeksi :
a. Terdapat nyeri tekan baik pada korpus maupun pada adnek
b. Loche berbau busuk
c. Suhu badan meningkat (keadaan ini disebut abortus inkompletus fibrilis)
- Anemia hamper selalu menyertai
- PP test dapat (+) atau (-)
C. Pato Fisiologi
Mula-mula terjadi perdarahan di dalam desidua basalis dan nekrosis jaringan sekitarnya. Embrio terlepas
sebagian sehingga merupakan benda asing yang harus dikeluarkan. Benda asing tersebut memacu
dikeluarkannya prostaglandin yang memacu uterus dan rasa sakit. Dengan kontraksi uterus maka sedikit
demi sedikit kehamilan dikeluarkan sebagai abortus.
D. Pemeriksaan Penunjang
- Periksa laborat : Hb, Al, CT, BT, golongan darah, Hb Sab, urin, PP tes
- USG
E. Terapi Medik
- Curettage
- Bila anemi/Hb<10 gram maka tranfusi
- Ada infeksi maka perbaikan KU
- Apabila terjadi perdarahan banyak maka segera dicuret pasien dalam lindungan infuse
- Apabila terjadi tanda infeksi maka beri antibiotic
- Uterotonika dan diberikan pasca curet dan antibiotik
BAB II
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN
PADA ABORTUS INKOMPLETUS
A. Pengkajian Bersama Dokter / Bidan / Perawat
1. Data Subyektif
a. Ibu mengatakan hamil kurang dari 22 minggu
b. G … HPM …
c. Mengeluh nyeri atau tidak nyeri pada perut bagian bawah disertai mengeluarkan darah agak
banyak/sedikit
d. Ibu merasa lemas / tidak lemas, pusing / tidak pusing, dan cemas dengan kondisinya
2. Data Obyektif
a. KU agak lemas, cemas
b. Adanya perdarahan per vaginam
c. PP test positif atau negative
d. Suhu, nadi dalam batas normal atau meningkat
e. Tensi mengalami penurunan
f. Anemi / tidak anemi
g. Pada pemeriksaan ginekologi : OUE terbuka tampak atau dengan sisa jaringan yang Nampak pada
vagina
B. Diagnosa dan Rancangan Asuhan Kebidanan
No Diagnosa Kebidanan Diagnosa Potensial Tindakan Segera Rencana Asuhan
Abortus Incompletus pada
G … P … A … usia …
Masalah :
- Cemas
- Nyeri, mulas, lemas
- Pusing
Kebutuhan :
- Informasi tentang keadaannya
- Monitor tanda vital dan perdarahan per vagina
- Dukungan psikologis Syok hemarrhegie - Oxigenasi
- Pasang infuse
- Monitor perdarahan
- Monitor u/s - Kolaborasi dengan medic untuk tindakan evakuasi kavut
- Informasikan kepada klien dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
- Buat inform consent
- Kelola persiapan tindakan evakuasi cavum uteri, curettage/digital
- Kontrol kadar Hb bila perlu
- Kelola antibiotika
C. Catatan Perkembangan SOAP
Data Subyek :
Data Obyek :
Assesment :
Plan :
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Drs. Rustam Mochtar, MPH, EGC. 1990. Sinopsis Obstetri. Jakarta
Friedman. 1998. Seri Skema Diagnosa dan Penatalaksanaan Obstetri. Binarupa Aksara, Jakarta
Silvia Vervalls, SRN. SCM. MTT. EGC. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan