spm - aspek-aspek perilaku dalam organisasi

4
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Aspek-Aspek Perilaku Dalam Organisasi Oleh: Arya Nusantara (125020300111106) Dimas Bagus Rahmanto (105020300111002) Sakinah Permatasari (125020302111001) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

Upload: sakinah-p-sari

Post on 20-Dec-2015

612 views

Category:

Documents


100 download

DESCRIPTION

Sistem Pengendali ManajemenAspek-Aspek Perilaku Dalam Organisasi

TRANSCRIPT

Page 1: SPM - Aspek-Aspek Perilaku Dalam Organisasi

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Aspek-Aspek Perilaku Dalam Organisasi

Oleh:

Arya Nusantara (125020300111106)

Dimas Bagus Rahmanto (105020300111002)

Sakinah Permatasari (125020302111001)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2015

Page 2: SPM - Aspek-Aspek Perilaku Dalam Organisasi

Aspek-Aspek Perilaku Dalam Organisasi1. Defenisi Perilaku Organisasi

Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi, atau kelompok tertentu.a. Studi tersebut mencakup pembahasan tentang aspek yang ditimbulkan dari pengaruh

organisasi terhadap manusia yang bekerja di dalamnya; juga aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi dimana mereka berada.

b. Tujuannya memperlancar upaya pencapaian tujuan organisasi.

2. Unsur utama perilaku organisasia. Pandangan psikologib. Pandangan ekonomic. Pandangan bahwa individu dipengaruhi aturan organisasi dan pemimpinnyad. Pandangan tentang penekanan kepada tuntutan manajer untuk mencapai tujuan

organisasi

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku organisasia. Peningkatan produktifitas

Organisasi dikatakan produktif jika tujuan dapat dicapai dan proses pencapaian tersebut dilakukan dengan merubah masukan menjadi keluaran dengan biaya yang paling rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produktifitas berhubungan dengan keefektifan dan keefisienan.

b. Pengurangan kemangkiranKemangkiran adalah tindakan tidak masuk kerja tanpa alasan. Tingkat kemangkiran

yang tinggi dapat berdampak langsung pada keefektifan dan efisiensi organisasi.c. Penurunan Turn Over

Turn over adalah pengunduran diri secara permanen dari organisasi.d. Peningkatan kepuasan kerja

Kepuasan kerja adalah perbedaan antara banyaknya ganjaran yang diterima karyawan dan banyaknya yang mereka yakini harus mereka terima. Karyawan dikatakan merasakan puas bila perbedaan bernilai positif secara perhitungan matematis.

Perilaku organisasi merupakan suatu bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi. Apa yang dipelajari, yaitu bagaimana perilaku: perorangan (individu) kelompok struktur.

4. Tiga Dimensi Perilaku organisasia. Dimensi Konsep

Dimensi konsep mencakup ilmu pngetahuan, sosiologi, antropologi budaya, dan seluaruh elemen sosial yang mempengaruhi berdirinya ilmu pengetahuan yang saling berkaitan.

Page 3: SPM - Aspek-Aspek Perilaku Dalam Organisasi

b. Dimensi SistemDimensi sistem mencakup bagaimana proses manajemen yang dilakukan untuk

melakukan suatu kegiatan secara efektif dan efisien yang di kemas dengan pendekatan-pendekatan matematis atau logika.

c. Dimensi ManusiaDimensi manusia adalah faktor penentu dalam organisasi yang tercermin dari ilmu

psikologi. karena, adanya organisai adalah adanya manusia.(Miftah Toha dan Reni Rosari, UGM)

Ketiga dimensi diatas mencakup filosofi dasar lahirnya ilmu perilaku organisai yang terdiri dari muliti disiplin ilmu (antroplogi kultural, sosiologi, psikologi dan manjemen) sehingga dengan penedekatan ilmu-ilmu tersebut perilaku organisai dapat dibahas. Dalam tataran konsep ilmu ini membahas seluruh kegiatan organisai yang di dalamnya terdapat perilaku manusia, budaya, sosial dan sistem yang mendukung adanya organisasi tersebut. sehingga antara manusia dan organisasi dapat saling mempengaruhi.

5. Kaitan antara Perilaku Organisasi dengan Sistem Pengendalian ManajemenSistem pengendalian manajemen mempengaruhi perilaku manusia. Sistem

pengendalian manajemen yang baik mempengaruhi perilaku yang sedemikian rupa sehingga memiliki tujuan yang selaras, artinya tindakan-tindakan individu yang dilakukan untuk meraih tujuan-tujuan pribadi juga akan membantu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Sistem formal dapat dibagi ke dalam dua kategori yaitu “aturan-aturan” dalam arti luas, dan metode-metode sistematis untuk perencanaan dan memepertahankan pengendalian. Tujuan utama dari system pengendalian manajemen adalah memastikan (sejauh mungkin) tingkat “keselarasan tujuan” yang tinggi. Dalam proses yang sejajar dengan tujuan, manusia diarahkan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan kepentingan pribadi mereka sendiri, yang sekaligus juga merupakan kepentingan perusahaan.Dalam mengevaluasi praktik pengendalian manajemen, ada dua pertanyaan penting yang diajukan:

a. Tindakan apa yang memotivasi orang untuk bertindak demi kepentingan diri mereka sendiri?

b. Apakah tindakan ini sesuai dengan kepentingan organisasi tersebut?c. Faktor-faktor informal yang mempengaruhi keselarasan tujuan.

Hal yang perlu diperhatikan oleh para perancang sistem pengendalian formal adalah aspek-aspek yang berkaitan dengan proses informal, seperti etos kerja, gaya manajemen, dan budaya yang melingkupi karena untuk menjalankan strategi organisasi secara efektif mekanisme formal harus berjalan seiring dengan mekanisme informal. Oleh karena itu sebelum sistem informal didiskusikan akan diuraikan factor-faktor informal baik yang bersifat internal maupun eksternal yang memainkan peranan kunci dalam rangka meraih keselarasan dengan tujuan perusahaan.