nirlaba pendidikan dan kesehatan

51
AKUNTANSI PENDIDIKAN Sekilas Pendidikan di Indonesia Penididikan di indonesia terdiri dari tiga jenjang yaitu pendidikan anak dini usia, pendidikan dasar dan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan anak dini usia (PADU) PADU adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai berusia enam tahun. PADU ter bagi menjadi formal, non formal, dan inf ormal. PADU jalur pendidikan for mal dil aks ana kan mel alui taman kana k-kana k, Raudhat ul Ath fal , dan bentuk lai n ya ng sederajat. PADU jalur pendidikan non-formal adalah pendidikan yang melaksanakan program  pembelajaran secara fleksibel sebagai upaya pembinaan dan pengembangan anak sejak lahir sampai ber usi a ena m tahun yang dil aks ana kan mel aui Taman Peniti pan Ana k, el omp ok !erma in, dan bentuk lain yang sedera jat. PADU jalur pendidi kan informal dilaksa nakan dalam  bentuk pendidikan kelaurga atau pendidikan yang diselenggarakan lingkungan. Pendidikan Dasar dan Menengah Pendid ikan Dasar umumny a berlangung sela ma sembil an tahun, yang terdi rii dari " tahun di #ekol ah Dasar dan ti ga ta hun di #ekol ah $anj ut an Ti ngkat Per tama. #ete lah it u, si s%a melanjutkan ke Pendidikan &enengah selama tiga tahun untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan sis%a. Pendidikan Tinggi Pendid ikan tingg i terdi ri dari pendidikan akademis dan pendid ikan profe siona l. Pendid ikan akademis adalah pendidikan tinggi yang terutama diarahkan pada penguasaan ilmu pengetahuan 1

Upload: devy-kwayanti

Post on 14-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

AKUNTANSI PENDIDIKANSekilas Pendidikan di Indonesia

Penididikan di indonesia terdiri dari tiga jenjang yaitu pendidikan anak dini usia, pendidikan dasar dan menengah, dan pendidikan tinggi.

Pendidikan anak dini usia (PADU)

PADU adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai berusia enam tahun. PADU terbagi menjadi formal, non formal, dan informal. PADU jalur pendidikan formal dilaksanakan melalui taman kanak-kanak, Raudhatul Athfal, dan bentuk lain yang sederajat. PADU jalur pendidikan non-formal adalah pendidikan yang melaksanakan program pembelajaran secara fleksibel sebagai upaya pembinaan dan pengembangan anak sejak lahir sampai berusia enam tahun yang dilaksanakan melaui Taman Penitipan Anak, Kelompok Bermain, dan bentuk lain yang sederajat. PADU jalur pendidikan informal dilaksanakan dalam bentuk pendidikan kelaurga atau pendidikan yang diselenggarakan lingkungan.

Pendidikan Dasar dan Menengah

Pendidikan Dasar umumnya berlangung selama sembilan tahun, yang terdirii dari 6 tahun di Sekolah Dasar dan tiga tahun di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Setelah itu, siswa melanjutkan ke Pendidikan Menengah selama tiga tahun untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan siswa.

Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi terdiri dari pendidikan akademis dan pendidikan profesional. Pendidikan akademis adalah pendidikan tinggi yang terutama diarahkan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangannya. Pendidikan profesional yaitu pendidikan tinggi yang terutama diarahkan pada kesiapan penerapan ekeahlian tertentu. Satuan pendidikan yang menjalankan pendidikan tinggi disebut perguruan tinggi dan dapat berbentuk universitas, sekolah tinggi, institut, akademi, atau politeknik.

Sekilas Pendidikan di Amerika Serikat

Primary dan Secondary School

Anak-anak mulai masuk sekolah (primary school )pada usia 6 tahun. lamanya primary school sekitar 5-6 tahun. setelah itu, dilanjutkan dengan sekolah lanjutan (secondary school) yang terdiri dari 3 tahun di middle school / junior high scgool dan 3 atau 4 tahun di senior high school. Total primary dan secondary school adalah 12 tahun.

Higher education (Pendidikan tinggi)

Setelah menyelesaikan pendidikan selama 12 tahun, masyarakat AS dapat melanjutkan dengan pendidikan di college atau university. Gelar yang diperoleh adalah Bachelor. Pendidikan ini dikenal juga dengan pendidikan undergraduate sementara pendidikan selanjutnya disebut dengan pendidikan graduate- post graduate (pendidikan lanjutan). Pendidikan graduate meliputi profesi hukum, profesi kedokteran, MBA, dan Ph.D (doktor).Akuntansi Untuk Sektor PendidikanSelama ini sekolah hanya memiliki laporan-laporan dan surat-surat pertangungjawaban sebagai bentuk transparansi pengelolaan keuangan sekolah. Sekarang sekolah diharapkan memiliki laporan pertanggungjawaban, termasuk laporan keuangan sekolah yang terdiri dari neraca, laporan surplus deficit, laporan arus kas serta perhitungan biaya yang dihabiskan oleh tiap siswa. Sehingga baik pemerintah maupun masyarakat dapat mengetahu dengan lebih mudah berapa besar kebutuhan tiap murid dalam setiap bulan, semester, atau tahunnya. Pemerintah dapat mengambil tindakan dan kebijakan terkait dengan pembangunan sektor pendidikan, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Akuntansi Sektor Pendidikan adalah akuntansi yang diselenggarakan dalam suatu organisasi pendidikan. Informasi akuntansi yang dihasilkan yaitu informasi tentang organisasi pendidikan yang digunakan untuk pengambilan keputusan internal dan eksternal organisasi.

Peran dan Fungsi Akuntansi dalam Dunia Pendidikan

Peran dan Fungsi Akuntansi dalam Dunia Pendidikan adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, agar berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam entitas pendidikan.

1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah menggunakan akuntansi untuk menyusun perencanaan sekolah yang dipimpinnya, mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam usaha mencapai tujuan dan melakukan tindakan-tindakan koreksi yang diperlukan. Keputusan yang diambil oleh kepala sekolah berdasarkan informasi akuntansi adalah menentukan peralatan apa yang sebaiknya dibeli, berapa persediaan alat tulis kantor yang harus ada di bagian perlengkapan dan lain-lain.

2. Guru dan Karyawan

Guru dan karyawan mewakili kelompok yang tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas di institusi pendidikan (sekolah). Ini berarti kelompok tersebut juga tertarik dengan informasi penilaian kemampuan sekolah dalam memberikan balas jasa, manfaat pension dan kesempatan kerja.

3. Kreditor atau Pemberi Pinjaman

Kreditor atau pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. (Hal ini berlaku apabila ada kasus sekolah yang memerlukan kreditor).

4. Orang Tua Siswa

Para orang tua siswa berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup institusi pendidikan, terutama perjanjian jangka panjang dan tingkat ketergantungan sekolah.

5. Supplier atau Pemasok

Pemasok tertarik dengan informasi tentang kemungkinan jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.

6. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaanya berkepentingan terhadap alokasi sumber daya dan karena itu, berkepentingan dengan aktivitas sekolah, menetapkan kebijakan anggaran, dan mendasari penyusunan anggaran untuk tahun-tahun berikutnya.

7. Masyarakat

Institusi pendidikan mempengaruhi anggota masyarakat dengan berbagai cara. Laporan keuangan institusi pendidikan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi tentang kecenderungan dan perkembangan terakhir pengelolaan keuangan institusi pendidikan serta rangkaian aktivitasnya.

