dinkes.jombangkab.go.id spm 201… · i kata pengantar segala puji bagi allah swt, karena dengan...

174

Upload: others

Post on 26-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional
Page 2: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

i

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka

Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional Dalam Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten Jombang Tahun 2019-2024 Edisi Revisi dapat

terbitkan, dan untuk dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan Standar

Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. SPM bidang kesehatan ini meliputi

indikator SPM urusan wajib dan urusan tambahan sesuai Kebutuhan.

Kami sadari buku ini masih perlu mendapat masukan dan kritikan yang

membangun, untuk kesempurnaan isi maupun tampilannya. Dan alhmadulillah,

segera mendapat koreksi dari teman sejawat dilingkup Dinas Kesehataan dan dapat

kami perbaiki. Koreksi dan Perbaikannya ada pada Formula perhitungan capaian

kinerja (nominator dan denominator) disesuaikan dengan Permenkes Nomor 4 tahun

2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar

Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

Penyempurnaan isi Buku ini kami maksudkan untuk akurasi dan konsistensi

kita dalam penerapan, pencatatan dan Pelaporan kegiatan dalam indicator SPM

Bidang SPM.

Semoga buku ini memberi manfaat bagi para pengguna, dan kami sampaikan

banyak terimakasih pada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan,

maupun dalam memberi koreksi dan feedback terhadap Buku Pedoman ini sehingga

dapat terbit dengan lebih baik.

Jombang, 10 Agustus 2020 KEPALA DINAS KESEHATAN

KABUPATEN JOMBANG

Dr. drg. SUBANDRIYAH, M.KP Pembina Utama Muda NIP. 19640316 198903 2 013

Page 3: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

ii

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ……………………………………………………………………. i

Daftar Isi ………………………………………………………………………….. ii

Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang …………. iv

Target dan Indikator Standar Pelayanan Minimal tahun 2019-2024 ……….. vi

Uraian Definisi Operasional Dan Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Standar Pelayanan Minimal ……………………………………………………

1

I PELAYANAN WAJIB ………………………………………………………. 1

1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil ……………………………………. 1

2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin …………………………………. 8

3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir ……………………………... 15

4. Pelayanan Kesehatan Balita ………………………………………… 22

5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar ……………… 31

6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif ………………………… 38

7. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut …………………………… 44

8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi ……………………….. 55

9. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM) …………. 60

10. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) …. 66

11. Pelayanan Kesehatan Orang Terduga Tuberculosis (TB) ……….. 71

12. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Resiko terinfeksi HIV ……………………. 77

II PELAYANAN TAMBAHAN SESUAI KEBUTUHAN ………………….. 86

1. Desa Siaga Purnama Mandiri ………………………………………. 86

2. Posyandu Purnama Mandiri ………………………………………… 88

3. PHBS Tatanan Rumah Tangga ..…….……………………………. 91

4. Cakupan Klinik sanitasi …………………………………………….. 94

5. Cakupan Pembinaan Kelompok/ Klub Olah Raga ……………...... 98

Page 4: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

iii

6. Cakupan Pembinaan Kelompok Pekerja …………………………... 100

7. Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas ……………………… 102

8. Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SD sederajat …… 105

9. Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Dasar SMP/ sederajat …………………………………………………………….. 108

10. Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Lanjutan (SMA)/ sederajat ……………………………………………………………… 110

11. Cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe …………………………… 113

12. Bayi yang mendapat ASI Eksklusif …………………………………. 115

13. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan …………………. 117

14. Ibu Hamil KEK yang ditangani ………………………………………. 120

15. Desa/ Kelurahan UCI …………………………………………………. 122

16. Cakupan Baduta yang Memperoleh Imunisasi Booster …………… 123

17. Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epdemiologi < 24 Jam ……………………………….. 125

18. Rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes Aegipty Aegypti ………………………………………………………………….. 126

19. Pemeriksaan kontak intensif kusta …………………………………. 128

20. Penderita DBD yang Ditangani …………………………………….. 130

21. Penemuan Penderita Diare yang Ditangani ………………………. 134

22. Cakupan Posbindu PTM …………………………………………….. 138

23. Peserta Prolanis Aktif ……………………………………………….. 139

24. Keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat (Home Care) …………………………………………… 141

25. Puskesmas Terakreditasi ………………………………………….. 144

26. Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan …………………………….. 146

27. Penyuluhan Keamanan Pangan (Penerbitan Sertifikat Keamanan Pangan) ………………………………………………………………. 149

Page 5: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

iv

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG DINAS KESEHATAN

JL. KH. Wahid Hasyim No. 131 Jombang. Kode Pos : 61411 Telp. (0321) 866197 Fax. (0321) 866197 Email :

[email protected] Website : www.jombangkab.go.id

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JOMBANG

NOMOR: 188/3340/415.17/2020

TENTANG

PENETAPAN TARGET INDIKATOR DAN DEFINISI OPERASIONAL DALAM STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN

DI KABUPATEN JOMBANG

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JOMBANG,

Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (3) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang tentang Penetapan Target Indikator dan Definisi Operasional dalam Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten Jombang;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;

6. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2005-2025;

Page 6: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

v

7. Peraturan Daerah Jombang Nomor 8 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

8. Peraturan Bupati Kabupaten Jombang Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : Penetapan Target Indikator dan Definisi Operasional dalam Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada SPM Bidang Kesehatan, sebagaimana lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bagian ini.

KEDUA : Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM Bidang Kesehatan merupakan ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar bagi Dinas Kesehatan dalam penyediaan pelayanan Kesehatan yang merupakan Urusan Pemerintah wajib Kabupaten Jombang yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.

KETIGA : SPM Kesehatan di Kabupaten Jombang terdiri atas SPM urusan Wajib dan SPM Urusan Tambahan sesuai Kebutuhan.

KEEMPAT : Dengan adanya Diktum KESATU maka memberikan kewajiban kepada setiap pelaksana program untuk melaksanakan dan membuat laporan evaluasi setiap tribulan dan akhir tahun.

KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jombang Pada tanggal 3 Juli 2020

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JOMBANG Dr. drg. SUBANDRIYAH, M.KP

Pembina Utama Muda NIP. 19640316 198903 2 013

Page 7: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

vi

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang

Nomor : 188/3340/415.17/2020 Tentang : Penetapan Target Indikator dan Definisi Operasional dalam Standar

Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten Jombang.

TARGET INDIKATOR SPM URUSAN WAJIB

MENURUT PERMENKES NOMOR 4 TAHUN 2019 TENTANG STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PADA PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN

NO INDIKATOR SPM

TARGET FORMULA PERHITUNGAN SUMBER DATA 2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Persentase ibu hamil

mendapatkan pelayanan ibu

hamil

=

Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai stnadar

wilayah kerja kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu

satu tahun (Nominator)

Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja Kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu

satu tahun yang sama (denominator)

X 100%

a) PWS Ibu b) LB3 KIA c) SIMPUS d) Kohort Ibu

Page 8: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

vii

NO INDIKATOR SPM

TARGET FORMULA PERHITUNGAN SUMBER DATA 2019 2020 2021 2022 2023 2024

2

Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan

=

Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan

persalinan sesuai standar di fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu

satu tahun.

Jumlah sasaran ibu bersalin di wilayah kerja kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu

satu tahun yang sama

X 100%

a) LB 3 KIA b) Laporan Persalinan c) SIMPUS dan SIRS d) Kohort Ibu

3

Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir

100%

100%

100%

100%

100%

100% Persentase

bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir

=

Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan

pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai dengan standar

dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah sasaran bayi baru lahir di wilayah Kabupaten/kota

tersebut dalam kurun waktu satu tahun yang sama

X

100%

a) Kohort Bayi b) MTBM c) PWS KIA (Bayi) d) SIMPUS /SIRS

4

Pelayanan Kesehatan Balita

100% 100%

100%

100%

100%

100%

Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita sesuai Standar

=

Jumlah Balita usia 12-23 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar1 +

Jumlah Balita usia 24-35 bulan mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai standar2 + Balita usia 36-59 bulan

mendapatkan pelayanan sesuai standar3

Jumlah balita usia 12-59 bulan

di wilayah kerja Kabupaten tersebut pada kurun waktu satu

tahun yang sama

X

100%

a) PWS Anak b) LB 3 KIA c) MTBS d) Kohort Balita e) Buku KIA f) Laporan SDIDTK

Page 9: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

viii

NO INDIKATOR SPM

TARGET FORMULA PERHITUNGAN SUMBER DATA 2019 2020 2021 2022 2023 2024

5 Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar

100% 100%

100%

100%

100%

100%

Persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

=

Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada di wilayah kerja kabupaten dalam kurun waktu satu tahun

ajaran

Jumlah semua anak usia pendidikan dasar yang ada di

wilayah kerja di wilayah Kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu 1 tahun ajaran yang

sama

X

100%

a) Data Skrining Klas 1 dan 7 Prog UKS b) Pemenuhan UKS Kit disesuaikan kebutuhan Sasaran di usulkan dalam Penganggaran.

6 Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif

100%

100%

100%

100%

100% 100% Persentase

orang usia 15-59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

=

Jumlah orang usia 15-59 tahun di kab yang mendapatkan

pelayanan skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun

waktu satu tahun

Jumlah orang usia 15-59 tahun di kabupaten dalam kurun

waktu satu tahun yang sama

X

100%

Skrining dilaksanakan : a) Skring Klas 10 SMA (-IVA) b) Skrining penduduk usia 15-59 tahun c. Pemeriksaan kesehatan Haji d. ANC Terpadu (-IVA)

7 Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase warga negara usia 60 tahun keatas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

=

Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang

mendapat skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali

yang ada di suatu wilayah kerja kabupaten dalam kurun waktu

tahun (Nominator)

Jumlah semua warga Negara berusia 60 tahun atau lebih yang ada di suatu wilayah Kabupaten dalam kurun waktu satu tahun

yang sama (Denominator)

X

100%

a) Pelayanan di Posy Lansia, b) Pelayanan di Posbindu c) Pelayanan di Poli Lansia Puskesmas

Page 10: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

ix

NO INDIKATOR SPM

TARGET FORMULA PERHITUNGAN SUMBER DATA 2019 2020 2021 2022 2023 2024

8

Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Persentase penderita Hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

=

Jumlah penderita Hipertensi usia ≥15 tahun di dalam wilayah kerjanya yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai

standar dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah estimasi pederita

hipertensi usia ≥15 tahun yang berada di dalam wilayah kerjanya

berdasarkan angka prevalensi kabupaten dalam kurun waktu satu berdasar angka prevalensi

kab/kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama

X

100%

a) LB 1 Puskesmas b) di Prolanis : pasien datang sekali dalam 1 bulan diberi pelayanan penanganan hipertensi c) Data Simpus kunjungan pasien *) ( untuk di RS di Poli Penyakit Jantung)

9

Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM)

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Persentase penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

Jumlah penderita diabetes mellitus usia ≥15 tahun di dalam

wilayah kerjanya yang mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah estimasi penderita

diabetes mellitus usia ≥15 tahun yang berada di dalam wilayah kerjanya berdasarkan angka prevalensi kabupaten dalam

kurun waktu satu tahun yang sama

X 100%

a) Di RS di Poli penyakit Dalam b) LB1 Puskesmas c) Data SIMPUS

=

10

Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Persentase ODGJ berat yang mendapatkan pelayananan kesehatan jiwa sesuai

=

Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja kab/kota yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar dalam kurun waktu satu

tahun

Jumlah ODGJ berat berdasarkan

X

100%

LB1 Kunjungan Jiwa (Pelayanan dalam gedung dan Luar gedung)

Page 11: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

x

NO INDIKATOR SPM

TARGET FORMULA PERHITUNGAN SUMBER DATA 2019 2020 2021 2022 2023 2024

standar proyeksi di wilayah kerja kabupaten dalam kurun waktu

satu tahun yang sama 11

Pelayanan Kesehatan Orang terduga Tuberculosis (TB)

100%

100%

100%

100%

100%

100% Persentase

orang terduga TBC mendapatkan pelayananan TBC sesuai standar

=

Jumlah orang terduga TBC yang dilakukan pemeriksaan

penunjang dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah orang yang terduga TBC dalam kurun waktu satu tahun

yang sama

X 100%

a) Form TB 07 di Puskesmas, RS, Klinik dan Poskestren

12

Pelayanan Kesehatan Orang dengan Resiko terinfeksi HIV

100%

100%

100%

100%

100%

100% Persentase

orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar

=

Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV yang

mendapatkan pelayanan sesuai standar dalam kurun waktu

satu tahun yang sama

Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV di kabupaten

dalam kurun waktu satu tahun yang sama

X

100%

a) Poli VCT b) Mobile VCT c) PPIA d) Poli IMS e) Kolaborasi TB -HIV

Page 12: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

xi

INDIKATOR SPM URUSAN TAMBAHAN SESUAI KEBUTUHAN BIDANG KESEHATAN KABUPATEN JOMBANG

TAHUN 2019-2024 No INDIKATOR PENANGGUNG

JAWAB DEFINISI

OPERASIONAL TARGET TAHUNAN

FORMULA PERHITUNGAN SUMBER DATA 2019 2020 2021 2022 2023 2024

1 Desa Siaga Purnama Mandiri

Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat

Desa yang memenuhi kriteria desa siaga Purnama Mandiri dibandingkan dengan jumlah desa siaga yang dibentuk/yang ada.

42% 44% 46% 48% 50% 50% Desa Siaga Purnama Mandiri

Jumlah desa siaga Purnama

Mandiri

Laporan Tahunan Promkes

= x 100% Jumlah semua

desa siaga yang ada

2 Posyandu Purnama Mandiri

Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat

Posyandu yang diukur dengan Pedoman Telaah Kemandirian Posyandu (Versi Jatim) dengan skor minimal 75.

88% 90% 93% 95%

97%

99% Persentase

Posyandu Purnama Mandiri

Jumlah Posyandu Purnama Mandiri

Laporan Tahunan Promkes

= x 100%

Jumlah seluruh Posyandu

3 PHBS tatanan Rumah Tangga Sehat

Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat

Persentase Rumah Tangga yang telah melaksanakan semua indikator PHBS

59% 61% 63% 65% 67% 69%

Persentase PHBS Tatanan Rumah Tangga

Jumlah Rumah Tangga yang

telah memenuhi semua indikator PHBS tatanan Rumah Tangga

dalam satu kurun waktu

tertentu

Laporan Bulanan dan/atau Laporan Tahunan Promkes

= x 100%

Jumlah Rumah Tangga yang di Survey PHBS dalam kurun waktu

sama

Page 13: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

xii

No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB

DEFINISI OPERASIONAL

TARGET TAHUNAN FORMULA PERHITUNGAN SUMBER

DATA 2019 2020 2021 2022 2023 2024 4 Cakupan

Klinik sanitasi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga

Kegiatan Pemberian Konseling dan tindak lanjut (misal kunjungan rumah, dll.) terhadap Klien guna menganalisa sebab-sebab terjadinya penyakit serta upaya pemecahannya.

20% 20% 20% 20% 20% 20%

Cakupan Klinik

Sanitasi

Jumlah Kunjungan klien Klinik sanitasi, dalam wilayah

kerja pada kurun waktu

tertentu.

Laporan Bulanan Kesling (google. drive)

= x 100%

Jumlah Kunjungan klien

/ pasien penyakit berbasis

lingkungan, dalam wilayah

kerja pada kurun waktu

tertentu

dari jumlah kunjungan pasien penyakit berbasis lingkungan

5 Cakupan pembinaan kelompok/ klub olah raga

Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga

Jumlah kelompok/klub olahraga yang dibina di wilayah kerja. Kelompok/klub olah raga adalah kelompok olahraga di sekolah, klub jantung sehat, klub senam asma, kelompok senam usila, kelompok senam ibu hamil, kelompok senam diabetes, kelompok senam osteoporosis,

30% 35% 40% 45% 50% 55% Cakupan pembinaan kelompok/ klub olah raga

Jumlah kelompok/klub olah raga yang dibina di dalam wilayah kerja pada kurun

waktu tertentu

Laporan Bulanan Google Drive = x 100%

Jumlah kelompok/klub olah raga yang ada di dalam wilayah kerja pada kurun

waktu tertentu

Page 14: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

xiii

No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB

DEFINISI OPERASIONAL

TARGET TAHUNAN FORMULA PERHITUNGAN SUMBER

DATA 2019 2020 2021 2022 2023 2024 klpk kebugaran jemaah haji, klub fitness & kelompok olahraga/ latihan fisik lainnya. Pembinaan kelompok/ klub olahraga meliputi: pendataan kelompok/ klub olahraga, pemerik saan kesehatan & penyuluhan kesehatan olahraga.

6 Cakupan pembinaan kelompok pekerja

Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga

Jumlah kelompok pekerja yang dibina di wilayah kerja. Kelompok pekerja meliputi pekerja formal dan informal.

40% 42%

44% 46% 48% 50%

Cakupan

pembinaan kelompok pekerja

Jumlah kelompok pekerja yang dibina

di dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

Laporan Bulanan Google Drive

= x 100%

Jumlah kelompok pekerja yang ada di dalam wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu

7 Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

Kesehatan Keluarga dan Gizi

Persentase Jumlah ibu nifas mendapat pelayanan kesehatan nifas sesuai standar minimal 3 kali dengan distribusi pada 6 jam post partum sampai 3 hari minimal 1 kali, 4 hari -28 hari minimal

100% 100% 100% 100% 100% 100% Persentase Pelayanan

Jumlah Pelayanan ibu nifas sesuai

standart di wilayah kerja dalam kurun

waktu tertentu.

a) Kohort Ibu b) PWS Ibu c) SIMPUS

= x 100%

Page 15: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

xiv

No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB

DEFINISI OPERASIONAL

TARGET TAHUNAN FORMULA PERHITUNGAN SUMBER

DATA 2019 2020 2021 2022 2023 2024 1 kali dan 28 hari - 42 hari minimal 1 kali di wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu dibanding dengan Jumlah sasaran ibu nifas yang ada di wilayah kerja selama kurun waktu yg sama.

ibu nifas sesuai standar

Jumlah sasaran ibu nifas 0-42 hari

yang ada di wilayah kerja dalam kurun

waktu yang sama.

8 Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SD sederajat

Kesehatan Keluarga dan Gizi

Persentase Jumlah siswa tingkat SD/ sederajad kelas 2-6 yg mendapat pelayanan kesehatan pemeriksaan berkala sesuai standar minimal 1 kali periode tertentu dalam 1 wilayah kerja dibanding dengan Jumlah Sasaran seluruh siswa tingkat SD/ sederajat kelas 2-6 yg ada di wilayah kerja pada periode yg sama.

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SD/ sederajat

Jumlah siswa tingkat SD/

sederajad kelas 2-6 yang mendapat

pelayanan kesehatan pemeriksaan berkala

sesuai standar minimal 1 kali dalam

periode tertentu dalam satu wilayah

kerja.

a) Laporan Bulanan UKS b) Kohort UKS c) SIMPUS

= x 100%

Jumlah Sasaran seluruh siswa Tingkat SD/

sederajat kelas 2-6 yang ada di wilayah kerja pada periode

yang sama.

9 Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Dasar SMP/ sederajat

Kesehatan Keluarga dan Gizi

Perbandingan antara Jumlah siswa tingkat SMP/sederajat yang mendapat pelayanan kesehatan

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Jumlah siswa tingkat

SMP/sederajat kelas 8-9 yang

mendapat pelayanan

a) Laporan Bulanan UKS b) Kohort UKS

Page 16: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

xv

No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB

DEFINISI OPERASIONAL

TARGET TAHUNAN FORMULA PERHITUNGAN SUMBER

DATA 2019 2020 2021 2022 2023 2024 pemeriksaan berkala sesuai standar minimal 1 kali periode tertentu dalam satu wilayah kerja dengan Jumlah sasaran seluruh siswa tingkat SMP/sederajad kelas 8-9 yang ada di wilayah kerja dan pada periode yang sama.

Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Dasar SMP/ sederajat

kesehatan pemeriksaan

berkala sesuai standar minimal 1

kali periode tertentu dalam satu wilayah

kerja

c) SIMPUS

= x 100%

Jumlah sasaran seluruh siswa

tingkat SMP/sederajad

kelas 8-9 yang ada di wilayah kerja dan pada periode yang

sama.

10

Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Lanjutan (SMA)/ sederajat

Kesehatan Keluarga dan Gizi

Perbandingan antara Jumlah siswa tingkat SMA/sederajat yang mendapat pelayanan kesehatan pemeriksaan berkala sesuai standar minimal 1 kali periode tertentu dalam satu wilayah kerja dengan Jumlah sasaran

100% 100% 100% 100% 100% 100% Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Lanjutan (SMA)/ sederajat

Jumlah siswa tingkat

SMA/sederajad kelas 11-12 yang

mendapat pelayanan kesehatan

pemeriksaan berkala sesuai

standar minimal 1 kali periode

tertentu dalam satu wilayah kerja

a) Laporan Bulanan UKS b) Kohort UKS c) SIMPUS

= x 100%

Page 17: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

xvi

No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB

DEFINISI OPERASIONAL

TARGET TAHUNAN FORMULA PERHITUNGAN SUMBER

DATA 2019 2020 2021 2022 2023 2024 seluruh siswa tingkat SMA/sederajad kelas 11-12 yang ada di wilayah kerja dan pada periode yang sama.

Jumlah sasaran seluruh siswa

tingkat SMA/sederajad

kelas 11-12 yang ada di wilayah kerja dan pada

periode yang sama.

11

Cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe

Kesehatan Keluarga dan Gizi

Ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe (suplemen zat besi) selama periode kehamilannya di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

91,5% 92% 92,5% 93% 93,5% 94%

Cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe

Jumlah ibu hamil yang mendapat 90

table Fe selama periode

kahamilannya pada wilayah dan

kurun waktu tertentu

Laporan PGZ Laporan PGZ

= x 100%

Jumlah ibu hamil pada wilayah dan kurun waktu yang

sama

12

Bayi yang mendapat ASI Eksklusif

Kesehatan Keluarga dan Gizi

Bayi yang mendapat ASI eksklusif ádalah bayi yang hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

84% 84% 84,5%84,5% 85% 85%

Cakupan Bayi

Mendapat ASI

Eksklusif

Jumlah bayi usia 0-6 bulan yang mendapat

ASI saja

Laporan PGZ

= x 100%

Jumlah bayi 0-6 bulan yang diperiksa

13

Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat

Kesehatan Keluarga dan Gizi

Balita Gizi Buruk Yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai

100% 100% 100% 100% 100% 100% Cakupan Balita Gizi

Jumlah balita Gizi Buruk yang

dirawat

Laporan PGZ = x 100%

Page 18: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

xvii

No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB

DEFINISI OPERASIONAL

TARGET TAHUNAN FORMULA PERHITUNGAN SUMBER

DATA 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Perawatan

tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Buruk Mendapat perawatan

Jumlah semua balita yang ditemukan

14

Ibu Hamil KEK yang ditangani

Kesehatan Keluarga dan Gizi

Ibu hamil KEK yang ditangani dan mendapat pelayanan kesehatan yang terdapat disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

100% 100% 100% 100% 100% 100% Ibu Hamil KEK yang ditangani

Jumlah ibu Hamil KEK yang

ditangani pada kurun waktu

tertentu

Laporan PGZ = x 100%

Jumlah ibu Hamil KEK yang ada dalam kurun

waktu yg sama

15

Desa/ Kelurahan UCI

Surveylans dan Imunisasi

Desa/Kelurahan dimana ≥80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun.

88% 90% 92% 100% 100% 100%

Cakupan Desa/Kelurahan

UCI

Jumlah desa/kelurahan UCI dalam satu

wilayah dan kurun waktu tertentu

Laporan Bulanan UCI

= x 100%

Jumlah desa/kelurahan yang ada dalam satu wilayah dan

pada kurun waktu yang sama

16 Cakupan Baduta yang Memperoleh Imunisasi Booster

Surveylans dan Imunisasi

Anak usia 18-24 bulan yang mendapatkan imunisasi DPT-HB-Hib dan Campak di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

>95% >95% >95%

>95%

>95%

>95%

Cakupan

Jumlah anak usia 18-24 bulan yang

mendapatkan imunisasi DPT-HB-Hib dan Campak

dalam satu wilayah kerja dan kurun waktu tertentu.

Laporan Bulanan Imunisasi Booster Batita

Page 19: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

xviii

No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB

DEFINISI OPERASIONAL

TARGET TAHUNAN FORMULA PERHITUNGAN SUMBER

DATA 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Baduta yang Memperoleh Imunisasi Booster

= x 100%

Jumlah anak usia 18-24 bulan,

dalam satu wilayah kerja dan pada

kurun waktu yang sama

17 Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epdemiologi < 24 Jam

Surveylans dan Imunisasi

Desa atau Kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang dilakukan PE < 24 Jam terhadap KLB pada kurun waktu tertentu.

100% 100% 100% 100% 100% 100% Cakupan Desa/ Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epdemiologi < 24 Jam

Jumlah KLB di desa/kelurahan yang ditangani <

24 jam dalam kurun waktu

tertentu

Laporan KLB 24 Jam (W1)

= x 100%

Jumlah KLB di desa/kelurahan

yang terjadi dalam kurun waktu yang

sama.

18 Rumah/ bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

Rumah/bangunan yang telah diperiksa jentik dan disimpulkan telah bebas jentik nyamuk Aedes Aegypti di satu wilayah tertentu pada kurun waktu tertentu (1 tahun)

>95% >95% >95%

>95%

>95%

>95%

Rumah/ bangunan yang bebas jentik nyamuk Aides

Jumlah rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes di

suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

Laporan Bulanan P2 DBD

= x 100%

Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa di wilayah kerja dan pada kurun waktu

yang sama

Page 20: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

xix

No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB

DEFINISI OPERASIONAL

TARGET TAHUNAN FORMULA PERHITUNGAN SUMBER

DATA 2019 2020 2021 2022 2023 2024 19 Pemeriksaan

kontak intensif kusta

Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Menular

Jumlah persentase penderita kusta yg RFT 2-5 thn yang dikontak intensif

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pemeriksaan Kontak Intensif Kusta

Penderita kusta yang RFT 2-5 thn

yang dikontak intensif

Laporan P2 Kusta

= x 100% Jml. Penderita

kusta yang RFT 2-5 tahun

20 Penderita DBD yang Ditangani

Pencegagahn dan Pengendalian Penyakit Menular

Presentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu wilayah dalam waktu 1 tahun dibandingkan dengan jumlah penderita DBD yang ditemukan/dilaporkan dalam kurun waktu 1 tahun yang sama.

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase Penanganan Penderita DBD

Jumlah penderita DBD yang Ditangani sesuai SOP di suatu wilayah dalam waktu satu tahun

SIMPUS, SIRS,KDRS, dan KD-DBD

= x 100%

Jumlah Penderita DBD yang

Ditemukan di satu wilayah

dalam waktu satu tahun yang sama.

21 Penemuan Penderita Diare yang Ditangani

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

Penemuan penderita diare adalah jumlah penderita diare yg datang dan dilayani di Sarana Kesehatan dan Kader di suatu wilyah tertentu dalam waktu 1 tahun

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Penemuan Penderita Diare yang Ditangani

Jumlah penderita diare yang datang

dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di satu wilayah tertentu.

Catatan Kader/ register penderita/LB1/Laporan Bulanan dan Klinik.

= x 100%

Jumlah perkiraan penderita diare

pada suatu wilayah tertentu

dalam waktu

Page 21: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

xx

No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB

DEFINISI OPERASIONAL

TARGET TAHUNAN FORMULA PERHITUNGAN SUMBER

DATA 2019 2020 2021 2022 2023 2024 yang sama (10% x 100% dari angka kesakitan diare x

jumlah penduduk)

22 Cakupan Posbindu

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa

Desa yang mempunyai Posbindu dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibanding jumlah desa yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu yang sama.

80% 85% 90% 95% 100% 100%

Cakupan Posbindu

Desa yang mempunyai

Posbindu dalam wilayah kerja pada kurun

waktu tertentu

Profil PTM Tahunan

= x 100%

Jumlah desa yang ada di

wilayah kerja pada kurun waktu yang

sama

23 Peserta Prolanis Aktif

Pencegahan dan Pengendalian PenyakitTidak Menular dan Kesehatan Jiwa

Jumlah peserta prolanis yang aktif dibandingkan dengan jumlah peserta Prolanis yang terdaftar pada kurun waktu tertentu.

50% 50% 50% 55% 60% 70% Cakupan Peserta Prolanis Aktif

Jumlah Peserta Prolanis yang

Aktif

Laporan Kegiatan Prolanis

= x 100%

Jumlah Peserta Prolanis aktif

yang terdaftar.

24 Keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat (Home Care)

Pelayanan Kesehatan

Keluarga rawan (Penderita Penyakit Manular & Tidak Menular, termasuk Jiwa, ibu hamil resiko tinggi & KEK,Balita KEK, miskin) yg dapat

40% 45% 50% 60% 70% 80% Keluarga rawan yang mendapat perawatan

Keluarga rawan mendapat Perawatan kesehatan

masyarakat dalam kurun

waktu tertentu

a).Form dan Register Keperawatan Kesehatan Masyaraka= x 100%

Page 22: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

xxi

No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB

DEFINISI OPERASIONAL

TARGET TAHUNAN FORMULA PERHITUNGAN SUMBER

DATA 2019 2020 2021 2022 2023 2024 perawatan di rumah oleh tim terpadu PKM (medis, paramedis, bidan, gizi, kesling,dll sesuai kebutu han), untuk penilaian lingkungan (keadaan rumah, keluarga, keuang an) & pemeriksaan fisik (menilai keadaan awal, deteksi penyakit, respon terapi dll) di wilayah kerja Puskesmas pada waktu tertentu. Keluarga rawan adalah keluarga miskin yg punya masalah kesehatan

kesehatan masyara-kat (Home Care)

Jumlah keluarga rawan di Puskesmas pada kurun waktu yang

sama

t dan Register Kohort Keluarga Binaan Perkesmas. b). Peserta PBI

25 Puskesmas Terakreditasi

Pelayanan Kesehatan

Puskesmas yang terakreditasi adalah Puskesmas yang telah memiliki sertifikat akreditasi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang

70% 80% 100% 100% 100% 100% Persentase

Puskes-mas yang Terakredit

asi

Jumlah Seluruh Puskesmas Yang

terakreditasi

Komisi Akreditasitasi, Laporan Tribulanan Yankes

= x 100%

Jumlah Puskesmas yang ada di wilayah

kerja

26 Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan

Kefarmasian, Alkes dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

Tersedianya obat untuk pelayanan kesehatan dasar mengacu pada Fornas Obat Tk.I dan SK Kadinkes tentang Fornas di

80% 85% 90% 92% 94% 95% Ketersediaan Obat

Jumlah total item obat, perbekkes,

reagen yang terlaksana/diadakan/diminta dalam

kurun waktu terntentu

LPLPO, Kartu Stok dan RKO (Rencana Kebutuhan Obat)

Page 23: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

xxii

No INDIKATOR PENANGGUNG JAWAB

DEFINISI OPERASIONAL

TARGET TAHUNAN FORMULA PERHITUNGAN SUMBER

DATA 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Pelayanan Kesehatan Dasar (Puskesmas)

= x 100%

Jumlah total item obat, perbelkes,

reagen yang akan diadakan/dimint

a dalam kurun waktu yang sama.

