pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan …/pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency...

125
PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INS TITUS IONAL, INDEPENDENS I DEWAN KOMIS ARIS , DAN GROWTH TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PERUS AHAAN (PADA PERUS AHAAN REAL ESTATE & PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURS A EFEK INDONES IA) Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi S yarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas S ebelas Maret S urakarta Oleh: ANDRIAS INDAH USTARININGSIH NIM. F 0305031 FAKULTAS EKONOMI UNIVERS ITAS S EBELAS MARET S URAKARTA 2010

Upload: vannga

Post on 13-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INS TITUSIONAL,

INDEPENDENS I DEWAN KOMISARIS, DAN GROWTH TERHADAP

KEBIJAKAN UTANG PERUSAHAAN

(PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE & PROPERTI YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA)

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi

Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas S ebelas Maret S urakarta

Oleh:

ANDRIAS INDAH USTARININGSIH

NIM. F 0305031

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

MOTTO

“Dan Allah yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin

mengambil pelajaran atau orang yang bersyukur”

(QS. Al-Furqon : 62)

"Take the first step in faith. You don't have to see the whole staircase, just take the first

step."

(Dr. M artin Luther King Jr.)

"Energy and persistence conquer all things."

(Benjamin Franklin)

Page 3: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

Persembahan

Karya sederhana ini penulis persembahkan teruntuk :

Ayah dan Ibu tercinta

My younger brother and my younger sister

Keluarga besarku

Almamaterku

Page 4: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillahirobbil’alamin, Segala puji dan rasa syukur yang tidak terhingga

kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Kepemilikan Manajerial,

Kepemilikan Institusional, Independensi Dewan Komisaris dan Growth terhadap Kebijakan

Utang Perusahaan (pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)” ini dengan baik.

Skripsi ini disusun guna melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana ekonomi Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak, baik berupa moral maupun material, secara langsung maupun tidak

langsung. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ungkapan

terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, Mcom, Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Jaka Winarna, MSi, Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ibu Dra. Setianingtyas Honggowati, MM, Ak., selaku pembimbing dalam penulisan

skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen pengajar Fakultas Ekonomi UNS yang telah memberikan

ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

5. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi UNS yang telah membantu

kelancaran administrasi selama proses penyusunan skripsi.

6. Kedua Orang Tua ku, atas segala dukungan baik moril dan materiil, doa serta kasih

sayang yang tiada pernah putus, sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi.

7. Adik-adikku tersayang yang telah memberikan doa, semangat, dan dukungan.

Page 5: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

8. Seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan doa, perhatian, dan dorongan

kepada penulis.

9. Teman-teman Akuntansi 2005. Terimakasih untuk semua bantuan, dorongan,

keceriaan, dan semua kenangan selama masa perkuliahan.

10. Almamaterku tercinta.

11. Kepada semua pihak yang telah berkontribusi baik secara langsung maupun tidak

langsung selama penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karenanya penulis mengharapkan dan menghargai saran dan kritik guna menyempurnakan

skripsi ini. Semoga skipsi ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan

pembaca pada umumnya.

Akhirnya kepada semua pihak yang sudah membantu penulis selama menjalani

masa perkuliahan maupun selama penyusunan skripsi ini semoga mendapatkan balasan dari

Allah SWT. Amiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, Januari 2010

Penulis

Andrias Indah Ustariningsih

NIM F 0305031

Page 6: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..........................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..............................................

HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................

HALAMAN MOTTO ........................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................

DAFTAR TABEL..............................................................................................

DAFTAR GAMBAR........................................................................................

HALAMAN ABTRAKSI..................................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

viii

xii

xiii

xiv

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................ 8

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 8

D. M anfaat Penelitian .................................................................................. 9

E. Sistematika Penulisan .............................................................................. 10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 12

1. Agency Theory ..................................................................................... 14

Page 7: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

2. Corporate Governance ........................................................................ 17

B. Faktor-Faktor yang Digunakan dalam Penelitian .................................... 22

1. Kepemilikan Manajerial ...................................................................... 22

2. Kepemilikan Institusional ................................................................... 23

3. Independensi Dewan Komisaris ......................................................... 24

4. Growth ................................................................................................ 25

C. Utang ....................................................................................................... 25

1. Pengertian Utang ................................................................................. 25

2. Kebijakan Utang ................................................................................. 26

D. Pengaruh Antar Variabel dalam Penelitian ............................................. 31

1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dengan Kebijakan Utang ............. 31

2.Pengaruh Kepemilikan Institusional dengan Kebijakan Utang ............ 33

3. Pengaruh Independensi Dewan Komisaris dengan Kebijakan Utang .. 34

4. Pengaruh Growth dengan Kebijakan Utang ........................................ 35

E. Kerangka Teoritis Penelitian ................................................................... 37

F. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 38

1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Utang ........... 38

2. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan Utang ........ 39

3. Pengaruh Independensi Dewan Komisaris terhadap Kebijakan Utang

............................................................................................................ 40

4. Pengaruh Growth terhadap Kebijakan Utang ..................................... 41

Page 8: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 42

A. Populasi dan sampel Penelitian .............................................................. 42

B. Sumber Data ........................................................................................... 42

C. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 43

D. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ..................................... 43

1. Variabel Independen .......................................................................... 43

a. Kepemilikan Manajerial ................................................................ 43

b. Kepemilikan Institusional ............................................................. 45

c. Independensi Dewan Komisaris ................................................... 46

d. Growth .......................................................................................... 47

2. Variabel Dependen .............................................................................. 48

E. Metode Analisis Data .............................................................................. 49

1). Normalitas .......................................................................................... 49

2). Multikolinearitas ................................................................................ 50

3). Autokorelasi ....................................................................................... 50

4). Heteroskedastisitas ............................................................................. 51

F. Pengujian Hipotesis ................................................................................. 52

BAB IV ANALISIS DATA

A. Deskripsi Data ......................................................................................... 54

B. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 56

1. Uji Normalitas ..................................................................................... 56

Page 9: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

2. Uji Autokorelasi .................................................................................. 57

3. Uji Multikolinearitas ........................................................................... 59

4. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................ 60

C. Uji Hipotesis ........................................................................................... 62

a. Uji Pengaruh Parsial (uji nilai t) .......................................................... 63

1. Variabel Kepemilikan Manajerial (MOWN) ................................. 63

2. Variabel kepemilikan Institusional (INST) .................................... 64

3. Variabel Independensi Dewan Komisaris (INDEP_BOARD) ........................................................................................................ 64

4. Variabel Pertumbuhan Aktiva (GROWTH) ................................... 65

b. Uji Koefisien Determinasi ................................................................... 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 67

B. Keterbatasan ............................................................................................ 68

C. Saran ........................................................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel IV. 1

Tabel IV. 2

Tabel IV. 3

Tabel IV. 4

Tabel IV. 5

Tabel IV. 6

Tabel IV. 7

Statistik Deskriptif

Hasil Uji Normalitas

Kriteria Uji Autokorelasi

Hasil Uji Autokorelasi

Hasil Uji Multikolinearitas

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Hasil Uji Hipotesis

55

57

58

58

59

60

62

Page 11: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar I

Gambar II

Kerangka Pemikiran

Uji Heteroskedastisitas

37

61

Page 12: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

ABSTRAK

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INS TITUSIONAL, INDEPENDENS I DEWAN KOMISARIS, DAN GROWTH TERHADAP

KEBIJAKAN UTANG PERUSAHAAN (PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE & PROPERTI YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA)

ANDRIAS INDAH U. F 0305031

Masalah yang hendak dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi suatu pengambilan keputusan untuk menggunakan utang. Faktor-faktor atau variabel yang diuji dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, independensi dewan komisaris, dan growth terhadap kebijakan utang perusahaan. Populasi penelitian ini adalah perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di bursa efek Indonesia dan melaporkan keuangan secara lengkap dan dipublikasikan pada ICMD (Indonesian Capital Market Directory) selama tahun 2005-2008. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh sampel sejumlah 142 perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda untuk menguji hipotesis alternatif .

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal. Pada pengujian asumsi klasik tidak terjadi gejala autokorelasi, multikolinearitas, dan heterokedastisitas. Pengujian dengan uji t secara parsial menunjukkan bahwa, pertama, variabel kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap variabel kebijakan utang dengan arah tanda pengaruh negatif. Kedua, variabel kepemilikan institusional berpengaruh terhadap variabel kebijakan utang dengan arah positif. Ketiga, variabel independensi dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap variabel kebijakan utang. Keempat, variabel pertumbuhan perusahaan yang diwakili dengan pertumbuhan aktiva berpengaruh terhadap variabel kebijakan utang dengan arah negatif.

Kata Kunci : agency theory, corporate governance, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen, growth, kebijakan utang

Page 13: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

ABSTRACT

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INS TITUSIONAL, INDEPENDENS I DEWAN KOMISARIS, DAN GROWTH TERHADAP

KEBIJAKAN UTANG PERUSAHAAN (PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE & PROPERTI YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA)

ANDRIAS INDAH U. F 0305031

The purpose of this research is to know what are the factors that can influence the corporate decisions to use debt. The factors or the variables that is test in this research are the managerial ownership, institutional ownership, the board of commissioner independence, and growth to the debt policy of the company. The population of this research is focus on the real estate and property company that listed in Bursa Efek Indonesia and have reported the comprehensive annual report and also published in the Indonesian Capital Market Directory (ICMD) for period 2005-2008. The method of data collection is done by purposive sampling method and give 142 firm year observation. The statistical method use in this research is the Multiple Linear Regression to test the hypothesis.

The result of this research shows that the data is distributed normally. In the test of the

classic assumption there are no indication of autocorrelation, multicollinearity, and heteroscedasticity. The findings of the t-test can be summarized as follows. First, the managerial ownership have the the negative effect to the debt policy. Second, the institutional ownership have the positive effect to the debt policy. Third, the board of commissioner independence do not have effect to the debt policy. Fourth, growth have the negative effect to the debt policy.

Keywords : agency theory, corporate governance, managerial ownership, institutional ownership, independent commissioner, growth, debt policy

Page 14: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan memiliki tujuan jangka panjang yaitu meningkatkan nilai

perusahaan, yang sekaligus juga akan meningkatkan kesejahteraan bagi para

pemegang sahamnya. Penyatuan kepentingan pemegang saham, debtholders, dan

manajemen yang notabene merupakan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan

terhadap tujuan perusahaan seringkali menimbulkan masalah-masalah yang disebut

dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan.

Agency problem dapat dipengaruhi oleh struktur kepemilikan (kepemilikan

manajerial dan kepemilikan institusional) (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Struktur

kepemilikan oleh beberapa peneliti dipercaya mampu mempengaruhi jalannya

perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan untuk

mencapai tujuan perusahaan yaitu maksimalisasi nilai perusahaan.

Di dalam teori keagenan (agency theory), hubungan agensi muncul ketika satu

orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan

suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada

agent tersebut. Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui

informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan

Page 15: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

2

dengan pemilik perusahaan (pemegang saham). Oleh karena itu sebagai pengelola,

manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada

pemilik. Akan tetapi informasi yang disampaikan terkadang tidak diterima sesuai

dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Kondisi ini dikenal sebagai informasi

yang tidak simetris atau asimetri informasi (information asymmetric), dan hal ini

akan menimbulkan adanya suatu agency cost (biaya keagenan).

Menurut Haryono (2005) agency cost merupakan jumlah dari pengeluaran

biaya untuk monitoring oleh pemilik, pengeluaran manajemen karena penggunaan

utang dan pengeluaran residual loss. Yang menjadi tugas manajer adalah

menyeimbangkan agency cost of debt dengan agency cost of equity. Adapun menurut

Hotradero (2007) agency cost adalah ongkos / risiko yang terjadi ketika seseorang

(principal) membayar seseorang (agent) untuk menjalankan sebuah tugas, padahal

kepentingan agent bertentangan / tidak selaras dengan kepentingan principal.

Teori keagenan memandang perusahaan sebagai nexus of contracts yaitu

organisasi yang terikat kontrak dengan beberapa pihak seperti kontrak dengan

pemegang saham, supplier, karyawan (termasuk manajer) dan pihak-pihak lain yang

terkait (Scott, 2000 dalam Herawati & Baridwan, 2007). Perusahaan akan terikat

kontrak dengan kreditur apabila perusahaan tersebut melibatkan utang sebagai salah

satu pendanaannya. Sebagian besar perusahaan menggunakan utang sebagai sumber

pendanaan karena diyakini dapat meningkatkan kinerja manajer akibat kekhawatiran

kehilangan pekerjaan dan jika kinerjanya meningkat, pemegang saham bersedia

Page 16: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

3

membayar harga saham perusahaan lebih mahal (Jensen dan Meckling, 1976).

Perjanjian utang dapat dikelompokkan ke dalam dua bentuk, kadang mengacu

sebagai perjanjian negatif dan positif (Herawati & Baridwan, 2007). Perjanjian

negatif umumnya menunjukkan aktivitas tertentu yang mengakibatkan substitusi aset

atau masalah pembayaran kembali. Contoh perjanjian utang negatif mencakup

larangan terhadap merger, batasan peminjaman tambahan, dan batasan pembayaran

dividen. Perjanjian positif mensyaratkan peminjam melakukan tindakan tertentu,

seperti menjaminkan aset atau memenuhi benchmark tertentu (biasanya rasio-rasio

keuangan) yang mengindikasikan kesehatan keuangan.

Pemegang obligasi dan investor bank akan melakukan pengawasan secara luas

pada waktu hingga saat obligasi terjual. Sebagai tambahan, pemegang obligasi

memonitor perusahaan melalui pihak kepercayaannya dalam usaha untuk

memverifikasi bahwa perjanjian telah ditaati. Semakin besar proporsi utang dalam

struktur modal perusahaan, akan semakin cenderung bahwa perjanjian yang ketat

akan disyaratkan pada utang perusahaan (Moyer, Chatfield dan Sisneros, 1989).

Semakin banyak perjanjian akan semakin membatasi gerak perusahaan, dan semakin

sedikit kebutuhan pengawasan oleh analis. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa

kebutuhan untuk (dan nilai dari) kegiatan pengawasan oleh analis seharusnya

berhubungan negatif dengan proporsi pembiayaan utang yang digunakan dalam

struktur modal perusahaan. Sebagai tambahan, Jensen (1998) dalam Moyer,

Chatfield and Sisneros (1989) juga mengemukakan bahwa utang mempunyai

Page 17: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

4

pengaruh/efek untuk memotivasi manajer dan organisasi mereka untuk menjadi

efisien. Jensen mengemukakan bahwa utang “mengurangi agency cost atas free cash

flow dengan mengurangi arus kas yang tersedia untuk pengeluaran sebagai

pengelolaan manajer”. Sehingga, semakin tinggi rasio utang mencerminkan bahwa

diskresi manajer semakin rendah atas free cash flow dan, maka dari itu, mengurangi

kebutuhan untuk pengawasan eksternal.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Harford, dkk. (2008) didapatkan

hasil bahwa utang, dan khususnya, utang jangka pendek mempunyai kemampuan

untuk mendisiplinkan manajer. Secara spesifik, dengan karakteristik perusahaan

yang ada, menunjukkan bahwa dewan yang lebih kuat dan independen akan

mendesak perusahaan untuk mempunyai utang yang lebih besar dan dalam bentuk

utang jangka pendek yang besar pula. Hal tersebut dikarenakan perusahaan yang

melibatkan utang sebagai pendanaannya, secara tidak langsung akan dimonitor oleh

pihak debtholder itu sendiri. Aktivitas monitoring dapat dipandang seolah dirancang

untuk mengubah peluang manajer untuk menangkap kelebihan keuntungan yang

tidak berkaitan dengan uang (dan kemungkinan berkaitan dengan uang) dari pemilik

(Moyer, Chatfield and Sisneros, 1989). Aktivitas monitoring juga dapat berguna bagi

bondholders dalam upaya mereka untuk mencegah risiko penggeseran dari

pemegang saham kepada pemegang obligasi (bondholders). Jensen and Meckling

(1976) menyatakan bahwa aktivitas monitoring sebaiknya “menjadi dikhususkan

untuk para institusi dan individual yang memiliki keuntungan komparatif dalam

Page 18: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

5

aktivitas ini.” Satu kelompok tertentu untuk pentingnya pengawasan terdiri dari

analis saham yang diselenggarakan oleh investor bank, perantara perusahaan, dan

investor institusional yang besar.

Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa konflik keagenan disebabkan

antara lain oleh pembuatan keputusan aktivitas pencarian dana (financing decision)

dan pembuatan keputusan bagaimana dana tersebut diinvestasikan. Cara yang dapat

ditempuh mengurangi biaya keagenan (agency cost) dapat dilakukan dengan

beberapa cara yaitu peningkatan insider ownership; meningkatkan dividend Payout

Ratio; peningkatan pendanaan dengan utang akan menurunkan besarnya konflik

antara pemegang saham dengan manajemen; institutional investors sebagai

monitoring agents (Bathala, et. al., 1994 dalam Haryono, 2005). Manajer dengan

diberi insentif bagi karyawan berprestasi diharapkan akan mengurangi masalah

keagenan karena mereka juga merupakan pemegang saham/kepemilikan manajerial

(Jensen and Meckling, 1976). Dengan adanya kepemilikan manajerial tersebut maka

akan mensetarakan manajer dengan pemegang saham dan meminimalkan tindakan

manajer untuk merugikan baik pemilik maupun pemegang saham perusahaan.

Apabila perusahaan menggunakan pendanaan melalui utang yang tinggi, maka akan

berakibat pada peningkatan financial distress dan kebangkrutan sehingga bila kondisi

tersebut terjadi manajer dapat terancam dikeluarkan dari perusahaan. Secara tidak

langsung kepemilikan manajerial dapat digunakan untuk menekan penggunaan utang

Page 19: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

6

yang tinggi serta meminimalkan risiko bagi pihak manajer sendiri maupun

perusahaan.

Dalam pandangan pengelolaan (governance), ditemukan bahwa lebih banyak

dewan komisaris independen dan efektif akan mendorong kinerja perusahaan

(Shahbaz, Zulfiqar, and Zafar, 2008). Kualitas corporate governance adalah

ditemukan secara positif berasosiasi/berkaitan dengan efisiensi teknis dari

perusahaan. Hasil ini meyakinkan perlunya mengimplementasikan dan secara

sah/formal menjalankan prinsip corporate governance yang berterima umum di

dalam negara yang masih menerapkan secara sukarela. Akhirnya, dapat disimpulkan

bahwa hubungan antara struktur kepemilikan dan kinerja perusahaan adalah penting

namun merupakan topik yang diabaikan masyarakat dan organisasi yang pantas

menerima penelitian akademi lebih lanjut.