Tahapan Siklus Akuntansi Pendidikan

1. Tahap Pencatatan Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran bukti transaksi serta bukti pencatatan

Kegiatan pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal

Memindahbukukan (posting) dari jurnal berdasarkan kelompok atau jenisnya ke dalam akun buku besar

2. Tahap Pengikhtisaran Penyusunan neraca saldo berdasarkan akun-akun buku besar

Pembuatan ayat jurnal penyesuaian

Penyusunan kertas kerja

Pembuatan ayat jurnal penutup

Pembuatan neraca saldo setelah penutupan

Pembuatan ayat jurnal pembalik

3. Tahap Pelaporan Laporan Surplus Defisit

Laporan Arus Kas

Neraca

Catatan atas Laporan Keuangan

Posting jurnal yang berbeda dari badan usaha profit yaitu pada saat menerima pendapatan atas iuran dari siswa untuk pembangunan gedung.Laporan Keuangan Sektor Pendidikan dan Komponennya

Laporan Keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan menggambarkan pencapaian kinerja program dan kegiatan, kemajuan realisasi pencapaian target pendapatan, realisasi penyerapan belanja, dan realisasi pembiayaan. Laporan keuangan sektor pendidikan terdiri dari Laporan Neraca, Laporan Surplus Defisit (Laba Rugi), Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Laporan neraca merupakan laporan yang memberikan gambaran utuh suatu entitas pada suatu titik waktu. Seperti laporan Neraca pada bentuk usaha laba, laporan neraca pada organisasi pendidikan juga terdiri dari aset, kewajiban, dan modal. Bentuk Neraca pada sektor pendidikan adalah sebagai berikut:

ZZZ

neraca

31 Desember YYY

Aset Lancar

Kasxxx

Piutang Usahaxxx

Cadangan Penghapusan Piutangxxx

Persediaanxxx

Sewa dibayar dimukaxxx

asuransi dibayar dimukaxxx

Total aset lancarxxx

Aset Tetap

Tanah dan Gedungxxx

Akumulasi Depresiasi Gedungxxx

Perlengkapan kantorxxx

Akumulasi Depresiasi Perlengkapan Kantorxxx

Total aset tetapxxx

Kewajiban Lancar

Utang biaya bungaxxx

utang gaji dan honorariumxxx

Utang pajak penghasilanxxx

total kewajiban lancarxxx

Kewajiban jangka panjang

Utang bankxxx

Ekuitas pemegang saham

Modal sahamxxx

Saldo Laba/Rugixxx

Total ekuitas pemegang sahamxxx

Total Kewajiban dan Ekuitasxxx

Laporan surplus defisit (Laporan laba Rugi) adalah laporan yang menggambarkan kinerja keuangan entitas dalam suatu periode akuntansi. Keuntungan dan kerugian institusi pendidikan selama satu tahun juga dimuat di dalam laporan ini. Laporan Laba Rugi pada sektor pendidikan secara garis besar tidak berbeda dengan sektor bisnis komersial pada umumnya. Hanya saja, terdapat perbedaan dalam hal akun-akun yang tertera dalam laporan laba rugi, khususnya pada bagian biaya karena akun-akun biaya disesuaikan dengan kebutuhan organisasi sektor pendidikan. berikut ini adalah bentuk laporan Laba Rugi yang sederhana:

ZZZ

Laporan Laba Rugi

Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember YYY

Pendapatan Operasi

Pendapatan AAAxxx

Pendapatan BBBxxx

Biaya Operasi

Gaji dan Honorarium(xxx)

Telekomunikasi(xxx)

Pemakaian bahan habis pakai(xxx)

depresiasi perlengkapan kantor(xxx)

sewa komputer(xxx)

Asuransi(xxx)

Macam-macam(xxx)

Surplus/Defisit Operasixxx

Pendapatan (biaya) non operasi

bunga bank(xxx)

Surplus sebelum pajakxxx

Pajak Penghasilan taksiran(xxx)

Surplus (defisit) bersihxxx

Laporan arus kas adalah laporan yang menggambarkan perubahan posisi aks dalam satu periode akuntansi. Laporan arus kas untuk sektor pendidikan tidak berbeda dengan laporan arus kas untuk akuntansi usaha bisnis pada umumnya.

AKUNTANSI ORGANISASI KESEHATANOrganisasi pelayanan kesehatan adalah suatu lembaga atau institusi yang berbadan hukum, yang kegiatan operasionalnya memberikan pelayanan kesehatan maupun memproduksi obat. Dalam peraturan pemerintah (PP) No 32 tahun 1999 pada Bab I, pasal I , ayat I , tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan jenis tertentu di bidang kesehatan; sehingga orang tersebut memiliki kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Berdasarkan pengertian di atas, pelaku kesehatan terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi, ahli peralatan kedokteran, Manajemen (Pengelola pelayanan kesehatan). Sementara itu, yang dimaksud dengan organisasi pelayanan kesehatan yaitu rumah sakit, Puskemas, Poliklinik / Praktek Dokter Bersama, Praktek dokter perseorangan, dan apotek.

Tidak dapat dipungkiri bahwa organisasi pelayanan kesehatan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Setiap organisasi pelayanan kesehatan pasti mempunyai tujuan atau sasaran, agenda kegiatan maupun program bagi masyarakat yang dituju. Dengan demikian implikasinya adalah timbulnya kebutuhan akan pengelolaan organisasi pelayanan kesehatan tersebut. Dalam konteks idealita secara umum, tidak ada satu organisasi kesehatan pun yang berorientasi pada ketidakjujuran, pelanggaran terhadap amanah, maupun pelarian dari tanggung jawab. Apabila progaram sudah dijalankan, pertanggungjawaban harus dilakukan. Jadi, seluruh aspek pengelolaan organisasi kesehatan menjadi bahan yang harus dipertanggungjawabkan oleh penanggungjawab program atau pelaku organisasi.

Sebagai lembaga pelayanan publik pelayanan publik dibidang kesehatan, organisasi kesehatan dapat berupa organisasi dibawah naungan pemerintah maupun organisasi swasta yang melayani pemeriksaan, penanganan, atau pemeliharaan kesehatan anggota masyarakat.Sumber pembiayaan organisasi kesehatan biasanya berasal dari masyarakat pengguna jasa, pemerintah, atau penyandang dana. Untuk organisasi berstatus milik pemerintah, pembiayaan bersumber dari anggaran pemerintah dan dan iuran masyarakat pengguna jasa. Lalu pertanggungjawabannya dilakukan berdasarkan birokrasi yang ada. Sedangkan untuk organisasi berstatus milik swasta, berasal dari alokasi dana yayasan/pemilik/sumbangan lain dan masyarakat pengguna jasanya. Kemudian pertanggungjawabannya akan dilakukan ke badan atau divisi yang menaunginya.Pemahaman Akuntansi Kesehatan

Seperti di lembaga publik lainnya, yaitu lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, dan lain-lain penerapan akuntansi dalam organisasi kesehatan tidak jauh berbeda. Perbedaan hanya muncul karena perbedaan lingkungan yang mempengaruhi. Perbedaan sifat dan karakteristik organisasi kesehatan yang tergolong dalam organisasi nirlaba dengan organisasi lainnya yang profit oriented dapat dilihat dengan membandingkan tujuan organisasi, sumber pendanaan, pola pertanggungjawaban, struktur keorganisasian dan anggarannya.

Setiap organisasi memiliki tujuan khusus yang hendak dicapai. Meskipun tujuan utama organisasi kesehatan adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, ini tidak berarti bahwa organisasi kesehatan tidak memiliki tujuan keuangan. Hal ini tergantung pada organisasi yang bersangkutan dan besarnya biaya operasional organisasi. Sebagai contoh apabila organisasi tidak memiliki sumber dana yang pasti, kebutuhan akan daya dukung pelayanan kesehatan turut berkembang. Kenyataannya, keuangan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan pelayanan kesehatan.

Tujuan akuntansi dalam organisasi kesehatan adalah:

a. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola organisasi secara tepat, efisien, dan ekonomis menyangkut kegiatan dan alokasi sumber daya yang dipercayakan ke organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian pengelolaan.

b. Memberikan informasi yang memungkinkan pengelola organisasi untuk melaporkan pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan secara tepat dan efektif beserta penggunaan sumber daya yang menjadi wewenangnya, disamping memungkinkan pengelola organisasi untuk melaporkan ke publik atau lembagfa penaung atas hasil operasi organisasi. Tujuan ini terkait akuntabilitas.

Informasi akuntansi bermanfaat sebagai salah satu pedoman pengambilan keputusan, terutama membantu pengelola organisasi dalam mengalokasikan sumber daya. Informasi akuntansi juga digunakan untuk menentukan biaya program atau kegiatan beserta kelayakannya, baik secara ekonomis maupun teknis. Dengan informasi akuntansi, pengelola organisasi menentukan biaya operasional yang akan dibebankan ke masyarakat sasarannya, dan menetapkan biaya standar serta harga yang akan dibebankan ke organisasi kesehatan bersangkutan.

