spesifikasi teknis kapal d31107022.docx

58
6.1.SPESIFIKASI TEKNIK 6.1.1. TUJUAN A. Tujuan 1. Spesifikasi ini bersama gambar Rencana Umum sebagai petunjuk bagi pelaksana pembangunan (selanjutnya disebut kontrak) dalam merencanakan (disain), membangun, melengkapi dan menyerahkan 1 (satu) unit kapal penumpang barang ukuran 1000 GT (selanjutnya disebut kapal) yang dipesan oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. 2.Kapal direncanakan, dibangun dan dilengkapi agar laik untuk dioperasikan di perairan Indonesia di daerah pelayaran pantai, konstruksi kuat dan dengan kemampuan olah gerak baik dan dikelaskan kepada Biro Klasifikasi Indonesia (selanjutnya disebut klasifikasi). Kapal dan semua perlengkapannya serta semua yang terpasang padanya dan mesin- mesin di desain dan dikonstruksikan di bawah pengawasan klasifikasi 3. Kapal dibangun dari bahan baja sedang, konstruksi las penuh, berbaling - baling satu yang digerakkan oleh 2 (dua) mesin diesel, bentuk badannya dibuat sedemikian rupa sehingga visualisasi dari rumah kemudi baik, mudah untuk dikendalikan serta mempunyai sudut trim yang baik. a. Hull, superstructure dan deck house terbuat dari bahan baja sedang (mild steel) sesuai standar Biro Klasifikasi Indonesia. b. Untuk upper deck dipakai bahan baja berkekuatan sedang (mild steel). c. Pada ruangan-ruangan dilapisi isolasi sesuai jenis dan peruntukannya. d. Stabilitas kapal harus sesuai dengan persyaratan kapal penumpang. 4. Kapal dilengkapi dengan sebuah cargo hold (ruang muat) dan ruang penumpang, rumah kemudi dan ruang ABK, pengendalian mesin utama dilakukan dari ruang kemudi.

Upload: sandy-hunt

Post on 13-Aug-2015

822 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

6.1.SPESIFIKASI TEKNIK

6.1.1. TUJUAN

A. Tujuan

1. Spesifikasi ini bersama gambar Rencana Umum sebagai petunjuk bagi pelaksana pembangunan (selanjutnya disebut kontrak) dalam merencanakan (disain), membangun, melengkapi dan menyerahkan 1 (satu) unit kapal penumpang barang ukuran 1000 GT (selanjutnya disebut kapal) yang dipesan oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

2. Kapal direncanakan, dibangun dan dilengkapi agar laik untuk dioperasikan di perairan Indonesia di daerah pelayaran pantai, konstruksi kuat dan dengan kemampuan olah gerak baik dan dikelaskan kepada Biro Klasifikasi Indonesia (selanjutnya disebut klasifikasi). Kapal dan semua perlengkapannya serta semua yang terpasang padanya dan mesin- mesin di desain dan dikonstruksikan di bawah pengawasan klasifikasi

3. Kapal dibangun dari bahan baja sedang, konstruksi las penuh, berbaling - baling satu yang digerakkan oleh 2 (dua) mesin diesel, bentuk badannya dibuat sedemikian rupa sehingga visualisasi dari rumah kemudi baik, mudah untuk dikendalikan serta mempunyai sudut trim yang baik.

a. Hull, superstructure dan deck house terbuat dari bahan baja sedang (mild steel) sesuai standar Biro Klasifikasi Indonesia.

b. Untuk upper deck dipakai bahan baja berkekuatan sedang (mild steel).

c. Pada ruangan-ruangan dilapisi isolasi sesuai jenis dan peruntukannya.

d. Stabilitas kapal harus sesuai dengan persyaratan kapal penumpang.

4. Kapal dilengkapi dengan sebuah cargo hold (ruang muat) dan ruang penumpang, rumah kemudi dan ruang ABK, pengendalian mesin utama dilakukan dari ruang kemudi.

5. Kontraktor bertanggung jawab penuh dalam membangun, melengkapi, kesempurnaan perencanaan dan menyerahkan kapal kepada pemesan, termasuk pula mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang.

6. Bahan, mesin-mesin dan perlengkapan kapal sebelum digunakan harus mendapatkan persetujuan pemberi tugas. Apabila dalam pengujian, percobaan dan pemakaian dalam masa garansi dijumpai bagian yang tidak berfungsi dengan baik, maka kontraktor harus segera memperbaiki/mengganti bagian tersebut dan menanggung semua biaya yang dikeluarkan sehubungan degan penggantian tersebut apabila kerusakan tersebut disebabkan oleh kesalahan operasional maka segala biaya yang timbul menjadi beban pemberi tugas.

7. Apabila ada sesuatu yang tidak tercantum dalam spesifikasi dan dokumen- dokemen kontrak lainnya tetapi diperlukan untuk kesempurnaan operasi kapal (sesuai peraturan klas), maka kontraktor harus melengkapinya atas biaya kontraktor.

Page 2: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

8. Gambar dan spesifikasi teknis satu sama lain saling melengkapi. Sesuatu yang tertulis dalam spesifikasi teknis dan tidak ada di dalam gambar atau sebaliknya, dianggap ada kedua-duanya. Apabila ada pertentangan antara kontrak, spesifikasi teknis dan gambar-gambar, kecuali disepakati lain oleh kontraktor dan pemesan maka urutan kekuatan hukumnya adalah:

a. Kontrak

b. Spesifikasi teknis

c. Gambar-gambar

Bila ada sesuatu yang tercantum lebih dari satu kali, maka harus diartikan hanya sekali.

9. Apabila kontraktor menganggap perlu diadakannya perubahan spesifikasi, maka atas persetujuan pemesan perubahan tersebut dapat dilakukan tetapi percobaan kapal pada tenaga kontinyu maksimum (MCR) harus tetap tercapai dan semua peraturan dan ketentuan yang berlaku tetap terpenuhi.

10. Dokumen-dokumen yang diajukan kepada pemesan sejauh mungkin harus menggunakan bahasa Indonesia dan standar ukuran yang dipakai adalah matrik atau standar lainnya yang umumnya dipakai, dan harus disetujui pemberi tugas.

Kondisi lingkungan yang dijadikan patokan adalah :

- Suhu udara sekeliling 37° C

- Kelembaban udara maksimum 95° C

- Suhu udara kamar mesin maksimum 45° C

- Tekanan Barometrik 76 mm HG

B. Ukuran Utama

Panjang seluruh LOA = m

Panjang antara garis tegak LBP = 99.35 m

Lebar (moulded) B = 18.42 m

Tinggi (moulded) D = 10.92 m

Sarat air d = 7.32 m

Kecepatan dinas = 13 Knot

Kecepatan percobaan =

Daya mesin utama = 2414 HP

Jarak jelajah kapal = 960 mil

Page 3: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

C. Kapasitas

Penumpang = 19

Single bed = 226

Double bed = 100

Orang seat

Barang = 9593.53 m3

Tangki bahan bakar (BJ = 0,890) = 66.66 Ton

Tangki air tawar (BJ = 1,000) = 57.66 Ton

Tangki ballas (BJ = 1,025) = 178.049 Ton

Tangki minyak lumas( BJ= 0,92) = 0.23 Ton

Tangki kotoran (sewage tank) = 21,78 m3

D. Awak Kapal

Jumlah awak kapal waktu operasi 19 (sembilan belas) orang, jumah

awak kapal tersebut dapat berubah-ubah disesuaikan dengan

peraturan yang berlaku.

E. Peraturan-peraturan dan Klasifikasi

Kapal dibangun sesuai dengan peraturan-peraturan pemerintah

(statutory) beserta dan peraturan BKI :

1. Peraturan Keselamatan kapal dalam negeri (Peraturan Nasional)

2. Peraturan garis muat kapal-kapal pelayaran dalam negeri Indonesia (PGMI 1986)

3. Solas 1974

4. Peraturan pengukuran kapal TMS 1969

5. Peraturan MARPOL

6. COLREG 1972 beserta amendemennya

7. IMO Resolution A.468 (XII) 1982 “Code of Noise Level on Board Ships”

8. Standar SNI, DIN, JIS

9. STP 71/73

Page 4: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

10. STCW 95

11. Peraturan BKI

12.Peraturan-peraturan yang berlaku dan aturan baru yang diberlakukan pada masa pembangunan kapal untuk kapal jenis ini.

F. Pengawasan

Pengawasan pembangunan kapal dilakukan oleh pihak konsultan dan pengawas sesuai dengan wewenang yang diberikan oleh pemberi tugas. Pemberi tugas, konsultan dan pengawas harus diberikan kebebasan memasuki galangan kontraktor untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan. Kontraktor harus menyediakan tempat kerja berikut peralatannya untuk keperluan pemberi tugas, Konsultan dan pengawas di lokasi pembangunan kapal. Untuk keperluan pengawasan, pemberi tugas, konsultan dan pengawas dapat mempergunakan fasilitas yang tersedia di galangan seperti telepon, telex, fax, dan lain lain. Kontraktor harus menunjuk petugas pengawasan mutu (quality control) yang bersama-sama dengan konsultan pengawas melakukan pemeriksaan mutu pekerjaan.

G. Perencanaan standar khusus

1. Ketentuan umum

a. Perencanaan dilakukan dengan pertimbangan agar dapat dihasilkan kapal yang dapat dioperasikan dengan aman, mudah pemeliharaannya dan tersedia atau mudah mendapatkan suku cadangnya.

b. Ukuran-ukuran konstruksi (scantling) harus memenuhi persyaratan BKI.

c. Standar minimal untuk pelaksanaan konstruksi adalah standar galangan kapal Indonesia.

2. Stabilitas, Trim, dan Garis muat

a. Kapal harus memiliki stabilitas dan trim yang baik dan mampu dioperasikandalam semua kondisi normal.

b. Perhitungan stabilitas untuk kapal kosong dan berbagai kondisi harus mendapat persetujuan/pengesahan dari Ditjen Perhubungan Laut.

c. Penentuan/penempatan garis muat harus memeuhi perauran garis muat kapal- kapal pelayanan dalam negeri (PGMI 1986)

3. Tingkat kebisingan (Noise)

Tingkat kebisingan yang diperkenankan adalah :

Ruang kemudi Max 85 db (A)

Ruang crew dan penumpang Max 65 db (A)

Page 5: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

Ruang mesin Max 110 db (A)

Ruang muat Max 75 db (A)

4. Getaran (Vibration)

Getaran harus diukur dan dievaluasi sesuai dengan standar ISO 6954 dan harus berada dalam daerah “No-Complaint” atau average.

5. Pengecekan berat

Perhitungan dan pengecekan berat harus dilakukan dalam perencanaan dan pembangunan kapal. Penyimpangan daya muat untuk draft yang ditentukan harus dihindarkan.

H. Bahan dan Pengerjaan

1. Bahan, mesin-mesin dan perlengkapan kapal harus baru, tidak cacat dan cocok untuk dipakai di laut (marine use). Komponen-komponen yang dibeli unuk keperluan kapal harus dibeli melalui agen resmi atau local suplier yang ditunjuk, khususnya untuk motor induk dan motor Bantu. Komponen yang diutamakan adalah produksi atau assembling dalam negeri, dengan sertifikat BKI.

2. Setiap bahan, mesin dan perlengkapan kapal yang diatur dalam peraturan klasifikasi, harus memiliki sertifikat Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).