27 Sarana Keamanan Pangan yang diterbitkan SPKP (Penerbitan Sertifikat Keamanan Pangan)

Kefarmasian, Alkes dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

Sarana keamanan pangan yang lulus penyuluhan keamanan pangan dan mendapatkan SPKP diantara sarana keamanan pangan yang mengusulkan penyuluhan, pada suatu wilayah kerja dan kurun waktu tertentu.

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Jumlah Sertifikat PKP

Jumlah SPKP yang diterbitkan

pada tahun tersebut

Data jumlah sertifikat yang diterbitkan = x 100%

Jumlah SPKP yang diusulkan

pada tahun tersebut

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JOMBANG Dr. drg. SUBANDRIYAH, M.KP Pembina Utama Muda NIP. 19640316 198903 2 013

Page 24: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

1

DEFINISI OPERASIONAL DAN PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

I. PELAYANAN WAJIB 1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

a. Pernyataan Standar

Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar.

Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang wajib memberikan

pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar kepada semua ibu

hamil di wilayah Kabupaten Jombang dalam kurun waktu

kehamilan.

b. Pengertian

1) Pelayanan antenatal sesuai standar adalah pelayanan yang

diberikan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan

dengan jadwal satu kali pada trimester pertama, satu kali pada

trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga yang

dilakukan oleh Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis

Kebidanan baik yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan

pemerintah maupun swasta yang memiliki Surat Tanda Register

(STR)

2) Yang disebut dengan standar pelayanan antenatal adalah

pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi

kriteria 10 T yaitu :

a) Pengukuran berat badan.

b) Pengukuran tekanan darah.

c) Pengukuran Lingkar Lengan Atas/LILA.

d) Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri).

e) Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ).

f) Pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi.

g) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet.

h) Tes Laboratorium.

i) Tatalaksana/penanganan kasus.

Page 25: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

2

j) Temu wicara (konseling).

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dalam

memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil dinilai dari cakupan

Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil sesuai standar di wilayah

Kabupaten Jombang tersebut dalam kurun waktu satu tahun.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan ibu hamil

=

Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar di wilayah kerja kabupaten tersebut dalam kurun waktu satu tahun (Nominator) Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah Kabupaten tersebut dalam kurun waktu satu tahun yang sama (denominator)

X 100%

Catatan :

1) Nominator yang dihitung adalah ibu hamil yang telah selesai

menjalani masa kehamilannya (bersalin) di akhir tahun berjalan.

2) Ibu hamil yang belum selesai menjalani masal kehamilannya

pada akhir tahun berjalan tidak dihitung sebagai nominator

akan tetapi dihitung sebagai nominator dan denominator pada

tahun berikutnya.

e. Contoh Perhitungan

1) Di Kabupaten ”A” terdapat 3 Puskesmas B, C, dan D. Terdapat

estimasi 1000 ibu hamil dan dari hasil pendataan terdapat 750

ibu hamil. Adapaun rincian yang berkunjung ke Puskesmas dan

fasyankes swasta :

Lokasi Pelayanan

Jumlah Ibu Hamil di

Kabupaten (Proyeksi)

Mendapat Pelayanan

sesuai standar

Mendapat Pelayanan

tidak sesuai

standar

Keterangan

Puskesmas B, (data laporan termasuk dari poskesdes,

350 150 100 100 ibu hamil tidak mendapatkan pelayanan

Page 26: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

3

Lokasi Pelayanan

Jumlah Ibu Hamil di

Kabupaten (Proyeksi)

Mendapat Pelayanan

sesuai standar

Mendapat Pelayanan

tidak sesuai

standar

Keterangan

polindes, Pustu, dan Fasyankes Swasta)

sesuai standar misalnya ibu hamil tidak mendapatkan tablet tambah darah.

Puskesmas C, (data laporan termasuk dari poskesdes, polindes, Pustu, dan Fasyankes Swasta)

500 300 100 Fasyankes swasta termasuk rumah sakit harus melapor ke Puskesmas C

Puskesmas D, (data laporan termasuk dari poskesdes, polindes, Pustu, dan Fasyankes Swasta)

150 100 0 Tidak ada sasyankes swasta di wilayah Puskesmas D

Total Kabupaten A (Total Puskesmas B+C+D)

1000 (X)

550 (Y)

200 (Z)

Capaian indikator ibu hamil yang mendapatkan pelayanan

standar di Kab. A

= Y x 100% X

= 550 x 100% = 55% 1000 Capaian SPM Kabupaten A untuk indikator pelayanan kesehatan

ibu hamil adalah 55%.

Page 27: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

4

Catatan :

(i) Capaian SPM kabupaten A belum mencapai 100% yaitu

55%, sehingga kabupaten A harus menganalisis

penyebabnya seperti :

(a) Kurangnya informasi mengenai pelayanan antenatal

(b) Akses ke fasyankes sulit

(c) Pelayanan yang tidak terlaporkan dari jaringan dan

fasyankes swasta ke Puskesmas

(d) Ibu hamil mendapatkan pelayanan di fasyankes luar

wilayah kerja Kabupaten

(e) Kendala biaya

(f) Sosial budaya

Untuk dilakukan intervensi penyelesaian masalah

sehingga pada tahun berikutnya capaian SPM untuk

indikator pelayanan kesehatan ibu hamil mencapai

100%.

(ii) Ibu Hamil di luar wilayah kerja kabupaten tetap dilayani

dan dicatat tetapi tidak masuk sebagai cakupan pelayanan

di kabupaten tersebut melainkan dilaporkan ke Kabupaten

sesuai dengan alamat tinggal ibu hamil tersebut.

f. 1) Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa

No Barang Jumlah Fungsi 1.

Vaksin Tetanus Difteri (Td);

1 ampul x Sejumlah sasaran ibu hamil/10 (tergantung status imunisasi ibu)

Pencegahan Tetanus pada ibu dan tetanus pada bayi saat persalinan

2. Tablet tambah darah

90 tablet x jumlah ibu hamil

- Pencegahan anemia difisinensi besi dan defisiensi asam folat.

3. Alat deteksi risiko ibu hamil a. Tes Kehamilan Sejumlah ibu hamil - Mengetahui

hamil atau

Page 28: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

5

No Barang Jumlah Fungsi tidak.

b. Pemeriksaan

Hb

Sejumlah ibu hamil - Mengetahui anemia atau tidak.

c. Pemeriksaan golongan darah

Sejumlah ibu hamil - Mengetahui golongan darah ibu hamil sebagai persiapan mencari pendonor darah bila terjadi komplikasi.

d. Pemeriksaan glukoprotein urin

Sejumlah ibu hamil x 15%

- Mengetahui diabetes dan risiko pre eklamsi dan eklamsi.

4. Kartu ibu / rekam medis ibu

Sejumlah ibu hamil - Form rekam medis bagi ibu.

5. Buku KIA Sesuai Kebutuhan - Pencatatan kesehatan ibu dan anak sampai umur 6 tahun.

- Media KIE bagi ibu dan keluarganya

2) Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya

Manusia Kesehatan

Tenaga Kesehatan meliputi :

(a) Dokter / dokter spesialis kebidanan, atau

(b) Bidan, atau

(c) Perawat

g. Mekanisme Pelayanan :

1) Penetapan sasaran ibu hamil di wilayah Kabupaten Jombang

dalam satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil

yang diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari

Page 29: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

6

hasil survey/riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan

oleh Kepala daerah.

2) Standar kuantitas adalah kunjungan 4 kali selama periode

kehamilan (K4) dengan kententuan :

(a) Satu kali pada trimester pertama

(b) Satu kali pada trimester kedua

(c) Dua kali pada trimester ketiga

3) Pemeriksaan kehamilan sesuai standar pelayanan antenatal yang

memenuhi 10 T, meliputi:

a) Pengukuran berat badan.

b) Pengukuran tekanan darah.

c) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).

d) Pengukluran tinggi puncak rahim (fundus uteri).

e) Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ).

f) Pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi.

g) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet.

h) Tes Laboratorium.

i) Tatalaksana/penanganan kasus.

j) Temu wicara (konseking).

h. Teknik Penghitungan Pembiayaan

LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME

1. Pendataan Ibu Hamil

Petugas Pendataan ibu hamil Biaya transport petugas/BBM

Jumlah petugas x Jumlah Desa x Biaya transport x frekuensi pendataan (Terintegrasi dengan PIS PK)

Formulir Penggandaan paket pendataan

1 form x kegiatan pendataan x Jumlah Puskesmas

2. Pemeriksaan Antenatal

Page 30: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

7

LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME

1. Pelayanan dalam gedung

petugas Pelayanan Antenatal

Alat Kesehatan

Pengadaan set Pemeriksaan Kehamilan

1 paket x Jumlah Puskesmas, jaringan dan Jejaringnya

Pemeriksaan Laboratorium

Pengadaan Set pemeriksaan Laboratorium Ibu Hamil

(1 Paket x Jumlah Sasaran)/100

Obat Pengadaan Tablet Fe (90 tablet)

90 tablet Fe x Jumlah sasaran Bumil

Vaksin Pengadaan Paket Imunisasi Td

1 paket x jumlah sasaran ibu hamil/10

2. Pelayanan Luar Gedung

Petugas Pelayanan Antenatal Biaya transport petugas/BBM

Jumlah petugas x Biaya transport x Jumlah Kunjungan (rutin dan sweeping)

Alat kesehatan

Pengadaan Set Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal)

1 paket x Jumlah Puskesmas, jaringan dan jejaringnya.

Obat Pengadaan Tblet Fe (90 tablet)

Terintegrasi dengan paket pengadaan Tablet Fe pelayanan dalam gedung

3. Pengisian dan pemanfaat Buku Kia

Petugas Pengisian dan Pemanfaatan Buku KIA

Terintegrasi dengan pelayanan Antenatal

Buku KIA Sesuai Kebutuhan 1 buku x jumlah Sasaran ibu hamil

4. Pengisian kartu Ibu dan Kohort

Register ibu Pengadaan Register Kohort ibu (Antenatal, bersalin, nifas)

1 paket x jumlah Desa (integrasi untuk kebutuhan ibu bersalin dan

Page 31: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

8

LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME

ibu nifas)

Kartu ibu Pengadaan Kartu

Ibu 1 paket x jumlah ibu hamil

Formulir dan ATK

Pengadaan formulir kartu ibu, form pelaporan, dan ATK

1 paket x jumlah Puskesmas

5. Rujukan Petugas Pelayanan kegawatdaruratan maternal Biaya transport petugas/BBM

Jumlah Petugas x Biaya Transport x Jumlah Rujukan

2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

a. Pernyataan Standar

Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai

standar.

Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang wajib memberikan

pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin sesuai standar kepada semua

ibu bersalin di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

b. Pengertian 1) Pelayanan persalinan sesuai standar meliputi :

(b) Persalinan normal

(c) Persalinan komplikasi

2) Standar persalinan normal adalah Acuan Persalinan Normal

(APN) sesuai standar yaitu :

(a) Dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.

(b) Tenaga penolong minimal 2 orang, terdiri dari :

(i) Dokter dan Bidan, atau

(ii) Dua orang Bidan, atau

(iii) Bidan dan Perawat.

Page 32: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

9

3) Standar persalinan komplikasi mengacu pada Buku Saku

Pelayanan Kesehatan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan Dasar

dan Rujukan.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dalam

memberikan pelayanan kesehatan ibu bersalin dinilai dari cakupan

pelayanan kesehatan ibu bersalin sesuai standar di wilayah

kerjanya tersebut dalam kurun waktu satu tahun.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan

=

Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar di fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja kabupaten dalam kurun waktu satu tahun Jumlah semua ibu bersalin di wilayah kerja Kabupaten tersebut dalam kurun waktu satu tahun yang sama

X 100%

e. Contoh Perhitungan

1) Kabupaten “D” terdiri dari 3 Puskesmas A, B, dan C. Terdapat

3.500 sasaran ibu bersalin (proyeksi). Rincian ibu yang

mendapatkan pelayanan ibu bersalin di Puskesmas dan

jaringannya serta fasilitas pelayanan lainnya adalah sebagai

berikut :

Lokasi Pelayanan

Jumlah Ibu

bersalin (proyeksi)

Dilayani Sesuai

Standar

Dilayani Tidak Sesuai

Standar

Keterangan

Puskesmas A 800 500 0 Bersalin oleh tenaga kesehatan di Rumah

0 20 Tidak dihitung, karena tidak bersalin di fasyankes. Tetapi dipakai sebagai bahan evaluasi dan perencanaan Puskesmas selanjutnya.

Page 33: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

10

Lokasi Pelayanan

Jumlah Ibu

bersalin (proyeksi)

Dilayani Sesuai

Standar

Dilayani Tidak Sesuai

Standar

Keterangan

Bersalin oleh dukun

0 Tidak dihitung, tetapi sebagai bahan evaluasi dan perencanaan berikutnya.

Bersalinan di Polindes dan poskesdes

0 30 Tidak dihitung, kecuali pemerintah daerah menjamin polindes dan poskesdes telah dilengkapi SDM, sarana dan prasarana sesuai standar pelayanan persalinan

Bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan swasta

200 0 Fasyankes primer dan rujukan melaporkan pelayanan persalinan ke Puskesmas sesuai dengan wilayah kerjanya.

Total Puskesmas A

800 700 50

Total Puskesmas B

1300 900 100

Total Puskesmas C

1400 1000 0

Kabupaten D (Total Puskesmas A+B+C)

3.500 (X)

2.600 (Y)

150 (Z)

*) data bersalin di rumah, Polindes, poskesdes, oleh dukun

dilaporkan ke Puskesmas walaupun tidak dihitung dalam

cakupan.

Capaian indikator Ibu Bersalin mendapat pelayanan standar di

kabupaten “D”

= Y x 100%

Page 34: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

11

X = 2600 x 100% = 74,3% 3500

Capaian SPM Kabupaten “D” untuk indikator Pelayanan

kesehatan Ibu Bersalin adalah 74,3%.

Catatan :

(i) Capaian SPM kabupaten “D” belum mencapai 100% (74,3%),

sehingga kabupaten “D” harus menganalisis penyebabnya

seperti :

(i) Kurangnya informasi mengenai pelayanan persalinan

(ii) Akses ke fasyankes yang sulit

(iii)Pelayanan yang tidak terlaporkan dari jaringan dan

fasyankes swasta ke puskesmas

(iv) Ibu bersalin mendapatkan pelayanan bukan oleh nakes

dan atau tidak di fasyankes

(v) Ibu bersalin mendapatkan pelayanan di luar wilayah

kerja kabupaten

(vi) Kendala biaya

(vii) Sosial budaya

Untuk dilakukan intervensi penyelesaian masalah

sehingga pada tahun berikutnya capaian SPM untuk

indicator pelayanan kesehatan ibu bersalin mencapai

100%.

(ii) Ibu bersalin di luar wilayah kerja kabupaten tetap dilayani

dan dicatat tetapi tidak masuk sebagai cakupan pelayanan

di kabupaten tersebut melainkan dilaporkan ke Kabupaten

sesuai dengan alamat tinggal ibu bersalin tersebut.

Page 35: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

12

f. 1) Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa

No Barang Jumlah Fungsi 1. Formulir partigraf Sejumlah sasaran

ibu bersalin - Instrumen

pemantauan persalinan

2. Kartu Ibu (Rekam Medis)

Terintegrasi dengan ibu hamil

- Form rekam medis bagi ibu

3. Buku KIA Terintegrasi dengan ibu hamil

- Pencatatan kesehatan ibu dan anak sampai umur 6 tahun

- Media KIE bagi ibu dan keluarganya

2) Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya manusia

Kesehatan

Tenaga kesehatan meliputi :

(a) Dokter / dokter spesialis kebidanan dan kandungan, atau

(b) Bidan, atau

(c) Perawat

g. Mekanisme Pelayanan

1) Penetapan sasaran ibu bersalin di wilayah kabupaten dalam satu

tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang

diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil

survey/riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh

Kepala daerah.

2) Standar persalinan normal adalah Acuan Persalinana Normal

(APN) sesuai standar.

a) Dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.

b) Tenaga penolong minimal 2 orang, terdiri dari:

(1) Dokter dan bidan, atau

(2) 2 orang bidan, atau

(3) Bidan dan Perawat.

Page 36: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

13

3) Standar persalinan komplikasi mengacu pada Buku Saku

Pelayanan Kesehatan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan Dasar

dan Rujukan.

h. Teknik Penghitungan Pembiayaan

LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME

1. Pendataan Ibu Bersalin

Petugas Pendataan ibu Bersalin Biaya transport petugas/BBM

Jumlah petugas x Jumlah Desa x Biaya transport x frekuensi pendataan (Terintegrasi dengan PIS PK)

Formulir Pengadaan paket pendataan

1 form x kegiatan pendataan x Jumlah Puskesmas

2. Pemeriksaan Persalinan

Alat kesehatan sesuai Permenkes yang berlaku mengatur tentang Puskesmas *Pengadaan alkes tidak harus setiap tahun

Pengadaan set persalinan

1 paket X Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang mampu menolong persalinan

Pengadaan set Resusitasi Bayi

1 paket x Jumlah Fasilitas Pelayanan kesehatan yang mampu menolong persalinan

Obat Pengadaan paket obat dan BHP untuk persalinan

1 paket x Jumlah Ibu Bersalin

Formulir Partografi

Pengadaan formulir partograf

1 Formulir x Jumlah Ibu Bersalin

3. Pengisian dan pemanfaatan

Buku KIA Sesuai kebutuhan

Terintegrasi dengan pengadaan paket

Page 37: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

14

LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME

Buku KIA buku KIA pada Pelayanan kesehatan Ibu Hamil

4. Pengisian Kartu Ibu dan Kohort Ibu

Register Kohort ibu

Pengadaan Register Kohort Ibu

1 paket x Jumlah Puskesmas, jaringan dan Jejaringnya

Kartu Ibu 1 Paket x Jumlah ibu hamil (terintegrasi dengan pengadaan kohort ibu hamil)

ATK Pengadaan ATK Sudah terintegrasi dengan pengadaan ATK ibu hmail)

5. Rujukan pertolongan persalinan (jika diperlukan)

Petugas Pelayanan kegawatdaruratan maternal Biaya transport petugas/BBM

Jumlah petugas x Biaya transport x Jumlah Rujukan

Alat kesehatan

Set Kegawatdaruratan Maternal

1 paket x Jumlah Fasilitas pelayanan kesehatan yang mampu menolong persalinan

Pendamping Ibu Bersalin

Biaya transport petugas/BBM

Jumlah Pendamping Ibu Bersalin (maksimal 2 orang) x Biaya Transport per Rujukan

Rumah Tunggu

Biaya sewa/operasional (jika diperlukan)

Paket operasional rumah tunggu

Page 38: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

15

3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir

a. Pernyataan Standar

Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan neonatal

esensial sesuai standar. Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang

wajib memberikan pelayanan kesehatan bayi baru lahir kepada

semua bayi usia 0-28 hari di wilayah kerjanya dalam kurun waktu

satu tahun.

b. Pengertian

1) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar adalah

pelayanan yang diberikan pada bayi usia 0-28 hari dan mengacu

kepada Pelayanan Neonatal Esensial sesuai yang tercantum

dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014

tentang Upaya Kesehatan Anak, dilakukan oleh Bidan dan atau

perawat dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Anak yang

memiliki Surat Tanda Register (STR).

2) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar meliputi :

(a) Standar kuantitas

(b) Standar kualitas

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dalam

memberikan pelayanan kesehatan bayi baru lahir dinilai dari

cakupan jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan

pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar di wilayah

kerjanya dalam waktu satu tahun.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir

=

Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai dengan standar dakam kurun waktu satu tahun Jumlah sasaran bayi baru lahir di wilayah Kabupaten tersebut dalam kurun waktu satu tahun yang sama

X 100%

Page 39: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

16

e. Contoh Perhitungan

1) Kabupaten “A” terdiri dari 3 Puskesmas B, C, dan D. Terdapat

3.500 sasaran bayi baru lahir (proyeksi). Rincian ibu yang

mendapatkan pelayanan bayi baru lahir di Puskesmas dan

jaringannya serta fasilitas pelayanan lainnya adalah sebagai

berikut :

Lokasi Pelayanan

Jumlah Bayi Baru Lahir

di Kabupaetn (Proyeksi)

Mendapat pelayanan

sesuai standar

Mendapat pelayanan

tidak sesuai

standar

Keterangan

Puskesmas B, (data laporan termasuk dari poskesdes, polindes, Pustu, Rumah sakit dan fasyankes swasta)

350 150 100 100 bayi beru lahir tidak mendapatkan pelayanan sesuai standar misalnya bayi baru lahir tidak mendapatkan salep mata antibiotik.

Puskesmas C, (data laporan termasuk dari poskesdes, polindes, Pustu, Rumah sakit dan fasyankes swasta)

500 300 100 Rumah Sakit dan Fasyankes swasta harus melapor ke Puskesmas C

Puskesmas D, (data laporan termasuk dari poskesdes, polindes, Pustu)

150 100 0 Tidak ada fasyankes swasta di wilayah Puskesmas C

Total Kabupaten A (Total Puskesmas B+C+D)

1000 (X)

550 (Y)

200 (Z)

Page 40: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

17

Capaian indikator bayi baru lahir yang mendapat pelayanan

standar di kabupaten “A”

= Y x 100% X = 550 x 100% = 55% 1000

Capaian SPM Kabupaten “A” untuk indikator Pelayanan

kesehatan Bayi Baru Lahir adalah 55%.

Catatan :

(i) Capaian SPM kabupaten “A” belum mencapai 100% yaitu

55%, sehingga kabupaten “A” harus menganalisis

penyebabnya seperti :

(a) Kurangnya informasi mengenai pelayanan bayi baru lahir

(b) Akses ke fasyankes yang sulit

(c) Pelayanan yang tidak terlaporkan dari jaringan dan

fasyankes swasta ke puskesmas

(d) Bayi baru lahir mendapatkan pelayanan di luar wilayah

kerja kabupaten

(e) Kendala biaya

(f) Sosial budaya

Untuk dilakukan intervensi penyelesaian masalah

sehingga pada tahun berikutnya capaian SPM untuk

indikator pelayanan bayi baru lahir mencapai 100%.

(ii) Bayi baru lahir di luar wilayah kerja kabupaten tetap

dilayani dan dicatat tetapi tidak masuk sebagai cakupan

pelayanan di kabupaten tersebut melainkan dilaporkan ke

Kabupaten sesuai dengan alamat tinggal bayi baru lahir

tersebut.

Page 41: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

18

f. 1) Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan / atau Jasa

No Barang Jumlah Fungsi 1. Vaksin Hepatitis B0 Sejumlah

sasaran Bayi Baru Lahir

Pencegahan infeksi Hepatitis B

2. Vitamin K1 Injeksi Sejumlah sasaran Bayi Baru Lahir

Pencegahan perdarahan

3. Salep/tetes mata antibiotik

Sejumlah sasaran Bayi Baru Lahir

Pencegahan infeksi mata

4. Formulir Bayi Baru Lahir

Sejumlah sasaran Bayi Baru Lahir

- Pencatatan hasil pemeriksaan fisik Bayi Baru Lahir

5. Formulir MTBM Sejumlah 3x sasaran Bayi Baru Lahir

- Pencatatan hasil pemeriksaan Bayi Baru Lahir dengan menggunakan Pendekatan MTBM untuk bayi sehat dan sakit

6. Buku KIA Terintegrasi dengan Ibu Hamil

- Pencatatan kesehatan ibu dan anak sampai umur 6 tahun

- Media KIE bagi ibu dan keluarganya

2) Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia

Kesehatan

Tenaga Kesehatan meliputi :

(a) Dokter / dokter spesialis anak, atau

(b) Bidan, atau

(c) Perawat

g. Mekanisme Pelayanan

1) Penetapan sasaran bayi baru lahir di wilayah kabupaten dalam

satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang

diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil

Page 42: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

19

survey/riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh

Kepala Daerah.

2) Standar kuantitas adalah kunjungan minimal 3 kali selama

periode neonatal, dengan ketentuan :

(a) Kunjungan Neonatal 1 (KN1) 6 - 48 jam

(b) Kunjungan Neonatal 2 (KN2) 3 - 7 hari

(c) Kunjungan Neonatal 3 (KN3) 8 - 28 hari

3) Standar Kualitas :

(a) Pelayanan Neonatal Esensial saat lahir (0-6 jam)

Perawatan neonatal esensial saat lahir meliputi :

(i) Pemotongan tali pusat

(ii) Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

(iii)Injeksi vitamin K1

(iv) Pemberian salep/tetes mata antibiotik.

(v) Pemberian imunisasi (injeksi vaksin Hepatitis HB0)

(b) Pelayanan Neonatal Esensial setelah lahir (6 jam – 28 hari)

Perawatan neonatal esensial setelah lahir meliputi :

(i) Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI Eksklusif.

(ii) Memeriksa kesehatan dengan menggunakan pendekatan

MTBM.

(iii) Pemberian vitamin K1 bagi yang lahir tidak di fasilitas

pelayanan kesehatan atau belum mendapatkan injeksi

vitamin K1.

(iv) Imunisasi Hepatitis B injeksi untuk bayi usia <24 jam

yang lahir tidak ditolong tenaga kesehatan.

(v) Penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi.

h. Teknik Penghitungan Pembiayaan

LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME

1. Pendataan Bayi Baru Lahir

Petugas Pendataan ibu Bayi Baru Lahir Biaya transport petugas/BBM

Jumlah petugas x Jumlah Desa x Biaya transport x frekuensi

Page 43: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

20

LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME

pendataan (Terintegrasi dengan PIS PK)

Formulir Pengadaan paket pendataan

1 form x kegiatan pendataan x Jumlah Puskesmas

2. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir a. Pelayanan

dalam gedung

Formulir bayi baru lahir

Pengadaan formulir bayi baru lahir

1 paket X Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang mampu menolong persalinan

Formulir MTBM

Pengadaan formulir MTBM

Alat kesehatan

Set pelayanan bayi baru lahir (0-6 Jam)

Set kegawatdaruratan neonatal

1 paket x jumlah Puskesmas dan jejaringnya

Vitamin K1 injeksi

Pengadaan Vit. K1 injeksi

1 ampul x jumlah Bayi baru lahir

Salep/Tetes mata antibiotik

Pengadaan salep/tetes mata antibiotik

1 tube x jumlah Bayi baru lahir/5

Pedoman Pelayanan Kesehatan neonatal esensial

Pengadaan pedioman pelayanan kesehatan neonatal esensial

1 paket x jumlah Puskesmas dan jejaringnya

b. Pelayanan luar gedung

Petugas Pelayanan kesehatan neonatal biaya transport petugas/BBM

Jumlah petugas x baiaya transport x jumlah kunjungan

Formulir MTBM

Pengadaan formulir MTBM

Terintegrasi dengan pengadaan formulir MTBM pada pelayanana dalam gedung

Page 44: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

21

LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME

Alat kesehatan

Set pelayanan bayi baru lahir (0-6 Jam)

Terintegrasi dengan Pengadaan set pelayanan bayi lahir (0-6 jam) peda pelayanan dalam gedung

Vitamin K1 injeksi

Pengadaan vit K1 injeksi

Terintegrasui dengan Pengadaan set pelayanan bayi lahir (0-6 jam) pada pelayanan dalam gedung

Salep/Tetes mata antibiotik

Pengadaan alep/ tetes mata antibiotik

Terintegrasi dengan pengadaan set pelayanan bayi lahir (0-6 jam) pada pelayanan kesehatan ibu hamil

3. Pengisian dan pemanfaatan Buku KIA

Buku KIA Pengadaan buku KIA sesuai Kebutuhan

Terintegrasi dengan pengandaan paket buku KIA pada Pelayanan kesehatan ibu hamil

4. Pencatatan dan Pelaporan

Register Kohort Bayi

Pengadaan register Kohort bayi

1 Paket x jumlah Puskesmas

Formulir pelaporan SIP

Pengadaan formulir SIP

1 paket x jumlah Puskesmas, terintegrasi dengan pengadaan formulir SIP pelaporan lainnya

Formulir dan ATK

Pengadaan formulir dan ATK

1 paket x jumlah Puskesmas

Page 45: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

22

LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME

5. Rujukan pertolongan kasus komplikasi pada bayi baru lahir (jika diperlukan)

Petugas Pelayanan kegawatdaruratan neonatal Biaya transport petugas/BBM

Jumlah Petugas x Biaya Transport x Jumlah Rujukan

Alat kesehatan

Set kegawatdaruratan neonatal

Terintegrasi dengan paket pengadaan Set kegawatdaruratan neonatal pada pelayanan kesehatan bayi baru lahir dalam gedung

Pendamping Bayi Baru Lahir

Biaya transport petugas/BBM

Jumlah pendamping bayi baru lahir (maksimal 2 orang) x biaya transport per rujukan

4. Pelayanan Kesehatan Balita

a. Pernyataan Standar

Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.

Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang wajib memberikan

pelayanan kesehatan sesuai standar kepada semua anak balita di

wilayah kerja kabupaten dalam kurun waktu satu tahun.

b. Pengertian

Pelayanan kesehatan balita berusia 0-59 bulan sesuai standar.

meliputi :

(a) Pelayanan Kesehatan balita sehat.

(b) Pelayanan kesehatan balita sakit

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dalam

memberikan pelayanan kesehatan balita usia 0-59 bulan dinilai

Page 46: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

23

dari cakupan balita yang mendapat pelayanan kesehatan balita

sehat sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu

tahun.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita sesuai Standar

=

Jumlah balita usia 12-23 bulan yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai Standar1 + Jumlah Balita usia 24-35 bulan mendapatkan pelayanan sesuai standar 3 Jumlah balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja Kabupaten tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama

X 100%

Catatan :

(1) Balita yang belum mencapai usia 1 tahun di akhir tahun

berjalan, tidak di hitung sebagai cakupan. Perhitungan balita

usia 0-11 bulan dilakukan setelah balita berulang tahun yang

pertama (balita genap berusia 1 tahun / 12 bulan).

