skripsi rahmiati b. ind

219
SKRIPSI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA FIKSI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI AKTIVITAS TERBIMBING BAGI MURID KELAS V SDN I KOWIOHA KABUPATEN KOLAKA RAHMIATI

Upload: irwandi-masing

Post on 31-Jul-2015

431 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Rahmiati b. Ind

SKRIPSI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA FIKSI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI AKTIVITAS TERBIMBING

BAGI MURID KELAS V SDN I KOWIOHA KABUPATEN KOLAKA

RAHMIATI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2008

Page 2: Skripsi Rahmiati b. Ind

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA FIKSI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI AKTIVITAS TERBIMBING

BAGI MURID KELAS V SDN I KOWIOHA KABUPATEN KOLAKA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Makassar untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

RAHMIATINIM : 064 724 260

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2008

Page 3: Skripsi Rahmiati b. Ind

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi dengan

Menggunakan Strategi Aktivitas Terbimbing bagi Murid Kelas V SDN I Kowioha

Kabupaten Kolaka”

Atas Nama:

Nama : Rahmiati

Nomor Stambuk : 064 724 260

Jurusan/Prodi : PGSD S1 Berasrama

Fakultas : Ilmu Pendidikan

Setelah diperiksa dan diteliti, telah memenuhi syarat untuk diujikan

Watampone, 9 Nopember 2008

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dra. Rukayah, M. Pd A n s h a r, S.Pd, M.HNIP. 130 690 835 NIP. 130 900 267

Disahkan :

Ketua Jurusan/Prodi

Drs. Muslimin, M.Ed NIP. 131 689 366

Page 4: Skripsi Rahmiati b. Ind

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Skripsi diterima oleh Panitia Ujian skripsi fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Makassar dengan SK Dekan No. / / / 2008 Tanggal Nopember

2008 untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Jurusan Ilmu Pendidikan pada Hari Tanggal ...... Nopember 2008.

Disahkan Oleh

Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Dr. Ismail Tolla, M. Pd NIP. 130 883 215

Panitian penguji :

Ketua : (……………..)

Sekretaris : Drs. H. Muh. Arif K, S.Pd, M,. Si (……………..)

Pembimbing I : Dra. Rukayah, M. Pd (……………..)

Pembimbing II : Ansar, S.Pd, M,H (……………..)

Penguji I : Drs. Alimin Umar, M.Si (……………..)

Penguji II : Dra. Satriani DH (……………..)

Page 5: Skripsi Rahmiati b. Ind

MOTTO

ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI HARAPAN DAN CITA-CITA SAMA NASIBNYA DENGAN BURUNG YANG TIDAK MEMILIKI SAYAP UNTUK TERBANG

Kupersembahkan karya ini untuk ibu dan ayahku

Yang telah memberiku kasih sayang yang tulus

dan iklas

Serta saudara-saudaraku yang telah tulus dan iklas

Mendoakan dan memberiku semanggat untuk

meraih cita-citaku.

Page 6: Skripsi Rahmiati b. Ind

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rahmiati

NIM : 064 724 260

Jurusan/Program Studi : PGSD S1 Berasrama

Judul Skripsi : Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi

dengan Menggunakan Strategi Aktivitas Terbimbing

bagi Murid Kelas V SD.N I Kowioha Kabupaten

Kolaka

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar

merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil

ciplakan, maka saya besedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai ketentuan

yang berlaku.

Watampone, 8 Nopember 2008

Yang membuat Pernyataan;

Rahmiati

Page 7: Skripsi Rahmiati b. Ind

ABSTRAK

Rahmiati, 2008. Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi dengan Mengunakan Strategi Aktivitas Terbimbing bagi Murid Kelas V SDN I Kowioha Kabupaten Kolaka. Skripsi. Di bimbing oleh Dra. Rukayah, M.Pd dan Ansar, S.Pd, M.Hum. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makasar.

Upaya meningkatkan pembelajaran apresiasi cerita fiksi dengan mengunakan strategi aktivitas terbimbing sebagai fokus penelitian bertolak dari kenyatan di lapangan dan hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia sekaligus guru kelas V SDN I Kowioha pada hasil apresiasi cerita terbatas pada pemahaman literal pada pelaku cerita,belum sampai pada tingkat pemahaman apresiasi rangkaian cerita, latar cerita dan suasana cerita.Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini difokuskan pada pada pembelajaran apresiasi cerita fiksi dengan mengunakan strategi aktivitas terbimbing bagi murid kelas V SDN I Kowioha. Adapun tujuanya yaitu untuk meningkatan hasil pembelajaran apresiasi berdasarkan Strategi aktivitas terbimbing. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan. Rancangan penelitian ini di susun dengan satuan siklus secara berdaur ulang berulang meliputi (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, (4) refleksi.Bentuk pembelajaran yang di yakini dapat meningkatakan kenamampuan murid adalah suatu bentuk pembelajaran yang menggunakan strategi aktivitas terbimbing yang terdiri atas lima tahapan yang terdiri atas (1) tahap pembangkitan, (2) tahap pengaitan, (3) tahap pengambaran, (4) tahap penafsiran, (5) tahap penilaian. Untuk pelaksanaanya di lakuakan dengan tiga tahap pembelajaran yakni (1) tahap persiapan apresiasi (2) tahap pelaksanaan apresiasi (3) tahap tindak lanjut apresiasi.Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunan SAT yang terdiri lima tahap yaitu pembangkitan, pengaitan, penggambaran, penafsiran, dan penilaian yang dilaksanaakan dalam tiga tahap pembelajaran yaitu tahap persiapan apresiasi, pelaksanaan apresiasi dan tindak lanjut apresiasi akan dapat meningkatkan kemampuan apresiasi cerita fiksi di kelas V SDN I Kowioha Kabupaten Kolaka

Page 8: Skripsi Rahmiati b. Ind

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah swt yang telah

melimpahkan hidayah, taufik,dan rahmat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul

“Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Dengan Menggunakan

Strategi Aktivitas Terbimbing Bagi Murid Kelas V SDN 1 Kowioha Kabupaten

Kolaka dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami

kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasam dari berbagai pihak dan berkah

dari Allah swt sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk

itu penulis menyampaikan ucapan terimah kasih dan penghargaan yang sebesar-

besarnya kepada: Ibu Dra. Rukayah, M. Pd. selaku pembimbing I dan bapak Ansar,

S.Pd M. H. selaku pengganti pembimbing II yang telah sabar, tekun, tuus, dan ikhlas

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran memberikan bimbigan, motivasi, arahan, dan

saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama penyusunan skripsi.

Selanjutnya ucapan terimakasih pula penulis sampaikan pula kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Aris Munandar M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Makassar

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengikuti pendidikan Program

studi lanjut PGSD Berasrama.

Page 9: Skripsi Rahmiati b. Ind

2. Bapak Drs. Ismail Tolla, M. Pd., Bapak Drs. Muslimin, M. Ed dan Bapak Drs.

Muh Faisal, M.Pd masing-masing selaku Dekan FIP UNM, Ketua Prodi PGSD dan

Sekretaris Prodi yang telah mengizinkan penulis dan memberikan kesempatan

kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dan menyiapkan sarana dan

prasaran yang dibutuhkan selama menempuh pendidikan Program S1 berasrama

FIP UNM. Penulis tidak mampu membalas jasa beliau hanya kepada yang maha

pengasih penulis memohonkan do’a semoga mendapat balasan yang setimpal

3. Bapak Drs. Nasruddin, S. Pd, M. Pd, Bapak Abu Darwis, M. Pd masing-masing

selaku Ketua dan Sekretaris UPP PGSD Bone FIP UNM, yang telah mengizinkan

penuli untuk mengikuti pendidikan pada UPP PGSD Bone serta memberikan

pelayanan administrasi sesuai bidang tugas masing-masing.

4. Bapak Drs. Latri Aras S.Pd, M. Pd selaku ketua Asrama UPP Bone yang telah

memberikan motivasi dan arahan khususnya dalam menjalin keakraban dan kerja

sama yang baik antara sesama rekan mahasiswa di asrama.

5. Bapak dan Ibu Dosen PGSD UPP Bone yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan, motivasi, semangat kepada penulis selama menempuh pendidikan di

UPP Bone. Semoga ilmu yang merekaberikan kelak menjadi bekal dalam menitik

tugas dihari esok. Untuk itu penulis hanya mampu mendoakan semoga yang

penyasi senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada mereka

sekeluarga.

6. Bapak Kunua, A. Ma. Pd, selaku Kepala Sekolah SDN 1 Kowioha Kabupaten

Kolaka, yang telah memberi dukungan, fasilitas dan pelayanan administrasi.

Page 10: Skripsi Rahmiati b. Ind

7. Ibu Suharsi Tawulo, A. Ma. Pd, selaku guru kelas V SDN 1 Kowioha Kabupaten

Kolaka yang telah banyak membantu kelancaran dalam penelitian ini.

8. Bapak, Ibu serta seluruh staf yang ada di SDN 1 Kowioha Kabupaten Kolaka

yang membantu kelancara selama penelitian

9. Kedua orang tua tercinta H. Udin Puteh dan ibunda Hj. Rajo yang sangat berjasa

dalam kehidupan penulis yang telah memberikan dukungan moril dan tak henti-

hentinya memanjatkan do’a agar tulisan ini dapat diselesaikan.

10. Kepada nenekku yang tersanyang Hj. Hatiga serta saudara-saudariku Rahmawati,

Rahayu, Riska, Rahmat Hidayat yang telah memberiku doa dan semangat.

11. Rekan-rekan mahasiswa S1 Berasrama, teristimewa Wa Ode Marta, Siami,

Naniyatin dan Wa Ode Hamlia Hanafi yang telah banyak memberi masukan,

bantuan, dan bimbingan belajar kepada penulis selama penulisan skripsi ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

penyelesaian skripsi ini.

Semoga segala budi baik yang Bapak dan Ibu berikan kepada penulis mendapat

limpahan rahmat dan berkah yang hakiki dari Allah swt. sebagai unggkapan maaf ,

penulis berharap kepada Bapak dan Ibu untuk memaafkan segala kekhilafan dan

kealfaan selama mengikuti pendidikan maupun dalam bimbingan skripsi ini.

Semoga Allah swt senantiasa melimpahkan berbagai kenikmatan kepada kita

semua dan semoga skripsi ini memiliki manfaat bagi pengembangan pendidikan di

tanah air. Amin.

Watampone, 8 Nopember 2008

Page 11: Skripsi Rahmiati b. Ind

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL....................................................................................... iLEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... iiLEMBARAN PENGESAHAN....................................................................... iiiMOTTO........................................................................................................... ivPERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... vABSTRAK....................................................................................................... vi PRAKATA ...................................................................................................... viiDAFTAR ISI.................................................................................................... xDAFTAR TABEL ........................................................................................... xiiiDAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xivDAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1B. Rumusan Masalah................................................................................. 6C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS TINDAKAN........................................................................................

A. Kajian Pustaka....................................................................................... 81. Pengertian apresiasi .......................................................................... 82. Aprsiasi Sastra Anak ........................................................................ 93. Strategi Aktivitas Terbimbing dalam pembelajaran apresiasi cerita. 14

B. Kerangka Pikir....................................................................................... 24C. Hipotesis Tindakan............................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................A. Jenis dan Model Penelitian .................................................................. 26B. Setting Penelitia..................................................................................... 26C. Subjek penelitian................................................................................... 26D. Fokus penelitian.................................................................................... 27

Page 12: Skripsi Rahmiati b. Ind

E. Rancangan Penelitian........................................................................... 27F. Validasi data.......................................................................................... 30G. Analisis data.......................................................................................... 31H. Indikator keberhasilan......................................................................... 31

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN.....................................A. Paparan Data ...................................................................................... 33

1. Paparan Data dan Temuan Siklus I ................................................ 332. Paparan Data dan temuan Penelitian Siklus II ............................... 50

B. Pembahasan ........................................................................................ 631. Perencanaan Pembelajaran Aprsiasi Cerita Dengan Menggunakan

Strategi Aktivitas Terbimbing .......................................................... 642. Pelaksanaan Pembelajaran Aprsiasi Cerita Dengan Menggunkan

Strategi Aktivitas Terbimbing ........................................................... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................A. Kesimpulan .......................................................................................... 71B. Saran-saran ........................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 73LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................ 75

Page 13: Skripsi Rahmiati b. Ind

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman2.1. Prosedur pelaksanaan strategi aktivitas terbimbing dalam pembelajaran Apresias cerita fiksi.................................................................................. 183.1. Taraf keberhasilan tindakaan pembelajaran apresiasi cerita melalui SAT 32

Page 14: Skripsi Rahmiati b. Ind

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Pemetaan Story Grammer................................................................ 142.2 Bagan Kerangka Pikir Penelitian Tindakan dengan Menggunakan Strategi

Aktivitas Terbimbing Murid Kelas V SDN I Kowioha Kab. Kolaka ......... 243.1 Bagan Alur Penelitian Tindakan Pembelajaran Apresiasi Cerita Berdasarkan

Strategi Aktivitas Terbimbing........................................................................ 28

Page 15: Skripsi Rahmiati b. Ind

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Test cerita “ Tomi Di Negeri Korcaci” ...................................................... 752. Test Awal Pelaku Cerita Dan Suasana Cerita ............................................ 773. Test Awal Latar Cerita Dan Rangkaiaan Cerita ....................................... 784. Hasil Tes Awal ........................................................................................... 795. Format observasi guru pembelajaran apresiasi cerita fiksi dengan .

menggunakan strategi aktivitas terbimbing............................................... 806. Format Observasi Murid Pembelajaran Apresiasi Cerita Fiksi Dengan

Menggunkan Strategi Aktivitas Terbimbing............................................... 827. Rencana Pembelajaran Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ....................... 848. Test Format Kemampuan Apresiasi Dengan Fokus Pelaku Cerita Dan

Suasana Cerita Pertemuan I (Kelompok) ................................................... 889. Test Kemampuan Apresiasi Pelaku Dan Suasana Cerita ........................... 9010. Rencana Pembelajaran Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ..................... 9111. Test Formatif Apresiasi Cerita ................................................................... 9412. Test Format Kemampuan Apresiasi Dengan Fokus Latar Cerita Dan

Suasana Cerita Pertemuan II....................................................................... 9613. Hasil Observasi Guru Dalam Pengajaran Apresiasi Cerita Fiksi Siklus I .. 9714. Hasil Observasi Murid Dalam Pengajaran Apresiasi Cerita Fiksi siklus I… 9815. Hasil Evasuasi Kemampuaan Murid Siklus I ............................................. 9916. Test Cerita Siklus II “ Dua Calon Prajurit” ................................................ 10017. Rencana Persiapan Pengajaran Siklus II Pertemuan I ................................ 10318. Test Formatif Apresiasi Cerita ................................................................... 10619. Test Kemampuan Apresiasi Fokus Pelaku Cerita Dan Suasana Cerita .. 10820. Rencana Persiapan Pengajaran Siklus II Pertemuan II .............................. 10921. Test Formatif Apresiasi Cerita ................................................................... 11222. Test Kemampuan Apresiasi Cerita ............................................................. 11423. Hasil Obserpasi Guru dalam Pembelajaran Apresiasi dengan Tahapan SAT

Siklus II ..................................................................................................... 115 24. Hasil Observasi Murid dalam Pembelajaran Apresiasi dengan Menggunakan SAT Siklus II ...................................................................... 11625. Hasil Evalusi Kemampuan Murid dalam Pembelajaran Apresiasi Siklus II 11726. Rambu-rambu Proses Apresiasi Cerita dengan Menggunakan SAT

(Aspek guru) ............................................................................................. 118

Page 16: Skripsi Rahmiati b. Ind

27. Rambu-rambu Proses Apresiasi Cerita dengan Menggunakan SAT (Aspek Murid) ............................................................................................ 121

28. Rambu-rambu Hasil Kemampuan Apresiasi Cerita Murid Kelas V .......... 12429. Dokumentasi Aktivitas Belajar Apresiasi Cerita Fiksi dengan Menggunkan

Strategi Aktivitas Terbimbing di Kelas V SDN I Kowioha Kabupaten Kolaka 126

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-Undang Dasar ditegaskan bahwa negara melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan

umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, maka Indonesia mengusahakan dan

menyelenggarakan suatu sistem pendidikan yang diatur oleh Undang-Undang Dasar.

Hal tersebut dijelaskan dalam UU NO. 20 tahun 2003 tentang sikdiknas pasal 1

ayat (1) yang menyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujutkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara akatif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual dengan keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecedasan ahlak mulia serta keteampilan yang di pelukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Hasbullah, 2005: 97)

Pendidikan dasar bertujuan memberi bekal kemampuan dasar kepada murid

untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi anggota masyarakat, warga

negara dan anggota umat manusia serta mempersiapakan murid untuk mengikuti

pendidikan menengah (pasal 3 PP No. 28 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Dasar).

Page 17: Skripsi Rahmiati b. Ind

Pendidikan dasar yang di selenggarkan di Sekolah Dasar (SD) bertujuan

memberi bekal kemampuan dasar Baca-Tulis pengetahuan dan keterampilan dasar

yang bermanfaat bagi murid sesuai tingkat perkembangannya serta mempersiapkan

mereka untuk mengikuti pendidikan selanjutnya.

Komponen-komponen pendidikan dasar merupakan satu kesatuan yang turut

mententukan keberhasilan Pendidikan Sekolah Dasar (SD), salah satu komponen yang

di maksud adalah bidang pengajaran diantaranya Bahasa Indonesia.

