spondilolistesis 1

3
PEMBAHASAN Pasien dengan nama Tn. M datang ke rumah sakit dengan keluhan utamakelumpuhan tungkai sebelah kiri dan kanan. Dari anamnesa diketahui pasiensebelumnya terjatuh di sawah. Pasien tidak ada keluhan muntah dan kejang. Namun pasien mengeluh nyeri dari daerah pantat hingga di kedua kaki. Darigejala-gejala yang ditemukan pada pasien ini dicurigai telah terjadi terjadispondilolitesis. Spondilolistesis merupakan subluksasi tulang belakang yangsering dijumpai pada individu muda. Ketika subluksasi terjadi secara terpisahkarena degenerasi discus intervertebralis dan arthritis permukaan sendi pada populasi geriatri (spondilolistesis degeneratif), pada orang tua dan dewasa muda,umumnya berasal dari defek tulang pada arkus l a m i n a r ( s p o n d i l o s i s p a r s interartikularis) pada satu atau lebih vertebra.EtiologiEtiologi spondilolistesis adalah multifaktorial. Predisposisi kongenitaltampak pada spondilolistesis tipe 1 dan tipe 2, dan postur, gravitasi, t e k a n a n rotasional dan stres/tekanan kosentrasi tinggi pada sumbu tubuh berperan pentingdalam terjadinya pergeserantersebut. 1,3 Terdapat lima tipe utama spondilolistesis:A. Tipe I disebut dengan spondilolistesis displastik dan terjadi sekunder akibatkelainan kongenital pada permukaan sacral superior dan permukaan L5 inferior atau keduanya dengan pergeseran vertebra L5.B. Tipe II, isthmic atau spondilolitik, dimana lesi terletak pada bagian isthmusatau pars interartikularis, mempunyai angka kepentingan klinis yang bermakna pada individu dibawah 50 tahun. Jika defeknya pada pars interartikularis tanpaadanya pergeseran tulang, keadaan ini disebut dengan spondilolisis. Jika satuvertebra mengalami pergeseran kedepan dari vertebra yang lain, kelainan inid i s e b u t d e n g a n s p o n d i l o l i s t e s i s . T i p e I I d a p a t d i b a g i k e d a l a m t i g a s u b k a t e g o r i : Tipe IIA yang kadang-kadang disebut dengan lytic atau stress spondilolisthesisdan umumnya diakibatkan oleh mikro-fraktiur rekuren yang disebabkan olehhiperketensi. Juga disebut dengan stress fracture pars interarticularis dan palingsering terjadi pada pria.Tipe IIB umumnya juga terjadi akibat mikro-fraktur pada pars interartikularis.Meskipun demikian, berlawanan dengan tipe IIA, pars interartikularis masih tetapintak akan tetapi meregang dimana

