skripsi strategi badan pendapatan daerah dalam

112
SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KOTA MAKASSAR Disusun oleh: SUPARMAN MAKMUR Nomor Stambuk : 105610542715 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 24-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

SKRIPSI

STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN

BANGUNAN DI KOTA MAKASSAR

Disusun oleh:

SUPARMAN MAKMUR

Nomor Stambuk : 105610542715

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

ii

ii

STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN

BANGUNAN DI KOTA MAKASSAR

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun dan diusulkan oleh

SUPARMAN MAKMUR

Nomor Stambuk : 105610542715

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

iii

iii

Page 4: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

iv

iv

Page 5: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

v

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Suparman Makmur

Nomor Stambuk : 105610542715

Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa

bantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan oleh orang lain atau

melakukan plagiat. Peryataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila

dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi

akademik sesuai aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan gelar akademiki.

Makassar, 29 Oktober 2020

Yang Menyatakan.

Suparman Makmur

Page 6: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

vi

vi

ABSTRAK

Suparman Makmur, Andi Rosdianti Razak, Hafis Elfiansyah Parawu.

Strategi Badan Pendapatan Daerah Dalam Intensifikasi Pemungutan Pajak

Bumi Dan Bangunan Di Kota Makassar.

Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran serta penjelasan tentang Strategi

Badan Pendapatan Daerah Dalam Intensifikasi Pemungutan Pajak Bumi dan

Bangunan di Kota Makassar. Jenis penelitian ini menggunakan tipe penelitian

deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan strategi badan pendapatan daerah

intensifikasi pemungutan pajak khususnya PBB adapun informan dalam penelitian

ini ada 7 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi Badan Pendapatan

Daerah Dalam Intensifikasi Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Kota

Makassar sudah berjalan dengan cukup baik dan bereorentasi sepenuhnya kepada

strategi peningkatan pendapatan pajak dengan berlandaskan sikap dan perilaku

pegawai dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang baik dan penyuluhan

kepada masyarakat serta keinginan untuk memotivasi diri sendiri sehingga

tercapai sumberdaya yang mempunyai skill atau kemampuan yang dapat

mempengaruhi instansi dan juga pelayanan kepada masyarakat yang mudah dan

cepat, sehingga mempengaruhi kesadaran dan keinginan Wajib Pajak dalam

membayar pajak.

Kata Kunci: Strategi, Intensifikasi, Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan

Page 7: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

vii

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..!

Puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Allah SWT. atas limpahan

rahmat dan taufik-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi ini berjudul Fungsi

Pengawasan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam Penggunaan Dana

Desa di Desa Batu Kede Kecamatan Masalle Kabupaten Enrekang.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua pembimbing, Bapak Dr.

Andi Rosdianti Razak, M,Si selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Hafiz

Elfiansya Parawu, M,Si selaku pembimbing II yang penuh dengan kesabaran

telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan mulai penyusunan

proposal hingga penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang

setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada:

1. Kepada para penguji yang senang tiasa memberikan masukan dan arahan.

2. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 8: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

viii

viii

3. Bapak/Ibu Dosen dan Asisten Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Bapak Nasrul Haq, S.Sos., M.PA Ketua Program Ilmu Administrasi Negara

Universitas Muhammadiyah Makassar.

6. Bapak Prof Dr. H. Ambo Asse.,M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

7. Kepada para informan yang telah bersedia membantu dalam peneitiaan skripsi

ini kepada Kepala Dinas Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar beserta

stafnya.

8. Kepada kedua orang tua, Ayahanda Makmur dan Ibunda Yunani yang telah

berjuang, berdoa, mengasuh, membesarkan, membiayai, mendidik dan

memberikan nasehat kepada penulis dengan limpahan kasih sayang. Do’a restu

dan pengorbanan yang tulus dan ikhlas yang telah menjadi pemacu yang selalu

mengiringi langkah penulis dalam perjuangan meraih masa depan yang

bermanfaat.

9. Teman-teman penulis khususnya Musabry, Ary Sulfahri, Alfin, Normaisa,

Elma beserta teman-teman seangkatan Fakutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

sahabat-sahabat kelas F.15 Ilmu Administrasi Negara yang tak sempat penulis

sebutkan satu persatu, terima kasih telah menjadi support system dalam

penyusunan skripsi ini.

Page 9: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

ix

ix

Penulis menyadari bahwa tidak ada karya manusia yang sempurna di

dunia ini, maka dari itu, dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik

dan saran yang membangun sehingga dapat memperbaiki kekurangan yang ada

dalam penulisan skripsi ini.

Makassar, 29 Oktober 2020

Suparman Makmur

Page 10: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

x

x

DAFTAR ISI

Halaman Sampul .................................................................................................i

Halaman Pengajuan Skripsi ................................................................................ii

Halaman Persetujuan ...........................................................................................iii

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ......................................................iv

Abstrak ................................................................................................................v

Kata Pengantar ....................................................................................................vi

Daftar Isi..............................................................................................................ix

Daftar Tabel ........................................................................................................xi

Daftar Gambar .....................................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................1

B. Rumusan Masalah ............................................................................6

C. Tujuan Penelitian..............................................................................6

D. Manfaat Penelitian............................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Konsep Dan Teori ..........................................................8

1. Teori Manajemen .......................................................................8

2. Konsep Strategi ..........................................................................9

3. Konsep Manajemen Strategi ......................................................17

4. Konsep Strategi Pemerintah .......................................................18

B. Konsep Intensifikasi .........................................................................20

C. Konsep Administrasi Perpajakan .....................................................21

D. Peneliti Terdahulu ............................................................................28

E. Kerangka Fikir..................................................................................29

F. Fokus Penelitian ...............................................................................30

G. Deskripsi Fokus Penelitian ...............................................................30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan lokasi penelitian .............................................................35

B. Jenis dan Tipe penelitian ..................................................................35

C. Sumber Data .....................................................................................36

D. Informan Penelitian ..........................................................................36

E. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................37

F. Teknik Analisis Data ........................................................................38

G. Keabsahan Data ................................................................................39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................41

B. Pembahasan ......................................................................................79

Page 11: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

xi

xi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................88

B. Saran-Saran ......................................................................................89

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................90

LAMPIRAN .......................................................................................................92

Page 12: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

xii

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kriteria Informan Penelitian .................................................................36

Tabel 2. Target dan Realisasi Penerimaan PBB Tahun 2017 - 2019 ..................51

Tabel 3. Kriteria Nilai Kontribusi .......................................................................52

Tabel 4. Terdaftar Sebagai Wajib Pajak .............................................................54

Tabel 5. Srategi Badan Pendapatan Daerah ........................................................55

Page 13: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

xiii

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pikir...................................................................................29

Gambar 2. Struktur Organisasi Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar ......48

Page 14: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia termasuk negara yang berkembang, yang memiliki pendapatan

dari berbagai sumber salah satunya yaitu berasal dari pemungutan pajak, baik

negara maupun pajak daerah yang menjadi sumber terbesar pendapatan negara

kita berasal dari pemungutan pajak. Meskipun pemungutan pajak merupakan

sumber terbesar untuk pendapatan kas negara dalam proses pemungutannya tidak

jarang sekali mengalami kendala dan masalah seperti masalah minimnya

pengetahuan masyarakat terhadap pemungutan pajak, masalah kesadaran

masyarakat untuk menjadi wajib pajak yang bijak dengan membayar pajak kepada

negara, serta masalah penunggakan pembayaran pajak dinegara kita ini sangatlah

banyak terjadi di beberapa tahun terakhir.

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan

tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

negara bagi sebebesar-besarnya kemakmuran rakyat ( UU No.28 tahun 2007).

Pajak merupakan alat bagi pemerintah dalam mencapai tujuan untuk

mendapatkan penerimaan baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung dari

masyarakat guna membiyai pengeluaran rutin serta pembangunan nasional dan

ekonomi masyarakat. Sistem perpajakan selalu mengalami perubahan dari masa

1

Page 15: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

2

kemasa sesuai perkembangan masyarakat dan Negara, baik dalam dalam bidang

kenegaraan maupun dalam bidang sosial dan ekonomi.

Salah satu aspek penunjang dalam keberhasilan pencapain tujuan

pembangunan nasional selain dari aspek sumber daya manusia, sumber daya alam,

dan sumber daya lainnya adalah ketersediaan dana pembangunan baik yang

diperoleh dari sumber-sumber pajak maupum non pajak.

Pentingnya pajak sebagai sumber pembiayaan pembangunan telah

ditetapkan dalam berbagai produk undang-undang pemerintah, dalam neraca

APBN misalnya telah ditentukan penerimaan negara bersumber dari penerimaan

dalam Negeri dan penerimaan pembangunan. Penerimaan dalam negeri terdiri atas

penerimaan migas dan penerimaan yang berasal dari pajak. Penerimaan Negara

yang berasal dari pajak sebagaimana telah ditetapkan oleh undang-undang sudah

menjadi kewajiban bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pentingnya pajak tersebut

terutama untuk pembiyaan pembangunan, hal ini tidak lain karena warga Negara

sebagai manusia biasa selain mempunyai kebutuhan sehari-hari berupa sandang

dan pangan, juga membutuhkan sarana dan prasana, seperti jalan untuk

transportasi, taman untuk hiburan atau rekreasi, bahkan keinginan untuk

merasakan aman dan terlindungi Sarana dan prasarana berupa fasilitas umum

tersebut untuk ketersediaanya hanya pemerintahlah yang bertanggung jawab

untuk memenuhinya (Kunarjo, 1993:125).

Pajak sebagai penerimaan Negara tampaknya sudah jelas bahwa apabila

pajak ditingkatkan maka penerimaan Negara pun meningkat, sehingga Negara

Page 16: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

3

dapat berbuat lebih banyak untuk kepentingan masyarakat. Sebagai pemerataan

pendapatan masyarakat, kenyataan menunjukkan bahwa dikalangan masyarakat

masih banyak terdapat kesenjangan antara warga negara yang kaya dan yang

miskin. Pajak adalah salah satu alat untuk dapat meredistribusi pendapatan dengan

cara memungut pajak yang lebih besar bagi warga yang berpendapatan tinggi dan

memungut pajak yang lebih rendah bagi warga yang berpendapatan lebih kecil.

Berhubungan dengan hal ini, cara memungut pajak sebagaimana

dikemukakan oleh Kunarjo (1993:126) dapat dibagi tiga yaitu : (1) Progresif,

yaitu memungut pajak dengan persentase meningkat sesuai dengan cakupan

penerimaan yang makin meningkat. Dengan demikian secara relatif maupun

absolute kelompok masyarakat yang berpendapatan tinggi dibebani dengan pajak

yang besar. (2) Degresif, yaitu pemungutan pajak dengan persentase yang makin

menurun pada cakupan masyarakat yang pendapatannya makin meningkat. Pada

kategori ini, walaupun berpendapatan tinggi, maka dibebani pajak relatif lebih

kecil tetapi secara absolute jumlahnya lebih besar. (3) Proporsional, yaitu

membagi pajak dengan persentase yang sama pada setiap tingkat pendapatan. Ini

berarti bahwa secara relatif seluruh masyarakat wajib pajak dibebani dengan

persentase sama tetapi secara absolute kelompok berpendapatan tinggi dibebani

pajak yang lebih besar.

Jenis pajak yang diperhitungkan pada sisi penerimaan dalam APBN antara

lain pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, bea masuk, cukai, ekspor, pajak

bumi dan bangunan, pajak lainnya dan penerimaan bukan pajak. Khususnya untuk

pajak bumi dan bangunan sebagian besar penerimaannya merupakan pendapatan

Page 17: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

4

daerah. Objek yang dikenakan pada pajak bumi dan bangunan ini adalah nilai jual

objek pajak bumi dan bangunan. pungutan yang dilakukan oleh pemerintah

dilakukan pembagian sebagaimana diatur oleh undang-undang yaitu bagi

pemerintah kabupaten, provinsi, dan pemerintah pusat.

Salah satu pajak yang menjadi potensi sumber pendapatan negara kita

yaitu Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang masuk dalam kategori Pajak Negara.

Sejak tahun 2011 penarikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dilimpahkan dari

Pemerintah Pusat ke Pemerintah Kota sesuai dengan Peraturan Bersama Menteri

Keuangan dan Menteri Dalam Negeri nomor: 213/pmk.07/2010, nomor: 58 tahun

2010 tentang Tahapan Persiapan Pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan

dan Perkotaan sebagai Pajak Daerah . Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yaitu

iuran yang dikenakan terhadap orang atau badan yang secara nyata mempunyai

hak, memiliki, menguasai dan memperoleh manfaat dari bumi dan bangunan

(Rahman, 2011:41).

Pemerintah Kota setiap tahunnya mempunyai target dalam penerimaan

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai sumber pendapatan daerah, tetapi tidak

selalu target tersebut terealisasi dengan sempurna. Terkadang juga realisasi

penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) jauh dibawah target yang telah

ditetapkan oleh Pemerintah Kota.

Pemerintah perlu melakukan intensifikasi pemungutan pajak agar dapat

meningkatkan penerimaan negara atau daerah, khususnya intensifikasi sektor

Pajak Bumi dan Bangunan. Peningkatan penerimaan dari sektor pajak ini akan

Page 18: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

5

lebih efektif perolehannya jika ada peran serta aktif dari masyarakat. Untuk

meningkatkan peran serta aktif dari masyarakat maka dirubahlah sistem

pemungutan pajak yang semula Official Assesment menjadi sistem Self

Assesment. Sistem Self Assesment memberikan kepercayaan kepada masyarakat

untuk menghitung dan membayar sendiri pajak yang terutang. Tujuan sistem

tersebut diharapkan pelaksanaan administrasi perpajakan lebih rapi, terkendali,

sederhana dan mudah dipahami oleh wajib pajak. Untuk itu kantor pajak dianggap

perlu memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya membayar

pajak agar tidak terdapat tunggakan lagi.

Menurut Chaizi Nasuha menyatakan bahwa intensif tidaknya pemungutan

pajak (Self Assessment) dapat diukur melalui tingkat kepatuhan Wajib Pajak

dalam menjalankan kewajiban pajaknya, dimana ada beberapa aspek yang

menjadi tolak ukuryakni aspek psikologis dan aspek yuridis. Aspek psikologis

lebih melihat kepada sampai sejauh mana aparat pajak/dinas terkait dalam

melakukan tugasnya sebagai penyuluh, pelayan, dan pengawas. Aspek yuridis

diukur dari sampai sejauh mana kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar pajak.

Pada tahun 2018 target Intensifikasi pemungutan pajak bumi dan bangunan

di kota makassar mengalami penurunan hal ini di sebabkan oleh banyak faktor

antara lain kurangnya pemhaman masyarakat terhadap arti dari pajak bumi dan

bangunan dalam pembiayaan pembangunan, kurang nya bukti nyata dari pajak

yang dibayarkan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kurang giatnya

aparat dalam melakukan penagihan dan sikap apatis dari masyarakat itu sendiri

Page 19: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

6

dalam membayar pajak khusunya pajak bumi dan bangunan selain dari itu kadang

kala wajib pajak sulit dijangkau karena tidak lagi berdomisi di daerah tersebut.

Berkaitan dengan fenomena diatas mengenai kasus penunggakan Pajak

Bumi dan Bangunan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

keintensifan pemerintah Kota Makassar dalam melakukan pemungutan khususnya

pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan . Penelitian dan analisa ini dikembangkan

dalam bentuk skripsi dengan judul “Strategi Badan Pendapatan Daerah Dalam

Intensifikasi Pemungutan Pajak Bumi Dan Bangunan Di Kota Makassar”

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut: Bagaimana Strategi Badan Pendapatan Daerah

Dalam Intensifikasi Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Makassar ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitan ini adalah

sebagai berikut: Untuk menganalisis Strategi Badan Pendapatan Daerah Dalam

Intensifikasi Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Makassar.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Praktis

a. Sebagai sumber data dan informasi, serta dasar pertimbangan bagi Badan

Pendapatan Daerah Kota Makassar dalam intensifikasi pemungutan pajak

bumi dan bangunan;

Page 20: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

7

b. Sebagai bahan kajian atau studi banding bagi Kantor Badan Pendapatan

Daerah di kota atau kabupaten lain dalam intensifikasi pemungutan pajak

bumi dan bangunan.

2. Manfaat Teoritis

a. Sebagai salah satu bahan bacaan atau sumber referensi yang dimiliki oleh

perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar;

b. Sebagai salah satu sumber data dan informasi atau bahan referensi bagi

para mahasiswa dan peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian;

c. Sebagai salah satu sumber referensi dalam diskusi, seminar, maupun

pengkajian terkait Strategi Dinas Pendapatan Daerah Dalam Intensifikasi

Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan;

d. Sebagai salah satu sumber data, informasi dan referensi tambahan dalam

Ilmu Administrasi Negara.

Page 21: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian, Konsep, dan Teori

1. Teori Manajemen

Menurut Manulang (Atik & Ratminto, 2012: 1) manajemen merupakan

suatu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, penyusunan dan

pengawasan daripada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan terlebih dahulu. (Hasibuan, 2007: 2) senada dengan Manulang

mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses yang khas yang terdiri dari

tindakan-tindakan perencanaan, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan

untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Malayu S.P

Hasibuan mendefenisikan manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan

efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dari tiga pendapat ahli di atas,

manajemen memiliki kata kunci “perencanaan”, “pengarahan”, “pengendalian”,

“sumber daya”, dan “tujuan”.

Stoner dan Freeman (Safroni, 2012: 44) berpendapat bahwa manajemen

adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian

upaya anggota organisasi dan proses penggunaan semua sumber daya organisasi

untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Sedangkan manajemen menurut Massie (Arsyad, 2002: 1) merupakan suatu

proses dimana kelompok secara kerjasama mengerahkan tindakan atau kerjanya

Page 22: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

9

untuk mencapai tujuan bersama. Proses tersebut diantaranya mencakup teknik-

teknik yang digunakan oleh para manajer untuk mengkoordinasikan kegiatan atau

aktifitas orang lain menuju tercapainya tujuan bersama.

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen

merupakan suatu proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, kepemimpinan, pengendalian dan pengawasan melalui pemanfaatan

sumber daya dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan

pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan

untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan

sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.

2. Konsep Strategi

Pengertian strategi ada beberapa seperti yang dijelaskan bebrapa ahli dalam

bukunya masing-masing yang tentunya memiliki pandangan yang berbeda namun

memiliki makna yang tentunya sama. Sebelum menguraikan pengertian strategi

pemerintah, maka terlebih dahulu perlu dipahami pengertian strategi itu. Kata

“strategi” secara etimologi berasal dari bahasa Yunani “strategos” yang memiliki

arti sebagai Komandan militer.

