sp 2

Upload: wawan-bw

Post on 04-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

Slide 1

SISTEM PENCERNAANSistem pencernaan manusia terdiri atas saluran dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan merupakan saluran yang dilalui bahan makanan. Kelenjar pencernaan adalah bagian yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan.

MACAM PENYAKIT DAN TERAPI GANGGUAN PENCERNAAN1. THYPUS ABDOMINALISA. PengertianTyphus Abdominalis adalah penyakit infeksi yang menyerang saluran pencernaan yang disebabkan oleh kuman salmonella typhosa di tandai dengan demam, mual, muntah, sakit kepala, nyeri perut.B. PatofisiologiPenularan Salmonella Thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara (misalnya muntahan) dan Feses, Kuman yg dibawa lalat hinggap di makanan lalu masuk ke tubuh melalui mulut, lalu ke lambung, sebagian kuman dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus, kuman berkembang biak dan masuk ke aliran darah dan menimbulkan bakterimia, sehingga timbullah demam.

C. Manifestasi KlinisAdapun manifestasi klinik yang bisa ditemukan pada demam typhoid antara lain:a. DemamSuhu menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam hari di minggu ke-1 dan dapat terjadi kejang.b. Gangguan Sistem PencernaanMulut bau, bibir kering dan pecah-pecah, lidah tertutup selaput putih kotor (coated tongue), ujung dan tepinya kemerahan. Perut kembung, hati dan limpa membesar di sertai nyeri . Biasanya terjadi konstipasi, kadang diare atau BAB tanpa kelainan. Pasien juga akan mengalami mual, muntah, dan distensi abdomen.c. Gangguan Kesadarand. Gejala lainPada punggung dan anggota gerak dapat ditemukan roseola, yaitu bintik-bitik kemerahan, yang dapat ditemukan pada minggu pertama demam.D. TERAPIPerawatanBedrest minimal 7- 14 hrMobilisasi bertahapPenurunan kesadaran; rubah posisiPerhatikan defekasi, obstipasi dan retensi urinDiet Makanan padat dini: nasi &lauk pauk rendah seratObat2 anti mikroba-Kloramfenikol, tiampenikol, kotrimoksazol,amphicilin,amoksisilin2. SIROSIS HEPATISA. PengertianSirosis hati adalah penyakit hati menahun ditandai dengan adanya pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Biasanya dimulai dengan adanya proses peradangan nekrosis sel hati yang luas.B. PatofisiologiStruktur permanen hati berubah karena kerusakan sel yang berkepanjangan ( penyakit hati kronis > 6 bulan). Sebagian besar gangguan hati kronis berkembang menjadi sirosis yang ditandai dengan terbentuknya jaringan ikat dan jaringan parut serta nodul. Proses perkembangan tsb ireversibel dan dapat menyebabkan gagal hati.Sirosis hati seringkali berkembang menjadi kanker hati.

Jaringan parut yang terjadi dapat menghambat aliran darah yang masuk ke hati yang berakibat pada peningkatan tekanan darah di vena portal (hipertensi portal). Hipertensi portal juga dapat terjadi akibat pembengkakan hati , sumbatan di vena portal , hambatan aliran darah dari vena hepatika ke jantungHipertensi portal menyebabkan menumpuknya cairan di ruang peritoneal ( asites) dan pembesaran limfa.Penyakit hati lanjut menyebabkan menurunnya sintesa protein plasma sehingga terjadi udem interstisal yang menyeluruh.C. Manifestasi Klinis

Adanya ikterus (penguningan kulit dan mata) karena hati tidak bisa menyerap bilirubin. Timbulnya asites (penumpukan cairan) dan edema pada penderita sirosis Faktor utama asites adalah peningkatan tekanan hidrostatik pada kapiler usus. Edema umumnya timbul setelah timbulnya asites sebagai akibat dari hipoalbuminemia dan resistensi garam dan air. Hati yang membesar Hati membesar sekitar 2-3 cm, dengan konsistensi lembek dan menimbulkan rasa nyeri bila ditekan.Hipertensi portal.