Upload: brigitta-andar-natalia

Post on 12-Aug-2015

42 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: spondilolistesis 1

PEMBAHASANPasien dengan nama Tn. M datang ke rumah sakit dengan keluhan utamakelumpuhan tungkai sebelah kir i dan kanan. Dari anamnesa diketahui pasiensebelumnya terjatuh di sawah. Pasien t idak ada keluhan muntah dan kejang.  Namun pasien mengeluh nyeri dari daerah pantat hingga di kedua kaki . Darigejala-gejala yang di temukan pada pasien ini dicurigai telah ter jadi ter jadispondilol i tesis . Spondilol is tesis merupakan subluksasi tulang belakang yang sering dijumpai pada individu muda. Ketika subluksasi terjadi secara terpisahkarena degenerasi discus intervertebral is dan arthri t is permukaan sendi pada  populasi geriatri (spondilolistesis degeneratif), pada orang tua dan dewasa muda,u m u m n y a b e r a s a l d a r i d e f e k t u l a n g p a d a a r k u s l a m i n a r ( s p o n d i l o s i s p a r s interartikularis) pada satu atau lebih vertebra.EtiologiEtiologi spondilolistesis adalah multifaktorial. Predisposisi kongenital tampak pada spondilol is tesis t ipe 1 dan t ipe 2, dan postur , gravitasi , tekanan rotasional dan stres/tekanan kosentrasi tinggi pada sumbu tubuh berperan pentingdalam terjadinya pergeserantersebut.1,3Terdapat lima tipe utama spondilolistesis:A. Tipe I disebut dengan spondilolistesis displastik dan terjadi sekunder akibatkelainan kongenital pada permukaan sacral superior dan permukaan L5 inferior atau keduanya dengan pergeseran vertebra L5.B. Tipe II, isthmic atau spondilolitik, dimana lesi terletak pada bagian isthmusatau pars interartikularis, mempunyai angka kepentingan klinis yang bermakna pada individu dibawah 50 tahun. Jika defeknya pada pars interartikularis tanpaadanya pergeseran tulang, keadaan ini disebut dengan spondilolisis. Jika satuvertebra mengalami pergeseran kedepan dari vertebra yang lain, kelainan ini d i s e b u t d e n g a n s p o n d i l o l i s t e s i s . T i p e I I d a p a t d i b a g i k e d a l a m t i g a s u b k a t e g o r i : Tipe IIA yang kadang-kadang disebut dengan lytic atau stress spondilolisthesisdan umumnya diakibatkan oleh mikro-fraktiur rekuren yang disebabkan olehhiperketensi. Juga disebut dengan stress fracture pars interarticularis dan palingsering terjadi pada pria.Tipe IIB umumnya juga terjadi akibat mikro-fraktur pada pars interartikularis.Meskipun demikian, berlawanan dengan tipe IIA, pars interartikularis masih tetapintak akan tetapi meregang dimana fraktur mengisinya dengan tulang baru.Tipe IIC sangat jarang terjadi dan disebabkan oleh fraktur akut pada bagian parsinterartikularis. Pencitraan radioisotope diperlukan dalam menegakkan diagnosiskelainan ini.C. Tipe III, merupakan spondilolistesis degeneratif, dan terjadi sebagai akibatdegenerasipermukaan sendi lumbal. Perubahan pada permukaan sendi tersebuta k a n m e n g a k i b a t k a n p e r g e s e r a n v e r t e b r a k e d e p a n a t a u k e b e l a k a n g . T i p e spondilolistesis ini sering dijumpai pada orang tua. Pada tipe III, spondilolistesisdegeneratif tidak terdapatnya defek dan pergeseran vertebra tidak melebihi 30%.D. Tipe IV, spondilolistesis traumatik, berhubungan dengan fraktur akut padaelemen posterior (pedikel, lamina atau permukaan/facet) dibandingkan denganfraktur pada bagian pars interartikularis.E. Tipe V, spondilolistesis patologik, terjadi karena kelemahan struktur tulangsekunder akibat proses penyakit seperti tumor atau penyakit tulang lainnya.

Low back pain adalah gejala yang umum ditemukan pada spondilolistesis.Dapat juga ditemukan sciatic pain dari bokong ke bagian posterior kaki. Hal inidiikuti dengan terbatasnya gerakan kaki.Pada pasien ini didapatkan adanya gejala-gajala defisit neurologik tanpaadany a trauma kepala yaitu kelemahan tungkai kanan dan kiri, saat itu tidak adagangguan kesadaran, tidak ada kejang, mual maupun muntah. Pada pemeriksaanfisik didapatkan defisit neurologis berupa paraplegi. Pada luka medulla spinalistulang belakang, biasanya rusak di suatu tempat di sepanjang tulang belakangtersebut akan sembuh, tetapi jar ingan saraf pada medull a spinal is t idak dapat sembuh. Kerusakan saraf inilah yang menyebabkan kehilangan permanent padafungsi dan berakibat pada kondisi yang disebut paraplegia.D e f i s i t s e n s o r i k

Page 2: spondilolistesis 1

p a d a s i n d r o m p a r a p l e g i a k a r e n a t r a u m a , g a n g g u a n spinovaskuler, proses autoimunologik atau proses maligna, satu atau beberapasegmen medulla spinalis rusak sama sekali. Lesi yang seolah memotong medullaspinalis dinamakan lesi transversal. Bilamana lesi transversal berada di bawahI n t u m e s e n s i a s e r v i k o b r a k i a l i s , m a k a t i m b u l a h p a r a l y s i s k e d u a t u n g k a i (paraplegia) yang disertai hiperstesia pada permukaan badan dibawah tingkat lesi(hiperstesia paraplegia).Pada pemeriksaan tambahan baru dilakukan pemeriksaan hematologi dankimia darah, dimana didapatkan hasil yang dalam batas normal. Pada pasien inidiusulkan dilakukan pemeriksaan tambahan lain, yaitu pemeriksaan RadiologiCT-scan. Pemeriksaan CT-scan diharapkan dapat mengetahui kelainan yang ada  pada kepala maupun otak dan komponen-komponennya. Dari pemeriksaan ini pula diharapkan dapat menyingkirkan kemungkinan lain dari diagnosis (banding)dengan keluhan-keluhan yang hampir sejenis