skripsi - selamat datang -lib.unnes.ac.id/24339/1/1401412295.pdf · jenis penelitian yang digunakan...

190
HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJARIPS PADA SISWA KELAS V SDNDIGUGUS KI HAJAR DEWANTARA KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Eliyana Koyimah 1401412295 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Upload: lamkiet

Post on 08-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA

DENGAN HASIL BELAJARIPS

PADA SISWA KELAS V

SDNDIGUGUS KI HAJAR DEWANTARA

KABUPATEN SEMARANG

SKRIPSI

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Eliyana Koyimah

1401412295

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

ii

iii

iv

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Moto:

“Dan beribadahlah kamu kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-

Nya dengan sesuatu apapun. Berbuat baiklah kepada dua orang tua, karib-kerabat,

anak-anak yatim, orang-orang miskin tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh

dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang sombong dan suka membangga-banggakan diri (QS

an-Nisa/ 4:36)”.

“Manusia berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi yang canggih, tetapi

sampai saat ini manusia belum mampu menciptakan sesuatu yang bisa membalas

jasa-jasa orang tua mereka”. (Anonim)

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan untuk orang tua tercinta Ibu Sarniyati dan

Bapak Kasmu’iyang senantiasa mendoakan, mendukung serta memotivasi.

Almamaterku Universitas Negeri Semarang.

vi

PRAKATA

Segala puji syukur hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Hubungan Perhatian Orang Tua Dengan Hasil Belajar IPS Pada

Siswa Kelas V SDNDi Gugus Ki Hajar Dewantara Kabupaten Semarang”,

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Semarang.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti memperoleh bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Fathur Rahman, M.Si. Rektor Universitas Negeri Semarang

atas kesempatannya yang telah diberikan kepada peneliti untuk

menyelesaikan studi di Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Fakhrudin, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan dalam perijinan

pelaksanaan penelitian.

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd. Ketua Jurusan PGSDUNNES yang telah

memberikankemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan

penelitian.

4. Dra. Sri Susilaningsih, S.Pd, M.Pd. Dosen pembimbing utama yang telah

memberikan bimbingan, arahan, saran dan motivasi yang bermanfaat

kepada peneliti dalam penyusunan skrisi ini.

vii

5. Drs. H.A. Zaenal Abidin. M.Pd. Dosen pembimbing pendamping yang

telah memberikan bimbingan, arahan,saran dan motivasi yang bermanfaat

kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

6. Drs. Susilo, M.Pd. Dosen Penguji Utama yang telah memberikan kritikan

dan saran kepada peneliti.

7. Rusdiharto, S.Pd, M.Pd. Kepala SDN Kalongan 01 yang telah memberikan

izin penelitian.

8. Sutarjo, S.Pd. Kepala SDN Kalongan 02 yang telah memberikan izin

penelitian.

9. Shodik, S.Pd. SD. Kepala SDN Kalongan 03 yang telah memberikan izin

penelitian.

10. Chibtiyah, S.Pd., M.Pd. Kepala SDN Gogik 01 yang telah memberikan ijin

penelitian.

11. Bapak dan Ibu dosen pengajar Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang

telah membekali ilmu dan motivasi yang bermanfat kepada peneliti.

12. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan dalam

penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya dan bagi

mahasiswa pendidikan pada khususnya.

Semarang, Agustus 2016

Peneliti

viii

ABSTRAK

Koyimah, Eliyana. 2016. Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar

IPS Pada Siswa kelas V SDNDi Gugus Ki Hajar Dewantara Kabupaten

Semarang.Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu

Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dra. Sri

Susilaningsih, S.Pd., M.Pd.

Pembelajaran IPS tidak hanya mengajarkan teori namun juga praktek yang

dapat berguna bagi masa depan anak. Bidang kajian mata pelajaran IPS yang luas

memerlukan konsentrasi dan perhatian khusus untuk memahami materi yang

diajarkan. Orang tua siswa mempunyai kesibukan yang berbeda-beda sehingga

perhatian yang diterima setiap anak juga berbeda. Kesibukan orang tua terkadang

menjadikan anak kurang mendapatkan perhatian khusus untuk menunjang proses

pembelajaran anak sehingga prestasi anak kurang maksimal.Rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: adakah hubungan yang positif dan signifikan antara

perhatian orang tua dengan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN di Gugus Ki

Hajar Dewantara Kabupaten Semarang?. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar IPS pada siswa

kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dan ex post

facto. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN di Gugus

Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang tahun

ajaran 2015/2016 yang berjumlah 149. Penelitian ini menggunakan teknik cluster

random sampling untuk menentukan sampel penelitian. Sampel yang diambil

sebanyak 89 siswa. Perhitungan pengujian hipotesis menggunakan bantuan

program SPSS versi 21. Teknik pengujian Hipotesis menggunakan rumus korelasi

product moment.Sebelum dilakukan uji analisis, dilakukan uji prasyarat analisis

yaitu uji normalitas dan uji linearitas.

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan perhatian orang tua

dengan hasil belajar siswa, hal ini ditunjukan dengan koefisien korelasi sebesar

0,72> r tabel 0,213 dan taraf signifikansi 0,000 < 0,05 dengan ingkat hubungan

kuat. Koefisieni (r2) sebesar 56,6%, hal ini menunjukan perhatian orang tua

berpengaruh 56,6% pada hasil belajar siswa sedangkan 43,3% dipengaruhi

faktor-faktor lain seperti gaya belajar, motivasi belajar, kesulitan belajar, dan lain-

lain.

Simpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah ada hubungan

yang positif dan signifikan antara perhatian oang tua dengan hasil belajar IPS.

Saran bagi siswa, agarterus belajar untuk mencapai hasil belajar yang maskimal.

Bagi guru, hendaknya lebih meingkatkan hubungan dengan orang tua siswa untuk

mengetahui keadaan anak. Bagi orang tua, hendaknya dapat meningkatkan

perhatiannya terhadap kegiatan belajar anak.

Kata Kunci: perhatian orang tua, hasil belajar, ilmu pengetahuan sosial.

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

PERNYATAAN ............................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

PRAKATA ..................................................................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 8

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Landasan Teori ........................................................................................... 10

2.1.1 Pendidikan Keluarga ............................................................................... 10

2.1.1.1 Pendidikan ......................................................................................... 10

2..1.1.2 Keluarga ............................................................................................. 12

2.1.2Perhatian orang tua ................................................................................... 13

2.1.2.1Pengertian perhatian orang tua ............................................................. 13

2.1.2.1 Macam-macam perhatian orang tua ..................................................... 14

2.1.3Indikator Perhatian Orang Tua ................................................................. 17

2.1.4 Belajar ..................................................................................................... 23

2.1.4.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ........................................... 23

2.1.5Hasil belajar ............................................................................................. 26

x

2.1.6Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ................................................. 28

2.1.6.1 Pengertian IPS ...................................................................................... 28

2.1.6.2 Hakikat IPS .......................................................................................... 29

2.1.6.3 Tujuan IPS ............................................................................................ 30

2.1.6.4 Pembelajaran IPS ................................................................................. 31

2.1.6.5 Kurikulum IPS ..................................................................................... 32

2.1.6.6 Evaluasi Pembelajaran IPS .................................................................. 35

2.1.7 Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar ............................... 39

2.2 Kajian Empiris ........................................................................................... 40

2.3 Kerangka Berfikir....................................................................................... 45

2.4 Hipotesis Penelitian .................................................................................... 47

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ....................................................................... 48

3.1.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 48

3.1.2 Desain Penelitian ................................................................................. 49

3.2 Prosedur Penelitian..................................................................................... 49

3.3 Subjek , lokasi, dan waktu penelitian ........................................................ 50

3.3.1 SubjekPenelitian .................................................................................. 50

3.3.2 Lokasi Penelitian ................................................................................. 51

3.3.3 Waktu Penelitian ................................................................................. 51

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 51

3.4.1 Populasi ................................................................................................ 51

3.4.2 Sampel ................................................................................................. 52

3.5 Variabel Penelitian ..................................................................................... 53

3.5.1 Variabel Bebas ..................................................................................... 53

3.5.2 Variabel Terikat ................................................................................... 54

3.6 Definisi Operasional................................................................................... 54

3.7 Hubungan antar variabel ............................................................................ 55

3.8 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 56

3.8.1 Angket (kuisioner) ............................................................................... 56

3.8.2 Dokumentasi ........................................................................................ 56

xi

3.8.3 wawancara ............................................................................................ 57

3.9 Instrumen Penelitian................................................................................... 57

3.10.Uji Coba Instrumen .................................................................................. 62

3.10.1 Validitas ............................................................................................... 62

3.10.1.1 Validitas Isi (Content Validity ........................................................... 62

3.10.1.2 Validitas Konstruk (Contruct Valisity) ............................................. 64

3.10.2 Reliabilitas ........................................................................................... 65

3.11Teknik Analisis Data ................................................................................. 67

3.11.1 Analisis Statistik Deskriptif .................................................................. 67

3.11.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ........................................................... 71

3.11.2.1 Deskripsi Data Perhatian Orang Tua.................................................. 71

3.11.2.2 Deskripsi Data Hasil Belajar .............................................................. 72

3.11.3 Analisis Data Awal ............................................................................... 73

3.11.3.1 Uji Prasyarat ....................................................................................... 73

3.11.4 Analisis Data Akhir .............................................................................. 76

3.11.4.1 Uji Hipotesis ..................................................................................... 76

3.11.4.2 Uji Signifikansi .................................................................................. 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskrisi Data Hasil Penelitian ................................................................... 78

4.1.1 Subjek Penelitian ..................................................................................... 78

4.1.2 Deskripsi Data Perhatian Orang Tua....................................................... 78

4.1.3 Deskripsi Data Hasil Belajar IPS ............................................................ 86

4.1.4 Analisis Data Awal ................................................................................. 89

4.1.4.1Uji Normalitas ....................................................................................... 89

4.1.4.2 Uji Linearitas ........................................................................................ 90

4.1.5 Analisis Data Akhir ................................................................................ 92

4.1.5.1 Pengujian Hipotesis ............................................................................ 92

4.1.5.2 Uji Regresi ........................................................................................ 93

4.2 Pembahasan ............................................................................................... 96

4.2.1 Pemaknaan Temuan ................................................................................ 96

4.2.2 Pembahasan Hasil Analisis Perhatian Orang Tua ................................... 96

xii

4.2.3 Pembahasan Hasil Analisis Hasil Belajar IPS ........................................ 96

4.2.4 Pembahasan Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar IPS 100

4.3 Implikasi Hasil Penelitian ......................................................................... 102

4.3.1 Implikasi Teoritis ................................................................................... 102

4.2.2Implikasi Praktis ..................................................................................... 102

4.2.3 Implikasi Pedagogis ............................................................................... 103

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ................................................................................................... 104

5.2 Saran .......................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 107

LAMPIRAN ................................................................................................... 110

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Struktur Kurikulum SD/MI ........................................................................ 33

3.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas V Semester 2 ..... 34

3.1 PopulasiSiswa Kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara ......................... 52

3.2 Kisi-kisi Instrumen .................................................................................... 59

3.3 Kisi-kisi wawancara ................................................................................... 61

3.4 Instrumen Dokumentasi ............................................................................. 62

3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ................................................................. 66

3.6 Pengkategorian Perhatian Orang Tua......................................................... 72

3.7 Hasil Uji Normalitas Data .......................................................................... 73

3.8 Hasil Uji Linearitas .................................................................................... 74

3.9 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi ................................................. 76

3.10 Interprestasi Koefisien Korelasi ............................................................... 77

4.1 Subjek Penelitian ........................................................................................ 78

4.2 Analisis Deskriptif Perhatian Orang Tua ................................................... 79

4.3 Distribusi Skor Perhatian Orang Tua ........................................................ 80

4.4 Distribusi Skor Pemberian Bimbingan....................................................... 82

4.5 Distribusi Skor Memberikan Nasihat ......................................................... 83

4.6Distribusi Skor Memberian Motivasi dan Nasihat ...................................... 84

4.7Distribusi Skor Memenuhi Kebutuhan Anak ............................................. 85

4.8 Distribusi Skor Pengawasan Terhadap Anak ............................................. 86

4.9Analisis Deskriptif Data Hasil Belajar IPS ................................................. 87

4.10Distribusi Nilai Hasil Belajar IPS ............................................................. 88

4.11 Hasil Uji Normalitas Data ........................................................................ 90

4.12 Hasil Uji Linearitas .................................................................................. 91

4.13Hasil Uji Korelasi Product Moment .......................................................... 93

4.14 Hasil Uji Regresi ...................................................................................... 94

4.13 Hasil Persamaan Regresi .......................................................................... 96

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Kerangka Berfikir....................................................................................... ...46

3.1 Hubungan Antar Variabel. ......................................................................... ...55

4.1 Diagram Distribusi Skor Perhatian Orang Tua. ......................................... ...81

4.2 Diagram Distribusi Hasil Belajar IPS. ....................................................... ...89

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Penelitian ................................................... 111

2. Instrumen Uji Coba ................................................................................... 113

3. Hasil Uji Coba Instrumen ......................................................................... 118

4. Uji Validitas ............................................................................................. 120

5. Uji Linearitas ........................................................................................... 121

6. Kisi- kisi Instrumen Penelitian .................................................................. 122

7. Instrumen Penelitian ................................................................................ 124

8. Instrumen Wawancara .............................................................................. 128

9. Hasil Wawancara ...................................................................................... 129

10. Rekapitulasi Skor Angket ......................................................................... 132

11. Hasil Perhitungan Skor Angket Perhatian Orang Tua Berdasarkan

Indikator .................................................................................................... 136

12. Uji Normalitas ........................................................................................... 156

13. Uji Linearitas ........................................................................................... 157

14. Rekapitulasi Nilai UTS ............................................................................ 158

15. Hasil Uji Korelasi Product Moment ......................................................... 161

16. Hasil Uji Regresi ....................................................................................... 162

17. Surat Keputusan Pembimbing ................................................................... 163

18. Surat Ijin Penelitian ................................................................................... 164

19. Surat Keterangan Penelitian ...................................................................... 167

20. Dokumentasi ............................................................................................. 171

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan memberikan peran penting dalam pembentukan karakter

anak, mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengajarkan berbagai keterampilan.

Pendidikan didapatkan melalui lembaga informal, formal dan nonformal. Melalui

pendidikan tersebut, generasi penerus dapat menjadi penerus yang berpotensi,

kreatif dan memiliki ide yang cemerlang sebagai bekal untuk masa depan. Setiap

warga negara mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak untuk

belajar mengembangkan potensi yang ada dalam diri.Hal tersebut sesuai

denganpengertian pendidikan yang disebutkan pada Undang – Undang Sistem

Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 1 pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar siswa aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara (Sisdiknas, 2011: 3).

Untuk mewujudkan pendidikan, orang tua mempunyai peran penting

dalam memilih pendidikan informal, formal dan nonformal untuk anak. Hal ini

sesuai dengan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Bab IV Pasal 7 ayat 1 dan 2

menyatakan (1) Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan

pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anak.

2

(2) Orang tua dari anak usiawajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan

dasar kepada anaknya (Sisdiknas, 2011: 9). Setiap orang tua harus cermat dalam

memilih lembaga yang mempunyai jejang yang dapat memberikan informasi yang

berguna bagi masa depan anak. Sekolah merupakan salah satulembaga pendidikan

berperan penting untuk mengoptimalkan belajar. Untuk menuju jenjang

pendidikan yan lebih tinggi dibutuhkan pendidikan dasar yang akan melandasi

pendidikan anak. Salah satu pendidikan dasar yaitu berbentuk Sekolah Dasar (SD)

hal ini sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2003 Bab IV pasal 17 ayat 2

menyatakan pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah

(MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan

Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat (Sisdiknas, 2011:

13).

Sekolah Dasar (SD)merupakan salah satu lembaga yang membekali siswa

dengan pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk melajutkan ke jenjang yang

lebih tinggi. Dengan kegiatan belajardi Sekolah Dasar (SD) tersebut diharapkan

dapat membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia, inovatif dan kreatif.

Dalam proses belajar harus memperhatikan latar belakang siswa, kemampuan,

serta keadaan sosial siswa, sehingga dapat memahami karakteristik siswa agar

dapat memahami materi yang akan disampaikan oleh guru. Dibutuhkankerjasama

berbagai komponenuntuk memaksimalkan pembelajaran, diantaranya pihak

sekolah, guru, dan keluarga. Keluarga mempunyai peran penting dalam

pendidikan anak. Aspek penting untuk membina anggota keluarga adalah agama

3

dan pendidikan(Willis, 2013:6). Dalam keluarga perhatian orang tua sangat

dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran di rumah.

Orang tua adalah figur ayah dan ibu yang memberi contoh

kepadaanak.Perhatian orang tua berperan untuk mendidik anak di rumah sehingga

dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki anak. Perhatian adalah

pemusatan/kekuatan jiwa tertuju pada suatu objek (Soemanto, 2012: 34).

Pemusatan objek dalam penelitian ini adalah anak. Anak sebagai objek perhatian

karena pada usia mereka masih membutuhkan arahan dari orang yang lebih

dewasa dan mengetahui segala hal yang mereka belum ketahui. Perhatian yang

dilakukan orang tua adalah segala aktivitas atau kegiatan yang dilakukan untuk

mendukung proses pembelajaran anak. Perhatian yang dilakukan orang tua dapat

berupa membimbing, memenuhi kebutuhan, pengawasan dan memberikan

perlindungan.

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang

yang ahli kepada mereka yang belum memahami. Bimbingan yang diberikan

orang tua dapat berupa melatih kemandirian anak, mengarahkan dalam belajar,

mengajarkan norma-norma yang akan berguna bagi kehidupan di masyarakat serta

membantu mengembangkan gagasan anak sehingga anak menjadi berfikir kritis.

Perhatian orang tua menjadi salah satu faktor penting dalam membimbing anak.

Orang tua menjadi guru pertama dalam kehidupan dan guru adalah pengganti

orang tua di sekolah. Orang tua sebagai guru pertama dalam kehidupan anak harus

mampu memberikan perhatian khusus terhadap perkembangannya dalam segala

aspek terutama pendidikan. Orang tua mempunyai peran penting untuk

4

memberikan pengarahan kepada anak untuk lebih optimal dalam proses belajar di

rumah.Adanya perhatian orang tua terhadap anak maka orang tua tidak kesulitan

dalam mengarahkan keinginan anak, selain itu juga dapat menjalin ikatan batin

orang tua dan anak semakin erat.

Pada era modern ini diperlukan pendidikan yang tidak hanya mengajarkan

teori saja, tetapi juga praktek yang berguna di masyarakat. Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang mengembangkan

kemampuan berfikir dan sikap, hal ini sesuai dengan dimensi IPS yaitu

pengetahun (knowledge), keterampilan (skills), nilai dan sikap (values and

attitudes), tindakan (action)(Sapriya 2015: 48). Dalam pembelajaran IPS

pengetahuan yang ada selalu dikaitkan dengan keterampilan, sikap dan

diwujudkan dalam bentuk tindakan. Dimensi-dimensi tersebut diajarkan kepada

anak untuk menjadikan anak menjadi lebih berpartisipasi aktif dalam kehidupan

yang demokratis. Dengan adanya pelajaran IPS ini diharapkan anak akan menjadi

generasi yang tidak hanya mempunyai pengetahuan tetapi juga dapat

mengembangkan keterampilan dan mampu menanamkan nilai-nilai pancasila serta

sikap yang baik serta melakukan tindakan yang tidak menyimpang dari aturan.

Pendidikan IPS diharapkan dapat menjadi landasan bagi anak untuk

mempersiapkan diri untuk mengahadapi tantangan yang ada di masa depan. Hal

ini sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS, salah satunya yaitu memiliki

kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat

yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global(Sapriya, 2015: 194). Tujuan

pembelajaran IPS tersebut menjadikan materi yang dibahas semakin luas. Materi

5

yang luas menyebabkan anak merasa kesulitan dalam memahami materi yang ada

apabila kurang konsentrasi dan memperhatikan. Selain guru yang menggunakan

model pembelajaran inovatif untuk menarik perhatian dan pemahaman anak,

orang tua juga mempunyai peran penting dalam pendidikan anak. Orang tua

mempunyai kewajiban sebagai guru di rumah dan memperhatikan perkembangan

akademik anak.

Observasi yang dilakukan di SD Kalongan 01 dan 03 diperoleh hasil nilai

Ulangan Akhir Semester gasal 2015/2016 memperoleh nilai yang kurang

memuaskan. Hal tersebut dikarena kan masih ada nilai yang kurang dari nilai 70

yang ditetapkan sebagai KKM. Dari data di SDN Kalongan 01, 19 siswa (59%)

tidak memenuhi KKM, 13 siswa (41%) memenuhi KKM. Sedangkan di SDN

Kalongan 03 15 siswa (56%) tidak memenuhi KKM,12 siswa (44%)memenuhi

KKM.Nilai akademik anak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor dari diri siswa

(internal) maupun dari luar diri siswa (eksternal). Faktor dari dalam diri misalnya;

keserdasan, motivasi, kemauan dan lain-lain, sedangkan faktor dari luar misalnya

lingkungan keluarga, lingkungan sosial. Berdasarkan observasi yang dilakukan

peneliti, menunjukan adanya perhatian orang tua yang kurang karena pekerjaan

siswa yang mempunyai kesibukan masing-masing dan rendahnya hasil belajar

anak. Rendahnya hasil belajar anak dapat dipengaruhi oleh berbagai hal misalnya,

kecerdasan, motivasi, perhatian orang tua dan lain-lain. Orang tua menjadi salah

satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar anak. Orang tua harus

secara aktif menuntun anak belajar ketika di rumah sehingga proses belajar

menjadi optimal serta hasil belajar yang baik.

6

Perhatian orang tua yang diberikan kepasa anak mempunyai pengaruh

pada hasil belajar anak, hal ini dikuatkan dengan penelitian terdahulu.

Berdasarkan jurnal penelitian yang dilakukan oleh A. Y Soegeng dan Zahrotun

Nisa (2014) berjudul “Hubungan Antara Perhatian Orangtua Dan Hasil

BelajarPada Pembelajaran Tematik Integratif Siswa Kelas IV SD Negeri

Kembangarum 2 Mranggen Demak” menunjukkan hasil uji perhatian orang tua

(variabel x) dan hasil belajar (variabel y) menunjukan hasil yang signifikan dan

positif yaitu 0,996784. Dari hubungan tersebut diperoleh besar hubungan antar

variabel sebesar 31,81%, hal ini berarti hasil belajar dipengaruhi oleh perhatian

orang tua, sedangkan 68,19% dipengaruhi oleh faktor lain, seperti kecerdasan

anak, pola asuh orang tua, tingkat ekonomi, dll. Hal ini menunjukan bahwa ada

pengaruh perhatian orang tua yang mempengaruhi proses belajar anak.

Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Rani Febriany dan Yusri (2013)

berjudul “Hubungan perhatian orang tua dengan motivasi belajar siswa dalam

mengerjakan tugas-tugas sekolah” menunjukan nilai Fhitung sebesar 0,544. Nilai

Fhitung apabila dibandingkan dengan Ftabel sebesar 0,284 pada tingkat kepercayaan

1%, artinya nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel sehingga dapat ditafsirkan

terdapat hubungan yang signifikasn antara perhatian orang tua dengan motivasi

belajar siswa dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah.

Hubungan perhatian orang tua juga ditunjukan oleh jurnal yang berjudul

“Parent Influence on Outcome for Children: HIPPY as a Cost Effective Option”

mengatakan :

7

“… HIPPY ( Home Interaction programme for Parents ang Youngters)

has been successfully operated in New Zeland and overseas. HIPPY is home

based programme that trains parents to help school or later life.”

Pernyataan tersebut menunjukkan keberhasilan program HIPPY di New

Zeland bejalan dengan sukses. HIPPY merupakan sebuah program yang

diciptakan pemerintah untuk melatih orang tua berinteraksi dengan anak dengan

cara belajar bersama, interaksi dan membantu kesulitan ketika disekolah.

Interaksi antara anak dan orang tua sangat dibutuhkan dalam proses

belajar, dengan adanya interaksi yang baik antara orang tua dan anak maka

kesulitan yang ada dalam belajar dapat diminimalisir. Perhatian orang tua juga

berpengaruh pada proses belajar IPS anak. Materi IPS yang luas menjadikan anak

kesulitan dalam memahami setiap materi untuk itu butuh perhatian khusus untuk

membuat anak berkonsentrasi dalam belajar.

Penelitian terdahulumenunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara

perhatian orang tua dengan hasil belajar siswa dengan perhatian orang tua yang

baik mempunyai nilai akademik yang bagus.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti bermaksud untuk melakukan

penelitiandengan judul “Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar

IPS Pada Siswa Kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Kabupaten

Semarang”. Dengan harapan peneliti dapat memgetahui hubungan perhatian orang

tua terhadap hasil belajar IPS siswa.

8

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan yang

dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah :

Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua

dengan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDNDi Gugus Ki Hajar

Dewantara Kabupaten Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini untuk

mengetahui:

1. Perhatian orang tua yang diberikan pada siswa kelas V SDN Gugus Ki

Hajar Dewantara.

2. Terdapat hubungan yang positifdan signifikan antara perhatian orang tua

dengan hasil belajar IPS siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini disusun dengan harapan dapat memberi manfaat antara lain:

1.4.1 Manfaat Teoritis.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perhatian

orang tua terhadap hasil belajar IPS. Selain itu penelitian ini dapat juga digunakan

sebagai pijakan bagi peneliti lain mengenai perhatian orang tua dan hasil belajar

IPS.

9

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada siswa agar

dapat lebih menghargai perhatian orang tua yang diberikan.

2. Bagi Guru

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber untuk mengetahui

perhatian orang tua terhadap anak yang akan mempengaruhi proses

pembelajaran.

3. Bagi Sekolah

Manfaat bagi sekolah sebagai bahan pertimbangan untuk

menyusunprogram-program sekolah dalam usaha meningkatkan

kegiatan belajar siswa perlumelibatkan peran orang tua, karena

pendidikan anak tidak hanya tugas guru dan pihak sekolah.

4. Bagi Orang Tua

Penelitian ini diharapkan menambah informasi bagi orang tua untuk

dapat lebih memperhatikan anak sehingga memiliki hasil belajar yang

maksimal.

10

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. LANDASAN TEORI

2.1.1 Pendidikan Keluarga

2.1.1.2 Pendidikan

Pendidikan merupakan proses bimbingan yang diberikan untuk siswa agar

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan berlangsung seumur hidup. Hal ini

dengan pendapat Purwanto (2014: 19) mengatakan pendidikan adalah

bimbingan/pertolongan yang diberikan pada anak oleh orang dewasa secara

sengaja agar anak menjadi dewasa. Pertolongan yang dilakukan secara sadar

bertujuan untuk membentuk karakter anak sehingga mampu menghadapi masa

depan. Pendidikan dapat ditempuh dengan berbagai jalur sesuai dengan kebutuhan

anak.