(2) Balita yang belum mencapai usia 24 bulan di akhir tahun

berjalan tidak dihitung sebagai cakupan balita usia 24-35

bulan. Perhitungan dilakukan setelah berulang tahun yang

kedua (balita genap berusia 2 tahun / 24 bulan).

(3) Balita yang belum mencapai usia 36 bulan, di akhir tahun

berjalan tidak dihitung sebagai cakupan balita usia 36-59

bulan. Perhitungan dilakukan setelah berulang tahun yang

ketiga (balita genap berusia 3 tahun / 36 bulan)

e. Contoh Perhitungan

1) Balita A lahir pada 1 Juni 2018, di akhir tahun berjalan

(Desember 2018) balita A berusia 6 bulan, sudah mendapatkan

penimbangan 4 kali, pengukuran panjang badan 2 kali,

pemantauan perkembangan 1 kali dan Vitamin A 1 kali,

imunisasi HB0 1 kali, BCG 1 kali, DPT-HB-Hib 3 kali, Polio 4 kali

dan IVP 1 kali. Balita A di akhir tahun berjalan (Desember

2018) belum dihitung sebagai cakupan, karena belum

Page 47: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

24

mencapai usia 1 tahun dan belum mendapatkan pelayanan

sesuai standar;

2) Balita B lahir pada 1 Oktober 2017, di akhir tahun berjalan

(bulan Desember 2018), balita B berusia 14 bulan. Dalam kurun

waktu 1 tahun terakhir (Jan-Des 2018) Balita B mendaptkan

penimbangan 8 kali (4 kali dalam kurun waktu 6 bulan),

pengukuran panjang badan sebanyak 2 kali, pemantauan

perkembangan 2 kali, pemberian vitamin A 2 kali dan imunisasi

dasarnya sudah lengkap. Balita B dihitung sebagai cakupan

Balita usia 12-23 bulan pada tahun 2018 karena sudah

mendapatkan pelayanan sesuai standar;

3) Balita C lahir pada 1 November 2016, di akhir tahun berjalan

(bulan Desember 2018), balita C berusia 25 bulan. Dalam kurun

waktu 1 tahun terakhir (Jan-Des 2018) Balita C mendapatkan

penimbangan 8 kali (4 kali di kurun waktu 6 bulan), pengukuran

panjang badan 2 kali, pemantauan perkembangan 2 kali,

vitamin A 2 kali, Imunisasi lanjutan Campak Rubella 1 kali dan

DPT-HB-Hib 1 kali. Balita C dihitung sebagai cakupan balita

usia 24-35 bulan karena mendapatkan pelayanan sesuai

standar.

4) Balita D lahir pada 1 November 2015, di akhir tahun berjalan

(bulan Desember 2018), bayi D berusia 37 bulan. Dalam kurun

waktu 1 tahun terakhir (Jan-Des 2018) Balita D sudah

mendapatkan penimbangan 8 kali (4 kali di kurun waktu 6

bulan), pengukuran panjang badan 2 kali, pemantauan

perkembangan 2 kali, vitamin A 2 kali. Balita D dihitung

sebagai cakupan balita usia 36-59 bulan karena mendapatkan

pelayanan sesuai standar.

Cara menghitung Cakupan Pelayanan :

Di Kabupaten D, terdapat Puskesmas A dan B. Jumlah sasaran

balita (0-59 Bulan) yang ada di wilayah kerja dalam kurun waktu

Page 48: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

25

yang sama sebanyak300 orang Balita. Jumlah balita yang

mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan rincian

sebagai berikut :

Lokasi Pelayanan Jumlah Balita

Balita Mendapat Pelayanan

sesuai standar

Balita Tidak Mendapat Pelayanan

sesuai standar Puskesmas A dan jaringannya

200 150 50

Puskesmas B dan Jaringannya

100 70 30

Jumlah 300 (X)

220 (Y)

80 (Z)

Capaian SPM Balita mendapatkan pelayanan Standar di

Kabupaten D

= Y x 100%

X

= 220 x 100% = 73,3%

300

Capaian SPM Kabupaten D untuk indikator pelayanan balita adalah 73,3%.

Catatan : (i) Capaian SPM Kabupaten D belum mencapai 100% yaitu

73,3%, sehingga kabupaten D harus menganalisis

penyebabnya seperti :

(a) Kurangnya informasi mengenai pelayanan balita

(b) Akses ke fasyankes yang sulit

(c) Pelayanan yang tidak terlaporkan dari jaringan dan

fasyankes swasta ke puskesmas

(d) Balita mendapatkan pelayanan di luar wilayah kerja

kabupaten

(e) Kendala biaya

(f) Sosial budaya

Page 49: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

26

Untuk dilakukan intervensi penyelesaian masalah

sehingga pada tahun berikutnya capaian SPM untuk

indikator pelayanan Balita mencapai 100%.

(ii) Balita di luar wilayah kerja kabupaten tetap dilayani dan

dicatat tetapi tidak masuk sebagai cakupan pelayanan di

kabupaten tersebut melainkan dilaporkan ke Kabupaten

sesuai dengan alamat tinggal bayi dan anak balita tersebut.

f. 1) Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan / atau Jasa

No Barang Jumlah Fungsi 1 Kuesioner Pra

Skrining Perkembangan (KPSP) atau instrumen standar lain yang berlaku

Sesuai Kebutuhan Pemerinksaan Kesehatan Balita

2 Formulir DDTK Sesuai Kebutuhan Pencatatan hasil pelayanan

3 Buku KIA Sejumlah sasaran ibu hamil + jumlah balita yang tidak mempunyai buku KIA

Media informasi dan Pencatatan Kesehatan Ibu dan Anak sampai dengan umur 6 tahun.

4 Vitamin A Biru Sesuai standar 5 Vitamin A Merah

6 Vaksin Imunisasi dasar : HB0 BCG Polio IPV DPT-HB-Hib Campak Rubella

Sesuai standar Memberikan kekebalan tubuh dari penyakit.

7 Vaksinasi imunisasi Lanjutan : DPT-HB-Hib Campak Rubella

Page 50: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

27

No Barang Jumlah Fungsi 8 Jarum suntik dan

BHP Pemberian

imunisasi pada balita

9 Peralatan anafilatik Pengobatan bila terjadi syok anafilatik akibat penyuntikan.

2) Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya

Manusia Kesehatan

(a) Tenaga Kesehatan :

(2) Dokter, atau

(3) Bidan, atau

(4) Perawat

(5) Gizi

(b) Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai

kualifikasi tertentu :

(1) Guru PAUD

(2) Kader Kesehatan

g. Mekanisme Pelayanan 1) Penetapan sasaran balita di wilayah kabupaten dalam satu

tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang

diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil

survei / riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh

Kepala Daerah.

2) Pelayanan Kesehatan Balita sehat adalah pelayanan pemantauan

pertumbuhan dan perkembangan menggunakan buku KIA dan

skrining tumbuh kembang, meliputi :

(a) Pelayanan kesehatan Balita usia 0 - 11 bulan :

i. Penimbangan minimal 8 kali setahun,

ii. pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali

setahun

Page 51: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

28

iii. Pemantauan perkembangan minimal 2 kali /tahun

iv. Pemberian kapsul vitamin A pada usia 6-11 bulan 1 kali

setahun.

v. Pemberian imunisasi dasar lengkap.

(b) Pelayanan kesehatan Balita usia 12 - 23 bulan :

i. Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali

dalam kurun waktu 6 bulan).

ii. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.

iii. Pemantauan perkembanagan minimal 2 kali/tahun.

iv. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.

v. Pemberian Imunisasi Lanjutan.

(c) Pelayanan kesehatan Balita usia 24 - 59 bulan :

i. Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali

dalam kurun waktu 6 bulan).

ii. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.

iii. Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun.

iv. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.

(d) Pemantauan perkembangan balita.

(e) Pemberian kapsul Vitamin A

(f) Pemberian imunisasi dasar lengkap.

(g) Pemberian Imunisasi lanjutan.

(h) Pengukuran berat badan dan panjang/tinggi badan.

(i) Edukasi dan informasi.

3) Pelayanan kesehatan balita sakit adalah pelayanan balita

menggunakan pendekatan manajemen terpadu balita sakit

(MTBS).

h. Teknik Penghitungan Pembiayaan LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME

1. Pendataan Balita 0-59 bulan

Petugas Pendataan Balita petugas/BBM

Jumlah petugas x Jumlah Desa x Biaya transport x frekuensi

Page 52: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

29

LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME

pendataan (Terintegrasi dengan PIS PK)

Formulir Pengadaan formulir

Jumlah paket x biaya per paket x jumlah Puskesmas

2. Pelayanan kesehatan Balita a. Pelayanan

dalam gedung

Alat kesehatan Pengadaan set pemeriksaan kesehatan Anak

1 paket x jumlah puskesmas, jaringan, dan jejaringnya

Pengadaan set Imunisasi

1 paket x jumlah puskesmas, jaringan, dan jejaringnya

Pengadan SDIDTK Kit

2 paket x jumlah puskesmas, jaringan, dan jejaringnya

Formulir DDTK Pengadaan frmulir DDTK

1 form x jumlah balita

Formulir Kuisioner Pra Skrining Perkembangan

Pengadaan Formulir Kuesioner Pra Skrining Perkembangan

1 paket x jumlah balita

b. Pelayanan luar gedung

Petugas Pelayanan Kesehatan Balita Biaya transport petugas/BBM (1)

Jumlah petugas x Transpotx Jumlah Kunjungan

Alat Kesehatan Pengadaan Kit Posyandu

1 paket x Jumlah Puskesmas

Pengadaan Kit Imunisasi

Terintegrasi dengan Pengadaan Set Imunisasi pada pelayanan dalam gedung

Pengadaan SDIDTK KIT

Terintegrasi dengan Pengadaan SDIDTK KIT pada pelayanan dalam gedung

Formulir DDTK Pengadaan Terintegrasi

Page 53: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

30

LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME

Formulir DDTK dengan pengadaan dalam gedung

Formulir Kuesioner Pra Skrining Perkembangan

Pengadaan Formulir Kuesioner Pra Skrining Perkembangan

Terintegrasi dengan pengadaan dalam gedung

3. Pengisian dan pemanfaatan Buku KIA

Buku KIA Pengadaan Buku KIA

Terintegrasi dengan pengadaan paket buku KIA pada Pelayanan kesehatan Ibu Hamil

4. Pencatatan dan Pelaporan

Balita Data Jumlah Balita

Register Kohort bayi, Kohort balita dan Apras

Pengadaan Register Kohort balita

1 paket x Jumlah Desa

Formulir dan ATK

Pengadaan formulir dan ATK

1 paket x Jumlah Puskesmas

5. Pelayanan Rujukan

Petugas kesehatan

Melakukan rujukan secara tepat sesuai dengan kebutuhan atau permasalahan kesehatan balita yang ditemukan, ke fasilitas pelayanan kesehatan lanjutan yang mampu menangani

Jumlah Petugas x Biaya Transport x Jumlah Rujukan

Page 54: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

31

5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar

a. Pernyataan Standar

Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai standar. Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang

wajib

melakukan pelayanan kesehatan sesuai kepada anak usia

pendidikan dasar di dalam dan luar satuan pendidikan dasar di

wilayah kerja Kabupaten Jombang dalam kurun waktu satu

tahun ajaran.

b. Pengertian

1) Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar adalah penjaringan

kesehatan yang diberikan kepada anak usia pendidikan dasar

minimal satu kali pada kelas 1 dan kelas 7 yang dilakukan oleh

Puskesmas.

2) Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar sesuai standar

meliputi :

a) Skrining Kesehatan.

b) Tindak lanjut hasil skrining kesehatan.

Keterangan :

Dilakukan pada anak usia kelas 1 sampai dengan kelas 9 di

sekolah minimal satu kali dalam satu tahun ajaran dan usia 7

sampai 15 tahun di luar sekolah.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dalam

memberikan pelayanan kesehatan anak usia pendidikan dasar

dinilai dari cakupan pelayanan kesehatan pada usia pendidikan

dasar sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu

tahun ajaran.

Page 55: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

32

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

=

Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada di wilayah kerja Kabaputen Jombang dalam kurun waktu satu tahun ajaran Jumlah semua anak usia pendidikan dasar yang ada di wilayah kerja Kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun ajaran yang sama.

X 100%

e. Contoh Perhitungan

Di Kabupaten ”E” terdapat 17.000 anak usia pendidikan dasar. Rincian anak yang mendapatkan pelayanan kesehatan di satuan pendidikan dasar dan di luar satuan pendidikan dasar (pondok pesantren/ panti / LKSA /l apas / LPKA / Posyandu remaja sebagai berikut :

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jumlah Anak Usia

Pendidik an Dasar

Jumlah Anak Usia Pendidikan Dasar yang mendapat pelayanan kesehatan

sesuai standar di

sekolah/madrasah

Jumlah Anak usia

Pendidikan Dasar yang mendapat pelayanan kesehatan

sesuai standar di

pondok pesantren/panti/LKSA/lapas/LPKA/Posyandu remaja

Tidak mendapat pelayanan kesehatan

sesuai standar

Tidak mendapat pelayanan kesehatan

Puskesmas A 7.500 7.400 55 40 5 Puskesmas B 6.000 5.750 42 200 8 Puskesmas C 3.500 2.677 33 600 190

Jumlah 17.000 15.827 130 840 203

Hasil rekapitulasi pada tahun itu, anak usia pendidikan dasar

di dalam satu tahun ajaran sebanyak 17.000 orang, yang

mendapatkan pelayanan skrining kesehatan sesuai standar

sebanyak 15.957 orang (jumlah anak usia pendidikan dasar

mendapatkan pelayanan skrining kesehatan sesuai standar di

Page 56: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

33

sekolah sebanyak 15.827 orang + jumlah anak usia pendidikan

dasar mendapatkan pelayanan skrining kesehatan sesuai

standar di pondok pesantren/ panti/ LKSA/lapas/LPKA/

Posyandu remaja sebanyak 130 orang).

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten ”E” dalam

memberikan pelayanan kesehatan anak usia pendidikan dasar

sesuai standar : 15.957 x 100% = 93,86%.

17.000

Catatan :

Capaian Kinerja pemerintah Daerah Kabupaten ”E” belum

mencapai 100%, karena masih mendapat 1.043 anak yang

belum mendapat skrining kesehatan (penjaringan kesehatan

dan pemeriksaan berkala) sesuai dengan standar, sehingga

perlu untuk dilakukan analisis penyebab (faktor sarana

prasarana, keterbatasan tenaga kesehatan puskesmas

dan/atau kurangnya koordinasi lintas sektor, dan sebagainya).

f. 1) Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa

No Barang Jumlah Fungsi 1 Buku Rapor

Kesehatanku Sesuai jumlah Peserta didik di sekolah/madrasah

- Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan dan

- Media KIE 2 Buku

Pemantauan Kesehatan

Sesuai jumlah anak usia pendidikan dasar di luar satuan pendididkan dasar seperti di pondok pesantren/panti/LKSA dan lapas/LPKA/ Posyandu remaja

- Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan dan

- Media KIE

3 Kuesioner Skrining kesehatan

Sesuai jumlah anak usia pendidikan dasar

- Pemeriksaan kesehatan usia pendidikan dasar

4 Formulir Sesuai kebutuhan - Umpan Balik hasil

Page 57: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

34

No Barang Jumlah Fungsi Rekapitulasi Hasil Pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja di dalam sekolah

dengan mempertimbangkan jumlah anak usia pendidikan dasar per sekolah/madrasah

skrining/penjaringan kesehatan ke sekolah / madrasah

- Pencatatan dan pelaporan

5 Formulir Rekapitulasi Hasil Pelayanan kesehatan usia sekolah dan remaja di luar sekolah.

Sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan jumlah pondok pesantren, panti/ LKSA dan lapas/LPKA/posyandu remaja per puskesmas

- Umpan balik hasil skrining/penjaringan kesehatan di pondok pesantren / panti /LKSA /lapas/LPKA posyandu remaja

- Pencatatan dan pelaporan

2) Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia

Kesehatan

a) Tenaga Kesehatan :

1) Dokter / dokter gigi, atau

2) Bidan, atau

3) Perawat

4) Gizi

5) Tenaga kesehatan masyarakat

b) Tenaga non Kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi

tertentu :

(1) Guru

(2) Kader Kesehatan/dokter kecil/ peer conselor.

No Kegiatan SDM Kesehatan 1 Skrining Kesehatan - a. Pemeriksaan status gizi - Guru

- Tenaga pendamping di Lapas/ LPKA

- Tenaga pendamping/ pekerja sosial di panti / LKSA

Page 58: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

35

No Kegiatan SDM Kesehatan - Dokter kecil, kader

kesehatan remaja termasuk kader posyandu remaja

b. Pemeriksaan tanda tanda vital

- dokter/dokter gigi/ bidan/perawat/ perawat gigi, kader posyandu remaja

c. Pemeriksaan kebersihan diri serta kesehatan gigi dan mulut

- Dokter/dokter gigi/ bidan/perawat/ perawat gigi/, Guru BK, Guru UKS.

g. Mekanisme Pelayanan

1. Penetapan sasaran anak setingkat usia pendidikan dasar (7

sampai dengan 15 tahun) di wilayah kabupaten/kota dalam

satu tahun menggunakan data proyeksi BPS atau data riil yang

diyakini benar, dengan mempertimbangkan estimasi dari hasil

survei/riset yang terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh

Kepala Daerah.

2. Skrining kesehatan

Pelaksanaan skrining kesehatan anak usia pendidikan dasar

dilaksanakan di satuan pendidikan dasar (SD/ MI dan

SMP/MTS) dan di luar satuan pendidikan dasar seperti di

pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan lainnya,

meliputi :

1) Penilaian status gizi

2) Penilaian tanda vital

3) Penilaian kesehatan gigi dan mulut

4) Penilaian ketajaman indera

3. Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi :

1) Memberikan umpan balik hasil skrining kesehatan

2) Melakukan rujukan jika diperlukan

3) Memberikan penyuluhan kesehatan

Page 59: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

36

h. Teknik Penghitungan Pembiayaan LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME

1. Koordinasi dan Pendataan sasaran

Petugas Puskesmas

Biaya transport

Jumlah petugas x Jumlah sekolah/madrasa, pondok pesantren, panti/LKSA dan lapas/LPKA/posyandu remaja x Biaya transport

2. Pelaksanaan Skrining Kesehatan

Petugas Biaya transport petugas/BBM

Jumlah Petugas Puskesmas x biaya transportasi x jumlah sekolah/ madrasah pondok pesantren, panti/ LKSA dan lapas/ LPKA/posyandu remaja

Alat kesehatan

UKS Kit Biaya UKS kit x 2 x Jumlah puskesmas

Instrumen Pencatatan

Pengadaan buku pencatatan

- Instrumen pencatatan (buku rapor kesehatanku dan kuesioner skrining) x jumlah anak usia pendidikan dasar (kelas 1 sampai 9) di sekolah/madrasahx biaya pengadaan instrumen

- Instrumen pencatatan (buku pemantauan kesehatan dan kuesioner skrining) x jumlah anak usia

Page 60: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

37

LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME

pendidikan dasar di pondok pesantren, panti/LKSA dan lapas/LPKA/posyandu remaja x biaya pengadaan instrumen

Formulir Reka[itulasi hasil skrining kesehatan (Penjaringan Kesehtaan dan Pemeriksaan Berkala)

Pengadaan formulir rekapitulasi di sekolah/luar sekolah dan di puskesmas

• Formulir rekapitulasi di sekolah x jumlah satuan pendidikan dasar (sekolah/madrasah)

• Formulir rekapitulasi di luar sekolah x jumlah pondok pesantren, panti/LKSA dan lapas/LPKA

• Formulir rekapitulasi di Puskesmas x jumlah puskesmas

3. Pelaksanaan tindak lanjut hasil skrining kesehatan

Formulir rujukan

Pengadaan Formulir rujukan x jumlah kasus yang dirujuk

Formulir laporan/rekapitulasi skrining kesehatan (penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala)

Pengadaan formulir laporan/rekapitulasi kabupaten

Formulir laporan/rekapitulasi x jumlah puskesmas

Petugas puskesmas

Biaya transport

Jumlah petugas puskesmas x

Page 61: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

38

LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME

jumlah sekolah/madrasah, pondok pesantren, panti/LKSA dan lapas/LPKA x Biaya transport

6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif

a. Pernyataan Standar

Setiap warga negara usia 15 tahun sampai dengan 59 tahun

mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.

Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang wajib memberikan

pelayanan kesehatan dalam bentuk edukasi dan skrining

kesehatan sesuai standar kepada warga negara usia 15-59 tahun di

wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

b. Pengertian

Pelayanan kesehatan usia produktif sesuai standar meliputi :

1. Edukasi kesehatan termasuk keluarga berencana.

2. Skrining faktor resiko penyakit menular dan penyakit tidak

menular.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dalam

memberikan pelayanan kesehatan usia produktif dinilai dari

persentase orang usia 15-59 tahun yang mendapat pelayanan

skrining kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam

kurun waktu satu tahun.

Page 62: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

39

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Persentase orang usia 15-59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

=

Jumlah orang usia 15-59 tahun di Kabupaten Jombang yang mendapatkan pelayanan skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun Jumlah orang usia 15-59 tahun yang ada di kabupaten dalam kurun waktu satu tahun yang sama

X 100%

e. Contoh Perhitungan

1) Di Kabupaten ”F” terdapat 6000 warga negara berusia 15-59

tahun. Rincian yang berkunjung ke Puskesmas dan jaringannya

serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang bekerja sama

dengan pemerintah daerah adalah sebagai berikut :

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jumlah Warga Negara

usia 15-59 (proyeksi)

Jumlah Warga Negara yang

Dilakukan Skrining Sesuai

Standar

Jumlah Warga Negara yang

Dilakukan Skrining

Tidak Sesuai

Standar

Jumlah yang Tidak

Dilayani

Keterangan

Puskesmas dan Jaringannya

3450 650 900 650 Tidak ada skrining obesitas

Fasyankes Swasta

800 100 100 100 tidak dilakukan deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim.

Jumlah 6000 4250 750 1000

Hasil rekapitulasi pada tahun itu, warga negara berusia 15-59

(proyekasi) adalah sebanyak 6000 orang. Sebanyak 4250 orang

mendapat pemeriksaan obesitas, hipertensi dan diabetes melitus,

pemeriksaan ketajaman penglihatan dan pendengaran serta

Page 63: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

40

pemeriksaan gangguan mental emosional dan perilaku sesuai

standar.

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten ”F” dalam

memberikan pelayanan skrining kesehatan warga negara usia

15-59 tahun adalah 4250/6000x100% = 70,83%.

Catatan :

Mengingat Jumlah kunjungan masih 5000 orang diperlukan

rencana strategis tahun depan untuk menjangkau 1000 orang

yang belum berkunjungan. Perlu di analisis sebab-sebab mereka

belum berkunjung apakah persoalan sosialisasi, akses, sudah

memeriksa sendiri atau tidak mau mendapat pelayanan skrining.

Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang harus mempunyai

strategi untuk menjangkau seluruh warga negara usia 15-59

tahun agar seluruhnya dapat memperoleh pelayanan skrining

sesuai standar setahun sekali.

f. 1) Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa

No Barang Jumlah Fungsi 1 Pedoman dan

Media KIE Minimal 2 per Puskesmas

- Panduan dalam melakukan skrining kesehatan sesuai standar

2 - Alat ukur berat badan,

- Alat ukur tinggi badan,

- Alat ukur lingkar perut,

- Glukometer, - Tes strip gula

darah, - Lancet - Kapas alkohol, - KIT IVA tes.

Sesuai Jumlah sasaran

Melakukan skrining kesehatan.

3 Formulir pencatatan dan pelaporan Aplikasi Sistem

Sesuai kebutuhan Pencatatan dan pelaporan

Page 64: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

41

No Barang Jumlah Fungsi Informasi Penyakit Tidak Menular (SI PTM)

2) Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia

Kesehatan

(a) Tenaga kesehatan :

(1) Dokter, atau

(2) Bidan, atau

(3) Perawat

(4) Gizi

(5) Tenaga Kesehatan Masyarakat

(b) Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi

tertentu, kader kesehatan

No Kegiatan SDM Kesehatan 1. Pengukuran TB, BB, Lingkar

perut dan Tekanan Darah Perawat/Petugas Pelaksana Posbindu terlatih.

2. Pemeriksaan kadar gula darah

Dokter/ Perawat/ Bidan/ Petugas Pelaksana Posbindu terlatih

3. Pemeriksaan SADANIS dan IVA (bagi sasaran wanita usia 30-50 tahun)

Dokter/ Bidan terlatih

4. Melakukan rujukan jika diperlukan

Nutrisi/ Tenaga Gizi/ Petugas Pelaksana Posbindu terlatih

5. Memberikan penyuluhan kesehatan

Dokter/ Perawat/ Bidan/ petugas kesehatan terlatih lainnya/ Petugas Pelaksana Posbindu terlatih

g. Mekanisme Pelayanan

1) Penetapan sasaran usia produktif (berusia 15-59 tahun) di

wilayah kabupaten Jombang dalam satu tahun menggunakan

data proyeksi BPS ata data riil yang diyakini benar, dengan

Page 65: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

42

mempertimbangkan estimasi dari hasil survey/riset yang

terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala daerah.

2) Pelayanan edukasi pada usia produktif adalah Edukasi yang

dilaksanakan di fasilitas Pelayanan Kesehatan dan/atau UKBM.

3) Pelayanan skrining faktor risiko pada usia produktif adalah

skrining yang dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk

penyakit menular dan penyakit tidak menular meliputi :

a) Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut.

b) Pengukuran tekanan darah.

c) Pemeriksaan gula darah.

d) Anamnesa perilaku berisiko.

4) Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi :

a) Melakukan rujukan jika diperlukan.

b) Memberikan penyuluhan kesehatan.

Keterangan :

Wanita usia 30-50 tahun yang sudah menikah atau mempunyai

riwayat berhubungan seksual berisiko dilakukan pemeriksaan

SADANIS dan Cek IVA.

h. Teknik Penghitungan Pembiayaan

LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME

1. Skrining faktor risiko PTM a. Usia 15-

59 tahun

Petugas Pelayanan Skrining

Alat kesehatan Pengadaan Kit Skrining PTM

Suspek penderita

Semua orang sesuai sasaran usia 15-59 tahun

b. Usia 30-50 tahun

Petugas Pelayanan Skrining

Alat kesehatan Pengadaan Kit pemeriksaan IVA

Terintegrasi dengan paket pengadaan peralatan Puskesmas

Page 66: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

43

LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME

Suspek penderita (perempuan)

Data jumlah sasaran usia 30-50 tahun

2. Konseling tentang faktor risiko PTM

Petugas Pelayanan konseling

Media konseling PTM

Pengadaan media konseling PTM

1 paket/ kegiatan x Jumlah Puskesmas

Penderita dengan faktor risiko

Data jumlah penderita dengan faktor risiko

3. Pelayanan rujukan kasus ke fasilitas kesehatan tingkat Pertama

Petugas Pelayanan kesehatan kasus faktor risiko PTM

Penderita dengan faktor risiko PTM

Data jumlah penderita faktor risiko PTM

Alat Kesehatan

Pengadaan kit peralatan PTM

Terintegrasi dengan paket pengadaan peralatan Puskesmas

Laboratorium Pengadaan paket pemeriksaan Laboratorium

Terintegrasi dengan paket pengadaan peralatan Puskesmas

4. Pencatatan dan pelaporan faktor risiko PTM

Petugas Pencatatan dan pelaporan

Suspek dengan Faktor risiko

Data jumlah orang dengan faktor Risiko

Formulir dan ATK

Pengadaan formulir& ATK

1 paket x jumlah Puskesmas

Page 67: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

44

7. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut

a. Pernyataan Standar

Setiap warga negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan

kesehatan usia lanjut sesuai standar. Pemerintah Daerah

Kabupaten Jombang wajib memberikan pelayanan kesehatan

dalam bentuk edukasi dan skrining usia lanjut sesuai standar pada

warga Negara usia 60 tahun ke atas di wilayah kerjanya dalam

kurun waktu satu tahun.

b. Pengertian

Pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai standar meliputi :

1) Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

2) Skrining faktor risiko penyakit menular dan penyakit tidak

menular.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dalam

memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada warga

negara usia 60 tahun keatas atau lebih dinilai dari cakupan warga

negara berusia 60 tahun atau lebih yang mendapatkan skrining

kesehatan sesuai standar minimal 1 kali di wilayah kerjanya

dalam kurun waktu satu tahun.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang mendapat skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali yang ada di suatu wilayah kerja kabupaten Jombang dalam kurun waktu satu tahun (Nominator) Jumlah semua warga Negara berusia 60 tahun atau lebih yang ada di suatu wilayah Kabupaten Jombang dalam kurun waktu satu tahun yang sama (Denominator)

Persentase warga negara usia 60 tahun keatas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar

= X 100%

Page 68: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

45

e. Contoh Perhitungan

1) Di Kabupaten ”G” terdapat Puskesmas A, B, dan C. Jumlah Usia

lanjut yang ada di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun

yang sama berdasar data proyeksi dari BPS sebanyak 4900

orang. Jumlah usia lanjut yang mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai dengan rincian sebagai berikut :

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jumlah orang usia lanjut di

Kabupaten Jombang

Jumlah orang usia

lanjut yang dilayani Sesuai

Standar

Jumlah orang usia

lanjut yang

dilayani tidak

Sesuai Standar

Keterangan

Puskesmas A dan jaringannya, meliputi :

2200 1570 100

1) Pelayanan di Puskesmas A

490 0

2) Posyandu Lansia/ Posbindu

250 40 40 tidak diperiksa kolesterol

3) Rumah sakit Umum Daerah

490 30 30 orang tidak diperiksa gangguan mental emosional/ kognitif

4) Klinik Pratama 240 20 10 orang tidak diperiksa kolesterol, 10 orang tidak diperiksa gula darah.

5) Rumah sakit Swasta

100 10 10 orang tidak diperiksa tingkat kemandirian

Page 69: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

46

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jumlah orang usia lanjut di

Kabupaten Jombang

Jumlah orang usia

lanjut yang dilayani Sesuai

Standar

Jumlah orang usia

lanjut yang

dilayani tidak

Sesuai Standar

Keterangan

Puskesmas B dan Jaringannya

1500 1000 50 50 tidak diperiksa kolesterol, gangguan mental emosional

Puskesmas C dan Jaringannya

1200 1000 100 100 tidak diperiksa kolesterol/ gangguan mental emosional/ gangguan kognitif.

Jumlah 4.900 (X)

3.570 (Y)

250 (Z)

Capaian SPM Pelayanan Usia Lanjut mendapat pelayanan

standar di Kabupaten ”G”

= Y x 100%

X

= 3570 x 100% = 72,85%. 4900 Capaian SPM Kabupaten ”G” untuk indikator pelayanan

kesehatan Usia Lanjut adalah 72,85%.

