s/n - courseware.nus.edu.sgbip/bulletin/bi4/lab3202_bulletin... · hidup. saya percaya bahwa cinta...

38

Upload: phamdieu

Post on 06-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan
Page 2: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

2

S/N

Daftar Isi

Bagian Penulis No. halaman

1. Prakata - 3

2. Kumpul Kebo

Tay ShengWei Laura 5

Brandon Albert Lim 6

Quek Yen Lin Jeffrey 7

Lim Yinfang Jacinta 8

3. Orang Tionghoa di

Indonesia

Tay Ching Yee 12

Ho Jia Le Larissa 13

Wee Feng Yi 15

Sarah Tan Ya Ling 17

4. Ayo kita pergi ke

Batam lagi!

Brandon Albert Lim

Lim Yinfang Jacinta

Tay Ching Yee

Wee Feng Yi

21

Ho Jia Le Larissa

Quek Yen Lin Jeffrey

Sarah Tan Ya Ling

Tay Shengwei Laura

29

Page 3: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

3

Buletin ini adalah kumpulan pengalaman dan pelajaran kami di kelas

Bahasa Indonesia 4. Bahasa yang kami pakai di BI4 memang lebih sulit

daripada bahasa yang dipakai di tiga tingkat sebelumnya. Meskipun

demikian, kami berangsur-angsur dapat belajar cara untuk menangani

berbagai bacaan yang termasuk cerpen dan artikel-artikel dari koran. Oleh

karenanya, kemampuan kami untuk berinteraksi dengan orang asli Indonesia

dapat meningkat.

Prakata

Selain itu, kami juga dapat mengenal teman-teman kami secara lebih

dalam di kelas BI4 karena di setiap kelas, kami diminta untuk membagi

pendapat dan perasaan kami mengenai bermacam-macam isu yang kami

diskusikan, contohnya aborsi, wanita karier, gaya hidup, dan metode

pengajaran.

Saat kami mulai menyadari pengetahuan dan kemampuan kami untuk

berbahasa Indonesia telah meningkat, kami sesungguhnya merasa bahwa

keputusan kami untuk masuk ke kelas BI4 memang adalah keputusan yang

benar. Waktu yang kami habiskan bersama-sama di kelas BI4 sama sekali

tidak sia-sia. Walaupun kami hanya bertemu tiga kali seminggu dan

semester ini cepat berakhir, pengalaman kami di kelas Bahasa Indonesia

masih penuh dengan persahabatan dan tawa.

Yang penting, kami ingin menucapkan banyak terima kasih kepada Ibu

Johanna dan Ibu Lucia - dosen kami yang sangat sabar dan lucu. Terima

kasih atas semua pelajaran yang Anda berikan, dan atas juga kenangan-

kenangan yang kita ciptakan bersama-sama di BI4! Semoga menikmati

buletin ini!

Page 4: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

4

Page 5: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

5

Penulis: Tay ShengWei Laura

Sesudah membaca surat yang berjudul ‘Time to Replace Marriage with a

Cohabitation Contract’, saya tidak setuju dengan pendapat penulis. Meskipun pendapat

saya berbeda dengan pendapat penulisnya, saya masih merasa suratnya sangat menarik

karena isinya memicu saya memulai memikirkan persoalan ini. Dalam esei ini, saya akan

memberikan tiga alasan yang menjelaskan pendapat saya bahwa pernikahan lebih baik

daripada kumpul kebo.

Pertama-tama, menurut saya, pernikahan adalah sesuatu hal yang kudus.

Pernikahan adalah suatu perayaan tentang perpaduan seorang lelaki dan perempuan.

Karena itu, pernikahan berarti komitmen atau tanggung jawab pada pasangan sepanjang

hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan

berubah terutama setelah berhubungan sudah lama, semua kelemahan dan kebiasaan

yang jelek dari pasangan pelahan-lahan mulai timbul. Karena ini adalah watah dasar

manusia, hubungan pasangan tidak bisa melulu tergantung pada perasaan atau emosi

saja. Salah satu syarat agar hubungan menjadi suskes dan abadi adalah komitmen.

Dengan kumpul kebo, kemungkinan besar pasangan akan diganti seperti baju, karena ini

dianggap sebagai kontrak saja dan tidak kudus kalau dibandingan dengan pernikahan,

jadi tidak perlu komitmen. Selain itu, saya tidak setuju dengan penulisya yang

mengatakan bahwa pernikahan tidak ada keuntungnya untuk pria atau tujuan pernikahan

adalah tentang pria mencari nafkah untuk kebutuhan hidup istrinya. Sebaliknya,

pernikahan adalah penting dan diperlukan komitmen, sebagai perlindungan untuk saling

menemani selama perjalanan hidup.

Kedua, pernikahan adalah tempat yang aman untuk manusia menikmati

perkelaminan. Saya percaya bahwa perkelaminan adalah salah satu cara untuk

mengungkapkan cinta dalam pernikahan. Dengan ini, nafsu bersetubuh dari dasar pria

juga diciptakan untuk menghargai istrinya dalam hidup perkawinan. Jadi, saya tidak setuju

mengijinkan kumpul kebo. Kalau begitu, ini bermaksud melintasi batas dari pernikahan

supaya pria bisa memenuhi nafsu saja dan tindakan ini tidak adil pada wanita. Lagipula,

cara ini akan meningkatkan resiko mendapat penyakit kelamin. Akitbatnya, kumpul kebo

mendukung anggapan bahwa wanita dianggap sebagai simbol atau sarana untuk

memenuhi nafsu saja dan bukan sebagai wanita yang membutuhkan pasangan untuk

melindungi dan mengasihi dia.

Page 6: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

6

Pada akhirnya, pernikahan membawa kebaikan untuk keluarga, terutama setelah

anak-anak dilahirkan. Kalau diijinkan kumpul kebo, ini tidak hanya bermaksud bahwa bisa

mengganti pasangan tapi barangkali juga bisa ada beberapa perselingkuhan sambil

punya pasangan. Dengan begitu, kumpul kebo akan menimbulkan kecemburuan dan

kekhawatiran waktu istrinya merasa gersang tanpa kasih dan perhatian dari suami.

Permasalahan ini akan merusak keutuhan dan kualitas rumah tangga. Selain itu, juga

menyebabkan pengaruh yang buruk pada anak anak.

Pendek kata, saya tidak setuju mengijinkan kumpul kebo menggantikan

pernikahan. Menurut pendapat saya pribadi, kumpul kebo akan merupakan salah satu

bentuk kekerasan terhadap wanita. Selain itu, ini juga menimbulkan banyak

permasalahan, bukan hanya masalah secara psikologi, tetapi juga ada yang namanya

masalah secara fisik dan ekonomi.

--

Penulis: Brandon Albert Lim

Artikel ini ditulis oleh Mr. Wilson Wong, seorang pria berumur setengah tua. Pak

Wong itu terkejut menemukan banyak teman laki-laki dia yang mempunyai hubungan

gelap setelah bersuami. Teman itu juga tidak ada berniat untuk minta bercerai. Jadi, Pak

Wong merasa bahwa tindakan pernikahan sekarang sudah ketinggalan jaman; malah, kita

seharusnya praktek ‘kumpol kebo’. Menurut Pak Wong, manfaat praktek ‘kumpul kebo’

adalah kalau seorang memutuskan kontrak itu, akibatnya akan kurang berat. Lagipula,

Pak Wong meneruskan, karena dewasa ini perempuan telah lebih independen dan kaya,

mengapa masih perlu dilindungi oleh ‘kontrak pernikahan’?

Saya terkejut setelah membaca artikel ini. Pada prinsipnya, saya betul-betul kurang

setuju saran Pak Wong untuk mengganti pernikahan dengan kontrak ‘kumpol kebo’.

Pendapat saya adalah pernikahan pada akhirnya merupakan janji suci antara suami istri

berdua, lagipula mereka juga tidak dipaksa menikah, betul? Karena itu, tanggung jawab

mereka berdua adalah menghormati pernikahan sebaik mungkin, terutama jika mereka

mempunyai anak-anak.

Page 7: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

7

Selain itu, saya juga tidak begitu percaya pernyataan penulis bahwa laki-laki selalu

kalah dalam pernikahan (kata-kata penulis dalam Bahasa Inggeris: “men always lose out

in marriage”). Sementara laki-laki semua pasti berbagi harta dan kekayaan mereka

dengan istri-istrinya, kita seharusnya jangan lupa koin selalu ada dua pihak. Intinya, laki-

laki juga bisa mendapatkan keuntungan dari pernikahan, terutama kalau istrinya ada

kedudukan karier tinggi atau penghasilan lebih daripada suami. Situasi seperti itu semakin

nyata hari ini karena perempuan sekarang sudah memiliki pendidikan dan kesempatan

karier sama dengan laki-laki.