Pemerintah telah menentukan jalur pendidikan sebagaimana dijelaskan

pada Bab I Pasal 1 ayat 7 Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui siswa

untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai

dengan tujuan pendidikan. Jalur pendidikan ini digunakan oleh pemerintah

sebagai sarana untuk menfasilitasi siswa untuk mengembangkan potensi yang ada

dalam diri siswa. Jalur pendidikan yang ada di Indonesia dibagi menjadi 3 yaitu

informal, formal dan nonformal yang dijelaskan pada Bab VI Pasal 13 Ayat 1

yaitu jalur pendidikan terdiri atas pendidikan informal, formal dan nonformal.

Penegasan jalur pendidikan tersebut terdapat pada Bab I pasal 1 ayat (11)

11

pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang

terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. (12)

Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang

dilaksanakan secara terstruktur. (13) Pendidikan informal adalah jalur pendidikan

keluarga dan lingkungan. Ketiga jalur yang telah dijelaskan di atas dapat

ditempuh untuk menyalurkan siswa agar dapat berkembang sesuai dengan tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan pemerintah.

Jalur pendidikan yang ditetapkan mempunyai peran tersendiri untuk

mencapai tujuan pendidikan. Jalur pendidikan formal ditempuh melalui sekolah

formal yang dimulai dari SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah menengah Pertama).

SMA (Sekolah Menengah Atas) dan PT (Perguruan Tinggi). Setiap jenjang

pendidikan mempunyai peran masing-masing untuk memberikan pelajaran yang

sesuai dengan kemampuan berfikirsiswa. Misalnya untuk SD (Sekolah Dasar)

guru mengajarkan anak untuk lebih banyak memahami pelajaran yang tidak

terlalu membebani dan dapat diterima anak. Pembelajaran yang diberikan dapat

dikaitkan dengan hal-hal yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggal siswa.

Materi yang diajarkan dapat disampaikan dengan bahasa sederhana sehingga

siswa mampu memahami materi lebih jelas. Jenjang pendidikan selanjutnya

mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda untuk semakin menambah ilmu siswa.

Jalur nonformal ini sebagai lembaga pendukungjalur pendidikan secara formal

misalnya les bimbel (bimbingan belajar), les bimbel dapat dilakukan perorangan

maupun sebuah lembaga resmi yang sudah diakui oleh pemerintah, baik

perorangan maupun lembaga dapat membantu berlangsungnya pembelajaran

12

siswa. Jalur informal berupa pendidikan keluarga dan lingkungan. Keluarga dan

lingkungan menjadi tempat pertama kali siswa belajar untuk mengenal hal-hal

yang ada di sekitarnya. Keluarga dan lingkungan dapat membantu anak untuk

meningkatkan rasa ingin tahu siswa. Dari ketiga jalur di atas keluarga dan

lingkungan menjadi dasar pendidikan siswa sebelum memulai pendidikan formal

dan nonformal. Adanya keluarga dan lingkungan sosial menjadikan anak lebih

siap menghadapi pendidikan formal dan nonformal.

2.1.1.2 Keluarga

Proses belajar anak dimulai dari lingkungan kecil yaitu keluarga. Keluarga

adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami-istri

anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya (UUD:1992). Setiap

keluarga terdapat orang tua yang senantiasa memberikan pelajaran hidup dan

bimbingan untuk menghadapi dunia luar. Nasution (1986:1) mengatakan orang

tua ialah setiap orang yang bertanggung jawab dalam satu keluarga atau rumah

tangga, yang dalam penghidupan sehari-hari lazim disebut ibu bapak. Orang tua

mempunyai peran untuk membimbing anak dalam pengetahuan dan sikap sosial di

masyarakat. Orang tua menjadi guru pertama dalam kehidupan siswa. Orang tua

memiliki tanggung jawab yang besar untuk membentuk karakter, membimbing

dan mengarahkan siswa untuk bekal menuju pendidikan formal. Dalam

membimbing anak, orang tua harus memberikan perhatian khusus untuk

mengawasi perkembangan belajar siswa. Banyak atau sedikitnya perhatian yang

diberikan kepada siswa mempengaruhi proses belajar siswa dirumah. Semakin

banyak perhatian orang tua yang diberikan maka semakin baik hasil belajar yang

13

diterima, sebaliknya jika sedikit perhatian yang diberikan kepada siswa maka hasil

belajarnya akan rendah. Hal ini yang mendasari peneliti memilih faktor perhatian

orang tua mempengaruhi hasil belajar siswa.

2.1.2 Perhatian Orang Tua

2.1.2.1 Pengertian Perhatian Orang Tua

Dalam keluarga terdapat orang tua yang bertanggung jawab dalam

pendidikan anak.Orang tua ialah setiap orang yang bertanggung jawab dalam satu

keluarga atau rumah tangga, yang dalam penghidupan sehari-hari lazim disebut

ibu bapak (Nasution, 1986: 1).Orang tua sangat berperan pada proses belajar anak

senantiasa memperhatikan perkembangan belajar siswa. Orang tua sejak dini

mengajarkan kepada anak untuk mengenal ayah, ibu, dan orang disekitarnya,

mengenalkan nilai-nilai yang akan berguna bagi siswa untuk bersosialisasi di

masyarakat. Hal-hal tersebut menunjukan menunjukkan perhatian orang tua

sangat besar pengaruhnya dalam proses belajar anak. Perhatian orang tua adalah

pemusatan/kekuatan yang ditujukan ayah dan ibu kepada siswa dalam

memperhatikan tingkah laku serta aktifitas siswa dengan sadar. Perhatian orang

tua dalam proses belajar dapat berupa bimbingan, pemenuhan kebutuhan,

pengawasan dan motivasi. Dalam keluarga, siswa untuk pertama kali

mendapatkan bimbingan, pemenuhan kebutuhan, pengawasan dan motivasi.

Berkaitan dengan hal tersebut, dikuatkan oleh pendapat Soemanto (2012:

34) mendefinisikan perhatian adalah cara menggerakkan bentuk umum cara

bergaulnya jiwa dengan bahan-bahan dalam medan tingkah laku. Selian itu

perhatian dapat diartikan 2 macam yaitu:

14

1) Perhatian adalah pemusatan/kekuatan jiwa tertuju pada suatu objek.

2) Perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu

aktifitas.

Sedangkan Sumadi Suryabrata (2014: 14) berpendapat bahwa perhatian

adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang

dilakukan.

Bersumber pendapat ahli di atas, perhatian orang tua adalah

pemusatan/kekuatan terhadap tingkah laku serta aktifitas siswa secara sadar yang

ditujukan untuk anak. Pemusatan disini ditekankan pada proses belajar anak,

seperti: pemberian bimbingan, memberikan nasihat, memberikan motivasi dan

penghargaan, memenuhi kebutuhan anak dan pengawasan terhadap anak. Ketika

orang tua memperhatikan siswa dalam belajar, maka siswa akan merasa

diperhatikan dan semangat untuk belajar lebih giat untuk mencapai hasil belajar

yang maksimal.

2.1.2.2 Macam-macam perhatian orang tua

Perhatian orang tua yang diberikan antara satu sama lain berbeda. Ada

orang tua yang sangat memperhatikan anak ada pula yang acuh. perhatian

mempunyai bentuk yang bermacam-macam seperti yang di ungkapkan oleh

Soemanto (2012: 35) ada bermacam-macam perhatian, yang pada pokoknya

meliputi:

1. Macam-macam perhatian menurut cara kerjanya:

a. Perhatian spontan; yaitu perhatian yang tidak sengaja atau

tidak sekehendak subjek.

15

b. Perhatian refleksif; yaitu perhatian yang disengaja atau

sekehendak subjek.

2. Macam-macam perhatian menurut intensifnya:

a. Perhatian intensif, yaitu perhatian yang banyak dikuatkan

oleh banyaknya rangsang atau keadaan yang menyertai

kativitas atau pengalaman batin.

b. Perhatian tidak intensif, yaitu perhatian ynag kurang

diperkuat oleh rangsangan atau beberapa keadaan yang

menyertai aktivitas atau pengalaman baru.

3. Macam-macam perhatian menurut luasnya:

a. Perhatian terpusat, yaitu perhatian yang tertuju kepada

lingkup objek yang sangat terbatas.

b. Perhatian terpencar, yaitu perhatian yang pada suatu saat

tertuju kepada lingkup objek yang luas atau tertuju kepada

bermacam-macam objek.

Sumadi Suryabrata (2014: 14-15) menggolongkan perhatian menjadi 3, yaitu:

1. Atas dasar intensifnya:

a. Perhatian intensif, dan

b. Perhatian tidak intensif.

Makin banyak kesadaran yang menyertai suatu aktivitas atau

pengalaman batin berarti makin intensif perhatiannya.

2. Atas dasar timbulnya, perhatian dibedakan manjadi:

a. Perhatian spontan (perhatian tak-sekehendak, perhatian tak disengaja).

16

b. Perhatian sekehendak (perhatian disengaja, perhatian refleksif).

Perhatian jenis pertama timbul begitu saja, “seakan-akan” tanpa usaha,

tanpa disengaja, sedangkan perhatian jenis kedua timbul karena usaha,

dengan kehendak.

3. atas dasar luasnya objek yang dikenai perhatian, perhatian dibedakan

menjadi:

a. Perhatian terpencar (distributif),dan

b. Perhatian terpusat (konsentratif).

Perhatian terpencar pada suatu saat dapat tertuju pada bermacam-

macam objek. Perhatian yang terpusat pada suatu saat hanya dapat

tertuju kepada objek yang sangat terbatas.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa bermacam-macam

perhatian orang tua terhadap anak. Ditinjau dari intensifnya, ada perhatian intensif

dan tidak intensif. Perhatian intensif ini dilakukan secara rutin dan bertahap untuk

memberikan perhatian melalui perlakuan khusus melalui rangsangan. Misalnya

setiap malam orang tua selalu menemani anaknya belajar untuk membantu

memahami ketika ada pelajaran yang kurang dipahami. Sebaliknya perhatian tidak

intensif kurang diperkuat dengan rangsangan, misalnya orang tua yang hanya

menemani anak belajar tanpa campur tangan dalam belajar anak.

Ditinjau dari cara kerjanya pehatian spontan yaitu perhatian yang

dilakukan tanpa disadari. Misalnya melihat anaknya gelisah ketika mendapatkan

pekerjaan rumah (PR) dari guru namun setelah dicari pada buku pelajaran materi

yang ada kurang jelas. Orang tua yang perhatian akan membantu anak untuk

17

mengarahkan mencari jawaban dari pertanyaan yang dimaksud. Sebaliknya

perhatian refleksi yaitu perhatian yang disengajakan untuk memperhatikan suatu

objek.

Ditinjau dari luasnya perhatian, ada yang terpusat dan terpencar. Perhatian

terpusat yaitu perhatian yang tertuju langsung pada satu objek dan tidak luas

sedangkan perhatian terpencar merupakan perhatian yang luas dan lebih dari satu

objek.

Perhatian khusus yang diberikan oleh orang tua dalam proses belajar

menjadikan siswa lebih terarah karena bimbingan yang diberikan selama proses

belajar dirumah.Adanya bimbingan,fasilitas dan suasana belajar yang kondusif

dapat memperlancar proses belajar.

2.1.3 Indikator Perhatian Orang Tua

Orang tua sebagai guru pertama dalam kehidupan mempunyai tanggung

jawab untuk memberikan pengetahuan maupun pengalaman hidup yang akan

berguna bagi masa depan anak. Hamalik (2013: 6) mengatakan orang tua

menyadari bahwa anak-anak perlu memiliki pengetahuan yang tingkatnya

melebihi pengetahuan dan pengalaman orang tuanya sendiri. Seiring berjalannya

waktu orang tua mulai membuka wawasan tentang pendidikan melalui sebuah

lembaga. Sekolah Dasar (SD) dipilih sebagai suatu lembaga yang akan

memberikan pendidikan serta pengalaman belajar untuk membekali anak di masa

depan. Selain sekolah orang tua perlu memberikan fasilitas yang memadahi untuk

menunjang proses belajar. Orang tua semakin selektif dalam memberikan fasilitas

belajar untuk anak. Namun tidak semua orang tua memberikan fasilitas yang

18

memadahi untuk menunjang belajar anak. Djamarah (2014: 267) mengatakan

“Jika komunikasi yang harmonis antara orang tua dan anak telah terbangun dan

implikasinya dapat menciptakan keluarga sejahtera...”. Orang tua dan anak

membutuhkan komunikasi yang baik untuk memaksimalkan rasa perhatian orang

tua terhadap anak. Orang tua dengan komunikasi yang baik akan selalu bertanya

tentang proses belajar disekolah, interaksi bersama teman selama disekolah,

interaksi dengan masyarakat, dll. Dengan adanya komunikasi antara orang tua dan

anak maka orang tua akan mengetahui kegiatan anak dalam proses belajar selain

itu anak juga dapat mengemukakan kesulitan yang dialami dalam proses belajar.

Selain itu kasih sayang dan suasana belajar yang nyaman juga dibutuhkan untuk

mendukung terciptanya proses belajar yang kondusif.

Orang tua diberikan amanah oleh Allah SWT untuk mendidik anak ke

jalan yang benar. Djamarah (2014: 129) mengatakan “Mendidik anak berarti

mempersiapkan untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan datang”. Dalam

mendidik anak orang tua akan memperhatikan kegiatan dalam proses belajar anak.

Orang tua mempunyai kewajiban untuk mengenalkan nilai dan norma yang

berlaku di masyarakat, hal yang pantas atau tidak dan sebagainya sejak usia dini.

Hal ini akan membentuk karakter anak yang sesuai dengan yang diharapkan

masyarakat. Dengan adanya pengetahuan yang luas didukung dengan karakter

yang luhur akan menjadi modal bagi anak untuk menghadapi tantangan di masa

depan.

Memberikan pendidikan yang layak untuk masa depan anak merupakan salah

satu tanggung jawab orang tua. Abdullah Nashih Ulwan dalam Djamarah (2014:

19

46) mengatakan “…tanggung jawab orang tua dalam pendidikan anak adalah

tanggung jawab pada aspek pendidikan iman (akal), pendidikan kejiwaan,

pendidikan sosial dan pendidikan seksual”. Pendidikan yang dilakukan oleh orang

tua di lingkungan keluarga menitik beratkan pada penanaman budi pekerti sehari-

hari yang dapat digunakan untuk hidup di masyarakat. Budi pekerti merupakan

suatu cerminan dari akhlak mulia. Tidak semua orang tua mengajarkan budi

pekerti dengan maksimal. Menurut Djamarah (2014:16) “…pendidikan yang

mulia itu adalah pribadi yang utama yang ingin dicapai dalam mendidik anak

dalam keluarga. Namun sayangnya, tidak semua orang tua melakukannya. Banyak

faktor yang menjadi penyebabnya, misalnya orang tua yang sibuk dan bekerja

keras siang dan malam dalam hidupnya untuk memenuhi kebutuhan materi

anaknya, waktunya dihabiskan diluar rumah, jauh dari keluarga, tidak sempat

mengawasi perkembangan anaknya, dan bahkan tidak punya waktu untuk

memberikan bimbingan, sehingga pendidikan akhlak bagi anak-anak terabaikan”.

Indikator yang akan diteliti tentang perhatian orang tua ada 5 yaitu: (1)

Pemberian bimbingan(2) memberikan nasihat, (3) memberikan motivasi dan

penghargaan, (4) memenuhi kebutuhan anak (5) pengawasan terhadap anak.

Penjelasannya sebagai berikut:

1) Pemberian Bimbingan.

Belajar tidak hanya dilakukan di sekolah melainkan dapat dilakukan di

masyarakat. Bimbingan belajar salah satunya dapat di laksanakan di dalam

keluarga. Orang tua sebagai guru pertama dalam kehidupan anak

berkewajiban memberikan bimbingan belajar pada anak saat di rumah.

20

Seorang anak cenderung masih labil dalam menghadapi permasalahan belajar.

Untuk itu orang tua wajib untuk memberikan bimbingan dan pengarahan

kepada anak. Bimbingan dan arahan ini dimaksudkan untuk membuat anak

menjadi lebih jelas dan termotivasi untuk belajar. Dengan adanya peran serta

orang tua dalam belajar anak, maka anak akan menjadi lebih terarah untuk

mengetahui mana yang salah dan yang benar yang harus di lakukan anak

dalam belajar. Mugiharso (2012:4) mengatakan “Bimbingan adalah proses

pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang yang ahli kepada seseorang

atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja maupun dewasa agar

orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan

mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu yang ada dan dapat

dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku”. Bimbingan dalam

hal ini orang tua memberikan tuntunan dan membantu anak untuk menghadapi

masalah yang dialami dalam proses belajar selain itu mengajarkan tentang

tanggung jawab terhadap pilihan yang telah dipilih. Dalam hal ini orang tua

berperan untuk membimbing anak dalam proses belajar. Orang tua juga

mengajarkan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri anak

sehingga anak menjadi lebih berkembang dan mencapai hasil belajar yang

maksimal. Pemberian bimbingan, misalnya; membimbing anak ketika ada

kesulitan, mendampingi mengerjakan tugas, dan menegur ketika tidak

bersungguh-sungguh dalam belajar.

2) Memberikan nasihat

21

Nasihat digunakan orang tua untuk memberikan kritik, saran dan masukan

terhadap apa yang telah dilakukan oleh anaknya. Kritikan yang diberikan

sebaiknya tidak menjatuhkan mental anak. kritikan juga harus disertai saran

perbaikan sehingga anak tidak merasa di marahi atas hal yang telah dilakukan.

Nasihat digunakan untuk membuat anak menjadi paham mana yang salah dan

yang benar. Menasihati anak tidak berarti memarahi anak, nasihat dipandang

sebagai pemberian saran untuk memecahkan masalah berdasarkan pengalaman

yang telah dilakukan oleh orang tua. Memberikan nasihat, misalnya;

memberikan nasihat untuk tidak melakukan kecurangan, memberikan nasihat

untuk rajin belajar, dan menasihati pentingnya sekolah lanjut.

3) Memberikan motivasi dan penghargaan.

Motivasi dan penghargaan dilakukan guru dan orang tua untuk memberikan

semangat belajar bagi anak. Hamzah B Uno (2013:3) mengatakan “Motivasi

adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha

mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi

kebutuhannya”. Motivasi dapat berasal dar diri siswa maupun dari luar.

Lingkungan keluarga berperan penting untuk memotivasi atau memberikan

dorongan dalam proses belajar. Selain memberikan motivasi yang akan

memberikan semangat untuk belajar, orang tua memberikan penghargaan

dapat berupa pujian ataupun berupa hadiah. Baik motivasi dan penghargaan

dibutuhkan untuk memberikan semangat belajar anak. Memberikan motivasi

dan penghargaan, misalnya memberikan penghargaan untuk memotivasi anak,

22

memberikan semangat belajar, memberikan hadiah ketika mendapatkan nilai

yang baik.

4) Memenuhi kebutuhan anak.

Penyediaan fasilitas yang memadahi merupapakan salah satu penunjang

belajar anak. Orang tua yang baik akan senantiasa memperhatikan fasilitas

belajar yang akan menunjang belajar anak sehingga proses belajar berjalan

secara optimal. Fasilitas belajar yang harus ada yaitu: alat tulis, buku

penunjang IPS, suasana belajar yang nyaman, dan lain sebagainya. Apabila

salah satu fasilitas tidak terpenuhi akan menghambat proses belajar anak dan

mengurangi semangat belajar anak. Sebaliknya apabila fasilitas terpenuhi

maka anak akan menjadi lebih semangat dalam belajar. Memenuhi kebutuhan

anak, misalnya; menyediakan fasilitas pendukung kegiatan belajar,

menyediakan peralatan sekolah anak, menyediakan ruangan khusus untuk

belajar.

5) Pengawasan terhadap anak.

Pengawasan terhadap anak difokuskan pada proses belajar anak. Dengan

adanya pengawasan orang tua akan mengetahui kesulitan yang dialami anak

dalam belajar dan perkembangan belajar anak. dengan adanya pengawasan

orang tua akan mengetahui kebutuhan apa saja yang akan dibutuhkan terkait

dengan aktifitas belajar. Pengawasan bukan berarti mengekang anak.

Pengawasan yang dilakukan oleh orang tua berguna untuk membuat anak

menjadi lebih disiplin dalam belajar. Pengawasan terhadap anak, misalnya;

mengawasi anak dalam proses belajar di rumah, mengatur jam belajar dan

23

membatasi jam bermain anak, mengawasi perkembangan anak baik di rumah

dan di sekolah.

Indikator yang telah ditetapkan digunakan sebagai acuan untuk membuat

instrumen tentang perhatian orang tua pada siswa kelas V SDN di gugus Ki Hajar

Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang.

2.1.4 Belajar

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku manusia dalam segala

aspek kehidupan yang berlangsung secara aktif dan integratif untuk mencapai

suatu tujuan. Seseorang akan belajar mengalami perubahan perilaku dan cara

berfikir maupun tingkah laku dan akan semakin bertambah secara bertahap dan

berkelanjutan. Hal ini dikuatkan oleh pendapat para ahli.

Soemanto (2012: 104) mengungkapkan bahwa belajar itu bukan sekedar

pengalaman. Belajar adalah proses, dan bukan suatu hasil. Karena itu belajar

berlangsung secara aktif dan intergratif dengan menggunakan berbagai bentuk

perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.

Laura (2012: 390) mendefinisikan belajar adalah perubahan tingkah laku

yang relatif menetap dan muncul melalui pengalaman.

Belajar merupakan hal yang wajar yang telah dilakukan oleh semua

makhluk dari usia dini dan akan berlangsung sampai meninggal. Secara tidak

langsung kita belajar dari bangun tidur sampai tidur kembali. Belajar dapat

dilakukan di rumah, sekolah, lembaga pendidikan formal, non formal dan

informal. Pengalaman yang kita lewati semasa hidup merupakan proses belajar.

24

Berdasarkan pendapat para ahlidi atas, belajar dimaknai sebagai proses perubahan

tingkah laku yang relatif tetap yang berlangsung secara aktif dan integratif untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.1.4.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Pada dasarnya belajar adalah perubahan tingkah laku manusia, antara yang

satu dan lainnya mempunyai kemampuan berbeda dalam proses belajar. Berhasil

atau tidak proses belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berbeda pula. Faktor

tersebut ada yang berasal dari dalam diri ataupun luar diri seseorang sebagaimana

diungkapkan oleh para ahli.

Purwanto (2014: 102) mengatakan faktor – faktor yang mempengaruhi

belajar siswa adalah sebagai berikut:

1. faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor

individual, dan

2. faktor yang ada diluar individu kita disebut faktor sosial, yang termasuk

faktor individual antara lain: faktor kematangan/pertumbuhan,

kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. Sedangkan yang

termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga/keadaan rumah tangga,

guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar

mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.

Sedangkan Soemanto (2012: 113) menggolongkan faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar menjadi 3 golongan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor stimulasi belajar; (a) Panjangnya bahan pelajaran,

(b) Kesulitan bahan pelajaran, (c) Berartinya bahan pelajaran,

(d) Berat-ringannya tugas, (e) Suasana lingkungan eksternal

25

2. Faktor-faktor metode belajar; (a) Kegiatan berlatih atau praktek,

(b) Overlearning and drill, (c) Resitasi selama belajar, (d)

Pengenalan tentang hasil-hasil belajar, (e) Belajar dengan

keseluruhan dengan bagian-bagian (f) Penggunaan modalitas

indra (g) Penggunaan dalam belajar, (h) Bimbingan dalam

belajar (i) Kondisi-kondisi insentif.

3. Faktor-faktor individual; (a) Kematangan, (b) Faktor usia

kronologis, (c) Faktor perbedaan jenis kelamin, (d) Pengalaman

sebelumnya, (e) Kapasitas mental, (f) Kondisi kesehatan

jasmani, (g) Kondisi kesehatan rohani, (h) Motivasi

Djamarah (2011:175) menyebutkan faktor yang mempengaruhi belajar antara lain:

1. Faktor Lingkungan

a. Lingkungan alami.

b. Lingkungan social budaya.

2. Faktor instrumental

a. Kurikulum.

b. Program

c. Sarana dan fasilitas

d. Guru

3. Kondisi Fisiologis

4. Kondisi psikologis

a. Minat

b. Kecerdasan

c. Bakat

d. Motivasi

e. Kemampuan kognitif

Beberapa pendapat para ahli di atas dapat diketahui faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor internal (berasal dari diri siswa)

meliputi: intelegensi, kesehatan, kondisi fisik, motivasi dan gaya belajar dan

faktor eksternal(berasal dari luar diri siswa) meliputi: lingkungan keluarga,

26

lingkungan sekolah, gaya mengajar guru, metode pengajaran yang dilakukan guru,

lingkungan sosial dan sebagainya.

Lingkungan keluarga merupakan faktor belajar yang pertama dan utama bagi

kehidupan siswa. Sejak lahir siswa memulai proses belajar dalam keluarga. Orang

tua sangat berperan dalam proses belajar dalam keluarga. Orang tua senantiasa

memberikan kasih sayang dan perhatian untuk menunjang proses belajar anak.

Perhatian yang diberikan orang tua kepada siswa akan memberikan semangat bagi

anak untuk belajar. Bimbingan dan pengarahan orang tua sangat dibutuhkan

dalam membantu anak menyelesaikan kesulitan dalam belajar, selain orang tua

juga bertanggung jawab atas tersedianya fasilitas pendukung belajar seperti: alat

tulis, buku penunjang pembelajaran IPS, memperhatikan tumbuh kembang anak

dan memperhatikan kesehatan mental maupun fisik siswa. Jadi perhatian orang

tua yang termasuk faktor eksternal dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

2.1.5Hasil belajar

Pada kegiatan pembelajaran seorang siswa harus melalui proses

pembelajaran. Proses tersebut mempunyai beberapa tahapan yang nantinya akan

berakhir pada hasil belajar, pada tahap awal siswa akan diberikan informasi yang

terkait dengan materi yang dipelajari. Tahap selanjutnya adalah proses pengolahan

informasi materi yang diterima selanjutnya akan dilakukan pendalaman melalui

pemahaman materi dan latihan soal. Barulah tahap terakhir akan diperoleh hasil

belajar melalui evaluasi keseluruhan untuk mengukur sejauh mana sejauh mana

pemahaman terhadap materi yang telah diberikan.

27

Suprijono (2012: 7) mengungkapkan hasil belajar adalah perubahan

perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan

saja.

Dari pernyataan di atas hasil belajar merupakan proses perubahan tingkah

laku melalui tahapan belajar untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami

materi atau ketuntasan nilai dalam pembelajaran.

Menurut Bloom (dalam Sudjana,2010:22-23) membaginya menjadi tiga

ranah, yaitu: ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. (1) Ranah

kognitif, berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek

yaitu pengetahuan dan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan

evaluasi.Ranah kognitif pada materi IPS banyak yang diajarkan kepada anak.

Pada aspek pengetahuan dan ingatan, siswa diarahkan untuk menghafalkan dan

mengetahui fakta, konsep dan generalisasi pada mata pelajaran IPS. Pada aspek

pemahaman, siswa diarahkan untuk memahami atau mengerti yang telah diketahui

atau dihafalkan sebelumnya. Aspek aplikasi, siswa dapat menerapkan konsep-

konsep tentang IPS. Aspek analisis, siswa diarahkan untuk menguraikan suatu

keadaan menjadi lebih kecil dan memahami hubungan antar bagian. Aspek

sintesis, siswa mampu menggabungkan bagian-bagian atau unsur-unsur secara

logis. Aspek evaluasi, kemampuan siswa dalam membuat pertimbangan terhadap

suatu kondisi. (2) Ranah afektif, berkaitan dengan sikap yang terdiri dari

limaaspek yakni penerimaan, jawaban dan reaksi, penilaian, organisasi, dan

internalisasi.Ranah afektif dalam mata pelajaran IPS ini diajarkan dalam materi

sosiologi, dimana dalam materi tersebut diajarkan bagaimana cara bersikap yang

28

baik, berperilaku sesama manusia, menghargai sesama, dan berinteraksi antar

individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Hal ini

diajarkan kepada siswa dengan harapan setelah mempelajari IPS anak dapat

bersosialisasi dengan masyarakat dan tidak merasa asing di masyarakat.(3) Ranah

psikomotoris, berkaitan dengan hasil belajar keterampilan, dan kemampuan

bertindak. Ranah psikomotorik ini lebih mengarah pada hasil dari teori ranah

kognitif dan afektif yang telah diajarkan. Di ranah psikomotorik ini anak dapat

menerapkan materi yang telah diterima kedalah kehidupan sehari-hari. Dengan

demikian diaharapkan dengan mempelajari mata pelajaran IPS ini anak tidak

hanya pandai dalam segi pengetahuan saja namun juga sikap dan tindakan di

masyarakat.

Ketiga ranah diatas dinilai guru selama proses pembelajaran IPS, namun

dalam aplikasinya guru paling banyak memunculkan nilai kognitif karena ranah

kognitif dapat dinilai dari hasil ulangan yang telah dilaksanakan, sedangkan untuk

ranah afektif dan psikomotoris guru harus ada pengamatan khusus untuk

memberikan nilai mengingat ranah tersebut tidak dapat diamati hanya sekali dua

kali saja. Dalam penelitian ini variabel hasil belajar IPS menggunakan hasil

belajar pada ranah kognitif, karena mencakup aspek pengetahuan dan ingatan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Data yang digunakan adalah

nilai Ulangan Tengah Semester mata pelajaran IPS kelas V tahun ajaran

2015/2016.

2.1.6 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan sosial

29

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata

pelajaran yang ada di sekolah dasar. Mata pelajaran IPS mempunyai cakupan

materi yang luas. Penjelasan tentang IPS diuraikan sebagai berikut:

2.1.6.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Mata pelajaran di sekolah dasar terdiri dari beberapa mata pelajaran, salah

satunya yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Menurut Sapriya, dkk

(2006:3) IPS merupakan perpaduan dari pilihan konsep ilmu-ilmu sosial seperti

sejarah, geografi, ekonomi, antopologi budaya dan sebagainya yang diperuntukan

sebagai pembelajaran pada tingkat persekolahan. Selain itu A. Kosasih Djahiri

(dalam Sapriya, dkk, 2006:7) mengatakan ilmu pengetahuan sosial merupakan ilmu

pengatahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu

sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan.

Bersumber pendapat para ahli bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan

perpaduan konsep-konsep ilmu sosial dan ilmu lainya berdasarkan prinsip

pendidikan yang diajarkan sebagai pembelajaran di sekolahan.

2.1.6.2 Hakikat IPS

Dalam kehidupan ini kita tidak lepas dari hubungan antara makhluk satu

dengan yang lainnya. Setiap individu membutuhkan adaptasi terhadap lingkungan

sosial sehingga dapat bertahan hidup dalam masyarakat. Daerah satu dengan

lainnya tentu memiliki keadaan sosial yang berbeda-beda. Untuk itu pemahaman

terhadap lingkungan sosial harus diajarkan sedini mungkin melalui ilmu khusus

yang tidah hanya mengajarkan teori namun juga implikasinya di masyarakat, salah

satunya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS merupakan salah satu ilmu yang

30

tidak hanya membina generasi muda untuk belajar namun juga menanamkan nilai

serta prinsip-prinsip yang ada di masyarakat sehingga dapat berguna untuk masa

depannya. Selain itu IPS juga dapat digunakan untuk menghadapi dunia modern

yang menuntut generasi muda untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif untuk

melaksanakan pembangunan di masyarakat. Hal tersebut dikuatkan oleh pendapat

ahli.

Menurut Taneo (2010: 19) “Hakikat dari IPS terutama jika disorot dari

anak didik adalah sebagai pengetahuan yang akan membina para generasi muda

belajar ke arah positif yakni megadakan perubahan-perubahan sesuai kondisi yang

diinginkan oleh dunia modern atau sesuai daya kreasi pembangunan serta prinsip-

prinsip dasar dan sistem nilai yang dianut masyarakat serta membina kehidupan

masa depan masyarakat secara lebih cemerlang dan lebih baik untuk kelak

diwariskan kepada turunannya secara lebih baik”.

Bersumber pendapat ahli di atas Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dimaknai

sebagai ilmu yang pengetahuan yang membina generasi muda untuk lebih aktif,

kreatif dan inovatif dan melakukan perubahan sosial yang diinginkan masyarakat.

2.1.6.3 Tujuan IPS

Setiap pembelajaran yang diberikan mempunyai tujuan yang ingin dicapai

dalam kegiatan belajar. Dengan adanya tujuan, pembelajaran dapat terarah dan

sesuai dengan yang diinginkan.

Kurikulum 2006 menjelaskan bahwa IPS bertujuan agar siswa memiliki

kemampuan sebagai berikut:

31

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat

dan lingkungannya.

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin

tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan

sosial.

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai nilai sosialdan

kemanusiaan.

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi

dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat local, nasional dan global.

Selain itu Taneo (2010: 26).mengatakan Tujuan mempelajari ilmu

pengetahuan di Indonesia untuk memberikan pengetahuan yang merupakan

kemampuan mengingat kembali atau mengenal kembali atau mengenal ide-ide atau

penemuan yang telah dialami dalam bentuk yang sama atau dialami sebelumnya

Selain itu Fenton dalam Taneo (2010: 26) mengungkapkan bahwa tujuan

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mempersiapkan siswa menjadi Negara yang baik,

mengajar anak didik agar mempunyai kemampuan berfikir dan dapat melanjutkan

kebudayaan bangsa.

Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dimaknaisebagai salah satu mata

pelajaran untuk mempersiapkan siswa mendapatkan pengetahuan, mengembangkan

kemampuan berfikir kritis, keterampilan, penanaman nilai dan sikap sosial untuk

mempersiapkan diri menjadi warga negara yang baik dan dapat melanjutkan

kebudayaan bangsa serta mempersiapkan siswa untuk menjadi masyarakat yang

demokratis dan membaur di masyarakat.

32

2.1.6.4 Pembelajaran IPS

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (sisdiknas, 2011: 5)

Menurut Hamalik (2014: 57) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang

tersusun meliputi unsur-unsur manusiwi (siswa dan guru), material (buku, papan

tulis, kapur, dan audio visual), fasilitas (ruang, kelas audio visual), dan proses

yang saling mempengaruhi mencapai tujuan belajar.

Menurut A. Kosasih Djahiri (dalam Sapriya, dkk., 2006:7) mengatakan

ilmu pengetahuan sosial merupakan ilmu pengatahuan yang memadukan sejumlah

konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah

berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan.

Pendapat ahli di atas dapat dimaknai pembelajran IPS sebagai interaksi

antara peserta didik dan pendidik yang mempelajari tentang ilmu sosial yang

didukung dengan material, fasilitas dan proses yang saling mempengaruhi untuk

mencapai tujuan belajar IPS.

2.1.6.5 Kurikulum IPS SD

Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

pasal 1 ayat 19 kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, tambahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu (sisdiknas, 2011: 5).

Menurut Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

dalam Suprayogi (2011:19) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan

33

pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

Bersumber pendapat ahli di atas, kurikulum merupakan suatu perangkat

pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam menentukan tujuan, isi dan

bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

Kurikulum yang digunakan saat ini adalah kurikulum 2006. Kurikulum

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sekolah dasar tahun 2006 ditetapkan berdasarkan

keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No 22 tahun 2006.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang

sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005

bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Dasar Pendidikan pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah mengacu pada:

1. Standart isi

2. Standart proses

3. Standart kompetensi lulusan

4. Standart pendidik dam tenaga kependidikan

5. Standar sarana dan prasarana

6. Standar pembiayaan

7. Standar pengelolaan standar pembiayaan

8. Standar penilaian.

Standar isi yang digunakan untuk satuan pendidikan dasar dan

menengah (2006: 11) disebutkan bahwa struktur kurikulum SD/MI meliputi

substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama

enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI

disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata

34

pelajaran dengan ketentuan yaitu kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran,

muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada tabel berikut:

Tabel 2.1

Struktur Kurikulum SD/MI

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu

I II III IV, V, VI

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 3

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2

3. Bahasa Indonesia 5

4. Matematika 5

5. Ilmu Pengetahuan Alam 4

6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3

7. Seni Budaya dan Keterampilan 4

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan

4

B. Muatan Lokal 2

C. Pengembangan Diri 2

Jumlah 26 27 28 32

Sumber: Permendiknas, 2016

Satuan pendidikan SD/MI/SDLB melaksanakan program pendidikan

dengan menggunakan sistem paket. Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini

adalah beban belajar sistem paket pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta

didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar

yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang

berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem

Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan

oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap

35

muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu

dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan

tingkat perkembangan peserta didik. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan

pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik.

Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada SD/MI/SDLB

berlangsung selama 35 menit (BSNP, 2006: 41). Berikut Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar yang pada kelas V semester genap:

Tabel 2.2

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas V Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2. Menghargai peranan

tokoh pejuang dan

masyarakat dalam

mempersiapkan dan

mempertahankan

kemerdekaan Indonesia

2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh

pejuang pada masa penjajahan Belanda dan

Jepang

2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan

dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam

memproklamasikan kemerdekaan Indonesia

2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam

mempertahankan kemerdekaan Indoneisa

Sumber: Permendiknas, 2016

2.1.6.6 Evaluasi Pembelajaran IPS

Menurut Ground dalam Gunawan (2013: 79) mengatakan evaluasi adalah

proses sistematik dalam pengumpulan, analisis dan penafsiran informasi untuk

menentukan jangkauan pencapaian tujuan pembelajaran.

Suprayogi (2011: 82) juga meyebutkan evaluasi adalah penilaian yang

sistematik tentang manfaat atau kegunaan suatu objek.

36

Dewanto dalam Suprayogi (2011:82) proses evaluasi ada dua langkah

utama yaitu mengukur dan menilai. Mengukur adalah kegiatan untuk

membandingkan kriteria objektif yang telah ditentukan dengan yang telah

dikuasai peserta didik (siswa). Kriteria harus objektif dan ditentuakn sebelum

proses belajar mengajar dilakukan. Penilaian merupakan proses untuk menentukan

siswa dalam kelompoknya, baik dalam metode dan proses, tetapi satu hal yang

perlu diingat adalah pengukuran merupakan proses awal evaluasi. Proses ini tidak

dibalik.

Bersunber pendapat para ahli di atas, evaluasi dimaknai sebagai sebuah

proses yang sistematik untuk mengukur dan menilai suatu objek (siswa) untuk

menentukan pencapaian tujuan belajar yang ditetapkan.

Menurut Gronlound dalam Suprayogi (2011:83) guru dapat membuat

keputusan yang berkaitan dengan proses penilaian yaitu; (1) keputusan pada

permulaan pengajaran, (2) keputusan pada saat pengajaran berlangsung dan (3)

keputusan pada akhir pembelajaran. Penilaian yang dilakukan oleh siswa

membantu siswa untukmemperkuat motivasi belajar, memperdaya daya ingat dan

transfer belajar, memperbesar pemahaman siswa terhadap keberadaan dirinya dan

memberikan bahan umpan balik tentang keefektifan belajar (Suprayogi, 2011:83).

Tujuan dari evaluasi menurut Suprayogi (2011:83-84) antara lain:

1. Melihat produktivitas dan efektivitas kegiatan belajar mengajar.

2. Memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan guru.

3. Memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan program belajar

mengajar.

37

4. Mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh siswa selama

kegiatan belajar dan mencarikan jalan keluarnya.

5. Menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat sesuai

dengan kemampuannya.

Menurut Suprayogi (2011:83) adapun empat fungsi utama dalam

pembelajaran, yaitu:

1. Formatif yang merupakan umpan balik bagi guru sebagai dasar untuk

memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program

remedial bagi siswa yang belum menguasai separuh materi yang

dipelajari.

2. Sumatif, yaitu dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap

materi pelajaran, menetukan angka nilai sebagai bahan keputusan

kenaikan kelas dan laporan perkembangan belajar siswa, serta dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa.

3. Diagnostik, yaitu dapat mengetahui latar belakang siswa (Psikologis,

fisik, dan lingkungan yang mengalami kesulitan belajar.

4. Seleksi dan penempatan, yaitu hasil penilaian dapat dijadikan dasar

untuk menyeleksi dan menempatkansiswa sesuai dengan minat dan

kemampuannya.

Evaluasi yang dilakukan dalam proses pembelajaran IPS, memiliki

beberapa fungsi yang bermakna, baik bagi kita selaku guru maupun bagi peserta

didik yang sedang menjalani proses pembelajaran. Bagi kita guru IPS, evaluasi itu

berfungsi mengungkapkan kelemahan proses kegiatan mengajar yang meliputi

bobot materi yang disajikan, metode yang diterapkan, media yang digunakan dan

strategi yang dilaksanakan. Disini, hasil evaluasi dapat dijadikan dasar

memperbaiki kelemahan proses kegiatan mengajar. Sedangkan di pihak siswa,

evaluasi ini berfungsi mengungkapkan penguasaan materi pembelajaran oleh

mereka dan juga untuk mengungkapakan kemajuannya secara individual ataupun

kelompok dalam mempelajari IPS.

38

Evaluasi pembelajarn IPS yang memenuhi syarat mencapai tujuan yang

sebaik-baiknya, harus berlandaskan asas evaluasi yang meliputi (1) asas

komprehensif atau asas keseluruhan, (2) asas kontinuitas atau asas

kesinambungan, dan (3) asas objektif. Asas komprehensif pada evaluasi

pembelajaran IPS, menentukan bahwa syarat evaluasi itu harus meliputi

keseluruhan pribadi peserta didik yang dievaluasi, meliputi pengusaan materi

(pengetahuan), kecakapan (kecerdasan), keterampilan, kesadaran,dan sikap

mentalnya. Berpegang pada taksonomi Bloom, evaluasi itu meliputi aspek-aspek

kognitif, afektif dan psikomotor. Asas kontinuitas pada pembelajaran IPS

mempersyaratkan bahwa evaluasi itu wajib dilakukan secara berkesinambungan

mulai dari sebelum (pra) proses mengajar-membelajarkan IPS itu dilaksanakan,

selama proses itu berjalan atau ditengah-tengah (mid) proses berlangsung, dan

setelah (pasca) proses tersebut berakhir. Pengajuan pertanyaan oleh guru

dilakukan sebagai upaya untuk mengecek keberhasilan proses. Sedangkan asas

objektif pada evaluasi pembelajaran IPS mensyaratkan bahwa evaluasi itu menilai

dan mengukur apa adanya.

Evaluasi pembelajaran IPS secara menyeluruh, meliputi bentuk-bentuk tes

dan nontes. Bentuk tes, meliputi tes objektif, tes esai (uraian), dan tes lisan.

Sedangkan ke dalam nontes, meliputi tugas dan penampilan. Dalam pelaksanaan

pembelajaran evaluasi IPS guru dapat menentukan bentuk yang paling sesuai

dengan tingkat kemampuan peserta didik yang dievaluasi.Evaluasi dalam

pembelajaran IPS terdiri dari tiga bagian yaitu evaluasi pra pembelajaran, evaluasi

selama proses pembelajaran dan pasca pembelajaran.

39

Evaluasi sebelum pembelajaran dimulai untuk mengetahui kemampuan

awal peserta didik. Dengan mengetahui kemampuan awal, guru dapat

membandingkan kemampuan sebelum pembelajaran dengan kemampuan setelah

pembelajaran. Dengan demikian guru dapat mengetahui perbahan perilaku dan

kemampuan sebagai hasil pembelajaran IPS.

Evaluasi yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung, terutama

bukan untuk menilai kemampuan, melainkan untuk mengecek apakah proses

pembelajaran yang sedang berlangsung itu dapat diserap atau tidak oleh peserta

didik.padakesempatan ini sekaligus guru dapat memperbaiki tugas kerja guru, jika

proses itu tidak memenuhi sasaran.

Evaluasi pada tahap pasca pembelajaran adalah evaluasi sesuai dengan

fungsi dan tujuannya yang mengungkapakan keberhasilan pembelajaran IPS, baik

dari pihak pemenuhan tugas sebagai guru IPS maupun dari pihak peserta didik

yang menjadi subjek utama dalam pembelajaran IPS (Sumaatmaja, 2003: 1.44-

1.48).

2.1.7 Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar

Orang tua menginginkan prestasi yang unggul dalam segala bidang. Sering

kali anak di paksa untuk terus belajar agaranak menjadi lebih memahami

pelajaran, hal ini harus didukung orang tua dengan perhatian terhadap kegiatan

belajar anak dan pengawasan terhadap perkembangan belajar anak. Ormord

(2008: 168) mengatakan pada sebagian besar budaya, prestasi sekolah sangat

dihargai dan para orang tua mendorong anak-anaknya untuk berprestasi di

sekolahnnya. Dengan adanya dorongan dari orang tua diharapkan anak menjadi

40

lebih bersemangat dalam belajar sehingga nilai yang diperoleh dapat maksimal.

Oleh sebab itu perhatian orang tua menjadi faktor pendukung hasil belajar yang

diperoleh anak.

Dalam proses belajar anak orang tua berperan aktif membantu

mengarahkan anak ketika kesulitan dalam belajar. Sikap orang tua juga

mempengaruhi bagaimana mereka mengarahkan anak dalam belajar. Nasution

(1986: 4) mengatakan sebagai orang tua besar pengaruhnya terhadap anggota

keluarga. Hal yang seperti ini sebenarnya baik sekali bagi orang tua untuk

mempergunakan sebagai alat pendidikan kepada anak-anaknya. Dengan cara ini

anak-anak akan dapat diajak untuk meningkatkan kegiatan belajarnya, sehingga

prestasi sekolah dapat meningkat. Setiap keluarga mempunyai cara tersendiri

untuk mendidik anaknya. Perbedaan cara orang tua anak dalam mendidik anak

berbeda dikarenakan setiap orang tua mempunyai sikap dan sifat yang berbeda-

beda. Ada orang tua yang menerapkan sikap disiplin terhadap anak dan ada yang

memanjakan anak. Perlakuan yang berbeda ini tentu akan berpengaruh pada

proses belajar anak. Contohnya orang tua yang memanjakan anak tidak akan

membiarkan anaknya kesulitan dalam proses belajar. Terkadang orang tua

memberikan kebebasan untuk tidak belajar sehingga anak menjadi malas untuk

belajar dan mengerjakan tugas rumah. Lain halnya dengan siswa yang dibesarkan

dari keluarga yang disiplin tentu selalu mengawasi belajar anak mulai dari belajar

rutin, mengerjakan tugas dan menyiapkan fasilitas sekolah. Dengan orang tua

memperhatikan keadaan anak maka orang tua lebih mudah mengetahui kesulitan

41

yang dialami oleh anak dalam belajar serta mencari solusi bersama untuk

memecahkan permasalahan yang ada.

Uraian di atasmenunjukan bahwa orang tua mempunyai peran penting

dalam meningkatkan prestasi akademik anak. Hal ini dikuatkan oleh Nasution

yang mengatakan amatlah besar peranan orang tua dalam rumah tangga dalam

usahanya untuk meningkatkan prestasi belajar anak-anaknya di sekolah. Karena

tanpa adanya asuhan dan bimbingan orang tua, akan sulit dibayangkan bagaimana

kelak pertumbuhan dan perkembangan intelek anak (1986:42). Membimbing dan

mengasuh anak merupakan salah satu bentuk perhatian orang tua terhadap anak,

dengan adanya perhatian ini dapat dicapai hasil belajar yang lebih baik. Sehingga

apabila perhatian orang tua terhadap siswa tinggi maka pencapaian hasil belajar

juga baik, sebaliknya jika perhatian orang tua rendah maka pencapaian hasil

belajar akan kurang maksimal.

2.2 Kajian Empiris

Untuk mendukung landasan teori yang ada, mengenai hubungan perhatian

orang tua dengan hasil belajar siswa berikut adalah tabel hasil penelitian yang

telah di lakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian yang dilakukan Effendy Setyo

Hirnoto (2015) berjudul “Hubungan intensitas perhatian orang tua dengan prestasi

belajar anak siswa kelas VII SMP Wahid Hasyim 8 Waru Tahun ajaran

2014/2015” menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian

orang tua dengan motivasi belajar siswa dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah.

Hal ini ditunjukan dengan hasil yang diperoleh r hitung lebih besar daripada r

tabel yaitu 0,544 > 0,284 dengan tingkat kepercayaan 1%.

42

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Sikap

Sosial Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah Dasar Kecamatan

Sawon” yang dilakukan oleh Suryani dan Samsi Haryanto (2014) menunjukan

hasil pengujian hipotesis pertama dengan uji thitung menunjukan lebih besar dari

ttabel yaitu sebesar 0,253 > 0.05, hal ini menunjukan bahwa perhatian orang tua

berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar IPS. Maka semakin

tinggi perhatian orang tua akan berpengaruh terhadap prestasi belajar anak.

Afiatin Nisa (2015) dalam penelitian berjudul “Pengaruh perhatian orang

tua dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuab Sosial”

menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X1 )

perhatian orang tua dengan Variabel terikat (Y1) prestasi belajar yaitu thitung

menunjukan 4,954 sedangkan ttabel 2.002 maka thitung> ttebel maka Ho ditolak dan

Ha diterima.

Selain itu peneitian yang dilakukan Nina Isnawati dan Dhyah Setyorini

dengan judul “Pengaruh perhatian orang tua dan motivasi belajar siswa terhadap

prestasi belajar akuntansi pada kompetensi mengelola dokumen transaksi siswa

kelas X program keahlian akuntansi SMK Cokroaminoto 1 Banjarnegara tahun

ajaran 2011/2012” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

positif dan signifikan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi

pada Kompetensi Mengelola Dokumen Transaksi yang ditunjukkan dengan harga

r tabeluntuk taraf signifikansi 5% sebesar 0,254. Harga r hitunglebih besar dari r

tabel(0,555 > 0,254). Penelitian ini juga dilakukan uji signifikansi menggunakan

uji t, berdasar hasil uji t diperoleh thitung sebesar 5,121 dan p-value = 0,000 < 0,05.

43

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Perhatian Orang Tua berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada Kompetensi Mengelola

Dokumen Transaksi.

Penelitian yang dilakukan oleh Jane Heidyani Tan, dkk. Dengan judul

“Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pada Anak

Usia Sekolah Kelas IV Dan V Di SD Negeri Kawangkoan Kalawat” menunjukan

dukungan orang tua yang diberikan kepada anak usia sekolah di SD Negeri

Kawangkoan Kalawat secara umum memiliki dukungan orang tua sedang,

motivasi belajar anak usia sekolah di SD Negeri Kawangkoan Kalawat sebagian

besar mempunyai motivasi belajar kategori sedang dan terdapat hubungan antara

dukungan orang tua dengan motivasi belajar pada anak usia sekolah di SD Negeri

Kawangkoan Kalawat. Berdasarkan hasil analisis statistic menggunakan uji chi

square diperoleh nilai p = 0,002. Hal ini berarti nilai p lebih kecil dari á (0,05)

dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara dukungan

orang tua dengan motivasi belajar pada anak usia sekolah kelas IV dan V di SD

Negeri Kawangkoan Kalawat.

Bedasarkan jurnal yang diteliti oleh T. A. Oluwatelure dan K. O.

Oloruntegbe yang berjudul “Effects of parental involvement on students’ attitude

and performance in cience” mengatakan:

“This research was set out find out how parental involvement influences

students’ attitude towards, and performance in the two science subjects.

An attitude questionnaire developed and standardized by the researcher

was used. It’s split-half reliability coefficient yielded 0.59 and 0.51 for

Biology and Chemistry respectively. A sample of four hundred and eighty

tudents participated in the study. Three hypotheses were raised and

tested. The result obtained using chisquare analysis revealed that the

level of the home influence has implication on school learning and that

44

performances of students in science are a function of their attitudes to the

subject. The phenomena observed were discussed in the light of prevailing

conditions in most of the developing West African countries. Conclusively,

home influence can be a tool to enhance school learning”.

Dalam penelitian tersebut digunakan untuk mengetahui bagaimana

keterlibatan orangtua pengaruh terhadapsikap siswa dan kinerja dalam mata

pelajaran ilmu pengetahuan. Kuesioner sikap dikembangkan dan distandarisasi

oleh peneliti. Setengah koefisien reliabilitas menghasilkan Biologi sebesar 0.59

dan kimia sebesar 0,51. Sebuah sampel dari empat ratus delapan puluh siswa

berpartisipasi dalam studi . Tiga hipotesis dibesarkan dan diuji . Hasilnya

diperoleh dengan menggunakan chisquare analisis mengungkapkan bahwa tingkat

pengaruh rumah memiliki implikasi pada pembelajaran sekolah dan bahwa kinerja

siswa dalam sains adalah fungsi dari sikap mereka terhadap subjek. fenomena

diamati dibahas dalam terang kondisi yang berlaku di sebagian besar Afrika Barat

. Pengaruh rumah dapat menjadi alat untuk meningkatkan pembelajaran sekolah.

Berdasarkan jurnal internasional yang berjudul “A study of adolescents’

perception of parental influence on academic activities” oleh Letha N. C.

mengatakan :

“Research has established the importance of family support, and

parental support in particular, in predicting adolescents’ educational

and psychological outcomes. The family has been identified as a

critical force even more powerful and direct than teachers in their

children’s education. A number of studies have attempted to compare

the belief, attitudes, values of parents and their children and also the

extent to which parents opinion agree or conflict with that of children.

These studies have shown that parents’ potentially influence

adolescent’s identities. However, few studies have been undertaken to

find the perception of adolescents about parental influence. The

present study investigated the perception of adolescents about their

parents’ influence in academic activities. The sample for the present

study comprised two hundred senior secondary school students

45

namely Class XI studying in various private, government, central and

aided schools of Delhi. The tool used was a self constructed

questionnaire comprising 40: agree-disagree statements on a 5-1

Likert scale. The scores indicated that Class XI students belonging to

private, government central and government aided schools of New

Delhi perceived their parents as influencing their academic activities

and the factor which was most influential was parental support”.