Tujuan pembelajaran bahasa dan sastra di Sekolah dasar lebih diarahkan pada

kompetensi murid untuk berbahasa dan berapresiasi sastra. Pelaksanaan pembelajaran

sastra dan bahasa dilaksanakan secara terintegrasi. Diungkapkan dalam kurikulum

satuan pendidikan (Depdiknas, 2006: 317) bahwa “dalam kegiatan pembelajaran di

kelas, murid harus lebih banyak menguasai tentang bahasa. Sedangkan sastra ditujukan

untuk meningkatkan kemampuan menghayati dan memahami karya sastra”. Sejalan

dengan itu Djuanda, (2002: 54) mengemukakan bahwa “pengetahuan tentang karya

sastra dijadikan sebagai penunjang dalam mengapresiasi”.

Dalam mencapai tujuan pembelajaran apresiasi sastra di Sekolah Dasar, murid

diberikan pengalaman bersastra melalui kegiatan aprisiasi karya sastra, Beac dan

Marsall (Suryati, 2004: 1) menyatakan bahwa “dalam pembelajaran apresiasi sastra

ada faktor utama yang berinteraksi secara dinamis yaitu guru, murid, dan teks.

Interaksi ketiga hal tersebut dapat mengembangkan potensi pada diri anak”. Hal ini

sejalan yang dikatakan Huck (1987) bahwa “berinteraksi dengan karya sastra dapat

membantu perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan moral dan

perkembangan sosial anak”.

Page 18: Skripsi Rahmiati b. Ind

Pembelajaran apresiasi sastra di SD diharapkan berlangsung efektif. “Guna

menuju pembelajaran apresiasi sastra yang efektif diharapkan melewati tingkat

apresiasi yaitu menggemari, menghayati, merespon dan memproduksi karya sastra”

Solchan dkk (Hafid, 2005: 2)

Pembelajaran apresiasi sastra di sekolah dasar diharapkan berlangsung efektif

guna menuju pembelajaran apresiasi sastra yang efektif, diterapkan melewati tingkatan

apresiasinya. Hal ini sesuai pendapat Rusyana (Tarigan, 2002: 10) bahwa:

Tingkat apresiasi sastra ada tiga yaitu: tingkat pertama terjadi apabila seseorang mengalami pengalaman yang ada dalam sebuah karya, ia terlibat secara intelektual, emosional, imajinatif dengan karya itu, tingkat kedua terjadi apabila daya intelektual pembaca bekerja lebih giat, dan tingkatan ketiga apabila pembaca menyadari hubungan sastra dengan dunia diluarnya sehingga penikmatan dan pemahamannya pun dilakukan dengan lebih luas dan mendalam.

Teks sastra relevan dengan usia murid kelas V sekolah dasar, karena pada

umumnya disenangi oleh anak-anak. Penggunan teks sastra sebagai bahan ajar

mengacu pendapat Zuchdi dan Budiasi, (Hafid dkk, 2005: 5) bahwa “pada umumnya

anak-anak senang membaca karya sastra karena sifatnya yang indah dan berguna bagi

murid”. Lebih lanjut Azis (Supriyadi, 2004: 5) menyatakan bahwa “cerita fiksi

merupakan salah satu bentuk karya sastra yang memiliki keindahan dan kenikmatan

tersendiri”.

Pemanfaatan teks cerita sebagai bahan pembelajaran apresiasi sastra di Sekolah

Dasar disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis atau jiwa serta moral anak.

Tarigan, (2002: 10) menyatakan “bahwa anak yang berusia antara 9-12 tahun

menyukai cerita kehidupan keluarga yang dilukiskan secara realistis, cerita-cerita

fantastis dan cerita petualangan”.

Page 19: Skripsi Rahmiati b. Ind

Aminudin (1997: 2) menyatakan bahwa “anak usia 11 tahun ke atas sudah

mampu melakukan penalaran, sudah mampu melakukan pemahaman melalui kegiatan

hipotesis, dan implementasi, konsep/prinsip. Dalam membaca sastra perhatian mereka

sudah mulai bersifat ganda, yakni dalam gambaran peristiwa dalam cerita dan

gambaran peristiwa dalam kehidupan sehari-hari”.

Pembelajaran apresiasi sastra di sekolah dasar diharapkan terlaksana sesuai

harapan. Dalam kenyataannya kondisi tersebut sangat mengecewakan. Hal ini

diungkapkan Sarjono (Suriyanti, 2005: 2) bahwa “kondisi pengajaran sastra sejauh ini

sangat mengecewakan, kekecewaan terhadap pengajaran sastra dirasakan nyaris

banyak kalangan, seperti sastrawan oleh pemerhati sastra, masyarakat, murid, bahkan

juga kalangan guru sendiri”.

Kondisi sastra dan pembelajarannya, khususnya sastra anak-anak menurut

Trimansyah (1999: 2) mengatakah bahwa: “terasa terhenti dan jauh tertinggal dan

hampir tidak digubris, akibatnya tertinggalnya sastra anak-anak, murid tidak

mengetahui keberadaan sastranya”. Terkait dengan itu, Sudiwo (Hafid, 2003: 5)

menyatakan bahwa “saat ini sebagian besar kaum terpelajar bahkan mahasiswa tidak

begitu memahami kehidupan dan keberadaan karya sastranya apalagi memaknainya”.

Djuanda (Hafid, 2003: 5) mengungkapkan bahwa “bahan pembelajaran

apresiasi di sekolah dasar bertumpu pada buku paket”. Kegiatannya hanya menjawab

pertanyaan yang ada dalam buku teks, kemampuan apresiasi hanya berupa pemahaman

cerita, bukan pengalaman bersastra dan penikmatan cerita, serta tidak terjadi interaksi

apresiasi antara murid dengan bacaan cerita. Selain itu, emosi anak tidak terlibat pada

Page 20: Skripsi Rahmiati b. Ind

kejadian dalam cerita, tokoh cerita dan isi cerita. Pembelajaran seperti ini tentu belum

efektif.

Kondisi tersebut di atas diasumsikan tidak jauh berbeda dengan kondisi di SD

Negeri 1 Kowioha. Hal ini terungkap hasil interview dan observasi pada bualan

Desember terhadap guru dan murid, ditemukan masalah (1) pengajaran apresiasi

menekankan pada aspek kognitif bukan proses apresiasi, (2) belum dilaksanakan

sebagai suatu proses pembelajaran bahasa dan sastra yaitu tahap persiapan apersepsi,

pelaksanaan apersepsi, dan tindak lanjut apersepsi, (3) aktivitas murid dalam

pembelajaran cerita adalah membaca teks cerita dalam buku paket dan menjawab soal-

soal yang ada di bawah teks, (4) bimbingan murid mengapresiasi belum tergarap

secara maksimal, (5) hasil apresiasi cerita terbatas pada pemahaman literal pada pelaku

cerita, belum sampai pada tindak pemahaman apresiasi rangkaian cerita, latar cerita

dan suasana cerita.

Guna mencapai nilai aktivitas apresiasi kususnya apresiasi cerita fiksi

diperlukan model pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas bersastra. Salah satu

model pembelajaran yang ditawarkan oleh Beach (1987) adalah ”Strategi Aktivitas

Terbimbing”, yaitu murid diarahkan pada aktivitas merespons teks sastra melalui

merangkai kegiatan secara bertahap, membangkitkan, menghubungkan,

mendeskripsikan, menafsirkan dan menilai isi teks cerita.Beach (1987 :37)

menyatakan bahwa:

Fungsi utama strategi aktivitas terbimbing adalah (1) dapat membantu murid dalam belajar menggambarkan pengetahuan awalnya dalam membuat kesimpulan dan pengalaman pembaca dengan teks, dengan menghubungkan pengetahuan dan pengalaman yang ada dalam teks murid dapat memahami teks dengan baik dan tanpa merasa terbebani,

Page 21: Skripsi Rahmiati b. Ind

(2) dapat membantu murid mengorganisasikan struktur teks sehingga murid memahami unsur-unsur cerita dengan baik.

Strategi aktivitas terbimbing dapat mengembangkan pemahaman tingkat tinggi

pada murid, seperti pemahaman literal, infrensial, evaluatif dan apresiatif pada kajian

struktur pelaku cerita dan menyimpulkan. Mustakim (Rahim,2005: 47).

Pemilihan kelas V SDN 1 Kowioha berdasarkan pertimbangan bahwa: (1)

murid kelas V rata-rata berusia 10-12 tahun pada fase ini berada pada tahap

perkembangan berfikir operasional kongkrit dan berfikir formal serta perkembangan

dimasa kognitif, bahasa emosional dan sosial, murid sudah mampu untuk

mengapresiasi karya sastra, (2) dengan peneliti, kepala sekolah dan guru kelas V sudah

terjalin komunikasi yang baik, (3) murid kelas V memiliki kultur yang beragam,

ditinjuau dari status sosial, emosional, etnis dan pendidikan orang tua. Berdasarkan

pertimbangan tersebut di atas sekolah ini refresentatif untuk dikembangkan, hal ini

dapat dilihat dari potensi yang dimiliki oleh guru dan murid.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka secara umum dirumuskan

masalah “Apakah dengan menggunakan Strategi Aktivitas Terbimbing dapat

meningkatkan kemampuan apresiasi cerita fiksi di kelas V SDN 1 Kowioha Kabupaten

Kolaka”.

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian untuk meningkatkan kemampuan

mengapresiasi cerita fiksi murid Kelas V SDN 1 Kowioha Kabupaten Kolaka. Secara

khusus penelitian ini bertujuan:

Page 22: Skripsi Rahmiati b. Ind

1. Untuk meningkatkan kemampuan mengapresiasi cerita fiksi murid kelas V

SDN 1 Kowioha Kabupaten Kolaka

2. Untuk meningkatan pelaksanaan strategi aktivitas terbimbing dalam

pembelajaran apresiasi cerita fiksi murid kelas V SDN I Kowioha Kabupaten

Kolaka

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang di peroleh melalui penelitian ini di bagi atas dua yaitu:

1. Manfaat praktis

a. Menigkatkan pembelajaran apresiasi cerita fiksi di kelas V SD melalui

Strategi Aktivitas Terbimbing (SAT)

b. Mendorong inisiatif guru untuk memanfaatkan strategi aktivitas

terbimbing sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi masalah pembelajaran

apresiasi sastra khususnya pembelajaran apresiasi cerita fiksi di SD

2. Manfaat Teoretis

a. Memberi sumbangan teknik bagi pengembangan dan peningkatan

kualitas pembelajaran aprsiasi cerita fiksi melalui SAT di SD

b. Landasan konseptual dan operasional pelaksanaan pembelajaran apresiasi

cerita fiksi murid kelas V SD.

Page 23: Skripsi Rahmiati b. Ind

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Pustaka

1. Pengertian Kemampuan Apresiasi

Istilah apresiasi berasal dari bahasa Latin (Apreciato) yang berarti

mengindahkan atau menghargai hal ini sesuai dengan pendapat Gove (Aminuddin,

2004: 34) menyatakan bahwa “istilah apresiasi mengandung makna (1) pengenalan

melalui perasaan atau kepekaan batin, (2) pemahaman dan pengakuan terhadap nilai-

nilai keindahan yang diungkapkan pengarangnya.”

Sejalan dengan pengertian apresiasi di atas Effendi (Aminuddin, 2004: 35)

menyatakan bahwa “apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli karya sastra secara

sungguh-sungguh sehingga menumbuhkan pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran

kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra.”

Apresiasi sastra bukanlah pengetahuan sastra yang dihafalkan, melainkan

bentuk aktivitas jiwa. Dalam mengapresiasi sastra kita tidak sadar mengambil

informasi yang berkaitan dengan isi atau mencari beberapa kesimpulan yang lugas.

Rosenblatt (Hafid, 2003: 17) menyatakan bahwa “apresiasi sastra idealnya kita dapat

mengindera atau merasakan kehadiran pelaku, peristiwa, suasana dan gambaran objek

secara imajinatif”.

Page 24: Skripsi Rahmiati b. Ind

Berdasarkan uraian di atas dapt disimpulkan bahwa kemampuan apresiasi harus

mencakup kemampuan emosional pada isi cerita, tanggapan pada pelaku cerita,

peristiwa dan perasaan dalam mengamati gaya bahasa pengarang cerita Baret (Hafid,

2003) dengan demikian kegiatan mengapresiasi dalam arti menikmati keindahanya

menghayati nilai yang terkandung di dalamnya, dan memperoleh manfaat bagi

kehidupan kita. Kegiatan mengapresiasi dapat terlaksana apa bila kita secara langsung

membacanya maupun mendengarkan karya sastra sya fi’ie (Aminuddin, 1990: 197)

dengan dasar itu dianjurkan agar teks sastra dijadikan sarana dalam menigkatakan

kemampuan apresiasi di sekolah dasar.

2. Apresiasi Sastra Anak

Sastra anak bukan hanya karya sastra yang dibuat oleh anak-anak, bukan

dibatasi oleh siapa pengarangnya, melainkan untuk siapa karya itu diciptakan. Seperti

yang dikemukakan oleh Supriyadi (2004: 4) bahwa “sastra anak adalah karya

imajinatif dalam bentuk bahasa yang berisi pengalaman, perasaan dan pikiran anak

secara jujur, yang secara khusus ditujukan bagi anak-anak, ditulis oleh pengarang

anak-anak atau orang dewasa.”

Karya sastra anak ditujukan agar anak bisa memecahkan masalah yang

dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, karena karya sastra merupakan gambaran

masalah dan solusi yang dihadapi anak-anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Djuanda

(2002: 58) yang menyatakan bahwa “sastra anak-anak memiliki permasalahan dan

konflik dan dapat membiasakan mereka untuk memecahkan masalah dengan

mengatasi emosi.”

Page 25: Skripsi Rahmiati b. Ind

Karya sastra memiliki nilai-nilai yang terkandung didalamnya, demikian juga

karya sastra anak. Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra ini dinyatakan oleh

Huck (1987) menyatakan bahwa sastra anak-anak syarat akan nilai baik personal

maupun nilai pendidikan.

Nilai personal yang dimaksud Huck (Djuanda, 2002: 59) adalah

(1) memberikan kesenangan dan kenikamatan, (2) mengembangkan imajinasi, (3) memberi pengalaman vicarious experience, (4) mengembangkan pandangan ke arah perilaku manusia, (5) menyuguhkan pengalaman bersifat universal. Sedangkan nilai pendidikan diantaranya (1) membantu perkembangan kebahasaan, (2) mengembangkan kemampuan membaca, (3) mengembangkan kepekaan terhadap cerita, (4) meningkatkan kelancaran membaca dan (5) meningkatkan kemampuan menulis.

Manfaat pengajaran di SD melalui sastra murid akan memberi nilai positif

untuk proses perkembangannya. Proses memperoleh nilai untuk perkembangan dirinya

dinyatakan oleh Huck (Djuanda, 2002: 61) yaitu “ (1) perkembangan kebahsaan, (2)

perkembangan kognitif, (3) perkembangan kepribadian dan (4) perkembangan sosial”.

Guna mencapai tujuan dan manfaat pembelajaran apresiasi sastra anak. Salah

satu genre sastra yang dapat dijadikan bahan pembelajaran apresiasi adalah prosa fiksi.

Suyitno (Hafid, 2003: 28) menyatakah bahwa “pembelajaran sastra akan berhasil

dengan baik jika bertumpu pada kegiatan apresiasi”. Dengan demikian guru

selayaknya memiliki kemampuan melakukan empat tingkat proses apresiasi yaitu (1)

tingkat menggemari, (2) tingkat menikmati, (3) tingkat merespon dan (4) tingkat

produktif ”(Tarigan, 2002).

a. Apresiasi Prosa Fiksi sebagai Bahan Pembelajaran Sastra

Page 26: Skripsi Rahmiati b. Ind

Istilah prosa fiksi, biasa juga diistilahkan dengan prosa cerita, prosa narasi,

narasi atau cerita berplot. Pengertian prosa fiksi oleh Aminuddin (2004: 66)

menyatakan bahwa “prosa fiksi ialah kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-

pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu

yang bertolah dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita”.

Rumusan yang dipaparkan itu adalah rumusan dalam artian konvensional

karena sebuah prosa fiksi sering kali anti cerita dan tidak berplot. Dalam bentuk prosa

fiksi yang non konvensional itu tujuan pengarang umumnya hanya ingin menampilkan

gagasan secara aktual lewat karya prosa yang ditampilkannya. Untuk memahaminya,

pembaca harus memiliki bekal ilmu humanitas, terutama psikologis dan filsafat.

(Aminuddin, 2004)

Sastra anak sebagai sumber pembelajaran bahasa di sekolah dasar terdiri atas

berbagai genre, yaitu buku bergambar, fiksi realistik, fiksi sejarah, fantasi/fiksi ilmiah,

sastra tradisional. “Biografi yang difiksikan semua genre tersebut dapat dijadikan

bahan pembelajaran apresiasi asal di sesuaikan dengan kondisi dan tingkat

perkembangan anak-anak”. (Huck,dkk dalam Djuanda, 2002: 64)

Cerita fiksi layaknya jenis-jenis cerita lainnya yang memiliki unsur-unsur yaitu

“ (1) alur, (2) latar, (3) tema, (4) tokoh, (5) gaya, (6) sudut pandang dan (7) format

cerita”. (Huck dalam Djuanda, 2002: 69).

b. Unsur-Unsur Cerita Fiksi

Page 27: Skripsi Rahmiati b. Ind

Berkaitan dengan penelitian ini, penulis hanya menjelaskan unsur-unsur cerita

sebagai fokus kajian penelitian yang terbatas pada (1) pelaku cerita, (2) alur cerita, (3)

latar cerita dan (4) suasana cerita.Unsur-unsur cerita fiksi dijabarkan sebagai berikut

1) Pelaku Cerita

Keberadaan atau tokoh merupakan hal yang penting dalam sebuah cerita.

