krang mnat baca

23
http://www.anneahira.com/minat-baca-mahasiswa.htm Minat Baca Mahasiswa Mempengaruhi Prestasinya Oleh: AnneAhira.com Content Team Sebagai seorang pelajar, mahasiswa memiliki kewajiban untuk terus belajar demi menambah wawasan dan meningkatkan prestasi dalam kuliah. Salah satu hal yang juga mempengaruhi prestasi adalah minat baca mahasiswa itu sendiri. Kadang masih banyak kita temukan beberapa mahasiswa yang minat bacanya masih kurang. Jangankan membaca buku pelajaran atau modul kuliah, membaca buku novel yang menarik pun kadang masih enggan. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada kehidupan seorang mahasiswa, terutama dlam hal prestasinya di kampus. Pengaruh Minat Baca pada Prestasi Mahasiswa Seperti yang kita ketahui, membaca adalah hal yang sangat mutlak untuk meningkatkan pengetahuan. Membaca menambah wawasan mahasiswa dan hal ini tentu sangat berpengaruh pada prestasinya di perkuliahan. Bila minat baca mahasiswa saja kurang, bagaimana pengetahuannya bisa bertambah? Tak hanya menambah pengetahuan, membaca menambah kecerdasan mahasiswa. Yang dimaksud kecerdasan adalah seberapa cepat ia menerima informasi dan mengolahnya. Dengan banyak membaca, otak akan selalu terlatih untuk berpikir. Minat baca mahasiswa yang tinggi bisa menambah wawasan dan kecerdasan, bila dua hal ini sudah didapat, maka seorang mahasiswa akan semakin percaya diri. Ya, membaca bisa meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa. Ia tidak akan takut ketika ditanya dosen tentang materi kuliah karena sudah memiliki pengetahuan. Kalaupun ia belum tahu jawabannya, kecerdasan otaknya akan bekerja dan bisa menalar jawaban apa yang paling logis untuk ia berikan. Tips Meningkatkan Minat Baca Mahasiswa Walau membaca sangat penting untuk meningkatkan prestasi, pada kenyataannya banyak mahasiswa yang minat bacanya masih kurang. Berikut ini tips untuk meningkatkan minat baca mahasiswa agar prestasinya bisa memuaskan. Bagi para orang tua, membudayakan membaca adalah hal yang sangat penting. Biasakanlah membaca di dalam keluarga, sehingga seorang mahasiswa pun akan terbiasa bergelut dengan banyak

Upload: dhiea-niella-caem

Post on 30-Jun-2015

436 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: krang  mnat baca

http://www.anneahira.com/minat-baca-mahasiswa.htm

Minat Baca Mahasiswa Mempengaruhi Prestasinya

Oleh: AnneAhira.com Content Team

Sebagai seorang pelajar, mahasiswa memiliki kewajiban untuk terus belajar demi menambah wawasan dan meningkatkan prestasi dalam kuliah. Salah satu hal yang juga mempengaruhi prestasi adalah minat baca mahasiswa itu sendiri.

Kadang masih banyak kita temukan beberapa mahasiswa yang minat bacanya masih kurang. Jangankan membaca buku pelajaran atau modul kuliah, membaca buku novel yang menarik pun kadang masih enggan. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada kehidupan seorang mahasiswa, terutama dlam hal prestasinya di kampus.

Pengaruh Minat Baca pada Prestasi Mahasiswa

Seperti yang kita ketahui, membaca adalah hal yang sangat mutlak untuk meningkatkan pengetahuan. Membaca menambah wawasan mahasiswa dan hal ini tentu sangat berpengaruh pada prestasinya di perkuliahan.

Bila minat baca mahasiswa saja kurang, bagaimana pengetahuannya bisa bertambah? Tak hanya menambah pengetahuan, membaca menambah kecerdasan mahasiswa. Yang

dimaksud kecerdasan adalah seberapa cepat ia menerima informasi dan mengolahnya. Dengan banyak membaca, otak akan selalu terlatih untuk berpikir.

Minat baca mahasiswa yang tinggi bisa menambah wawasan dan kecerdasan, bila dua hal ini sudah didapat, maka seorang mahasiswa akan semakin percaya diri.

Ya, membaca bisa meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa. Ia tidak akan takut ketika ditanya dosen tentang materi kuliah karena sudah memiliki pengetahuan. Kalaupun ia belum tahu jawabannya, kecerdasan otaknya akan bekerja dan bisa menalar jawaban apa yang paling logis untuk ia berikan.

Tips Meningkatkan Minat Baca Mahasiswa

Walau membaca sangat penting untuk meningkatkan prestasi, pada kenyataannya banyak mahasiswa yang minat bacanya masih kurang. Berikut ini tips untuk meningkatkan minat baca mahasiswa agar prestasinya bisa memuaskan.

Bagi para orang tua, membudayakan membaca adalah hal yang sangat penting. Biasakanlah membaca di dalam keluarga, sehingga seorang mahasiswa pun akan terbiasa bergelut dengan banyak buku. Tak harus buku pelajaran yang biasanya membuat mahasiswa jenuh membacanya, tapi juga bisa bacaan ringan, misalnya membaca buku cerita (novel), koran atau majalah.

Bagi para pengajar/ dosen, hendaknya memberi tugas yang membutuhkan banyak wacana. Ini adalah cara meningkatkan minat baca mahasiswa dengan sedikit paksaan, karena mau tak mau, mahasiswa pasti akan mencari dan membaca banyak buku.

Misalnya, dosen memberi tugas makalah dan diharuskan memuat referensi dari banyak buku. Perpustakaan adalah tempat yang punya pengaruh besar pada minat baca mahasiswa,

khususnya perpustakaan kampus. Fasilitas seperti kenyamanan perpustakaan dan kelengkapan buku, bisa membuat mahasiswa betah di perpustakaan untuk membaca. Jadi, sebaiknya pihak universitas bisa meningkatkan fasilitas perpustakaan demi para mahasiswanya.

Bagi orang-orang tedekat mahasiswa tersebut, sering-seringlah mengajaknya ke toko buku atau perpustakaan. Walau ia tidak tertarik, bila sudah berada di toko buku, mau tidak mau ia akan ikut membaca untuk mengisi waktu luang.

Page 2: krang  mnat baca

http://nadzkuraka.blogspot.com/2010/01/menumbuhkan-minat-baca-pada-mahasiswa.html

MENUMBUHKAN MINAT BACA PADA MAHASISWAPermasalahan dan Upayanya

I. PENDAHULUANMinat baca adalah kekuatan yang mendorong untuk memperhatikan, merasa tertarik dan

senang terhadap aktivitas membaca sehingga mereka mau melakukan aktivitas membaca dengan kemauan sendiri. Aspek minat baca meliputi kesenangan membaca, frekuensi membaca dan kesadaran akan manfaat membaca. Majunya sebuah bangsa tidak pernah lepas dari kegiatan belajar-mengajar yang berhasil. Belajar sendiri sangat identik dengan membaca. Membaca apa saja, mulai dari bahan hasil print media cetak ataupun media elektronik. Buku adalah satu dari beberapa jenis media yang banyak memberikan ilmu pengetahuan. Jenis buku itu sendiri dapat bermacam-macam, mulai dari buku pelajaran sampi buku cerita/novel. Selain buku, masih banyak lagi media lainnya yang bisa membagi informasi, ilmu pengetahuan dan wawasan. Contohnya adalah Koran, majalah, tabloid, dan yang paling canggih karena menggunakan media elektronik adalah internet. Namun, ternyata peminat bacaan kedua jenis media di atas adalah sangat rendah.

Kita bisa melihat seperti di perpustakaan, ada waktu ramai dan senggang dikunjungi orang. Pada waktu ramai misalnya, siswa/ mahasiswa akan berdatangan ke perpustakaan untuk membuat PR atau tugas, mencari bahan kuliah,atau mencari referensi. Itu semua adalah tuntutan sebagai salah satu kewajiban yang harus dipikul oleh seorang pelajar. Tapi, di luar itu apakah mereka akan membaca lagi? Jawabannya adalah “belum tentu”.Rendahnya motivasi membaca ini juga diungkapkan oleh James Moffet, seorang spesialis seni bahasa dan co-pengarang buku Student-Centered Language Art K-12 mengatakan bahwa persoalan-persoalan membaca disebabkan oleh rendahnya motivasi siswa untuk membaca.

II. PERMASALAHANA. Indikator Rendahnya Minat Baca MahasiswaBerdasarkan beberapa kajian dan artikel yang diakses dari internet, ada beberapa indikator yang dapat diidentifikan sebagai faktor yang mempengaruhi minat baca mahasiswa, sebagai berikut ini.

1. Seperti info yang dikutip dari sebuah situs, kurangnya minat baca pada mahasiswa pada umumnya dapat dibuktikan dari jumlah buku yang terbit di Indonesia. Jumlahnya hanya mencapai 5000-10.000 judul buku per tahun. Angka tersebut sangat kecil kalau dibandingkan dengan Malaysia yang menerbitkan 15.000 judul buku per tahun, dan Inggris lebih dari 100.000 judul per tahun.

2. Dan juga dari berbagai sumber informasi yang dapat dipercaya, menunjukkan ada indikasi bahwa minat baca masyarakat masih sangat rendah. Hal ini terlihat dari data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2006 yang menunjukkan bahwa masyarakat kita belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Orang lebih banyak tertarik dan memilih untuk menonton TV (85,9%) dan atau mendengarkan radio (40,3%) ketimbang membaca koran (23,5%) (www.bps.go.id, diakses tanggal 24 Desember 2007).

B. Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca MahasiswaMengapa minat baca mahasiswa dikatakan rendah? Ada banyak hal yang dikatakan oleh Arixs yang menjadi penyebab rendahnya minat baca pada mahasiswa, yaitu:

1. Sistem pembelajaran di Indonesia belum membuat anak-anak/ siswa/ mahasiswa harus membaca buku, mencari informasi/ pengetahuan lebih dari apa yang diajarkan, mengapresiasi karya-karya ilmiah, sastra, dan lain-lain.

2. Banyaknya tempat hiburan dan jenis hiburan, permainan, dan tayangan TV yang mengalihkan perhatian mereka dari menbaca buku.

3. Budaya baca memang belum pernah diwariskan nenek moyang kita. Budaya tutur masih dominan daripada budaya membaca.

4. Sarana untuk memperoleh bacaan, seperti perpustakaan atau taman bacaan, masih merupakan barang aneh dan langka.

5. Tidak meratanya penyebaran bahan bacaan di berbagai lapisan masyarakat. 6. Dorongan membaca tidak ditumbuhkan dalam jenjang pendidikan praperguruan tinggi.

Page 3: krang  mnat baca

III. UPAYA MENUMBUHKAN MINAT BACA MAHASISWABerbagai rujukan di atas memberikan suatu hipotesis bahwa minat baca mahasiswa rendah.

Sementara itu, infrastruktur yang mengkondisikan agar minat baca tumbuh dan berkembang. Maka, perlu upaya-upaya yang dilakukan agar minat baca dapat tumbuh sejak anak usia sekolah atau bahkan sejak dini. Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk menumbuhkan minat baca pada mahasiswa ini antara lain dilakukan dengan cara :

1. Proses pembelajaran di kampus harus dapat mengarahkan kepada peserta didik untuk rajin membaca buku dengan memanfaatkan literatur yang ada di perpustakaan atau sumber belajar lainnya. Disinilah peran dosen sebagai pendidik dan pengajar memberikan motivasi melalui pembelajaran mata pelajaran yang relevan memberi tugas kepada peserta didiknya.

2. Menekan harga buku bacaan maupun buku pelajaran agar terjangkau oleh daya beli pelajar dan mahasiswa.

3. Buku bacaan dikemas dengan gambar-gambar yang menarik. Bahkan seorang penulis Henny Supolo Sitepu mengemukakan bahwa komik adalah salah satu bentuk bacaan yang bisa menjadi salah satu “pintu masuk” untuk kesenangan anak membaca. Pesan yang disampaikan mudah dicerna anak. Komik, semisal Tintin, dari gambar tokohnya sudah bisa “berbicara” dan bikin tertawa. Bahkan anak yang belum bisa baca-tulis pun akan menangkap ceriteranya.

4. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca mahasiswa. Baik di rumah maupun di sekolah.

5. Menumbuhkan minat baca sejak dini. Bahkan sejak anak mengenal huruf. Di rumah orang tua memberikan contoh membaca untuk anak-anaknya.

6. Meningkatkan frekuensi pameran buku di setiap kota/ kabupaten dengan melibatkan penerbit, LSM, perpustakaan, masyarakat pecinta buku, Depdiknas, dan sekolah-sekolah. Dengan mewajibkan pelajar dan mahasiswa untuk berkunjung pada pameran buku tersebut.

7. Membentuk forum-forum diskusi yang tujuan utamanya adalah menumbuhkan dan meningkatkan minat baca para mahasiswanya sekaligus sebagai dasar membuat tulisan karena dalam forum ini mahasiswa akan meresensi buku yang disediakan pihak kampus.

8. Kegiatan bedah buku dan semacamnya dengan harapan kesadaran mahasiswa akan pentingnya buku akan tumbuh.

IV. PEMANFAATAN TEORI KOMUNIKASIPengertian komunikasi secara etimologis berasal dari bahasa latin communication dan berasal

dari bahasa inggris communis yang berarti sama, yaitu sama makna mengenai suatu hal. Secara terminologis berarti proses penyampaian penyataan oleh seseorang kepada orang lain.

Menurut Joseph A Devito adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih yakni kegiatan menyampaikan dan menerima pesan yang mendapat distorsi dan gangguan-gangguan yang menimbulkan efek dan kesempatan arus balik. Dan menurut Carld I Hoveland (1955) komunikasi adalah proses yang mana seorang individu (komunikator) mengoperkan stimuli (biasanya menggunakan lambing-lambang bahasa) untuk mengubah tingkah laku individu (komunikan) yang lain. Jadi komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).Dalam masalah ini penulis menggunakan teori komunikasi 2 teori yaitu:

1. Teori Model Lasswell adalah Salah satu teoritikus komunikasi massa yang pertama dan paling terkenal adalah Harold Lasswell, dalam artikel klasiknya tahun 1948 mengemukakan model komunikasi yang sederhana dan sering dikutif banyak orang yakni: Siapa (Who), berbicara apa (Says what), dalam saluran yang mana (in which channel), kepada siapa (to whom) dan pengaruh seperti apa (what that effect) (Littlejhon, 1996).

2. Teori Ketergantungan (Dependency Theory) Teori ketergantungan terhadap media mula-mula diutarakan oleh Sandra Ball Rokeach dan Melvin Defleur. Di dalam model mereka, mereka mengusulkan suatu relasi yang bersifat integral antara pendengar, media. dan sistem sosial yang lebih besar. Teori ini memprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada informasi yang berasal dari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi media massa. Namun perlu digarisbawahi bahwa khalayak tidak memiliki ketergantungan yang sama terhadap semua media.Sumber ketergantungan yang kedua adalah kondisi sosial. Model ini menunjukkan sistem media dan institusi sosial itu saling berhubungan dengan khalayak dalam menciptakan kebutuhan dan minat. Pada gilirannya hal ini akan mempengaruhi khalayak untuk memilih berbagai media,

Page 4: krang  mnat baca

sehingga bukan sumber media massa yang menciptakan ketergantungan, melainkan kondisi sosial.

V. PENUTUPA. SimpulanBerdasarkan pemaparan tentang minat baca pada mahasiswa tersebut di atas, dapatlah disimpulkan hal-hal sebagai berikut ini.

1. Bahwa minat baca masyarakat Indonesia, khususnya mahasiswa relatif rendah. Mereka lebih senang mencari hiburan pada acara di TV, warnet, mall, play station atau tempat hiburan lainnya di banding membaca buku di perpustakaan.

2. Universitas dan dosen belum membudayakan mahasiswa untuk menggunakan perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar. Sehingga mahasiswa sangat rendah apresiasinya terhadap karya sastra maupun buku maupun karya tulis lainnya.