E. Pemeriksaan Diagnostik

Radiologi:melihat adanya varises esofagus untuk konfirmasi hipertensi portal. Esofagoskopi: Dapat menunjukkan adanya varises esofagus. USG Angiografi; Untuk mengukur tekanan vena porta. Skan/ biopsi hati: Mendeteksi infiltrat lemak, fibrosis, kerusakan jaringan hati. Partografi transhepatik perkutaneus: Memperlihatkan sirkulasi Sistem vena portal.

3. Tukak lambungA. MANIFESTASI KLINIKAda semacam lubang (erosi) pada beberapa bagian dari saluran cerna. Tukak yang terjadi pada lambung itu sendiri disebuttukak gastrikatautukak peptic (gastric ulcer).

B. PENYEBAB

adanya kerusakan pada mukosa lambung atau usus halus akibat adanya asam lambung, yang normalnya ada di dalam lambung pada proporsi tertentu. infeksi bakteriHelicobacter pylori. Bakteri ini mungkin ditularkan dari orang lain melalui makanan atau air yang terkontaminasi.Cedera pada permukaan mukosa lambung dan lemahnya pertahanan pada mukosa lambung juga berperan menyebabkan tukak lambung. Sekresi asam lambung yang berlebihan, faktor genetik, dan stress psikologis juga termasuk faktor yang menyebabkan terjadinya dan memberatnya tukak lambung.C. GEJALApanas dan seperti digerogoti pada daerah lambung spt rasa terbakar, salah cerna, atau lapar. Nyeri umumnya terjadi di usus bagian atas, tetapi kadang dapat juga terjadi di bawah tulang dada. kehilangan nafsu makan dan turun berat badan. Selain itu, penderita tukak peptik dapat pula mengalami muntah yang berulang, tinja berwarna kehitaman, atau darah pada tinja karena ada perdarahan di lambung.D. TerapiStrategi terapi untuk tukak lambung meliputi terpi non-farmakologis dan farmakologis. Terapi non- farmakologi dapat dilakukan dengan menghentikan penggunaan NSAIDs dan obat-obat lain yang yang memiliki efek samping tukak lambung, menghindari stress yang berlebihan, menghindari makanan dan minuman yang dapat memperburuk gejala tukak lambung dan menjaga sanisitas,baik diri sendiri ataupun lingkungan .

E. Tujuan TerapiTujuan terapi tukak lambung adalah meringankan atau menghilangkan gejala, mempercepat penyembuhan, mencegah komlikasi yang serius (hemoragi, perforasi, obstruksi) dan mencegah penyakit datang kembali atau kambuh.

f. Golongan obat yang digunakan1. AntasidObat ini umumnya berisi Al hidroksida dan Mg hidroksida, ada juga yang berisi CaCO3 yang bersifat basa, dengan tujuan menetralkan keasaman lambung. Obatnya ada yang berupa suspensi (cairan) dan ada yang berupa tablet kunyah. Untuk obat bentuk suspensi, jangan lupa kocok dahulu sebelum diminum supaya homogen. Untuk tablet kunyah, kunyah hingga halus sebelum ditelan agar efeknya lebih cepat. Sebaiknya tidak dipakai lebih dari 2 minggu, jika nyeri masih berlanjut, periksakan ke dokter.2. Antagonis histamin H2Golongan berikutnya adalah yang bekerja memblok reseptor histamin. Histamin adalah senyawa dari dalam tubuh yang bisa memicu sekresi asam lambung. Jika reseptornya diblokade, maka histamin tidak bisa bekerja, dan produksi asam lambung berkurang. Contoh obatnya adalah :simetidin, ranitidin, famotidin, dan nizatidin.

3. Penghambat pompa protonObat ini bekerja pada pompa proton yang merupakan tempat keluarnya proton (ion H) yang akan membentuk asam lambung. Karena bekerja langsung di pompa proton, obat ini lebih poten daripada golongan antagonis H2, contohnya adalah:omeprazol, lansoprazol, danpantoprazol.Obat-obat ini harus diperoleh dengan resep dokter.4. Pelindung mukosa lambung dan duodenumAda obat yang bekerja melapisi permukaan mukosa lambung, sehingga melindunginya dari asam lambung. Contoh obatnya adalahsukralfat.

5. Analog prostaglandinObat ini merupakan analog prostaglandin, suatu senyawa yang dibutuhkan untuk perlindungan mukosa lambung. Obat ini menyerupai prostaglandin sehingga meningkatkan pertahanan mukosa lambung. Contohnya adalah:misoprostol.

