sosialisasi implementasi peraturan pengadaan barang / jasa...

34
Sosialisasi Implementasi Peraturan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah dalam Perspektif Pengawasan Hukum TP4D KEJAKSAAN NEGERI SURAKARTA

Upload: phamtruc

Post on 11-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Sosialisasi Implementasi

Peraturan Pengadaan Barang

/ Jasa Pemerintah dalam

Perspektif Pengawasan

Hukum

TP4D

KEJAKSAAN NEGERI SURAKARTA

TP4D

TP4D : TIM PENGAWAL dan PENGAMAN PEMERINTAHAN

dan PEMBANGUNAN DAERAH.

TP4D dibentuk diseluruh wilayah hukum Kejaksaan RI

meliputi:

Latar belakang

Pidato Presiden RI yaitu menekankan pemberantasan Korupsi dan

Penegakkan Hukum harus diletakkan untuk tujuan meningkatkan

Kesejahteraan Rakyat dengan menjaga kelancaran program

pembangunan yang berkenaan dengan itu Kejaksaan RI memandang

perlu memberikan Pendampingan kepada Pejabat Pemerintah terkait

dalam hal Akselerasi Pembangunan dan Program Program Strategis

Pembangunan Nasional

Untuk Mendukung keberhasilan Penyelenggaraan Pemerintahan dan

Pembangunan Nasional di Daerah melalui Pengawalan dan

Pengamanan baik dalam kegiatan Perencanaan, Pelaksanaan

maupun Pemanfaatan hasil Pembangunan termasuk dalam upaya

mencegah timbulnya penyimpangan dan Kerugian Negara

Untuk mengoptimalkan Penyerapan Anggaran Pembangunan dalam

Pemerintahan.

TUGAS DAN FUNGSI TP4D1. Mengawal, mengamankan dan mendukung keberhasilan

pembangunan, jalannya pemerintahan melalui pencegahan /

preventif dan persuasif di daerah Kota Surakarta.

2. Memberikan Pendampingan Hukum dalam setiap tahapan

Program Pembangunan dari Awal sampai Akhir.

3. Melakukan Koordinasi dengan Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah untuk mencegah terjadinya penyimpangan yang

berpotensi menghambat, menggagalkan dan menimbulkan

kerugian bagi keuangan Negara.

4. Bersama sama melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

pekerjaan dan program pembangunan.

5. Melaksanakan penegakan hukum represif ketika ditemukan bukti

permulaan yang cukup setelah dilakukan koordinasi dengan

aparat pengawasan intern Pemerintah tentang terjadinya

permuatan Melawan Hukum, Penyalahgunaan Kewenangan dan

atua perbuatan lainnya yang berakibat menimbulkan kerugian

bagi Keuangan Negara.

Memberikan Penerangan Hukum dilingkungan Instansi Pemerintah,

BUMN, BUMD dan pihak lain terkait materi tentang perencanaan,

pelelangan, pelaksanaan pekerjaan, pengawasan pelaksanaan

pekerjaan, perijinan, pengadaan barang dan jasa, tertib administrasi

dan tertib pengelolaan keuangan Negara

Melakukan diskusi atau pembahasan bersama Instansi Pemerintah,

BUMN, BUMD untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi

dalam penyerapan anggaran dan pelaksanaan pembangunan

Memberikan Penerangan dan Penyuluhan Hukum baik atas inisiatif

TP4D Kejaksaan Negeri Surakarta maupun atas permintaan pihak

pihak yang memerlukan.

TP4D Kejaksaan Negeri Surakarta dapat melibatkan Instansi atau

piahk lain yang mempunyai kapasitas, kompetensi dan relevan

dengan materi Penerangan atau penyuluhan Hukum yang akan

disampaikan kepada Instansi Pemerintah, BUMN, BUMD

Mengawal, mengamankan dan mendukung keberhasilan

pembangunan, jalannya pemerintahan melalui pencegahan /

preventif dan persuasif di daerah Kota Surakarta.

Memberikan Pendampingan Hukum dalam setiap tahapan Program

Pembangunan dari Awal sampai Akhir.

Pembahasan Hukum dari sisi penerapan regulasi, peraturan

perundang undangan, mekanisme dan prosedur dengan pejabat

pengelola anggaran atas permasalahan yang dihadapi dalam hal

penyerapan anggaran.

Pendapat Hukum dalam tahapan Perencanaan, Pelelangan,

Pelaksanaan, Pengawasan Pelaksanaan Pekerjaan dan

Pengadaan Barang dan Jasa baik inisiatif TP4D Kejaksaan Negeri

Surakarta maupun atas permintaan instansi dan pihak pihak yang

memerlukan.