Lagipula, sementara saya tidak memaafkan orang berselingkuh dalam pernikahan,

saya merasa tidak adil untuk menganggap bahwa laki-lakinya selalu sebagai orang

pezina dalam hubungan mereka. Sebagai seorang laki-laki, saya bermaksud menjelaskan

bahwa teman Pak Wong sudah salah menggambarkan kaum laki-laki semua!

Pada akhirnya, bahkan jika masyarakat telah berubah waktu ini, alasan utama

mengapa orang menikah – untuk menghabiskan sisa kehidupan dengan orang yang

dicintai – masih sama. Jadi, menghapuskan pernikahan, atau lebih buruk, menggantikan

dia dengan kontrak ‘kumpol kebo’, merupakan langkah yang sangat salah. Meskipun

teman-teman Pak Wong menikmati obrolan penyesalan mengenai pernikahan mereka,

pendapat saya lebih bermanfaat kalau mereka menggunakan waktu untuk membicarakan

bagaimana memperbaiki pernikahan mereka.

--

Penulis: Quek Yen Lin Jeffrey

Saya kurang setuju dengan bacaan ini yang mengusulkan ide “kumpul kebo”.

“Kumpul kebo” adalah tindakan antara wanita dan laki-laki hidup bersama tanpa menikah.

Ide ini mungkin berasal dari pikiran Barat, karena menurut tradisi Asia, seorang laki-laki

dan pacarnya tidak boleh tinggal bersama sebelum menikah. Tetapi karena globalisasi,

akhir-akhir ini, semakin banyak pasangan berkumpul kebo. Walau begini, masih tetap ada

beberapa orang Asia yang berpikiran konservatif, terutama di kalangan tua. Pikiran saya

juga begitu.

Page 8: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

8

Saya setuju dengan penulis bahwa perempuan-perempuan jaman ini cukup bisa

menjaga diri sendiri, jadi mereka tidak lagi perlu dilindungi laki-laki. Tetapi, bagaimanapun

kohabitasi tidak bisa menggantikan pernikahan karena upacara ini menunjukkan

komitmen antara pasangan, jadi perselingkuhan itu salah. Lagipula, pernikahan

mengijinkan tindakan-tindakan yang sebenarnya dianggap tidak pantas bagi pasangan

yang belum menikah, terutama seks. Paling penting, pernikahan juga mengakui

hubungan mereka di dalam keluarga besar mereka. Demikian pula, wanita dan laki-laki

pasti akan menghormati perjanjian pernikahan itu dan hubungan mereka tidak akan

hancur dengan mudah.

Jika kumpul kebo menjadi norma masyarakat, pasti akan ada lebih banyak

masalah daripada sekarang. Misalnya, hubungan pria dan wanita mungkin tidak akan lagi

berkembang dari komitmen, melainkan dari seks, karena inilah dasar manusia apabila

tidak dilarang. Akibatnya masalah lain akan muncul, misalnya penyakit AIDS menyebar

luas dan keluarga-keluarga yang akan terpisah karena tindakan yang tidak

bertanggungjawab. Anak-anak yang dilahirkan keluarga tersebut akan mengalami

ketidakbahagiaan dan kesepian. Kalaupun pasangan itu bertanggungjawab, pasangan itu

mungkin belum siap untuk mendukung bayi baru mereka, karena mereka belum

memutuskan untuk mendirikan sebuah keluarga.

Pada akhirnya, seperti perceraian, kohabitasi juga menghadapi masalah yang

berkaitan dengan hak, yaitu harta peninggalan dan pemeliharaan. Problem harta

peninggalan mungkin tidak separah problem pemeliharaan, karena pembagian harta bisa

ditentukan dengan surat warisan atau peraturan hukum, sedangkan pemeliharaan hanya

bisa ditentukan di pengadilan.

Sudah cukup masalah di dunia ini, jadi lebih baik kalau kohabitasi tidak akan

menjadi lebih luas.

--

Penulis: Lim Yinfang Jacinta

Sesudah saya membaca artikel “Time to replace marriage with a cohabitation

contract” di surat kabar “TODAY”, saya merasa marah. Saya ingin mengirimkan Wilson

Wong kepadad IMH. Wilson Wong mengatakan banyak gila hal-hal di surat ini. Pendapat

dia tidak hanya untuk saya, tapi juga untuk masyarakat di Singapura. Saya juga sangat

Page 9: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

9

marah bagaimana surat kabar “TODAY” bisa menerbitkan surat Wilson Wong. Kalau

semua laki-laki di Singapura piker sama seperti Wilson Wong, semua perempuan lebih

baik tidak menikah! Mengapa saya marah-marah tentang surat Wilson Wong?

Pertama-tama, Wilson Wong memberikan pendapat yang adalah nnormal untuk

laki-laki penipu. Wilson Wong memberikan beberapa faktor mengapa itu adalah normal

untuk laki-laki yang menipu. Contoh: pengusaha, teman-teman dia. Satu faktor yang

Wilson Wong berikan adalah sesudah istri melahirkan, istri akan keilangan dorongan

seksual mereka, jadi suami harus mencari perempuan yang lain untuk aktifitas seksual.

Dia mengatakan laki-laki memiliki dorongan seks yang lebih tinggi. Faktor yang lain yang

Wilson Wong berikan adalah sesudah istri melahirkan, istri akan menhadi lebih gemuk

dank arena istri harus jaga anak-anak, dia ada kurang waktu untuk suami. Wilson Wong

sendiri bertanya, “so, is this an excuse for men to stray?”

Sebelum saya memberikan faktor yang dia katakan, saya akan jawab pertanyaan itu

“is this an excuse for men to stray?” Saya seratus persen tidak setuju. Ketika perempuan

dan laki-laki menjadi istri dan suami, itu berarti mereka seduah memiliki janji. Pernikahan

adalah janji tentang bagaimana saumi dan istri harus cinta dan mengurus sampai mereka

mati. Wilson Wong dan teman teman dia adalah suami. Kalau mereka tidak cinta istri,

mengapa mereka mau menikah? Kalau mereka menipu karena istri menjadi lebih gemuk

atau istri tidak ada waktu untuk mereka karena istri harus menjaga anak-anak, cinta

mereka di mana? Kalau suami mencari perempuan yang lain karena istri menjadi lebih

gemuk, saya merasa saumi tidak benar-benar mencintai istri.

Wilson Wong mengatakan pengusaha teman-teman dia tidak punya niat untuk

mengajukan cerai meskipun mereka membohongi istri-instrinya. Mereka merasa mereka

ada hak ke mencari perempuan yang lain dan masih mau ada istri. Ini adalah mentalitas

orang serakah. Wilson Wong dan teman-teman dia menolak model tradisional yang

prempuan dan laki-laki harus menikah tapi Wilson Wong mau mengusulkan “kumpul

kebo” sebagai solusi. Saya merasa “kumpul kebo” adalah alasan untuk laki-laki. Kalau

laki-laki memiliki “kempul kebo” dan tidak mau menikah, itu berarti laki laki mau

pengurangi komitmen. Mengapa perempuan di masyarakat harus mentolerir laki-laki

semacam ini?

Saya akan selalu lebih suka model tradisional. Kalau perempuan dan laki laki saling

mencintai, mereka didorong untuk menikah. Sesudah menikah, laki-laki atau perempuan

Page 10: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

10

harus tidak menipu. Wilson Wong harus jangan lupa laki-laki di masyarakat tidak hanya

ada dia teman-teman dia. Masyarakat masih ada laki-laki baik yang tidak berzinah da

nada keluarga bahagia. Penulis di artikel. Wilson Wong jelas memiliki masalah moral. Dia

dan teman-teman dia adalah egois dan tidak ada control diri. Tapi Wilson Wong bukan

wakil dari semua laki-laki di masyarakat, mungkin masyarakat masih ada harapan.

--

Page 11: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

11

Page 12: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

12

Penulis: Tay Ching Yee

Sejak jaman Orde Baru (1965) yang dijalankan oleh pimpinan Indonesia Soeharto,

semua sekolah Cina harus ditutup, orang Indonesia harus ada nama Indonesia, dan

mereka tidak boleh merayakan upacara seperti Tahun Baru Cina. Kebijaksanaan ini

membuat orang Tionghoa generasi muda menjadi lebih Indonesia dan masyarakat

Tionghoa di Indonesia makin bercorak Indonesia.

