slide seminar 2003

16
PROPOSAL FAKTOR-FAKTOR PENYULIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI RUMAH SAKIT KESDAM I BUKIT BARISAN MEDAN BETSHAIDA YUNISHA PURBA 209210193 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA MEDAN 2013

Upload: hiskiabenindo6238

Post on 25-Nov-2015

58 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • PROPOSAL FAKTOR-FAKTOR PENYULIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI RUMAH SAKIT KESDAM I BUKIT BARISAN MEDAN

    BETSHAIDA YUNISHA PURBA209210193

    FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS METHODIST INDONESIAMEDAN2013

  • LATAR BELAKANG Kesehatan memiliki peranan penting dalam kehidupan. Perkembangan zaman berpengaruh terhadap kualitas kesehatan. Ditambah dengan penyebaran penyakit yang semakin merajalela menyebabkan manusia mudah terserang penyakit, salah satunya adalah penyakit infeksi. Penyakit infeksi yang paling sering terjadi adalah ISPA. ISPA menyerang berbagai jenis usia, tetapi infeksi ini paling sering pada anak. Berdasarkan laporan WHO (2003) didapatkan 15 juta perkiraan kematian anak berusia di bawah 5 tahun terdapat 4 juta (26,67%) kematian disebabkan ISPA setiap tahunnya.

  • Ditambah dengan Survei Kesehatan Nasional (SKN) 2001 yang menjelaskan bahwa 27,6% kematian bayi dan 22,8% kematian balita di Indonesia disebabkan oleh penyakit yang menyerang saluran nafas bawah terutama pneumonia (Rahajoe et al., 2010).Pada tahun 2009 provinsi Sumatera Utara merupakan provinsi urutan keempat terbanyak kasus pneumonia pada balita (21,56%), setelah Provinsi Nusa Tenggara Barat (71,45%), Jawa Barat (46,16%) dan Kepulauan Bangka Belitung (41,41%) (Depkes RI, 2010).

  • Tingkat mortalitas akibat ISPA tinggi di negara-negara pendapatan per kapita rendah dan menengah (WHO, 2007). Ini menyebabkan ISPA masih menjadi masalah di Indonesia. Ditambah kurangnya pengetahuan ibu yang juga menyebabkan kasus ISPA tidak diketahui dan tidak segera diobati (Rahajoe et al., 2010). Demikian halnya dengan status gizi, kurang gizi juga berkaitan dengan kematian balita. Salah satu penyakit ISPA yang terjadi akibat kurang gizi adalah pneumonia atipik (Soedarto, 2007).

  • Berdasarkan hal di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang Faktor-Faktor Penyulit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Balita di Rumah Sakit Kesdam I Bukit Barisan Medan

    Rumusan MasalahAngka kejadian dari faktor-faktor penyulit ISPA pada balita di Rumah Sakit Kesdam I Bukit Barisan Medan.

  • TUJUAN PENELITIAN1. Tujuan UmumUntuk mengetahui faktor-faktor penyulit ISPA pada balita di Rumah Sakit Kesdam I Bukit Barisan. 2. Tujuan KhususUntuk mengetahui angka kejadian ISPA pada balita di Rumah Sakit Kesdam I Bukit Barisan.Untuk mengetahui angka kejadian ISPA dengan faktor umur balita di Rumah Sakit Kesdam I Bukit Barisan. Untuk mengetahui angka kejadian ISPA dengan faktor gangguan gizi balita di Rumah Sakit Kesdam I Bukit Barisan.

  • Untuk mengetahui angka kejadian ISPA dengan faktor penyakit terdahulu balita di Rumah Sakit Kesdam I Bukit Barisan.Untuk mengetahui angka kejadian ISPA dengan faktor tingkat pendidikan orangtua balita di Rumah Sakit Kesdam I Bukit Barisan.Untuk mengetahui angka kejadian ISPA dengan faktor status sosial ekonomi orangtua balita di Rumah Sakit Kesdam I Bukit Barisan.

  • MANFAAT PENELITIANSebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang kejadian ISPA yang semakin meningkat.Sebagai bahan informasi kepada orangtua untuk dapat mencegah terjadinya ISPA pada balita.Sebagai sarana penambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang ISPA serta sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang membutuhkan data penelitian ini.

  • TINJAUAN PUSTAKAPengertianInfeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernafasan akut yang meliputi saluran pernafasan bagian atas dan bawah (Depkes RI, 2008). EtiologiVirus paling banyakBakteriRikettsiaJamur (Alsagaff, 2005 ; Price, 2005)

  • Air Borne Disease

    Bibit Penyakit

    Udara

    Manusia (Saluran Nafas)(Gulo, 2008)BersinBatukDemamMengiRetraksi dadaFaringitis (Miller et al., 2012)Cara PenularanGejala Klinis

  • UmurGangguan giziTingkat pendidikan ibuRiwayat penyakit terdahuluStatus sosial ekonomi.

    Secara umum berdasarkan berat ringannya ISPA.Bukan pneumonia: perawatan di rumahPneumonia: diobati dan perawatan di rumahPneumonia berat: rujuk rumah sakit(Widoyono, 2008)Faktor-Faktor PenyulitPenatalaksanaan

  • Kerangka Konsep

  • METODE PENELITIANJenis Penelitian deskriptif.Lokasi dan Waktu Penelitian Rumah Sakit Kesdam I Bukit Barisan Medan, Mei-Juni 2013.Populasi dan SampelPopulasi adalah balita ISPA rawat jalan di Rumah Sakit Kesdam I Bukit Barisan Medan dengan sampel balita rawat jalan pada bulan Mei-Juni 2013.

    Metode Pengumpulan Data

    Kriteria inklusi : balita ISPA rawat jalan dan bersedia menjadi sampelKriteria eksklusi : penderita ISPA non balita Data sekunder RM dan buku registerData primer wawancara

  • Variabel Penelitian

    Definisi OperasionalKejadian ISPA data kunjungan tahun 2012Umur kuisioner, 4 kategori dari 12-60 bulanRiwayat Penyakit Terdahulu kuisioner, 2 kategoriGangguan Gizi RM : jenis kelamin, BB, dan umur.Tingkat Pendidikan Ibu kuisioner, 2 kategoriStatus Sosial Ekonomi RM: tempat tinggal serta kuisioner: pekerjaan ibu dan pendapatan keluarga.

    Dependent : kejadian ISPAIndependent : umur, riwayat penyakit terdahulu, gangguan gizi, tingkat pendidikan ibu, dan status sosial ekonomi

  • Teknik Pengolahan Data Data yang diperoleh akan diolah dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS).