bab ii landasan teori - library & knowledge...

30
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mekanisme Pemberian Jasa Permintaan jasa yang datang dari perusahaan minyak, berasal dari kontraktor- kontraktor asing (KPS) di bawah pengawasan dan koordinasi BPPKA (Badan Pembinaan Pengusahaan Kontraktor Asing). Kronologinya dimulai dari permintaan oleh KPS untuk mengajukan penawaran dan mengikuti tender (invitation to bid) atas suatu jasa pekerjaan laut, penyediaan suatu jenis alat apung dengan spesifikasi teknis tertentu, ataupun keagenan. Jika sebuah perusahaan pelayaran lepas pantai mampu memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan, maka perusahaan tersebut akan mengajukan penawaran sesuai kondisi operasional. Setelah melalui suatu proses evaluasi tender (contractual and technical) dan persetujuan BPPKA, maka pemberian/pemakaian jasa diawali dengan pembuatan kontrak perjanjian kerja. Dimana inti dari perjanjian itu adalah mengenai term charter, lingkup kerja, jenis kapal, waktu pemakaian, daerah pelayaran, cara pembayaran, dan lain-lain. Secara umum shipping business diklasifikasikan ke dalam 6 bidang usaha : a). Ship owning Bisnis ship owning berarti bahwa perusahaan pelayaran memiliki armada kapalnya sendiri untuk kepentingan pengangkutan atas kargo yang dimilikinya 8

Upload: phungnhu

Post on 06-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Mekanisme Pemberian Jasa

Permintaan jasa yang datang dari perusahaan minyak, berasal dari kontraktor-

kontraktor asing (KPS) di bawah pengawasan dan koordinasi BPPKA (Badan

Pembinaan Pengusahaan Kontraktor Asing). Kronologinya dimulai dari permintaan

oleh KPS untuk mengajukan penawaran dan mengikuti tender (invitation to bid) atas

suatu jasa pekerjaan laut, penyediaan suatu jenis alat apung dengan spesifikasi teknis

tertentu, ataupun keagenan. Jika sebuah perusahaan pelayaran lepas pantai mampu

memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan, maka perusahaan tersebut akan

mengajukan penawaran sesuai kondisi operasional.

Setelah melalui suatu proses evaluasi tender (contractual and technical) dan

persetujuan BPPKA, maka pemberian/pemakaian jasa diawali dengan pembuatan

kontrak perjanjian kerja. Dimana inti dari perjanjian itu adalah mengenai term

charter, lingkup kerja, jenis kapal, waktu pemakaian, daerah pelayaran, cara

pembayaran, dan lain-lain.

Secara umum shipping business diklasifikasikan ke dalam 6 bidang usaha :

a). Ship owning

Bisnis ship owning berarti bahwa perusahaan pelayaran memiliki armada

kapalnya sendiri untuk kepentingan pengangkutan atas kargo yang dimilikinya

8

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

sendiri pula ataupun bertindak sebagai carrier atas permintaan principal, yang

berarti bahwa seluruh armadanya akan dioperasikan baik secara liner service

ataupun secara tramper. Dalam bidang usaha ini, tergantung dari beberapa hal :

! Potensi pasar yang dikuasai atau dapat dikuasai, baik yang berada di mana ia

berdomisili atau di tempat-tempat tertentu, yang dianggap memiliki prospek

pasar memadai.

! Mengenal dengan baik jalur pelayaran yang akan dijalankan.

! Menguasai dengan baik sistem jalur distribusi barang dan dokumen pada

tempat-tempat yang telah ditentukan.

! Memiliki tenaga SDM yang ahli dan trampil di bidangnya masing-masing.

Sehingga konsekuensinya adalah :

! Dapat membiayai semua komponen exploitasi kapal.

! Menyediakan berbagai macam jenis perbekalan agar kapal dapat beroperasi

dengan aman.

! Adanya modal kerja yang besar memiliki jalur administrasi dan adanya

struktur organisasi yang baik, baik di pusat maupun cabang/tempat lainnya

yang ditunjuk sebagai agen.

! Bersedia menanggung resiko yang akan terjadi.

b). Ship operating

Bisnis ship operating berarti perusahaan pelayaran mengoperasikan kapal baik

milik sendiri maupun milik pihak lain untuk mengangkut kargo. Ship operating

dibagi atas :

9

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

! Regular liners (liner)

Adalah suatu pelayanan angkutan barang/penumpang melalui laut oleh suatu

perusahaan pelayaran dengan kondisi dan ciri-ciri sebagai berikut :

# Jadwal keberangkatan dan kedatangan kapal dilakukan secara teratur

# Trayek angkutan dan pelabuhan yang disinggahi tetap

# Masa transit kapal ke pelabuhan yang disinggahi teratur dan tetap

# Tarif angkutan berlaku tetap ditentukan atas dasar space allotments dan

jenis komoditi yang diangkut.

! Tramper service (tramper)

Adalah suatu pelayanan angkutan barang/penumpang melalui laut dengan

kondisi dan ciri-ciri sebagai berikut :

# Jadwal keberangkatan dan kedatangan kapal yang tidak tetap, dengan

masa transit antara pelabuhan yang satu dengan pelabuhan lain relatif

lebih lama.