3. Minimnya koleksi buku-buku di perpustakaan. Di samping itu, perpustakaan yang ada tidak dikelola secara profesional.

4. Jumlah perpustakaan tidak sepadan dengan jumlah penduduk di Indonesia. Sebagai contoh tidak semua kota/kabupaten di Indonesia memiliki perpustakaan. Sekarang kita baru memiliki 261 perpustakaan dari sekitar 450 kabupaten/kota se-Indonesia, ini berarti masih banyak kabupaten/kota yang belum memiliki perpustakaan.

B. SaranMinat baca sebaiknya ditumbuhkan sejak usia dini yaitu sejak masa kanak-kanak. Minat membaca pada anak tidak akan terbentuk dengan sendirinya, tetapi sangat dipengaruhi oleh lingkungan anak. Keluarga merupakan lingkungan paling awal dalam menanamkan, menumbuhkan dan minat baca anak. Anak-anak bisa diberi buku anak-anak seperti dongeng, legenda, dan buku cerita lainnya. Cerita dalam karya ini mengalir sedemikian rupa yang membuat anak-anak tertarik membacanya. Aktivitas seperti ini merupakan langkah awal yang baik untuk menggerakkan kemauan membaca.

Pemanfaatan Dashboard Business Intelligence untuk MemantauMinat Baca Mahasiswa di PerpustakaanOleh :Abdul Wahab/5207100006Abstrak

Rendahnya minat baca warga Indonesia memang tidak bisa dielakkan. Dan itu pun menjadi faktor

utama mengenai sedikitnya kemauan mahasiswa datang ke perpustakaan, terlebih telah tersedia wacana

elektronik melalui media internet.

Latar Belakang

Perpustakaan merupakan wadah bagi mahasiswa untutk menimba ilmu. Berbagai macam ilmu baru

bisa didapatkan disana. Tentunya setiap perguruan tinggi pastinya mempunyai perpustakaan, sebagai

media tambahan bagi mahasiswa untuk menggali ilmu, mencari bahan pustaka, refreshing dengan

membaca majalah favorit dan sebagainya.

Namun, sekarang ini minat baca mahasiswa bisa dikatakan menurun. Berdasarkan survey di Institut

Teknologi Sepuluh Nopember, minat baca mahasiswa mengalami penurunan. Survey yang dilakukan

diketahui berbagai faktor penyebabnya. Oleh karena itu,bisa memanfaatkan dashboard business

intelligence untuk membantu dalam memantau minat baca mahasiswa.

Permasalahan

1. Apa penyebab menurunnya minat baca mahasiswa2. Bagaimana meningkatkan minat baca mahasiswa

Page 5: krang  mnat baca

Motivasi Untuk Menumbuhkan Minat Baca MahasiswaTampubolon (1993:4) menyatakan bahwa minat adalah perpaduan keinginan dan kemampuan

yang dapat berkembang jika ada motivasi. Untuk membangun motivasi, pertama-tama mahasiswa harus mampu mendefinisikannya. Peneliti terkenal, J.T. Guthrie (2001), menjelaskan bahwa pembaca yang sangat termotivasi adalah orang yang mampu membuat diri mereka mempunyai kesempatan menjadi literasi dan mereka mulai membuat diri mereka sebagai pembelajar literasi (literacy learners). Menurut beberapa peneliti, misalnya Guthrie, Gamberll, Wigfield, Alvermann, dan Baker, motivasi untuk membaca adalah komponen penting dalam internalisasi. Mahasiswa (murid) yang terinternalisasi adalah orang yang membaca untuk tujuan yang berbeda-beda, scaffold pengetahuan untuk membentuk suatu pembelajaran, dan berpartisipasi dalam interaksi sosial yang bermanfaat dalam kaitannya dengan membaca.

Menurut Rosidi (1983:74-78; Leonhardt, 2001:112) bahwa para pelajar kita sesungguhnya mempunyai minat yang cukup yang cukup tinggi untuk membaca. Namun, kenyataannya para mahasiswa melakukan aktivitas membaca hanya di saat-saat tertentu saja. Misalnya, membaca ketika ada perintah dari dosen atau ketika mencari sumber rujukan untuk mengerjakan tugas / makalah. Kadang juga lebih senang terhadap bacaan yang berbau pornografis atau membaca buku-buku hiburan atau cerita saja. Maka, agar mereka menyukai bahan bacaan ilmiah salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyediakan buku-buku yang berkualitas dan sesuai dengan permintaan / kebutuhan mereka dalam segala jenisnya yang sifatnya menghibur dan sekaligus mendidik. Buku supaya menarik perlu dilengkapi gambar atau ilustrasi yang bagus. Karya sastra seperti novel atau cerpen merupakan salah satu media yang tepat untuk membangkitkan minat baca. Karya sastra tersebut mengandung pesan moral untuk mengembangkan imajinasi dan menawarkan pengalaman baru bagi pembacanya. Sebagaimana dinyatakan oleh Gambrell dan Marinak (1997:205-217) bahwa penggunaan intensif yang tepat dapat mendorong pembelajar (learner) untuk lebih terlibat dapat membaca dan dapat mendorong untuk menginternalisasi dan mengintegrasi nilai penting dari membaca. Salah satu komponen terpenting dari motivasi membaca adalah pendapat tentang self efficacy atau kemampuan seseorang untuk menilai kapabilitasnya dalam kaitannya dengan suatu pekerjaan. Jadi, seorang mahasiswa harus menanamkan kesadaran diri akan pentingnya membaca serta menjadi pembelajar seumur hidup. Ketrampilan membuat kegiatan membaca menjadi sesuatu yang mungkin dan nyata.

Dengan ketrampilan membaca buku setiap mahasiswa akan dapat memasuki dunia keilmuan yang penuh pesona, memahami khasanah kearifan yang banyak hikmat, dan mengembangkan berbagai kepandaian lainnya yang sangat berguna bagi kesuksesannya. Kegiatan membaca yang dilakukan secara terampil akan membukakan jendela pengetahuan yang luas dan keahlian yang lebar untuk menyongsong masa depan. Kegiatan membaca dapat dibedakan menjadi 3 ragam, yaitu :

1. membaca ragam hiburan, misalnya bacaan dalam bentuk novel atau majalah yang sifatnya menghibur. Tujuannya adalah untuk menikmati cerita itu dan menghargai kemampuan pengarang mengolah alur kisahnya

2. membaca ragam sepintas, kegiatannya adalag membaca secara cepat, tujuannya untuk memperoleh gambaran selayang pandang mengenai apa yang diuraikan dalam suatu bahan bacaan atau untuk menemukan suatu keterangan yang memang seajack semula dicari dalam bahan bacaan

3. membaca ragam belajar, kegiatan ini perlu dilakukan beberapa kali untuk menangkap dan memahami apa yang dibacanya.

Oleh karena itu, tidak semua mahasiswa memeliki semua bacaan yang diperlukan, maka mereka harus dipacu untuk berkunjung ke perpustakaan. Perpustakaan sebagai sumber belajar dan informasi telah terbukti mempunyai kedudukan yang sangat penting yaitu jantungnya perguruan tinggi atau universitas di negara-negara maju. Di sini perpustakaan harus berusaha ikut berperan aktif membantu mahasiswa meningkatkan ketrampilan membaca, misalnya dengan mempromosikan buku-buku atau bacaan lainnya yang terbaru dan berkualitas, serta menginformasikan layanan baru yang dapat menunjang aktivitas membaca. Jadi, perpustakaan perguruan tinggi harus giat berusaha dan berperan aktif dalam membantu mahasiswa meningkatkan ketrampilan membaca, misalnya dengan memamerkan (display) buku-buku atau bacaan terbaru di tempat khusus, menginformasikan layanan koleksi barunya, dan sebagainya.