3. Mesin-mesin dan perlengkapan kapal tertentu harus diberi label tetap yang berisi nomor seri, kapasitas dan data-data lainnya yang diperlukan untuk memudahkan pemeliharaannya.

4. Mesin-mesin dan perlengkapan kapal tertentu harus dilengkapi alat-alat dan suku cadang sesuai dengan peraturan BKI (range spart group B).

5. Pembangunan kapal harus dilaksanakan dengan cara dan system yang baik, mempergunakan tenaga-tenaga ahli dan berpengalaman dibidangnya. Sistem pembangunan harus disetujui pemberi tugas. Perlengkungan pelat untuk daerah radius bilga diusahakan dilakukan dengan mesin roll. Untuk pelaksanaan pekerjaan pemasangan instalasi mesin induk, mesin bantu, pengecatan dan lain- lain harus sesuai dengan petunjuk dan standar pabrik pembuat (manufacture).

6. Pelaksanaan pekerjaan pembangunan dan pemilihan bahan mesin-mesin dan perlengkapan kapal harus dapat menghasilkan kapal yang sempurna dalam pengoperasiannya dan mudah dalam pemeliharaannya.

7. Jadwal pelaksanaan pembangunan kapal harus disampaikan kepada pemberi tugas selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah kontrak ditanda tangani. Apabila dalam pelaksanaan pembangunan terjadi penyimpangan dari jadual, maka kontraktor harus mengambil langkah-langkah seperlunya agar jadual penyelesaian dan penyeraan kapal tetap terpenuhi.

Page 6: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

8. Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan kontraktor harus menunjuk pimpinan pelaksana yang diberi wewenang penuh mengatur pelaksanaan pekerjaan. Surat penunjukan pimpinan pelaksanaan agar disampaikan kepada pemberi tugas pelaksanan pekerjaan dimulai.

I. Percobaan dan Pengujian

1. Percobaan/pengujian galangan

a. Pengujian (Testing)

- Prosedur dan jadwal pengujian harus mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas. Pengujian untuk persyaratan klasifikasi harus pula mendapat persetujuan BKI.

- Pengujian kekedapan harus melaksanakan antara lain tangki–tangki, jendela, pintu–pintu, instalasi pipa serta pengujian kampuh las dengan radiography.

- Mesin-mesin dan peralatan harus diperiksa kesempurnaan instalasinya dan memenuhi ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan.

- Test fungsi peralatan dan perlengkapan kapal.

b. Percobaan dok ( Dok trial )

- Sebelum pelaksanaan percobaan berlayar ( sea trial ) percobaan dok harus dilaksanakan terlebih dahulu dan sesuai dengan persyaratan.

- Pecobaan dok meliputi :

Percobaan mesin induk dan mesin Bantu.

Pompa-pompa dan perlengkapan kamar mesin lainnya.

Kemudi dan mesin kemudi.

Test beban batang muat.

2. Percobaan Kemiringan ( Inclining Test )

Percobaan Kemiringan merupakan / inclining test harus dilakukan untuk mengetahui berat dan letak titik berat kapal kosong. Perhitungan stabilitas kapal harus dilakukan berdasarkan hasil percobaan kemiringan tersebut. Percobaan ini dilakukan menurut prosedur yang dibuat oleh Kontraktor dan disetujui oleh Pemberi Tugas. Pelaksaan percobaan inclining test harus dihadiri oleh Marine Inspector, konsultan pengawas, dan pemberi tugas atau wakilnya yang ditunjuk.

3. Pelayaran Percobaan

Sebelum melakukan pelayaran percobaan, kompas harus ditimbal ( Compasseren ) yang dilakukan oleh pihak yang berwenang. Pelayaran percobaan harus dilakukan berdasarkan

Page 7: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

suatu program yang disetujui oleh pemberi tugas dan harus memenuhi persyaratan BKI. Pengukuran kecepatan percobaan dilakukan dengan kondisi sebagai berikut:

a. Pada kondisi sarat air penuh.

b. Perairan yang cukup dalam dan lebar.

c. Permukaan air tenang.

d. Kecepatan angin maksimum Beaufort 3.

Apabila kondisi di atas tidak dapat dipenuhi, maka diadakan perhitungan koreksi kecepatan. Percobaan kapal harus dihadiri oleh BKI, Pemberi Tugas/Pengawas dan pihak pembuat mesin utama atau wakilnya.

Percobaan ini meliputi :

- Percobaan kecepatan dengan beban mesin, 25%, 50%, 75%, Ekonomi rating, 100%, dan 110%.

- Hasil pengukuran kecepatan tersebut dibuat dalam kurva dan diserahkan kepada Pemberi Tugas.

- Percobaan cikar kiri / kanan.

- Percobaan maju, mundur, dan crash stop.

- Percobaan/pengujian pengoperasian jangkar dan peralatan-peralatan lain.

- Percobaan Inersia.

- Percobaan ketahanan berlayar minimum 4 jam disertai dengan pengukuran pemakaian bahan bakar.

- Percobaan spiral test dan reserve spiral test.

- Manoeuvring test.

- Low speed rudder effective test.

- Vibration and noise measurement.

Setelah pelayaran percobaan selesai harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh dari mesin-mesin utama, mesin-mesn Bantu dan peralatan-peralatan bantu lainnya yang penting. Hasil pengujian diberitakan dalam berita acara.

J. Sertifikat Dan Surat – Surat Kapal

Sertifikat - sertifikat berikut harus diberikan, diserahkan oleh Kontraktor kepada Pemberi Tugas pada waktu penyerahan kapal :

1. Sertifikat Klas.

Page 8: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

2. Sertifikat Pembangunan.

3. Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang

4. Sertifikat Garis Muat.

5. Surat Ukur Internasional

6. Compass adjustment and calibration certificate

7. MARPOL 73/78

8. Letter of compliance of IMO resolution oleh klasifikasi

9. Navigation Aid Certificate

10. Dead weight calculation sheet

11. Stability booklet disetujui klasifikasi

12. Certificate crane

13. Record of Safety Equipment and Conctruction

14. Sertifikat-sertifikat lain yang diperlukan untuk pengoperasian kapal.

K. Gambar-Gambar Rancangan Dan Dokumen-Dokumen Operasional

Gambar Rencana Umum yang terlampir dalam Spesifikasi teknis dipakai sebagai acuan dasar oleh galangan pembangun. Galangan dapat mengajukan desain yang sejenis dengan desain tersebut. Penyimpangan desain tersebut harus dapat persetujuan Pemberi Tugas. Gambar-gambar lain serta dokumen-dokumen termasuk gambar kerja yang diperlukan untuk pembangunan kapal tersebut harus dibuat oleh Kontraktor dan disetujui Pemberi Tugas dan Klasifikasi antara lain:

a. Hull (Lambung Kapal)

1). Rencana Umum (General Arrangement)

2). Rencana Garis (Lines Plan)

3). Potongan Melintang (Midship Section)

4). Rencana Konstruksi (Construction Profile)

5). Konstruksi Sekat (Transver / Longitudinal Bulkheads)

6). Bukaan Kulit ( Sheel Expansion)

7). Linggi dan Ceruk Haluan (Fore Peak Construction)

8). Linggi dan Ceruk Buritan (After Construction)

Page 9: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

9). Kemudi Dan Poros Kemudi (Rudder and Ruder Stock)

10). Pondasi Mesin Induk (Main Engines Foundaion)

11). Alas Ganda (Double Bottom Construction)

12). Bangunan Atas Geladak (Superstructure Arrangement)

13). Konstruksi Ambang Palka (Hatch Coaming)

b. Machinery

1). Rancangan Kamar Mesin (Lay Out Engine Room)

2). Poros Baling-baling Sterntube & Baling-baling (Shafting Arrangement)

3). Sistem Pemadam Kebakaran (Fire Extinguishing system)

4). Perhitungan Ballans/Daya

5). Diagram Pipa (Piping Diagram)

- Bilga dan Ballas

- Pemadam Kebakaran

- Sanitary Air Tawar

- Sanitary Air Laut

- Pipa Duga, Isi dan Pipa Hawa

- Pengeringan

- Bahan Bakar

- Pendingin Air Laut

- Pipa Gas buang mesin Induk Dan Mesin Bantu

6). Diagram Jaringan Listrik

- Diagram Jaringan Penerangan

- Diagram Jaringan Navigasi

- Diagram Jaringan Komunikasi

c. Performance

1). Perhitungan Stabilitas Dan Trim

- Diagram Koefisien (Coefficient Curve)

Page 10: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

- Diagram Panto Carena (Cross Curve)

- Diagram Hidrostatik (Hydrostatic Curve)

- Diagram Kebocoran (Floodable Length)

2). Perhitungan Estimasi Kecepatan Kapal dan Tenaga Mesin Induk

3). Perhitungan Lambung Timbul (Load Line Calculation)

4). Safety Plan (Peralatan keselamatan & Pemadam Kebakaran)

2. Dokumen-dokumen berikut harus diserahkan oleh Kontraktor kepada pemesan :

- Spesifikasi untuk Pembangunan (Building Spesification)

- Spesifikasi mesin utama

- Spesifikasi mesin Bantu dan generator

- Spesifikasi pompa-pompa dan motor penggeraknya

- Buku petunjuk dan pemeliharaan mesin utama, mesin-mesin bantu, dan peralatan lainnya.

- Dokumen-dokumen lain yang diperlukan untuk konstruksi dan pengoperasian kapal.

3. Pada waktu penyerahan kapal harus diserahkan pula kepada pemesan, gambar-gambar dan dokumen-dokumen kapal sesuai keadaan yang terpasang dikapal (Finished Plans) dalam rangkap 3(tiga). Gambar-gambar dan dokumen yang harus dibuat oleh Kontraktor dan diserahkan kepada pemberi tugas sebagai berikut :

a. Semua gambar dan dokumen yang tersebut pada point 1 dan point 2 pada bagian K.

b. Diagram Isi tangki-tangki.

c. Keterangan stabilitas untuk lima keadaan kapal yang dihitung berdasarkan berat dan berat titik berat kapal yang sesungguhnya dari hasil percobaan kemiringan (lihat I.2), dengan memperhatikan factor-factor pengaruh angin, penumpang berkumpul di satu sisi, kapal dalam membuat turning circle dengan kondisi kapal sebagai berikut :

- Kapal dalam keadaan kosong.

- Kapal dalam keadaan penuh berangkat.

- Kapal dalam keadaan tanpa muatan dan ballast 100% berangkat.

- Kapal dalam muatan penuh tiba (bahan bakar dan air tawar).

- Kapal dalam keadaan ballast tanpa muatan tiba.

d. Hasil pelayaran percobaan dan pengujian-pengujian.

Page 11: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

e. Daftar suku cadang dan alat-alat/inventaris kapal.

f. Buku petunjuk pengoperasian dan perawatan mesin-mesin induk dan mesin bantu.

L. Asuransi Dan Jaminan

Kontraktor harus mengasuransikan kapal selama dibangun sampai penyerahan atas beban kontraktor. Kapal diasuransikan atas nama kontraktor dan semua rekaman surat-surat tanda pengasuransian harus diserahkan kepada pemberi tugas. Asuransi mulai berlaku pada saat peletakan lunas selama 14 bulan. Kontraktor harus memberi jaminan bahwa kapal dan peralataannya bekerja dengan baik selama 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari kalender.