Menurut J. Winardi (2003:12), strategi sebagai sebuah rencana atau

semacam arah rangkaian tindakan tertentu didalam suatu organisasi merupakan

pedoman atau kelompok pedoman untuk menghadapi situasi tertentu. Sebagai

Page 23: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

10

sebuah rencana, strategi memiliki dua karakteristik esensial, yaitu disusun

sebelum rangkaian tindakan tertentu diilaksanakan dan dikembangkan secara

sadar dengan tujuan tertentu. Seringkali strategi dinyatakan secara eksplisit, dalam

dokumen-dokumen yang dikenal sebagai rencana-rencana, tetapi adakalanya

strategi tidak dinyatakan secara formal, meski hal itu jelas tercantum dalam benak

orang-orang ysng berkepentingan.

Selama bertahun-tahun lamanya penggunaan kata strategi berlanjut hanya

sebatas dalam konteks militer dan politik, sebagaimana sumber pemahamannya

berasal sehingga “strategi” justru tidak terjadi. Namun sesudah perang dunia ke II,

Von Neuman dan Morgenstern mencabut lepas makna strategi dari konteks yang

sebelumnya, melalui teori (Desminth.2010:54) dan kemudian

memperkenalkannya kedalam lingkup kehidupan organisasi swasta yang

berorientasi laba ataupun organisasi publik. Memasuki perkembangan zaman saat

ini, ternyata konsep strategi beranjak tumbuh sedemikian pesatnya hingga tidak

pernah diambil sebelumnya, yang sayangnya malah mengantar dampak

terbentukya pandangan buruk di dalamnya. Untuk sementara waktu kekuatan dari

konsep strategi justru memudar dengan cepat dibawah pengaruh mencuatnya

interprestasi terhadapnya.

Menurut (Morrisan,2008:152), mendefinisikan strategi sebagai: penentuan

jangka panjang perusahaan dan memutuskan atau menetapkan arah tindakan serta

mendapatkan sumber-sumber yang ditentukan untuk mencapai suatu tujuan yang

telah ditentukan. Berfikir strategis merupakan tindakan untuk memperkirakan dan

membangun tujuan masa depan yang ingin di capai, menentukan kekuatan apa

Page 24: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

11

saja yang bisa membantu atau akan menghalangi tercapainya tujuan, serta

merumuskan rencana atau mencapai keadaan yang diinginkan.

Menurut Siagian (2015: 53), semua upaya dalam pencapaian tujuan dari

berbagai sasaran organisasi membutuhkan strategi yang mantap dan jelas.

Dilingkungan bisnis strategi pada umumnya didefenisikan sebagai “pernyataan

sadar oleh manajemen tentang bidang-bidang bisnis apa yang akan ditekuni oleh

organisasi dan dalam kegiatan apa organisasi akan maju dan bergerak dimasa

yang akan datang.

Menurut (Hamim, 2009:73-74) strategi diartikan sebagai rencana para

manager yang berorintasi kepada masa depan dengan berinteraksi dengan

lingkungan persaingan guna mencapai sarana organisasi. Strategi mencerminkan

kesadaran organisasi mengenai bagaimana, kapan, dan dimana harus bersaing,

siap melawan, dan untuk maksud apa. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

kompetitif organisasi dan meminimalkan keterbatasan bersaing. Banyak

organisasi profit maupun non profit mempunyai strategi yang akan ditetapkan,

inkremental, atau intuitif, yang tidak pernah diartikulasikan atau dianalisis.

Strategi diperlukan untuk organisasi secara keseluruhan, untuk tiap unit kerja

dan untuk tiap fungsi dalam organisasi. Strategi secara keseluruhan adalah

perencanaan permainan manager yang muncul dari pola tindakan yang sudah

direncanakan. Tidak ada satu strategi yang berlaku untuk segala situasi.

Keberhasilan dan kegagalan organisasi memang bukan hanya ditentukan semata-

mata oleh strategi yang jitu, masih banyak faktor lain yang menentukan

keberhasilan, tetapi membuat dan menyiapkan strategi yang sudah matang berarti

Page 25: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

12

telah menyelesaikan 60% persoalan. Pernyataan strategi ini adalah kunci

keberhasilan untuk menghadapi perubahan lingkungan, dan memberi kesatuan

arah untuk semua anggota organisasi. Jika konsep strategi tidak jelas, maka

keputusan yang diambil akan berifat subyektif atau berdasarkan intuisi belaka dan

tidak memperdulikan keputusan yang lain.

Menurut (Hamim, 2009:74) strategi adalah suatu rencana terpadu,

menyeluruh, dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan-keunggulan

stratejik dari perusahaan pada tantangan-tantangan lingkungan. Strategi didesain

untuk menjamin tercapainya objekti-objektif dasar dari perusahaan melalui

pelaksanaan yang seperlunya oleh organisasi. Berdasarkan penyataan mengenai

strategi diatas, maka dapat dipahami bahwa pada dasarnya strategi merupakan

sarana pada dasarnya strategi merupakan sarana yang digunakan untuk mencapai

sasaran. Pencapaian sasaran utama organisasi dapat dicapai dengan menjalankan

strategi yang tepat. Strategi yang tepat merupakan rencana yang bersifat menyatu,

menyeluruh dan terpadu dengan mengeitkan berbagai keunggulan strategi

perusahaan dengan tantangan lingkungan. Pemahaman mengenai konsep strategi

sebagai suatu kesatuan rencana yang menyeluruh dan terpadu yang dibutuhkan

oleh organisasi dalam mencapai sasarannya.

Makmur (2013:44) memberikan pengertian strategi adalah gagasan pemikiran

rasional yang disusun secara sistematik yang sesuai dengan hasil pengamatan

yang digunakan dalam suatu organisasi. Strategi merupakan cara terbaik untuk

mencapai tujuan organisasi. Strategi dibutuhkan setiap saat dalam menghadapi

Page 26: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

13

dinamika organisasi setiap persaingan dinamika organisasi selalu dimenangkan

oleh organisasi yang menggunakan cara dan tindakan yang strategis.

Strategi adalah suatu bentuk atau rencana yang mengintegrasikan tujuan-

tujuan utama, kebijakan-kebijakan dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi

menjadi suatu kesatuan yang utuh, strategi diformulasikan dengan baik akan

membantu penyusunan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki perusahaan

menjadi suatu bentuk yang unik dan dapat bertahan, strategi yang baik disusun

berdasarkan kemampuan internal dan kelemahan perusahaan, antisipasi perubahan

dalam lingkungan, serta kesatuan pergerakan yang dilakukan oleh mata-mata

musuh (Quinn 1999).

Adapun aturan dasar dalam merumuskan strategi yang pertama harus

menjelaskan dan menginterprestasikan masa depan tidak hanya masa sekarang,

lalu arahan strategi harus bisa menentukan rencana lalu strategi harus berfokus

pada keunggulan kompetitif, tidak semata-mata pada pertimbangan keuangan,

kemudian ini diaplikasikan dari atas kebawah. Lalu strategi harus mempunyai

orientasi eksternal dan juga fleksibilitas sangat esensial lalu strategi harus

berpusat pada hasil jangka panjang (goldworthy dan ashley 1996).

Yunus (2012:36) menyatakan strategi merupakan keseluruhan dari lingkup

gagasan yang digunakan untuk dimanfaatkan dengan baik dalam mewujudkan

tujuan organisasi. Bagi organisasi strategi merupakan instrumen penting di dalam

mengelola organisasi untuk mewujudkan tujuannya. Karena itu, strategi selalu

bersentuhan dengan kebijakan, target sasaran dan program yang dimiliki

organisasi dalam mewujudkan tujuannya.

Page 27: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

14

Dalam Salusu (2006:104-105)tipe-tipe strategi menurut Kooten meliputi:

1. Corporate Strategi (Strategi Organisasi)

Strategi ini berhubungan erat dengan perumusan Misi, Tujuan, nilai-nilai

dan inisiatif-inisiatifstrategi yang baru. Dan pembatasan-pembatasan

dibutuhkan yaitu mengenai apa yang dilakukan dan untuk siapa atau

sasarannya. Secara umum strategi organisasi adalah penetapan sasaran

jangka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi.

Robbins (Kusdi, 2009:87). “pengertian strategi dalam konteks organisasi

yaitu penetapan berbagai tujuan dan sasaran jangka panjang yang bersifat

mendasar terhadap suatu organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan

rencana aktivitas dan pengalokasian sumber daya yang diperlukan guna

mencapai berbagai sasaran tersebut”.

2. Program Strategy (Strategi Program)

Strategi tersebut memberi perhatian pada keterlibatan strategi dari program

tertentu. Lalu apa dampaknya apabila suatu program tertentu dijalankan atau

diperkenalkan (apa dampaknya bagi sasaran organsasi).

3. Resouce Support Strategy (Strategi Pendukung Sumber Daya)

Fokus perhatian strategi sumber daya ini yaitu memaksimalkan sumber daya

esensial yang tersedia untuk meningkatkan kualitas kinerja organisasi.

Sumber daya ini dapat berupa keuangan, tenaga, tekhnologi dan sebagainya.

4. Institusional Strategi (Strategi Kelembagaan)

Strategi institusional ini memusatkan perhatian pada pengembangan

kemampuan organisasi untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif strategi.

Page 28: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

15

Strategi tidak hanya ada satu, oleh karena itu teori tentang strategi dan tipe-

tipe strategi ini saling menopang sehingga menjadi satu kesatuan yang kokoh

yang mampu menjadikan organisasi bisa bertahan dalam kondisi lingkungan yang

tidak menentu, dan mampu memberikan hasil maksimal bagi suatu organisasi.

Strategi disusun dan diimplementasikan demi mencapai berbagai tujuan yang

telah ditetapkan, sekaligus mempertahankan dan memperluas aktivitas organisasi

pada bidang-bidang baru dalam rangka merespons lingkungan (misalnya

perubahan permintaan, perubahan sumber pasokan, fluktuasi kondisi ekonomi,

perkembangan tekhnologi baru, dan aktivitas-aktivitas para pesaing).

Dalam merumuskan dan mempersiapkan perencanaan strategi, organisasi

diharuskan:

1. Menentukan visi, misi, tujuan, dan sasaran yang akan dicapai. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa perencanaan strategi merupakan keputusan

mendasar yang dinyatakan secara garis besar sebagai acuan operasional

kegiatan organisasi terutama dalam pencapaian tujuan akhir organisasi.

2. Mengenali lingkungan dimana organisasi mengimplementasikan interaksinya,

terutama suasana pelayanan yang wajib diselenggarakan oleh organisasi

kepada masyarakat.

3. Melakukan berbagai analisis yang bermanfaat dalam positioning organisasi

dalam percaturan memperebutkan kepercayaan pelanggan.

4. Mempersiapkan semua faktor penunjang yang diperlukan terutama dalam

mencapai keberhasilan operasional organisasi.

Page 29: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

16

5. Menciptakan sistem umpan balik untuk mengetahui efektifivitas pencapaian

implementasi perencanaan strategi.

David (2005:19) mengemukakan bahwa dalam perencanaan strategi terdapat

tiga tahap penting yang harus ada dilakukan di dalam suatu organisasi. Hal

tersebut juga dapat ditetapkan di organiasi pemerintah daerah dengan

menyesuaikan konteks organisasi, yaitu (1) perumusan strategi (2) Implementasi

strategi (3) evaluasi strategi: Tahap Perumusan strategi antara lain yaitu

menetapkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi

organisasi dari sudut pandang external, menetapkan kelemahan dan keunggulan

yang dimiliki organisasi dari sudut pandang internal, menyusun rencana jangka

panjang, membuat strategi-strategi alternatif dan memilih strategi tertentu yang

akan dicapai.

Tahap Implementasi strategi memerlukan suatu keputusan dari pihak yang

berwenang dalam mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan,

membuat kebijakan,memotivasi pegawai, dan mengalokasikan sumber daya yang

dimiliki sehingga strategi yang sudah diformulasikan dapat dilaksanakan. Tahap

Evaluasi strategi adalah tahap terakhir dalam manjemen strategi. Para manajer

sangat perlu untuk mengetahui ketika ada strategi yang sudah diformulasikan

tidak berjalan denngan baik. Evaluasi strategi memiliki tiga aktifitas yang

mendasar, yaitu mereviw faktor-faktror internal dan external yang menjadi dasar

untuk strategi saat ini, mengukur performa dan mengambil langkah selanjutnya

untuk memperbaiki.

Page 30: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

17

Dari beberapa teori strategi diatas yang dapat saya simpulkan bahwa strategi

merupakan serangkaian keputusan dan tindakan yang mendasar dan dibuat oleh

manajemen tertinggi kemudian di implementasikan oleh seluruh jajaran organisasi

itu dalam rangka pencapaian tujuan dari strategi itu sendiri. Strategi organisasi

merupakan perencanaan jangka panjang yang memberikan arah kemana

organisasi itu diarahkan.

3. Konsep Manajemen Strategi

Manajemen strategi adalah proses yang berkesinambungan mulai dari

perumusan strategi, dilanjutkan dengan pelaksanaan kemudian bergerak ke arah

suatu peninjauan kembali dan penyempurnaan strategi tersebut, karena keadaan di

dalam dan di luar perusahaan dalam suatu organisasi yang selalu berubah.

Manajemen strategi adalah arus keputusan dan tindakan yang mengarah

pada perkembangan suatu strategi atau strategi-strategi yang efektif untuk

membantu mencapai sasaran perusahaan. Proses manajemen strategi adalah suatu

cara dengan jalan bagaimana para perencana strategi menentukan sasaran dan

membuat kesimpulan strategi. Manajemen strategi adalah untuk merencanakan

suatu arah bagi perusahaan (Freeman, 1995:52).

Ibrahim (adhyana:2011) Manajemen strategi adalah suatu prespektif baru

yang mengamati tentang pentingnya organisasi untuk memberikan lebih banyak

perhatian pada perumusan strategi dan perubahan lingkungan. Strategi organisasi

yang tepat untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan yang berubah sangat

penting bagi keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.

Page 31: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

18

Menurut Umar (1999:86) manajemen strategi sebagai suatu seni dan ilmu

dalam hal pembuatan, penerapan, dan evaluasi keputusan-keputusan strategi

antara fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya pada

masa mendatang.

4. Konsep Strategi Pemerintah

Setelah memahami pengertian strategi yang telah dikemukakan di atas,

maka konsep strategi pemerintah yang dimaksud adalah kemauan dari suatu

organisasi pemerintah untuk menjalankan metode atau cara yang terbaik dalam

melakukan tindakan organisasi.

Nawawi (2008:28) konsep strategi pemerintah merupakan cara terbaik

dalam mengambil keputusan yang sesuai dengan kebijakan, target sasaran dan

program kerja yang dimiliki oleh pemerintah untuk mewujudkan tujuan

organisasi.

Pengertian strategi pemerintah dilihat dari pemaknaan, maka istilah yang

disebut dengan grand strategi atau strategi tingkat tinggi yaitu seni yang

memanfaatkan semua sumber daya untuk mencapai sasaran yang dimiliki oleh

instransi pemerintah. Stelah itu, dikenal adanya istilah strategi modern yang

memperkenalkan teori game dalam strategi modern adalah pertalian perilaku

dengan berbagai kepentingan dalam pengambilan keputusan untuk memenangkan

sebuah persaingan melalui policy, goal target and program (Tucker, 2015:145).

Salusu (2005:87) menyatakan teori game sesungguhnya merupakan teori

strategi. Teori ini memiliki dua atribut yaitu keterampilan dan kesempatan yang

digunakan untuk memberikan konstribusi pada setiap situasi strategi. Situasi

Page 32: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

19

strategi yang dimaksud adalah suatu interaksi antara dua atau lebih masing-

masing melakukan tindakan pada harapan yang tidak dapat dikontrol sebagai

sebuah performance. Atas teori ini maka strategi pemerintah merupakan strategi

peran yang harus dimainkan untuk mewujudkan tujuan organisasi sesuai sarapan

dan kontrol dan kontrol publik atas strategi yang digunakan.

Memahami konsep strategi pemerintah seringkali terasa tidak mudah.

Strategi digunakan pemerintah sesuai defenisi peruntukannya. Menurut Barry

(2009:17) strategi pemerintah adalah kerangka atau rancangan yang

mengintegrasikan kebijakan, target sasaran dan program dalam organisasi.

Strategi merupakan aktualisasi rancangan tentang apa yang ingin dicapai atau

hendak dicapai tentang apa, bagaimana, siapa, kenapa, berapa lama dan manfaat

apa yang ingin dicapai dalam suatu arah masa depan bagaimana mewujudkan

keadaan yang diinginkan sebagai sebuah rute yang harus dilakukan oleh

pemerintah untuk mengeluarkan strategi kebijakan, strategi target sasaran dan

strategi program.

Menurut Paul (2015:10) perencanaan strategi di sektor publik tidak dilihat

hanya sebagai alat analisis untuk kerangka perumusan strategi tetapi juga

mencakup kegiatan lain yang dipandang perlu untuk mencapai efektivitas. Namun

menurut (Paul, 2015:5) perencanaan strategi didefenisikan sebagai suatu proses

yang sistematis untuk mengelola liasi-lembaga arah masa depan dalam kaitnya

dengan lingkungan dan tuntutan pemangku kepentingan external, termasuk

perumusan strategi, analisis kekuatan dan kelemahan, identifikasi pemangku

kepentingan lembaga, pelaksanaan tindakan dan masalah manajemen.

Page 33: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

20

Memahami hal diatas maka dalam hal ini strategi yang dilakukan di sektor

pemerintah adalah upaya pemilihan strategi yang dilakukan pemerintah guna

mencapai tujuan dimasa yang akan datang dengan menganalisa situasi dan kondisi

Negara di masa sekarang dan masa yang akan datang.

B. Konsep Intensifikasi

Intensifikasi pajak adalah kegiatan optimalisasi penggalian penerimaan

pajak terhadap objek serta subjek pajak yang telah tercatat atau terdaftar dalam

administrasi DJP, dan dari hasil pelaksanaan ekstensifikasi Wajib Pajak.

Intensifikasi adalah keniscayaan bagi fiskus, baik untuk pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah. Keniscayaan untuk selalu dilakukan sebagai respon atas

naluri yang sangat manusiawi dari wajib pajak, yaitu kalau bisa membayar sedikit

(atau bahkan kalau bisa tidak usah membayar) kenapa harus membayar lebih.

Naluri yang pada gilirannya menimbulkan upaya-upaya penghindaran pajak, baik

melalui celah-celah peraturan perpajakan dengan tax planning, maupun upaya

dengan melawan hukum seperti penyelundupan dan penggelapan pajak.