Penelitian yang dilakukan Widodo (2005) bertujuan untuk menguji pengaruh

managerial ownership, institutional ownership dan growth terhadap debt ratio

(kebijakan utang) pada perusahaan jasa di Bursa Efek Jakarta tahun 2000-2002. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pertama, variabel managerial ownership,

institutional ownership, dan growth tidak berpengaruh signifikan terhadap debt ratio.

Kedua, managerial ownership tidak berpengaruh secara signifikan terhadap debt

ratio. Ketiga, institutional ownership tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

debt ratio. Keempat, growth tidak berpengaruh secara signifikan terhadap debt ratio.

Page 20: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

7

Berbagai penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan

utang yang dihasilkan oleh penelitian terdahulu sangat beragam. Penelitian ini

berusaha mengembangkan penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2005) namun

dengan beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut adalah :

1. Penelitian kali ini menguji kembali variabel independen: kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, dan growth dengan menambah

satu variabel independen yaitu komisaris independen.

2. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan real estate dan properti

di Bursa Efek Indonesia mengingat kegiatan usaha yang berbeda

dengan perusahaan jasa. Hal ini merupakan fenomena yang menarik

untuk dilakukan penelitian lebih lanjut agar bisa didapat gambaran yang

jelas dan lengkap.

3. Penelitian ini menggunakan tahun penelitian dari tahun 2005-2008.

Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan utang

pada perusahaan real estate dan properti di Bursa Efek Indonesia dan melaporkan

keuangan secara lengkap serta dipublikasikan pada ICMD untuk tahun 2005-2008

dengan judul “PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN

INSTITUSIONAL, INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS, DAN GROWTH

TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PERUSAHAAN (PADA PERUSAHAAN

REAL ESTATE & PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA).

Page 21: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

8

B. Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat dibuat berdasarkan latar belakang masalah

yaitu sebagai berikut ini.

1. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kebijakan utang

perusahaan?

2. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kebijakan utang

perusahaan?

3. Apakah independensi dewan komisaris berpengaruh terhadap kebijakan utang

perusahaan?

4. Apakah tingkat pertumbuhan perusahaan (growth) berpengaruh terhadap

kebijakan utang perusahaan?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan yang dapat dinyatakan seperti berikut

ini.

1. Memperoleh bukti empiris tentang pengaruh kepemilikan manajerial terhadap

kebijakan utang perusahaan.

2. Memperoleh bukti empiris tentang pengaruh dari kepemilikan institusional

terhadap kebijakan utang perusahaan.

Page 22: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

9

3. Memperoleh bukti empiris tentang pengaruh dari independensi dewan komisaris

terhadap kebijakan utang perusahaan.

4. Memperoleh bukti empiris tentang pengaruh growth terhadap kebijakan utang

perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian dilakukan dapat memperoleh hasil penelitian yang dapat

dimanfaatkan oleh pihak-pihak berikut ini.

1. Investor

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi dalam pengambilan

keputusan investasi pada suatu perusahaan yaitu dengan memahami prosedur

yang digunakan untuk menghasilkan informasi laba perusahaan, sehingga

memperkecil risiko yang mungkin dapat diterima investor pada masa yang akan

datang.

2. Kreditur

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi dalam menilai kondisi

perusahaan dari leverage maupun kebijakan utang yang dilakukan perusahaan.

Sehingga dapat mengambil keputusan yang lebih baik untuk melakukan

kontrak perjanjian utang dengan perusahaan.

Page 23: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

10

3. Perusahaan

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi dalam membuat kebijakan

mengenai proporsi/pembagian jumlah kepemilikan yang tepat bagi kinerja

perusahaan. Selain itu juga diharapkan bahwa perusahaan dapat

memaksimalkan peran dewan komisaris terutama keberadaan komisaris

independen dalam hal keputusan pendanaan/kebijakan utang.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini dapat dinyatakan seperti berikut ini.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini memaparkan latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini memaparkan tinjauan pustaka dan reviu

penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian

terutama terkait faktor-faktor yang mempengaruhi

kebijakan utang oleh perusahaan.

Page 24: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

11

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan ruang lingkup penelitian,

populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel

penelitian, variabel dan pengukuran variabel

penelitian, data dan sumber data serta teknik

pengambilan data penelitian dan model penelitian

serta analisis data penelitian yang digunakan dalam

penelitian.

BAB IV : ANALISIS DATA

Bab ini menguraikan hasil pengumpulan data dan

analisis data penelitian dengan melakukan pengujian

hipotesis dan interpretasi hasil pengujian untuk

membuktikan secara empiris hipotesis yang telah

dinyatatakan dalam penelitian.

BAB V : PENUTUP

Bab ini menguraikan kesimpulan yang diambil dari

seluruh pembahasan sebelumnya, keterbatasan, saran

dan implikasi penelitian yang dapat diajukan.

Page 25: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai struktur kepemilikan perusahaan baik itu kepemilikan

manajerial maupun kepemilikan institusional sudah cukup banyak dikaji, termasuk di

Indonesia. Konflik yang seringkali terjadi antara pemegang saham dengan

manajemen atau sering disebut dengan agency problem terjadi karena adanya

pemisahan kepemilikan / separation of ownership (Jensen and Meckling, 1976).

Dimana manajer sebagai agent dan pihak yang lebih menguasai informasi seringkali

bertindak untuk tujuan memenuhi kepentingan mereka sendiri sehingga

mengesampingkan kepentingan/kesejahteraan dan bahkan dapat merugikan

pemegang saham/pemilik (principal). Manajemen perusahaan mempunyai

kecenderungan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan biaya

yang ditanggung oleh pihak lain (pemegang saham). Perilaku ini disebut keterbatasan

rational (bounded rationality) dan manajer cenderung tidak menyukai resiko (risk

averse) (Wahidahwati, 2001). Sehingga untuk meminimalkan adanya konflik

tersebut, manajer diberikan hak untuk dapat memiliki sebagian dari saham

perusahaan (kepemilikan manajerial) atau dengan kata lain disejajarkan

kepentingannya dengan para pemegang saham perusahaan yang lain. Hal ini tentu

Page 26: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

13

dengan harapan bahwa manajer akan melakukan tindakan yang lebih berpihak pada

kesejahteraan pemegang saham perusahaan. Selanjutnya, kepemilikan institusional

(institusi) muncul untuk melakukan suatu pengawasan (monitoring) terhadap pihak

manajemen perusahaan, untuk memastikan apakah sudah melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tujuan perusahaan.

Namun penelitian yang mengkaji mengenai peran dewan komisaris,

khususnya komisaris independen, belum banyak diteliti di Indonesia, terutama yang

mengkaitkan efektivitas perannya terhadap kebijakan utang perusahaan. Aktivitas

monitoring oleh pihak dari luar perusahaan sangat diperlukan. Jensen dan Meckling

(1976) mengungkapkan bahwa semakin banyak jumlah pemonitor maka

kemungkinan terjadinya konflik semakin rendah, dan akhirnya akan menurunkan

agency cost. Bathala et al. (1994) dalam Kusuma dan Susanto (2004) menyatakan

bahwa pihak independen untuk memonitor perusahaan sangat diperlukan, hal ini

untuk menumbuhkan tingkat kepercayaan investor, pihak ketiga terhadap

perusahaan.

Dewasa ini perusahaan dituntut untuk menerapkan corporate governance

dimana salah satunya adalah melalui keberadaan dewan komisaris yang bertugas

untuk melakukan pengawasan (monitoring) terhadap pihak manajemen perusahaan.

Dan menurut peraturan dari Bursa Efek Jakarta (FCGI, 2003) melalui peraturan BEJ

tanggal 1 Juli 2000, dikemukakan bahwa perusahaan yang listed (terdaftar) di dalam

Bursa disyaratkan harus mempunyai Komisaris Independen yang secara proporsional

Page 27: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

14

sama dengan jumlah saham yang dimiliki pemegang saham yang minoritas (bukan

controlling shareholders). Dalam peraturan tersebut, persyaratan jumlah minimum

Komisaris Independen adalah 30% dari seluruh anggota Dewan Komisaris. Oleh

karena perusahaan di Indonesia adalah sebagian besar merupakan family-owned

business atau perusahaan keluarga, maka independensi dari dewan komisaris tersebut

adalah masih diragukan. Sebab pengangkatan posisi anggota Dewan Komisaris pada

perusahaan tersebut adalah diberikan pada umumnya sebagai rasa penghargaan

semata maupun berdasarkan hubungan keluarga atau kenalan dekat. Salah satu

penelitian dari La Porta & Lopez-de-silanes (1999) dalam Chau & Leung (2006)

mengemukakan bahwa ketika pemisahan kepemilikan dan pengawasan (control)

adalah hal utama dalam corporate governance di US dan UK, pengawasan keluarga

(family control) adalah lazim terdapat di HK (Hong Kong) dan negara Asia Tenggara

lainnya.

Menurut Claessens et al. (2000) dalam Febrianto (2004) ditemukan bahwa

lebih dari dua pertiga perusahaan publik di Indonesia dimiliki oleh keluarga.

Keluarga tersebut juga mengendalikan manajemen perusahaan dengan menempatkan

anggota keluarganya dalam manajemen tingkat atas.

1. Agency Theory

Menurut Brigham dan Houston (Manajemen Keuangan, dialihbahasakan

oleh Suharto dan Wibowo, 2001) hubungan agen muncul ketika satu orang individu

Page 28: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

15

atau lebih yang disebut pemilik (principals) mempekerjakan individu lain atau

organisasi yang disebut agen untuk melaksanakan pekerjaan dan kemudian

mendelegasikan otorisasi pengambilan keputusan kepada agen tersebut. Hal ini

kemudian menciptakan konflik potensial atas kepentingan yang disebut dengan teori

keagenan (agency theory). Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak

mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang

dibandingkan dengan pemilik perusahaan (pemegang saham). Oleh karena itu

sebagai pengelola, manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi

perusahaan kepada pemilik. Akan tetapi informasi yang disampaikan terkadang tidak

diterima sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Kondisi ini dikenal

sebagai informasi yang tidak simetris atau asimetri informasi (information

asymmetric), dan kondisi ini akan menimbulkan adanya suatu agency cost (biaya

keagenan).

Menurut Haryono (2005) agency cost merupakan jumlah dari pengeluaran

biaya untuk monitoring oleh pemilik, pengeluaran manajemen karena penggunaan

utang dan pengeluaran residual loss. Yang menjadi tugas manajer adalah

menyeimbangkan agency cost of debt dengan agency cost of equity. Adapun menurut

Hotradero (2007) agency cost adalah ongkos / risiko yang terjadi ketika seseorang

(principal) membayar seseorang (agent) untuk menjalankan sebuah tugas, padahal

kepentingan agent bertentangan / tidak selaras dengan kepentingan principal.

Page 29: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

16

Beberapa mekanisme khusus dapat digunakan untuk memotivasi manajer agar

bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham termasuk antara lain dengan

cara (Manajemen Keuangan, 2001):

(1). Kompensasi Manajerial. Kompensasi ini mempunyai dua tujuan yaitu :

(a) untuk menarik dan mempertahankan manajer yang cakap, dan

(b) untuk mengarahkan tindakan manajer agar mendekati kepentingan

pemegang saham, yang terutama berkeinginan memaksimalkan harga

saham.

(2). Intervensi langsung pemegang saham. Pada saat ini saham perusahaan

banyak yang dimiliki oleh investor lembaga seperti perusahaan asuransi,

dana pensiun, dan reksadana. Oleh karena itu, manajer lembaga

mempunyai pengaruh, jika mereka memilih untuk menggunakannya, atas

operasi sebagian besar perusahaan.

(3). Ancaman PHK. Pemegang saham dapat secara langsung maupun tidak

langsung untuk mengeluarkan manajemen dengan alasan dan kondisi

tertentu, terutama apabila manajer telah melakukan tindakan yang

merugikan perusahaan.

(4). Ancaman pengambilalihan. Pengambilalihan secara paksa (apabila

manajemen tidak menginginkan perusahaan diambil alih) terjadi bila

Page 30: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

17

saham perusahaan dinilai terlalu rendah dibandingkan harga potensialnya

karena manajemen yang buruk.

2. Corporate Governance

Pengertian dari corporate governance menurut FCGI (Forum for Corporate

Governance in Indonesia) dalam publikasi yang pertamanya mempergunakan

definisi Cadbury Committee (FCGI, 2003), yaitu: "seperangkat peraturan yang

mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan,

pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan

ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan

kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan." Disamping itu

FCGI juga menjelaskan, bahwa tujuan dari Corporate Governance adalah "untuk

menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholders)."

Secara lebih rinci, terminologi Corporate Governance dapat dipergunakan untuk

menjelaskan peranan dan perilaku dari Dewan Direksi, Dewan Komisaris, pengurus

(pengelola) perusahaan, dan para pemegang saham. Sebagaimana yang diuraikan

oleh OECD,1998 (Organization for Economic Co-operation and Development)

dalam FCGI, 2003, ada empat unsur penting dalam Corporate Covernance, yaitu:

a. Fairness (Keadilan). Menjamin perlindungan hak-hak para pemegang saham,

termasuk hak-hak pemegang saham minoritas dan para pemegang saham

asing, serta menjamin terlaksananya komitmen dengan para investor.

Page 31: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

18

b. Transparency (Transparansi). Mewajibkan adanya suatu informasi yang

terbuka, tepat waktu, serta jelas, dan dapat diperbandingkan yang

menyangkut keadaan keuangan, pengelolaan perusahaan, dan kepemilikan

perusahaan.

c. Accountability (Akuntabilitas). Menjelaskan peran dan tanggung jawab, serta

mendukung usaha untuk menjamin penyeimbangan kepentingan manajemen

dan pemegang saham, sebagaimana yang diawasi oleh Dewan Komisaris

(dalam Two Tiers System).

d. Responsibility (Pertanggungjawaban). Memastikan dipatuhinya peraturan

serta ketentuan yang berlaku sebagai cerminan dipatuhinya nilai-nilai sosial.

Prinsip-prinsip Corporate Governance dari OECD menyangkut hal-hal sebagai

berikut:

a. Hak-hak para Pemegang Saham;

b. Perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham;

c. Peranan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam

Corporate Governance;

d. Transparansi dan Penjelasan;

e. Peranan Dewan Komisaris.

Salah satu prinsip corporate governance menurut Organization for

Economic Cooperation and Development (OECD) dalam FCGI, 2001 adalah

menyangkut peranan dewan komisaris. Sedangkan bentuk dari dewan komisaris

adalah tergantung pada sistem hukum yang dianut. Dalam hal ini, terdapat dua sistem

Page 32: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

19

hukum yang berbeda, yaitu Anglo Saxon dan dari Kontinental Eropa (FCGI, 2003).

Dalam Sistem Hukum Anglo Saxon, sistem yang dianut adalah sistem satu tingkat

atau one tier system. Pada sistem satu tingkat ini, perusahaan mempunyai satu dewan

direksi yang merupakan kombinasi antara manajer atau pengurus senior (direktur

eksekutif) dan direktur independen yang bekerja dengan prinsip paruh waktu (non

direktur eksekutif). Negara-negara yang menerapkan sistem ini adalah Amerika

Serikat dan Inggris. Sedangkan, pada Sistem Hukum Kontinental Eropa menganut

sistem dua tingkat atau two tier system. Pada sistem dua tingkat, perusahaan

mempunyai dua badan terpisah, yaitu dewan pengawas (dewan komisaris) dan dewan

manajemen (dewan direksi). Dewan direksi bertugas mengelola dan mewakili

perusahaan sesuai dengan pengarahan dan pengawasan dewan komisaris. Dewan

direksi diangkat dan setiap waktu dapat diganti oleh badan pengawas (dewan

komisaris). Tugas utama dari dewan komisaris adalah bertanggung jawab mengawasi

tugas-tugas manajemen. Indonesia termasuk negara yang mengadopsi sistem dua

tingkat ini (two tier system).

Terdapat tiga elemen penting yang akan mempengaruhi tingkat efektivitas

dewan komisaris, yaitu independensi, kompetensi, dan komitmen. Independensi

diharapkan timbul dengan keberadaan komisaris independen. Kompetensi tercipta

dengan adanya komite-komite yang dibentuk dewan komisaris, terutama komite

audit. Keberadaan komisaris independen dimaksudkan untuk menciptakan iklim

yang lebih obyektif dan independen, dan juga untuk menjaga ”fairness” serta mampu

menciptakan keseimbangan antara kepentingan pemegang saham mayoritas dan

Page 33: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

20

perlindungan terhadap kepentingan pemegang saham minoritas, bahkan kepentingan

para stakeholder lainnya.

Menurut Bajuk, 2005 dalam penelitiannya “One-tier or two-tier

governance: Which is better?” Sistem one-tier yang dibentuk dari wilayah Anglo-

Saxon dikarakteristikan dengan struktur kepemilikan saham yang tersebar (dispersed

share structures), suatu pasar modal/saham yang aktif, dan sistem voting mayoritas

dimana pemenangnya mempunyai kekuatan pengambilan keputusan yang sangat

terkonsentrasi, dan lain sebagainya. Suatu sistem two-tier murni telah dikembangkan

di lingkungan German yang dikarakteristikkan oleh mayoritas pemegang saham

perusahaan, keikutsertaan yang kuat dari partisipan (employee participation), pasar

modal yang kurang liquid, sistem voting yang seimbang (proportionate), dan lain-

lain.

Penelitian yang dilakukan oleh Blom dan Schauten, 2006 “Corporate

Governance and The Cost of Debt” berdasarkan pada pendapat bahwa debtholder

memperhitungkan penerapan corporate governance dalam perusahaan saat

mengestimasikan risiko defaultnya (risk default), dimana kualitas yang lebih tinggi

akan mengakibatkan biaya utang yang lebih rendah. Penelitian ini dilakukan pada

300 perusahaan besar di Eropa (FTSE Eurotop 300) dan menemukan yaitu kinerja

corporate governance adalah berhubungan negatif dengan cost of debt (biaya utang).

Hal ini menunjukkan, perusahaan dengan kinerja corporate governance yang kuat

memiliki/melakukan pembiayaan untuk biaya utang lebih rendah sementara

Page 34: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

21

perusahaan dengan kinerja corporate governance yang relatif lebih lemah

diasosiakan dengan pembiayaan biaya utang yang lebih tinggi.