M.Penyerahan

Setelah kapal dibangun dan semua percobaan pengujian yang ditentukan telah dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan, maka kapal harus diserahkan kepada Pemberi Tugas dalam keadaan siap dilengkapi dengan :

1. Berita Acara Serah Terima

2. Sertifikat dan surat-surat sesuai dengan I.10

3. Gambar-gambar dan dokumen sesuai dengan I.11

4. Suku cadang dan inventaris kapal sesuai peraturan BKI

5. Daftar perlengkapan kapal sesuai persyaratan

6. Gambar-gambar yang diberi bingkai dan dipasang di kapal

- Gambar Rencana Umum

- Gambar penempatan pemadam kebakaran dan alat keselamatan (safety plan).

- Sijil kebakaran dan sijil sekoci

7. Foto-foto, kapal berukuran 20cm x 25cm berwarna dan dicetak pada standard glass yang diletakkan pada hardboard, diambil dari 2(dua) arah masing-masing 1(satu).

8. Sebuah maket kapal yang dibuat dengan skala 1:100

9. Sebelum kapal diserahkan, Nakhoda dan 2(dua) orang ahli mesin dan 1(satu) orang ahli listrik diberikan latihan (training) pengoperasian kapal, mesin-mesin dan perlengkapannya.

6.1.2. LAMBUNG

A. Umum

Lambung kapal dibuat dari baja bangunan kapal (marine use) kualitas normal (mild steel) dengan konstruksi las. Ukuran bagian-bagian konstruksi dan pengerjaannya harus

Page 12: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

memenuhi peraturan BKI. Untuk bagian-bagian konstruksi tertentu, poros kemudi dan poros baling-baling harus sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan Pemberi Tugas. Bahan baja terutama untuk bagian-bagian dibawah garis muat maksimum harus disandblasting dan juru las (welder) harus bersertifikat sesuai kualifikasi yang diperlukan. Bagian-bagian konstruksi yang bahan, ukuran atau cara pengerjaannya tidak diatur dalam ketentuan BKI, harus disediakan, dirancang dan atau dibuat sesuai dengan standard yang diakui dan atau praktek pembangunan kapal yang baik dan harus disetujui oleh Pemberi Tugas, Konsultan dan Pengawas. Konstruksi kapal harus memenuhi Peraturan Konstruksi kapal penumpang untuk daerah pelayaran pantai. Pada sisi geladak yang terbuka dipasang bulwark dan railing sesuai dengan gambar rencana umum dan harus memenuhiperaturan keselamatan. Pembagian ruangan-ruangan dibawah geladak utama harus memenuhi persyaratan ketidak tenggelaman satu ruangan bocor (one compartement damaged flooding). Penggunaan ruangan-ruangan di bawah geladak utama adalah sebagai berikut :

Kompartemen I : Ruang ceruk haluan yang dibagi atas chain locker dan tangki ballast.

Kompartement II : Tangki Ballast dan Cargo Hold

Kompartement III : Ruang Penumpang, tangki air tawar, bahan bakar& Pelumas

Kompartement IV : Ruang mesin

Kompartement V : Ruang mesin kemudi dan tangki air tawar buritan

B. Haluan, Buritan Dan Penyangga Baling-Baling (Propeller Bracket)

Haluan dan buritan dibuat dengan bentuk dan konstruksi sesuai gambar rencana umum. Penyangga baling-baling adalah dari tipe-V dengan sudut yang sesuai dengan jumlah daun baling-baling 4 (empat). Penyangga baling-baling harus menembus plat lambung yang dihubungkan kepenguat bujur dan penguat lintang alas kapal. Konstruksi penyangga baling-baling dan hubungannya ke lambung harus diperkuat atau diberi tambahan konstruksi sehingga dapat dihindari adanya getaran yang berlebihan dan harus memenuhi peraturan BKI. Antara pelat harus di buritan dengan ujung daun baling-baling harus terdapat jarak yang cukup.

C. Kemudi Dan Poros Kemudi

Dibelakang tiap baling-baling dipasang sebuah kemudi dari pelat ganda dengan system kemudi gantung. Daun kemudi harus mempunyai luas yang cukup untuk menjamin olah gerak kapal. Poros kemudi dibuat dari bahan dan diameternya sesuai peraturan BKI. Kemudi digerakkan dari rumah kemudi dengan tenaga hidrolik dan dapat pula digerakkan ditempat dengan peralatan kemudi darurat.

D. Konstruksi Alas

Kapal dibuat dengan konstruksi alas ganda kecuali pada tempat-tempat tertentu dibuat dengan konstruksi alas tunggal. Konstruksi alas ganda digunakan sebagai tangki bahan

Page 13: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

bakar, tangki air tawar dan atau tangki air ballast sesuai kebutuhan. Alas di bagian haluan dan buritan kapal harus diperkuat secukupnya.

E. Gading-Gading Dan Balok Geladak

Gading-gading dan balok geladak dibuat dari baja siku dan dipasang dengan system melintang dengan jarak dan ukuran yang memenuhi peraturan BKI. Pada jarak tertentu di sisi dan geladak kapal dipasang gading-gading besar/balok geladak besar. Pelat lambung kapal juga diperkuat dengan sekat dan senta bilamana diperlukan sesuai peratuaran BKI.

F. Pelat Kulit

Tebal pelat alas dan sisi disesuaikan dengan peraturan BKI, Di tempat-tempat bukaan seperti untuk sea chest, hawse pipe, penyangga poros baling-baling dan semua bukaan pada kulit lainnya harus diberi penguat secukupnya. Pelat untuk kotak sea chest harus sesuai dengan peratuaran BKI. Semua kampuh bujur dan melintang harus dilas penuh.

G. Geladak

Geladak dibuat dari pelat baja dan dilas. Geladak disekitar pondasi mesin jangkar ditempat lain yang diangap perlu harus diperkuat.

H. Sekat-Sekat Dan Tangki-Tangki

Sekat- sekat melintang dan membujur dibuat dari pelat baja, diberi peguat, penegar tegak dan senta bilamana diperlukan sesuai peraturan BKI. Ujung-ujung penegar sekat dan senta harus dihubungkan ke suatu bagian konstruksi dengan menggunakan pelat lutut (bracket) tangki-tangki terdiri dari :

- Tangki bahan bakar

- Tangki air tawar

- Tangki ballast

- Tangki minyak lumas

- Tangki air kotor/ bilga oil water tank

- Tangki kotoran (sewage tank)

Tangki harus dilengkapi denan pipa isi, pipa duga, pipa udara, pipa limpah, dan lubang lalu orang (manhole) untuk pemeriksaan sesuai peraturan BKI.

I. Bangunan Atas Dan Rumah Geladak

Bangunan atas dan rumah geladak dibuat dari konstruksi baja. Di daerah ILR dipasang pelat penguat sebagai pondasi ILR dan dipasang railing sesuai gambar rencana umum. Semua ruang akomodasi dan langit-langit dilapisi glas woll dan plate steel 0,8 mm dicat yang rangkanya dilengkapi dengan joice (bahan besi).

Page 14: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

J. Bak Rantai, Pipa Rantai Dan Ulup Jangkar

Bak rantai harus mempunyai volume dan tinggi yang cukup untuk penyimpanan rantai jangkar. Letak bak rantai seperti terlihat pada gambar rencana umum. Bak rantai dibuat dari pelat baja rata dengan penguat dari baja siku, dasarnya dilapisi dengan kayu berlubang-lubang untuk jalan air dan Lumpur serta dilengkapi dengan kotak pengumpul lumpur. Di dalam bak rantai harus dipasang payaedes dan swievel untuk pengikat ujung rantai ke lambung kapal. Pipa penyalur rantai dibuat dari pipa baja, penempatannya harus memungkinkan rantai dari windlass (mesin jangkar) turun naik dengan mudah. Ulup jangkar terbuat dari pipa baja dengan diameter dan tebal yang sesuai dengan ukuran rantai. Geladak dan pelat kulit pada ujung-ujung ulup, jangkar harus diberi dengan penguatan yang cukup.

K. Kamar Mesin

Letak kamar mesin seperti terlihat pada gambar rencana umum. Di bagian atas dipasang sky light dan cerobong. Ukuran kaca sky light harus dapat memberi penerangan alam yang cukup yang diperlukan dalam kamar mesin.

L. Pondasi Mesin Induk

Pondasi mesin utama harus dibuat sesuai dengan persyaratan BKI. Pondasi mesin bantu dan mesin geldak harus cukup kuat untuk menahan beban dan getaran yang ditimbulkan oleh mesin tersebut

M. Kubu-Kubu (Bulkwark)/Railing

Untuk pengaman orang yang bekerja dan melindungi muatan dari hempasan air, harus dipasang kubu-kubu atau pagar setinggi 1 (satu) meter. Kubu-kubu dibuat dari pelat baja yang diperkuat dengan penegar dan diberi lubang pembebasan dengan konstruksi dan kura yang memenuhi peraturan BKI. Railing dibuat dari pipa galvanise setinggi 1 (satu) meter atau sesuai peraturan BKI.

N. Tiang (Mast)

Tiang dipasang di atas anjungan lengkap dengan dudukan lampu-lampu navigasi, antenna dan lian-lain harus sesuai persyaratan Ditkapel.

O. Tangga

Tangga ke ruang penumpang dibuat dengan sudut kemiringan tidak lebih dari 55 derajat terhadap bidang horizontal. Tangga ke kamar mesin dibuat dengan kemiringan tidak boleh lebih besar dari 70 derajat terhadap bidang horizontal.

P. Cerobong Asap

Kapal dilengkapi dengan 1 (satu) buah cerobong asap. Ukuran konstruksi cerobong asap sesuai persyaratan BKI dan harus lebih tinggi dari atap ruang penumpang.

Q. Pelat Nama Dan Tanda-Tanda

Page 15: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

Pelat nama dan tanda-tanda selar serta tanda petunjuk ditulis dalam bahasa Indonesia. Papan nama kapal terbuat dari kuningan dan dilekatkan pada papan kayu. Pada bagian buritan (kiri dan kanan) dibuatkan nama kapal beserta nama pelabuhan induknya. Besar huruf dan penempatannya di kapal ditentukan pemberi tugas. Tanda sarat dipasang di sebelah kiri da kanan sumbu poros kemudi, tengah-tengah dan di haluan kapal dengan angka penunjuk yang terbuat dari pelat baja.

6.1.3. RUMAH KEMUDI DAN AKOMODASI

A. Umum

Pengaturan rumah kemudi dan ruang penumpang adalah seperti terlihat digambar rencana umum. Ruangpenumpang atau ABKdan ruang kemudi harus dirancang sesuai dengan jenis daerah operasi kapal. Skema, dekorasi, ukuran, bahan komposisi warna harus disetujui pemberi tugas. Diupayakan sedemikian rupa sehingga mudah dibersihkan serta mudah untuk di emberkasi dan debarkasi. Pemasangan penutup (Paneling), lapis dinding (ceiling) dan penutup dek (dek covering system) di upayakan menutupi steel struktur, isolasi, pipa-pipa dan lain lain yang terpasang pada area tersebut. Kontrakor berkewajiban menyampaikan contoh material-material, Cara perawatan pada pemilik untuk mendapatkan persetujuan.