4. DIAREadalah peristiwa buang-buang air seringkali sehari dengan banyak cairan dan merupakan gejala-gejala tertentu dari penyakit atau gangguan-gangguan lainnya.Penyebab diare sebagian besar adalah bakteri dan parasit disamping sebab lain seperti racun, alergi,dan dispepsi A. Manifestasi klinikDiare dikelompokan menjadi akut dan kronik.Diare akut umumnya berkaitan dengan bakteri, virus atau infeksi oleh parasit.Diare akut biasanya dapat berhenti dengan sendirinya dan berlangsung tidak lebih dari 1 sampai 3 hari. Diare kronis umumnya berkaitan gangguan fungsi misalnya terjadi iritasi atau pembengkakan di usus besar. Beberapa hal yang dapat menyebabkan diare antara lain:Infeksi BakteriBeberapa jenis bakteri dikonsumsi bersama dengan makanan atau minuman, contohnya Campylobacter, Salmonella, Shigella, and Escherichia coli (E. coli).

infeksi virusBeberapa virus menyebabkan diare, termasuk rotavirus Norwalk virus, cytomegalovirus, herpes simplex virus, and virus hepatitis.intoleransi makananBeberapa orang tidak mampu mencerna semua bahan makanan seperti pemanis buatan dan laktosa.ParasitParasit dapat memasuki tubuh melalui makanan atau minuman dan menetap di dalam sistem pencernaan. Parasit yang menyebabkan diare misalnya Giardia lamblia, Entamoeba histolytica, dan Cryptosporidium.reaksi atau efek samping pengobatanAntibiotik, penurun tekanan darah, obat kanker dan antasida mengandung magnesium yang mampu memicu diare.gangguan intestinalkelainan fungsi usus besar

B. GEJALAGejala diare biasanya disertai dengan gejala tambahan seperti mual, muntah, rasa tidak enak di perut, mules, haus, demam dan lemas karena dehidrasi C. TERAPI1.Rehidrasi OralRehidrasi oral penting sekali pada tindakan awal guna mencegah atau mengatasi keadaan dehidrasi dan kekurangan garam, terutama pada anak-anak kecil. Untuk tujuan ini, WHO telah menganjurkan Oralit, yaitu suatu larutan dari NaCl 3,5 g; KCl 1,5 g; Na-bikarbonat 2,5 g dan glukosa 20 g dalam 1 liter air masak. Dalam keadaan darurat ternyata juga efektif larutan garam dapur (NaCl) 2 g, dengan gula putih 20 g dalam 1 liter air masak, atau campuran air teh dengan susu sapi (1:1).

Jika pasien sudah terlalu banyak kehilangan air dan elektrolit yang terlihat dari penurunan bobot lebih dari 8-10%, maka Oralit harus diberikan secara parenteral (infus)Diare viral dan akibat enterotoksin pada dasarnya akan sembuh dengan sendirinya sesudah lebih kurang 5 hari, setelah sel-sel epitel mukosa yang rusak diganti oleh sel-sel baru. Maka pada dasarnya tidak perlu pemberian obat, hanya apabila terjadi diare hebat dapat digunakan obat untuk menguranginya seperti, alumunium hidroksida, dan karbo adsorbens (arang halus). Hanya pada infeksi dengan bakteri-bakteri invasif perlu diberikan suatu kemoterapeutik yang sebaiknya bersifat mempenetrasi baik ke dalam jaringan, seperti amoksisilin dan tetrasiklin, sulfa-usus, kliokinol dan furazolidon. Obat-obat ini seharusnya tidak diberikan lebih dari 7-10 hari, kecuali jika setelah sembuh mencretnya si pasien masih tetap mengeluarkan bakteri dalam tinja.PENGGOLONGAN OBAT ANTIDIARE1. KemoterapeutikaWalaupun pada umumnya obat antibiotik tidak digunakan pada diare, ada beberapa pengecualian dimana obat antimikroba diperlukan pada diare yag disebabkan oleh infeksi beberapa bakteri dan protozoa. Pemberian antimikroba dapat mengurangi parah dan lamanya diare dan mungkin mempercepat pengeluaran toksin. Kemoterapi digunakan untuk terapi kausal, yaitu memberantas bakteri penyebab diare dengan antibiotika (tetrasiklin, kloramfenikol, amoksisilin, sulfonamida, furazolidin, dan kuinolon) Zat penekan peristaltik usus

