spesisikasi teknis

12
 BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 UMUM 1.1 Selain ketentuan-ketentuan dalam bab 1 tentang persyaratan umum dalam pembangunan, juga harus mengacu pada persyaratan teknis dari Standart Nasional Indonesia (SNI) Secara umum persyaratan teknis pada Kegiatan :  Pembangunan Bangunan Ruang Kelas Baru 1.2 Mengikuti ketentuan dalam Keputusan Menteri PU Nomor. 441/LPTS/1988 tanggal 10 Nopember 1988 tentang persyaratan teknis bangunan gedung, Keputusan Menteri PU nomor 468/KPTS/1998 tanggal 1 Desember 1998 tentang persyaratan teknis aksesibilitas pada bangunan umum dan lingkungan dan Keputusan Menteri PU. Nomor 02/KPTS/1995 tanggal 2 Januari 1995 tentang Ketentuan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran pada Bangunan Gedung. Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN 2. 1 Pekerjaan Pembangunan yang akan dilaksanakan adalah : Pembangunan Bangunan Ruang Kelas Baru SMAN I Bone Pembangunan Bangunan Ruang Kelas Baru SMA I Botumoito Pembangunan Bangunan Ruang Kelas Baru SMKN Anggrek Pembangunan Bangunan Ruang Kelas Baru SMAN I Gorontalo Pembangunan Bangunan Ruang Kelas Baru SMAN I Lemito Pembangunan Bangunan Ruang Kelas Baru SMKN Suwawa Pembangunan Bangunan Ruang Kelas Baru SMAN Tolinggula 2. 2 Lokasi : Kab. Bone Bolango, Kab. Boalemo Kab.Gorontalo Utara, Kota Gorontalo  Pasal 3 PENJELASAN GAMBAR-GAMBAR 3. 1 Untuk dapat memahami serta menghayati secara sempurna seluruh pekerjaan ini, kontraktor diwajibkan untuk mempelajari secara teliti, baik gambar maupun syarat-syarat pada Dokumen Pengadaan (Pelelangan) ini untuk meyakinkan diri bahwa benar-benar tidak terdapat lagi ketidakjelasan perbedaan ukuran-ukuran, perbedaan antar gambar-gambar serta kejanggalan atau kekeliruan lainnya. Apabila terdapat ketidakcocokan, perbedaan atau kejanggalan antar gambar- gambar yang satu dengan lainnya, maupun antar gambar-gambar dengan Dokumen Pengadaan (Pelelangan), maka kontraktor diwajibkan melaporkan hal-hal tersebut secepatnya kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan penjelasan dan penyelesaiannya. 3.2 Mengingat setiap kesalahan maupun kelalaian dan ketidaktelitian dalam melaksanakan satu bagian pekerjaan akan mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya, maka ketelitian pelaksanaan mutlak serta mendapat perhatian pertama. Kelalaian terhadap ketentuan ini dapat mengakibatkan dibongkarnya suatu hasil pekerjaan oleh Konsultan Pengawas, yang mengakibatkan suatu kerugian bagi kontraktor.

Upload: agusdirgahayu

Post on 14-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • VI-1

    BAB VI

    SPESIFIKASI TEKNIS

    Pasal 1 UMUM

    1.1 Selain ketentuan-ketentuan dalam bab 1 tentang persyaratan umum dalam pembangunan, juga harus mengacu pada persyaratan teknis dari Standart Nasional Indonesia (SNI)

    Secara umum persyaratan teknis pada Kegiatan :

    Pembangunan Bangunan Ruang Kelas Baru

    1.2 Mengikuti ketentuan dalam Keputusan Menteri PU Nomor. 441/LPTS/1988 tanggal 10 Nopember 1988 tentang persyaratan teknis bangunan gedung, Keputusan Menteri PU nomor 468/KPTS/1998 tanggal 1 Desember 1998 tentang persyaratan teknis aksesibilitas pada bangunan umum dan lingkungan dan Keputusan Menteri PU. Nomor 02/KPTS/1995 tanggal 2 Januari 1995 tentang Ketentuan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran pada Bangunan Gedung.

    Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN

    2.1 Pekerjaan Pembangunan yang akan dilaksanakan adalah : Pembangunan Bangunan Ruang Kelas Baru SMAN I Bone Pembangunan Bangunan Ruang Kelas Baru SMA I Botumoito Pembangunan Bangunan Ruang Kelas Baru SMKN Anggrek Pembangunan Bangunan Ruang Kelas Baru SMAN I Gorontalo Pembangunan Bangunan Ruang Kelas Baru SMAN I Lemito Pembangunan Bangunan Ruang Kelas Baru SMKN Suwawa Pembangunan Bangunan Ruang Kelas Baru SMAN Tolinggula

    2.2 Lokasi : Kab. Bone Bolango, Kab. Boalemo Kab.Gorontalo Utara, Kota Gorontalo

    Pasal 3 PENJELASAN GAMBAR-GAMBAR

    3.1 Untuk dapat memahami serta menghayati secara sempurna seluruh pekerjaan ini, kontraktor diwajibkan untuk mempelajari secara teliti, baik gambar maupun syarat-syarat pada Dokumen Pengadaan (Pelelangan) ini untuk meyakinkan diri bahwa benar-benar tidak terdapat lagi ketidakjelasan perbedaan ukuran-ukuran, perbedaan antar gambar-gambar serta kejanggalan atau kekeliruan lainnya. Apabila terdapat ketidakcocokan, perbedaan atau kejanggalan antar gambar-gambar yang satu dengan lainnya, maupun antar gambar-gambar dengan Dokumen Pengadaan (Pelelangan), maka kontraktor diwajibkan melaporkan hal-hal tersebut secepatnya kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan penjelasan dan penyelesaiannya.

    3.2 Mengingat setiap kesalahan maupun kelalaian dan ketidaktelitian dalam melaksanakan satu bagian pekerjaan akan mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya, maka ketelitian pelaksanaan mutlak serta mendapat perhatian pertama. Kelalaian terhadap ketentuan ini dapat mengakibatkan dibongkarnya suatu hasil pekerjaan oleh Konsultan Pengawas, yang mengakibatkan suatu kerugian bagi kontraktor.

  • VI-2

    3.3 Yang dimaksud dengan pekerjaan dalam uraian ini adalah segala hal yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan dan mengikuti gambar-gambar perencanaan serta penjelasan dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan (Pelelangan) ini termasuk didalamnya pengadan bahan-bahan, pengerahan tenaga kerja, peralatan yang diperlukan serta sarana lainnya, sehingga maksud dan tujuan terwujud sesuai dengan rencana.

    Pasal 4 SITUASI / PENEMPATAN BANGUNAN

    4 .1 Penempatan gedung disesuaikan dengan Block Plan/Gambar Si tuasi yang ada (menurut petunjuk pengawas lapangan/pihak user/pihak proyek).

    4 .2 Kontraktor harus mengadakan penel i t ian yang seksama terutama mengenai kondis i tanah/ lahan yang ada, sehingga dalam est imasi perhi tungan volume t idak ter jadi kesalahan-kesalahan yang mengakibatkan harga penawaran menjadi rendah.

    4 .3 Kelalaian dan ket idaktel i t ian kontraktor dalam hal ini t idak dapat di jadikan alasan untuk mengajukan klaim.

    Pasal 5

    PEKERJAAN PERSIAPAN, PERATAAN TANAH DAN PENGUKURAN

    5 .1 Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, kont raktor harus membersihkan lahan pekerjaan ter lebih dahulu dari pohon, rumput , alang-alang dan kotoran lainnya untuk mempermudah pengukuran dan penentuan pei l lanta i bangunan.

    5 .2 Kontraktor harus membentuk muka tanah dimana bangunan harus berdir i diatasnya.

    5 .3 Pei l lantai bangunan 0,00 gedung diambil 50 cm dari muka tanah rata-rata.

    5 .4 Kontraktor harus menyediakan tenaga pelaksana dan peralatan yang diperlukan dalam pengukuran dan pemasangan bouwplank (sepert i waterpas , s lang plas t ik , segi t iga s iku-s iku dan lain sebagainya) .

    5 .5 Ketepatan letak bangunan diukur dan di tempatkan sesuai dengan gambar rencana (block plan) , papan bouwplank minimal tebal 2 cm dari kayu kelas III yang sudah diserut bagian atasnya dan menempel pada t iang kayu kaso ukuran 5/7 cm.

