social network analysis

15
SOCIAL NETWORK ANALYSIS Diajukan untuk memenuhi Tugas Matakuliah infrastruktur Berkelanjutan Kelas B Oleh : Coryatul Diana Sari Endang Pakaya Kusumaning Ayu 115060600111036 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK

Upload: ayu-maharani

Post on 23-Oct-2015

45 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

method of Social Network Analysis

TRANSCRIPT

Page 1: Social Network Analysis

SOCIAL NETWORK ANALYSISDiajukan untuk memenuhi Tugas Matakuliah infrastruktur Berkelanjutan Kelas B

Oleh :

Coryatul Diana Sari

Endang Pakaya

Kusumaning Ayu 115060600111036

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2013

Page 2: Social Network Analysis

A. Pendahuluan

Social Network Analysis (SNA) dapat dideskripsikan sebagai sebuah studi yang

mempelajari tentang hubungan manusia dengan memanfaatkan teori graf. (Tsvetovat &

Kouznetsov, 2011, hal 1). Dengan pemanfaatan teori graf ini membuat SNA mampu

memeriksa struktur dari hubungan sosial dalam suatu kelompok untuk mengungkap

hubungan informal antar individu.

Pada social network, individu atau orang digambarkan sebagai nodes atau titik,

sedangkan relasi yang terjadi antar individu disebut dengan edges atau links. Pada dasarnya

sebuah jaringan sosial adalah sebuah peta yang terdiri atas banyak orang dimana di dalamnya

terdapat relasi antar individunya. Berikut adalah contoh pemetaan graf dari sebuah jaringan

sosial.

Berikut merupakan rumus perhitungan Social Network Analysis (SNA) yang

digunakann dalam tugas ini.

1. Inclusiveness mengacu pada jumlah titik yang terhubung yang disertakan dalam

berbagai bagian yang terhubung dari grafik.

2. Derajat sebuah titik adalah ukuran numerik dari ukuran tetangganya.

3. Grafik yang diarahkan mempunyai matriks asimetris dimana jalur diarahkan dari

A ke B belum tentu diarahkan jalur timbal balik dari B ke A.

4. Centrality adalah ukuran dari pentingnya sebuah node dalam menyediakan

konektivitas (untuk menjembatani) ke node lain dalam jaringan yang merupakan

ukuran dari kontribusi pentingnya posisi jaringan, pengaruh, keunggulan seorang

aktor dalam jaringan.

a. Local Centrality Absolute

inclusiveness=(n−n0)

n

Density of indirected graph= 2 ln (n−1)

Density of indirected graph= ln (n−1)

LocalCentrality Absolute=hanyamenlihat dari deraajat node

Page 3: Social Network Analysis

b. Local Centrality Relative

5. Global centrality a node

B. Studi Kasus

Pada studi kasus ini, peneliti ingin membandingkan kerapatan serta keaktifan dari

beberapa lembaga dari tiga dusun, yaitu Dusun 1, Dusun 2 dan Dusun 3 dengan

menggunakan metode Sosial Network Analysis. Di mana pada studi kasus ini peneliti ingin

memfokuskan kepada siapa anggota yang paling berpengaruh dan paling aktif di dalam

kelembagaan tersebut pada masing-masing dusun.

Pada studi kasus ini mengambil sampling 8 orang yang mengikuti masing-masing

lembaga dusun. Kelembagaan dusun disimbolkan sebagai berikut :

A. Lembaga Wslik

B. Lembaga PDAM

C. Lembaga Gapoktan

D. Lembaga PKK

E. Lembaga Religious

F. Lembaga BPD

Berikut merupakan data keanggotaan kelembagaan dari masing-masing dusun.