Selain itu, informasi akuntansi kesehatan juga dapat digunakan untuk membantu pemilihan dan peningkatan kegiatan pelayanan yang efektif dan efisien. Pemilihan program yang efektif dan efisien ini sangat membantu meringankan penganggaran. Pada akhir proses pengendalian organisasi kesehatan, akuntansi diperlukan dalam penyusunan laporan keuangan, yang merupakan bagian terpenting dari proses akuntabilitas pada lembaga penaung dan publik.Acuan Penyusunan

1. Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) yang berhubungan dengan akuntansi dan laporan keuangan.2. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (ISAK).3. International Accounting Standard (IAS), Statement of Financial Accounting Standard (SFAS).4. Peraturan perundang-undangan yang relevan dengan laporan keuangan.5. Praktek-praktek akuntansi yang berlaku umum, kesepakatan antar negara, kebiasaan industri yang baru, dan standar akuntansi negara lain.Dalam hal terdapat perbedaan antara peraturan Bapepam dan PSAK dalam penyusunan laporan keuangan, maka acuan yang digunakan adalah peraturan Bapepam.Lingkup Pedoman

Pedoman ini dibuat untuk Emiten atau Perusahaan Publik yang aktivitas utamanya adalah industri rumah sakit dengan asumsi bahwa Emiten atau Perusahaan Publik tersebut tidak mempunyai anak perusahaan yang dikonsolidasikan. Apabila Emiten atau Perusahaan Publik memiliki anak perusahaan yang harus dikonsolidasikan, Pedoman ini harus digunakan bersama dengan Pedoman dan Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan Investasi.Komponen Laporan Keuangan

1. Laporan KeuanganLaporan keuangan terdiri dari :

a. Neraca;

b. Laporan Laba Rugi;

c. Laporan Perubahan Ekuitas;

d. Laporan Arus Kas; dan

e. Catatan atas Laporan Keuangan.2. NeracaKomponen utama neraca terdiri dari:1) Aktiva

a) Aktiva Lancar

Suatu aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, jika aktiva tersebut memenuhi salah satu dari kriteria berikut: (1) Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi;

(2) Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan;

(3) Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan akan direalisir dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan dari tanggal neraca.

Aktiva lancar, antara lain, sebagai berikut:

(1) Kas dan Setara KasKas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan Perusahaan. Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai. Instrumen yang dapat diklasifikasikan sebagai setara kas meliputi:

(a) Deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal penempatannya serta tidak dijaminkan.

(b) Instrumen pasar uang yang diperoleh dan akan dicairkan dalam jangka waktu tidak lebih dari 3 (tiga) bulan. (2) Investasi Jangka PendekMerupakan bentuk investasi yang dimaksudkan untuk pemanfaatan dana perusahaan dalam jangka pendek. Investasi jangka pendek antara lain adalah deposito dan efek yang jatuh tempo atau pemilikannya dimaksudkan tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan. Investasi Jangka Pendek yang nilai wajarnya tersedia dapat berupa efek hutang (debt securities) dan efek ekuitas (equity securities) yang dapat digolongkan dalam 3 (tiga) kategori yaitu :

(a) Diperdagangkan (trading)

(b) Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity)(c) Tersedia untuk dijual (available for sale): (3)Wesel TagihMerupakan piutang usaha pihak ketiga yang didukung janji tertulis. Wesel tagih disajikan terpisah antara pihak ke tiga dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa apabila wesel tagih tersebut berkaitan dengan kegiatan normal perusahaan. Wesel Tagih disajikan sebesar jumlah yang dapat direalisasi, setelah memperhitungkan penyisihan wesel tagih yang diperkirakan tidak dapat ditagih.

(4) Piutang UsahaIni merupakan piutang yang berasal dari kegiatan normal perusahaan. Piutang usaha disajikan terpisah antara pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Piutang ini disajikan sebesar jumlah yang dapat direalisasikan, setelah memperhitungkan penyisihan piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih.

(5) Piutang Lain-lainMerupakan tagihan perusahaan pada pihak ketiga yang menurut sifat dan jenisnya tidak dapat dikelompokkan dalam piutang usaha dan wesel tagih. Piutang Lain-lain disajikan sebesar jumlah yang dapat direalisasi, setelah dikurangi penyisihan piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih.

(6) Persediaan

Persediaan adalah aktiva:

(a) Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal;

(b) Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam pemberian jasa; atau(c) Dalam perjalanan. (7) Pajak Dibayar DimukaTerdiri dari :

(a) Kelebihan pembayaran pajak, misalnya Pajak Pertambahan Nilai, yang akan ditagih kembali atau dikompensasikan terhadap kewajiban pajak masa berikutnya.

(b) Aktiva Pajak Kini yaitu kelebihan jumlah Pajak Penghasilan yang telah dibayar pada periode berjalan dan periode sebelumnya dari jumlah pajak yang terhutang untuk periode-periode tersebut.

(8) Biaya Dibayar Dimuka.

Merupakan biaya yang telah dibayar namun pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang akan datang, pada saat manfaat diterima, seperti premi asuransi dibayar di muka, dan sewa dibayar di muka. Biaya dibayar dimuka disajikan sebesar nilai yang belum diterima manfaatnya.

(9) Aktiva Lancar Lain-lain

Mencakup aktiva lancar yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam angka (1) sampai dengan angka (8) di atas, termasuk pembayaran di muka untuk memperoleh barang atau jasa yang akan digunakan dalam waktu 12 (dua belas) bulan atau satu siklus normal perusahaan. Aktiva lancar lain-lain disajikan sebesar nilai tercatatnya.

b) Aktiva Tidak LancarSemua aktiva lainnya yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai aktiva yang lancar diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar. Aktiva tidak lancar antara lain terdiri dari :

(1) Piutang Hubungan IstimewaMerupakan piutang yang timbul sebagai akibat dari transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, selain untuk pos yang telah ditentukan penyajiannya pada Kas dan Setara Kas, Investasi Jangka Pendek dan Piutang Usaha. Piutang Hubungan Istimewa disajikan sebesar jumlah yang dapat direalisasi. Jika untuk transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dibentuk penyisihan, maka alasan dan dasar pembentukan penyisihan serta penjelasan transaksi terjadinya piutang harus diungkapkan.

(2) Aktiva Pajak Tangguhan

Merupakan jumlah Pajak Penghasilan terpulihkan pada periode mendatang sebagai akibat adanya:

(a) Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, dan

(b) Sisa kompensasi kerugian

(3) Investasi pada Perusahaan Asosiasi

Merupakan investasi pada perusahaan asosiasi yang dimaksudkan untuk dimiliki oleh perusahaan dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan. Investasi pada perusahaan asosiasi (perusahaan memiliki 20% sampai dengan 50% bagian ekuitas perusahaan investee), harus disajikan menggunakan metode ekuitas sebesar biaya perolehan (cost) dan selanjutnya disesuaikan untuk bagian pemilikan perusahaan atas perubahan nilai buku perusahaan asosiasi.

(4) Investasi Jangka Panjang Lain

Merupakan investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki oleh perusahaan dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan. Investasi ini dapat berbentuk :

(a) Investasi dalam efek hutang dan efek ekuitas

(b) Investasi dalam properti dan investasi lainnya

(5) Aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai, baik melalui pembelian maupun dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aktiva tetap dapat berupa:

(a) Pemilikan Langsung

(b) Aktiva Sewa Guna Usaha

(c) Aktiva dalam Penyelesaian

(6) Aktiva Tidak Berwujud

Merupakan aktiva non moneter yang dapat diindentifikasi dan tidak memiliki wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, untuk disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif. Terdiri dari hak paten, merek dagang, goodwill, biaya pengembangan.

Pengakuan aktiva tidak berwujud dilakukan apabila memenuhi kriteria

berikut :

(a) Kemungkinan besar manfaat ekonomi masa mendatang dari aktiva tersebut akan diperoleh perusahaan.

(b) Nilai perolehannya dapat diukur secara andal.

(7) Aktiva Lain-lainIni merupakan hal-hal yang tidak dapat digolongkan dalam kelompok aktiva tetap, aktiva lancar, investasi/penyertaan ataupun aktiva tak berwujud disajikan dalam kelompok aktiva lain-lain. Pos ini antara lain mencakup:

(a) Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi;

(b) Aktiva dari segmen usaha yang telah diputuskan oleh manajemen untuk dihentikan atau akan dijual;

(c) Beban tangguhan, misalnya biaya yang timbul untuk pengurusan legal tanah dan biaya perluasan usaha. (d) Biaya biaya emisi yang dikeluarkan sampai proses emisi selesai, disajikan sebesar biaya yang telah dikeluarkan.

2) Kewajiban

Kewajiban disajikan sebesar jumlah yang harus dibayar, kecuali ditentukan lain.a) Kewajiban Lancar

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar jika diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan dari tanggal neraca atau satu siklus normal operasi perusahaan.

