sp dan lp hdr

13
LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH I. DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan konsep diri: harga diri rendah II. TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Konsep diri adalah semua pikiran,keyakinan,dan kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang dirinya dan mempengaruhi hubungan dengan orang lain (stuart,sundee 1998) Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan ( Townsend, 1998 ). Menurut Schult & Videbeck ( 1998 ), gangguan harga diri rendah adalah penilaian negatif seseorang terhadap diiri dan kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999). B. FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIITASI Faktor Predisposisi 1. Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang, kurang mempunyai tanggung jawab personal, Keperawatan Jiwa; Harga Diri Rendah 1

Upload: audita-kim

Post on 02-Jan-2016

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Keperawatan Jiwa

TRANSCRIPT

Page 1: SP dan LP HDR

LAPORAN PENDAHULUANHARGA DIRI RENDAH

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan konsep diri: harga diri rendah

II. TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN

Konsep diri adalah semua pikiran,keyakinan,dan kepercayaan yang

membuat seseorang mengetahui tentang dirinya dan mempengaruhi

hubungan dengan orang lain (stuart,sundee 1998)

Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang

diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak

langsung diekspresikan ( Townsend, 1998 ).

Menurut Schult & Videbeck ( 1998 ), gangguan harga diri rendah

adalah penilaian negatif seseorang terhadap diiri dan kemampuan, yang

diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung

Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang

negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri,

merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999).

B. FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIITASI

Faktor Predisposisi

1. Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,

harapan orang tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang,

kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungna pada

orang lain, dan ideal diri yang tidak realistis

2. Faktor yang mempengaruhi performa peran adalah stereotipe peran

gender, tuntutan peran kerja, dan harapan peran budaya

3. Faktor yang mempengaruhi identitas pribadi meliputi

ketidakpercayaan orang tua, tekanan dari kelompok sebaya, dan

perubahan struktur sosial.

Faktor Presipitasi

Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah biasanya adalah

kehilangan bagian tubuh, perubahan penampilan/bentuk tubuh, kegagalan

atau produktivitas yang menurun.Secara umum,gangguan konsep diri

harga diri rendah ini dapat terjadi secara situasional atau kronik. Secara

Keperawatan Jiwa; Harga Diri Rendah 1

Page 2: SP dan LP HDR

situasional karena trauma yang muncul secara tiba-tiba, misalnya harus

dioperasi, kecelakann,perkosaan atau dipenjara, termasuk dirawat

dirumah sakit bisa menyebabkan harga diri rendah disebabkan karena

penyakit fisik atau pemasangan alat bantu yang membuat klien tidak

nyaman. Harga diri rendah kronik, biasanya dirasakan klien sebelum

dirawat klien sudah memiliki pikiran negatif dan meningkat saat dirawat.

C. POHON MASALAH

Isolasi sosial (Effect)

Harga Diri Rendah (Core problem)

Koping Individu Tidak Efektif (Causa)

D. RENTANG RESPON

Respons Adaptif Respons Maladaptif

Aktualisasi

diri

Konsep diri

positif

Harga diri

rendah

Kerancuan

identitas

Depersonalisasi

E. PENENTUAN DIAGNOSA

Batasan Karakteristik (NANDA I)

Pengungkapan diri negative

Ekpresi malu atau rasa bersalah

Ekpresi diri sebagai seorang yang tidak dapat mengatasi suatu situasi

Merasionalisasi penolakan

Ketidakmampuan untuk menentukan tujuan

Pemecahan masalah yang buruk

Menunjukkan gejala depresi (ggn tidur, makan)

Mencari jaminan secara berlebihan

Perilaku penyalahgunaan diri

Menolak mencoba situasi baru

Mmengingkari masalah-masalah nyata

Proyeksi rasa bersalah/ tanggung jawab terhadap masalah

Keperawatan Jiwa; Harga Diri Rendah 2

Page 3: SP dan LP HDR

Merasionalisasikan kegagalan pribadi

Hipersensivitas terhadap kritik ringan

Penuh kata-kata yang muluk

Tanda Mayor (Lynda Juall Carpenito)

Menyebutkan kekurangan diri

Mengekpresikan rasa malu atau perasaan bersalah

Mengevaluasi diri sendiri sebagai orang yang tidak mampu

Mengatasi berbagai kejadian

Mengesampingkan umpan balik positif dan membesar-besarkan

umpan balik negative dari diri sendiri

Kurang kemampuan dalam pemecahan masalah

Ragu-ragu untuk mencoba hal-hal baru

Mencoba menalar kegagalan personal

Hipersensitif terhadap kritik dan saran

Tanda Minor (Lynda Juall Carpenito)