    Dalam pelaksanaan pemasangan papan bouwplank harus benar-benar dibuat sedemikian rupa sehingga bagian permukaan atas papan betul-betul rata dan s iku dengan yang lainnya.

    Pasal 6 PEKERJAAN DIREKSIKEET, GUDANG DAN PAPAN NAMA

    PROYEK

    6 .1 Kontraktor harus membuat Direksikeet , Lost kerja dan gudang bahan / peralatan. Direksikeet dibuat terpisah dengan gudang dan lost kerja , untuk Direksikeet dibuat dengan ukuran 3x3 m, dan Gudang dan lost kerja dibuat dengan ukuran 3x3 m dengan kontruksi t iang dan dinding dari kayu kelas III, sedangkan atap dari genteng atau seng gelombang. Pada Direksikeet di lengkapi :

  • VI-3

    1 (satu) set meja tamu. 2 (dua) meja tulis setengah biro. Papan tulis. Soft Board untuk memasang gambar. Buku tamu dan buku direksi.

    6 .2 Kontraktor harus membuat dan memasang Papan Nama Proyek dengan ukuran 1.20x0.75 m dengan konst ruksi t iang dari kayu ukuran 8/12 cm dan papan tebal 2 cm atau mult iplek 12 mm, yang is inya sesuai dengan petunjuk direksi di lapangan.

    Pasal 7 PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN PASIR

    7 .1 Pekerjaan tanah. 7 .1 .1 Galian tanah dikerjakan pada semua gal ian pondasi dan gal ian

    saluran. Kedalaman gal ian harus disesuaikan dengan gambar dan pada saat pekerjaan pondasi akan di laksanakan keadaan gal ian harus benar-benar dalam keadaan kering.

    7 .1 .2 Urugan tanah kembal i kelubang pondasi hanya dapat di laksanakan atas persetujuan dari Konsul tan Pengawas, setelah di lakukan pemeriksaan pekerjaan pasangan pondasi , d i laksanakan lapis demi lapis sehingga padat .

    7 .1 .3 Sisa tanah bekas gal ian pondasi dapat dipergunakan untuk mengurug ket inggian lantai , kekurangannya dapat diambil dari luar lokasi pekerjaan.

    7 .1 .4 Tanah yang akan dipergunakan untuk urugan harus bers ih dari kotoran/humus dan harus diambil dari lokasi yang disetujui oleh direksi lapangan.

    7 .1 .5 Dalam pelaksanaan pekerjaan urugan, harus di lakukan lapis demi lapis dan harus dipadatkan dengan baby rol ler /s tamper .

    Sebelum di lakukan pengurugan, pada bagian tanah yang akan diurug harus dikupas ter leb ih dahulu sedalam 15 cm.

    7 .2 Pekerjaan Urugan Pasir 7 .2 .1 Urugan pasi r harus di laksanakan dibawah pondasi , lantai , rabat

    beton setebal 5 cm ( l ihat gambar) .

    7 .2 .2 Urugan pasi r harus dipadatkan dengan cara dis i ram ai r .

    Pasal 8 PEKERJAAN PONDASI

    8 .1 Pekerjaan pondasi telapak beton bertulang yang dimaksud adalah mel iput i : - Lantai kerja adukan 1 pc : 3 krl : 5 ps - Telapak pondasi dan kolom adukan beton Si temix K.225, ukuran

    besi beton dapat di l ihat pada gambar ker ja . 8 .2 Pekerjaan pondasi yang dimaksud adalah mel iput i :

    - Pasangan aanstamping batu kal i setebal 15 cm - Adukan 1 pc : 3 ps untuk kepala pondas i set inggi 20 cm. - Adukan 1 pc : 5 ps untuk bagian bawah pondasi .

    8 .3 Pada muka pondasi dan kolom-kolom beton bertulang harus dipasang s tek-s tek tulang yang besarnya sama dengan diameter tulangan kolom

  • VI-4

    tersebut , s tek-s tek tersebut harus di tanam dalam pondasi minimal 30 cm.

    8 .4 Khusus pondasi untuk yang berada dia tas tanah urugan, kontraktor harus menyesuaikan kedalamannya sesuai dengan gambar kerja .

