soal keuangan negara

2
1. Konsep keuangan Negara /Pemahaman anda 2. Masalah keuangan Negara contoh transparansi 3. Contoh masalah dilapangan Jawab 1. Pemahaman tentang konsep dasar keuangan Negara antara pejabat public dengan penegak hukum dan masyarakat bisa jadi memiliki berada dalam persepsi berbeda. Pendekatan yang digunakan dalam merumuskan keuangan Negara pada undang-undang Nomor 17 tahun 2003 saat ini adalah dari sisi objek, subjek, proses dan tujuan. Dari sisi objek, yang dimaksud dengan keuangan Negara meliputi semua hak dan kewajiban Negara yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiscal, moneter dan pengelolaan kekayaan Negara yang dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun barang yang dapat dijadikan milik Negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. 2. Masalah keuangan Negara : Intervensi hak budget DPRD terlalu kuat Intervensi hak budget DPRD yang terlalu kuat dimana anggota DPRD sering mengusulkan kegiatab-kegiatan yang menyimpang jauh dari usulan masyarakat yang dihasilkan dalam Musrenbang. Jadwal reses DPRD dengan proses Musrenbang yang tidak match misalnya Musrenbang sudah dilakukan, baru DPRD reses mengakibatkan banyak usulan DPRD yang kemudian muncul dan merubah hasil Musrenbang. Intervensi legislative ini kemungkinan didasari motif politis yakni kepentingan untuk mencari dukungan konstituen sehingga anggota DPRD berperan seperti sinterklas yang membagi-bagu proyek. Selain itu ada kemungkinan juga didasari motif ekonomis yakni membuat proyek untuk mendapatkan tambahan income bagi pribadi atau

Upload: reddy-juliardi

Post on 06-Feb-2016

35 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ihhgfidgd

TRANSCRIPT

Page 1: soal keuangan negara

1. Konsep keuangan Negara /Pemahaman anda2. Masalah keuangan Negara contoh transparansi3. Contoh masalah dilapangan

Jawab1. Pemahaman tentang konsep dasar keuangan Negara antara pejabat public dengan

penegak hukum dan masyarakat bisa jadi memiliki berada dalam persepsi berbeda.Pendekatan yang digunakan dalam merumuskan keuangan Negara pada undang-undang Nomor 17 tahun 2003 saat ini adalah dari sisi objek, subjek, proses dan tujuan. Dari sisi objek, yang dimaksud dengan keuangan Negara meliputi semua hak dan kewajiban Negara yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiscal, moneter dan pengelolaan kekayaan Negara yang dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun barang yang dapat dijadikan milik Negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

2. Masalah keuangan Negara : Intervensi hak budget DPRD terlalu kuatIntervensi hak budget DPRD yang terlalu kuat dimana anggota DPRD sering mengusulkan kegiatab-kegiatan yang menyimpang jauh dari usulan masyarakat yang dihasilkan dalam Musrenbang. Jadwal reses DPRD dengan proses Musrenbang yang tidak match misalnya Musrenbang sudah dilakukan, baru DPRD reses mengakibatkan banyak usulan DPRD yang kemudian muncul dan merubah hasil Musrenbang. Intervensi legislative ini kemungkinan didasari motif politis yakni kepentingan untuk mencari dukungan konstituen sehingga anggota DPRD berperan seperti sinterklas yang membagi-bagu proyek. Selain itu ada kemungkinan juga didasari motif ekonomis yakni membuat proyek untuk mendapatkan tambahan income bagi pribadi atau kelompoknya dengan mengharap bisa intervensi dalam aspek pengadaan barang (procurement) atau pelaksanaan kegiatan .

3. Contoh kasus nyata: disebuah desa di daerah masyarakat dan pemerintah mengidentifikasi bahwa rendahnya pengetahuan masyarakat disebabkan tidak adanya fasilitas sumber bacaan di wilayah itu. Sebagai solusinya mereka kemudian mengusulkan untuk dibangunkan “gedung perpustakaan”. Ternyata setelah gedung perpustakaan dibangun, sampai beberapa tahun berikutnya perpustakaan tersebut tidak pernah berfungsi bahkan kemudian dijadikan Posko Pemilu. Mengapa demikian? Hal itu terjadi karena mereka hanya berpikir soal membangun gedung, tetapi lupa berpikir dan mengusulkan bagaimana menyediakan buku/bahan bacaan untuk perpustakaan itu, lupa mengusulkan kepengurusan untuk mengelola perpustakaan itu dll. Kondisi seperti diatas mungkin tidak akan terjadi kalau mereka berpikir dulu soal “outcome” misalnya meningkatkan minat baca 50% warga masyarakat. Dari outcome tersebut nantinya bisa diidentifikasi output yang diperlukan misalnya: adanya gedung perpustakaan, buku atau

Page 2: soal keuangan negara

bahan bacaan, tenaga pengelola perpustakaan , kesadaran masyarakat untuk datang ke perpustakaan dll.