spm pd organisasi nirlaba

13
Pendahuluan Pengendalian manajemen merupakan proses memotivasi dan memberi semangat kepada para anggota Organisasi untuk melaksanakan kegiatan organisasi dan selanjutnya mencapai tujuan Organisasi. Sistem Pengendalian dirancang dan didesain untuk memudahkan perencanaan dalam melaksanakan strategi, sebagai pedoman para manajer dalam melaksanakan tugasnya agar tujuan Organisasi dapat tercapai. Pengukuran Pengendalian khususnya pada perusahaan Nirlaba lebih sulit dilakukan dibanding dengan perusahaan yang berorientasi laba. Berdasarkan alasan yang sama, menentukan pilihan yang rasional atas beberapa rangkaian tindakan juga lebih sulit. Pada Organisasi Nirlaba, hubungan antara biaya dengan manfaat dan besarnya manfaat sukar diukur. Lepas dari kesulitan ini, Organisasi harus dikendalikan. Manajemen harus melakukan apa yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa sumber daya digunakan secara efisien dan efektif. Dengan demikian masalah utama bagaimana menemukan kebijakan dan tindakan Pengendalian manajemen yang berguna, terlepas dari keterbatasan yang ada.

Upload: dwi-arinii-r

Post on 02-Aug-2015

1.624 views

Category:

Documents


125 download

TRANSCRIPT

Page 1: SPM pd Organisasi nirlaba

Pendahuluan

Pengendalian manajemen merupakan proses memotivasi dan memberi

semangat kepada para anggota Organisasi untuk melaksanakan kegiatan

organisasi dan selanjutnya mencapai tujuan Organisasi. Sistem

Pengendalian dirancang dan didesain untuk memudahkan perencanaan

dalam melaksanakan strategi, sebagai pedoman para manajer dalam

melaksanakan tugasnya agar tujuan Organisasi dapat tercapai.

Pengukuran Pengendalian khususnya pada perusahaan Nirlaba lebih sulit

dilakukan dibanding dengan perusahaan yang berorientasi laba.

Berdasarkan alasan yang sama, menentukan pilihan yang rasional atas

beberapa rangkaian tindakan juga lebih sulit. Pada Organisasi Nirlaba,

hubungan antara biaya dengan manfaat dan besarnya manfaat sukar diukur.

Lepas dari kesulitan ini, Organisasi harus dikendalikan.

Manajemen  harus melakukan apa yang harus dilakukan untuk memastikan

bahwa sumber daya digunakan secara efisien dan efektif. Dengan demikian

masalah utama bagaimana menemukan kebijakan dan

tindakan Pengendalian manajemen yang berguna, terlepas dari keterbatasan

yang ada.

Page 2: SPM pd Organisasi nirlaba

PERUMUSAN PERMASALAHAN

Dalam penulisan makalah ini, penulis mengangkat permasalahan-

permasalahan sebagai berikut:

1. Definisi pembuatan keputusan, jenis-jenis, tingkat pengambilan

keputusan.

2. Definisi Organisasi Nirlaba, Perbedaan Organisasi Nirlaba dengan

Organisasi laba, Ciri-ciri Organisasi Nirlaba, Konsep Dasar Pemikiran

Akuntansi Organisasi Nirlaba.

3. Peranan SISTEM Pengendalian Manajemen pada Organisasi nirlaba.

4. Perencanaan Strategis dan Penyusunan Anggaran.

5. karakteristik organisasi Nirlaba dalam pengambilan Keputusan.

6. Evaluasi & Operasi Pada Organisasi Nirlaba

PEMBAHASAN

Salah satu kegiatan Organisasi yang penting adalah memahami sistem

sepenuhnya untuk mengambil keputusan-keputusan yang tepat yang akan

dapat memperbaiki hasil sistem keseluruhan dalam batas-batas tertentu.

Dengan demikian pengambilan keputusan adalah suatu proses pemilihan

dari berbagai alternatif baik kualitatif maupun kuantitatif untuk mendapat

suatu alternatif terbaik guna menjawab masalah atau menyelesaikan konflik

(pertentangan). Proses penurunan suatu keputusan mengandung empat

unsur :

(1) Model : Model menunjukkan gambaran suatu rnasalah secara

kuantitatif atau kualitatif .

(2) Kriteria: Kriteria yang dirumuskan menunjukkan tujuan dari

keputusan yang diamtril. Jika terdapat beberapa kriteria yang saling

Page 3: SPM pd Organisasi nirlaba

bertentangan, maka pengambilan keputusan harus melalui kompromi

(misalnya menambah jasa langganan dan mengurangi persediaan, maka

keputusan mana yang diambil perlu kompromi).

(3) Pembatas; Faktor-faktor tambahan yang perlu diperhatikan dalam

memecahkan masalah pengambilan keputusan. Misalnya dana yang kurang

tersedia.