Catatan : a) Capaian SPM Kabupaten ”G” Belum mencapai 100% (72,85%),

sehingga kabupaten G harus menganalisis lebih lanjut untuk

mengetahui penyebabnya misalnya :

Page 70: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

47

(1) Kurangnya Informasi mengenai pelayanan kesehatan usia

lanjut

(2) Sulitnya Akses ke fasilitas pelayanan kesehatan

(3) Pelayanan yang tidak terlaporkan dari jaringan dan

jejaring puskesmas (seperti fasyankes sawsta dll) ke

puskesmas

(4) Adanya usia lanjut yang mendapatkan pelayanan di luar

wilayah kerja Kabupaten Jombang

(5) Terbatasnya biaya

(6) Masih rendahnya pengetahuan masyarakat yang salah

satunya disebabkan oleh faktor sosial budaya

(7) Ketersediaan sumber daya terbatas

(8) Adanya kematian/mortalitas usia lanjut

(9) Perpindahan penduduk/migrasi

Untuk itu perlu dilakukan intervensi penyelesaian

masalah sehingga pada tahun berikutnya capaian SPM

untuk indikator pelayanan usia lanjut mencapai 100%.

b) Usia lanjut di luar wilayah kerja Kabupaten Jombang tetap

dilayani dan dicatat tetapi tidak masuk sebagai cakupan

pelayanan di Kabupaten Jombang melainkan dilaporkan ke

Kabupaten/Kota sesuai dengan alamat tinggal usia lanjut

tersebut.

f. 1) Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa

No Barang Jumlah Fungsi 1 Strip uji

pemeriksaan : • Gula darah • kolesterol

Sesuai jumlah sasaran warga negara usia lanjut (≥ 60 tahun)

• Pemeriksaan kadar gula darah dan kolesterol dalam darah

2 Instrumen Geriatric Depression Scale (GDS), Instrumen Abbreviated

Sesuai jumlah sasaran warga negara usia lanjut (≥ 60 tahun)

• Pemeriksaan kesehatan usia lanjut (≥ 60 tahun) meliputi pemeriksaan status mental,

Page 71: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

48

No Barang Jumlah Fungsi Mental Test (AMT), dan Instrumen Activity Daily Living (ADL) dalam paket Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G)

status kognitif dan tingkat kemandirian pada usia lanjut.

3 Buku kesehatan Lansia

Sesuai jumlah sasaran warga negara usia lanjut (≥ 60 tahun)

• Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan usia lanjut (≥ 60 tahun)

• Media KIE

2) Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia

Kesehatan

(1) Tenaga Kesehatan :

(i) Dokter, atau

(ii) Bidan, atau

(iii) Perawat

(iv) Gizi

(v) Tenaga kesehatan masyarakat

(2) Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi

tertentu, kader kesehatan.

g. Mekanisme Pelayanan

1) Penetapan sasaran usia lanjut (berusia 60 tahun atau lebih) di

wilayah kabupaten/kota dalam satu tahun menggunakan data

proyeksi BPS atau data riil yang diyakini benar, dengan

mempertimbangkan estimasi dari hasil survei/riset yang

terjamin validitasnya, yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.

2) Pelayanan edukasi pada usia lanjut adalah Edukasi yang

dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan/atau UKBM

dan/atau kunjungan rumah.

Page 72: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

49

3) Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia lanjut adalah skrining

yang dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit

menular dan penyakit tidak menular meliputi :

(i) Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut

(ii) Pengukuran tekanan darah

(iii)Pengukuran gula darah

(iv) Pemeriksaan gangguan mental

(v) Pemeriksaan gangguan kognitif

(vi) Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut

(vii) Anamnesa perilaku berisiko

4) Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi :

(i) Melakukan rujukan jika diperlukan

(ii) Memberikan penyuluhan kesehatan

Keterangan :

Berikut form Instrumen skrining kesehatan usia lanjut yang

digunakan :

(a) Instrumen Geriatric Depression Scale (GDS)

INSTRUMEN GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS) Tanggal : ....................................... Nama : ............................................. Umur/Jenis Kelamin : ............ Tahun/ .................. Pilihlah jawaban yang paling tepat untuk menggambarkan perasaan Anda selama dua minggu terakhir. NO PERTANYAAN SKOR 1 Apakah anda pada dasarnya puas

dengan kehidupan anda ? YA TIDAK

2 Apakah anda sudah meninggalkan banyak kegiatan dan minat / kesenangan anda ?

YA TIDAK

3 Apakah anda merasa kehidupan anda hampa ?

YA TIDAK

4 Apakah anda sering merasa bosan ? YA TIDAK 5 Apakah anda mempunyai semangat

baik setiap saat ? YA TIDAK

6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda ?

YA TIDAK

Page 73: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

50

NO PERTANYAAN SKOR 7 Apakah anda merasa bahagia pada

sebagian besar hidup anda ? YA TIDAK

8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya ?

YA TIDAK

9 Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada pergi ke luar dan mengerjakan sesuatu hal yang baru ?

YA TIDAK

10 Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat anda dibandingkan kebanyakan orang ?

YA TIDAK

11 Apakah anda pikir hidup anda sekarang ini menyenangkan ?

YA TIDAK

12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat kini ?

YA TIDAK

13 Apakah anda merasa penuh semangat ?

YA TIDAK

14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan ?

YA TIDAK

15 Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari anda ?

YA TIDAK

TOTAL SKOR

Panduan pengisian instrumen GDS :

a. Jelaskan pada pasien bahwa pemeriksa akan menanyakan

keadaan perasaannya dalam dua minggu terakhir, tidak ada

jawaban benar salah, jawablah ya atau tidak sesuai dengan

perasaan yang paling tepat akhir-akhir ini.

b. Bacakan pertanyaan nomor 1-15 sesuai dengan kalimat yang

tertulis, tunggu jawaban pasien. Jika jawaban kurang jelas,

tegaskan lagi apakah pasien ingin menjawab ya atau tidak.

Beri tanda (lingkari) jawaban pasien tersebut.

c. Setelah semua pertanyaan dijawab, hitunglah jumlah

Page 74: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

51

jawaban yang bercetak tebal. Setiap jawaban (ya/tidak) yang

bercetak tebal diberi nilai satu (1).

d. Jumlah skor diantara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar

ada gangguan depresi.

e. Jumlah skor 10 atau lebih menunjukkan ada gangguan

depresi.

b) Instrumen Abbreviated Mental Test (AMT)

INSTRUMEN ABBREVIATED MENTAL TEST (AMT) Tanggal : ................................... Nama : ................................... Umur / Jenis Kelamin : ...... tahun/ ...............

No Pertanyaan Salah = 0

Benar =1

A Berpakah umur Anda ? B Jam Berapa sekarang ? C Di mana alamat rumah anda ? D Tahun berapa sekarang ? E Saat ini kita sedang berada di mana ? F Mampukah pasien mengenali dokter

atau perawat ?

G Tahun berapa Indonesia merdeka ? H Siapa nama presiden RI sekarang ? I Tahun berapa Anda lahir ? J Menghitung mundur dari 20-1 Jumlah skor : K Perasaan hati (afek) : pilih yang sesuai dengan kondisi

pasien 1. Baik 2. Labil 3. Depresi 4. Gelisah 5.

Cemas

Cara Pelaksanaaan :

1. Minta pasien untuk menjawab pertanyaan tersebut, beri

tanda centang (v) pada nilai nol (0) jika salah dan satu (1)

jika benar

2. Jumlahkan skor total A sampai J, item K tidak

dijumlahkan, hanya sebagai keterangan.

Page 75: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

52

3. Interpretasi :

- Skor 8-10 menunjukkan normal,

- Skor 4-7 gangguan ingatan sedang dan

- Skor 0-3 gangguan ingatan berat

c) Form penilaian Activity Daily Living (ADL) dengan instrumen

Indeks Barthel Modifikasi.

PENILAIAN ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) DENGAN

INSTRUMEN INDEKS BARTHEL MODIFIKASI

Tanggal : ...................................

Nama : ................................... Umur / Jenis Kelamin :

...... tahun/ ...............

NO FUNGSI SKOR KETERANGAN HASIL 1 Mengendalikan

rangsang Buang Air Besar (BAB)

0 1 2

Tidak terkendali/tak teratur (perlu pencahar) Kadang-kadang tak terkendali (1x / minggu) Terkendali teratur

2 Mengendalikan rangsang Buang Air Kecil (BAK)

0 1 2

Tak terkendali atau pakai kateter Kadang-kadang tak terkendali (hanya 1 x 24 jam) Mandiri

3 Membersihkan diri (mencuci wajah, menyikat rambut, mencukur kumis, sikat gigi)

0 1

Butuh pertolongan orang lain Mandiri

4 Penggunaan WC (keluar masuk WC, melepas/ memakai celana, cebok, menyiram)

0 1

Tergantung Pertolongan orang lain Perlu pertolongan pada beberapa kegiatan tetapi dapat

Page 76: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

53

NO FUNGSI SKOR KETERANGAN HASIL 2

mengerjakan sendiri beberapa kegiatan yang lain Mandiri

5 Makan minum (jika makan harus berupa potongan, dianggap dibantu)

0 1

2

Tidak mampu Perlu ditolong memotong makanan Mandiri

6 Bergerak dari kursi roda ke tempat tidur dan sebaliknya (termasuk duduk di tempat tidur)

0 1 2 3

Tidak mampu Perlu banyak bantuan untuk bisa duduk (2 orang) Bantuan minimal 1 orang Mandiri

7 Berjalan di tempat rata (atau jika tidak bisa berjalan, menjalankan kursi roda)

0 1 2 3

Tidak mampu Bisa (pindah) dengan kursi roda Berjalan dengan bantuan 1 orang Mandiri

8 Berpakaian (termasuk memasang tali sepatu, mengencangkan sabuk)

0 1 2

Tergantung orang lain Sebagian dibantu (mis : mengancing baju) Mandiri

9 Naik turun tangga 0 1 2

Tidakmampu Butuh pertolongan Mandiri

10 Mandi 0 1

Tergantung orang lain Mandiri

Skor Total

Skor Penilaian ADL dengan Instrumen Indeks Barthel Modifikasi : 20 : Mandiri (A) 12-19 : Ketergantungan ringan (B) 9-11 : Ketergantungan sedang (B) 5-8 : Ketergantungan berat (C)

Page 77: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

54

h. Teknik Penghitungan Pembiayaan

LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME

1) Pendataan sasaran Lansia

1) Petugas Baiya transport petugas/BBM untuk pendataan sasaran usia lanjut

Jumlah petugas x Biaya transport x Jumlah kegiatan pendataan

2) Formulir Pengadaan fromulir

1 formulur x kegitaan pendataan

2) Skrining Kesehatan Lansia

1) Alat kesehatan

Pengadaat Lansia Kit

3 paket (per puskesmas, jaringannya, serta jejaring) dapat terintegrasi dengan paket pengadaan peralatan Puskesmas

Strip uji pemeriksaan kadar fula darah dan kolesterol

Sesuai jumlah sasaran wraga negara usia lanjut 1 strip uji pemeriksaan gula darah dan kolesterol x jumlah sasaran usia lanjut

2) Form Instrumen Pemeriksaan

Instrumen Geriatric Depression Scale (GDS, Instrumen AbbreviatedMental Test (AMT), dan Instrumen Actitivity Daily Living (ADL) dalam paket instrumen P3G

Sesuai jumlah sasaran usia lanjut 1 instrumen pemeriksaan x jumlah sasaran usia lanjut

Page 78: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

55

LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME

3) Petugas Biaya transport petugas/BBM ke Posyandu lansia/Posbindu/Panti Wreda/Kunjungan rumah

Jumlah petugas x Biaya Transport x Jumlah Kunjungan

3) Pencatatan dan pelaporan termasuk pemberian Buku Kesehatan Lansia

1) Buku Kesehatan Lansia

2) Formulir pencatatan dan Pelaporan

3) ATK

Pengadaan Buku Kesehatan Lansia

1 Buku x Jumlah sasaran usia lanjut

Pengadaan formulir dan ATK

1 paket x jumlah Posyandu Lansa/Posbindu

4) Pelayanan rujukan

petugas Biaya transport petugas/BBM

Jumlah petugas x Biaya Transport x Jumlah rujukan

8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi

a. Pernyataan Standar

Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan

sesuai standar.

Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang mempunyai kewajiban

untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar kepada

seluruh penderita hipertensi usia 15 tahun ke atas sebagai upaya

pencegahan sekunder di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu

tahun.

b. Pengertian

Pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai standar meliputi :

1) Pengukuran tekanan darah

2) Edukasi

Page 79: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

56

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Jombang dalam

memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi penderita

hipertensi, dinilai dari persentase jumlah penderita hipertensi usia

15 tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai

standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Persentase penderita Hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

=

Jumlah penderita Hipertensi Usia ≥15 tahun di dalam wilayah kerjanya yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun Jumlah estimasi pederita hipertensi Usia ≥15 tahun yang berada di dalam wilayah kerjanya berdasarkan angka prevalensi kab/kota dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama

X 100%

Catatan :

Estimasi penderita Hipertensi Kabupaten Jombang berdasarkan

prevalensi data Riskesdas terbaru.

Nominator : Jumlah penderita hipertensi usia ≥ 15 tahun yang

mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun

waktu satu tahun. Pelayanan hipertensi sesuai standar terdiri dari :

pengukuran dan monitoring tekanan darah, edukasi dan terapi

farmokologi.

Denominator : Jumlah estimasi penderita hipertensi usia ≥15

tahun yang berada di dalam wilayah kerjanya berdasarkan angka

prevalensi kabupaten Jombang dalam kurun waktu satu tahun

yang sama.

e. Contoh Perhitungan

1) Prevalensi kasus hipertensi di Kabupaten ”H” adalah 22%

berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar, dan jumlah Warga

Negara usia 15 tahun ke atas di Kabupaten ”H” pada tahun 2018

adalah 2,3 juta orang. Jumlah estimasi penderita hipertensi yang

Page 80: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

57

berumur 15 tahun ke atas di Kabupaten ”H” tahun 2018 adalah

(22 x 2,3 juta) / 100 = 506.000 penderita hipertensi. Jumlah

penderita hipertensi yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai

standar 345.000 orang. Jadi persentase penderita hipertensi

yang mendapat pelayanan kesehatan standar adalah :

= (345.000/506.000) x 100%

= 68,18%.

Fasilitas Pelayanan kesehatan

Jumlah Estimasi Penderita Hipertensi berdasarkan prevalensi Kabupaten

Penderita HT yang dilayani sesuai standar

Penderita HT yang dilayani tidak sesuai standar

Penderita HT yang tidak dilayani

Puskesmas dan jaringannya

245.000 60.000 45.000

Fasilitas Kesehatan swasta

100.000 40.000 16.000

506.000 345.000 100.000 61.000

f. 1) Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/ atau Jasa No Barang Jumlah Fungsi 1 Pedoman

pengendalian Hipertensi dan media KIE

Minimal 2 per Puskesmas

Panduan dalam melakukan penatalaksanakan dan edukasi sesuai standar

2 Tensimeter Sesuai kebutuhan

Mengukur tekanan darah

3 Formulir pencatatan dan Pelaporan Aplikasi Sistem Informasi PTM

Sesuai kebutuhan

Pencatatan dan Pelaporan

2) Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia

Kesehatan

Page 81: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

58

Tenaga kesehatan meliputi :

(a) Dokter, atau

(b) Bidan, atau

(c) Perawat

(d) Tenaga kesehatan masyarakat

No Kegiatan SDM Kesehatan 1 Pengukuran Tekanan

Darah Dokter atau Tenaga Kesehatan yang berkompeten atau tenaga kesehatan yang lain yang terlatih

2 Edukasi Dokter dan/atau Tenaga Kesehatan yang berkompeten dan/atau tenaga kesehatan yang terlatih.

3 Terapi Farmakologi Dokter g. Mekanisme Pelayanan

1) Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan oleh Kepala

Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS terbaru yang

ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

2) Pelayanan kesehatan hipertensi adalah pelayanan kesehatan

sesuai standar yang meliputi :

(a) Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali

sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan.

(b) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan minum

obat.

(c) Melakukan rujukan jika diperlukan.

Keterangan :

Tekanan Darah Sewaktu (TDS) lebih dari 140 mmHg ditambahkan

pelayanan terapi farmakologi.

h. Teknik Penghitungan Biaya

Langkah Kegiatan variabel Komponen Volume 1. Melakukan

pendataan penderita Hipertensi menurut wilayah kerja Fasilitas kesehatan

Petugas Pendataan penderita Hipertensi

Biaya transport petugas/BBM

Jumlah petugas x Transport x jumlah kegiatan pendataan x jumlah puskesmas

Page 82: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

59

Langkah Kegiatan variabel Komponen Volume Tingkat Pertama Penderita

Hipertensi Data jumlah penderita Hipertensi

Alat kesehatan

Pengadaan kit Posbindu PTM sesuai Permenkes yang berlaku

Terintegrasi dengan pengadaan sarana dan prasarana skrining PTM

Formulir Pengadaan formulir

1 paket x kegiatan Pendataan x Jumlah Puskesmas

2. Melakukan penemuan kasus Hipertensi untuk seluruh pasien usia ≥15 tahun di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

Petugas Pelayanan Skrining

Alat Kesehatan

Pengadaan Tensimeter digital

Tensimeter dengan pengadaan sarana dan prasarana skrining PTM dan alkes di Puskemas/FKTP

Penderita Hipertensi

Data Jumlah Penderita Hipertensi

2. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar, berupa edukasi untuk perubahan gaya hidup (diet seimbang, istirahan yang cukup, aktifitas fisik, dan kelola stress) serta edukasi kepatuhan minum obat dan/atau terapi

Petugas Pelayaanan Kesehatan dan KIE pada penderita Hipertensi

Penderita Hipertensi

Data Jumlah Penderita Hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuia standar

Media KIE Pengganadaan Bahan/Media KIE

1 paket x Jumlah Puskesmas

Obat Pengadaan obat Terintegrasi

Page 83: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

60

Langkah Kegiatan variabel Komponen Volume farmakologi Hipertensi dengan paket

pengadaan obat Puskesmas, sesuai dengan kebijakan dan ketentuan yang berlaku di daerah

3. Melakukan rujukan ke FKRTL sesuai kriteria

Petugas Pelayanan rujukan kasus hipertensi sesuai kriteria rujukan

Penderita Data jumlah penderita Hipertensi yang dirujuk

9. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM)

a. Pernyataan Standar

Setiap penderita diabetes melitus mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai standar.

Pemerintah Kabupaten Jombang mempunyai kewajiban untuk

memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar kepada seluruh

penderita Diabetes Melitus (DM) usia 15 tahun ke atas sebagai

upaya pencegahan sekunder di wilayah kerjanya dalam kurun

waktu satu tahun.

b. Pengertian

Pelayanan kesehatan penderita diabetes mellitus sesuai standar

meliputi :

1) Pengukuran gula darah;

2) Edukasi.

3) Terapi Farmakologi

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Jombang dalam

memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi penderita

Page 84: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

61

DM dinilai dari persentase penderita DM usia 15 tahun ke atas

yang mendapatkan pelayanan sesuai standar di wilayah kerjanya

dalam kurun waktu satu tahun.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Persentase penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar

=

Jumlah penderita Diabetes Mellitus usia ≥15 tahun di dalam wilayah kerjanya yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun Jumlah estimasi penderita Diabetes Mellitus usia ≥15 tahun yang berada di dalam wilayah kerjanya berdasarkan angka prevalensi Kbaupaten Jombang dalam kurun waktu satu tahun yang sama.

X 100%

Catatan :

Nominator : Jumlah penderita diabetes mellitus usia ≥15 tahun di

dalam wilayah kerjanya yang mendapatkan pelayanan kesehatan

sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun

Denominator : Jumlah estimasi penderita diabetes mellitus usia

≥15 tahun yang berada di dalam wilayah kerjanya berdasarkan

angka prevalensi kabupaten Jombang dalam kurun waktu satu

tahun yang sama.

e. Contoh Perhitungan

1) Kabupaten ”I” mempunyai jumlah warga negara usia ≥15 tahun

sebesar 10.000 jiwa. Berdasarkan prevalensi DM usia ≥15 tahun

kabupaten ”I” sebesar 6,9% maka estimasi jumlah penderita DM

usia ≥15 tahun di kabaputen tersebut adalah sebesar 690 orang.

Dari laporan yang ada kasus yang sudah ditangani di FKTP

sesuai standar sebesar 390 orang, dari upaya penjaringan

skrining kesehatan sesuai standar ditemukan 100 kasus DM

baru. Kasus ini dipantau akses ke pelayanan kesehatan oleh

Pemerintah Kabupaten agar penderita DM mendapatkan

Page 85: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

62

pelayanan kesehatan sesuai standar di fasilitas kesehatan yang

mampu menangani.

Dari hasil pemantauan di akhir tahun diketahui 390 kasus DM

mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar, 10 orang

penderita DM menolak/tidak mendapatkan pelayanan kesehatan

sesuai standar. Pelayanan DM di fasyankes swasta semuanya

dilayani sesuai standar, sehingga capaian kinerja pemerintah

Kabupaten ”I” dalam pencapaian pelayanan kesehatan

penyandang DM adalah :

380 + 100 x 100% = 69,6% 690

Jadi capaian pelayanan DM di kabupaten tersebut hanya 69,6%,

dari estimasi penderita DM usia ≥15 tahun yang harus dilayani

di kabupaten tersebut, sehingga perlu strategis untuk

menjangkau penderita DM yang belum terlayani sesuai standar

ataupun sama sekali belum mendapatkan pelayanan kesehatan

di kabupaten tersebut.

Fasilitasi Pelayanan Kesehatan

Jumlah estimasi

penderita DM berdasarkan prevalensi kabupaten

Jumlah yang

Dilakukan Pelayanan DM sesuai Standar

Jumlah yang Tidak

Dilayani Sesuai

Standar

Jumlah yang Tidak

Dilayani

Keterangan

Puskesmas dan Jaringanya

380 10 - 10 orang dinyatakan DM namun tidak diperiksa sesuai standar.m 290 orang yang tidak mendapatkan layanan DM

Fasyankes Swasta

100 - - Semua dilayani sesuai standar

JUMLAH 690 480 10 - 200 orang

Page 86: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

63

Fasilitasi Pelayanan Kesehatan

Jumlah estimasi

penderita DM berdasarkan prevalensi kabupaten

Jumlah yang

Dilakukan Pelayanan DM sesuai Standar

Jumlah yang Tidak

Dilayani Sesuai

Standar

Jumlah yang Tidak

Dilayani

Keterangan

yang belum terseleksi sehingga belum ditatalaksana

f. 1) Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa

No Barang Jumlah Fungsi 1 Glukometer

Strip tes Gula Darah Kapas Alkohol Lancet

Sesuai kebutuhan Sesuai sasaran Sesuai sasaran Sesuai sasaran

Melakukan pemeriksaan Gula Darah

2 Formulir pencatatan dan pelaporan Aplikasi SI PTM

Sesuai kebutuhan

Pencatatan dan pelaporan

3 Pedoman dan media KIE Minimal 2 per Puskesmas

Panduan dalam melakukan penatalaksanaan sesuai standar

2) Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya Manusia

Kesehatan

Tenaga kesehatan meliputi :

(e) Dokter, atau

(f) Bidan, atau

(g) Perawat

(h) Gizi

(i) Tenaga kesehatan masyarakat

No Kegiatan SDM Kesehatan 1 Pengukuran Kadar Gula Darah Dokter/Tenaga kesehatan

yang berkompeten 2 Edukasi gaya hidup dan/atau

nutrisi Dokter/Tenaga kesehatan yang berkompeten

3 Terapi Farmakologi Dokter

Page 87: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

64

g. Mekanisme Pelayanan

1) Penetapan sasaran penderita diabetes melitus ditetapkan oleh

Kepala Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS terbaru

yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

2) Pelayanan kesehatan diabetes melitus adalah pelayanan

kesehatan sesuai standar yang meliputi :

(a) Pengukuran gula darah dilakukan minimal satu kali sebulan

di fasilitas pelayanan kesehatan

(b) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau Nutrisi

(c) Melakukan rujukan jika diperlukan

Keterangan :

Gula darah sewaktu (GDS) lebih dari 200 mg/dl ditambahkan

pelayanan terapi farmakologi.

h. Teknik Penghitungan Biaya

Langkah Kegiatan variabel Komponen Volume

1. Melakukan pendataan penderita DM menurut wilayah kerja Fasilitas kesehatan Tingkat Pertama

Petugas Pendataan penderita DM

Biaya transport petugas/BBM

Jumlah petugas x Transport x jumlah kegiatan pendataan x jumlah puskesmas

Penderita DM

Data jumlah penderita DM

Formulir Pengadaan Formulir

1 paket x kegiatan Pendataan x Jumlah Puskesmas

2. Melakukan Skrining penderita DM untuk seluruh pesiewn di Fasilitas Kesehatan Tingkat

Petugas Pelayanan Skrining

Alat kesehatan

Pengadaan Glucometer

Terintegrasi dengan pengadaan sarana dan prasarana skrining PTM

Penderita DM

Dtaa Jumlah penderita DM

Page 88: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

65

Langkah Kegiatan variabel Komponen Volume

Pertama 3. Melakukan

Pelayanan kesehatan sesuai standar, berupa edukasi tentang diet makaann dan aktivitas fisik, serta terapi farmakologi

Petugas Pelayanan kesehatan dan KIE pada penderita DM

Penderita DM

Data Jumlah penderita DM

Bahan edukasi

Penggandaan Bahan edukasi

1 paket x Jumlah Puskesmas

Obat Pengadaan Obat DM yang todak termasuk dalam pengadaan obat JKN

Terintegrasi dengan paket pengadaan obat Puskesmas, sesuai dengan kebijakan dan ketentuan yang berlaku di daerah

Alat Kesehatan

Pengadaan Posbindu Kit PTM

Terintegrasi dengan pengadaan dan prasarana skrining PTM

4. Melakukan Rujukan ke FKRTL untuk pencegahan komplikasi

Petugas Penderita DM

Data Jumlah Penderita DM yang dirujuk

5. Penyediaan peralatan kesehtaan DM

Pemeriksaan Kesehatan DM

Pengadaan Alat dan Reagen (Bahan Habis Pakai) Pemeriksaan kesehatan DM

1 paket x Jumlah kasus

6. Penyediaan Obat DM

Obat DM Pengadaan Obat DM

Terintegrasi dengan paket pengadaan obat Puskesmas

7. Pencatatan dan Pelaporan

Terintegrasi dengan pencatatan dan pelaporan SPM

8. Monitoring dan Terintegrasi

Page 89: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

66

Langkah Kegiatan variabel Komponen Volume

Evaluasi dengan monitoring dan evaluasi layanan dan mutu SPM Bidang kesehatan lainnya

10. Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat

a. Pernyataan Standar

Setiap orang dengan gangguan jiwa berat mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai standar. Pemerintah daerah Kabupaten Jombang

wajib memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar kepada

seluruh orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat sebagai upaya

pencegahan sekunder di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu

tahun.

b. Pengertian

Pelayanan kesehatan pada ODGJ berat sesuai standar bagi psikotik

akut dan Skizofrenia meliputi :

1) Pemeriksaan kesehatan jiwa;

2) Edukasi

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Jombang dalam

memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi ODGJ Berat,

dinilai dari jumlah ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan

sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Persentase ODGJ berat yang mendapatkan pelayananan kesehatan jiwa sesuai standar

=

Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja kab/kota yang

mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar

dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah ODGJ berat berdasarkan proyeksi di wilayah kerja Kab / Kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama.

X

100%

Page 90: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

67

Catatan :

Nominator : Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja Kabupaten

Jombang yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai

standar dalam kurun waktu satu tahun.

Denominator : Jumlah ODGJ berat berdasarkan proyeksi di

wilayah kerja Kabupaten Jombang dalam kurun waktu satu tahun

yang sama.

Contoh penentua estimasi di awal tahun.

Pada tahun 2018, prevalensi ODGJ berat pada Provinsi A

berdasarkan Riskesdas terkini adalah 4/1000 rumah tangga.

Jumlah rumah tangga Kab/Kota B di Provinsi A tahun 2018 adalah

100.000 rumah tangga. Target sasaran jumlah rumah tangga

dengan ODGJ berat yang menjadi sasaran kinerja di Kab/Kota B

sebanyak = 0,004 x 100.000 = 400 rumah tangga dengan ODGJ

berat. Dengan asumsi 1 rumah tangga ada 1 ODGJ berat, maka di

Kab/Kota B terdapat 400 ODGJ berat.

Sehingga untuk merencanakan kegiatan didapatkan

estimasi/perkiraan di Kab/Kota B, provinsi A terdapat 400 ODGJ

berat pada tahun 2018 sebagai target sasaran kinerja dalam kurun

waktu satu tahun.

Kesimpulan :

Estimasi/perkiraan target sasaran kinerja di Kab/Kota B di tahun

2018 adalah 400 ODGJ berat.

e. Contoh Perhitungan

1) Nominator : Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja Kab/Kota yang

mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar dalam

kurun waktu satu tahun.

Denominator : Jumlah ODGJ berat berdasarkan proyeksi di

wilayah kerja Kab/Kota dalam kurun waktu satu tahun yang

sama.

Page 91: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

68

Estimasi/perkiraan target sasaran kinerja di Kabupaten B di

tahun 2018 adalah 400 ODGJ berat. Namun hanya 350 dari

proyeksi 400 kasus yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa

sesuai standar.

Sehingga capaian kinerja pemerintah Kabupaten B dalam kurun

satu tahun adalah :

350 x 100% = 87,5%.