- Interior dek covering

Lantai dek harus dilapis dek covering, bahan dan material mendapatkan persetujuan dari pemilik serta bagian atas dilapis karpet paduan karet (rubber vinyl)

- Isolasi, penutup dan pelapisan

Semua dinding berlapis asolasi untuk seluruh ruang akomodasi material asolasi (glasswool, playwood dan shell plate allmuiiun) atau bahan sejenis. Dinding kamar ABK dan kamar penumpang dari bahan plywood dilapisi allminiun. Dinding kamar dan koridoor dari bahan playwood di lapisi allminiun. Dinding antara kamar-kamar dari bahan terbuat dari playwood dan aluminium. Semua meubel tetap dan lepas, perlengkapan tempat tidur dan perlengkapan ruang penumpang, ruang awak kapal, ruang kemudi serta ruang –ruan lainnya dipasang dan disediakan oleh kontraktor.

B. Jendela, Pintu Dan Ventilasi

Pintu keluar untuk kedap cuaca (wheater tight door) harus terbuat dari bahan baja sesuai dengan standar galangan Indonesia dan memenuhi ketentuan–ketentuan ILCC 1996. jendela dan pintu harus sesuai persaratan dan standar JIS. Engsel dan jendela dibuat dari kuningan dan allminiun. Jendela-jendela yang dapat dibuka/tutup dan yang tidak dapat di buka dipasang sesuai dengan kebutuhan dan rangkanya dibuat dari alminiun tahan air laut. Pintu-pintu ruang penumpang dan awak kapal yang tidak kedap air harus dilengkapi galansi (ram ventilasi) dan system kunci master key serta juga lengkapi peralatan penutup

Page 16: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

sendiri (self closing device). Bahan kusen terbuat dari bahan kayu kamper dan plywood, kusen dari bahan kayu kamper, khusus untuk daun pintu kamar mandi/WC bahan dari fibre glass. Sedangkan pintu ruang kemudi samping kiri kanan dari jenis pintu dorong aluminiun. Runag kamar mesin diberi ventilasi mekanis. Kamar mandi & WC dan dapur dilengkapi system ventilasi mekanis.

C. Rumah Kemudi

Rumah kemudi dibuat sesuai dengan gambar rencana umum dan harus dilengkapi peralatan navigasi, komunikasi, steering remote engine control. Jendelap-jendela harus diatur sedemiian rupa sehingga dapat memberikan pandangan ke muka dan sekeliling dengan terang dan baik serta memberi peranginan yang cukup. Penempatan peralatan dalam rumah kemudi harus disetujui pemberi tugas. Peralatan-peralatan yang ditempatkan dalam rumah kemudi antara lain :

- Celaga kemudi (steering wheel) 1 set

- Engine control stand & instrument panel 1 set

- Rama-rama kemudi 1 set

- Meja peta dan radio 1 set

- Almari alat-alat 1 set

- Almari peta dan bendera 1 set

- Electronic Engine telegraph 1 set

- Radar, kompas kemudi 1 set

- AC split 1 set

D. Ruang Penumpang

Ruang penumpang duduk. Ruang penumpang duduk berkapasitas 100 orang (tempat duduk) terbuat dari fibre rangka besi, terletak pada boat deck sesuai gambar rencana umum. Ruang penumpang kelas ekonomi Ruang kelas ekonomi berkapasitas 22 orang (tempat tidur single) terletak pada main deck dan 142 orang (tempat tidur double) teletak pada under main deck, 24 orang (tempat tidur double) teletak pada main deck, 40 orang (tempat tidur double) teletak pada boat deck, 20 orang (tempat tidur double) pada poop deck, sesuai gambar rencana umum. Ruang penumpang dilengkapi tempat tidur terbuat dari kayu dengan rangka besi siku dan kasur yang terbuat dari busa cetak yang dilapisi kain, 2 (dua) unit blower isap tekan (reversible type ventilating fan) dan 3 (tiga) unit ventilating fan, 1 (satu) diantara type leher angsa (natural), juga semua ruang penumpang tiap deck tersebut diatas dilengkapi TV berwarna 29” 1 (satu) unit, VCD 1 (satu) unit dan 1 (satu) unit buah jam dinding ditiap deck penumpang.

E. Ruang Awak Kapal

Page 17: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

Disediakan 13 (tiga belas) ruang awak kapal dengan pengaturan ruang sesuai gambar rencana umum, 1 (satu) ruang masing – masing untuk 1 (satu) orang Nakhoda, dilengkapi antara lain dengan :

- 1 (satu) buah tempat tidur terbuat dari kayu dengan laci dibawahnya dan dilengkapi dengan lampu baca.

- 1 (satu) lemari kayu yang dilengkapi dengan rak – rak, hanger dan cantolan, di atas lemari disimpang 1 (satu) buah baju renang.

- 1 (satu) buah meja dan 1(satu)buah kursi yang terbuat dari kayuyang dilengkai dengan lampu.

- 1 (satu) sofa

- 1 (satu) cermin

- 1 (satu) buah cantolan mantel

- 1 (satu) kipas angin listrik 5 (lima) ruang untuk masing – masing 5 (orang) perwira masing -masing dilengkapi dengan lampu baca masing-masing untuk tempat tidur.

- 1 (satu) buah tempat tidur terbuat dari kayu susun dan laci di bawahnya dan dilengkapi dengan lampu baca masing-masing untuk tempat tidur.

- 1 (satu) buah meja dan 1(satu)buah kursi yang terbuat dari kayu yang dilengkapi dengan lampu.

- 1 (satu) lemari kayu yang dilengkapi dengan rak – rak, hanger dan cantolan, di atas lemari disimpan 1 (satu) buah baju renang.

- 1 (satu) buah cantolan mantel

- 1 (satu) buah kipas angin.

- 1 (satu) buah cermin 7( tujuh) ruang untuk 13 (tiga belas) orang klasi dilengkapi dengan :

- 2 (dua) buah tempat tidur terbuat dari kayu dengan laci dibawahnya dan dilengkapi dengan lampu baca masing-masing untuk tempat tidur.

- 1 (satu) buah lemari kayu (2 pintu) yang dilengkapi degan rak – rak, hanger dan cantolan, diatas lemari disimpang 2 (dua) baju renang.

- 2 (empat) buah cantolan mantel

- 1 (satu) buah kipas angin

- 1 (satu) buah cermin.

Pengaturan ruang awak kapal dan perlengkapannya disesuaikan untuk memenuhi persaratan jumlah awak kapal.

Page 18: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

F. Mess Room

Disediakan mess untuk awak kapal pada geladak utama dilengkapi dengan 1 (satu) Sofa panjang dan 1 (satu) meja kayu, 1 (satu) unit TV 21” dan VCD dan 1 (satu) unit lemari es 200 liter.

G. Ruang Cafetaria

Disediakan ruang cafeteria yang di tempakkan di geladak 3 (tiga) penumpang dilengkapi dengan :

Meja bundar beserta kursi disekeliling bukaan yang dilekatkan lantai, 1 (satu) lemari dan 6 (enam) kursi bundar sesuai dengan gambar rencana umum.

H. Musholla

Disediakan musholla dengan lantai yang dilapisi karpet dan penunjuk arah kiblat. Harus disediakan pula tempat wudhu sesuai gambar rencana umum.

I. Dapur

Dapur dilengkapi antara lain :

- kompor gas + tabung 2 (dua) set dan 1 set kompor listrik dengan dilengkapi cerobong asap dan udara panas.

- 1 (satu) set tempat cuci piring dengan lemari bagian bawah dan rak piring di bagian atas.

- 1 (satu) set ventilasi mekanik yang ditempatkan diatas (diatap).

- 1 (satu) set meja panjang yang dilengkapi dinding.

- 1 (satu) se mesin cuci.

- 1 (satu) unit lemari es 200 liter.

Kapasitas dapur disesuaikan dengan keutuhan seluruh pelayar.

J. Gudang Alat - Alat Deck

Disediakan 1 (satu) gudang alat – alat deck dibagian haluan yang terlihat pada gambar rencana umum.

K. Kamar Mandi & Wc

Letak dan jumlah kamar mandi/wc sesuai dengan gambar rencana umum. Tiap kamar mandi / wc dilengkapi dengan :

- Pancuran air tawar

- Kran air laut

- Closet jongkok

Page 19: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

- Pegangan tangan

- Gantungan

- Cermin

- Washtafel

Disamping WC dan kamar mandi. Kapal dilengkapi juga dengan urinor yang ditempatkan diruang tersendiri dan kapasitasnya disesuaikan dengan jumlah pelayar.

6.1.4. MESIN GELADAK & PERLENGKAPAN GELADAK

A. Jangkar, Rantai Dan Tali Temali

Kapal dilengkapi dengan 2 (dua) buah jangkar haluan. Jangkar, rantai jangkar dan tali temali harus sesuai dengan peraturan BKI, :

Jangkar = 2 x 1290 Kg

Rantai jangkar = Diameter 32 x 385 M

Tali = 4 x 140 M (100 Kn)

B. Mesin Jangkar

Mesin jangkar digerakkan dengan tenaga anchor windlass. Mesin jangkar depan beserta power packagenya dan perlengkapan lainnya yang perlu, ditempakkan dihaluan sesuai dengan gambar rencana umum.

C. Peralatan Tambat

6 (enam) buah bollard ganda dari baja, dipasang di empat lokasi (depan, belakang, kiri an kanan) sesuai kebutuhan operasional.

D. Peralatan Kemudi

Mesin penggerak kemudi mempergunakan system electro hydroulik yang dilengkapi juga dengan system penggerak manual untuk darurat.

6.1.5. PERLENGKAPAN KOMUNIKASI & NAVIGASI, KESELAMATAN, MARPOL, PEMADAN KEBAKARAN DAN INVENTARIS.

A. Perlengkapan Komunikasi Dan Ventilasi

Kapal harus dilengkapi dengan peralatan navigasi GMDSS area A.3 sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Page 20: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

Minimum kebutuhan GMDSSArea Operasi A.3

MF/HF1. VHF Radio Equipment with DSC Watch receiver 2 unit2. MF Radio Equipment/ DSC Watch receiver Tidak3. MF/HF Radio Equipment/DSC watch receiver 2 unit4. INMARSAT-C MES Tidak5. Satelit EPIRB Ya6. Radar Transporder (SART) 2 unit7. NAVTEX Receiver Ya8. Two-way VHF Radio 2 unit Tidak 3 unit

Serta di lengkapi antara lain :

- Magnetif Compass Transmitting type dan perlengkapan 1 set (8)”

- Steeing wheel 1 set

- Steering indicator 1 set

- Rudder angle indicator (ctt. Terpasang dengan dimmer serta satu di W/H ) dan satu di kuadran 1 set

- GPS portable 1 set

- Echosounder 1 set

- compass table type CARD 8 inchi 1 buah

- Lampu navigasi dengan cadangan lampu DC dan lentera 1 set

- Bendera Nasional 1 buah

- Teropong jauh 1 buah

- Eletric horn 1 buah

- Bola tanda pelabuhan 1 set

- busur derajat 1 buah

- lampu batterai 1 set

- baju tahan api dan perlengkapannya 1 set

- Jangka dan pensil 1 set

- Segitiga dan parallel ruler 1 set

- Bendera isyarat lengkap dan bendera 1 set

Page 21: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

- Semboyan internasional 1 set

- Hand lead 1 buah

- Choronometer 1 buah

- Kaca Pembesar 1 buah

- Search light 500 watt 1 buah

- Rak bendera 1 buah

- Clinometer 2 buah

- Clear view screen 1 buah

- Megaphone 1 set

- Marine clock 1 buah

- bendera pandu 1 buah

- Buku pasang surut 1 buah

- Perangkat baring 1 buah

- Buku kepanduan Bahari 1 buah

- Public addressor & speaker untuk semua ruangan 1 set

- Marine radar 24 NM range 1 set

- peta laut 1 set

- Wind Indicator 1 set

B. Perlengkapan Keselamatan

Kapal harus dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan sesuai dengan persyaratan, antara lain :

1. Sekoci Penolong

Sekoci penolong berkapasitas sekurang-kurangnya 66 orang sebanyak 2 (dua) buah. Pada tiap sisi dilengkapi dengan sebuah dewi-dewi yang dapat digerakkan dengan mesin dan juga digerakkan dengan tangan salah satunya berfungsi sebagai sekoci penyelamat.