Saya mewawancarai Ibu C, dia adalah orang Tionghoa yang berasal dari

Indonesia. Menurut dia, waktu Orde baru masih dipaksakan, dia masih kecil. Jadi orang

tua dia sangat melindungi dia dan dia tidak pernah merasa sedih bahwah dia adalah

orang Tionghoa yang tinggal di Indonesia. Dia bahkan bisa berteman dengan orang

pribumi di sana. Ibu C bilang, dia pikir tidak ada banyak perbedaan dengan penduduk

pribumi karena semuanya orang Indonesia dan dulu, di lingkungan tempat dia tinggal dia

bisa mempunyai hubungan yang baik antara Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga

Negara Asing (WNA). Ibu ini menambahkan bahwa proses pembauran itu diperlukan dan

mereka harus terbiasa, dan tidak boleh punya pikiran bahwa ada perbedaan antara WNI

dan WNA. Semua orang harus hidup bersama dengan rukun dan damai. Semua orang

harush saling menghormati. Ibu juga bilang, kakak dia menikah dengan orang pribumi

Indonesia, dan tidak ada masalah. Jadi saya pikir benar bisa ada hubungan yang baik

antara orang pribumi dan orang Cina.

Ibu C juga mengatakan bahwa dulu orang tua dia tidak mengajar dia bahasa Cina

untuk melindungi dia. Jadi Ibu C tidak bisa berbahasa Cina, tapi anak-anaknya bisa

belajar bahasa Cina di Singapura. Sebaliknya, Ibu C mengajar anak-anaknya bahasa

Indonesia supaya mereka tidak lupa bagaimana berbahasa Indonesia.

Ibu C pindah ke Singapura pada tahun 2001. Pada masa itu, Goes Doer

Abdurahman Wahid menjadi presiden dan dia memperbolehkan masyarakat Tionghoa

merayakan upacara agama seperti Tahun Baru Cina, Festival Kue Bulan, bahkan boleh

ada pertunjukkan tari singa dan berbahasa Cina. Ibu C juga bilang, situasi sekarang

sudah lebih baik daripada dulu. Status orang Tionghoa sudah menjadi lebih baik di

Indonesia. Ibu mengatakan dia mengharapkan bahwa situasi ini bisa terus berlangsung

dan menjadi lebih baik.

Page 13: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

13

Saya pikir karena situasi telah membaik, status orang Tionghoa di indonesa sudah

dinaikkan dan bisa hidup seperti orang pribumi. Mereka juga bisa merayakan semua

festival yang dirayakan oleh orang Cina di negara-negara yang lain. Tapi saya pikir kalau

orang Tionghoa tinggal di Singapura, mereka akan ada kesempatan yang sama dengan

orang Singapura karena pemerintah Singapura menerima dengan senang hati orang

asing yang berbakat. Di Singapura, anak-anak sejak kecil sudah belajar untuk saling

menghormati tanpa memandang bangsa atau agama. Jadi di Singapura, warga negara

Singapura dan warga Negara asing akan saling bergaul dengan rukun dan damai.

Pada akhirnya, saya mengharap bahwa masa depan orang Tionghoa akan menjadi

lebih baik, karena tradisi-tradisi dan identitas yang orang Cina ada harus diteruskan.

Kalau tidak, akan kasihan sekali.

--

Penulis: Ho Jia Le Larissa

Sejak jaman Orde Baru pada tahun 1965, semua sekolah Cina harus ditutup, surat

kabar Cina dan semua organisasi Cina pun harus ditutup. Maka masa itu tidak mudah

untuk orang Cina Indonesia karena ada banyak peraturan yang mereka harus

turuti.Misalnya, Warga Negara Indonesia dan keturunannya harus punya nama Indonesia.

Jadi, banyak WNI keturunan orang Tionghoa harus ganti nama. Dan lagi, masa itu

mereka tidak bisa belajar di sekolah Cina atau merayakan Tahun Baru Cina.

Melalui mewawancarai orang Cina Indonesia saya menyadari lebih banyak tentang

proses pembauran ini alias Indonesianisasi. Waktu Soeharto adalah pemimpin Indonesia

dia menjalankan politik pembauran ini untuk mempersatukan warga negara Indonesia dan

untuk masyarakat Tionghoa di Indonesia makin becorak Indonesia.

Ibu yang saya wawancarai merasa proses pembauran ini perlu dan penting untuk

WNI saling mengerti sama satu lain. Walaupun dia orang Cina Indonesia, dia tidak perlu

ganti nama dan dia bilang proses pembauran ini tidak mempersulitkan kehidupannya.

Soalnya, sejak dilahirkan, dia sudah punya nama Indonesia bukan nama Cina. Lagipula,

keluarganya tidak berbahasa Cina. Jadi tidak ada masalah untuk adaptasi dengan

peraturan-peraturannya. Dia juga bilang proses pembauran tidak menghentikan orang di

Indonesia merayakan tahun baru cina sama sekali cuma tidak boleh ada perayaan yang

besar. Keluhannya hanya karena Soeharto ingin menghilangkan perbedaan, dia terus

Page 14: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

14

menerus mendorong WNI untuk pembauran, pembauran, pembauran, akibatnya

perbedaan antara orang cina Indonesia dan pribumi Indonesia makin jelas.

Saya pikir selama proses pembauran ini, pasti ada orang tionghoa yang tidak

setuju dengan kebijakan Soeharto tapi mereka tidak punya kuasa untuk berubah proses

ini. Maka berangsur-angsur budaya orang tionghoa di Indonesia makin berkurang. Karena

proses pembauran mulai sejak 1965, saya pikir sekarang warga Indonesia sudah terbiasa

dengan sistem ini di Indonesia. Seperti kasus Ibu yang saya wawancarai, dia berusia 30

tahun. Saya yakin karena orang tuanya sudah tahu peraturan-peraturan yang

keluarganya harus turuti jadi mereka memberikan nama Indonesia kepada dia dan tidak

berbahasa cina di rumah. Dari kasus ini, saya merasa kebijakan Soeharto berhasil

mempersatukan WNI dan memberikan corak Indonesia kepada semua.

Apakah proses pembauran ini berhasil menghilangkan perbedaan antara WNI?

Menurut informasi yang saya kumpulkan dari wawancara, walaupun Soeharto hasil

menjalankan proses pembauran, antara WNI masih ada prasangka buruk terhadap orang

cina Indonesia. Yang paling jelas adalah kesempatan untuk masuk universitas. Tempat di

universitas pemerintah untuk orang cina Indonesia terbatas 10 persen. Jadi, lebih sulit

kalau orang cina Indonesia ingin masuk universitas.

Kalau dibandingkan dengan singapura, keadaan orang tionghoa sangat berbeda

dengan keadaan di Indonesia. Walaupun pribumi singapura(orang melayu) punya hak

istimewa seperti biaya sekolahnya gratis sampai universitas, kesempatan untuk masuk

universitas atau kesempatan untuk dapat pekerjaan di pemerintah sama. Karena proporsi

orang tionghoa di singapura paling besar kalau dibadingkan dengan bangsa yang lain.

Maka tidak heran kalau lebih banyak orang tionghoa berhasil mendapat tempat di

universitas atau pekerjaan di pemerintah.

Selain itu, karena di singapura kerukunan antara suku sangat penting untuk

pemerintah, sejak kecil kanak-kanak di singapura diajar bergaul dengan orang dari

bangsa atau agama yang berbeda dengan dirinya. Jadi kalau sudah besar tidak ada

prasangka buruk antara warga negara Singapura.

Sejak Goes Doer Abdurahman menjadi presiden Indonesia pada November 2000,

masyarakat tionghoa mulai diperbolehkan merayakan upcara agamanya, surat-kabar cina

Page 15: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

15

diijinkan buka lagi dan bahasa Cina pun mulai dipelajari oleh anak-anak keturunan

Tionghoa. Kelihatannya, masa depan orang tionghoa di Indonesia seharusnya lebih baik.

Akhirnya, Ibu yang diwawancarai bilang dia pikir masa depan orang tionghoa bisa

lebih baik asalkan pemerintah tidak mengistemewakan pihak pribumi. Yang paling penting

untuk pembauran adalah bahwa pendidikan mengenai pembauran harus mulai dari

keluarga. Kalau anak-anak lihat orang tua punya prasangka buruk terhadap bangsa lain,

anak-anaknya pasti berkelakuan sama. Jadi, kalau ingin kehidupan orang tionghoa lebih

baik di masa depan, semua WNI harus dididik hidup dengan rukun dan damai dengan

keluarganya.

--

Penulis: Wee Feng Yi

Saya kuliah di Pusat Studi Asia Tenggara NUS sudah tiga tahun lebih. Sewaktu saya

kuliah di sini, saya sering membaca karangan-karangan tentang kehidupan orang

Tionghoa di Indonesia. Ada yang bercerita tentang keberhasilan orang Tionghoa di dalam

bidang perdagangan, dan ada juga yang menuturkan bermacam-macam kesulitan yang

dialami oleh mereka sejalan sejarah modern Indonesia. Misalnya, saya pernah membaca

tentang politisi-politisi yang sering mengambinghitamkan golongan orang Tionghoa

sehingga hubungan di antara mereka dan orang pribumi menjadi tegang ataupun buruk.