Suatu hal yang harus selalu dicermati oleh fiskus, karena memang tidak

mudah menyadarkan siapapun untuk secara suka rela merogoh koceknya dalam-

dalam untuk membayar pajak yang dengannya tidak mendapat imbalan apapun

secara langsung. Dengan intensifikasi, fiskus mencermati apakah wajib pajak

telah

melaporkan seluruh obyek pajak yang ada padanya dengan jumlah yang

sebenarnya. Titik beratnya adalah masalah teknis pemungutan pajak. Secara

Page 34: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

21

umum dilakukan dengan penyuluhan, dengan beragam cara dan melalui berbagai

media.

Secara khusus untuk wajib pajak tertentu, bisa dalam bentuk himbauan,

konseling, penelitian, pemeriksaan dan bahkan penyidikan apabila terdapat

indikasi adanya pelanggaran hukum. Kegiatan intensifikasi pajak dilakukan

dengan mengoptimalkan penerimaan pajak dari Wajib Pajak yang telah terdaftar

sebagai Wajib Pajak. Sasaranya adalah orang atau badan yang telah memiliki

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) tentunya.

C. Konsep Administrasi Perpajakan

Menurut pendapat Sondang P. Siagian, administrasi adalah keseluruhan

proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan pada

rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang lebih ditentukan sebelumnya.

Administrasi menurut pendapat A. Dunsire yang telah dikutip oleh Donovan dan

Jackson (1991) dikemukakan kembali oleh Yeremias T. Keban yaitu bahwa:

“Administrasi diartikan sebagai arahan, pemerintahan, kegiatan, implementasi,

mengarahkan, penciptaan prinsip-prinsip implementasi kebijakan, kegiatan

melakukan analisis, menyeimbangkan dan mempresentasikan keputusan,

pertimbangan-pertimbangan kebijakan, sebagai pekerjaan individual dan

kelompok dalam menghasilkan barang dan jasa publik, dan sebagai arena bidang

kerja akademik dan teoritis.”

Mengutip pendapat Trecker, administrasi merupakan suatu proses yang

dinamis dan berkelanjutan, yang digerakkan dalam rangka mencapai tujuan

dengan cara memanfaatkan orang dan material melalui koordinasi dan kerjasama.

Page 35: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

22

Definisi-definisi di atas menunjukkan beberapa batasan istilah administrasi yang

secara langsung menepis anggapan bahwa administrasi selalu diartikan sebagai

kegiatan ketatausahaan yang berkaitan dengan pekerjaan mengatur berkas,

membuat laporan administratif, dan sebagainya. Mengutip Chandler and Plano,

dalam The Public Aministration Dictionary, definisi administrasi adalah proses

dimana keputusan dan kebijakan di implementasikan.

Menurut Ensiklopedi perpajakan yang ditulis oleh Sophar Lumbantoruan,

“administrasi perpajakan (Tax Administration) ialah cara-cara atau prosedur

pengenaan dan pemungutan pajak. Mengenai peran administrasi perpajakan,

Liberty Pandiangan mengemukakan bahwa administrasi perpajakan diupayakan

untuk merealisasikan peraturan perpajakan dan penerimaan Negara sebagaimana

amanat APBN.

De Jantscher (1997) seperti dikutip Gunadi, menekankan peran penting

administrasi perpajakan dengan menuju pada kondisi terkini, dan pengalaman di

berbagai negara berkembang, kebijakan perpajakan (tax policy) yang dianggap

baik (adil dan efisien) dapat saja kurang sukses menghasilkan penerimaan atau

mencapai sasaran lainnya karena administrasi perpajakan tidak mampu

melaksanakannya. Menurut Carlos A. Silvani (1992) seperti dikutip Gunadi,

administrasi pajak dikatakan efektif bila mampu mengatasi masalah-masalah:

a. Wajib Pajak yang tidak terdaftar (unregistered taxpayers). Artinya sejauh

mana administrasi pajak mampu mendeteksi dan mengambil tindakan

terhadap anggota masyarakat yang belum terdaftar sebagai Wajib Pajak

walau seharusnya yang bersangkutan sudah memenuhi ketentuan untuk

Page 36: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

23

menjadi Wajib Pajak. Penambahan jumlah Wajib Pajak secara signifikan

akan meningkatkan jumlah penerimaan pajak. Penerapan sanksi yang tegas

perlu diberikan terhadap mereka yang belum mendaftarkan diri sebagai

Wajib Pajak padahal sebenarnya potensial untuk itu.

b. Wajib Pajak yang tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT).

Menyikapi Wajib Pajak yang sudah terdaftar tetapi tidak menyampaikan

Surat Pemberitahuan (SPT), atau disebut juga stop filing taxpayers,

misalnya dengan melakukan pemeriksaan pajak untuk mengetahui sebab-

sebab tidak disampaikannya Surat Pemberitahuan (SPT) tersebut. Kendala

yang mungkin dihadapi adalahterbatasnya jumlah tenaga pemeriksa.

c. Penyelundup pajak (tax evaders) yaitu Wajib Pajak yang melaporkan pajak

lebih kecil dari yang seharusnya menurut ketentuan perundangundangan.

Keberhasilan sistem self assessment yang memberi kepercayaan

sepenuhnya kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan,

menyetor, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang, sangat tergantung

dari kejujuran Wajib Pajak. Tidak mudah untuk mengetahui apakah Wajib

Pajak melakukan penyelundupan pajak atau tidak. Dukungan adanya bank

data tentang Wajib Pajak dan seluruh aktivitas usahanya sangat

diperlukan.

d. Penunggak pajak (delinquent tax pavers). Dari tahun ke tahun tunggakan

pajak jumlahnya semakin besar. Upaya pencairan tunggakan pajak

dilakukan melalui pelaksanaan tindakan penagihan secara intensif.

Page 37: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

24

Apabila kebijakan perpajakan yang ada mampu mengatasi masalah-masalah

di atas secara efektif, maka administrasi perpajakannya sudah dapat dikatakan

baik sehingga Tax ratio akan meningkat. Dasar bagi terwujudnya suatu

administrasi pajak yang baik adalah diterapkannya prinsip-prinsip manajemen

modern yaitu Planning, Organizing, Actuating dan Controlling, terdapatnya

kebijakan perpajakan yang jelas dan sederhana sehingga memudahkan Wajib

Pajak untuk melaksanakan kewajibannya, tersedianya Pegawai Pajak yang

berkualitas dan jujur serta pelaksanaan penegakan hukum yang tegas dan

konsisten.

Menurut Gunadi, dalam menilai seberapa baik kemampuan administrasi

perpajakan dalam mengumpulkan penerimaan, perlu diingat sasaran administrasi

pajak yakni meningkatkan kepatuhan pembayar pajak dan melaksanakan

ketentuan perpajakan secara seragam untuk mendapatkan penerimaan maksimal

dengan biaya optimal. Mengutip de Jantscher (1996) dikemukakan bahwa

“keadilan merupakan salah satu elemen yang dapat membantu meningkatkan

kepercayaan masyarakat atas sistem perpajakan dan selanjutnya meningkatkan

kepatuhan sukarela masyarakat pembayar pajak.” Setelah memperoleh

kepercayaan masyarakat serta pengertian dan dukungan rakyat banyak,

administrasi pajak baru dapat dianggap sehat (sound).

Toshiyuki (2001) seperti dikutip Gunadi menyatakan bahwa untuk

mencapai hal tersebut, disyaratkan beberapa kondisi administrasi perpajakan

seperti berikut: Pertama, administrasi pajak harus dapat mengamankan

penerimaan negara. Kedua, harus berdasarkan peraturan perundang-undangan dan

Page 38: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

25

transparan. Ketiga, dapat merealisasikan perpajakan yang sah dan adil sesuai

ketentuan dan menghilangkan kesewenang-wenangan, arogansi, dan perilaku yang

dipengaruhi kepentingan pribadi. Keempat, dapat mencegah dan memberikan

sanksi serta hukuman yang adil atas ketidakjujuran dan pelanggaran serta

penyimpangan. Kelima, mampu menyelenggarakan sistem perpajakan yang

efisien dan efektif. Keenam, meningkatkan kepatuhan pembayar pajak. Ketujuh,

memberikan dukungan terhadap pertumbuhan dan pembangunan usaha yang sehat

masyarakat pembayar pajak. Kedelapan, dapat memberikan kontribusi atas

pertumbuhan demokrasi masyarakat.

1. Konsep Pajak

Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus

menerus dan berkesinambungan. Untuk merealisasikan tujuan tersebut perlu

memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan yang salah satu sumber

dananya berasal dari dalam negeri yaitu sektor pajak Beberapa ahli

mendefenisikan pajak sebagai berikut: Menurut Mardiasmo (2004:1), pajak adalah

iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat

dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung

dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum

Menurut Waluyo dan Ilyas (2003:4), pajak adalah iuran kepada kas Negara (yang

dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut

peraturan-peraturan, dengan tidak mendapatkan prestasi kembali, yang langsung

dapat ditunjuk dan gunanya adalah untuk membiayai pengeluaranpengeluaran

Page 39: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

26

umum yang berhubungan dengan tugas Negara yang menyelenggarakan

pemerintahan.

Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH, (1994) guru besar dalam Hukum

Pajak pada Universitas Padjajaran, Bandung, seperti dikutip oleh Safri Nurmantu,

yaitu: ”Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara (peralihan kekayaan dari

sektor partikulir ke sektor pemerintah) berdasarkan undang-undang (dapat

dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (tegen prestasi), yang langsung

dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.

2. Konsep Reformasi Perpajakan

Menurut Gunadi reformasi perpajakan meliputi dua area, yaitu reformasi

kebijakan pajak (tax policy) yaitu regulasi atau peraturan perpajakan yang berupa

undang-undang perpajakan dan reformasi administrasi perpajakan. Reformasi

administrasi memiliki tujuan utama untuk memberikan pelayanan kepada

masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Kedua, untuk

mengadministrasikan penerimaan pajak sehingga transparansi dan akuntabilitas

penerimaan sekaligus pengeluaran pembayaran dana dari pajak setiap saat bias

diketahui. Yang ketiga, memberikan suatu pengawasan terhadap pelaksanaan

pemungutan pajak, terutama adalah kepada aparat pengumpul pajak, kepada

Wajib Pajak, ataupun kepada masyarakat pembayar pajak.”

Mengenai reformasi administrasi, Gerald E. Caiden (1969) seperti dikutip

oleh Soesilo Zuhar, mengemukakan bahwa reformasi administrasi didefiniskan

sebagai: “the artificial inducement of administration transformation against

resistance.” Definisi dari Caiden ini mengandung beberapa implikasi: (1)

Page 40: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

27

reformasi administrasi merupakan kegiatan yang dibuat oleh manusia (manmade)

tidak bersifat eksidental, otomatis maupun alamiah, (2) reformasi administrasi

merupakan suatu proses, (3) resistensi beriringan dengan proses reformasi

administrasi. Menurut Chaizi Nasucha, reformasi administrasi perpajakan adalah

penyempurnaan atau perbaikan kinerja administrasi, baik secara individu,

kelompok, maupun kelembagaan agar lebih efisien, ekonomis, dan cepat. Bird dan

Jantscer (1992) seperti dikutip Chaizi Nasucha, mengemukakan bahwa agar

reformasi administrasi perpajakan dapat berhasil, dibutuhkan: (1) struktur pajak

disederhanakan untuk kemudahan, kepatuhan, dan administrasi, (2) strategi

reformasi yang cocok harus dikembangkan, (3) komitmen politik yang kuat

terhadap peningkatan administrasi perpajakan.

Tanzi dan Pallechio (1995) dalam Ott (2001) seperti dikutip Chaizi Nasucha

berkenaan dengan elemen dasar reformasi administrasi perpajakan dinyatakan

syarat-syarat sebagai berikut:

a. Komitmen politik yang berkelanjutan;

b. Staf yang mampu berkonsentrasi terhadap pekerjaan dalam jangka panjang;

c. Strategi yang tepat dan didefinisikan dengan baik karena tidak ada strategi

yang cocok untuk semua negara;

d. Pendidikan dan pelatihan pegawai;

e. Tersedia dana dan sumber daya lain yang cukup.

Chaizi Nasucha menambahkan bahwa “reformasi administrasi perpajakan

dapat dilaksanakan tanpa melakukan reformasi perpajakan, yaitu untuk

mensinergikan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja

Page 41: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

28

organisasi.” Lingkungan eksternal yang dimaksud adalah kebijakan fiskal, antara

lain item-item yang tidak dimasukkan dalam dasar pengenaan pajak,

pembelanjaan dan pelayanan publik. “Dalam ekonomi yang mulai berkembang,

administrasi perpajakan harus difokuskan kepada wajib pajak besar secara

maksimal dan memberikan kontribusi kepada wajib pajak kecil.” Dengan

mendasarkan pada teori Caiden (1991), menurut Chaizi Nasucha, empat dimensi

reformasi administrasi perpajakan, yaitu:

1) Struktur organisasi.

Mengutip Adiwisatra (1998), dijelaskan Chaizi Nasucha bahwa struktur

organisasi adalah unsur yang berkaitan dengan pola-pola peran yang sudah

ditentukan dan hubungan antar peran, alokasi kegiatan kepada sub unit-sub

unit terpisah, pendistribusian wewenang diantara posisi administratif, dan

jaringan komunikasi formal.

2) Prosedur organisasi.

Prosedur organisasi berkaitan dengan proses komunikasi, pengambilan

keputusan, pemilihan prestasi, sosialisasi dan karier. Pembahasan dan

pemahaman prosedur organisasi berpijak pada aktivitas organisasi yang

dilakukan secara teratur.

3) Strategi organisasi.

Strategi organisasi dipandang sebagai siasat, sikap pandangan dan tindakan

yang bertujuan memanfaatkan segala keadaan, faktor, peluang, dan sumber

daya yang ada sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat dicapai

Page 42: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

29

dengan berhasil dan selamat. Strategi berkembang dari waktu ke waktu

sebagai pola arus keputusan yang bermakna.

4) Budaya organisasi.

Budaya organisasi didefinisikan sebagai sistem penyebaran kepercayaan dan

nilai-nilai yang berkembang dalam organisasi dan mengarahkan perilaku

anggota-anggotanya. Budaya organisasi mewakili persepsi umum yang

dimiliki oleh anggota organisasi.

D. Penelitian Terdahulu

1. Nama Nafila tahun 2013 dengan judul’’Intensifikasi Pemungutan Pajak Bumi

dan Bangunan di Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar’’ dengan

menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini

menjelaskan tentang Intensifikasi Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di

Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar, Dari hasil penelitian menunjukkan

bahwa intensifikasi pemungutan pajk bumi dan bangunan di Dinas Pendapatan

Daerah Kota Makassar sudah cukup baik atau efektif. Namun hendaklah

intensifikasi tersebut dapat ditingkatkan agar tujuan dari organisasi yaitu

meningkatkan penerimaan pajak dapat terpenuhi. Sementara untuk mengukur

intensifikasi pemungutan pajak Bumi dan Bangunan yaitu dengan melihat

tingkat kepatuhan wajib pajak yang diukur melalui aspek Psikologis dan aspek

yuridis. Aspek Psikologis terdiri dari Penyuluhan, Pelayanan dan Pemeriksaan.

Sedangkan Aspek yuridis terdiri dari pendaftaran WP, pelaporan SPT,

penghitungan pajak dan pembayaran pajak.

Page 43: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

30

2. Nama Nursafitra M tahun 2019 dengan judul: “Strategi Peningkatan PAD

Melalui Intensifikasi dan Eksensifikasi Penerimaan Pajak Daerah Dan retribusi

Daerah Di Kabupaten Enrekang”. Dengan menggunakan jenis penelitian studi

khusus, penentuan informan dilakukan purposive sampling yaitu dengan

memilih 8 orsng yang di anggap respentative orang yang memberikan

informasi. Dalam penelitian ini menjelaskan tentang strategi peningkatan

pendapatan asli daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah

dan retribusi daerah di kabupaten Enrekang. Kesimpukan hasil penelitian

menunjukkan bahwa strategi pengingkatan pendapatan asli daerah melalui

intensifikasi dan ekstensifikasi penerimaan pajak dan retribusi daerah di

kabupaten Enrekang dilakukang dengan program intensifikasi yaitu aspek

kelembagaan, aspek ketata laksanaan, dan aspek personalinya sehingga dspst

disimpulkan bahwa upaya upaya intensifikasi dan ekstensifikasi merupakan

salah satu cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan pendapatan asli

daerah.

3. Nama Juwita Sari tahun 2018 dengan judul ”Stratgei Peningkatan Penerimaan

Pajak Dalam Rangka Pelaksanaan Pembangunan Daerah Di Kabupaten

Mamuju Provinsi Sulawesi Barat”. Dengan menggunakan jenis penelitian

metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini

menjelaskan tentang Stratgei Peningkatan Penerimaan Pajak Dalam Rangka

Pelaksanaan Pembangunan Daerah Di Kabupaten Mamuju. Dari hasil

penelitian menunjukan bahwa strategi utama berdasarkan analisi SWOT, hal-

hal yang harus dilakukan pemerintah dalam meningkatkan penerimaan pajak

Page 44: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

31

adalah dengan melakukan perubahan struktur organisasi menjadi lebih efektif

dan efisien, pendataan secara berkala, dan sosialisasi dilakukan secara berkala.

Adapun upaya yang dilakukan tim SATGAS dinilai cukup baik, karena dapat

mengoptimalkan penagihan dan pendataan secara efektif.

E. Kerangka Pikir

David (2005:19) mengemukakan bahwa dalam perencanaan strategi terdapat

tiga tahap penting yang harus ada dilakukan di dalam suatu organisasi. Hal

tersebut juga dapat ditetapkan di organiasi pemerintah daerah dengan

menyesuaikan konteks organisasi, yaitu (1) perumusan strategi (2) Implementasi

strategi (3) evaluasi strategi: Tahap Perumusan strategi antara lain menetapkan

visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi organisasi

dari sudut pandang external, menetapkan kelemahan dan keunggulan yang

dimiliki organisasi dari sudut pandang internal, menyusun rencana jangka

panjang, membuat strategi-strategi alternatif dan memilih strategi tertentu yang

akan dicapai.