2. Rakit penolong (ILR)

Rakit penolong berjumlah sekurang-kurangya 22 buah dengan kapasitas @ 12 orang.

3. Gelang pelampung

Page 22: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

10 (sepuluh) buah dari tipe yang diakui dan dibubuhi tulisan nama kapal. 2 (dua) buah diantaranya dilengkapi dengan lampu baterai dan tali.

4. Baju penolong

Jumlah baju penolong adalah : (100% pelayar + 10 % anak-anak) + 5 % cadangan penyimpanan didistribusikan merata, seimbang dan mudah dijangkau.

5. Peralatan pelempar :

1 (satu) set pelempar tali otomatis dan 2 (dua) buah alat buang dengan bandulan.

6. Peralatan pencegahan pencemaran sesuai ketentuan yang berlaku.

7. Perlatan-peralatan lain yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan

C. Perlengkapan Pemadam Kebakaran

Kapal harus dilengkapi dengan perlengkapa pemadam kebakaran sesuai dengan persyaratan yang antara lain terdiri dari :

1. Pada geladak utama 2 (dua) buah hydrant lengkap dengan selang dan nozel penyemprot yang dapat mencapai seluruh ruangan geladak utama 3 (dua) buah fire extinguisher type ABC @ 9 liter dan skop serta kampak.

2. Pada ruang mesin 1 (satu) buah hydrant lengkap dengan selang dan nozel penyemprot air dan 1 (satu) buah portable fire extinguisher type ABC @ 9 liter dan 1 (satu) buah portable extinguisher type ABC 45 liter

3. Setiap ruang akomodasi penumpang harus dilengkapi antara lain springkler smoke detector hydrant dengan selang dan nozel penyemprot air dan (satu) buah portable fire extinguisher type ABC @ 9 liter untuk setiap dek akomodasi

4. 1 (satu) buah hydrant di geladak anjungan

5. Dirumah kemudi 1 (satu) buah portable fire extinguisher type ABC @ 9 liter

6. Diruang - ruangan (dapur, mess, musholla, dan sebagainya) dipasang perlengkapan pemadam kebakaran sesuai kebutuhan atau persyaratan yang berlaku.

7. Disetiap geladak dilengkapi minimal 1 (satu) buah fire alarm manual

D. Inventaris

Kapal dilengkapi dengan inventaris dapur ( peralatan masak dan makanan untuk seluruh pelayar), akomodasi penumpang serta peralatan serang dan peralatan komaliwan. Jumlah dan kwalitas inventaris sesuai dengan bagian 6.1.10 spesifikasi ini.

6.1.6. PERLINDUNGAN TERHADAP KARAT

A. Pengecatan

Page 23: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

Skema pengecatan harus disetujui oleh pemberi tugas. Seluruh permukaan baja harus di cat dengan marine paint berkualitas baik. Permukaan baja harus disandlast terlebih dahulu sebelum pengecatan. Pelaksanaan pengecatan diatur sebagi berikut :

a. Lambung bagian luar.

- Dibawah garis air Primer 1x

AC 2x

AF 2x

- Batas garis Air Max. dan Min Primer 1x

AC 2x

Bottop 2x

- Atas garis air Primer 1x

AC 1x

FC 2x

b. Lambung bagian dalam Primer 1x

FC 2x

c. Kamar mandi dan WC Primer 1x

Alkid.P 2x

d. Tangki - tangki

- Tangki bahan bakar tidak di cat

- Tangki air tawar dicemen

- Tangki kotoran (sewage tank) Primer 1x

- Tangki air kotor Primer 1x

e. Pipa gas buang di isolasi tahan panas

f.Semua bagian – bagian tersebut diatas serta bagian – bagian konstruksi lainnya ketebalan pengecatan harus sesuai dengan standar galangan kapal nasional serta petunjuk pabrik pembuat dan persyaratan BIK. Warna dan Merek cat ditentukan oleh pemberi tugas. Setiap tahapan pengecatan harus di saksikan oleh pengawas.

B. Perlindungan Katodik (Catodic Protection)

Page 24: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

Disekitar baling-baling daun kemudindan karangan air laut serta lambung kapal dibawah garis air harus dipasang Zine Anodes dengan mutu yang memenuhi da jumlah yang dapat bekerja aktif sebagai pelindungkatodik sekurang-kurangnya 24 bulan.

C. Lapisan Geladak Atap

Ruang kemudi dilapisi semen yang ditutupi dengan vinyl.Geladak penumpang kelas utamadilapisi semen dan vinyl. WC/Kamarmandi diberi lapisan semen dan ubin keramik. Atap rumah kemudi.komodai dan Ruang penumpang harus dilaisi dengan bahan isolasi tahan panas.

6.1.7. INSTALASI MESIN

A. Peraturan dan persyaratan

Instalasi kamar mesin harus dirancang sesuai dengan peraturan biro klasifikasi Indonesia den persyaratan keselamatan dari Direktorat Jendral Perhubungan Laut dan Peraturan pemerintah lainnya yang berlaku.

Susunan dan penempatan instalasi mesin,perlengkapan alat bantu lainnya harus sedemikian rupa sehingga tersedia ruang gerak yang cukup untuk pengoperasian dan perawatan dari bagian-bagian mesin dan system pipa.

Kapal digerakkan oleh 2 (dua) buah mesin induk (mesin diesel) yang dihubungkan ke baling-baling dengan perantara system reduction reversing gear dan dilengkapi dengan system pengendalian dari jauh yang digerakkan secara mekanis dari rumah kemudi (Whell house). 2(dua)buah mesin bantu (mesin diesel) ,masing-masing menggerakan generator listrik arus bolak balik untuk keperluan pemakaian tenaga listrik dan penerangan diatas kapal.

Untuk Penerangan dalam keadaan darurat,harus disediakan instalasi arus listrik system DC-24 Volt.

Mesin –Mesin induk dan mesin – mesin bantu harus menggunakan jenis bahan bakar dan minyak pelumas yang sama.

Alat-alat ukur,alat-alat penunjuk instrument –instrumen yang dipasang diatas kapal harus menggunakan unit metric.

Disekitar bagian –bagian mesin yang berputar diberi perlengkapan pelindung untuk menghindari kecelakaan bagi anak buah kapal.

Mesin induk,Mesin bantu dan komponen-komponen instalasi mesin lainya yang dikenakkan persyaratan kelas harus dilengkapi sertifikat kelas dari BKI.

Seluruh gambar –gambar instalasi mesin harus mendapat pengesahan dari BKI sebelum pengerjaan dimulai.

Page 25: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

B. Rancangan Instalasi Mesin

Mesin-mesin Perlengkapan dan alat-alat bantu lainya harus dirancang untuk memiliki daya kuda yang diidyaratkan dan dioperasikan pada kondisi kerja didaerah tropis sebagai berikut:

- Suhu Maksimum kamar mesin 45 °C

- Suhu Maksimum air laut 32 °C

- Kelembapan relative 50 °C

- Tekanan Barometer 76 mmHg

Data-data Teknis untuk bahan bakar yang digunakan adalah sebagai berikut:

- Jenis bahan bakar HSD

- Flash Point 60 °C keatas

- Viskositas Minimum 60 sec Redwood Nol 38°C

- Pemakaian bahan bakar sesuai perhitungan dari Engine Maker

C. Perincian instalasi Mesin

1. instalasi Penggerak

a. Mesin-Mesin Induk

Instalasi penggerak terdiri dari 2 (dua) buah marine diesel yang masing-masing dilengkapi dengan reserving reduction gear,system poros baling-baling dan baling-baling. Mesin induk yang digunakan dari jenis tipe yang banyak digunakan di kapal-kapal armada pemberi tugas /operator yang telah menunjukkan performansi yang baik,dengan suku cadang yang mudah di dapat dipasaran dan mudah perawatannya. Mesin kanan dan kiri dengan arahan putaran yang berlawanan keluar pada keadaan kapal bergerak maju.baling kanan berputar keluar/outward (kekiri) dilihat dari arah buritan kapal. Pengoperasian setempat dari mesin-mesin induk harus dapat dilaksanakan dalam hal terjadinya kerusakan pada system pengendalian jarak jauh (remoute control) dari rumah kemudi tersebut.

b. Olah gerak kendali mesin – mesin Induk

Olah gerak kendali mesin-mesin induk tersebut dilakukan melalui system pengendalian system jarak jauh dari ruang kemudi,Seluruh pusat kendali olah gerak untuk kedua mesin induk harus dipasang ditengah rumah kemudi, Kedua mesin induk harus dapat diopersikan setempat dikamar mesin dalam keadaan darurat dan perintah-perintah untuk olah gerak diteruskan melalui elektronik engine telegraph,Tabung suara(Voice tube).Mesin-mesin induk dan bantu dikamar mesin harus dilengkapi dengan instrument pengontrol dan system alarm termasuk alat

Page 26: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

penunjuk putaran (indicator Rpm) Insrument-insrument pengontrol dan indicator –indikator di kamar mesin harus dihubungkan dengan puast kendali olah gerak di rumah kemudi.

c. Poros baling-baling

Sistem poros baling-baling terdiri dari :

- 2 (dua)Poros baling-baling dan poros antara dari bahan stainless steel (baja tahan karat) yang memenuhi peraturan BKI penempatan poros baling-baling dan poros antara agar disesuaikan dengan desain propeller.

- Diameter dari poros baling-baling dan poros antara sesuai dengan peraturan BKI.

- Tabung poros baling-baling tersebut dari steell pipe dan poros baling-baling berputar pada bantalan pokhout atau cutless bearing dengan pelumasan air laut dan memenuhi peraturan BKI.

- Kopling poros baling-baling dari tipe kopling flens dengan dilengkapi spie dan Poros baling-baling dilengkapi dengan mur pengunci kopling flens.

d. Baling-baling

Baling-baling dari type langkah tetap (Fixed pitch Propeller)dengan memenuhi peraturan BKI.Jumlah baling-baling sejauh mungkin agar tidak merupakan kelipatan dari jumlah silender induk.Clearance antara daun baling-baling dan pelat alas di buritan kapal harus cukup.

2. Karakteristik Mesin Induk dan Perlengkapan

- Merk : HIMSEN 9H21/32

- Daya kuda continue (Countrating Out put) : 2 Unit x 2414 BHP

- Putaran Mesin : 1000 RPM (Medium speed)

- Sistem pendingin mesi induk : Air tawar / Heat exchanger

- Tipe dan cara kerja : Vertical–16 dan 4(empat) langkah

- Sistem start : Elektric start

- Pemakaian bahan bakar : 360 + 5 % gr/ps.h

- Sistem pengoperasian : Pengendalian jarak jauh (Remote control) Dari rumah kemudi.

Alat-alat bantu penting yang terpasang permanent pada tiap mesin induk adalah:

- Pompa minyak pelumas : 2 unit (emergency 1 unit)

- Pompa pendingin : 1 unit

Page 27: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

- Heat exchanger : 1 unit

Sistem roda gigi pembalik reduksi adalah sistem hidraulik reversing reduction gear, dengan gear box ratio yang sesuai.