Sebagai orang Tionghoa juga, saya selalu penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentang

pengalaman orang Tionghoa di Indonesia. Sekarang saya merasa berterima kasih karena

selama dua tahun terakhir ini saya telah sempat berkenalan dengan beberapa orang

Tionghoa Indonesia. Di sini saya ingin menceritakan kisah mereka dan membandingkan

kehidupan mereka dengan kehidupan orang Tionghoa di negara saya yaitu Singapura.

Waktu saya tinggal di Yogyakarta, saya sering makan di sebuah toko makanan yang

terletak di dekat kos saya. Di toko itu, saya bertemu dengan Mbak Vensi, seorang

mahasiswi yang berasal dari Medan. Mbak Vensi itu seorang warga Tionghoa Indonesia.

Setelah jam sekolah, dia sering pergi ke toko untuk membantu orang-tuanya. Saya sangat

mengagumi keluarga Mbak Vensi karena mereka semua pintar memasak makanan Cina

dan bekerja lebih keras daripada saya. Misalnya, kalau saya sibuk, saya selalu mengirim

SMS kepada Mbak Vensi untuk pesan makanan. Tidak lama lagi, Mbak Vensi pasti

muncul dari sudut jalan dengan motornya untuk mengantar makanan ke saya. Yang

Page 16: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

16

menarik perhatian saya adalah keluarga Mbak Vensi hampir tidak bisa berbahasa

Mandarin, tetapi bisa berbahasa Hokkien. Bahasa Hokkien yang dipakai mereka pun lebih

halus daripada Bahasa Hokkien yang dipakai oleh nenek dan ibu saya di rumah. Itulah

salah satu karakteristik orang Tionghoa di Indonesia yang membuat saya tertarik.

Selain Mbak Vensi, saya juga berteman dengan seorang mahasiswa dari Universitas

Gadja Mada. Nama panggilannya Ah Wee dan dia berasal dari Medan juga. Orang tua Ah

Wee punya perkebunan di Medan, dan mereka sering main ke Singapura. Meskipun Ah

Wee bukan orang pribumi atau penganut Islam, Ah Wee dan teman-temannya tetap

sering bergaul dengan orang pribumi di Indonesia. Misalnya, pada bulan Ramadan, Ah

Wee pernah mengajak saya ke sebuah panti asuhan di Kaliurang untuk buka puasa

dengan anak-anak di sana. Bagi saya, hal itu adalah bukti bahwa hubungan di antara

orang Tionghoa dan orang pribumi di Indonesia masih bagus dan damai. Meskipun

demikian, Ah Wee pernah mengatakan sesuatu yang tidak pernah akan saya lupakan.

Katanya, dia tidak bisa faham mengapa saya begitu tertarik dengan Indonesia karena

kondisi kehidupan orang Tionghoa di Singapura jauh lebih bagus daripada kehidupan

orang Tionghoa di Indonesia. Kata Ah Wee dia ingin sekali menjadi warga negara

Singapura tetapi harapan itu belum bisa diwujudkan. Saya kira, keinginan seperti itu

mungkin disebabkan oleh perasaan orang Tionghoa di Indonesia bahwa mereka belum

bisa menjadi penduduk yang punya status dan hak yang benar-benar sama dengan

pribumi.

Pada akhirnya, saya juga sempat berbicara dengan seorang WNI keturunan Cina

melalui telepon. Ibu ini namanya Bu Tina, dan dia sudah delapan belas tahun lebih tinggal

di Singapura dengan suaminya. Saya mewawancarai Bu Tina pada 23 September, dan

ingin tahu pendapatnya tentang orang Tionghoa di Indonesia. Bu Tina berasal dari

Jakarta, dan dia banyak bercerita tentang kehidupannya. Misalnya, dia punya tiga anak

yang sudah mulai kerja di luar negeri. Selain itu, hobinya menjahit dan Bu Tina bisa

berhasa Indonesia, Inggris, dan Belanda. Namun, saat ditanya tentang situasi orang

Tionghoa di Indonesia (contohnya pendapatnya tentang masa depan orang Cina di

Indonesia atau proses pembauran orang Tionghoa), suara Bu Tina terdengar menjadi

ragu-ragu. Katanya, sampai sekarang orang Tionghoa “masih ok-ok saja di Indonesia”,

dan dia tidak bisa memprediksikan masa depan mereka. Selain itu, dia juga merasa orang

pribumi dan orang Tionghoa “tentu beda” di Indonesia, tetapi “sepanjang kita bisa bergaul,

kita ok”.

Page 17: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

17

Begitulah kisah, pengalaman dan pendapat tiga WNI keturunan Cina. Dengan jelas,

sejak leluhur kami meninggalkan daratan Cina untuk mencari kehidupan yang baru,

keturunan mereka berangsur-angsur berasimilasi dan mengadaptasi di negara-negara

tertentu sehingga orang Tionghoa di Indonesia dan Singapura sekarang mempunyai

identitas masing-masing yang tetap beda dan unik.

--

Penulis: Sarah Tan Ya Ling

Calon wawancara saya ialah Ibu Lucy, seorang warganegara Indonesia berbangsa

Cina dari kota Bogor, kira-kira sejam perjalanan dari kota Jakarta jikalau bermobil. Ibu

Lucy adalah generasi keempat WNI keturunan Cina dalam keluarganya dan ibu ini tidak

bisa mengerti ataupun berbahasa Cina.

Menurut Ibu Lucy, segala aspek-aspek budaya kaum Cina dilarang waktu Orde

Presiden Suharto karena beliau ingin menyatukan Negara Indonesia melalui proses ini.

Antara usaha-usaha yang dikerjakan termasuk: warganegara Indonesia kaum Cina tidak

dibenarkan merayakan Tahun Baru Cina, sekolah-sekolah Cina dan organisasi Cina juga

ditutup, dan penerbitan surat khabar Cina dihentikan. Akibatnya, generasi yang

mengalami pemerintahan Presiden Suharto dinamakan sebagai “The Lost Generation”

karena segala bekas tentang budaya atau kaum Cina turut lenyap.

Selain daripada itu, Ibu Lucy juga menjelaskan bahwa diskriminasi rasial ini telah

membuat proses pendaftaran untuk masuk ke universitas pemerintah sulit buat

mahasiswa kaum Cina karena prioritas diberikan kepada kaum lain dan barangkali

universitas tersebut mempunyai kwota untuk jumlah mahasiswa kaum Cina yang diterima

setiap tahun. Oleh sebab itu, Ibu Lucy memutuskan untuk berkuliah di Negara Jerman

setelah menyelesaikan SMA tiga dan sejak itu, Ibu Lucy telah meninggalkan Indonesia

selama dua puluhan tahun.

Tambahan pula, kebanyakan usahawan dan pedagang yang suskes di Indonesia

adalah kaum Cina yang mahir mengurus perusahaannya. Oleh itu, kaum pribumi merasa

khawatir dan terancam dari segi sosial dan ekonomi karena mereka tidak semampu kaum

Cina walaupun mereka adalah bangsa mayoritas di Indonesia. Jadi, ketegangan dan

perasaan iri terhadap kaum Cina makin bertambah karena perbedaan tersebut.

Page 18: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

18

Walaupun hal diskriminasi rasial ini adalah suatu masalah sosial yang

mengkhawatirkan, namun Ibu Lucy tidak pernah sekalipun merasa dihina atau disindir

waktu tahun-tahun ibu bersekolah di Indonesia. Sebaliknya, ibu itu banyak bergaul

dengan kaum pribumi dan mempunyai banyak teman rapat berkaum pribumi pada masa

bersekolah. Jadi Ibu tidak pernah merasakan ketegangan sebagai seorang kaum Cina

dengan kaum-kaum yang lain.

Seterusnya, Ibu Lucy juga mengatakan bahwa ibu tidak merasa rugi walaupun

tidak memahami sepatah kata pun dalam Bahasa Cina karena ini memang tidak penting

buat seorang warganegara Indonesia. Sebaliknya, adalah Bahasa Indonesia yang harus

diketahui oleh semua warganegara Indonesia dan itu yang lebih penting. Tetapi jikalau

seseorang warganegara Indonesia bisa memahami Bahasa Cina, itu adalah suatu

keuntungan dan kebaikan buat orang tersebut. Seperti anak Ibu Lucy, Ibu menjelaskan

bahawa mereka harus mempelajari Bahasa Cina di bawah syarat-syarat sekolah

Singapura dan ibu turut merasa bahwa pengetahuan ini adalah keuntungan anak-anak

ibu.