Kewajiban lancar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

(1) Pinjaman Jangka Pendek

(2) Wesel Bayar

(3) Hutang Usaha

(4) Hutang Pajak(5) Beban Masih Harus Dibayar(6) Pendapatan Diterima di Muka

(7) Bagian Kewajiban Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun

(8) Kewajiban Lancar Lain-Lainb) Kewajiban Tidak Lancar

Semua kewajiban lainnya yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar merupakan kewajiban tidak lancar. Kewajiban tidaklancar antara lain terdiri dari:

(1) Hutang Hubungan Istimewa

(2) Kewajiban Pajak Tangguhan(3) Pinjaman Jangka Panjang

(4) Hutang Sewa Guna Usaha(5) Keuntungan Tangguhan Aktiva Dijual dan Disewa Guna Usaha Kembali

(6) Hutang Obligasi

(7) Kewajiban Tidak Lancar Lainnya.

(8) Hutang Subordinasi

(9) Obligasi Konversi

3) Ekuitas

Komponen ekuitas umumnya terdiri atas:a) Modal Saham

b) Tambahan Modal Disetor terdiri dari agio saham, biaya emisi sekuritas ekuitas, selisih modal dari perolehan kembali saham, selisih kurs atau modal disetor, modal sumbangan, dan modal disetor lainnya3. Laporan Laba Rugi

Komponen Utama Laporan Laba Rugi

1) Pendapatan Usaha

Pos ini merupakan pendapatan yang berasal dari kegiatan utama perusahaan.

Pendapatan usaha disajikan bersih setelah dikurangi selisih perhitungan klaim

askes/asuransi, subsidi askes, subsisi tidak mampu, dan lain-lain.

Pendapatan usaha untuk industri rumah sakit antara lain terdiri dari :

a) Pendapatan rawat inap

b) Pendapatan rawat jalan

c) Penunjang medis

2) Beban Departementalisasi

Pos ini merupakan beban yang berasal dari kegiatan utama masing-masing departemen, yang antara lain terdiri dari:

a) Gaji dan tunjangan staf medis dan nonmedis

b) Biaya Bahan Medis

3) Laba (Rugi) Departemen

Pos ini merupakan selisih antara Pendapatan Usaha dengan Beban Departementalisasi.

4) Beban Usaha

Pos ini merupakan beban kegiatan utama perusahaan yang dilaporkan dalam dua kategori yaitu:

a) Beban penjualan; dan

b) Beban umum dan administrasi

5) Laba (Rugi) Usaha

Pos ini merupakan selisih antara Laba (Rugi) Departemen dengan Beban

Usaha.

6) Penghasilan (Beban) Lain-lain

Pos ini merupakan penghasilan (beban) yang tidak dapat dihubungkan langsung dengan kegiatan usaha utama perusahaan. Penghasilan (Beban) Lain-lain disajikan dengan cara merinci penghasilan (beban) lain-lain, setidaktidaknya

meliputi:

a) Bagian Laba (Rugi ) Perusahaan Asosiasi,

b) Penghasilan Bunga Pinjaman,

c) Beban Bunga Pinjaman,

d) Laba (rugi) Kurs,

e) Lain-lain.

7) Bagian Laba (Rugi ) Perusahaan Asosiasi

Pos ini merupakan laba atau rugi perusahaan asosiasi pada periode berjalan yang diakui oleh perusahaan sesuai dengan persentase pemilikannya. Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi disajikan tersendiri jika material, jika tidak material disajikan sebagai bagian penghasilan (beban) lain-lain. 8) Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan

Pos ini merupakan Laba (Rugi) Usaha setelah memperhitungkan Penghasilan (Beban) Lain-Lain dan Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi.

9) Beban (Penghasilan) Pajak

Pos ini merupakan jumlah agregat pajak kini (current tax) dan pajak tangguhan (deferred tax) yang diperhitungkan dalam perhitungan laba atau rugi pada periode berjalan. Pos ini hendaknya dirinci unsur-unsur beban (penghasilan) pajak kini dan pajak tangguhan.

10) Laba (Rugi) dari Aktivitas Normal Perusahaan

Pos ini merupakan Laba atau Rugi setelah dikurangi dengan Beban (Penghasilan) Pajak, sebelum pos-pos luar biasa.

11) Pos Luar Biasa

Pos ini merupakan pos-pos yang berasal dari kejadian atau transaksi yang tidak biasa (unusual) dan tidak sering terjadi (infrequent). Pos luar biasa disajikan bersih setelah memperhitungkan pajak.

12) Laba (Rugi) Bersih

Pos ini merupakan laba (rugi) dari aktivitas perusahaan setelah memperhitungkan Beban (Penghasilan) Pajak dan Pos Luar Biasa.

13) Laba (Rugi) Per Saham Dasar

Pos ini merupakan jumlah laba (rugi) bersih yang tersedia bagi setiap saham biasa yang beredar selama periode pelaporan. Dalam hal perusahaan mencatatkan efeknya di bursa lain dalam bentuk Sertifikat Penitipan Efek (SPE), maka disajikan juga laba (rugi) per SPE dasar.

14) Laba (Rugi) Per Saham Dilusian

Pos ini merupakan jumlah laba (rugi) pada suatu periode yang tersedia bagi setiap saham biasa yang beredar selama periode pelaporan dan saham biasa yang diasumsikan telah diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif yang beredar selama periode pelaporan. Jumlah saham biasa yang akan diterbitkan saat konversi efek berpotensi saham biasa ditentukan sesuai persyaratan efek berpotensi saham biasa tersebut. Perhitungan ini mengasumsikan nilai konversi atau harga pelaksanaan yang paling menguntungkan dari sudut pandang pemegang efek berpotensi saham biasa. Dalam hal perusahaan mencatatkan efeknya di bursa lain dalam bentuk Sertifikat Penitipan Efek (SPE), maka disajikan juga laba (rugi) per SPE dilusian.

4. Laporan Perubahan Ekuitas

Komponen Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan ini harus menyajikan:

1) Laba (rugi) bersih periode bersangkutan.

2) Setiap pos yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam ekuitas.

Contoh pos ini antara lain keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual.

3) Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi atas kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait, yaitu berupa:

a) Efek Kumulatif atas Perubahan Kebijakan Akuntansi.

b) Koreksi atas Kesalahan Mendasar

4) Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik, antara lain berupa penyetoran modal saham dan pembagian dividen.

5) Saldo laba atau rugi pada awal dan akhir periode, yang dibagi dalam:

a) Yang Telah Ditentukan Penggunaannya

b) Yang Belum Ditentukan Penggunaannya

6) Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor dan pos-pos ekuitas lainnya pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan.

5. Laporan Arus Kas

Komponen Utama Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas harus menyajikan arus kas selama periode tertentu dan dikelompokkan menurut klasifikasi aktivitas sebagai berikut:

1) Arus Kas dari Aktivitas Operasi

a) Arus Kas dari Aktivitas Operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.

b) Arus Kas dari Aktivitas Operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba (rugi) rugi bersih.

c) Perusahaan harus menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung, yaitu mengungkapkan kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto.

2) Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Arus Kas dari Aktivitas Investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.

3) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah arus kas yang timbul dari penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan transaksi pendanaan jangka panjang dengan kreditur dan pemegang saham perusahaan.

Ketentuan Penyajian Laporan Arus Kas

1) Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan, masing-masing harus diungkapkan tersendiri. Bunga dan dividen harus diklasifikasikan secara konsisten antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan, berdasarkan sumber dan tujuan penggunaannya. Bunga dan dividen yang diterima harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi atau investasi. Bunga yang dibayarkan diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi atau pendanaan, sedangkan dividen yang dibayarkan diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

2) Jumlah bunga yang dibayarkan selama suatu periode diungkapkan dalam laporan arus kas baik yang telah diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi maupun yang dikapitalisasi menurut alternatif perlakuan yang diperkenankan oleh PSAK.

3) Arus kas yang berasal dari transaksi dalam valuta asing harus dibukukan dalam mata uang yang digunakan dalam pelaporan keuangan dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs pada tanggal arus kas.

4) Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang timbul akibat perubahan kurs bukan merupakan arus kas. Namun demikian, pengaruh perubahan kurs terhadap kas dan setara kas dalam mata uang asing dilaporkan dalam laporan arus kas untuk merekonsiliasikan saldo awal dan akhir kas dan setara kas. Jumlah selisih kurs tersebut disajikan terpisah dari arus kas aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

5) Jika suatu kontrak dimaksudkan untuk menangkal (hedge) suatu posisi yang dapat diidentifikasi, maka arus kas dari kontrak tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

6) Perusahaan harus menyajikan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan.Pengungkapan Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas

Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas atau setara kas harus disajikan dalam kelompok Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas dalam laporan arus kas. Transaksi tersebut harus diungkapkan sedemikian rupa pada catatan atas laporan keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut. Transaksi tersebut dapat berbentuk:

1) Perolehan aktiva secara kredit atau melalui sewa guna usaha (finance lease);

2) Akuisisi perusahaan melalui emisi saham;

3) Konversi hutang menjadi modal;

4) Kapitalisasi biaya pinjaman selama masa pembangunan.

6. Pedoman Pengungkapan Laporan Keuangan

1. Catatan atas Laporan Keuangan

a. Pengertian

Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:

1) Gambaran umum perusahaan;

2) Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting;

3) Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan dalam neraca laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas;

4) Informasi lain yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

5) Pos-pos yang nilainya material, harus dirinci dan dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan untuk pos-pos yang bersifat khusus untuk industry rumah sakit, harus dirinci dan dijelaskan pada Catatan atas Laporan Keuangan tanpa mempertimbangkan materialitasnya.

6) Pos hasil penggabungan beberapa akun sejenis dirinci dan dijelaskan sifat dari unsur utamanya dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

7) Aktiva yang dijaminkan harus diungkapkan dalam penjelasan masing-masing pos. 8) Pedoman ini tidak menentukan bentuk penyajian Catatan atas Laporan Keuangan. Namun demikian, pengungkapannya mencakup tetapi tidak terbatas pada unsur-unsur yang diuraikan dalam angka 2 berikut ini.

2. Unsur-unsur Catatan atas Laporan Keuangan

a. Gambaran Umum Perusahaan

Bagian ini berisi penjelasan tentang hal-hal umum yang penting untuk diungkapkan berkaitan dengan perusahaan yang bersangkutan, mencakup:

1) Pendirian Perusahaan2) Bidang usaha utama perusahaan sesuai dengan anggaran dasar perusahaan dan kegiatan usaha yang dijalankan.

3) Tanggal mulai beroperasinya perusahaan secara komersial. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Penjelasan penawaran umum efek perusahaan yang meliputi tanggal efektif penawaran umum perdana, kebijakan/tindakan perusahaan yang dapat mempengaruhi efek yang diterbitkan (corporate action) sejak penawaran umum perdana sampai dengan periode pelaporan terakhir, jenis dan jumlah efek yang ditawarkan pada saat penawaran terakhir, dan tempat pencatatan efek perusahaan.

c. Karyawan, Direksi, dan Dewan Komisaris

Yang harus diungkapkan adalah:

1) Nama anggota direksi dan dewan komisaris,

2) Jumlah karyawan pada akhir periode atau rata-rata jumlah karyawan selama periode yang bersangkutan.

d. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi

Dalam bagian ini yang harus diungkapkan sebagai berikut:

1) Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan

2) Kebijakan akuntansi tertentu yang diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi penting

Laporan Keuangan Pada Organisasi Pelayanan KesehatanRumah Sakit Pemerintah

Rumah sakit pemerintah merupakan salah satu organisasi nirlaba. Perbedaan yang mencolok dari organisasi jenis ini terletak pada perolehan sumber dana. Rumah sakit pemerintah memperoleh sumber dana dari pemerintah daerah propinsi/ kabupaten atau kota (APBD) maupun dana yang berasal dari pemerintah pusat. Oleh karena itu, tujuan laporan keuangan Rumah sakit pemerintah adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang atau donatur, anggota organisasi, kreditor, pemerintah (pemerintah daerah maupun pemerintah pusat) dan pihak lain yang menyediakan sumber dana bagi rumah sakit.Laporan keuangan rumah sakit pemerintah meliputi :Laporan Posisi Keuangan Pada Akhir Periode Laporan

Tujuan laporan posisi keuangan adalah menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, aktiva bersih dan hubungan di antara undur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan dan informasi dalam laporan keuangan lainnya dapat membantu para anggota organisasi, kreditor, pemerintah, dan pihak lain untuk menilai :

(1) Kemapuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan, likuuditas, fleksibilitas keuangan, kemapuan untuk memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan pendapatan eksternal

(2) Laporan posisi keuangan mencakup organisasi, secara keseluruhan, dan , harus menyajikan total aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih.Laporan AktivitasTujuan laporan aktivitas adalah menyediakan informasi megenai :

(1) Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah serta sifat aktiva bersih

(2) Hubungan antara transaksi dan peristiwa lain

(3) Penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa

Informasi dalam laporan aktivitas yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang/donatur, anggota organisasi, krditor, pmerintah, dan pihak-pihak yang lain untuk :

(1) Mengevaluasi kinerja dalam satu periode

(2) Menilai upayah, kemampuan, dan kesinambungan organisasi serta dalam memberikan jasa

(3) Menilai pelaksanaan tanggungjawab dan kinerja manajer

Laporan aktivitas mencakup organisasi secara kseluruhan dan menyajikan prubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode. Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersih arau ekuitas dalam laporan posisi keuangan.

Laporan Arus Kas untuk Suatu Periode Pelaporan

Tujuan laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam satu periode.Catatan Atas Laporan Keuangan

Rumah Sakit Swasta

Pada umumnya Rumah Sakit Swasta memiliki mutu dan kualitas pelayanan, peralatan penunjang medis yang lebih canggih dan modern dibanding dengan peralatan rumah sakit pemerintah. Hal ini menyebabkan masyarakat cenderung memilih rawat inap atau sejedar check-up kesehat di Rumah Sakit Swasta. Untuk mencapai semua yang diungkapkan tadi diperlukan dana yang sangat besar. Oleh karena itu, semakin baik mutu dan pelayanan di Rumah Sakit Swasta, semakin mahal pula biaya yang harus dibayar oleh pasien. Namun demikian, dana yang didapat dari pasien tersebut belum bisa memenuhi beban operasional rumah sakit sehingga manajemen Rumah Sakit Swasta harus mencari dana pendukung dari yayasan jika rumah sakit swasta merupakan organisasi yang dijalankan dibawah yayasan. Disinilah letak perbedaan utama dalam perolehan dana pada rumah sakit pemerintah dan Rumah Sakit Swasta.

Rumah sakit pemerintah memperoleh dana dari pemerintah daerah maupun pusat, sedangkan rumah sakit swasta mempunyai sumber dana dari donatur atau lembaga donatur yang berbadan hukum baik nasional maupun internasional. Oleh karena itu, tujuan laporan keuangan rumah sakit swasta adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang/donatur, anggota organisasi, kreditor, pemerintah (dirjen pajak), dan pihak lain yang memberi dana bagi rumah sakit.

Laporan keuangan rumah skait swasta tidak berbeda jauh dengan laporan keuangan rumah sakit pemerintah. Laporan keuangan rumah sakit swasta meliputi :

A. Laporan Posisi Keuangan pada Akhir Periode Pelaporan

Tujuan laporan posisi keuangan adalah menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, aktiva brsih, dan hubungan di anatara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan dan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang/ donatur,anggota organisasi, kreditor, pemerintah, dan pihak lain untuk menilai :

(1) Kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan

(2) Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan pendapatan eksternal

Laporan posisi keuangan mencakup organisasi secara keseluruhan dan harus menyajikan total aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih.B. Laporan Aktivitas

Tujuan laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai :

(1) Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah serta sifat aktiva bersih

(2) Hubungan antara transaksi dan peristiwa lain

(3) Penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa

Informasi dalam laporan aktivitas yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang/donatur, anggota organisasi, krditor, pmerintah, dan pihak-pihak yang lain untuk :

(1) Mengevaluasi kinerja dalam satu periode

(2) Menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi serta dalam memberikan jasa

(3) Menilai pelaksanaan tanggungjawab dan kinerja manajer

Laporan aktivitas mencakup organisasi secara kseluruhan dan menyajikan prubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode. Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersih atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan.C. Laporan Arus Kas untuk Suatu Periode Pelaporan

Tujuan laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam satu periode.D. Laporan Laba RugiE. Catatan Atas Laporan KeuanganPuskesmas

