sosialisasiinternshipkastradfkumm-

31
KEPUTUSAN KEMENKES RI DALAM PROGRAM INTERNSHIP JAKARTA -- Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) mewajibkan lulusan fakultas kedokteran ikut program internship (magang) selama satu tahun. Program itu sebagai salah satu syarat bagi calon dokter yang nantinya akan mengajukan surat tanda registrasi (STR). Surat itu sendiri bakal dipakai untuk mengajukan izin praktik kedokteran. Wakil Mendiknas, Fasli Jalal mengatakan, pendidikan kedokteran saat ini bakal ditekankan berbasis kompetensi pembelajaran (competence based learning). Sesuai standar internasional dan amanat UU Sisdiknas, program based learning (PBL) wajib diterapkan. Salah satunya, melalui kurikulum berbasis kompetensi. Sebelumnya, kata Fasli, ada empat mata pelajaran wajib yang harus dipelajari mahasiswa kedokteran. Yaitu, pra klinik dasar (kimia, fisika, biologi, dan matematika), pre klinik (anatomi, biokimia), para klinik (farmakologi, klinik patologi), dan klinik (berbagai ilmu tentang penyakit). Mata pelajaran tersebut diberikan secara terpisah. "Namun, dengan PBL semua ilmu itu dilebur menjadi satu paket," katanya. Dengan program itu, pembelajaran lebih singkat. Dari normalnya empat tahun bisa dipersingkat tiga tahun. Fasli menyebut, saat ini ada 69 fakultas kedokteran di seluruh Indonesia. Sejatinya, kata dia, hampir semua FK telah menerapkan PBL. "Hanya saja, ada yang baru memulai. Ada yang separo jalan dan ada yang hampir selesai," terangnya. Yang telah melaksanakan PBL dengan tuntas ada 14 FK. Artinya, kata Fasli, 14 FK itulah yang nantinya wajib memulai program internship. Karena FK yang sudah ada PBL yang bisa melaksanakan internship. Program itu sendiri mulai diberlakukan tahun ini. "Nantinya akan disusul semua FK di seluruh Indonesia seiring dilaksanakannya PBL secara tuntas," ujarnya. Fasli mengatakan, jika satu FK rata-rata meluluskan 100 calon dokter, maka akan ada 1.400 lulusan yang wajib ikut program internship. Mereka bisa ikut internship di puskesmas maupun berbagai rumah sakit daerah. "Selama magang, mereka akan didampingi dokter senior," ujar mantan dirjen dikti itu. Fasli mengatakan, kebutuhan dokter di Indonesia kurang lebih mencapai 20 ribu orang. Tiap tahun, diprediksikan ada 3.000 sampai 5.000 lulusan kedokteran. Artinya, kebutuhan dokter di Indonesia baru bisa dipenuhi sekitar 6-7 tahun. Selain itu, kata dia, rasio dokter-pasien di Indonesia idealnya 1:10 ribu. Di negara maju, rasionya sudah 1:5.000. Untuk mencapai rasio 1:10 ribu, diperlukan 210 ribu dokter. "Kalau untuk mencapai formasi ideal, kebutuhannya akan semakin tinggi. Karena kita baru memiliki 80 ribu dokter," sebutnya. Kendati demikian, kata Fasli, Kemendiknas bersama Kemenkes tidak akan buru-buru mencetak lulusan dokter secara masif. Kuantitas dokter yang dihasilkan harus berbanding lurus dengan kompetensi yang dimiliki. "Untuk itulah internship harus jalan. Sehingga ada balancing antara kebutuhan ideal dengan kebutuhan masyarakat," terangnya. Fasli menambahkan, internship sendiri sebagai syarat bagi calon dokter untuk memperoleh STR dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Setelah mendapat STR, calon dokter baru bisa mengajukan izin praktik. 1

Upload: nug-kunreborn

Post on 26-Jun-2015

345 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

KEPUTUSAN KEMENKES RI DALAM PROGRAM INTERNSHIP

•  

JAKARTA -- Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) mewajibkan lulusan fakultas kedokteran ikut program internship (magang) selama satu tahun. Program itu sebagai salah satu syarat bagi calon dokter yang nantinya akan mengajukan surat tanda registrasi (STR). Surat itu sendiri bakal dipakai untuk mengajukan izin praktik kedokteran. 