Tokoh atau pelaku merupakan pengemban tugas yang potensial dalam setiap

rangkaian peristiwa. Aminuddin (2004: 79) menjelaskan bahwa “tokoh adalah

pelaku yang mengembangkan peristiwa dalam cerita sehingga peristiwa itu

menjalin suatu cerita”.

Untuk menentukan tokoh dalam sastra anak diperlukan ketajaman dan kejelian

dalam melihat perkembangan perwatakannya. “Umumnya anak-anak lebih senang

terhadap tokoh yang jauh lebih mengesankan dalam sifat, gerak, peran dan

fungsinya dalam cerita dari pada kata-kata yang panjang dan bertele-tele”. (Huck

dalam Djuanda, 2002: 71)

2) Rangkaian Cerita

Alur merupakan benag merah yang menjalin serta merangkaikan susunan cerita

menjadi padu satu sama lain. Cerita sastra anak memerlukan alur yang tersusun

rapi dan apik dan saling berkaitan. Alur cerita semacam ini biasanya tumbuh secara

logis atau alamiah yang mengacu kepada tindakan-tindakan dan sejumlah

keputusan para tokoh dalam situai-situasi yang tersedia berdasarkan konteks

peristiwa.

Alur cerita sastra diupayakan asli dan segar, jangan sampai mudah di tebak.

Hal ini sesuai dengan pendapat Huck (Djuanda, 2002: 70) menyatakan bahwa “alur

Page 28: Skripsi Rahmiati b. Ind

cerita sastra anak harus terpercaya dan mengalir (bukan tergantung pada) kejadian

dan penemuan sejati”.

3) Latar Cerita

Selain rangkaian cerita dan penokohan, latar cerita juga dapat memberi

pembaca kepekaan dalam memahami cerita yang di baca. Menurut Wellek

(Djuanda, 2002: 41) latar adalah “lingkungan yang dapat di anggap berfungsi

sebagai metonimia atau metafora ekspresi dari tokoh-tokohnya”.

Dalam karya fiksi, latar bukan hanya berfungsi sebagai latar yang bersifat

fisikal untuk membuat suatu cerita menjadi logis. “Latar juga memiliki fungsi

psikologis sehingga latar mampu menuansakan makna tertentu serta mampu

menceritakan suasana-suasana tertentu yang menguraikan aspek kejiwaan

pembacanya” (Aminuddin dalam Djuanda, 2002: 71)

4) Suasana Cerita

Suasana cerita bertujuan untuk membantu menegaskan maksud penulis. Selain

itu, suasana cerita juga merupakan daya pesona/pemikat dari sebuah cerita. Oleh

karena itu, cerita merupakan sebuah warna dalam cerita. Menurut Suarjono (Hafid,

2003: 37) menyatakan bahwa suasana cerita yang baik dapat menggetarkan hari,

menggerakkan pembaca dan mengarahkan pembaca untuk mencapai berbagai

macam suasana, yaitu (1) kecintaan, (2) kebencian, (3) kemarahan, (4) kebahagian,

(5) khayalan yang melambung bahkan sampai pada hal yang misteri/menakutkan.

Kejadian-kejadian semacam ini tergerak apabila pengarang mampu menuansakan

kepaduan struktur kata secara integral.

Page 29: Skripsi Rahmiati b. Ind

Untuk memudahkan murid memahami dan memberikan tanggapan terhadap

cerita dan unsur-unsurnya, sebaiknya pembelajaran mulai diberikan aktivitas

pengenalan/orientasi cerita. Dikemukakan oleh Aminuddin (1999: 37) bahwa

“salah satu orientasi yang dapat dilakukan oleh murid dan guru membaca cerita

dalam hati tanpa di intruksi”. Selain itu, guru membuat bagannya di papan untuk

membantu murid menggambarkan struktur internal dan eksternal teks cerita.

“Bagan tersebut dinamakan pemetaan story grammar”. Aminuddin (1999: 38)

seperti bagan berikut:

Bagan 2.1 Pemetaan Story Grammar

3. Strategi Aktivitas Terbimbing dalam Pembelajaran Apresiasi Cerita Fiksi.

Judul cerita

Ringkasan cerita

Dunia Fiksional

Pelaku Rangkaian Cerita Setting Suasana

Awal Cerita Tengah Cerita

Inti Cerita

Akhir Cerita

Realitas Cerita Dunia Ideal

Realitas Imajiner

Page 30: Skripsi Rahmiati b. Ind

a. Pengertian Strategi Aktivitas Terbimbing

Pendapat yang mendasari penggunaan strategi aktivitas terbimbing dalam

pembelajaran sastra adalah Beach (1987) menyatakan bahwa strategi aktivitas

terbimbing adalah strategi dalam pembelajaran sastra yang menggunakan respon

terbimbing, yakni siswa memberi respon terhadap sastra menurut rangkaian kegiatan

berikut: pembangkitan minat, mengaitkan/pemaduan, mendeskripsikan, menafsirkan,

dan menilai. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Applebee dan Langer (Hafid,

2003: 39) yang menyatakan bahwa “Strategi Aktivitas Terbimbing (SAT) merupakan

scaffolding (penyangga) apresiasi sastra”.

b. Fungsi Strategi Aktivitas Terbimbing dalam Pembelajaran Apesiasi Cerita Fiksi

Beach (1987) menyatakan bahwa ada tiga fungsi utama strategi aktivitas

terbimbing dalam pembelajaran sastra yakni: Pertama, dapat membantu murid belajar

menggambarkan pengetahuan awalnya dalam membuat kesimpulan dengan

menghubungkan pengetahuan dan pengalamannya dalam teks. Menghubungkan

pengetahuan yang ada dalam teks, murid memahami teks dengan baik.

Kedua, untuk membantu murid mengorganisasi struktur teks sehingga murid

memahami unsur-unsur cerita. Untuk memahami unsur-unsur teks sastra diperlukan

kerangka terjadinya cerita, yaitu aspek intrinsik dan aspek ekstrinsik. Aspek intrinsik

cerita meliputi: cara pengisahan cerita, plot, penokohan, dan karakternya, setting,

tema, dan tendens cerita.

Page 31: Skripsi Rahmiati b. Ind

Ketiga, untuk membantu murid membuat kesimpulan isi ceita. Fungsi ini

membantu murid menafsirkan isi cerita berdasarkan pengalamannya terhadap

pemahaman struktur cerita serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir murid

c. Karakteristik Strategi Aktivitas Terbimbing dalam

Pembelajaran Apresiasi Cerita Fiksi

Strategi aktivitas terbimbing adalah pola pembelajaran yang memberikan

aktivitas murid berinteraksi dengan karya sastra. Aktivitas tersebut tidak sama dengan

menjawab beberapa pertanyaan-pertanyaan literal dalam buku ajar tradisional, dalam

arti murid menghubungkan berbagai kesimpulan setiap hipotesis yang muncul (Beach,

1987)

Dalam proses pembelajaran sastra melalui strategi terbimbing, guru

memberikan kegiatan terbimbing dengan karakteristik pembelajaran yang dimulai

tahap pelibatan (pembangkitan), pemaduan, penggambaran, penafsiran, dan penilaian

karya sastra yang diapresiasinya.

Selanjutnya Beach (1987) menyatakan bahwa guru dapat mengembangkan

berbagai aktivitas dengan karakteristik (1) aktivitas merespon teks sastra secara

sistematis melalui sejumlah strategi yang saling berkaitan, (2) guru dan murid

bersama-sama memahami dan menentukan tujuan pembelajaran aprsiasi, (3) murid

diminta memberikan tanggapan secara terbuka tentang teks yang di aprsiasinya, (4)

memberikan tanggapan melalui tahapan strategi terbimbing, (5) tanggapan dilakukan

secara sistematis, (6) tugas-tugas diorganisir menurut kerangka struktur teks, (7) murid

membahas dan memperbaiki hasil tanggapannya untuk mempersiapkan tanggapan

berikutnya, (8) murid menghubungkan pengetahuan, sikap, dan pengalamannya

Page 32: Skripsi Rahmiati b. Ind

terhadap teks yang di apresiasi, (9) melalui pengarahan, murid diberikan contoh-

contoh yang jelas dan kongkrit, (10) murid dapat melakukan tugas secara berpasangan

atau berkelompok, dan (11) murid menyusun hasil apresiasinya sesuai tingkat

kemampuannya.

d. Prosedur Pelaksanaan Strategi Aktivitas Terbimbing dalam Pembelajaran Apresiasi Cerita Fiksi di SD

Pembelajaran apresiasi cerita fiksi di sekolah dasar dengan strategi Aktivitas

Terbimbing diperlukan tahapan-tahapan yang mampu mengarahkan murid

mengapresiasi dengan baik. Beach (1987: 143) dan Beach dan Marshall (Suriyanti,

2005: 11) membagi strategi respon terbimbing menjadi lima tahapan. Tahap pertama,

pembangkitan adalah tahap membangkitkan perasaan murid dalam menarik informasi

dari teks cerita. Pada tahap ini murid melibatkan diri dalam teks cerita, memahami

isinya, serta mengumpulkan informasi dari teks cerita. Dalam tahapan ini murid

menghubungkan skematanya sehingga tingkat apresiasi terhadap teks cerita semakin

baik.

Tahap kedua, pengaitan/pemaduan adalah tahap menghubungkan pengalaman,

sikap, dan pengetahuan murid terhadap isi cerita. Pada tahap ini murid menyatakan

sikap dan pengetahuannya tentang isi cerita. Pada tahap ini murid menyatakan sikap

dan pengetahuannya tentang isi cerita terhadap kenyataan yang ada dalam cerita.

Selanjutnya tahap ketiga, yaitu mendeskripsikan adalah tahap menggambarkan isi

cerita mengenai cara pengisahan tokoh dan karakter cerita, rangkaian cerita, latar,

suasana, dan gaya bahasa pengarang. Pada tahap ini diharapkan murid memiliki

pengetahuan, keterampilan, dan sikap terhadap cerita. Dengan kemampuan ini, murid

Page 33: Skripsi Rahmiati b. Ind

meyakini bahwa cerita itu adalah hasil pengalaman pribadi anak-anak yang ditulis oleh

pengarang untuk tujuan tertentu dalam pembinaan kepribadian anak.

Tahap keempat, pengintegrasian adalah tahap menafsirkan isi cerita dengan

membuat kesimpulan isi cerita, memaknai pesan-pesan pengarang, melakonkan

bagian-bagian tertentu dari adegan dalam cerita. Sedangkan tahap kelima, yaitu

penilaian tahap penilaian murid terhadap isi teks cerita dihubungkan dengan sikap

murid menyukai cerita, atau kaitannya dengan struktur cerita. Pada tahap ini murid di

mintai komentarnya tentang isi cerita itu dan alasannya secara rinci kegiatan murid

dalam merespon teks cerita diuraikan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Prosedur Pelaksanaan Strategi Aktivitas Terbimbing

Tahapan Strategi Terbimbing Aktivitas MuridEngaging (pembangkitan) 1. Keterlibatan murid dalam cerita (membayangkan isi

cerita)2. murid menanggapi ceita secara emosional tentang isi

cerita3. murid membayangkan peristiwa ceita dngan bahasanya

Connecting (pengaitan) 2. Menghubngkan pengalaman murid dengan teks cerita.misalnya kemiripan tokoh crita dengan bahasanya

3. Menghubngkan pengalaman murid dengan karakter pelaku dalam cerita

4. Menghubungkan sikap murid dengan teks cerita5. Menghubungkan teks cerita yang serupa dan pernah

dibaca/didengar murid Describing (penggambaran) 1. Menguraikan cirri-ciri pelaku

2. Menguraikan latar/setting cerita3. Menguraikan angkaian peristiwa dan suasana cerita 4. Menghubungkan konsep-konsep menurut kesamaan

maknaInterfreting (penafsiran) 1. Menjelalaskan karakter pelaku berdasarkan ciri-

cirinya.misalnya: kepibadiannya, keyakinannya, tujuan hidupnya

2. Menyimpulkan maksud cerita dengan kata-katanya sendiri3. Menggeneralisasikan simpulan cerita dengan kenyataan

yang serupa dalam kehidupan sehari-hari.4. Mempediksikan hal-hal yang terjadi setelah akhir cerita5. Mengajukan pertayaan mengenai teks

mengemukaan/menjelaskan kesulitan memahami atau

Page 34: Skripsi Rahmiati b. Ind

memaknai teks cerita, dengan alasan tertentu. Judging (penilaian) 1. Membuat penilaiaan terhadap ceita secara secara

keseluruhan.karakter pelaku,wawasannya, penampilanya dan kebiasaan hidupnya

2. Membuat penilaian tentang teks ceita.misalnya: sukar/mudah di pahami bahasanya, unsure-unsur cerita, dan plotnya

Meningkatkan pembelajaran apresiasi cerita dengan Strategi Aktivitas

Terbimbing di perlukan persiapan yang terdiri atas (1) perencanaan pembelajaran,

(2) pelaksanaan, dan (3) penilaian proses dan hasil pembelajaran. Ketiga aspek

sebagai berikut:

1) Perencanaan Pembelajaran Apresiasi Sastra dengan SAT

Perencanaan pembelajaran merupakan suatu program yang direncanakan oleh

guru. Rubin (Suriyanti, 2004: 13) menyatakan bahwa “untuk dapat memusatkan

perhatian kelas, program pengajaran sangat vital bagi guru”. Program pengajaran

merupakan rencana pembelajaran yang harus dirancang dengan tepat. Membuat

rencana pembelajaran sangat membantu guru. hal ini dikemukakan oleh Hamalik

(2001: 135) menyatakan bahwa “perencanaan mengajar dibuat untuk membantu

guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan murid dan mendorong motivasi

belajar”.

Berkait dengan perencanaan pembelajaran, Taba (Hafid, 2003: 44)

menyarankan bahwa dalam proses perencanaan, identifikasi aspek kebutuhan,

pembelajaran, menjadi sangat penting. Tujuh langkah yang perlu dilakukan adalah

(1) mendiagnosis sejumlah keutuhan, (2) memformulasikan tujuan, (3) memilih isi

pengajaran, (4) mengorganisasikan isi pengajaran, (5) menyeleksi pengalaman

Page 35: Skripsi Rahmiati b. Ind

belajar, (6) mengorganisir pengalaman belajar, dan (7) menentukan apa yang akan

di evaluasi.

Perencanaan pembelajaran ini dituangkan dalam satuan pembelajaran. Menurut

Kemp (1987: 123) dalam mencapai hasil pembelajaran yang baik diperlukan empat

hal yang harus diperhatikan oleh guru (1) murid, (2) sarana, (3) metode, dan (4)

evaluasi. Hal ini sejalan pendapat Beach dan Marshall (Suriyanti, 2004: 13) bahwa

“kegiatan pembelajaran apresiasi sastra ada tiga hal yang saling berinteraksi, yaitu

(1) siswa, (2) guru, dan (3) teks sastra. Dengan interaksi ketiga hal tersebut, maka

pembelajaran diharapkan berlangsung dengan baik”.

Aminuddin (1996: 6) menyatakan dalam merencanakan pembelajran apresiasi

cerita fiksi guru harus menempuh lima hal (1) merumuskan tujuan khusus

pembelajaran sesuai dengan jabaran butir-butir pembelajaran dan tujuan kelas, (2)

menyiapkan materi pembelajaran, (3) menyusun prosedur pembelajaran sesuai

metode yang digunakan, (4) merancang pengelolaan kelas, dan (5) merencanakan

prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian.

Dalam merumuskan tujuan pembelajaran ada lima hal yang perlu diperhatikan

(1) berorientasi pada murid, (2) merupakan hasil belajar, (3) dirumuskan secara

spesifik dan jelas, (4) dirumuskan dengan istilah yang operasional, dan (5)

dirumuskan dengan hanya mencakup satu jenis hasil belajar (Semi,1990: 20)

Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, guru menetapkan prosedur langkah-

langkah KBM. Penetapan langkah-langkah pembelajaran bahasa dan sastra

sebaiknya mengacu pada pendekatan proses yang disarakan oleh Aminuddin

Page 36: Skripsi Rahmiati b. Ind

(Suriyanti, 2005: 14) bahwa “tahapan pembelajaran dibagi menjadi tiga bagian,

yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut apresiasi”.

2) Pelaksanaan Pembelajaran Apresiasi Sastra dengan SAT

Meningkatkan pemahaman murid pada tahapan persiapan apresiasi, guru

memodelkan apresiasi dengan Strategi Aktivitas Terbimbing. Hal ini sejalan

dengan pendapat Aminuddin (1999: 20) bahwa “dalam pembelajaran, guru mesti

bertindak sebagai model. Fasilitator, pembelajar, dinamisator, pengamat, dan

peneliti dalam mengarahkan kegiatan belajar murid”. Pelaksanaan tahap persiapan

apresiasi diharapkan berada pada tingkatan menggemari cerita.

Tahap pelaksanaan apresiasi diharapkan murid menuju ke tindak apresiasi. Hal

ini sejalan dengan apa yang dikemukakan Sochan, (Suriyanti, 2004: 16) bahwa

“untuk menuju Apresiasi yang sesungguhnya tingkatan-tingkatan yang perlu

dilewati adalah (a) tingkat menggemari, (b) tingkat menikmati, (c) tingkat

merespon, dan (d) tingkat produktif ”.

Ketiga tingkatan apresiasi tersebut dicapai melalui kegiatan guru memberikan

bimbingan murid mengapresiasi cerita dengan membaca teks cerita,

memahami,menghayati, dan menikmati teks sastra. Hal ini sejalan dengan

pendapat Aminuddin (1998: 1) bahwa kegiatan aprsiasi mencakup (1) proses

memahami dan menghayati cerita dalam berbagai bentuknya, baik melalui

kegiatan menyimak maupun membaca, (2) kegiatan mengemukakan tanggapan

emotif, (3) kegiatan mengemukakan pendapat berkaitan dengan pengguanaan

bahasa, perilaku, keputusan yang ditampilakan oleh tokoh, gambaran peristiwa

pendapat yang secara langsung di kemukakan pencerita.

Page 37: Skripsi Rahmiati b. Ind

Memantapkan hasil apresiasi teks cerita murid diperlukan aktivitas murid

melakukan diskusi, kerja kelompok, dan curah pendapat berkaian dengan hasil

apresiasinya sejalan dengan pendapat Crafton (Suriyanti, 2004: 17) bahwa

berdiskusi dapat mendorong murid untuk memperluas pengalaman terhadap cerita

yang baru dibacanya. Kelompok diskusi turut menentukan keberhasilan diskusi.

Menurut Semiawan (Suryanti, 2004: 17) bahwa “pengelompokan dibagi atas dasar

perkawanan atau kesenangan bergaul di antara mereka. Kelompok terdiri atas 4-6

orang yang menurut mereka merupakan kawan dekat”.

Mendiskusikan isi cerita melalui kerja kelompok diperlukan tahapan

pembelajaran secara sistimatis. Hal ini dapat dilakukan melalui tahapan SAT yang

dikemukakan oleh Beach (1987: 30), yaitu “dimulai dengan membangkitkan atau

melibatkan emosi murid, menghubungkan pengalaman dan pengetahuan murid,

mendeskripsikan cerita, menafsirkan cerita, dan menilai isi cerita. Dengan tahapan

ini murid terbangkitkan daya apresiasinya”.

Moody (Suriyanti, 2004: 18) menyatakan bahwa “langkah-langkah

pembelajaran apresiasi cerita fiksi meliputi (1) pelacakan pendahuluan, (2)

menentukan sikap praktis, (3) tahap introduksi, (4) tahap penyajian, dan (5) tahap

diskusi”. Selanjutnya Schuman (Suriyanti, 2004: 18) menyatakan “ada tiga fase

dalam pembelajran cerita, yaitu fase penyajian masalah, dan perumusan hipotesis”.

Dalam prosedur pembelajaran aprsiasi cerita diperlukan kegiatan

berinteraksi langsung dengan teks cerita melalui kegiatn membaca, dengan

memahami, menghayati, menikati, dan memberikan tanggapan emotif pada cerita

yang dibacanya. Dalam mencapai tujuan aprsiasi tersebut digunakan strategi

Page 38: Skripsi Rahmiati b. Ind

aktivitas terbimbing dengan tahapan (1) pembangkitan, (2) pengaitan, (3)

penggambarang, (4) menafsirkan, dan (5) menilai (Beach dalam Suriyanti, 2004:

18).

Memantapkan proses dan hasil pembelajaran aprsiasi diperlukan tahap

tindak lanjut. Pada tahap tindak lanjut diharapkan murid berada pada tahap aprsiasi

yang baik, bahkan mampu memproduksi sastra, misalnya menceritakan kembali isi

cerita dan memajangkan hasil kerjanya (apresiasinya).

3) Penilaian dalam Pembelajaran Apresiasi Sastra dengan SAT

Salah satu target hasil pembelajran apresiasi sastra adalah “meningkatnya

kemampuan murid dalam proses dalam proses dan hasil mengapresiasi sastra.

Fokus pembelajaran apresiasi cerita ditekankan pada aspek (a) emotif, (b) berfikir

kritis, dan (c) imajinatif dan kreatif” Solchan dalam Suryanti, 2004: 18).

Penilaian merupakan proses yang sistematik dan bukan merupakan kegiatan

yang final, tetapi kegiatan yang terus menerus berlangsung disertai tindakan-

tindakan. Ada sejumlah prinsip yang perlu diperhatikan dalam penilaian. Pappas

(Suriyanti, 2004: 19) menyebut lima prinsip, yaitu“ (1) terlebih dahulu ditentukan

apa yang akan dievaluasi, (2) memilih teknik evaluasi sesuai dengan tujuan, (3)

evaluasi dilakukan komprehensif dan menyeluruh, (4) evaluasi sekedar alat untuk

mencapai tujuan dan bukan tujuan itu sendiri, dan evaluasi dilaksanakan secara

berkesinambungan”.

Penilaian dalam mengefektifkan pembelajaran apresiasi cerita fiksi di kelas V

melalui implementasi SAT menekankan pada penilaian proses. Penilaian Proses

(assesment) sasarannya untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan

Page 39: Skripsi Rahmiati b. Ind

belajar murid. Menurut Cox (Suriyanti, 2004: 19) “melakukan assesment dalam

pengajaran bahasa dimaksudkan untuk mengumpulkan, menganalisis,

menyimpulkan, dan mengiterpretasikan informasi tentang murid untuk mengetahui

performansi dan prestasi mereka”.

Dalam pembelajaran apresiasi sastra, assesment sangatlah penting. Hal ini

sebagaimana yang dikemukakan oleh Beach dan Marshall (Suriyanti, 2004: 19)

“assesment atau penilaian intergrited assesment metodologis yang ditandai oleh

terdapatnya keragaman dan berbagai peluang pengembangan yang dapat

memberikan informasi karakteristik proses, dan hasil belajar secara terpadu”.

Selanjutnya Herman (Suriyanti, 2004: 19) menyatakan bahwa “assesment

sangatlah penting, baik assesing proces (penilaian proses) maupun assesing

product (penilaian hasil)”.

B. Kerangka Pikir

Berdasarkan kerangka teori yang mendasari pelaksanaan penelitian tentang

menigkatkan kemampuan Mengapresiasi cerita fiksi dengan mengunakan Strategi

Aktifitas Terbimbing (SAT) murid kelas V SDN 1 Kowioha kabupaten. Kolaka terdiri

atas tiga tahap yaitu tahap persiapan apersepsi cerita, pelaksanaan apresiasi cerita dan

tindak lanjut apresiasi cerita. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat kerangka pikir bagian

1 sebagai berikut:

Page 40: Skripsi Rahmiati b. Ind

Bagan 1 Kerangka Pikir Penelitian Tindakan Penggunaan Strategi Aktivitas

Terbimbing bagi Murid Kelas V SDN I Kowioha Kabupaten Kolaka

C. Hipotesis Tindakan

Masalah Apresiasi Cerita Fiksi

Aspek muridKurang mampu mengapresiasi cerita fiksi

Aspek guru pengunaan SATPengajaran apresiasi cerita fiksi

Persiapan apresiasi Membangkitkan skemaTujuan dan langkah-langkah KBMPemodelanPengelompokan

Pelaksanaan ApresiasiImplementasi pembangkitanPengaitanPenggambaranPenapsiranpenilaian

Tindak lanjut ApresiasiRepleksiMengoreksiMerefisiRefleksi kendalaSolusiPajanan hasil belajar

Hasil Apresiasi Cerita meningkat

Evaluasi

Page 41: Skripsi Rahmiati b. Ind

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika menggunakan strategi

aktivitas terbimbing maka dapat meningkatkan pemahaman murid dalam

mengapresiasi cerita fiksi di kelas V SDN 1 Kowioha Kabupaten Kolaka.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitiaan menggunakan rancangan penelitian tindakan (Action Research),

penelitian tindakan merupakan upaya penelitian yang dikaji berkaitan dengan usaha

memperbaiki atau meningkatkan pembelajaran secara propesional. Hal ini sejalan

dengan apa yang di kemukakan suharjono (2007: 106) bahwa “penelitian tindakan

bertujuan untuk perbaikan dan peningkatan layanaan propesional pendidik dalam

menagani proses belajar mengajar”.

B. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Kowioha Kabupaten Kolaka. Sekolah ini

terdiri atas enam tingkatan kelas yaitu kelas satu sampai kelas enam. Kelas ini terdiri

atas kelas paralel yaitu kelas A dan B. sekolah ini mendapat predikat unggulan untuk

tingkat Kabupaten Kolaka.

Page 42: Skripsi Rahmiati b. Ind

Penelitian ini akan dilaksanakan di Kelas V dengan jumlah murid 52 orang,

kelas V A berjumlah 26 orang yang terdiri dari pria 16 orang, wanita 10 orang dan di

kelas V B berjumlah 26 orang terdiri atas pria 19 orang dan wanita 10 orang.

C. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V A dengan jumlah murid 26 orang yang

terdiri atas pria berjumlah 19 orang dan wanita 10 orang. Memilih murid kelas V A

sebagai responden dengan alasan: (1) kelas V A merupakan kelas unggulan. (2) murid

kelas V rata-rata berusia 10-12 tahun pada fase ini berada pada tahap perkembangan

romantik dimana pada fase ini tingkat kognitif bahasa, emosional dan sosial murid

telah mampu untuk mengapresiasi karya sastra. (3) Adanya variasi murid dari status

sosial, pendidikan, dan pekerjaan orang tua murid. (4) Adanya masalah yang dihadapi

murid kelas V dalam belajar apresiasi cerita fiksi (5) Guru dan peneliti di kelas V telah

terjadi komunikasi yang baik.

D. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada peningkatan kemampuan mengapresiasi sastra

dengan orientasai pelaku cerita, rangkaian cerita, latar cerita dan ceita. Orientasi

pelaksanaan ini di laksanakan dengan menggunakan langkah-langkah strategi aktivitas

terbimbing yaitu kegiatan pembangkitan, mengaitkan, mendeskripsikan, menafsirkan,

dan menilai.

E. Rancangan Penelitian

Page 43: Skripsi Rahmiati b. Ind

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (Action

Research) yaitu rancangan penelitian berdaur ulang (siklus) hal ini mengacu kepada

pendapat Suharsimin (2007: 20) bahwa penelitian tindakan kelas mengikuti proses

siklus atau daur ulang mulai dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,

pengamatan dan refleksi (perenungan, pemikiran dan evaluasi). Tahap tindakan di

gambarkan dalam bagan-bagan berikut

Bagan 3.1. alur penelitian tindakan (Suharsimin, 2007: 70)

Ide awal diaknostik masalah

Menyusun rencana siklus 1

Tindakan siklus 1Persiapan

apresiasiPelaksanaan

apresiasiTindak lanjut

apresiasi

Obsevasi siklus 1

Refleksi analisis dan evaluasi

Belumberhasil

Menyusun rencana siklus 2

Tindakan siklus 2Persiapan

apresiasiPelaksanaan

apresiasiTindak lanjut

Observasi siklus 2

Refleksi tindakan 2 analisis dan evaluasi

Berhasil

Page 44: Skripsi Rahmiati b. Ind

Pelaksanaan penelitan dilaksanakan dalam dua siklus, setiap tindakan

dilaksanakan dalam tiga tindakan dilaksanakan melalui tahap persiapan apresepsi,

pelaksanaan apresepsi dan tindak lanjut apesepsi terhadap pelaku cerita, rangkaian

cerita, latar cerita dan suasana cerita. Setiap tahapan dalam siklus diamati melalui

format pengamatan yang telah di rancang dengan kreteria tertentu.

Berdasarkan bagian-bagian tentang prosedur pelaksanaan tindakan penelitian

yang terdiri atas: tahap pelaksanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi, maka ke

empat tahap tersebut diurutkan sebagai berikut:

1. Perencanaan tindakan

Perencanaan tindakan adalah persiapan perencanaan tindakan pembelajaran

apresiasi cerita fiksi dengan mengunakan strategi aktivitas terbimbing dengan

langkah-langkah berikut:

a. Menyamakan presepsi antara peneliti, guru tentang

konsep dan tujuan penggunaan strategi aktivitas terbimbing dalam

pembalajaran apresiasi cerita fiksi

b. Secara kolaboratif menyusun rencana tindakan

pembelajaran siklus 1

c. Menetukan bahan dan media pembelajaran yang

digunakan

d. Menyusun rambu-rambu instrument data keberhasilan

guru maupun instrument data keberhasilan murid, berupa format, observasi,

pedoman wawancara, tes, dan persiapan rekaman kegiatan tindakan berupa tep

rekorder maupun rekaman foto pelaksanaan tindakan.

Page 45: Skripsi Rahmiati b. Ind

e. Peneliti memberi latihan kepada guru secara

mengimplementasikan rencana pembelajaran siklus 1 sebelum di laksanakan

tindakan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan yaitu tahap mengimplementasikan rencana

tindakan yang telah disusun secara kolaboratif antara peneliti dan guru kelas V.

Adapun kegiatan yang di lakukan adalah guru melaksanakan tindakan apresiasi

cerita fiksi dengan menggunakan strategi aktifitas terbimbing dengan tiga tahap

yaitu: (1) persiapan apresiasi (2) pelaksanaan apresiasi (3) tindak lanjut apresiasi.

3. Ovservasi

Tahap observasi adalah mengamati seluruh proses tindakan dan pada saat

selesai tindakan. Fokus observasi adalah aktivitas guru dan murid – aktivitas guru

dapat diamati mulai pada tahap pembelajaran, saat pembelajaran, dan akhir

pembelajaran. Pada aktivitas guru dan murid diperoleh dengan menggunakan

format observasi, wawancara, rekaman dan hasil pemahaman terhadap cerita yang

dibaca responden. Format observasi seperti pada lampiran

4. Refleksi

Langkah terakhir dalam prosedur penelitian tindakan ini adalah mengadakan

refleksi (renungan) terhadap hasil yang telah dicapai pada siklus. Refleksi di

lakukan dengan mengacu pada hasil observasi selama proses dan pada saat selesai

pembelajaran, yang terdiri atas aktivitas guru maupun murid.

F. Validasi Data

Page 46: Skripsi Rahmiati b. Ind

Untuk mengetahui keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Teknik yang

digunakan yaitu triangulasi yang dikemukakan Moleong (2000: 178) Triangulasi

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di

luar untuk keperluan pengecekkan validasi data.

Teknik validasi data dapat dilakukan dengan dua tehnik triangulasi yaitu:

triangulasi dengan metode, dan triangulasi dengan sumber. Triangulasi dengan metode

dilakukan dengan cara memandingkan dan mengecek balik suatu informasi yang

pernah melalui observasi, wawancara, catatan lapangan, dan tes akhir tindakan.dengan

metode yang digunakan dalam tindakan. Triangulasi dengan sumber dilakukan dengan

cara membandingkan data hasil observasi teman sejawat dan hasil observasi peneliti

dengan hasil wawancara.

G. Analisis Data

Analisis data membandingkan hasil pengamatan dengan indikator keberhasilan

pembelajaran hasil analisis data merupakan bahan refleksi selama tindakan

berlangsung dan setelah melakukan tindakan. Refleksi dimaksudkan untuk

merenungkan hasil tindakan yang telah dilaksanakan Rofi’uddin (Hafid, 2003: 68)

menyatakan bahwa refleksi dapat di pandang sebagai upaya untuk memahami dan

memaknai proses dan hasil yang di capai sebagai akibat dari tindakan yang di lakukan.

Format pengamatan aktivitas guru dan murid masing-masing memiliki

indikator dan terdiri atas deskruptor. Format proses pematan guru dan murid terdiri

atas tiga fokus, yaitu tahapan persiapan apresiasi, tahapan pelaksanaan apresiasi, dan

Page 47: Skripsi Rahmiati b. Ind

tindak lanjut apresiasi.rambu-rambu analisis data proses tindakan guru dan murid serta

hasil pembelajaran apresiasi cerita fiksi murid seperti di sajikan dalam tabel

H. Indikator Keberhasilan

Jika hasil yang dicapai pada siklus 1 belum sesuai indikator dan target (60%

ke atas) sesuai rencana, maka akan dimusyawarakan bersama dengan guru tentang

alternatif pemecahannya dan selanjutnya di rencanakan tindakan berikutnya,

Ukuran keberhasilan dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek guru dan murid.

Keberhasilan aspek guru dapat dilihat pada kemampuan mengimplementasikan

perencanaan pembelajaran apresiasi cerita fiksi dengan tahap proses apresiasi yaitu:

(1) Persiapan apresiasi (2) pelaksanaan apresiasi (3) tindak lanjut apresiasi.

Kriteria keberhasilan dari aspek murid dapat dilihat pada keberhasilan

tercapaianya rencana tindakan yaitu hasil dan proses apresiasi cerita fiksi.

Penentuan keberhasilan tindakan mengatur pada rambu-rambu format

pengamatan dan taraf keberhasilan tindakan seperti dalam tabel berikut

Table 3.1 Taraf keberhasilan tindakan pembelajaran apresiasi melalui SAT

Taraf keberhasilan Kualifikasi

80 % - 100 % Sangat baik ( SB )

60 % - 79 % Baik ( B) 40 % - 59 % Cukup ( C ) 20 % - 39 % Kurang ( K ) 0 % - 19 % Sangat kurang ( SK )

Di adaptasi dari APKG proyek PGSD 1998/1999. Hafid (2003: 78)

Page 48: Skripsi Rahmiati b. Ind

BAB IV

PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam Bab IV dipaparkan data dan temuan hasil tindakan pembelajaran

apresiasi cerita melalui SAT. Data tindakan, temuan, refleksi diperoleh hasil

pengamatan, catatan lapangan, wawancara dan dokumentasi hasil belajar murid. Data

setiap siklus dipaparkan secara terpisah. Hal ini bertujuan untuk melihat persamaan,

perbedaan, perubahan dan perkembangan alur setiap siklus. Dengan menggunakan

SAT dalam pembelajaran secara utuh pada setiap siklus. Pembelajaran apresiasi certia

dengan SAT sebagai suatu proses mencakup (1) perencanan pembelajaran, (2)

Page 49: Skripsi Rahmiati b. Ind

pelakasanaan tindakan pembelajaran, (3) hasil dan tamuan peneliti, dan (4) refleksi

tindakan.

A. Paparan data

1. Paparan Data dan Temuan Siklus I

Dalam bagian ini dipaparkan bagian perencanaan, pelaksanaan, hasil dan

temuan peneliti. Paparan data tersebut diperoleh melelui hasil pengamatan pada

aktivitas guru dan murid dalam proses dan hasil apresiasi Pelaku Cerita, Rangkaian

Cerita, Latar Cerita, Suasana Cerita. Dalam proses pembelajaran apresiasi dengan SAT

diarahkan murid berada pada tingkat apresiasi mengenai cara. Menikmati cerita dan

merespon cerita secara emosional. Pelaksanaan apresiasi cerita dengan SAT terdiri atas

tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan tahap tindak lanjut apresiasi cerita,

ketiga tahap ini dilaksanakan dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran dan hasil apresiasi cerita.

a. Perencanaan Pembelajaran Apresiasi Cerita

Melalui SAT

Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti dan guru bahasa Indonesia kelas V

secara kolaboratif menyusun rencana pembelajaran dengan Model satuan pelajaran.

Perencanaan tersebut disusun dan di kembangkan berdasarkan program Semester I.

perencanaan tindakan terdiri atas (1) menentukan tema/topik pembelajaran, (2)

menentukan tujuan pembelajaran, (3) menentukan langkah-langkah KBM, (4) memilih

bahan/materi pelajaran (5) menyusun alat tes hasil belajar, dan (6) menyusun format

perekaman data.

Page 50: Skripsi Rahmiati b. Ind

Perencanan pembelajaran ini mengambil tema”.perbuatan” Tema tersebut di

ambil dari KTSP mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester 2 (KTSP 2006)

dengan alokasi waktu 2x70 menit (140 menit). Pertemuan pertama di fokuskan pada

Pelaku Cerita dan Rangkaian Certita, sedangkan pertemuan kedua difokuskan pada

Latar Cerita dan Suasana Cerita. Materinya dioriontasikan pada cerita “Tomi di negeri

karangan Sri Widiastusi’ yang diambil dari majalah bobo edisi 30 tahun 2007 halaman

55. penetapan tema didasarkan pada pandangan bahwa sesuai untuk usia murid kelas V

sekolah dasar dengan pertimbangan berikut (1) tema tersebut sesuai dengan tema

dalam KTSP semester kedua kelas V sekolah dasar, (2) materi cerita sesuai dengan

tingkat perkembangan dan minat murid kelas V Sekolah Dasar, dan (3) cerita yang

bertema “ perbuatan” digemari murid usia sekolah dasar.

Indikator keberhasilan yang ingin dicapai yaitu murid dapat; (1)

mendeskripsikan pelaku cerita yang disukai, (2) memberikan penilaian pada masing-

masing pelaku cerita, (3) mendeskripsikan rangkaian cerita, (4) menafsirkan rangkaian

cerita, (5) memberikan penilaian rangkaian cerita. Berdasarkan indikator tersebut

peneliti dan guru menetapkan tujuan pelajaran dalam dua kali pertemuan. Rumusan

tujuan pelajaran pertama, yaitu (1) murid dapat mendeskripsikan watak pelaku, (2)

murid dapat menafsirkan pelaku yang di sukai, (3) murid dapat memberikan penilaian

pelaku cerita, (4) murid dapat mendeskripsikan rangkaian cerita.

Tujuan pelajaran kedua adalah (1) murid dapat mendeskripsikan latar cerita

sesuai ciri-cirinya, (2) murid dapat menafsirkan latar cerita yang berkesan, (3) murid

dapat memberikan penilaian latar cerita sesuai ciri-cirinya, (4) murid dapat

Page 51: Skripsi Rahmiati b. Ind

menafsirkan suasana cerita yang berkesan dan (6) murid dapat melakukan penilaian

latar cerita sesuai persepsinya.

Dalam mencapai indikator tersebut, perencanaan pembelajaran ini dibagi dalam

tiga tahap yaitu, (1) tahap persiapan apresiasi, (2) tahap pelaksanaan apresiasi, (3)

tahap tindak lanjut apresiasi.

Pada tahap persiapan direncanakan guru memulai pelajaran dengan

membangkitkan skemata murid melalui pengamatan gambar, Tanya jawab, guru

menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan langkah-langkah kegiatan belajar

mengajar, menyampaikan langkah-langkah SAT, memodelkan langkah-langkah

mengapresiasi cerita dengan SAT, dan menugasi murid mengapresiasi teks cerita.

Pada tahap pelaksanaan apresiasi, direncanakan dengan cara guru membimbing

murid berdiskusi, curah pendapat, berkolaborasi dan sharing yang meliputi kegiatan

(1) mengapresiasi cerita dan tahapan pembangkitan, yaitu melibatkan jiwa dan emosi

murid kedalam teks cerita dan terlibat aktif dalam kelompok memberikan tanggapan

secara emosional, (2) mengapresiasi cerita dengan tahap pengaitan, yaitu

menghubungkan isi cerita dengan skemata mereka terhadap isi cerita, (3)

mengapresiasi cerita dengan tahap pengambaran, yaitu mendeskripsikan cerita sesuai

ciri-cirinya, (4) mengapresiasi cerita dengan tahap penafsiran yaitu membuat simpulan

isi cerita, (5) mengapsiasi dengan tahap pnilaian yaitu memberikan penilaian isi cerita,

setelah melakukan diskusi murid ditugasi melaporkan dan membahas hasil kerja

mereka, dan mengerjakan tes formatif untuk mengetahui dampak proses pembelajaran

terhadap hasil belajar murid. Sedangkan tindakan guru pada tindak lanjut apresiasi,

guru (1) mengoreksi hasil belajar murid, (2) merevisi hasil belajar murid, (3) refleksi

Page 52: Skripsi Rahmiati b. Ind

kendala-kendala, solusi serta faktor pendukung dalam proses apresiasi cerita dan (4)

dokumentasi dan pajanan hasil belajar.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Apresiasi Cerita

Melalui SAT Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran apresiasi cerita melalui SAT di kelas V sekolah

dasar Negeri I Kowaha kabupaten kolaka untuk siklus pertama dilaksanakan dua kali

pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin, 5 Mei 2008 pukul 9.30

sampai 10.30 Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu, 7 Mei 2008. Setiap

pertemuan terdiri atas tiga tahap yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.

1) Pelaksanaan SAT untuk Pembelajaran Apresiasi Cerita Melalui Siklu

pertemuan I

Aktivitas tindakan guru dan murid dalam tahapan persiapan apresiasi seperti

tampak dalam dialog 1 (senin, 5 mei 2008 ). Dialog membuka pelajaran

Guru : Anak-anak! Pagi ini pelajaran Bahasa Indonesia. Apakah kalian sudah siap belajar?

Murid : Siap buuuu (serentak menjawab)Guru : Baiklah, Ibu sampaikan bahwa beberapa waktu yang lalu saya bersama ibu

suharsi memberi tes kepada kalian tentang cerita hasil tes itu belum memuaskan. Hari ini ibu Rahmi dan ibu Suharsih akan membimbing kalian cara mempelajari dengan baik agar kalian mendapat nilai memuaskan. Pino, kamu siap untuk belajar? (murid yang lain ikut memperhatikan Pino)

Murid : (Pino) siap bu.Guru : Baiklah, anak-anak apakah kalian senang membaca cerita?Murid : Senang, Bu! (serentak menjawab)Guru : Bagus! Tugas kalian pada hari ini adalah membaca tentang pelaku cerita

dan rangkaian cerita! Siapa yang tahu, apakah watak itu?Murid : (Diam) belum ada yang menjawabGuru : Baiklah, ibu beri contoh! Bobi anak nakal, dia sering memukul temannya,

guru sering menghukum Bobi. Karena nakal, Bobi tidak mempunyai banyak teman. Jadi, Bobi mempunyai watak?

Page 53: Skripsi Rahmiati b. Ind

Murid : Saya Bu. (Wike menjawab dengan suara pelan dan tampak malu-malu) watak itu sifat atau kelakuan

Guru : Ada jawaban yang lain?Murid : (Mahardika menjawab) watak itu tingkah laku (suasana kelas menjadi

ramai dan tampaknya murid mempunyai jawaban masing-masing)Guru : Ya, jawabanmu bagus! Ibu lanjutkan lagi, cerita ini memiliki tokoh yang

mempunyai watak masing-masing. Tokoh itu muncul dalam cerita dan selalu muncul dinamakan tokoh utama. Anak-anak, coba perhatikan gambar di papan tulis! Ada berapa gambar itu? Ayo, siapa yang bias menjawab?

Murid : (Andre menjawab) ada gambar “Tomi di negeri Korcaci” dan gambar Korcaci yang mengelilingi sambil menarik-narik Tomi.

Guru : anak-anak, siapa yang bisa menyebutkan cirri-ciri Korcaci?Murid : (Rizki menjawab dengan bersemangat) Boneka telinganya panjang,

bentuknya kecil dan sering menggunakan topi panjang.Guru : Jawabanmu bagus. Ibu guru menugasi murid menyimak cerita yang

dibacakannya dengan suara nyaring. Lima menit kemudian murid ditugasi membaca ulang cerita dalam hati.

Dari dialog tersebut tampak guru memulai pembelajaran dengan

mempersiapkan murid belajar, guru menyampaikan hasil tes secara umum. Kegiatan

berikutnya adalah guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah KBM secara

umum. Kegiatan selanjutnya adalah tanya jawab tentang judul dan gambar. Hal ini

dilakukan untuk membangkitkan skemata murid.

Kegiatan selanjutnya, guru menugasi murid menyimak teks cerita sebagai

upaya pemodelan apresiasi cerita. Pemodelan dilakukan dengan membaca teks cerita

tanpa memberi contoh konkrit setiap tahap SAT.

Kegiatan selanjutnya adalah guru menugasi murid membaca dalam hati teks

cerita secara individual selama kurang lebih lima menit. Setelah itu guru membagi

murid menjadi 6 kelompok. Pengelompokan ini didasarkan kedekatan tempat duduk

dengan alasan murid mudah diarahkan karena sudah duduk berdekatan.

Page 54: Skripsi Rahmiati b. Ind

Pada tahap pelaksanaan apresiasi pelaku cerita dan rangkaian cerita, guru

membimbing murid berdiskusi dan shering (1) mengapresiasi cerita melalui tahapan

pembangkitan, yaitu melibatkan jiwa dan emosi murid dalam cerita dan terlibat aktif

dalam kelompoknya, (2) mengapresiasi cerita dengan tahapan pengaitan, yaitu

menghubungkan skematanya dengan isi cerita, (3) mengapresiasi cerita dengan

tahapan penggambaran, yaitu mendeskripsikan isi cerita, (4) mengaparesiasi cerita

dengan tahapan penafsiran, yaitu menyampaikan isi cerita, dan (5) mengapresiasi

cerita dengan tahapan penilaian, yaitu memberi penilaian cerita dengan menggunakan

kata-katanya sendiri.

Aktivitas pelaksanaan pembelajaran seperti tampak dalam dialog 2 ( senin,5

mei 2008 ). Dialog 2 pelaksanaan Apresiasi cerita

Guru : Anak-anak, kalian sudah menyimak dan membaca cerita yang berjudul “Tomi Di Negeri Kurcaci”. Sekarang duduklah sesuai anggota kelompokmu. Tiap kelompok berjumlah empat sampai enam orang. Setiap kelompok mendiskusikan soal-soal dalam LKS (guru memberikan LKS kepada masing-masing kelompok)

Murid : (muridberhadap-hadapan dalam kelompoknya) diantaranya ada yang bingung dan tidak tahu apa yang akan dilakukan sedang yang lainnya terlihat mendominasi kegiatan dan lainnya santai (suasana menjadi santai)

Guru : Setelah 15 menit kemudian, menginformasikan bahwa waktunya sudah selesai ibu minta kelompok satu melaporkan hasil kerjanya dan yang lain mendengarkan laporan temannya.

Murid : (kelompok satu maju melaporkan hasil kerjanya) setelah itu menyusul kelompok dua, dan seterusnya

Guru : Ayo berikan tepuktangan kepada kelompok satu dan kelompok dua.Murid : (Murid serentak bertepuk tangan dan kelas menjadi ramai)Guru : Anak-anak, tidak semua kelompok maju kedepan kelas melaporkan hasil

kerjanya, karena waktunya sudah selesai. Ibu guru pesan agar di lain waktu tampil semua (sazmbil ibu guru mengumpilkan teks cerita dan LKS pada masing-masing murid). Selanjutnya, anak-anak di suruh kembali ke tempat duduknya.

Guru : Anak-anak, kalian telah mengerjakan pertanyaan acara berkelompok dengan mengisi LKS. Sekarang kembali ke tempat duduk masing-masing,

Page 55: Skripsi Rahmiati b. Ind

selanjutnya masih ada satu lagi kegiatan yaitu menjawab soal-soal, tetapi kali ini di kerjakan sendiri tidak boleh kerjasama.

Murid : (Murid serentak menjawab mengerti) Guru : Ibu guru membagi lembaran soal evaluasi.Murid : (menerima lembaran soal, namun sebagian diantaranya tampak gelisa

tengok kiri dan kanan, serta berisik)Guru : (guru menegur murid) Pino, Iman kok berisik? Mengapa? Murid : Pino dan Iman akhirnya tenang dan kelas menjadi tenang kembali.Guru : setelah 15 menit kemudian. Ayo! Waktunya sudah selesai. Silahkan di

kumpul tugasnya! Andre, Cahaya sudah selesai? (memperhatikan Andre dan Cahaya yang terlambat menyerahkan jawabannya) setelah itu guru mempersiapkan murid untuk kegiatan berikutnya, yaitu tindak lanjut.

Pada dialog tersebut, tampak serius mengerjakan soal-soal namun beberapa

diantaranya tampak belum menunjukkan sikap serius. Murid tampak gelisah

menengok kiri dan ke kanan berisik saat berlangsung tes formatif. Kondisi ini

menyebabkan guru memberikan peringatan dan teguran baik saat kerja kelompok

maupun mengerjakan tes formatif.

Kegiatan pada tindak lanjut apresiasi ialah guru menugasi murid (1)

mengoreksi hasil kerja mereka (2) merevisi hasil kerja (3) membimbing murid

merefleksi kendala-kendala belajar mereka (4) mendokumentasikan dan memanjatkan

hasil belajar mereka. Aktivitas tindak lanjut apresiasi tamapak pada dialog. Dialog 3

tindak lanjut apresiasi

Guru : Anak-anak, kalian telah selesai mengerjakan kegiatan LKS dan evaluasi. Nah, sekarang coba dengarkan baik-baik hasil kerjamu (sambil mengambil hasil pekerjaan kelompok Hardika dan kelompok Boby. Coba kalian simak baik-baik mulai nomor satu tentang deskripsi watak pelaku cerita dan selanjutnya) pekerjaan kalian sebagian besar sudah bagus, namun masih ada yang perlu diperbaiki. Anak-anak, pada pelajaran mendatang ibu harapkan kalian dapat melakukan kegiatan yang lebih baik. Mengerti penjelasan ibu guru!

Murid : mengertiii (serentak murid menjawab)Guru : setelah 15 menit kemudian bel jam pelajaran Bahasa Indonesia berakhir)

Wah, waktu pelajaran Bahasa Indonesia sudah selesai silahkan buku Bahasa Indonesianya di tutup dan bersiap mengikuti pelajaran IPS.

Page 56: Skripsi Rahmiati b. Ind

Pada dialog tersebut tampak guru menyampaikan hasil belajar dan koreksi

pekerjaan murid. Kegiatan menyampaikan hasil koreksi pekerjaan belum dilakukan

secara menyeluruh. Dalam tahap ini guru belum menugasi murid merevisi hasil

pekerjaan baik secara kelompok maupun secara individual. Kegiatan akhir pada tahap

ini adalah memberikan saran-saran kepada murid untuk memperbaiki proses belajar

mereka berikutnya kegiatan merefleksi kendala-kendala. Solusi dan faktor penunjang

belum tampak dilakukan sesuai dengan yang direncanakan. Dokumentasi hasil belajar

dan pejanan hasil belajar murid belum dilakukan.

Dari paparan data pelaksanaan apresiasi cerita dengan tahap SAT pertemuan

pertama dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dan murid mengapresiasi teks cerita

belum terlaksana sesuai indikator yang ditetapkan khususnya pada indikator

penghayatan dan penikmatan cerita. Demikian pula aktivitas mengapresiasi cerita

dengan tahapan SAT belum sesuai indikator khususnya tahapan penafsiran dan

penilaian Aktivitas pelaporan hasil kerja diskusi belum terlaksana sesuai dengan

indikator yang ditetapkan, khususnya pada pengembangan sikap keberanian dan

pengembangan aspek keterampilan berbicara.