Kegiatan pelayanan kesehatan di puskesmas tidak jauh berbeda dengan rumah sakit pemerintah, termasuk dalam hal pemerolehan dana yang akan digunakan. Hal yang membedakan disini adalah siapa yang menerima laporan pertanggungjawaban. Puskesmas adalah palaksana teknis dari dinas kesehatan, sehingga laporan keuangannya akan dipertanggungjawabka ke dinas kesehatan, dimana puskesmas berkerja. Sedangkan pertanggjawaban atas laporan keuangan rumah sakit dilakukan oleh pemerintah daerah, melalui RAPBD. Oleh karena itu, tujuan laporan keuangan puskesmas adalah menyediakan informasi yang relevan untuk emmenuhi kepentingan anggota organisasi dan pemerintah (dinas kesehatan wilayah kerja puskesmas). Laporan keuangan puskesmas meliputi :

A. Laporan Posisi Keuangan pada Akhir Periode Laporan

B. Laporan Aktivitas

Tujuan laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai :

(1) Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah serta sifat aktiva bersih

(2) Hubungan antara transaksi dan peristiwa lain

(3) Penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa

Informasi dalam laporan aktivitas yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang/donatur, anggota organisasi, krditor, pmerintah, dan pihak-pihak yang lain untuk :

(1) Mengevaluasi kinerja dalam satu periode

(2) Menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi serta dalam memberikan jasa

(3) Menilai pelaksanaan tanggungjawab dan kinerja manajer

Laporan aktivitas mencakup organisasi secara kseluruhan dan menyajikan prubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode. Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersih atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan.

C. Laporan Arus Kas untuk Suatu Periode Pelaporan

Tujuan laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.

D. Catatan Atas Laporan Keuangan

Poliklinik/Praktek Dokter Bersama (Klinik Bersama)

Klinik bersama merupakan suatu lembaga atau organisasi yang ebrgerak dalam bidang pelayanan kesehatan, disamping sebagai organisasi sosial yang juga berperan sebagai organisasi yang bertujuan mencari laba. Organisasi klinik bersama memerlukan pelaporan keuangan yang terdiri dari laporan aktivitas, laporan posisi keuangan, laporan arus kas, laporan laba rugi, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan klinik bersama menyajikan informasi yang diharapkan bermanfaat bagi pegawai klinik, pemilik organisasi, masyarakat, dan pemerintah dalam menilai kemampuan organisasi menjalankan kegiatan usahanya. Komponen laporan keuangan klinik bersama adalah :

A. Laporan Posisi Keuangan pada Akhir Periode Laporan

Tujuan laporan posisi keuangan adalah menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, aktiva bersih, dan hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan dan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para karyawan klinik, pemilik klinik bersama, masyarakat, dan pemerintah untuk menilai :

(1) Kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan

(2) Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal.

Laporan posisi keuangan mencakup organisasi secara keseluruhan dan harus menyajikan total aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih.B. Laporan Aktivitas

Tujuan laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai :

(1) Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah serta sifat aktiva bersih

(2) Hubungan antara transaksi dan peristiwa lain

(3) Bagaimana pengguna sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa

Informasi dalam laporan aktivitas yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para karyawan klinik bersama, pemolik klinik bersama, masyarakat, dan pemerintah untuk :

(1) Mengevaluasi kinerja dalam satu periode

(2) Mengenai upaya, kemampuan, dan kesinambungan oerganisasi serta memberikan jasa

(3) Menilai pelaksanaan tanggungjawab dan kinerja manajer.

Laporan aktivitas mencakup organisasi secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode. Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas, tercermin pada aktiva bersih atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan.

C. Laporan Arus Kas untuk Suatu Periode Pelaporan

Tujuan laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam satu periode.

D. Laporan Laba RugiE. Catatan Atas Laporan KeuanganPraktek dokter perseorangan

Praktek dokter perseorangan merupakan usaha perseorangan yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan. Di samping motif pribadi/ individu, usaha ini bertujuan mencari laba. Meskipun manajemn usaha ini tergantung pada masing-masing dokter yang bersangkutan, namun secara profesional memerlukan pelaporan keuangan yang terdiri dari laporan aktivitas, laporan posisi keuangan, laporan arus kas, laporan laba rugi, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan pada praktek dokter perseorangan menyajikan informasi yang diharapkan bermanfaat bagi pemilik usaha, masyarakat, dan pemeritah dalam menilai kemampuan organisasi itu menjalankan kegiatan usahanya. Kompponen laporan keuangan pada praktek dokter perseorangan adalah :

A. Laporan Posisi Keuangan pada Akhir Periode Laporan

Tujuan laporan posisi keuangan adalah menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, aktiva bersih, dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan dan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para pemilik praktek dokter, masyarakat, dan pemerintah untuk menilai :

(1) Kempuan usaha untuk memberikan jasa kesehatan

(2) Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal.

Laporan posisi keuangan mencakup usaha secara keseluruhan dan harus menyajikan total aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih.B. Laporan Aktivitas

Tujuan laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai :

(1) Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih

(2) Hubungan anatara transaksi dan peristiwa lain

(3) Bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa

C. Laporan Arus Kas untuk suatu Periode Pelaporan

Tujuan laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.

D. Laporan Laba RugiE. Catatan Atas Laporan KeuanganApotek

Apotek adalah usaha perseorangan atau organisasi yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan, terutama yang terkait dengan penyediaan obat-obatan dan suplemen kesehatan lainnya. Apotek terbagi menjadi 2 yaitu apotek swasta dan apotek pemerintah. Apotek pemerintah biasanya menjadi unit di bawah rumah sakit daerah yang bertujuan memberikan pelayanan pada masyarakat, sedangkan apotek swasta bertujuan mencari laba. Karena itu manajemen usaha di antara keduanya berbeda. Secara profesional, akuntabilitas usaha ini memerlukan adanya pelaporan keuangan. Laporan keuangan pada apotek menyajikan informasi yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pemilik usaha, masyarakat, dan pemerintah. Kompenen laporan keuangan pada apotek adalah :

A. Laporan Posisi Keuangan pada Akhir Periode

Tujuan laporan posisi keuangan adalah menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, aktiva bersih, dan hubungan diatara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan dan informasi dalam laporan keuang lainnya, dapat membantu para penyumbang atau donatur, anggota organisasi, kreditor, pemerintah dan pihak lain untuk menilai : 1. Kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan 2. Likuiditas, flexibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan pendapatan eksternal.

Laporan posisi keuangan mencakup organisasi secara keseluruhan dan harus menyajikan total aktiva, kewajiban dan aktiva bersih.

B. Laporan Aktivitas

Tujuan laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai :

(1) Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih

(2) Hubungan antara transaksi dan peristiwa lain

(3) Penggunaan sumberdaya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa

Informasi dalam laporan aktivitas yang digunakan bersama informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang atau donatur, anggota organisasi, kreditor, pemerintah dan pihak lain untuk :C. Laporan Arus Kas untuk suatu Periode Pelaporan

D. Laporan Laba RugiE. Catatan Atas Laporan KeuanganRUMAH SAKIT PEMERINTAH

Neraca

RSUD KABUPATEN ABC

NERACA

Per 31 Desember 2006 dan 2007

(dalam jutaan)

20062007

Aktiva

Kas dan Setara KasRp. xxxRp. xxx

Piutang BungaRp. xxxRp. xxx

Persediaan dan biaya dibayar di mukaRp. xxxRp. xxx

Piutang lain-lainRp. xxxRp. xxx

Investasi LancarRp. xxxRp. xxx

Aktiva terikat untuk investasi dalam

Tanah, Bangunan dan PeralatanRp. xxxRp. xxx

Tanah, Bangunan dan PeralatanRp. xxxRp. xxx

Investasi Jangka PanjangRp. xxxRp. xxx

Jumlah Aktiva Rp. xxxRp. xxx

Kewajiban dan Aktiva Bersih:

Hutang usahaRp. xxxRp. xxx

Pendapatan diterima di mukaRp. xxxRp. xxx

Hutang lain-lainRp. xxxRp. xxx

Wesel bayarRp. xxxRp. xxx

Kewajiban tahunanRp. xxxRp. xxx

Hutang jangka panjangRp. xxxRp. xxx

Total KewajibanRp. xxxRp. xxx

Aktiva Bersih

Tidak terikatRp. xxxRp. xxx

Terikat temporerRp. xxxRp. xxx

Terikat permanenRp. xxxRp. xxx

Total Aktiva BersihRp. xxxRp. xxx

Total Kewajiban dan Aktiva BersihRp. xxxRp. xxx

Laporan Aktivitas

RSUD KABUPATEN ABC

LAPORAN AKTIVITAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007

(dalam jutaan)