    8 .5 Pelaksanaan pemasangan pondasi telapak beton bertulang dan pondasi batu kal i harus dibuat sesuai dengan ukuran yang ter tera pada gambar dan dipasang prof i le mel intang dari kaso/bambu antara sudut-sudutnya agar dapat menghasi lkan jalur - jalur yang betul-betul lurus dan s iku.

    Pasal 9 PEKERJAAN PASANGAN BATA

    9 .1 Semua dinding bangunan dipasang (setengah bata) yang diperkuat dengan kolom st ruktur 20/20dan kolom prakt is 12/12 cm beton bertulang, yang jarak peletakannya sesuai dengan gambar kerja . Bata merah yang dipakai adalah jenis bata bant ing yang berkual i tas baik, dan sebelum dipakai harus dibers ihkan dan di rendam ter lebih dahulu hingga buihnya habis .

    9 .2 Untuk pasangan dinding bata biasa d ipakai adukan 1 pc : 5 ps , sedangkan untuk pasangan bata mulai dari s loof beton bertulang sampai set inggi 60 cm diatas rencana lantai dipasang dinding t rasraam dengan adukan 1 pc : 3 ps . Untuk daerah kamar mandi dan WC t inggi pasangan bata adukan 1 pc : 3 ps dari s loof beton bertulang set inggi 160 cm.

    9 .3 Pasangan dinding bata t rasraam dengan adukan 1 pc : 3 ps , juga dipakai untuk memperkuat pasangan saluran ai r hujan dan pasangan pondasi rol lag batu kal i .

    PASAL 10 PEKERJAAN BETON BERTULANG

    1 0 .1 Bahan yang dipergunakan 1 0 .1 .1Port land Cement (PC)

    PC yang dipergunakan harus dari j enis menurut pera turan Port land Cement Indonesia 1972/NI-2. Semen harus sampai di tempat pekerjaan dalam kondis i baik, ser ta dalam kantong-kantong semen asl i dari pabrik dan harus 1 macam jenis produksi dalam negeri , b iasanya dipergunakan semen merk Tiga Roda atau merk Tonasa. Semen harus ters impan dalam gudang yang kedap ai r dan bervent i las i baik, dis impan diatas l antai set inggi 20 cm.

    1 0 .1 .2Agregate (pasi r beton, keriki l /batu pecah ) Agregate halus dan kasar dapat dipergunakan agregate a lami atau buatan asalkan memenuhi persyaratan PBI 1971 ( NI-2) . Agregate t idak boleh mengandung bahan yang dapat merusak beton dan tulangan terhadap karat , untuk i tu pemborong harus memberikan contoh-contoh ter lebih dahulu untuk disetujui oleh Konsul tan Pengawas .

    1 0 .1 .3A i r Air untuk campuran dan pemel iharaan beton harus dar i ai r

    bers ih dan t idak mrengandung zat-zat yang dapat merusak beton, ai r tersebut harus memenuhi persyara tan sesuai dengan Tata

  • VI-5

    Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal SNI 03-2834-1992.

    1 0 .1 .4Besi Beton Tulangan Besi beton/ tulangan yang dipergunakan harus dari besi beton dengan mutu U-24, Besi beton dengan ukuran D12, D10 & D8 yang dipakai adalah besi polos full , d imana disyaratakan kekuatan tegangan tar ik yang di i j inkan t idak boleh kurang dari 1400 kg/cm2. Apabi la baja tulangan o leh Konsul tan Pengawas diragukan kual i tasnya, maka harus diperiksa di lembaga Penel i t ian Bahan Bangunan atas biaya pemborong. Ukuran besi beton/ tulangan harus disesuaikan dengan gambar kerja , penggant ian dengan diameter lainnya hanya diperkenankan atas persetujuan Konsul tan Pengawas.

    1 0 .1 .5Bekist ing (acuan) Bahan bekis t ing atau acuan untuk plat beton l istplank, lantai s loof , kolom, balok r ingbalok dan talang menggunakan bekis t ing papan kayu kelas III, pemasangan acuan (bekis t ing) harus rapih dan kaku setelah beton dibongkar membentuk bidang yang rata dan pada saat pengecoran diusahakan ai r semen t idak keluar . Tiang-t iang penyangga (perancah) dari kayu dolken atau bambu atau balok kayu kelas II.