 

Wakil Mendiknas, Fasli Jalal mengatakan, pendidikan kedokteran saat ini bakal ditekankan berbasis kompetensi pembelajaran (competence based learning). Sesuai standar internasional dan amanat UU Sisdiknas, program based learning (PBL) wajib diterapkan. Salah satunya, melalui kurikulum berbasis kompetensi. 

 

Sebelumnya, kata Fasli, ada empat mata pelajaran wajib yang harus dipelajari mahasiswa kedokteran. Yaitu, pra klinik dasar (kimia, fisika, biologi, dan matematika), pre klinik (anatomi, biokimia), para klinik (farmakologi, klinik patologi), dan klinik (berbagai ilmu tentang penyakit). Mata pelajaran tersebut diberikan secara terpisah. "Namun, dengan PBL semua ilmu itu dilebur menjadi satu paket," katanya. 

 

Dengan program itu, pembelajaran lebih singkat. Dari normalnya empat tahun bisa dipersingkat tiga tahun. Fasli menyebut, saat ini ada 69 fakultas kedokteran di seluruh Indonesia. Sejatinya, kata dia, hampir semua FK telah menerapkan PBL. "Hanya saja, ada yang baru memulai. Ada yang separo jalan dan ada yang hampir selesai," terangnya. 

 

Yang telah melaksanakan PBL dengan tuntas ada 14 FK. Artinya, kata Fasli, 14 FK itulah yang nantinya wajib memulai program internship. Karena FK yang sudah ada PBL yang bisa melaksanakan internship. Program itu sendiri mulai diberlakukan tahun ini. "Nantinya akan disusul semua FK di seluruh Indonesia seiring dilaksanakannya PBL secara tuntas," ujarnya. 

 

Fasli mengatakan, jika satu FK rata-rata meluluskan 100 calon dokter, maka akan ada 1.400 lulusan yang wajib ikut program internship. Mereka bisa ikut internship di puskesmas maupun berbagai rumah sakit daerah. "Selama magang, mereka akan didampingi dokter senior," ujar mantan dirjen dikti itu. 

 

Fasli mengatakan, kebutuhan dokter di Indonesia kurang lebih mencapai 20 ribu orang. Tiap tahun, diprediksikan ada 3.000 sampai 5.000 lulusan kedokteran. Artinya, kebutuhan dokter di Indonesia baru bisa dipenuhi sekitar 6-7 tahun. 

 

Selain itu, kata dia, rasio dokter-pasien di Indonesia idealnya 1:10 ribu. Di negara maju, rasionya sudah 1:5.000. Untuk mencapai rasio 1:10 ribu, diperlukan 210 ribu dokter. "Kalau untuk mencapai formasi ideal, kebutuhannya akan semakin tinggi. Karena kita baru memiliki 80 ribu dokter," sebutnya. 

 

Kendati demikian, kata Fasli, Kemendiknas bersama Kemenkes tidak akan buru-buru mencetak lulusan dokter secara masif. Kuantitas dokter yang dihasilkan harus berbanding lurus dengan kompetensi yang dimiliki. "Untuk itulah internship harus jalan. Sehingga ada balancing antara kebutuhan ideal dengan kebutuhan masyarakat," terangnya. 

 

Fasli menambahkan, internship sendiri sebagai syarat bagi calon dokter untuk memperoleh STR dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Setelah mendapat STR, calon dokter baru bisa mengajukan izin praktik. 