Penelitian tersebut dilakukan terhadap dua ratus siswa sekolah menengah atas yaitu

kelas XI belajar diberbagai swasta, pemerintah, sekolah-sekolah pusat dan dibantu dari

Delhi. Alat yang digunakan adalah diri sudah dibangunkuesioner yang terdiri dari 40

pernyataan dengan alternanatif jawaban : setuju-tidak setuju pada skala Likert.. Skor

menunjukkan bahwasiswa kelas XI milik swasta, pemerintah pusat dan pemerintah

dibantu sekolah New Delhidirasakan orang tua mereka mempengaruhi kegiatan akademik

dan faktor yang palingberpengaruh adalah dukungan orangtua.

Hasil penelitian terdahulu menunjukan hubungan yang positif antara

variabelperhatian orang tua dan variabel hasil belajar. Penelitian tersebut

dijadikan sebgai landasan untuk melakukan penelitian korelasi tentang hubungan

perhatian orang tua dan hasil belajar. Peneliti ingin mengetahui adakah hubungan

yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar IPS

kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang.

2.3 Kerangka Berfikir

Suatu proses belajar terdapat faktor penting yang mempengaruhi hasil

belajar siswa, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal

dari diri siswa seperti; bakat, intelegensi, kondisi kesehatan motivasi dan lain

sebagainya. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri siswa seperti;

lingkungan keluarga, lingkungan sosial dan lain sebagainya. Keluarga merupakan

salah satu faktor eksternal yang penting dalam pendidikan baik itu berupa

46

perhatian maupun bimbingan. Orang tua sebagai guru pertama dalam kehidupan

mempunyai tanggung jawab yang besar untuk membentuk karakter anak. Dalam

keluarga orang tua menanamkan nilai-nilai yang akan digunakan untuk berbaur

dengan masyarakat. Perhatian orang tua dibutuhkan untuk membimbing dan

mengarahkan anak untuk menjadi generasi masa depan yang hebat. Anak

menhabiskan waktu lebih lama di dalam keluarga dibandingkan dengan hidup di

masyarakat, hal ini membuat orang tua harus meluangkan waktunya unutk

membina dan membimbing anak mereka.

Selain peran sekolah yang memberikan pendidikan formal di sekolah, orang

tua juga memegang peran penting dalam proses belajar anak. Salah satu faktor

eksternal untuk mendukung belajar anak adalah perhatian orang tua. Tidak semua

orang tua memperhatikan anaknya. Tidak jarang orang tua sibuk dengan pekerjaan

dan tidak memperhatikan proses belajar anak. Orang tua bertanggung jawab

penuh dalam memberikan perhatian khusus berupa; pemberian bimbingan,

pemenuhan kebutuhan,memberikan nasihat, pengawasan dan motivasi. Perhatian

orang tua menjadi salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar.

Semakin orang tua memperhatikan anak akan semakin baik hasil belajarnya.

Sesuai uraian di atas maka skema kerangka berfikirnya dapat di gambarkan

sebagai berikut:

Pemberian

Bimbingan

Memberikan nasihat

47

Gambar 2.1. Kerangka Berfikir

Dalam sebuah keluarga orang tua mempunyai peran penting dalam

memberikan perhatian kepada anak. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan 5

indikator untuk mengetahui perhatian orang tua, yaitu;(1) pemberian bimbingan,

(2) memberikan nasihat, (3) memberikan motivasi dan penghargaan,(4) memenuhi

kebutuhan anak dan (5) pengawasan terhadap anak ditetapkan untuk meneliti

hubungan variabel perhatian orang tua sedangkan variabel hasil belajar

didapatkan dari hasil Ulangan Tengah Semester Genap kelas V Tahun Ajaran

2015/2016. Jika perhatian orang tua tinggi maka hasil belajar tinggi, sebaliknya

jika perhatian orang tua rendah maka hasil belajar rendah. Sehingga diketahui

adakah hubungan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar.

2.4 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2014: 64) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

PERHATIAN

ORANG TUA

(Variabel x)

Memberikan

motivasi dan

penghargaan

Memenuhi

kebutuhan Anak

Pengawasan

Terhadap Anak

Hasil Belajar

(Variabel Y)

Hasil UTS Kelas V

Semester Genap

Tahun Ajaran

2015/2016

48

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Selain itu Arikunto(2013:110) juga

berpendapat bahwa hipotesis diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap pemasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul. Dalam penelitian ini, hipotesis yang akan di buktikan adalah:

a. Ho = Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian

orang tua dengan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN di Gugus Ki

Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang.

b. Ha = terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang

tua dengan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar

Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang.

49

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah

penelitian kuantitatif jenis korelasi dan ex post facto untuk mengetahui suatu

hubungan. Emzir (2014: 37) meyebutkan bahwa “Penelitian korelasional

menggambarkan suatu pendekatan umum untuk penelitian yang berfokus pada

penaksiran pada kovariasi di antara variabel yang muncul secara alami”. Peneliti

meneliti hubungan antar dua variabel. Menurut Emzir (2014: 37) tujuan penelitian

korelasional adalah untuk mengidentifikasi hubungan prediktif dengan

menggunakan teknik korelasi atau teknik statistik yang lebih canggih. Penelitian

ini digunakan untuk meneliti hipotesis yang diajukan. Penelitian korelasi

ditujukan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dari dua variable atau lebih.

Emzir (2014: 38-39) menyebutkan bahwa studi korelasional melengkapi

penaksiran seberapa tepat hubungan dua variabel. Penelitian korelasional ini

menggunakan suatu set pertanyaan awal yang pada umumnya berbentuk

kuesioner. Menurut Arikunto (2010: 17) ex post facto adalah penelitian tentang

variabel yang kejadiannya sudah terjadi sebelum penelitian yang dilakukan.

Penelitian ex post facto ini digunakan untuk mengambil data untuk hasil belajar

Ulangan Tengah Semseter (UTS) Semseter Genap.

50

3.1.2 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif karena

hasil akhir dari penelitian berupa angka dan diolah menggunakan statistik. Dalam

penelitian kuantitatif terdapat filsafat positivisme memandang

realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap konkrit, teramati,

terukur dan hubungan gejala bersifat sebeb akibat (Sugiyono, 2014: 8). Dalam

penelitian ini menggunakan pendekatan non-ekperimen yaitu penelitian korelasi.

Penelitian korelasi atau penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang

dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel

atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data

yang memang sudah ada (Arikunto, 203: 3). Variabel-variabel yang ada diuji

hipotesisnya sehingga diketahui adakan hubungan antara variabel X dan variabel

Y. Dalam hal ini menggambarkan hubungan perhatian orang tua dengan hasil

belajar IPS siswa Kelas V SDN di Gugus Ki Hajar DewantaraUngaran Timur

Kabupaten Semarang.

3.2 Prosedur Penelitian

Tahapan penelitian yang peneliti lakukan berdasarkan teori dari Emzir

(2014: 41-42) yaitu sebagai berikut:

1. Pemilihan Masalah

Pemilihan masalah ini berdasarkan hasil observasi peneliti yang

dilakukan di sekolah dasar. Kemudian dari berbagai masalah yang

diperoleh, pilih salah satu masalah yang menurut peneliti masalah

tersebut urgent.

51

2. Sampel dan Pemilihan Instrumen

Sampel dalam penelitianyang akan dilakukan sejumlah 89 siswa

yang diambil dari 149 populasi, dengan teknik Cluster random

Sampling. Pengambilan data yang akan dilakukan oleh peneliti

yaitu menggunakan isntrumen angket (kuesioner) dan dokumentasi.

3. Desain dan Prosedur

a. Peneliti melakukan observasi ke SD untuk mencari tahu

masalah yang terdapat pada SD tersebut.

b. Memilih masalah yang paling urgent untuk diteliti.

c. Menentukan sampel dari populasi.

d. Menyusun instrumen penelitian.

e. Menguji cobakan instrumen pada sebagian populasi yang tidak

terpilih menjadi sampel penelitian.

f. Melaksanakan penelitian di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara

Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.

4. Analisis Data dan Interpretasi

Menganalisis data hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan

menyimpulkan hasil analisis data.

3.3 SubjekPenelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian

3.3.1 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar

DewantaraUngaran Timur Kabupaten Semarang. Lokasinya berada di Desa

52

Kalongan Kecamatan Ungaran Timur. Sekolah menjadi sampel penelitian adalah

SDN kalongan 01 berjumlah 32 siswa, SDN Kalongan 02 sebanyak 30 siswa dan

SDN kalongan 03 berjumlah 27 siswa. Penetapan ketiga sekolah tersebut

berdasarkan teknikcluster random sampling, selain itu terdapat alasan lain ketiga

sekolah tersebut terdapat di kecamatan yang sama dan berada di gugus yang sama

sehingga pekerjaan orang tua dan kemampuan masing-masing siswa hampir sama.

3.3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di SDN Kalongan 01, SDN Kalongan 02 dan SDN

Kalongan 03 yang berada di Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.

3.3.3 Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran

2015/2016. Penelitian dilaksanakan pada tanggal Februari – Mei 2016.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono,

2010:117). Untuk populasi dalam penelitian ini adalah siswa SDN Kelas V

Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran TimurKabupaten SemarangTahun Ajaran

2015/2016. Berikut data populasi penelitian:

53

Tabel 3.1 Data siswa di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara

No Nama Sekolah Jumlah siswa

1 SDN Kalongan 01 32

2 SDN Kalongan 02 30

3 SDN Kalongan 03 27

4 SDN Kalongan 04 32

5 SDN Kawengen 01 28

Jumlah 149

Sumber: UPTD Kecamatan Ungaran Timur, 2016

3.4.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (sugiyono, 2014: 81). Teknik sampling yang digunakan

adalah teknik Cluster random Sampling (Sugiyono, 2010: 120-121 ).

Pengambilan sampel harus benar-benar mewakili populasi yang akan diteliti,

sehingga peneliti menggunakan cluster random sampling. Cluster Sampling

adalah cara penentuan sampel dengan unit populasi yang akan diacak bukan

individu-individu dari anggota populasi melainkan rumpun populasi sebagai

unit sampel penelitian. Sedangkan random sampling adalah teknik

pengumpulan sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata

yang ada dalam populasi (Sugiyono, 2010: 120). Dalam teknik pengambilan

sampel ini yang diacak adalah pada sekolah dasarnya, yaitu dengan cara

undian dalam penentuan sampel SD yang digunakan untuk penelitian.

Pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengacak dalam mengambil

sampel dari populasi siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar DewantaraUngaran

54

Timur Kabupaten Semarang. Pengambilan sampel berdasarkan undian

(untung-untungan) yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan

kertas kecil yang diberikan nomor pada setiap kertas kemudian digulung.

Dengan tanpa prasangka mengambil kertas secara acak. Dari 5 SD yang

dipilih secara acak 3 SD sebagai tempat penelitian. Dari populasi yang ada

peneliti secara undian diperoleh SDN Kalongan 01, SDN Kalongan 02 dan

SDN Kalongan 03. Jumlah siswa di SDN Kalongan 01 sebanyak 32, jumlah

siswa di SDN Kalongan 02 sebanyak 30 siswa dan SDN Kalongan 03

sebanyak 27 siswa.

3.5 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai

dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya(Sugiyono,

2010 : 60). Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua variabel, yaitu

variabel bebas atau independen (X) dan variabel terikat dependen (Y) yang akan

di uraikan sebagai berikut:

3.5.1 Variabel Bebas (X)

Sugiyono (2014:39)mengatakan variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah perhatian orang tua.

Perhatian orang tua adalah pemusatan/kekuatan yang ditujukan ayah dan

ibu kepada siswa dalam memperhatikan tingkah laku serta aktifitas siswa dengan

sadar. Indikator perhatian orang tua yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah:

55

(1) Pemberian Bimbingan

(2) Memberikan nasihat

(3) Memberikan motivasi dan penghargaan

(4) Memenuhi kebutuhan anak

(5) Pengawasan terhadap anak.

3.5.2 Variabel Terikat (Y)

Menurut sugiyono (2014:39) variabel bebas merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel

terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah hasil nilai ulangan kelas V mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Penentuan nilai hasil belajar di tentukan oleh

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang ditetapkan yaitu 70.

3.6 Definisi Operasional

Berdasarkan kajian teori di atas dapat dirumuskan definisi operasional

sebagai berikut:

3.6.1 Perhatian Orang Tua

Perhatian orang tua adalah pemusatan/kekuatan yang ditujukan ayah dan

ibu kepada siswa dalam memperhatikan tingkah laku serta aktifitas siswa dengan

sadar. Pemusatan disini di tekankan pada proses belajar anak, seperti: pemberian

bimbingan, memberikan nasihat, memberikan motivasi dan penghargaan,

memenuhi kebutuhan anak, pengawasan terhadap anak. Ketika orang tua

memperhatikan siswa dalam belajar, maka siswa akan merasa diperhatikan dan

semangat untuk belajar lebih giat untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.

56

3.6.2 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku pada subjekbelajar yang

diinginkan. Hasil belajar meliputi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik. Pada penelitian ini data hasil belajar di fokuskan pada hasil belajar

ranah kognitif. Hasil belajar diambil berdasarkan hasil belajar Ulangan Tengah

Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 pada mata pelajaran IPS kelas V. Untuk

mencapai hasil belajar yang optimal perlu dukungan dari diri sendiri, orang tua,

keluarga dan lingkungan sekitar, dan sekolah. Tes tersebut diujikan oleh guru

kelas.

3.7 Hubungan Antara Variabel Penelitian

Variabel – variabel dalam penelitian pada umumnya memiliki hubungan

antara variabel satu dengan variabel lainnya. Hubungan antara variabel sangat

kompleks karena variabel – variabel tersebut saling berhubungan dan berinteraksi.

Berdasarkan pemaparan di atas berikut adalah hubungan antar variabel sebagai

berikut:

Gambar 3.1. Hubungan antar variabel

X = Perhatian orang tua sebagai variabel bebas

Y = Hasil belajar siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara

sebagai variabel terikat.

Dalam penelitian ini variabel bebas (X) adalah perhatian orangtua dan variabel

terikat (Y) adalah hasil belajar IPS siswa kelas V. Dalam hal ini perhatian orang

X Y

57

tua memiliki hubungan dengan hasil belajar IPS siswa kelas V Semester Genap

Tahun Ajaran 2015/2016.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

3.8.1 Angket (kuisioner)

Dalam penelitian ini menggunakan angket sebagai teknik pengumpulan

data. Menurut sugiyono (2014:142) kuisioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawab. Angket yang digunakan adalah jenis angket dengan

pertanyaan tertutup. Alasan memilih pertanyaan tertutup karena pertanyaan

tertutup membantu responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga

memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket

yang terkumpul (Sugiyono, 2014: 143). Angket ini digunakan untuk memperoleh

data perhatian orang tua yang diberikan pada siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar

Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Menurut Endang Poerwanti

(2008: 3.26) angket yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai ciri-ciri

antara lain:

a. Dipergunakan untuk mengumpulkan informasi yang tidak mudah

diakses dengan cara lain.

b. Hasilnya berupa data deskriptif.

c. Biasanya berupa angket siap (Attitude Questionnaires).

3.8.2 Dokumentasi

Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Dokumentasi merupakan

catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono, 2014: 240).Teknik pengumpulan

58

dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa data siswa, hasil

belajar siswa dan foto dokumentasi. Teknik dokumentasi merupakan teknik

sederhana namun dalam pelaksanaannya terkadang masih kurang akurat untuk

mendapatkan data yang lebih rinci. Dokumentasi ini diperlukan untuk

memperkuat hasil angket yang akan dilaksanakan. Metode dokumentasi ini

digunakan untuk memperoleh hasil belajarkelas V semester gasal mata pelajaran

IPS tahun ajaran 2015/2016. Selain itu metode dokumentasi digunakan sebagai

bukti pelaksanaan penelitian penelitian. Bukti tersebut dapat berupa foto atau

video selama proses penelitian.

3.8.3 Wawancara atau Intervieu

Íntervieudipandang sebagai teknik pengumpulan data dengan cara Tanya

jawab lisan yang dilakukan secara sistematis guna mencapai tujuan

penelitian(Sutoyo, 2012: 152). Wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data untuk memperkuat hasil penelitian. Dalam penelitian ini

menngunakan teknik wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur sebagai

teknik pengumpulan data apabila peneliti telah mengetahui informasi yang akan

diperoleh (Sugiyono, 2014:140). Wawancara ini digunakan utnuk mendukung

hasil angket yang telah diberikan pada siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar

Dewantara Ungaran TimurKabupaten Semarang.

3.9 Intrumen Penelitian

Riduwan (2013: 78) menyebutkan bahwa instrumen penelitian digunakan

untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Instrumen yang digunakan untuk

59

mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan angket, wawancara dan

dokumentasi.

1. Angket (kuesioner)

Angket digunakan untuk mengetahui informasi pribadi tentang responden

yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Menurut Endang Poerwanti

(2008: 3.26) penyusunan angket harus menggunaka pertanyaa-pertanyaan

yang memerlukan jawaban terbuka (mengisi bagian kosong atau jawaban

bebas) ataupun jawaban tertutup (pilihan ganda, skala, dll). Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui perhatian orang tua yang

diberikan untuk anaknya dalam proses belajar. Menurut Sugiyono (2010: 172)

angket dipilih sebagai instrumen pengambilan data apabila responden

jumlahnya besar dan dapat membaca dengan baik, serta dapat mengungkapkan

hal-hal yang bersifat rahasia.

Angket yang digunakan bersifat tertutup, sehingga responden tidak perlu

memberikan jawaban secara rinci. Dalam angket ini responden diminta untuk

memberikan tanda ceklis (√) pada kolom yang telah disediakan pada lembar

angket sesuai dengan keadaan yang dialami. Angket yang diberikan untuk

memperoleh data tentang perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa.

Dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau kelompok orang

tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2014: 93). Pada skala Likert terdapat 4

alternatif jawaban dalam setiap instrumen, keempat jawaban tersebut adalah

selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Masing-masing jawaban

60

mempunyai skor yang berbeda-beda. Berikut skor yang diperoleh setiap

jawaban:

Selalu diberi skor 4

Sering diberi skor 3

Kadang-kadang diberi skor 2

Tidak pernah diberi skor 1

Keterangan:

Selalu : bila pernyataan tersebut dilakukan setiap hari.

Sering : bila pernyataan tersebut dilakukan 4 sampai 6 kali dalam seminggu.

Kadang-kadang: bila pernyataan tersebut dilakukan 1 sampai 3 kali dalam

seminggu.

Tidak Pernah: bila pernyataan tersebut tidak pernah anda lakukan.

Berikut kisi-kisi instrumen yang digunakan untuk angket yang diberikan

kepada siswa:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen

Variabel Indikator Deskriptor Butir

Pernyataan

Banyak

Pernyataan

Perhatian

Orang

Tua

Pemberian

bimbingan

a. Membimbing

ketika ada

kesulitan dalam

proses belajar

b. Mendampingi

belajar anak.

c. Menegur ketika

tidak sungguh-

sungguh

1,2,3,4,5 5

61

Memberi

nasihat

a. Menasihati untuk

tidak melakukan

kecurangan

b. Menasihati untuk

selau belajar

sungguh sungguh.

c. Menasihati

pentingnya sekolah

lanjut.

6,7,8 3

Memberikan

motivasi dan

penghargaan

a. memberkan

penghargan untuk

memotivasi anak

b. memberikan

motivasi agar anak

lebih giat dala

belajar dan

mencapai cita-cita

9,10,11 3

Memenuhi

kebutuhan

anak

a. menyediakan

fasilitas pendukung

kegiatan belajar

b. menyediakan

peralatan tulis dan

perlengkapan

sekolah.

c. Menyediakan

ruangan khusus

untuk belajar.

12,13,14,15,

16,17

6

Pengawasan

terhadap anak.

a. Mengawasi anak

dalam proses

belajar di rumah.

18,19,20,21,

22,23,24,25

8

62

b. Pengawasan anak

dalam jam belajar

dan jam bermain.

c. Mengawasi anak

untuk mengetahui

masalah yang

dihadapi ketika

belajar

d. Mendampingi

belajar anak.

e. Mengawasi

perkembangan

anak baik di rumah

dan di sekolah.

Jumlah Pernyataan 25

2. Wawancara.

Wawancara yang digunakan sebagai instrumen penelitian berbentuk

wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur ini digunakan untuk

wawancara dengan orang tua siswa. Wawancara dilakukan untuk

mengklarifikasi data angket yang telah diisikan oleh siswa. Wawancara ini

digunakan sebagai data pendukung dalam penelitian ini.

Berikut kisi-kisi yang digunakan untuk wawancara dengan orang tua

siswa:

Tabel 3.3.

Kisi-kisi wawancara untuk orang tua

63

Variabel Indikator Butir

Pertanyaan

Banyak

Pertanyaan

Perhatian

Orang

Tua

Pemberian bimbingan 3 1

Memberi nasihat 2,7 2

Memberikan motivasi, penghargaan 6,9 2

Memenuhi kebutuhan anak 4,5,10 3

Pengawasan terhadap anak. 1,8,11 3

Jumlah Pertanyaan 11

3. Dokumentasi

Instrumen dokumentasi digunakan untuk memperoleh data data nama dan

nilai hasil ulangan yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran. Selain

itu dokumetasi juga digunakan sebagai bukti pelaksanaan penelitian. Bukti

tersebut berupa foto dan video selama proses penelitian. Berikut instrumen

yang digunakan selama penelitian:

Tabel 3.4.

Instrumen Dokumentasi

Data Hasil Ulangan Tengah Semester Genap Kelas V SDN Gugus Ki Hajar

Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang

No Nama Siswa Nilai Tuntas Tidak

Tuntas

1.

2.

3

3.10 Uji Coba Instrumen

64

3.10.1 Validitas

Validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat

sesuatu yang akan diukur (Purwanto, 2013 : 114). Pendapat lain tentang validitas

dikemukakan oleh Sugiyono (2012 : 348) yang menyebutkan validitas

berhubungan dengan adanya kesamaam antara data yang terkumpul dengan data

yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Kemudian Arikunto (2013 :

211) menyebutkan, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat –

tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan

valid apabila tingkat validitasnya tinggi, dan sebaliknyan jika tingkat validitasnya

rendah, maka instrumen tersebut kurang valid. Validitas instrumen penelitian ini

yaitu validitas isi dan validitas konstruk. Berikut merupakan penjelasan mengenai

pengujian:

3.10.1.1 Validitas Isi ( Content Validity)

Validitas isi (content validity) adalah pengujian validitas dilakukan atas

isinya untuk memastikan apakah butir tes hasil belajar mengukur secara tepat

keadaan yang ingin diukur (Purwanto, 2013:120). Sebuah instrumen yang valid

atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid

berarti memiliki validitas rendah. Pengujian validitas tiap butir soal, maka skor –

skor yang ada pada tiap butir dikorelasikan dengan skor total (Arikunto, 2013:

219). Perhitungan analisis butir menggunakan rumus korelasi Product

Momentangka kasar Arikunto (2013: 220) menyebutkan dalam analisis butir, skor

butir dipandang sebagai nilai X dan skor total sebagai nilai Y. Penghitungan

korelasi product moment dihitung dengan menggunakan program SPSS versi 21.

65

Rumus korelasi tersebut yaitu rumus korelasi yang dikemukakan oleh

Pearson yang dikenal dengan rumus Product Momentangka kasar berikut

rumusnya:

( )( )

√* ( ) +* ( ) +

Sumber : Arikunto (2012 : 87 )

Dimana :

rxy = koefisian korelasi antara skor item atau butir dan skor total, dua

variabel yang dikorelasikan

Uji validitas intrumen angket perhatian orang tua pada uji coba di kelas V

SDN Gogik01 dengan responden berjumlah 30 siswa, terdapat 6 item pernyataan

yang tidak valid yang diuji cobakan yaituitem pernyataan nomor 7, 9, 12, 19, 24,

25, karena rhitung < dari rtabel (0,361). Pernyataan yang tidak valid dibuang

karena tidak sesuai indikator yang ditetapkan. Sedangkan 25 item pernyataan

valid yaitu nomor

1,2,3,4,5,6,8,10,11,13,14,15,16,17,18,20,21,22,23,25,26,27,28,29,30,31, karena r

hitung > dari r tabel (0,361). 25 item pernyataan yang valid digunakan dalam

penelitian karena memenuhi indikator tentang perhatian orang tua.

3.10.1.2 Validitas Konstruk (Construct validity)

Validitas konstruk (construct validity) adalah pengujian validitas yang

dilakukan dengan melihat kesesuaian konstruksi butir yang ditulis dengan kisi-

kisinya. Hasil belajar dikonstruksi oleh sejumlah ranah (Purwanto, 2014:128).

66

Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir- butir soal yang

membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berfikir seperti yang disebutkan

dalam tujuan instruksional (Arikunto, 2012:83). Untuk menguji validitas konstruk,

dapat digunakan pendapat para ahli (expert judgement). Para ahli diminta

pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Para ahli memberikan

keputusan apakah instrumen tersebut dapat digunakan tanpa perbaikan, ada

perbaikan, dan mungkin dirombak total (Widoyoko, 2015:146). Instrumen

perhatian orang tua dilakukan pengujian oleh dosen pembimbing penelitian ini

yaitu kepada Dra. Sri Susilaningsih,S.Pd.,M.Pd. dan Drs. H.A.Zaenal Abidin,

M.Pd. dengan melihat kesesuaian instrumen dengan kisi-kisi dan teori yang

digunakan. Setelah angket divalidasi oleh ahli, kemudian angket diuji cobakan

kepada subjek yang memiliki karateristik hampir sama dengan subjek penelitian

yang berasal dari SD Negeri yang terletak diluar Gugus Ki Hajar

DewantaraUngaran Timur Kabupaten Semarang untuk menghindari adanya

kebocoran instrumen.

3.10.2 Reliabilitas

Azwar (2015: 7) mengatakan bahwa reliaibilitas merupakan terjemahan

dari kata reliability. Suatu pengukuran yang mampu menghasilkan data yang

memiliki tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel.

Arikunto (2013 : 221) mengemukakan bahwa reliabilitas menunjukkan pada satu

pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Jadi

67

suatu instrumen harus di uji terlebih dahulu untuk mengukur, sehingga instrumen

yang akan diujikan pada responden reliabel dan data yang diterima valid.