# Jasa angkutan, uang tambang (freight) atas dasar charter rate atas ruang

muatan kapal yang tersedia.

# Trayek angkutan dan pelabuhan singgah kapal tidak tetap, setiap waktu

dapat berubah, tergantung kontrak/sewa ruang muatan kapal yang

disetujui.

# Tarif angkutan relatif lebih murah dibandingkan dengan tarif pengangkut

oleh liner.

10

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

c). Ship chartering

Ship chartering merupakan bentuk penyewaan kapal dari owner kepada

charterer untuk selanjutnya dioperasikan bisa oleh owner maupun charterer

sendiri. Untuk ship chartering terbagi menjadi 3 pola :

! Voyage charter

Merupakan sistem penyewaan kapal antara owner dan charterer atas dasar

satu atau beberapa trayek angkutan/perjalanan kapal. Trayek yang dimaksud

adalah owner akan menyerahkan seluruh atau sebagian ruang muatan (cargo

space available) kepada charterer, setelah charterer membayar tarif sewa per

voyage sesuai charter party. Pada term ini kapal disewa untuk suatu rute

tertentu dimana pemilik kapal menanggung biaya pengoperasian kapal yang

terdiri dari running cost dan voyage cost. Sedangkan charterer menanggung

biaya freight. Term ini dikembangkan menjadi beberapa macam kontrak yaitu:

- Contract of affreightment (COA), yaitu kapal disewakan menggunakan

acuan jumlah muatan yang harus diangkut dan jangka waktu

pengangkutan. Pemilik barang diwajibkan menyediakan muatan dalam

jumlah tertentu dan pada periode tertentu. Pemilik kapal menyediakan

kapal untuk mengangkut muatan dalam jumlah tertentu dan periode

tertentu.

- Consecutive voyage charter, yaitu kapal disewakan untuk beberapa

voyage berturut-turut dengan trip yang sama.

- Back to back charter, yaitu kapal yang telah disewa oleh charterer

disewakan kembali kepada pihak ketiga.

11

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

! Time charter

Sistem penyewaan kapal antara owner dengan charterer berdasarkan jangka

waktu lamanya penyewaan yang telah disetujui bersama oleh ke dua belah

pihak. Pada term ini kapal disewa untuk jangka waktu tertentu dimana pemilik

kapal menanggung running cost (biaya kapal yang muncul meskipun kapal

tidak sedang beroperasi), sedangkan charterer menanggung voyage cost

(biaya operasional kapal) ataupun ditentukan pula dalam charter party biaya-

biaya apa saja yang akan menjadi beban owner dan charterer.

! Bareboat charter

Sistem sewa menyewa kapal, di mana owner menyerahkan kapal dalam

keadaan kosong, tanpa master/crew, tetapi lengkap dengan segala sarana

peralatan dan perlengkapan kapal untuk berlayar secara aman, setelah

menerima uang sewa dari charterer.

d). Ship agency

Keberadaan agen merupakan konsekuensi logis bagi pemilik perusahaan/modal

untuk memperluas jaringan usahanya di suatu daerah yang menjadi sasaran,

karena keterbatasan dalam sumber daya. Dengan menjadi agen berarti bertindak

sebagai perpanjangan tangan principal dalam mengurusi dan bertanggung jawab

atas berbagai macam kepentingan principal yang ada di suatu wilayah tertentu.

Dalam pengoperasian liner, fungsi agen bertindak sebagai general agent,

marketing agent, port agent, dan sub agent. Sedangkan dalam pengoperasian

tramper, agen berfungsi sebagai Owner Handling Agent (OHA), Owner

12

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

Protecting Agent (OPA), Charterer Handling Agent (CHA), dan Charterer

Protecting Agent (CPA).

e). Ship management

Ship management merupakan bisnis usaha yang bergerak dalam memanajemeni

segala keperluan kapal dan crew-nya secara teknis. Meliputi unsur technical

kapal (repair, docking, dsb), supply & purchase spare part, serta kepentingan

crew baik di kapal maupun di darat. Bidang ship management bertanggung

jawab atas running cost yang timbul.

f). Ship brokering

Ship brokering bisa bertindak sebagai pihak ke tiga antara sellers –buyers,

suppliers-receivers, shippers-consignees. Biasanya bergerak sebagai perantara

jual beli kapal, perantara dalam tender suatu proyek kapal, perantara suplai

barang-barang kapal.

2.2 Voyage Cost

Voyage cost adalah biaya-biaya operasional yang timbul akibat

pengoperasian kapal, baik secara liner maupun tramper, voyage charter

maupun time charter. Dalam pelaksanaannya, departemen operasi divisi liquid

& gas bertanggung jawab atas besarnya voyage cost yang timbul selama kapal

beroperasi. Voyage cost terbagi atas bunker cost dan port disbursement cost.

Bunker cost merupakan biaya yang timbul akibat adanya suplai

bunker kapal baik MFO/MGO/HSD sesuai dengan kebutuhan masing-masing

13

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

kapal. Besarnya bunker yang harus dibayarkan tergantung pada jenis bunker

yang disuplai, lokasi pengisian bunker, biaya pengurusan bunker/agency

comission maupun ongkos angkut tongkang. Besarnya biaya bunker di dalam

negeri dibedakan atas tanker/tug boat yang berbendera Indonesia dengan kapal

tanker berbendera asing/internasional. Harga bunker internasional juga

diberlakukan untuk kapal dengan tujuan luar negeri dan juga bagi agen BBM

bunker.