    1 0 .2 Macam Pembetonan. 1 0 .2 .1--Sloof 15 x 20 cm

    - Kolom : - Kolom prakt is 11 x 11 cm - Balok Latei 11/11 -Ring balok 15 x 20 cm

    1 0 .2 .2Rabat beton sekel i l ing bangunan dipergunakan beton tumbuk dengan campuran 1 pc : 3 ps : 5 kr setebal 7 cm.

    1 0 .3 Pelaksanaan Pengecoran Beton 1 0 .3 .1Pelaksanaan pengecoran beton di laksanakan setelah mendapat

    persetujuan dari Konsul tan Pengawas secara ter tul is . 1 0 .3 .2Sebelum dicor seluruh bekis t ing harus dibers ihkan dari kotoran

    dan dis i ram hingga permukaannya basah seluruhnya dan sengkang t idak boleh melekat pada bekis t ing, untuk i tu agar dibuatkan beton decking tebal 1 ,5 cm.

    1 0 .3 .3Pengadukan, pengangkutan, pengecoran dan perawatan beton harus di lakukan sesuai dengan ketentuan yang disyaratakan SNII 03-2834-1992, terutama yang harus diperhat ikan adalah : Pengadukan semua beton harus diusahakan dengan resdy mix

    untuk mendapat kan mutu beton sesuai yang disayaratkan . Pemadatan beton harus diusahakan dengan menggunakan beton

    t r i l ler (mesin penggetar) . 1 0 .3 .4Pembongkaran bekis t ing (acuan) ser ta perancah di laksanakan

    apabi la umur beton telah cukup, sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam PBI 1971.

    Pasal 11 PEKERJAAN PLESTERAN

  • VI-6

    1 1 .1 Sebelum diples ter bidang dinding harus dibasahi ter lebih dahulu sampai jenuh, agar adukan dapat melekat dengan baik.

    1 1 .2 Untuk pekerjaan ples teran dinding bata biasa dipergunakan adukan 1 pc : 5 ps , sedangkan untuk ples teran dinding t ras raam 1pc : 3 ps .

    1 1 .3 Untuk ples teran beton dipergunakan 1 pc : 3 ps , setelah dipermukaan beton yang akan d iples ter dikasarkan ter lebih dahulu dan dis i ram dengan ai r semen.

    1 1 .4 Semua pekerjaan ples teran dikerjakan dengan teknik sempurna, bidang-bidangnya rata, tegak lurus/s iku terhadap bidang lainnya kemudian diaci atau dihaluskan permukaannya dengan digosok sampai l icin . Agar didapat bidang ples teran yang rata permukaannya maka dalam pelaksanaannya pemborong harus menginstruksikan kepada tukang batu agar membuat kepala-kepala ples teran set iap bidangnya.

    1 1 .5 Pada set iap ples teran yang bertemu dengan kusen pintu dan jendela / bouvenl ight agar dibuat tal i a i r dengan lebar dan dalam 1 cm.

    Pasal 12 PEKERJAAN LANTAI

    1 3 .1 Bahan-bahan Untuk lantai ruangan dipergunakan jenis lantai keramik ukuran 30x30 cm, untuk lantai KM/WC dipergunakan jenis lantai keramik ukuran 20x20 cm dan untuk dinding KM/WC dipergunakan jenis lantai keramik ukuran 20x25 cm. Semua keramik menggunakan keramik KW I. Untuk lantai kamar KM/WC, sebelum dipasang keramik, ter lebih dahulu permukaan lantainya di lapis i dengan Water Proof.

    1 3 .2 Cara pelaksanaan Sebelum pemasangan lantai keramik dimulai , kontraktor waj ib memeriksa lapisan dasarnya terutama lapisan pasi r ser ta menjamin lapisan dasarnya rata dan padat . Untuk semua pasangan lantai dan dinding keramik menggunakan adukan 1 pc : 3 ps . Pada sekel i l ing ruangan yang dipasang lantai keramik harus dicat menggunakan pl int keramik set inggi 10 cm dari muka lantai . Pada saat penyerahan pertama peker jaan semua permukaan lantai dalam keadaan bers ih dari kotoran yang menempel pada muka lantai .

    Pasal 13 PEKERJAAN KUSEN PINTU/JENDELA DAN DAUN

    PINTU/JENDELA

    1 4 .1 Pekerjaan kayu yang dimaksud adalah pekerjaan membuat : Kusen pintu/ jendela /bouvenl ight Daun pintu/ jendela

    1 4 .2 Untuk pekerjaan kusen pintu / jendela / bouvenl ight diguna-kan kayu kelas I setara kayu las i .