1

“Intrenship”Pendidikan Profesi Dokter di Republik Indonesia telah memasuki lembaran baru dalam sejarah dengan diberlakukannya program

Internsip Dokter Indonesia pada tahun 2010 berdasarkan Permenkes No.299/MENKES/PER/II/2010 dan Peraturan KKI No.1/KKI/PER/I/2010. Program ini adalah hasil dari studi orientasi proyek HWS (Health Worksforce and Service) yang dijalankan oleh Dikti ke 4 negara yaitu Inggris, Belanda, Australia dan Singapura dan hasil dari studi orientasi ini kemudian dijadikan masukan bagi Kolegium Dokter Indonesia.

 

Program ini merupakan tahap pelatihan keprofesian praregistrasi berbasis kompetensi pelayanan primer guna memahirkan kompetensi yang telah  dicapai oleh mahasiswa kedokteran setelah memperoleh kualifikasi sebagai dokter melalui pendidikan kedokteran dasar.

 

Tujuan umum program ini yakni memberikan kesempatan kepada dokter yang baru lulus pendidikan kedokteran untuk memakhirkan kompetensi yang diperoleh selama pendidikan ke dalam pelayanan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga.

 

Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri telah bersepakat untuk mensukeskan program Internsip ini. Berbagai persiapan telah dilaksanakan mulai dari hulu hingga hilir. Di bagian hulu telah dibentuk Komite Internsip Dokter Indonesia (KIDI) yang mengatur tentang penetapan peserta, menerbitkan STKID, aturan pelaksanaan intern, pembinaan wahana dan pendamping, evaluasi dan perencanaan perbaikan. Adapun di bagian hilir telah dilakukan sosialisasi tentang program Internsip ini kepada mahasiswa kedokteran oleh institusi pendidikan dokter di Indonesia.

 

Dalam pelaksanaannya para peserta program ini akan ditempatkan di beberapa Rumah Sakit dan Puskesmas serta dibimbing oleh para dokter pendamping dalam kurun waktu satu tahun.  Peserta akan melaksanakan kegiatan layanan primer, konsultasi dan rujukan, kegiatan ilmiah medis dan non medis dengan target kompetensi yang   telah ditentukan.  Apabila kompetensi belum dapat dicapai sesuai ketentuan maka dapat diperpanjang sesuai waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya.

 

Adalah Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang Sumatera Barat yang pertama kali menjalankan program Internsip Dokter Indonesia pada bulan Februari 2010. Berbagai opini pun bermunculan dari para peserta program Internsip ini baik positif maupun negatif. Dari segi positif, program internsip: dapat mengembangkan pengalaman klinis peserta dengan variasi ragam kasus yang ditemukan di RSUD ataupun di Puskesmas. Para peserta pun dapat mengikuti perkembangan serta perjalanan dari kasus yang menurut peserta menarik sambil berkonsultasi dengan dokter spesialis yang ada di wahana tersebut; memberikan kemudahan peserta dalam bekerja di wahana internsip dengan adanya pendampingan dalam pelaksanaan oleh dokter umum yang telah ditunjuk; mengenalkan lebih dekat bidang keilmuan tertentu bagi peserta yang memiliki kecenderungan terhadap bidang keilmuan tertentu; melatih peserta untuk lebih bertanggung jawab dan percaya diri dalam menghadapi kasus yang ditanganinya;  memberikan wadah untuk para peserta  melatih team work dan seni dalam berkomunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya; Dalam bidang ilmiah di program internship, peserta difasilitasi forum diskusi kasus dengan pendamping yang telah ditunjuk oleh pelaksana program; Adanya alokasi dana dari pusat dalam bentuk uang saku internship dirasakan sangat membantu sekaligus hiburan atas sebuah apresiasi kerja interns di tempat.