2) Minat Baca

Minat baca adalah keinginan dan kemauan kuat untuk selalu membaca setiap ada kesempatan atau selalu mencari kesempatan untuk membaca. Ciri orang yang mempunyai minat baca tinggi diantaranya (selalu) memanfaatkan setiap waktu luang untuk membaca, suka mencari waktu atau kesempatan untuk membaca, senantiasa berkeinginan untuk membaca (semua jenis bacaan), memanfaatkan membaca

Page 6: krang  mnat baca

sebagai kebutuhan, dan melakukan kegiatan membaca dengan senang hati. Pemeliharaan minat baca perlu dilakukan secara terus menerus dengan selalu berupaya meningkatkan keterampilan membaca secara memadai. Untuk itulah perlu dilakukan upaya yang mampu mendorong motivasi siswa untuk membaca.

Menurut Suyono faktor-faktor yang mampu mendorong minat baca adalah:- Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan, informasi dan yang lain.- Keadaan lingkungan fisik yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan yang – menarik dan berkualitas.- Keadaan lingkungan social yang kondusif, dalam arti adanya iklim yangselalu memanfaatkan waktu luang untuk membaca.- Rasa haus informasi, selalu membutuhkan informasi, terutama yang actual.- Memiliki prinsip hidup bahwa membaca adalah kebutuhan rohani.

3) perpustakaan

Perpustakaan sebagai bagian integral dari sekolah yang bertujuan menyediakan bahan pelajaran dan sumber informasi bagi guru dan siswa dalam kegiatan KBM. Selain itu perpustakaan mempunyai tugas dan fungsi diantaranya; mengembangkan kemampuan membaca, tempat membantu siswa untuk memperjelas pelajaran,tempat rekreasi yang mampu memulihkan kejenuhan siswa dengan membaca fiksi maupun non fiksi yang ada di perpustakaan sekolah ( Lili Roesna: 2005).

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata / bahasa tulis.Dewasa ini banyak remaja yang lalai dan malas untuk melakukan kegiatan membaca padahal kita diwajibkan untuk membaca buku dalam sehari minimal dua buku. Apapun bentuk bacaannya, asalkan itu bermanfaat untuk kita dan tidak mengandung unsur negatif. Namun tidak sedikit pula remaja yang minat membacanya kurang.Pertanyaannya, 1. Apa saja faktor penyebab kurangnya minat baca pada remaja ?2. Dan bagaimana mengatasi rasa malas untuk membaca yang efektif, khususnya bagi para remaja saat ini ?

Chika

faktor penyebab kurangnya minat baca pada remaja yaitu:1. Bahwa minat baca masyarakat Indonesia, khususnya mahasiswa relatif rendah. Mereka lebih senang mencari hiburan pada acara di TV, warnet, mall, play station atau tempat hiburan lainnya di banding membaca buku di perpustakaan.2. Universitas, dosen, murid dan guru belum membudayakan siswa untuk menggunakan perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar. Sehingga siswa sangat rendah apresiasinya terhadap karya sastra maupun buku maupun yang lainnya.3. Minimnya koleksi buku-buku di perpustakaan. Di samping itu, perpustakaan yang ada tidak dikelola secara profesional.4. Jumlah perpustakaan tidak sepadan dengan jumlah penduduk di Indonesia. Sebagai contoh tidak semua kota/kabupaten di Indonesia memiliki perpustakaan. Sekarang kita baru memiliki 261 perpustakaan dari sekitar 450 kabupaten/kota se-Indonesia, ini berarti masih banyak kabupaten/kota yang belum memiliki perpustakaan.

Cara mengatasi rasa malas untuk membaca yang efektif, khususnya bagi para remaja saat ini yaitu:Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk menumbuhkan minat baca pada mahasiswa ini antara lain dilakukan dengan cara :1. Proses pembelajaran di sekolah atau di kampus harus dapat mengarahkan kepada peserta didik untuk rajin membaca buku dengan memanfaatkan literatur yang ada di perpustakaan atau sumber belajar lainnya. Disinilah peran dosen sebagai pendidik dan pengajar memberikan motivasi melalui pembelajaran mata pelajaran yang relevan memberi tugas kepada peserta didiknya.2. Menekan harga buku bacaan maupun buku pelajaran agar terjangkau oleh daya beli pelajar dan mahasiswa.3. Buku bacaan dikemas dengan gambar-gambar yang menarik. Bahkan seorang penulis Henny Supolo Sitepu mengemukakan bahwa komik adalah salah satu bentuk bacaan yang bisa menjadi salah satu

Page 7: krang  mnat baca

“pintu masuk” untuk kesenangan anak membaca. Pesan yang disampaikan mudah dicerna anak. Komik, semisal Tintin, dari gambar tokohnya sudah bisa “berbicara” dan bikin tertawa. Bahkan anak yang belum bisa baca-tulis pun akan menangkap ceriteranya.4. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca siswa. Baik di rumah maupun di sekolah.5. Menumbuhkan minat baca sejak dini. Bahkan sejak anak mengenal huruf. Di rumah orang tua memberikan contoh membaca untuk anak-anaknya.6. Meningkatkan frekuensi pameran buku di setiap kota/ kabupaten dengan melibatkan penerbit, LSM, perpustakaan, masyarakat pecinta buku, Depdiknas, dan sekolah-sekolah. Dengan mewajibkan pelajar dan mahasiswa untuk berkunjung pada pameran buku tersebut.7. Membentuk forum-forum diskusi yang tujuan utamanya adalah menumbuhkan dan meningkatkan minat baca para siswa sekaligus sebagai dasar membuat tulisan karena dalam forum ini siswa akan meresensi buku yang disediakan pihak kampus.8. Kegiatan bedah buku dan semacamnya dengan harapan kesadaran siswa akan pentingnya buku akan tumbuh.

ELa

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Kurangnya Minat Membaca

Yang menyebabkan kurangnya minat membaca terutama di kalangan pelajar ada 4 faktor, diantaranya:

1. Budaya membaca yang belum pernah diwariskan oleh nenek moyang kita. Masyarakat Indonesia lebih terbiasa mendengar dan belajar tentang dongeng, kisah, adat istiadat secara verbal atau lisan. Sehingga tidak ada pembelajaran secara tertulis yang dapat menimbulkan kebiasaan membaca.

2. Sistem pembelajaran di Indonesia juga telah membuat siswa cenderung pasif dan hanya mendengarkan guru mengajar di kelas daripada membaca buku sebanyak-banyaknya.

3. Munculnya permainan (game) yang makin canggih dan variatif serta tayangan televisi yang semakin menarik, telah mengalihkan perhatian anak dari buku. Tempat hiburan yang makin banyak didirikan juga membuat anak-anak lebih banyak meluangkan waktu ke tempat hiburan daripada membaca buku.

4. Selain itu, sarana untuk memperoleh bacaan masih minim. Makin meningkatnya harga buku membuat orangtua tidak mengutamakan pembelian buku kecuali buku-buku yang diwajibkan oleh sekolah. Oleh karena itu, perlu adanya perpustakaan umum dan perpustakaan sekolah yang dapat memfasilitasi anak-anak agar dapat membaca buku. Namun sayangnya jumlah perpustakaan umum masih tergolong sedikit dan koleksi buku-buku di perpustakaan sekolah cenderung terbatas.

Cara mengatasi rasa malas untuk membaca : 1. Membuat TujuanOrang yang malas biasanya tidak memiliki motivasi untuk berkembang ke arah kehidupan yang lebih baik. Sementara orang yang tidak memiliki motivasi biasanya tidak memiliki tujuan-tujuan hidup yang pantas dan layak untuk diraih. Dan orang yang tidak memiliki tujuan-tujuan hidup, biasanya sangat jarang bahkan mungkin tidak pernah menuliskan resolusi atau komitmen-komitmen pencapaian hidup.

Supaya motivasi muncul, seseorang harus berani memutuskan tujuan- tujuan hidupnya. Menurut Andrias Harefa dalam bukunya Agenda Refleksi dan Tindakan Untuk Hidup Yang Lebih Baik (GPU, 2004), dia harus membuat komitmen atas apa saja yang ingin diselesaikan, dicapai, dimiliki, dilakukan, dan dinikmati (disingkat secamilanik). Contoh komitmen; “pada ulang tahun yang ke …. saya sudah harus menyelesaikan buku yang saya tulis, meraih promosi pekerjaan, mencapai gelar S-3, memiliki rumah dan mobil, melakukan sejumlah kunjungan ke mancanegara, dan menikmati kebahagiaan bersama keluarga.”