    1 4 .3 Untuk daun pintu dan daun jendela d iguna-kan kayu kelas I atau setara kayu Cempaka.

    1 4 .4 Ukuran kayu yang d ipergunakan adalah : Untuk semua type kusen dengan ukuran 5/14 (ukuran jadi) . Untuk daun pintu dengan ukuran 3,5/12 cm, 3,5/15 dan 3,5 /20 cm Untuk daun jendela dengan ukuran 3/8 cm

  • VI-7

    Pasal 14 PEKERJAAN KUDA-KUDA, RANGKA ATAP DAN PLAFOND

    1 5 .1 Pekerjaan kuda-kuda yang dimaksud adalah pekerjaan membuat : Rangka kuda-kuda, gording dan nok Rangka atap Rangka plafond

    1 5 .2 Kuda-kuda mengunakan kayu kelas II . Ukuran kuda-kuda diambil kemiringan sebesar 30 ( t iga puluh derajat )atau disesuaikan gambar. Sebagai pengikat antar kuda-kuda digunakan s i lang angin dan ikatan gempa.

    1 5 .3 Untuk pekerjaan rangka atap dibuat dari kayu kelas II yang kering dan berkual i tas baik, pada set iap sambungan atau pen harus dicat dengan meni kayu. Ukuran kayu untuk kuda-kuda, gording, balok nok, papan rui ter disesuaikan dengan gambar kerja .

    1 5 .4 Untuk pekerjaan papan l is tplank tumpang sari dipergunakan kayu kelas II yang kering dan berkual i tas baik dengan ukuran yang disesuaikan dengan gambar. Untuk sambungan papan l is tplank dipergunakan s is tem ekor burung agar permukaan l is tplank menjadi rata .

    1 5 .5 Untuk pekerjaan rangka plafond digunakan kayu kelas II yang kering dengan ukuran : Rangka menempel pada dinding 5/7 cm Rangka pembagi 5/5 cm Gantungan plafond sebagai penguat menggunakan besi beton 8 mm Plafond t r iplek untuk semua ruangan Triplek yang dipakai dengan ukuran 60x80 cm tebal 3 mm. Rangka plafond harus dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk bidang bagian bawah yang rata, untuk i tu permukaan yang akan dipasang t r iplek harus diserut ter lebih dahulu. Untuk bagian s is i plafond yang menempel didinding/ l is tplank

    dipasang l is t profi l . sp 4 Untuk mengamankan kayu gording, nok dan konstruksi kayu bagian atas bangunan dari serangan rayap, semua kayu tersebut di labur atau direndam pada bak penampungan dengan bahan res idu.

    Pasal 15 PEKERJAAN PENUTUP ATAP

    1 6 .1 Pekerjaan penutup yang dimaksud adalah pemasangan Atap Gelombang BJLS 20 K1. Kontraktor harus memberikan contoh ter lebih dahulu sebelum mendatangkan material tersebut untuk mendapatkan persetujuan ter lebih dahulu dari Konsul tan Pengawas . Dalam pemasangannya harus diperhat ikan benar-benar dan dipasang sedemikian rupa agar jangan sampai ter l ihat bergelombang dan alurnya t idak lurus , yang mengakibatkan kel ihatan t idak es te t ika.

    1 6 .2 Pekerjaan pemasangan bubungan Seng Plat BJLS 30 K1 Untuk Jurai , d ipasang dengan cara dipaku, sebelumnya bagian yang akan dipasang

  • VI-8

    bubungan agar dibers ihkan ter lebih dahulu dan dimal dengan di tar ik benang antara ujung dengan ujungnya agar permukaan menjadi lurus .

    Pasal 16 PEKERJAAN KACA

    1 7 .1 Semua jenis kaca yang dipergunakan adalah jenis kaca polos dengan tebal 5 mm yang semutu dengan merk Asahi , dipasang untuk daun jendela.

    1 7 .2 Semua l is t kaca dipasang dengan kuat dan kokoh, pada sponning agar diberi dempul .

    1 7 .3 Mengingat s i fat kaca akan memuai pada saat terkena s inar matahari , maka dalam pelaksanaan pemasangan agar diberi jarak antara l i s t dengan kaca beberapa mil imeter .