2) Penggunaan SAT untuk Mengefektifkan Pembelajaran Apresiasi Cerita

Pertemuan 2

Proses interaksi SAT dalam pembelajaran pada pertemuan kedua difokuskan

pada apresiasi laku cerita dan suasana cerita melalui pengunaan SAT pertemuan

kedua dilaksanakan pada hari rabu, 7 mei .2008 mulai pukul 09.30 sampai pukul 10.30

dengan tema ”perbuatan” teks diorientasikan pada cerita Tomi di negeri kurcaci. Tema

Page 57: Skripsi Rahmiati b. Ind

dan judul cerita tersebut merupakan lajutan dari pertemuan pertama. Cerita ini diambil

dari majalah Bobo edisi 38 tahun 2008 karangan sri Widiastuti halaman 55.

Pencapaian tujuan pembelajaran tersebut dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu

tahap persiapan apresiasi, tahap pelaksanaan apresias, dan tahap tindak lanjut apresias.

Aktivitas guru pada tahap persiapan apresiasi adalah guru membuka pelajaran dengan

membangkitkan skemata murid melalui gambar, menyampaikan tujuan pembelajaran,

menyampaikan langkah-langkah mengapresiasi cerita dengan SAT, memodelkan

langkah-langkah mengapresiasi cerita dengan SAT, mengelompokan murid, dan

menugasi murid secara terbimbing mengapresiasi cerita. Aktivitas guru dan murid

pada tahap persiapan apresiasi seperti tampak pada dialog 4 (Rabu, 7 mei 2008).

Dialog 4 membuka pelajaran

Guru : Anak-anak masih ingat dengan palajaran 2 hari yang lalu?Murid : Ingat, Bu! (sebagian murid menjawab dan yang lainya diam) cerita “Tomi

Dinegeri Kurcaci” (jawab Maherdika, Fatli, dan Wike serentak)Guru : Anak-anak, pada pelajaran yang lalu kalian telah mengenal pelaku cerita

rangkaian cerita. Coba perhatikan lagi gambar itu! Di situ ada gambar apa saja yang kamu lihat?

Murid : Ada gambar kurcaci yang lagi mengangkat Tomi dan beberapa kurcaci yang lgi beradu mulut! (murid serentak menjawab dan suasana kelas manjadi ramai)

Guru : Baiklah jawabanmu bagus! Nah, pelajaran cerita hari ini kalian diminta menemukan tempat terjadinya cerita dan suasana cerita. Namun, sebelumnya ibu memberi contoh membaca (membaca bagian cerita dan sekali-kali bertanya tentang tempat terjadinya cerita). Selanjutnya ibu meminta kalian membaca dalam hati teks cerita selama 5 menit. Saat membaca kamu memperhatikan bagian tempat terjadinya cerita dan suasana cerita! Mengerti maksud ibu guru?

Murid : (serentak menjawab mengerti bu!)Guru : (5 menit kemudian) ibu guru menyampaikan bahwa waktunya selesai,

sekarang kalian berkelompok seperti pelajaran cerita yang lain untuk mendeskusikan soal-soal LKS. Mengerti maksud ibu?

Murid : (serentak menjawab mengerti bu!)

Page 58: Skripsi Rahmiati b. Ind

Dari dialog tersebut, tampak bahwa guru memulai pelajaran mempersiapkan

murid dan menginformasikan pelajaran cerita minggu lalu. Selanjutnya guru

membengkitkan skemata murid melalui kegiatan gambar cerita berjudul “Tomi di

Negeri Kurcaci”. Pada saat pengamatan gambar berlangsung Tanya jawab antara

murid, murid dengan guru tentang bagian-bagian gambar. Namun, Tanya jawab

tersebut belum terfokus pada unsur cerita yang menjadi fokus apresiasi.

Setelah bertanya jawab, guru, menyampaikan tujuan dan langkah-langkah

KBM. Tujuan dan langkah-langkah KBM sudah jelas dan mulai terfokus, namun

belum disampaikan secara sistematik dan rinci. Setelah menyampaikan tujuan dan

langkah-langkah pembelajaran, guru memodelkan mengapresiasi cerita, sekali-kali

guru bertanya tentang begian-bagian cerita seperti laku cerita dan suasana cerita yang

ada dalam teks. Pemodelan apresiasi yang disampaikan guru belum terfokus pada

tahapan SAT.

Setelah pemodelan dilakukan, murid diminta membaca kembali teks cerita

dalam hati selama kurang lebih lima menit. Setelah murid membaca teks cerita, guru

menugasi murid berkelompok untuk mendiskusikan atau melakukan curah pendapat

yang berkaitan dan pertanyaan-pertanyaan dalam format penilaian apresiasi cerita

(FPAC) yang telah disiapkan. Pembentukan kelompok dilakukan pada kedekatan

tempat duduk. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengaturan berkelompok.

Pada tahap pelaksanaan apresiasi guru (1) membimbing murid berdiskusi,

berkolaborasi, dan shering untuk mengapresiasi Laku cerita dan suasana cerita dengan

mengimplementasikan SAT pada tahap pembangkitan, yaitu melibatkan diri dalam

cerita dan terlibat aktif dalam kelompok untuk mengapresiasi cerita, (2) membimbing

Page 59: Skripsi Rahmiati b. Ind

murid berdiskusi, berkolaborsi dan shering pengaitan, yaitu menghubukan

pengamatan, pengetahuan, dan sikap murid (3) membimbing murid berdiskusi,

berkolaborasi, dan shering mendeskripsikan pelaku cerita dan rangkaian cerita

berdasarkan lakuan, fisik dan ucapannya melalui tahap penggambaran (4)

membimbing murid berdiskusi, kolaborasi dan shering menafsirkan (interpreting) isi

pelaku cerita dan rangkaian cerita, dan (5) membimbing murid berdiskusi, kolaborasi

dan shering memberikan penilaian cerita dengan fokus pelaku cerita dan rangkaian

cerita melalui tahapan penilaian.

Dalam tahap ini, murid memperoleh bimbingan (1) melaporkan dan membahas

hasil kerja di depan kelas, (2) mengerjakan tes formatif sebagai upaya untuk

mengetahui dampak proses pembelajaran.aktivitas guru dan murid pada tahap

pelaksanaan apresiasi cerita dengan SAT seperti tampak pada dialog. Dialog 5

Pelaksaan Pembelajaran Apresiasi

Guru : Anak-anak kalian sudah membaca dalam hati cerita yang berjudul “Tomi di negeri kurcaci”. Sekarang duduklah bersama seperti pertemuan yang lalu. Tugas kalian adalah mendiskusikan pertanyaan yang ada dalam FPAC.

Murid : Murid berhadapa-hadapan dalam kelompok. Namun ada di antaranya yang binggung dan tidak tahu yang akan dilakukan. Selain ada yang lainnya ada yang sibuk sendiri (suasana kelas jadi gaduh)

Guru : (Guru sesekali berkeliling untuk memantau pekerjaan murid dan sesekali menjelaskan kepada murid yang bertanya). Setelah kurang lebih 10 menit kemudian guru menginformasikan waktunya sudah habis. Ibu guru meminta tiap-tiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya dana kelompok lain mendengarkan.

Murid : (kelompok yang maju pertama adalah kelompok Desvita). Setelah itu kelompok Pino. Suasana kelas menjadi gaduh karena murid ingin memberi tanggapan hasil laporan, yang dibacakan tiap kelompok.

Guru : anak-anak pendapat kalian sudah lebih bagus, Tetapi harus dilengkapi agar lebih jelas. Kelompok yang belum maju tidak usah berkecil hati, nanti waktu lain kelompok kalian boleh maju.

Page 60: Skripsi Rahmiati b. Ind

Dalam dialog tersebut, guru mengarahkan murid berkelompok untuk

berdiskusi. Pada saat murid ditugasi berkelompok, murid tidak mengalami kesulitan

seperti pada pertemuan pertama. Hal ini karena guru sudah memberi penjelasan

sebelumnya anggota kelompok sudah mulai mengambil inisiatif dan aktif memberi

jawaban, namun masih tampak sejumlah anggota kelompok masih pasif dalam

kegiatan kelompok.

Pada akhir tahap pelaksanaan apresiasi guru mengumpulkan hasil kerja murid

dan mengarahkan murid untuk mengerjakan tes formatif. Dialog 6 kegiatan evaluasi

formatif

Guru : Anak-anak, kalian telah mengerjakan pertanyaan secara berkelompok. Sekarang kembali ketempatnya masing-masing. Anak-anak masih ada kegiatan yang lain, yaitu menjawab soal-soal tetapi dikerjakan sendiri-sendiri dan tidak boleh bekerjasama seperti tadi. Apakah anak-anak sudah mengerti? (kemudian ibu guru membagi lembar soal)

Murid : mengertii (murid serentak menjawab) kemudian murid mengerjakan soal-soal, namun sebagian di antara murid banyak yang gelisa menengok kiri dan kanan, dan berisik.

Guru : (guru menegur murid) Ayo Iman, Wike, mengapa berisik? (5 menit kemudian) anak-anak waktunya sudah selesai silahkan dikumpulkan di meja bu guru. Andre sudah selesai? (memperhatikan Andre yang terlambat menyerahkan jawabannya).

Berdasarkan dialog tersebut guru memberi tes formatif sesuai yang direncanakan.

Dalam kegiatan ini guru memberikan motivasi berupa pengalaman sikap percaya diri

dalam hal menjawab pertanyaan. Tampak sejumlah murid belum menunjukkan sikap

serius, sikap percaya diri, dan kejujuran. Hal ini tampak dari murid yang gelisa,

menengok kiri dan kanan dan berisik saat berlangsung kegiatan evaluasi.

Pada tahap tindak lanjut apresiasi diharapkan guru bersama murid: (1)

mengoreksi hasil kerjanya, (2) merevisi hasil belajarnya, (3) membimbing murid

Page 61: Skripsi Rahmiati b. Ind

merefleksi dengan mengungkapkan hambatan-hambatan, faktor pendukung dan solusi

dalam proses belajar apresiasi, (4) mendokumentasi / memajankan hasil belajar murid

yang tercepat. Aktivitas guru dan murid tersebut seperti tampak dalam dialog. Dialog 7

( kegiatan mengoreksi hasil belajar )

Guru : Anak-anak kalian telah menyelesaikan kegiatan LKS dan evaluasi. Nah, sekarang coba dengarkan baik-baik hasil LKSmu (pekerjaan Pino, mulai nomor satu tentang deskrivsi latar cerita berddasarkan ciri-cirinya. Bagaimana pendapatmu? (Tanya jawab berlangsung) selanjutnya ibu memberikan penilaian pekerjaanmu, bagaimana sudah bagus, namun masih ada yang belum lengkap dan tulisanmu masih perlu diperbaki. Jadi anak-anak, pada pelajaran yang akan datang ibu harapkan kamu melakukan kegiatan yang lebih baik dan hasil jawaban diharapkan lebih dari yang lalu. Mengerti penjelasan ibu guru?

Murid : Mengerti! (serentak menjawab)Guru : Baiklah, sebelum pelajaran Bahasa Indonesia berakhir, ibu minta kepada

kalian untuk mengemukakan kesulitan yang kalian alami dalam belajar.Murid : (Menjawab) gambarnya bu guru kurang jelas, gambarnya tidak terpisah-

pisah bagian-bagian ceritanya.Guru : Nah, temanmu sudah mengemukakan kesulitannya mungkin masih banyak

yang lain? (beberapa orang murid dan kegiatan Tanya jawab berlangsung) Anak-anak untuk pekerjaan cerita yang akan dating ibu akan buatkan yang lebih jelas gambarnya dan lebih seru ceritanya) Nah, bel sudah berbunyi waktunya pelajaran Bahasa Indonesia sudah selasai untuk hari inikalian harus banyak lagi bekerja, sekarang kalian boleh istrahat.

Pada dialog tersebut, tamapak guru mengoreksi, memberi respon dan

mengarahkan murid untuk merevisi hasil kerja mereka. Hal ini tampak pada saat guru

meminta murid menyimak hasil kerja mereka. Koreksi tugas tersebut difokuskan pada

penulisan, penggunaan tanda baca, penggunaan huruf dan kalimat. Kegiatan

mengoreksi hasil kerja murid belum menyeluruh akibatnya murid kurang puas karena

belum mengerti hasil keseluruhannya.

Dari paparan data pertemuan kedua tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

terdapat peningkatan baik secara pencapaian indikator, aktivitas guru dan murid, dan

Page 62: Skripsi Rahmiati b. Ind

alokasi waktu yang direncanakan secara kondusif pencapaian aspek guru dan murid

rata-rata cukup (C)

c. Hasil dan Temuan-temuan Peneliti Siklus I

Keberhasilan tindakan siklus I diamati selama proses pelaksanaan tindakan dan

setelah tindakan. Fokus pengamatan adalah perilaku dan murid dengan menggunakan

lembar observasi. Adapun aspek yang diamati adalah aktivitas guru dan murid dalam

proses pembelajaran yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahapan apresiasi, tahapan

pelaksanaan apresiasi, tahapan pelaksanaan apresiasi dan tahapan tindak lanjut

apresiasi.

Hasil observasi yang diperoleh selama kegiatan pembelajaran siklus I adalah

sebagai berikut:

1. Tujuan pembelajaran ingin dicapai belum berhasil hal ini disebabkan

murid belum mampu mengapresiasi secara maksimal. Pencapaian target tersebut

juga disebabkan guru kurang maksimalkan bimbingan murid mengapresiasi cerita

melalui tahap SAT.

2. Waktu yang digunakan kurang efisien kendalanya guru terlalu banyak

memanfaatkan pada waktu tahap persiapan apresiasi.

3. Tahap pembangkitan skemata di kategorikan cukup (C) dalam kegiatan

ini guru perlu lebih meningkatkan keterampilan mengunakan gambar cerita

sehingga murid lebih termotivasi belajar.

4. Kemampuan murid berbicara masih dikategorikan kurang berkembang

dan masih kurang berani dan terkesan takut dan malu.

Page 63: Skripsi Rahmiati b. Ind

5. Kerja kelompok masih dikategorikan cukup karena masih didominasi

murid yang tingkat kemampuan di atas rata-rata.

6. Kegiatan tindak lanjut masih kategori cukup. Guru kurang memberi

kesemapatan merevisi hasil belajar secara menyeluruh karena keterbatasan waktu.

7. Guru kurang menggali jawaban murid sehingga murid kurang terbuka

mengemukakan kesulitan dalam mengapresiasi cerita.

d. Analisis dan Refleksi

Keberhasilan pembelajaran apresiasi cerita pada siklus I dipaparkan dalam 2 X

pertemuan. Seluruh data yang di rekam melalui observasi, wawancara, evaluasi, proses

dan evaluasi akhir telah disususn dan didiskusikan secara bersama-sama dengan

pengamat.hasil analisis pada siklus I adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi pada

siklus I adalah sebagai sebagai berikut:

1. Tahap persiapan apresiasi. Guru telah melaksanakan tugusnya dalam

pembelajaran mulai dari membuka pelajaran dengan membengkitkan skemata

murid melalui pengamatan gambar, Tanya jawab, memprediksikan gambar,

membuat simpulan, pemodelan dan pembagian kelompok. Namun indikator yang

ingin dicapai masih dikategorikan cukup karena guru masih kurang mengarahkan

murid memprediksi urutan cerita berdasarkan gambar dan memberikan kesempatan

untuk menyimpulkan cerita gambar.

2. Tahap pelaksanaan apresiasi. Guru telah membimbing murid mengapresiasi

cerita yang dilakukan kerja kelompok, diskusi, shering tentang isi cerita dengan

tahapan SAT yaitu pembangkitan, pengaitan, penggambaran, penafsiran, dan

Page 64: Skripsi Rahmiati b. Ind

penilaian. Namun kegiatan membimbing murid belum terlaksana secara maksimal

guru belum memberi contoh tahapan SAT secara sistematis, jelas, dan kengkrit

3. Tahap tindak lanjut. Pada aktivitas ini guru dan murid melakukan shering hasil

mengoreksi, merevisi, merefleksi hambatan, solusi, kegiatan akhir adalah memajan

hasil kerja murid proses aktivitas guru dirangkum dalam tahap. Namun guru belum

memberikan petunjuk yang jelas. Akibatnya hasil revisi yang dilakukan murid

belum sesuai harapan.

4. Pelaksanaan proses pembelajaran masih ditemukan murid yang belum secara

aktif dalam kerja kelompok menyelesaikan soal-soal pada LKS dan belum

memiliki keberanian untuk shering dan tukar pendapat serta mengemukakan

kesulitan yang dihadapi.

5. Pembagian kelompok berdasarkan teman sebangku tidak berjalan secara

maksimal, karena tugas dan pekerjaan murid didominasi oleh murid yang memiliki

kemempuan tinggi, sehingga murid yang berkemampuan rendah terlibat kurang

aktif.

6. Waktu pembelajaran berlangsung 15 menit lebih lama dari waktu yang

direncanakan. Hal ini disebabkan karena guru terlalu banyak memanfaatkan waktu

pada tahap persiapan apresiasi yaitu menjelaskan bagian-bagian cerita dan Tanya

jawab tentang arti kosa kata yang berkaitan dengan judul cerita.

7. Berdasarkan penilaian proses dan penilaian hasil secara keseluruhan murid

dalam kelas dikategorikan cukup skor test dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan analisis dan refleksi di atas dan mengacu pada kreteria sukses

yang telah ditetapkan. Maka disimpulkan bahwa pembelajaran masih belum tercapai.