Di samping itu, Ibu Lucy juga ditanya mengenai masa depan kaum Cina di

Indonesia dan keberhasilan proses pembauran yang bertujuan untuk menyatukan kaum

pribumi dengan kaum Cina di Indonesia. Jawaban Ibu Lucy semuanya positif dan dengan

penuh kepercayaan, ibu Lucy mengatakan asalkan pemerintah Indonesia bertekad ingin

menyatukan dan menghilangkan masalah ketegangan sosial antar kaum, rintangan ini

memang bisa ditangani sedikit demi sedikit setelah waktu yang lama. Contohnya,

perayaan Tahun Baru Cina sekarang bisa dirayakan di seluruh Negara Indonesia dan

terdapat penampilan calon-calon kaum Cina dalam pemerintahan Indonesia. Sekolah-

sekolah di Indonesia juga mulai mengajari Bahasa Cina dan kaum Cina boleh berbicara

dalam Bahasa Cina dengan sesuka hatinya lagi.

Kalau dibandingkan dengan kaum Cina di Singapura, kaum Cina di sini tidak

dipandang rendah oleh masyarakat karena negara Singapura merupakan sebuah negara

yang berbagai suku yang tinggal dengan hamonis. Selain itu, pemerintahan Singapura

juga mendukung kedatangan orang asing, jadi tidak mungkin terdapat ketegangan antar

kaum seperti yang terjadi di Indonesia tahun-tahun yang lalu. Salah satu contohnya

adalah perayaan seperti “Racial Harmony Day” yang diadakan pada bulan Juli setiap

tahun di Singapura dengan tujuan untuk mengingatkan semua warganegara Singapura

Page 19: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

19

supaya bersifat dengan sabar terhadap budaya kaum-kaum lain. Dengan ini ketegangan

atau kesalahfahaman antar apa pun kaum bisa dikurangkan, karena mereka lebih sering

bergaul antara satu sama lain daripada hidup secara berkelompok.

Sebagai penutup, semua suku haruslah dianggap sebagai sederajat walaupun

warna kulit, bahasa, budayanya sangat berbeda untuk memupuk dan menyatukan seluruh

negara.

--

Page 20: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

20

Page 21: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

21

Ayo, Ke Batam Lagi! Penulis-penulis: Brandon Albert Lim

Lim Yinfang Jacinta

Tay Ching Yee

Wee Feng Yi

Kata Pengantar

Pada 21 September 2010, kami berkunjung ke Batam dengan guru-guru serta

teman-teman kami dari kelas Bahasa Indonesia yang lain. Bagi kebanyakan mahasiswa

dari BI4, kunjungan ini adalah kunjungan kedua kami ke Batam. Oleh karenanya,

seharusnya kami mulai lebih mengenal dengan kehidupan sehari-hari warga Indonesia

yang tinggal di Batam.

Pertama-tama, kota Batam adalah kota yang terbesar di propinsi Kepulauan Riau.

Ketika dibangun pada awal tahun 1970-an awal, Batam hanya dihuni sekitar 6.000

penduduk. Meskipun demikian, jumlah penduduk Batam hari ini telah melebihi 1.000.000

jiwa. Peningkatan jumlah penduduk yang sebesar ini disebabkan pertumbuhan Batam

yang sangat pesat. Sebetulnya, pemerintah Indonesia pernah berharap bahwa Batam

bisa menjadi sebuah ‘Singapura’ kecil di Indonesia. Oleh karena dukungan dari

pemerintah, pertumbuhan ekonomi Batam memang lebih cepat (tinggi) kalau

dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional.

Namun demikian, ada pula sebagian penduduk Batam yang mengatakan

B.A.T.A.M. sebetulnya berarti “Banyak Anak Tanya Anak Mana”. Ungkapan ini

disebabkan kehidupan “gelap” yang berada di Batam. Dengan jujur, bagi warga

Singapura, Batam juga dikenal sebagai tempat wisata yang banyak dikunjungi dengan

niat berselingkuh atau mencari pacaran yang tidak sah. Siapa sangka, bila kami

berkunjung ke Batam pada malam hari, kami mungkin dapat melihat kenyataan ini yang

sesungguhnya memprihatinkan.

Selain pertumbuhan Batam yang menarik perhatian, keanekaragaman penduduk

Batam juga merupakan salah satu ciri-ciri Batam yang menarik. Masyarakat Batam terdiri

Page 22: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

22

dari beragam suku dan golongan, dan suku yang dominan antara lain Melayu, Jawa, dan

Tionghoa. Selain itu, meskipun kebanyakan penduduk Batam adalah penganut Islam,

Batam sebetulnya memiliki Vihara yang konon terbesar di Asia Tenggara, yaitu Vihara

Duta Maitreya. Menurut pemandu kami, ada banyak turis yang datang ke Batam untuk

berkunjung ke vihara ini.

Di paragraf-paragraf berikutnya, kami akan bercerita tentang perjalanan kami

di Batam semester ini.

Pengalaman Kami di Sekolah Mondial

Tujuan pertama kami adalah Sekolah Mondial (SM). Sekolah Mondial ini belum

mempunyai sejarah yang lama, dan baru didirikan pada bulan Februari 2003. Kepala

sekolah adalah Ibu Irma Miclat, dan dia adalah seorang warga Filipina. Sejak pemulaan

Sekolah Mondial, kepala sekolah belum pernah diganti.

Waktu kami berkumpul di dekat pintu masuk, seorang wakil Sekolah Mondial

memberitahu kami bahwa sekolah ini tidak sama dengan sekolah biasa di Indonesia.

Alasannya Sekolah Mondial mendorong dan mengharuskan semua siswa mereka

berbicara dalam tiga bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa

Mandarin. Peraturan yang seperti ini sama sekali tidak mengherankan, karena

kebanyakan siswa Sekolah Mondial adalah keturunan orang Tionghoa (di Indonesia),

yang tinggal di Batam atau daerah-daerah lain di dekatnya. Selain itu, anak-anak dari

komunitas ekspatriat juga merupakan sebagian besar siswa yang belajar di Sekolah

Mondial. Penyediaan pendidikan yang bermutu tinggi mengakibatkan biaya sekolah yang

agak mahal. Misalnya, orang tua seorang siswa SMA3 harus membayar Rp.1,030,000

(S$150) setiap bulan. Bagi seorang siswa dari luar Indonesia, biaya sekolahnya akan

dikali dua (S$300). Meskipun demikian, jumlah siswa di Sekolah Mondial masih cukup

banyak. Setiap tahun, kira-kira ada 450 siswa yang terdaftar di jenjang SD, SMP dan

SMA. Sebetulnya, biaya sekolah ini juga cocok karena Sekolah Mondial memang

menyediakan fasilitas yang sangat lengkap, misalnya lemari-lemari untuk para siswa dan

alat pendingin ruangan yang terdapat di belakang setiap ruangan kelas. Kelengkapan

fasilitas ini menunjukkan Sekolah Mondial bukan main kayanya Sekolah Mondial, karena

ada banyak sekolah swasta di Singapura pun yang belum memiliki fasilitas selengkap itu.

Page 23: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

23

Selain itu, ada juga ada banyak guru lelaki yang memakai kemeja biru dan celana

panjang hitam, seolah-olah mereka berseragam. Tetapi sayang sekali, kami tidak sempat

bertanya kepada mereka tentang hal ini.

Setelah brifing yang agak singkat, kami semua diberi kesempatan untuk masuk ke

beberapa ruang kelas untuk menyaksikan pelajaran-pelajaran yang sedang berjalan. Hal

yang sangat menarik perhatian kami adalah perilaku dan sikap siswa-siswi di Sekolah

Mondial. Meskipun mereka masih muda, mereka kelihatannya sangat patuh, proaktif, dan

matang. Mereka sama sekali tidak malu untuk mengangkat tangan dan dengan sukarela

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberi guru. Siswa yang dipilih guru akan

langsung berdiri, dan memberi jawaban dengan suara yang keras dan jelas. Kelihatannya

siswa-siswi di Sekolah Mondial sangat disiplin, dan ketaatan mereka juga dikarenakan

pengajaran dan bimbingan yang ketat dan bagus.

Selain itu, Brandon yang penasaran juga menengok beberapa buku pelajaran yang

ada di meja, dan memberitahu kami bahwa buku pelajaran Bahasa Inggris dan

Matematika yang dipakai di Sekolah Mondial ternyata diimpor dari Singapura. Adapun

guru-guru yang bekerja di sana, ada banyak juga yang berasal dari berbagai negara,

misalnya Filipina dan Cina. Dengan jelas, Sekolah Mondial memang merupakan tempat

pertemuan bermacam budaya dan bahasa yang terdapat di Asia bahkan dunia. Bagi

seorang murid yang menempuh pendidikannya di Sekolah Mondial, kami yakin dia pasti

dapat mempersiapkan dirinya untuk menghadapi masa depannya yang tentu saja

dipengaruhi oleh arus globalisasi yang kuat.