Tahap Implementasi strategi memerlukan suatu keputusan dari pihak yang

berwenang dalam mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan,

membuat kebijakan,memotivasi pegawai, dan mengalokasikan sumber daya yang

dimiliki sehingga strategi yang sudah diformulasikan dapat dilaksanakan. Tahap

Evaluasi strategi adalah tahap terakhir dalam manjemen strategi. Para manajer

sangat penting untuk mengetahui ketika ada strategi yang sudah diformulasikan

tidak berjalan denngan baik. Evaluasi strategi memiliki tiga tiga aktifitas yang

Page 45: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

32

fundamental, yaitu mereviw faktor-faktror internal dan external yang menjadi

dasar untuk strategi saat ini, mengukur performa dan mengambil langkah korektif.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

F. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini berfokus pada kegiatan Strategi Badan Pendapatan

Daerah Dalam Mengintensifikasi Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Kota

Makassar, karena strategi sangatlah penting dalam setiap proses kegiatan dalam

suatu instansi atau organisasi. Maka dalam penelitian ini peneliti memfokuskan

penelitian di Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar dengan melihat strategi-

strateginya dalam mengintensifikasi atau meningkatkan pungutan pajak bumi dan

bangunan yang ada di Kota Makassar.

G. Deskriptif Fokus

Strategi Badan Pendapatan Daerah Dalam Intensifikasi

Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Makassar

Optimalisasi Strategi Badan

Pendapatan Daerah Dalam

Intensifikasi Pemungutan Pajak

Bumi dan Bangunan

1. Penetapan target

2. Membuat kebijakan

3. Memotivasi pegawai

4. Pengalokasian sumber daya

Page 46: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

33

1. Penetapan target yaitu menetapkan tujuan tahunan yang akan menjadi prioritas

dari Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar untuk direalisasikan demi

memaksimalkan pemungutan pajak bumi dan bangunan di Kota Makassar.

Penetapan target nantinya akan mendorong atau menciptakan aktivitas-

aktivitas yang lebih teknis yang disusun oleh pimpinan di Badan Pendapatan

Daerah Kota Makassar. Penetapan target yang dimaksud adalah dengan

melakukan penyuluhan, pelayanan dan pemeriksaan.

2. Membuat kebiajakan, artinya Badan Pendapatan Daerah membuat atau

merumuskan atura-aturan atau program-program yang menjadi landasan bagi

Badan Pendapatan Kota Makassar untuk meningkatkan pemungutan Pajak

Bumi dan Bangunan di Kota Makassar. Aturan-aturan yang dibuat oleh Badan

Pendapatan Daerah Kota Makassar memiliki sifat mengikat dan memaksa

untuk setiap orang, berbentuk perundang undangan atau program. Adapun

strategi dalam meningkatkan pendapatan pajak khusus PBB yaitu dalam

kaitannya membuat kebijakan terdapat 3 sub bagian yang pertama aspek

komunikasi, aspek disposisi atau sikap aspek, dan struktur birokrasi.

3. Memotivasi pegawai, yaitu sebuah bentuk dorongan positif yang ditujukan

kepada pegawai di Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar agar mereka

terdorong dan memiliki semangat dalam menjalankan pekerjaannya. Bentuk

motivasi disini bisa dalam bentuk penghargaan (reward) kepada pegawai yang

memiliki prestasi kerja atau memiliki disiplin kerja yang lebih baik dibanding

pegawai lain, serta bisa dalam bentuk kenaikan pangkat. Tujuannya agar

pegawainya bekerja dengan penuh semangat,ikhlas dan tidak bermain pajak,

Page 47: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

34

oleh karena itu cara memotivasi pegawainya dengan memberikan sebuah

insentif dalam hal ini berbentuk materi.

4. Pengalokasian sumber daya, adalah aktivitas sentral yang dilakukan oleh

Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar yang memungkinkan eksekusi

terhadap strategi. Ada empat tipe sumber daya yang bisa digunakan untuk

meningkatkan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Makassar yaitu,

sumber daya keungan, sumber daya fisik, sumber daya manusia, dan sumber

daya teknologi. Dalam penelitian yang telah dilakukan bahwa implementasi

kebijkan pengelolaan seperti pembayaran PBB, sumber daya manusia sebagai

pelaksana kebijakan belum memadai khususnya sumber daya manusia dalam

keahlian menganalisis dan menetapkan potensi PBB sehingga pegawai

seringkali salah dalam menentukan jumlah objek pajak yang seharusnya

dibayar oleh masyarakat (wajib pajak), itu artinya proses implementasi

kebijakan mengalami kendala dalam hal ketersediaan sumber daya manusia

sehingga masyarakat tidak mendapatkan pelayanan yang maksimal. Maka

BAPENDA memberikan jalan keluar dengan cara menempatkan posisi kepada

pegawainya sesuai dengan kemampuan dan skil yang dimiliki Sehingga

kedepannya tidak ditemukan lagi kesalahan dalam menentukan jumlah objek.

Page 48: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian yang dibutuhkan pada penelitian ini selama 2 (dua) bulan.

Terhitung sejak tanggal 09 maret s/d 09 mei 2020 Lokasi penelitian berada di

kantor Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar karena peneliti melihat Strategi

Badan Pendapatan Daerah Dalam Intensifikasi Pemungutan Pajak Bumi dan

Bangunan belum maksimal. Hal ini dilihat dari kurangnya kesadaran masyarakat

dalam membayar pajak bumi dan bangunan, serta pelayanan Administrasi

berebelit-belit, dan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai tata cara

serta pentingnya membayar pajak untuk pembangunan Negara.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan alasan untuk

mengetahui Strategi Badan Pendapatan Daerah Dalam Intensifikasi Pemungutan

Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Makassar. Adapun tipe penelitian ini adalah

tipe penelitian deskriptif Alasan peneliti menggunakan tipe penelitian ini adalah

untuk menggambarkan secara deskriptif bagaimana strategi dinas pendapatan

daerah dalam intensifikasi pemungutan pajak bumi dan bangunan di kota

Makassar. Deskriptif digunakan untuk mengkaji permasalahan berdasarkan

fenomena actual dan factual yang terjadi di lapangan, sehingga penelitian ini tidak

hanya mengumpulkan data saja tetapi juga menganalisis data yang diperolrh

dilapangan.

35

Page 49: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

36

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini ada 2 (dua), yaitu:

1. Data primer, yang diperoleh secara langsung dari informan yang bersangkutan

dengan cara wawancara untuk mendapatkan jawaban yang berkaitan dengan

Strategi Badan Pendapatan Daerah Dalam Intensifikasi Pemungutan Pajak

Bumi dan Bangunan di Kota Makassar.

2. Data Sekunder, yang diperoleh dari literatur dan dokumen serta data yang

diambil dari study berupa buku, literatur, serta tulisan karya ilmiah yang

mendukung.

D. Informan Penelitian

Adapun informan dalam penelitian berjumlah 7 orang, yaitu sebagai

berikut:

Tabel 1

No Informan Jumlah

1 Kepala UPTD-PBB 1

2 Kepala Tata Usaha UPTD-PBB 1

3

Pegawai Staff Badan Pendapatan Daerah Kota

Makassar

3

4 Wajib Pajak 2

Total 7

Tabel informan penelitian

Page 50: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

37

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, menggunakan: (1)

Wawancara; (2) Studi dokumentasi; (3) Media review; dan (4) Observasi.

1. Observasi

Melakukan pengamatan langsung di lokasi penelitian secara berulang terhadap

suatu objek pengamatan pada tempat yang sama ataupun berbeda. Observasi

difokuskan pada pengamatan langsung terhadap masalah-masalah yang terjadi

di kantor badan pendapatan daerah kota Makassar, khususnya permasalahan

mengenai Strategi Badan Pendapatan Daerah Dalam Intensifikasi Pemungutan

Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Makassar.

2. Wawancara

Dilakukan guna memperoleh data primer tentang Strategi Badan Pendapatan

Daerah Dalam Intensifikasi Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Kota

Makassar.

3. Studi dokumentasi

Dilakukan guna mendapatkan data sekunder dengan cara melakukan kajian

terhadap data-data dokumen pribadi dan dokumen resmi, baik visual maupun

berupa tulisan yang berkaitan dengan masalah penelitian berupa catatan-catatan

atau pengambilan gambar yang ada dilokasi penelitian untuk dijadikan

referensi sumber yang relevan dengan penelitian ini.

4. Media review

Page 51: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

38

Melakukan review terhadap pemberitaan, baik cetak maupun on-line yang

berkaitan dengan Strategi Badan Pendapatan Daerah Dalam Intensifikasi

Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunnan di Kota makassar.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis data interaktif dari Miles dan Huberman (1992: 20), yaitu: (1) Reduksi

data (data reduction), dengan merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan pola dari data; (2)

Penyajian data (data display), menyajikan data yang dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antarkategori, dan sebagainya; dan (3) Penarikan

kesimpulan (verification), penarikan kesimpulan terhadap makna-makna y.

Gambar 3.1:

Model Analisis Data Interaktif dari Miles dan Huberman (1992: 20).

G. Pengabsahan Data

Pengabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan:

(1) Perpanjangan pengamatan; (2) Peningkatan ketekunan peneliti; dan

(3) Triangulasi.

Data

Reduction

Data Display

Display

Conclusions:

Drawing/Verifying

Drawing/Verifying

Data Collection

Collection

Page 52: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

39

1. Perpanjangan pengamatan

Peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, mewawancara kembali

sumber data, baik yang pernah ditemui maupun yang baru. Hal ini dilakukan

guna menguatkan hubungan peneliti dengan narasumber agar terbangun

kondisi yang akrab, terbuka, dan saling memercayai, sehingga dapat menggali

dan mendapatkan informasi yang tepat.

2. Peningkatan ketekunan peneliti

Melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan, sehingga

kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan

sistematis.

3. Triangulasi

Memeriksa keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar

data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data

tersebut. Tringulasi dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu: (a) Triangulasi

sumber, dengan menguji kredibilitas data melalui pengecekan data yang telah

diperoleh dari beberapa sumber; (2) Triangulasi teknik, dengan menguji

kredibilitas data melalui pengecekan data kepada sumber yang sama dengan

teknik yang berbeda; dan (3) Tringulasi waktu, dengan menguji kredibilitas

data melalui pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam

waktu atau situasi berbeda.

Page 53: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Kondisi Geografis Kota Makassar

Kota Makassar merupakan kota yang secara administratif sebagai ibu kota

provinsi Sulawesi Selatan, berada pada bagian barat pulau Sulawesi dengan

ketinggian, 0-25m dari permukaan laut. Kota Makassar secara geografis terletak:

508, 6, 19 " Lintang Selatan (LS) 1190 24' 17' 38" Bujur Timur (BT) Batas

administrasi wilayah Kota Makassar berbatasan dengan:

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pangkajene Kepulauan

2) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Maros

3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Gowa

4) Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar.

Secara administratif luas wilayah kota Makassar tercatat 175,77 km2 yang

meliputi 14 kecamatan dan terbagi dalam 143 kelurahan, 971 RW dan 4.789 RT

dimana Kecamatan Biringkanaya mempunyai luas wilayah yang sangat besar

48,22 km atau luas kecamatan tersebut merupakan 27,43 persen dari seluruh luas

Kota Makassar dan yang paling kecil adalah Kecamatan Mariso 1,82 km atau 1,04

persen dari luas wilayah Kota Makassar. Diantara kecamatan tersebut, ada tujuh

kecamatan yang berbatasan dengan pantai yaitu kecamatan Tamalate, Mariso,

Wajo, Ujung Tanah, Tallo, Tamalanrea dan Biringkanaya. Kecamatan di kota

40

Page 54: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

41

Makassar telah dikembangkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2015

tentang pembentukan Kecamatan Kepulauan Sangkarrang dalam wilayah Kota

Makassar. Kecamatan tersebut terdiri dari tiga kelurahan berasal daerah

kepulauan, yakni pulau Barrang Lompo, pulau Barrang Caddi, dan pulau

Kodingareng.

Dari gambaran sepintas mengenai lokasi dan kondisi geografis Makassar,

memberi penjelasan bahwa secara geografis, kota Makassar memang sangat

strategis dilihat dari sisi kepentingan ekonomi maupun politik. Dari sisi ekonomi,

Makassar menjadi simpul jasa distribusi yang tentunya akan lebih efisien

dibandingkan daerah lain.

Adapun visi dan Misi wali Kota dibawah kepemimpinan IR.Moh. Ramdhan

Pomanto Dan DR. H. Syamsul Rizal MI, S.Sos, M.si dengan tahun kepemimpinan

2014-2019 yaitu:

Visi : “Mewujudkaan Kota dunia untuk semua, tata lorong bangun kota dunia”

1. Merekontruksi nasib rakyat menjadi masyarakat sejahtra standar dunia;

2. Merestorasi tata ruang kota menjadi kota nyaman kelas dunia;

3. Mereformasi tata pemerintah menjadi pelayanan public kelas bebas

korupsi.

b. Masyrakat sejahtera standar dunia

1. Menuju bebas pengangguran;

2. Jaminan social keluarga serba guna untuk semua;

3. Pelayanan kesehatan darurat gratis ke rumah 24 jam

4. Deposito pendidikan gratis semua bisa sekolah;

Page 55: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

42

5. Sampah kita DIA tukar beras;

6. Training keterampilan gratis dan dana bergulir tanpa agunan;

7. Rumah kota murah untuk rakyat kecil;

8. Hidup hijau dengan kebun kota.

c. Kota nyaman kelas dunia

1. Atasi macet, banjir, sampah, dan masalah perkotaan lainnya;

2. Bentuk badan pengendali pembangunan kota;

3. Bangun waterfront City selamatkan pesisir dan pulau-pulau Makassar;

4. Bangun sistem transprostasi public kelas dunia;

5. Lengkapi infrastruktur kota berkelas dunia;

6. Bangun Birringkanal city dan depan ikon kota baru lainnya ;

7. Bangun teman tematik;

8. Tata total lorong

d. Pelayanan publik kelas dunia dunia bebas korupsi

1. Menuju PAD rp 1 triliun;

2. Insentif progresif semua aparat RT dan RW Rp 1 juta per bulan;

3. Kuota anggaran kelurahan Rp 2 miliar per kelurahan per tahun;

4. Pealayan publik langsung ke rumah;

5. Fasilitas pelayanan publik terpusat terpadu di kecamatan;

6. Pembayaran pajak dan retribusi tahunan online terpadu;

7. Bebas bayar internet di runsg public kota “Makassar Cyber City”

8. Bentuk Makassar incorporated dan Bank of Makassar.

Page 56: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

43

2. Profil Kantor Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar

Badan Pendapatan Kota Makassar adalah Satuan Perangkat Daerah (SKPD)

pada Pemerintah Kota Makassar Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Kota Makassar, dimana Badan Pendapatan Daerah

mempunyai tugas membantu Walikota melakasanakan fungsi penunjang urusan

pemerintahan bidang keuangan yang menjadi kewenangan daerah. Pelayanan

publik merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan birokrasi/pemerintah

kepada masyarakat. Pelakasanaan pelayanan publik dimaksudkan untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang sesuai dengan keinginan dan harapan

masyarakat. Dalam upaya penungkatan pelayanan kepada masyarakat,

BAPENDA telah melakukan berbagai hal dalam rangka meningkatkan pelayanan

kepada Wajib Pajak, antara lain: perbaikan gedung kantor, pembangunan loket

pembayaran yang nyaman, serta ruangan layanan informasi.

Sebelum terbentuknya Dinas Pendapatan Kotamadya Tingkat II Makassar,

Dinas Pasar, Dinas Air Minum dan Dinas Penghasilan Daerah dibentuk

berdasarkan Surat Keputusan Walikotamadya Nomor 155/Kep/A/V/1973 tanggal

24 Mei 1973 terdiri beberapa Sub Dinas Pemeriksaan Kendaraan Tidak Bermotor

dan Sub Dinas Administrasi.

Dengan adanya keputusan Walikotamadya Daerah Tingkat II Ujung

Pandang Nomor 74/S.Kep/A/V/1977 tanggal 1 April 1977 bersama dengan surat

Edaran Menteri Dalam Negri Nomor 3/12/43 tanggal 9 September 1975 Nomor

Keu/3/22/33 tentang pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Ujung

Pandang telah disempurnakan dan di tetapkan perubahan nama menjadi Dinas

Page 57: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

44

Penghasilan Daerah yang kemudian menjadi unit-unit yang menangani sumber-

sumber keuangan daerah seperti Dinas Perpajakan, Dinas Pasar dan Sub Dinas

Pelelangan Ikan dan semua sub-sub Dinas dalam Unit Penghasilan Daerah yang

tergabung dalam unit penghasilan daerah dilebur dan dimasukkan pada unit kerja

Dinas Pendapatan Daerah Kota Madya Tingkat II Ujung Pandang, seiring dengan

adanya perubahan kotamadya Ujung Pandang menjadi Kota Makassar, secara

otomatis nama Dinas Pendapatan Daerah Kotamadya Ujung Pandang berubah

menjadi Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar.

Kemudian Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar di tahun 2016 berubah

menjadi Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar.

VISI

Terwujudnya pengelolaan pendapatan yang optimal online terpadu

MISI

1. Mewujudkan pengelolaan pada yang optimal berbasis IT secara terpadu

dan terintegrasi

2. Mewujudkan sumber daya manusia yang profesional dan memiliki

kompetensi dalam bidangnya

3. Memantapkan koordinasi administrasi pengelolaan pendapatan dan

keuangan daerah

3. Jenis-Jenis Pelayanan Kantor Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar

Berdasarkan sistem informasi administrasi bagian umum dan kepegawaian

Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar tahun 2019 bahwa ada beberapa jenis

Page 58: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

45

pelayanan yang ada di Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar, dapat dilihat

sebagai berikut:

1. Pajak hotel

2. Pajak Restoran

3. Pajak Hiburan

4. Pajak Bumi dan Bangunan

5. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan

6. Pajak Reklame

7. Pajak Penerangan Jalan

8. Pajak Air Tanah

9. Pajak Sarang Burung Walet

10. Pajak Bea perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

4. Tugas Dan Fungsi serta Struktur Organisasi Badan Pendapatan Daerah

Kota Makassar

1. Kepala Badan.

2. Bidang Pendaftaran dan Pendataan membawahi 3 sub bagian yaitu: a.

Sub Bidang Pendataan wilayah 1. b. Sub Bidang Pendataan Wilayah 2. c.

Sub Bidang Pengolahaan Data dan Informasi.

3. Bidang Pajak 1 dan Retribusi Daerah membawahi 3 sub bagian yaitu: a.

Sub Bidang Restoran Minerba dan Sarang Burung Walet. b. Sub Bidang

Reklame, Parkir dan Retribusi. c. Sub Bidang Penetapan, Pembukuan dan

Pelaporan Pajak dan Retribusi Daerah.

Page 59: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

46

4. Sekretaris, membawahi 3 sub bagian yaitu: Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan, dan Sub Bagian Perencanaan dan

Pelaporan.