Mekanisme corporate governance pada tingkat perusahaan dapat dibagi

menjadi dua kategori, yaitu : mekanisme governance internal dan external (Harford,

dkk., 2008). Takeovers dan large shareholders adalah dipandang sebagai mekanisme

corporate governance eksternal utama, sementara pemberian insentif (incentive pay)

dan board of directors adalah mekanisme internal yang utama. Board of directors

dalam penelitian tersebut penulis asumsikan mempunyai peran yang sama sebagai

Dewan Komisaris di Indonesia. Penelitian Harford, dkk., tersebut membedakan

aspek fungsional dewan (dalam indeks dewan) menjadi empat subindeks, yaitu :

monitoring effectiveness, incentive alignment, director power dan shareholder

power.

Penelitian yang dilakukan oleh Heaney (2007) dengan judul “South East

Asian Corporate Board Size” meneliti mengenai faktor penentu dari ukuran dewan

terhadap perusahaan yang terdaftar pada bursa efek di Hongkong, Indonesia,

Malaysia, Philippines, Singapore dan Thailand selama periode tahun 1999-2002.

Khusus untuk perusahaan di Indonesia, peneliti memfokuskan hanya pada dewan

komisaris (board of commissioner) dan mengabaikan dewan direktur (board of

director) yang diawasi oleh dewan komisaris dan yang biasa dipercaya dalam

manajemen harian (day to day management) perusahaan. Ditemukan bahwa Dewan

Komisaris di Indonesia cenderung lebih besar pada perusahaan yang besar,

Page 35: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

22

kepemilikan adalah terkonsentrasi dan pengembalian atas asset adalah tinggi.

Hubungan banking dan kreditur diakui menjadi penting (Coles, Daniel et al., 2004

dalam Heaney, 2007), terutama pada manajemen di perusahaan Asia Tenggara

(Clarke 2000; Claessens dan Fan, 2002 dalam Heaney, 2007) dan variabel leverage

juga termasuk dalam analisis tersebut. Dimana keterlibatan kreditur atau banker

adalah besar, maka adalah mungkin bahwa dewan akan memasukkan perwakilan dari

pihak kreditur tersebut dan ukuran dewan menjadi cenderung lebih besar ketika

tingkat utang atau krediturnya semakin besar. Ukuran leverage ditetapkan dari rasio

total utang dibagi dengan total aset. Hubungan yang positif diprediksi antara

leverage dan ukuran dewan, dimana semakin tinggi level utang dan kreditur maka

berakibat pada semakin besar dewannya.

B. Faktor-faktor yang Digunakan dalam Penelitian

1. Kepemilikan Manajerial

Managerial ownership / kepemilikan manajerial adalah para pemegang

saham yang mempunyai kedudukan di manajemen perusahaan baik sebagai dewan

komisaris / sebagai direktur (Widodo, 2005). Adapun menurut Wahidahwati (2001)

pihak manajerial dalam suatu perusahaan adalah pihak yang secara aktif berperan

dalam mengambil keputusan untuk menjalankan perusahaan.

Page 36: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

23

Managerial ownership perlu ditingkatkan didalam perusahaan untuk dua

tujuan, (1) adalah untuk menarik dan mempertahankan manajer yang cakap, (2)

adalah untuk mengarahkan tindakan manajer agar mendekati kepentingan pemegang

saham, terutama untuk memaksimalkan harga saham (Manajemen Keuangan, 2001).

Menurut Sartono (2001), ada beberapa alternatif untuk mengurangi agency

cost, dan salah satunya adalah dengan meningkatkan kepemilikan saham perusahaan

oleh manajemen (insider ownership). Dimana, kepemilikan oleh pihak menajemen

ini akan mensejajarkan kepentingan manajemen dengan kepentingan pemegang

saham (Jensen dan Meckling, 1976).

2. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham oleh pihak-pihak yang

berbentuk institusi seperti bank, perusahaan asuransi, perusahaan investasi, dana

pensiun, dan institusi lainnnya (Wahidahwati, 2001). Peningkatan kepemilikan

institusional menyebabkan kinerja manajer diawasi secara optimal dan terhindar dari

perilaku opportunistic.

Menurut Bathala, et al. (1994) dalam Hamidi (2003), peningkatan

kepemilikan institusional dapat menghilangkan utang dan insider ownership untuk

mengurangi agency conflict, artinya, utang dan insider ownership berhubungan

secara terbalik dengan kepemilikan institusional. Kepemilikan institusional yang

meningkat akan mengurangi agency cost atas debt dan insider ownership karena

Page 37: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

24

semakin besar kepemilikan institusional maka konflik antara kreditur dengan

manajer akan semakin berkurang akhirnya menekan biaya keagenan.

3. Independensi Dewan Komisaris

Independensi Dewan Komisaris dalam penelitian ini adalah diwakili dengan

adanya Komisaris Independen dalam dewan komisaris perusahaan. Komisaris

Independen menurut FCGI, 2003 diambil dari kriteria otoritas bursa efek Australia

tentang Outside Directors. Kriteria untuk Outside Directors dalam One Tier System

tersebut telah diterjemahkan menjadi kriteria untuk Komisaris Independen dalam

position paper FCGI kepada NCCG (National Committee on Good Corporate

Governance).

Untuk menjamin pelaksanaan good corporate governance maka diperlukan

komisaris independen yang berintegritas, berkemampuan, tidak cacat hukum dan

independen, serta tidak memiliki hubungan bisnis (kontraktual) ataupun hubungan

lainnya dengan pemegang saham mayoritas (pemegang saham pengendali) dan

dewan direksi (manajemen) baik secara langsung maupun tidak langsung (Kusuma

dan Susanto, 2004). Di samping itu, jika dewan komisaris didominasi oleh anggota

luar (Independent Board of Director) maka monitoring dewan komisaris terhadap

manajer menjadi efektif (Wisbach, 1988 dalam Kusuma dan Susanto, 2004).

Komisaris independen merupakan salah satu bagian inti dari perusahaan dalam

mengawasi pengurusan perseroan yang dilakukan oleh direksi dan memberikan

Page 38: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

25

nasihat kepada direksi dalam menjalankan operasional perusahaan (Kusuma dan

Susanto, 2004).

4. Growth

Growth pada penelitian ini adalah pertumbuhan perusahaan yang dilihat dari

pertumbuhan aktiva (total assets) setiap tahunnya. Makin cepat tingkat pertumbuhan

suatu perusahaan, makin besar kebutuhan akan dana untuk membiayai pertumbuhan

perusahaan tersebut (Riyanto, 1997). Apabila dana dari sumber internal dirasa tidak

mencukupi, maka perusahaan akan melakukan pembiayaan melalui utang.

Variabel growth ini berkaitan dengan kekayaan (aset) yang dimiliki

perusahaan yang dapat dijadikan sebagai jaminan, dalam hal pemerolehan utang.

Perusahaan yang lebih fleksibel akan cenderung menggunakan utang lebih besar

daripada perusahaan yang struktur aktivanya yang tidak fleksibel (Wahidahwati,

2001).

C. Utang

1. Pengertian Utang

a. Menurut SAK (Standar Akuntansi Keuangan) tahun 2004

Page 39: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

26

Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari

peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar

dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.

b. Menurut FASB dalam Kieso, Weygandt, and Warfield (Akuntansi

Intermediate, 2002)

Kewajiban (liabilities) adalah “kemungkinan pengorbanan masa

depan atas manfaat ekonomi yang muncul dari kewajiban saat ini entitas

tertentu untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya

di masa depan sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu.” Dengan

demikian suatu kewajiban mempunyai tiga karakteristik yang utama:

1). Merupakan kewajiban saat ini yang memerlukan penyelesaian

dengan kemungkinan transfer masa depan atau penggunaan kas,

barang, atau jasa.

2). Merupakan kewajiban yang tidak dapat dihindari.

3). Transaksi atau kejadian lainnya yang menciptakan kewajiban itu

harus telah terjadi.

2. Kebijakan Utang

Pada prinsipnya pemenuhan kebutuhan dana suatu perusahaan dapat

disediakan dari sumber intern perusahaan, misalnya dana yang berasal dari

keuntungan yang tidak dibagikan atau keuntungan yang ditahan di dalam perusahaan

(retained earnings). Apabila perusahaan memenuhi kebutuhan dananya dari sumber

Page 40: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

27

intern dikatakan perusahaan itu melakukan pembelanjaan atau pendanaan intern

(internal financing) (Riyanto, 1997). Di samping sumber intern, dalam memenuhi

kebutuhan dana suatu perusahaan dapat pula menyediakan dari sumber ekstern, yaitu

sumber dana yang berasal dari tambahan penyertaan modal dari pemilik atau emisi

saham baru, penjualan obligasi, kredit dari bank. Apabila perusahaan memenuhi

kebutuhan dananya dari sumber luar disebut pembelanjaan ekstern atau pendanaan

ekstern (external financing) (Riyanto, 1997). Pemilik saham pemilik yang sekaligus

juga termasuk dalam manajemen perusahaan (managerial ownership) dapat

mempengaruhi keputusan pencarian dana. Keputusan tersebut dapat berupa

keputusan untuk menggunakan utang atau dengan mengeluarkan saham baru.

Perbedaan kepentingan antara pemegang saham dengan manajemen dapat

berpengaruh terhadap keputusan pencarian dana sehingga hal ini akan menjembatani

perbedaan tersebut (Makmun, 2003 dalam Widodo, 2005). Apabila sumber

pendanaan internal perusahaan tidak mencukupi, maka perusahaan akan mengambil

sumber pendanaan dari luar, salah satunya dari utang (Haruman, 2008). Apabila

pendanaan didanai melalui utang, maka akan menyebabkan efek tax deductible.

Yang berarti bahwa perusahaan yang memiliki utang akan membayar bunga

pinjaman yang dapat mengurangi penghasilan kena pajak, yang dapat memberi

manfaat bagi pemegang saham. Namun demikian utang yang besar juga dapat

meningkatkan risiko perusahaan. Jika utang tinggi akan berdampak pada munculnya

financial distress yang akhirnya meningkatkan bankruptcy cost (Hamidi, 2005).

Pihak pemilik saham akan cenderung untuk mengurangi penggunaan utang tersebut,

Page 41: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

28

karena risiko perusahaan sepenuhnya merupakan tanggung jawab para pemegang

saham bukan tanggung jawab manajer. Para manajemen perusahaan mempunyai

kecenderungan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan biaya

yang ditanggung oleh pihak lain (Sanjaya, 2004 dalam Hamidi, 2005). Perilaku ini

disebut sebagai keterbatasan rasional (bounded rationality) dan tidak suka

menanggung risiko atau risk averse (Bathala et al, 1994 dalam Hamidi, 2005).

Menurut Rahardjo dan Hartantiningrum (2006), Beberapa hal penting yang

menyangkut masalah keputusan pendanaan dalam suatu perusahaan, yaitu; pertama,

berapa banyak utang dan modal sendiri yang akan dipergunakan dan akan

menentukan rasio utang dengan modal sendiri. Kedua, bagaimana tipe utang dan

modal sendiri yang akan dipergunakan. Ketiga, kapan akan menghimpun dana dalam

bentuk utang atau modal sendiri. Menurut Jensen dan Meckling (1976) pendanaan

dengan utang akan dapat mengurangi konflik antara pemegang saham dan

manajemen.

Pembiayaan dengan utang atau leverage keuangan, memiliki tiga implikasi

penting : (1) memperoleh dana melalui utang membuat pemegang saham dapat

mempertahankan pengendalian atas perusahaan dengan investasi yang terbatas, (2)

kreditur melihat ekuitas, atau dana yang disetor pemilik, untuk memberikan marjin

pengaman, sehingga jika pemegang saham hanya memberikan sebagian kecil dari

total pembiayaan, maka risiko perusahaan sebagian besar ada pada kreditur, (3) jika

perusahaan memperoleh pengembalian yang lebih besar atas investasi yang dibiayai

Page 42: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

29

dana pinjaman dibanding pembayaran bunga, maka pengembalian atas modal

pemilik akan lebih besar, atau “leveraged” (Manajemen Keuangan, 2001).

Penggunaan utang akan meningkatkan monitoring dari bondholders dan

membuat shareholders lebih tenang karena pembiayaan investasi tidak menggunakan

dananya sehingga mengurangi risiko dari shareholders (Putri dan Nasir, 2006).

Penciptaan utang juga merupakan salah satu hal yang memungkinkan para manajer

untuk secara efektif mengikat janji mereka untuk mengeluarkan arus kas di masa

depan (bonding cost) (Kusuma dan Susanto, 2004). Kewajiban yang harus dipenuhi

pada masa yang akan datang tersebut membuat agent atau manajer berusaha secara

optimal dalam menciptakan keefektifan dan efisiensi operasional perusahaan.

Menurut Jensen (1986) dalam Kusuma dan Susanto (2004) isu utang akan selalu

mempunyai efek kontrol yang positif. Fungsi kontrol utang menjadi lebih penting

bagi perusahaan yang menghasilkan cash flow besar tetapi mempunyai prospek

pertumbuhan yang rendah. Hal ini karena tekanan untuk memboroskan arus kas

dengan menginvestasikannya dalam proyek yang tidak ekonomis akan berkurang.

Perusahaan dengan rasio utang yang relatif tinggi memiliki pengembalian

yang lebih tinggi dalam situasi perekonomian normal, tetapi mereka menghadapi

risiko kerugian ketika perekonomian berada dalam masa resesi (Manajemen

Keuangan, 2001). Sehingga perusahaan dengan rasio utang yang lebih rendah akan

memiliki risiko yang lebih kecil. Prospek pengembalian yang tinggi sangat

diinginkan oleh investor, namun mereka juga enggan menghadapi risiko. Oleh

Page 43: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

30

karena itu, keputusan melakukan pendanaan melalui utang mengharuskan perusahaan

untuk menyeimbangkan pengembalian yang lebih tinggi dengan kenaikan risiko.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Harford, dkk., (2008)

didapatkan hasil bahwa utang, dan khususnya, utang jangka pendek mempunyai

kemampuan untuk mendisiplinkan manajer. Secara spesifik, dengan karakteristik

perusahaan yang ada, menunjukkan bahwa dewan (komisaris) yang lebih kuat dan

independen akan mendesak perusahaan untuk mempunyai utang yang lebih besar

dan dalam bentuk utang jangka pendek yang besar pula. Dalam penelitian tersebut

didapatkan hasil bahwa komisaris independen berpengaruh secara positif terhadap

tingkat leverage (utang) perusahaan.

Menurut Kusuma dan Susanto (2004) utang merupakan alat yang dapat

mengurangi corporate income tax karena pengeluaran untuk membayar bunga utang

dapat mengurangi agency cost of equity yang timbul dari kecenderungan manajer

membuat keputusan yang tidak sejalan dengan yang diinginkan oleh pemegang

saham. Oleh karena utang dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan memaksa

manajer untuk lebih fokus dan disiplin terhadap pemakaian dananya sehingga

nantinya dapat mengurangi kecenderungan penggunaan dana pemegang saham yang

tidak efisien.

Penelitian oleh Berger, Ofek, dan Yermarck (1997) mendapatkan hasil yang

mendukung teori dari Jensen (1986) yang berpendapat bahwa leverage mengurangi

managerial discretion secara tidak langsung bahwa manajer tidak akan menerbitkan

Page 44: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

31

sejumlah utang (issue the optimal amount of debt) tanpa pressure dari suatu

disciplining force. Mereka menemukan bahwa leverage suatu perusahaan

dipengaruhi oleh tingkat dari managerial entrenchment, dan kebanyakan dari hasil

penelitian mengindikasikan bahwa pihak manajer berupaya menghindari utang

(entrenched manager seek to avoid debt). Benmelech (2006) menemukan bahwa

dengan mengasumsikan manajer berupaya untuk menghindari likuidasi bahkan pada

biaya atas nilai pemegang saham, ditemukan bahwa entrenched managers

mempunyai kecenderungan/cenderung untuk tidak melakukan

pendanaan/pembiayaan dengan utang (terutama jangka pendek).

D. Pengaruh Antar Variabel dalam Penelitian

1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dengan Kebijakan Utang

Kepemilikan manajerial adalah manajemen yang memiliki sebagian saham

dari perusahaan. Dimana, kepemilikan oleh pihak menajemen ini akan mensejajarkan

kepentingan manajemen dengan kepentingan pemegang saham (Jensen dan

Meckling, 1976). Dengan ini maka diharapkan manajemen akan bertindak dengan

lebih berpihak pada kepentingan para pemegang saham, karena manajer tidak akan

merugikan kepentingan owners termasuk dirinya.

Penelitian oleh Friend dan Lang (1988) dalam Wahidahwati (2002)

menyimpulkan bahwa kepemilikan manajerial memiliki hubungan kausal terbalik

Page 45: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

32

dengan utang. Hal ini mengindikasikan risiko kebangkrutan yang diakibatkan utang

tidak terdiversifikasi (non diversifiable) lebih besar dirasakan oleh manajer

(management) daripada oleh investor luar, akibatnya manajer akan menjaga tingkat

utangnya tetap rendah. Moh’D et al (1988) dalam Wahidahwati (2002) menemukan

bahwa kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh dan berhubungan negatif

dengan debt ratio. Selanjutnya, Jensen (1986) dalam Wahidahwati (2002)

mengargumenkan bahwa utang bisa berfungsi mereduksi kos keagenan yang terkait

dengan free cash flow. Jensen et al. (1992) dalam Wahidahwati (2002) menemukan

bahwa terdapat hubungan negatif antara prosentase kepemilikan manajer dengan debt

ratio. Sehingga kepemilikan manajerial dapat mensejajarkan kepentingan

manajemen dengan pemegang saham dan mengurangi pendanaan dengan utang.

Penelitian dari Tarjo dan Jogiyanto (2003) menemukan bukti bahwa

kepemilikan manajerial berhubungan negatif dengan kebijakan utang. Penemuan ini

menunjukkan bahwa agency cost of debt dapat dikurangi dengan kepemilikan

manajerial. Penelitian lain dari Christiawan dan Tarigan (2007) setuju bahwa

manajer yang memiliki sebagian saham perusahaan atau sekaligus menjadi pemilik

adalah lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan keuangan, dalam hal ini

kebijakan utang.

Wahidahwati (2001) menyimpulkan bahwa kepemilikan saham oleh

manajemen berhubungan negatif dengan penggunaan utang. Sebaliknya penelitian

dari Wahidahwati (2002) menyimpulkan bahwa hubungan antara kepemilikan

Page 46: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

33

manajerial (managerial ownership) dengan rasio utang (debt policy) mempunyai arah

positif dan signifikan, hal ini mengindikasikan bahwa kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh terhadap utang (debt policy).