Selain menyaksikan cara pembelajaran di Sekolah Mondial, kami juga mendapat

kesempatan untuk mengobrol dengan siswa-siswi di sana. Kegiatan ini bertujuan untuk

memberi kami kesempatan untuk berbicara dengan penutur-penutur asli supaya kami

bisa lebih menguasai Bahasa Indonesia. Di dalam kelompok Brandon dan Jacinta

misalnya, ada delapan siswa dari Sekolah Mondial. Semua siswa itu berumur antara 17

dan 18 tahun, dan mereka belajar di tingkat SMA3. Salah satu hasil wawancara kami

yang agak menarik adalah remaja Indonesia juga suka permainan computer seperti

‘DoTa’ dan ‘Starcraft 2’ – tidak berbeda dengan remaja di Singapura. Selain itu, Jacinta

juga berpikir bahwa salah satu siswa lelaki sangat mirip seorang bintang pop Korea.

Adapun kelompok Feng Yi, ada dua siswi yang sangat sopan dan manis. Mereka

Page 24: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

24

bernama Mei dan Cecilia, dan kedua siswi ini mengungkapkan keinginannya untuk belajar

di Singapura setelah lulus dari Sekolah Mondial. Mei dan Cecilia adalah keturunan

Tionghoa, dan kata Mei, setelah jam sekolah, dia suka ikut kegiatan-kegiatan yang

diselenggarakan vihara yang terletak di dekat rumahnya, misalnya tarian tradisional.

Di antara semua siswa, yang paling ramah-tamah adalah Dodi. Dodi bercita-cita

untuk menjadi seorang dokter karena orang tua dan beberapa pamannya juga berkerja

dalam bidang medis. Dodi cukup berminat untuk belajar di Singapura, dan banyak

bertanya kepada kami mengenai pendaftaran dan biaya sekolah di NUS. Namun, ketika

Brandon menjawab bahwa proses itu tidak hanya ketat tetapi biaya sekolahnya juga agak

mahal (paling sedikit SGD25,000), Dodi kelihatannya kehilangan semangat. Dapat dilihat,

masa depan para remaja ini masih penuh dengan ketidak-pastian. Namun demikian,

Brandon bercanda dengan Dodi bahwa dia ingin segera bertemu dengan Dodi di NUS.

Secara singkat, kami belajar banyak dari kunjungan ini, dan merasa senang karena

meskipun kami dan siswa-siswi Sekolah Mondial berasal dari negara-negara yang

berbeda, kami semua masih dapat bergaul dengan hangat dan mudah.

Page 25: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

25

Sesudah makan siang, kami naik bis lagi dan menuju ke sebuah rumah orang

Tionghoa. Keluarga ini sangat pintar membuat kue lapis yang enak, dan mereka menjual

kue lapis di atas nama ‘Diana Layer Cakes”. Di rumah kecil mereka tersedia berbagai

mesin dan alat yang khas untuk membuat kue lapis.

Kue Lapis Yang Enak

Sebetulnya, sebelum kami masuk ke tempat Diana Layer Cakes, kami sudah bisa

mencium bau wangi dari kue lapis yang sedang dibuat. Saat itu, kami kehilangan

konsentrasi untuk mewawancarai keluarga itu dan pembantunya. Syukurlah, tidak lama

kemudian, kami teringat bahwa kami masih ada tugas yang harus diselesaikan.

Nama pemilik Diana Layer Cakes adalah Ibu Diana. Bu Diana berkata bahwa

mereka memutuskan membuat dan menjual kue lapis karena mereka merasa usaha

rumah ini ada prospek yang bagus. Mereka sudah menjual kue lapis selama 6 tahun.

Pada hari kerja, Diana Layer Cakes dibuka dari jam 5 pagi sampai jam 6 sore, dan pada

akhir minggu, mereka bekerja dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang. Diana Layer Cakes

dikelola oleh 3 anggota keluarga Bu Diana dan 5 pegawainya. Ibu itu berkata, setiap hari,

mereka membuat sekitar 200kg kue lapis. Selain itu, Ching Yee juga mendengar dari

pemandu kami bahwa kue lapis yang dibuat di sana hanya dijual bagi para turis.

Inilah cara untuk membuat kue lapis yang enak:

1. Pisahkan putih telur dari telur. (untuk setiap kilogram kue lapis perlu 20 telur!)

2. Campurkan dan kocok kuning telur, tepung, gula dan esens vanilla.

3. Sebarkan adonan kue itu lapis demi lapis ke dalam Loyang , sampai sebanyak 15

lapis. Setiap lapis harus dipanggang selama 5-10 menit.

4. Keluarkan loyang dari oven. Biarkan kue lapis itu menjadi dingin.

Seluruh proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama (kira-kira 2 jam). Dengan

jelas, membuat kue lapis adalah usaha yang sesungguhnya menuntut kesabaran. Adapun

harga, 1kg kue lapis adalah Rp175.000 (S$25). Kami semua menikmati pengalaman ini

Page 26: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

26

karena kami dapat mencicipi kue lapis yang baru saja dipanggang, dan menyaksikan

proses untuk membuat kue lapis.

Berbelanja di Nagoya Hill

Nagoya Hill Shopping Mall letaknya di dekat Nagoya Plaza Hotel, dan mal ini juga

dikenal sebagai Nagoya Hill Superblock di Batam. Nagoya Hill cukup besar, dan terdiri

tiga bagian utama, yaitu Matahari, Hypermart dan Food Street.

Semester yang lalu, kami juga mampir ke Nagoya Hill sebelum pulang ke

Singapura. Kegiatan-kegiatan yang patut dikenang waktu itu termasuk pengalaman

Brandon yang memotong rambutnya di sana, dan kamus-kamus yang kami beli dengan

harga yang lebih murah.

Kali ini, waktu kami turun dari bis, ada sebagian dari siswa BI4 yang ingin mencari

barang elektronik dulu. Yang lainnya ingin pergi ke toko buku, jadi kami langsung bubar

menjadi dua kelompok. Ching Yee, Jacinta dan Feng Yi ikut kelompok kedua.

Toko buku yang kami kunjungi cukup besar. Barang-barang yang dijual juga ditata

dengan tertib. Misalnya, ada bagian yang khas untuk buku, dan bagian ini pun dibagi lagi

menjadi beberapa seksi. Bagi kami, yang menarik perhatian kami adalah besar jumlah

buku-buku mengenai Islam. Buku-buku ini beranekaragam, dan menunjukkan betapa

pentingnya Islam di dalam kehidupan sebagian besar penduduk Indonesia. Oleh karena

toko ini agak besar, kami menggunakan waktu yang cukup lama untuk berbelanja di sana.

Jacinta juga melihat Feng Yi mengobrol dengan seorang kasir yang cantik dan muda.

Page 27: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

27

Kasir itu ingin tahu kami berasal dari mana, dan Feng Yi memberitahunya tujuan kujungan

kami di Batam.

Setelah itu, kami pergi ke hypermart untuk berbelanja lagi. Sarah dan Brandon

tidak mau ikut jadi mereka ke kafe J-Co untuk menunggu kami. Bagi kami yang

berbelanja di hypermart, pengalaman ini memang mengasyikkan sekali. Pertama-tama,

Larissa memutuskan duduk di kereta dorong karena dia sudah merasa lelah. Jeffrey yang

kuat menawarkan diri untuk mendorongnya berkeliling hypermart. Selain itu, kami semua

juga membeli banyak makanan seperti kerpirik singkong dan mi kering. Hasil

pembelanjaan ini sangat memuaskan karena semua makanan ini sangat enak dan tidak

mahal.

Sesudah berbelanja, kami naik bis lagi dan menuju ke Taman Miniatur Batam. Di

taman ini dapat ditemukan banyak rumah kecil yang memamerkan bermacam-macam

budaya yang terdapat di Indonesia, di antara lain Minangkabau dan Batak. Arsitektur

semua rumah ini sangat unik, dan setiap rumah menyimbolkan budaya propinsi tertentu di

Indonesia. Kami semua bermain seperti anak-anak di taman miniatur ini, dan banyak

memotret dengan semua rumah kecil ini yang lucu dan indah.

Ayo pergi ke Taman Miniatur!

Kunjungan kami ke Batam kali ini merupakan kenangan yang tidak akan kami

lupakan. Bagi Brandon, dia merasa bersyukur atas kesempatan yang diberikan

kepadanya, karena kunjungan ini membuat dia bisa melihat dan mengalami apa yang

biasanya tidak dapat dihilhat turis di Batam.