RUANG LINGKUP SASARAN TP4D

SEKRETARIS DEWAN

SEKRETARIAT DAERAH

DINAS PEMKOT SURAKARTA

1. SKPD KOTA

SURAKARTA

KECAMATAN & KELURAHAN KOTA

SURAKARTA

2. Badan Usaha Milik

Negara

3. Badan Usaha Milik

Daerah

Bentuk Kegiatan TP4D

Penyuluhan, Penerangan dan Pendampingan

Hukum

Sosialisasi

Pendampingan

Pemberian Legal Opinion

Koordinasi dengan Instansi Terkait

(BPK/LKPP)

PENDAMPINGAN

(PENANDATANGANAN KOTRAK ,

TAHAPAN ADMINISTRASI,

PENGADAAN BARANG dan JASA)

LEGAL OPINION

CARA MEMPEROLEH

PENDAMPINGAN

DIKOORDINIR INSPEKTORAT

DIKORDINIR LANGSUNG KE SEKRETARIAT TP4D

Implementasi Proses

Pengadaan Barang / Jasa

Pemerintah Rawan

Dengan Terjadinya Tindak

Pidana Korupsi

Sepuluh area itu, yakni:

1. Pengadaan barang dan jasa Pemerintah;

2. Keuangan dan perbankan;

3. Perpajakan;

4. Minyak dan gas;

5. BUMN dan BUMD;

6. Kepabean dan cukai;

7. Penggunaan APBN, APBD, dan APBNP ataupun

APBDP; -- HIBAH--

8. Aset negara dan daerah;

9. Pertambangan; dan

10. Pelayanan Umum

AREA RAWAN KORUPSI PADA PENGADAAN

BARANG DAN JASA PEMERINTAH

1.Perencanaan dan penganggaran

2.Tahap pengadaan

3.Tahap pelaksanaan dan pengawasan

4.Tahap pemeriksaan dan penerimaan

pekerjaan

5.Pembayaran

Alur Persiapan Pengadaan Barang / Jasa

Penyusunan rencana

proyek, besaran proyek,

dan penganggaran pada

DIPA

PENGADAAN

Lelang --- Tender

RKA

DIPA

BANG

GAR

LPSE,

Pokja

ULP

UKPBJ

Unit Kerja

Pengadaan

BJ,

Pokja

Pemlihian

PESE

RTA

Tender

??????

Rawan dengan :

•Proyek Pesanan.

•Mengarah produk tertentu.

•Mark up HPS.

•Pengadaan yang sudah “diatur”

pemenangnya.

•Pemecahan / Penggabungan

Proyek (memudahkan KKN).

•Pemberian Janji.

Pelaksanaan

Proyek

Panduan : Dokumen

Kontrak, Gambar Kerja,

RAB, RKS, dll

MC-0, MC-1, MC-2,

CCO,

MC-100. Asbuilt Drawing,

Back Up Data 100%.

Pemeriksaan

Pekerjaan

Rekanan PPKKonsultan

PengawasPPHP

Rawan :

Pengurangan

kuantitas dan kualitas

Pekerjaan.

Pengawasan tidak maksimal

Penerimaan

Pekerjaan

PHO

FHO

FV

SV

FV

SV

.

Rawan :

Pengurangan kualitas dan kuantitas

pekerjaan tidak diketahui oleh PPK

sebelum diserahkan ke PA.

Penerimaan pekerjaan dari penyedia kepada PPK, PPHP (Pejabat Penerima

Hasil Pekerjaan) memeriksa administrasi sebelum diterima oleh PA/KPA

Alur Serah Pemeriksaan / Serah Terima Pekerjaan

Perpres No. 16 Tahun 2018

Serah Terima Hasil Pekerjaan

Perpres 16 tahun 2018

Pasal 57

(1) Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) sesuai dengan

ketentuan yang termuat dalam Kontrak, Penyedia mengajukan

permintaan secara tertulis kepada PPK untuk serah terima

barang/jasa.

(2) PPK melakukan pemeriksaan terhadap barang/jasa yang

diserahkan.

(3) PPK dan Penyedia menandatangani Berita Acara Serah Terima.

Pasal 58

(1) PPK menyerahkan barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal

57 kepada PA/KPA.

(2) PA/KPA meminta PjPHP/PPHP untuk melakukan pemeriksaan

administratif terhadap barang/jasa yang akan diserahterimakan.

(3) Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan

dalam Berita Acara.

PPK :

Sebelum dilakukan serah terima, Pejabat Penandatangan

Kontrak melakukan pemeriksaan terhadap hasil

pekerjaan, yang dapat dibantu oleh Konsultan Pengawas

atau tim ahli dan tim teknis.