1. Dusun 1

Tabel 1.1 Keikutsertaan Anggota pada Masing-masing Kelembagaan

Wslik PDAM Gapoktan PKK Religious BPDTingkat

partisipasi

1 1 0 1 1 1 0 4

2 0 1 1 0 1 1 4

3 1 1 1 1 0 1 5

4 1 0 0 1 1 1 4

5 1 0 0 0 1 1 3

6 0 1 1 1 1 1 5

7 1 0 0 1 0 1 3

8 1 0 0 0 1 1 3

LC relative=rasio antaratingkat koneksi ke jumlahnode mengecualikannode itu sendiri

Global centrality= jumlah dari semua jarak dari simpultersebut kesemua jaringan

Page 4: Social Network Analysis

Rata-rata tingkat partisipasi masyarakat yaitu mengikuti 4 kegiatan dari

keseluruhan lembaga yang ada.

Page 5: Social Network Analysis

Tabel 1.2 Kerapatan masing-masing Anggota1 2 3 4 5 6 7 8

1 0 2 3 3 2 3 2 2

2 2 0 3 2 2 4 1 2

3 3 3 0 3 2 4 3 2

4 3 2 3 0 3 3 3 3

5 2 2 2 3 0 2 2 3

6 3 4 4 3 2 0 2 1

7 2 1 3 3 2 2 0 2

8 2 2 2 3 3 1 2 0

Hasil data pada tabel di atas diolah dengan menggunakan software AGNA 2.1.1

sehingga akan menghasilkan gambar yang terdiri dari node-nodes yang

dihubungkan oleh garis, dimana gambar tersebut melambangkan kerapatan

hubungan dari masing-masing anggota.

Gambar 1.1 Keterkaitan Nodes pada Dusun 1

2. Dusun 2

Tabel 1.3 Keikutsertaan Anggota pada Masing-masing Kelembagaan

Wslik PDAM Gapoktan PKK ReligiousBPD

TingkatPartisipasi

1 1 0 1 0 1 0 3

2 0 1 0 1 1 1 4

3 0 1 1 0 1 1 4

4 0 1 1 0 0 0 2

5 1 0 0 1 0 1 3

6 1 0 1 0 1 1 4

7 0 1 1 0 0 0 2

8 1 0 0 1 0 1 3

Page 6: Social Network Analysis

Rata-rata tingkat partisipasi masyarakat yaitu mengikuti 3 kegiatan dari

keseluruhan lembaga yang ada.

Tabel 1.4 Kerapatan masing-masing Anggota1 2 3 4 5 6 7 8

1 0 1 2 1 1 3 1 1

2 1 0 3 1 2 2 1 2

3 2 3 0 2 1 3 2 1

4 1 1 2 0 0 1 2 0

5 1 2 1 0 0 2 0 2

6 3 2 3 1 2 0 1 2

7 1 1 2 2 0 1 0 0

8 1 2 1 0 2 2 0 0

Hasil data pada tabel di atas diolah dengan menggunakan software AGNA 2.1.1

sehingga akan menghasilkan gambar yang terdiri dari node-nodes yang

dihubungkan oleh garis, dimana gambar tersebut melambangkan kerapatan

hubungan dari masing-masing anggota.

Gambar 1.2 Keterkaitan Nodes pada Dusun 2

3. Dusun 3Tabel 1.5 Keikutsertaan Anggota pada Masing-masing Kelembagaan

Wslik PDAM Gapoktan PKK ReligiousBPD

TingkatPartisipasi

1 0 1 0 0 1 1 3

2 0 1 1 1 1 0 4

3 1 0 1 1 0 1 4

4 1 1 0 1 0 0 3

5 1 0 0 1 1 1 4

6 0 1 1 1 1 0 4

7 1 0 1 0 1 0 3

8 0 0 1 0 0 0 1

Page 7: Social Network Analysis

Rata-rata tingkat partisipasi masyarakat yaitu mengikuti 3 kegiatan dari

keseluruhan lembaga yang ada.