(4) Optimalisasi: Apabila masalah keputusan telah

diuraikan dengan sejelas-jelasnya (model), maka manajer menentukan apa

yang diperlukan (kriteria) dan apa yang diperbolehkan (pembatas). Pada

keadaan ini pengambil keputusan siap untuk memilih pemecahan yang

terbaik atau yang optimum.

Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan Pada organisasi Nirlaba

Masalah dan konflik terdapat di mana-mana tidak terkecuali pada

organisasi Nirlaba. Beberapa di antaranya bersifat sederhana dan

deterministik, sedangkan yang lain bersifat sangat kompleks dan

probabilistik serta dapat menimbulkan pengaruh yang besar. Pengambilan

keputusan dapat bersifat rutin dan memiliki struktur tertentu atau dapat juga

bersifat sangat kompleks dan tidak berstruktur. Terdapat dua jenis

pengambilan keputusan, yaitu :

1. Pengambilan keputusan terprogram :

Jenis pengambilan keputusan ini.mengandung suatu respons otomatik

terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah

ditetapkan sebelumnya.  Masalah yang bersifat pengulangan dan rutin

dapat diselesaikan dengan pengambilan keputusan jenis ini.

Tantangan yang besar bagi seorang analis adalah mengetahui jenis-

jenis keputusan ini dan memberikan atau menyediakan metode-metode

Page 4: SPM pd Organisasi nirlaba

untuk melaksanakan pengambilan keputusan yang terprogram di

mana saja. Agar pengambilan keputusan harus didefinisikan dan

dinyatakan secara jelas. Bila hal ini dapat dilaksanakan, pekerjaan

selanjutnya hanyalah mengembangkan suatu algoritma untuk membuat

keputusan rutin dan otomatik.

Dalam kebanyakan organisasi terdapat kesempatan-kesempatan untuk

melaksanakan pengambilan keputusan terprogram karena banyak

keputusan diambil sesuai dengan prosedur pelaksanaan standar yang

sifatnya rutin. Akibat pelaksanaan pengambilan keputusan yang terprogram

ini adalah membebaskan manajemen untuk tugas-tugas yang lebih penting.

2. Pengambilan keputusan tidak terprogram:

menunjukkan proses yang berhubungan dengan masalah'masalah yang

tidak jelas. Dengan kata lain, pengambilan keputusan jenis ini meliputi

proses-proses pengambilan keputusan untuk menjawab masalah-masalah

yang kurang dapat didefinisikan. Masalah-masalah ini umumnya bersifat

kompleks, hanya sedikit parameter'parameter yang diketahui dan

kebanyakan parameter yang diketahui bersifat probabilistik. Untuk

menjawab m'asalah ini diperlukan seluruh bakat dan keahlian dari

pengambilan keputusan, ditambah dengan bantuan sistem infofmasi. Hal ini

dimaksudkan untuk mendapatkan keputusan tidak terprogram dengan baik.

Perluasan fasilitas-fasilitas pabrik, pengembangan produk baru, pengolahan

dan pengiklanan kebijaksanaan-kebijaksanaan, manajemen kepegawaian,

dan perpaduan semuanya adalah contoh masalah-masalah yang

memerlukan keputusan-keputusan yang tidak terprogram.

DEFINISI ORGANISASI NIRLABA

Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang

bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal didalam menarik

Page 5: SPM pd Organisasi nirlaba

perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada

perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter). Organisasi

nirlaba meliputi gereja, sekolah negeri, derma publik, rumah sakit dan klinik

publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal perundang-

undangan, organisasi jasa sukarelawan, serikat buruh, asosiasi profesional,

institut riset, museum, dan beberapa para petugas pemerintah.

Perbedaan organisasi nirlaba dengan organisasi laba

Banyak hal yang membedakan antara organisasi nirlaba dengan organisasi

lainnya (laba). Dalam hal kepemilikan, tidak jelas siapa sesungguhnya

’pemilik’ organisasi nirlaba, apakah anggota, klien, atau donatur. Pada

organisasi laba, pemilik jelas memperoleh untung dari hasil usaha

organisasinya. Dalam hal donatur, organisasi nirlaba membutuhkannya

sebagai sumber pendanaan. Berbeda dengan organisasi laba yang telah

memiliki sumber pendanaan yang jelas, yakni dari keuntungan usahanya.

Dalam hal penyebaran tanggung jawab, pada organisasi laba telah jelas

siapa yang menjadi Dewan Komisaris, yang kemudian memilih seorang

Direktur Pelaksana. Sedangkan pada organisasi nirlaba, hal ini tidak mudah

dilakukan. Anggota Dewan Komisaris bukanlah ’pemilik’ organisasi.

CIRI-CIRI ORGANISASI NIRLABA

1. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak

mengharapakan pembayaran kembali atas manfaat ekonomi yang

sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.