Penelitian dari Bayu (2002) dalam Kusuma dan Susanto (2004) yang

menguji pengaruh struktur kepemilikan terhadap kebijakan utang dan dividen

perusahaan, sekaligus menguji hubungan subtitusi antara kedua kebijakan tersebut

pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Penelitian tersebut menemukan bahwa

kepemilikan insider dan institusional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

rasio leverage, sedangkan penyebaran pemegang saham juga berpengaruh positif

namun tidak signifikan terhadap rasio leverage dan rasio pembayaran dividen, yang

menunjukkan adanya hubungan subtitusi antara kedua mekanisme tersebut.

2. Pengaruh Kepemilikan Institusional dengan Kebijakan Utang

Semakin banyak pihak luar yang memonitor perusahaan maka kemungkinan

terjadinya konflik keagenan akan semakin berkurang (Jensen dan Meckling, 1976).

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan sebagian saham perusahaan oleh

pihak dari luar perusahaan. Menurut Kusuma dan Susanto (2004) pihak ini dapat

berperan sebagai agen pengawas yang efektif untuk mengurangi masalah keagenan,

karena mereka dapat mengendalikan perilaku oportunistik manajer dan sekaligus

memungkinkan perusahaan untuk menggunakan tingkat utang secara optimal.

Peningkatan aktivitas investor institusional dalam melakukan pengawasan terjadi

Page 47: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

34

karena adanya suatu kenyataan bahwa kepemilikan saham oleh institusional yang

signifikan telah meningkatkan kemampuan mereka untuk melakukan tindakan secara

kolektif (Kusuma dan Susanto, 2004).

Menurut Bathala et al. (1994) dalam Hamidi (2003) peningkatan

kepemilikan institusional dapat menghilangkan utang dan insider ownership untuk

mengurangi agency conflict. Hal ini didasarkan karena semakin besar kepemilikan

institusional maka konflik antara kreditur dengan manajer akan semakin berkurang

dan akhirnya dapat menekan biaya keagenan.

Pengaruh utang terhadap kepemilikan institusional adalah positif karena

kebijakan utang menyebabkan perusahaan dimonitor oleh debtholder (Haryono,

2005). Pengawasan terhadap perusahaan akan lebih ketat, sehingga manajer akan

bertindak sesuai dengan kepentingan debtholder maupun shareholder. Penelitian

oleh Wahidahwati (2001) menyimpulkan bahwa institutional ownership

(kepemilikan institusional) mempunyai pengaruh yang signifikan dan berhubungan

negatif dengan debt ratio. Hasil ini juga sesuai dengan teori dan penelitian dari

Moh’d et al (1998) dan Bathala et al (1994) dalam Wahidahwati (2001).

Hasil penelitian Ismiyanti dan Hanafi (2003) menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang positif dan signifikan antara variabel kepemilikan institusional

terhadap risiko. Semakin besar kepemilikan institusional maka semakin besar

pendanaan yang dilakukan melalui utang.

Page 48: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

35

3. Pengaruh Independensi Dewan Komisaris dengan Kebijakan Utang

Komisaris independen merupakan pihak yang tidak terafiliasi dengan

pemegang saham pengendali, anggota direksi dan dewan komisaris lain, dan

perusahaan itu sendiri baik dalam bentuk hubungan bisnis maupun kekeluargaan

(Haruman, 2008). Penelitian yang dilakukan oleh Kusuma dan Susanto (2004)

mendapatkan hasil bahwa peran komisaris independen tidak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap mekanisme bonding dividen dan utang dalam mengurangi

masalah agensi. Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Harford, dkk.,

(2008) didapatkan hasil bahwa utang, dan khususnya, utang jangka pendek

mempunyai kemampuan untuk mendisiplinkan manajer. Secara spesifik, dengan

karakteristik perusahaan yang ada, menunjukkan bahwa dewan yang lebih kuat dan

independen akan mendesak perusahaan untuk mempunyai / melakukan pendanaan

melalui utang yang lebih besar dan dalam bentuk utang jangka pendek yang besar

pula. Hal tersebut dikarenakan perusahaan yang melakukan pendanaan melalui utang

akan secara tidak langsung dimonitor oleh pihak debtholder itu sendiri.

4. Pengaruh Growth dengan Kebijakan Utang

Pertumbuhan total aktiva mencerminkan prospek perusahaan dan cenderung

berdampak positif terhadap leverage perusahaan (Kaaro, 2001). Konsep ini

didasarkan pada argumentasi yaitu : berbeda dengan pertumbuhan penjualan yang

setiap upaya (termasuk biaya) yang dilakukan secara langsung membawa implikasi

Page 49: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

36

pada penerimaan, pertumbuhan aktiva perusahaan lebih mencerminkan horison

waktu yang lebih panjang dari pertumbuhan penjualan. Investasi pada aktiva

membutuhkan waktu sebelum siap untuk dioperasikan sehingga aktivitas yang

dilakukan tidak langsung terkait dengan penerimaan. Oleh karena itu, peningkatan

aktiva dilakukan perusahaan bila terdapat p rospek yang bagus.

Secara umum, perusahaan yang memiliki jaminan terhadap utang akan lebih

mudah dalam mendapatkan utang daripada perusahaan yang tidak memiliki jaminan

terhadap utang (Haryono, 2005). Dengan demikian, perusahaan yang memiliki

jumlah aktiva tetap yang mudah untuk dijual akan menggunakan utang dalam jumlah

yang lebih besar. Moh’d et al (1998) dalam Haryono (2005) menemukan bahwa

terdapat hubungan positif antara tingkat utang dan collateral value asset. Hal

tersebut sesuai dengan pernyataan bahwa tangible asset menurunkan agency cost dan

utang, dengan kata lain asset structure mempunyai hubungan positif dengan debt

ratio.

Penelitian yang dilakukan oleh Kaaro (2001) menemukan bahwa pertumbuhan

total aktiva terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap leverage. Penelitian

Makmun (2003) dalam Widodo (2005) juga mendapatkan hasil bahwa pertumbuhan

aktiva mempunyai pengaruh positif terhadap utang. Sementara Penelitian dari

Widodo (2005) menunjukkan growth tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

debt ratio.

Page 50: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

37

Kebijakan Utang

E. Kerangka Teoritis Penelitian

Kerangka teoritis penelitian bertujuan untuk menjelaskan hubungan antar

variabel yang digunakan dalam penelitian. Kerangka penelitian yang dapat dibuat

berdasarkan uraian di atas sebagai berikut:

GAMBAR I. Kerangka Pemikiran

Variabel Independen Variabel Dependen

Kepemilikan Manajerial

Independensi Dewan

Komisaris

Growth

Kepemilikan Institusional

Page 51: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

38

F. Hipotesis Penelitian

1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Utang

Penelitian oleh Wahidahwati (2001) menunjukkan bahwa kepemilikan

manajerial berhubungan negatif dengan penggunaan utang. Penelitian yang

dilakukan oleh Friend dan Lang (1988) dalam Wahidahwati (2002) menyimpulkan

bahwa kepemilikan manajerial memiliki hubungan kausal terbalik dengan utang. Hal

ini mengindikasikan bahwa penggunaan utang akan semakin berkurang seiring

dengan meningkatnya kepemilikan manajerial di dalam perusahaan. Moh’D et al

(1988) dalam Wahidahwati (2002) menemukan bahwa kepemilikan manajerial

mempunyai pengaruh dan berhubungan negatif dengan debt ratio. Selanjutnya,

Jensen (1986) dalam Wahidahwati (2002) mengargumenkan bahwa utang bisa

berfungsi mereduksi kos keagenan yang terkait dengan free cash flow. Jensen et al.

(1992) dalam Wahidahwati (2001) dengan judul Simultaneous Determination of

Insider Ownership, Debt and Dividend Policies menyimpulkan bahwa terdapat

hubungan negatif antara prosentase kepemilikan manajer dengan debt ratio.

Penelitian lain oleh Tarjo dan Jogiyanto (2003) menemukan bukti bahwa

kepemilikan manajerial berhubungan negatif dengan kebijakan utang.

Namun penelitian oleh Wahidahwati (2002) menyimpulkan bahwa

hubungan antara kepemilikan manajerial (managerial ownership) dengan rasio utang

(debt policy) mempunyai arah yang positif dan signifikan, hal ini mengindikasikan

bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap utang (debt policy).

Page 52: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

39

Ismiyanti dan Hanafi (2003) menemukan bahwa variabel kepemilikan manajerial

mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap kebijakan utang yang berarti

bahwa semakin tinggi kepemilikan manajerial maka semakin tinggi utang. Demikian

pula penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2005) menunjukkan bahwa managerial

ownership tidak berpengaruh secara signifikan terhadap debt ratio.

H1 : Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kebijakan utang

perusahaan

2. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan Utang

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham oleh pihak-pihak yang

berbentuk institusi seperti bank, perusahaan asuransi, perusahaan investasi, dana

pensiun, dan institusi lainnnya (Wahidahwati, 2001). Peningkatan kepemilikan

institusional menyebabkan kinerja manajer diawasi secara optimal dan terhindar dari

perilaku opportunistic.

Penelitian oleh Wahidahwati (2001) menyimpulkan bahwa institutional

ownership (kepemilikan institusional) mempunyai pengaruh yang signifikan dan

berhubungan negatif dengan debt ratio. Hasil ini juga sesuai dengan teori dan

penelitian dari Moh’d et al (1998) dan Bathala et al (1994) dalam Wahidahwati

(2001). Hasil ini memperkuat asumsi bahwa kepemilikan institusional efektif

digunakan sebagai alat monitoring manajemen.

Page 53: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

40

Namun hasil penelitian Ismiyanti dan Hanafi (2003) menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel kepemilikan

institusional terhadap kebijakan utang. Hal ini berarti bahwa semakin besar

kepemilikan institusional maka semakin besar pula pendanaan yang dilakukan

dengan utang. Widodo (2005) juga menemukan bahwa institutional ownership tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap debt ratio.

H2 = Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kebijakan utang

perusahaan

3. Pengaruh Independensi Dewan Komisaris terhadap Kebijakan Utang

Penelitian yang dilakukan oleh Kusuma dan Susanto (2004) mendapatkan

hasil bahwa peran komisaris independen tidak berpengaruh positif dan signifikan

terhadap mekanisme bonding dividen dan utang dalam mengurangi masalah agensi.

Namun penelitian oleh Harford, dkk., (2008) menemukan bahwa peran komisaris

independen secara positif berpengaruh terhadap tingkat leverage (utang) perusahaan.

Dimana dewan yang lebih kuat dan independen akan mendesak perusahaan untuk

mempunyai / melakukan pendanaan melalui utang yang lebih besar dan dalam

bentuk utang jangka pendek yang besar pula (Harford, dkk., 2008). Hal tersebut

didasarkan pada pemikiran bahwa perusahaan yang melakukan pendanaan dengan

utang maka akan dimonitor atau diawasi oleh pihak bondholder, pihak debtholder

lain, investor dari bank, dan atau lembaga pemeringkat utang. Sehingga dengan

Page 54: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

41

adanya pendanaan dari utang tersebut akan membatasi pihak manajer dalam

penggunaan sumber daya perusahaan untuk keuntungan pihak manajer sendiri.

Selain itu juga pembayaran tetap yang diasosiasikan dengan utang dapat mengurangi

free cash flow perusahaan sebagai pengelolaan pihak manajer. Dengan berdasarkan

pada penelitian Harford, dkk. (2008) tersebut maka dapat diajukan hipotesis sebagai

berikut.

H3 = Independensi dewan komisaris berpengaruh terhadap kebijakan utang

perusahaan

4. Pengaruh Growth terhadap Kebijakan Utang

Penelitian yang dilakukan oleh Kaaro (2001) dalam hipotesisnya menemukan

bahwa pertumbuhan total aktiva terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap

leverage. Penelitian Makmun (2003) dalam Widodo (2005) juga mendapatkan hasil

bahwa pertumbuhan aktiva mempunyai pengaruh positif terhadap utang. Sementara

Penelitian dari Widodo (2005) menunjukkan growth tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap debt ratio.

H4 = Tingkat pertumbuhan perusahaan (Growth) berpengaruh terhadap

kebijakan utang perusahaan

Page 55: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan S ampel Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari Indonesian

Capital Market Directory (ICMD) & Laporan keuangan yang berakhir pada 31

Desember. Pengambilan sampel akan dilakukan dengan metode purposive

sampling. Kriteria pemilihan sampel yang digunakan yaitu sebagai berikut :

1. Terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia untuk tahun

2005-2008,

2. Perusahaan termasuk dalam kategori perusahaan real estate dan properti,

3. Menerbitkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember

selama periode pengamatan 2005-2008,

4. Laporan keuangan tahunan (annual report) dan semua data yang dibutuhkan

untuk tahun penelitian yang digunakan tersedia dengan lengkap.

B. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan real estate dan

properti dari tahun 2005-2008. Data tersebut diperoleh dari Indonesian Capital

Page 56: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

43

Market Directory (ICMD) pada tahun yang bersangkutan dan perusahaan tersebut

terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Selain itu penelitian ini juga dengan

menggunakan data dari jurnal dan publikasi lain yang terkait dalam penelitian ini.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian terdiri dari kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen, total aktiva, dan total

utang. Data tersebut diperoleh dari : (1) laporan keuangan tahunan perusahaan,

dan (2) Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Penelitian ini

menggunakan data crossection (selang waktu), disebabkan karena sampel

perusahaan-perusahaan yang digunakan sepanjang tahun penelitian mengalami

penambahan dan pengurangan setiap tahunnya.

D. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

1. Variabel Independen

a. Kepemilikan Manajerial

Managerial ownership / kepemilikan manajerial adalah para

pemegang saham yang mempunyai kedudukan di manajemen perusahaan baik

sebagai dewan komisaris / sebagai direktur (Widodo, 2005). Adapun menurut

Page 57: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

44

Wahidahwati (2001) pihak manajerial dalam suatu perusahaan adalah pihak

yang secara aktif berperan dalam mengambil keputusan untuk menjalankan

perusahaan.

Managerial ownership perlu ditingkatkan didalam perusahaan untuk

dua tujuan, (1) adalah untuk menarik dan mempertahankan manajer yang

cakap, (2) adalah untuk mengarahkan tindakan manajer agar mendekati

kepentingan pemegang saham, terutama untuk memaksimalkan harga saham

(Manajemen Keuangan, 2001).

Penelitian yang dilakukan oleh Friend dan Lang (1988) dalam

Wahidahwati (2002) menyimpulkan bahwa kepemilikan manajerial memiliki

hubungan kausal terbalik dengan utang. Hal ini mengindikasikan bahwa

penggunaan utang akan semakin berkurang seiring dengan meningkatnya

kepemilikan manajerial di dalam perusahaan. Moh’D et al (1988) dalam

Wahidahwati (2002) menemukan bahwa kepemilikan manajerial mempunyai

pengaruh dan berhubungan negatif dengan debt ratio. Selanjutnya, Jensen

(1986) dalam Wahidahwati (2002) mengargumenkan bahwa utang bisa

berfungsi mereduksi kos keagenan yang terkait dengan free cash flow. Jensen

et al. (1992) dalam Wahidahwati (2001) dengan judul Simultaneous

Determination of Insider Ownership, Debt and Dividend Policies

menyimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara prosentase

kepemilikan manajer dengan debt ratio. Penelitian lain oleh Tarjo dan

Page 58: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

45

Jogiyanto (2003) menemukan bukti bahwa kepemilikan manajerial

berhubungan negatif dengan kebijakan utang.

Namun penelitian oleh Wahidahwati (2002) menyimpulkan bahwa

hubungan antara kepemilikan manajerial (managerial ownership) dengan rasio

utang (debt policy) mempunyai arah yang positif dan signifikan, hal ini

mengindikasikan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap

utang (debt policy). Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Widodo

(2005) menunjukkan bahwa managerial ownership tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap debt ratio.

Pada penelitian ini variabel kepemilikan manajerial (MOWN) akan

diukur dengan menggunakan dummy variabel untuk menunjukkan adanya

kepemilikan manajerial, yaitu =1 apabila terdapat kepemilikan saham oleh

pihak manajer (direksi dan komisaris) serta =0 apabila tidak terdapat

kepemilikan saham oleh pihak manajer. Mahadwartha (2002) dalam Ismiyanti

dan Hanafi (2003) menemukan bahwa kecenderungan data di Indonesia

bersifat binomial (ada atau tidak ada). Sehingga mendukung digunakannya

dummy variabel.

b. Kepemilikan Institusional

Penelitian oleh Wahidahwati (2001) menyimpulkan bahwa

institutional ownership (kepemilikan institusional) mempunyai pengaruh yang

Page 59: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

46

signifikan dan berhubungan negatif dengan debt ratio. Hasil ini juga sesuai

dengan teori dan penelitian dari Moh’d et al (1998) dan Bathala et al (1994)

dalam Wahidahwati (2001).

Hasil penelitian Ismiyanti dan Hanafi (2003) menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara variabel kepemilikan

institusional terhadap risiko. Semakin besar kepemilikan institusional maka

semakin kuat kendali yang dilakukan oleh pihak eksternal terhadap perusahaan,

sehingga menyebabkan rendahnya risiko perusahaan. Hasil ini memperkuat

asumsi bahwa kepemilikan institusional efektif digunakan sebagai alat

monitoring manajemen. Variabel kepemilikan institusional (INST) diukur

sebagai berikut :

c. Independensi Dewan Komisaris

Dewan yang lebih kuat dan independen akan mendesak perusahaan

untuk mempunyai / melakukan pendanaan melalui utang yang lebih besar dan

dalam bentuk utang jangka pendek yang besar pula (Harford, dkk., 2008).

Hasil Penelitian oleh Harford, dkk., (2008) tersebut menemukan bahwa

komisaris independen berpengaruh secara positif terhadap tingkat leverage

(utang) perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Kusuma dan

Page 60: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

47

Susanto (2004) mendapatkan hasil bahwa peran komisaris independen tidak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap mekanisme bonding dividen dan

hutang dalam mengurangi masalah agensi. Variabel komisaris independen

(INDEP_BOARD) diukur sebagai berikut :

d. Growth

Penelitian yang dilakukan oleh Kaaro (2001) dalam hipotesisnya

menemukan bahwa pertumbuhan total aktiva terbukti berpengaruh positif dan

signifikan terhadap leverage. Penelitian Makmun (2003) dalam Widodo (2005)

juga mendapatkan hasil bahwa pertumbuhan aktiva mempunyai pengaruh

positif terhadap hutang. Sementara Penelitian dari Widodo (2005)

menunjukkan growth tidak berpengaruh secara signifikan terhadap debt ratio.