Angket yang digunakan berupa checklist dimana ada 4 pilihan jawaban

dengan skor 1 sampai 4, maka penerapan reliabilitasnya menggunakan alpha

cronsbach’s dengan berbantuan program SPSS versi 21. Untuk mengetahui

reliabilitas jenis data interval / essay , digunakan rumus dariAlfa Cronbachberikut

rumusnya :

ri = k { 1- ∑si2

}

( k – 1 ) st2

Sumber: Sugiyono (2012 : 365)

Dimana:

k = mean kuadrat

∑ si2 = mean kuadrat kesalahan

St2

= varians total

Rumus varians total dan varians item:

s t2 = ∑ xt

2 – ( ∑ xt )

2

n n2

si2 = JKi - JKs

n n2

Dimana:

JKi = jumlah kuadrat seluruh skor item

JKs = jumlah kuadrat subjek

Dalam penelitian ini uji reliabilitas instrumen peneliti menggunakan

program SPSS for Windows Seri 21 dengan dasar teori yang digunakan adalah

68

Cronbach Alpha. Kriteria penentuan reliabilitas instrumen yaitu dengan

membandingkan nilai rtabel dengan r hitung. Apabila r hitung> dari rtabel maka

instrumen tersebut dapat dikatan reliabel.

Hasil pengujian reliabilitas instrumen angket perhatian orang tua dapat

dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.5.

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

.903 31

3.11 Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan korelasi product

moment. Analisis data deskriptif digunakan untuk menganalisis data berupa angka

yang telah diolah sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan data yang ada.

Korelasi product moment digunakan untuk menguji hipotesis dan hubungan yang

positif atau negatif antara perhatian orang tua dan hasil belajar siswa.

69

3.11.1 Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2012: 29) statistik deskriptif adalah statistik yang

berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran objek yang diteliti

melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisa

dan kesimpulan yang berlaku untuk umum. Statistik deskriptif digunakan untuk

menggambarkan tentang data perhatian orang tua dengan hasil belajar IPS pada

siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar DewantaraUngaran Timur Kabupaten

Semarang.

Teknik analisis deskriptif yang digunakan dalam penlitian ini adalah mean,

median, modus, standart deviasi, varians, rentang data, nilai maksimum dan nilai

minimum. Berikut uraian selengkapnya:

1. Menghitung Mean

Mean merupakan nilai rata-rata yang bisa mewakili sekumpulan

data yang representative. Teknik ini digunakan untuk mengetahui rata-rata

perhatian orang tua dan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN di

Gugus Ki Hajar Dewantara.

Rumus untuk mencari mean sebagai berikut:

Me = xi

N

Keterangan:

Me = rata-rata(mean)

∑Xi = jumlah nilai x ke I sampai ke n

N = jumlah individu

(Sugiyono, 2012: 49)

70

2. Menghitung Median

Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang

didasarkan atas nilai tengah kelompok data yang telah disusun urutannya

dari yang terkecil sampai terbesar, atau sebaliknya. Rumus yang

digunakan adalah:

(Sugiyono, 2012:53)

Keterangan;

Md = Median

B = batas bawah, dimana median akan terletak

n = banyak data/ jumlah sampel

F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median

F = frekuesdi kelas median

3. Menghitung Modus

Modus merupakan teknis penjelasan kelompok yang didasarkan

atas nilai yang sedang popular (yang sedang mode) atau nilai yang sering

muncul dalam kelompoktersebut. Untuk menghitung modus digunakan

rumus sebagai berikut;

(

)

(Sugiyono, 2012: 52)

71

Keterangan:

Mo = Modus

b = batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak

p = panjang kelas interval

b1 = frekuesdi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval yang

terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval terdekat

sebelumnya.

4. MenghitungVarians

Salah satu teknik yang digunakan peneliti untuk menjelaskan

homogenitas kelompok yaitu varians. Varians merupakan jumlah kuadrat

semua deviasi nilai-nilai individual terhadap rata-rata kelompok. Rumus

yang digunakan sebagai berikut:

(Sugiyono, 2012: 57 )

Keterangan:

S2

= varians sampel

n = jumlah sampel

n-1 = derajat kebebasan

5. Menghitung Standar Deviasi

Standar deviasi / simpangan baku dari data yang telah disusun

dalam tabel ditribusi frekuensi dapat dihitung dengan rumus:

72

(Sugiyono, 2012: 58)

Keterangan:

S = simpangan baku sampel

n = jumlah sampel

6. Analisis Deskriptif Presentase.

Presentase skor perhatian orang tua dan hasil dapat dihitung menggunakan

rumus sebgai berikut:

(Sumber: Bungin, 2014:182)

Keterangan:

N = jumlah kejadian

Fx = frekuensi individu

Dari tabel nilai ditribusi dapat diketahui dalam bentuk % (persen) dari masing

masing interval, kemudian divisualisasikan dalam bentuk histogram.

3.11.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian

3.11.2.1 Deskripsi Data Perhatian Orang Tua

Gambaran tingkat motivasi belajar siswa kelas VSDN di Gugus Ki Hajar

Dewantara dapat diketahui dengan cara mengetahui distribusi skor terlebih dahulu

untuk menentukan kategori dalam tingkatan perhatian orang tua, dengan

menggunakan penghitungan menurut Widoyoko (2015: 110), sebagai berikut:

73

Apabila siswamemberikan tanda centang (√) pada alternatif jawaban

selalu, maka jumlah skor idealnya (tertinggi) yaitu : 4 x 25 = 100

Apabila siswamemberikan tanda centang (√) pada alternatif jawaban tidak

pernah, maka skor idealnya (terendah) yaitu : 1 x 25 = 25

Kelas interval sesuai dengan skala likers yang digunakan dalam angket

yaitu 4

Jarak interval antara perhatian orang tua yang terdiri dari alternatif

jawaban selalu, sering, kadang – kadang, dan tidak pernah, ditentukan

menggunakan rumus sebagai berikut :

Jarak interval (i)

i =

i = 18,75 dan dibulatkan menjadi 19

Sesuai perhitngan jarak interval di atas, dapat disusun pengkategorian tingkat

perhatian orang tua siswa sebagai berikut:

Tabel 3.6

Pengkategorian Perhatian Orang Tua

Kategori Jumlah Skor

Sangat Baik 82-100

Baik 63-81

Cukup Baik 44-62

Kurang Baik 25-43

Sumber: Widyoko, 2015: 113

3.11.2.2 Deskripsi Data Hasil Belajar IPS

74

Penilaian hasil belajar ditentukan berdasarkan pada Permendikbud No. 53

Tahun 2015, berikut rentang nilai yang ditetapkan:

Sangat baik : 86 – 100

Baik : 71 – 85

Cukup : 56 – 70

Kurang : ≤ 55

Penetapan nilai berdasarkan Permendikbud No. 53 Tahun 2015 digunakan

untuk mengetahui kategori hasil belajar IPS siswa kelas V SDN di Gugus ki Hajar

Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang.

3.11.3 Analisis Data Awal

3.11.3.1 Uji Prasyarat Analisis

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yaitu penelitian untuk

menguji hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sebelum

diadakan uji hipotesis dengan teknik analisis, maka ada persyaratan yang harus

dipenuhi yaitu distribusi data harus normal (uji normalitas) dan hubungan antara

variabel bebas dan variabel terikat bersifat linear (uji linearitas). Pengujian

persyaratan analisis ini menggunakan program SPSS for Windows Seri 21,

hasilnya sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitias digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya

sampel yang dianalisis. Uji normalitas menggunakan rumus Chi Kuadrat (x2).

Chi Kuadrat (x2) satu sampel adalah teknik statistik yang digunakan untuk

menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas dimana

data berbentuk nominal dan sampelnya besar (Sugiyono, 2012: 107).

75

Pengujian Normalitas data menggunakan program SPSS for Windows versi 21

dengan rumus Kolmogrov-Smirnov. Berikut hasil uji normalitas data

perhatian orang tua dan hasil belajar:

Tabel 3.7

Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Perhatian

orangtua

Hasil belajar

N 89 89

Normal Parametersa,b

Mean 78.6292 85.0337

Std.

Deviation

7.52931 6.43578

Most Extreme

Differences

Absolute .184 .165

Positive .086 .165

Negative -.184 -.117

Kolmogorov-Smirnov Z 1.733 1.556

Asymp. Sig. (2-tailed) .062 .016

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data dioalah menggunakan program SPSS for Windows versi 21, 2016

Pemaparan data di atas menunjukan harga signifikansi perhatian orang tua

sebesar 0,005 data hasil belajar 0,016. Data perhatian orang tua dan hasil

belajar berdistribusi normal, sehingga penelitian dapat dilanjutkan.

2. Uji Linearitas

76

Uji Linearitas digunakan untuk mengetahui apakah garis-garis regresi

variabel X (perhatian orang tua) dan variabel Y (hasil belajar IPS)

membentuk garis linear atau tidak. Jika berbetuk garis linear, maka regresi

dapat dilanjutkan (Sugiyono, 2012: 265). Uji linearitas diolah menggunakan

program SPSS for Windows versi 21. Kriteria pengujian linearitas

menggunakan taraf kepercayaan 5%. Apabila harga signifikansi > dari 0,05

maka kedua variabel dinyatakan linear. Apabila harga signifikansi < dari 0,05

maka dinyatakan kedua variabel tidak linear.

Tabel 3.8

Hasil Uji Linearitas

Measures of Association

R R Squared Eta Eta

Squared

Perhatian orang tua * Hasil

belajar

.752 .566 .781 .610

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS Windows Versi 21,2016

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Perhatian

orang tua *

Hasil belajar

Between

Groups

(Combined) 3042.022 12 253.502 9.897 .000

Linearity 2823.668 1 2823.668 110.235 .000

Deviation

from

Linearity

218.354 11 19.850 .775 .664

Within Groups 1946.742 76 25.615

Total 4988.764 88

77

Hasil uji linearitas di atas menunjukan nilai sigifikansi untuk variabel

perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial sebesar 0,664 >

0,05 maka dapat diartikan antara variabel X ( perhatian orang tua) dengan variabel

Y (hasil belajar IPS) terdapat hubungan yang linear.

3.11.4 Analisis Data Akhir

3.11.4.1 Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian korelasional ini menggunakan rumus

Korelasi Product Moment. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari

hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua

variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dua variabel atau lebih

tersebut adalah sama (Sugiyono, 2012:228).

Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut berdasarkan

pendapat ahli sebagai berikut:

(Sumber: Sugiyono, 2012: 228)

Dimana :

r xy = korelasi antara variabel x dengan y

x = ( xi -x )

y = (yi - ȳ )

78

Tabel 3.9

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 − 0,199 Sangat rendah

0,20 − 0,399 Rendah

0,40 − 0,599 Sedang

0,60 − 0,799 Kuat

0,80 − 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono, 2012: 231

3.11.4.2 Uji Signifikansi

Untuk mengetahui seberapa besar taraf signifikansi berdasarkan pehitungan

korelasi dengan Product Moment tersebut, selanjutnya dilakukan uji t adapun

rumus uji t sebagai berikut:

(Sumber: Sugiyono, 2012: 23)

Keterangan:

T = Taraf signifikansi

r = Korelasi Product Moment

n = Banyak responden

Jika dihitung lebih besar dari t tabel maka artinya terdapat hubungan yang

positif dan signifikan antara dua variabel. Langkah selanjutnya adalah

menafsirkan perolehan angka koefisien korelasi dengan berpedoman pada

penggolongan menurut Sugiono. Taraf signifikansi dihitung dengan menggunakan

program SPSS versi 21.

79

Tabel 3.10.

Interpretasi koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 − 0,199 Sangat rendah

0,20 − 0,399 Rendah

0,40 − 0,599 Sedang

0,60 − 0,799 Kuat

0,80 − 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono, 2012: 231

78

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN

4.1.1. Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di sekolah dasar Gugus Ki Hajar Dewantara yang

terletak di Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Subjek dalam

penelitian ini adalah kelas V sekolah dasar sebanyak 89 siswa yang terdapat di SD

Kalongan 01, SDN Kalongan 02 dan SDN Kalongan 03. Rinciansubjekpenelitian

sebagai berikut:

Tabel 4.1

SubjekPenelitian

No Nama Sekolah Jumlah siswa

1 SDN Kalongan 01 32

2 SDN Kalongan 02 30

3 SDN Kalongan 03 27

Jumlah 89 siswa

4.1.2 Deskripsi Data Perhatian Orang tua

Instrumen perhatian orang tua pada penelitian ini menggunakan skala

likert yang mempunyai jawaban selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah

dengan skor interval 1 - 4 dengan 25 pernyataan. Penskoran jawaban yaitu selalu

dengan skor 4, sering dengan skor 3, kadang-kadang dengan skor 2 dan tidak

pernah dengan skor 1 (Sugiyono, 2014: 93-94).

79

Berikut hasil analisis data statistik deskriptif perhatian orang tua:

Tabel 4.2

Analisis Deskriptif Perhatian Orang tua

N 89

Mean 78,6292

Median 80

Modus 83

Standar Deviasi 7,52931

Varians 56,6905

Rentang Data 41

Nilai Maksimum 93

Nilai Minimum 52

Sumber : Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016

Bersumberdata tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata skor perhatian orang

tua yang diperoleh sebesar 78,62 dan skor yang paling banyak muncul adalah 83

dengan standar deviasi sebesar 7,52. Kemudian perolehan skor terendah sebesar

52 dan skor tertinggi 93 sehingga diperoleh rentang data sebesar 41.

Selanjutnya dilakukan pengkategorian data perhatian orang tua untuk

menunjukan kategori perhatian orang tua di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara

Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Ada 4 kategori yang ditetapkan yaitu

sangat baik, baik, cukup baik dan kurang baik. Dalam instrunen perhatian orang

tua skor tertinggi yaitu 4 x 25 = 100 sedangkan skor terendah yaitu 1 x 25 = 25

sehingga rentang datanya (range) adalah 75 dengan klasifikasi 4 sehingga kelas

interval yang diperoleh adalah 18,75 atau dibulatkan 19(widoyoko, 2015: 113 ).

Berdasarkan data tersebut diperoleh batasan skor kategori perhatian orang tua

80

yang sangat baik 82 - 100, baik 63 – 80 , cukup baik 44 - 62 dan kurang baik 25 -

43 maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.3

Distribusi Skor Perhatian Orang Tua

Kategori Skor Frekuensi Persen

(%)

Kumulatif Persen

(%)

Sangat Baik 82– 100 34 38,20 38,2

Baik 63 – 81 49 55,05 92,24

Cukup Baik 44 – 62 6 6,75 100

Kurang Baik 25 – 43

Total 89 100 100

Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016

Data di atas menunjukkan tingkat perhatian orang tua terhadap anak dalam

kategori sangat baik yaitu sebesar 38,2% (34 siswa), artinya sebanyak 34 orang

tua siswa selalu memberikan perhatian kepada anak berupa; (1) selalu

memberikan bimbingan, (2) selalu memberikan nasihat, (3) selalu memberikan

motivasi dan penghargaan, (4)selalu memenuhi kebutuhan, dan (5) selalu

memberikan pengawasan terhadap anak.

Perhatian orang tua terhadap anak dalam kategori baik yaitu sebesar

55,05% (49 siswa), artinya sebanyak 49 orang tua siswa sering memberikan

perhatian kepada anak berupa; (1) sering memberikan bimbingan, (2) sering

memberikan nasihat, (3) sering memberikan motivasi dan penghargaan, (4)sering

memenuhi kebutuhan, dan (5) sering memberikan pengawasan terhadap anak.

81

Sedangkan siswa dengan kategori cukup baik yaitu sebesar 6,75% (6

siswa) artinya sebesar 6 orang tua siswa kadang-kadang memberikan perhatian

kepada anak berupa; (1) kadang-kadang memberikan bimbingan, (2) kadang-

kadang memberikan nasihat, (3) kadang-kadang memberikan motivasi dan

penghargaan, (4)kadang-kadang memenuhi kebutuhan, dan (5) kadang-kadang

memberikan pengawasan terhadap anak.

Berikut ini hasil distribusi skor perhatian orang tua dalam bentuk diagram:

Gambar 4.1. Diagram Distribusi Skor Perhatian Orang Tua

Berdasarkandiagram distribusi skor perhatian orang tua, dapat disimpulkan bahwa

siswa Kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten

Semarang memiliki tingkat perhatian orang tua dalam kategori baik yaitu Kategori

baik sebesar 55,05% (49 siswa) yang memberikan perhatian berupa memberikan

perhatian kepada anak berupa; (1) memberikan bimbingan, (2) memberikan

38.20%

55.05%

6.75% 0.00%

Diagram Distribusi Perhatian OrangTua

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

82

nasihat, (3) memberikan motivasi dan penghargaan, (4) memenuhi kebutuhan, dan

(5) memberikan pengawasan terhadap anak.

Untuk lebih jelas mengenai perhatian orang tua berikut diuraikan deskripsi

setiap indikator:

1. Pemberian Bimbingan

Bersumber pada data tentang perhatian orang tua yang telah di analisis,

dapat diketahui bahwa perhatian orang tua pada indikator pemberian

bimbingan dalam kategori cukup baik yaitu 48,31% (43 siswa) dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel 4.4.

Distribusi Skor Pemberian Bimbingan

Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase

17 – 20 Sangat Baik 1 1,12%

13 – 16 Baik 14 15,73%

9- 12 Cukup Baik 43 48,31%

5– 8 Kurang Baik 31 34,83%

Jumlah 89 100%

Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016

Bersumber pada data di atas dapat diketahui bahwa indikator tentang

pemberian bimbingan pada kategori kategori sangat baik sebanyak 1,12%

(1 Siswa), kategori baik sebesar 15,73% ( 14 siswa), kategori cukup baik

48,31% (43 siswa), dan kategori kurang baik sebesar34,83% (31 siswa).

Dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua untuk indikator pemberian

83

bimbingan yang dilakukan memiliki kecenderungan kategori cukup baik

yaitu sebesar 48,31% (43 siswa), diartikan bahwa orang tua kadang-

kadang memberikan bimbingan kepada anak, kadang-kadang membimbing

belajar anak dan kadang-kadang mendampingi anak mengerjakan

tugasnya.

2. Memberikan Nasihat

Berdasarkan data tentang perhatian orang tua yang telah dianalisis dapat

diketahui bahwa indikator memberikan nasihat dalam kategori baik yaitu

62,92% (56 siswa) dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.5.

Distribusi Skor memberikan Nasihat

Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase

12 – 14 Sangat Baik 17 19,10%

9 – 11 Baik 56 62,92%

6 – 8 Cukup Baik 16 17,98%

3 – 5 Kurang Baik - -

Jumlah 89 100%

Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016

Distribusi data yang diperoleh dapat menunjukan indikator tentang

memberikan nasihat berada dalam kategori sangat baik sebesar19,10% (17

siswa), kategori baik sebesar 62,92%% (56 siswa), dan kategori cukup

baik yaitu sebesar 17,98% (16 siswa). Dapat disimpulkan bahwa perhatian

orang tua dalam memberikan nasihat pada anakmemiliki kecenderungan

84

kategori baik yaitu 62,92% (56 siswa), diartikan bahwa orang tua sering

memberikan nasihat untuk selalu rajin belajar, menasihati untuk tidak

mencontek, dan selalu memberikan nasihat untuk berangkat ke sekolah

tepat waktu.

3. Memberikan Motovasi dan Penghargaan

Bersumber pada data tentang perhatian orang tua yang telah di analisis

dapat diketahui bahwa perhatian orang tua pada indikator memberikan

motivasi dan penghargaan dalam kategori baik yaitu 56,18% (50 siswa)

dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.6

Distribusi Skor Memberikan Motivasi dan Penghargaan

Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase

12 – 14 Sangat Baik 13 14,61%

9 – 11 Baik 50 56,18%

6 – 8 Cukup Baik 20 22,47^

3 – 5 Kurang Baik 6 6,74%

Jumlah 89 100%

Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016

Berdasarkan data di atas perhatian orang tua dengan indikator memberikan

motivasi dan penghargaan dalam kategori Sangat Baik 14,61% (13 siswa)

kategori baik sebesar 56,18% (50 siswa), kategori cukup baik sebesar

22,47% (22 siswa) dan kurang baik sebesar 6,74% (13 siswa). Dapat

disimpulkan sebanyak perhatian orang tua untuk indikator memberikan

motivasi dan penghargaan dalam kategori baik yaitu 56,18%(50 siswa),

85

diartikan orang tua sering memberikan motivasi untuk semangat belajar

dan memberikan penghargaan ketika anak mendapatkan nilai yang baik.

4. Memenuhi Kebutuhan Anak

Berbersumber pada data tentang perhatian orang tua yang telah di analisis

dapat diketahui bahwa perhatian orang tua pada indikator memenuhi

kebutuhan dalam kategori cukup baik 60,67%(54 siswa) dengan rincian

sebagai berikut:

Tabel 4.7

Distribusi Skor Memenuhi Kebutuhan Anak

Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase

21 – 25 Sangat Baik 1 1,12%

16 – 20 Baik 8 8,99%

11 – 15 Cukup Baik 54 60,67%

6– 10 Kurang Baik 26 29,21%

Jumlah 89 100%

Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016

Tabel distribusi di atas menunjukkan indikator tentang memenuhi

kebutuhan dalam kategori sangat baik sebesar 1,12% ( 1 siswa) kategori

baik yaitu sebesar 8,99% (8 siswa), kategori cukup baik sebesar 60,67%

(54 siswa) dan kategori kurang baik sebesar 29,21% (26 siswa). Dapat

disimpulkan bahwa perhatian orang tua untukindikator memberi nasihat

86

dalam kategori cukup baik yaitu 60,67%(54 siswa), diartikan orang tua

kadang-kadang memenuhi kebutuhan anak, memberikan ruang khusus

untuk belajar dan kadang-kadang menyediakan peralatan sekolah anak.

5. Pengawasan Terhadap Anak

Bersumber pada data tentang perhatian orang tua yang telah di analisis

dapat diketahui bahwa perhatian orang tua untuk indikator pengawasan

terhadap anakdalam kategori baik adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8

Distribusi Skor Pengawasan Terhadap Anak

Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase

29– 35 Sangat Baik 11 12,36%

22– 28 Baik 70 78,65%

15– 21 Cukup Baik 8 8,99%

8 – 14 Kurang Baik - -

Jumlah 89 100%

Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016

Tabel di atas menunjukkanindikator pengawasan terhadap anak dalam

kategori sangat baik sebesar 12,36% (11 siswa), kategori baik sebesar

78,65% (70 siswa) dan kategori cukup baik sebesar 8,99% (8 siswa).

Dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua untuk indikator

memberikan pengawasan terhadap anak dalam kategori baik yaitu 78,65%

(70 siswa), artinya orang tua sering memberikan pengawasaan terhadap

anak, mengatur jam belajar anak dan mengatur jam bermain anak.

4.1.3 Deskripsi Data Hasil Belajar IPS

87

Pengambilan data hasil belajar dalam penelitian ini menggunakan teknik

pengambilan data dokumentasi, karena peneliti menggunakan penelitian jenis ex

post facto. Data yang diambil dalam penelitian iniyaitu data nilai Ulangan Tengah

Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial. Berikut hasil analisis data statistik deskriptifnya:

Tabel 4.9

Analisis Deskriptif Data Hasil Belajar IPS

N 89

Mean 85,03371

Median 85

Modus 80

Standar Deviasi 6,435783

Varians 41,31931

Rentang Data 28

Nilai Maksimum 98

Nilai Minimum 70

Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016

Bersumber pada data analisis deskriptif data hasil belajar IPSmenunjukkan bahwa

rerata nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial sebesar 85,03 dan nilai yang

paling banyak muncul adalah 80 dengan standar deviasi sebesar 6,43. Perolehan

data terendah yaitu 70 dan nilai tertinggi adalah 98 dengan rentang data 28.

Pengkategorian data hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dibagi menjadi

4 kategori yaitu sangat baik, baik, cukup baik, dan kurang baik sesuai dengan

Permendikbud No. 53 Tahun 2015. Rentang data yang diperoleh untuk

menentukan kategori dimulai dari nilai ≤ 55 kategori kurang baik, kisaran 56 – 70

88

kategori cukup baik, kisaran nilai 71 – 85 kategori baik dan kisaran nilai 86 – 100

kategori sangat baik (Permendikbud, 2015: 62).

Tabel 4.10

Distribusi Nilai Hasil Belajar IPS

Kategori Nilai Frekuensi Persentase

(%)

Kumulatif

Persen (%)

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

86 - 100

71 – 85

56 – 70

≤ 55

42

46

1

-

47,19

51,69

1,12

-

47,19

98,88

100

Jumlah 89 100 100

Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki

hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dalam kategori sangat baik yaitu sebesar

47,19% (42 siswa), kategori baik sebesar 51,69% (46 siswa) dan 1,12% (1 siswa)

dalam kategori cukup baik, dengan demikian sebagian besar siswa mampu

menguasai materi yang diajarkan oleh guru.

Berikut ini distribusi nilai hasil belajar Ilmu Pengatahuan Sosial dalam

bentuk diagram:

89

Gambar 4.2. Diagram Distribusi Hasil Belajar IPS

Berdasarkan data distribusi nilai hasil belajar IPS dapat diambil kesimpulan

bahwa subjek dalam penelitian yaitu siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar

Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang memiliki hasil dengan kategori

sangat baik yaitu sebesar 47,19% (42 siswa), kategori baik sebesar 51,69% (46

siswa) dan 1,12% (1 siswa) dalam kategori cukup baik yang berarti sebagian besar

siswa mampu menguasai 75 – 100% materi Ilmu Pengetahuan Sosial.

4.1.4 Analisis Data Awal

4.1.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitias digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya sampel

yang dianalisis. Pengujian Normalitas data menggunakan program SPSS for

Windows versi 21 dengan rumus Kolmogrov-Smirnov. Penarikan kesimpulan

diambil taraf 5%, apabila harga signifikansinya > dari 0,05, maka distribusi data

dinyatakan normal, sedangkan jika harga signifikansinya < 0,05 maka data

berdistribusi dinyatakan tidak normal.

Berikut hasiluji normalitas dari data perhatian orang tua dan hasil belajar:

[VALUE]% [VALUE]%

[VALUE]% [VALUE]%

86 - 100 71 - 85 56 - 70 ≤ 55

0

10

20

30

40

50

60

DIAGRAM DISTRIBUSI NILAI HASIL BELAJAR IPS

90

Tabel 4.11

Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Perhatian

orang tua

Hasil belajar

N 89 89

Normal Parametersa,b

Mean 78.6292 85.0337

Std.

Deviation

7.52931 6.43578

Most Extreme

Differences

Absolute .184 .165

Positive .086 .165

Negative -.184 -.117

Kolmogorov-Smirnov Z 1.733 1.556

Asymp. Sig. (2-tailed) .062 .016

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data dioalah menggunakan program SPSS for Windows versi 21, 2016

Berdasarkan data di atas harga signifikansi perhatian orang tua sebesar

0,062 data hasil belajar 0,016. Kedua data yang diperoleh berdistribusi normal

sehingga data dapat diolah unutk mengetahui hubungan antara variabel X

(perhatian orang tua) dan variabel Y (Hasil belajar IPS).

