slide radent baca

Upload: sholeh-ardjanggi-arwahid

Post on 19-Jul-2015

108 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Lesi periapikal campuran; macammacam diagnosis banding

Nama Stambuk Pembimbing Hari/Tanggal baca

: Sholeh Ardjanggi : J 111 08 119 : drg. Syamsiar Toppo M.kes : 23 April 2012

BAGIAN ILMU RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012

Lesi radiolusen radiopakDalam tampakan radiografis tampak sebagai daerah radiolusen pada periapikal gigi dimana dalam daerah tersebut juga tampak radioopak

Kista Residual Kista residual adalah suatu kista odontogenik yang tetap dalam rahang yang dikaitkan dengan setelah pencabutan gigi, mungkin radikuler atau folikular. Dalam perkembangannya kista residual mempunyai gambaran klinis asimtomatik, sering ditemukan pada pemeriksaan radiografi daerah edentulous Kista residual biasanya memiliki lokasi yang khas juga pada aspek radiografi, hal ini memungkinkan diagnosis yang mudah. Kista ini biasanya terletak pada intraosseous di daerah periapikal bekas gigi yang telah diekstraksi

Kasus 1 Seorang wanita 24 tahun melapor ke departemen penyakit mulut dan radiografi dengan keluhan utama tentang gigi hilang di rahang atas tepat di dekat garis tengah dalm waktu 3 bulan terakhir. Dia memberikan sejarah trauma 10 tahun yang lalu, oleh karena giginya pecah dan berubah warna. Menyusul trauma berulang, gigi diekstraksi 3 bulan yang lalu. Tidak ada pembengkakan atau asimetri wajah yang dapat terdeteksi pada pemeriksaan. Pada pemeriksaan intraoral didapati hilangnya gigi insisivus sentralis kanan dengan keadaan soket yang benar-benar sembuh atau tertutup. Sebagai bagian dari penilaian radiografi rutin pra-implan, sebuah foto periapikal dilakukan (IOPA)

Gambar 1. Radiograf periapikal mengungkapkan lesi campuran radiolusen radiopak di daerah rahang atas kanan pada gigi hilang insisivus sentral kanan

Lanjutan.... Pada foto tersebut didapatkan campuran gambaran radioopak dan radiolusen di daerah periapikal pada gigi seri sentral yang hilang. Lesi terdiri dari radiolusen difus berukuran sekitar 7x 8 mm, dan tiga diskrit bintik radioopak dalam radiolusen

CT scan menunjukkan radiolusen tidak jelas tentang 7 x 8 mm, yang melibatkan rahang atas dekat akar gigi insisivus sentralis kanan dengan pusat zona osifikasi tidak teratur dan diskontinuitas korteks anterior dari margin rahang atas

Gambar 2.2 Bagian aksial CT scan pada tingkat rahang atas menunjukkan lesi radiolusen dengan pusatnya tampak radiopak tidak teratur.

Prevalensi Pada studi sebelumnya terhadap 594 pasien dengan 621 kista, kista yang paling banyak disebabkan oleh karena inflamasi: 435 kista (70,1%), dan odontogenik: 603 (97%) pada penyebabnya. Diluar dari 612 kista, 112 (18%) merupakan kista residual, 44 (7,1%) merupakan kista eksaserbasi dan 15 (2,4%) rekuren. Kista residual lebih sering dijumpai pada rahang atas (66,2) dan lebih dominan menginfeksi pada daerah distal dari maksila.

ODONTOMA Odontoma merupakan tumor jinak yang berasal dari odontogenik yang tergabung dari mesenkimal dan elemen-elemen gigi. Secara histologi, terdiri dari jaringan gigi yang berbeda termasuk email, dentin, sementum, dan dalam beberapa kasus termasuk jaringan pulpa Berdasarkan klasifikasi terbaru dari, odontoma dibagi menjadi 2 jenis yaitu kompleks odontoma dan compound odontoma

Klasifikasi odontoma; WHO tahun 2005 Compound odontoma Odontoma kompleks Diagnosis biasanya ditegakkan dengan pemeriksaan radiologis (foto panoramik dan intraoral)

KASUS Seorang pria berumur 27 tahun dilaporkan untuk evaluasi pengambilan impaksi gigi insisif lateral bawah, untuk alasan ortodontik. Ada riwayat osteogenesis imperfecta dan kesulitan bernafas yang telah dilakukan pembedahan rhinoseptoplasty pada tahun 2003. Pasien dilaporkan mengalami ketidaknyamanan pada lidah akibat erupsi gigi pada regio 32. Pemeriksaan klinis memperlihatkan erupsi gigi kecil pada bagian lingual, seperti gigi konus supernumerary, antara 31 dan 33. Tidak ada inflamasi, nyeri atau infeksi, eritema atau ulserasi pada mulut atau lidah. Pemeriksaan pelengkap seperti panoramik dan periapikal untuk memeriksa regio tersebut, memperlihatkan impaksi gigi 32 dan berhubungan dengan gambaran radiografi antara 31 dan 33, dan menyebabkan divergensi dari akar

PEMERIKSAAN

Gambar 3. A. penglihatan secara intra oral yang memperlihatkan erupsi pada bagian lingual salah satu dentikel sesuai dengan compound odontoma. B. Foto periapikal yang memperlihatkan impaksi 32 apikal pada erupsi odontoma.

Lanjutan... Terapi pilihan adalah pembedahan lesi di setiap kasus, diikuti studi histopatologi untuk meyakinkan diagnosa Pengobatannya ialah dengan pembuanagn secara bedah gigi 32 dengan reseksi biopsi lesi tersebut. Potongan tersebut terdiri dari 5 miniatur gigi, dan pemeriksaan secara histopatologis memperlihatkan bahwa lesi tersebut ialah compound odontoma

Prevalensi Secara epidemiologi, odontoma merupakan tumor odontogenik yang paling sering terjadi, dengan insidensi 22-67% dari seluruh tumor pada rahang atas. Lesi ini lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja, dan tidak berbeda jauh insidensinya pada laki-laki dan perempuan.

semento-osseus displasia (PCOD) Wujud ini muncul sebagai lesi campuran radiolusen radioopak tanpa gejala, bersifat fokal, dengan batas tidak jelas di daerah bantalan gigi

Pada tahun 2005, WHO menggambarkan 3 presentasi klinis OD/COD5: Periapikal OD / COD: lesi displastik terjadi pada anterior rahang bawah dan melibatkan hanya beberapa gigi yang berdekatan Fokus OD / COD: mirip dengan OD periapikal / COD, tetapi dengan terbatasnya jumlah lesi terjadi dalam kuadran posterior rahang (bukan pada anterior rahang bawah) Kemerahan cementoma OD / COD dan keluarga gigantiform: bentuk yang lebih luas, terjadi bilateral di rahang bawah atau di semua kuadran rahang

adenomatoid odontogenik tumor (AOT).