Untuk port disbursement cost timbul karena adanya biaya-biaya :

a). Port charges :

! Port dues

! Buoy & light dues

! Tug boat charges berth/unberth

! Mooring gang

! Wharfage / dockage

! Motor launch/mooring boat charges

! Pilotage

! Clearance

! Miscellanous

b). Agency fees

c). Fresh water supply

d). Communications/telex/fax

e). Tank cleaning

f). Entertainment

14

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

! Canteen store

! Official entertainment

! Extra fooding & extra loundry inventaris

! Security expenses

! Medical check up crew

Besarnya port charges untuk tiap-tiap pelabuhan berbeda baik

pelabuhan domestik maupun internasional. Di samping itu ada perbedaan port

charges yang dibebankan untuk kapal berbendera asing/Indonesia yang ada di

Indonesia, beberapa komponennya di-charge dalam USD. Dikarenakan ketika

kapal berada di pelabuhan Indonesia, kapal akan menuju pelabuhan

internasional ataupun dari pelabuhan internasional. Demikian juga halnya

dengan suplai fresh water, lokasi di mana dilakukan biaya untuk suplai fresh

water pada tiap-tiap daerah/lokasi akan berlainan sehingga memerlukan

perhatian penentuan lokasi untuk suplainya.

Untuk kapal-kapal yang dioperasikan secara voyage charter, maka

owner bertindak pula sebagai operator. Owner akan menanggung semua

voyage cost yang timbul selama kapal beroperasi baik untuk bunker cost

maupun port disbursement cost. Sehingga voyage cost yang timbul untuk

kapal voyage charter akan jauh lebih besar daripada kapal time charter. Hal

ini akan berguna dalam penyusunan budget untuk kapal voyage charter.

Untuk kapal-kapal yang dioperasikan secara time charter, charterer

bertindak sebagai operator. Owner hanya akan menanggung running cost.

Owner akan menanggung voyage cost bila kapal yang dioperasikan mengalami

15

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

off hire (repair, docking, hal-hal idle lainnya). Ketentuan mengenai off hire

sendiri dijabarkan dalam charter party untuk masing-masing kontrak time

charter. Selain selama off hire, khusus mengenai port disbursement cost, ada

beberapa komponen yang menjadi tanggung jawab owner untuk membayar

tetapi ada pula allowances yang akan di-reimburse oleh charterer (bukan

merupakan cost). Ketentuan masing-masing port disbursement cost yang harus

ditanggung oleh owner, berbeda untuk tiap kapalnya tergantung dari charter

party yang ada. Sehingga untuk kontrak time charter, port disbursement cost

yang muncul terbagi atas :

! Allowances yang akan di-reimburse oleh charterer pada setiap akhir bulan

operasi kapal antara lain :

# Tank cleaning

# Fresh water

# Entertainment

# Telecommunication

# Navigating narrow passage & self pilotage

! Extra port disbursement cost di luar allowances antara lain :

# Canteen store supply

# Security expenses

# Extra food for visitor

# Miscellanous

16

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

2.3 Marketing Analysis

Ada salah satu metode dengan tiga tahapan yang dilakukan dalam proses

analisis pasar yaitu market segmenting, market targeting, dan market positioning.

Gambar 2.1. Tahapan Analisis Pasar

Sumber : Kotler and Armstrong, Principles of Marketing, Prentice Hall Intl., 2004

2.5.1 Market Segmentation

Market segmentation merupakan usaha untuk membagi pasar ke dalam

beberapa kelompok yang membutuhkan perlakuan dan produk yang berbeda.

Variabel utama yang berpengaruh dalam segmentasi pasar dijelaskan lebih lanjut

pada tabel 2.1. berikut.

Tabel 2.1. Variabel Segmentasi Pasar Industri

No. Variables Sub Variables Questions

1 Demographic Industry Which industry that buy this product should

we focus on ?

1. Identify bases for segmenting the market.

2. Develop profiles

of resulting segments.

1. Develop measures of segment attractiveness.

2. Select the target

segment (s).

1. Develop positioning for each target segment.

2. Develop marketing mix for each target segment.

Market Segmentation Market Targeting Market Positioning

17

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

Company size What size companies should we focus on ?

Location What geographical areas should we focus

on?

User/non user

status

2 Operating

variables

Customer

capabilities

Purchasing

function

organization

Should we focus on companies with highly

centralized or decentralized purchasing

organizations ?

Power

structure

Should we focus on companies that are

engineering, financially, or marketing

dominated ?

General

purchase

policies

Should we focus on companies with which we

already have strong relationships or simply

go after the most desirable companies ?

3 Purchasing

approaches

Purchasing

criteria

Should we focus on companies that are

seeking quality ? service ? price ?

Situational

factors

Urgency Should we focus on companies that need

quick and sudden delivery or service ?

Technology What customer technologies should we focus

on ?

Should we focus on heavy, medium, or light

users or non users ?

Should we focus on customers needing many

services or few services ?

4

18

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

Specific

applicaton

Should we focus on certain applications of

our product rather than all applications ?

Should we focus on large or small orders ?

Buyer-seller

similarity

Should we focus on companies whose people

and values are similar to ours ?

Attitudes

toward risk

Should we focus on risk-taking or risk-

avoiding customers ?

5 Personal

characteristic

Size or order

Loyalty Should we focus on companies that show high

loyalty to their suppliers ?

Sumber : Kotler and Armstrong, Principles of Marketing, Prentice Hall Intl., 2004.

Secara umum, segmentasi pasar yang dilakukan tidak hanya mengacu pada

satu variabel utama saja, tetapi menggunakan kombinasi dari beberapa variabel dan

sub variabel.

Pada dasarnya ada banyak cara untuk membuat segmentasi pasar, tapi tidak

semua metode market segmenting mampu menghasilkan segmentasi yang efektif.

Agar segmentasi pasar menjadi lebih berguna dan efektif, maka ada beberapa kriteria

yang harus dipenuhi antara lain :

1) Measurability, yaitu ukuran kemampuan membeli dari segmen tersebut.

2) Accessibility, yaitu tingkat kemudahan segmen itu untuk dilayani dan

diraih.

3) Substantiality, yaitu apakah segmen itu menguntungkan perusahaan kita

atau tidak.

19

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

4) Actionability, yaitu kemampuan kita dalam mendesain sebuah program

yang efektif untuk menarik dan melayani segmen itu.

2.5.2 Market Targeting

Market targeting adalah proses evaluasi daya tarik masing-masing segmen

pasar dan kemudian memilih salah satu atau beberapa segmen pasar untuk dimasuki.

Evaluasi segmen pasar ini dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu :

(a) Ukuran dan pertumbuhan segmen pasar,

Setelah selesai dilakukan evaluasi, kemudian perusahaan harus menetapkan

segmen pasar mana yang akan dijadikan sebagai pasar sasaran. Berikut pada gambar

2.2 digambarkan lima tipe penetapan pasar sasaran yaitu :

(a) Single segment concentration, yaitu memilih hanya satu segmen tertentu

yang akan dimasuki satu jenis produk atas berbagai pertimbangan.

(b) Selective specialization, yaitu memilih beberapa segmen pasar dengan

beberapa pilihan produk yang berbeda-beda untuk masing-masing segmen

tersebut.

(c) Market specialization, yaitu memilih satu segmen pasar yang akan

dimasuki dengan beberapa jenis produk sekaligus.

(d) Product specialization, yaitu memasuki beberapa segmen pasar sekaligus

dengan menawarkan hanya satu jenis produ saja.

(b) Daya tarik struktural segmen pasar, dan

(c) Tujuan dan sumber daya perusahaan.

20

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

(e) Full market coverage, yaitu memasuki semua segmen pasar dengan

menawarkan semua jenis produk yang dimiliki.

A a b c d a C d 1 1 2 2 3 3 4 4 C D a b c d a b C d 1 1 2 2 3 3 4 4 Keterangan : E a b c d 1 : Produk 1 a : Pasar 1 1 2 : Produk 2 2 3 : Produk 3 c : Pasar 3 3

B

b

b : Pasar 2

4 : Produk 4 d : Pasar 4 4

Gambar 2.2. Tipe Penetapan Pasar Sasaran

Kotler dan Armstrong menawarkan tiga strategi dalam pemilihan pasar yang

dapat dipilih dan dilakukan oleh perusahaan yaitu :

1) Undifferentiated marketing, dimana strategi ini mengabaikan perbedaan antar

segmen sehingga perusahaan mencoba melayani seluruh pasar hanya dengan satu

penawaran.

21

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

2) Differentiated marketing, yaitu strategi yang mencoba untuk melayani beberapa

segmen pasar dengan desain penawaran yang berbeda-beda untuk masing-masing

segmen.

3) Concentrated marketing, yaitu strategi untuk melakukan produksi secara massal

satu spesifikasi produk tertentu kemudian menawarkannya pada satu atau

beberapa segmen pasar tertentu yang kecil tapi berkualitas. Produksi dilakukan

sesuai dengan kepentingan pasar yang dipilih.

2.5.3 Market Positioning

Market positioning merupakan proses formulasi competitive positioning untuk

suatu produk dengan mendesain detil bauran pemasarannya. Sedangkan product

positioning adalah rangkaian kegiatan mendesain dan menetapkan penawaran

dan/atau citra perusahaan agar produk/perusahaan menempati posisi yang berbeda

dan berharga di benak pasar sasaran. Dalam pengertian dan maksud bahwa product

positioning tidak terlepas dari upaya untuk melakukan differensiasi produk atau

perusahaan dari produk atau perusahaan pesaing.

Proses positioning secara umum terdiri dari tiga tahapan yaitu melakukan

identifikasi sejumlah kemungkinan kekuatan perusahaan untuk membangun sebuah

image dan position, melakukan evaluasi dan seleksi terhadap kekuatan-kekuatan

tersebut, kemudian melakukan sosialisasi dan komunikasi secara efektif mengenai

image dan position yang telah dipilih kepada pasar.

Strategi positioning dapat disusun dan diaplikasikan berdasar pada beberapa

pertimbangan antara lain :

22

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

1) Atribut produk : ukuran, warna, atau bentuk.

2) Manfaat produk : keamanan, kenyamanan.

3) Penggunaan/aplikasi : mudah, hemat.

4) Pengguna : untuk kelas-kelas konsumen tertentu.

5) Pesaing : membandingkan dengan produk pesaing sekaligus menyebutkan

keunggulan kita yang membedakan dengan produk itu.

6) Kategori produk : mengklasifikasikan produk kita pada satu kategori jenis

produk tertentu, misalnya susu sebagai minuman penambah energi.

7) Kualitas dan harga.

Agar product positioning planning menjadi efektif, ada beberapa syarat yang

harus dipenuhi yaitu :

1) Bahwa produk tersebut harus mempunyai daya beda yang bernilai tambah.

2) Position yang kita rencanakan belum ada atau belum tertanam dalam benak pasar.

3) Mempunyai potensi untuk berkembang.

4) Image yang muncul akibat positioning itu mudah diingat dan dapat dipahami

alasannya oleh pasar.

5) Produk yang kita tawarkan mempunyai keunggulan yang nyata.

6) Berdasarkan positioning, kita mampu memberikan bukti sesuai image yang

muncul dan diterima oleh persepsi pasar bukan sekedar janji.

7) Produk yang kita tawarkan mempunyai ciri khas dan keunikan yang dibutuhkan

oleh pasar.

23

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

2.5.4 Competitor Analysis

Memahami konsumen bukanlah satu-satunya strategi dalam kerangka

pengembangan bisnis saat ini. Mungkin dulu suatu perusahaan masih bisa

mengabaikan pesaing-pesaingnya karena memang pasar sedang tumbuh, sehingga

persaingan tidak terlalu ketat. Tetapi kondisi saat ini berbeda, dimana pasar sudah

tidak berkembang sedangkan jumlah pesaing semakin lama semakin bertambah

banyak. Sehingga agar mampu bertahan hidup dan memenangkan kompetisi itu,

perusahaan secara kontinyu membutuhkan inovasi-inovasi kreatif yang mendukung

usaha untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Perusahaan yang sukses adalah

perusahaan yang mampu memberikan kepuasan kepada konsumen lebih baik

dibandingkan dengan tawaran yang diajukan oleh pesaing. Oleh karena itu

perusahaan tidak boleh hanya memahami melulu pada kebutuhan pasar sasaran, tapi

juga harus mengetahui dan memahami strategi yang digunakan oleh pesaing.

Agar mampu mengimplementasikan strategi pemasaran yang kompetitif,

perusahaan memerlukan data sebanyak-banyaknya yang berkaitan dengan pesaing.

Melalui sistem intelijen pemasarannya, perusahaan harus secara terus menerus

mengkomparasikan produknya, harga, saluran distribusi, dan metode promosinya

terhadap strategi serupa yang dimiliki oleh pesaing terdekat perusahaan tersebut.

Dengan cara ini, perusahaan akan mampu menemukan potensi-potensi tersembunyi

yang berkaitan dengan kelebihan kompetitif dan kekurangannya. Sekaligus juga

mampu merencanakan strategi untuk berkompetisi dalam pasar ataupun strategi

antisipatif untuk mengantisipasi serangan-serangan dari pesaing.

24

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

Secara praktis, pesaing dapat didefinisikan sebagai perusahaan lain yang

menawarkan produk yang mirip dan layanan dengan harga sama kepada pasar sasaran

yang sama dengan pasar sasaran suatu perusahaan. Tetapi sesungguhnya definisi

pesaing tidaklah sesederhana itu. Semua perusahaan lain yang memproduksi produk

sama atau pada kelas produk yang sama dapat dikategorikan sebagai pesaing.

2.4 Studi Kelayakan Proyek

2.4.1 Definisi

Studi kelayakan telah banyak dikenal oleh masyarakat, terutama masyarakat

yang bergerak dalam bidang usaha industri, baik jasa maupun manufaktur. Kegiatan

untuk menilai manfaat yang dapat diperoleh dalam melakukan suatu kegiatan usaha

disebut dengan studi kelayakan proyek. Dengan demikian studi kelayakan proyek

merupakan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau

menolak suatu gagasan usaha. Pengertian layak dalam penilaian ini adalah apakah

proyek yang akan dilaksanakan memberikan manfaat atau tidak.

Faktor-faktor yang perlu dinilai dalam penyusunan studi kelayakan adalah

menyangkut beberapa aspek antara lain aspek pasar, aspek pemasaran, aspek teknis,

aspek manajemen, aspek keuangan dan aspek hukum. Dengan demikian apabila

gagasan proyek telah dinyatakan layak maka sangat langka mengalami kegagalan

kecuali disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan seperti bencana

alam.

25

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

Layaknya suatu gagasan dalam studi kelayakan, apabila kegiatan usaha yang

dijalankan tidak sesuai dengan yang diatur dalam studi kelayakan tidak akan

menjamin hasil akhir yang didapatkan.

2.4.2 Tujuan

Ada beberapa pihak yang mmerlukan laporan studi kelayakan sebagai bahan

masukan dalam rangka mengkaji ulang untuk turut serta menyetujui atau menolak

kelayakan laporan tersebut. Pihak-pihak yang membutuhkan laporan studi kelayakan

bisnis itu dapat dijelaskan di bawah ini.

1. Pihak Investor

Jika hasil studi kelayakan proyek yang akan dikerjakan layak

direalisasikan, pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat dicari dan

pelaksanaan operasional juga dapat mulai direalisasikan. Perusahaan

mungkin akan mencari investor baru yang mau ikut serta menanamkan

modal pada proyek yang akan dikerjakan. Sudah tentu calon investor ini

akan mempelajari laporan studi kelayakan yang telah dibuat karena calon

investor mempunyai kepentingan langsung terhadap keuntungan yang

akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang akan

ditanamkan.

2. Pihak Kreditor

Pemodalan proyek dapat juga dipinjam dari pihak bank sebagai kreditor.

Sebelum memutuskan untuk memerikan kredit, bank perlu mengkaji ulang

26

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, termasuk mempertimbangkan

manajemen perusahaan dan ketersediaan agunan.

3. Pihak Manajemen Perusahaan

Studi kelayakan dapat dibuat oleh pihak eksternal atau internal

perusahaan. Terlepas dari siapa yang membuat, proposal ini merupakan

upaya dalam rangka merealisasikan ide proyek yang berujung pada

peningkatan usaha untuk meningkatkan laba perusahaan.

2.4.3 Aspek Pasar

Salah satu aspek yang dikaji kelayakannya adalah aspek pasar. Jika pasar

yang dituju tidak jelas maka resiko kegagalan akan menjadi besar. Analisis

permintaan yang menghasilkan perkiraan permintaan terhadap suatu produk

merupakan salah satu alat penting bagi manajemen perusahaan. Dari perkiraan

permintaan, perusahaan dapat memperkirakan anggaran perusahaan. Hubungan

permintaan mennyatakan bahwa bila harga suatu barang menngkat, maka kuantitas

barang yang diminta akan berkurang, begitu juga sebaliknya.

Di sisi lain, penawaran diartikan sebagai berbagai kuantitas barang yang

ditawarkan di pasar pada berbagai tingkat harga. Dalam fungsi ini, bila harga suatu

barang meningkat maka produsen akan berusaha untuk meningkatkan jumlah barang

yang ditawarkan. Sampai dimana penjual ingin menawarkan barangnya pada berbagai

tingkat harga ditentukan oleh berbagai faktor diantaranya adalah harga barang, biaya

produksi, tingkat teknologi dan tujuan perusahaan.

27

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

Pendapat para ahli mengenai pasar banyak ragamnya. Seorang ahli

mengatakan bahwa pasar adalah suatu tempat pertemuan antara penjual dan pembeli,

atau tempat saling bertemunya permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu

harga. Ahli lain mengatakan bahwa pasar merupakan sekelompok orang yang

diorganisasikan untuk melakukan tawar-menawar sehingga dengan demikian

terbentuk harga.

Stanton mengemukakan bahwa pasar merupakan sekelompok orang yang

ingin memuaskan keinginannya, ada uang untuk belanja dan kemauan untuk

membelanjakannya. Ada tiga faktor utama yang menunjang terjadinya pasar, yaitu

orang dengan segala keinginannya, daya beli dan tingkahlaku pembeliannya.

Bentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen dan konsumen. Dari sisi

produsen, pasar dapat dibagi sebagai berikut:

• Pasar Persaingan Sempurna

Dalam jenis pasar persaingan sempurna, kegiatan persaingannya tidak

tampak karena tidak terbatasnya jumlah produsen dan konsumen dapat

menjual atau membeli berapa saja tanpa ada batas asal bersedia

membeli atau menjual dengan harga pasar. Jadi dalam pasar ini justru

tidak ada gunanya mengadakan persaingan.

• Pasar Monopoli

Pasar monopoli adalah sebuah bentuk pasar yang dikuasai oleh satu

produsen saja. Dalam hal ini tidak ada barnag substitusi terhadap

barang yang dijual oleh penjual tunggal tersebut, serta ada hambatan

28

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

bagi para pesaing untuk masuk ke dalam pasar. Monopoli disebabkan

oleh banyak hal seperti karena penguasaan bahan mentah, teknik

produksi tertentu, tindakan yuridis dalam memperoleh hak paten dan

secara alamiah karena lias pasar yang tidak cukup besar untuk dilayani

oleh lebih dari satu produsen dengan menggunakan skala produksi

yang optimal.

• Pasar Oligopoli

Sebenarnya pasar oligopoli merupakan perluasan dari pasar monopoli.

Dalam menentukan tingkat harga dan kuantitas produksi, karena

pengaruh dari pesaing sangat terasa, tindakan pesaing perlu

dimasukkan dalam perhitungan.

• Pasar Persaingan Monopolistik

Pasar ini merupakan bentuk campuran antara persaingan sempurna dan

monopoli. Dikatakan mirip persaingan sempurna karena ada

kebebasan bagi perusahaan untuk masuk keluar pasar, selain itu,

barang yang dijual pun tidak homogen. Karena barang yang heterogen

itu dimiliki oleh beberapa perusahaan besar saja, maka pasar ini mirip

dengan monopoli.

