sop dm

4
KLINIK GRAHA PUGER SEHAT DIABETES MELLITUS Disahkan oleh Direktur Klinik dr. Santoso Gunawan SOP No. Kode : Terbitan : No. Revisi : Tgl. Mulai Berlaku : Halaman : Pengerti an Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf, ginjal dan pembuluh darah. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis DM dan melakukan pengobatan DM. Kebijaka n SK Direktur No : / / /2016 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Klinik Graha Puger Sehat Referens i Permenkes no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, Hal 426 Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa tentang riwayat penyakit sekarang, apakah pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (serng lapar), serta enurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, atau juga bisa disertai keluhan tidak khas meliputi lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, luka yang sulit sembuh, pruritus vulva pada wanita, dan disfungsi ereksi

Upload: chum-mie

Post on 12-Jul-2016

136 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

sop DM disertai dengan diagram alir dapat memudahkan petugas dalam melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan

TRANSCRIPT

Page 1: SOP DM

KLINIK GRAHA PUGER SEHAT

DIABETES MELLITUS Disahkan olehDirektur Klinik

dr. Santoso Gunawan

SOP

No. Kode :

Terbitan :

No. Revisi :

Tgl. Mulai Berlaku

:

Halaman :

Pengertian Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf, ginjal dan pembuluh darah.

Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis DM dan melakukan pengobatan DM.Kebijakan SK Direktur No : / / /2016 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Klinik Graha Puger

SehatReferensi Permenkes no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di

Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, Hal 426

Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa tentang riwayat penyakit sekarang, apakah

pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering

kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (serng lapar), serta enurunan

berat badan yang tidak jelas penyebabnya, atau juga bisa disertai keluhan

tidak khas meliputi lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, luka yang sulit

sembuh, pruritus vulva pada wanita, dan disfungsi ereksi pada pria.

2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, adakah penurunan berat badan,

atau adakah prurirus atau gangren.

3. Petugas melakukan pemeriksaan GDA, atau GDP dan GD2JPP bila

pasien berpuasa, serta pemeriksaan HbA1C

4. Petugas menegakkan diagnosa Diabetes Mellitus bila:

4.1.1 Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + Glukosa darah

sewatu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler). ATAU

4.1.2 Gejala klasik DM + Glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl (darah

kapiler). ATAU

4.1.3 Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa terganggu

Page 2: SOP DM

(TTGO) > 200 mg/Dl. ATAU

4.1.4 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP ulang

≥ 126 mg/dl (darah kapiler). ATAU

4.1.5 HbA1C ≥ 6.5 %, pemeriksaan HbA1C dilakukan hanya apabila

pasien menyetujui.

5. Petugas melakukan evaluasi gizi, evaluasi penyulit DM, evaluasi

perencanaan makan sesuai kebutuhan

6. Petugas memberikan pengobatan DM:

6.1.1 Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari

6.1.2 Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum mkan, 1-2 kali/hari.

6.1.3 Golongan Inhibitor α glukosidase: Acarbose dosis awal 50 mg dosis maksimal 300 mg diberikan 1-3 kali/hari

6.1.4 Insulin : short acting atau long acting7. Petugas memberi edukasi sesuai dengan terapi non farmakologi dan efek

samping obat

Page 3: SOP DM

Diagram Alir

Unit terkait 1. Poli umum

2. Laboratorium

Dokumen Terkait

1. Prosedur pelayanan Klinik Graha Puger Sehat

2. Rekam medis

3. Register harian

Anamnesa

Gejala

klasik DM

DIABETES MELLITUS

GDA 200 mg/dLGDP 126 mg/dL

Tidak

GDA 200 mg/dLGDP 126 mg/dL

Ya

Evaluasi status giziEvaluasi penyulit DMEvaluasi perencanaan makan

sesuai kebutuhan

Edukasi terapi non farmakologis, dan efek

samping obat