2. Mengasah KemampuanOrang yang memiliki tujuan-tujuan hidup yang pasti, membuat resolusi dan komitmen-komitmen pencapaian biasanya memiliki motivasi tinggi. Tetapi tujuan yang samar-samar jelas tidak memberikan dampak motivasional yang signifikan. Nah, akan lebih baik lagi jika tujuan- tujuan dilengkapi dengan aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti mencari cara-cara yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan- tujuan tersebut. Kita juga perlu sekali mengasah kemampuan atau ketrampilan-ketrampilan supaya langkah-langkah yang diambil itu akan membawa kita pada pencapaian tujuan secara efektif

Page 8: krang  mnat baca

dan efisien.

Jika aktivitas-aktivitas pembelajaran itu dilakukan secara konsisten dan dengan komitmen sepenuhnya, maka kita telah berada di jalur yang benar. Aktivitas-aktivitas pembelajaran akan menempatkan kita pada posisi dan lingkungan yang dinamis. Kemampuan kita dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah juga akan meningkat. Dengan sendirinya ini akan semakin memperkuat rasa percaya diri kita, menebalkan komitmen pencapaian tujuan, dan tentu saja menumbuhkan semangat.

3. Pergaulan DinamisPara pemenang berkumpul dengan sesama pemenang, sementara para pecundang cenderung berkumpul dengan sesama pecundang. Ungkapan tersebut mengandung kebenaran. Sulit sekali bagi seorang pemalas untuk hidup di lingkungan para pemenang. Sulit bagi orang malas untuk berada secara nyaman di tengah-tengah orang yang sangat optimis, sibuk, giat bekerja, dan bersemangat mengejar prestasi. Demikian sebaliknya. Sulit sekali bagi para high achiever untuk betah berlama- lama dengan para orang malas dan pesimistik.

Situasi atau lingkungan di mana kita berada sungguh ada pengaruhnya. Orang yang mulai dihinggapi rasa malas sangat dianjurkan agar menjauhi mereka yang juga mulai diserang kebosanan, putus asa, rasa enggan, apalagi negative thinking. Sepintas, berkeluh kesah dengan mereka dengan orang-orang seperti itu dapat melegakan hati. Ada semacam rasa pelepasan dari belenggu psikologis. Walau demikian, dalam situasi malas sedang menyerang, mendekati orang-orang yang sedang down sama sekali tidak menolong satu sama lain. Rasa malas dan kebuntuan justru bisa tambah menjadi-jadi. Ini bisa menjerumuskan masing-masing pihak pada pesimisme, keputusasaan, dan kemalasan total.

Jika rasa malas mulai menyerbu kita, jangan berlama-lama duduk berdiam diri. Cara paling ampuh menghilangkan kemalasan adalah bangkit berdiri dan menghampiri orang-orang yang sedang tekun dan bersemangat melakukan sesuatu. Dekati mereka yang sedang bekerja keras untuk meraih impian-impiannya. Manusia-manusia optimis, self- motivated, punya ambisi, positive thinking, dan memiliki tujuan hidup pasti, umumnya memancarkan aura positif kepada apa pun dan siapa pun di sekelilingnya. Pancaran optimisme dan semangat itulah yang bisa menginspirasi orang lain, bahkan menularkan semangat yang sama sehingga orang lain jadi ikut tergerak.

4. Disiplin DiriAda sebuah ungkapan yang sangat dalam maknanya dari Andrie Wongso, Motivator No.1 Indonesia, yang bunyinya; “Jika kita lunak di dalam, maka dunia luar akan keras kepada kita. Tapi jika kita keras di dalam, maka dunia luar akan lunak kepada kita”. Kata-kata mutiara yang luar biasa ini menegaskan, bahwa jika kita mau bersikap keras pada diri sendiri, dalam arti menempa rasa disiplin dalam berbagai hal, maka banyak hal akan bisa kita kerjakan dengan baik. Sikap keras pada diri sendiri atau disiplin itulah yang umumnya membawa kesuksesan bagi karir para olahragawan dan pekerja profesional yang memang menuntut sikap disiplin dalam banyak hal. Bayangkan, bagaimana seorang atlet bisa menjadi juara jika dia tidak disiplin berlatih? Bagaimana mungkin ada pekerja profesional yang bagus karirnya jika dia sering mangkir atau bolos kerja?

Untuk Lebih jelas bisa di baca dalam alamat di bawah ini : http://beritaku.webkios.info/cara-mengatasi-rasa-malas/http://radenbeletz.com/cara-agar-tidak-malas.html

Petra

Menurut saya,faktor penyebab kurangnya minat baca pada remaja yaitu:1. Bahwa minat baca masyarakat Indonesia, khususnya mahasiswa relatif rendah. Mereka lebih senang mencari hiburan pada acara di TV, warnet, mall, play station atau tempat hiburan lainnya di banding membaca buku di perpustakaan.2. Universitas, dosen, murid dan guru belum membudayakan siswa untuk menggunakan perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar. Sehingga siswa sangat rendah apresiasinya terhadap karya sastra maupun buku maupun yang lainnya.

Page 9: krang  mnat baca

Cara mengatasi rasa malas untuk membaca yang efektif, khususnya bagi para remaja saat ini yaitu:Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk menumbuhkan minat baca pada mahasiswa ini antara lain dilakukan dengan cara :1. Proses pembelajaran di sekolah atau di kampus harus dapat mengarahkan kepada peserta didik untuk rajin membaca buku dengan memanfaatkan literatur yang ada di perpustakaan atau sumber belajar lainnya. Disinilah peran dosen sebagai pendidik dan pengajar memberikan motivasi melalui pembelajaran mata pelajaran yang relevan memberi tugas kepada peserta didiknya.2. Menekan harga buku bacaan maupun buku pelajaran agar terjangkau oleh daya beli pelajar dan mahasiswa.3. Buku bacaan dikemas dengan gambar-gambar yang menarik. Bahkan seorang penulis Henny Supolo Sitepu mengemukakan bahwa komik adalah salah satu bentuk bacaan yang bisa menjadi salah satu “pintu masuk” untuk kesenangan anak membaca.

4. Disiplin DiriAda sebuah ungkapan yang sangat dalam maknanya dari Andrie Wongso, Motivator No.1 Indonesia, yang bunyinya; “Jika kita lunak di dalam, maka dunia luar akan keras kepada kita. Tapi jika kita keras di dalam, maka dunia luar akan lunak kepada kita”. Kata-kata mutiara yang luar biasa ini menegaskan, bahwa jika kita mau bersikap keras pada diri sendiri, dalam arti menempa rasa disiplin dalam berbagai hal, maka banyak hal akan bisa kita kerjakan dengan baik.

Mar

Menurut pendapat saya,Faktor kurang minat baca antara lain:mallas membaca karena buku yang dibaca sangat membosankan,Munculnya permainan (game) yang makin canggih dan variatif serta tayangan televisi yang semakin menarik, telah mengalihkan perhatian anak dari buku,Minimnya koleksi buku-buku di perpustakaan. Di samping itu, perpustakaan yang ada tidak dikelola secara profesional dan Jumlah perpustakaan tidak sepadan dengan jumlah penduduk di Indonesia/ Sebagai contoh tidak semua kota/kabupaten di Indonesia memiliki perpustakaan. strategi yang dapat diterapkan untuk menumbuhkan minat baca pada mahasiswa ini antara lain dilakukan dengan cara :1. Proses pembelajaran di sekolah atau di kampus harus dapat mengarahkan kepada peserta didik untuk rajin membaca buku dengan memanfaatkan literatur yang ada di perpustakaan atau sumber belajar lainnya. 2. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca siswa. Baik di rumah maupun di sekolah.3. Membentuk forum-forum diskusi yang tujuan utamanya adalah menumbuhkan dan meningkatkan minat baca para siswa sekaligus sebagai dasar membuat tulisan karena dalam forum ini siswa akan meresensi buku yang disediakan pihak kampus.