    Pasal 17

    PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN KUNCI

    1 8 .1 Untuk engsel pintu dan jendela dipakai engsel pintu dan jendela merk Unylon yang berkual i tas baik semutu produksi DN, dipasang sebanyak 3 buah untuk set iap daun pintu dan 2 buah untuk set iap daun jendela, dengan ukuran : Untuk daun pintu ukuran 4 dan Untuk daun jendela ukuran 3.

    1 8 .2 Seluruh pintu-pintu dipasang kunci tanam yang berkual i tas baik, pada set iap pintu double harus dipasang expanyolet tanam.

    1 8 .3 Set iap daun jendela dipasang grendel kuningan dan dipasang kai t angin besar t ype kai t yang berkual i tas baik.

    1 8 .4 Untuk angkur kusen pintu/ jendela dipasang dari besi beton 12 mm. Pasal 18

    PEKERJAAN CAT DAN LABURAN

    1 9 .1 Bahan-bahan 1 9 .1 .1Cat dinding yang digunakan adalah semutu Metrol i te . 1 9 .1 .2Cat kayu l is tplank yang digunakan adalah semutu Glotex . 1 9 .1 .3Poli turan kusen, daun pintu dan daun jendela

    1 9 .2 Cara Pelaksanaan 1 9 .2 .1Mengecat dinding ( tembok, kolom dsb).

    Permukaan yang akan dicat ter lebih dahulu harus dibers ihkan dan digosok dengan ampelas dinding atau kain yang basah kemudian dinding diplamur dengan menggunakan plamur tembok yang berkual i tas baik dan setelah kering baru digosok dan diampelas halus sehingga permukaan menjadi l icin dan rata, kemudian baru di labur dengan cat dinding, pal ing sediki t 3 kal i dengan rool yang lebarnya minimal 25 cm. Begi tupun untuk mengecat kolom-kolom beton dan plafond, digunakan dengan cara tersebut diatas .

    1 9 .2 .2Mengecat kayu (papan l is tplank).

  • VI-9

    Permukaan papan l is tplank yang akan dicat ter lebih dahulu harus dibers ihkan dari kotoran-kotoran yang melekat pada papan l is tplank. Pada bagian kayu yang berlubang harus diberi dempul kayu dan setelah kering baru diampelas hingga ra ta dan halus , selanjutnya dicat dasar dan dica t dengan cat kayu pal ing sediki t 3 kal i .

    1 9 .2 .3Pli turan kusen pintu/ jendela, daun pintu / jendela. Yang dimaksud dengan pekerjaan p l i turan adalah pl i turan sampai rata (pl i turan jadi) , dengan pengert ian bahwa dalam pekerjaan tersebut telah termasuk pekerjaan-peker jaan penghalusan, plamur/pendempulan dan pl i turan akhir dengan cara disemprotkan dengan mesin penyemprot pl i tur .

    1 9 .2 .4Pelaksanaan pekerjaan pengecatan dan pl i turan selain dengan cara tersebut diatas , harus sesuai dengan persyaratan yang telah di tentukan.

    1 9 .2 .5 Warna cat untuk dinding, plafond, maupun papan l is tplank harus dikonsul tas ikan dengan pemil ik / pengguna bangunan (bouwheer) .

    Pasal 19 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK DAN ARMATUR

    2 0 .1 Lingkup Pekerjaan 2 0 .1 .1Pemasangan 1 (satu) buah panel induk dengan s is tem MCB 2 0 .1 .2Pemasangan 3 ( t iga) buah pemisah arus merk Hager atau

    sejenis . 2 0 .1 .3Pemasangan instalas i t i t ik cahaya serta s top kontak. 2 0 .1 .4Pemasangan armatur lampu-lampu yang besar wat t dan jenisnya

    sesuai dengan gambar. 2 0 .2 Syarat-syarat pemakaian bahan

    2 0 .2 .1Komponen panel induk dan pembagi terbuat dari besi plat tebal 2 mm dengan f inishing dicat ant i bakar , dan komponen yang dipakai adalah type Motor Circui t Bracker (MCB) dipasang didepan yang mana menghubungkan arus dari Gardu induk kesemua box pemisah arus . Kabel dari panel ke t iap-t iap box pemisah arus menggunakan 3x6 mm.