Obat golongan ini bekerja memperlambat motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal usus. Contoh: candu dan alkaloidnya, derivat petidin (definoksilat dan loperamin), dan antikolinergik (atropin dan ekstrak beladona).3.AdsorbensiaAdsorben memiliki daya serap yang cukup baik. Khasiat obat ini adalah mengikat atau menyerap toksin bakteri dan hasil-hasil metabolisme serta melapisi permukaan mukosa usus sehingga toksin dan mikroorganisme tidak dapat merusak serta menembus mukosa usus. Obat-obat yang termasuk kedalam golongan ini adalah karbon, mucilago, kaolin, pektin, garam-garam bismut, dan garam-garam alumunium Adsorben mengikat bakteri dan toksin sehingga dapat dibawa melalui usus dan dikeluarkan bersama tinja. Adsorben yang digunakan dalam sediaan diare antara lain attapulgit aktif, karbon aktif, garam bismuth, kaolin dan pektin LoperamidaPemberian: serbuk putih sampai agak kuning, melebur pada suhu lebih kurang 225o C disertai peruraian. Kelarutan: sukar larut dalam air dan asam encer, mudah larut dalam metanol dan kloroform. (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995)Obat ini memperlambat motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal usus. Obat ini berikatan dengan reseptor opioid sehingga diduga efek konstipasinya diakibatkan oleh ikatan loperamid dengan reseptor tersebut. Obat ini sama efektifnya dengan difenoksilat untuk pengobatan diare kronik. Efek samping yang sering dijumpai adalah kolik abdomen, sedangkan toleransi terhadap efek konstipasi jarang sekali terjadi. Pada sukarelawan yang mendapatkan dosis besar loperamid, kadar puncak pada plasma dicapai dalam waktu empat jamsesudah makan obat. Masa laten yang lama ini disebabkan oleh penghambatan motilitas saluran cerna dan karena obat mengalami sirkulasi enterohepatik. Waktu paruhnya adalah 7-14 jam. Loperamid tidak diserap dengan baik melalui pemberian oral dan penetrasinya ke dalam otak tidak baik; sifat-sifat ini menunjang selektifitas kerja loperamid. Sebagian besar obat diekskresikan bersama tinja. Kemungkinan disalahgunakannya obat ini lebih kecil dari difenoksilat karena tidak menimbulkan euphoria seperti morfin dan kelarutannya rendah.

5. KONSTIPASIAdalah periode buang air besar kurang dari 3 kali seminggu untuk wanita dan 5 kali seminggu untuk untuk laki-laki, atau periode lebih dari 3 hari tanpa pegerakan usus.Beberapa hal yang dapat menyebabkan sembelit (konstipasi) antara lain:Kurang MinumKurang makan makanan yang mengandung seratKetegangan saraf dan emosi (stress)Efek samping dari obat-obatan

A. MANIFESTASI KLINIKRasa tidak nyaman dan kembung pada perut, pergerakan usus yang hilang timbul, feses dengan ukuran kecil, perasaan penuh atau kesulitan dan sakit pada saat mengeluarkan feses.Implikasi bervariasi mulai dari rasa tidak nyaman sampai gejala kanker usus besar.

B. TERAPI 1. Obat atau zat perangsang dinding usus, yaitu zat-zat yang langsung merangsang saluran usus sehingga mempertinggi peristaltiknya. dibagi menjadi obat yang merangsang usus besar (dioksiantrakinon, bisakodil, fenolfthalein, diasatinum, glukosida antrakinon. Obat yang merangsang usus kecil ( oleum ricini, kalomel)

2. Obat yang memperbesar isi usus, dibagi menjadi tiga golongan yaitu obat yang menaham osmosis isi dalam usus (natrium sulfat, Natrium fosfat, magnesium sitrat, magnesium sulfat/garam inggris, gliserol),obat yang dapat mengembang dalam usus (agar-agar, CMC, Tylose), Zat yang tidak dapat dicerna contohnya buah yang banyak mengandung serat, karena serat susah untuk dicerna maka akan merangsang peristaltik usus besar.