Pony

Menurut saya faktor penyebab kurangnya minat baca pada remaja adalah bacaan yang membosankan atau menjenuhkan dan kebanyakan buku bacaan sekarang menggunakan bahasa yang sulit dicernai sehingga pembaca mudah merasa bosan dengan bacaan tersebut, minimnya koleksi buku dan keinginan diri sendiri apakah dia ingin membaca atau tidak.Cara mengatasi rasa malas untuk membaca, membaca bahan bacaan yang menarik dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti serta menerapkan diri sendiri untuk mau membaca.

Heny Viomutzz

Faktor penyebab kurangnya minat baca:1.Tidak ada keinginan dan niat dari dalam diri sendiri untuk menumbuhkan minat baca.2.Pengaruh lingkungan. Segala sesuatu akan berkelanjutan dengan adanya pengaruh lingkungan, entah itu baik ataupun buruk. Begitupun dengan minat baca, apabila kita tinggal dilingkungan yang minat bacanya tinggi senantiasa akan mempengaruhi peningkatan minat baca yang kita miliki, begitupun sebaliknya.3.Kemajuan teknologi. Adanya teknologi yang semakin canggih baik dari media audio, visual serta audio visual (seperti: televisi, telpon genggam, komputer/internet dll) membuat hampir semua orang melupakan aktivitas yang disebut membaca "Buku".4.Pergaulan yang penuh bermain. Kebanyakan generasi muda saat ini bergaul dengan masyarakat hanya untuk bermain bukan belajar dan mereka terlalu asik mengikuti permainan dalam pergaulannya yang dianggap lebih menyenangkan daripada membaca.

Page 10: krang  mnat baca

Cara mengatasi masalah kurangnya minat baca terutama dikalangan remaja:1.DISIPLIN DIRI. Tidak ada yang bisa mengubah dan meningkatkan minat baca kita selain diri sendiri, maka motivasilah diri anda sendiri.2.Selalu berpikir bahwa "MEMBACA" sangat bermanfaat bagi hidup dan tanpa membaca kita akan "TERTINGGAL" dari orang lain.3.Pikirkan "Masa Depan" yang tidak dapat diraih dengan sukses dari "Bermain".4.Jauhi sedikit demi sedikit lingkungan yang "Malas membaca" dan dekati lingkungan yang "Rajin membaca"5.Jangan terlalu terbawa arus kemajuan teknologi yang mendidik kita menjadi malas belajar dan membaca.

Dede

Menurut pendapat saya.kurangnya minat baca di kalangan remaja disebabkan oleh:1.anak-anak remaja sudah pada bosen dengan adanya bacaan yang tidak natural lagi.2.sudah adanya game yang membuat mereka malas membaca3.pergaulan yang menjadi-jadi sehingga masyarakat indonesia tidak tau betapa pentingnya membaca.4.kejenuhan anak-anak remaja terhadap suatu informasi dengan melalui membaca.

cara mengatasi masalah kurangnya minat baca dikalangan remaja dan bisa meningkatkan agar minat baca tetap terus terlaksana di kalangan masyarakat.1.selalu berfikir jernih membaca sangat bermanfaat.2.selalu membiasakan untuk selalu membaca diperpustakaan.3.berfikir untuk bisa beraktivitas kembai dan mengurangi kemalasan membaca.4.biasakan diri untuk membaca surat kabar,majalah,atau koran.5.berfikir positiv kalau dengan mmebaca kita bisa mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya.

Yanti

menurut saya Faktor penyebab kurangnya minat baca:1.Pengaruh lingkungan2.Munculnya permainan (game) yang makin canggih dan variatif serta tayangan televisi yang semakin menarik, telah mengalihkan perhatian anak dari buku. 3.kurangnya .Kemajuan teknologi.4.tidak ada niat untuk menumbuhkan minat baca

cara mengatasinya:1.biasakan diri untuk membaca buku-buku yang bermanfaat2.Buku bacaan dikemas dengan gambar-gambar yang menarik3.Menciptakan lingkungan yang minat baca.

Septi

menurut saya kurangnya minat baca remaja Indonesia dikarenakan :1.remaja masih belum bisa merasakan manfaat dari membaca, hal ini disebabkan oleh kurangnya bahan bacaan yang sesuai dengan tingkat relativitas konsumen, bahkan salah sasaran. 2.Rendahnya produksi buku-buku yang berkualitas di Indonesia3.Anak-anak remaja lebih senang menonton televisi dari pada membaca 4. Tidak adanya semangat dalam membaca

cara mengatasinya :1.Jangan terlalu terbawa arus kemajuan teknologi yang mendidik kita menjadi malas belajar dan membaca.2. Buku bacaan dikemas dengan gambar-gambar yang menarik.3. DISIPLIN DIRI.

Gie

kurangnya motivasi diri ketika kita membaca itu salah satunya. biasanya kita membaca buku pelajaran ketika akan ujian saja, ini adalah kebiasaan buruk yang musti kita hindari, cobalah lakukan kebiasaan membaca kita dari diri sendiri, tumbuhkan motivasi, seperti manfaat dan tujuan kita membaca sebuah

Page 11: krang  mnat baca

buku. dan lakukan kebiasaan membaca secara pelan-pelan, sedikit-sedikit yang penting rutin, tingkatkan kegiatan membaca secara perlahan-lahan. jangan asal membaca, butuh pemahaman ketika membaca, cobalah latihan juga bagaimana metode membaca agar lebih efektif dan efisien.

Ayeent

Faktor penyebab kurangnya minat baca:- Anak-anak remaja lebih senang menonton televisi dan maen game- Tidak adanya semangat dalam membaca- Kejenuhan remaja terhadap suatu informasi dengan melalui membaca- Pengaruh lingkungan- Bacaan yang membosankan atau menjenuhkan

Cara mengatasi masalah kurangnya minat baca:- Jangan terlalu terbawa arus kemajuan teknologi yang mendidik kita menjadi malas belajar dan membaca- Biasakan diri untuk membaca surat kabar,majalah,atau koran- Pikirkan "Masa Depan"- Jangan terlalu terbawa arus kemajuan teknologi yang mendidik kita menjadi malas belajar dan membaca.

Dimaz

Faktor penyebab kurang minat baca remaja adalah1. bacaan yang membosakan dan menjenuhkan2. bacaan yang full dengan tulisan3. buku bacaan yang tebal

Cara mengatasinya1. banyak latihan2.biasakan membaca dimanapun dan kapan pun

Echimenurut saya Faktor penyebab kurangnya minat baca:1.Pengaruh lingkungan atau pergaulan anak zaman sekarang2.Munculnya permainan (game) yang makin canggih atau anag lebih senang bermain game online serta tayangan televisi yang semakin menarik, telah mengalihkan perhatian anak dari buku.3.kurangnya pemahaman Kemajuan teknologi dizaman sekarang.4.tidak ada niat untuk menumbuhkan minat baca dari diri sendiri.

Cara mengatasi masalah kurangnya minat baca:- Jangan terlalu terbawa arus kemajuan teknologi yang mendidik kita menjadi malas belajar dan membaca- Biasakan diri untuk membaca surat kabar,majalah,atau koran- Pikirkan "Masa Depan"- Jangan terlalu terbawa arus kemajuan teknologi yang mendidik kita menjadi malas belajar dan membaca.

Windu

menurut saya kurangnya minat baca remaja Indonesia dikarenakan :1.remaja masih belum bisa merasakan manfaat dari membaca, hal ini disebabkan oleh kurangnya bahan bacaan yang sesuai dengan tingkat relativitas konsumen, bahkan salah sasaran.2.Rendahnya produksi buku-buku yang berkualitas di Indonesia3.Anak-anak remaja lebih senang menonton televisi dari pada membaca4. Tidak adanya semangat dalam membaca

Reny

menurut saya,1.a. Anak-anak remaja lebih senang menonton televisi dan maen gameb. Tidak adanya semangat dalam membaca

Page 12: krang  mnat baca

c. Kejenuhan remaja terhadap suatu informasi dengan melalui membacad. Pengaruh lingkungane. Bacaan yang membosankan atau menjenuhkan

2. cara mengatasi kurangnya minat bacaJangan terlalu terbawa arus kemajuan teknologi yang mendidik kita menjadi malas belajar dan membaca- Biasakan diri untuk membaca surat kabar,majalah,atau koran- Pikirkan "Masa Depan"- Jangan terlalu terbawa arus kemajuan teknologi yang mendidik kita menjadi malas belajar dan membaca.