2. Menghasilkan barang dan/ atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan

kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah

dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.

Page 6: SPM pd Organisasi nirlaba

3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti

bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan,

atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan

proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuiditas atau

pembubaran entitas.

Perencanaan Strategis dan Penyusunan Anggaran

Dalam organisasi Nirlaba yang harus memutuskan mengenai bagaimana

cara yang terbaik dalam memgalokasikan sumberdaya yang terbatas ke

aktifitas-aktivitas yang berharga, perencanaan strategis adalah prodes yang

lebih penting dan lebih banyak memakan waktu di bandingkan dengan bisnis

biasa.

Organisasi nirlaba tidak mempunyai pilihan untuk meningkatkan

pendapatannya selama satu tahun karena organisasi tersebut telah

menganggarkan beban sedemikian rupa sehingga organisasi tersebut

setidaknya mencapai titik impas pada Estimasi sejumlah pendapatan.

Organisasi Nirlaba mengharuskan para manajer dari pusat tanggung jawab

membatasi pengeluaran yang mendekati jumlah yang dianggarkan. Oleh

karena itu anggaran merupakan alat pengendalian manajemen yang paling

penting, setidak-tidaknya dalam hal aktivitas keuangan.

Konsep Dasar Pemikiran Akuntansi Organisasi Nirlaba

Di Amerika Serikat (AS), Financial Accounting Standard Board (FASB) telah

menyusun tandar untuk laporan keuangan yang ditujukan bagi para pemilik

entitas atau pemegang saham, kreditor dan pihak lain yang tidak secara

aktif terlibat dalam manajemen entitas bersangkutan, namun mempunyai

kepentingan.

FASB juga berwenang untuk menyusun standar akuntansi bagi entitas

nirlaba nonpemerintah, sementara US Government Accountingg Standard

Page 7: SPM pd Organisasi nirlaba

Board (GASB) menyusun standar akuntansi dan pelaporan keuangan untuk

pemerintah pusat dan federal AS.

Di Indonesia, Departemen Keuangan RI membentuk Komite Standar

Akuntansi Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah. Organisasi penyusun

standar untuk pemerintah itu dibangun terpisah dari FASB di AS atau Komite

Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia di Indonesia karena

karateristik entitasnya berbeda. Entitas pemerintah tidak mempunyai

pemegang saham atau semacamnya, memberikan pelayanan pada

masyarakat tanpa mengharapkan laba, dan mampu memaksa pembayar

pajak untuk mendukung keuangan pemerintah tanpa peduli bahwa imbalan

bagi pembayar pajak tersebut memadai atau tidak memadai.

International Federation og Accountant (IFAC) membentuk IFAC Public Sector

Committee (PSC) yang bertugas menyusun International Public Sector

Accounting Standartd (IPSAS). Istilah Public Sector di sini berarti pemerintah

nasional, pemerintah regional (misalnya Negara bagian, daerah otonom,

provinsi, daerah istimewa), pemerintah local (misalnya kota mandiri), dan

entitas pemerintah terkait (misalnya perusahaan Negara, komisi khusus).

Dengan demikian PSC tidak menyusun standar akuntansi sector public

nonpemerintah.

Organisasi nirlaba, non-profit, membutuhkan pengelolaan yang berbeda

dengan organisasi profit dan pemerintahan. Pengelolaan organisasi nirlaba

dan kriteria-kriteria pencapaian kinerja organisasi tidak berdasar pada

pertimbangan ekonomi semata, tetapi sejauhmana masyarakat yang

dilayaninya diberdayakan sesuai dengan konteks hidup dan potensi-potensi

kemanusiaannya. Sifat sosial dan kemanusiaan sejati merupakan ciri khas

pelayanan organisasi-organisasi nirlaba. Manusia menjadi pusat sekaligus

agen perubahan dan pembaruan masyarakat untuk mengurangi kemiskinan,

menciptakan kesejahteraan, kesetaraan gender, keadilan, dan kedamaian,

bebas dari konfilk dan kekerasan. Kesalahan dan kurang pengetahuan dalam

mengelola organisasi nirlaba, justru akan menjebak masyarakat hidup dalam

Page 8: SPM pd Organisasi nirlaba

kemiskinan, ketidakberdayaan, ketidaksetaraan gender, konflik dan

kekerasan sosial.

Pengelolaan organisasi nirlaba, membutuhkan kepedulian dan integritas

pribadi dan organisasi sebagai agen perubahan masyarakat, serta

pemahaman yang komprehensif dengan memadukan pengalaman-

pengalaman konkrit dan teori manajemen yang handal, unggul dan

mumpuni, sebagai hasil dari proses pembelajaran bersama masyarakat.