3. Zat pelicin, contohnya paraffin liquidum, suppositoria dengan gliserin dan lain-lain.

Mual dan Muntah

definisiMual: merupakan sensasi yang sangat tidak enak pada perut yang biasanya terjadi sebelum keinginan untuk muntah.untuk segera muntahMuntah: aktivitas/kontraksi langsung otot perut, dada dan GI yang mengarah ke pengeluaran kuat isi perut melalui mulut muntah adalah aksi dari mengosongkan lambung secara paksa dan merupakan suatu cara perlindungan alamiah dari tubuh.

Etiologi mual dan muntahGangguan GI track/Gastritis akutPenyebab dari pusat (sinyal-sinyal dari otak) : sakit kepala, kelelahan, vertigoTerkait dengan penyakit lain yang jauh dari lambung spt diabetesobat-obat dan perawatan medis : terapi radiasi, efek samping obatKehamilan

Obat pemicu mual dan muntahCancer chemotherapye.g. cisplatinAnalgesicse.g. opiates, NSAIDsAnti-arrythmicse.g., digoxin, quinidineAntibioticse.g., erythromycinOral contraceptives

MetforminAnti-parkinsonianse.g., bromcryptine, L-DOPAAnti-convulsantse.g., phenytoin, carbamazepineAnti-hypertensives TheophyllineAnesthetic agentsTERAPI Mual dan Muntah

Tujuan terapi antiemetik adalah untuk mencegah atau menghilangkan mual dan muntah, tanpa menimbulkan efek samping. Terapi antiemetik diindikasikan untuk pasien dengan gangguan elektrolit dari muntah, anoreksia berat, memburuknya status gizi atau kehilangan berat badan.Perawatan dan pengobatanMengobati komplikasi apa pun sebabnyamis, ganti garam, air, kerugian kaliumBila memungkinkan mengidentifikasi dan mengobati penyebab mual dan muntah, Memberikan pengobatan sementara untuk mengatasi gejala gejala yang terjadilakukan langkah-langkah pencegahan bila kemungkinan muntah akan terjadi (misalnya, kemoterapi kanker, pemberian opiat parenteral)

Terapi non farmakologipasien dengan keluhan sederhana, menghindari makanan tertentu atau moderasi asupan makanan yang lebih baik.antisipasi mual atau muntah pada Pasien kanker posttreatment dengan memberi antiemetik profilaksis. intervensi perilaku dan termasuk relaksasi, biofeedback, self-hypnosisTERAPI FARMAKOLOGIANTASID: penetralan asam lambungANTIHISTAMIN/ANTIKOLINERGIK : heartburnFENOTIAZIN : kemoterapiKORTIKOSTEROID : kemoterapiMETOKLORPROPAMID : membantu pengosongan lambungANTIEMETIK

46GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN.Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT.471. ASMAPatologisPenyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas.

Farmakologi Sosial_Rina Yuniarti, S.Farm, APT.48

Penyebab Penyakit Asma pada penderita asma saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau/aroma menyengat (misalnya;parfum) dan olahraga. 49Obat-Obat yang Dapat Menyebabkan AsmaObat inhibitor Prostaglandin (NSAID)Obat-obat antagonis simpatis yg 1 (antagonis reseptor beta1, adrenergik), ex: obat hipertensi, obat jantung (propanolol)Zat-zat hasil industriex: obat anti serangga.

50Tanda dan Gejala Penyakit Asma Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan nafas (exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah penderita asma!Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit..Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan. \51Cara Menghindari Serangan Asma Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.

Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat bernafas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.

