sosialisasi dan hasil perilaku kerja

20
Hasil Evaluasi Perilaku Kerja Pusat Konsultasi dan Layanan Psikologi Universitas Surabaya

Upload: baguswidikurnianto

Post on 26-Dec-2015

45 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sosialisasi Dan Hasil Perilaku Kerja

TRANSCRIPT

Hasil Evaluasi Perilaku KerjaPusat Konsultasi dan Layanan PsikologiUniversitas Surabaya

1. Sistem Penilaian Perilaku kerja

Sistem penilaian perilaku kerja dilakukan secara objektif, terukur dan akuntabel.

2

No Persyaratan Sifat Pengukuran Perilaku Kerja

1 Objektif Diukur dengan model rater 360 derajat dengan penilaian utama dari atasan, rekan kerja dan/atau bawahan

2 Terukur Setiap penilaian menggunakan instrument yang terukur dengan menggunakan analisis dan kaidah pengukuran perilaku kerja

3 Akuntabel Pengukuran perilaku kerja dapat dipertanggung jawabkan sumber pengukuran, proses pengukuran dan hasil pengukuran yang reliabel dan valid

1. Sistem Penilaian Perilaku kerja

3

No Persyaratan Sifat Pengukuran Perilaku Kerja

4 Partisipatif

Diukur dengan partisipatif dengan semangat untuk assessment bukan untuk judgement. Penilaian kinerja dilakukan secara terbuka dan diukur tidak hanya sekali namun pertiga bulan sehingga nilai akhir yang digunakan adalah rerata nilai akhir. Setiap Pegawai dapat dievaluasi penilaian kinerjanya dan memiliki waktu yang cukup (4 x 3 bulan) untuk memperbaiki atau meningkatkan skor penilaian perilaku kerja

5 Transparan

Penilaian perilaku kerja dilakukan secara terbuka. Instrument yang dipakai telah menggunakan proses sesuai dengan kaidah psikometri dengan mengutamakan validitas dan reabilitas butir instrument pengukuran. Transparansi dilakukan dalam proses penilaian dan hasil penilaian

2. Sumber referensi penilaian aspek perilaku kerja

4

Manajemen waktu (hal. 32)

2. Sumber referensi penilaian aspek perilaku kerja

5

3. Kesesuaian Psikometri Pengukuran perilaku kerja

Integritas_1 0.759Komitmen_

1 0.717 Disiplin_1 0.820Kerjasama_

1 0.752

Integritas_2 0.755Komitmen_

2 0.701 Disiplin_2 0.821Kerjasama_

2 0.754

Integritas_3 0.758Komitmen_

3 0.727 DIsiplin_3 0.825Kerjasama_

3 0.753Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha0.629 0.522 0.76 0.618

Kepemimpinan_1 0.797 Kreativitas_10.65

8 Inisiatif_1 0.741 Motivasi_Berpestasi_1 0.777

Kepemimpinan_2 0.798 Kreativitas_20.68

7 Inisiatif_2 0.757 Motivasi_Berprestasi_2 0.786

Kepemimpinan_3 0.795 Kreativitas_30.64

8 Inisiatif_3 0.740 Motivasi_Berprestasi_3 0.774Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha

0.712 0.368 0.601 0.676Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa validitas konstruk dengan analisis faktor menunjukan semua pengukuran telah valid dengan nilai factor loading >0.550. Reliabilitas secara keseluruhan menunjukkan Pengukuran yang sangat reliabel yaitu 0.92 namun pada aspek kreativitas kurang reliabel. Hal ini dikarenakan jumlah butir yang hanya 3 item.

6

4. Hasil Pengukuran Perilaku Kerja Triwulan 2

7

Rerata skor per aspek perilaku kerja seluruh SKPD

Pada grafik di atas menunjukan skor terendah pada aspek perilaku kerja seluruh SKPD pada aspek kreativitas dan komitmen. Sedang penilaian tertinggi pada aspek disiplin.

8

Tingkat kelulusan perilaku kerja dengan cut off point <76

9

Ranking SKPD1 Satpol PP2 Kec. Karangpilang3 Kec. Gayungan4 Disperindag5 Dishub6 Bag. Perlengkapan7 BKPPM8 Disnaker9 Kec. Mulyorejo

10 Bag. Kesra11 Disbudpar12 DPUBMP13 Barpus14 Kec. Lakarsantri15 Kec. Tambaksari16 Kec. Simokerto17 Dinas Kebakaran18 Kec. Kenjeran19 Kec. Benowo20 Kec. Semampir21 Bappeko22 Kec. Sukolilo23 Kec. Wonocolo24 Kec. Bulak25 Kec. Jambangan