5. Bidang Pajak Daerah II membawahi 3 sub bagian yaitu: a. Sub Bidang

Hotel dan Air Bawa Tanah. b. Sub Bidang Hiburan dan Pajak Penerangan

Jalan. c. Sub Bidang Penetapan, Pembukuan dan Pelaporan Pajak.

6. Bidang Koordinasi, Pengawasan, dan Perencanaan membawahi 3 sub

bagian yaitu: a. Sub Bidang Koordinasi, Perencanaan dan Regulasi. b. Sub

Bidang Penagihan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. c. Sub Bidang

Pembinaan, Pengawasan dan Penindakan.

7. UPTD (Unit Pelaksanaan Teknis Daerah)

Page 60: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

47

Page 61: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

48

5. UPTD PBB (Pajak Bumi Dan Bangunan)

Pajak Bumi Dan Bangunan merupakan pajak yang potensial yang

memberikan kontribusi yang besar terhadap penerimaan Negara. Pajak Bumi dan

Bangunan merupakan salah satu pajak negara yang dalam pengelolaannya perlu

diadakan peningkatan dalam rangka penambahan kas penerimaan negara

berdasarkan keadaan dan potensi masyarakat serta melalui usaha-usaha kegiatan

pengelolaan yang baik dan professional.

Pihak PBB dalam hal ini BAPENDA sebagai organisasi yang melaksanakan

pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan daerah yang berkoordinasi dengan

masing-masing kelurahan maupun kecamatan berusaha untuk memperoleh

pemasukan pajak dengan mengupayakan semua potensi yang ada dan didasarkan

pada wilayah kerja dari lokasi tersebut sehingga diperlukan kerja keras dari

personilnya agar semua potensi yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik. Jadi

cara pemungutan pajaknya pihak PBB mengutus kolektor ke kelurahan yang

setiap hari melakukan penagihan dan pendataan, laporan yang diberikan dari tiap

kelurahan itu direkap oleh UPTD-PBB. Dan disamping itu masyarakat juga juga

bias membayar PBB melalui bank, akun ewallet maupun datang langsung ke

kantor Badan Pendapatan Derah di Kota makassar.

Sebelum memahami bagaimana cara menghitung pajak PBB kita perlu

memahami dasar pengenaannya Besarnya nilai PBB didasarkan pada dari Nilai

Jual Objek Pajak (NJOP) tanah atau bangunan terkait. NJOP adalah nilai

yang ditentukan oleh Kementerian Keuangan, dimana nilai NJOP di setiap daerah

berbeda-beda karena tergantung faktor-faktor yang mempengaruhi, sebagaimana

Page 62: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

49

nilai tanah dan bangunan pada umumnya. Adapun faktor yang mempengaruhi

besarnya nilai NJOP Bumi dan Bangunan ialah:

a. Faktor yang mempengaruhi NJOP Bumi adalah lokasi, peruntukan,

pemanfaatan serta kondisi lingkungan di sekitarnya,

b. Faktor yang mempengaruhi NJOP Bangunan antara lain bahan baku atau

bahan bangunan yang digunakan, lokasi bangunan, rekayasa serta kondisi

lingkungan di sekitar bangunan.

Cara Menghitung Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Rumus perhitungan pajak PBB = tarif 0.5% dikali Nilai Jual Kena Pajak

(NJKP)

Rumus NJKP = 40% x (Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) - NJOPTKP)

40% apabila lebih dari Rp 1.000.000.000,00, 20% apabila kurang dari nilai

tersebut.

NJOPTKP = Rp 12.000.000,00 Atau dengan kata lain, nilai PBB = 0,5% x

40% x NJKP

Adapun Visi Misi UPTD PBB (Pajak Bumi Dan Bangunan) yaitu:

VISI

“Mewujudkan Unit Pelaksana Teknis Badan Yang Menyelenggarakan Sistem

Administrasi Perpajakan Yang Modern, Akuntabel Dan Berorientasi Pada

Kepuasan Pelayanan Publik”

MISI

Page 63: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

50

1. Meningkatkan Sistem Pengelolaan Pajak Berbasis Tekhnologi

2. Menerapkan Layanan Perpajakan Yang Transparan Sesuai Dengan

Prosedur Pekerjaan

3. Mengoptimalkan Seluruh Bentuk Pelayanan Dengan Sentuh Hati

KEBIJAKAN MUTU

UPTD Pajak Bumi Dan Bangunan Kota Makassar berkommitmen menjadi

institusi pelayanan public terbaik di Indonesia bagian timur dengan senantiasa

bekerja sesuai dengan standart dan prosedur kerja yang ditetapkan serta berusaha

melakukan perbaikan berkesinambungan dengan:

1. Menerapkan dan mengkomunikasikan sistem manajemen mutu ISO

9001:2015 kepada seluruh jajaran dan proses kegiatan institusi, baik

internal maupun eksternal.

2. Mematuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berkaitan

dengan mutu kegiatan dan persyaratan lainnya.

3. Menetapkan tanggung jawab dan wewenang yang jelas pada seluruh

jajaran organisasi untuk menjamin terpeliharanya sistem manajemen mutu

4. Menjalin hubungan yang harmonis dengan stekholder pemerintah,

pelanggan, masyarakat, pegawai dan rekanan.

6. Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Salah satu sektor perpajakan antara lain diperoleh dari Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB). Pajak Bumi dan Bangunan merupakan salah satu faktor

pemasukan bagi negara yang cukup potensial dan berkontribus terhadap

Page 64: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

51

pendapatan daerah. Penerimaan pajak dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi

suatu Negara, oleh sebab itu Berikut ini adalah gambaran perkembangan antara

target dan realisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di kota Makassar tahun

2017-2019.

Tabel 2

Target dan Realisasi Penerimaan

Pajak Bumi & Bangunan (PBB)

Pada Tahun 2017-2019

Sumber : Sub Bagian Uptd PBB Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar,2020

Berdasarkan data tabel di atas menunjukkan bahwa penerimaan Pajak Bumi

dan Bangunan di tahun 2017 hanya sebanyak 98% dari target realisasi yang telah

ditetapkan dan kemudian di tahun 2018 juga turun, yang dimana realisasi

penerimaan PBB hanya sebanyak 95% serta di tahun 2019 juga mengalami

penurunan, yaitu penerimaan PBB hanya sebanyak 77,43%, dari yang telah

ditetapkan.

BIRINGKANAYA

BONTOALA

MAKASSAR

MAMAJANG

MANGGALA

MARISO

PANAKKUKANG

RAPPOCINI

TALLO

TAMALANREA

TAMALATE

UJUNG PANDANG

UJUNG TANAH

WAJO

SANGKARRANG

KAWASAN PELABUHAN

PDTT

2018 155.000.000.000 147.431.840.645 95%

2019 215.000.000.000 166.485.077.131 77,43%

KECAMATAN TAHUN TARGET (RP) REALISASI (RP) PERSEN

2017 150.000.000.000 146.511.050.430,00 98%

Page 65: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

52

Jadi dapat disimpulkan bahwa realisasi penerimaan pajak bumi dan

bangunan diatas mulai tahun 2017-2019 semuanya tidak mencapai target karena

penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan mengalami ketidakstabilan terhadap

realisasi penerimaan yang tidak mencapai target yang telah ditetapkan dalam

peningkatan penerimaan pajak bumi dan bangunan. Berdasarkan uraian diatas,

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih jauh tentang Pajak Bumi dan

Bangunan Kota Makassar dengan judul: Strategi Badan Pendapatan Daerah

Dalam Intensifikasi Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di Kota Makassar.

Tabel 3

Kriteria Nilai Kontribusi

Persentase

Kontribusi

Kriteria

0 – 10% Sangat kurang

10,10% - 20% Kurang

20,10% - 30% Cukup

30,10% - 40% Sedang

40,10% - 50% Baik

>50% Sangat Baik

Sumber: Sub Bagian Uptd PBB Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar,2020

Berdasarkan data diatas Diketahui jumlah persentase Kontribusi Pajak

Bumi dan Bangunan PBB dalam kurung 3 tahun terakhir dengan perhitungan

sebagai berikut:

Realisasi Penerimaan PBB

Kontribusi PBB = x100%

Realisasi Pendapatan Daerah

Berdasarkan data system informasi administrasi bagian UPTD PBB Badan

Pendapatan Daerah Kota Makassar tahun 2020, bahwa setiap tahun jumlah wajib

Page 66: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

53

pajak masing-masing Kecamatan yang telah mendaftarkan diri sebagai wajib

pajak telah mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 jumlah wajib pajak yang

telah terdaftar yaitu 333.398. Pada tahun 2018 data jumlah wajib pajak meningkat

yaitu 341.062 dan pada tahun 2019 telah mengalami peningkatan yaitu 344,566

sehingga tiap tahun jumlah wajib pajak Pajak PBB terus menerus meningkat. Hal

ini menunjukkan tingkat jumlah wajib pajak sangat cukup tinggi dan berdampak

positif terhadap penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Tabel 4

Terdaftar Sebagai Wajib Pajak

TAHUN TERDAFTAR WAJIP PAJAK

2017 333.398

2018 341.062

2019 344.556

Adapun Kecamatan yang baru telah terdaftar pada tahun 2017 yaitu

Kecamatan Sangkarrang. Meskipun Kecamatan ini masih terbilang baru namun

ini telah membuktikan hasil yang bagus untuk kemajuan perolehan pendapatan

kedepannya sehingga jumlah wajib pajak di Kota Makassar akan terus menerus

meningkat seiring berjalannya waktu.

Page 67: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

54

7. STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH (BAPENDA) DALAM

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

Tabel 5

Strategi Badan Pendapatan Daerah

NO STRATEGI

BAPENDA

LATAR BELAKANG MUNCULNYA STRATEGI

1 Penyuluhan Masih kurangnya pemahaman masyarakat wajip pajak

tentang pentingnya membayar pajak khususnya PBB

dalam pembiayaan pembangunan khususnya di Kota

Makassar, Pembinaan masyarakat Wajib Pajak dapat

dilakukan melalui berbagai upaya, antara lain pemberian

penyuluhan pengetahuan perpajakan baik melalui media

massa maupun penerangan langsung kepada masyarakat.

2 Pelayanan Kurangnya bukti nyata dari pajak yang dibayarkan serta

kurang giatnya aparat dalam melakukan penagihan dan

sikap apatis dari masyarakat wajip pajak itu sendiri dalam

membayar pajak khususnya PBB. Upaya peningkatan

kualitas pelayanan dapat dilakukan dengan cara

peningkatan kualitas dan kemampuan teknis pegawai

dalam bidang perpajakan, perbaikan infrastruktur seperti

perluasan Tempat Pelayanan Terpadu (TPT), dengan

upaya itu akan membuat wajib pajak lebih mudah untuk

melakukan pembayaran.

Page 68: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

55

3 Pemeriksaan Pemeriksaan ini penting dilakukan guna menguji

kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan yang telah

dilaksanakan atas dasar sistem Pemungutan, hal tersebut

dilakukan dalam kegiatan untuk meningkatkan pelayanan

terhadap Wajib Pajak dalam hal Surat Pemberitahuan

(SPT) menunjukkan kelebihan pembayaran Pajak dan/atau

rugi, SPT tidak disampaikan atau disampaikan tidak tepat

waktu yang telah ditetapkan. Pemeriksaan ini juga dapat

dilakukan bila terdapat bukti bahwa Surat Pemberitahuan

(SPT) yang disampaikan oleh Wajib Pajak tidak benar.

4 Aspek

Komunikasi

Dalam kebijakan pengelolaan terkait komunikasi atau

sosialisasi tentang pentingnya membayar pajak bagi wajib

pajak belum dilakukan secara menyeluruh, karena masih

ada waarga selaku wajib pajak yang merasakan tidak

mendapatkan perhatian berupa sosialisasi secara langsung

dari pegawai Badan Pendapatan Daerah ataupun dari

masyarakat wajib pajak lainnya. Dampak dari Strategi ini

ialah membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya

membayar pajak serta meningkatkan pendapatan pajak

khususnya PBB.

5 Apek

Disposisi/sikap

Merupakan suatu hal yang mempengaruhi implementasi

kebijakan dalam strategi pengelolaan PBB yang ada di

Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar. Hal tersebut

Page 69: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

56

erat kaitannya dengan kecakapan dalam melaksanakan

kebijakan dan adanya komitmen yang dimiliki oleh

pelaksana program. mengenai disposisi atau sikap yang di

ambil tentu adanya kesepakatan dan kommitmen terlebih

dahulu yang dibangun sehingga semua jajaran menerapkan

semua unsur-unsur yang ada dalam penerapan kebijakan

pembayaran PBB, sehingga semua berjalan dengan baik

dan masyarakat terlayani.

6 Aspek Struktur

Birokrasi

Struktur Birokrasi erat kaitannya dengan Standar

operasional prosedur (SOP) yang dalam pelaksanaannya

dapat dipahami oleh pihak implementor atau pegawai,

sehingga masyarakat yang ingin membayar pajak

khususnya PBB di Badan Pendapatan Daerah memahami

proses-proses yang sesuai dengan SOP. Pada dasarnya

peraturan dan SOP dibuat untuk memudahkan kerja Badan

Pendapatan Daerah Kota Makassar dalam mengefektifkan

dan mengefisiensikan penerimaan pajak daerah.

Setelah ditemukan beberapa data berupa data primer dan sekunder

kemudian peneliti mendeskripsikan baik dari hasil penelitian, observasi,

wawancara maupun dokumentasi, dengan menganalisa temuan yang ada dan

memodifikasi teori yang ada kemudian membangun teori baru serta menjelaskan

tentang implikasi-implikasi dari hasil penelitian tentang Strategi Badan

Page 70: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

57

Pendapatan Daerah dalam Intensifikasi Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di

Kota Makassar.

Sebagaimana di jelaskan dalam teknik analisis data dalam penelitian,

peneliti menggunakan analisa kualitatif deskriptif (pemaparan) dan data yang

diperoleh peneliti baik melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dari pihak

pihak yang mengetahui tentang data-data yang di butuhkan oleh peneliti.

Berdasarkan beberapa teori bahwa strategi implementasi menurut David

(2005:19) bahwa dalam perencanaan strategi terdapat tiga tahap penting yang

harus ada dilakukan di dalam suatu organisasi namun peneliti hanya mendalami

tahapan-tahapan dalam Implementasi strategi saja yaitu Tahap Implementasi

strategi memerlukan suatu keputusan dari pihak yang berwenang dalam

mengambil keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan,

memotivasi pegawai, dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki sehingga

strategi yang sudah diformulasikan dapat dilaksanakan dengan baik.

Dari teori implementasi strategi diatas yang dapat saya simpulkan bahwa

strategi yang merupakan serangkaian keputusan dan tindakan yang mendasar dan

dibuat oleh manajemen tertinggi kemudian di implementasikan oleh seluruh

jajaran organisasi itu dalam rangka pencapaian tujuan dari strategi itu sendiri.

Strategi organisasi merupakan perencanaan jangka panjang yang memberikan

arah kemana organisasi itu diarahkan. Adapun sub tahapan strategi implementasi

menurut David (2005) ada 4 sub bagian yaitu sebagai berikut:

Page 71: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

58

a. Penetapan target

Penetapan target yaitu menetapkan tujuan tahunan yang akan menjadi

prioritas dari Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar untuk direalisasikan demi

memaksimalkan pemungutan pajak bumi dan bangunan di Kota Makassar.

Penetapan target yang dimaksud adalah dengan melakukan penyuluhan,

pelayanan dan pemeriksaan. Dengan adanya tujuan tahunan ini sangat penting

bagi peningkatan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan yang akan dilaksanakan

oleh Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar karena akan menunjukan dasar

pengalokasian sumber daya serta berguna dalam memonitor kemajuan dalam

mencapai tujuan jangka panjang.

Menurut bapak ID selaku Kepala Tata Usaha UPTD-PBB mengatakan

bahwa:

“Mengenai penetapan target atau tujuan tahunan itu pasti tidak lepas dari

apa yang menjadi visi misi kita dikantor ini yaitu seperti mewujudkan

pengelolaan PAD yang optimal, mewujudkan sumberdaya manusia yang

professional dan berkompeten di bidangnya serta memantapkan

koordinasi administrasi pengelolaan pendapatan dan keuangan daerah

serta memberikan penyuluhan dan pelayanan serta pemeriksaan yang

terbaik serta mengedepankan akuntabel dan transparansi kepada wajib

pajak mulai dari pendataan,penetapan pajaknya, penagihan pajaknya

sampai ke pembayaran pajaknya dan bukti pelunasannya, semua ini tidak

lain semata-mata untuk meningkatkan pendapatan pajak atau penerimaan

pajak khususnya di PBB ini. Mengenai pendataannya kita mengarah ke

konsep yang lebih baik seperti sekarang kita sudah menggunakan ITE

lagi untuk lebih mudah ada beberapa kita sudah kenakan ITE untuk

informasinya bahkan bayar pajak lewat ATM sudah bisa dan itu sudah

bagian tata kelola yang baik, anda mau bayar pbb tinggal datang ke Bank

BPD dan pembayarannya bisa di bank itu dan kedepannya kita mungkin

akan kerja sama dengan indomaret, alfamart sehingga semuanya kita bisa

online kan saja untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam

rangka tata kelola yang baik kepada masyarakat serta semata-semata

meningkatkan penerimaan pajak khususnya PBB. (Wawancara dengan

ID tanggal 23 Maret 2020).

Page 72: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

59

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Perencanaan atau

penetapan target tahunan merupakan Langkah-langkah atau proses yang sudah

menjadi tujuan dalam pengelolaan pajak termasuk pada pajak Bumi dan

Bangunan di Kota Makassar yang tertuang dalam visi misinya. Dalam hal ini

kegiatan perencanaan yang dimaksud adalah berupa pendataan sebagai langkah

awal dan untuk pembayarannya sudah bisa di akses dengan mudah melalui

pembayaran via ATM serta untuk pembayaran pajak seperti PBB itu sudah bisa di

bayar di bank BPD dan itu sudah termasuk tata kelola yang baik.

1) Penyuluhan

Pembinaan masyarakat Wajib Pajak dapat dilakukan melalui berbagai upaya,

antara lain pemberian penyuluhan pengetahuan perpajakan baik melalui media

massa maupun penerangan langsung kepada masyarakat. Fakta yang dapat dilihat

sebelum peralihan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang bekerja sama dengan

Pemerintahan Daerah telah melakukan upaya penyuluhan pajak baik melalui

media elektronik maupun media cetak. Sesuai dengan hasil wawancara dari

beberapa informan baik dari aparatur maupun dari Wajib Pajak menyatakan hal

yang sama bahwa DJP bekerjasama dengan pemda (kecamatan dan uptd pbb

dispenda) telah melakukan penyuluhan tentang pajak.