400

Kesimpulan :

Kinerja Kab/Kota B di tahun 2018 adalah 87,5%. Terdapat

kesenjangan antara jumlah ODGJ berat yang mendapatkan

pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar dengan jumlah ODGJ

berat berdasarkan data proyeksi di wilayah kerja Kabupaten B,

provinsi A tahun 2018.Untuk itu perlu dilakukan analisis faktor-

faktor masih adanya ODGJ berat yang belum mendapatkan

pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar, sehingga didapatkan

strategi untuk menutup kesenjangan tersebut di tahun mendatang.

f. 1) Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa

No Barang Jumlah Fungsi 1 Buku Pedoman

Diagnosis Penggolongan Gangguan Jiwa (PPDGJ III) atau buku Pedoman Diagnosis Penggolongan Gangguan Jiwa terbaru (bila sudah tersedia)

Minimal 1 per Puskesmas

Pedoman gejala klinis ODGJ (Psikotik akut dan Skizofrenia) untuk menentukan diagnosis

2 Kit berisi 2 alat Fiksasi Sesuai kebutuhan

Alat Fiksasi sementara yang digunakan saat ODGJ dalam kondisi akut/gaduh gelisah

3 Penyediaan Formulir Pencatatan dan Pelaporan

Sesuai kebutuhan

Pencatatan dan Pelaporan

4 Media KIE Sesuai Media

Page 92: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

69

No Barang Jumlah Fungsi kebutuhan komunikasi,

Informasi, dan Edukasi sebagai alat penyuluhan

2) Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia

Kesehatan

Pelayanan kesehatan Penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa

(ODGJ) Berat dilakukan oleh minimal 1 orang dokter dan/atau

perawat terlatih jiwa dan/atau tenaga kesehatan lainnya. Jenis

pelayanan dan sumber daya kesehatan yang dibutuhkan

sebagai berikut :

No Kegiatan SDM Kesehatan 1 Pemeriksaan

kesehatan Jiwa Dokter dan/atau Perawat yang terlatih jiwa dan/atau tenaga kesehatan terlatih

a Pemeriksaan status mental

Dokter dan/atau Perawat yang terlatih jiwa dan/atau tenaga kesehatan terlatih

b Wawancara Dokter dan/atau Perawat yang terlatih jiwa dan/atau tenaga kesehatan terlatih

2 Edukasi Dokter dan/atau Perawat yang terlatih jiwa dan/atau tenaga kesehatan terlatih

g. Mekanisme Pelayanan

1) Penetapan sasaran pada ODGJ berat ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS terbaru yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

2) Pemeriksaan kesehatan jiwa meliputi :

(a) Pemeriksan status mental

(b) Wawancara

3) Edukasi kepatuhan minum obat.

4) Melakukan rujukan jika diperlukan.

h. Teknik Perhitungan Pembiayaan

Page 93: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

70

Langkah Kegiatan variabel Komponen Volume 1. Penderita ODGJ

berat menurut data estimasi wilayah kerja Fasilitas Kesehtaan Tingkat Pertama (FKTP)

Tenaga Kesehatan

Pendataan ODGJ berat

Biaya transport petugas/BBM

Jumlah tenaga kesehatan x Transport x jumlah kegiatan pendataan x jumlah Fasilitas Kesehtaan Tingkat Pertama (FKTP)

Materi KIE Penggandaan Materi

1 paket penggandaan materi KIE x jumlah ODGJ

Buku Kerja (ODGJ, Perawat, Kader)

Penggandaan buku kerja

Buku kerja x Jumlah ODGJ Buku Kerja x Jumlah perawat Buku Kerja x Jumlah kader

Paket Formulir Pencatatan dan Pelaporan

Penggandaan Formulir

1 Paket penggandaan formulir x kegiatan pendataan x jumlah Fasilitas Kesehtaan Tingkat Pertama (FKTP)

2. Melakukan diagnosis terduga ODGJ berat dan melakukan penatalaksanaan medis

Dokter Buku PPDGJ-III (ICD-10)

1 dokter x 1 PPDGJ-III (ICD-10) x jumlah Fasilitas Kesehtaan Tingkat Pertama (FKTP)

Data estimasi Diagnosis jumlah ODGJ berat

ODGJ berat Jumlah ODGJ berat

3. Pelaksanaan kunjungan

Tenaga kesehatan

Biaya transport tenaga kesehatan

Jumlah tenaga kesehatan atau

Page 94: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

71

Langkah Kegiatan variabel Komponen Volume rumah (KIE Keswa, melatih perawatan diri, minum obat sesuai anjuran dokter dan berkesinambungan, kegiatan rumah tangga dan aktivitas bekerja sederhana)

(Dokter dan atau perawat)

atau kader/BBM per kunjungan rumah (unit cost disesuaikan dengan standar biaya yang berlaku di daerah setempat)

kader x Standar Biaya Transpor x Jumlah Kunjungan rumah

4. Melakukan rujukan ke FKRTL atau Rumah Sakit Jiwa (RSJ)

Dokter dan atau perawat fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)

Biaya Transport tenaga kesehatan/BBM per Rujukan (unit Cost disesuaikan dengan standar biaya yang berlaku di daerah setempat)

Jumlah tenaga kesehatan x Standar Biaya Transport x 30% Jumlah ODGJ x Jumlah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)

Kit berisi 2 alat Fiksasi

Alat Fiksasi tangan dan kaki

2 Alat Fiksasi x Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)

Laporan Data monitoring dan evaluasi

Terintegrasi dengan laporan SPM di FKTP

11. Pelayanan Kesehatan Orang Terduga Tuberculosis

a. Pernyataan Standar

Setiap orang terduga Tuberculosis (TBC) mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai standar.

Pemerintah Kabupaten Jombang wajib memberikan pelayanan

kesehatan sesuai standar kepada orang terduga TBC di wilayah

kerja Kabupaten Jombang dalam kurun waktu satu tahun.

Page 95: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

72

b. Pengertian

1) Pelayanan orang terduga TBC sesuai standar bagi orang terduga

TBC meliputi :

i) Pemeriksaan klinis

ii) Pemeriksaan Penunjang

iii) Edukasi

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dalam

memberikan pelayanan sesuai standar bagi orang dengan terduga

TBC dinilai dari persentase jumlah orang terduga TBC yang

mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar di wilayah kerjanya

dalam kurun waktu satu tahun.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayananan TBC sesuai standar

=

Jumlah orang terduga TBC yang dilakukan pemeriksaan

penunjang dalam kurun waktu satu tahun

Jumlah orang terduga TBC

dalam kurun waktu satu tahun yang sama

X 100%

Catatan :

1) Orang terduga TB adalah seseorang yang menunjukkan gejala

batuk >2 minggu disertai dengan gejala lainnya.

2) Nominator : jumlah orang terduga TBC yang dilakukan

pemeriksaan penunjang dalam kurun waktu satu tahun.

3) Denominator : Jumlah orang yang terduga TBC dalam kurun

waktu satu tahun yang sama.

e. Contoh Perhitungan

1) Jumlah penduduk Kabupaten ”K” adalah 1.500.000 jiwa. Pada

tahun 2018 dilakukan skrining pada kelompok risiko terkena TB

(Rumah Tahahan, pondok pesantren, keluarga, penderita TBC,

penderita HIV dll). Dari 200.000 yang diperiksa, 20.000

menunjukkan gejala TBC. Untuk memastikan adanya penyakit

Page 96: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

73

TBC 15.000 orang dilakukan pemeriksaan lanjutan di fasilitas

kesehatan untuk pemeriksaan dahak.

Perhitungan :

Jumlah orang terduga TBC : 20.000 orang

Jumlah terduga TBC yang dilayani sesuai standar : 15.000

orang

Capaian kinerja : (15.000 / 20.000) x 100% = 60%.

Kesimpulan : Capaian kinerja Pemerintah Daerah (SPM) belum

tercapai.

Catatan : Mengingat capaian pelayanan terduga TBC sesuai

standar masih di bawah target, diperlukan rencana strategis

tahun depan untuk menjangkau orang yang mendapat

pelayanan dan tatalaksana sesuai standar. Perlu dianalisis

sebab-sebab masyarakat belum berkunjung apakah persoalan

sosialisasi, akses, sudah memeriksa sendiri atau tidak mau

mendapat pelayanan terduga TBC.

f. 1) Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/ atau Jasa

No Barang Jumlah Fungsi

1 Media KIE (leaflet, lembar balik, poster, banner)

Sesuai Kebutuhan Menyampaikan informasi tentang TBC

2 Reagen Zn TB Sesuai jumlah sasaran terduga TBC

Bahan pemeriksaan Terduga TBC

3 Masker jenis rumah tangga dan Masker N95

Sesuai jumlah sasaran terduga TBC

Pencegahan penularan TBC

4 Pot dahak, kaca slide, bahan habis pakai (Oil Emersi, Ether Alkohol, lampu spirtus/bunsen, ose/lidi) rak pengering

Sesuai Kebutuhan Bahan pemeriksaan Terduga TBC

Page 97: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

74

No Barang Jumlah Fungsi

5 Catridge tes Cepat Molekuler

Sesuai Kebutuhan Bahan pemeriksaan Terduga TBC

6 Formulir pencatatan dan pelaporan

Sesuai Kebutuhan Pencatatan dan pelaporan

7 Pedoman / standar operasional prosedur

Sesuai Kebutuhan Panduan dalam melakukan penatalaksanaan sesuai standar

2) Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia

Kesehatan

1) Tenaga Kesehatan :

i) Dokter/dokter spesialis penyakit dalam /spesialis paru,

atau

ii) Perawat

iii) Analis teknik Laboratorium Medik (ATLM)

iv) Penata Rontgen

v) Tenaga Kesehatan Masyarakat

2) Tenaga Non Kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi

tertentu; kader kesehatan

Jenis pelayanan dan sumber daya kesehatan yang

dibutuhkan sebagai berikut :

No Kegiatan SDM Kesehatan

1 Pemeriksa Klinis Perawat / dokter 2 Pemeriksaan Penunjang Analis Teknik Laboratorium

Medik (ATLM) 3 Edukasi/ Promosi Tenaga Kesehatan

Masyarakat / Bidan/ Perawat/ Dokter

4 Melakukan rujukan Dokter

Page 98: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

75

g. Mekanisme Pelayanan

1) Penetapan sasaran orang terduga TBC menggunakan data

orang yang kontak erat dengan penderita TBC dan ditetapkan

oleh Kepala Daerah.

2) Pemeriksaan klinis

Pelayanan klinis terduga TBC dilakukan minimal 1 kali dalam

setahun, adalah pemeriksaan gejala dan tanda.

3) Pemeriksaan penunjang, adalah pemeriksaan dahak dan/atau

bakteriologis dan/atau radiologis.

4) Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan.

5) Melakukan rujukan jika diperlukan.

h. Teknik Penghitungan Pembiayaan

LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME 1. Pemeriksaan Kinis

a. Pemeriksaan klinis di luar gedung

petugas Transport Jumlah petugas x jumlah keluarga yang diskrining/kontak investigasi/follow up x jumlah kunjungan

b. Pemeriksaan klinis dalam gedung

Petugas Jasa Pelayanan

1 paket

2. Pemeriksaan Penunjang

Alat Bahan Pot Dahak Jumlah pot dahak x perkiraan terduga TBC (kegiatan terintegrasi dengan pengadaan dalam gedung)

Pendataan Formulir Jumlah lembar formulir skrining x perkiraan terduga TBC

Pemeriksaan Kaca Slide Perkiraan jumlah terduga TBC x

Page 99: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

76

LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME Jumlah pemeriksaan SP/PS (5 buah) unit cost x satuan harga

Reagen Perkiraan jumlah TBC x Jumlah pemeriksaan SP/PS (1 paket reagen/10) x satuan harga

Carttridge Tes Cepat molekuler

Sesuai kebutuhan

Bahan Lab. Lainnya (Oase, oil imersi, dll)

Jumlah bahan Lab (paket) x terduga TBC

Alat pelindung diri

Masker rumah tangga

Jumlah sasaran terduga TBC x jumlah masker (pemakaian 2 bulan=60) x unit cost

Maskker N95 Jumlah sasaran terduga TBC resistan Obat x jumlah kebutuhan masker (pemakaian 2 bulan) x unit cost

3. Edukasi Petugas Transport Jumlah petugas x Transport x jumlah penyuluhan x jumlah puskesmas (dapat terintegrasi dengan program lain)

Media KIE Cetak Media KIE

1 paket x Jumlah Puskesmas

Peserta Konsumsi Snack

Page 100: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

77

LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME (disesuaikan kebutuhan/kondisi)

4. Rujukan Alat dan Bahan

Formulir rujukan

Sesuai kebutuhan

12. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Resiko Terinfeksi Vius yang

Melemahkan Daya Tahan Tubuh Manusia (Human

Immunodeficiency Virus = HIV)

a. Pernyataan Standar

Setiap orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan

kesehatan sesuai standar. Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang

wajib memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar kepada

setiap orang dengan resiko terinfeksi virus yang melemahkan daya

tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus = HIV) di

wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

b. Pengertian

Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada orang dengan risiko

terinfeksi HIV sesuai standar meliputi :

1) Edukasi perilaku berisiko

2) Skrining

Orang dengan risiko terinfeksi virus HIV yaitu :

1) Ibu hamil, yang setiap perempuan yang sedang hamil.

2) Pasien TBC, yaitu pasien yang terbukti terinfeksi TBC dan

sedang mendapat pelayanan terkait TBC

3) Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS), yaitu pasien yang terbukti

terinfeksi IMS selain HIV dan sedang mendapat pelayanan

terkait IMS.

4) Penjaja seks, yaitu seseorang yang melakukan hubungan

seksual dengan orang lain sebagai sumber penghidupan utama

maupun tambahan, dengan imbalan tertentu berupa uang,

barang atau jasa.

Page 101: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

78

5) Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL), yaitu lelaki

yang pernah berhubungan seks dengan lelaki lainnya, sekali,

sesekali atau secara teratur apapun orientasi seksnya

(heteroseksual, homoseksual atau biseksual)

6) Transgender/Waria, yaitu orang yang memiliki identitas gender

atau ekspresi gender yang berbeda dengan jenis kelamin atau

seksnya yang ditunjuk saat lahir, kadang disebut juga

transeksual.

7) Pengguna napza suntik (penasun), yaitu orang yang terbukti

memiliki riwayat menggunakan narkotika dan/ atau zat adiktif

suntik lainnya.

8) Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), yaitu orang yang dalam

pembinaan pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM dan

telah mendapatkan vonis tetap.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dalam

memberikan pelayanan sesuai standar bagi orang dengan risiko

terinfeksi HIV dinilai dari persentase orang dengan risiko terinfeksi

HIV yang mendapatkan pelayanan HIV sesuai standar di wilayah

kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Persentase orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar

=

Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang

mendapatkan pelayanan sesuai standar dalam kurun waktu

satu tahun

Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV di Kabupaten

dalam kurun waktu satu tahun yang sama

X

100%

Page 102: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

79

Catatan :

Nominator : Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV

(penderita TBC, IMS, penjaja seks, LSL, transgender,

penasun, WBP dan ibu hamil) yang mendapatkan

pelayanan (pemeriksaan rapid test R1) sesuai standar

dalam kurun waktu satu tahun.

Denominator : Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV di

Kabupaten dalam kurun waktu satu tahun yang

sama yang ditetapkan kepala daerah.

e. Contoh Perhitungan

Contoh kasus penyelesaian pelayanan dasar bagi orang dengan

risiko terinfeksi HIV di Kabupaten ”L”, pada tahun 2019. Jumlah

penduduk 220.412 jiwa dengan proyeksi estimasi sasaran jumlah

ibu hamil 4.939 orang, estimasi penderita TBC 634, estimasi

penderita IMS 5.681 orang. Estimasi populasi berperilaku risiko

tinggi terinfeksi HIV berturut – turut : WPS 146, LSL 451,

Transgender 17, Penasun 0, WBP 0 (tidak mempunyai Lapas).

Catatan dalam laporan orang yang datang ke pelayanan

kesehatan dan penjangkauan dalam satu tahun dari seluruh

fasilitas pelayanan kesehatan dan telah ditelusur berdasarkan

kelompok target orang dengan risiko terinfeksi HIV. Kepala daerah

menetapkan hasil pemetaan/penemuan sebagai berikut : ibu hamil

4.954, penderita TBC 324, penderita IMS 2.618, WPS 164, LSL 201,

Transgender 29 dan penasun terlaporkan 1 orang. Semua orang

berisiko di dalam wilayah saat pelayanan tetap dilayani sekalipun

berasal dari daerah lain.

Laporan jumlah orang yang datang ke fasilitas pelayanan

kesehatan atau yang secara aktif dikunjungi, yang dilakukan

pelayanan kesehatan berupa pemberian pemberian informasi dan

edukasi dan pemeriksaan skrining (deteksi dini) HIV dengan reagen

pertama, berturut-turut : perempuan hamil 4.954, penderita TBC

Page 103: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

80

324, penderita IMS 2.618, WPS 164, LSL 201, seluruh transgender

sudah diperiksa yaitu sebanyak 29 orang dan seorang mantan

penasun.

Penilaian Kinerja Pelayanan Dasar Standar Pelayanan Minimal

bagi orang dengan risiko terinfeksi HIV adalah sebagai berikut :

No Kelompok berisiko

terinfeksi HIV

Proyeksi Estimasi

Pemetaan/ Penemuan

Diperiksa HIV (Tes

Cepat HIV

Pertama)

Kinerja SPM HIV

%

1 Ibu Hamil 4.939 4.954 4.954 100 2 Penderita TBC 634 324 324 100 3 Penderita IMS 5.681 2.618 2.618 100 4 Penjaja Seks 146 164 164 100 5 LSL 451 201 201 100 6 Waria 17 29 29 100 7 Penasun 0 1 1 100 8 WBP 0 0 0 0 J U M L A H 11.868 8.291 8.291 100

Berdasarkan hasil pelayanan minimal tersebut diketahui

bahwa terdapat orang berisiko terinfeksi HIV dari luar wilayah yang

diberikan pelayanan.

f. 1) Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa

No Barang Jumlah Fungsi 1 Media KIE berupa

lembar balik, leaflet, poster, banner.

Sesuai kebutuhan Menyampaikan informasi tentang HIV AIDS

2 Tes Cepat HIV (RDT) pertama

Sesuai yang kebutuhan

Deteksi dini (Skrining) HIV

3 Bahan medis habis pakai - Handshoen - Alkohol swab - Plester - Lancet/jarum steril - Jarum+spuit yang

sesuai/vacuitainer

Sesuai yang kebutuhan

Pengambilan darah parifer dan atau vena

Page 104: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

81

No Barang Jumlah Fungsi dan jarum sesuai

4 - Alat tulis - Rekam medis berisi

nomor rekam medis, Nomor fasilitas pelayanan kesehatan pelaksana, nomor KTP/NIK

Sesuai yang kebutuhan

Pencatatan dan Pelaporan

2) Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber Daya anusia

Kesehatan

a) Tenaga Kesehatan :

(1) Dokter/ dokter Spesialis penyakit dalam/dokter spesialis

kulit dan kelamin, atau

(2) Perawat

(3) Bidan

(4) ATLM

(5) Tenaga kesehatan masyarakat

b) Tenaga non Kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi

tertentu :

(1) Pendamping

(2) Penjangkauan

g. Mekanisme Pelayanan

1) Penetapan sasaran HIV ditetapkan oleh Kepala Daerah

berdasarkan orang yang berisiko terinveksi HIV (penderita TBC,

IMS, penjaja seks, LSL, transgender, WBP, dan ibu hamil).

2) Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan

3) Skrining dilakukan dengan pemeriksaan Tes Cepat HIV minimal

1 kali dalam setahun.

4) Melakukan rujukan jika diperlukan.

Page 105: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

82

h. Teknik penghitungan Pembiayaan

No Langkah Kegiatan Variabel Komponen Volume

1 Penentuan sasaran

Orang yang berisiko terinfeksi HIV

Ibu Hamil Terintegrasi Populasi kunci

Jumlah Penderita TBC dan penderita IMS

Akses WBP 2 Pemetaan

penemuan kelompok sasaran

Petugas Biaya transport petigas (BBM)

Terintegrasi

Penemuan sasaran

Pelayanan pasif/aktif

Data individu sasaran

KTP/NIK

Formulir Pengadaan kartu penerima pelayanan dasar SPM Keehatan

Paket pengadaan kartu SPM

3 Promosi kesehatan dan penyuluhan

Media KIE Penyiapan, penyusunan dan pengadaan media KIE, termasuk koneksi internet

1 paket x jumlah fasyankes

Petugas Biaya transport petugas (BBM) dan honor

Jumlah petugas x transport x jumlah penyuluhan x jumlah fasyankes

4 Jejaring kerja dan Kemitraan

Tim / kelompok kerja

Penyiapan jejaring kerja, jaringan kerja dan mitra kerja

Terintegrasi

Petugas pada Jejaring kerja dan mitra

Peningkatan kapasitas petugas pada jejaring kerja dan mitra

Jumlah petugas pada jejaring kerja dan mitra x transport x jumlah kegiatan

Petugas Biaya transport petugas (BBM)

Jumlah petugas x transport x jumlah kegiatan

Reagen dan bahan medis habis pakai,

Rujukan bahan/spesimen

1 paket x sasaran

Page 106: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

83

No Langkah Kegiatan Variabel Komponen Volume

bahan/Spesimen Pelaporan dan

komunikasi Komunikasi dan koneksi internet

Terintegrasi

5 Sosilaisasi Pencegahan

Petugas Program HIV Dinas Kesehatan

Transport + Uang harian

Jumlah petugas x (transport + uang harian) x jumlah kegiatan

Materi sosialisasi

Penyiapan, penyusunan dan penggandaan materi sosialisasi pencegahan

1 paket

Materi pencegahan

Bahan habis pakai pencegahan

1 paket

Narasumber Honor + transport Jumlah orang x (honor+transport) x jumlah kegiatan

6 Pemeriksaan deteksi dini HIV

Ibu hamil, penderita TBC, penderita IMS, penjaja seks, LSL, transgender, penasun dan WBP

Data penerima layanan berupa Nomor KTP/NIK, kmputer, formulir penerima layanan

Terintegrasi

1) Pelayanan dalam gedung

Kunjungan ibu hamil, penderita TBC, penderita IMS, penjaja seks, LSL, transgender, penasun dan WBP di fasyankes dilayani sesuai tupoksi, kompetensi, kewenangan dan penugasan.

Data Jumlah ibu hamil, penderita TBC, penderita IMS, penjaja seks, LSL, transgender, penasun dan WBP

Terintegrasi

Petugas Petugas medis, paramedis petugas

Terintegrasi

Page 107: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

84

No Langkah Kegiatan Variabel Komponen Volume

laboratorium, petugas pendukung

Alat kesehatan Pengadaan paket deteksi dini HIV (Tes Cepat HI- (RDT) HIV pertama) sesuai kebutuhan

Jumlah sasaran

2) Pelayanan luar gedung

Lokasi sasaran populasi penjaja seks, LSL, transgender, penasun dan WBP

Lokasi sasaran populasi kunci dan lapas/rutan dalam wilayah

Terintegrasi

Petugas Petugas medis, paramedis petugas laboratorium, petugas pendukung

Terintegrasi

Honor, transpor, paket fullday

Alat kesehatan Pengadaan paket deteksi dini HIV (Tes Cepat HI- (RDT) HIV pertama) sesuai kebutuhan seperti di atas

7 Pencatatan dan pelaporan

Petugas pencatatan-analisis-pelaporan

Berbasis NIK Terintegrasi

Formulir pencatatan dan pelaporan deteksi dini HIV, kartu penerima layanan dasar

Pengadaan ATK dan fotokopi/komputer

Sistem informasi

Paket perangkat lunak dan perangkat keras,

Page 108: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

85

No Langkah Kegiatan Variabel Komponen Volume

jaringan internet 8 Monitoring

dan Evaluasi

- Petugas Puskesmas ke desa/lokasi sasaran, jejaring kerja dan jaringan kerja.

- Petugas Dinas Kesehatan ke Puskesmas

Transpor + uang harian

Terintegrasi

Daftar tilik Monev HIV & IMS

Penggandaan Daftar Tilik Monev HIV & IMS

Umpan balik hasil monev

Laporan dalam bentuk elektronik dan laporan tertulis

9 Penilaian kinerja SPM

Tim / Petugas Transpor + uang harian

Jumlah orang x (transpor + uang harian) x jumlah kegiatan

Kompilasi beban internal dan beban eksternal tingkat kabupaten

Biaya rapat Terintegrasi

Pelaporan capaian pelaksanaan pelayanan dasar SPM tiap 3 bulan

Pembuatan laporan capaian

Petugas Petugas medis, paramedis, petugas laboratorium, petugas pendukung

10 Rujukan jika diperlukan

Ibu hamil dengan HIV, penderita TBC

- Pengadaan pemeriksaan lain yang

1 paket x sasaran

Page 109: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

86

No Langkah Kegiatan Variabel Komponen Volume

dengan HIV, penderita IMS dengan HIV, populasi kunci (penjaja seks, LSL, trans gender, penasun) dengan HIV, WBP dengan HIV

diperlukan - Pengadaan buku

saku bagi ODHA

Petugas medis/ paramedis/ lainnya

Refreshing/ sosialisasi/ orientasi/ On the Job Training (OJT) kompetensi, kewenangan dan penugasan bila diperlukan

1 paket x jumlah petugas

II. PELAYANAN TAMBAHAN SESUAI KEBUTUHAN

1. Desa Siaga Purnama Mandiri

a. Pernyataan Standar

Setiap Desa/Kelurahan yang ada diwilayah kerja wajib untuk

diupayakan menjadi desa siaga aktif berstrata Purnama atau

Mandiri.

Setiap Puskesmas wajib memberikan Pelayanan Pemberdayaan

Masyarakat Desa/Kelurahan Siaga pada semua desa di wilayah

kerjanya agar menjadi Desa Siaga Aktif berstrata Purnama atau

Mandiri.

b. Pengertian

1) Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan

sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah

dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan

kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.

2) Desa Siaga Purnama-Mandiri adalah desa siaga yang memenuhi

8 indikator desa siaga minimal nilai C.

Page 110: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

87

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dalam

mengupayakan desa siaga aktif terhadap desa yang ada dinilai dari

perbandingan Desa yang memenuhi kriteria desa siaga Purnama-

Mandiri (8 indikator minimal nilai C) dengan jumlah desa siaga

yang ada di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Persentase Desa Siaga Purnama Mandiri

=

Jumlah Desa Siaga Purnama Mandiri

Jumlah semua desa siaga yang ada

X

100%

e. Contoh Perhitungan

1) Di Kabupaten ”A” terdapat 250 desa siaga aktif. Dari desa siaga

yang ada ini setelah dilakukan Pengukuran Perkembangan Desa

Siaga, menunjukan hasil bahwa terdapat 100 desa siaga

Pratama, 75 desa siaga Madya dan 50 Desa Siaga Purnama serta

25 desa siaga mandiri.

Capaian kinerja Kabupaten ”A” dalam mengupayakan

pemberdayaan masyarakat Desa Siaga Purnama Mandiri adalah

(50 + 25) / 250 x 100% = 30%

2) Puskesmas ”A” mempunyai mempunyai wilayah kerja 5 desa,

setelah dilakukan pengukuran perkembangan Desa Siaga,

menunjukan hasil, 2 desa siaga berstrata Pratama, 2 desa

berstrata Madya dan 1 desa berstrata Purnama.

Capaian kinerja Puskemas ”A” dalam mengupayakan

pemberdayaan masyarakat Desa Siaga Purnama Mandiri adalah

1 / 5 x 100% = 20%

f. Target Target Capaian Kinerja Desa/Kelurahan Siaga Purnama Mandiri adalah sebagai berikut :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target 20% 25% 30% 55% 40% 45%

Page 111: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

88

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Advokasi kepada pemangku kebijakan desa untuk

pengupayaan desa siaga berstrata purnama atau mandiri.

2) Bina suasana lintas program dan lintas sektor dan masyarakat

sasaran untuk pengupayaan desa siaga berstrata purnama

atau mandiri.

3) Pelaksanaan Pengukuran Perkembangan Desa Siaga

4) Rekapitulasi Pengukuran Perkembangan Desa Siaga

5) Pencatatan dan Pelaporan

h. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dilakukan dengan Format Kemandirian Desa siaga,

sedangkan evaluasi dilakukan dengan Format laporan tahunan

hasil pengukuran Perkembangan Desa Siaga.

i. Sumber Daya Manusia

1) Tenaga Koordinator Promkes Puskesmas

2) Tenaga Bidan di Puskesmas

3) Tenaga Promkes Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang

2. Posyandu Purnama Mandiri

a. Pernyataan Standar

Setiap Posyandu yang ada wajib diupayakan menjadi Posyandu

yang berstrata Purnama atau Mandiri.

b. Pengertian

1) Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan

dari, oleh, dan untuk masyarakat yang dibimbing petugas

terkait.

2) Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan

Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan

dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan

masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat

Page 112: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

89

dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/ sosial dasar

untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka

Kematian bayi.

3) Posyandu Purnama Mandiri adalah Posyandu yang memiliki skor

telaah kemandirian Posyandu minimal 75 (versi Dinas Kesehatan

Jawa Timur).

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dalam

mengupayakan Posyandu Purnama mandiri terhadap Posyandu

yang ada dinilai dari persentase Posyandu yang memenuhi

penilaian telaah kemandirian Posyandu dengan skor minimal 75

(versi Jawa Timur) dibandingkan dengan jumlah Posyandu yang

ada di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Persentase Posyandu Purnama Mandiri

=

Jumlah Posyandu Purnama Mandiri

Jumlah seluruh Posyandu

X

100%

e. Contoh Perhitungan

1) Kabupaten ”A” telah melakukan telaah kemandirian Posyandu

terhadap 2000 Posyandu dengan hasil sebagai berikut :

No Nama Puskesmas

Strata Posyandu Pratama

Strata Posyandu

Madya

Strata Posyandu Purnama

Strata Posyandu Mandiri

1 Puskesmas R 5 350 130 50 2 Puskesmas S 14 200 140 50 3 Puskesmas T 6 175 125 50 4 Puskesmas U 15 125 135 50 5 Puskesmas V 10 100 170 50

Jumlah Kabupaten

50 950 750 250

Capaian kinerja Kabupaten ”A” dalam pengupayaan Posyandu

Purnama Mandiri adalah (750 + 250) / 2000 = 50%.

Page 113: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

90

2) Di Puskesmas ”X” telah dilakukan telaah kemandirian terhadap

200 Posyandu yang ada di wilayah kerjanya dengan hasil

sebagai berikut :

No Nama Desa

Strata Posyandu Pratama

Strata Posyandu

Madya

Strata Posyandu Purnama

Strata Posyandu Mandiri

1 Desa R 1 20 10 5 2 Desa S 1 25 12 7 3 Desa T 1 15 8 3 4 Desa U 1 25 15 5 5 Desa V 1 15 5 5

Jumlah Kabupaten

5 100 50 25

Capaian kinerja Puskesmas ”X” dalam pengupayaan Posyandu

Purnama Mandiri adalah (50 + 25) / 200 = 37,5%.

f. Target

Target Capaian Kinerja Posyandu Purnama mandiri sebagai

berikut:

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target 88% 90% 93% 95% 97% 99%

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Pelayanan Posyandu dengan lima (5) meja pelayanan setiap

bulan;

2) Pendistribusian blanko telaah kemandirian Posyandu dari Dinas

Kesehatan ke Puskesmas;

3) Pendistribusian blanko telaah kemandirian Posyandu dari

Puskesmas ke Desa (Poskesdes);

4) Pelaksanaan telaah kemandirian Posyandu terhadap seluruh

Posyandu yang ada di wilayah desa tersebut;

5) Rekapitulasi hasil telaah kemandirian Posyandu;

6) Pencatatan dan Pelaporan hasil telaah kemandirian Posyandu;

7) Penyusunan Rencana Tindak Lanjut terhadap masalah dan

kendala yang ada di dalam aspek kemandirian Posyandu.