Wulan

saya setuju dengan pendapat teman-teman ,minat baca bisa kita tumbuhkan asalkan sesuai dengan diri kita sendiri dan jangan dipengaruhi orang lain.

Faktor penyebab kurangnya minat baca:1.Tidak ada keinginan dan niat dari dalam diri sendiri untuk menumbuhkan minat baca.2.Pengaruh lingkungan. Segala sesuatu akan berkelanjutan dengan adanya pengaruh lingkungan, entah itu baik ataupun buruk. Begitupun dengan minat baca, apabila kita tinggal dilingkungan yang minat bacanya tinggi senantiasa akan mempengaruhi peningkatan minat baca yang kita miliki, begitupun sebaliknya.3.Kemajuan teknologi. Adanya teknologi yang semakin canggih baik dari media audio, visual serta audio visual (seperti: televisi, telpon genggam, komputer/internet dll) membuat hampir semua orang melupakan aktivitas yang disebut membaca "Buku".4.Pergaulan yang penuh bermain. Kebanyakan generasi muda saat ini bergaul dengan masyarakat hanya untuk bermain bukan belajar dan mereka terlalu asik mengikuti permainan dalam pergaulannya yang dianggap lebih menyenangkan daripada membaca.

Cara mengatasi masalah kurangnya minat baca terutama dikalangan remaja:1.DISIPLIN DIRI. Tidak ada yang bisa mengubah dan meningkatkan minat baca kita selain diri sendiri, maka motivasilah diri anda sendiri.2.Selalu berpikir bahwa "MEMBACA" sangat bermanfaat bagi hidup dan tanpa membaca kita akan "TERTINGGAL" dari orang lain.3.Pikirkan "Masa Depan" yang tidak dapat diraih dengan sukses dari "Bermain".4.Jauhi sedikit demi sedikit lingkungan yang "Malas membaca" dan dekati lingkungan yang "Rajin membaca"5.Jangan terlalu terbawa arus kemajuan teknologi yang mendidik kita menjadi malas belajar dan membaca.

Wayan

menurut saya yang menyebabkan kurangnya minat baca adalah berasal dari kemauan yan tidak tergugah dari diri individu untuk memperoleh info, dan cara mengefktifkan membaca dengan cara menyukai terlebihdahulu bahab bacaan.

Akang

Yang menyebabkan kurangnya minat membaca terutama di kalangan pelajar ada 4 faktor, diantaranya:

1. Budaya membaca yang belum pernah diwariskan oleh nenek moyang kita. Masyarakat Indonesia lebih terbiasa mendengar dan belajar tentang dongeng, kisah, adat istiadat secara verbal atau lisan. Sehingga tidak ada pembelajaran secara tertulis yang dapat menimbulkan kebiasaan membaca.

2. Sistem pembelajaran di Indonesia juga telah membuat siswa cenderung pasif dan hanya mendengarkan guru mengajar di kelas daripada membaca buku sebanyak-banyaknya.

Page 13: krang  mnat baca

3. Munculnya permainan (game) yang makin canggih dan variatif serta tayangan televisi yang semakin menarik, telah mengalihkan perhatian anak dari buku. Tempat hiburan yang makin banyak didirikan juga membuat anak-anak lebih banyak meluangkan waktu ke tempat hiburan daripada membaca buku.

4. Selain itu, sarana untuk memperoleh bacaan masih minim. Makin meningkatnya harga buku membuat orangtua tidak mengutamakan pembelian buku kecuali buku-buku yang diwajibkan oleh sekolah. Oleh karena itu, perlu adanya perpustakaan umum dan perpustakaan sekolah yang dapat memfasilitasi anak-anak agar dapat membaca buku. Namun sayangnya jumlah perpustakaan umum masih tergolong sedikit dan koleksi buku-buku di perpustakaan sekolah cenderung terbatas.

Cara mengatasi rasa malas untuk membaca : 1. Membuat TujuanOrang yang malas biasanya tidak memiliki motivasi untuk berkembang ke arah kehidupan yang lebih baik. Sementara orang yang tidak memiliki motivasi biasanya tidak memiliki tujuan-tujuan hidup yang pantas dan layak untuk diraih. Dan orang yang tidak memiliki tujuan-tujuan hidup, biasanya sangat jarang bahkan mungkin tidak pernah menuliskan resolusi atau komitmen-komitmen pencapaian hidup.

Supaya motivasi muncul, seseorang harus berani memutuskan tujuan- tujuan hidupnya. Menurut Andrias Harefa dalam bukunya Agenda Refleksi dan Tindakan Untuk Hidup Yang Lebih Baik (GPU, 2004), dia harus membuat komitmen atas apa saja yang ingin diselesaikan, dicapai, dimiliki, dilakukan, dan dinikmati (disingkat secamilanik). Contoh komitmen; “pada ulang tahun yang ke …. saya sudah harus menyelesaikan buku yang saya tulis, meraih promosi pekerjaan, mencapai gelar S-3, memiliki rumah dan mobil, melakukan sejumlah kunjungan ke mancanegara, dan menikmati kebahagiaan bersama keluarga.”

2. Mengasah KemampuanOrang yang memiliki tujuan-tujuan hidup yang pasti, membuat resolusi dan komitmen-komitmen pencapaian biasanya memiliki motivasi tinggi. Tetapi tujuan yang samar-samar jelas tidak memberikan dampak motivasional yang signifikan. Nah, akan lebih baik lagi jika tujuan- tujuan dilengkapi dengan aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti mencari cara-cara yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan- tujuan tersebut. Kita juga perlu sekali mengasah kemampuan atau ketrampilan-ketrampilan supaya langkah-langkah yang diambil itu akan membawa kita pada pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.

Jika aktivitas-aktivitas pembelajaran itu dilakukan secara konsisten dan dengan komitmen sepenuhnya, maka kita telah berada di jalur yang benar. Aktivitas-aktivitas pembelajaran akan menempatkan kita pada posisi dan lingkungan yang dinamis. Kemampuan kita dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah juga akan meningkat. Dengan sendirinya ini akan semakin memperkuat rasa percaya diri kita, menebalkan komitmen pencapaian tujuan, dan tentu saja menumbuhkan semangat.

3. Pergaulan DinamisPara pemenang berkumpul dengan sesama pemenang, sementara para pecundang cenderung berkumpul dengan sesama pecundang. Ungkapan tersebut mengandung kebenaran. Sulit sekali bagi seorang pemalas untuk hidup di lingkungan para pemenang. Sulit bagi orang malas untuk berada secara nyaman di tengah-tengah orang yang sangat optimis, sibuk, giat bekerja, dan bersemangat mengejar prestasi. Demikian sebaliknya. Sulit sekali bagi para high achiever untuk betah berlama- lama dengan para orang malas dan pesimistik.

Situasi atau lingkungan di mana kita berada sungguh ada pengaruhnya. Orang yang mulai dihinggapi rasa malas sangat dianjurkan agar menjauhi mereka yang juga mulai diserang kebosanan, putus asa, rasa enggan, apalagi negative thinking. Sepintas, berkeluh kesah dengan mereka dengan orang-orang seperti itu dapat melegakan hati. Ada semacam rasa pelepasan dari belenggu psikologis. Walau demikian, dalam situasi malas sedang menyerang, mendekati orang-orang yang sedang down sama sekali tidak menolong satu sama lain. Rasa malas dan kebuntuan justru bisa tambah menjadi-jadi. Ini bisa menjerumuskan masing-masing pihak pada pesimisme, keputusasaan, dan kemalasan total.