2

L/O/G/O

INTERNSHIPINTERNSHIPMedical Faculty

University of Muhammadiyah Malang

KAJIAN S

TRATE

GIS

PROGRAM IN

TERNSHIP

KEDOKTE

RAN

INDONES

IA

DEPARTEMEN KASTRAD

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PENDAHULUAN

• Program Internship tahap pelatihan keprofesian pra-registrasi berbasis kompetensi pelayanan primer guna memahirkan kompetensi yang telah dicapai setelah memperoleh kualifikasi sebagai dokter.

LATAR BELAKANG

• UU no 29 th 2004 ttg praktik kedokteran seorang dokter yg ingin ber-praktek di Ind. Wajib mempunyai STR yg dikeluarkan oleh KKI.

• STR “jaminan kompetensi”

• u/ lebih meningkatkan kompetensi, KKI INTERNSHIP.

• Penyelenggaraan oleh KIDI selama KIDI belum terbentuk, dilakukan oleh team Ad hoc.

6

• Peserta Internship (Interns) tidak boleh praktik di tempat lain kecuali di wahana yang telah ditentukan, sampai mendapatkan STR dan SIP.

7

TUJUAN UMUM

Memberikan kesempatan kepada dokter baru lulus program studi pendidikan profesi dokter berdasarka kurikuum berbasis kompetensi untuk menerapkan serta mempraktikkan kompetensi yang diperoleh selama pendidikan dalam rangka penyelarasan antara pendidikan dan praktik di lapangan.

TUJUAN KHUSUS

Mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan dan  sikap 

yang  diperoleh  selama  pendidikan  dan 

mengaplikasikannya dalam pelayanan kesehatan primer

Mengembangkan keterampilan teknis, klinis, pribadi dan

profesi yang menjadi dasar praktik kedokteran primer

Memikul  tanggung  jawab  pelayanan  pasien/  keluarga/ 

masyarakat sesuai dengan kewenangan yang diberikan

Bekerja dalam batas kewenangan hukum dan etika

• KBK INTRENSHIP (bukan pemagangan! Tetapi proses pemandirian) 1 tahun, maks 2 tahun min 400 kasus

• Pre-klinik klinik UKDI + OSCE STR dan SIP Internship INTERNSHIP STR dan SIP.

• Bantuan Biaya Hidup (BBM) bukan Honoranium! 1 tahun pertama wacana: 1,2 juta dikaji ulang sesuai UMR.

• Peserta Internship (Interns) akan didampingi oleh 1 orang pendamping (1 pendamping bisa mendampingi 5-10 orang peserta dalam waktu bersamaan).

• Dalam 1 tahun, harus bisa menyelesaikan min 400 kasus. Dengan kriteria:

– Berdasarkan umur:

• Bayi – anak 25‐40%

• Dewasa (15‐60 th) 40‐60%

• Lansia (>60 th) 15‐25%

– Berdasarkan jenis kelamin:

• kasus laki‐laki dan perempuan 50% ± 10%

– Berdasarkan kelompok:

• Medik 50‐60%

• Bedah 40‐50%

• Kegawat‐daruratan 5‐20%

• Kejiwaan 1‐ 5%

11

– Upaya Kesehatan masyarakat (UKM) dengan kode kegiatan:• E.1. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular/

tidak menular• E.2. Pencegahan dan penanggulangan gizi buruk• E.3. Sanitasi lingkungan (tempat tinggal, makanan dan

minuman, pelayananumum)• E.4. Promosi kesehatan• E.5. Manajemen Puskesmas• E.6. Manajemen bencana• E.7. Manajemen kasus• (semua poin dilakukan minimal 1x)

– Semua data tersebut dicatat dalam buku log peserta internsip, paling sedikit setiap 3 bulan dilaporkan kepada dan ditandatangani oleh dokter Pendamping.

12

Hot Issue !!!

• HONORANIUM tdk diberikan DEPKES tdk sanggup membiayai tergantung dari wahana peserta Internship ???

HOT ISSUE... KBK VS KONVENSIONAL

• KONVENSIONAL2012 FK UMM melaksanakan internship ???