Page 114: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

91

h. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring kemandirian Posyandu menggunakan blanko Format

kemandirian Posyandu.

Evaluasi kemandirian Posyandu menggunakan blanko Format

Laporan SPM dan Laporan Tahunan.

i. Sumber Daya Manusia

1) Tenaga Bidan Desa

2) Tenaga koordinator Promosi Kesehatan di Puskesmas

3) Tenaga Promosi Kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten

Jombang

3. PHBS Tatanan Rumah Tangga

a. Pernyataan Standar

Setiap rumah tangga di Kabupaten Jombang berperilaku hidup

bersih dan sehat dengan melaksanakan 10 indikator PHBS tatanan

rumah tangga sehat.

Pemerintah Kabupaten Jombang mempunyai kewajiban untuk

memberikan pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya

perubahan perilaku masyarakat menuju perilaku hidup bersih dan

sehat.

b. Pengertian

1) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku

kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota

keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang

kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan

di masyarakat.

2) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tatanan Rumah Tangga Sehat

merupakan sekumpulan perilaku yang terdiri dari 10 indikator

prioritas perilaku kesehatan, antara lain : Pertolongan ditolong

oleh tenaga kesehatan, memberikan ASI Eksklusif kepada

bayinya, menimbangkan bayi dan balita setiap bulan sekali,

Mencuci tangan pakai air bersih yang mengalir dan sabun,

Page 115: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

92

menggunakan air bersih untuk keperluan keluarga setiap hari,

menggunakan jamban sehat, melaksanakan Pemberantasan

Sarang Nyamuk (PSN) di rumah, makan buah dan sayur,

melakukan aktifitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di dalam

rumah.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dalam

mengupayakan pelayanan kesehatan yang memungkinkan

terjadinya perubahan perilaku rumah tangga ber PHBS dinilai dari

perbandingan rumah tangga yang telah memenuhi semua indikator

PHBS tatanan rumah tangga dalam kurun waktu tertentu dengan

jumlah rumah tangga yang disurvey PHBS di wilayah kerjanya

dalam kurun waktu yang sama.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Persentase PHBS Tatanan Rumah Tangga

=

Jumlah Rumah Tangga yang telah memenuhi semua indikator PHBS tatanan Rumah Tangga dalam satu kurun waktu tertentu Jumlah Rumah Tangga yang di Survey PHBS dalam kurun waktu sama

X 100%

e. Contoh Perhitungan

1) Di Kabupaten ”A” telah dilakukan survey terhadap 2000 rumah

tangga. Hasil survey menunjukkan 950 rumah tangga ber PHBS

dengan rincian sebagi berikut :

No Nama Puskesmas Jumlah Rumah Tangga Disurvey

Jumlah Rumah Tangga ber PHBS

1 Puskesmas R 400 200 2 Puskesmas S 410 200 3 Puskesmas T 390 200 4 Puskesmas U 420 200 5 Puskesmas V 380 150

Jumlah Kabupaten 2000 950

Page 116: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

93

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten “A” dalam

perubahan perilaku masyarakat menjadi perilaku bersih dan

sehat adalah 950 / 2000 x 100% = 47,5%.

2) Di Puskesmas ”X” telah dilakukan survey terhadap 200 rumah

tangga. Hasil survey menunjukkan 95 rumah tangga ber PHBS

dengan rincian sebagi berikut :

No Nama Desa Jumlah Rumah Tangga Disurvey

Jumlah Rumah Tangga ber PHBS

1 Desa R 40 20 2 Desa S 41 20 3 Desa T 39 20 4 Desa U 42 20 5 Desa V 38 15

Jumlah Kabupaten 200 95 Capaian kinerja Puskesmas ”X” dalam perubahan perilaku

masyarakat menjadi perilaku bersih dan sehat adalah 95 / 200

x 100% = 47,5%.

f. Target

Target Capaian Kinerja PHBS tatanan Rumah Tangga adalah

sebagai berikut:

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target 59% 61% 63% 65% 67% 69%

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Pengumpulan data sekunder jumlah rumah tangga di wilayah

kerja

2) Perhitungan besar sampel minimal

3) Pelaksanaan sampling

4) Pengumpulan data primer PHBS tatanan rumah tangga sehat

dengan survey

5) Melakukan pencatatan hasil survey

6) Melakukan coding

7) Melakukan intepretasi hasil survey

8) Pencatatan dan pelaporan

h. Monitoring dan Evaluasi

Page 117: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

94

Pelaporan bulanan hasil survey PHBS oleh Puskesmas ke Dinas

Kesehatan tiap bulan sekali.

i. Sumber Daya Manusia

1) Tenaga kader kesehatan

2) Tenaga bidan desa

3) Tenaga koordinator Promosi Kesehatan Puskesmas

4) Tenaga koordinator Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan

Kabupaten Jombang

4. Cakupan Klinik Sanitasi

a. Pernyataan Standar

Setiap pasien penyakit berbasis lingkungan atau klien

mendapatkan pelayanan klinik sanitasi sesuai standar.

Setiap Puskesmas wajib memberikan pelayanan klinik sanitasi

kepada setiap pasien penyakit berbasis lingkungan atau klien.

b. Pengertian

1) Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah

kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang

diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di

Puskesmas.

2) Klien adalah pasien yang datang untuk berkonsultasi masalah

kesehatan lingkungan.

3) Penyakit berbasis lingkungan adalah suatu kondisi patologis

berupa kelainan fungsi atau morfologi suatu organ tubuh yang

disebabkan oleh interaksi manusia dengan segala sesuatu di

sekitarnya yang memiliki potensi penyakit. Yang tergolong

penyakit berbasis lingkungan misalnya diare, malaria, demam

berdarah dengue (DBD), kulit, kecacingan, ISPA, TB paru,

keracunan makanan, keracunan pestisida/bahan kimia, flu

burung, chikungunya, dan filariasis.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Page 118: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

95

Klinik sanitasi adalah kegiatan konseling, inspeksi kesehatan

lingkungan dan intervensi kesehatan lingkungan terhadap

pasien/klien guna menganalisa sebab-sebab terjadinya penyakit

serta upaya pemecahannya.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Cakupan Klinik Sanitasi =

Jumlah Kunjungan klien Klinik sanitasi, dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Jumlah Kunjungan klien / pasien penyakit berbasis lingkungan, dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

X 100%

e. Contoh Perhitungan

1) Di Kabupaten ”A” diketahui jumlah kunjungan pasien/klien

penyakit berbasis lingkungan dalam wilayah kerja pada kurun

waktu tertentu sejumlah 10.000 pasien/klien. Dan jumlah

kunjungan pasien/klien ke klinik sanitasi dalam wilayah kerja

pada kurun waktu tertentu sejumlah 1000 pasien/klien. Maka

cakupan klinik sanitasi sebesar 1000 / 10.000 x 100% = 10%.

No Nama Puskesmas Kunjungan klien Klinik sanitasi,

Kunjungan klien / pasien penyakit

berbasis lingkungan

1 Puskesmas R 200 2100 2 Puskesmas S 210 2000 3 Puskesmas T 190 2300 4 Puskesmas U 230 1900 5 Puskesmas V 170 1700 Jumlah Kabupaten 1000 10.000

2) Di Puskesmas ”P” diketahui jumlah kunjungan pasien/klien

penyakit berbasis lingkungan dalam wilayah kerja pada kurun

waktu tertentu sejumlah 1000 pasien/klien. Dan jumlah

kunjungan pasien/klien ke klinik sanitasi dalam wilayah kerja

pada kurun waktu tertentu sejumlah 100 pasien/klien. Maka

Page 119: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

96

cakupan klinik sanitasi sebesar 100 dibagi 1000 dikali 100%

yaitu 10%.

f. Target

Target Capaian Kinerja Klinik Sanitasi, adalah sebagai berikut :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target 20% 20% 20% 20% 20% 20%

Target ditentukan sebesar 20% dari jumlah kunjungan pasien

penyakit berbasis lingkungan.

g. Langkah-langkah Kegiatan

Alur kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas bagi

Pasien Penderita Sakit dijabarkan di bawah ini.

1) Pasien mendaftar di ruang pendaftaran.

2) Petugas pendaftaran mencatat/mengisi kartu status.

3) Petugas pendaftaran mengantarkan kartu status tersebut ke

petugas ruang pemeriksaan umum.

4) Petugas di ruang pemeriksaan umum Puskesmas (Dokter,

Bidan, Perawat) melakukan pemeriksaan terhadap Pasien.

5) Pasien selanjutnya menuju Ruang Promosi Kesehatan untuk

mendapatkan pelayanan Konseling.

6) Untuk melaksanakan Konseling tersebut, Tenaga Kesehatan

Lingkungan mengacu pada Contoh Bagan dan Daftar

Pertanyaan Konseling (terlampir).

7) Hasil Konseling dicatat dalam formulir pencatatan status

kesehatan lingkungan dan selanjutnya Tenaga Kesehatan

Lingkungan memberikan lembar saran/tindak lanjut dan

formulir tindak lanjut Konseling kepada Pasien.

8) Pasien diminta untuk mengisi dan menandatangani formulir

tindak lanjut Konseling.

9) Dalam hal diperlukan berdasarkan hasil Konseling dan/atau

hasil surveilans kesehatan menunjukkan kecenderungan

berkembang atau meluasnya penyakit atau kejadian kesakitan

Page 120: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

97

akibat Faktor Risiko Lingkungan, Tenaga Kesehatan

Lingkungan membuat janji Inspeksi Kesehatan Lingkungan.

10) Setelah Konseling di Ruang Promosi Kesehatan, Pasien dapat

mengambil obat di Ruang Farmasi dan selanjutnya Pasien

pulang.

Alur kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas bagi

Klien dijabarkan di bawah ini.

1) Pasien mendaftar di Ruang Pendaftaran.

2) Petugas pendaftaran memberikan kartu pengantar dan meminta

Pasien menuju ke Ruang Promosi Kesehatan.

3) Pasien melakukan konsultasi terkait masalah kesehatan

lingkungan atau penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang

diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan.

4) Tenaga Kesehatan Lingkungan mencatat hasil Konseling dalam

formulir pencatatan status kesehatan lingkungan, dan

selanjutnya memberikan lembar saran atau rekomendasi dan

formulir tindak lanjut Konseling untuk ditindak lanjuti oleh

Pasien.

5) Pasien diminta untuk mengisi dan menandatangani formulir

tindak lanjut Konseling.

6) Dalam hal diperlukan berdasarkan hasil Konseling dan/atau

kecenderungan berkembang atau meluasnya penyakit atau

kejadian kesakitan akibat Faktor Risiko Lingkungan, Tenaga

Page 121: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

98

Kesehatan Lingkungan membuat janji dengan Pasien untuk

dilakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan dan selanjutnya

Pasien dapat pulang.

h. Monitoring dan Evaluasi

Laporan Bulanan Puskesmas via Google Drive

i. Sumber Daya Manusia

Tim klinik sanitasi puskesmas, yang terdiri dari :

1) petugas loket,

2) petugas poli umum,

3) petugas kesehatan lingkungan,

4) petugas promosi kesehatan dan

5) petugas lain yang dianggap mampu melaksanakan kegiatan

klinik sanitasi.

5. Cakupan Pembinaan Kelompok/Klub Olah Raga

a. Pernyataan Standar

Setiap kelompok/klub olah raga mendapatkan pembinaan sesuai

standar.

b. Pengertian

Kelompok/klub olahraga adalah kelompok olahraga di sekolah,

klub jantung sehat, klub senam asma, kelompok senam usila,

kelompok senam ibu hamil, kelompok senam diabetes, kelompok

senam osteoporosis, kelompok kebugaran jemaah haji, klub fitness

dan kelompok olahraga/latihan fisik lainnya.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Page 122: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

99

Pembinaan kelompok/klub olahraga meliputi pendataan

kelompok/klub olahraga, pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan

kesehatan olahraga.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Cakupan pembinaan kelompok/klub olah raga

=

Jumlah kelompok/klub olah raga yang dibina di dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Jumlah kelompok/klub olah raga yang ada di dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

X 100%

e. Contoh Perhitungan

Di Puskesmas ”P” diketahui Jumlah kelompok/klub olah raga yang

ada di dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sejumlah 20

kelompok/klub, dan telah dilakukan pembinaan terhadap 10

kelompok/klub. Jadi cakupan pembinaan kelompok/klub olah raga

dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sebesar 10 dibagi

20 dikali 100% yaitu 50%.

Cakupan pembinaan kelompok/klub olah raga

=

10

20 X

100% = 50%

f. Target

Target Capaian Kinerja pembinaan kelompok/klub olah raga

adalah sebagai berikut:

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target 30% 35% 40% 45% 50% 55%

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Petugas kesehatan olah raga melakukan pendataan

kelompok/klub olahraga

2) Petugas kesehatan olah raga pemeriksaan kesehatan pada

anggota kelompok/klub olahraga

3) Petugas kesehatan olah raga melakukan penyuluhan kesehatan

olahraga

Page 123: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

100

h. Monitoring dan Evaluasi

Laporan Bulanan Puskesmas via Google Drive

i. Sumber Daya Manusia

Petugas Kesehatan Olah Raga

6. Cakupan Pembinaan Kelompok Pekerja

a. Pernyataan Standar

Setiap kelompok pekerja formal dan informal mendapatkan

pembinaan sesuai standar.

b. Pengertian

1) Program kesehatan kerja merupakan upaya kesehatan kerja bagi

masyarakat pekerja. Bentuk pelayanan kesehatan kerja adalah

pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat pekerja

mencakup upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan,

pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan

kesehatan.

2) Kelompok pekerja formal adalah organisasi yang resmi didirikan

dengan anggaran dasar organisasi.

3) Kelompok pekerja informal adalah Perusahaan Non Direktori

(PND) dan Rumah Tangga dengan jumlah tenaga kerja kurang

dari 20 orang.

4) Pekerja informal adalah tenaga kerja informal yang melakukan

pekerjaannya pada suatu unit tertentu, misalnya nelayan,

petani, pengrajin dll.

5) Pekerja informal adalah pekerja yang berstatus berusaha sendiri,

berusaha dengan buruh tidak tetap, bekerja bebas di non

pertanian dan pekerja tidak dibayar.

6) Pekerja informal adalah mereka yang berusaha sendiri, berusaha

sendiri dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja

bebas dan pekerja keluarga/tidak dibayar.

7) Pekerja informal individu adalah pekerja informal yang bekerja

sendiri seperti tukang bakso, tukang becak, pedagang pasar dll.

Page 124: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

101

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Jumlah kelompok pekerja formal dan informal yang dibina di

wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Cakupan pembinaan kelompok pekerja

=

Jumlah kelompok pekerja yang dibina di dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Jumlah kelompok pekerja yang ada di dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

X 100%

e. Contoh Perhitungan

1) Di Kabupaten ”E” diketahui Jumlah kelompok pekerja yang ada

di dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sejumlah 200

kelompok, dan telah dilakukan pembinaan terhadap 100

kelompok. Jadi cakupan pembinaan kelompok pekerja dalam

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sebesar 100 dibagi 200

dikali 100% yaitu 50%.

2) Di Puskesmas P diketahui Jumlah kelompok pekerja yang ada di

dalam wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sejumlah 20

kelompok, dan telah dilakukan pembinaan terhadap 10

kelompok. Jadi cakupan pembinaan kelompok pekerja dalam

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu sebesar 10 dibagi 20

dikali 100% yaitu 50%.

f. Target

Target Capaian Kinerja Pembinaan Pekerja adalah sebagai berikut:

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target 30% 35% 40% 45% 50% 55%

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Petugas kesehatan kerja melakukan pendataan kelompok pekerja

2) Petugas kesehatan kerja melakukan upaya peningkatan dan

pemeliharaan kesehatan

3) Petugas kesehatan kerja melakukan pencegahan penyakit

Page 125: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

102

4) Petugas kesehatan kerja melakukan penyembuhan penyakit dan

pemulihan kesehatan.

h. Monitoring dan Evaluasi

Laporan Bulanan Puskesmas via Google Drive

i. Sumber Daya Manusia

Petugas Kesehatan Kerja

7. Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

a. Pernyataan Standar

Setiap ibu nifas harus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai

standar untuk mencegah terjadinya kesakitan.

Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang wajib menyediakan

sarana dan prasarana terkait pelayanan kesehatan yang sesuai

standar.

b. Pengertian

1) Nifas adalah periode mulai 6 jam sampai dengan 42 hari pasca

persalinan.

2) Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu

nifas sedikitnya 3 kali, pada 6 jam pasca persalinan s.d 3 hari;

pada minggu ke II, dan pada minggu ke VI termasuk pemberian

Vitamin A 2 kali serta persiapan dan/atau pemasangan KB Pasca

Persalinan.

3) Jumlah seluruh Ibu Nifas di hitung melalui estimasi dengan

rumus: 1,05 x Crude Birth Rate (CBR) x Jumlah Penduduk.

Angka CBR dan jumlah penduduk Kab/Kota didapat dari data

BPS masing – masing Kab/Kota/Provinsi pada kurun waktu

tertentu. Nilai 1,05 adalah konstanta untuk menghitung Ibu

Nifas.

4) Dalam pelaksanaan pelayanan nifas dilakukan juga pelayanan

neonatus sesuai standar sedikitnya 3 kali, pada 6-24 jam setelah

lahir, pada 3-7 hari dan pada 28 hari setelah lahir yang

dilakukan di fasilitas kesehatan maupun kunjungan rumah.

Page 126: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

103

5) Pelayanan kesehatan neonatal adalah pelayanan kesehatan

neonatal dasar (ASI eksklusif, pencegahan infeksi berupa

perawatan mata, tali pusat, pemberian vitamin K1 injeksi bila

tidak diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi hepatitis

B1 (bila tidak diberikan pada saat lahir), manajemen terpadu

bayi muda.

6) Neonatus adalah bayi berumur 0-28 hari.

7) Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA

dalam menyelenggarakan pelayanan nifas yang professional.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Perbandingan Jumlah ibu nifas yang mendapat pelayanan

kesehatan nifas sesuai standar minimal 3 kali dengan distribusi

pada 6 jam post partum sampai 3 hari minimal 1 kali, 4 hari -28

hari minimal 1 kali dan 28 hari - 42 hari minimal 1 kali di wilayah

kerja dalam kurun waktu tertentu dengan Jumlah sasaran ibu

nifas yang ada di wilayah kerja selama kurun waktu yang sama.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Persentase Pelayanan ibu nifas sesuai standar

=

Jumlah Pelayanan ibu nifas sesuai standart di wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu Jumlah sasaran ibu nifas 0-42 hari yang ada di wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama

X 100%

e. Contoh Perhitungan

1) Di Kabupaten “A” terdapat 2000 sasaran ibu nifas. Adapun yang

berkunjung ke Puskesmas dan jaringannya serta fasilitas

pelayanan kesehatan lainnya di Kabupaten “A” adalah sebagai

berikut:

Page 127: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

104

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jumlah Sasaran ibu Nifas

Jumlah ibu Nifas Yang mendapat

pelayanan standar Puskesmas A 500 495 Puskesmas B 400 399 Puskesmas C 600 595 Puskesmas D 500 498

JUMLAH 2000 1987

Hasil rekapitulasi pada tahun itu, ibu nifas sebanyak 2000

orang. Capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten “A”

dalam memberikan pelayanan ibu nifas adalah 1987/2000 x

100% = 99,35%.

2) Di wilayah Puskesmas “D” terdapat 500 sasaran ibu nifas.

Adapun rincian yang berkunjung ke Puskesmas dan

jaringannya serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di

wilayah kerja puskesmas “D” adalah sebagai berikut:

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jumlah Sasaran ibu Nifas

Jumlah ibu Nifas Yang mendapat

pelayanan standar

Polindes A 125 125 Polindes B 150 150 Polindes C 125 125 olindes D 100 98

JUMLAH 500 498

Hasil rekapitulasi pada tahun itu, ibu nifas yang mendapatkan

perawatan sebanyak 98 orang. Capaian Kinerja Puskesmas “D”

dalam memberikan perawatan kepada ibu nifas adalah

498/500 x 100% = 99,6%.

f. Target

Target Capaian Kinerja Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas adalah

sebagai berikut :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Page 128: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

105

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Pelayanan Nifas sesuai standar (ibu dan neonatus)

2) Pelayanan KB pasca persalinan

3) Pelatihan/magang klinis kesehatan maternal dan neonatal

4) Pelayanan rujukan nifas

5) Kunjungan Rumah bagi yang Drop Out

6) Pencatatan dan Pelaporan

7) Supervisi, Monitoring dan Evaluasi (PWS–KIA, Analisis

Manajemen Program KIA)

h. Monitoring dan Evaluasi

1) Kohort Ibu

2) PWS Ibu

3) SIMPUS

i. Sumber Daya Manusia

1) Dokter

2) Bidan

3) Perawat

8. Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SD sederajat

a. Pernyataan Standar

Setiap siswa tingkat SD sederajat (kelas 2-6) harus mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai standar untuk mencegah terjadinya

kesakitan. Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang wajib

menyediakan sarana dan prasarana terkait pelayanan kesehatan

yang sesuai standar.

b. Pengertian

Pelayanan Pemeriksaan Berkala Siswa Tingkat SD Sederajat (kelas

2-6) adalah memberikan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan

kesehatan berkala kepada siswa tingkat SD sederajat sesuai

standar.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Page 129: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

106

Perbandingan jumlah siswa tingkat SD/ sederajat kelas 2-6 yang

mendapat pelayanan kesehatan pemeriksaan berkala sesuai

standar minimal 1 kali dalam periode tertentu dalam satu wilayah

kerja dengan Jumlah Sasaran seluruh siswa Tingkat SD/ sederajat

kelas 2-6 yang ada di wilayah kerja pada periode yang sama.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Persentase Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat SD/sederajat

=

Jumlah siswa tingkat SD/ sederajad kelas 2-6 yang mendapat pelayanan kesehatan pemeriksaan berkala sesuai standar minimal 1 kali dalam periode tertentu dalam satu wilayah kerja. Jumlah sasaran seluruh siswa Tingkat SD/ sederajat kelas 2-6 yang ada di wilayah kerja pada periode yang sama

X 100%

e. Contoh Perhitungan

2) Di Kabupaten “A” terdapat 4000 sasaran siswa tingkat SD

sederajat (kelas 2-6). Adapun yang mendapat pelayanan

pemeriksaan kesehatan berkala oleh Puskesmas dan jaringannya

di Kabupaten “A” adalah sebagai berikut:

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jumlah Sasaran siswa tingkat SD

sederajat (kelas 2-6)

Jumlah siswa tingkat SD sederajat (kelas 2-6) mendapat pelayanan

pemeriksaan kesehatan berkala

Puskesmas A 1150 1149 Puskesmas B 850 848 Puskesmas C 1100 1088 Puskesmas D 900 898

JUMLAH 4000 3983

Hasil rekapitulasi pada tahun itu, siswa tingkat SD sederajat

(kelas 2-6) sebanyak 4000 orang. Capaian Kinerja Pemerintah

Daerah Kabupaten “A” dalam memberikan pelayanan

pemeriksaan kesehatan berkala pada siswa tingkat SD sederajat

(kelas 2-6) adalah 3983/4000 x 100% = 99,57%.

3) Di wilayah Puskesmas “D” terdapat 900 sasaran siswa tingkat

SD sederajat (kelas 2-6). Adapun yang mendapat pelayanan

Page 130: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

107

pemeriksaan kesehatan berkala oleh Puskesmas dan jaringannya

di wilayah kerja Puskesmas “D” adalah sebagai berikut:

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jumlah Sasaran siswa

tingkat SD sederajat (kelas 2-6)

Jumlah siswa tingkat SD sederajat (kelas 2-6) mendapat pelayanan

pemeriksaan kesehatan berkala

Polindes A 150 146 Polindes B 250 246 Polindes C 200 198 Polindes D 300 296

JUMLAH 900 886

Capaian kinerja Puskesmas ”D” adalah 886/900 x 100% = 98,44%.

f. Target

Target Capaian Kinerja Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa

tingkat SD sederajat adalah sebagai berikut :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target 100% 100% 100% 100% 100% 100%

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Pendataan

2) Pengadaan dan pemeliharaan UKS kit, UKGS kit

3) Pelatihan petugas, guru UKS/UKGS dan dokter kecil;

4) Penjaringan kesehatan

5) Pelayanan kesehatan

6) Pencatatan dan pelaporan

h. Monitoring dan Evaluasi

1) Laporan bulanan UKS

2) Kohort UKS

3) Sistem Informasi Puskesmas

i. Sumber Daya Manusia

1) Dokter Umum

2) Dokter Gigi

3) Perawat

Page 131: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

108

9. Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Dasar

SMP/sederajat

a. Pernyataan Standar

Setiap siswa tingkat SMP sederajat (kelas 8-9) harus mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai standar untuk mencegah terjadinya

kesakitan. Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang wajib

menyediakan sarana dan prasarana terkait pelayanan kesehatan

yang sesuai standar.

b. Pengertian

Pelayanan Pemeriksaan Berkala Siswa Tingkat SMP Sederajat

(kelas 8-9) adalah memberikan pelayanan kesehatan berupa

pemeriksaan kesehatan berkala kepada siswa tingkat SMP

sederajat sesuai standar.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Perbandingan antara jumlah siswa tingkat SMP/sederajat yang

mendapat pelayanan kesehatan pemeriksaan berkala sesuai

standar minimal 1 kali periode tertentu dalam satu wilayah kerja

dengan jumlah sasaran seluruh siswa tingkat SMP/sederajad kelas

8-9 yang ada di wilayah kerja dan pada periode yang sama.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Dasar SMP/sederajat

=

Jumlah siswa tingkat SMP/sederajat kelas 8-9 yang mendapat pelayanan kesehatan pemeriksaan berkala sesuai standar minimal 1 kali periode tertentu dalam satu wilayah kerja Jumlah sasaran seluruh siswa tingkat SMP/sederajad kelas 8-9 yang ada di wilayah kerja dan pada periode yang sama

X 100%

e. Contoh Perhitungan

1) Di Kabupaten “A” terdapat 4000 sasaran siswa tingkat SMP

sederajat (kelas 8-9). Adapun yang mendapat pelayanan

pemeriksaan kesehatan berkala oleh Puskesmas dan jaringannya

Page 132: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

109

serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di Kabupaten “A”

adalah sebagai berikut:

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jumlah Sasaran siswa tingkat SMP

sederajat (kelas 8-9)

Jumlah siswa tingkat SMP sederajat (kelas 8-9) mendapat pelayanan

pemeriksaan kesehatan berkala

Puskesmas A 1150 1149 Puskesmas B 850 848 Puskesmas C 1100 1088 Puskesmas D 900 898

JUMLAH 4000 3983

Hasil rekapitulasi pada tahun itu, siswa tingkat SMP sederajat

(kelas 8-9) sebanyak 4000 orang. Capaian Kinerja Pemerintah

Daerah Kabupaten “A” dalam memberikan pelayanan

pemeriksaan kesehatan berkala pada siswa tingkat SMP

sederajat (kelas 8-9) adalah 3983/4000 x 100% = 99,57%.

2) Di wilayah Puskesmas “D” terdapat 900 sasaran siswa tingkat

SMP sederajat (kelas 8-9). Adapun rincian Jumlah siswa tingkat

SMP sederajat (kelas 8-9) mendapat pelayanan pemeriksaan

kesehatan berkala di wilayah kerja Puskesmas “D” adalah

sebagai berikut:

Sekolah di wilayah kerja

Jumlah Sasaran siswa tingkat SMP

sederajat (kelas 8-9)

Jumlah siswa tingkat SMP sederajat (kelas 8-9) mendapat pelayanan

pemeriksaan kesehatan berkala

Desa A 150 146 Desa B 250 246 Desa C 200 198 Desa D 300 296

JUMLAH 900 886 Hasil rekapitulasi pada tahun itu, siswa tingkat SMP sederajat

(kelas 8-9) yang mendapatkan pelayanan sebanyak 886 orang.

Capaian Kinerja Puskesmas “D” dalam memberikan pelayanan

Page 133: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

110

pemeriksaan kesehatan berkala pada siswa tingkat SMP

sederajat (kelas 8-9) adalah 886/900 x 100% = 98,44%.

f. Target

Target Capaian Kinerja Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa

tingkat Dasar SMP/sederajat adalah sebagai berikut :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target 100% 100% 100% 100% 100% 100%

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Pendataan

2) Pengadaan dan pemeliharaan UKS kit, UKGS kit

3) Pelatihan petugas, guru UKS/UKGS dan dokter kecil;

4) Penjaringan kesehatan

5) Pelayanan kesehatan

6) Pencatatan dan pelaporan

h. Monitoring dan Evaluasi

1) Laporan bulanan UKS

2) Kohort UKS

3) Sistem Informasi Puskesmas

i. Sumber Daya Manusia

1) Dokter Umum

2) Dokter Gigi

3) Perawat

10. Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Lanjutan

(SMA)/sederajat

a. Pernyataan Standar

Setiap siswa tingkat SMA sederajat (kelas 11-12) harus

mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar untuk

mencegah terjadinya kesakitan. Pemerintah Daerah Kabupaten

Jombang wajib menyediakan sarana dan prasarana terkait

pelayanan kesehatan yang sesuai standar.

