ssate

4
Step 3 1. Diagnosis banding dan diagnosis dari skenario 1 dan skenario 2 ? A. Skenario 1 Diagnosis : Filariasis Diagnosis banding : Infeksi bakteri Tromboplebitis TB Lepra Sarcoidosis Penyakit sistemik granulomatous Filariasis Bancrofti Filariasis Brugia B. Skenario 2 Diagnosis : Schistosomiasis Diagnosis Banding : LO 2. Etiologi penyakit skenario 1 dan skenario 2 ? A. Skenario 1: Wuchereria Bancrofti Brugia Malayi Brugia Timori Onchocerca volvulus ( jarang menyebabkan filariasis) Vektor dari parasite ini : nyamuk Culex Quinquevaskiatur, Culex Vatigan (daerah perkotaan) atau Aedes, Anopheles ( daerah pedesaan) B. Skenario 2: Schistosoma japonicum Hospes definitif : manusia, kera, kuda Schistosoma mansoni Hospes definitif : manusia, kera Hospes perantara : siput air Schistosoma haematobium Hospes definitif : manusia, kera, simpanse 3. Epidemiologi skenario 1 dan skenario 2?

Upload: wahyu-ali-mustofa

Post on 17-Feb-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mmm

TRANSCRIPT

Page 1: SSATE

Step 3

1. Diagnosis banding dan diagnosis dari skenario 1 dan skenario 2 ?A. Skenario 1

Diagnosis : Filariasis Diagnosis banding :

Infeksi bakteri Tromboplebitis TB Lepra Sarcoidosis Penyakit sistemik granulomatous Filariasis Bancrofti Filariasis Brugia

B. Skenario 2 Diagnosis : Schistosomiasis Diagnosis Banding : LO

2. Etiologi penyakit skenario 1 dan skenario 2 ?A. Skenario 1:

Wuchereria Bancrofti Brugia Malayi Brugia Timori Onchocerca volvulus ( jarang menyebabkan filariasis) Vektor dari parasite ini : nyamuk Culex Quinquevaskiatur, Culex Vatigan (daerah

perkotaan) atau Aedes, Anopheles ( daerah pedesaan)B. Skenario 2:

Schistosoma japonicum Hospes definitif : manusia, kera, kuda

Schistosoma mansoni Hospes definitif : manusia, kera Hospes perantara : siput air

Schistosoma haematobium Hospes definitif : manusia, kera, simpanse

3. Epidemiologi skenario 1 dan skenario 2?A. Skenario 1:

Filariasis Bancrofti ditemukan di pedesaan karena sifatnya local Untuk Filariasis malayi dan filariasis timori cuma ditemukan dipedesaan karena

vektornya tidak bisa berkembang biak di perkotaaan Brugia Malayi sering ditemukan di daerah pulau dan gunung berapi Brugia Timori sering ditemukan di NTT, Timor Timur, Alor

Page 2: SSATE

Sifat mikrofilariannya: Wuchereria bancrofti : periodisitas nokturna bisa juga periodisitas

subperiodik nokturna Brugia Malayi : periodisitas subperiodik

4. Siklus hidup dari parasit yang menyebabkan penyakit di skenario 1 dan skenario 2?A. Skenario 1 :

Mikrofilaria terhisap nyamuk – masuk ke lambung – masuk ke toraks nyamuk – stadium larva 1 – stadium larva 2 – stadium larva 3 – berimigrasi ke rongga abdomen – kepala – probosis – menggigit manusia – terjadi stadium 4- stadium 5 – cacing dewasa

B. Skenario 2 :Serkaria – masuk kedalam tubuh manusia menembus kulit – masuk ke vena – ikuti aliran darah – jantung dextra – paru-paru – jantung sinistra – aliran darah – hepar (jalan cacing dewasa) – telur menembus jaringan – usus – keluar bersama tinja – telur keluar – mirasidium – masuk ke siput air – sporokista 1,2, dan 3 – serkaria

5. Sebutkan dan jelaskan macam – macam filariasis?a. Filariasis Limfatikb. Filariasis Subkutanc. Filariasis Rongga Serosa

6. Sebutkan manifestasi klinik dari penyakit di skenario 1 dan skenario 2?A. Skenario 1 :

Manifestasi Wuchereria Bancrofti: Asimptomatik amikrofilaria Asimptomatik mikrofilaria Filaria Akut Filaria kronik

Manifestasi Brugia : Demam Limfadenitis tapi tidak menyerang urogenital

7. Pemeriksaan fisisk dan pemeriksaan penunjang penyakit di skenario 1 dan skenario 2?A. Skenario 1:

Pemeriksaan Fisik: Lihat manifestasi klinis Tropical Pulmonary Eosinofilia Ditemukan mengi dan ronki pada pemeriksaan lapang paru

Pemeriksaan Penunjang : Wuchereria Bancrofti :

Diambil specimen darah pukul 22.00-02.00

Page 3: SSATE

Pakai pewarnaan giemsa Serologis : ELISA, IGT, Antibodi subklas, USG pada scrotum

dan payudara, pencitraan limfoskingrafi Pada brugia malayi pemeriksaan radiologis jarang dilakukan

B. Skenario 2: Pemeriksaan penunjang:

Pemeriksaan feses Biopsy hati dan rectum Serologi : COPT, IHT, CFT, FAT, ELISA

8. Penatalaksanaan penyakit pada skenario 1 dan skenario 2 ?A. Skenario 1 :

DEC Albendazol Ivermektin

B. Skenario 2: LO

9. PencegahanA. Skenario 1 :

Kemoprofilaksis : DEC Menghindari dari gigitan nyamuk Pengendalian vektor (4M Plus)

B. Skenario 2 : Tidak berenang di danau lindu