4.1.4.2 Uji Linearitas

Pengujian linearitas diolah menggunakan program SPSS for Windows versi

21. Kriteria pengujian linearitas menggunakan taraf kepercayaan 5%. Apabila

harga signifikansi > dari 0,05 maka kedua variabel dinyatakan linear. Apabila

harga signifikansi < dari 0,05 maka dinyatakan kedua variabel tidak linear

91

(Sugiyono, 2012: 274). Berikut hasil uji linearitas berdasarkan data perhatian

orang tua dan hasil belajar:

Tabel 4.12

Data Hasil Uji Linearitas

Measures of Association

R R Squared Eta Eta

Squared

Perhatian orang tua * Hasil

belajar

.752 .566 .781 .610

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Windows Versi 21,2016

Berdasarkan hasil uji linearitas di atas diketahui nilai sigifikansi untuk

variabel perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial sebesar

0,664 > 0,05 maka dapat diartikan antara variabel X (perhatian orang tua) dengan

variabel Y (hasil belajar IPS) terdapat hubungan yang linear.

4.1.5 Analisis Data Akhir

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Perhatian

orang tua *

Hasil belajar

Between

Groups

(Combined) 3042.022 12 253.502 9.897 .000

Linearity 2823.668 1 2823.668 110.235 .000

Deviation

from

Linearity

218.354 11 19.850 .775 .664

Within Groups 1946.742 76 25.615

Total 4988.764 88

92

4.1.5.1 Pengujian Hipotesis

Penelitian yang dilaksanakan pada SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara

Ungaran Timur Kabupaten Semarang bertujuan untuk mengetahui hubungan

perhatian orang tua dengan hasil belajar dalam mata pelajaran Ilmu

Pengatahuan Sosial pada kelas V SD. Peneliti merumuskan satu macam

hipotesis yaitu (Ha) : ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian

orang tua dengan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar

Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang.

Analisis data untuk menguji hipotesis penelitian ini menggunakan korelasi

product moment dengan bantuan SPSS for windows seri 21 dengan dua kriteria

pengujian yaitu berdasarkan nilai signifikansi dan berdasarkan r hitung. Ha

akan diterima apabila harga signifikansi < 0,05 dan r hitung > dari r tabel, hal

ini menunjukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian

orang tua dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa Kelas V SDN

Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang (Sugiyono,

2012: 275).

Berikut ini hasil uji korelasi sederhana antara variabel perhatian orang tua

dengan hasil belajar kognitif mata pelajaran IPS:

Tabel 4.13.

Hasil Uji Korelasi Product Moment

Correlations

Perhatian

orang tua

Hasil belajar

Perhatian orang tua

Pearson

Correlation

1 .752**

Sig. (2-tailed) .000

93

N 89 89

Hasil belajar

Pearson

Correlation

.752**

1

Sig. (2-tailed) .000

N 89 89

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS for Windows, 2016

Analisis data uji korelasi sederhana di atas menunjukkan nilai koefisien korelasi

antara variabel perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu Pengatahuan Sosial

sebesar0,752 dengan nilai sig. (2tailed) sebesar 0,000. Dikarenakan taraf

signifikansi yang telah ditetapkan yaitu sebesar 0,000 < 0,05 dan r hitung 0,752 >

r tabel 0,213 dengan taraf kepercayaan 5% maka dapat disimpulkan bahwa ada

hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil

belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara

Ungaran Timur Kabupaten Semarang.

4.1.5.2 Uji Regresi

Langkah selanjutnya setelah analisis korelasi adalah menghitung persamaan

regresi. Persamaan regresi digunakan untuk memprediksi seberapa tinggi nilai

variabel X (Perhatian orang tua) apabila variabel Y (hasil belajar IPS) berubah-

ubah. Berikut ini hasil uji regresi bantuan program SPSS for Windows versi 21:

Tabel 4.14

Hasil Uji Regresi

Variables Entered/Removeda

Mode

l

Variables

Entered

Variables

Removed

Method

94

1 Perhatian

orang tuab

. Enter

a. Dependent Variable: Hasil belajar

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .752a .566 .561 4.26408

a. Predictors: (Constant), Perhatian orangtua

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 2063.033 1 2063.033 113.463 .000b

Residual 1581.866 87 18.182

Total 3644.899 88

a. Dependent Variable: Hasil belajar

b. Predictors: (Constant), Perhatian orang tua

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 34.470 4.768 7.229 .000

Perhatian orang

tua

.643 .060 .752 10.652 .000

a. Dependent Variable: Hasil belajar

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS for Windows,2016

Data hasil uji regresi di atas menjelaskan bahwa variabel yang dimasukkan adalah

variabel X (perhatian orang tua) sebagai variabel prediktor. Besarnya korelasi atau

95

hubungan (r) yang diperoleh sebesar 0,752 dan besarnya prosentase pengaruh

variabel X (perhatian orang tua) terhadap variabel Y ( hasil belajar IPS) atau dapat

disebut koefisiensi (r2) adalah sebesar 0,566, sehingga dapat diartikan bahwa

pengarhu perhatian orang tua terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

sebesar 56,6% sedangkan sisanya dapat dipengaruhi oleh variabel lainnya.

Selanjutnya dari data hasil uji regresi di atas diketahui bahwa tingkat

signifikansi 0,000 karena tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka diartikan ada

pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial. Berikut hasil analisis regresi yang diperoleh:

Tabel 4.15.

Hasil Persamaan Regresi

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 34.470 4.768 7.229 .000

Perhatian

orangtua

.643 .060 .752 10.652 .000

a. Dependent Variable: Hasil belajar

Sumber: Data diolah menggunakan SPSS for Windows, 2016

Berdasarkan tabel coefficients di atas terlihat pada kolom B pada constant (a)

adalah 34,470 dan nilai perhatian orang tua (b) adalah 0,643 maka persamaan

regresi yang digunakan untuk memprediksi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

adalah Y’ = 34,470 + 0,643 X. Hal ini berarti bila kualitas perhatian orang tua

ditingkatkan maka hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial akan meningkat.

96

Constant (a) sebesar 34,470 menyatakan jika tidak ada nilai perhatian orang tua

maka hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial sebesar 34,470 sedangkan koefisien

regresi perhatian orang tua (b) sebesar 0,643 menyatakan bahwa setiap

penambahan nilai perhatian orang tua, maka nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan

Sosial sebesar 0,643.

4.2 PEMBAHASAN

4.2.1 Pemaknaan Temuan

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi untuk mengetahui

hubungan antara variabel perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial yang dilakukan di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran

Timur Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan

data menggunakan teknik cluster random sampling untuk menentukan subjek

dalam penelitian ini. Pengambilan sampel diambil secara acak berdasarkan

kelompok sekolah sehingga diambil 3 sampel sekolah dengan jumlah 89 siswa

dari populasi sebanyak 149 siswa. Pengujian hipotesis yang digunakan oleh

peneliti menggunakan uji korelasi product moment yaitu untuk mengetahui

adakah hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan

hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Prasyarat yang harus dipenuhi sebelum uji

korelasi yaitu distribusi data harus normal (uji normalitas) dan hubungan antara

variabel bebas dan variabel terikat bersifat linear (uji linearitas) dan data analisis

menggunakan program SPSS for Windows versi 21.

4.2.2 Pembahasan hasil analisis perhatian orang tua

97

Keberhasilan proses belajar anak dipengaruhi oleh faktor internal dan

eksternal. Faktor internal dalam belajar yaitu faktor yang berasal dari diri sendiri

misalnya; intelegensi, kematangan, usia, jenis kelamin pengalaman sebelumnya,

kondisi kesehatan jasmani dan rohani dan motivasi (Soemanto, 2012: 113),

sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri sendiri,

misalnya; faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajar, alat-

alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar dan kemsepatan yang tersedia

(Purwanto, 2014: 102). Faktor keluarga menjadi salah satu faktor pendukung

proses belajar anak. Dalam keluarga terdapat orang tua sebagai guru pertama

dalam kehidupan anak. Perhatian dibutuhkan untuk menunjang proses belajar

anak di rumah. Pada hakikatnya perhatian adalah pemusatan/kekuatan jiwa tertuju

pada suatu objek(Soemanto, 2012: 34). Perhatian orang tua adalah

pemusatan/kekuatan terhadap tingkah laku serta aktifitas siswa secara sadar yang

ditujukan untuk anak.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan diperoleh simpulan bahwa

pada kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten

Semarang memiliki rata-rata skor hasil angket sebesar 75,62. Hasil perhitungan

angket perhatian orang tua kepada anak berada dalam kategori baik yaitu sebesar

55,05% ( 49 siswa), dengan artian sebanyak 55,05% orang tua siswa memberikan

perhatian sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan berupa; pemberian

bimbingan, memberikan nasihat, memberikan motivasi dan penghargaan,

memenuhi kebutuhan, dan memberikan pengawasan terhadap anak.

98

Hasil angket menunjukan perhatian orang tua untuk indikator pemberian

bimbingan dalam kategori cukup baik yaitu sebesar 48,31% (43 siswa), artinya

orang tua seringmembimbing anak ketika ada kesulitan dalam proses belajar

sehingga anak lebih terarah dalam belajar, sering mendampingi anak

mengerjakan tugas rumah, dan sering menegur ketika tidak bersungguh-sungguh

dalam belajar. Dalam memberikan bimbingan kepada anak masih terkendala

karena kesibukan orang tua, sehingga ketika anak belajar pada malah hari orang

tua kurang maksimal mendampingi belajar dan membimbing ketika terdapat

kesulitan belajar.

Perhatian orang tua untuk indikator memberikan nasihat termasuk dalam

kategori baik, ditunjukan dengan hasil angket yaitu sebesar 62,92% (56 siswa),

artinya orang tua sering menasihati anak untuk berbuat baik kepada sesama,

sering memberikan nasihati agar tidak melakukan kecurangan dalam proses

belajar, sering memberikan nasihat untuk belajar sungguh-sungguh agar

mendapatkan hasil belajar yang baik dan sering memberikan nasihat pentingnya

sekolah lanjut untuk masa depan.

Perhatian orang tua untuk indikator memberikan motivasi dan

penghargaan menunjukan sebesar 56,18% (50 siswa) dalam kategori baik, hal ini

berarti orang tua seringmemberikan dorong semangat belajar anak, sering

memotivasi agar giat belajar untuk mencapai cita-cita serta sering memberikan

penghargaan berupa kata-kata pujian maupun hadiah untuk menghargai kerja

keras anak dalam belajar.

99

Perhatian orang tua dengan indikator memenuhi kebutuhan siswa dalam

kategori cukup baik yaitu sebesar 60,67% (54 siswa), artinya kadang-kadang

orang tua memberikan fasilitas pendukung belajar seperti: alat tulis, seragam,

perlengkapan sekolah; kadang-kadang menyediakan ruangan khusus untuk

menunjang kegiatan belajar dan kadang-kadang menyediakan perlengkapan untuk

menunjang proses belajar anak.

Perhatian orang tua untuk indikator pengawasan terhadap anak dalam

kategori baik yaitu sebesar 78,65% (70 siswa), artinya orang tua sering

memberikan pengawasan terhadap proses belajar dirumah, sering mengatur jam

belajar dan jam bermain sehingga anak jadi lebih disiplin dalam belajar, sering

mendampingi anak belajar untuk mengetahui proses belajar anak di rumah dan

sering mengawasi perkembangan anak baik di sekolah melalui informasi guru

kelas.

4.2.3 Pembahasan hasil analisis hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

Proses belajar mempunyai beberapa tahapan yaitu input, proses output.

Input dapat berupa materi, cara mengajar guru, faslitas dan sarana prasana. Proses

dapat berupa interaksi antara siswa dan guru dengan memanfaatkan fasilitas dan

sarana prasarana yang disediakan. Output berupa hasil belajar dan sikap. Dalam

proses belajar, hasil belajar digunakan sebagai acuan tercapai atau tidak tujuan

belajar. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku melalui tahapan belajar

untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi atau ketuntasan nilai

dalam belajar. Hal ini dikuatka oleh pendapat Suprijono (2012: 7 yang

mengatakan hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan

100

bukan hanya satu aspek potensi kemanusiaan saja. Penghitungan nilai hasil belajar

Ilmu Pengetahuan Sosial diketahui siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar

Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang memiliki rata-rata 85,03 dan

perhitungan nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial menunjukan hasil belajar

siswa dalam kategori baik yaitu 51,69% (46 siswa) dengan artian siswa mampu

memahami materi dan mencapai KKM mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

dengan baik.

4.2.4 Pembahasan Hubungan antara Perhatian Orang Tua dengan Hasil

Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

Pada perhitungan korelasi didapatkan r hitung sebesar 0,752 > dari r

tabel0,213 dan harga signifikansinya 0,000 < 0,05 dengan taraf kepercayaan 5%

maka diketahui ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang

tua dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Jika dilihat dari tabel

intreprestasi skor yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 231) maka dapat

diketahui korelasi antara perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial dengan kategori kuat.

Dari hasil perhitungan regresi didapat koefisien determinasi sebesar 0,566

maka tingkat keterpengaruhan hasil belajar oleh peningkatan perhatian orang tua

signifikansi atau nyata meskipun pengaruhnya masih tergolong cukup besar.

Hubungan antara perhatian orang tua tersebut bersifat positif atau searah, terlihat

dari koefisien korelasi yang bernilai 0,752, hal ini menunjukkan jika kenaikan nilai

perhatian orang tua maka diikuti dengan kenaikan hasil belajar. Dari analisis

regresi yang digunakan untuk memprediksi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

101

dengan perhatian orang tua adalah Y’ = 34,470 + 0,643 X. Harga koefisien regresi

perhatian orang tua (b) sebesar 0,643 menyatakan bahwa setiap penambahan nilai

perhatian orang tua maka nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial bertambah

sebesar 0,643.

Dari penelitian ini perhatian orang tua dengan hasil belajar mempunyai

hubungan yang positif dan signifikan karena koefisien korelasinya 0,752 > 0,213

dan harga signifikansinya 0,000 < dari 0,05 sehingga perhatian orang tua. Selain

itu uji regresi r2 sebesar 0,566, artinya sebesar 56,6% mempunyai hubungan

perhatian orang tua dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada kelas V SDN

Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang dan sisanya

dapat dipengaruhi faktor lain seperti; motivasi belajar, lingkungan belajar, gaya

belajar, pola asuh orang tua dan lain-lain.

Perananan orang tua sebagai salah satu faktor pendukung meningkatnya

prestasi belajar siswa, hal ini dikarenakan anak belajar untuk pertama kalinya dari

kedua orang tua. Nasution (1986: 42) mengatakan amatlah besar peranan orang tua

dalam rumah tangga dalam usahanya untuk meningkatkan prestasi belajar anak-

anak di sekolah. Karena tanpa adanya orang tua akan sulit dibayangkan bagaimana

kelak pertumbuhan dan perkembangan intelek seorang anak. Jadi bagaimanapun

dan apapun sikap orang tua terhadap anaknya tidaklah boleh melalaikan mengasuh

dan memberikan bimbingan kepada mereka, sehingga dalam pendidikanya dapat

dicapai hasil yang baik.

Selain itu didukung dengan jurnal yang berjudul “Pengaruh Perhatian

Orang Tua dan Sikap Sosial Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah

102

Dasar Kecamatan Sawon” yang dilakukan oleh Suryani dan Samsi Haryanto

(2014) menunjukan hasil pengujian hipotesis pertama dengan uji thitung menunjukan

lebih besar dari ttabel yaitu sebesar 0,253 > 0.05, hal ini menunjukan bahwa

perhatian orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar

IPS, maka semakin tinggi perhatian orang tua akan berpengaruh terhadap prestasi

belajar anak.

Selanjutnya jurnal yang ditulis oleh Jane Heidyani Tan, dkk. Dengan judul

“Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pada Anak

Usia Sekolah Kelas IV Dan V Di SD Negeri Kawangkoan Kalawat” menunjukan

dukungan orang tua yang diberikan kepada anak usia sekolah di SD Negeri

Kawangkoan Kalawat. Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan uji chi

square diperoleh nilai p = 0,002. Hal ini berarti nilai p lebih kecil dari á (0,05)

dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara dukungan

orang tua dengan motivasi belajar pada anak usia sekolah kelas IV dan V di SD

Negeri Kawangkoan Kalawat.

4.3 IMPLIKASI HASIL PENELITIAN

4.3.1 Implikasi Teortis

Pada perhitungan koefisien korelasi didapat r hitung sebesar 0,752 >r tabel

0,213 hal ini menunjukan adanya hubungan yang positif dan signifikan

antara perhatian orang tua dan hasil belajar. Hal tersebut sesuai dengan

teori dariNasution (1986: 42) yang mengatakan bahwa orang tua memiliki

peran penting dalam usaha meningkatkan prestasi belajar anak. Sehingga

103

hasil penelitian tentang perhatian orang tua memberikan implikasi teoritis

yang memperkuat teori yang sudah ada.

4.3.2 Implikasi Praktis

Setiap proses belajar anak diperlukan adanya perhatian orang tua yang

akan meningkatkan hasil belajar anak. Adanya perhatian orang tua dapat

diketahui dengan adanya indikator yang meliputi: pemberian bimbingan,

memberikan nasihat, memberikan motivasi dan penghargaan, memenuhi

kebutuhan, dan pengawasan terhadap anak.

4.3.3 Implikasi Pedagogis

Proses belajar membutuhkan kerjasama antara guru, pihak sekolah dan

orang tua. Adanya komunikasi antara pihak guru, sekolah dan orang tua

perkembangan pembelajaran anak dapat terkontrol. Pihak sekolah

bertanggung jawab untuk kegiatan belajar di sekolah sedangkan perhatian

orang tua dibutuhkan untuk membantu proses belajar anak di rumah.

104

BAB V

PENUTUP

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV dapat

disimpulkan bahwa:

1. Tingkat perhatian orang tua siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar

Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarangmemiliki rata-rata 75,62.

Adapun perhatian orang tua yang diberikan dalam kategori baikyaitu

sebesar 55,05%(49 siswa), artinya sebanyak 49 siswa mendapatkan orang

tua memberikan perhatian kepada anaknya dengan baik yang berupa; (1)

memberikan bimbingan, (2) memberikan nasihat, (3) memberikan motivasi

dan penghargaan, (4) memenuhi kebutuhan anak, dan (5) memberikan

pengawasan terhadap anak.

2. Siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantar Ungaran Timur Kabupaten

Semarang memiliki rata-rata nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

yaitu 85,03371. Adapun nilai hasil belajar IPS dalam kategori baik 51,69%

(46 siswa), hal ini diartikan bahwa siswa mampu menguasai materi Ilmu

Pengetahuan Sosial dengan baik namun belum maksimal.

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua

dengan hasil belajar IPS yang ditunjukan dengan hasil koefisien korelasi

sebesar 0,752> dari rtabel 0,213 dengan tingkat hubungan yang kuat dan

harga signifikansinya 0,000 < 0,05 sehingga perhatian orang tua

105

berpengaruh sebesar 56,6% terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

pada siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur

Kabupaten Semarang.

Besarnya pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa

tergolong kuat dengan koefisien korelasi 0,752. Besarnya hasil belajar siswa

kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran timur Kabupaten

Semarang dapat diprediksi melalui besarnya skor perhatian orang tua

dengan persamaan regresi Y’ = 34,470 + 0,643 X. Harga koefisien regresi

perhatian orang tua (b) sebesar 0,643 menyatakan penambahan nilai

perhatian orang tua, maka nilai hasil belajar IPS bertambah sebesar 0,643.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan maka peneliti

memberikan saran sebagai berikut:

1. Saran bagi siswa, hendaknya terus belajar dengan giat agar

memperoleh hasil belajar yang memuaskan, selain itu juga mematuhi

nasihat orang tua dan memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh

orang tua dengan sebaik-baiknya.

2. Saran untuk guru, hendaknya lebih meningkatkan hubungan dengan

orang tua siswa agar dapat berbagi informasi tentang keadaan anak

baik kepribadiannya, cara belajar dan hal-hal lain yang dapat

digunakan guru untuk membimbing siswa di sekolah.

3. Saran untuk sekolah, sebaiknya sekolah melengkapi fasilitas sarana

dan prasarana untuk menunjang bimbingan konseling yang

106

bekerjasama dengan pihak orang tua untuk membentuk kepribadian

siswa.

4. Saran untuk orang tua, hendaknya orang tua dapat meningkatkan

perhatiannya terhadap kegiatan belajar anak, baik dalam segi

pemberian bimbingan, pemberian nasihat, pemberian motivasi dan

penghargaan, pemberian pengawasan maupun melengkapi fasilitas

penunjang kegiatan belajar anak. selain itu orang tua hendaknya

memperhatikan dan mengembangkan sikap belajar anak kearah yang

lebih baik, dengan selalu membina hubungan yang harmonis dengan

anak.

107

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, saefuddin. 2015. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bungin, burhan. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif edisi kedua. Jakarta:

Kencana Prenada Media Grup.

C, Letha N. 2013. A study of adolescents of parental influence on academic

activities. Academic jurnals Vol.5(3) pp 66-71. International Journal of

Psychology and Counselling, (online). (www.academikjournals.org diunduh

pada tanggal 26 Maret 2016)

Depdiknas. 2011.Sistem pendidikan nasional. Jakarta: Redaksi Sinar Grafika.

Djamarah. Syaifuh Bahri. 2013. Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasidalam

Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.

________. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Emzir. 2014. Metode Penelitian Pendidikan kuantitatif dan kualitatif. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada.

Febriany, Rani dan Yusri. 2013. Hubungan Perhatian Orang tua dengan Motivasi

Belajar Siswa dalam Mengerjakan Tugas-Tugas Sekolah. Volume 2 Nomor

1,(online). (http://ejournal.upn.ac.id/index.php/konselordiunduh pada

tanggal 4 April 2016 )

Hidayati, dkk. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Direktorat Jendral

Pendidikan Tinggi: Departemen Pendidikan Nasional.

Hirnoto, Effendy Setyo dan Oksiana Jatiningsih. 2015. Hubungan antara

intensitas perhatian orang tua dengan prestasi belajar anak pada siswa

kelas VII SMP Wahid Hayim Tahun Ajaran 2014/2015. Volume 2 Nomor 3,

(online) (www.Ejournal.unesa.ac.idDiunduh pada tanggal 10 April 2016)

King, Laura A.2012. Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta:

Salemba Humanika

Liu, Jianwei, dkk. 2015. Parental Influence on Child career Development in

Mainland China: AQualitative Study. Volume 63. The Career Development

Quarterly,(online). ( onlinelibrary.wiley.comDiunduh pada tanggal 3 Maret

2016)

108

Mugiharso, Heru. 2012. Bimbingan dan konseling. Semarang: UNNES Press

Nasution, Thamrin.1986. Peranan orang tua dalam meningkatkan prestasi

belajar anak. Yogyakarta

Nisa Afiatin. 2015. Pengaruh perhatian orang tua dan minat belajar siswa

terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuab Sosial. Volume II nomor 1.

Universitas Indraprasta PGRI. (online) (journal.lppmunindra.ac.id Diunduh

pada tanggal 4 April 2016)

Oluwatelure, T.A dan K. O Oloruntegbe. 2010. Effect of parental involvelvement

on students’ attitude and performance in science. Journal of Microbiology

Research Vol. 4(1) pp 001-009. Department of Science and Technical

Education, Adekunle Ajasin University. (online)

(www.academicjournals.org Diunduh pada tanggal 3 Maret 2016)

Ormrod, Jeane Ellis. 2008. Psikologi Pendidikan membantu siswa tumbuh dan

berkembang. Penerbit Erlangga

Purwanto . (2013). Evaluasi Hasil Belajar . Yogyakarta : Pustaka belajar

Purwanto, M. Ngalim. 2014. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Rifa’i, Ahmad. Catharina Tri Ani. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: pusat

pengembangan MKU-MKDK Unnes.

Sapriya. 2015. Pendidikan IPS. Jakarta: Rosida.

---------. 2006. Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI Press Bandung

Shulruf, Boaz and Grace Wang. 2011. Parent Influence on Ountcome for

Children: HIPPY as a Cost-Sffective Option. Volume 3 ISSN 1584-5397.

Alexandru Ioan Cuza university. (online) (www.rcis.roDiunduh pada

tanggal 3 Maret 2016 )

Soegeng, A.Y dan Zahrotun Nisa. 2014. Hubungan antara Perhatian Orang Tua

dan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Tematiak Integratif Siswa Kelas IV

SD Negeri Kembangarum 2 Mranggen Demak. Volume 2 Nomor 2.

Universitas PGRI Semarang. (online) (ejournal.upgrissmg.ac.id Diunduh

pada tanggal 26 Maret 2016)

Soemanto, Wasty. 2012. Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pimpinan

Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

109

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung

Alfabeta

-------. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sumaatmadja,nursed. 2003. Konsep Dasar IPS.Jakarta: Universitas Terbuka

Suprayogi, dkk. 2011. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Semarang: Widya

Karya

Suprijono, A. 2012. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM).

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Suryabrata, Sumadi. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press

Suryanti dan Samsi Haryanto. 2014. Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Sikap

Sosial Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah dasar

Kecamatan Sewon. Volume 1 Nomor 2. ISSN 2338-980x. Universitas PGRI

Yogyakarta.(online) (upy.ac.idDiunduh pada tanggal 4 april 2016)

Tan, Jane Hei dyani, dkk. 2013. Hubungan Dukungan Orang Tua dengan

motivasi Belajar Pada Anak Usia Sekolah Kelas IV dan V Di SD Negeri

Kawangkoan Kalawat. Volume 1 Nomor 1. Universitas Sam Ratulangi

Manado. (online) (ejournal.unsrat.ac.id Diunduh pada tanggal 5 April 2016)

Taneo, Silvester Petrus, dkk. 2010. Kajian IPS SD. Direktorat Jendral Pendidikan

Tinggi: Kementrian Pendidikan Nasional.

Widoyoko, Eko Putro. 2015. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Willis, H Sofyan. 2013. Konseling Keluarga (Family Counseling). Bandung:

Alfabeta

110

LAMPIRAN

111

Lampiran 1

Variabel Indikator Deskriptor Butir

Pernyataan

Banyak

Pernyataan

Perhatian

Orang Tua

Pemberian bimbingan

a. Membimbing ketika ada kesulitan dalam

proses belajar

b. Mendampingi belajar anak.

c. Menegur ketika tidak sungguh-sungguh

1,2,3,4,5 5

Memberi nasihat

a. Menasihati untuk tidak melakukan

kecurangan.

b. Menasihati untuk selau belajar sungguh

sungguh.

c. Menasihati pentingnya sekolah lanjut.

6,7,8,9, 21,25 6

Memberikan motivasi

dan penghargaan

a. memberkan penghargan untuk memotivasi

anak

b. memberikan motivasi agar anak lebih giat

dala belajar dan mencapai cita-cita

10,11, 26 3

112

Kisi –

kisi

angke

t uji

coba

instru

men

perhat

ian

orang

tua

Memenuhi kebutuhan

anak

a. menyediakan fasilitas pendukung kegiatan

belajar

b. menyediakan peralatan tulis dan

perlengkapan sekolah.

c. Menyediakan ruangan khusus untuk

belajar.