Menurut Bapak AA selaku UPTD PBB Bapenda:

“Sejak awal tahun 2012 dari pihak aparatur pajak bekerja sama dengan

pihak uptd pbb telah melakukan penyuluhan, dengan memberikan

penjelasan secara umum tentang pentingnya melaksanakan kewajiban

sebagai Wajib Pajak dan juga memberikan bimbingan atau semacam

himbauan kepada Wajib Pajak agar lebih patuh dan tepat waktu dalam

melaporkan SPT-nya juga dalam membayar pajak. Biasanya penyuluhan

dilakukan dengan mendatangi instansi dan tiap kecamatan dan juga melalui

media online. (Wawancara dengan AA pada tanggal 23 Maret 2020)

Page 73: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

60

Hal serupa juga dinyatakan oleh Bapak SR selaku staff UPTD PBB Bapenda

bahwa:

“Penyuluhan senantiasa kami lakukan dengan memberi himbauan baik

secara langsung maupun tidak langsung kepada Wajib Pajak untuk lebih

patuh dalam membayar pajak, khususnya Pajak Bumi dan Bangunan agar

timbul kesadaran dalam dirinya tentang pentingnya membayar pajak, semua

ini semata-mata untuk menarik lebih banyak pemasukan pajak utamanya

disektor PBB, dan untuk kota makassar yang lebih baik kedepannya baik itu

mengenai pembangunan infrastruktur di kota makassar dll. (wawancara

dengan SR pada tanggal 23 Maret 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukkan beberapa pernyataan

mengenai penyuluhan kepada masyarakat selaku Wajib Pajak yang telah

dilakukan sejak tahun 2012 oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sulselbarata

bersama dengan UPTD PBB Bapenda Makassar dan sampai saat ini penyuluhan

tersebut terus dijalankan agar meningkatkan pemasukan pajak utamanya di sector

PBB. Hal tersebut didukung pula oleh beberapa pernyataan Wajib Pajak. Seperti

yang dikatakan oleh AT selaku Wajib Pajak bahwa:

“Menurut saya penyuluhannya telah dilakukan secara optimal Kemudian

kalau saya lihat pegawai dari pajak maupun dispenda sangat ramah dalam

memberikan arahan dan bimbingan kepada masyarakat.” (wawancara

dengan AT tanggal 2 April 2020).

Selanjutnya Bapak DI selaku Wajib Pajak menyatakan bahwa:

“Penyuluhannya saya rasa sudah maksimal, Sebagian besar kita sudah selalu

melihat iklan layanan masyarakat oleh Direktorat Jenderal Pajak mengenai

pentingnya membayar pajak kemudian penyuluhan dari Bapenda itu sendiri

saya biasa mendengarnya di radio dan ada juga di media cetak online.”

(wawancara dengan DI tanggal 2 April 2020).

Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa penyuluhan

merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan kesadaran Wajib Pajak

Page 74: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

61

untuk melaksanakan kewajiban pajaknya. Dengan melakukan penyuluhan Wajib

Pajak dapat diingatkan kembali untuk membayar pajak dengan tepat waktu.

Penyuluhan tidak hanya dapat dilakukan dengan penerangan secara langsung,

akan tetapi dengan memanfaatkan media massa dan media elektronik.

Berdasarkan keseluruhan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa

mengenai penyuluhan atau sosialisasi yang dilakukan oleh DJP dan Bapenda

sendiri tentang membayar pajak kepada wajib pajak itu sudah dilakukan sejak

tahun 2012 sampai sekarang ini, baik melalu social media maupun terjun langsung

kemasyarakat dengan bekerjasama oleh pihak kecamatan yang ada di kota

makassar.

2) Pelayanan

Salah satu upaya dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak adalah

memberikan pelayanan yang baik kepada wajib pajak. Peningkatan kualitas

pelayanan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kepada wajib pajak sebagai

pelanggan sehingga meningkatkan kepatuhan dalam bidang perpajakan.

Paradigma baru yang menempatkan aparat pemerintah sebagai abdi negara dan

masyarakat (wajib pajak) harus diutamakan agar dapat meningkatkan kinerja

pelayanan publik.

Aparat Pajak harus senantiasa melakukan perbaikan kualitas pelayanan dengan

tujuan agar dapat meningkatkan kepuasan dan kepatuhan wajib pajak. Upaya

peningkatan kualitas pelayanan dapat dilakukan dengan cara peningkatan kualitas

dan kemampuan teknis pegawai dalam bidang perpajakan, perbaikan infrastruktur

seperti perluasan Tempat Pelayanan Terpadu (TPT), penggunaan sistem informasi

Page 75: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

62

dan teknologi untuk dapat memberikan kemudahan kepada wajib pajak dalam

memenuhi kewajiban perpajakannya. Maka Untuk mengetahui kualitas pelayanan

yang diberikan oleh aparatur pajak, penulis kemudian mencari tahu dengan

mewawancarai beberapa Wajib Pajak sebagai berikut:

Menurut Bapak DI sekalu pengunjung Wajib Pajak PBB di kantor Bapenda Kota

Makassar menyatakan bahwa:

“Pelayanan yang saya lihat di kantor pajak selama ini cukup memuaskan

dari infrastrukturnya seperti pengadaan ruang tunggu dan tempat duduknya,

namun dari segi pelayananya belum memuaskan pegawainya kurang ramah

dan lambat dalam menangani Wajib Pajak” (wawancara dengan DI tanggal

2 April 2020).

Selanjutnya menurut AT selaku Wajib Pajak PBB di kantor Bapenda Kota

Makassar dimenyatakan bahwa :

“Secara umum sikap dari pegawai pajak Bapenda cukup ramah, namun

kecepatan dalam menangani berkas Wajib Pajak masih kurang saya lihat,

karena sudah lama saya disini menunggu berkas saya selesai.” (wawancara

dengan AT tanggal 8 April 2020).

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa terkait

pelayanan yang ada di kantor Bapenda itu sendiri khususnya wajib pajak yang

datang dalam mengurus maupun membayar pajak bumi dan bangunannya merasa

kurang puas dengan pelayanan yang diberikan, yaitu dengan penanganan berkas

Wajib Pajak yang masih terbilang cukup lama dan pegawainya yang terbilang

cukup ramah.

Menurut LN selaku Wajip Pajak PBB di kantor Bapenda Kota Makassar :

“Menurut saya prosedurnya mudah untuk dilakukan tidak ribet asalkan

syarat-syarat/ berkas yang dibutuhkan sudah kita penuhi maka bisa

diproses dengan waktu yang singkat, karena saya tahu dan mengerti bahwa

setiap orang bekerja disuatu organisasi atau kantor harus bekerja sesuai

prosedur yang ada. Jadi saya rasa bagus pelayanannya Ketika berkas kita

Page 76: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

63

sudah sesuai dengan sayarat-syarat yang dibutuhkan.” (wawancara dengan

LN tanggal 8 April 2020).

Sejalan dengan pernyataan ibu IN Bagian staff pelayanan PBB bahwa :

“Dalam hal pelayanan kami sudah semaksimal mungkin dalam

memudahkan pengurusan baik itu berkas maupun proses pembayaran

oleh wajib pajak sendiri asalkan berkas-berkas yang diutuhkan itu ada

maka kami akan cepat memprosesnya lebih lanjut.” (wawancara dengan

IN tanggal 8 April 2020).

Berdasarkan beberapa dari hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa

terdapat keselarasan pendapat dengan pengunjung atau wajib pajak dengan

pegawai staff bagian pelayanan langsung kepada masayarakat, yaitu terdapatnya

prosedur yang mudah apabila wajib pajak sudah melengkapi syarat-syarat berkas

yang dibutuhkan.

Keseluruhan hasil wawancara diatas dapat di simpulkan bahwa beberapa

pengunjung berpendapat mengenai pelayanan yang masih kurang atau dalam

artian masih rumit prosedurnya serta keterlambatan pengurusannya sampai kepada

kurangnya keramahan dari staff pelayanan PBB, namun disisi lain terdapat

pengunjung yang berpendapat sama atau selaras dengan pernyataan pegawai staff

pelayanan PBB yaitu bahwa sebenarnya pelayanannya tidak rumit dan cukup

cepat asalkan semua berkas yang dibutuhkan atau syarat-syaratnya terpenuhi baru

bisa di proses karena itu sudah menjadi prosedur kantor Bapenda.

Pelayanan yang baik merupakan salah satu kunci tercapainya peningkatan

kepatuhan Wajib Pajak. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa peranan

aparatur pajak dalam Sistem Pemungutan Pajak adalah memberikan pelayanan

kepada Wajib Pajak, dilihat dari kenyataan pada Kota Makassar bahwa

Pemungutan yang dilakukan berjalan dengan intensif karena pelayanan yang

Page 77: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

64

diberikan oleh aparatur memberikan dampak positif pada Wajib Pajak untuk

memenuhi kewajibannya.

3) Pemeriksaan

Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Keputusan Menteri Keuangan Nomor

545/KMK.04/2000 tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak, Pemeriksaan

didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan,

mengolah data dan atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan

kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Tujuan dari pemeriksaan

adalah untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan.

Pemeriksaan ini penting dilakukan guna menguji kepatuhan pemenuhan

kewajiban perpajakan yang telah dilaksanakan atas dasar sistem Pemungutan, hal

tersebut dilakukan dalam kegiatan untuk meningkatkan pelayanan terhadap Wajib

Pajak dalam hal Surat Pemberitahuan (SPT) menunjukkan kelebihan pembayaran

Pajak dan/atau rugi, SPT tidak disampaikan atau disampaikan tidak tepat waktu

yang telah ditetapkan. Pemeriksaan ini juga dapat dilakukan bila terdapat bukti

bahwa Surat Pemberitahuan (SPT) yang disampaikan oleh Wajib Pajak tidak

benar, adanya pengaduan dari masyarakat yang mengetahui kecurangan Wajib

Pajak tersebut dalam memenuhi kewajiban pajaknya, maupun jika terdapat

indikasi bahwa Wajib Pajak melakukan tindak pidana di bidang perpajakan.

Penagihan Pajak dimulai dengan adanya suatu pemeriksaan. Apabila pemeriksaan

sudah dilakukan, maka dikeluarkanlah surat ketetapan pajak. Tingkat kepatuhan

Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan merupakan tujuan utama dari

Page 78: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

65

pemeriksaan pajak, sehingga bagi Wajib Pajak yang tingkat kepatuhannya

tergolong masih rendah, diharapkan dengan dilakukannya pemeriksaan

terhadapnya dapat memberikan motivasi positif agar untuk masa-masa selanjutnya

menjadi lebih baik tingkat kepatuhannya.

Dari informasi yang penulis dapatkan bahwa bila Wajib Pajak tetap tidak mau

memenuhi kewajibannya dalam membayar Pajak, maka akan diberikan sanksi

pidana terhadapnya. Namun, sebelum itu dilakukan, maka dilakukan terlebih

dahulu pemeriksaan dan penyidikan pajak terhadap Wajib Pajak tersebut.

Pemeriksaan dan penyidikan pajak terhadap wajib pajak sangat perlu dilakukan

demi menambah devisa bagi keuangan negara yang sangat berperan terutama

dalam pembiayaan negara dan pembangunan nasional.

Menurut bapak SR selaku staff UPTD-PBB menyatakan bahwa:

“Dalam pemeriksaan WP terbagi menjadi 3 jenis yaitu: korespondensi,

pemeriksaan kantor, dan pemeriksaan lapangan. Apabila dalam penelitian

SPT terdapat kesalahan tulis dan hitung, maka pemeriksa memberitahukan

kepada WP dengan surat. Namun, apabila terhadap SPT pajak yang diduga

diisi dengan tidak benar atau terdapat kesalahan pengisian, penyelesaian

dilakukan dengan cara pemeriksaan kantor, yaitu WP diminta untuk

membawa data yang dibutuhkan ke kantor pajak untuk diverifikasi.

Selanjutnya, untuk pemeriksaan yang efektif dilakukan pemeriksaan

lapangan yang dilakukan di tempat kegiatan usaha WP. (wawancera

dengan SR pada tanggal 10 April 2020).

Selanjutnya untuk jangka waktu pemeriksaan, bapak SR menyatakan bahwa:

“Untuk pemeriksaan kantor dilaksanakan dalam jangka waktu 4 (empat)

minggu dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) minggu dan untuk jenis

pemeriksaan lapangan, jenis ini terbagi menjadi dua yaitu pemeriksaan

lapangan sederhana yang dilaksanakan selama 1 (satu) bulan dan dapat

diperpanjang menjadi paling lama 2 (dua) bulan sedangkan pemeriksaan

lapangan lengkap dilaksanakan dalam jangka waktu 2 (dua) bulan dan

dapat diperpanjang dalam jangka waktu paling lama 8 (delapan) bulan.

(wawancara dengan SR, tanggal 10 April 2020).

Page 79: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

66

Berdasarkan hasil wawancara di menunjukkan bahwa pemeriksaan dilakukan

sebagai suatu tindakan pelaksanaan hukum (law enforcement) agar peraturan yang

dikeluarkan dilaksanakan dengan baik, dan merupakan alat pemerintah untuk

menguji kepatuhan Wajib Pajak baik formal maupun material. Dalam UU

Perpajakan menjelaskan bahwa dalam pengisian SPT Wajib Pajak harus

mengisinya dengan benar, jelas, dan lengkap. Ketika dalam pemeriksaan lembaran

SPT didapatkan kekurangan, maka Wajib Pajak wajib untuk melakukan

pembentulan sesuai dengan yang disampaikan oleh pemeriksa.

Dalam melakukan pemeriksaan aparat pajak harus betul-betul teliti karena

jangan sampai baik dalam pengisian maupun pengitungan pajak oleh petugas

terjadi kesalahan, sehingga kesalahan yang terjadi akan berdampak pada

kurangnya atau lebihnya pembayaran pajak oleh Wajib Pajak.

Menurut Bapak AA selaku UPTD PBB di bapenda Kota Makassar menyatakan

bahwa:

“Saya rasa masalah dalam pemeriksaan penghitungan pajak jarang terjadi

dikarenakan dari bapenda mendistribusikan pegawainya ke tiap kecamatan

di Kota Makassar itu memang ahli dalam bidangnya, namun kalau

kesalahan pengisian SPPT oleh wajib pajak itu sering terjadi, Untuk

menanganinya, dari pihak kami akan memberikan kesempatan kepada

wajib pajak untuk melakukan pembetulan.” (Wawancara AA pada tanggal

10 April 2020).

Berdasarkan wawancara di atas menunjukkan bahwa kepatuhan Wajib Pajak

dalam mengisi SPT dan melakukan pembayaran Pajak juga sangat bergantung

dari kinerja aparat dalam melakukan tugas dan fungsinya. Dimana dalam hal ini

Page 80: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

67

petugas dalam melakukan pemeriksaan kepada Wajib Pajak harus melakukan

pendekatan agar si Wajib Pajak menjadi lebih patuh dalam menjalankan tugasnya.

Selanjutnya hasil dari wawancara Pak RL sebagai Wajib Pajak bahwa:

“Saya lihat kinerja dari pegawainya disini Bapenda sangatlah baik dan

cukup telaten, tidak ada keterlambatan dan pelayanannya sangat cepat”

(Wawancara tanggal 20 April 2020)

Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu AT selaku Wajib Pajak bahwa:

“Yang saya lihat di sini petugas pajaknya bersikap ramah. Kita dituntun

dalam pengisian SPT kemudian apabila ada kesalahan petugas pajaknya

akan menjelaskan dengan baik kesalahan saya apa.” (Wawancara tanggal

20 April 2020).

Berdasarkan hasil beberapa wawancara di atas dapat diketahui bahwa petugas

pajak dalam melakukan pemeriksaan kepada Wajib Pajak telah dilakukan dengan

baik, karena dari petikan wawancara di atas adanya kepuasan dari Wajib Pajak

terhadap kinerja aparat pajak. Dengan adanya kerjasama yang baik dari aparat

pajak dan Wajib Pajak akan memberikan dampak positif terhadap penerimaan

pajak.

Dari kesimpulan beberapa hasil wawancara diatas diketahui bahwa badan

pendapatan daerah BAPENDA Kota Makassar sudah menerapkan atau

menetapkan penetapan target yang menjadikan proses pemungutan pajak menjadi

lancar dan menjadikan wajib pajak sebagai titik tumpuan dalam meningkatkan

pendapatan atau pemasukan penerimaan pajak,yaitu dengan memberikan

Penyuluhan, Pelayanan dan Pemeriksaan yang baik dan konsisten. Wajib Pajak

harus memperlihatkan atau meminjamkan pembukuan, catatan-catatan, dan atau

dokumen yang diperlukan. Apabila dokumen tersebut tidap dapat diberikan atau

dipinjamkan Wajib Pajak, maka berdasarkan peraturan perundang-undangan,

Page 81: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

68

pemeriksa dapat melakukan penyegelan terhadap ruangan yang diduga merupakan

tempat penyimpanan dokumen yang bersangkutan.

Aparat pajak dalam menjalankan tugasnya sebagai penyuluhan, pelayaan dan

pemeriksa sudah cukup baik, dan hal ini mengindikasikan Pemungutan berjalan

dengan Intensif karena dengan tingkat kedisiplinan petugas dalam melakukan

penyuluhan, pelayanan dan pemeriksaan akan menimbulkan kepatuhan wajib

pajak pun akan meningkat.

Dari segi proses, pelaksanaan pemungutan PBB di Badan Pendapatan Daerah

(BAPENDA) telah berjalan dengan intensif. Hal ini terlihat dari penyuluhan yang

telah dilakukan oleh aparat pajak pada beberapa Wajib Pajak, selain itu juga

dipasang iklan untuk menghimbau masyarakat Wajib Pajak agar taat membayar

pajak.

Dari segi pelayanan, masyarakat Wajib Pajak juga cukup puas terhadap kinerja

dari aparat pajak. Begitu pula pada proses pemeriksaan, dimana tingkat

kedisiplinan petugas dalam melakukan pemeriksaan sudah cukup baik. Fungsi

dari aparatur pajak dalam memberikan penyuluhan, pelayanan, dan pemeriksaan

merupakan suatu proses yang berkaitan satu sama lain, terutama dalam

hubungannya dengan meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak akan kewajiban

pajaknya.

b. Membuat Kebijakan

Membuat Kebijakan yang berkaitan dengan suatu tindakan yang mengarah

pada tujuan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam

lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan tertentu

Page 82: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

69

seraya mencari peluang-peluang untuk mencapai tujuan atau mewujudkan sasaran

yang di inginkan. Seperti dalam hal ini tujuannya untuk meningkatkan

pemungutan pajak bumi dan bangunan di Badan Pendapatan Daerah Kota

Makassar.