3. Alarm untuk mesin induk

Peralatan alarm mesin induk harus dipasang dikamar mesin dan ruang kemudi antara lain.:

- Minyak lumas : Alarm untuk tekanan rendah

- Air tawar pendingin : Alarm untuk temperature tinggi

- Minyak pelumas system roda gigi pembalik reduksi : Alarm untuk tekanan rendah dan alarm lainya sesuai standar pabri pembuat.

4. Sistem Pendingin mesin Induk

Peralatan alarm mesin induk harus dipasang dikamar mesin dan ruang kemudi antara lain:

- Pompa sirkulasi air laut pendingin : 2 unit, (emergency 1 unit)

- Pompa sirkulasi air tawar pendingin : 1 unit

- Heat exchanger : 1 unit

- Perlengkapan lainnya disesuaikan standar pabrik pembuat

Pipa system pendingin (air tawar dan air laut) harus terbuat dari pipa baja tanpa kampuh memanjang yang digalvanizir dan dilengkapi penyambung-penyambung system pipa yang fleksibel dan perlengkapan – perlengkapan standar dari pabrik pembuat.harus dilengkap juga dengan 2 kerangan air laut rendah (low sea chest) dan 1 buah kerangan air laut tinggi sesuai peraturan BKI. Semua kerangan air laut harus dilengkapi system penyemprot dengan udara tekan.

5. Sistem bahan bakar

Terdiri dari

- Pompa pemidah bahan bakar 2 unit (emergency 1 unit)

- Tangki harian bahan bakar 2 unit

- Tangki pengendapan bahan bakar 2 unit

- Pompa tangan 1 unit

- Perlengkapan lainya yang perlu sesuai standar pabrik pembuat mesin induk

Page 28: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

- Pipa-pipa system bahan bakar harus dibuat dari pipa baja hitam,dilengkapi perlengkapan pipa yang terbuat dari bahan yang harus sesuai dengan standart dan peraturan BKI. Tangki harian bahan bakar dilengkapi denga pipa-pipa sesuai dengan ketentuan dan memenuhi persyaratan BKI.Kebutuhan operasional antara lain:

- Automatic shuf-off valve (katup tutup cepat)dengan remout control yang dapat dioperasikan dari luar kamar mesin

- Drip tray (bak penampung) dan pipa pengering (drine pipe)harus terpasang dibawah tangki harian.

- Pipa udara dan hawa.

- Gelas duga dengan pelindung mekanis (Protectors)dan katup atas bawah.

6. Sistem Minyak lumas

- Pompa minyak pelumas 2 unit, (emergency 1 unit)

- Pompa tangan untuk priming 1 unit

- Tangki harian minyak pelumas 2 unit

- Tangki pengendapan minyak pelumas 2 unit

- Tangki penyimpanan minyak lumas dengan kapasitas yang cukup untuk kedua mesin induk dan mesin bantu,sesuai standart pabrik pembuat

- Perlengkapan lainya yang perlu dan sesuai standart pabrik pembuat.

7. Sistem Start Mesin Induk Dan Mesin bantu

Mesin - mesin induk dan mesin-mesin bantu dihidupkan dengan elektrick start

8. Sistem gas buang mesin induk dan mesin bantu

Pipa - pipa gas buang yang berdiri sndiri - sendiri harus dipasang untuk mesin-mesin induk dan bantu ,tetapi pipa –pipa tersebut harus dipasang peredam suara yang ditempatkan dalam sebuah cerobong seperti tertera dalam gambar rencana umum. Semua pipa –pipa gas buang harus dilengkapi pipa –pipa penghubung yang fleksibel dan cukup jumlahnya peredam suara alat-alat penahan bunga api yang efektif yang setiap waktu dapat dicapai untuk dibesihkan ,terpasang baik dan kuat agar terhindar dari vibrasi yang berlebihan dan dibungkus dengan bahan isolas yang tebalnya cukup dan efisien serta dilapisi pelat-pelat tipis pelindung yang digalvanizir. Pipa-pipa gas buang harus terpasang sedemikian rupa sehingga masuknya air laut/air hujan ke mesin-mesin dapat dicegah.

9. Sistem Ventilasi Kamar Mesin

Page 29: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

Agar mesin – mesin induk mesin-mesin bantu diesel generator set,serta komponen-komponen instalasi mesin lainya dikamar mesin dapat berfungsi dengan baik,maka kamar mesin harus dilengkapi dengan system ventilasi mekanis listrik dengan kapasitas memadai dan dilengkapi talang-talang penyaluran udara segar dan pengisapan udara panas keluar dari kamar ventilator udara untuk kamar mesin:

- Jumlah : 2 Buah

- Tipe : Axial Flow dan Reversible

- Kapasitas : 300 M/H

- Tenaga penggerak : Motor Listrik

10. Diesel Generator Set

a. Mesin

- Jumlah : 2(dua) unit

- Daya kuda kontius (rating Out Put) : 200 Kw

- Merk : Harus disetujui pemberi tugas

- Jenis bahan bakar : HSD

- Sistem start : Electrict start

- Sistem Pendingin : Air tawar yang didinginkan dengan air laut

b. Alternator Listrik

- Merk : Harus disetujui pemberi tugas

- Tipe : Marine Alternator, brip proof, self ventilated, self exciting, constant voltage,brushless.

- Tegangan : AC 380/220V, 3 phase 50 Hz, 4 wire

c. Generator Darurat

- Kapasitas : 75 Kw, AC 380/220 V, 3 phase 50 Hz

- Merk : Harus disetujui pemberi tugas

- Lokasi : Sesuai peraturan.

11. Pompa-Pompa

Pompa terdiri dari:

- 2 unit pompa bilga

Page 30: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

- 2 unit pompa ballast

- 1 unit pompa sanitary

- 2 unit pompa bahan bakar + 1 buah pompa tangan

- 1 unit pompa kotoran/sewage

- 2 unit pompa pemadam kebakaran (stand by 1 unit)

- 1 unit pompa supply bahan bakar

- 1 unit pompa supply minyak pelumas

- 1 unit pompa pelumas + 1 buah pompa tangan

- 2 unit pompa air tawar + 1 buah pompa tangan

- 1 unit pompa stand by Fo

- 1 unit pompa stand by Lo

- 1 unit pompa tangan air tawar pendingin mesin

- 2 unit pompa air laut.

12. Pompa bilga / Ballas

- Jumlah pompa Ballast : 2 buah

- Tipe : centrifugal

- Kapasitas dan Tangki Tekan : 50 M3 / jam

- Penggerak : Motor Listrik 2,2 KW

- Jumlah pompa bilga : 2 buah

- Tipe : Centrifugal

- Kapasitas : 50M3/jam

- Penggerak : Motor listrik, 3 KW

Pompa-pompa ini harus dihubungkan dengan got-got di kamar mesin dan tangki-tangki kosong (void space) dihaluan dan buritan kapal serta semua tangki ballas. Sistim pipa dan perlengkepan dan fitting-fittingnya sesuai dengan standard pembuat dan sesuai persyaratan kelas, sehingga cara operasional dapat berfungsi dengan baik.

13. Pompa Sanitary

- Jumlah : 1 buah

- Tipe : Centrifugal

Page 31: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

- Kapasitas : 15 M3/jam

- Penggerak : Motor listrik 2,2 KW

14. Pompa Air tawar

- Jumlah : 2 buah

- Tipe : Centrifugal

- Kapasitas : 70 M3/jam

- Penggerak : Motor listrik, 11 KW

15. Pompa Air laut

- Jumlah : 2 buah

- Tipe : Centrifugal

- Kapasitas : 22 M3/jam

- Penggerak : Motor listrik, 1,1 KW

16. Pompa Minyak Pelumas

- Jumlah : 2 buah

- Tipe : Gear pump

- Kapasitas : 3 M3/jam

- Penggerak : Motor listrik, 0,2 KW

17. Pompa Bahan bakar

- Jumlah : 2 buah

- Tipe : Gear pump

- Kapasitas : 7 M3/jam

- Penggerak : Motor listrik, 0,4 KW

18. Pompa Kotoran

- Jumlah : 1 buah

- Tipe : Centrifugal

- Kapasitas : 45 M3/jam

Page 32: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

- Penggerak : Motor listrik, 2,2 KW

19. Pompa Pendingin Mesin

- Jumlah : 1 buah

- Tipe : Centrifugal

- Kapasitas : 4,534 M3 /jam

- Penggerak : 1,5 Kw

20. Pompa Pemdam Kebakaran

- Jumlah : 2 buah

- Tipe : Centrifugal

- Kapasitas : 62,059 M3/jam

- Penggerak : 13,1 Kw

21. Kompressor

- Jumlah : 2 buah

- Tipe : Centrifugal

- Kapasitas : 4,7 M3/jam

- Penggerak : 0,456 Kw

22. Pompa Hidrolik Mesin Kemudi

- Jumlah : 1 buah

- Tipe : Plunyer

- Kapasitas dan Tangki tekan : dari kapasitas yang memadai dan harus disetujui pemberi tugas.

- Penggerak : motor listrik 4,2 KW.

Harus dilengkapi system pipa, perlengkapan dan fitting-fittingnya sesuai dengan standar pabrik pembuat dan sesuai persyaratan klas, sehingga secara operaional dapat berfungsi dengan baik. System pengemudi dilengkapi system pengemudian darurat (lengkap dengan tangki hidrolik).

6.1.8. SISTEM PIPA

Page 33: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

A. Umum

Seluruh instalasi pipa dan perlengkapannya dan ukuran serta pemasangannya harus sesuai dengan peraturan BKI.

Konstruksi dan pemasangan pipa harus baik, kuat dan tidak bergetar. Sambungan pipa dilakukan dengan memakai flenss. Semua pipa-pipa yang menembus sekat dan deck harus dipasang doubling plate. Pipa air laut yang melalui tangki yang isinya berlainan harus dilewatkan dalam terowongan yang kuat dan kedap air laut dan air tawar dibuat dari pipa galvanis, pipa-pipa untuk bahan bakar, minyak lumas dan hidraulik, dari pipa baja hitam. Semua pipa harus diberi tanda arah aliran dan warna sesuai dengan penggunannya ( air laut – hijau, air tawar/minum – biru, air bilga – hitam, bahan bakar – merah, minyak lumas – kuning) Kapasitas minimum pompa-pompa bilga dan pemadam, kebakaran ( GS pump) harus memenuhi peraturan BKI. Instalasi pipa terdiri dari:

- sistim pipa bilga / ballas

- sistim pipa pemadam kebakaran

- sistim pipa sanitari air laut

- sistim pipa air tawar

- sistim pipa kotoran

- sistim pipa-pipa duga, isi dan hawa.

- Sistim pipa pengeringan

- Sistim pipa bahan bakar

- Sistim pipa pendingin air laut

- Sistim pipa supplai pendingin air tawar

- Sistim pipa transfer bahan bakar

- Sistim pipa gas buang mesin induk dan bantu

- Sistim pipa hidrolik

- Sistim pipa oil water separator.

B. Instalasi pipa bilga

Instalasi pipa bilga terdiri dari pipa induk dan pipa cabang dengan garis tengah pipa memenuhi persyaratan BKI.