Page 134: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

111

b. Pengertian

Pelayanan Pemeriksaan Berkala Siswa Tingkat SMA Sederajat

(kelas 11-12) adalah memberikan pelayanan kesehatan berupa

pemeriksaan kesehatan berkala kepada siswa tingkat SMA

sederajat sesuai standar.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Perbandingan antara Jumlah siswa tingkat SMA/sederajat yang

mendapat pelayanan kesehatan pemeriksaan berkala sesuai

standar minimal 1 kali periode tertentu dalam satu wilayah kerja

dengan Jumlah sasaran seluruh siswa tingkat SMA/sederajad

kelas 11-12 yang ada di wilayah kerja dan pada periode yang sama.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa tingkat Lanjutan (SMA)/sederajat

=

Jumlah siswa tingkat SMA/sederajad kelas 11-12 yang mendapat pelayanan kesehatan pemeriksaan berkala sesuai standar minimal 1 kali periode tertentu dalam satu wilayah kerja Jumlah sasaran seluruh siswa tingkat SMA/sederajad kelas 11-12 yang ada di wilayah kerja dan periode yang sama

X 100%

e. Contoh Perhitungan 1) Di Kabupaten “A” terdapat 4000 sasaran siswa tingkat SMA

sederajat (kelas 11-12). Adapun Jumlah siswa tingkat SMA

sederajat (kelas 11-12) mendapat pelayanan pemeriksaan

kesehatan berkala oleh Puskesmas dan jaringannya adalah

sebagai berikut:

Sekolah di wilayah kerja

Jumlah Sasaran siswa tingkat SMA

sederajat (kelas 11-12)

Jumlah siswa tingkat SMA sederajat (kelas 11-12) mendapat pelayanan

pemeriksaan kesehatan berkala Puskesmas A 1150 1149 Puskesmas B 850 848 Puskesmas C 1100 1088 Puskesmas D 900 898

JUMLAH 4000 3983

Hasil rekapitulasi pada tahun itu, siswa tingkat SMA sederajat

(kelas 11-12) sebanyak 4000 orang. Capaian Kinerja Pemerintah

Page 135: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

112

Daerah Kabupaten “A” dalam memberikan pelayanan

pemeriksaan kesehatan berkala pada siswa tingkat SMA

sederajat (kelas 11-12) adalah 3983/4000 x 100% = 99,57%.

2) Di wilayah Puskesmas “D” terdapat 900 sasaran siswa tingkat

SMA sederajat (kelas 11-12). Adapun rincian yang berkunjung ke

Puskesmas dan jaringannya serta fasilitas pelayanan kesehatan

lainnya di wilayah kerja Puskesmas “D” adalah sebagai berikut:

Sekolah di wilayah

kerja

Jumlah Sasaran siswa tingkat SMA sederajat (kelas 11-12)

Jumlah siswa tingkat SMA sederajat (kelas 11-12) mendapat pelayanan

pemeriksaan kesehatan berkala

Desa A 150 146 Desa B 250 246 Desa C 200 198 Desa D 300 296

JUMLAH 900 886

Hasil rekapitulasi pada tahun itu, siswa tingkat SMA sederajat

(kelas 11-12) yang mendapatkan pelayanan sebanyak 886 orang.

Capaian Kinerja Puskesmas “D” dalam memberikan pelayanan

pemeriksaan kesehatan berkala pada siswa tingkat SMA

sederajat (kelas 11-12) adalah 886/900 x 100% = 98,44%.

2) Target Target Capaian Kinerja Pelayanan Pemeriksaan Berkala siswa

tingkat Lanjutan (SMA)/sederajat adalah sebagai berikut :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Target 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3) Langkah-langkah Kegiatan a) Pendataan

b) Pengadaan dan pemeliharaan UKS kit, UKGS kit

c) Pelatihan petugas, guru UKS/UKGS dan dokter kecil;

d) Penjaringan kesehatan

e) Pelayanan kesehatan

f) Pencatatan dan pelaporan

4) Monitoring dan Evaluasi a) Laporan bulanan UKS

b) Kohort UKS

c) Sistem Informasi Puskesmas

Page 136: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

113

5) Sumber Daya Manusia a) Dokter Umum

b) Dokter Gigi

c) Perawat

11. Cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe

a. Pernyataan Standar

Setiap ibu hamil mendapatkan tablet Fe sebanyak 90 tablet selama

masa kehamilannya, dimana Pemerintah Daerah Kabupaten

Jombang wajib menyediakan kebutuhan tablet Fe bagi ibu hamil

di Kabupaten Jombang dalam kurun waktu kehamilan.

b. Pengertian

Ibu hamil mendapat 90 tablet besi (Fe) adalah ibu hamil yang pada

setiap kunjungannya ke fasilitas kesehatan atau dikunjungi oleh

petugas di rumah atau di posyandu mulai K1 mendapatkan tablet

Fe sebanyak 90 butir dari petugas kesehatan.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe (suplemen zat besi) selama

periode kehamilannya di satu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe

=

Jumlah ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe selama periode kahamilannya pada wilayah dan kurun waktu tertentu Jumlah ibu hamil pada wilayah dan kurun waktu yang sama

X 100%

e. Contoh Perhitungan

1) Di Kabupaten “A” terdapat 4000 sasaran ibu hamil. Adapun

yang berkunjung ke Puskesmas dan jaringannya serta fasilitas

pelayanan kesehatan lainnya di Kabupaten “A” adalah sebagai

berikut:

Page 137: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

114

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jumlah Sasaran Ibu Hamil

Jumlah Yang Mendapat tablet Fe

Puskesmas A 1000 900 Puskesmas B 1000 1000 Puskesmas C 1000 1000 Puskesmas D 1000 850

JUMLAH 4000 3750

Hasil rekapitulasi pada tahun itu, ibu hamil yang mendapatkan

tablet Fe sebanyak 3750 orang. Capaian Kinerja Pemerintah

Daerah Kabupaten “A” dalam memberikan tablet Fe ibu hamil

adalah 3750/4000 x 100% = 93,75%.

2) Di wilayah Puskesmas “B” terdapat 1000 sasaran ibu hamil.

Adapun rincian yang berkunjung ke Puskesmas dan

jaringannya serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di

wilayah kerja Puskesmas “B” adalah sebagai berikut :

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jumlah Sasaran Ibu Hamil

Jumlah Yang Mendapat Tablet

Fe Polindes A 250 250 Polindes B 250 240 Polindes C 250 250 Polindes D 250 220

JUMLAH 1000 960

Hasil rekapitulasi pada tahun itu, ibu hamil yang mendapatkan

tablet Fe sebanyak 960 orang. Capaian Kinerja Puskesmas “B”

dalam memberikan tablet Fe ibu hamil adalah 960/1000 x

100% = 96%.

f. Target

Target capaian kinerja Pelayanan Bumil mendapat 90 tablet Fe

adalah sebagai berikut :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target 95% 95% 95% 95% 95% 95%

Page 138: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

115

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Pemberian Fe pada bumil di Puskesmas, Posyandu, Polindes dan

sarana kesehatan lainnya

2) Rekapitulasi hasil cakupan pemberian Fe pada Bumil

h. Monitoring dan Evaluasi

Sistem Informasi Puskesmas.

i. Sumber Daya Manusia

1) Pelaksana Gizi

2) Bidan

3) Kader

12. Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif

a. Pernyataan Standar

Setiap bayi yang dilahirkan berhak mendapatkan ASI. ASI

merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI eksklusif harus

diberikan kepada semua bayi berusia 0-6 bulan sejak dilahirkan.

Pemberian ASI eksklusif diharapkan dapat mencegah terjadinya gizi

buruk di masyarakat.

Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang wajib memfasilitasi

kebutuhan terkait pelaksanaan program ASI eksklusif.

b. Pengertian

Pemberian ASI eksklusif adalah hanya memberikan ASI saja

kepada bayi yang baru dilahirkan sampai berusia 6 bulan.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Bayi yang mendapat ASI eksklusif adalah bayi yang hanya

mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan di satu wilayah

kerja pada kurun waktu tertentu.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Cakupan Bayi Mendapat ASI Eksklusif

=

Jumlah bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI saja Jumlah bayi 0 – 6 bulan yang diperiksa

X 100%

e. Contoh Perhitungan

Page 139: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

116

1) Di Kabupaten “A” terdapat 4000 sasaran bayi usia 0-6 bulan.

Adapun bayi yang diperiksa di Puskesmas dan jaringannya

maupun di UKBM (Posyandu, Polindes) di Kabupaten “A” adalah

sebagai berikut:

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jumlah bayi usia 0-6 bulan

Jumlah Yang Mendapat ASI

Eksklusif Puskesmas A 1000 900 Puskesmas B 1000 1000 Puskesmas C 1000 1000 Puskesmas D 1000 850

JUMLAH 4000 3750 Hasil rekapitulasi pada tahun itu, bayi berusia 0-6 bulan yang

mendapatkan ASI Eksklusif sebanyak 3750 orang. Capaian

Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten “A” dalam memberikan

ASI Eksklusif kepada bayi berusia 0-6 bulan adalah 3750/4000

x 100% = 93,75%.

2) Di wilayah Puskesmas “B” terdapat 1000 sasaran bayi berusia 0-

6 bulan. Adapun rincian yang diperiksa di Puskesmas dan

jaringannya serta di UKMB di wilayah kerja Puskesmas “B”

adalah sebagai berikut:

Fasilitas Pelayanan Kesehatan di

wilayah

Jumlah bayi usia 0-6 bulan

Jumlah Yang Mendapat ASI

Eksklusif Desa A 250 250 Desa B 250 240 Desa C 250 250 Desa D 250 220

JUMLAH 1000 960

Hasil rekapitulasi pada tahun itu, bayi berusia 0-6 bulan yang

mendapatkan ASI Eksklusif sebanyak 960 orang. Capaian

Kinerja Puskesmas “B” dalam memberikan ASI Eksklusif kepada

bayi berusia 0-6 bulan adalah 960/1000 x 100% = 96%.

Page 140: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

117

f. Target

Target capaian kinerja Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif adalah

sebagai berikut :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target 80% 80% 80% 80% 80% 80%

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Sosialisasi pelaksanaan program pemberian ASI eksklusif kepada

petugas Puskesmas, Posyandu, Polindes dan sarana kesehatan

lainnya.

2) Sosialisasi pelaksanaan program pemberian ASI eksklusif kepada

masyarakat.

3) Rekapitulasi hasil cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi

berusia 0-6 bulan.

h. Monitoring dan Evaluasi

1) Sistem Informasi Puskesmas.

i. Sumber Daya Manusia

1) Pelaksana Gizi

2) Bidan

3) Kader

13. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

a. Pernyataan Standar

Setiap Balita Gizi buruk harus mendapatkan perawatan sesuai

standar. Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang wajib

menyediakan sarana dan prasarana terkait pelaksanaan perawatan

balita gizi buruk.

b. Pengertian

1) Balita adalah anak usia di bawah 5 tahun (anak usia 0 s/d 4

tahun 11bulan) yang ada di Kabupaten/Kota.

2) Gizi buruk adalah status gizi menurut badan badan (BB) dan

tinggi badan (TB) dengan Z-score <-3 dan atau dengan tanda-

Page 141: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

118

tanda klinis (marasmus, kwashiorkor, dan marasmus-

kwasiorkor).

3) Perawatan adalah perawatan sesuai tatalaksana gizi buruk.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Balita Gizi Buruk Yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan

sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun

waktu tertentu.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

=

Jumlah balita Gizi Buruk yang dirawat

Jumlah semua balita yang ditemukan

X 100%

e. Contoh Perhitungan

1) Di Kabupaten “A” terdapat 25 sasaran balita gizi buruk. Adapun

yang mendapat perawatan sesuai tatalaksana gizi buruk di

Kabupaten “A” adalah sebagai berikut :

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jumlah Sasaran Balita Gizi Buruk

Jumlah Yang Mendapat ASI

Eksklusif Puskesmas A 5 5 Puskesmas B 6 6 Puskesmas C 4 4 Puskesmas D 10 9

JUMLAH 25 24

Hasil rekapitulasi pada tahun itu, balita gizi buruk sebanyak 25

anak. Capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten “A” dalam

memberikan perawatan balita gizi buruk adalah 24/25 x 100% =

96%.

2) Di wilayah Puskesmas “B” terdapat 10 sasaran balita gizi buruk.

Adapun yang mendapat perawatan sesuai tatalaksana gizi buruk

di wilayah kerja Puskesmas “B” adalah sebagai berikut:

Page 142: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

119

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jumlah Sasaran Balita Gizi Buruk

Jumlah Yang Mendapat ASI

Eksklusif Polindes A 2 2 Polindes B 3 2 Polindes C 3 3 Polindes D 2 2 JUMLAH 10 9

Hasil rekapitulasi pada tahun itu, balita gizi buruk yang

mendapatkan perawatan sebanyak 9 orang. Capaian Kinerja

Puskesmas “B” dalam memberikan perawatan kepada balita gizi

buruk adalah 9/10 x 100% = 90%.

f. Target

Target capaian kinerja Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

adalah sebagai berikut :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target 100% 100% 100% 100% 100% 100%

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Surveilans gizi termasuk penemuan kasus secara aktif

2) Respon cepat penanganan kasus gizi buruk

3) Pelatihan tatalaksana gizi buruk

4) Penyediaan mineral mix

5) Perawatan kasus gizi buruk di Rumah Sakit, TFC (Therapeutic

Feeding Center)

6) Pendampingan kasus gizi buruk pasca rawat (Community

Therapeutic Center)

7) Bimbingan Teknis (Bimtek) dan supervisi berjenjang

h. Monitoring dan Evaluasi

System Informasi Puskesmas (SP2TP)

i. Sumber Daya Manusia

1) Pelaksana Gizi

2) Dokter

3) Perawat/ bidan

Page 143: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

120

14. Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis) yang ditangani

a. Pernyataan Standar

Ibu hamil KEK harus mendapatkan penanganan sesuai standar

agar tidak menghasilkan bayi dengan kualitas yang rendah.

Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang wajib menyediakan

sarana dan prasarana terkait penanganan ibu hamil KEK.

b. Pengertian

Ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana

ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein)

yang berlangsung lama atau menahun dan memiliki ukuran

Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm, disertai dengan salah satu

atau beberapa kriteria sebagai berikut :

1) Berat badan ibu sebelum hamil < 42 kg

2) Tinggi badan ibu < 145 cm

3) Berat badan ibu pada kehamilan trimester III < 45 kg

4) Indeks masa tubuh ( IMT ) sebelum hamil < 17, 00

5) Ibu menderita anemia (Hb < 11 gr %)

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Ibu hamil KEK yang ditangani dan mendapat pelayanan kesehatan

yang terdapat disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Ibu Hamil KEK yang ditangani =

Jumlah ibu Hamil KEK yang ditangani pada kurun waktu tertentu

Jumlah ibu Hamil KEK yang ada dalam kurun waktu yang sama

X 100%

e. Contoh Perhitungan

1. Di Kabupaten “A” terdapat 4000 sasaran ibu hamil. Diantara

4000 ibu hamil tersebut terdapat 400 ibu hamil yang status

gizinya Kurang Energi Kronis (KEK). Adapun Bumil KEK yang

ditangani Puskesmas dan jaringannya serta fasilitas pelayanan

kesehatan lainnya di Kabupaten “A” adalah sebagai berikut:

Page 144: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

121

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jumlah Ibu Hamil KEK yang ada

Jumlah Ibu Hamil KEK yang ditangani

Puskesmas A 75 75 Puskesmas B 125 125 Puskesmas C 85 85 Puskesmas D 115 115

JUMLAH 400 400

Hasil rekapitulasi pada tahun itu, ibu hamil KEK yang

ditangani sebanyak 400 orang. Capaian Kinerja Pemerintah

Daerah Kabupaten “A” untuk Bumil KEK ditangani adalah

400/400 x 100% = 100%.

2. Di wilayah Puskesmas “B” terdapat 1000 sasaran ibu hamil.

Adapun Bumil KEK yang ada 40 ibu hamil yang status gizinya

Kurang Energi Kronis (KEK). Jumlah Bumil KEK ditangani

Puskesmas dan jaringannya serta fasilitas pelayanan kesehatan

lainnya di wilayah kerja Puskesmas “B” adalah sebagai berikut :

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jumlah Ibu Hamil KEK yang ada

Jumlah Ibu Hamil KEK yang ditangani

Polindes A 12 12 Polindes B 8 8 Polindes C 15 15 Polindes D 5 5

JUMLAH 40 40

Hasil rekapitulasi pada tahun itu, Bumil KEK ditangani

sebanyak 40 orang. Capaian Kinerja Puskesmas “B” untuk

Bumil KEK ditangani adalah 40/40 x 100% = 100%.

f. Target

Target Capaian Kinerja ibu Hamil KEK yang ditangani adalah sebagai berikut :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Page 145: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

122

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Pendataan Ibu Hamil

2) Pelayanan kesehatan Ibu Hamil

3) Skrining Status Gizi Ibu Hamil

4) Pendataan Ibu Hamil KEK

5) Intervensi Ibu Hamil KEK (pemberian PMT)

6) Monitoring dan Evaluasi.

h. Monitoring dan Evaluasi

Sistem Informasi Puskesmas (SP2TP)

i. Sumber Daya Manusia

1) Petugas Gizi Puskesmas 2) Bidan Desa

15. Desa/Kelurahan UCI

a. Pernyataan Standar

Setiap desa / kelurahan mencapai desa / kelurahan UCI.

b. Pengertian

1) Desa / kelurahan UCI adalah desa / kelurahan dimana ≥80%

dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat

imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun.

2) Imunisasi dasar lengkap adalah pemberian imunisasi Hepatitis

B, BCG, Pentavalen1-3, Polio 1-4 dan campak sebelum anak

ulang tahun pertama.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Cakupan desa/kelurahan UCI adalah perbandingan antara

desa/kelurahan UCI dengan jumlah desa/kelurahan yang ada

di wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu satu tahun.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Cakupan Desa / kelurahan UCI

=

Jumlah desa/kelurahan UCI dalam satu wilayah dan kurun waktu

tertentu

Jumlah desa/kelurahan yang ada dalam satu wilayah dan pada kurun

waktu yang sama

X

100%

e. Contoh Perhitungan

Page 146: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

123

1) Di Kabupaten “C” terdapat 306 desa/kelurahan, sedangkan 280

desa/kelurahan telah mencapai UCI. Cakupan desa / kelurahan

UCI Kabupaten “C” adalah 280 / 306 x 100% = 91,5%.

2) Di wilayah kerja Puskesmas A terdapat 10 desa. Pada tahun

2017 terdapat 7 desa yang mencapai UCI, maka cakupan desa

UCI di Puskesmas tersebut adalah 7/10 x 100% = 70%.

3) Sasaran bayi SI di desa A adalah 1.000 anak. Bayi SI yang telah

mencapai imunisasi dasar lengkap sebanyak 950 anak. Cakupan

bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap = 950/1.000 x

100% = 95%. Maka desa A adalah desa UCI

f. Target

Target Capaian Kinerja Desa/Kelurahan UCI adalah sebagai

berikut:

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target 88% 90% 92% 100% 100% 100%

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Pendataan sasaran imunisasi

2) Pemberian imunisasi pada bayi

3) Pencatatan hasil kegiatan imunisasi pada buku KIA dan kohort

h. Monitoring dan Evaluasi

Sistem Informasi Puskesmas

i. Sumber Daya Manusia

1) Koordinator program imunisasi

2) Bidan Desa

16. Cakupan Baduta yang Mendapatkan Imunisasi Booster

a. Pernyataan Standar

Setiap baduta memperoleh imunisasi booster

b. Pengertian

1. Baduda : Anak usia dibawah dua tahun, yaitu usia 18-24 bulan.

2. Imunisasi Booster : imunisasi setelah mendapat imunisasi dasar

lengkap, yaitu imunisasi DPT-HB-Hib dan Campak.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Page 147: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

124

Cakupan baduta mendapat imunisasi Booster adalah Baduta yang

telah memperoleh imunisasi booster dibandingkan dengan Baduta

yang ada di wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu yang sama.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Cakupan baduta yang mendapatkan imunisasi booster

Jumlah anak usia 18-24 bulan yang mendapatkan imunisasi DPT-HB-Hib dan Campak dalam satu wilayah kerja dan kurun waktu tertentu.

= X 100% Jumlah anak usia 18-24

bulan, dalam satu wilayah kerja dan pada kurun waktu yang sama.

e. Contoh Perhitungan

1) Di Kabupaten “D” terdapat 10.000 baduta yang mendapat

imunisasi booster. Jumlah baduta Kabupaten “D” adalah 19.985

anak. Capaian baduta yang memperoleh imunisasi booster

adalah 10.000 / 19.985 x 100% = 50,04%.

2) Di Puskesmas “X” terdapat 100 baduta yang mendapat imunisasi

booster. Jumlah baduta di Puskesmas “X” adalah 199 anak.

Capaian baduta yang memperoleh imunisasi booster adalah 100

/ 199 x 100% = 50,25%.

f. Target

Target Capaian Kinerja Baduta yang Mendapat Imunisasi Booster

adalah sebagai berikut :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Target 84% 86% 88% 95% 95% 95%

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Pendataan sasaran imunisasi

2) Pemberian imunisasi pada baduta

3) Pencatatan hasil kegiatan imunisasi pada buku KIA dan kohort

h. Monitoring dan Evaluasi

Sistem Informasi Puskesmas (SP2TP)

i. Sumber Daya Manusia

1) Koordinator program imunisasi

Page 148: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

125

2) Bidan Desa

17. Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan

Penyelidikan Epdemiologi < 24 Jam

a. Pernyataan Standar

Setiap Kejadian Luar Biasa (KLB) dilakukan penyelidikan

Epidemiologi < 24 jam

b. Pengertian

1) KLB adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan

dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada

suatu desa / kelurahan dalam waktu tertentu.

2) Desa / kelurahan mengalami KLB bila terjadi peningkatan

kesakitan atau kematian penyakit potensial KLB, penyakit

karantina atau keracunan makanan.

3) Penyelidikan Epidemiologi adalah rangkaian kegiatan

berdasarkan cara–cara epidemiologi untuk memastikan adanya

suatu KLB, mengetahui gambaran penyebaran KLB dan

mengetahui sumber dan cara penanggulangan.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Cakupan KLB di desa / kelurahan mengalami KLB yang ditangani

< 24 jam terhadap KLB kurun waktu tertentu.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Cakupan desa / kelurahan mengalami KLB ditangani <24 jam

=

Jumlah KLB di desa ditangani < 24 jam

X 100% Jumlah KLB di desa di wilayah

kerja tertentu

Catatan : Bila dalam 1 desa/kelurahan terjadi lebih dari 1 kali KLB

pada suatu periode, maka jumlah desa/kelurahan yang mengalami

KLB dihitung sesuai dengan frekuensi KLB yang terjadi di

desa/kelurahan tersebut.

e. Contoh Perhitungan

1) Di Kabupaten “E” terdapat 4 KLB yang yang ditangani < 24 jam.

Jumlah KLB Kabupaten “E” adalah 4. Cakupan KLB di

Page 149: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

126

desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam adalah

4 / 4 x 100% = 100%.

2) Di Puskesmas “X” terdapat 2 KLB yang yang ditangani < 24 jam.

Jumlah KLB Puskesmas “X” dalam periode waktu tersebut

adalah 2. Cakupan KLB di desa / kelurahan mengalami KLB

yang ditangani < 24 jam adalah 2 / 2 x 100% = 100%.

f. Target

Target Capaian Kinerja Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang

dilakukan Penyelidikan Epdemiologi < 24 Jam adalah sebagai

berikut :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target 100% 100% 100% 100% 100% 100%

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Pengumpulan Data

2) Analisa dan penyajian data

3) Pencegahan dan pengendalian KLB

4) Monitoring dan Evaluasi

h. Monitoring dan Evaluasi

Sistem Informasi Puskesmas (SP2TP)

i. Sumber Daya Manusia

1) Koordinator program surveilans

2) Bidan Desa

18. Rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes Aegypti

a. Pernyataan Standar

Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang wajib meningkatkan

rumah/bangunan bebas Jentik Aedes Aegypti melalui pengendaian

vector.

b. Pengertian

1) Pengendalian vector adalah kegiatan yang dilaksanakan mulai

dari pengukuran dan pengendalian populasi vector.

2) Yang dimaksud pengukuran adalah mengukur angka bebas

jentik nyamuk penular (Vektor) yang ditemukan dirumah,

Page 150: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

127

bangunan, sekolah, kantor, tempat umum,gudang dan tempat

penampungan air lainnya.

3) Pengendalian populasi adalah kegiatan operasional

pemberantasan vector dengan menggunakan cara kimia atau

biologi berdasarkan dengan data pengukuran yang dilaksanakan

(ABJ) Pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan atau

rehabilitatif sesuai dengan standar kepada penghuni

rumah/bangunan yang diperiksa oleh petugas fasilitas

pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Persentase rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes

Aegypti dengan jumlah rumah/bangunan yang diperiksa di suatu

wilayah kerja pada kurun waktu 1 tahun.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Rumah/bangunan Bebas Jentik

=

Jumlah rumah/bangunan/penampungan air bebas jentik nyamuk aedes aygepti

pada suatu wilayah kerja pada kurun waktu 1 tahun

Jumlah

rumah/bangunan/penampungan air yang diperiksa di wilayah kerja pada

kurun waktu yang sama

X

100%

e. Contoh Perhitungan

Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa sebanyak 1.000 rumah

Jumlah rumah/bangunan yang positif jentik 100

Jumlah rumah yang bebas jentik 1.000 – 100 = 900 rumah

Capaian kinerjanya adalah 900/1.000 x 100 % = 90 %.

f. Target

Target Capaian Kinerja rumah/bangunan bebas jentik nyamuk

Aedes adalah sebagai berikut :

Tahun 2019 2020 2021 2020 2021 2022 Target 95% 95% 95% 95% 95% 95%

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Pendataan jumlah Rumah/bangunan dalam wilayah kerja

Page 151: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

128

2) Pembentukan tim pemantau jentik berkala

3) Penyusunan jadwal pemantauan jentik berkala

4) Pelaksanaan pemantauan jentik berkala

5) Penyusunan laporan rumah/bangunan bebas jentik Aedes

6) Monitoring dan Evaluasi

h. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dilakukan dengan daftar tilik PJB,

Evaluasi dilakukan dengan Pelaporan Bulanan dan Pelaporan SPM

i. Sumber Daya Manusia

1) Koordinator Program P2PM DBD

2) Koordinator Program Kesehatan Lingkungan

3) Bidan Desa

4) Tiga Pilar

19. Pemeriksaan kontak intensif kusta

a. Pernyataan Standar

Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang wajib melakukan

kegiatan pemeriksaan kontak intensif penderita kusta.

b. Pengertian

1) Pemeriksaan kontak intensif kusta adalah salah satu upaya

penemuan penderita secara dini, yang merupakan

pengembangan dari kegiatan pemeriksaan kontak serumah

dengan memeriksa tetangga dari focus (penderita atau mantan

penderita) yang didahului dengan penyuluhan.

2) Fokus adalah penderita kusta yang sedang dalam pengobatan

MDT dan mantan penderita kusta yang sudah RFT atau selesai

berobat 5 tahun terakhir.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Persentase focus (penderita yang sedang dalam pengobatan MDT

dan mantan penderita yang sudah RFT atau selesai berobat 5

tahun terakhir) yang dilakukan pemeriksaan kontak intensif (20

orang/focus) di suatu wilayah kerja kurun waktu 1 tahun.

Page 152: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

129

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Persentase Pemeriksaan Kontak Intensif Kusta

=

Jumlah Focus yang dilakukan pemeriksaan kontak intensif (20 orang per Focus) di suatu wilayah kerja pada kurun waktu 1 (satu) tahun

X 100%

Jumlah Focus yang ada di suatu wilayah pada kurun waktu satu tahun

e. Contoh Perhitungan

1) Di Kabupaten “A” terdapat focus 23. Adapun rincian penderita

kusta baru dan RFT 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut :

Fasilitas Pelayanan Kesehatan Jumlah Focus

Jumlah focus yang dilakukan pemeriksaan

kontak intensif Puskesmas A 10 10 Puskesmas B 5 5 Puskesmas C 6 4 Puskesmas D 2 2 Jumlah 23 21

Hasil rekapitulasi pada tahun itu, jumlah focus yang dilakukan

pemeriksaan kontak intensif sebanyak 21 focus. Capaian kinerja

Pemerintah Daerah Kabupaten “A” dalam pemeriksaan kontak

intensif kusta adalah 21/23 x 100% = 91,30%.

2) Di Puskesmas “X” terdapat focus 7. Adapun rincian penderita

kusta baru dan RFT 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut :

Desa Jumlah Focus

Jumlah focus yang dilakukan pemeriksaan kontak intensif

Desa R 1 1 Desa S 2 2 Desa T 1 1 Desa U 3 3 Jumlah 7 7

Hasil rekapitulasi pada tahun itu, jumlah focus yang dilakukan

pemeriksaan kontak intensif sebanyak 7 focus. Capaian kinerja

Puskesmas “X” dalam Pemeriksaan kontak intensif kusta adalah

7/7 x 100% = 100%

Page 153: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

130

3) Target

Target Capaian Kinerja Pemeriksaan Kontak intensif Kusta

adalah sebagai berikut :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target 100% 100% 100% 100% 100% 100%

4) Langkah-langkah Kegiatan

a) Penyuluhan tentang penyakit kusta

b) Pemeriksaan penderita

c) Pencatatan

5) Monitoring dan Evaluasi

Register kohort penderita kusta

6) Sumber Daya Manusia

a) Dokter Puskesmas

b) Pengelola Program Kusta

c) Perawat

d) Bidan Desa

20. Penderita DBD yang Ditangani

a. Pernyataan Standar

Setiap penderita DBD wajib mendapatkan penanganan sesuai

standar dari Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang di semua

fasilitas pelayanan kesehatan.

b. Pengertian

1) Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditandai

dengan:

a) Panas mendadak berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari

tanpa sebab yang jelas;

b) Tanda-tanda perdarahan (sekurang-kurangnya uji Torniqued

positif);

c) Disertai/tanpa pembesaran hati (Hepatomegali).

2) Hasil pemeriksaan laboratotium :

a) Trombositopenia (Trombosit 100.000)

b) Peningkatan hematrokit

3) Penderita DBD yang ditangani sesuai standar / SOP adalah :

Page 154: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

131

a) Penderita DBD yang didiagnosis dan diobati / dirawat sesuai

standar.

b) Ditindaklanjuti dengan kegiatan Penyelidikan Epidmiologi (EP)

di wilayah penderita DBD.

b.1. Jika hasil PE menunjukkan hasil negative, maka di

wilayah tersebut dilakukan :

Intensifikasi PSN

Larvasidasi

Penyuluhan

b.2. Sebaliknya jika hasil PE menunjukkan hasil positif, maka

di wilayah tersebut ditambah kegiatan

pengasapan/fogging focus (2 siklus interval 1 pekan

dengan radius minimal 200 meter).

4) Penderita DBD adalah :

Penderita penyakit yang memenuhi sekurang-kurangnya 2

kriteria klinis dan 2 kriteria labolatorium dibawah ini :

Kriteria klinis :

a) Panas mendadak 2-7 hari tanpa sebab yang jelas;

b) Tanda-tanda pendarahan (Sekurang-kurangnya uji Torniquet

positif);

c) Pembesaran hati;

d) Syok.

Kriteria labolatorium :

a) Trombositopenia (Trombosit = 100.000);

b) Hematrokit naik >20%.

Atau :

Penderita yang menunjukkan hasil positif pada pemeriksaan HI

test atau hasil positif pada pemeriksaan antibody dengue Rapid

Dianogtic Test (RDT)/ ELISA.