BUKU PEDOMAN INTERNSHIP…

1. Badan PPSDM Kes Depkes RI. Buku 1 Pedoman Pelaksanaan Internship Dokter Indonesia.

2. Badan PPSDM Kes Depkes RI. Buku 2 Pedoman Peserta Internship Dokter Indonesia.

3. Badan PPSDM Kes Depkes RI. Buku 3 Pendamping Internship Dokter Indonesia.

4. Badan PPSDM Kes Depkes RI. Buku 4 Pedoman Wahana Insternship Dokter Indonesia.

5. Badan PPSDM Kes Depkes RI. Buku Log Kumpulan Borang Internsip Dokter Indonesia.

L/O/G/O

KESiapan PROVINSI JAWA TIMUR DALAM PENYELENGGARAAN

Program INTERNSHIP DOKTER INDONESIA

KESiapan PROVINSI JAWA TIMUR DALAM PENYELENGGARAAN

Program INTERNSHIP DOKTER INDONESIA

PANITIA AD HOC PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIAPROVINSI JAWA TIMUR

FASILITAS KESEHATANJAWA TIMUR

Pusk : 944Pusk Perwtn

: 385Pusk

PONED : 247

Pustu : 2.297

Polindes : 5.390

RB : 128Posyandu :

44.355

RSU Pemrth :

54RS

TNI/POLRI : 26RS

BUMN : 12 RS.

Swasta : 187

Nakes :Sp.OG : 309Sp.A : 224

Dr. Puskesmas :

1.482Bidan (total) :

12.311 - Bidan di desa : 7.714- Bidan Prakt Swst : 2.993 Kader kesh :

200.034RS KLS B : 25RS KLS C : 20RS KLS D : 5

PRODUSEN DOKTER DI JATIMNO UNIVERSITAS TH MULAI LULUSAN

KBKTH MULAI PELAKSANAAN PROGR INTERNSHIP

1. AIRLANGGA 2010 2011

2. BRAWIJAYA 2011 2012

3 JEMBER 2012 2012

4 WIJAYA KUSUMA 2012 2012

5 HANG TUAH 2012 2012

6 MUHAMADIYAH 2012 2012

7 ISLAM MALANG 2012 2012

PENYELENGGARAAN PROGRAM INTERNSHIP DOKTER

KIDI Prov Jatim

terdiri 5 orang dari unsur :

- DinKes

- Asosiasi Pendidikan Kedokteran

- Asosiasi Perumahsakitan

- Organisasi Profesi

Sebelum KIDI terbentuk , pengorganisasian dilakukan oleh Tim Ad Hoc , dengan unsur :

- Pengarah : Sekretaris Daerah Jatim

- Penanggung Jawab : Kadinkes Prov. Jawa Timur

- Ketua : Dr. Budi Rahaju, MPH

- Wakil Ketua : Dr. Adi Wirachjanto, M.Kes

- Sekretaris : Drs.H.Ali Imron Rosyadi, MM

- Anggota Teknis : 1. Prof. Dr. Suharto,dr, ME, Sp.PD(K) (FK Unair) 2. dr. H.R. Heru Ariyadi, MPH ( Ketua ARSADA Jatim) 3. dr. Esti Martiana Rahmi (Ketua ADINKES Jatim) 4. dr. Slamet Riyadi Yuwono, DTMH, MARS (Ketua PERSI Jatim) 5. dr. Prijono Satyabhakti, MS ( IDI Jatim ) 6. dr. Herlin Ferliana , M. Kes ( Kabid Yankes Dinkes Prov. Jatim) 7. dr. Hendra Wijaya, MHA (Kabid P2KM Dinkes Prov. Jatim) 8. Hertanto, SKM, Msi (Kepala Seksi P3SDMKes Dinkes