Variabel growth (pertumbuhan aktiva) diukur sebagai berikut :

Page 61: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

48

2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kebijakan utang.

Kebijakan utang perusahaan diukur dengan menggunakan debt to asset ratio

yakni total utang dibagi dengan total aset yang dimiliki perusahaan.

Dalam pengukuran variabel-variabel penelitian menggunakan rumus

persamaan sebagai berikut :

DR = b0+b1(MOWN)+ b2(INST)+b3(INDEP_BOARD)+ b4(GROWTH)+µ

Dimana :

DR = Kebijakan Utang (Debt Ratio)

MOWN = Kepemilikan Manajerial (Managerial Ownership)

INST = Kepemilikan Institusional (Institusional Ownership)

INDEP_BOARD = Komisaris Independen (Independent Board)

GROWTH = tingkat pertumbuhan perusahaan

b0 = konstanta

b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi dari setiap variabel independen

Page 62: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

49

µ = error term

E. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi

linear berganda. Model regresi akan menghasilkan estimator tidak bias yang baik jika

terpenuhi asumsi klasik, yaitu normalitas (data berdistribusi normal),

multikolinieritas (nilai dari μ independen), autokorelasi, dan heteroskedastisitas

(Widodo, 2005).

1). Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2005). Apabila

asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak,

yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2005). Penelitian ini

menggunakan analisis statistik dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-

Smirnov (uji K-S) untuk pengujian normalitas datanya. Uji ini dilakukan dengan

membuat hipotesis yaitu : H0 untuk data residual berdistribusi normal dan HA untuk

data residual tidak berdistribusi normal. Dengan demikian apabila hasil uji K-S

menunjukkan angka yang signifikan, berarti data yang diuji adalah berdistribusi

Page 63: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

50

normal dan HA ditolak. Pengujian normalitas data menggunakan tingkat signifikansi

0,05. Data dikatakan normal apabila signifikansi hitungnya lebih besar dari 0,05.

2). Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2005). Dimana dalam

model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel

independennya. Apabila antara variabel independen tersebut saring berkorelasi, maka

variabel-variabel tersebut tidak ortogonal yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari nilai

Tolerance dan lawannya yaitu Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff atau

batas nilai yang umum digunakan untuk menunjukkan adanya nilai multikolinieritas

adalah nilai Tolerance kurang dari 0,10 dan nilai VIF lebih besar dari 10. Apabila

hasil analisis menunjukkan nilai Tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10

maka berarti tidak terjadi multikolinieritas sehingga model tersebut adalah reliabel

sebagai dasar analisis.

3). Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali,

2005). Apabila terjadi autokorelasi biasanya disebabkan karena residual (kesalahan

Page 64: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

51

pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering

ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena ”gangguan” pada seseorang

individu atau kelompok cenderung mempengaruhi ”gangguan” pada individu atau

kelompok yang sama pada periode berikutnya. Sedangkan pada data crossection

(silang waktu), masalah autokorelasi relatif jarang terjadi karena ”gangguan” pada

observasi yang berbeda berasal dari individu kelompok yang berbeda.

Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Penelitian ini

menggunakan uji Durbin-Watson (uji DW) untuk mengetahui ada atau tidaknya

autokorelasi. Pengujian dilakukan dengan membuat hipotesis: H0 yaitu tidak ada

autokorelasi dan HA yaitu ada autokorelasi. Pengambilan keputusan ada atau

tidaknya autokorelasi dibuat dengan menggunakan ukuran ketetapan batas atas dan

batas bawah yang telah ditentukan. Dengan menggunakan SPSS (Statistical Product

and Service Solution) akan dapat dilihat nilai dari Durbin-Watson tersebut.

4). Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain (Ghozali, 2005). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas, atau dengan kata lain

terdapat homoskedastisitas.

Page 65: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

52

Untuk mendiagnosis terjadinya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

menggunakan uji park, uji glejser, uji korelasi peringkat spearman, dan uji grafik

(Gujarati, 1995). Penelitian ini menggunakan uji glejser dan uji/metode grafik. Uji

glejser dilakukan dengan menetapkan syarat signifikansi yaitu lebih besar dari 0,05.

Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi

heteroskedastisitas. Sedangkan untuk metode grafik adalah dengan melihat grafik

plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan

residualnya SRESID (Ghozali, 2005). Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada scatterplot

antara sumbu X dan Y nya. Dasar penentuannya adalah jika titik-titik tidak

membentuk pola tertentu dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

F. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang ada dalam penelitian ini menggunakan regresi

linear berganda. Dari hasil data yang dioperasionalisasi, selanjutnya dilakukan

pengolahan data menggunakan SPSS 16.

Untuk menguji hipotesis dilihat dari nilai ρ value (signifikansi t pada output

SPSS 16) dari tiap-tiap koefisien korelasi variabel independen. Apabila ρ value

Page 66: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

53

kurang dari tingkat yang digunakan, maka Ho ditolak. Sebaliknya apabila ρ value

lebih dari tingkat yang digunakan, maka hipotesis alternatif diterima.

Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan uji t secara parsial. Disini setiap

variabel independen (bebas) akan diuji hubungannya terhadap variabel dependen

(terikat). Uji t parsial menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Sehingga apabila nilai

signifikansinya lebih dari 0,05 maka berarti variabel independen tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen. Namun sebelumnya akan diuji mengenai normalitas

datanya terlebih dahulu. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kepastian

sebaran data. Pengujian ini juga bertujuan untuk menghindari bias dalam

pengambilan kesimpulan. Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan pengujian

pemenuhan uji asumsi klasik lainnya.

Page 67: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

54

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Data

Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan real estate dan properti yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data penelitian merupakan data sekunder yang

diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2005 sampai

dengan tahun 2008 yang tersedia di Pojok BEJ FE UNS.

Dari hasil pengumpulan data diperoleh 142 perusahaan yang memenuhi

kriteria penelitian dari jumlah total 163 perusahaan real estate dan properti yang

terdapat di ICMD tahun 2005, 2006, 2007, dan 2008. Kriteria penelitian adalah

adanya kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, serta komisaris

independen di dalam perusahaan. Perusahaan juga menerbitkan laporan keuangan

tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Desember tiap tahunnya.

Dari 142 perusahaan yang memenuhi kriteria tersebut kemudian dilakukan

analisis deskriptif untuk memberikan gambaran umum secara ringkas dari variabel-

variabel yang digunakan dalam penelitian. Analisis ini diolah dengan menggunakan

program SPSS dalam bentuk tabel statistik deskriptif. Tabel ini dapat memberikan

informasi secara ringkas mengenai rata-rata (mean), median, standar deviasi, serta

Page 68: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

55

nilai maksimum dan minimum dari data yang menjadi objek penelitian. Gambaran

mengenai data yang dimaksud dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

TABEL IV.1

Statistik Deskriptif

Keterangan N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

MOWN 142 0,00 1,00 0,4085 0,49329

INST 142 0,12 0,95 0,6649 0,19408

INDEP_BOARD 142 0,17 0,75 0,4228 0,10714

GROWTH 142 -0,58 20,97 0,4865 2,53755

DR 142 0,00 2,17 0,4721 0,35870

Valid N (listwise) 142

Sumber: hasil pengolahan data

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai minimum variabel MOWN adalah

0,00 dan nilai maksimum 1,00. Dengan rata-rata sebesar 0,4085 dan nilai standar

deviasi 0,49329, sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebaran data variabel

MOWN berkisar antara 0,4085 dikurangi 0,49329 sampai dengan 0,4085 ditambah

0,49329. Selanjutnya, nilai minimum untuk variabel INST adalah sebesar 0,12 dan

nilai maksimum adalah sebesar 0,95. Dengan nilai rata-rata sebesar 0,6649 dan nilai

standar deviasi sebesar 0,19408, maka dapat dinyatakan bahwa penyebaran data

variabel INST berkisar antara 0,6649 dikurangi 0,19408 sampai dengan 0,6649

ditambah 0,19408. Kemudian untuk variabel INDEP_BOARD nilai minimumnya

0,17 dan nilai maksimum sebesar 0,75. Dengan nilai rata-rata 0,4228 dan nilai

standar deviasi sebesar 0,10714, maka dapat dikatakan bahwa penyebaran data

variabel INDEP_BOARD berkisar antara 0,4228 dikurangi 0,10714 sampai dengan

Page 69: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

56

0,4228 ditambah 0,10714. Variabel GROWTH memiliki nilai minimum -0,58 dan

nilai maksimum 20,97. Dengan rata-ratanya sebesar 0,4865 dan nilai standar

deviasinya 2,53755, maka dapat dinyatakan bahwa penyebaran data variabel

GROWTH berada diantara 0,4865 dikurangi 2,53755 dan 0,4865 ditambah 2,53755.

Kemudian variabel DR memiliki nilai minimum 0,00 dan nilai maksimum 2,17.

Dengan nilai rata-ratanya sebesar 0,4721 dan standar deviasi sebesar 0,35870,

dengan demikian disimpulkan bahwa penyebaran data variabel DR adalah berkisar

antara 0,4721 dikurangi 0,35870 dan 0,4721 ditambah 0,35870.

B. Uji Asumsi Klasik

Model penelitian yang digunakan adalah model regresi linear berganda. Agar

hasil regresi tidak bias/reliabel maka harus dapat terpenuhi asumsi klasik yaitu

normalitas, autokorelasi, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini menggunakan uji normalitas residual dengan uji K-S (One-

Sample Kolmogorov-Smirnov Test), dengan tingkat signifikansi yaitu 0,05.

Apabila nilai signifikansinya lebih dari 0,05 maka berarti data berdistribusi

normal. Hasil pengujian normalitas data dalam penelitian ini dapat dijelaskan

dengan tabel berikut ini.

Page 70: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

57

TABEL IV. 2

Hasil Uji Normalitas

Unstandardized Residual

N 142

Normal Parametersa Mean 0,0000000

Std. Deviation 0,33363993

Most Extreme Differences Absolute 0,104

Positive 0,104

Negative -0,065

Kolmogorov-Smirnov Z 1,239

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,093

Sumber: hasil pengolahan data

Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil signifikansi hitung adalah 0,093 yang

nilainya lebih besar dari 0,05 sehingga diambil kesimpulan bahwa data

berdistribusi normal.

2. Uji Autokorelasi

Penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson (uji DW) untuk mengetahui

ada atau tidaknya autokorelasi. Pengujian dilakukan dengan membuat hipotesis:

H0 yaitu tidak ada autokorelasi dan HA yaitu ada autokorelasi. Pengambilan

keputusan ada atau tidaknya autokorelasi dibuat dengan menggunakan ukuran

ketetapan batas atas (du) dan batas bawah (dl) yang telah ditentukan sebagai

berikut ini.

Page 71: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

58

TABEL IV. 3

Kriteria Uji Auto korelasi

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif

Tidak ada autokorelasi positif

Tidak ada korelasi negatif

Tidak ada korelasi negatif

Tidak ada autokorelasi, Positif atau Negatif

Tolak

No decision

Tolak

No decision

Tidak ditolak

0 < du < dl

dl ≤ d ≤ du

4 - dl < d < 4

4 - du ≤ d ≤ 4 - dl

du < d < 4 - du

Sumber: Ghozali (2005)

Hasil pengujian autokorelasi atas data variabel dalam penelitian ini dapat

diuraikan dengan tabel berikut ini.

TABEL IV. 4

Hasil Uji Autokorelasi

R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

0,367a 0,135 0,110 0,33848 1,828

a. Predictors: (Constant), GROWTH, INDEP_BOARD, INST, MOWN

b. Dependent Variable: DR

Sumber: Hasil pengolahan data

Nilai uji Durbin-Watson pada tabel adalah 1,828 (d) maka berarti tidak

terjadi autokorelasi positif maupun negatif. Hal tersebut dikarenakan nilai

perhitungan yaitu 1,788 < 1,828 < 2,212 (du < d < 4 - du) dimana nilai uji DW

Page 72: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

59

berada diantara batas yang ditentukan, sehingga tidak terjadi autokorelasi. Model

regresi tersebut dikatakan baik untuk penelitian karena bebas dari autokorelasi.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2005).

Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari nilai

Tolerance dan lawannya yaitu Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff atau

batas nilai yang umum digunakan untuk menunjukkan adanya nilai

multikolinieritas adalah nilai Tolerance kurang dari 0,10 dan nilai VIF lebih

besar dari 10.

TABEL IV. 5

Hasil Uji Multikolinearitas

Keterangan Tolerance VIF Interpretasi

MOWN 0,960 1,042 Tidak terjadi multikolinearitas

INST 0,993 1,007 Tidak terjadi multikolinearitas

INDEP_BOARD 0,970 1,031 Tidak terjadi multikolinearitas

GROWTH 0,977 1,023 Tidak terjadi multikolinearitas

Sumber: hasil pengolahan data

Hasil nilai tolerance pada tabel di atas untuk setiap variabel independen

menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10 maka

dapat dinyatakan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi

Page 73: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

60

multikolinearitas. Sehingga tidak ada korelasi di antara variabel independen yang

ada dalam penelitian.

4. Uji Heteroskedastisitas

Penelitian ini menggunakan uji glejser dan metode grafik untuk mengetahui

ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan syarat signifikansi yaitu lebih besar

dari 0,05. Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi

heteroskedastisitas, sedangkan untuk metode grafik dengan melihat grafik plot

antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID (Ghozali, 2005). Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada scatterplot antara

sumbu X dan Y nya. Dasar penentuannya adalah jika titik-titik tidak membentuk

pola tertentu dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

TABEL IV. 6

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Keterangan Nilai

S ignifikansi Interpretasi

MOWN 0,163 Homoskedastisitas

INST 0,104 Homoskedastisitas

INDEP_BOARD 0,140 Homoskedastisitas

GROWTH 0,309 Homoskedastisitas

Page 74: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

61

GAMBAR II. UJI HETEROSKEDASTISITAS

Hasil dari uji glejser menunjukkan nilai signifikansi untuk masing-masing

variabel independen adalah lebih besar dari 0,05 maka berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas. Demikian pula dengan hasil dari metode grafik di atas yang

menunjukkan tidak adanya pola tertentu yang dibentuk oleh titik-titik yang

tersebar pada grafik. Titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Page 75: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

62

C. Uji Hipotesis

Penelitian ini menguji pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, independensi dewan komisaris, dan growth terhadap kebijakan utang

perusahaan (pada perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di bursa efek

indonesia). Untuk tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan model regresi linier

berganda. Hasil dari regresi metode enter termuat dalam tabel sebagai berikut ini.

TABEL IV. 7

Hasil uji hipotesis

Keterangan Koefisien Nilai t S ignifikansi

Konstanta 0,224 1,434 0,154

MOWN -0,176 -2,986 0,003*

INST 0,464 3,150 0,002*

INDEP_BOARD 0,056 0,208 0,835

GROWTH -0,025 -2,164 0,032*

F hitung = 5,339

Sig. F = 0,001*

R square = 0,135

Adjusted R square = 0,110

Standart error = 0,33848

* Signifikan pada α = 5%

Sumber : hasil pengolahan data

Page 76: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

63

Tabel di atas menunjukkan hasil pengujian hipotesis yang menguji pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen yang dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Uji Pengaruh Parsial (uji nilai t)

1. Variabel Kepemilikan Manajerial (MOWN)

Hipotesis pertama yang diajukan (H1) didukung oleh data. Variabel

kepemilikan manajerial (MOWN) yang diperoleh dari hasil penelitian

menunjukkan signifikansi 0,003 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan menunjukkan variabel kepemilikan manajerial

(MOWN) berpengaruh secara negatif terhadap variabel kebijakan utang (DR).

Dengan demikian apabila kepemilikan manajerial meningkat maka utang akan

berkurang.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Wahidahwati (2001), Jensen

et al. (1992) dalam Wahidahwati (2002), Friend dan Lang (1988) dalam

Wahidahwati (2002), Moh’D et al (1988) dalam Wahidahwati (2002), Tarjo dan

Jogiyanto (2003). Namun tidak didukung oleh Wahidahwati (2002), Ismiyanti dan

Hanafi (2003) bahwa variabel kepemilikan manajerial mempunyai hubungan

positif dan signifikan terhadap rasio utang yang berarti bahwa semakin tinggi

kepemilikan manajerial maka semakin tinggi utang. Demikian pula penelitian

Page 77: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

64

yang dilakukan oleh Widodo (2005) menunjukkan bahwa managerial ownership

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap debt ratio.

2. Variabel Kepemilikan Institusional (INST)

Hipotesis kedua yang diajukan (H2) didukung oleh data. Variabel

kepemilikan institusional (INST) menunjukkan signifikansi 0,002 yang berarti

lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan variabel

kepemilikan institusional (INST) berpengaruh secara positif terhadap variabel

kebijakan utang (DR). Dengan demikian apabila persentase kepemilikan

institusional meningkat maka utang akan meningkat pula.

Hasil penelitian ini didukung oleh Wahidahwati (2001), Moh’d et al

(1998) dan Bathala et al (1994) dalam Wahidahwati (2001). Namun tidak

didukung oleh penelitian Ismiyanti dan Hanafi (2003), dan Widodo (2005) bahwa

institutional ownership tidak berpengaruh secara signifikan terhadap debt ratio.

3. Variabel Independensi Dewan Komisaris (INDEP_BOARD)

Hipotesis ketiga yang diajukan (H3) tidak didukung oleh data. Variabel

independensi dewan komisaris (INDEP_BOARD) menunjukkan signifikansi

0,885 maka berarti lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0

diterima dan variabel independensi dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap

variabel kebijakan utang (DR) namun tidak signifikan. Dengan demikian apabila

independensi dewan komisaris yang diwakili oleh komisaris independen pada

Page 78: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

65

dewan komisaris perusahaan meningkat maka tidak memberikan pengaruh dalam

kebijakan utang perusahaan.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Kusuma dan Susanto (2004)

mendapatkan hasil bahwa peran komisaris independen tidak berpengaruh positif

tetapi signifikan terhadap mekanisme bonding dividen dan hutang dalam

mengurangi masalah agensi. Namun tidak didukung oleh Harford, dkk., (2008)

bahwa komisaris independen secara positif berpengaruh terhadap tingkat utang

(leverage) perusahaan.