Pelayanan penderita DBD ditingkat Puskesmas, adalah

kegiatan yang meliputi :

a) Anamnesis

b) Pemeriksaan fisik meliputi observasi tanda-tanda vital,

observasi kulit dan kongjungtiva, penekanan ulu hati untuk

Page 155: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

132

mengetahui nyeri ulu hati akibat adanya perdarahan

lambung, perabaan hati.

c) Uji Torniquet

d) Pemeriksaan labolatorium atau rujukan pemeriksaan

labolatorium (sekurang-kurangnya pemeriksaan trombosit

dan hematrokit).

e) Memberi pengobatan simptomatis

f) Merujuk penderita ke rumah sakit

g) Melakukan pencatatan dan pelaporan (formulir SO) dan di

sampaikan ke Dinkes Kab/Kota.

Pelayanan penderita DBD di Rumah Sakit adalah kegiatan yang

meliputi :

a) Anamnesis

Pemeriksaan fisik meliputi observasi tanda-tanda vital,

observasi kulit dan konjungtiva, penekanan uluhati untuk

mengetahui nyeri uluhati akibat adanya perdarahan

lambung, perabaan hati.

b) Uji Torniquet

c) Pemeriksaan labolatorium (sekurang-kurangnya pemeriksaan

trombosit dan hematrokit)

d) Memberi perawatan

e) Melakukan pencatatan dan pelaporan (formulir KDRS) dan

disampaikan ke Dinkes Kab/kota dengan tembusan ke

Puskesmas

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Presentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar di satu

wilayah dalam waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan jumlah

penderita DBD yang ditemukan / dilaporkan dalam kurun waktu

satu tahun yang sama.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Penderita DBD yang Ditangani

=

Jumlah Penderita DBD yang Ditangani sesuai SOP di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun

X 100%

Jumlah Penderita DBD yang Ditemukan di wilayah dan dalam

Page 156: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

133

kurun waktu yang sama e. Contoh Perhitungan

Di Puskesmas “X” ditemukan penderita DBD sebanyak 100

penderita.

Penderita yang ditangani sebanyak 95 penderita.

Capaian kinerjanya adalah 95/100 x 100 % = 95 %

f. Target

Target capaian kinerja Penderita DBD yang Ditangani adalah

sebagai berikut :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Target 100% 100% 100% 100% 100% 100%

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Penegakkan diagnosis, pengobatan dan rujukan penderita di

tingkat Puskesmas dan RS.

2) Pelatihan SDM

3) Penanggulangan kasus oleh Puskesmas

4) Penyelidikan epidemiologi

5) Pencatatan dan Pelaporan

h. Monitoring dan Evaluasi

1) Laporan KDRS Puskesmas

2) Laporan KDRS RS

3) Laporan Bulanan DBD

4) Pertemuan 6 (enam) bulanan Petugas DBD Fasyankes.

i. Sumber Daya Manusia

1) Dokter Spesalis (Penyakit dalam, anak , anestesi dan patalogi

klinik)

2) Dokter Umum

3) Perawat

4) Bidan

5) Petugas labolatorium

6) Entomology

Page 157: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

134

21. Penemuan Penderita Diare yang Ditangani

a. Pernyataan Standar

Setiap penderita diare mendapatkan pelayanan diare sesuai

standart.

Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang wajib memberikan

pelayanan kesehatan pada penderita diare di wilayah Kabupaten

Jombang sesuai standart.

b. Pengertian

1) Diare adalah buang air besar yang frekuensinya lebih sering dari

biasanya (pada umumnya 3 kali atau lebih) per hari dengan

konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 7 hari.

2) Yang dimaksud dengan pelayanan diare sesuai standart adalah

pelayanan yang dilakukan pada penderita diare dengan

memenuhi lima prinsip tatalaksana penderita diare yaitu:

a) Oralit Osmolaritas Rendah

Tujuan pemberian oralit adalah untuk mencegah terjadinya

dehidrasi, jumlah pemberian oralit adalah 6 bungkus per

pasien.

Oralit yang digunakan adalah kemasan 200cc dengan

komposisi sebagi berikut:

- Natrium klorida/ Sodium Chloride 2,6 gram

- Kalium Klorida/ potassium chloride 1,5 gram

- Trisodium sitrat dihidrat/Trisodium citrate dehydrate

10mmol/L

- Glukosa anhidrat/ Glukose anhydrate 75 mmol/L

b) Zinc

Tujuan pemberian Zinc pada balita diare adalah untuk

mengurangi lama dan tingkat keparahan diare, mengurangi

frekuensi buang air besar dan volume tinja serta menurunkan

kekambuhan kejadian diare pada 3 bulan berikutnya. Dosis

pemberian Zinc pada balita adalah:

Page 158: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

135

- Usia < 6 bulan diberikan 10 mg (1/2 tablet) zinc per hari;

- Usia > 6 bulan diberikan 20 mg (1 tablet) zinc per hari.

Pemberian zinc diteruskan sampai 10 hari, walaupun diare

sudah membaik, hal ini dimaksudkan untuk mencegah

kejadian diare selanjutnya selama 3 bulan kedepan.

c) Pemberian ASI/ Makanan

Tujuan pemberian ASI/ makanan selama diare adalah

memberikan gizi pada penderita terutama pada anak agar

tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat

badan.

d) Pemberian Antibiotik Hanya Atas Indikasi

Antibiotik tidak boleh digunakan secara rutin karena kecilnya

kejadian diare yang memerlukannya (8,4%). Antibiotik hanya

bermanfaat pada anak dengan diare berdarah, suspek kolera.

e) Pemberian Nasihat

Ibu atau keluarga yang berhubungan erat dengan balita harus

diberi nasihat tentang:

- Cara memberikan oralit dan Zinc di rumah

- Kapan harus membawa kembali balita ke petugas kesehatan

seperti diare lebih sering, muntah berulang, sangat haus,

makan atau minum sedikit, timbul demam, tinja berdarah,

tidak membaik dalam 3 hari.

f) Perkiraan penderita diare Semua Umur adalah angka

kesakitan diare semua umur dikali jumlah penduduk dalam

satu tahun ( hasil Rapid Survey Diare tahun 2015 angka

kesakitan diare semua umur adalah 270/1000 penduduk )

g) Target penemuan diare semua umur adalah 10 % dikali

perkiraan penderita diare semua umur dalam satu tahun

h) Perkiraan penderita diare Balita adalah angka kesakitan diare

balita dikali jumlah penduduk balita dalam satu tahun (hasil

Page 159: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

136

Rapid Survey Diaretahun 2015 angka kesakitan diare balita

adalah 843/1000 penduduk balita.

i) Target penemuan diare balita adalah 20 % dikali perkiraan

diare balita dalam satu tahun.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Cakupan Penemuan Penderita Diare yang Ditangani adalah jumlah

penderita diare yang datang dan dilayani sesuai standar di wilayah

Kabupaten Jombang dalam kurun waktu satu tahun. Adapun

Cakupan pelayanan diare sebagai berikut :

1) Cakupan pelayanan diare Semua Umur

Adalah prosentase jumlah penderita diare semua umur yang

dilayani dalam satu tahun dibagi target penemuan penderita

semua umur pada tahun yang sama

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Penemuan Penderita Diare yang Ditangani

=

Jumlah penderita diare yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan

kader di satu wilayah tertentu

Jumlah perkiraan penderita diare semua umur pada suatu wilayah tertentu dalam waktu yang sama (10% x angka kesakitan diare x

jumlah penduduk)

X

100%

e. Contoh Perhitungan

1) Cakupan Pelayanan Diare Semua Umur

Penduduk Puskesmas A = 30.000 jiwa

Angka kesakitan diare semua umur = 270/1000

penduduk

Perkiraan penderita diare = 270/1000 x 30.000 = 8.100

penduduk

Target penemuan penderita = 10 % x 8.100 = 810 penderita

Bila jumlah penderita diare semua umur yang dilayani di

Puskesmas 500 penderita.

Maka cakupan pelayanan diare semua umur :

500 x 100% = 61,7 %

810

Page 160: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

137

2) Cakupan Pelayanan Diare Balita

PendudukbalitaPuskesmas A = 3.000 balita

Angkakesakitandiarebalita = 843/1000 balita

Perkiraanpenderitabalita = 843/1000 x 3.000 = 2.529 balita

Target penemuanpenderitabalita = 20% x 2.529 = 506

penderita

Bila jumlah penderita diare balita yang dilayani di puskesmas

410 penderita.

Maka cakupan pelayanan diare balita :

410 x 100% = 81 %

506

f. Target

Target Capaian Kinerja Penemuan Penderita Diare yang Ditangani

adalah sebagai berikut :

Tahun 2017 2018 2019 2020 2021 Target 100% 100% 100% 100% 100%

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Tatalaksana Kasus

2) Penyediaan Formulir R/R

3) Pengumpulan, Pengolahan, dan analisa data.

4) Pelatihan Petugas

- Penatalaksana kasus

- Manajemen Program

5) Promosi/penyuluhan

6) Jejaring kerja dan Kemitraan

h. Monitoring dan Evaluasi

1) Sistem Informasi Puskesmas

2) Pertemuan Evaluasi Program

i. Sumber Daya Manusia

1) Tenaga Dokter Puskesmas

2) Tenaga Bidan Puskesmas

3) Tenaga Perawat Puskesmas

4) Tenaga Promkes Puskesmas

5) Tenaga Sanitarian Puskesmas

Page 161: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

138

22. Cakupan Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) Penyakit Tidak

Menular

a. Pernyataan Standar

Setiap desa memiliki Posbindu PTM

b. Pengertian

Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam

kegiatan deteksi dini, pemantauan dan tindak lanjut dini faktor

resiko PTM secara mandiri dan berkesinambungan. Kegiatan ini

dikembangkan sebagai bentuk kewaspadaan dini terhadap PTM

mengingat hampir semua faktor resiko PTM tidak memberikan

gejala.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Cakupan desa/kelurahan yang melaksanakan Posbindu dalam

kurun waktu tertentu.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Cakupan Posbindu =

Desa yang mempunyai Posbindu dalam wilayah kerja pada kurun

waktu tertentu

Jumlah desa yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu yang sama

X

100%

e. Contoh Perhitungan

1) Di Kabupaten ”E” memiliki 306 desa/kelurahan. Dari jumlah itu

terdapat 50 desa yang sudah melakukan kegiatan Posbindu.

Cakupan Posbindu adalah 50 / 306 X 100% = 16, 34%

2) Di wilayah kerja Puskesmas ”A” memiliki 9 desa. Tahun 2017

desa yang sudah melakukan kegiatan Posbindu sebanyak 3 desa,

maka capaian Posbindu PTM Puskesmas tersebut adalah 3/9 X

100% = 33,33%.

f. Target

Target Capaian Kinerja Posbindu PTM adalah sebagai berikut :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target 50% 60% 70% 80% 90% 100%

g. Langkah-langkah Kegiatan

Page 162: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

139

1) Registrasi oleh Petugas Pelaksana Posbindu PTM

2) Wawancara

3) Pengukuran TB, BB, IMT, Lingkar Perut

4) Pemeriksaan Tensi, Gula darah, kolesterol dan asam urat

5) Identifikasi factor resiko PTM, konseling / edukasi serta tindak

lanjut

h. Monitoring dan Evaluasi

System informasi Puskesmas (SP2TP)

i. Sumber Daya Manusia

1) Koordinator PTM

2) Bidan / perawat

3) Kader Posbindu PTM

23. Peserta Prolanis Aktif

a. Pernyataan Standar

Setiap peserta dengan penderita Penyakit Kronis mendapatkan

pelayanan kesehatan.

b. Pengertian

1) Peserta Prolanis adalah : Semua Penderita Penyakit Kronis yang

menjadi peserta BPJS di wilayah kerja.

2) Penderita Penyakit Kronis adalah : Penderita penyakit menahun

Hipertensi dan Diabetes Mellitus.

3) Pelayanan kesehatan Prolanis meliputi : Tes Gula darah Acak,

Pemeriksaan Tekanan Darah, Senam Prolanis, KIE Penyakit

Tidak Menular.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Jumlah peserta prolanis yang aktif dibandingkan dengan jumlah

peserta Prolanis yang terdaftar pada kurun waktu tertentu.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Cakupan Peserta Prolanis Aktif

=

Jumlah Peserta Prolanis yang Aktif

Jumlah Peserta Prolanis aktif yang terdaftar

X

100%

Page 163: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

140

e. Contoh Perhitungan

1) Di Kabupaten “B” terdapat peserta Prolanis yang terdaftar di

BPJS sebanyak 230 orang dengan rincian sebagai berikut :

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jumlah Peserta Prolanis yang

aktif

Jumlah Peserta Prolanis aktif yang terdaftar

Puskesmas A 72 80 Puskesmas B 15 20 Puskesmas C 58 70 Puskesmas D 55 60

JUMLAH 200 230

Hasil rekapitulasi pada tahun itu, jumlah peserta Prolanis aktif

yang terdaftar 230 orang. Capaian Kinerja Pemerintah Daerah

Kabupaten “B” dalam pelayanan Peserta Prolanis Aktif adalah

200/230 x 100% = 86,96%.

2) Di Puskesmas “Y” terdapat peserta Prolanis yang terdaftar di

BPJS sebanyak 23 orang dengan rincian sebagai berikut :

Wilayah Kerja Jumlah Peserta Prolanis yang

aktif

Jumlah Peserta Prolanis aktif yang

terdaftar Desa R 3 5 Desa S 5 7 Desa T 6 8 Desa U 2 3

JUMLAH 16 23

Hasil rekapitulasi pada tahun itu, jumlah peserta Prolanis aktif

yang terdaftar 230 orang. Capaian Puskesmas “Y” dalam dalam

pelayanan Peserta Prolanis Aktif adalah 16/23 x 100% =

69,56%.

f. Target

Target Capaian Kinerja Pelayanan Peserta Prolanis Aktif adalah sebagai berikut :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target 50% 50% 50% 55% 60% 70%

g. Langkah-langkah Kegiatan

Page 164: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

141

1) Mengambil data peserta Prolanis dari BPJS

2) Dinkes Jombang menginformasikan jumlah peserta Prolanis

pada tiap Puskesmas

3) Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan Prolanis setiap

bulan

4) Puskesmas mencatat dan melaporkan pelayanan ke Dinkes

Jombang

5) Monitoring dan Evaluasi

h. Monitoring dan Evaluasi

1) Monitoring pelaksanaan pelayanan Prolanis Aktif di Puskesmas

menggunakan daftar tilik

2) Evaluasi pelaksanaan tiap bulan dengan blanko laporan

bulanan.

i. Sumber Daya Manusia

1) Koordinator Prolanis Puskesmas

2) Dokter Puskesmas

3) Instruktur Senam Prolanis

24. Keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan

masyarakat (Home Care)

a. Pernyataan Standar

Setiap keluarga yang rentan atau beresiko terhadap timbulnya

masalah kesehatan yang dibina, dilayani dan diobati.

b. Pengertian

1) Keluarga rawan adalah keluarga miskin yang mempunyai

masalah kesehatan.

2) Masalah kesehatan antara lain : Penyakit Menular (TB Paru,

Kusta, HIV/AIDS, DBD, dsb) dan Penyakit Tidak Menular

(gangguan jiwa, Hipertensi, Diabetes Mellitus, Benjolan/kanker,

dsb), Gangguan Status Gizi, Komplikasi Kehamilan.

3) Penilaian lingkungan adalah penilaian terhadap keadaan rumah,

keluarga, dan keuangan.

Page 165: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

142

4) Pemeriksaan fisik yaitu menilai keadaan awal, deteksi penyakit,

respon terapi, dll.

5) Keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan

masyarakat (Home Care) adalah keluarga yang termasuk dalam

keluarga rawan (penderita penyakit menular dan tidak menular

termasuk jiwa, ibu hamil resiko tinggi dan KEK, Balita KEK,

miskin) yang mendapat keperawatan kesehatan masyarakat

untuk penilaian lingkungan (keadaan rumah, keluarga,

keuangan) dan pemeriksaan fisik (menilai keadaan awal, deteksi

penyakit, respon terapi, dll) di wilayah kerja Puskesmas pada

waktu tertentu.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam

memberikan pelayanan Keperawatan kesehatan masyarakat adalah

persentase jumlah keluarga rawan yang mendapat perawatan

kesehatan masyarakat di wilayah kerja dan dalam kurun waktu

tertentu dibanding dengan jumlah keluarga rawan yang ada dalam

wilayah kerja dan kurun waktu yang sama.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Keluarga rawan yang mendapat perawatan kesehatan masyarakat (Home Care

=

Keluarga rawan mendapat Perawatan kesehatan masyarakat di suatu

wilayah dalam kurun waktu tertentu

Jumlah keluarga rawan (2,66% x KK miskin) di suatu wilayah kerja pada

kurun waktu yang sama

X

100%

e. Contoh Perhitungan

1) Di Kabupaten “B” terdapat rumah tangga miskin sebanyak

500.000, sehingga jumlah keluarga rawan sebesar 2.66% x

500.000 = 13.300 keluarga. Keluarga rawan mendapat

perawatan sebanyak 200 orang dengan rincian sebagai berikut :

Page 166: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

143

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Jumlah keluarga rawan mendapat

perawatan

Jumlah Keluarga rawan yang ada

di wilayah Kabupaten

Puskesmas A 72 300 Puskesmas B 15 250 Puskesmas C 58 600 Puskesmas D 55 180

JUMLAH 200 13.300

Hasil rekapitulasi pada tahun itu, jumlah keluarga rawan yang

ada di wilayah Kabupaten ”B” adalah 13.300 orang. Capaian

Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten “B” dalam pelayanan

Keluarga rawan yang mendapat keperawatan kesehatan

masyarakat (Home Care)adalah 200/1330 x 100% = 1,50%.

2) Di Puskesmas “Y” terdapat KK miskin sebanyak 5000 keluarga. Sehingga jumlah keluarga Rawan sebanyak 2.66% x 5000 = 133 keluarga dengan rincian sebagai berikut :

Wilayah Kerja Jumlah keluarga rawan mendapat

perawatan

Jumlah Keluarga rawan yang ada di

wilayah kerja Desa R 25 30 Desa S 20 25 Desa T 50 60 Desa U 10 18

JUMLAH 105 133

Hasil rekapitulasi pada tahun itu, jumlah keluarga rawan yang

mendapat perawatan kesehatan masyarakat di wilayah

Puskesmas “Y” adalah 105 orang. Capaian Kinerja Puskesmas

“Y” dalam pelayanan Keluarga rawan yang mendapat

keperawatan kesehatan masyarakat (Home Care) adalah 105/133

x 100% = 78,95%.

f. Target Target capaian kinerja Keluarga rawan yang mendapat keperawatan

kesehatan masyarakat (Home Care) adalah sebagai berikut :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target 40% 45% 50% 60% 70% 80%

g. Langkah-langkah Kegiatan

Page 167: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

144

1) Seleksi Keluarga

2) Menyimpulkan Keluarga yang akan dibina

3) Menyusun Rencana Pembinaan

4) Pelaksanaan Perawatan Kesehatan Masyarakat Keluarga rawan

5) Monitoring dan evaluasi

h. Monitoring dan Evaluasi

1) Register kohort KK rawan

2) Asuhan keperawatan Keluarga Rawan

i. Sumber Daya Manusia

1) Koordinator Perkesmas

2) Dokter

3) Bidan Desa

4) Perawat

25. Puskesmas Terakreditasi

a. Pernyataan Standar

Setiap Puskesmas wajib mendapatkan pengupayaan sehingga

menjadi Puskesmas terakreditasi.

b. Pengertian

1) Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih

mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah

kerjanya.

2) Akreditasi adalah pengakuan yang diberikan oleh lembaga

independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh

Menteri Kesehatan setelah memenuhi standar Akreditasi.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/kota dalam

mengupayakan akreditasi puskesmas adalah persentase jumlah

Puskesmtas yang telah terakreditasi dan dalam kurun waktu

Page 168: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

145

tertentu dibanding dengan jumlah seluruh puskesmas yang ada

dalam wilayah kerja dan kurun waktu yang sama.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Persentase Puskesmas yang terakreditasi

=

Jumlah Puskesmas terakreditasi di suatu wilayah dalam kurun

waktu tertentu

Jumlah seluruh Puskesmas di suatu wilayah kerja pada kurun

waktu yang sama

X

100%

e. Contoh Perhitungan

1. Di Kabupaten “X” terdapat 8 puskesmas dengan 4 puskesmas

diantaranya telah terakreditasi dengan rincian sebagai berikut :

No Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Terakreditasi Belum terakreditasi

1 Puskesmas A Dasar 2 Puskesmas B Dasar 3 Puskesmas C Madya 4 Puskesmas D Madya 5 Puskesmas E Belum akreditasi 6 Puskesmas F Belum akreditasi 7 Puskesmas G Belum akreditasi 8 Puskesmas H Belum akreditasi

JUMLAH 4 4 Hasil rekapitulasi pada tahun itu, jumlah puskesmas yang telah

terakreditasi tanpa memandang jenjang akreditasi = 4

puskesmas. Capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten “X”

dalam pemenuhan puskesmas`terakreditasi adalah 4/8 x 100%

= 50%.

f. Target

Target capaian kinerja Puskesmas Terakreditasi adalah sebagai

berikut :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2023 Target 70% 80% 100% 80% 100% 100%

g. Langkah-langkah Kegiatan

Page 169: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

146

1. Persiapan pemenuhan standar akreditasi oleh puskesmas

2. Pendampingan penggalangan komitmen

3. Pendampingan penyusunan self assesment awal dan

penyusunan POA.

4. Pendampingan penyusunan dokumen akreditasi

5. Pendampingan implementasi dokumen

6. Pre survey akreditasi

7. Survey akreditasi

8. Pendampingan pasca akreditasi

h. Monitoring dan Evaluasi

1. Pengumuman hasil survey dari komisi akreditasi

2. Pendampingan pasca akreditasi

i. Sumber Daya Manusia

1. Tim mutu puskesmas

2. Tim Pendamping akreditasi puskesmas

26. Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan

a. Pernyataan Standar

Setiap Puskesmas wajib menyediakan obat sesuai kebutuhan

sesuai standar dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan

kesehatan.

Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang wajib memberikan

pelayanan Kefarmasian dalam hal ketersediaan Obat sesuai

standar di wilayah Kabupaten Jombang dalam kurun waktu 1

(satu) tahun.

b. Pengertian

1) Ketersediaan obat adalah tersedianya obat dari sisi jenis dan

jumlah sebagai penunjang dalam pelayanan kesehatan di

Puskesmas sesuai dengan standar Formularium Kabupaten

Jombang.

Page 170: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

147

2) Ketersediaan Obat sesuai Kebutuhan adalah tersedianya obat

di Puskesmas untuk menunjang pelayanan kesehatan di

Puskesmas dari sisi jenis dan jumlah sesuai dengan

Formularium Kabupaten Jombang untuk Fasilitas Kesehatan

Tingkat Pertama (FKTP) serta Pedoman Penggunaan Obat

Rasional.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dalam

memberikan pelayanan Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan

dinilai dari Persentase Pelayanan Penyediaan Jenis Obat yang

dilaksanakan di Puskemas dalam kurun waktu tertentu

dibandingkan dengan Jenis Obat, perbelkes, dan/atau reagen yang

direncanakan untuk disediakan Puskesmas sesuai Formularium

Kabupaten dalam Kebijakan yang berlaku, di Puskesmas dalam

kurun waktu yang sama.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Ketersediaan Obat =

Jumlah total item obat, perbekkes, dan/atau reagen yang disediakan/diadakan/diminta di Puskesmas/Dinkes dalam kurun waktu tertentu Jumlah total item obat, perbekkes, dan/atau reagen yang direncanakan untuk disediakan/diadakan/diminta Puskesmas / Dinkes sesuai Fornas dalam Kebijakan yang berlaku, di Puskesmas/Dinkes dalam kurun waktu yang sama.

X

100%

e. Contoh Perhitungan

1) Di Dinkes : Jumlah total jenis obat, perbekes, dan reagen yang

terlaksana diadakan Dinas Kesehatan dalam kurun tahun

tertentu sejumlah 100 jenis.

Jumlah total jenis obat, perbekes, dan reagen yang akan

diadakan (direncanakan) Dinas Kesehatan dalam kurun tahun

tertentu sejumlah 120 jenis.

Page 171: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

148

Capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dalam

memberikan Pelayanan Ketersediaan Obat sesuai Kebutuhan

adalah 100/120 x 100% = 83,33%.

2) Di Puskesmas : Jumlah total jenis obat, perbekes, dan reagen

yang ada di Puskesmas ”X” sesuai permintaan ke GFK dalam

kurun tahun tertentu sejumlah 100 jenis. Jumlah jenis obat dari

Fornas yang diadakan sendiri oleh Puskesmas sebanyak 9 jenis.

Jumlah jenis obat yang harus tersedia di Puskesmas ”X” sesuai

standar adalah 144 jenis. Sehingga Capaian kinerja Puskesmas

”X” dalam ketersediaan obata adalah sebesar : 109 / 144 x 100%

= 75,69%.

f. Target

Target Capaian Kinerja Ketersediaan Obat adalah sebagai berikut :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target 80% 85% 90% 92% 94% 95%

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Merekapitulasi Rencana Kebutuhan Obat Puskesmas, Gudang

Farmasi Kabupaten, dan Kebutuhan Obat Program.

2) Menyesuaikan hasil dari point 1 dengan ketersediaan anggaran

dan ketersediaan obat di GFK.

3) Melakukan proses pengadaan sesuai ketentuan serta

menyelesaikan proses administrasinya.

h. Monitoring dan Evaluasi

Sistem Informasi Puskesmas (SP2TP)

i. Sumber Daya Manusia

1) Tenaga kefarmasian di Puskesmas

2) Tenaga kefarmasian di GFK dan Dinas Kesehatan

3) Tenaga transportasi logistik GFK

4) Pejabat pengadaan obat dan Perbekalan kesehatan di Dinas

Kesehatan.

Page 172: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

149

27. Sarana Keamanan Pangan yang Diterbitkan SPKP (Penerbitan

Sertifikat Keamanan Pangan)

a. Pernyataan Standar

Setiap pemilik atau penanggung jawab Industri Rumah Tangga

Pangan (IRTP) mendapatkan pelayanan Penyuluhan Keamanan

pangan sesuai standar.

Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang wajib memberikan

pelayanan Penyuluhan Keamanan Pangan di wilayah Kabupaten

Jombang dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.

b. Pengertian

1) Pelayanan Penyuluhan Keamanan Pangan sesuai standar adalah

pelayanan sertifikasi kepada pemilik atau penanggung jawab

Industri Rumah Tangga Pangan agar yang bersangkutan

memiliki pemahaman dan kemampuan atas beberapa hal yang

telah ditentukan dan dipersyaratkan dalam Peraturan Kepala

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.

2) Penyuluhan Keamanan Pangan adalah kegiatan yang bertujuan

untuk melakukan sertifikasi kepada Pemilik atau Penanggung

Jawab Industri Rumah Tangga Pangan agar yang bersangkutan

memiliki pemahaman dan kemampuan atas :

a) Materi Utama :

- Peraturan Perundang-undangan di bidang pangan

- Keamanan dan Mutu Pangan

- Teknologi Proses Pengolahan Pangan

- Prosedur Operasi Sanitasi yang Standar

- Cara Produksi Pangan yang Baik di Industri Rumah Tangga

- Persyaratan Label dan Iklan Pangan

b) Materi Pendukung :

- Pencantuman Label Halal

- Etika Bisnis dan Pengembangan Jejaring Bisnis IRTP

Page 173: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

150

3) Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati

dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang

diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi

manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku

pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan,

pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

4) Industri Rumah Tangga Pangan adalah perusahaan pangan yang

memiliki tempat usaha di tempat tinggal dengan peralatan

pengolahan pangan manual hingga semi otomatis.

c. Definisi Operasional Capaian Kinerja

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang dalam

memberikan pelayanan Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP)

dinilai dari cakupan Pelayanan Penyuluhan Keamanan Pangan

sesuai standar kepada pemilik atau penanggung jawab Industri

Rumah Tangga Pangan di wilayah Kabupaten Jombang dalam

bentuk penerbitan Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan (SPKP)

dalam kurun waktu satu tahun.

d. Rumus Perhitungan Kinerja

Sarana Keamanan Pangan yang Diterbitkan SPKP (Penerbitan Sertifikat Keamanan Pangan

=

Jumlah SPKP yang diterbitkan pada tahun tersebut

Jumlah SPKP yang diusulkan pada

tahun tersebut X

100%

e. Contoh Perhitungan

Di Kabupaten ”A” Jumlah calon peserta Penyuluhan Keamanan

Pangan (Pemilik atau Penanggung jawab Industri Rumah Tangga

Pangan) yang direncanakan pada pelaksanaan Penyuluhan

Keamanan Pangan dalam kurun waktu satu tahun adalah 80 calon

peserta. Jumlah peserta Penyuluhan Keamanan Pangan (Pemilik

atau Penanggung jawab Industri Rumah Tangga Pangan) yang

dinyatakan lulus panda penyuluhan dimaksud dan berhak

Page 174: dinkes.jombangkab.go.id SPM 201… · i KATA PENGANTAR Segala Puji bagi Allah SWT, karena dengan Rahmat dan karuniaNYA maka Buku Penetapan Target Indikator Dan Definisi Operasional

151

menerima Sertifikat Penyuluhan Keamanan pangan sejumlah 75

peserta.

Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten ”A” adalah sebesar

75/80 x 100% = 93,75%.

f. Target

Target Capaian Kinerja Penyuluhan Keamanan Pangan (Penerbitan

Sertifikat Keamanan Pangan) adalah sebagai berikut :

Tahun 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target 100% 100% 100% 100% 100% 100%

g. Langkah-langkah Kegiatan

1) Penyebaran informasi mengenai pelaksanaan Penyuluhan

Keamanan pangan

2) Pembukaan periode pendaftaran calon peserta Penyuluhan

Keamanan Pangan

3) Penyerahan Undangan Penyuluhan Keamanan Pangan kepada

calon peserta

4) Pelaksanaan Penyuluhan Keamanan Pangan

5) Penentuan kelulusan peserta Penyuluhan Keamanan Pangan

6) Penyerahan Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan.

h. Monitoring dan Evaluasi

Laporan Capaian kinerja Renstra/Vis& Misi Bupati Jombang .

i. Sumber Daya Manusia

1) Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Surabaya sebagai

narasumber

2) Tenaga farmasi di Seksi Kefarmasian, Alkes dan PKRT sebagai

narasumber, serta

3) Tenaga sanitarian di seksi Kesehatan Lingkungan, kesehatan

Kerja dan Olah Raga sebagai narasumber.