Page 34: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

Pipa-pipa cabang dihubungkan dengan pipa induk dengan peralatan kotak pembagi, dimana tiap-tiap pipa cabang pada kotak pembagi tersebut dilengkapi dengan katup dari jenis “Screw down non return valve”.

Kotak pembagi tersebut dihubungkan dengan pompa blga oleh pipa induk dan pipa pembuangan dari pompa bilga tersebut dihubungkan keluar laut.

Pipa pembuangan tersebut dilengkapi dengan sebuah katup dari jenis “Screw down no return valve”

Got bilga dikamar mesin harus dilengkapi satu pipa hisap langsung ke pompa bilga.

Pipa-pipa cabang tersebut diatas menghubungkan ruangann-ruangan yang perlu dikeringkan dengankotak pembagi.

Pipa-pipa dan katup-katup sesuai peraturan kelas.

C. Instalasi pipa ballas

Sistem instalasi pipa ballas tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga pompa ballas tersebut dapat mengisi dan mengeringkan tangki ballas melalui pipa yang sama.

Pompa bilga harus dapat berfungsi sebagai ompa ballas dan atau pompa pemadam kebakaran.

Pompa ballas harus dihubungkan secara silang (cross conection) dengan pendingin air laut mesin-mesin induk, sehingga dapat berfungsi sebagai pompa pendingin cadangan air laut (dalam keadaan darurat).

Pipa-pipa dan katup-katup sesuai peraturan kelas.

D. Sistem pipa pemadam kebakaran

Pipa-pipa utama dan pipa-pipa cabang dan hidran-hidran untuk pemadam kebakaran dan pencuci geladak dipasang sepanjang pinggiran geladak utama, geladak penumpang, geladak navigasi dan kamar mesin dihubungkan ke pompa- pompa dinas umum/pemadam kebakaran.

Hidran, selang kebakaran dan nozel penyemprot (disimpan dalam fire box) yang terletak antara lain : di kamar mesin.,geladak utama, geladak penumpang dan geladak anjungan

Hidran-hidran dan kopling-koping penghubung ke selang-selang kebakaran dipasang ditiap sisi kapal.

Pipa-pipa dan katup-katup sesuai peraturan kelas.

E. Instalasi pipa air laut

Sistem instalasi pipa air laut tersebut menghubungkan pipa cross over (pipa yang menghubungkan dua buah sea chest) dengan pompa saniter air laut.

Page 35: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

Pompa saniter air laut tersebut kemudian dihubungkan dengan tangki hidrophore air laut dan didistribusikan ke tempat-tempat yang memerlukan.

Pipa saniter air laut ini dilengkapi dengan pompa tangan sebagai pompa saniter air laut darurat.

F. Instalasi pipa air tawar

Sistem instalasi pipa-pipa air tawar tersebut menghubungkan tangki-tangki air tawar ke pompa saniter air tawar. Pompa saniter air tawar tersebut dihubungkan dengan tangki hidrophore air tawar dan kemudian dihubungkan ke tempat-tempat yang memerlukan air tawar. Pompa saniter air tawar ini dilengkapi dengan pompa listrik sebagai pompa saniter air tawar darurat.

G. Pipa Kotoran

Sistem instalasi pipa-pipa kotoran dan urinoir pembuangannya disalurkan ke dalam tangki kotoran (sewage tank), sedangkan pembuangan dari kamar mandi disalurkan melalui kulit lambung.

Tangki kotoran di atas tersebut dilengkapi dengan pipa limpah (overflow) pada kulit lambung kapal.

Pipa-pipa pembuangan tersebut di atas pada kulit lambung dilengkapi dengan scupper valve sesuai dengan persyaratan Tangki kotoran (sewage tank) tersebut harus dilengkapi dengan :

- Pompa kotoran

- Pipa flushing/pembersih

- Pipa udara.

Pipa-pipa dan katup-katup sesuai peraturan kelas.

H. Pipa-pipa hawa dan pipa-pipa isi

Semua tangki-tangki, ruang kosong, ruang kemudi dan gudang harus dilengkapi pipa-pipa hawa dan berakhir di atas geladak terbuka dan dilengkapi dengan alat yang memadai serta tinggi pipa di atas geladak lambung timbul harus sesuai dengan peraturan lambung timbul dalam negeri.

Pipa-pipa hawa untuk tangki-tangki bahan bakar harus dilengkapi dengan alat- alat penahan bunga api.

Pipa isi untuk tangki-tangki bahan bakar harus diperpanjang sampai dengan dasar tangki.

Page 36: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

Pipa hawa dan isi unuk tangki-tangki air tawar, tangki ballas, ruang kosong, ruang kemudi, gudang terbuat dari baja yang digalvanisir. Pipa hawa dan pipa isi untuk tangki bahan bakar dari pipa baja hitam.

I. Pipa duga

Semua tangki-tangki, ruang kosong, gudang dan bak rantai jangkar harus dilengkapi dengan pipa duga dan berakhir rata di atas geladak terbuka. Proop dari pipa duga harus dipasang yang standard.

Di bawah tiap pipa juga harus dipasang pelat rangkap (striking plate).

Pipa-pipa duga harus dibuat sesuai persyaratan klas.

J. Pipa Pembuangan (Drainage Pipe)

Pipa-pipa pembuangan serta scupper pipe dipasang pada tiap-tiap geladak, tempat-tempat tertutup, gudang-gudang dan lain-lain dan disalurkan keluar kapal melalui pipa drainage. Saluran air untuk deck di atas rumah kemudi dan deck anjungan dilewatkan pipa untuk dibuang ke deck sebelah bawahnya.

K. Sistem Pipa Udara Tekan

Kamar mesin dilengkapi dengan 1(satu) unit kompressor kerja yang digerakkan oleh motor listrik dengan kapasitas cukup. Udara yang dihasilkan dipakai untuk membersihkan sea chest (tekanan maksimum sea chest 2 kg/cm2 ), seruling kapal, system pneumatic pada reversing gear box motor induk, cuci peralatan mesin dan lain-lain.

Pipa-pipa, katup-katup serta peralatan lainnya dari bahan pipa sesuai peraturan klasifikasi, harus tahan terhadap tekanan udara dari botol angin dan tahan terhadap korosi air laut.

L. Instalasi Pipa Hidrolik

Pompa-pompa hidrolik dan instalasinya dirancang untuk kebutuhan operasional kapal dans sesuai dengan peraturan Biro Klasifikasi Indonesia. Pompa hidrolik tersebut digerakkan oleh motor-motor listrik dari jenis pemakaian di kapal dan terletak di haluan kapal berikut hidrolik bersama power packnya. Winch untuk menggerakkan mesin jangkar dan derrick boom terletak di atas geladak di haluan kapal.

M. Sistem Kemudi

Kapal harus dilengkapi dengan system kemudi yang digerakkan dengan system elektro hidrolik (electro hydraulic steering).

Page 37: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

Sistem kemudi harus dirancang sedemikia rupa sehigga pada waktu daun kemudi sepenuhnya berada dalam air tenang dan kapal bergerak dengan kecepatan penuh, daun kemudi dapat digerakkan dari posisi 35 derajat kiri ke posisi 35 derajat kanan tidak boleh lebih 28 detik, tanpa mengurangi efsiensi kemudi. Pada putaran rendah, kemudi harus berfungsi dengan baik. Selain system kemudi utama yang digerakkan dari rumah kemudi kapal harus dilengkapi dengan system kemudi darurat yang memenuhi peraturan BKI.

Roda kemudi (steering wheel) di rumah kemudi juga dilengkapi dengan alat pengemudian “joystick”. Sistem kemudi juga dapat dijalankan dengan auto pilot.

N. Suku Cadang Instalasi Mesin

Suku cadang harus disediakan oleh kontraktor sesuai dengan peraturan BKI untuk bagian-bagian instalasi mesin antara lain :

- Mesin induk

- Mesin bantu

- Pompa-pompa

- Hydraulic system kemudi.

6.1.9. INSTALASI LISTRIK

A. Ketentuan Umum

Semua peralatan/komponen yang digunakan harus memenuhi syarat keamanan dan keselamatan di atas kapal dan memenuhi peraturan kelas BKI.

Peralatan/komponen listrik yang dipakai tersebut harus mudah dalam pengoperasian, pemeliharaan, dan perbaikannya, serta suku cadangnya tersedia di pasaran.

Distribusi system tenaga listrik dikelompokkan dalam system jaringan tenaga/daya utama darurat, jaringan penerangan listrik utama dan darurat, jaringan lampu navigasi utama dan darurat.

Setelah pemasangan selesai, semua jaringan listrik dicoba untuk menguji kebenaran instalasinya. Sumber tenaga listrik untu kapal ini terdiri dari dua buah generator utama dan satu buah generator pelabuhan (bantu)

B. Generator Listrik

- Merek : Harus disetujui pemesan

- Tipe : Marine generator, drip proof, selfventiled.Selfexciting, constant voltage, brushless.

- Kapasitas : 2 x ± 200 KVA, singl operation

- Tegangan : AC 380/220V, 3 phase 50 Hz, 4 wire

Page 38: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

- Rating : 1500 Rpm

C. Batteries (Store batteries)

3 (tiga) set battery jenis pemakaian di kapal/laut, dengan system tegangan DC 24V dan kapasitas masing-masing 200 AH, yang dapat secara otomatis berfungsi apabila jaringan utama tidak berfungsi.

Untuk pengisian batterai disediakan unit pengisian battery (battery caharger) dengan kapasitas yang sesuai dan dilengkapi dengan instrument pengukur, lampu-lampu indicator dan peralatan pengaman lainnya.

D. Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Sistem distribusi/jaringan listrik di kapal harus mempunyai spesifikasi sbb:

1. Arus Bolak-balik (AC)

- 380 V, 3 phase, 50 Hz untuk jaringan daya (untuk suplai daya ke motor-motor listrik)

- 220 V, 1 phase, 50 Hz untuk jaringan lampu penerangan, dan perlengkapan/peralatan listrik lainnya.

2. Arus searah (DC) Tegangan 24 V. Untuk jaringan daya darurat (lampu penerangan, lampu navigasi, komunikasi dan peralatan lainnya).

E. Motor listrik & Starter

1. Motor Listrik

Motor listrik yang dipakai harus dari jenis pemakaian di kapal/laut dan memenuhi peraturan BKI.Semua motor listrik adalah 3 phase 380 V, 50 Hz. Pemakaian daya motor listrik adalah sbb:

a. Elektromotor penggerak pompa

- Pompa bilga, ± 3 Kw

- Pompa ballas ± 2,2 Kw

- Pompa pemadam kebakaran ± 13,1 Kw

- Pompa bahan bakar, ± 0,4 Kw

- Pompa saniter , ± 2,2 Kw

- Pompa air laut ± 1,1 Kw

Page 39: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

- Pompa penyuplai air tawar ± 11 Kw

- Pompa kotoran (sewage pump) ± 2,2 Kw

- Anchor Windlass ± 15,68 Kw

- Pompa hidrolik mesin kemudi ± 4,2 Kw

- Pompa minyak lumas ± 0,2 Kw

- Compressor ± 0,456 Kw

- Pompa pendingin mesin ± 1,5 Kw

b. Kipas ventilasi (Ventilasi fan) dan air condition

- Kipas angin (reversible type ventilating fan) ± 2.3 Kw Kamar mesin no. I ± 2.3 Kw

- Kipas angin (reversible type ventilating fan) Kamar mesin no. I ± 2.3 Kw

- Kipas angin (reversible type ventilating fan) Cargo hold no. I ± 0,6 Kw

- Kipas angin (reversible type ventilating fan) Cargo hold no. I ± 0,6 Kw

- Kipas angin (reversible type ventilating fan) Steering gear room no. I ± 0, 45 Kw

- Kipas angin (reversible type ventilating fan) Cargo hold no. I ± 0,45 Kw

- Air Condition (AC) untuk semua ruang penumpang & crew ± 12 Kw

c. Provision cooling room ± 5,6 Kw

2. Starter

Motor listrik dilengkapi dengan kotak-kotak starter, lampu-lampu indicator (saat motor stop, start, maupun running), instrument pengukur (V & A meter). Starter motor harus memenuhi peraturan kelas BKI. Spesfikasi lampu indicator

- Stop : Lampu merah

- Stand by : Lampu putih (amber)

- Running : Lampu hijau

F. Panel Hubung

System distribusi tenaga listik disalurkan melalui panel-panel penghubung yang dilengkapi dengan alat-alat ukur, lampu-lampu indicator, dan peralatan pengaman lainnya. Semua komponen/peralatan yang dipakai pada panel hubung harus dari jenis pemakaian di kapal/aut (marine used type), dan mudah dalam pengoperasian, pemeliharaan dan perbaikannya.