Page 65: Skripsi Rahmiati b. Ind

Oleh karena itu, materi perlu diulang pada siklus II dengan beberapa penyempurnaan

sebagai berikut:

1. Tahap persiapan apresiasi, perlu ditingkatkan aktivitas guru dan murid pada

pembangkitan skemata, penyampaian tujuan, langkah-langkah KBM, pemodelan

SAT secara konkret, dan pembagaian kelompok. Upaya yang dilakukan adalah (1)

melibatkan skemata murid dengan mengamati gambar, memprediksi dan membuat

simpulan gambar, (2) guru memperjelas tujuan dan simpulan gambar, serta tugas

yang dilakukan murid, (3) mengelompokan murid secara acak dan sesuai tes

formatif siklus.

2. Tahap pelaksanaan apresiasi perlu dilibatkan murid mengapresiasi cerita secara

tepat, setiap anggota kelompok dilibatkan berpartisipasi berdiskusi dan curah

pendapat berkaitan dengan cerita yang diapresiasi

3. Tahap tindak lanjut. Guru melibatkan murid shering hasil apresiasi, memotivasi

keberanian mengemukakan pendapat, dan merevisi sendiri hasil kerja mereka

berdasarkan petunjuk guru.

4. Guru hendaknya dapat mengelolah waktu secara efisien.

2. Paparan Data Dan Temuan Peneliti Pada Siklus II

Paparan data dan temuan penelitian pada siklus II diperoleh melalui hasil

observasi, refleksi, masing-masing diurutkan sebagai berikut:

a. Perencanaan Pembelajaran Apresiasi Cerita Melalui SAT

Perencanaan pembelajaran apresiasi cerita berdasarkan SAT pada siklus II

mengambil tema “kepahlawanan”.materinya dioriontasikan pada cerita “dua calon

Page 66: Skripsi Rahmiati b. Ind

prajurid karangan Benny Rhamdani” yang di ambil dari majalah bobo edisi 30 tahun

2007 halaman 13. yang terdiri atas tiga tahapan pembelajaran. Ketiga tahapan tersebut

tidak sendiri melainkan terintegrasi menjadi satu kesatuan secara utuh dalam proses

pembelajaran setiap siklus.

Tahapan persiapan aperseasi pemberian aktivitas memprediksi gambar, dan

menyimpulkan gambar cerita. Sementara aktivitas membaca dilakukkan pada tahap

pelaksanaan apersiasi dan cara pendapat untuk mengungkapkan pendapat mereka

melalui aktivitas apersiasi setiap tahap SAT.

Pembagian kelompok didesain secara acak dan hasil tes formatif siklus I. pada

tahap tindak lanjut apersiasi, murid ditugasi melakukan shering hasil dan merevisi

sendiri penunjang proses apersiasi berdasarkan SAT, memajankan hasil pekerjaan

mereka yang tercepat.

b. Pelaksanaan SAT untuk Pembelajaran Apersiasi Cerita Pertemuan Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran apresiasi cerita melalui SAT di kelas V sekolah

dasar Negeri I Kowaha kabupaten kolaka untuk siklus pertama dilaksanakan dua kali

pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari kamis, 22 mei 2008 pukul 9.30

sampai 10.30 Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari senin, 26 mei 2008. setiap

pertemuan terdiri atas tiga tahap yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.

1) Pelaksanaan SAT untuk Pembelajaran Apresiasi

Cerita Melalui Siklu pertemuan I

Aktivitas tindakan guru dan murid dalam tahapan persiapan apersiasi seperti

tampak dalam dialog 8 (membuka pelajaran)

Page 67: Skripsi Rahmiati b. Ind

Guru : Anak-anak! Seperti biasa setiap hari senin, jam kedua pelajaran Bahasa Indonesia. masih ingatkan kalian pelajaran cerita beberapa hari yang lalu?

Murid : Murid serentak menjawab pelaku cerita. Rangkaian cerita, latar cerita dan suasana cerita tentang “Tomi di Negeri Kurcaci”

Guru : Bagus, ternyata kalian tidak serunya. Judulnya “Dua Calon Prajurit”, kira-kira apa isi cerita itu? Ayo siapa yang mau jawab?

Murid : (Tampak belum ada yang dapat memberikan jawaban secara spontan)Guru : anak-anak! Coba amati gambar di papan tulis! Apa saja yang dapat kalian

ceritakan di dalam gambar itu? Ayo! Mahardika apa yang dapat kamu ceritakan dalam gambar itu. Apakah ada peristiwa menyedihkan dan menyenagkan dalam gambar cerita itu?

Murid : Ada bu, yaitu 2 calon prajurid mengangkat seorang anak dengan seorang nenek dengan wajah yang bahagia.

Guru : Bagus! Coba ferdianto,di bagian mana yang menarik dalam cerita itu?Murid : (ferdiyanto menjawab)di dalam gambar ada dua calon prajurit yang satunya

gemuk dan satunya kurus yang sedang mengusir perampokGuru : jawabanmu bagus! Kalian dapat terlibat dalam isi cerita sebelum

membacanya. Nah, tugas kalian pada pelajaran cerita hari ini adalah mendeskrifsikan pelaku cerita dan rangkaian cerita yang di sukai, serta memberi penilaian terhadap pelaku cerita dan rangkaian cerita. Selanjutnya kegiatan yang kalian lakukan adalah membaca teks cerita secara individu, kelompok dan diskusi membicarakan pelaku cerita dan rangkaian cerita yang ada di format penilaian yang telah di sediakan. Hasil diskusi di tulis dalam format penilaian yang telah di sediakan setelah itulaporkan di depan kelas dan kelompok lainnya bertugas menyimak dan memberikan dan memberikan tanggapa laporan kelompok pelapor,mengerti tugas kalian?

Guru : ( serentak menjawab mengerti! )

Pada dialog 8 di atas, tampak guru membuka pelajaran dengan membangkitkan

murid melalui pengamatan gambar, Tanya jawab dan memprediksi dan membuat

simpulan cerita gambar. Hal ini di respon baik oleh murid dengan aktif melakukan

Tanya jawab, menghubungkan pengalaman dan pengetahun mereka yang berkaitan

dengan isi cerita yang mereka apresiasi.

Dalam dialong itu juga, guru tampak menyampaikan tujuan dan lagkah-

langkah KBM secara sistimatis, jelas dan sesuai fokus pembelajaran serta

menyampaikan batas- batas dan langkah KBM di respon baik oleh murid.hal ini di

tandai dengan aktivitas memahami tujuan dan langkah-langkah KBM dan mengetahui

Page 68: Skripsi Rahmiati b. Ind

tujuan dan langkah-langkah KBM dan mengetahui batas tugas yang akan dilakukan.

Setelah menyampaikan tujuan dan langkah-langkah KBM dan mengetahui batas tugas

yang akan mereka lakukan, guru mengarahkan murid untuk menyimak model

mengapresiasi cerita berdasarkan SAT, aktivitas tersebut tampak dalam dialong.

Dialog 9 pemodelan apresiasi cerita dengan SAT

Guru : sebelum kalian membaca cerita “ dua calon prajurit” terlebih dahulu saya memberikan contoh cara membaca cerita agar kalian dapat memahami, menikmati isinya dengan tahapan SAT. coba simak baik-baik! Untuk memahami PC dan RC kalian melibatkan diri dalam cerita caranya kalian dapat terlibat membayangkan, melihat, merasakanmerasakan dan ikut serta dalam peristiwa cerita. Untuk terlibat dalam dalam cerita kalian dapat menghubungkan pengetahuan dan pengalamanmu dalam cerita, setelah itu gambarkan peristiwa cerita lewat kata-katamu tentang PC dan RC berdasarkan ciri-cirinya, kemudian buat buat kesimpulan tentang PC yang di sukai dan RC peristiwa yang berkesan. Setelah itu kalian memberikan penilaian tentang PC dan RC “ DCP”. Mengerti penjelasan bu guru?Jika belum silahkan tanyakan lagi!

Murid : (murid menjawab mengerti! Namun masih ada diantara murid yang bingung dan tidak merespon)

Guru : baiklah, untuk lebih jelasnya ibu ulangi lagi ( mengulangi menjelaskan model ) setelah iru murid di tugasi berkelompok

Pada dialog di atas tampak guru melakukan tampak guru melakukan

pemodelan mengapresiasi cerita berdasarkan SAT secara sistimatis, jelas, sesuai fokus

cerita. Pemodelan direspon baik oleh murid, karena diikuti contoh kongkrit oleh guru

dan disampaikan secara sistimatis dan jelas. Setelah kegiatan pemodelan, guru

membagi murid menjadi delapan kelompok. Pembagian kelompok murid dilakukan

dengan kreteria acak.

Pada tahapan pelaksanaan apresiasi Pelaku Cerita dan Rangkaian Cerita guru

membimbing murid (1) membaca cerita, (2) berkolaborasi, curah pendapat dan shering

mengapresiasi cerita dengan tahapan pembangkitan yaitu melibatkan jiwa dan

Page 69: Skripsi Rahmiati b. Ind

emosional murid dalam cerita dan terlibat aktif dalam kelompok untuk memberikan

tangapan secara emosional, (3) membimbing murid berdiskusi, berkolaborasi, dan

sharing dengan tahapan pengaitan yaitu menghubungkan skemata isi cerita (4)

membimbing murid berkolaborasi dan shering dan tahapan penggambaran yaitu

mendskrifsikan isi cerita (5) membimbing murid berkolaborasi dan shering

menafsirkan isi cerita (6) membimbing murid memberikan penilaian penilaian cerita

yang difokuskan pada PC an RC melalui tahapan penilaian

Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan melaporkan hasil kerja kelompok murid

dan melakukan sharing hasil di depan kelas. Aktivitas guru dan murid tampak dalam

dialog 10. Dialog 10 kegiatan pelaporan dan shering

Guru : anak-anak waktu 30 menit telah selesai.sekarang saatnya setiap kelompok melaporkan hasil kerjanya. pelaporan ini diwakili oleh ketua kelompoknya.tugas kelompok lain adalah menyimak, mencocokan, dan memberikan pendapat hasil kerja kelompok pelapor. Mengerti penjelasan ibu?

Murid : (serentak menjawab) mengerti!Guru : baiklah, ayo kelompok devia maju melaporkan hasil kerjanya. Setelah itu

murid yang lain memberi komentarMurid : (kelompok mahardika memberikan komentar hasil pekerjaan kelompok

Devia dan kelompok Pino.Guru : (tampak mengarahkan pertanyaan dan suasana terjadinya terjadi dialog

antara murid). Setelah laporan selesai, guru mengarahkan murid mengerjakan tes formatif.

Pada dialog diatas, guru memberi murid tugas secara terbimbing melaporkan

hasil kerja mereka. Hal ini tampak dari murid yang aktif dan merespon laporan murid

lain. Bimbingan dan arahan guru dalam penugasan pembuatan laporan kelompok

sudah fokus. Kegiatan ini dilanjutkan dengan memberikan evaluasi formatif. Kegiatan

ini tampak terkendali sesuai yang direncanakan. Kegiatan akhir dalam pertemuan

pertama ini adalah melakukan tindak lanjut proses dan hasil apresiasi. Aktivitas guru

Page 70: Skripsi Rahmiati b. Ind

dan murid dalam tahapan tindak lanjut seperti tampak pada dialog 11. Dialog 11

aktivitas koreksi proses dan hasil belajar.

Guru : anak-anak kalian sudah melakukan kegiatan diskusi kelompok dan

mengerjakan evaluasi formatif, sekarang dengarkan baik-baik hasil

belajarmu. Ibu mulai dari pekerjaan hasil diskusi kelompok Devia.

Perhatikan jawaban no (1) tentang pelaku cerita berdasarkan fisik, ucapan

dan pendapat pelaku lainnya dibuat lengkap demikian serterusnya sampai

no (5). Kelompok Mahardika sudah baik, karena lengkap dan jelas. Untuk

pekerjaan Pino sudah jelas. Selanjutnya hasil tes formatif pada hari ini

sudah rata-rata baik. Ibu sarankan pada pertemuan terakhir tanggal 12 mei

2008 diharapkan mendapatkan nilai yang lebih baik.

Berdasarkan dialog tersebut, guru mengoreksi hasil pekerjaan diskusi

kelompok dan hasil evaluasi formatif. Hal ini direspon dengan baik oleh murid dan

kegiatan ini berdampak pada motivasi perhatian pada proses pembelajaran selanjutnya.

Selain kegiatan mengoreksi hasil belajar murid, guru melakukan tanya jawab tentang

kendala, solusi, dan faktor pendukung proses apresiasi. Aktivitas guru seperti dalam

dialog. Dialog aktivitas Tanya jawab kendala, solusi dan pajanan.

Guru : pada pelajaran cerita hari ini kamu sudah terlibat aktif berdiskusi dalam kelompoknya dan dapat mengeluarkan pendapatnya kepada temannya. Namun, pada saat temannya melaporkan hasil diskusinya masih tampak malu-malu dan tidak mau mangajukan tanggapan / pertanyaan mengapa demikian? Apakah ada kesulitan yang kalian alami? Coba Andre, Wike, Rezki ada kesulitan?

Murid : (jawaban murid bervariasi, kurang jelas suaranya, malu-malu, dan takut salah.

Guru : sekali lagi jangan malu dan takut salah, nanti dibantu teman dan bu guru memperbaikinya. Jadi, pelajaran yang akan datang kalian harus lebih berani dan tidak malu lagi. Nah, sekarang tibalah saatnya kalian memajankan hasil kerjamu di papan tulis.

Murid : (tampak serius dan senagn memajankan hasil belajarnya di papan tulis).

Page 71: Skripsi Rahmiati b. Ind

Pada dialog di atas tampak guru melakukan Tanya jawab dan direspon baik

oleh murid walaupun masih ditemukan hambatan murid kurang berani bertanya dan

menjawab pertanyaan temannya dengan baik. Kelemahan-kelemahan dijadikan

sebagai refleksi untuk tindakan berikutnya.

Berdasarkan paparan data pada pertemuan I dapat disimpulkan bahwa memberi

kegiatan menyimak model apresiasi berdasarkan SAT dengan contoh konkrit

mempengaruhi kemampuan murid mengapresiasi cerita dengan baik.

2) Penggunaan SAT Pembelajaran Apresiasi Cerita Pertemuan 2

Kegiatan guru dalam Pelaksanaan Proses Pengefektifan Pembelajaran

Apresiasi Cerita dan SAT pada pertemuan dua adalah mengembangkan pemahaman

apresiasi murid terhadap latar cerita dan suasana cerita yang mengarah pada aktivitas

melibatkan jiwa dan emosional dalam cerita, menghubungkan cerita dengan skemata

murid, mendeskripsikan cerita, menafsirkan dan menilai isi cerita. Kemampuan

apresiasi cerita berdasarkan SAT ini mengarahkan murid berada pada tingkat apresiasi

menggemari cerita, menikmati cerita, dan merespon cerita secara emosional untuk

menuju ke tingkat apresiasi tersebut dilakukan dengan tiga tahap yaitu tahap persiapan

apresiasi, tahap pelaksanaan apresiasi, dan tindak lanjut apresiasi.

Kegiatan tahap persiapan apresiasi diawali dengan membangkitkan skemata

murid, memproduksi dan menyimpulkan cerita gambar. Selain itu, guru

menyimpulkan tujuan dan langkah-langkah kegiatan KBM. Pemodelan apresiasi cerita

berdasarkan SAT. Kegiatan akhir dalam tahap ini adalah guru membentuk kelompok

Page 72: Skripsi Rahmiati b. Ind

diskusi secara acak. Tindakan tersebut dipaparkan berdasarkan hasil observasi dan

catatan lapangan seperti tampak dalam dialog.

Guru : Anak-anak hari ini sperti biasa jam kedua dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Apakah kalian sudah siap belajar Bahasa Indonesia?

Murid : (serentak menjawab) siap!Guru : coba kalian amati gambar yang lalu tentang “Dua Calon Prajurid”.kura-

kira di mana tempat terjadinya cerita itu?Murid : (murid menjawab secara bervariasi) di hutan, di tengah jalan, di kerajaan.

Sedang yang menyenagkan / seru dan menyedihkan.Guru : jawaban kalian bagus! Ayo, mengapa kenapa kamu mengatakan

menyeangkan/ seru mahardika?Murid : (mahardika menjawab) karana dua calon prajurid berhasil mengusir

penjahatGuru : bagus! Kamu dapat menerka tempat terjadinya cerita dan suasana cerita.

Sebalum membaca cerita, ibu berikan contoh sekali lagi cara membaca cerita dengan SAT

Pada dialong di atas tampak guru membangkitkan skemata murid dengan

mengamati gambar, memprediksi, dan menyimpulkan isi cerita gambar berjudul “dua

calon prajurid”. kegiatan ini sesuai dengan tujuan, materi, menarik minat murid dan

menigkatkan murid bertanya jawab. Kegiatan ini di respon baik oleh murid yang

berupa keaktifan menjawab pertayaan guru, memprediksi gambar dan menyimpulkan

isi gambar. Kegiatan selanjutnya adalah menyampaikan tujuan dan langkah-langkah

KBM seperti nampak dalam dialaog. Dialog menyampaikan tujuan dan langkah-

langkah KBM

Guru : Tujuan pelajaran cerita pada hari ini adalah mendeskripsikan dan menafsirkan latar cerita dan suasana cerita dan memberikan penilaian terhadap cerita. Selanjutnya kegiatan yang kamu lakukan adalah mengisi FPAS tentang isi cerita (LC dan SC) melalui kegiatan kerjasama, diskusi dan melaporkan hasil kerjan kalian di depan kelas. Hasil kerja teraik akan dipajan di depan kelas. Pada akhir kegiatan ibu akan memberikan tes formatif, hasil tes terbaik akan akan diumumkan mengerti penjelasan ibu?