Perubahan aktiva bersih tidak terikat

Pendapatan dan Penghasilan:

SumbanganRp xxx

Jasa LayananRp xxx

Penghasilan investasi jangka panjangRp xxx

Penghasilan investasi lain-lainRp xxx

Penghasilan bersih investasi jangka panjang yang Rp xxx

belum direalisasikanRp xxx

Lain-lainRp xxx

Total Pendapatan dan Penghasilan Tidak TerikatRp xxx

Aktiva Bersih yang Berakhir Pembatasannya

Pemenuhan Program PembatasanRp xxx

Pemenuhan Pembatasan Pemerolehan PendapatanRp xxx

Berakhirnya Pembatasan WaktuRp xxx

Total aktiva yang telah berakhir pembatasannyaRp xxx

Total pendapatan, penghasilan dan sumbanganRp xxx

Beban dan Kerugian

Program ARp xxx

Program BRp xxx

Program CRp xxx

Manajemen dan UmumRp xxx

Pencarian danaRp xxx

Total BebanRp xxx

Kerugian akibat kebakaranRp xxx

Total beban dan kerugianRp xxx

Kenaikan total aktiva bersih tidak terikatRp xxx

Perubahan Aktiva Bersih Terikat Temporer:

SumbanganRp xxx

Penghasilan investasi jangka panjangRp xxx

Penghasilan bersih yang terealisasikan dan

belum terealisasikan dari investasi

jangka panjangRp xxx

Kerugian aktuarital untuk kewajiban tahunanRp(xxx)

Aktiva bersih terbebaskan dari pembatasanRp(xxx)

Penurunan aktiva bersih terikat temporerRp xxx

Perubahan Aktiva Bersih Terikat Permanen:

SumbanganRp xxx

Penghasilan dari investasi jangka panjangRp xxx

penghasilan bersih terealisasikan dan belum

terealisasikan dari investasi jangka panjangRp xxx

Kenaikan Aktiva Bersih Terikat PermanenRp xxx

Kenaikan Aktiva BersihRp xxx

Aktiva Bersih Pada Awal TahunRp xxx

Aktiva Bersih Pada Akhir TahunRp xxx

Laporan Arus Kas

RSUD KABUPATEN ABC

LAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2007

(dalam jutaan)

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Kas dari pendapatan jasaRp xxx

Kas dari penyumbangRp xxx

Kas dari piutang lain-lainRp xxx

Bunga dan dividen yang diterimaRp xxx

Penerimaan lain-lainRp xxx

Bunga yang dibayarkanRp(xxx)

Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan pemasokRp(xxx)

Hutang lain-lain yang dilunasiRp(xxx)

Kas bersih yang diterima untuk aktivitas operasiRp(xxx)

Arus Kas dari Aktivitas Investasi :

Ganti rugi asuransi kebakaranRp xxx

Pembelian peralatanRp(xxx)

Penerimaan dari penjualan investasiRp xxx

Pembelian investasiRp(xxx)

Kas bersih yang diterima untuk aktivitas invetasiRp(xxx)

Arus kas dari aktivitas pembiayaan :

Penerimaan dari kontribusi berbatas dari :

Investasi dalam endowment Rp xxx

Investasi dalam endowment berjangkaRp xxx

Investasi bangunanRp xxx

Investasi perjanjian tahunanRp xxx

Rp xxx

Aktivitas pembiayaan lainnya :

Bungadan dividen berbatas untuk reinvestasiRp xxx

pembayaran kewajiban tahunanRp(xxx)

Pembayaran wesel bayarRp(xxx)

Pembayaran kewajiban jangka panjangRp(xxx)

Rp(xxx)

Kas bersih yang diterima untuk aktivitas pembiayaan Rp (xxx)

Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kasRp (xxx)

Kas dan setara pada awal tahunRp xxx

Kas dan setara kas pada akhir tahunRp xxx

RUMAH SAKIT SWASTA

Neraca

RUMAH SAKIT SWASTA XYZ

NERACA

Per 31 Desember 2006 dan 2007

(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali data per saham)

AKTIVA

20062007

AKTIVA LANCAR

Kas dan setara kasRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Investasi jangka pendekRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Wesel tagih Rp xxx.xxxRp xxx.xxx

Piutang usaha

(setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

sebesar Rp xxx.xxx pada tahun 2006 dan

Rp xxx.xxx pada tahun 2007Rp xxx.xxxRp xxx.xxx

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rp xxx.xxxRp xxx.xxx

Pihak ketiga Rp xxx.xxxRp xxx.xxx

Piutang lain-lain

(setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

sebesar Rp xxx.xxx pada tahun 2006 dan

Rp xxx.xxx pada tahun 2007Rp xxx.xxxRp xxx.xxx

Persediaan Rp xxx.xxxRp xxx.xxx

Pajak dibayar di mukaRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Biaya dibayar di mukaRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Aktiva lancar lain-lainRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Jumlah Aktiva LancarRp xxx.xxxRp xxx.xxx

AKTIVA TIDAK LANCAR

Piutang hubungan istimewa Rp xxx.xxxRp xxx.xxx

Aktiva pajak yang ditangguhkanRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Investasi pada perusahaan asosiasiRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Investasi jangka panjang lainRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Aktiva tetap

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar

Rp xxx.xxx pada tahun 2007 dan Rp xxx.xxx pada

tahun 2006) Rp xxx.xxxRp xxx.xxx

Aktiva tidak berwujud

(Setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar

Rp xxx.xxx pada tahun 2007 dan Rp xxx.xxx pada

tahun 2006) Rp xxx.xxxRp xxx.xxx

Aktiva lain - lainRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Jumlah Aktiva LancarRp xxx.xxxRp xxx.xxx

TOTAL AKTIVARp xxx.xxxRp xxx.xxx

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN LANCAR

kewajiban usahaRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Uang muka pasienRp xxx.xxxRp xxx.xxx

utang lain-lainRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Jumlah Kewajiban Lancar

KEWAJIBAN TAK LANCAR

Utang investasiRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Kewajiban lain-lainRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Jumlah Kewajiban Tak LancarRp xxx.xxxRp xxx.xxx

TOTAL KEWAJIBANRp xxx.xxxRp xxx.xxx

MODAL

Modal dasar Rp xxx.xxxRp xxx.xxx

Modal sumbangaRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Akumulasi sisa hasilRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Sisa hasil tahun iniRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Jumlah Modal Rp xxx.xxxRp xxx.xxx

TOTAL MODAL DAN KEWAJIBANRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Laporan Laba Rugi

RSUD KABUPATEN ABC

LAPORAN LABA RUGI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR

31DESMBER 2006 dan 2007

(Dalam Ribuan Rupiah,kecuali laba per saham dan SPE)

20062007

PENDAPATAN USAHARp xxx.xxxRp xxx.xxx

Departemen Intalasi Rawat Inap (IRNA)Rp xxx.xxxRp xxx.xxx

Departemen Intalasi Rawat Jala (IRJA)Rp xxx.xxxRp xxx.xxx

Departemen LaboratoriumRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Departemen lainnyaRp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

RestitusiRp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

Subsidi Tidak MampuRp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

Selisih Perhitungan KlaimRp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

BEBAN DEPARTEMENTALISASI

Beban Departemen Intalasi Rawat Inap (IRNA)Rp xxx.xxxRp xxx.xxx

Beban Departemen Intalasi Rawat Jala (IRJA)Rp xxx.xxxRp xxx.xxx

Beban Departemen LaboratoriumRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Beban Departemen lainnyaRp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

Rp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

LABA (RUGI) KOTOR

(CEK LAGI APAKAH DEPARTEMENTALISASI)Rp xxx.xxxRp xxx.xxx

BEBAN USAHA

Beban penjualanRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Beban Umum dan administrasiRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Jumlah beban usahaRp xxx.xxxRp xxx.xxx

LABA (RUGI) USAHARp xxx.xxxRp xxx.xxx

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Laba (rugi) penjualan aktiva tetap- bersihRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Pendapatan bungaRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Beban bungaRp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

Laba (rugi) kurs-bersihRp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

Lain-lain bersihRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Penghasilan (beban) lain-lainRp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