Jatim) 9. Dwi Sumuljo, SH ( Kasubag Tata Usaha ) 10. drg. Christina Ariyani ( Staf Seksi P3SDMK )

- Sekretariat / Anggota :

Dra. Retnowati, Apt, M.Kes ( Staf Seksi P3SDMK )

PENYIAPAN WAHANA

• RS Kelas C• Puskesmas – perawatan

- diutamakan jumlah dokter > 1 orang

- jumlah disesuaikan dengan jumlah

peserta internship

Seleksi dilakukan oleh Tim Ad Hoc dan Dinkes Kab

2010 : 1 Kabupaten 1 RSUD dan 1 Puskesmas

SIKLUS INTERNSHIP DI WAHANA- RS : UGD 4 bulan

IRJ IRNA 4 bulan

- Puskesmas 4 bulan

WAHANA TERPILIH 2010NO KABUPATEN RS PUSKESMAS

1 KAB.JEMBER RSUD BALUNG RAMBIPUJI

2 SAMPANG RSU SAMPANG BANYUANYAR

3. PACITAN RSU PACITAN PUNUNG

4 MAGETAN RS DR SAYIDIMAN PLAOSAN

5 MADIUN RS CARUBAN MEJAYAN

6 NGAWI RSUD DR SOEROTO NGRAMBE

7 PASURUAN RSUD BANGIL PANDAAN

8 NGANJUK RSUD KERTOSONO NGRONGGOT

9 SITUBONDO RSUD DR ABDUR RAHEM

PANARUKAN

10 TRENGGALEK RSUD DR SOEDOMO GANDUSARI

11 SUMENEP RSUD DR MOCH ANWAR GADING

12 PROBOLINGGO RSUD WALUYO JATI GENDING

13 MOJOKERTO RSUD RA BASUNI SOOKO

PENETAPAN LOKASI WAHANA BAGI PESERTA

• Dasar : daftar calon peserta program dalam 1 periode

• Mekanisme : undian oleh Tim Ad Hoc/ KIDI Pusat

PENYIAPAN PENDAMPING INTERNSHIP

• Syarat : - dokter umum aktif praktik yang memahami dan menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga dan prinsip praktik kedokteran keluarga - SIP masih berlaku - selama pendampingan tdk boleh mengikuti pendidikan atau tugas keluar lebih dari 12 hari kerja

• Ratio pendamping 1 : 5• Komposisi pendamping : 2 org dokter RS & 1 org

dokter Puskesmas

PENYIAPAN PENDAMPING INTERNSHIP

• Mekanisme seleksi : Panitia Ad Hoc bersurat ke Dinas

Kesehatan dan RS Kab Kadinkes dan Direktur RS mengusulkan

nama Seleksi sesuai pedoman dan kepatutan Konfirmasi oleh Kadinkes dan Direktur

RS

PERSIAPAN PESERTA INTERNSHIP1. Pilih koordinator untuk :

a.Berkoordinasi dgn Panitia Ad Hoc/KIDI

- Masa pendidikan : jumlah mahasiswa yang akan

mengikuti ujian

- Pasca Ujian : jumlah mahasiswa yang lulus dokter

- Dokter : jumlah dokter yang lulus UKDI

b. Mengajukan STR ke KKI

( tidak usah menunggu sertifikat kompetensi , asal sudah ada nomor ser kom )

dengan surat pengantar dari KIDI provinsi

PERSIAPAN PESERTA INTERNSHIP2. Mengikuti pembekalan internship 2 hari

3. Mengambil undian penempatan internship SK Menkes

4. Mengajukan rekomendasi IDI

5. Mengajukan SIP internship ke Kabupaten dengan surat pengantar KIDI Provinsi

PEMBIAYAAN PROGRAM INTERNSHIPSemua pembiayaan yang meliputi :

- pendaftaran STR internship

- pengurusan SIP internship

- pembekalan program internship

- uang bulanan selama internship

- ditanggung Pemerintah

31