Adapun strategi dalam meningkatkan pendapatan pajak khusus PBB yaitu

daalam kaitannya membuat kebijakan terdapat 3 sub bagian yaitu sebagai berikut:

1) Aspek Komunikasi

Aspek komunikasi merupakan aspek yang dapat menentukan keberhasilan

suatu kebijakan dalam hal ini komunikasi yang dilakukan oleh Badan Pendapatan

Daerah Kota Makassar dimana sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh

informan yang bernama Ibu LN selaku Wajib Pajak PBB yang menyatakan

bahwa:

“Menurut saya kebijakan pengelolaan seperti pembayaran PBB, untuk

kecamatan yang penerimaannya yang rendah sangat merasakan tidak

mendapatkan perhatian berupa sosialisasi secara langsung dari pegawai

Badan Pendapatan Daerah dan masyarakat/wajib pajak lainnya, itu

sebabnya banyak masyarakat yang tidak melakukan kewajibannya dalam

membayar PBB. Seharusnya Badan Pendapatan Daerah bekerjasama

dengan petugas lapangan di setiap kecamatan yaitu Camat, Lurah dan

Kepala Lingkungan untuk melakukan komunikasi berupa sosialisasi

kepada masyarakat. (Wawancara dengan LN, tanggal 20 April 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa dalam kebijakan

pengelolaan terkait komunikasi atau sosialisasi tentang pentingnya membayar

pajak bagi wajib pajak belum dilakukan secara menyeluruh, karena masih ada

waarga selaku wajib pajak yang merasakan tidak mendapatkan perhatian berupa

sosialisasi secara langsung dari pegawai Badan Pendapatan Daerah ataupun dari

masyarakat wajib pajak lainnya.

Page 83: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

70

Hal lain yang disampaikan Bapak SR selaku staff UPTD PBB berpendapat

bahwa :

“komunikasi antar pegawai dan pimpinan di Badan Pendapatan Daerah

sudah berjalan sesuai dengan instruksi dan menjalankan dengan SOP yang

ada, serta komunikasi atau sosialisasi kami dengan ke masayarakat baik itu

secara langsung maupun tidak langsung berjalan dengan baik dan sering

kami lakukan sehingga bertujuan untuk menarik pajak lebih banyak dan

masyarakat sadar dalam membayar pajaknya. (Wawancara dengan SR,

pada tanggal 20 April 2020).

Dari hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa komunikasi atau sosialisasi

yang dilakukan oleh badan pendapatan daerah sudah berjalan dengan baik dan

berkesinambungan.

Menurut pendapat Bapak RL selaku informan Wajib Pajak mengatakan bahwa :

“sosialisasi di kecamatan saya, biasa dilaksanakan oleh pihak kecamatan

tentang perlunya membayar pajak PBB dan saya selaku wajib pajak harus

sadar akan hal tersebut karena ini adalah taanggungjawab kita dalam

menikmati fasilitas infrastruktur yang ada Ketika ada membayar pajak, dan

pembayaran pajaknya juga sudah bagus tanpa kita datang langsung ke

kantornya, kita bisa membayar melalui bank maupun akun ewallet.

(Wawancara dengan RZ, pada tanggal 21 April 2020).

Dari hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa komunikasi atau

sosialisasi secara langsung sudah dilakukan dengan BAPENDA bekerja sama oleh

pihak kecamatan dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya

membayar pajak serta meningkatkan pendapatan pajak khususnya PBB.

Dari hasil keseluruhan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

kebijakan BAPENDA dalam hal ini aspek komunikasi atau sosialisasi sudah

berjalan dengan cukup baik namun tidak keseluruhan daerah yang ada di kota

makassar karena dari beberapa peryataan informan Wajib Pajak di atas ada yang

Page 84: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

71

mengeluhkan tentang sosialisasi sehingga di daerah mereka banyak yang tidak

membayar pajak, hal ini menjadi contoh bahwa dalam meningkatkan pendapatan

atau pemasukan di sector pajak khususnya PBB haruslah dengan metode-metode

atau strategi-strategi yang bagus sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai

dan juga dengan melihat survey karakter masyarakat setiap tahunnya agar dapat

dibentuk strategi-strategi yang bagus dan terarah.

2) Aspek Disposisi atau Sikap

Aspek disposisi atau sikap implementor merupakan suatu hal yang

mempengaruhi implementasi kebijakan dalam strategi pengelolaan PBB yang ada

di Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar. Hal tersebut erat kaitannya dengan

kecakapan dalam melaksanakan kebijakan dan adanya komitmen yang dimiliki

oleh pelaksana program. Semua unsur/komponen pemerintah baik

pemimpin/pegawai mendukung sepenuhnya program implementasi kebijakan

pengelolaan seperti pembayaran PBB.

Menurut pendapat Bapak AA selaku UPTD Pajak Bumi Bangunan mengatakan

bahwa:

“ mengenai disposisi atau sikap yang di ambil tentu adanya kesepakatan

dan kommitmen terlebih dahulu yang dibangun sehingga semua jajaran

menerapkan semua unsur-unsur yang ada dalam penerapan kebijakan

pembayaran PBB, sehingga semua berjalan dengan baik dan masyarakat

terlayani, begitu pula dengan masyarakat itu sendiri akan merasa terlayani

dengan baik . (wawancara dengan Bapak AA, pada tanggal 21 April 2020).

Dari hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa aspek disposisi atau aspek

sudah berjalan dengan baik dan masyarakat merasa terlayani dengan baik.

Hal serupa diungkapkan oleh Bapak RL selaku Wajib Pajak bahwa :

Page 85: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

72

“Sikap dan perilaku pegawai disini sangat bagus dalam melayani, saya

merasakan itu sendiri bahwa mereka melaksanakan tugas dan tanggung

jawab yang di embannya betul-betul dengan baik dan terarah. (wawancara

dengan bapak RZ, pada tanggal 21 April 2020).

Dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa sikap dan perilaku pegawai

sangat baik dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik dan

terarah.

3) Aspek Struktur Birokrasi

Pada kantor Badan Pendapatan daerah Kota Makassar Struktur Birokrasi erat

kaitannya dengan Standar operasional prosedur (SOP) yang dalam

pelaksanaannya dapat dipahami oleh pihak implementor atau pegawai, sehingga

masyarakat yang ingin membayar pajak khususnya PBB di Badan Pendapatan

Daerah memahami proses-proses yang sesuai dengan SOP.

Menurut hasil wawancara dengan ibu II selaku Bagian staff pelayanan PBB

bahwa :

“Struktur Birokrasi dan kegiatan implementasi kebijakan dalam strategi

intensifikasi pembayaran pajak PBB diatur dalam perda no 2 tahun 2013

dan juga sebagai panduan SOP dalam pelaksanaan kebijakan sudah jelas

saya rasa, jadi adek baca saja semuanya sudah ada disitu. (wawancara

dengan II, tanggal 24 April 2020).

Berdasarkan hasil wawancara di atas disimpulkan bahwa struktur birokrasi dan

kegiatan implementasi kebijakan dalam strategi intensifikasi pembayaran pajak

PBB sudah transparan.

Sejalan dengan pernyataan bapak ID selaku Tata Usaha UPTD-PBB mengatakan

bahwa :

“Pada dasarnya peraturan dan SOP dibuat untuk memudahkan kerja

Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar dalam mengefektifkan dan

mengefisiensikan penerimaan pajak daerah, namun biasanya masih ada

Page 86: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

73

juga masayarakat yang tidak mengikuti prosedur yang sudah di tetapkan,

dikarenakan mungkin mereka belum memahami apasaja bagian yang

harus disiapkan dalam pembayaran PBB. (wawancara dengan ID, pada

tanggal 24 April 2020).

Berdasarkan hasil wawnacara di atas menunjukkan bahwa struktur birokrasi dan

SOP sudah jelas dan prosedur sudah ditetapkan namun masih ada juga masyarakat

yang masih kurang paham dengan prosedur yang ada.

hal lain yang disampaikan oleh ibu LN selaku wajib pajak PBB mengatakan

bahwa :

“Struktur birokrasi di kantor badan pendapatan daerah kota makassar

sudah tertata dengan jelas, standar operasional prosedurnya juga sudah

jelas dan dapat dipahami, namun dalam pelaksanaannya saya lihat sering

tidak maksimal dikarenakan masih adanya masyarakat yang tidak

mengikuti prosedur yang sudah ada yaitu berkas yang dimasukkan dalam

pembayaran dan pendaftaran objek PBB seringkali tidak lengkap yang

disebabkan mungkin masih kurangnya informasi atau sosialisasi dari

pegawai yang ada, sehingga masyarakat yang ingin membayar PBB tidak

memahami proses-proses yang sesuai dengan SOP. (Wawancara pada

tanggal 24 April 2020).

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa struktur birokrasi

di kantor Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar sudah jelas dan dapat

dipahami namun dalam pelaksanaannya tidak maksimal dikarenakan masih ada

masyarakat yang tidak mengikuti prosuder yang ada.

Dari hasil keseluruhan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

kebijakan BAPENDA dalam hal ini aspek komunikasi atau sosialisasi dan aspek

disposisi atau sikap dan Aspek Struktur Birokrasi sudah berjalan dengan baik

dikarenakan sikap dan perilaku pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawab dengan baik dan terarah. struktur birokrasi di kantor Badan Pendapatan

Daerah Kota Makassar sudah jelas dan dapat dipahami namun dalam

Page 87: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

74

pelaksanaannya tidak maksimal dikarenakan masih ada masyarakat yang tidak

mengikuti prosuder yang ada.

c. Memotivasi Pegawai

Erat kaitannya dengan sebuah bentuk dorongan positif yang ditujukan

kepada pegawai di Badan Pendapatn Daerah Kota Makassar agar mereka

terdorong dan memiliki semangat dalam bentuk penghargaan/ (reward) kepada

pegawai yang memiliki prestasi kerja atau memiliki disiplin kerja yang lebih baik

dibanding dengan pegawai lain, serta bisa dalam bentuk kenaikan pangkat. Seperti

yang dilakukan oleh Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar bahwa dalam

memotivasi pegawai mereka mempunyai trik tersendiri atau strategi tersendiri

dalam membangun pegawainya bekerja dengan penuh semangat, ikhlas dan tidak

bermain pajak, oleh karena itu cara memotivasi pegawainya dengan memberikan

sebuah insentif dalam hal ini berbentuk materi. Berikut hasil wawancara yang

berkaitan dengan pemotivasian pegawai. Dalam pernyataan tersebut hasil

wawancara yang disampaikan oleh bapak ID selaku Tata Usaha UPTD-PBB

mengatakan bahwa:

” Kalau BAPENDA sendiri memang punya motivasi tersendiri untuk

bekerja yah, beda dengan dinas lain kami punya yang namanya insentif dari

segi materi yah, insentif itu adalah berupa bonus apabila kami mencapai

target. Kita punya target nih kalau tercapai dapat bonus, bonusnya berupa

uang dan memang tidak didapatkan oleh kantor lain selain kantor ini

khusus pengelolah pajak tujuannya itu untuk serius menagih pajak dan

tidak bermain pajak, karena istilahnya kalo banyak uang yang masuk

insyaAllah bonusnya juga besar.”(Wawancara pada tanggal 24 April 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi Pegawai

BAPENDA ini memiliki motivasi sendiri dalam bekerja ketika mereka mencapai

Page 88: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

75

target maka mereka mendapatkan intensif atau bonus yang berupa uang sehingga

pegawai memilki semangat kerja dan tidak bermain pajak.

Hasil wawancara yang disampaikan oleh ibu NS selaku staff bagian umum dan

kepegawain mengatakan bahwa :

“Memberlakukan penaikkan jenjang karir untuk beberapa pegawai dengan

kinerja yang baik”. (Wawancara pada tanggal 24 April 2020).

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam memotivasi

pegawai mereka memberlakukan kenaikan karir dan kinerja yang baik.

Dari hasil keseluruhan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

kebijakan BAPENDA dalam hal ini aspek memotivasi pegawai dengan cara

motivasi pegawainya sendiri dalam bekerja, ketika mereka mencapai target atau

memiliki kinerja yang baik maka mereka mendapatkan intensif atau bonus berupa

uang, karena istilahnya kalo banyak uang yang masuk maka bonus yang didapat

juga banyak tujuannya adalah agar pegawai serius menagih pajak sehingga tidak

bermain dengan pajak dan memotivasi dengan memberlakukan kenaikan jenjang

karir bagi pegawai yang memiliki kinerja yang baik.

d. Pengalokasian Sumber Daya

Sumber daya ini mencakup pada sumber daya manusia, Fasilitas yang

dijelaskan sebagai berikut yaitu Sumber daya Manusia (Staff) berkaitan dengan

kualitas dan kuantitasnya, Kualitas sumber daya manusia berkaitan dengan

keterampilan, dedikasi, profesionalitas, dan kompetensi dibidangnya, Sedangkan

kuantitasnya berkaitan dengan jumlah sumber daya manusia apakah sudah

mencakup untuk melingkupi seluruh kelompok sasaran. Sumber daya sangat

Page 89: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

76

berpengaruh terhadap keberhasilan, dengan rendahnya kinerja sumber daya

manusia suatu organisasi akan berjalan lambat.

Dan fasilitas atau sarana merupakan salah satu faktor yang berpengaruh

dalam keberhasilan suatu organisasi. Fasilitas yang layak seperti gedung, tanah,

dan peralatan akan menunjang dalam keberhasilan organisasi. Dalam penelitian

yang telah dilakukan bahwa implementasi kebijkan pengelolaan seperti

pembayaran PBB, sumber daya manusia sebagai pelaksana kebijakan belum

memadai khususnya sumber daya manusia dalam keahlian menganalisis dan

menetapkan potensi PBB sehingga pegawai seringkali salah dalam menentukan

jumlah objek pajak yang seharusnya dibayar oleh masyarakat (wajib pajak), itu

artinya proses implementasi kebijakan mengalami kendala dalam hal ketersediaan

sumber daya manusia sehingga masyarakat tidak mendapatkan pelayanan yang

maksimal. Masyarakat tidak dibebankan biaya tambahan dalam pembayaran PBB

karena masyarakat hanya membayar jumlah objek pajak yang sudah ditetapkan di

SPT.

Berdasarkan pernyataan diatas maka dilakukan wawancara dengan NS mengenai

pengalokasian sumber daya bahwa:

“pengalokasian sumber daya manusia dalam kaitannya dengan seringnya

terjadi kesalahan dalam menentukan jumlah objek pajak yang seharusnya

dibayar oleh wajib pajak adalah instansi memberikan posisi yang sesuai

dengan keahlian maupun skil pegawai yang bersangkutan, hal ini tentunya

sangat mempengaruhi kinerja sumber daya yang ada contohnya ketika

seorang pegawai yang memiliki kemampuan pelayanan umum

Page 90: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

77

ditempatkan dibagian keuangan tentu saja akan sangat berdampak terhadap

kinerja instansi yang bersangkutan.”

Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam rangka

pengalokasian sumber daya kuhususnya sumber daya manusia maka BAPENDA

memberikan posisi kepada karyawannya sesuai dengan kemampuan dan skil yang

dimiliki sehingga tidak ditemukan lagi kesalahan dalam menentukan jumlah objek

pajak yang seharusnya dibayar oleh masyarakat (wajib pajak).

Berdasarkan pernyataan diatas maka dilakukan wawancara dengan ibu LN

(masyarakat) mengenai pengalokasian sumber daya bahwa:

“Di Dinas Pendapatan Daerah ada beberapa pegawai yang memiliki

jurusan berbeda dengan posisinya, karena itulah sering kali terjadi

kesalahan dalam melakukan pelayanan”(wawancara pada tanggal 24 April

2020).

Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa masih ada beberapa

karyawan yang ditempatkan tidak sesuai dengan kemampuannya.

Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa dalam rangka

pengalokasian sumber daya sudah berjalan dengan semestinya namun memiliki

kendala pada sumber daya manusia, maka BAPENDA menempatkan posisi

kepada pegawainya sesuai dengan kemampuan dan skil yang dimiliki Sehingga

kedepannya tidak ditemukan lagi kesalahan dalam menentukan jumlah objek

pajak yang seharusnya dibayar oleh masyarakat (wajib pajak) dan tentunya akan

meningkatkan kinerja pegawai dalam meningkatkan pemungutan Pajak Bumi dan

Bangunan di Kota Makassar.

Page 91: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

78

B. PEMBAHASAN

1. Penerapan Target

Dengan adanya tujuan tahunan ini sangat penting bagi peningkatan

pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan yang akan dilaksanakan oleh Badan

Pendapatan Daerah Kota Makassar karena akan menunjukan dasar pengalokasian

sumber daya serta berguna dalam memonitor kemajuan dalam mencapai tujuan

jangka panjang. Perencanaan atau penetapan target tahunan merupakan Langkah-

langkah atau proses yang sudah menjadi tujuan dalam pengelolaan pajak termasuk

pada pajak Bumi dan Bangunan di Kota Makassar yang tertuang dalam visi

misinya.

Dalam hal ini kegiatan perencanaan yang dimaksud adalah berupa

pendataan sebagai langkah awal dan untuk pembayarannya sudah bisa di akses

dengan mudah melalui pembayaran via ATM serta untuk pembayaran pajak

seperti PBB itu sudah bisa di bayar di bank BPD dan itu sudah termasuk tata

kelola yang baik. Penetapan target yang dimaksud adalah dengan melakukan

penyuluhan, pelayanan dan pemeriksaan yaitu:

a. Penyuluhan

Pembinaan masyarakat Wajib Pajak dilakukan melalui berbagai upaya,

antara lain pemberian penyuluhan pengetahuan perpajakan baik melalui

media massa maupun penerangan langsung kepada masyarakat yang bekerja

sama dengan Pemerintahan Daerah, yang telah melakukan upaya penyuluhan

pajak baik melalui media elektronik maupun media cetak agar meningkatkan

pemasukan pajak utamanya di sektor PBB. Karena penyuluhan merupakan

Page 92: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

79

salah satu faktor penting dalam menciptakan kesadaran Wajib Pajak untuk

melaksanakan kewajiban pajaknya, Dengan melakukan penyuluhan Wajib

Pajak dapat diingatkan kembali untuk membayar pajak dengan tepat waktu.