BAGIAN AN LABA (RUGI) PERUSAHAAN ASOSIASIRp xxx.xxxRp xxx.xxx

LABA RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

BEBAN PAJAK (PENGHASILAN)

Periode berjalanRp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

DitangguhkanRp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

Rp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

LABA (RUGI) AKTIVITAS NORMALRp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

POS LUAR BIASARp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

LABA (RUGI) BERSIHRp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASARRp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM YANG DIDILUSIRp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

LABA (RUGI) BERSIH PER SPERp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

Laporan Arus Kas

RUMAH SAKIT SWASTA XY

LAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2007

(Dalam Ribuan Rupiah)

20062007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pasienRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Pembayaran kas kepada :

PemasokRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Direksi dan karyawanRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Kas yang dihasilkan dari operasiRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Penghasilan bungaRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Pembayarn bungaRp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

Pembayaran pajak penghasilanRp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

Penambahan investasi jangka pendek Rp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

Arus kas sebelum pos luar biasaRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Hasi dari asuransi kebakaranRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Rp xxx.xxxRp xxx.xxx

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penurunan (kenaikan) deposito berjangkaRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Hasil penjualan dari :

Investasi jangka pendek Rp xxx.xxxRp xxx.xxx

Investasi jangka panjang lainRp xxx.xxxRp xxx.xxx

Aktiva tetap Rp xxx.xxxRp xxx.xxx

penerimaan dividenRp xxx.xxxRp xxx.xxx

pnerimaan bunga obligasiRp xxx.xxxRp xxx.xxx

penambahan aktiva tetap Rp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

investasi jangka pendek Rp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

investasi pada perusahaan asosiasi Rp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

investasi jangka panjang lainRp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

penurunan ( kenaikan) aktiva tak berwujudRp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

penurunan (kenaikan) aktiva lain-lainRp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas InvestasiRp (xxx.xxx)Rp (xxx.xxx)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN

pinjaman jangka pendekRp xxx.xxxRp xxx.xxx

kenaikn ( penurunan) hutang hubungan istimewa Rp xxx.xxxRp xxx.xxx

PUSKESMAS

Neraca

PUSKESMAS " HARAPAN KITA"

NERACA

PER 31 DESEMBER 2007

UraianAkhir PeriodeAwal PeriodeSelisih

KasRp xxxRp xxxRp xxx

PiutangRp xxxRp xxxRp xxx

Sediaan Bahan Habis PakaiRp xxxRp xxxRp xxx

PeralatanRp xxxRp xxxRp xxx

KendaraanRp xxxRp xxxRp xxx

BangunanRp xxxRp xxxRp xxx

TanahRp xxxRp xxxRp xxx

Total AktivaRp xxxRp xxxRp xxx

Hutang LancarRp xxxRp xxxRp xxx

R/K PemdaRp xxxRp xxxRp xxx

Akumulasi Surplus / DefisitRp xxxRp xxxRp xxx

Total KewajibanRp xxxRp xxxRp xxx

Laporan surplus/ DefisitPUSKESMAS " HARAPAN KITA"

LAPORAN SURPLUS/DEFISIT

SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2007

Pendapatan

Pedapatan PRIRp xxx

Total PendapatanRp xxx

Belanja

Belanja PemeliharaanRp xxx

Total BelanjaRp xxx

Surplus/Defisit Tahun iniRp xxx

Surplus/Defisit Awal Periode-

Akumulasi Surplus/DefisitRp xxx

Laporan Arus Kas

PUSKESMAS " HARAPAN KITA"

LAPORAN ARUS KAS

SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2007

Surplus/ (Defisit) dari Aktivitas BiasaRp xxx

Arus Kas dari Aktivitas OperasiRp xxx

Kenaikan Pembayaran Uang MukaRp xxx

Kenaikan PiutagRp xxx

Kenaikan Hutan LancarRp xxx

Arus Kas dari Aktivitas InvestasiRp xxx

Kenaikan Sediaan Bahan Habis PakaiRp xxx

Kenaikan Peralatan KantorRp xxx

Arus Kas dari Aktivitas PembiayaanRp xxx

Pinjaman Jangka Panjang DNRp xxx

Pinjaman Jangka Panjang LNRp xxx

Penurunan R/K PemdaRp xxx

Kenaikan KasRp xxx

Saldo Kas Awal Rp xxx

Saldo Kas AkhirRp xxx

Laporan perubahan ekuitasPUSKESMAS " HARAPAN KITA"

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Periode 1 Januari 2007 sampai 31 Desember 2007

Ekuitas awal periodeRp xxx

Ditambah Akumulasi Surplus/DefisitRp xxx

Ekuitas akhir periodeRp xxx

KLINIK BERSAMA

Neraca

KLINIK BERSAMA "BAHAGIA"

NERACA

PER 31 DESEMBER 2007

UraianAkhir PeriodeAwal PeriodeSelisih

KasRp xxxRp xxxRp xxx

PiutangRp xxxRp xxxRp xxx

Sediaan Bahan Habis PakaiRp xxxRp xxxRp xxx

PeralatanRp xxxRp xxxRp xxx

KendaraanRp xxxRp xxxRp xxx

Bangunan/GedungRp xxxRp xxxRp xxx

TanahRp xxxRp xxxRp xxx

Total AktivaRp xxxRp xxxRp xxx

Hutang LancarRp xxxRp xxxRp xxx

R/K PemdaRp xxxRp xxxRp xxx

Akumulasi Surplus / DefisitRp xxxRp xxxRp xxx

Total KewajibanRp xxxRp xxxRp xxx

Laporan Surplus/Defisit

KLINIK BERSAMA "BAHAGIA"

LAPORAN SURPLUS/DEFISIT

SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2007

Pendapatan

Pedapatan PRIRp xxx

Total PendapatanRp xxx

Belanja

Belanja PemeliharaanRp xxx

Total BelanjaRp xxx

Surplus/Defisit Tahun iniRp xxx

Surplus/Defisit Awal Periode-

Akumulasi Surplus/DefisitRp xxx

Laporan Arus Kas

KLINIK BERSAMA "BAHAGIA"

LAPORAN ARUS KAS

SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2007

Surplus/ (Defisit) dari Aktivitas BiasaRp xxx

Arus Kas dari Aktivitas OperasiRp xxx

Kenaikan Pembayaran Uang MukaRp xxx

Kenaikan PiutagRp xxx

Kenaikan Hutan LancarRp xxx

Arus Kas dari Aktivitas InvestasiRp xxx

Kenaikan Sediaan Bahan Habis PakaiRp xxx

Kenaikan Peralatan KantorRp xxx

Arus Kas dari Aktivitas PembiayaanRp xxx

Pinjaman Jangka Panjang DNRp xxx

Pinjaman Jangka Panjang LNRp xxx

Penurunan R/K PemdaRp xxx

Kenaikan KasRp xxx

Saldo Kas Awal Rp xxx

Saldo Kas AkhirRp xxx

Laporan Perubahan ekuitas

KLINIK BERSAMA "BAHAGIA"

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Periode 1 Januari 2007 sampai 31 Desember 2007

Ekuitas awal periodeRp xxx

Ditambah Akumulasi Surplus/DefisitRp xxx

Ekuitas akhir periodeRp xxx

KESIMPULAN

Akuntansi bagi organisasi pendidikan tidak jauh beda dengan akuntansi nirlaba lainnya. Laporan keuangan untuk organisasi pendidikan terdiri dari neraca, laporan surplus deficit, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Akun-akun di dalam laporan organisasi pendidikan memiliki perbedaan dengan akun-akun perusahaan yang profit oriented, tergantung pada kebutuhan dan lingkungan dari setiap organisasi.

Akuntansi organisasi kesehatan adalah lembaga yang bertujuan memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat, dan tidak semua organisasi kesehatan merupakan organisasi nirlaba. Beberapa di antaranya merupakan perusahaan yang profit-oriented, contohnya seperti badan usaha apotik milik swasta, rumah sakit swasta dan poliklinik (praktek dokter bersama). Perbedaan ini berdampak pula pada masing-masing laporan keuangan organisasi kesehatan. Pada organisasi kesehatan non-profit, laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Sementara itu pada organisasi kesehatan profit oriented, laporan keuangannya dilengkapi dengan laporan perubahan ekuitas. DAFTAR PUSTAKABastian, Indra, Akuntansi Pendidikan, Erlangga, Jakarta: 2006

Bastian, Indra, Akuntansi Kesehatan, Erlangga, Jakarta: 200849