4. Variabel Pertumbuhan Aktiva (GROWTH)

Hipotesis keempat yang diajukan didukung oleh data. Variabel

pertumbuhan aktiva (GROWTH) menunjukkan signifikansi 0,032 maka berarti

lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Sehingga dapat dibuat kesimpulan bahwa

H0 ditolak dan variabel pertumbuhan aktiva (GROWTH) berpengaruh secara

negatif terhadap variabel kebijakan utang (DR). Dengan demikian apabila

pertumbuhan aktiva mengalami peningkatan maka utang juga akan berkurang.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yaitu Kaaro

(2001) dalam hipotesisnya menemukan bahwa pertumbuhan total aktiva terbukti

berpengaruh dan signifikan terhadap leverage namun dengan arah yang positif.

Penelitian Makmun (2003) dalam Widodo (2005) juga mendapatkan hasil bahwa

pertumbuhan aktiva mempunyai pengaruh terhadap utang dengan arah positif.

Page 79: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

66

b. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari model

regresi (Ghozali, 2005). Dari tabel IV. 7 dapat dilihat nilai adjusted R2 sebesar 0,110

maka berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas

variabel independen sebesar 11%, sedangkan sisanya 89% dijelaskan oleh

variabel/faktor yang lain di luar model.

Page 80: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil pengujian hipotesis terkait pengaruh kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, independensi dewan komisaris, dan growth terhadap

kebijakan utang perusahaan menjadi dasar pengambilan simpulan dalam penelitian

ini. Kesimpulan yang dimaksud adalah : pertama, Variabel kepemilikan manajerial

(MOWN) berpengaruh terhadap variabel kebijakan utang (DR) dengan arah tanda

pengaruh negatif. Dengan demikian apabila kepemilikan manajerial mengalami

peningkatan, maka probabilitas perusahaan untuk melakukan utang menurun.

Simpulan kedua, Variabel kepemilikan institusional (INST) berpengaruh

terhadap variabel kebijakan utang (DR) dengan arah positif. Dengan demikian

apabila persentase kepemilikan institusional meningkat maka probabilitas perusahaan

untuk melakukan kebijakan utang semakin besar. Untuk simpulan yang ketiga,

bahwa variabel independensi dewan komisaris (INDEP_BOARD) tidak berpengaruh

terhadap variabel kebijakan utang (DR). Dengan demikian keberadaan anggota

dewan komisaris independen dalam dewan komisaris tidak mempengaruhi kebijakan

utang yang dilakukan oleh perusahaan.

Page 81: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

68

Simpulan terakhir dalam penelitian ini adalah bahwa variabel pertumbuhan

perusahaan yang diwakili dengan pertumbuhan aktiva (GROWTH) berpengaruh

terhadap variabel kebijakan utang (DR) dengan arah negatif. Dengan demikian dapat

dinyatakan bahwa apabila pertumbuhan aktiva/aset mengalami peningkatan maka

probabilitas kebijakan utang yang dilakukan oleh perusahaan mengalami penurunan.

B. Keterbatasan

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa keterbatasan yang dengan

keterbatasan ini kemungkinan dapat mempengaruhi hasil penelitian. Adapun

keterbatasan-keterbatasan yang dimaksud adalah seperti berikut ini.

1. Penelitian ini menggunakan jangka waktu yang relatif pendek yaitu empat tahun

dari tahun 2005 sampai dengan 2008.

2. Penelitian ini menggunakan empat variabel yang diduga berpengaruh terhadap

kebijakan utang, dengan hanya menggunakan empat variabel ini menjadikan

kemampuan menjelaskan variabilitas kebijakan utang perusahaan menjadi rendah.

Hal ini terbukti dengan nilai adjusted R square yang relatif kecil.

3. Penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan sektor real estate dan

properti, sehingga hasil penelitian kurang dapat diterapkan pada industri atau

perusahaan sektor lainnya.

Page 82: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

69

C. S aran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian, maka saran-saran yang

diajukan adalah :

1. Menambahkan sektor industri lain dalam penelitian agar hasil yang diperoleh

dapat diterapkan pada berbagai industri.

2. Menambahkan variabel-variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap kebijakan

utang, misalnya cash flow dan profitabilitas perusahaan.

3. Memperpanjang periode atau jangka waktu penelitian dengan tujuan agar jumlah

observasi dan data penelitian lebih banyak sehingga hasil penelitian yang

diperoleh dapat lebih baik secara statistik.

Page 83: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

70

DAFTAR PUSTAKA

Bajuk, Joze. 2005. One-Tier or Two-Tier Governance: Which is better?. www.socius.si

Benmelech, Efraim. 2006. Managerial Entrenchment and Debt M aturity: Theory and

Evidence. www.scholar.google.co.id Berger, Philip G., Ofek, Eli and David L. Yermack. 1997. Managerial Entrenchment

and Capital Structure Decisions. The Journal of Finance, Vol. LII, No. 4. Blom, Jasper and Marc B.J. Schauten. 2006. Corporate Governance and The Cost of

Debt. www.ssrn.com Brigham, Eugene F., and Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Penerjemah

Dodo Suharto dan Herman Wibowo. Jakarta : Erlangga. Chau, Gerald and Patrick Leung. 2006. The Impact of Board Composition and

Family Ownership on Audit Committee Formation : Evidence from Hong Kong. Journal of International Accounting, Auditing, and Taxation, p. 1-15.

Christiawan, Yulius Jogi dan Josua Tarigan. 2007. Kepemilikan Manajerial:

Kebijakan Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan. http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting

FCGI. 2003. Seri Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Jilid II. Jakarta :

FCGI. Febrianto, Rahmat. 2004. The Effect of Ownership Concentration on the Earnings

Quality: Evidence from Indonesian Companies. Simposium Nasional Akuntansi VII, p. 83-94.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 3.

Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, Damodar N. 1995. Basic Econometrics. Third Edition. McGraw-Hill

International Editions.

Page 84: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

71

Hamidi, Masyhuri. 2003. Internal Cash Flows, Insider Ownership, Investment Opportunity , dan Capital Expenditures: Suatu Pengujian terhadap Hipotesis Pecking Order dan Managerial. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 18, No. 3, p. 271-287.

Harford, dkk., 2008. Corporate boards and the leverage and debt maturity choices.

Int. J. Corporate Governance, Vol. 1, No. 1, p. 3–27. Haruman, Tendi. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Keputusan

Keuangan dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XI. Haryono, Slamet. 2005. Struktur Kepemilikan dalam Bingkai Teori Keagenan.

Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 5, No. 1, p. 63-71. Heaney, Richard. 2007. South East Asian Corporate Board Size. www.ssrn.com

Herawati, Nurul dan Zaki Baridwan. 2007. Manajemen Laba pada Perusahaan yang

Melanggar Perjanjian Utang. Simposium Nasional Akuntansi X. Hotradero, Poltak. 2007. “Istilah Ekonomi : Agency Cost”. Download :

http://www.google.com/ahlikeuangan-indonesia/Istilah Ekonomi Agency Cost.html

__________________. Indonesian Capital Market Directory. 2005

__________________. Indonesian Capital Market Directory. 2006

__________________. Indonesian Capital Market Directory. 2007

__________________. Indonesian Capital Market Directory. 2008

IKATAN, AKUNTAN INDONESIA. Standar Akuntansi Keuangan: Per 1 Oktober

2004. Jakarta : Salemba Empat. Ismiyanti, Fitri dan Mamduh M. Hanafi. 2003. Kepemilikan Manajerial,

Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen : Analisis Persamaan Simultan. Simposium Nasional Akuntansi VI, p. 260-277.

Page 85: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

72

Jensen, M.C., and W.H. Meckling. 1976. Theory of the Firm : Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, Vol . 3, No. 4, pp. 305-360.

Kaaro, Hermeindito. 2001. Analisis Leverage dan Dividen dalam Lingkungan

Ketidakpastian : Pendekatan Pecking Order Theory dan Balancing Theory. Simposium Nasional Akuntansi IV, p. 1067-1083.

Kieso, Donald, E., Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield. 2002. Akuntansi

Intermediate. Jilid 2, Penerjemah Gina Gania dan Yati Sumiharti. Jakarta: Erlangga.

Kusuma, Hadri dan Erlan, Susanto. 2004. Efektivitas Mekanisme Bonding : Kasus

Perusahaan-Perusahaan yang Dikontrol Komisaris Independen. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia Volume 8 No. 1.

Moyer, R. Charles, Robert E. Chatfield, and Phillip M. Sisneros. 1989. Security

Analyst Monitoring Activity : Agency Costs and Information Demands. Journal of Financial and Quantitative Analysis, Vol. 24, No. 4. p. 503-512.

Putri, Imanda Firmantyas dan Mohammad Nasir. 2006. Analisis Persamaan Simultan

Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Hutang dan Kebijakan Dividen dalam Perspektif Teori Keagenan. Simposium Nasional Akuntansi IX.

Rahardjo, Shiddiq Nur dan Berty Hartantiningrum. 2006. Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Struktur Utang Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 6, No. 1, p. 1-12.

Riyanto, Bambang. 1997. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4.

Yogyakarta: BPFE-UGM . Sartono, Agus. 2001. Pengaruh Aliran Kas Internal dan Kepemilikan Manajer dalam

Perusahaan terhadap Pembelanjaan Modal: Managerial Hypotheses atau Pecking Order Hypotheses. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 16, No. 1, p. 54-63.

Shahbaz Ali Shah, Zulfiqar Ali Shah, and Nausheen Zafar. 2008. Non Executive

Directors and Performance of Firms: Empirical Evidence from an Emerging Market. The Business Review, Cambridge, Vol. 10, No. 2.

Page 86: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

73

Tarjo dan Jogiyanto. 2003. Analisa Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Utang pada Perusahaan Publik di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi VI, p. 278-295.

Wahidahwati. 2001. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan

Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan : Sebuah Perspektive Theory Agency. Simposium Nasional Akuntansi IV, p. 1085-1107.

Wahidahwati. 2002. Kepemilikan Manajerial dan Agency Conflicts : Analisis

Persamaan Simultan Non Linier dari Kepemilikan Manajerial, Penerimaan Risiko (Risk Taking), Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen. Simposium Nasional Akuntansi V, p. 601-625.

Wahyudi, Untung dan Hartini Prasetyaning, Pawestri. 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan : Dengan Keputusan Keuangan sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi IX.

Widodo, Priyo. 2005. Pengaruh Managerial Ownership, Institutional Ownership, dan

Growth terhadap Debt Ratio pada Perusahaan Jasa di BEJ Tahun 2000-2002. Skripsi S1 Tidak Dipublikasikan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Page 87: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

74

LAMPIRAN

I

Page 88: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

75

Data Perusahaan Real Estate dan Properti tahun 2005-2008

Variabel : Kepemilikan Manajerial (MOWN)

No Perusahaan

MOWN (dummy)

2005

1 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 0

2 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 1

3 PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk. 0

4 PT Ciputra Development Tbk. 1

5 PT Ciputra Surya Tbk. 0

6 PT Dharmala Intiland Tbk. 0

7 PT Duta Pertiwi Tbk. 0

8 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 0

9 PT Jaka Artha Graha Tbk. 1

10 PT Jakarta Setiabudi International Tbk. 1

11 PT Jaya Real Property Tbk. 1

12 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. 0

13 PT Lamicitra Nusantara Tbk. 1

14 PT Lippo Cikarang Tbk. 1

15 PT Lippo Karawaci Tbk. 0

16 PT Metro Supermarket Realty Tbk. 0

17 PT Modernland Realty Tbk. 0

18 PT Mulialand Tbk. 0

19 PT New Century Development Tbk. (d/h Putra Surya Perkasa Tbk.) 0

20 PT Pakuwon Jati Tbk. 1

21 PT Panca Wiratama Sakti Tbk. 0

22 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 0

23 PT Pudjiadi & Sons Estate Tbk. 1

24 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk. 1

25 PT Ristia Bintaro Mahkota Sejati Tbk. 1

26 PT Summarecon Agung Tbk. 1

27 PT Surya inti Permata Tbk. 0

2006

28 PT Bakrieland Development Tbk. 0

Page 89: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

76

29 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 0

30 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 1

31 PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk. 0

32 PT Ciputra Development Tbk. 1

33 PT Ciputra Surya Tbk. 0

34 PT Dharmala Intiland Tbk. 0

35 PT Duta Pertiwi Tbk. 0

36 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 0

37 PT Indonesia Prima Property Tbk. 0

38 PT Jaka Inti Realtindo Tbk. 1

39 PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. 1

40 PT Jaya Real Property Tbk. 1

41 PT Karka Yasa Profilia Tbk. 1

42 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. 0

43 PT Kridaperdana Indahgraha Tbk. 1

44 PT Lamicitra Nusantara Tbk. 1

45 PT Lippo Cikarang Tbk. 1

46 PT Lippo Karawaci Tbk. 0

47 PT Metro Supermarket Realty Tbk. 0

48 PT Modernland Realty Tbk. 0

49 PT Mulialand Tbk. 0

50 PT New Century Development Tbk. (d/h Putra Surya Perkasa Tbk.) 0

51 PT Pakuwon Jati Tbk. 1

52 PT Panca Wiratama Sakti Tbk. 0

53 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 0

54 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk. 1

55 PT Pudjiadi and Sons Tbk. 1

56 PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 1

57 PT Roda Panggon Harapan Tbk. 1

58 PT Sentul City Tbk. (d/h Bukit Sentul Tbk.) 0

59 PT Summarecon Agung Tbk. 1

60 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 1

61 PT Suryainti Permata Tbk. 0

62 PT Suryamas Dutamakmur Tbk. 0

2007

63 PT Bakrieland Development Tbk. 0

Page 90: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

77

64 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 0

65 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 1

66 PT Bukit Darmo Property Tbk. 1

67 PT Ciputra Development Tbk. 1

68 PT Ciputra Surya Tbk. 0

69 PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. (d/h Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk.) 0

70 PT Dayaindo Resources International Tbk. (d/h Karka Yasa Profilia Tbk.) 0

71 PT Dharmala Intiland Tbk. (d/h Intiland Development Tbk.) 1

72 PT Duta Anggada Realty Tbk. 0

73 PT Duta Pertiwi Tbk. 0

74 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 0

75 PT Indonesia Prima Property Tbk. 0

76 PT Jaka Inti Realtindo Tbk. 1

77 PT Jakarta Setiabudi International Tbk. 1

78 PT Jaya Real Property Tbk. 1

79 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. 0

80 PT Kridaperdana Indahgraha Tbk. 0

81 PT Lamicitra Nusantara Tbk. 1

82 PT Lippo Cikarang Tbk. 0

83 PT Lippo Karawaci Tbk. 0

84 PT Metro Supermarket Realty Tbk. 0

85 PT Modernland Realty Tbk. 0

86 PT New Century Development Tbk. (d/h Putra Surya Perkasa Tbk.) 0

87 PT Pakuwon Jati Tbk. 1

88 PT Panca Wiratama Sakti Tbk. 0

89 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 0

90 PT Pudjiadi And Sons Tbk. 1

91 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk. 1

92 PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 1

93 PT Royal Oak Development Asia Tbk. 1

94 PT Sentul City Tbk. (d/h Bukit Sentul Tbk.) 0

95 PT Summarecon Agung Tbk. 1

96 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 1

97 PT Suryainti Permata Tbk. 0

98 PT Suryamas Dutamakmur Tbk. 0

Page 91: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

78

2008

99 PT Alam Sutra Realty Tbk. 0

100 PT Bakrieland Development Tbk. 0

101 PT Bekasi Asri Pemula Tbk. 1

102 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 0

103 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 1

104 PT Bukit Darmo Property Tbk. 1

105 PT Bumi Serpong Damai Tbk. 0

106 PT Ciputra Development Tbk. 1

107 PT Ciputra Property Tbk. 0

108 PT Ciputra Surya Tbk. 0

109 PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. (d/h Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk.) 0

110 PT Cowell Development Tbk. 0

111 PT Dayaindo Resourcess International Tbk. 0

112 PT Duta Anggada Realty Tbk. 0

113 PT Duta Graha Indah Tbk. 1

114 PT Duta Pertiwi Tbk. 0

115 PT Global Land Development Tbk. (d/h Krida Perdana Indahgraha Tbk.) 0

116 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 0

117 PT Indonesia Prima Property Tbk. 0

118 PT Intiland Development Tbk. 1

119 PT Jakarta Setiabudi International Tbk. 1

120 PT Jaya Real Property Tbk. 1

121 PT Laguna Cipta Griya Tbk. 1

122 PT Lamicitra Nusantara Tbk. 1

123 PT Lippo Cikarang Tbk. 0

124 PT Lippo Karawaci Tbk. 0

125 PT Mas Murni Indonesia Tbk. 0

126 PT Metro Supermarket Realty Tbk. 0

127 PT Modernland Realty Tbk. 0

128 PT New Century Development Tbk. 0

129 PT Pakuwon Jati Tbk. 1

130 PT Panca Wiratama Sakti Tbk. 0

131 PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk. 0

132 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 0

Page 92: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

79

133 PT Perdana Gapuraprima Tbk. 0

134 PT Pudjiadi and Sons Tbk. 0

135 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk. 1

136 PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 1

137 PT Royal Oak Development Asia Tbk. 0

138 PT Sentul City Tbk. (d/h Bukit Sentul Tbk.) 0

139 PT Summarecon Agung Tbk. 1

140 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 1

141 PT Suryainti Permata Tbk. 0

142 PT Suryamas Dutamakmur Tbk. 0

Page 93: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

80

Data Perusahaan Real Estate dan Properti Tahun 2005-2008

Variabel : Kepemilikan Institusional (INST)