    2 0 .2 .2Pemasangan Box pemisah arus merk Hager atau sejenis dipasang t iap lantai MCB kapasi tas 25 ampere t iap MCB nya. Dari box pemisah arus ket iap-t iap blok ruangan menggunakan kabel 3x4 mm merk Eterna.

    2 0 .2 .3Saklar engkel atau double dan s top kontak semutu merk Broco. 2 0 .2 .4Kabel-kabel ins talas i didalam ruangan d ipakai jenis kabel NYM

    3x2,5 mm dengan kual i tas semutu Eterna, sedangkan untuk kabel Teovoer digunakan kabel 3x4 mm.

    2 0 .2 .5Jenis lampu yang dipakai : Lampu SL11 wat t Lampu SL 18 wat t Lampu TL 2x20 wat t

    2 0 .2 .6Pipa untuk instalas i digunakan pipa Condui t atau PVC.

  • VI-10

    2 0 .3 Pemasangan t i t ik lampu, saklar dan s top kontak 2 0 .3 .1Tinggi saklar dan s top kontak di tentukan 1,50 m dari

    permukaan lantai se tempat . Tiap-t iap s top kontak harus diberi penghantar tanah.

    2 0 .3 .2Pemasangan t i t ik lampu/armatur dari jenis lampu yang telah di tentukan dan dipasang sesuai dengan jumlah yang ter tera dalam gambar.

    2 0 .4 Sistem pentanahan (grounding) 2 0 .4 .1 Stop kontak dan panel induk/pembagi harus dihubungkan

    dengan tanah atau s i s tem pentanahan (grounding). 2 0 .4 .2 Sistem pentanahan a tau grounding terdir i dari kawat BC 10 mm,

    kawat tersebut dimasukkan kedalam pipa besi galvanis diameter 1 atau sesuai dengan petunjuk PLN setempat dengan kedalaman 3 m atau sampai tercapai s is tem pentanahan.

    2 0 .5 Gambar Kerja dan Penguj ian 2 0 .5 .1 Kontraktor harus menyiapkan gambar kerja ins talas i l i s t r ik

    yang sebenarnya yang dibuat oleh instalatur yang mempunyai ser t i f ikat / PAS PLN.

    2 0 .5 .2 Sebelum seluruh pekerjaan l is t r ik diserahkan harus diadakan uji coba ter lebih dahulu dan disaksikan oleh Konsul tan Pengawas atas uj i coba tersebut .

    Pasal 20 PENYERAHAN PEKERJAAN

    Kontraktor harus menyelesaikan semua bagian pekerjaan yang ter tera dalam kontrak. Gambar-gambar dan Syarat -syarat pada Dokumen Pengadaan (Pelelangan) ataupun perubahan yang terdapat dalam Beri ta Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijz ing) , sehingga pekerjaan dapat di ter ima dengan baik oleh Konsul tan Pengawas dan Pihak Pemimpin Bagian Proyek. Pada saat pekerjaan akan diserah-ter imakan untuk per tama kal inya (Provis ional Hand Over - PHO), Kontrak tor harus menyerahkan :

    Gambar-gambar yang sebenarnya (As Bui l t Drawings) yang telah disetujui .

    Gambar instalas i l i s t r ik yang sebenarnya. Foto-foto pelaksanaan pekerjaan.

  • VI-11

    Bersama-sama dengan Konsul tan Pengawas, kontraktor harus menel i t i , mencatat dan menye tujui , bagian-bagian pekerjaan yang belum sempurna, untuk dibuatkan daftar (Check Lis t ) pekerjaan-pekerjaan yang akan diperbaiki dalam masa pemel iharaan.

    GORONTALO, 5 MARET 2009 DIBUAT OLEH

    Konsultan Perencana SETUJU MELAKSANAKAN

    CV./PT. ..

    ..

    Direktur

    CV. ILOBULEA KONSULTAN

    TTD

    ABD. AZIS Ir.ACHMAD BAGULU

    Direktur

    MENGETAHUI/ MENYETUJUI

    PEJABAT PENGGUNA ANGGARAN

    TTD

    Drs.ABD.RAHMAN HUSAIN NIP.1964 O119 1989 03 1007

    PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN

    TTD

    Drs.UDIN ADAM NIP.