Dalam konteks pembangunan organisasi nirlaba yang unggul, berkelanjutan

dan memberikan energi perubahan dan pembaruan bagi masyarakat,

Bernardine R. Wirjana, profesional dalam bidang pemberdayaan masyarakat,

yang selama dua dasawarsa menjadi pelaku manajemen organisasi nirlaba,

mengabadikan proses pembelajaran atas pengalaman-pengalaman dan

teori-teori manajemen terkini dalam bidang pemberdayaan masyarakat .

karakteristik organisasi Nirlaba dalam pengambilan Keputusan

Karakteristik organisasi nirlaba dalam pengambilan keputusan berbeda

dengan organisasi bisnis. Perbedaan utama yang mendasar terletak pada

cara organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan

berbagai aktivitas operasinya. Organisasi nirlaba memperoleh sumber daya

dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak

mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut.

Sebagai akibat dari karakteristik tersebut, dalam organisasi nirlaba timbul

transaksi tertentu yang jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dalam

organisasi bisnis, misalnya penerimaan sumbangan. Namun demikian dalam

praktik organisasi nirlaba sering tampil dalam berbagai bentuk sehingga

seringkali sulit dibedakan dengan organisasi bisnis pada umumnya.

Page 9: SPM pd Organisasi nirlaba

Pada beberapa bentuk organisasi nirlaba, meskipun tidak ada kepemilikan,

organisasi tersebut mendanai kebutuhan modalnya dari utang dan

kebutuhan operasinya dari pendapatan atas jasa yang diberikan kepada

publik. Akibatnya, pengukuran jumlah, saat, dan kepastian aliran pemasukan

kas menjadi ukuran kinerja penting bagi para pengguna laporan keuangan

organisasi tersebut, seperti kreditur dan pemasok dana lainnya.

Organisasi semacam ini memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda

dengan organisasi bisnis pada umumnya.

Para pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki kepentingan

bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis, yaitu untuk menilai:

a) Jasa yang diberikan oleh organisasi nirlaba dan kemampuannya untuk

terus memberikan jasa tersebut

b) Cara manajer melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek kinerja

manajer.

Kemampuan organisasi untuk terus memberikan jasa dikomunikasikan

melalui laporan posisi keuangan yang menyediakan informasi mengenai

aktiva, kewajiban, aktiva bersih, dan informasi mengenai hubungan di antara

unsur-unsur tersebut. Laporan ini harus menyajikan secara terpisah aktiva

bersih baik yang terikat maupun yang tidak terikat penggunaannya.

Pertanggungjawaban manajer mengenai kemampuannya mengelola sumber

daya organisasi yang diterima dari para penyumbang disajikan melalui

laporan aktivitas dan laporan arus kas. Laporan aktivitas harus menyajikan

informasi mengenai perubahan yang terjadi dalam kelompok aktiva bersih.

Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pelaporan keuangan organisasi

Page 10: SPM pd Organisasi nirlaba

nirlaba. Dengan adanya standar pelaporan, diharapkan laporan keuangan

organisasi nirlaba dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dan

memiliki daya banding yang tinggi.

*sumber : PSAK No. 45

Evaluasi & Operasi

Di Kebanyakan Organisasi Nirlaba, tidak ada cara untuk mengetahui

seberapa besar biaya Operasi yang optimum. Oleh karena itu manager dari

pusat tanggung jawab cenderung untuk membelanjakan apa saja yang di

perbolehkan dalam anggaran, meskipun jumlah yang di anggarkan tersebut

mungkin lebih tinggi dari pada yang di perlukan. Sebaliknya/ Mereka

mungkin membatasi pengeluaran yang memilikin pengembalian yang sangat

bagus hanya karena pengeluaran tersebut tidak terdapat dalam anggaran.

Meskipun Organisasi Nirlaba telah memiliki reputasi sebagai organisasi yang

beroperasi secara tidak efisien, persepsi ini telah berubah karena alasan-

alasan yang baik. Banyak organisasi memiliki kesulitan yang semakin

meningkat dalam memperoleh dana, terutama dari sumber-sumber

pemerintah. Hal ini lebih mengarah pada pengetatan dan meningkatnya

perhatian pemerintah pada pengendalian manajemen.

Penutup

Organisasi Nirlaba memiliki banyak perbedaan terhadap organisasi lainnya,

hal ini di sebabkan tidak adanya pengukuruan output yang benar-benar

bersifat objektif karena hanya sebatas pengukuran subjektif.

Organisasi Nirlaba tidak memiliki ke unguulan pengendalian yang di berikan

oleh ukuran laba, organisasi tersebut harus mempertanggungjawabkan

modal kontribusi, suatu kategori yang jarang sekali terdapat dalam

Organisasi bisnis.

Page 11: SPM pd Organisasi nirlaba

Meskipun demikian Organisasi Nirlaba telah berhasil menjadi lebih efisien,

sebagai tanggapan atas berkurangnya sumber-sumber dana.