No Perusahaan INS T

2005

1 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 0.37

2 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 0.87

3 PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk. 0.59

4 PT Ciputra Development Tbk. 0.62

5 PT Ciputra Surya Tbk. 0.60

6 PT Dharmala Intiland Tbk. 0.60

7 PT Duta Pertiwi Tbk. 0.86

8 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 0.65

9 PT Jaka Artha Graha Tbk. 0.69

10 PT Jakarta Setiabudi International Tbk. 0.91

11 PT Jaya Real Property Tbk. 0.76

12 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. 0.69

13 PT Lamicitra Nusantara Tbk. 0.93

14 PT Lippo Cikarang Tbk. 0.53

15 PT Lippo Karawaci Tbk. 0.37

16 PT Metro Supermarket Realty Tbk. 0.69

17 PT Modernland Realty Tbk. 0.83

18 PT Mulialand Tbk. 0.87

19 PT New Century Development Tbk.(d/h Putra Surya Perkasa Tbk.) 0.60

20 PT Pakuwon Jati Tbk. 0.48

21 PT Panca Wiratama Sakti Tbk. 0.92

22 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 0.90

23 PT Pudjiadi & Sons Estate Tbk. 0.60

24 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk. 0.59

25 PT Ristia Bintaro Mahkota Sejati Tbk. 0.64

26 PT Summarecon Agung Tbk. 0.33

27 PT Surya inti Permata Tbk. 0.70

2006

28 PT Bakrieland Development Tbk. 0.31

Page 94: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

81

29 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 0.37

30 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 0.87

31 PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk. 0.59

32 PT Ciputra Development Tbk. 0.50

33 PT Ciputra Surya Tbk. 0.64

34 PT Dharmala Intiland Tbk. 0.60

35 PT Duta Pertiwi Tbk. 0.86

36 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 0.65

37 PT Indonesia Prima Property Tbk. 0.90

38 PT Jaka Inti Realtindo Tbk. 0.69

39 PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. 0.91

40 PT Jaya Real Property Tbk. 0.76

41 PT Karka Yasa Profilia Tbk. 0.41

42 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. 0.12

43 PT Kridaperdana Indahgraha Tbk. 0.24

44 PT Lamicitra Nusantara Tbk. 0.93

45 PT Lippo Cikarang Tbk. 0.53

46 PT Lippo Karawaci Tbk. 0.37

47 PT Metro Supermarket Realty Tbk. 0.70

48 PT Modernland Realty Tbk. 0.66

49 PT Mulialand Tbk. 0.87

50 PT New Century Development Tbk. (d/h Putra Surya Perkasa Tbk.) 0.60

51 PT Pakuwon Jati Tbk. 0.86

52 PT Panca Wiratama Sakti Tbk. 0.92

53 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 0.90

54 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk. 0.28

55 PT Pudjiadi and Sons Tbk. 0.79

56 PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 0.64

57 PT Roda Panggon Harapan Tbk. 0.75

58 PT Sentul City Tbk. (d/h Bukit Sentul Tbk.) 0.67

59 PT Summarecon Agung Tbk. 0.41

60 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 0.62

61 PT Suryainti Permata Tbk. 0.62

62 PT Suryamas Dutamakmur Tbk. 0.81

2007

63 PT Bakrieland Development Tbk. 0.40

Page 95: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

82

64 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 0.42

65 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 0.87

66 PT Bukit Darmo Property Tbk. 0.57

67 PT Ciputra Development Tbk. 0.47

68 PT Ciputra Surya Tbk. 0.54

69 PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. (d/h Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk.) 0.51

70 PT Dayaindo Resources International Tbk. (d/h Karka Yasa Profilia Tbk.) 0.58

71 PT Dharmala Intiland Tbk. (d/h Intiland Development Tbk.) 0.89

72 PT Duta Anggada Realty Tbk. 0.76

73 PT Duta Pertiwi Tbk. 0.86

74 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 0.65

75 PT Indonesia Prima Property Tbk. 0.90

76 PT Jaka Inti Realtindo Tbk. 0.69

77 PT Jakarta Setiabudi International Tbk. 0.95

78 PT Jaya Real Property Tbk. 0.76

79 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. 0.12

80 PT Kridaperdana Indahgraha Tbk. 0.58

81 PT Lamicitra Nusantara Tbk. 0.93

82 PT Lippo Cikarang Tbk. 0.56

83 PT Lippo Karawaci Tbk. 0.30

84 PT Metro Supermarket Realty Tbk. 0.69

85 PT Modernland Realty Tbk. 0.55

86 PT New Century Development Tbk. (d/h Putra Surya Perkasa Tbk.) 0.39

87 PT Pakuwon Jati Tbk. 0.86

88 PT Panca Wiratama Sakti Tbk. 0.87

89 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 0.90

90 PT Pudjiadi And Sons Tbk. 0.81

91 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk. 0.59

92 PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 0.64

93 PT Royal Oak Development Asia Tbk. 0.75

94 PT Sentul City Tbk. (d/h Bukit Sentul Tbk.) 0.56

95 PT Summarecon Agung Tbk. 0.37

96 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 0.49

97 PT Suryainti Permata Tbk. 0.60

98 PT Suryamas Dutamakmur Tbk. 0.89

Page 96: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

83

2008

99 PT Alam Sutra Realty Tbk. 0.82

100 PT Bakrieland Development Tbk. 0.41

101 PT Bekasi Asri Pemula Tbk. 0.77

102 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 0.37

103 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 0.83

104 PT Bukit Darmo Property Tbk. 0.57

105 PT Bumi Serpong Damai Tbk. 0.90

106 PT Ciputra Development Tbk. 0.47

107 PT Ciputra Property Tbk. 0.51

108 PT Ciputra Surya Tbk. 0.54

109 PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. (d/h Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk.) 0.95

110 PT Cowell Development Tbk. 0.66

111 PT Dayaindo Resourcess International Tbk. 0.75

112 PT Duta Anggada Realty Tbk. 0.88

113 PT Duta Graha Indah Tbk. 0.64

114 PT Duta Pertiwi Tbk. 0.86

115 PT Global Land Development Tbk. (d/h Krida Perdana Indahgraha Tbk.) 0.73

116 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 0.65

117 PT Indonesia Prima Property Tbk. 0.90

118 PT Intiland Development Tbk. 0.87

119 PT Jakarta Setiabudi International Tbk. 0.95

120 PT Jaya Real Property Tbk. 0.77

121 PT Laguna Cipta Griya Tbk. 0.32

122 PT Lamicitra Nusantara Tbk. 0.93

123 PT Lippo Cikarang Tbk. 0.57

124 PT Lippo Karawaci Tbk. 0.30

125 PT Mas Murni Indonesia Tbk. 0.63

126 PT Metro Supermarket Realty Tbk. 0.81

127 PT Modernland Realty Tbk. 0.58

128 PT New Century Development Tbk. 0.84

129 PT Pakuwon Jati Tbk. 0.83

130 PT Panca Wiratama Sakti Tbk. 0.87

131 PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk. 0.54

132 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 0.90

Page 97: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

84

133 PT Perdana Gapuraprima Tbk. 0.85

134 PT Pudjiadi and Sons Tbk. 0.81

135 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk. 0.59

136 PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 0.64

137 PT Royal Oak Development Asia Tbk. 0.68

138 PT Sentul City Tbk. (d/h Bukit Sentul Tbk.) 0.53

139 PT Summarecon Agung Tbk. 0.43

140 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 0.60

141 PT Suryainti Permata Tbk. 0.76

142 PT Suryamas Dutamakmur Tbk. 0.87

Page 98: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

85

Data Perusahaan Real Estate dan Properti tahun 2005-2008

Variabel : Independensi Dewan Komisaris (INDEP_BOARD)

No Perusahaan INDEP_

BO ARD

2005

1 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 0.50

2 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 0.50

3 PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk. 0.50

4 PT Ciputra Development Tbk. 0.50

5 PT Ciputra Surya Tbk. 0.60

6 PT Dharmala Intiland Tbk. 0.75

7 PT Duta Pertiwi Tbk. 0.29

8 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 0.33

9 PT Jaka Artha Graha Tbk. 0.33

10 PT Jakarta Setiabudi International Tbk. 0.40

11 PT Jaya Real Property Tbk. 0.40

12 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. 0.60

13 PT Lamicitra Nusantara Tbk. 0.33

14 PT Lippo Cikarang Tbk. 0.40

15 PT Lippo Karawaci Tbk. 0.50

16 PT Metro Supermarket Realty Tbk. 0.50

17 PT Modernland Realty Tbk. 0.50

18 PT Mulialand Tbk. 0.33

19 PT New Century Development Tbk.(d/h Putra Surya Perkasa Tbk.) 0.50

20 PT Pakuwon Jati Tbk. 0.50

21 PT Panca Wiratama Sakti Tbk. 0.33

22 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 0.40

23 PT Pudjiadi & Sons Estate Tbk. 0.33

24 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk. 0.29

25 PT Ristia Bintaro Mahkota Sejati Tbk. 0.50

26 PT Summarecon Agung Tbk. 0.33

27 PT Surya inti Permata Tbk. 0.40

2006

28 PT Bakrieland Development Tbk. 0.33

Page 99: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

86

29 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 0.50

30 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 0.50

31 PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk. 0.50

32 PT Ciputra Development Tbk. 0.50

33 PT Ciputra Surya Tbk. 0.60

34 PT Dharmala Intiland Tbk. 0.75

35 PT Duta Pertiwi Tbk. 0.29

36 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 0.33

37 PT Indonesia Prima Property Tbk. 0.40

38 PT Jaka Inti Realtindo Tbk. 0.33

39 PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. 0.40

40 PT Jaya Real Property Tbk. 0.40

41 PT Karka Yasa Profilia Tbk. 0.25

42 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. 0.33

43 PT Kridaperdana Indahgraha Tbk. 0.33

44 PT Lamicitra Nusantara Tbk. 0.33

45 PT Lippo Cikarang Tbk. 0.60

46 PT Lippo Karawaci Tbk. 0.40

47 PT Metro Supermarket Realty Tbk. 0.50

48 PT Modernland Realty Tbk. 0.40

49 PT Mulialand Tbk. 0.33

50 PT New Century Development Tbk. (d/h Putra Surya Perkasa Tbk.) 0.50

51 PT Pakuwon Jati Tbk. 0.50

52 PT Panca Wiratama Sakti Tbk. 0.33

53 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 0.40

54 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk. 0.29

55 PT Pudjiadi and Sons Tbk. 0.33

56 PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 0.33

57 PT Roda Panggon Harapan Tbk. 0.50

58 PT Sentul City Tbk. (d/h Bukit Sentul Tbk.) 0.50

59 PT Summarecon Agung Tbk. 0.40

60 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 0.33

61 PT Suryainti Permata Tbk. 0.40

62 PT Suryamas Dutamakmur Tbk. 0.67

2007

63 PT Bakrieland Development Tbk. 0.25

Page 100: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

87

64 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 0.50

65 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 0.50

66 PT Bukit Darmo Property Tbk. 0.40

67 PT Ciputra Development Tbk. 0.50

68 PT Ciputra Surya Tbk. 0.50

69 PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. (d/h Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk.) 0.33

70 PT Dayaindo Resources International Tbk. (d/h Karka Yasa Profilia Tbk.) 0.33

71 PT Dharmala Intiland Tbk. (d/h Intiland Development Tbk.) 0.50

72 PT Duta Anggada Realty Tbk. 0.50

73 PT Duta Pertiwi Tbk. 0.50

74 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 0.33

75 PT Indonesia Prima Property Tbk. 0.40

76 PT Jaka Inti Realtindo Tbk. 0.33

77 PT Jakarta Setiabudi International Tbk. 0.40

78 PT Jaya Real Property Tbk. 0.40

79 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. 0.33

80 PT Kridaperdana Indahgraha Tbk. 0.40

81 PT Lamicitra Nusantara Tbk. 0.33

82 PT Lippo Cikarang Tbk. 0.50

83 PT Lippo Karawaci Tbk. 0.50

84 PT Metro Supermarket Realty Tbk. 0.50

85 PT Modernland Realty Tbk. 0.25

86 PT New Century Development Tbk. (d/h Putra Surya Perkasa Tbk.) 0.50

87 PT Pakuwon Jati Tbk. 0.50

88 PT Panca Wiratama Sakti Tbk. 0.50

89 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 0.40

90 PT Pudjiadi And Sons Tbk. 0.33

91 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk. 0.33

92 PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 0.33

93 PT Royal Oak Development Asia Tbk. 0.50

94 PT Sentul City Tbk. (d/h Bukit Sentul Tbk.) 0.33

95 PT Summarecon Agung Tbk. 0.40

96 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 0.29

97 PT Suryainti Permata Tbk. 0.40

98 PT Suryamas Dutamakmur Tbk. 0.67

Page 101: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

88

2008

99 PT Alam Sutra Realty Tbk. 0.40

100 PT Bakrieland Development Tbk. 0.50

101 PT Bekasi Asri Pemula Tbk. 0.50

102 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 0.50

103 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 0.50

104 PT Bukit Darmo Property Tbk. 0.40

105 PT Bumi Serpong Damai Tbk. 0.43

106 PT Ciputra Development Tbk. 0.50

107 PT Ciputra Property Tbk. 0.40

108 PT Ciputra Surya Tbk. 0.50

109 PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. (d/h Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk.) 0.40

110 PT Cowell Development Tbk. 0.50

111 PT Dayaindo Resourcess International Tbk. 0.33

112 PT Duta Anggada Realty Tbk. 0.50

113 PT Duta Graha Indah Tbk. 0.40

114 PT Duta Pertiwi Tbk. 0.50

115 PT Global Land Development Tbk. (d/h Krida Perdana Indahgraha Tbk.) 0.25

116 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 0.33

117 PT Indonesia Prima Property Tbk. 0.25

118 PT Intiland Development Tbk. 0.17

119 PT Jakarta Setiabudi International Tbk. 0.40

120 PT Jaya Real Property Tbk. 0.40

121 PT Laguna Cipta Griya Tbk. 0.33

122 PT Lamicitra Nusantara Tbk. 0.33

123 PT Lippo Cikarang Tbk. 0.50

124 PT Lippo Karawaci Tbk. 0.60

125 PT Mas Murni Indonesia Tbk. 0.67

126 PT Metro Supermarket Realty Tbk. 0.50

127 PT Modernland Realty Tbk. 0.25

128 PT New Century Development Tbk. 0.50

129 PT Pakuwon Jati Tbk. 0.75

130 PT Panca Wiratama Sakti Tbk. 0.50

131 PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk. 0.33

132 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 0.50

Page 102: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

89

133 PT Perdana Gapuraprima Tbk. 0.40

134 PT Pudjiadi and Sons Tbk. 0.33

135 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk. 0.33

136 PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 0.33

137 PT Royal Oak Development Asia Tbk. 0.40

138 PT Sentul City Tbk. (d/h Bukit Sentul Tbk.) 0.40

139 PT Summarecon Agung Tbk. 0.40

140 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 0.40

141 PT Suryainti Permata Tbk. 0.25

142 PT Suryamas Dutamakmur Tbk. 0.33

Page 103: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

90

Data Perusahaan Real Estate dan Properti tahun 2005-2008

Variabel : Pertumbuhan Aktiva (GROWTH)

No Perusahaan Growth

2005

1 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 0.06

2 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. -0.02

3 PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk. 0.00

4 PT Ciputra Development Tbk. 0.07

5 PT Ciputra Surya Tbk. 0.21

6 PT Dharmala Intiland Tbk. 0.03

7 PT Duta Pertiwi Tbk. -0.02

8 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 0.02

9 PT Jaka Artha Graha Tbk. 0.02

10 PT Jakarta Setiabudi International Tbk. -0.01

11 PT Jaya Real Property Tbk. 0.04

12 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. 0.00

13 PT Lamicitra Nusantara Tbk. 0.17

14 PT Lippo Cikarang Tbk. -0.02

15 PT Lippo Karawaci Tbk. 0.12

16 PT Metro Supermarket Realty Tbk. -0.09

17 PT Modernland Realty Tbk. 0.14

18 PT Mulialand Tbk. 0.05

19 PT New Century Development Tbk.(d/h Putra Surya Perkasa Tbk.) -0.58

20 PT Pakuwon Jati Tbk. 0.00

21 PT Panca Wiratama Sakti Tbk. -0.06

22 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 0.17

23 PT Pudjiadi & Sons Estate Tbk. -0.01

24 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk. -0.03

25 PT Ristia Bintaro Mahkota Sejati Tbk. -0.03

26 PT Summarecon Agung Tbk. 0.26

27 PT Surya inti Permata Tbk. 0.21

2006

28 PT Bakrieland Development Tbk. -0.06

Page 104: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

91

29 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. -0.13

30 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. -0.01

31 PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk. 0.02

32 PT Ciputra Development Tbk. -0.03

33 PT Ciputra Surya Tbk. -0.04

34 PT Dharmala Intiland Tbk. -0.04

35 PT Duta Pertiwi Tbk. -0.02

36 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 0.01

37 PT Indonesia Prima Property Tbk. -0.04

38 PT Jaka Inti Realtindo Tbk. 0.04

39 PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. 0.01

40 PT Jaya Real Property Tbk. 0.16

41 PT Karka Yasa Profilia Tbk. -0.04

42 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. -0.04

43 PT Kridaperdana Indahgraha Tbk. 0.11

44 PT Lamicitra Nusantara Tbk. 0.31

45 PT Lippo Cikarang Tbk. 0.05

46 PT Lippo Karawaci Tbk. 0.36

47 PT Metro Supermarket Realty Tbk. -0.05

48 PT Modernland Realty Tbk. 0.14

49 PT Mulialand Tbk. -0.03

50 PT New Century Development Tbk. (d/h Putra Surya Perkasa Tbk.) 0.00

51 PT Pakuwon Jati Tbk. 0.61

52 PT Panca Wiratama Sakti Tbk. -0.01

53 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 0.06

54 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk. -0.21

55 PT Pudjiadi and Sons Tbk. 0.08

56 PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. -0.01

57 PT Roda Panggon Harapan Tbk. -0.01

58 PT Sentul City Tbk. (d/h Bukit Sentul Tbk.) 0.37

59 PT Summarecon Agung Tbk. 0.18

60 PT Surya Semesta Internusa Tbk. -0.03

61 PT Suryainti Permata Tbk. 0.12

62 PT Suryamas Dutamakmur Tbk. -0.05

2007

63 PT Bakrieland Development Tbk. 1.38

Page 105: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

92

64 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. -0.06

65 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. -0.09

66 PT Bukit Darmo Property Tbk. 1.41

67 PT Ciputra Development Tbk. 0.45

68 PT Ciputra Surya Tbk. 0.07

69 PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. (d/h Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk.) 0.20