PjPHP/ PPHP :

PjPHP/PPHP melakukan pemeriksaan administratif proses

pengadaan barang/jasa sejak perencanaan pengadaan

sampai dengan serah terima hasil pekerjaan, meliputi

dokumen program/penganggaran, surat penetapan PPK,

dokumen perencanaan pengadaan, RUP/SIRUP, dokumen

persiapan pengadaan, dokumen pemilihan Penyedia,

dokumen Kontrak dan perubahannya serta

pengendaliannya, dan dokumen serah terima hasil

pekerjaan

PEMBAYARAN

BA serah terima

Menjadi syarat pencairan.

Mekanisme Pembayaran :

Pengajuan, SPP, SPM, SP2D

Melalui Tranfer Rekening

kepada Rekanan.

RAWAN :

Tahap Pembayaran menjadi

Area rawan pemberian

Fee, hadiah / janji.

Pasal 11 / 12 a

UU 31 th 1999 jo UU

20 th 2001.

Janji di awal pengadaan

akan ditepati dengan

pemberian hadiah di akhir

proyek.

Aspek hukum pidana dalam pengadaan barang dan

jasa, dalam UU Tindak Pidana Korupsi dapat

diidentifikasikan dalam 7 bentuk tindak pidana

korupsi , yaitu :

1) Merugikan keuangan negara dengan melawan

hukum atau penyalahgunaan wewenang ( Ps.2

dan Ps. 3);

2) Suap (ps. 5, 6, 11, 12 huruf a,b,c,d dan Ps. 13);

3) Penggelapan dalam jabatan (ps. 8 dan Ps. 10);

4) Pemerasan (Ps. 12 huruf e,f, g)

5) Perbuatan curang (ps. 7 dan Ps. 12 huruf h);

6) Konflik kepentingan dalam pengadaan (ps. 12

huruf i) dan

7) Gratifikasi (ps. 12 B dan 12 C)

YURISPRUDENSI TINDAK PIDANA KORUPSI

PADAPENGADAAN BARANG DAN JASA

PEMERINTAH

• Putusan MA No. 1571 K/Pid/1993 :

Perintah Kakanwil Depnaker pada Pimpro bawahannya

adalah merupakan “perintah jabatan tanpa wewenang”.

Pihak bawahan (Pimpro) seharusnya mengetahui atau

“demi hukum dianggap mengetahui bahwa ia sebagai

Pimpro adalah orang yang berwenang dan bertanggung-

jawab atas pelaksanaan proyek tersebut. Karena itu

diharapkan dari Pimpro seharusnya ia menolak perintah

jabatan dari atasan yang tidak ada wewenang dalam proyek

tersebut.

• MA no.1571 K/Pid/1993 tanggal 24 Maret 1995

Alasan perintah atasan tidak dapat dipakai sebagai

'alasan pemaaf' untuk menghapuskan kesalahan

Pimpro. Alasan yuridis yang mendasari pemikiran

tsb adalah bahwa perintah dari Kakanwil Depnaker

kepada pimpro bawahannya adalah merupakan

'perintah jabatan tanpa wewenang'. Pihak bawahan

'seharusnya mengetahui' atau 'demi hukum

dianggap mengetahui' bahwa ia sebagai pimpro

adalah orang yang berwenang dan bertanggung

jawab atas pelaksanaan proyek tsb karena itu

diharapkan dari pimpro seharusnya ia menolak

perintah jabatan dari atasan yang tidak ada

wewenang dlm proyek tersebut. Perbuatan pimpro

ini merupakan tindak pidana korupsi.

Panitia Pengadaan

• Bahwa telah terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan tender ulang,

seharusnya yang dimenangkan adalah penawar yang terendah

yaitu PT. Rajawali Nusantara Indonesia Cabang Bandung tetapi

Panitia menetapkan PT. Kimia Farma TD. Cabang Bandung sebagai

pemenang sehingga ada selisih sebesar Rp.294.991.510,-

• Bahwa tender tersebut menyalahi ketentuan sesuai Keppres No. 80

Tahun 2003 yaitu tidak menggunakan sistem gugur tetapi merrit

system dan tidak melakukan pengumuman di media massa dalam

pelaksanaan tender ulang ;

• Bahwa berdasarkan selisih nilai penawaran yang diajukan oleh

PT. Rajawali Nusantara Indonesia Cabang Bandung dengan nilai

penawaran yang diajukan oleh PT. Kimia Farma TD. Cabang

Bandung maka kerugian negara yang ditimbulkan akibat dari

perbuatan Terdakwa adalah sebesar Rp.294.991.510,-

Hal. 60 sd 61 Yurisprudensi Putusan MA No. 1083 K/Pid.Sus/2008

tanggal 20 Januari 2009

atas namaTerdakwa Dr. H. SUKMAHADI THAWAF, M. Epid

(korupsi).