Jika rasa malas mulai menyerbu kita, jangan berlama-lama duduk berdiam diri. Cara paling ampuh menghilangkan kemalasan adalah bangkit berdiri dan menghampiri orang-orang yang sedang tekun dan bersemangat melakukan sesuatu. Dekati mereka yang sedang bekerja keras untuk meraih impian-

Page 14: krang  mnat baca

impiannya. Manusia-manusia optimis, self- motivated, punya ambisi, positive thinking, dan memiliki tujuan hidup pasti, umumnya memancarkan aura positif kepada apa pun dan siapa pun di sekelilingnya. Pancaran optimisme dan semangat itulah yang bisa menginspirasi orang lain, bahkan menularkan semangat yang sama sehingga orang lain jadi ikut tergerak.

4. Disiplin DiriAda sebuah ungkapan yang sangat dalam maknanya dari Andrie Wongso, Motivator No.1 Indonesia, yang bunyinya; “Jika kita lunak di dalam, maka dunia luar akan keras kepada kita. Tapi jika kita keras di dalam, maka dunia luar akan lunak kepada kita”. Kata-kata mutiara yang luar biasa ini menegaskan, bahwa jika kita mau bersikap keras pada diri sendiri, dalam arti menempa rasa disiplin dalam berbagai hal, maka banyak hal akan bisa kita kerjakan dengan baik. Sikap keras pada diri sendiri atau disiplin itulah yang umumnya membawa kesuksesan bagi karir para olahragawan dan pekerja profesional yang memang menuntut sikap disiplin dalam banyak hal. Bayangkan, bagaimana seorang atlet bisa menjadi juara jika dia tidak disiplin berlatih? Bagaimana mungkin ada pekerja profesional yang bagus karirnya jika dia sering mangkir atau bolos kerja?

sumber :http://beritaku.webkios.info/cara-mengatasi-rasa-malas/http://radenbeletz.com/cara-agar-tidak-malas.html

Prasetyo

kalau memang masyarakat malas membaca buku, masyarakat bisa saja menggunakan teknologi canggih seperti menggunakan internet sebagai pengganti dari membaca buku!!

go green for living!semakin sedikit memanfaatkan kertas,semakin berkurang hutan gundul karna pohon di tebang untuk membuat kertas.

Wisudiana

Saya setuju dengan pendapat saudari pony bahwa faktor penyebab kurangnya minat baca pada remaja adalah bacaan yang membosankan atau menjenuhkan dan kebanyakan buku bacaan sekarang menggunakan bahasa yang sulit dicernai sehingga pembaca mudah merasa bosan dengan bacaan tersebut, minimnya koleksi buku dan keinginan diri sendiri apakah dia ingin membaca atau tidak.Cara mengatasi rasa malas untuk membaca, membaca bahan bacaan yang menarik dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti serta menerapkan diri sendiri untuk mau membaca.

Agung

Faktor yang menyebabkan kurang nya minat baca pada remaja adalah bacaan yang tidak sesuai dengan remaja tersebut sehingga membuat orang tersebut menjadi cepat bosan. Sedangkan cara untuk mengatasi malas membaca tersebut ialah dengan membiasakan diri untuk membaca sesuatu yang kita sukai.

Ratu

menurut saya Faktor penyebab kurangnya minat baca:1.Pengaruh lingkungan atau pergaulan anak zaman sekarang2.Munculnya permainan (game) yang makin canggih atau anag lebih senang bermain game online serta tayangan televisi yang semakin menarik, telah mengalihkan perhatian anak dari buku.3.kurangnya pemahaman Kemajuan teknologi dizaman sekarang.4.tidak ada niat untuk menumbuhkan minat baca dari diri sendiri.

Cara mengatasi masalah kurangnya minat baca terutama dikalangan remaja:1.DISIPLIN DIRI. Tidak ada yang bisa mengubah dan meningkatkan minat baca kita selain diri sendiri, maka motivasilah diri anda sendiri.2.Selalu berpikir bahwa "MEMBACA" sangat bermanfaat bagi hidup dan tanpa membaca kita akan

Page 15: krang  mnat baca

"TERTINGGAL" dari orang lain.3.Pikirkan "Masa Depan" yang tidak dapat diraih dengan sukses dari "Bermain".4.Jauhi sedikit demi sedikit lingkungan yang "Malas membaca" dan dekati lingkungan yang "Rajin membaca"5.Jangan terlalu terbawa arus kemajuan teknologi yang mendidik kita menjadi malas belajar dan membaca.

Ayu

Faktor penyebab minat baca rendah dikalangan remaja karena remaja lebih suka menggunakan alat-alat elektronik seperti handphone,laptop dan lainnya serta hangout dengan teman- teman sebayanya serta mereka beranggapan bahwa membaca adalah suatu hal yang membosankan.

cara mengatasinya yaitu dengan menumbuhkan semangat membaca pada dirinya masing-masing.

Siti

menurut saya Faktor penyebab kurangnya minat baca:1. Malas membaca2. Pengaruh lingkungan3. kurangnya kesadaran pentingnya membaca

cara mengatasinya:1. Biasakan diri untuk membaca buku-buku yang bermanfaat2. Tingkatkan kesadaran pentingnya membaca3. Ciptakan suasana yang asik untuk memudahkan dalam kegiatan membaca.

Mira 'midoL'

Saya sependapat dengan saudari Rika, sebagian besar seseorang malas untuk membaca dikarenakan malas dan adanya peralatan elektronik yang canggih sehingga buku tidak di gunakan lagi .Biasanya pengaruh lingkungan sangat mempengaruhi seorang anak untuk tidak minat melakukan kegiatan membaca . Mereka hanya memikirkan kegiatan yang membuat mereka senang .

Cara mengetasinya tanamkan niat dan minat untuk membaca . Disiplin sangat dibutuhkan untuk dapat membaca buku menjadi menarik .

Eva

Menurut saya faktor penyebab kurangnya minat baca pada remaja adalah bacaan yang membosankan dan kebanyakan buku bacaan sekarang menggunakan bahasa yang sulit dicerna, sehingga pembaca mudah merasa bosan dengan bacaan tersebut. Cara mengatasi kurangnya minat baca mungkin dengan cara menyiptakan suasana yang asik dalam kegiatan membaca.

Yulia

Saya setuju dengan pendapat saudari Valent. Faktor penyebab kurangnya minat baca:- Anak-anak remaja lebih senang menonton televisi dan bermain game- Tidak adanya semangat dalam membaca- Kejenuhan remaja terhadap suatu informasi dengan melalui membaca- Pengaruh lingkungan- Bacaan yang membosankan atau menjenuhkan

Cara mengatasi masalah kurangnya minat baca:- Jangan terlalu terbawa arus kemajuan teknologi yang mendidik kita menjadi malas belajar dan membaca- Biasakan diri untuk membaca surat kabar,majalah,atau koran- Pikirkan "Masa Depan"- Jangan terlalu terbawa arus kemajuan teknologi yang mendidik kita menjadi malas belajar dan

Page 16: krang  mnat baca

membaca

Yoga

Menurut pendapat saya faktor penyebab kurangnya m inat baca pada remaja yaitu karena remaja merasa malas dengan banyak nya bacaan sehingga membuat pusing dan tidak ingin membaca.cara memngatasinya yaitu dengan banyak memberi waran-warna atau gambar- gambar yang menarik pada setiap bacaan.

Nindi

menurut saya kurangnya minat baca remaja karenabanyak para remaja yang mengganggap membaca buku tidak terlalu pentung, mereka hanya membaca sebagian besar isi bacaan tersebut. Apabila isinya menarik mereka akan membacanya namun, jika tidak menarik mereka enggan untuk mmebacanya. pergaulan juga berpengaruh sekali terhadap minat baca remaja. jika kita berteman dengan para remaja yang senang membaca maka kita juga akan mengikuti kebiasaan membaca tersebut, dan sebaliknya.

cara mengatasinya adalah kita tekadkan hati kita untuk selalu membaca dan meluangkan sebagian waktu kita untuk membaca. kita juga harus melawan rasa malas kita tehadap membaca.