70 PT Dayaindo Resources International Tbk. (d/h Karka Yasa Profilia Tbk.) 1.06

71 PT Dharmala Intiland Tbk. (d/h Intiland Development Tbk.) 0.06

72 PT Duta Anggada Realty Tbk. 0.68

73 PT Duta Pertiwi Tbk. 0.00

74 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 0.04

75 PT Indonesia Prima Property Tbk. 0.00

76 PT Jaka Inti Realtindo Tbk. 0.04

77 PT Jakarta Setiabudi International Tbk. 0.05

78 PT Jaya Real Property Tbk. 0.13

79 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. 0.31

80 PT Kridaperdana Indahgraha Tbk. 7.34

81 PT Lamicitra Nusantara Tbk. 0.29

82 PT Lippo Cikarang Tbk. 0.11

83 PT Lippo Karawaci Tbk. 0.24

84 PT Metro Supermarket Realty Tbk. 0.02

85 PT Modernland Realty Tbk. 0.04

86 PT New Century Development Tbk. (d/h Putra Surya Perkasa Tbk.) -0.23

87 PT Pakuwon Jati Tbk. 0.15

88 PT Panca Wiratama Sakti Tbk. -0.06

89 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 0.34

90 PT Pudjiadi And Sons Tbk. 0.05

91 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk. -0.01

92 PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 0.08

93 PT Royal Oak Development Asia Tbk. 0.01

94 PT Sentul City Tbk. (d/h Bukit Sentul Tbk.) -0.04

95 PT Summarecon Agung Tbk. 0.38

96 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 0.14

97 PT Suryainti Permata Tbk. 1.25

98 PT Suryamas Dutamakmur Tbk. 0.01

Page 106: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

93

2008

99 PT Alam Sutra Realty Tbk. 0.03

100 PT Bakrieland Development Tbk. 0.46

101 PT Bekasi Asri Pemula Tbk. -0.08

102 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. -0.21

103 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 1.89

104 PT Bukit Darmo Property Tbk. 0.27

105 PT Bumi Serpong Damai Tbk. 0.21

106 PT Ciputra Development Tbk. 0.08

107 PT Ciputra Property Tbk. 0.03

108 PT Ciputra Surya Tbk. 0.12

109 PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. (d/h Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk.) 20.97

110 PT Cowell Development Tbk. -0.08

111 PT Dayaindo Resourcess International Tbk. 2.47

112 PT Duta Anggada Realty Tbk. 0.10

113 PT Duta Graha Indah Tbk. 0.14

114 PT Duta Pertiwi Tbk. 0.00

115 PT Global Land Development Tbk. (d/h Krida Perdana Indahgraha Tbk.) 1.24

116 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 0.03

117 PT Indonesia Prima Property Tbk. 0.06

118 PT Intiland Development Tbk. 0.05

119 PT Jakarta Setiabudi International Tbk. -0.01

120 PT Jaya Real Property Tbk. 0.16

121 PT Laguna Cipta Griya Tbk. 1.10

122 PT Lamicitra Nusantara Tbk. 0.01

123 PT Lippo Cikarang Tbk. 0.09

124 PT Lippo Karawaci Tbk. 0.12

125 PT Mas Murni Indonesia Tbk. 0.01

126 PT Metro Supermarket Realty Tbk. -0.04

127 PT Modernland Realty Tbk. 0.05

128 PT New Century Development Tbk. 0.01

129 PT Pakuwon Jati Tbk. 0.14

130 PT Panca Wiratama Sakti Tbk. -0.06

131 PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk. 0.12

132 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 0.04

Page 107: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

94

133 PT Perdana Gapuraprima Tbk. 0.09

134 PT Pudjiadi and Sons Tbk. 0.21

135 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk. -0.04

136 PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. -0.46

137 PT Royal Oak Development Asia Tbk. 20.61

138 PT Sentul City Tbk. (d/h Bukit Sentul Tbk.) 0.02

139 PT Summarecon Agung Tbk. 0.20

140 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 0.46

141 PT Suryainti Permata Tbk. 0.14

142 PT Suryamas Dutamakmur Tbk. 0.01

Page 108: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

95

Data Perusahaan Real Estate dan Properti tahun 2005-2008

Variabel : Rasio Utang (DR)

No Perusahaan DR

2005

1 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 0.37

2 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 0.09

3 PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk. 0.02

4 PT Ciputra Development Tbk. 0.85

5 PT Ciputra Surya Tbk. 0.49

6 PT Dharmala Intiland Tbk. 1.03

7 PT Duta Pertiwi Tbk. 0.56

8 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 0.72

9 PT Jaka Artha Graha Tbk. 0.10

10 PT Jakarta Setiabudi International Tbk. 0.49

11 PT Jaya Real Property Tbk. 0.28

12 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. 0.19

13 PT Lamicitra Nusantara Tbk. 0.57

14 PT Lippo Cikarang Tbk. 0.60

15 PT Lippo Karawaci Tbk. 0.52

16 PT Metro Supermarket Realty Tbk. 0.32

17 PT Modernland Realty Tbk. 0.53

18 PT Mulialand Tbk. 1.32

19 PT New Century Development Tbk.(d/h Putra Surya Perkasa Tbk.) 0.71

20 PT Pakuwon Jati Tbk. 0.95

21 PT Panca Wiratama Sakti Tbk. 1.71

22 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 0.29

23 PT Pudjiadi & Sons Estate Tbk. 0.61

24 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk. 0.40

25 PT Ristia Bintaro Mahkota Sejati Tbk. 0.09

26 PT Summarecon Agung Tbk. 0.55

27 PT Surya inti Permata Tbk. 0.13

2006

28 PT Bakrieland Development Tbk. 0.43

Page 109: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

96

29 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 0.42

30 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 0.10

31 PT Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk. 0.03

32 PT Ciputra Development Tbk. 0.25

33 PT Ciputra Surya Tbk. 0.39

34 PT Dharmala Intiland Tbk. 0.99

35 PT Duta Pertiwi Tbk. 0.54

36 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 0.70

37 PT Indonesia Prima Property Tbk. 0.66

38 PT Jaka Inti Realtindo Tbk. 0.13

39 PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. 0.10

40 PT Jaya Real Property Tbk. 0.34

41 PT Karka Yasa Profilia Tbk. 0.31

42 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. 0.15

43 PT Kridaperdana Indahgraha Tbk. 0.14

44 PT Lamicitra Nusantara Tbk. 0.67

45 PT Lippo Cikarang Tbk. 0.62

46 PT Lippo Karawaci Tbk. 0.61

47 PT Metro Supermarket Realty Tbk. 0.24

48 PT Modernland Realty Tbk. 0.58

49 PT Mulialand Tbk. 1.27

50 PT New Century Development Tbk. (d/h Putra Surya Perkasa Tbk.) 0.70

51 PT Pakuwon Jati Tbk. 0.66

52 PT Panca Wiratama Sakti Tbk. 1.81

53 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 0.24

54 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk. 0.23

55 PT Pudjiadi and Sons Tbk. 0.60

56 PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 0.06

57 PT Roda Panggon Harapan Tbk. 0.03

58 PT Sentul City Tbk. (d/h Bukit Sentul Tbk.) 0.18

59 PT Summarecon Agung Tbk. 0.55

60 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 0.51

61 PT Suryainti Permata Tbk. 0.09

62 PT Suryamas Dutamakmur Tbk. 0.80

2007

63 PT Bakrieland Development Tbk. 0.26

Page 110: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

97

64 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 0.40

65 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 0.01

66 PT Bukit Darmo Property Tbk. 0.13

67 PT Ciputra Development Tbk. 0.17

68 PT Ciputra Surya Tbk. 0.27

69 PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. (d/h Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk.) 0.19

70 PT Dayaindo Resources International Tbk. (d/h Karka Yasa Profilia Tbk.) 0.64

71 PT Dharmala Intiland Tbk. (d/h Intiland Development Tbk.) 0.44

72 PT Duta Anggada Realty Tbk. 0.80

73 PT Duta Pertiwi Tbk. 0.52

74 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 0.69

75 PT Indonesia Prima Property Tbk. 0.64

76 PT Jaka Inti Realtindo Tbk. 0.16

77 PT Jakarta Setiabudi International Tbk. 0.52

78 PT Jaya Real Property Tbk. 0.38

79 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. 0.34

80 PT Kridaperdana Indahgraha Tbk. 0.77

81 PT Lamicitra Nusantara Tbk. 0.73

82 PT Lippo Cikarang Tbk. 0.64

83 PT Lippo Karawaci Tbk. 0.57

84 PT Metro Supermarket Realty Tbk. 0.23

85 PT Modernland Realty Tbk. 0.58

86 PT New Century Development Tbk. (d/h Putra Surya Perkasa Tbk.) 0.63

87 PT Pakuwon Jati Tbk. 0.65

88 PT Panca Wiratama Sakti Tbk. 2.02

89 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 0.36

90 PT Pudjiadi And Sons Tbk. 0.58

91 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk. 0.20

92 PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 0.14

93 PT Royal Oak Development Asia Tbk. 0.05

94 PT Sentul City Tbk. (d/h Bukit Sentul Tbk.) 0.11

95 PT Summarecon Agung Tbk. 0.50

96 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 0.57

97 PT Suryainti Permata Tbk. 0.53

98 PT Suryamas Dutamakmur Tbk. 0.65

Page 111: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

98

2008

99 PT Alam Sutra Realty Tbk. 0.42

100 PT Bakrieland Development Tbk. 0.38

101 PT Bekasi Asri Pemula Tbk. 0.54

102 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. 0.45

103 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 0.04

104 PT Bukit Darmo Property Tbk. 0.31

105 PT Bumi Serpong Damai Tbk. 0.53

106 PT Ciputra Development Tbk. 0.19

107 PT Ciputra Property Tbk. 0.07

108 PT Ciputra Surya Tbk. 0.29

109 PT Citra Kebun Raya Agri Tbk. (d/h Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk.) 0.04

110 PT Cowell Development Tbk. 0.43

111 PT Dayaindo Resourcess International Tbk. 0.31

112 PT Duta Anggada Realty Tbk. 0.77

113 PT Duta Graha Indah Tbk. 0.37

114 PT Duta Pertiwi Tbk. 0.41

115 PT Global Land Development Tbk. (d/h Krida Perdana Indahgraha Tbk.) 0.17

116 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 0.68

117 PT Indonesia Prima Property Tbk. 0.71

118 PT Intiland Development Tbk. 0.46

119 PT Jakarta Setiabudi International Tbk. 0.53

120 PT Jaya Real Property Tbk. 0.42

121 PT Laguna Cipta Griya Tbk. 0.10

122 PT Lamicitra Nusantara Tbk. 0.71

123 PT Lippo Cikarang Tbk. 0.66

124 PT Lippo Karawaci Tbk. 0.59

125 PT Mas Murni Indonesia Tbk. 0.05

126 PT Metro Supermarket Realty Tbk. 0.21

127 PT Modernland Realty Tbk. 0.44

128 PT New Century Development Tbk. 0.64

129 PT Pakuwon Jati Tbk. 0.69

130 PT Panca Wiratama Sakti Tbk. 2.17

131 PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk. 0.57

132 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. 0.34

Page 112: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

99

133 PT Perdana Gapuraprima Tbk. 0.62

134 PT Pudjiadi and Sons Tbk. 0.59

135 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk. 0.15

136 PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. 0.09

137 PT Royal Oak Development Asia Tbk. 0.12

138 PT Sentul City Tbk. (d/h Bukit Sentul Tbk.) 0.14

139 PT Summarecon Agung Tbk. 0.57

140 PT Surya Semesta Internusa Tbk. 0.66

141 PT Suryainti Permata Tbk. 0.56

142 PT Suryamas Dutamakmur Tbk. 0.25

Page 113: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

100

LAMPIRAN

II

Page 114: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

101

DESKRIPSI STATISTIK

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Dev iation

MOWN 142 .00 1.00 .4085 .49329

INST 142 .12 .95 .6649 .19408

INDEP_BOARD 142 .17 .75 .4228 .10714

GROWTH 142 -.58 20.97 .4865 2.53755

DR 142 .00 2.17 .4721 .35870

Valid N (listwise) 142

UJI NORMALITAS NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 142

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Dev iation .33363993

Most Ext reme Dif ferences Absolute .104

Posit iv e .104

Negativ e -.065

Kolmogorov -Smirnov Z 1.239

Asy mp. Sig. (2-tailed) .093

a. Test dist ribution is Normal.

Page 115: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

102

UJI ASUMSI KLASIK

AUTO KORELASI DAN MULTIKOLINEARITAS

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Remov ed Method

1 GROWTH,

INDEP_BOARD,

INST, MOWNa

. Enter

a. All requested v ariables entered.

b. Dependent Variable: DR

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Est imate Durbin-Watson

1 .367a .135 .110 .33848 1.828

a. Predictors: (Constant), GROWTH, INDEP_BOARD, INST, MOWN

b. Dependent Variable: DR

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regress ion 2.447 4 .612 5.339 .001a

Residual 15.696 137 .115

Total 18.142 141

a. Predictors: (Constant), GROWTH, INDEP_BOARD, INST, MOWN

b. Dependent Variable: DR

Page 116: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

103

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coef f icients

Standardized

Coef f icients

t Sig.

Collinearity

Stat istics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .224 .156 1.434 .154

MOWN -.176 .059 -.242 -2.986 .003 .960 1.042

INST .464 .147 .251 3.150 .002 .993 1.007

INDEP_BOARD .056 .270 .017 .208 .835 .970 1.031

GROWTH -.025 .011 -.174 -2.164 .032 .977 1.023

a. Dependent Variable: DR

Coefficient Correlationsa

Model GROWTH INDEP_BOARD INST MOWN

1 Correlations GROWTH 1.000 .070 -.078 .123

INDEP_BOARD .070 1.000 -.023 .165

INST -.078 -.023 1.000 -.040

MOWN .123 .165 -.040 1.000

Cov ariances GROWTH .000 .000 .000 8.224E-5

INDEP_BOARD .000 .073 .000 .003

INST .000 .000 .022 .000

MOWN 8.224E-5 .003 .000 .003

a. Dependent Variable: DR

Page 117: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

104

Coll ineari ty Diagnosticsa

Model Dimension Eigenv alue

Condition

Index

Variance Proportions

(Constant) MOWN INST INDEP_BOARD GROWTH

1 1 3.426 1.000 .00 .03 .01 .00 .00

2 .981 1.869 .00 .03 .00 .00 .90

3 .504 2.608 .00 .88 .01 .01 .08

4 .067 7.130 .01 .01 .68 .34 .01

5 .022 12.406 .99 .05 .31 .64 .00

a. Dependent Variable: DR

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Dev iation N

Predicted Value .0551 .6743 .4721 .13173 142

Std. Predicted Value -3.166 1.535 .000 1.000 142

Standard Error of Predicted

Value .039 .233 .059 .024 142

Adjusted Predicted Value .0050 .6774 .4715 .13170 142

Residual -.50740 1.50894 .00000 .33364 142

Std. Residual -1.499 4.458 .000 .986 142

Stud. Residual -1.522 4.511 .001 1.001 142

Deleted Residual -.52718 1.54514 .00065 .34394 142

Stud. Deleted Residual -1.529 4.871 .007 1.027 142

Mahal. Distance .871 65.998 3.972 7.535 142

Cook's Distance .000 .098 .006 .015 142

Centered Lev erage Value .006 .468 .028 .053 142

a. Dependent Variable: DR

Page 118: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

105

Charts

Page 119: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

106

Page 120: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

107

UJI HETEROSKEDASTISITAS

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Remov ed Method

1 GROWTH,

INDEP_BOARD,

INST, MOWNa

. Enter

a. All requested v ariables entered.

b. Dependent Variable: ABS_RES

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Est imate

1 .280a .078 .051 .22868

a. Predictors: (Constant), GROWTH, INDEP_BOARD, INST, MOWN

b. Dependent Variable: ABS_RES

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regress ion .609 4 .152 2.911 .024a

Residual 7.165 137 .052

Total 7.774 141

a. Predictors: (Constant), GROWTH, INDEP_BOARD, INST, MOWN

b. Dependent Variable: ABS_RES

Page 121: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

108

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coef f icients

Standardized

Coef f icients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.016 .105 -.157 .876

MOWN -.056 .040 -.117 -1.401 .163

INST .248 .100 .205 2.488 .104

INDEP_BOARD .271 .182 .124 1.485 .140

GROWTH -.008 .008 -.085 -1.021 .309

a. Dependent Variable: ABS_RES

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Dev iation N

Predicted Value .0754 .3846 .2362 .06572 142

Std. Predicted Value -2.448 2.258 .000 1.000 142

Standard Error of Predicted

Value .026 .158 .040 .016 142

Adjusted Predicted Value .0778 .4056 .2366 .06564 142

Residual -.36224 1.17396 .00000 .22542 142

Std. Residual -1.584 5.134 .000 .986 142

Stud. Residual -1.629 5.195 .000 1.000 142

Deleted Residual -.38328 1.20212 -.00045 .23205 142

Stud. Deleted Residual -1.639 5.776 .008 1.043 142

Mahal. Distance .871 65.998 3.972 7.535 142

Cook's Distance .000 .130 .006 .017 142

Centered Lev erage Value .006 .468 .028 .053 142

a. Dependent Variable: ABS_RES

Page 122: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

109

Charts

Page 123: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

110

UJI HIPOTESIS Regression

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Remov ed Method

1 GROWTH,

INDEP_BOARD,

INST, MOWNa

. Enter

a. All requested v ariables entered.

b. Dependent Variable: DR

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Est imate

1 .367a .135 .110 .33848

a. Predictors: (Constant), GROWTH, INDEP_BOARD, INST, MOWN

b. Dependent Variable: DR

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regress ion 2.447 4 .612 5.339 .001a

Residual 15.696 137 .115

Total 18.142 141

a. Predictors: (Constant), GROWTH, INDEP_BOARD, INST, MOWN

b. Dependent Variable: DR

Page 124: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

111

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coef f icients

Standardized

Coef f icients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .224 .156 1.434 .154

MOWN -.176 .059 -.242 -2.986 .003

INST .464 .147 .251 3.150 .002

INDEP_BOARD .056 .270 .017 .208 .835

GROWTH -.025 .011 -.174 -2.164 .032

a. Dependent Variable: DR

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Dev iation N

Predicted Value .0551 .6743 .4721 .13173 142

Std. Predicted Value -3.166 1.535 .000 1.000 142

Standard Error of Predicted

Value .039 .233 .059 .024 142

Adjusted Predicted Value .0050 .6774 .4715 .13170 142

Residual -.50740 1.50894 .00000 .33364 142

Std. Residual -1.499 4.458 .000 .986 142

Stud. Residual -1.522 4.511 .001 1.001 142

Deleted Residual -.52718 1.54514 .00065 .34394 142

Stud. Deleted Residual -1.529 4.871 .007 1.027 142

Mahal. Distance .871 65.998 3.972 7.535 142

Cook's Distance .000 .098 .006 .015 142

Centered Lev erage Value .006 .468 .028 .053 142

a. Dependent Variable: DR

Page 125: PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN …/Pengaruh... · dengan masalah keagenan (agency problem) yang terdapat dalam teori keagenan. Agency problem dapat dipengaruhi oleh

112

Charts