Berperilaku sesuai aturan secara berlebihan

Tidak mampu membuat keputusan dengan cepat

Pasif

Mencari persetujuan atau dukungan secara berlebihan

Kurang presentasi tubuh

Menyangkal masalh yang jelas terlihat orang lain

Proyeksi kesalahan atau tanggung jawab terhadap berbagai masalah

F. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan konsep diri: harga diri rendah

Gangguan : aksis 3 ( diskriptor)

Konsep diri : aksis 1 (konsep diagnosa)

Harga diri rendah : aksis 1 (konsep diagnosa)

G. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

TUM : Pasien secara bertahap mencapai harga diri yang realistis

TUK 1: Pasien dapat membina hubungan saling percaya

Kriteria Evaluasi:

Ekspresi bersahabat

Menjawab salam

Mampu berjabat tangan

Pasien mau duduk berdampingan dengan perawat

Keperawatan Jiwa; Harga Diri Rendah 3

Page 4: SP dan LP HDR

Mengutarakan masalah yang dihadapi

Intervensi:

Bina hubungan saling percaya

Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaan tentang penyakit

yang diderita

Sediakan waktu untuk mendengarkan pasien

Katakan pada pasien bahwa ia seorang yang berharga, bertanggung

jawab dan mampu menolong dirinya

TUK 2: Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki

Kriteria Evaluasi:

Klien mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki:

Kemampuan yang dimiliki klien

Aspek positif keluarga

Aspek positif lingkungan yang dimiliki klien

Intervensi:

Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien dan

beri pujian atas kemampuan mengungkapkan perasaannya

Saat bertemu pasien, hindarkan memberi penilaian negatif. Utamakan

memberi pujian yang realistis

TUK 3: Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

Kriteria Evaluasi:

Klien menilai kemampuan yang dapat digunakan

Intervensi:

Diskusikan kemampuan pasien yang masih dapat digunakan selama

sakit

Diskusikan juga kemammpuan yang dapat dilanjutkan pengunaan di

RS dan dirumah dengan kondisi saat ini

TUK 4: Pasien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki

Kriteria Evaluasi:

Klien membuat rencana kegiatan harian

Intervensi:

Keperawatan Jiwa; Harga Diri Rendah 4

Page 5: SP dan LP HDR

Rencanakan bersama pasien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari

sesuai kemampuan

Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi pasien

Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh pasien lakukan

(sering pasien takut melaksanakannya)

TUK 5: Pasien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan

kemampuan saat ini

Kriteria Evaluasi:

Klien melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya

Intervensi:

Beri kesempatan pasien untuk mencoba kegiatan yang direncanakan

Beri pujian atas keberhasilan pasien

Diskusikan kemungkinan pelaksanaan dirumah

TUK 6: Pasein dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Kriteria Evaluasi:

Klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada dikeluarg

Intervensi:

Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat

pasien harga diri rendah

Bantu keluarga memberi dukungan selama pasien dirawat

Bantu keluarga menyiapkan lingkungan dirumah

TUK 7: Pasien dapat menggunakan obat dengan benar

Kriteria Evaluasi:

Klien dapat meminum sesuai dosis,frekuensi, dan jenis

Intervensi:

Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang jenis, dosis, frekuensi, dan

manfaat obat

Anjurkan pasien minta sendiri obat kepada perawat

Anjurkan pasien bicara dengan dokter tentang manfaat dan efek samping

obat yang dirasakan

Diskusikan akibat berhenti obat tanpa konsultasi

Bantu pasien menggunakan obat denagn prinsip 5 benar dan observasi

setelah minum obat

Keperawatan Jiwa; Harga Diri Rendah 5

Page 6: SP dan LP HDR

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna, 2007. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Buku

Kedokteran EGC:Jakarta

Kusumawati, Farida, 2012. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Salemba Medika: Jakarta

Stuart GW, Sundeen SJ. Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC. 1998

Keperawatan Jiwa; Harga Diri Rendah 6

Page 7: SP dan LP HDR

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien

Klien mengeluh dirinya jelek

Klien mengeluh penampilannya kurang menarik

Klien mengatakan tidak ada yang suka dengannya

Klien merasa bersalah dan khawatir

Klien pernah terlibat penyalahgunaan NAPZA

Klien semasa kecilnya sering disalahkan, jarang diberi pujian atas

keberhasilannya.