Tabel 1.6 Kerapatan masing-masing Anggota1 2 3 4 5 6 7 8

1 0 2 2 0 2 2 1 0

2 2 0 2 2 2 4 2 1

3 2 2 0 2 3 2 2 1

4 0 2 2 0 2 2 1 1

5 2 2 3 2 0 2 2 0

6 2 4 2 2 2 0 2 1

7 1 2 2 1 2 2 0 1

8 0 1 1 1 0 1 1 0

Hasil data pada tabel di atas diolah dengan menggunakan software AGNA 2.1.1

sehingga akan menghasilkan gambar yang terdiri dari node-nodes yang

dihubungkan oleh garis, dimana gambar tersebut melambangkan kerapatan

hubungan dari masing-masing anggota.

Gambar 1.3 Keterkaitan Nodes pada Dusun 3

Page 8: Social Network Analysis

C. Pembahasan

Berikut perbandingan hasil Social Network Analysis pada ketiga dusun:

Tabel 1.7 SNA perbandingan HasilDusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Gambar nodes

Number of connected nodes 8 8 7Inclusiveness 1 1 0,86Sum of Degrees 54 28 36Number of lines 27 14 18Density of indirected graph 0,96 0,5 0,64Density of directed graph 8 8 7

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa peran kelembagaan yang paling baik

adalah di Dusun 1 dengan density of indirected graph tertinggi yaitu 0,96. Hal ini

menggambarkan bahwa kelembagaan di Dusun 1 memiliki kerapatan paling tinggi

sehingga banyak diikuti oleh anggota dan intensitas saling bertemunya para anggota

juga tinggi. Kemudian kerapatan kelembagaan tertinggi kedua adalah Dusun 3

kemudian yang paling rendah adalah Dusun 2.

Tabel 1.8 Centrality Dusun 1

1 2 3 4 5 6 7 8Local Centrality

Absolute 4 6 6 4 6 6 4 6Relative 0,57 0,86 0,86 0,57 0,86 0,86 0,57 0,86

Global Centrality 6818 6643 6662 6720 6720 6719 6719 6719

Page 9: Social Network Analysis

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada local centrality, anggota yang

menjadi “star” atau yang paling berpengaruh dan memiliki hubungan terbanyak dengan

anggota lain adalah anggota nomor 2,3,5, dan 6, sedangkan pada global centrality, anggota

yang menjadi “star” adalah anggota nomor 1.

Tabel 1.9 Centrality Dusun 2

1 2 3 4 5 6 7 8Local Centrality

Absolute 2 4 5 2 3 4 2 3Relative 0,28 0,57 0,71 0,28 0,42 0,57 0,28 0,42

Global Centrality 431 606 661 537 638 707 422 654

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada local centrality, anggota yang

menjadi “star” atau yang paling berpengaruh dan memiliki hubungan terbanyak dengan

anggota lain adalah anggota nomor 3, sedangkan pada global centrality, anggota yang

menjadi “star” adalah anggota nomor 6.

Page 10: Social Network Analysis

Tabel 1.10 Centrality Dusun 3

1 2 3 4 5 6 7 8Local Centrality

Absolute 4 6 6 4 6 7 4 0Relative 0,57 0,86 0,86 0,57 0,86 1,00 0,57 0

Global Centrality 3307 3343 3343 3109 3179 3361 2993 3307

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada local centrality dan global

centrality, anggota yang menjadi “star” adalah anggota nomor 6.

D. Kesimpulan

Anggota lembaga yang memiliki banyak korelasi atau “link” yaitu anggota nomor 1

pada dusun 1, anggota nomor 6 pada dusun 2, dan anggota nomor 6 pada dusun 3. Jika

dikaitkan dengan tingkat partisipisinya, partisipasi anggota nomor 1 pada dusun 3, anggota

nomor 6 pada dusun 2, dan anggota nomor 6 pada dusun 3 masing-masing memiliki tingkat

partisipasi yang tinggi, yaitu sejumlah 4.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin banyak korelasi yang dibuat oleh seseorang,

semakin tinggi pula tingkat partisipasinya dalam suatu lembaga, begitupun sebaliknya.