Bentuk pasar dari sisi konsumen dapat dibagai menjadi empat bentuk sebagai

berikut:

29

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

• Pasar Konsumen

Pasar ini merupakan macam pasar untuk jasa yang dibeli atau disewa

oleh perorangan atau keluarga dalam rangka penggunaan pribadi.

• Pasar Industri

Pasar ini adalah pasar untuk jasa yang dibeli atau disewa oleh

perorangan atau organisasi untuk digunakan pada produksi jasa lain,

baik untuk dijual maupun untuk disewakan untuk proses lebih lanjut.

• Pasar Penjual Kembali

Adalah pasar yang terdiri dari perorangan atau organisasi yang biasa

disebut para pedagang menengah. Para pedagang menengah terdiri

dari dealer, distributor, agen dan retailer untuk bisnis yang berupa

barang fisik, sedangkan untuk bisnis jasa contohnya adalah konsultan

dan training organizer.

• Pasar Pemerintah

Merupakan pasar yang terdiri dari unit pemerintah yang membeli atau

menyewa jasa untuk menjalankan tugas pemerintah, misalnya di

sektor pendidikan, perhubungan, kesehatan dan lain-lain.

2.4.4 Aspek Pemasaran

Analisis juga dilakukan pada lingkungan internal perusahaan seperti aspek

pemasaran. Sampai sejauh mana perusahaan dapat memasarkan produk dapat dilihat

dari kesuksesan bagian pemasaran perusahaan. Hal-hal pokok yang dijabarkan pada

30

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

aspek pemasaran diantaranya adalah perkiraan penjualan yang akan dicapai,

pengetahuan, kebutuhan dan keinginan terhadap produk, penetapan kebijakan harga

dan program pemasaran.

Banyak perusahaan berharap dapat memperluas basis pelanggan,

meningkatkan penjualan, mencapai profitabilitas, mempromosikan produk dan jasa

baru dan mencapai tujuan ideal lainnya. Namun tidak semua pemilik perusahaan

dapat mengartikulasi dengan tepat makna tujuan ini bagi perusahaan sendiri. Rencana

pemasaran yang terbaik adalah yang berorientasi pada hasil, dimana tujuan terdefinisi

secara spesifik, realistis dan dapat diukur dengan parameter waktu. Maka semua

penjualan, iklan dan usaha humas dirancang untuk bekerja sama dalam mencapai

tujuan itu.

2.4.5 Aspek Teknis

Aspek teknis merupakan lanjutan dari aspek pemasaran. Kegiatan ini timbul

apabila sebuah gagasan proyek yang direncanakan telah menunjukkan peluang yang

cukup cerah dilihat dari segi pemasaran. Aspek pokok yang dibahas dalam aspek

teknis antara lain adalah masalah lokasi, penggunaan teknologi dan peralatan yang

digunakan serta hal lain yang berhubungan dengan penyediaan produk.

Mengingat begitu besarnya peranan aspek teknis dalam kegiatan suatu proyek

maka aspek ini harus dipertimbangkan dan diperhitungkan secara tepat dan benar dari

segi lokasi proyek, luas produksi, proses produksi, disamping perlu memperhatikan

keadan lingkungan yang berhubungan dengan proses produksi.

31

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

Manajemen operasional adalah seperangkat fungsi dan kegiatan manajemen

yang meliputi perencanaan, organisasi, staffing, koordinasi, pengarahan dan

pengawasan terhadap operasi perusahaan. Operasi merupakan suatu kegiatan untuk

mengubah masukan menjadi keluaran, dimana keluaran harus memiliki manfaat yang

lebih daripada masukannya. Tugas manajemen operasional di perusahaan adalah

mendukung manajemen untuk pengambilan keputusan seputar masalah operasional.

• Masalah Penentuan Posisi Perusahaan

Penentuan posisi perusahaan dalam masyarakat ditujukan agar

keberadaan perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan

dimaksudkan pula agar perusahaan dapat dijalankan secara ekonomis,

efektif dan efisien. Oleh karena itu, posisi perusahaan perlu

dipertimbangkan secermat mungkin lalu diputuskan. Keputusan itu

meliputi antara lain mengenai pemilihan strategi operasional,

penentuan produk yang akan ditawarkan ke pasar dan penentuan

kualitasnya.

• Masalah Desain

Desain meliputi perancangan fasilitas operasi yang nantinya akan

menjadi prasarana dan sarana yang digunakan perusahaan. Untuk ini

hendaknya dilakukan pengambilan keputusan di bidang rancang

bangun. Untuk proses yang menghasilkan jasa, keputusan ini antara

lain meliputi perencanaan letak usaha, proses operasi jasa, teknologi

yang digunakan dan lingkungan kerja

32

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

• Masalah Operasional

Masalah operasional biasanya timbul pada saat proses sudah berjalan.

Untuk proses yang menghasilkan jasa, keputusan terhadap masalah

operasional ini antara lain rencana produksi jasa, pengawasan kualitas

jasa dan pengawasan biaya produksi jasa.