12,13,14,15,2

7,28,29

7

Pengawasan terhadap

anak.

a. Mengawasi anak dalam proses belajar di

rumah.

b. Pengawasan anak dalam jam belajar dan

jam bermain.

c. Mengawasi anak untuk mengetahui

masalah yang dihadapi ketika belajar

d. Mendampingi belajar anak.

e. Mengawasi perkembangan anak baik di

rumah dan di sekolah.

16,17,18,19,2

0, 22,23,24,

30,31.

10

Jumlah Pernyataan 31

113

Lampiran 2

Angket uji coba instrumen perhatian orang tua

Nama :

No Absen :

Kelas :

Jenis Kelamin :

Sekolah :

Pengantar:

1. Angket ini digunakan untuk mengetahui perhatian orang tua terhadap

anak.

2. Hasil dari pengisian angket tidak akan mempengaruhi nilai.

3. Isilah dengan jujur sesuai dengan kenyataan yang kalian alami.

4. Apabila ada pernyataan yang kurang jelas bertanyalah.

Petunjuk pengisian angket:

1. Isilah daftar identitas yang telah disediakan.

2. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan seksama.

3. Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap paling sesuai

dengan keadaan diri sendiri.

No Pernyataan

Alternative jawaban

Selalu sering Kadang -

kadang

Tidak

pernah

1

Orang tua menyiapkan seragam

sebelum berangkat sekolah.

4. Seluruh pernyataan harus di jawab dan tidak diperkenankan jawaban lebih

dari satu.

5. Keterangan pilihan :

Keterangan:

Selalu : bila pernyataan tersebut dilakukan setiap hari

114

Sering : bila pernyataan tersebut dilakukan 4 sampai 6 kali

dalam seminggu

Kadang-kadang : bila pernyataan tersebut dilakukan 1 sampai 3 kali

dalam seminggu

Tidak Pernah bila pernyataan tersebut tidak pernah anda lakukan.

No Pernyataan

Alternatif jawaban

Selalu Sering Kadang -

kadang

Tidak

pernah

1

Ketika ada kesulitan saat belajar orang

tua membantu untuk menyelesaikan.

2

ketika saya mengalami kesulitan

mengerjakan pekerjaan tumah (PR)

orang tua membantu menyelesaikan.

3

Saya belajar dengan didampingi orang

tua

4

Saya ditegur oleh orang tua ketika saya

tidak belajar dengan sungguh-sungguh.

5

Orang tua menegur saat saya tidak

belajar malam hari

6

Saya dinasehati oleh orang tua agar

jujur (tidak mencontek) dalam

mengerjakan ulangan.

7

Ketika saya tidak masuk sekolah dan

tertinggal dalam mengikuti pelajaran,

orang tua menyarankan kepada saya

untuk meminjam catatan teman.

115

8

Orang tua menasihati untuk belajar

sampai akhir hayat (meninggal)

9

Saya diingatkan untuk bersungguh-

sungguh dalam belajar oleh orang tua.

10

Saya mendapatkan hadiah/reward dari

orang tua ketika mendapat nilai yang

bagus.

11

Saya mendapatkan pujian dari orang

tua, ketika saya mendapat nilai yang

bagus.

12

Orang tua saya tidak menunda-nunda

dalam membelikan buku paket

penunjang pelajaran.

13

Saya belajar dalam ruangan khusus

yang dilengkapi dengan meja kursi dan

lampu belajar agar saya nyaman belajar

yang disediakan oleh orang tua.

14

Orang tua saya melengkapi semua alat

tulis untuk menunjang belajar.

15

Dalam menyediakan semua fasilitas

belajar, orang tua saya tidak merasa

keberatan sama sekali.

16

Ketika saya dirumah orang tua selalu

mengawasi saya dalam melaksanakan

kegiatan belajar.

17 Ketika saya belum mengerjakan tugas

116

orang tua menyuruh untuk mengerjakan.

18 Orang tua mengatur jam bermain saya.

19

Setiap belajar orang tua mengecek buku

catatan pelajaran.

20

Orang tua saya menanyakan masalah-

masalah yang saya hadapi selama

belajar.

21

Saya dinasihati orang tua jika saya

malas belajar.

22

Saya membaca buku pelajaran

didampingi orang tua

23

Orang tua meyita HP (handphone)

ketika waktu belajar.

24

Orang tua menanyakan interaksi saya

dengan teman sebaya saya

25

Saya mendapatkan petuah/masukan

tentang pendidikan lanjut dari orang tua

26

Orang tua membangukan saya untuk

berangkat sekolah.

27

Sebelum berangkat sekolah orang tua

menyediakan sarapan untuk saya.

28

Orang tua menyediakan alat tulis,

sepatu, seragam dan tas sekolah untuk

saya.

29 Orang tua menasihati saya ketika saya

117

tidak mengikuti aturan yang ada.

30

Orang tua memarahi saya ketika saya

bolos sekolah.

31

Saya dimarahi orang tua jika tidak

belajar saat malam hari.

118

Lampiran 3

Hasil uji coba angket

Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

U-1 2 2 1 2 3 4 2 1 1 2 3 4 1 2 4 2 4 1 4 3 1 3 1 1 2 2 4 3 2 1 2

U-2 2 2 1 2 1 1 3 1 2 1 3 1 4 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 4 2 3 1 2

U-3 3 2 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4

U-4 3 2 1 3 1 3 4 3 2 4 3 1 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3

U-5 2 2 1 4 4 2 3 2 2 2 2 2 1 2 4 2 4 3 3 1 3 1 4 2 3 3 4 2 2 2 4

U-6 4 2 4 4 3 4 4 4 1 2 4 4 1 4 4 4 4 1 1 4 1 4 1 1 3 3 4 4 4 4 4

U-7 4 4 3 3 3 2 2 2 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 2 3 3 4 2 4 4 3

U-8 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 1 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4

U-9 4 2 4 3 2 4 4 4 3 2 4 2 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 1 1 2 4 4 4 4

U-10 4 3 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 3

U-11 3 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3

U-12 4 2 3 2 2 2 1 2 1 4 3 1 1 4 4 4 2 2 3 1 2 1 4 1 4 4 3 2 4 4 4

U-13 3 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 4 1 3 2 3 3 2 2 1 2 1 3 2 1 1 3 3 2 4 2

U-14 3 2 2 3 4 2 4 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 2 3 2 3

U-15 2 2 2 1 1 3 4 3 2 1 2 2 1 2 4 2 4 3 3 1 3 1 4 2 3 3 4 2 2 2 4

U-16 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4

U-17 4 2 2 2 2 3 4 4 1 3 2 1 2 4 2 4 4 2 2 2 2 2 4 1 3 3 4 4 4 2 1

U-18 3 3 4 2 3 3 3 3 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 2 4

U-19 2 2 4 1 2 4 4 4 1 2 4 2 2 2 4 2 4 4 3 2 4 2 4 1 3 3 4 4 2 4 2

U-20 2 2 1 2 3 3 4 1 1 2 2 2 3 2 4 2 3 4 1 1 4 1 4 1 2 2 2 2 3 2 1

U-21 1 4 2 2 3 1 2 1 2 1 4 4 1 1 3 1 4 4 2 1 4 1 4 2 2 2 4 2 4 4 3

119

U-22 2 2 1 4 4 2 2 2 2 2 2 4 4 2 4 2 4 4 4 1 4 1 4 2 4 4 4 2 4 4 4

U-23 2 2 2 3 3 2 2 1 2 1 3 3 1 2 3 2 4 2 1 1 2 1 3 2 2 2 2 2 1 1 2

U-24 2 3 2 3 3 1 2 1 1 1 2 4 1 2 4 2 4 4 2 1 4 1 4 1 1 1 4 2 3 4 3

U-25 3 3 2 4 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 1 1 4 1 4 3 2 2 4 2 4 4 3

U-26 1 4 1 2 2 3 2 3 2 4 3 4 1 1 4 1 2 3 2 1 3 1 4 2 3 3 4 4 2 4 2

U-27 4 4 2 3 3 4 2 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 2 1 4 1 4 4 4 4 3 1 4 4 4

U-28 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 4 3 2 2 3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 3

U-29 4 4 3 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 3 3 4 4 3 4 4

U-30 4 4 3 3 3 4 3 1 3 2 3 2 1 4 3 4 4 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3

120

Lampiran 4

Hasil Uji Validitas

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

B1 84.8333 234.144 .375 .902

B2 84.8000 230.717 .468 .900

B3 85.2000 224.717 .588 .898

B4 84.8333 233.247 .389 .902

B5 84.8000 227.890 .527 .899

B6 84.7333 222.616 .654 .897

B7 84.6667 236.989 .225 .904

B8 85.0000 218.345 .690 .896

B9 84.2333 239.978 .208 .904

B10 85.1333 231.913 .370 .902

B11 84.4667 228.120 .582 .899

B12 84.6667 232.989 .299 .904

B13 84.6667 225.540 .619 .898

B14 84.8000 230.717 .468 .900

B15 85.2000 224.717 .588 .898

B16 84.8333 233.247 .389 .902

B17 84.8000 227.890 .527 .899

B18 84.7333 222.616 .654 .897

B19 84.6667 236.989 .225 .904

B20 85.0000 218.345 .690 .896

B21 85.5333 234.257 .366 .902

B22 85.1333 231.913 .370 .902

B23 84.4667 228.120 .582 .899

B24 84.6667 232.989 .299 .904

B25 85.3333 231.885 .303 .904

B26 84.6667 225.540 .619 .898

B27 84.0333 235.482 .422 .901

B28 84.6667 225.540 .619 .898

B29 84.0667 236.616 .279 .903

B30 84.3333 231.816 .400 .901

B31 85.0333 232.102 .364 .902

121

Lampiran 5

Hasil Uji Realibilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.903 31

122

Lampiran 6

Kisi – kisi instrumen penelitian

Variabel Indikator Deskriptor Butir

Pernyataan

Banyak

Pernyataan

Perhatian

Orang Tua

Pemberian bimbingan

a. Membimbing ketika ada kesulitan dalam proses

belajar

b. Mendampingi belajar anak.

c. Menegur ketika tidak sungguh-sungguh

1,2,3,4,5 5

Memberi nasihat

a. Menasihati untuk tidak melakukan kecurangan

b. Menasihati untuk selau belajar sungguh sungguh.

c. Menasihati pentingnya sekolah lanjut.

6,7,8 3

Memberikan motivasi

dan penghargaan

a. memberkan penghargan untuk memotivasi anak

b. memberikan motivasi agar anak lebih giat dala belajar

dan mencapai cita-cita

9,10,11 3

Memenuhi kebutuhan

anak

a. menyediakan fasilitas pendukung kegiatan belajar

b. menyediakan peralatan tulis dan perlengkapan

sekolah.

c. menyediakan ruangan khusus untuk belajar.

12,13,14,15,

16,17

6

123

Pengawasan terhadap

anak.

a. mengawasi anak dalam proses belajar di rumah.

b. pengawasan anak dalam jam belajar dan jam bermain.

c. mengawasi anak untuk mengetahui masalah yang

dihadapi ketika belajar

d. mendampingi belajar anak.

e. mengawasi perkembangan anak baik di rumah dan di

sekolah.

18,19,20,21,

22,23,24,25

8

Jumlah Pernyataan 25

124

Lampiran 7

INSTRUMEN PENELITIAN

Nama :

No Absen :

Kelas :

Jenis Kelamin : ( L / P )

Sekolah :

Pengantar:

1. Angket ini digunakan untuk mengetahui perhatian orang tua terhadap

anak.

2. Hasil dari pengisian angket tidak akan mempengaruhi nilai.

3. Isilah dengan jujur sesuai dengan kenyataan yang kalian alami.

4. Apabila ada pernyataan yang kurang jelas bertanyalah.

Petunjuk pengisian angket:

1. Isilah daftar identitas yang telah disediakan.

2. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan seksama.

3. Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap paling sesuai

dengan keadaan diri sendiri.

No Pernyataan

Alternative jawaban

Selalu sering

Kadang

kadang

Tidak

pernah

1

Orang tua menyiapkan seragam

sebelum berangkat sekolah.

4. Seluruh pernyataan harus di jawab dan tidak diperkenankan jawaban lebih

dari satu.

5. Keterangan pilihan :

Keterangan:

125

Selalu : bila pernyataan tersebut dilakukan setiap hari

Sering : bila pernyataan tersebut dilakukan 4 sampai 6 kali

dalam seminggu

Kadang-kadang : bila pernyataan tersebut dilakukan 1 sampai 3 kali

dalam seminggu

Tidak Pernah bila pernyataan tersebut tidak pernah anda lakukan.

No Pernyataan

Alternatif jawaban

selalu sering Kadang

-

kadang

Tidak

pernah

A. Pemberian Bimbingan

1

Orang tua membimbing saya ketika ada

kesulitan belajar.

2

Ketika saya mengalami kesulitan

mengerjakan pekerjaan tumah (PR) orang

tua membimbing untuk menyelesaikan.

3 Saya belajar dengan didampingi orang tua

4

Saya ditegur oleh orang tua ketika saya

tidak belajar dengan sungguh-sungguh.

5

Orang tua menegur saat saya tidak belajar

malam hari

B. Memberikan Nasihat

6

Orang tua saya menasihati untuk tidak

mencontek atau tidak melakukan

kecurangan saat ulangan.

7 Orang tua menasihati untuk belajar sampai

126

akhir hayat (meninggal).

8

Saya dinasihati orang tua jika saya malas

belajar.

C. Memberikan Motivasi dan Penghargaan

9

Saya mendapatkan hadiah/reward dari

orang tua ketika mendapat prestasi yang

membanggakan.

10

Saya dipuji orang tua ketika mendapat nilai

yang bagus.

11 Saya mendapatkan petuah/masukan tentang

pendidikan lanjut dari orang tua

D. Memenuhi Kebutuhan anak

12

Saya belajar dalam ruangan khusus yang

dilengkapi dengan meja kursi dan lampu

belajar agar saya nyaman belajar yang

disediakan oleh orang tua.

13

Orang tua saya melengkapi semua alat tulis

untuk menunjang belajar.

14

Dalam menyediakan semua fasilitas

belajar, orang tua saya tidak merasa

keberatan sama sekali.

15

Orang tua membangunkan saya untuk

berangkat sekolah.

16

Sebelum berangkat sekolah orang tua

menyediakan sarapan untuk saya.

17 Orang tua membelikan perlengkapan

127

sekolah yang saya perlukan.

E. Pengawasan Terhadap Anak

18

Ketika saya dirumah orang tua selalu

mengawasi saya dalam melaksanakan

kegiatan belajar.

19

Ketika ada tugas yang belum diselesaikan,

orang tua memerintahkan untuk segera

menyelesaikan.

20

Orang tua mengatur jam belajar dan jam

bermain saya.

21

Orang tua saya menanyakan masalah-

masalah yang saya hadapi selama belajar.

22

Saya membaca buku pelajaran didampingi

orang tua

23

Saat belajar, orang tua saya menyita semua

mainan saya ketika jam belajar.

24

Orang tua memarahi saya ketika saya bolos

sekolah.

25

Saya dimarahi orang tua jika tidak belajar

saat malam hari.

#TERIMAKASIH ATAS KEJUJURANNYA#

128

Lampiran 8

Instrumen Wawancara

Hari/tanggal : minggu / 23 juli 2016

Narasumber : Narasumber 1

1. Apakah Anda menemani anak bapak/ibu ketika belajar pada malam hari?

2. Ketika anak mengalami kesulitan, apakah yang bapak/ibu lakukan?

3. Bagaimanakan bapak/ibu menghadapi anak yang mempunyai masalah

nilai anak yang rendah?

4. Bagaimanakah suasana belajar anak ketika dirumah?

5. Apakah bapak/ibu mengatur jam belajar dan jam bermain anak?

6. Apabila anak bapak/ibu mendapat prestasi dalam kelas, apakah bapak/ibu

memberikan reward misalnya pujian atau hadiah?

7. Apakah bapak/ibu menegur anak Anda ketika mendapat nilai jelek?

8. Apakah bapak/ibu mengecek nilai-nilai ulangan anak?

9. Bagaimana cara bapak/ibu selalu memberikan motivasi kepada anak untuk

terus bersekolah?

10. Apakah bapak/ibu menyediakan seluruh fasilitas sekolah untuk anak?

11. Apa saja kendala-kendala/hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam

memberikan perhatian pada pendidikan anak?

129

Lampiran 9

Hasil Wawancara

Hari/tanggal : minggu / 23 juli 2016

Narasumber : Narasumber 1

12. Apakah Anda menemani anak bapak/ibu ketika belajar pada malam hari?

Ya, saya menemani ketika anak belajar

13. Ketika anak mengalami kesulitan, apakah yang bapak/ibu lakukan?

Kalau saya paham saya mencoba membantu, kalau memang saya tidak

paham biasanya saya menyuruh baca-baca lagi atau ke tetangga yang

sudah SMP atau SMA

14. Bagaimanakan bapak/ibu menghadapi anak yang mempunyai masalah

nilai anak yang rendah?

Saya menasihati agar dia lebih giat belajar, tidak terlalu banyak bermain.

15. Bagaimanakah suasana belajar anak ketika dirumah?

Ya seadanya, kadang belajar di ruang tamu, kadang belajar di ruangan

tengah.

16. Apakah bapak/ibu mengatur jam belajar dan jam bermain anak?

Saya mengatur jam belajar anak dari setelah maghrib sampai jam setengah

9. Kalau main kan udah siang hari di sekolah dan pulang sekolah.

17. Apabila anak bapak/ibu mendapat prestasi dalam kelas, apakah bapak/ibu

memberikan reward misalnya pujian atau hadiah?

Biasanya kalau mendapatkan rangking kita sebagai orang tua memberikan

hadiah agar anak lebih giat belajar dan meningkatkan prestasi.

18. Apakah bapak/ibu menegur anak Anda ketika mendapat nilai jelek?

Ya jelas ditegur, dinasihati lagi supaya lebih giat lagi.

19. Apakah bapak/ibu mengecek nilai-nilai ulangan anak?

Kadang-kadang.

130

20. Bagaimana cara bapak/ibu selalu memberikan motivasi kepada anak untuk

terus bersekolah?

Ya diberikan nasihat untuk terus semangat sekolah supaya dapat

meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi.

21. Apakah bapak/ibu menyediakan seluruh fasilitas sekolah untuk anak?

Iya, seperlunya saja.

22. Apa saja kendala-kendala/hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam

memberikan perhatian pada pendidikan anak?

Kendalanya saya bekerja sampai malam hari sehingga kurang mengontrol

anak ketika siang hari.

131

Hari/tanggal : minggu, 23 juli 2016

Narasumber : Narasumber 2

1. Apakah Anda menemani anak bapak/ibu ketika belajar pada malam hari?

Kadang-kadang menemani kalau tidak capek.

2. Ketika anak mengalami kesulitan, apakah yang bapak/ibu lakukan?

Kadang bantu mencari jawaban, terkadang juga saya menyuruh baca

kembali buku pelajarannya.

3. Bagaimanakan bapak/ibu menghadapi anak yang mempunyai masalah

nilai anak yang rendah?

Ya dinasihati agar rajin belajar jangan males-malesan.

4. Bagaimanakah suasana belajar anak ketika dirumah?

Ya seadanya, dibuat senyaman mungkin buat anak belajar.

5. Apakah bapak/ibu mengatur jam belajar dan jam bermain anak?

Jam bermainnya siang sehabis sekolah, sorenya ngaji, malam sehabis

makan langsung tak suruh belajar sampai jam setengah 9.

6. Apabila anak bapak/ibu mendapat prestasi dalam kelas, apakah bapak/ibu

memberikan reward misalnya pujian atau hadiah?

Ya dipuji mbak, kan kita juga bangga. Agar anak lebih rajin belajar.

7. Apakah bapak/ibu menegur anak Anda ketika mendapat nilai jelek?

Ya paling hanya dinasihati.

8. Apakah bapak/ibu mengecek nilai-nilai ulangan anak?

Kadang-kadang

9. Bagaimana cara bapak/ibu selalu memberikan motivasi kepada anak untuk

terus bersekolah?

Ya dinasihati agar rajin belajar dan gak main terus.

10. Apakah bapak/ibu menyediakan seluruh fasilitas sekolah untuk anak?

Fasilitas yang saya berikan secukupnya saja.

11. Apa saja kendala-kendala/hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam

memberikan perhatian pada pendidikan anak?

Hambatannya kami (orang tua) masih sibuk kerja jadi kadang kurang

memperhatikan anak, yang penting anak bisa sekolah udah seneng.

132

Lampiran 10

Rekapitulasi skor angket perhatian orang tua

No Nama

A B C D E

Total Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 R-1 4 3 1 4 4 4 3 4 3 4 2 2 4 3 1 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 72 75

2 R-2 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 1 3 3 89 90

3 R-3 4 1 1 1 3 1 3 4 1 1 3 3 4 3 4 1 4 1 3 3 1 2 1 4 4 61 80

4 R-4 4 4 3 3 3 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 2 85 90

5 R-5 4 1 1 2 4 3 1 3 1 4 2 1 2 4 4 1 2 1 4 1 4 1 1 3 4 59 75

6 R-6 4 1 4 4 3 4 1 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 83 90

7 R-7 4 3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 89 92

8 R-8 2 2 2 2 2 3 3 4 1 2 2 1 4 4 4 4 4 1 2 2 3 2 4 1 4 65 80

9 R-9 4 4 4 2 1 1 1 4 4 4 1 4 1 2 1 1 3 1 4 1 2 1 1 4 4 60 70

10 R-10 4 2 1 1 1 4 4 1 4 4 4 3 3 4 1 3 4 4 4 4 4 3 1 1 1 70 85

11 R-11 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 2 84 85

12 R12 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 1 2 3 3 4 3 2 4 4 3 2 4 2 2 75 87

13 R13 2 2 2 1 1 3 1 4 3 4 3 3 4 1 4 4 4 2 4 2 3 2 1 4 1 65 75

14 R-14 4 4 4 2 1 1 1 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 1 4 4 3 3 4 3 4 78 90

15 R-15 2 3 2 4 3 4 4 4 1 4 2 1 4 4 1 1 3 4 4 4 3 2 4 4 3 75 87

16 R-16 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 85 90

17 R-17 4 3 2 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 2 82 90

18 R-18 4 3 3 2 2 4 4 4 2 3 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 83 90

19 R-19 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 88 90

20 R-20 4 1 1 1 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 78 85

133

21 R-21 2 3 3 4 3 4 4 3 1 1 2 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 1 4 4 76 80

22 R-22 3 2 2 4 4 3 2 2 2 3 2 3 2 4 3 2 4 2 3 2 3 1 1 3 2 64 80

23 R-23 2 4 2 1 1 3 3 3 2 2 3 2 4 1 4 2 3 2 3 4 4 1 2 3 1 62 80

24 R-24 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 88 98

25 R-25 4 4 4 2 2 3 4 3 4 4 2 4 4 4 1 4 2 3 4 4 2 4 4 4 3 83 85

26 R-26 4 3 2 3 3 4 4 4 2 3 3 1 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 78 80

27 R-27 2 3 2 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 1 3 4 4 4 3 2 4 4 4 80 87

28 R-28 4 3 2 2 2 4 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 2 2 2 2 4 2 76 80

29 R-29 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 77 80

30 R-30 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 88 85

31 R-31 4 3 4 4 4 2 1 4 3 4 2 1 2 3 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 79 80

32 R-32 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 1 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 83 87

33 R-33 3 3 2 2 2 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 76 80

34 R-34 4 4 1 4 4 4 3 4 1 2 2 2 4 1 4 4 4 2 4 3 2 3 3 4 4 77 80

35 R-35 3 3 2 4 4 4 4 4 2 2 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 2 2 3 4 4 80 87

36 R-36 4 4 1 4 4 4 3 4 1 2 2 2 4 1 4 4 4 2 4 3 2 3 3 4 4 77 80

37 R-37 3 3 2 4 1 4 3 3 4 4 4 2 3 4 2 3 4 1 4 4 3 3 2 3 3 76 75

38 R-38 4 4 3 3 2 2 1 4 4 4 4 1 1 1 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 77 80

39 R-39 3 2 2 2 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 1 3 2 3 3 4 76 80

40 R-41 2 2 1 2 2 1 3 2 4 3 3 2 4 4 2 4 3 3 4 2 2 1 1 2 2 61 75

41 R-41 3 3 2 4 1 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 4 4 4 3 4 4 4 78 80

42 R-42 1 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 2 1 1 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 78 80

43 R-43 3 3 4 3 4 4 3 2 1 4 4 1 3 4 4 3 4 4 3 3 2 1 4 3 3 77 80

44 R-44 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 83 87

134

45 R-45 3 2 2 4 4 4 3 4 3 2 3 2 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 2 4 3 78 80

46 R-46 2 4 1 3 4 2 3 2 3 4 3 2 4 1 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 77 75

47 R-47 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 83 95

48 R-48 3 4 3 2 2 3 4 4 3 4 2 2 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 79 80

49 R-49 2 4 3 3 2 4 4 3 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 2 82 95

50 R-50 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 2 4 4 85 87

51 R-51 3 3 4 3 2 3 2 4 1 2 2 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 77 81

52 R-52 2 3 1 3 3 4 4 4 1 3 4 1 4 3 4 2 4 4 2 3 3 3 4 4 3 76 80

53 R-53 4 3 2 4 2 4 4 4 2 4 4 1 2 1 4 2 2 3 4 4 2 4 1 4 2 73 80

54 R-54 4 4 3 4 4 4 1 1 2 4 2 2 4 3 3 4 2 3 4 1 4 3 4 4 2 76 81

55 R-55 2 1 4 2 3 4 1 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 3 3 2 4 3 77 75

56 R-56 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 93 97

57 R-57 3 2 2 2 1 4 3 3 2 2 4 1 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 76 85

58 R-58 3 2 2 2 2 3 3 4 1 2 3 1 1 2 1 2 2 2 3 1 1 1 2 4 2 52 75

59 R-59 2 3 2 4 1 4 2 4 3 4 4 2 4 1 3 2 4 4 4 3 2 1 2 4 4 73 80

60 R-60 4 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 2 3 1 3 3 4 2 3 3 4 70 75

61 R-61 3 3 4 4 1 4 2 3 1 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 77 87

62 R-62 3 3 3 3 4 3 4 1 4 4 4 3 4 3 3 2 3 2 4 4 4 3 2 3 4 80 90

63 R-63 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 1 81 92

64 R-64 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 83 95

65 R-65 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 85 90

66 R-66 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 87 95

67 R-67 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 84 92

68 R-68 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 1 3 2 3 1 3 3 76 80

135

69 R-69 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 1 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 82 85

70 R-70 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 82 87

71 R-71 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 84 92

72 R-72 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 85 87

73 R-73 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 1 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 79 80