Page 40: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

Semua alat pengaman (pemutus arus/daya) yang digunakan dari jenis dan kapasitas yang sesuai Panel hubung terdiri dari :

1. Panel hubung utama (main switchboard) Panel hubung utama terdiri dari panel generator dan panel pembagi (feeder panel), bekerja tunggal (single operation) dan harus dirancang serta dibuat memenuhi persyaratan BKI. Spesifikasi panel hubung utama adalah :

Type : Drip proof, dead front type, self standing, self cooled, dry type, single operation

Kapasitas : 2 x ± 200 KVA

Tegangan : 380 V/220 V, 3 phase, 4 wire

Frekuensi : 50 Hz

2. Panel hubung darurat

Type : Drip proof, dead self standing, dry type

Kapasitas : 200 AH x 2

Tegangan : DC-24 V

3. Panel hubung

Panel hubung darat dilengkapi dengan tanda untuk ukuran phasa (phasa sequence indicator) drip proof type, wall mounted

a. Panel dilengkapi pula dengan pengaman tegangan kurang (under voltage trip), lampu-lampu indicator dan instrument pengukur (meter, ampere dan voltage)

b. Tegangan : AC 380 V/220 V, 3 phase, 4 wire

c. Frekuensi : 50 Hz

4. Panel distribusi lampu penerangan (lighting distribution board)

Tegangan : AC, 220 V, 1 phase

Frekuensi : 50 Hz Drip proof type

5. Panel lampu navigasi

a. Panel Utama

Harus dilengkapi dengan peralatan pengaman untuk hubungan singkat dan beban lebih serta lampu indicator, buzzer dan system kontrolnya.

Tegangan : AC, 220 V, 1 phase

Page 41: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

Frekuensi : 50 Hz Drip proof type, wall monted type

b. Panel darurat

Dilengkapi dengan peralatan pengaman untuk hubungan singkat serta lampu indicator, buzzer dan system kontrolnya

Tegangan : DC, 24 V Drip proof type, wall mounted type

6. Panel komunikasi

Disuply dari panel hubungan utama dengan tegangan 220 V/AC kemudian diturunkan menjadi 24 V/DC dengan rectifier Untuk kondisi darurat panel komunikasi disuplai oleh baterai tegangan 24V/DC

Tegangan : 24 V/DC Drip proof type, wall mounted type

Dilengkapi dengan pengaman singkat serta lampu indicator dan buzzer

G. Lampu Penerangan Dan Lampu Navigasi

1. Untuk lampu-lampu penerangan utama, dipakai lampu pijar dan lampu pendar, dengan system tegangan 220 V-AC

2. Untuk lampu penerangan darurat 24 V/DC dipasang di rumah kemudi meja peta, meja radio, gang-gang, tangga, kamar mesin dan lain-lain lokasi yang dianggap penting.

3. Lampu penerangan untuk gudang harus dari jenis kedap ledak

4. Lampu-lampu penerangan untuk kamar mesin, kamar mandi/wc, dapur, geladak/ruang latih dan ruang-ruang terbuka harus yang jenis kedap air (water tight). Untuk lampu gudang dari jenis kedap ledak.

5. Lampu navigasi, lampu jangkar dan lampu NUC disuplai dengan tegangan 220 V-AC dan untuk lampu darurat disuplai dengan system tegangan 24 V-DC

1. Lampu Penerangan

Lampu-lampu penerangan harus ditempatkan di lokasi-lokasi atau ruangan-ruangan yang memerlukan penerangan termasuk lampu darurat antara lain :

a. Navigation Deck

- Rumah kemudi utama

- Kamar/Toilet Nahkoda

- Kamar/Toilet Owner

Page 42: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

- Meeting Room

- Lampu gang dalam

- Lampu gang samping kiri kanan

- Lampu tangga

- Lampu Penerangan Awning

- Ruang Radio dan Peta

b. Boat Deck

- Kamar Penumpang Klas

- Kamar Mandi Kiri dan Kanan

- Ruang Penumpang Duduk

- Lampu Gang dalam

- Lampu gang luar Kiri dan Kanan

- Lampu Ruang Generator Emergency

- Lampu Ruang AC Kompressor

- Lampu Penerangan daerah Sekoci/rakit Penolong

- Lampu Sorot Penurunan Sekoci/rakit

c. Poop Deck dan ForeCastle

- Kamar Perwira (KKM, Masinis dan Mualim)

- Kamar Penumpang Klas

- Ruang Cafetaria

- Ruang Klinik

- KM/WC Kanan/Kiri

- Lampu tangga

- Lampu Lorong Dalam

- Lampu Lorong Luar Kiri/Kanan

- Kamar ABK

- Lampu Sorot jangkar haluan

Page 43: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

d. Main Deck

- Ruang Penumpang Klas

- Ruang Penumpang Ekonomi

- Ruang Kantor dan Informasi

- Ruang Toko

- Lampu tangga

- Lampu penerangan bongkar muat kiri/kanan (flood light)

- Lampu Lorong Dalam

- Lampu Lorong Luar

- Lampu Toilet Penumpang

- Lampu Ruang Makan ABK

- Lampu Ruang Makan Klas

- Lampu Dapur

- Lampu Provision Store

- Lampu Ruang Laundry

- Lampu Lorong luar Kiri/Kanan

- Lampu Mushalla

- Lampu Ruang Fore Castle

- Lampu Tambat Buritan

e. Under Main Deck

- Ruang Penumpang Klas Ekonomi Depan

- Ruang Penumpang Klas Ekonomi Belakang

- Kamar Mesin

- Penerangan Cargo Hold

- Lampu Tangga

- Engine Control Room

- Steering Gear Room

Page 44: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

2. Lampu Navigasi

Kapal-kapal harus dilengkapi dengan peralatan-peralatan lampu navigasi sesuai peraturan pencegahan tubrukan di aut (col reg 1972) antara lain:

- Lampu tiang mast I (mast head)

- Lampu tiang mast II (mast head)

- Lampu morse/signal

- Lampu lambung kiri (Port side light)

- Lampu lambung kanan (STB. light)

- Lampu buritan (stern light), dan lampu haluan

- Lampu NUC (Not Under Control)

- Lampu malam, search light

H. Perlengkapan Navigasi Dan Komunikasi

Kapal harus dilengkapi dengan peralatan navigasi dan komunikasi GMDSS (Global Maritime Distress Signal System) sesuai peraturan keselamatan pelayaran antara lain sebagai berikut :

- 1 (satu) unit set radar dengan jarak jauh + 24 mile laut, dengan merk dan type yang disetujui pemilik

- 1 (satu) set VHF multi channel

- 1 (satu) set global positioning system (GPS)

- 1 (satu) set perangkat alat penerima dan pengirim SSB dengan kapasitas 150 watt.

I. Kabel Listrik Dan Peralatan Listrik

Kabel listrik dan perlengkapan lainnya harus dari jenis pemakaian di kapal/laut (marine used type) dan memenuhi persyaratan BKI. Gambar-gambar instalasi listrk harus mendapatkan persetujan pemesan dan BKI.

Pemasangan kabel-kabel pada dinding tidak ditempelkan langsung tetapi pada bracket terbuat dari logam yang tahan karat. Untuk keperluan GMDSS, PUBLIK ADDRESSOR dan RADAR disediakan alat pengubah arus (rectifier) dengan kapasitas yang cukup dan dilengkapi dengan instrument pengukur, lampu-lampu indicator dan peralatan pengamannya.

J. Suku Cadang Instalasi Listrik

Suku cadang disediakan untuk instalasi listrik bagian-bagian di bawah ini:

Page 45: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

- Lampu navigasi

- Kabel dan instalasi kabel

- Perkakas (tools)

- Mesin listrik

- Panel hubung utama

6.1.10. INVENTARIS

A. Inventaris deck

- Kotak kesehatan (PPPK)

- Perlengkapan makan minum untuk ABK dan siswa

- Alat kerja serang 1 set

- Kuas roll dan kuas biasa

- Sikat kawat besi

- Gergaji

- Pahat

- Kikir

- Bor

- dll

B. Inventaris mesin

- Meja kerja lengkap dengan : catok, gerinda mesin dan tangan, alat bor 1 (satu) set, martil, kikir, gergaji besi, schuifmaat, roll meter, pahat, dll

- Satu set perkakas dan kunci-kunci untuk perawatan dan perbaikan normal dari seluruh instalasi mesin dan instalasi listrik.

- Kunci/spanner untuk bongkar muat pasang baling-baling

- Kotak kesehatan PPPK

6.1.11. SUKU CADANG DAN PERKAKAS

1. Untuk keperluan mesin induk, mesin bantu dan perlengkapan tertentu harus disediakan suku cadang dan perkakas sesuai dengan persyaratan BKI.

2. Daftar suku cadang dan perkakas harus mendapat persetujuan pemesan dan BKI.

Page 46: spesifikasi teknis kapal D31107022.docx

3. Suku cadang dan peralatan yang diperlukan selama masa pemeliharaan/garansi harus disediakan oleh kontraktor dan harus dapat didatangkan ke lokasi pangkalan kapal secepat mungkin (tidak lebih dari 2 x 24 jam)

6.2. STANDAR PROSEDUR PENGELASAN

6.2.1. WELDING FOR DOUBLE BOTTOM

Note : Min. Leg Lenght Of Fiillet Welding To Be

6.2.2. WELDING FOR ENGINE BOTTOM

Note : Min. Leg Lenght Of Fiillet Welding To Be

6.2.3. WELDING FOR AFT CONSTRUCTION

Note : Min. Leg Lenght Of Fiillet Welding To Be

6.2.4. WELDING FOR FORE PEAK CONSTRUCTION

Note : Min. Leg Lenght Of Fiillet Welding To Be

6.2.5. WELDING FOR CARGO SPACE

Note : Min. Leg Lenght Of Fiillet Welding To Be

6.2.6. WELDING FOR SUPER STRUCTURE

Note : Min. Leg Lenght Of Fiillet Welding To Be

6.2.7. WELDING FOR RUDDER

6.3. KEBUTUHAN MATERIAL

6.4. PERENCANAAN BLOK KAPAL

6.5. TAHAPAN DAN JADWAL PEMBANGUNAN

6.6. RENCANA ANGGRAN BIAYA