Penyuluhan atau sosialisasi ini dilakukan oleh DJP dan Bapenda sendiri

tentang membayar pajak kepada wajib pajak itu sudah dilakukan sejak tahun

2012 sampai sekarang ini, baik melalu social media maupun terjun langsung

kemasyarakat dengan bekerjasama oleh pihak kecamatan yang ada di kota

makassar.

b. Pelayanan

Salah satu upaya dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak adalah

memberikan pelayanan yang baik kepada wajib pajak. Peningkatan kualitas

pelayanan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kepada wajib pajak

sebagai pelanggan sehingga meningkatkan kepatuhan dalam bidang

perpajakan. Seperti hasil wawancara di kantor BAPENDA menunjukkan

bahwa terdapat keselarasan pendapat dengan pengunjung atau wajib pajak

dengan pegawai staff bagian pelayanan langsung kepada masayarakat, yaitu

terdapatnya prosedur yang mudah apabila wajib pajak sudah melengkapi

syarat-syarat berkas yang dibutuhkan, akan tetapi beberapa pengunjung

berpendapat mengenai pelayanan yang masih kurang atau dalam artian masih

rumit prosedurnya serta keterlambatan pengurusannya sampai kepada

kurangnya keramahan dari staff pelayanan PBB, namun disisi lain terdapat

pengunjung yang berpendapat sama atau selaras dengan pernyataan pegawai

staff pelayanan PBB yaitu bahwa sebenarnya pelayanannya tidak rumit dan

Page 93: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

80

cukup cepat asalkan semua berkas yang dibutuhkan atau syarat-syaratnya

terpenuhi baru bisa di proses karena itu sudah menjadi prosedur kantor

Bapenda.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa peranan aparatur pajak

dalam Sistem Pemungutan Pajak adalah memberikan pelayanan kepada

Wajib Pajak, dilihat dari kenyataan pada Kota Makassar bahwa Pemungutan

yang dilakukan berjalan dengan intensif karena pelayanan yang diberikan

oleh aparatur memberikan dampak positif pada Wajib Pajak untuk memenuhi

kewajibannya.

c. pemeriksaan

Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Keputusan Menteri Keuangan Nomor

545/KMK.04/2000 tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak, Pemeriksaan

didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan,

mengolah data dan atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan

pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka

melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Pemeriksaan ini penting dilakukan guna menguji kepatuhan pemenuhan

kewajiban perpajakan yang telah dilaksanakan atas dasar sistem Pemungutan,

hal tersebut dilakukan dalam kegiatan untuk meningkatkan pelayanan

terhadap Wajib Pajak dalam hal Surat Pemberitahuan (SPT) menunjukkan

kelebihan pembayaran Pajak dan/atau rugi, SPT tidak disampaikan atau

disampaikan tidak tepat waktu yang telah ditetapkan. Pemeriksaan ini juga

dapat dilakukan bila terdapat bukti bahwa Surat Pemberitahuan (SPT) yang

Page 94: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

81

disampaikan oleh Wajib Pajak tidak benar, adanya pengaduan dari

masyarakat yang mengetahui kecurangan Wajib Pajak tersebut dalam

memenuhi kewajiban pajaknya, maupun jika terdapat indikasi bahwa Wajib

Pajak melakukan tindak pidana di bidang perpajakan.

Berdasarkan hasil wawancara di kantor BAPENDA menunjukkan bahwa

pemeriksaan dilakukan sebagai suatu tindakan pelaksanaan hukum (law

enforcement) agar peraturan yang dikeluarkan dilaksanakan dengan baik, dan

merupakan alat pemerintah untuk menguji kepatuhan Wajib Pajak baik

formal maupun material. Dalam UU Perpajakan menjelaskan bahwa dalam

pengisian SPT Wajib Pajak harus mengisinya dengan benar, jelas, dan

lengkap. Ketika dalam pemeriksaan lembaran SPT didapatkan kekurangan,

maka Wajib Pajak wajib untuk melakukan pembentulan sesuai dengan yang

disampaikan oleh pemeriksa. kepatuhan Wajib Pajak dalam mengisi SPT dan

melakukan pembayaran Pajak juga sangat bergantung dari kinerja aparat

dalam melakukan tugas dan fungsinya. Dimana dalam hal ini petugas dalam

melakukan pemeriksaan kepada Wajib Pajak harus melakukan pendekatan

agar si Wajib Pajak menjadi lebih patuh dalam menjalankan tugasnya.

2. Membuat Kebijakan

Seperti dalam hal ini tujuannya untuk meningkatkan pemungutan pajak

bumi dan bangunan di Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar. Adapun strategi

dalam meningkatkan pendapatan pajak khusus PBB yaitu daalam kaitannya

membuat kebijakan terdapat 3 sub bagian yaitu sebagai berikut:

Page 95: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

82

a. Aspek Komunikasi

Aspek komunikasi merupakan aspek yang dapat menentukan

keberhasilan suatu kebijakan dalam hal ini komunikasi yang dilakukan oleh

Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar. Dari hasil wawancara di dikantor

BAPENDA menunjukkan bahwa komunikasi atau sosialisasi secara

langsung sudah dilakukan dengan BAPENDA bekerja sama oleh pihak

kecamatan dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya

membayar pajak serta meningkatkan pendapatan pajak khususnya PBB.

Namun di sisi lain menunjukkan bahwa dalam kebijakan pengelolaan terkait

komunikasi atau sosialisasi tentang pentingnya membayar pajak bagi wajib

pajak belum dilakukan secara menyeluruh, karena masih ada warga selaku

wajib pajak yang merasakan tidak mendapatkan perhatian berupa sosialisasi

secara langsung dari pegawai Badan Pendapatan Daerah ataupun dari

masyarakat wajib pajak lainnya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam kebijakan BAPENDA dalam

hal ini aspek komunikasi atau sosialisasi sudah berjalan dengan cukup baik

namun tidak keseluruhan daerah yang ada di kota makassar karena dari

beberapa peryataan informan Wajib Pajak ada yang mengeluhkan tentang

sosialisasi sehingga di daerah mereka banyak yang tidak membayar pajak,

hal ini menjadi contoh bahwa dalam meningkatkan pendapatan atau

pemasukan di sector pajak khususnya PBB haruslah dengan metode-metode

atau strategi-strategi yang bagus sehingga apa yang menjadi tujuan dapat

Page 96: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

83

tercapai dan juga dengan melihat survey karakter masyarakat setiap

tahunnya agar dapat dibentuk strategi-strategi yang bagus dan terarah.

b. Aspek Disposisi atau Sikap

Aspek disposisi atau sikap implementor merupakan suatu hal yang

mempengaruhi implementasi kebijakan dalam strategi pengelolaan PBB

yang ada di Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar. Erat kaitannya

dengan kecakapan dalam melaksanakan kebijakan dan adanya komitmen

yang dimiliki oleh pelaksana program. Semua unsur/komponen pemerintah

baik pemimpin/pegawai mendukung sepenuhnya program implementasi

kebijakan pengelolaan seperti pembayaran PBB.

Dari penjelasan di atas sudah sesuai dengan apa yang di ada di kantor

BAPENDA itu sendiri, dan sudah menunjukkan bahwa sikap dan perilaku

pegawai sangat baik dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan

baik dan terarah, bahkan masyarakat juga sudah merasa terlayani dengan

baik.

c. Aspek Struktur Birokrasi

Pada kantor Badan Pendapatan daerah Kota Makassar Struktur Birokrasi

erat kaitannya dengan Standar operasional prosedur (SOP) yang dalam

pelaksanaannya dapat dipahami oleh pihak implementor atau pegawai,

sehingga masyarakat yang ingin membayar pajak khususnya PBB di Badan

Pendapatan Daerah memahami proses-proses yang sesuai dengan SOP.

Dari hasil wawancara di kantor BAPENDA dapat disimpulkan bahwa

dalam kebijakan BAPENDA dalam hal ini aspek komunikasi atau sosialisasi

Page 97: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

84

dan aspek disposisi atau sikap dan Aspek Struktur Birokrasi sudah berjalan

dengan baik dikarenakan sikap dan perilaku pegawai dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawab dengan baik dan terarah. struktur birokrasi di

kantor Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar sudah jelas dan dapat

dipahami namun dalam pelaksanaannya tidak maksimal dikarenakan masih

ada masyarakat yang tidak mengikuti prosuder yang ada.

3. Memotivasi Pegawai

Sebuah bentuk dorongan positif yang ditujukan kepada pegawai di Badan

Pendapatn Daerah Kota Makassar agar mereka terdorong dan memiliki semangat

kerja dalam bentuk penghargaan/ (reward) kepada pegawai yang memiliki prestasi

kerja atau memiliki disiplin kerja yang lebih baik dibanding dengan pegawai lain,

serta bisa dalam bentuk kenaikan pangkat. Seperti yang dilakukan oleh Badan

Pendapatan Daerah Kota Makassar bahwa dalam memotivasi pegawai mereka

mempunyai trik tersendiri atau strategi tersendiri dalam membentuk pegawainya

bekerja dengan penuh semangat,ikhlas dan tidak bermain pajak, oleh karena itu

cara memotivasi pegawainya dengan memberikan sebuah insentif dalam hal ini

berbentuk materi.

Dari hasil wawancara di kantor BAPENDA ditemukan bahwa dalam

kebijakan BAPENDA dalam hal ini aspek memotivasi pegawai dengan cara

motivasi pegawainya sendiri dalam bekerja, ketika mereka mencapai target atau

memiliki kinerja yang baik maka mereka mendapatkan intensif atau bonus berupa

uang, karena istilahnya kalo banyak uang yang masuk maka bonus yang didapat

juga banyak tujuannya adalah agar pegawai serius menagih pajak sehingga tidak

Page 98: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

85

bermain dengan pajak dan memotivasi dengan memberlakukan kenaikan jenjang

karir bagi pegawai yang memiliki kinerja yang baik.

4. Pengalokasian Sumber Daya

Sumber daya ini mencakup pada sumber daya manusia, Fasilitas yang

dijelaskan sebagai berikut yaitu Sumber daya Manusia (Staff) berkaitan dengan

kualitas dan kuantitasnya, Kualitas sumber daya manusia berkaitan dengan

keterampilan, dedikasi, profesionalitas, dan kompetensi dibidangnya, Sedangkan

kuantitasnya berkaitan dengan jumlah sumber daya manusia apakah sudah

mencakup untuk melingkupi seluruh kelompok sasaran. Sumber daya sangat

berpengaruh terhadap keberhasilan, dengan rendahnya kinerja sumber daya

manusia suatu organisasi akan berjalan lambat.

Dan fasilitas atau sarana merupakan salah satu faktor yang berpengaruh

dalam keberhasilan suatu organisasi, fasilitas yang layak seperti gedung, tanah,

dan peralatan akan menunjang dalam keberhasilan organisasi. Dalam penelitian

yang telah dilakukan bahwa implementasi kebijkan pengelolaan seperti

pembayaran PBB, sumber daya manusia sebagai pelaksana kebijakan belum

memadai khususnya sumber daya manusia dalam keahlian menganalisis dan

menetapkan potensi PBB sehingga pegawai seringkali salah dalam menentukan

jumlah objek pajak yang seharusnya dibayar oleh masyarakat (wajib pajak), itu

artinya proses implementasi kebijakan mengalami kendala dalam hal ketersediaan

sumber daya manusia sehingga masyarakat tidak mendapatkan pelayanan yang

maksimal.

Page 99: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

86

Maka BAPENDA memberikan jalan keluar dengan cara menempatkan

posisi kepada pegawainya sesuai dengan kemampuan dan skil yang dimiliki

Sehingga kedepannya tidak ditemukan lagi kesalahan dalam menentukan jumlah

objek pajak yang seharusnya dibayar oleh masyarakat (wajib pajak) dan tentunya

akan meningkatkan kinerja pegawai dalam meningkatkan pemungutan Pajak

Bumi dan Bangunan di Kota Makassar.

Page 100: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan bab sebelumnya maka dapat ditarik

kesimpulan strategi dinas pendapatan dalam instensifikasi pemungutan pajak

bumi dan bangunan di kota makassar dilihat dari 4 sub implementasi.

Penetapan target mengenai penyuluhan atau sosialisasi yang dilakukan oleh

DJP dan Bapenda sendiri tentang membayar pajak kepada wajib pajak itu

sudah dilakukan sejak tahun 2012 sampai sekarang ini, baik melalu social

media maupun terjun langsung kemasyarakat dengan bekerjasama oleh pihak

kecamatan yang ada di kota makassar. Pembuat kebijakan aspek komunikasi

atau sosialisasi dan aspek disposisi atau sikap dan Aspek Struktur Birokrasi

sudah berjalan dengan baik dikarenakan sikap dan perilaku pegawai dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik dan terarah. struktur

birokrasi di kantor Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar sudah jelas dan

dapat dipahami namun dalam pelaksanaannya tidak maksimal dikarenakan

masih ada masyarakat yang tidak mengikuti prosuder yang ada. Memotivasi

Pegawai memotivasi pegawai dengan cara motivasi sendiri dalam bekerja

ketika mereka mencapai target maka mereka mendapatkan bonus berupa uang

karena istilahnya kalo banyak uang yang masuk banyak bonusnya dan

memotivasi dengan memberlakukan kenaikan karir dan kinerja yang baik.

Pengalokasian sumber daya penempatan posisi karyawan sesuai dengan

87

Page 101: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

88

kemampuan atau skillnya sangat mempengaruhi kinerja instansi terutama

dalam peningkatan kinerja sumber daya manusia.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulakan bahwa strategi

pendapatan daerah dalam intensifikasi pemungutan pajak bumi dan bangunan

di kota makassar sudah berjalan dengan cukup baik.

B. Saran

Setelah memberikan Kesimpulan dari proses Intensifikasi Pemungutan PBB

di Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar, Maka penulis juga memberikan

saran sebagai berikut :

1. Melihat Masih belum seimbangnya peningkatan jumlah Wajib Pajak dengan

Jumlah pelapor SPT, Maka Sebaiknya aparat pajak lebih memberikan

penyuluhan atau pembinaan tentang Pajak kepada Wajib Pajak, utamanya bagi

mereka yang belum memahami betul cara-cara pengisian SPT, dan juga bagi

mereka yang masih terlambat membayar pajak dan melaporkan SPT.

2. Karena semua tahapan kebijakan pemungutan PBB oleh daerah memerlukan

dukungan kualitas SDM, maka transfer knowledge perlu dilakukan terhadap

Pemda, mengingat pendidikan formalnya memerlukan waktu yang lama dan

biaya yang tidak sedikit. Adapun pelatihan SDM komperehensif yang

dibutuhkan meliputi penilaian, dan pengolahan data dengan materi yang

didapatkan dengan biaya yang dapat dijangkau Pemda.

Page 102: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

89

DAFTAR PUSTAKA

Azhar Arsyad. 2002. Pokok-Pokok Manajemen. Yogyakarta: PUSTAKA

PELAJAR.

A, M, Morissan. (2008). Manajemen Media Penyiar. Jakarta: Prenada Media.

Group. Asy’arie.

Adhyana, B. (n.d). Pengaruh Likuidis. Manajemen Aktifas. EPS dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan.

Barry, Bryan, 2009. Strategic Planning Workbook For Non Profit Organization.

Minneapolis: Amhers H. Wilder foundation.

Cameroon and Quinn. (1997).”Diagnosing And Changing Organisational

Culture: Based On Thr Competing Values Framework, Reading, Mass:

Addison Wesley”.

David, Freed R. 2005. Manajemen Strategis: Konsep. Jakarta: Salemba Empat.

Freeman, R Edward, 1995, Manajemen Strategik, Jakarta: Pustaka Binaman

Pressindo.

Husein, Umar, 1999, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Hanifah. 2013. jurnal Intensifikasi Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan di

Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar. Universitas hasanuddin

Joyce, Paul. 2015. Strategic Manajemen In Publik Sector. Newyrok: Reuledge 2

park Square.

Kunarjo. 1993. Perencanaan dan Pembiayaan Pembangunan Edisi Kedua.

Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Makmur Hermanto, 2013. Pengantar Analisis Kebijkan Publik. Yogyakarta:

Gajah Mada University Press.

Melayu S.P. Hasibuan, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, jakarta. Bumi

Aksara.

Mardiasmo. 2004. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta:

Andi.

Nawawi, Hadari, 2008. Dinamika Strategi Program dan Kebijakan Pemerintah

Dalam Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Ratminto & Winarsih.S.Atik. 2012. Manajemen Pelayanan. Pustaka pelajar.

Yogyakarta.

Page 103: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

90

Rahman, Abdul. 2011, Intensifikaasi Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan

Kecamatan Soreang Kota ParePare: Unda

Ratminto dan Winarsih. Atik. 2012. Manajemen Pelayanan. Pustaka Pelajar.

Yogyakarta.

Safroni, 2012, Managemen dan Reformasi Pelayanan Publik Dalam Konteks

Birokrasi Indonesia(Teori, Kebijakan, dan Implementasi), Yogyakarta:

Aditya Media Publishing.

Siagian, Sondang P. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Tucker, Husdon, 2015. Goverment Strategic in Publick Administration The

Image. Jhon Wiley and Soon, Ohio-press.

Winardi. (2003). Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Kencana.

Waluyo dan Wirawan B. Ilyas. 2002. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba

Emp

Page 104: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

91

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 105: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

92

1. Wawancara Dengan Kepala UPTD-PBB

2. Wawancara Dengan Kepala Tata Usaha UPTD-PBB

Page 106: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

93

3. Wawancara dengan Pegawai Badan Pendapatan Daerah

.

4. Wawancara Dengan Wajip pajak

5. Keadaan Ruangan UPTD-PBB

Page 107: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

94

Page 108: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

95

Page 109: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

96

Page 110: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

97

Page 111: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

98

Page 112: SKRIPSI STRATEGI BADAN PENDAPATAN DAERAH DALAM

99

RIWAYAT HIDUP

SUPARMAN MAKMUR, Lahir pada tanggal 7 Maret

1997 dilingkungan Desa Tampo Kecamatan Anggeraja

Kabupaten Enrekang. Anak tunggal dan merupakan buah

kasih dari pasangan Makmur dan Yunani.

Penulis menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 65

Tampo Kabupaten Enrekang dan tamat pada tahun 2009. Pada tahun yang

sama penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Anggeraja dan tamat

pada tahun 2012. Kemudian melanjutkan pendidikan tingkat sekolah

menengah atas di SMA Negeri 1 Anggeraja dan tamat pada tahun 2015.

Berkat usaha dan kerja keras yang disertai doa pada tahun 2015 penulis

berhasil lulus di jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar Program Strata Satu

(S1). Penulis sangat bersyukur diberi kesempatan oleh Allah SWT bisa

menimba ilmu yang merupakan bekal dimasa depan. Saat ini penulis

berharap dapat mengamalkan ilmu yang telah diperoleh dengan baik dan

membahagiakan orang tua serta berusaha menjadi manusia yang berguna

bagi Agama, Keluarga, Masyarakat, Bangsa dan Negara.