PPK :Judex Factie telah salah menerapkan hukum karena pertimbangan

Judex Factie yang menyebutkan bahwa pertanggungan jawab atas

pelaksanaan proyek bukan pada Terdakwa melainkan pada BKSDA dan

keterlibatan Terdakwa hanyalah sebatas administrasi saja, merupakan

pertimbangan keliru, tidak cermat dan mengabaikanfakta-fakta

persidangan yang diperoleh dalam perkara ini yaitu sebagai berikut :

• Tanggung jawab atas Pelaksanaan Proyek adalah pada Pihak

(Pimpinan Pelaksana Proyek).

• Berita Acara Kemajuan pekerjaan yang diajukan 4 kali dengan nilai

Rp.2.395.500.000,-(dua milyar tiga ratus sembilan puluh lima juta

lima ratus ribu rupiah), yang tidak dinyatakan selesai 100 % namun

ternyata pekerjaan belum selesai 100 % berdasarkan kenyataan

dilapangan, namun pembayarannya sudah dilakukan untuk

presentase pokok 100 % sehingga Negara rugi sekitar

Rp.1.600.000.000,- (satu milyar enam ratus juta rupiah) dari aspek

persiapan lahan, penanaman dan pekerjaan pengawasan

(keterangan ahli Budi Kuswodo) ;

Hal. 11 sd 12 Yurisprudensi Putusan MA No.2010 K/Pid/2005

tanggal 19 April 2006 dalam perkara atas namaTerdakwa Ir. ILHAM,

MM (korupsi).

PENYEDIA BARANG / JASA

Bahwa Terdakwa selaku Pelaksana Proyek Pengadaan dan Pemasangan

Lampu Penerangan Jalan Umum (PPJU) yang dilaksanakan oleh CV. Marto dan

Terdakwa selaku Kuasa Pelaksana;

Bahwa dari hasil Audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Proyek yang dilaksanakan tidak sesuai bestek, yaitu Proyek belum selesai 100%

yaitu baru menyelesaikan 65,81 % tetapi dana sudah dicairkan 100% yang

didasarkan atas Berita Acara Pekerjaan yang tidak benar ;

Bahwa dari fakta di persidangan terdapat pembayaran yang melebihi prestasi

pekerjaan hingga timbul kerugian Negara sebesar Rp.398.224.750,00 (tiga ratus

sembilan puluh delapan juta dua ratus dua puluh empat ribu tujuh ratus lima

puluh rupiah);

Bahwa juga perencanaan dan pelaksanaan konstruksi kabel listrik yang tidak

sesuai dengan Standar Kelistrikan Indonesia dan volume beton pondasi pada

masing-masing titik tiang terlalu besar;

Bahwa pekerjaan yang tidak sesuai dengan bestek merugikan Negara

Rp.702.164.679,00

Hal. 21 Yurisprudensi Putusan MA No.1112 K/Pid.Sus/2008 tanggal 7 Januari

2009 dalam perkara atas namaTerdakwa A.S. MASLIM (Rekanan Pelaksana)

KONSULTAN PENGAWAS

seharusnya bukanlah cara mengambil sampel yang mesti dipersoalkan tetapi

kenyataan bahwa komposisi bahan tidak sesuai dengan kontrak disertai harga

tertentu ;

Menimbang, bahwa dari ketiga alasan di atas, cukup menyakinkan bahwa

pertimbangan Hakim tidak memadai untuk mengharapkan kebenaran material

perkara yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas dan ternyata Terdakwa

turut serta dalam mengubah komposisi material, sehingga bertanggung jawab

atas kerugian negara akibat perubahan tersebut, karenanya Mahkamah Agung

sependapat dengan Jaksa/Penuntut Umum bahwa Terdakwa telah terbukti

melakukan perbuatan sebagaimana didakwakan dalam dakwaan primair ;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa sebagai seorang Konsultan/Pengawas

dalam pembangunan Jalan MT. Haryono-Diponegoro- A Yani dan Jalan

Bayangkara berperan sebagai orang yang membiarkan atau tidak mencegah

terjadinya pelanggaran, dan namun Terdakwa tidak menikmati uang yang

merugikan negara tersebut, maka adil kalau terhadap Terdakwa tidak dijatuhkan

uang pengganti ;

Hal. 24 dari 27 Yurisprudensi Putusan MA No. 269 K/Pid/2004 tanggal 28 JUNI 2006

dalam perkara atas namaTerdakwa Ir. MARDI KARYA (korupsi)

DENGAN MEMAHAMI PERBUATAN MANA

YANG MASUK TINDAK PIDANA KORUPSI, KITA

DAPAT MENGHINDAR DAN BAHKAN

MEMBANTU MEMBERANTAS TINDAK PIDANA

KORUPSI TERSEBUT.

KEJAKSAAN NEGERI SURAKARTA SIAP MEMBANTU MENDAMPINGI,

MEMBERIKAN SOLUSI DAN SARAN DEMI TERCIPTANYA

PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BEBAS DARI KKN.

JAKSA“JADIKAN KAMI SAHABAT”

SekianTerima kasih