Kesan-Kesan

Page 28: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

28

Bagi Ching Yee, dia sangat suka kunjungan kami ke usaha perumahan kue lapis

itu. Menurutnya, kami jarang dapat menyaksikan proses membuat kue lapis di Singapura.

Kami biasanya hanya makan saja, dan tidak pernah berpikir tentang proses untuk

membuatnya.

Bagi Jacinta dan Feng Yi, berbelanja di Nagoya Hill adalah pengalaman yang

paling berkesan dan menyenangkan karena kegiatan itu agak bebas, dan kami juga dapat

berjalan-jalan dan berbelanja secara sesuka hati. Kegiatan-kegiatan yang tidak diatur ini

juga mengingatkan Feng Yi dengan pengalamannya di Yogyakarta tahun yang lalu.

Selain itu, bagi kami yang berkunjung ke Batam semester yang lalu, kami juga

merasa kali ini kami sudah menjadi “kakak”. Selain itu, kalau dibandingkan dengan tingkat

Bahasa Indonesia kami semester yang lalu, kami sekarang sudah bisa lebih mengerti apa

yang dikatakan penutur-penutur Indonesia meskipun mereka bercakap dengan cepat.

Semoga kunjungan ini dapat menjadi kenangan-kenangan bagi semua siswa-siswi BI4

untuk selamanya.

Page 29: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

29

Perjalanan kita di Batam Penulis-penulis: Ho Jia Le Larissa

Quek Yen Lin Jeffrey

Sarah Tan Ya Ling

Tay Shengwei Laura

Perjalanan di batam

Pada 21 September 2010 waktu matahari baru terbit, kami semua sudah di

Harborfront Macdonalds mengisi formulir untuk persiapan masuk Indonesia. Setelah itu,

walaupun kami masih mengantuk, kami masih menunjukkan tersenyum lebar untuk

kamera. Pada jam 9 pagi, feri kami berangkat dari Singapura dan kami mulai perjalanan

ke Batam!

Perjalanan di feri cuma satu jam saja. Tetapi karena ada perbedaan antara waktu

Batam dan waktu Singapura, kami sampai di Batam pada jam 9 pagi (waktu Batam).

Waktu sampai di Batam, kami dibagi dua kelompok untuk naik bis mini ke tujuan

pertama kami. Tujuan pertama kami adalah Sekolah Mondial. Di Sekolah Mondial, kami

mempunyai kesempatan untuk meninjau cara pengajarannya. Kami mengamati siswa-

siswi dari kelas TK sampai SMA. Lalu, kami diundang ke aula untuk bergaul dengan

siswa-siswi dari SMA.

Page 30: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

30

Sesudah itu, kami berangkat dari Sekolah Mondial untuk melakukan aktivitas yang

orang Singapura paling suka- MAKAN! Kami pergi ke Rumah Makan Pak Datuk

makan makanan khas Indonesia. Penghidangan makanan banyak sekali! Di meja kami

ada 12 piring penuh dengan bermacam-macam makanan khas Indonesia. Misalnya, ada

tempe, ayam goreng, telur dadar, perkedel, kari nangka, rendang sapi, sambal ikan bilis

dengan petai, ikan goreng dan banyak lagi. Masakannya enak sekali, tetapi rasanya

mungkin terlalu keras bagi beberapa dari kami karena kami belum terbiasa makan

makanan khas Indonesia. Kami merasa kesempatan mencoba makanan khas Indonesia

di Batam bagus sekali, walaupun ada beberapa makanan khas Indonesia yang kami tidak

begitu suka. Soalnya rasa makanan khas Indonesia yang dijual di Singapura berbeda

dengan makanan khas yang dijual di Indonesia.

Selanjutnya, kami naik bis pergi ke Usaha Perumahan Kueh Lapis yang bernama

Diana Layer cakes. Di situ kami mencoba kueh lapis, pesan kueh lapis dan paling

penting, mewawancarai Ibu Diana, pemilik toko itu.

Menurut jadwal, kami seharusnya pergi ke Taman mini di Batam. Tetapi karena

hujan, kami dibawa ke Mal Nagoya Hill untuk berbelanja dulu. Mahasiswa yang pernah

datang ke mal tersebut langsung membawa teman-teman lain ke supermarket untuk

berbelanja. Di sana, kami membeli banyak makanan murah seperti Teh Botol, Indomie,

makanan kecil, kecap manis dan lain lain. Sebaliknya, mahasiswa yang ingin santai dan

minum kopi saja, seperti Brandon dan Sarah, pergi ke J.Co bermain Monopoly Deal.

Page 31: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

31

Setelah itu kami pergi ke Taman Mini yang memamerkan rumah tradisional dari

propinsi-propinsi di Indonesia. Menarik dan lucu sekali rumah-rumah mini di sana! Kami

mengambil banyak foto-foto dengan rumah-rumah mini dan juga mencoba masuk salah

satu rumah mini yang berbentuk seperti teepee. Kelas kami juga mengambil foto kelas di

depan taman mini. Untuk foto itu kami harus loncat banyak kali sampai berhasil

mengambil foto yang bagus.

Sesudah seharian mengunjungi Batam, kami kembali ke terminal feri. Waktu kami

mendapat formulir kami, kami terkejut sebentar karena kami memperhatikan bahwa Sarah

ditulis sebagai laki-laki! Tetapi itu cuma salah tulis maka kami tertawa Sarah saja dan

terus naik feri pulang ke Singapura.

Page 32: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

32

Di Sekolah Mondial

Tempat pertama yang kami kunjungi sesudah kami sampai di Batam ialah Sekolah

Mondial. Sebagai Konsultan Administrasi Sekolah Mondial, Ibu Irma Miclat

memperkenalkan sekolahnya lalu mengadakan wisata singkat di sekitar sekolah.

Sekolah Mondial adalah sebuah sekolah swasta yang didirikan Lembaga

Pendidikan Tahu Kedepan (LPTK) pada Februari 2003. Sebelumnya, sekolah tersebut

bernama Sekolah Tahu Kedepan karena mengikuti nama organisasi yang mendirikannya.

Lalu, setelah dipertimbangkan lagi, nama sekolah tersebut diubah menjadi Sekolah

Mondial.

Gedung sekolah sangat besar, jadi ada cukup ruang-ruang kelas untuk semua

siswa-siswi TK, SD, SMP dan SMA. Ruang-ruang kelas terletak di kedua samping

sepanjang gedung, sedangkan kantor guru dan aula berada di kedua ujung gedung. Di

tengah gedung ada tempat besar untuk orang tua menunggu anak-anak mereka dan ada

juga tempat bermain untuk anak-anak TK.

Karena kami hanya mengunjungi ruang-ruang kelas dan aula sewaktu wisata

singkat yang diadakan Bu Irma, kami cuma bisa melihat fasilitas-fasilitas yang berada di

ruang kelas saja. Walau begini, kami sudah bisa membayangkan kemakmuran keluarga

pelajar Sekolah Mondial, karena setiap ruang kelas dilengkapi alat pendingin ruangan dan

loker untuk siswa-siswi. Jadi tidak anehlah, biaya sekolah mahal sekali! Biaya bagi WNI

berharga 400 ribu rupiah untuk TK sampai 1,03 juta rupiah per bulan untuk SMA3,

sedangkan biaya bagi orang asing seharga S$100 sampai S$350 per bulan.

Page 33: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

33

Menurut Bu Irma, calon guru ideal adalah orang Singapura karena mereka bisa

memberikan pendidikan berbahasa Inggris yang berkualitas. Tetapi ongkos untuk

mempekerjakan mereka mahal sekali. Jadi kebanyakan guru yang mengajar di Sekolah

Mondial adalah orang Filipina. Walau begitu, mereka juga bisa berbicara dengan

menggunakan Bahasa Indonesia, bahkan lebih lancar daripada kami! Akan tetapi, mereka

hanya boleh pakai Bahasa Indonesia dalam beberapa subyek-subyek saja, karena

mereka diharuskan menggunakan Bahasa Inggris dalam berkomunikasi dengan siswa-

siswi. Kami kira kemungkinan besar dikarenakan pengaruh guru, aksen siswa-siswi

bercorak aksen Filipina apabila mereka berbicara dalam Bahasa Inggris.

Waktu kami di sana, kami mengunjungi lima kelas yang berbeda tingkat. Mereka

sedang belajar Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Bahasa Mandarin dan yang paling

lucu adalah Tarian! Sebenarnya, tarian itu merupakan salah satu aktivitas dalam subyek

Kesehatan untuk anak-anak TK. Waktu di kelas SMP1, kami merasa terkejut ketika kami

lihat sebuah buku pelajaran Bahasa Inggris yang ada di atas salah satu meja pelajar,

karena buku itu juga digunakan di Singapura!