52Obat-Obat untuk AsmaTurunan xantin (bronkodilatasi), ex: aminophilyn, theofillyn.Kortikosteroid (anti inflamasi)ex:prednison, metilprednisolon Imunosupresan (obat yang menekan reaksi AgAb juga sebagai anti inflamasi) ex:metotreksatGaram-garam kromolin (profilaksis, untuk mencegah keluarnya AH=anti histamin)53Asma dan PenanggananyaAsma dapat diterapi dengan 2 macam cara: Cara pertama merupakan terapi non-obat, dapat dilakukan dengan menghindari pemicunya, atau dengan terapi napas (senam asma).Cara kedua dengan melibatkan obat-obat asma 54Terapi melibatkan obat-obat asma yang digolongkan menjadi 2 melibatkan obat-obat asma yang digolongkan menjadi 2 untuk penggunaan jangka panjang yang berguna mengontrol gejala asma dan sebagai terapi untuk mencegah kekambuhan (long-term prevention)obat asma untuk penggunaan jangka pendek yang merupakan pengobatan cepat untuk mengatasi serangan asma akut (short-term relief). 55Terapi Jangka PanjangObat jangka panjang memberikan pencegahan jangka panjang terhadap gejala asma, menekan, mengontrol, dan menyembuhkan inflamasi jika digunakan teratur namun tidak efektif untuk mengatasi serangan akut. Beberapa obat jangka panjang antara lain kortikosteroid inhalasi yang merupakan obat paling efektif, beta-2 agonis aksi panjang dan metil ksantin (teofilin) untuk mengatasi gejala asma pada malam hari (gejala nocturnal), kromolin dan nedokromil sebagai antiinflamasi 56Terapi Jangka Pendeksedangkan untuk jangka pendek, berupa obat-obat bronkodilator (salbutamol, terbutalin, dan ipratropium) dan kortikosteroid oral ketika serangannya sedang sampai berat. Untuk jangka panjang dan pendek, dapat digunakan obat-obat sistemik (prednisolon, prednison, metilprednisolon). SINUSITIS

DEFINISISinusitis adalah suatu peradangan pada sinus yang terjadi karena alergi atau infeksi virus, bakteri maupun jamur. Terdapat empat sinus disekitar hidung yaitu: sinus maksilaris (terletak di pipi), sinus etmoidalis (di antara kedua mata), sinus frontalis (terletak di dahi) dan sinus sfenoidalis (terletak di belakang dahi). Anatomi dan fisiologi sinus

KlasifikasiSecara klinis sinusitis dapat dikategorikan sebagaiSinusitis akut bila gejalanya berlangsung dari beberapa hari sampai 4 minggu,Sinusitis subakut bila gejala berlangsung 4 sampai 8 minggu Sinusitis kronis berlangsung lebih dari 2 bulan. PenyebabPenyebab sinusitis akut:Infeksi virusBakteriInfeksi jamurPeradangan menahun pada saluran hidung.Penyakit tertentu.Penyebab sinusitis kronis:AsmaPenyakit alergi (misalnya rinitis alergika)Gangguan sistem kekebalan atau kelainan sekresi maupun pembuangan lendir.

GejalaGejala akut Sakit kepala yang berat di dahi, gejalanya memberat jika menunduk dan menekan di area antara kedua mata dekat hidung, gejala akan berkurang jika mengangkat kepala, pilek (rinore), Demam (biasa tetapi tidak selalu muncul), post nasal drip (cairan hidung), memberatnya gejala berhubungan dengan sakit kepala yang berat, pandangan terganggu, perubahan mental yang ringan (dapat mengindikasikan terjadinya penyebaran infeksi ke otak). Gejala kronikPersisten dan sakit kepala derajat ringan, riwayat trauma di daerah sinus. Perluasan infeksi ke tempat lain dapat terjadi secara langsung dari ulserasi, nekrosis dinding sinus, atau hematogen. Sekret di hidung dan post nasal drip, rasa tidak nyaman di faring, pendengaran terganggu.

Diagnosis sinusitisDiagnosis sinusitis ditegakkan melalui anamnesis, rinoskopi anterior, pemeriksaan nasoendoskopi dan pemeriksaan penunjang PenatalaksanaanTujuan terapi sinusitis ialah:Mempercepat penyembuhanMencegah komplikasiMencegah perubahan menjadi kronik

PNEUMONIAPnemonia adalah infeksi akut pada paru-paru, ketikaparu-paru terisi oleh cairan sehingga terjadi ganguan pernapasan, akibat kemampuan paru-paru menyerap oksigen berkurang.