2.4.6 Aspek Keuangan

Pada studi aspek keuangan ini bertujuan untuk mengetahui perkiraan

pendanaan dan aliran kas proyek bisnis, sehingga dapat diketaui layak atau tidaknya

rencana bisnis yang dimaksud. Studi aspek keuangan berisi antara lain adalah

kebutuhan dana serta sumber pendanaan, modal usaha yang diperlukan, penentuan

kebijakan aliran kas dan penilaian investasi dengan metode payback period, net

present value dan internal rate of return.

Untuk merealisasikan proyek dibutuhkan dana untuk investasi. Dana tersebut

diklasifikasikan atas dasar aktiva tetap berwujud seperti tanah, bangunan, pabrik dan

mesin serta aktiva tetap tidak berwujud seperti paten, lisensi, biaya pendahuluan dan

biaya sebelum operasi. Disamping digunakan untuk aktiva tetap, dana juga digunakan

untuk modal kerja.

Beberapa sumber dana yang penting antara lain adalah:

• Modal pemilik perusahaan

• Saham yang diperoleh dari penerbitan saham di pasar modal

• Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar modal

33

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

• Kredit yang diterima dari bank

• Sewa guna dari lembaga non-bank

Laporan perubahan kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama

satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas

tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan

penggunaannya.

Sumber penerimaan kas dapat berasal dari:

• Hasil penjualan investasi jangka panjang dan aktiva tetap

• Adanya emisi saham dan penambahan modal oleh pemilik

• Pengeluaran surat tanda bukti utang

• Pengurangan aktiva lancar selain kas, diimbangi dengan penerimaan

kas

• Adanya penerimaan kas dari pembayaran

Sedangkan pengeluaran arus kas dapat disebabkan oleh transaksi sebagai

berikut:

• Pembelian saham atau obligasi dan aktiva tetap lainnya

• Penarikan kembali saham dan pengembalian kas perusahaan oleh

pemilik perusahaan

• Pembayaran angsuran atau pelunasan utang

• Pembelian barang secara tunai

• Pengeluaran kas untuk membayar dividen, pajak, denda, bunga dan

34

pengeluaran lainnya.

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

Payback Period adalah suatu periode yang dibutuhkan untuk menutup

kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas, dengan kata

lain payback period merupakan rasio antara initial cash investment dengan

cash inflow yang dihasilkan dalam satuan waktu. Jika payback period lebih

pendek waktunya daripada maximum payback period yang ditetapkan oleh

perusahaan, maka usulan investasi dapat diterima.

Net Present Value adalah selisih antara investasi dengan nilai sekarang dari

penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Untuk menghitung niali

sekarang perlu ditentukan nilai tingkat bunga yang relevan. Jika NPV > 0

maka usulan proyek diterima, jika NPV = 0 nilai perusahaan tetap walaupun

usulan proyek diterima atau ditolak, jika NPV < 0 maka usulan proyek ditolak.

Metode Internal Rate of Return digunakan untuk memperhitungkan tingkat

suku bunga yang menyamakan nilai investasi saat ini dengan nilai sekarang

dari nilai kas bersih di masa yang akan datang. Apabila dari hasil perhitungan

investasi menghasilkan tingkat bunga yang lebih tinggi dari tingkat bunga

yang telah ditetapkan maka investasi dinyatakan menguntungkan. Perhitungan

untuk mendapatkan IRR dapat dilakukan dengan cara trial and error.

2.4.7 Aspek Lingkungan Industri

• Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri

Persaingan dalam industri sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja

perusahaan. Dalam situasi persaingan yang oligopoli perusahaan mempunyai

35

kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi pasar. Sementara itu,

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

persaingan pasar yang sempurna biasanya akan memaksa perusahaan menjadi

pengikut termasuk dalam hal harga produk. Jadi perusahaan perlu mengetahui

situasi persaingannya.

• Ancaman Pendatang Baru

Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah

implikasi bagi perusahaanyang sudah ada. Antara lain kapasitas menjadi

bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya

produksi yang terbatas. Ada beberapa faktor yang menghambat pendatang

baru untuk masuk ke dalam suatu industri yaitu skala ekonomi, diferensiasi

produk, kecukupan modal, biaya peralihan, akses saluran distribusi dan

peraturan pemerintah.

• Ancaman Produk Pengganti

Perusahaan yang berada dalam suatu industri bersaing pula dengan produk

pengganti. Walaupun karakteristiknya berbeda, barang substitusi dapat

memberikan fungsi yang sama. Ancaman produk substitusi adalah kuat

bilamana konsumen dihadapkan pada sedikitnya switching cost dan jika

produk tersebut mempunyai harga yang lebih murah dan berkualitas sama.

• Kekuatan Tawar Pembeli

Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk memotong harga, untuk

meningkatkan mutu dan servis, serta menghadapkan perusahaan dengan

kompetitor melalui kekuatan yang mereka miliki.

36

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB2_05-94.pdf · tertentu, ataupun keagenan. ... memenuhi spesifikasi kapal yang diperlukan,

• Kekuatan Tawar Pemasok

Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka untuk

menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk dan servis. Oleh karena itu

perusahaan harus mampu mengendalikan perilaku pemasok.

37