74 R-74 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 4 83 90

75 R-75 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 85 97

76 R-76 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 77 82

77 R-77 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 83 92

78 R-78 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 82 97

79 R-79 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 88 90

80 R-80 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 1 3 4 3 3 3 3 3 4 81 87

81 R-81 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 82 85

82 R-82 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 87 95

83 R-83 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 84 92

84 R-84 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 83 90

85 R-85 3 3 4 4 4 3 4 2 3 2 2 4 3 4 4 3 1 4 3 4 3 4 4 3 2 80 87

86 R-86 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 81 82

87 R-87 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 88 92

88 R-88 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 81 83

89 R-89 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 85 92

136

136

Lampiran 11

Hasil Perhitungan Skor Angket Berdasarkan Indikator

Hasil Pernitungan Skor

Indikator: Pemberian Bimbingan

No Kode Nomor Pernyataan

Jumlah Skor 1 2 3 4 5

1 R-1 4 3 1 4 4 16

2 R-2 4 1 4 4 3 16

3 R-3 4 1 1 1 3 10

4 R-4 4 4 3 3 3 17

5 R-5 4 1 1 2 4 12

6 R-6 4 1 4 4 3 16

7 R-7 4 3 3 3 3 16

8 R-8 2 2 2 2 2 10

9 R-9 4 4 4 2 1 15

10 R-10 4 2 1 1 1 9

11 R-11 4 3 3 4 2 16

12 R12 4 4 3 3 4 18

13 R13 2 2 2 1 1 8

14 R-14 4 4 4 2 1 15

15 R-15 2 3 2 4 3 14

16 R-16 4 4 4 4 4 20

17 R-17 4 3 2 2 2 13

18 R-18 4 3 3 2 2 14

19 R-19 4 4 4 4 4 20

20 R-20 4 1 1 1 2 9

21 R-21 2 3 3 4 3 15

22 R-22 3 2 2 4 4 15

23 R-23 2 4 2 1 1 10

137

137

24 R-24 4 4 4 4 4 20

25 R-25 4 4 4 2 2 16

26 R-26 4 3 2 3 3 15

27 R-27 2 3 2 4 4 15

28 R-28 4 3 2 2 2 13

29 R-29 4 3 2 3 3 15

30 R-30 2 3 4 4 4 17

31 R-31 4 3 4 4 4 19

32 R-32 4 4 3 3 2 16

33 R-33 3 3 2 2 2 12

34 R-34 4 4 1 4 4 17

35 R-35 3 3 2 4 4 16

36 R-36 4 4 1 4 4 17

37 R-37 3 3 2 4 1 13

38 R-38 4 4 3 3 2 16

39 R-39 3 2 2 2 2 11

40 R-41 2 2 1 2 2 9

41 R-41 3 3 2 4 1 13

42 R-42 1 4 4 4 2 15

43 R-43 3 3 4 3 4 17

44 R-44 3 4 2 2 4 15

45 R-45 3 2 2 4 4 15

46 R-46 2 4 1 3 4 14

47 R-47 3 4 2 2 4 15

48 R-48 3 4 3 2 2 14

49 R-49 2 4 3 3 2 14

50 R-50 2 3 4 4 4 17

51 R-51 3 3 4 3 2 15

138

138

52 R-52 2 3 1 3 3 12

53 R-53 4 3 2 4 2 15

54 R-54 4 4 3 4 4 19

55 R-55 2 1 4 2 3 12

56 R-56 4 4 3 4 3 18

57 R-57 3 2 2 2 1 10

58 R-58 3 2 2 2 2 11

59 R-59 2 3 2 4 1 12

60 R-60 4 3 3 1 3 14

61 R-61 3 3 4 4 1 15

62 R-62 3 3 3 3 4 16

63 R-63 3 3 3 4 3 16

64 R-64 3 3 4 3 4 17

65 R-65 4 4 3 3 4 18

66 R-66 4 3 3 4 3 17

67 R-67 3 4 3 3 4 17

68 R-68 3 4 4 4 4 19

69 R-69 3 4 4 3 4 18

70 R-70 3 4 3 4 4 18

71 R-71 3 3 3 3 4 16

72 R-72 4 4 3 4 4 19

73 R-73 3 4 4 3 4 18

74 R-74 3 3 3 3 4 16

75 R-75 4 4 3 3 4 18

76 R-76 3 3 3 3 3 15

77 R-77 3 3 3 4 4 17

78 R-78 3 4 3 3 3 16

79 R-79 4 4 4 4 4 20

139

139

80 R-80 3 3 3 3 4 16

81 R-81 3 3 4 3 3 16

82 R-82 4 3 3 4 4 18

83 R-83 4 4 3 3 4 18

84 R-84 3 4 4 3 3 17

85 R-85 3 3 4 4 4 18

86 R-86 3 3 3 4 3 16

87 R-87 4 4 3 3 4 18

88 R-88 3 3 3 3 4 16

89 R-89 3 4 3 3 4 17

140

140

Hasil Pernitungan Skor

Indikator: Memberikan Nasihat

No Kode Nomor Pernyataan

Jumlah Skor 6 7 8

1 R-1 4 3 4 11

2 R-2 4 4 4 12

3 R-3 1 3 4 8

4 R-4 1 4 4 9

5 R-5 3 1 3 7

6 R-6 4 1 3 8

7 R-7 4 3 4 11

8 R-8 3 3 4 10

9 R-9 1 1 4 6

10 R-10 4 4 1 9

11 R-11 4 4 4 12

12 R12 4 3 3 10

13 R13 3 1 4 8

14 R-14 1 1 4 6

15 R-15 4 4 4 12

16 R-16 4 4 2 10

17 R-17 4 4 4 12

18 R-18 4 4 4 12

19 R-19 1 1 4 6

20 R-20 4 1 4 9

21 R-21 4 4 3 11

22 R-22 3 2 2 7

23 R-23 3 3 3 9

24 R-24 1 1 4 6

25 R-25 3 4 3 10

141

141

26 R-26 4 4 4 12

27 R-27 4 4 4 12

28 R-28 4 4 4 12

29 R-29 4 4 4 12

30 R-30 4 4 4 12

31 R-31 2 1 4 7

32 R-32 4 4 3 11

33 R-33 4 4 4 12

34 R-34 4 3 4 11

35 R-35 4 4 4 12

36 R-36 4 3 4 11

37 R-37 4 3 3 10

38 R-38 2 1 4 7

39 R-39 3 3 4 10

40 R-41 1 3 2 6

41 R-41 3 3 4 10

42 R-42 4 4 3 11

43 R-43 4 3 2 9

44 R-44 4 4 4 12

45 R-45 4 3 4 11

46 R-46 2 3 2 7

47 R-47 4 4 4 12

48 R-48 3 4 4 11

49 R-49 4 4 3 11

50 R-50 4 4 4 12

51 R-51 3 2 4 9

52 R-52 4 4 4 12

53 R-53 4 4 4 12

142

142

54 R-54 4 1 1 6

55 R-55 4 1 4 9

56 R-56 4 4 3 11

57 R-57 4 3 3 10

58 R-58 3 3 4 10

59 R-59 4 2 4 10

60 R-60 3 3 3 9

61 R-61 4 2 3 9

62 R-62 3 4 1 8

63 R-63 3 3 3 9

64 R-64 3 3 3 9

65 R-65 3 3 3 9

66 R-66 3 4 4 11

67 R-67 4 3 3 10

68 R-68 3 3 3 9

69 R-69 3 3 3 9

70 R-70 4 3 3 10

71 R-71 3 3 3 9

72 R-72 3 3 3 9

73 R-73 3 3 3 9

74 R-74 3 3 3 9

75 R-75 3 3 3 9

76 R-76 3 3 1 7

77 R-77 3 3 3 9

78 R-78 3 3 3 9

79 R-79 4 4 3 11

80 R-80 3 3 3 9

81 R-81 3 3 3 9

143

143

82 R-82 3 3 3 9

83 R-83 3 3 3 9

84 R-84 3 3 3 9

85 R-85 3 4 2 9

86 R-86 3 3 3 9

87 R-87 3 3 3 9

88 R-88 3 3 3 9

89 R-89 3 3 3 9

144

144

Hasil Pernitungan Skor

Indikator: Memberikan Motivasi dan Penghargaan

No Kode Nomor Pernyataan

Jumlah skor 9 10 11

1 R-1 3 4 2 9

2 R-2 4 4 4 12

3 R-3 1 1 3 5

4 R-4 4 4 4 12

5 R-5 1 4 2 7

6 R-6 3 4 4 11

7 R-7 2 4 4 10

8 R-8 1 2 2 5

9 R-9 4 4 1 9

10 R-10 4 4 4 12

11 R-11 4 4 4 12

12 R12 2 3 3 8

13 R13 3 4 3 10

14 R-14 4 4 4 12

15 R-15 1 4 2 7

16 R-16 2 2 2 6

17 R-17 2 4 4 10

18 R-18 2 3 2 7

19 R-19 4 4 1 9

20 R-20 4 4 4 12

21 R-21 1 1 2 4

22 R-22 2 3 2 7

23 R-23 2 2 3 7

24 R-24 4 4 1 9

25 R-25 4 4 2 10

145

145

26 R-26 2 3 3 8

27 R-27 2 2 2 6

28 R-28 3 4 4 11

29 R-29 3 3 3 9

30 R-30 2 4 3 9

31 R-31 3 4 2 9

32 R-32 4 4 4 12

33 R-33 2 3 3 8

34 R-34 1 2 2 5

35 R-35 2 2 3 7

36 R-36 1 2 2 5

37 R-37 4 4 4 12

38 R-38 4 4 4 12

39 R-39 3 4 3 10

40 R-41 4 3 3 10

41 R-41 3 3 3 9

42 R-42 3 4 3 10

43 R-43 1 4 4 9

44 R-44 4 4 4 12

45 R-45 3 2 3 8

46 R-46 3 4 3 10

47 R-47 4 4 4 12

48 R-48 3 4 2 9

49 R-49 3 2 4 9

50 R-50 4 4 4 12

51 R-51 1 2 2 5

52 R-52 1 3 4 8

53 R-53 2 4 4 10

146

146

54 R-54 2 4 2 8

55 R-55 2 4 4 10

56 R-56 3 4 4 11

57 R-57 2 2 4 8

58 R-58 1 2 3 6

59 R-59 3 4 4 11

60 R-60 2 2 3 7

61 R-61 1 3 3 7

62 R-62 4 4 4 12

63 R-63 3 3 3 9

64 R-64 4 3 3 10

65 R-65 4 3 4 11

66 R-66 4 3 4 11

67 R-67 2 3 3 8

68 R-68 4 3 3 10

69 R-69 4 3 3 10

70 R-70 4 3 3 10

71 R-71 4 3 4 11

72 R-72 3 4 2 9

73 R-73 4 3 3 10

74 R-74 4 4 3 11

75 R-75 4 3 4 11

76 R-76 3 3 3 9

77 R-77 3 3 3 9

78 R-78 4 3 4 11

79 R-79 4 3 4 11

80 R-80 4 4 3 11

81 R-81 3 4 3 10

147

147

82 R-82 3 4 4 11

83 R-83 4 3 4 11

84 R-84 4 3 4 11

85 R-85 3 2 2 7

86 R-86 4 3 4 11

87 R-87 4 3 4 11

88 R-88 4 3 4 11

89 R-89 3 4 3 10

148

148

Hasil Pernitungan Skor

Indikator: Memenuhi Kebutuhan Anak

No Kode Nomor Pernyataan

Jumlah Skor 12 13 14 15 16 17

1 R-1 2 4 3 1 2 2 14

2 R-2 4 4 4 4 4 4 24

3 R-3 3 4 3 4 1 4 19

4 R-4 1 4 4 4 4 2 19

5 R-5 1 2 4 4 1 2 14

6 R-6 4 4 4 3 3 3 21

7 R-7 4 4 3 4 4 4 23

8 R-8 1 4 4 4 4 4 21

9 R-9 4 1 2 1 1 3 12

10 R-10 3 3 4 1 3 4 18

11 R-11 1 4 4 4 3 3 19

12 R12 1 2 3 3 4 3 16

13 R13 3 4 1 4 4 4 20

14 R-14 4 1 2 4 4 4 19

15 R-15 1 4 4 1 1 3 14

16 R-16 1 4 4 4 4 2 19

17 R-17 4 4 4 4 4 4 24

18 R-18 4 4 2 4 2 4 20

19 R-19 4 4 4 4 4 4 24

20 R-20 4 4 4 1 3 3 19

21 R-21 1 4 4 4 4 3 20

22 R-22 3 2 4 3 2 4 18

23 R-23 2 4 1 4 2 3 16

24 R-24 4 4 4 4 4 4 24

25 R-25 4 4 4 1 4 2 19

149

149

26 R-26 1 3 3 3 4 3 17

27 R-27 4 4 4 2 1 3 18

28 R-28 2 4 2 4 4 4 20

29 R-29 1 3 3 2 3 3 15

30 R-30 2 4 4 4 4 4 22

31 R-31 1 2 3 4 4 2 16

32 R-32 1 3 4 3 4 4 19

33 R-33 2 3 3 3 4 4 19

34 R-34 2 4 1 4 4 4 19

35 R-35 2 3 3 3 4 4 19

36 R-36 2 4 1 4 4 4 19

37 R-37 2 3 4 2 3 4 18

38 R-38 1 1 1 3 2 3 11

39 R-39 4 4 4 3 4 3 22

40 R-41 2 4 4 2 4 3 19

41 R-41 2 3 3 4 2 3 17

42 R-42 2 1 1 3 3 4 14

43 R-43 1 3 4 4 3 4 19

44 R-44 1 4 2 2 3 4 16

45 R-45 2 4 4 4 4 4 22

46 R-46 2 4 1 3 4 4 18

47 R-47 1 4 2 2 3 4 16

48 R-48 2 4 3 3 3 4 19

49 R-49 4 4 2 4 4 4 22

50 R-50 1 3 3 4 4 4 19

51 R-51 4 3 4 4 4 3 22

52 R-52 1 4 3 4 2 4 18

53 R-53 1 2 1 4 2 2 12

150

150

54 R-54 2 4 3 3 4 2 18

55 R-55 4 4 4 2 4 4 22

56 R-56 4 4 4 4 4 4 24

57 R-57 1 4 4 3 4 4 20

58 R-58 1 1 2 1 2 2 9

59 R-59 2 4 1 3 2 4 16

60 R-60 3 2 4 3 2 3 17

61 R-61 3 4 3 3 3 4 20

62 R-62 3 4 3 3 2 3 18

63 R-63 4 3 4 4 3 4 22

64 R-64 3 3 4 4 4 3 21

65 R-65 3 4 4 3 4 3 21

66 R-66 4 4 4 3 4 3 22

67 R-67 3 4 4 3 4 3 21

68 R-68 3 4 4 2 3 3 19

69 R-69 3 4 1 3 4 3 18

70 R-70 3 4 4 3 4 2 20

71 R-71 3 4 4 3 3 3 20

72 R-72 3 4 4 3 4 3 21

73 R-73 3 4 1 3 4 3 18

74 R-74 3 4 4 3 4 3 21

75 R-75 3 3 4 3 4 3 20

76 R-76 3 4 4 3 4 3 21

77 R-77 3 4 4 3 3 4 21

78 R-78 3 4 4 3 3 3 20

79 R-79 3 4 2 3 3 3 18

80 R-80 3 4 4 3 4 1 19

81 R-81 3 3 3 3 4 3 19

151

151

82 R-82 3 4 4 3 4 3 21

83 R-83 3 3 4 3 4 3 20

84 R-84 3 4 4 3 3 3 20

85 R-85 4 3 4 4 3 1 19

86 R-86 3 4 3 3 3 3 19

87 R-87 4 4 4 3 4 3 22

88 R-88 3 3 4 3 3 3 19

89 R-89 3 4 4 3 4 3 21

152

152

Hasil Pernitungan Skor

Indikator: Pengawasan terhadap anak

No Kode Nomor Pernyatan

Jumlah SKor 18 19 20 21 18 19 24 25

1 R-1 2 3 3 3 3 3 2 3 22

2 R-2 3 4 4 3 4 1 3 3 25

3 R-3 1 3 3 1 2 1 4 4 19

4 R-4 4 4 4 4 3 4 3 2 28

5 R-5 1 4 1 4 1 1 3 4 19

6 R-6 3 4 4 3 3 3 4 3 27

7 R-7 4 4 4 3 3 4 3 4 29

8 R-8 1 2 2 3 2 4 1 4 19

9 R-9 1 4 1 2 1 1 4 4 18

10 R-10 4 4 4 4 3 1 1 1 22

11 R-11 4 4 4 3 2 3 3 2 25

12 R12 2 4 4 3 2 4 2 2 23

13 R13 2 4 2 3 2 1 4 1 19

14 R-14 1 4 4 3 3 4 3 4 26

15 R-15 4 4 4 3 2 4 4 3 28

16 R-16 4 4 4 4 4 2 4 4 30

17 R-17 4 4 2 2 2 3 4 2 23

18 R-18 4 4 4 4 4 4 2 4 30

19 R-19 4 4 4 4 4 1 4 4 29

20 R-20 4 4 3 4 3 4 3 4 29

21 R-21 4 4 4 3 2 1 4 4 26

22 R-22 2 3 2 3 1 1 3 2 17

23 R-23 2 3 4 4 1 2 3 1 20

24 R-24 4 4 4 4 4 1 4 4 29

25 R-25 3 4 4 2 4 4 4 3 28

153

153

26 R-26 3 4 4 3 2 3 4 3 26

27 R-27 4 4 4 3 2 4 4 4 29

28 R-28 2 4 2 2 2 2 4 2 20

29 R-29 3 4 4 3 2 3 4 3 26

30 R-30 3 4 3 4 3 3 4 4 28

31 R-31 4 4 4 2 2 4 4 4 28

32 R-32 4 4 4 3 4 2 2 2 25

33 R-33 3 4 4 4 2 2 3 3 25

34 R-34 2 4 3 2 3 3 4 4 25

35 R-35 4 3 4 2 2 3 4 4 26

36 R-36 2 4 3 2 3 3 4 4 25

37 R-37 1 4 4 3 3 2 3 3 23

38 R-38 4 4 4 4 3 4 4 4 31

39 R-39 3 4 1 3 2 3 3 4 23

40 R-41 3 4 2 2 1 1 2 2 17

41 R-41 2 4 4 4 3 4 4 4 29

42 R-42 4 3 4 2 4 4 3 4 28

43 R-43 4 3 3 2 1 4 3 3 23

44 R-44 3 4 4 3 3 4 4 3 28

45 R-45 3 3 2 3 2 2 4 3 22

46 R-46 3 3 3 4 4 3 4 4 28

47 R-47 3 4 4 3 3 4 4 3 28

48 R-48 3 4 3 4 3 3 2 4 26

49 R-49 4 4 4 4 4 3 1 2 26

50 R-50 3 3 3 2 4 2 4 4 25

51 R-51 3 4 3 2 3 4 4 3 26

52 R-52 4 2 3 3 3 4 4 3 26

53 R-53 3 4 4 2 4 1 4 2 24

154

154

54 R-54 3 4 1 4 3 4 4 2 25

55 R-55 2 3 4 3 3 2 4 3 24

56 R-56 4 4 3 4 4 4 4 2 29

57 R-57 4 4 3 3 3 3 4 4 28

58 R-58 2 3 1 1 1 2 4 2 16

59 R-59 4 4 3 2 1 2 4 4 24

60 R-60 1 3 3 4 2 3 3 4 23

61 R-61 4 3 3 4 3 3 3 3 26

62 R-62 2 4 4 4 3 2 3 4 26

63 R-63 4 3 4 3 3 4 3 1 25

64 R-64 4 2 3 4 3 3 3 4 26

65 R-65 4 4 3 3 3 3 3 3 26

66 R-66 3 4 3 3 3 3 3 4 26

67 R-67 3 4 3 4 4 3 3 4 28

68 R-68 3 1 3 2 3 1 3 3 19

69 R-69 3 4 3 4 3 3 3 4 27

70 R-70 3 3 3 4 3 3 3 4 26

71 R-71 3 4 3 4 2 3 3 4 26

72 R-72 3 4 3 4 3 3 3 4 27

73 R-73 3 4 3 3 3 3 3 2 24

74 R-74 4 4 2 3 3 3 3 4 26

75 R-75 3 4 3 4 3 3 3 4 27

76 R-76 4 3 3 3 3 3 3 3 25

77 R-77 3 4 3 4 3 3 3 4 27

78 R-78 3 4 3 4 3 3 3 3 26

79 R-79 4 4 3 4 3 4 3 3 28

80 R-80 3 4 3 3 3 3 3 4 26

81 R-81 4 4 3 4 3 3 3 4 28

155

155

82 R-82 4 4 3 4 3 3 3 4 28

83 R-83 3 4 3 3 3 3 3 4 26

84 R-84 3 4 3 4 3 3 3 3 26

85 R-85 4 3 4 3 4 4 3 2 27

86 R-86 3 4 4 3 3 3 3 3 26

87 R-87 4 4 3 4 3 3 3 4 28

88 R-88 3 4 3 3 3 3 3 4 26

89 R-89 4 4 3 3 3 4 3 4 28

156

156

Lampiran 12

Analisis Data Awal

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Perhatian

orang tua

Hasil belajar

N 89 89

Normal Parametersa,b

Mean 78.6292 85.0337

Std.

Deviation

7.52931 6.43578

Most Extreme

Differences

Absolute .184 .165

Positive .086 .165

Negative -.184 -.117

Kolmogorov-Smirnov Z 1.733 1.556

Asymp. Sig. (2-tailed) .062 .016

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

157

157

Lampiran 13

Analisis Data Akhir

Hasil Linearitas

Measures of Association

R R Squared Eta Eta

Squared

Perhatian_orang tua * Hasil

belajar

.752 .566 .781 .610

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Perhatian

orang tua *

Hasil belajar

Between

Groups

(Combined) 3042.022 12 253.502 9.897 .000

Linearity 2823.668 1 2823.668 110.235 .000

Deviation

from

Linearity

218.354 11 19.850 .775 .664

Within Groups 1946.742 76 25.615

Total 4988.764 88

158

158

Lampiran 14

Rekapitulasi nilai UTS Semester 2

No Kode Nilai Kategori

1 R-1 75 Baik

2 R-2 90 Sangat Baik

3 R-3 80 Baik

4 R-4 90 Sangat Baik

5 R-5 75 Baik

6 R-6 90 Sangat Baik

7 R-7 92 Sangat Baik

8 R-8 80 Baik

9 R-9 70 Cukup Baik

10 R-10 85 Baik

11 R-11 85 Baik

12 R12 87 Sangat Baik

13 R13 75 Baik

14 R-14 90 Sangat Baik

15 R-15 87 Sangat Baik

16 R-16 90 Sangat Baik

17 R-17 90 Sangat Baik

18 R-18 90 Sangat Baik

19 R-19 90 Sangat Baik

20 R-20 85 Baik

21 R-21 80 Baik

22 R-22 80 Baik

23 R-23 80 Baik

24 R-24 98 Sangat Baik

25 R-25 85 Baik

26 R-26 80 Baik

27 R-27 87 Sangat Baik

28 R-28 80 Baik

29 R-29 80 Baik

30 R-30 85 Baik

31 R-31 80 Baik

32 R-32 87 Sangat Baik

33 R-33 80 Baik

34 R-34 80 Baik

35 R-35 87 Sangat Baik

36 R-36 80 Baik

159

159

37 R-37 75 Baik

38 R-38 80 Baik

39 R-39 80 Baik

40 R-41 75 Baik

41 R-41 80 Baik

42 R-42 80 Baik

43 R-43 80 Baik

44 R-44 87 Sangat Baik

45 R-45 80 Baik

46 R-46 75 Baik

47 R-47 95 Sangat Baik

48 R-48 80 Baik

49 R-49 95 Sangat Baik

50 R-50 87 Sangat Baik

51 R-51 81 Baik

52 R-52 80 Baik

53 R-53 80 Baik

54 R-54 81 Baik

55 R-55 75 Baik

56 R-56 97 Sangat Baik

57 R-57 85 Baik

58 R-58 75 Baik

59 R-59 80 Baik

60 R-60 75 Baik

61 R-61 87 Sangat Baik

62 R-62 90 Sangat Baik

63 R-63 92 Sangat Baik

64 R-64 95 Sangat Baik

65 R-65 90 Sangat Baik

66 R-66 95 Sangat Baik

67 R-67 92 Sangat Baik

68 R-68 80 Baik

69 R-69 85 Baik

70 R-70 87 Sangat Baik

71 R-71 92 Sangat Baik

72 R-72 87 Sangat Baik

73 R-73 80 Baik

74 R-74 90 Sangat Baik

75 R-75 97 Sangat Baik

160

160

76 R-76 82 Baik

77 R-77 92 Sangat Baik

78 R-78 97 Sangat Baik

79 R-79 90 Sangat Baik

80 R-80 87 Sangat Baik

81 R-81 85 Baik

82 R-82 95 Sangat Baik

83 R-83 92 Sangat Baik

84 R-84 90 Sangat Baik

85 R-85 87 Sangat Baik

86 R-86 82 Baik

87 R-87 92 Sangat Baik

88 R-88 83 Baik

89 R-89 92 Sangat Baik

161

161

162

162

KETERANGAN:

Sangat Baik = 86 – 100

Baik = 71 – 85

Cukup Baik = 56 – 70

Kurang Baik = ≤ 55

163

163

Lampiran 15

Hasil Uji Korelasi Product Moment

Correlations

Perhatian

orang tua

Hasil belajar

Perhatian orang tua

Pearson

Correlation

1 .752**

Sig. (2-tailed) .000

N 89 89

Hasil belajar

Pearson

Correlation

.752**

1

Sig. (2-tailed) .000

N 89 89

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

164

164

Lampiran 16

Hasil Uji Regresi

Variables Entered/Removeda

Mode

l

Variables

Entered

Variables

Removed

Method

1 Perhatian

orang tuab

. Enter

a. Dependent Variable: Hasil belajar

b. All requested variables entered.

Model Summary

Mode

l

R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .752a .566 .561 4.26408

a. Predictors: (Constant), Perhatian orang tua

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 2063.033 1 2063.033 113.463 .000b

Residual 1581.866 87 18.182

Total 3644.899 88

a. Dependent Variable: Hasil belajar

b. Predictors: (Constant), Perhatian orang tua

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 34.470 4.768 7.229 .000

Perhatian orang

tua

.643 .060 .752 10.652 .000

a. Dependent Variable: Hasil belajar

165

165

Lampiran 17

Surat Keputusan Pembimbing

166

166

Lampiran 18

Surat Ijin Penelitian

167

167

168

168

169

169

Lampiran 19

Surat Keterangan Penelitian

170

170

171

171

172

172

173

173

Lampiran 20

Dokumentasi

1. Peneliti memberikan pengarahan

tentang pengisian angket 2. Peneliti melihat proses

pengisian angket yang

dilalukan oleh siswa siswa

3. Siswa menumpulkan angket

yang telah selesai diisi

4. Wawancara dengan orang tua

siswa