Page 34: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

34

Selain subyek-subyek yang tadi disebutkan, subyek-subyek yang lain bagi tingkat

SMP/SMA adalah Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi, Kimia), Ilmu

Pengetahuan Sosial (Sejarah, Geografi, Ekonomi), Komputer, Pendidikan Olahraga, Seni

dan PPKN (Pendidikan Pancasila dan Kewarga-negaraan). Menurut Mei (17), salah satu

siswi SMA3 yang kami wawancarai, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial juga dibagi dua –

sebagian dalam Bahasa Inggris, sebagian dalam Bahasa Indonesia. Mei juga

menerangkan bahwa proporsi pelajar yang belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (50 orang)

lebih banyak daripada Ilmu Pengetahuan Alam (8 orang). Itu membuat kami heran,

karena demografi ini terbalik dibandingkan demografi yang sama di Singapura.

Seperti Mei, kebanyakan siswa-siswi yang kami interview berasal dari Batam.

Sisanya dari propinsi yang lain atau berasal dari luar negeri. Umumnya, kami merasa

siswa-siswi di Sekolah Mondial sangat taat dan senang belajar. Seperti pelajar-pelajar

yang sebaya mereka, mereka belum ambil keputusan tentang tujuan hidup masa depan

mereka. Jadi selama wawancara kami, mereka juga bertanya kembali kepada kami

tentang prasyarat modul-modul dan kehidupan di NUS. Tidak peduli apakah mereka

diterima di NUS, kami berharap bahwa mereka bisa berhasil dalam kehidupan mereka!

Page 35: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

35

Di Perusahaan Kueh Lapis Rumahan

Salah satu tempat yang kami kungjungi waktu karya wisata kelas BI4 ke Batam

adalah perusahaan kueh lapis rumahan, Diana Layer Cakes. Kami semua mempunyai

peluang untuk menyaksikan cara membuat kue lapis, berbicara dan mewawancarai

pemilik toko Ibu Diana dan mencoba icip-icip kue yang dibuat oleh Ibu Diana.

Diana Layer Cakes adalah sebuah toko kueh yang terkenal di Batam, khusus

membuat kueh lapis dengan rasa asli saja. Toko ini sudah beroperasi selama 6 tahun

sejak 2004 dan terdapat delapan orang yang terlibat dalam pengurusan perusahaan ini,

yaitu tiga orang anggota keluarga Ibu Diana dan lima pegawai lain. Toko ini beroperasi

dari jam 5 pagi sampai 6 sore pada hari kerja dan jam 7 pagi hingga 2 siang pada akhir

pekan.

Menurut Ibu Diana, mereka memanggang sebanyak kira-kira 200kg kueh lapis

sehari. Dan mereka hanya menjual dua jenis kueh lapis, yaitu kueh lapis 1kg yang

berharga S$25 / Rp 175,000 atau 0.5kg yang berharga $12.50 / Rp 87,500. Walaupun

toko Diana Layer Cakes cuma buka buat jangka waktu yang lebih pendek pada hari akhir

pekan, mereka masih mendapat pesanan yang lebih banyak kalau dibandingkan dengan

hari kerja. Selain daripada itu, musim perayaan seperti Tahun Baru Cina adalah waktu

yang paling sibuk buat semua pegawai di toko itu karena kebanyakan pelanggan toko Ibu

Diana adalah orang Cina.

Ibu Diana juga menjelaskan proses-proses yang diperlukan untuk menyediakan

kueh lapis yang sempurna. Pertama-tama, pisahkan telur kuning dari telur putihnya

karena hanya telur kuningnya diperlukan. Apabila ditanya apakah yang akan dilakukan

untuk kesemua telur putih yang tidak diperlukan, mereka menjelaskan bahwa telur putih

Page 36: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

36

itu akan dikumpulkan dalam sebuah tong dan digunakan untuk penggunaan lain atau

dijual kepada orang lain. Vanili ekstrak juga ditambahkan pada telur kuning untuk

memberikan suatu bau yang harum untuk kuehnya.

Seterusnya, telur kuning dan margarin dicampur bersama dan diaduk dalam mesin

adukan sehingga warnanya bertukar dari kuning sampai warna krem dan teksturnya

menjadi halus. Tepung turut dimasukkan ke dalam adonannya untuk mengurangi dan

mengimbangkan kecairan adonannya. Lalu adonannya diaduk lagi untuk mencampur

kesemua bahan-bahan bersama. Setelah ini, adonannya dituangkan ke dalam cetakan

selapis demi selapis. Setiap lapis harus dipanggang dalam oven selama 4-5 menit atau

sehingga lapisannya menjadi warna kuning emas sebelum lapis berikutnya dituang ke

atasnya. Proses ini diulangi sehingga ukuran kuehnya mencapai 15 lapis.

Ibu Diana juga bilang bahwa kami bisa membuat sehingga adonannya habis

menurut kesukaan kami masing-masing, tetapi kuehnya akan susah dipotong jikalau

kuehnya terlalu tebal.

Waktu keseluruhan yang dipakai untuk menyelesaikan kueh lapis rata-rata selama

dua jam. Setengah jam untuk menyediakan bahan-bahan serta mencampurkan

adonannya, satu jam buat proses pembakaran yang berulang-ulang dan setengah jam

untuk mendinginkan hasil kueh lapis.

Meskipun kami pernah pergi ke Batam semester yang lalu, tetapi perjalanan ini

berbeda dengan perjalanan yang lalu. Yang paling jelas adalah kami bukan tingkat kelas

yang paling rendah lagi karena sekarang sudah di kelas BI4. Waktu kami mendengar

teman-teman dari kelas BI3 meminta pemandu wisata berbicara perlahan-lahan atau

Pikiran dan perasaan kami

Page 37: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

37

bertanya tentang arti kata-kata yang dikatakan oleh dia, itu mengingatkan pengalaman

sama yang kami hadapi di Batam semester yang lalu. Pada saat itu, waktu masih di kelas

BI3, kami juga menghadapi kesusahan karena belum terbiasa pada cara berbicara dari

orang asli, jadi kami bisa mengerti perasaan mereka. Kalau dibandingkan dengan yang

lalu, sekarang kami bisa mengerti apa yang dikatakan oleh pemandu wisata dengan lebih

baik. Kami merasa puas karena ini menunjukkan kemajuan kemampuan bahasa

Indonesia kami.

Satu hal yang diperhatikan oleh kami adalah visi dan misi dari Sekolah Mondial.

Tujuan sekolah adalah mendidik siswa-siswi supaya mereka bisa menjadi berkat buat

bangsa dan dunia mereka. Tujuannya memang mulia! Karena ini berarti siswa-siswi dapat

pendidikan bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk memperbaiki tempat

lingkungan. Waktu di sana, kami diberikan kesempatan untuk meninjau beberapa kelas.

Di setiap kelas, ada peraturan yang harus siswa-siswi ikuti. Misalnya, mereka harus

mengangkat tangan kalau ingin memberi jawaban, berdiri sambil menjawab pertanyaan,

mengungkapkan terima kasih pada tamu-tamu sebelum kami meninggalkan kelas ruang

dan lain lain.

Di salah satu kelas matematika, kehadiran kami menyebabkan beberapa siswa-

siswi merasa malu dan takut coba menjelaskan jawaban di depan kelas. Yang

menambah rasa salut kami pada sekolahnya adalah gurunya tidak berhenti mendorong

mereka dan memberikan dukungan supaya mereka berani mencoba. Cara yang

dimanfaatkan dapat mendidik siswa-siswi untuk bersikap sopan dan mempersiapkan

mereka masuk ke dunia kerja di masa depan. Cara ini bisa sebagai salah satu model

metode yang kami bisa pelajari dan pakai, kalau kami akan menjadi guru-guru atau

bahkan waktu kami menjadi orang tua di masa depan.

Page 38: S/N - courseware.nus.edu.sgBIP/Bulletin/BI4/LAB3202_Bulletin... · hidup. Saya percaya bahwa cinta manusia tidak kekal. Perasaan cinta atau emosi akan berubah terutama setelah berhubungan

38

Selain itu, perjalanan ini memberikan kesempatan kepada kami memperkuat tali

persahabatan kami. Selama perjalanannya, kami tidak hanya berusaha membuat proyek,

tetapi juga menikmati melakukan aktivitas bersama seperti makan, bermain mainan kecil

dan berbelanja. Perjalanan ini juga memberi kesempatan untuk kami bisa saling

mengetahui dengan lebih baik di luar kelas. Misalnya, kami bisa tahu siapa yang senang

berpose waktu mengambil foto, siapa yang tertawa paling lucu dan lain lain. Meskipun

aktivitas tersebut begitu kecil, tetapi itu akan menjadi kenang-kenangan yang

menyenangkan kami.