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan Konsep Diri: harga Diri Rendah

3. Tujuan Khusus

Pasien dapat membina hubungan saling percaya

Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

Pasien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki

Pasien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuan saat

ini

4. Tindakan Keperawatan

a. Pasien dapat membina hubungan saling percaya

Bina hubungan saling percaya

Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaan tentang penyakit yang

diderita

Sediakan waktu untuk mendengarkan pasien

Katakan pada pasien bahwa ia seorang yang berharga, bertanggung jawab

dan mampu menolong dirinya

b. Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien dan beri

pujian atas kemampuan mengungkapkan perasaannya

Saat bertemu pasien, hindarkan memberi penilaian negatif. Utamakan

memberi pujian yang realistis

c. Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

Diskusikan kemampuan pasien yang masih dapat digunakan selama sakit

Keperawatan Jiwa; Harga Diri Rendah 7

Page 8: SP dan LP HDR

Diskusikan juga kemammpuan yang dapat dilanjutkan pengunaan di RS

dan dirumah dengan kondisi saat ini

d. Pasien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki

Rencanakan bersama pasien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari

sesuai kemampuan

Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi pasien

Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh pasien lakukan (sering

pasien takut melaksanakannya)

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN

SP 1 pasien: mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien,

membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan, membantu

pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan

yang sudah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah

dilatih dalam rencana harian.

FASE ORIENTASI

a. Salam Terapeutik

“Selamat pagi ”

“Saya suster GA Saya senang dipanggil suster G. Saya mahasiswa dari Akademi

Keperawatan Panti Waluya Malang. Saya yang akan membantu merawat ibu dari

sekarang sampai 2 minggu kedepan

“Siapa nama Ibu? Senang dipanggil siapa?”

b. Evaluasi/validasi

”Bagaimana perasaan ibu hari ini?

“Apa keluhan ibu... hari ini?

c. Kontrak:

Topik : ”Bagaimana kalau kita bercakap-cakap ibu T?”

Waktu : ’’Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau di ruang

tamu?”

Tempat : ‘’Mau berapa lama ibu..? Bagaimana kalau 15 menit?”

FASE KERJA

“Ibu T, apa saja kemampuan yang Ibu miliki? Baguus, apa lagi? Saya buat

daftarnya ya Bu! Apa lagi kegiatan rumah tangga yang biasa Ibu T lakukan?

Keperawatan Jiwa; Harga Diri Rendah 8

Page 9: SP dan LP HDR

Bagaimana dengan merapikan kamar? Menyapu? Mencuci piring dan seterusnya?

Wah, bagus sekali ada 5 kemampuan dan kegiatan yang Ibu T miliki!”

“Ibu T, dari 5 kegiatan/ kemampuan ini, yang masih dapat dikerjakan di rumah

sakit yang mana?(bagus,ada tiga yang masih dapat dilakukan). Bagus sekali ada

tiga kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini!”

“sekarang, coba Ibu T pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah

sakit ini. Baik, yang nomor satu, merapikan tempat tidur? kalau begitu, bagaimana

kalau sekarang kita latihan merapikan tempat tidur Ibu T. Mari kita lihat tempat

tidur Ibu T! Coba lihat, sudah rapikah tempat tidurnya?”

“Nah, kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal dan

selimutnya. Bagus! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita balik. Nah,

sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus! Sekarang

sebelah kaki, tarik dan masukkan lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil

bantal, rapikan, dan letakkan di sebelah atas/ kepala. Mari kita lipat selimut!

Bagus!”

“Ibu T sudah bisa merapikan tempat tidur dengan baik sekali, coba perhatikan

bedakan dengan sebelum dirapikan! Bagus!”

“Coba Ibu T lakukan dan jangan lupa memberi tanda di kertas daftar kegiatan,

tulis M (mandiri), kalau Ibu T melakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) kalau

Ibu T melakukan dengan dibantu, dan tulis T (tidak) kalau T tidak melakukan

(perawat memberi kertas berisi daftar kegiatan harian).

FASE TERMINASI

a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

”Bagaimana perasaan Ibu T setelah kita bercakap- cakap dan latihan merapikan

tempat tidur? Ya, Ibu T ternyata banyak memiliki kemampuan yang dapat

dilakukan di rumah sakit ini. Salah satunya, merapikan tempat tidur, yang sudah

Ibu T praktekkan dengan baik sekali.

b. Rencana tindak lanjut

”Selanjutnya Ibu T dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi selama saya

tidak ada. Sehingga Ibu T dapat melakukan kegiatan merapikan tempat tidur

selama disini.Nah, kemampuan ini dapat dilakukan juga di rumah setelah pulang.

Sekarang, mari kita masukka pada jadwal harian,Ibu T mau berapa kali sehari

merapikan tempat tidur? Bagus, dua kali, yaitu pagi jam berapa? Lalu sehabis

istirahat, jam 4 sore.”

c. Kontrak yang akan datang

Keperawatan Jiwa; Harga Diri Rendah 9

Page 10: SP dan LP HDR

Topik : “Bagaimana kalau besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang

kedua?”

Waktu : ”Besok pagi jam 8 saya akan datang kesini untuk mengajak Ibu

T melakukan kemampuan yang dapat dilakukan selain merapikan

tempat tidur. Ibu T masih ingat kan?

Tempat : “Besok kita bercakap-cakap dimana? Bagaimana kalau

ditaman?”

Keperawatan Jiwa; Harga Diri Rendah 10