Tingkat kelulusan perilaku kerja dengan cut off point <76

10

Ranking SKPD26 Kec. Asemrowo27 Dinkes28 Kec. Wonokromo29 Bag. Kerjasama30 Dinas Pertanian31 Kec. Genteng32 Kec. Sawahan33 Bakesbangpol Linmas34 Dinas Pendidikan35 Badan Lingkungan Hidup36 BKD37 Kec. Tandes38 DPBT39 Bapemas & KB40 DKP41 Kec. Gunung Anyar42 Kec. Wiyung43 Kec. Tenggilis44 Dinas Koperasi & UMKM45 Kec. Sukomanunggal46 Kec. Pakal47 Kec. Tegalsari48 Kec. Bubutan49 Kec. Gubeng50 DCKTR

Tingkat kelulusan perilaku kerja dengan cut off <76

11

Ranking SKPD

51 Bag. Umum & Protokol52 Bag. Bina Program

53 Dispendukcapil

54 Dispora55 Sekretariat DPRD56 Kec. Dukuh Pakis57 Bag. Hukum58 Bag. Humas

59 Inspektorat

60 Diskominfo61 Kec. Krembangan62 Bag. Ortala63 Kec. Pabean Cantian64 Kantor Ket. Pangan65 Bag. Pemerintahan

66 Bag. Perekonomian

67 Kec. Rungkut68 Kec. Sambikerep69 Dinas Sosial

Perbandingan Penilaian Perilaku Kerja: Atasan, Rekan dan Bawahan

Data seluruh SKPD menunjukan kecenderungan atasan dinilai lebih lebih tinggi sedang rekan kerja dinilai lebih rendah ketimbang bawahan. Namun demikian rerata skor menunjukkan kecenderungan mendekati skor skala 6.

12

Perbandingan Penilaian Perilaku Kerja: Atasan, Rekan dan Bawahan

13

Perbandingan Penilaian Perilaku Kerja: Atasan, Rekan dan Bawahan

Penilaian rater baik atasan, rekan dan bawahan pada dasarnya tidak bermasalah karena nilai standart deviasi masing-masing aitem atau butir pertanyaan kurang dari 2.

memiliki kecenderungan penilaian pada skor 6

14

5. Evaluasi Pengukuran perilaku kerjaMeskipun secara psikometri alat pengukuran

perilaku kerja telah memadai namun demikian pada aspek tertentu (kreativitas dan komitmen) perlu ditingkatkan validitas dan reliabilitasnya.

Terdapat kecenderungan penilaian baik atasan, rekan dan bawahan mendekati skor skala 6 yang menunjukan adanya kecenderungan “faking good” atau model penilaian yang aman.

15

5. Evaluasi Pengukuran perilaku kerjaTingkat kelulusan pada skor dengan cut off 76

menunjukan perbedaan yang mencolok antar SKPD mengingat terdapat SKPD yang rate ketidaklulusan 20-40% hingga ke SKPD yang sama sekali tidak ada yang tidak lulus sama sekali. Harus hati-hati dalam interpretasi hal ini.

16

6. Rekomendasi

Prinsip pengukuran perilaku kerja menggunakan prinsip dalam development centre yang terbuka dan bertujuan untuk memberikan masukan kepada setiap pegawai negeri akan evaluasi penilaian perilaku kerja. Evaluasi bukan nilai akhir melainkan sebagai feedback terhadap pegawai negeri untuk mengubah perilaku kerjanya sesuai dengan standar.

17

6. Rekomendasi

Ancaman mendasar pada pengukuran perilaku kerja adalah “faking good” atau penilaian yang mengarah pada nilai aman yaitu skor 6 menyebabkan reliabilitas dan validitas pengukuran menurun. Secara umum teknik norming yang paling mudah adalah dengan mengambil patokan definisi (norma ideal). Diperlukan waktu serta penilaian berulang-ulang agar penilai dapat mendapat standart penilaian yang tepat.

18

6. Rekomendasi

Penilaian SKPD perlu dikorelasikan dengan penilaian lain misal KPI (Key Performance Indicator) per SKPD. Semestinya terdapat korelasi positif antara nilai perilaku kerja dengan KPI yang dituju sehingga akan nampak jelas SKPD yang memiiki nilai perilaku kerja yang baik juga memiliki KPI atau sebaliknya.

Meningkatkan reliabilitas item dengan menambah item untuk setiap aspek menjadi 4 aitem per aspek dan administrasi penilaian ditambah waktunya agar dapat menilai lebih objektif dan distinktif (berbeda).

19

Terdapat bias penilaian terhadap atasan dengan skor cenderung tinggi namun masih di bawah batas toleransi dengan standart deviasi di bawah 2. Perlu keberanian dari bawahan agar lebih berani menilai secara objektif.

Tindak lanjut dari pengukuran perilaku adalah coaching atau feedback atasan kepada bawahan untuk mendiskusikan aspek perilaku kerja yang dianggap kurang.

6. Rekomendasi20