Penyebab PneumoniaBakteri merupakan penyebab umum, diantaranya: Streptococcus pneumoniae : Pneumonia Pneumokokus

Streptococcus pyogenesLegionella pneumophila : Pneumonia Legionela

Penyebab PneumoniaHaemophilus influenza : Pneumonia Haemophilus influenzae

Penyebab PneumoniaStaphylococcus aureus : Pneumonia StafilokokusStreptococcus pyogenes (Streptococcus group A) : Pneumonia Streptokokus grup A

Streptococcus pyogenesCONDPneumonia dikelompokkan berdasarkan sejumlah sistem yang berlainan.Salah satu diantaranya adalah berdasarkan cara diperolehnya, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu diperoleh diluar institusi kesehatan dan diperoleh di rumah sakit atau sarana kesehatan lainnya.CONDPneumonia yang didapat diluar institusi kesehatan paling sering disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae.Pneumonia yang didapat di rumah sakit cenderung bersifat lebih serius karena saat penderita menjalani perawatan di rumah sakit, sistem pertahanan tubuh penderita untuk melawan infeksi seringkali terganggu. Selain itu, kemungkinan terjadinya infeksi oleh bakteri yang resisten terhadap antibiotik lebih besar.

PenularanInhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar seperti kontak langsung dengan penderita melalui percikan ludah sewaktu bicara, bersin dan batuk dapat memindahkan bakteri ke orang lainAliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lainMigrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di dekat paru-paruOrang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus. Perokok dan peminum alkohol.Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Pasien yang lama berbaring setelah pasca operasi. yang beresiko tinggi terkena pneumonia bakterialManifestasi klinik1. Secara umum:Demam menggigilSuhu tubuh meningkatBatuk berdahak mukoid atau purulenSesak napasKadang nyeri dada

Pneumonia Stafilokokus adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh bakteri stafilokokus.Gejala yang khasdemam dan menggigil lebih lama daripada pneumonia pneumokok.Gejala lain:1.batuk berdahak (dahaknya bisa menyerupai lendir, berwarna kehijauan atau menyerupai nanah) 2.lelah 3.nyeri dada (sifatnya tajam dan semakin memburuk jika penderita menarik nafas dalam atau batuk) 4.abses (pengumpulan nanah) di paru-paru dan kista paru yang mengandung udara (pneumatokelpada anak-anak.5.pengumpulan nanah di ruang pleura (empiema).

Pemeriksaan PenunjangGambaran radiologis: foto toraks lateral, gambaran infiltrat sampai gambaran konsolidasi (berawan), dapat disertai air bronchogram.Pemeriksaan laboratorium: terdapat peningkatan jumlah leukosit lebih dari 10.000/ul kadang dapat mencapai 30.000/ul.Untuk menentukan diagnosis etiologi dilakukan pemeriksaan biakan dahak, biakan darah, dan serologi.Analisis gas darah menunjukkan hipoksemia; pada stadium lanjut asidosis respiratorik.

PengobatanTergantung tingkat keparahan gejala dan jenis organisme yang menyebabkan infeksiStreptococcus pneumonia : penicillin, ampicillin-clavulanate (Augmentin) dan erythromycinHemophilus influenza : antibiotik, seperti cefuroxime (Ceftin), ampicillin-clavulanate (Augmentin), ofloxacin (Floxin), dan trimethoprim-sulfanethoxazole (Bactrim and Septra)Legionella pneumophilia dan Staphylococcus aureus : antibiotik, seperti erythromycinLanjutan..Sebagai tambahan, dokter juga akan menyarankan istirahat, banyak minum, latihan bernapas, diet yang benar, penekan batuk, penghilang sakit, dan penurun demam, seperti aspirin (untuk dewasa) atau asetaminofen. Pada kasus yang parah, dibutuhkan terapi oksigen dan ventilasi buatanBagian dari pneumonia bervariasi. Masa pemulihan bergantung pada organisme yang terlibat, kesehatan umum orang tersebut dan seberapa cepat dan tepat perhatian medis diperoleh. Mayoritas penderita sembuh secara lengkap selama beberapa minggu, dengan batuk yang bertahan antara enam sampai delapan minggu setelah infeksi hilang

PencegahanMempratekkan hidup sehatMendapatkan vaksin pneumonokokus. Vaksin ini 90% melawan bakteri dan melindungi dari infeksi selama lima sampai sepuluh tahun Makan dengan asupan yang tepatOlahraga secara teraturCukup tidur Tidak merokok TERIMA KASIH