Murid : (serentak menjawab mengerti bu!)Guru : baiklah! Sebelum melakukan kegiatan itu perhatikan sekalilagi contoh

mengapresiasi (membaca , memahami, menghayati, menikmati cerita)

Page 73: Skripsi Rahmiati b. Ind

Dialog di atas tampak guru menyampaikan tujuan pelajaran dan langkah-

langkah KBM sesuai fokus, terperinci dan sistimatis. Hal ini direspon baik oleh murid.

Setelah itu pembentukan kelompok. Dialog 9 Pemodelan apresiasi cerita dengan SAT

Guru : sebelum kalian membaca cerita “Dua Calon Prajurit” terlebih dahulu saya memberikan contoh cara membaca cerita agar kalian dapat memahami, menikmati isinya dengan tahapan SAT. coba simak baik-baik! Untuk memahami latar cerita dan suasana Cerita kalian melibatkan diri dalam cerita caranya kalian dapat terlibat membayangkan, melihat, merasakan dan ikut serta dalam peristiwa cerita. Untuk terlibat dalam dalam cerita kalian dapat menghubungkan pengetahuan dan pengalamanmu dalam cerita, setelah itu gambarkan peristiwa cerita lewat kata-katamu tentang LC dan SC berdasarkan ciri-cirinya, kemudian buat buat kesimpulan tentang LC yang di sukai dan SC peristiwa yang berkesan. Setelah itu kalian memberikan penilaian tentang pelaku cerita dan rangkaian cerita “Dua Calon Prajurit”. Mengerti penjelasan bu guru? Jika belum silahkan tayakan lagi!

Murid : (murid menjawab mengerti! Namun masih ada diantara murid yang bingung dan tidak merespon)

Guru : baiklah, untuk lebih jelasnya ibu ulangi lagi (mengulangi menjelaskan model ) setelah itu murid di tugasi berkelompok

Pada dialong di atas tampak guru melakukan tampak guru melakukan

pemodelan mengapresiasi cerita berdasarkan SAT secara sistimatis, jelas, sesuai fokus

cerita. Pemodelan direspon baik oleh murid, karena diikuti contoh kongkrit oleh guru

dan disampaikan secara sistimatis dan jelas. Setelah kegiatan pemodelan, guru

membagi murid menjadi delapan kelompok. Pembagian kelompok murid dilakukan

dengan kreteria acak.

Pada tahapan pelaksanaan apresiasi Latar Cerita dan Suasana Cerita guru

membimbing murid (1) membaca cerita, (2) berkolaborasi, curah pendapat dan shering

mengapresiasi cerita dengan tahapan pembangkitan yaitu melibatkan jiwa dan

emosional murid dalam cerita dan terlibat aktif dalam kelompok untuk memberikan

Page 74: Skripsi Rahmiati b. Ind

tangapan secara emosional, (3) membimbing murid berdiskusi, berkolaborasi, dan

shering dengan tahapan menghubungkan/mengaitkan yaitu menghubungkan skemata

isi cerita (4) membimbing murid berkolaborasi dan shering dan tahapan menafsirkan

yaitu mendskrifsikan isi cerita (5) membimbing murid berkolaborasi dan sharing

menafsirkan isi cerita (6) membimbing murid memberikan penilaian penilaian cerita

yang difokuskan pada latar cerita dan suasana cerita melalui tahapan menilai

Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan melaporkan hasil kerja kelompok murid

dan melakukan shering hasil ke depan kelas. Aktivitas guru dan murid tampak dalam

dialog. Dialog kegiatan pelaporan dan sharing

Guru : anak-anak waktu 30 menit telah selesai.sekarang saatnya setiap kelompok melaporkan hasil kerjanya. Pelaporan ini diwakili oleh ketua kelompoknya. Tugas kelompok lain adalah menyimak, mencocokan, dan memberikan pendapat hasil kerja kelompok pelapor. Mengerti penjelasan ibu?

Murid : (serentak menjawab) mengerti!Guru : baiklah, ayo kelompok devia maju melaporkan hasil kerjanya. Setelah itu

murid yang lain memberi komentarMurid : (kelompok Mahardika memberikan komentar hasil pekerjaan kelompok

Devia dan kelompok Pino.Guru : (tampak mengarahkan pertanyaan dan suasana terjadinya terjadi dialog

antara murid).Setelah laporan selesai, guru mengarahkan murid mengerjakan tes formatif.

Pada dialog di atas, guru memberi murid tugas secara terbimbing melaporkan

hasil kerja mereka. Hal ini tampak dari murid yang aktif dan merespon laporan murid

lain. Bimbingan dan arahan guru dalam penugasan pembuatan laporan kelompok

sudah fokus. Kegiatan ini dilanjutkan dengan memberikan evaluasi formatif. Kegiatan

ini tampak terkendali sesuai yang direncanakan. Kegiatan akhir dalam pertemuan

pertama ini adalah melakukan tindak lanjut proses dan hasil apresiasi. Aktivitas guru

Page 75: Skripsi Rahmiati b. Ind

dan murid dalam tahapan tindak lanjut seperti tampak pada dialog. Dialog 11 aktivitas

koreksi proses dan hasil belajar.

Guru : anak-anak kalian sudah melakukan kegiatan diskusi kelompok dan mengerjakan evaluasi formatif, sekarang dengarkan baik-baik hasil belajarmu. Ibu mulaidari pekerjaan hasil diskusi kelompok Devia. Perhatikan jawaban no (1) tentang latar cerita berdasarkan fisik, ucapan dan pendapat pelaku lainnya dibuat lengkap. demikian serusnya sampai no (5). Kelompok Mahardika sudah baik, karena lengkap dan jelas. Untuk pekerjaan Pino sudah jelas. Selanjutnya hasil tes formatif pada hari ini sudah rata-rata baik. Ibu sarankan pada pertemuan terakhir tanggal 12 mei 2008 diharapkan mendapatkan nilai yang lebih baik.

Berdasarkan dialog tersebut, guru mengoreksi hasil pekerjaan diskusi

kelompok dan hasil evaluasi formatif. Hal ini direspon dengan baik oleh murid dan

kegiatan ini berdampak pada motivasi perhatian pada proses pembelajaran selanjutnya.

Selain kegiatan mengoreksi hasil belajar murid, guru melakukan tanya jawab tentang

kendala, solusi, dan faktor pendukung proses apresiasi. Aktivitas guru seperti dalam

dialog. Dialog aktivitas Tanya jawab kendala, solusi dan pajanan.

Guru : pada pelajaran cerita hari ini kamu sudah terlibat aktif berdiskusi dalam kelompoknya dan dapat mengeluarkan pendapatnya kepada temannya. Namun, pada saat temannya melaporkan hasil diskusinya masih tampak malu-malu dan tidak mau mangajukan tanggapan/pertanyaan mengapa demikian? Apakah ada kesulitan yang kalian alami? Coba Andre, Wike, Rezki ada kesulitan?

Murid : (jawaban murid bervariasi, kurang jelas suaranya, malu-malu, dan takut salah.

Guru : sekali lagi jangan malu dan takut salah, nanti dibantu teman dan bu guru memperbaikinya. Jadi, pelajaran yang akan dating kalian harus lebih berani dan tidak malu lagi. Nah, sekarang tibalah saatnya kalian memajankan hasil kerjamu di papan tulis.

Murid : (tampak serius dan senagn memajankan hasil belajarnya di papan tulis).

Pada dialog di atas tampak guru melakukan Tanya jawab dan direspon baik

oleh murid walaupun masih ditemukan hambatan murid kurang berani bertanya dan

Page 76: Skripsi Rahmiati b. Ind

menjawab petanyaan temannya dengan baik. Kelemahan-kelemahan dijadikan sebagai

refleksi untuk tindakan berikutnya.

Berdasarkan paparan data pada pertemuan I dapat disimpulkan bahwa memberi

kegiatan menyimak model apresiasi berdasarkan SAT dengan contoh kongkrit

mempengaruhi kemampuan murid.

c. Hasil Dan Temuan Peneliti Siklus II

Keberhasilan siklus dua diamati selama proses pelaksanaan tindakan dan

sesudah tindakan. Fokus pengamatan adalah pelaku guru dan pelaku murid dengan

mengunakan lembar observasi guru dan murid dalam proses belajar, pempelajaran

yang terdiri dari tiga tahapan yaitu tahapan persiapan apresiasi, tahapan pelaksanaan

aprersiasi dan tahapan tindak lanjut apresiasi.

Hasil observasi yang diperoleh selama kegiatan siklus II adalah sebagai

berikut:

1. Penyampaian tujuan, langkah-langkah KBM dan penyampaian tahapan SAT di

kategorikan baik. Dalam kegiatan ini guru menyampaikan dengan jelas,

sistimatis, dan memberikan batasan tugas. Kegiatan ini direspon baik oleh murid

2. Pelaksanaa pembelajaran ditemukan bahwa penggunaan waktu dikategorikan

efisien. Dikatakan efisien karena keseluruhan butir indikator tersebut terlaksana

dengan baik sesuai waktu yang dialokasikan

3. Kegiatan skemata murid melalui kegiatan mengamati gambar, memprediksi dan

menyimpulkan prediksi terhadap gambar cerita dikategorikan baik. Pada

Page 77: Skripsi Rahmiati b. Ind

kegiatan ini tampak murid aktif mengamati gambar serta menghubungkan

pengalaman dan pengetahuan mereka terhadap isi cerita.

4. Kegiatan berbicara murid dikategorikan baik (B) karena kegiatan ini murid

tampak aktif melakukan curah pendapat, dan shering sudah tidak malu-malu

5. Kerja kelompok berjalan efektif, karena murid tampak aktif melakukan curah

pendapat dan shering serta menghargai pendapat murid lain.

6. Kegiatan tindak lanjut di kategorikan baik (B) karma guru telah memberi tugas

untuk menyimak koreksi hasil belajarnya

7. Kegiatan mengalai pengetahuan terhadap jawaban murid di kategorikan baik

(B) karma tampak murid aktif melakukan tanya jawab kendala, solusi dan faktor

penunjang.

d. Analisis dan Refleksi

Keberhasilan pembelajaran apresiaisi cerita pada siklus II dipaparkan dalam

dua kali pertemuan seluruh data direkam melalui observasi dan evaluasi telah disusun

dan didiskusikan secara bersama-sama dengan pengamat. Hasil analisis dan refleksis

dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada siklus II adalah:

1. Tahapan persiapan apresiasi cerita, guru membuka pelajaran dengan

membangkitkan skemata murid melalui kegiatan mengamati gambar, memprediksi,

dan menyimpulkan prediksi terhadap gambar dikategorikan baik (B). Dalam

kegiatan ini guru memanfaatkan gambar untuk menarik minat dan perhatian murid

dan membimbing murid menghubungkan pengetahuanan pengalaman yang terkait

Page 78: Skripsi Rahmiati b. Ind

dengan isi cerita. Sedangkan pemodelan mengaprasiasi cerita berdasarkan SAT di

kategorikan baik, dalam hal ini guru lebih mengkongkritkan lagi contoh tahapan

SAT itu sehinga murid memahami setiap tahap SAT dengan mudah dan jelas

2. Tahapan pelaksanaan apresiasi, kegiatan membimbing murid melalui tahapan

SAT dikategorikan baik (B).pada tahapan membangkitkan murid melakukan curah

pendapat tentang pelibatan emosional di dalam cerita, pada tahapan mengaitkan

murid melakukan aktivitas pengaitan skematanya,tahapan describing murid

melakukan gambar isi cerita, menafsirkan murid melakukan penafsiran dan

membuat simpulan isi cerita dan tahapan menilai murid melakukan penilaian

3. Pelaksanaan tindakan pada tindak lanjut apresiasi terdiri atas guru mengoreksi,

merevisi hasil pekerjaan murid, mengali jawaban murid-murid terhadap kendala,

solusi, dan faktor pendukung dan kegiatan mendokumentasikan dan kegiatan

memajankan kasil kerja murid berlangsaung dengan baik.

4. Pelaksanaan pembimbingan melaporkan dan membahas hasil kerja

kelompoknya dikategorikan baik (B) hal ini tampak guru memotivasi murid

membimbing mengerjakan tugas, menaggapi (berbicara) menumbuhkan sikap

berani dan menghargai pendapat orang lain

5. Pelaksanaan pembelajaran dalam penggunaan waktu dikategorikan baik (B)

dan efisien. Dikatakan demikian, kerena kesepuluh murid indikator yang ingin

dicapai terlaksana dengan sesuai waktu yang dialokasiakan

6. Berdasarkan penialian proses dan penilaian hasil secara keseluruhan

dikategorikan baik skor tersebut dapat dilihat pada lampiran.

Page 79: Skripsi Rahmiati b. Ind

Berdasarkan hasil reflekdi pembelajran apresiasi cerita berdasarkan SAT pada

siklus II dapat disimpulkan bahwa pembelajaran apresiasi cerita terhadap SAT yang

terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan apresiasi, tahap pelaksanaan apresiasi, dan

tahap tindak lanjut apresiasi sudah memenuhi target yang diharapkan. Hal ini tampak

pencapaian rata-rata dalam kualifikasi baik (B) dengan demikian tidak perlu lagi

dirancang pembelajaran pada siklus berikutnya.

B. Pembahasan

Fokus pembahasan adalah aktivitas guru dan murid dalam pembelajaran

apresiasi cerita melalui penggunaan strategi aktivitas terbimbing di kelas V SDN I

Kowioha Kabupaten Kolaka. Pembahasan didasarkan atas teori yang berkaitan tentang

penggunaan strategi aktivitas terbimbing untuk meningkatkan pemahaman

pembelajaran apresiasi cerita yang terdiri atasperencanaan pembelajaran,(2)

pelaksanaan pembelajaran, (3) tindak lanjut / penilaian.

1. Perencanaan Pembelajran Apresiasi dengan Mengunakan SAT.

Berdasarkan data hasil penelitaian terungkap bahwa perencananan

pembelajaran apresiasi cerita fiksi, guru harus menempuh lima hal (1) merumuskan

tujuan pembelajaran sesuai jabaran butir pembelajaran, (2) menyiapkan materi

pelajaran, (3) menyususn prosedur pembelajaran sesuai SAT, (4) merancang

pengolaan kelas, (5) merencanakan prosedur penilaian.komponen tersebut terdapat

dalam semua perencanaan yang dirancang guru secara kolaboratif baik pada siklus I

maupun siklus II.

Page 80: Skripsi Rahmiati b. Ind

Dalam merumuskan tujuan pelajaran ada lima hal yang perlu di perhatikan

yaitu (1) berorientasi kepada murid (2) merupakan hasil belajar, (3) dirumuskan secara

spesifik dan jelas, (4) dirumuskan dengan istilah yang operasional dan (5) dirumuskan

dengan hanya mencakup satu jenis hasil belajar. Semi (1999: 20)

Setelah tujuan pelajaran dirumuskan, guru menerapkan prosedur dan langkah-

langkah KBM. Penetapan langkah-langkah pembelajaran bahasa dan sastra sebaiknya

mengacu pada pendekatan proses yang di sarankan oleh aminuddin (1999: 19- 20)

bahwa tahapan pembelajaran dibagi menjadi tiga bagian yaitu persiapan, pelaksanaan

dan tindak lanjut apresiasi. Tahap pembelajaran tersebut dilakukan pada siklus I dan

siklus II. Perbedaan masing-masing siklus terletak pada penggunaan alokasi waktu

setiap tahapan pembelajaran.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Apresiasi Melalui SAT

a. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Tahapan Persiapan Apresiasi melalui

SAT.

Peningkatan pemahaman murid pada tahapan persiapan apresiasi, guru

memodelkan apresiasi dengan SAT. Hal ini sejalan dengan pendapat Aminuddin

(1999: 20) bahwa dalam persiapan pembelajaran guru mesti bertindak sebagai model,

fasilitator, pembelajar, pengamat dalam mengarahkan kegiatan belajar murid.

Page 81: Skripsi Rahmiati b. Ind

Pada tahap persiapan apresiasi cerita berdasarkan SAT pada siklus I teruangkap

bahwa dari tujuh indikator yang ditetapkan dan tiga indikator yang belum terlaksana

dengan baik. Hal ini terjadi, guru banyak melakukan tanya jawab tentang judul cerita,

kedua penyampaian tujuan dan langkah-langkah KBM belum jelas dan rinci. Ketiga

pemodelan apresiasi berdasarkan SAT belum disampaikan secara lengkap dan

sistimatis, serta belum didukung contoh kongkrit. Akibatnya kesiapan mental

emosional murid belum tertarik melakukan kegiatan apresiasi.

Pada siklus II kegiatan pembangkiatan skemata berlangsung dengan baik dan

indikator pencapaiaan sudah berkembang dengan baik. Kegiatan pembangkitan

skemata dilakukan dengan menugasi murid mengamati gambar, bertanya jawab,

memprediksi gambar dan membuat simpulan cerita gambar. Kegiatan ini sejalan

dengan pendapat Grumber (Rahim, 2007: 101) menyatakan bahwa “kegiatan

pembangkitan skemata dengan mengamati, ilustrasi, dan judul bacaan merupakan

proses awal memulai membaca”.

Kegiatan penyampaian tujuan dan langkah-langkah KBM dan penyampaian

tahapan SAT dikategorikan baik. Dalam kegiatan ini guru menyampaikan dengan

jelas, sistematis dan memberi batas tugas. Kegiatan ini di respons baik oleh murid dan

murid tampak memahami dengan jelas.

Kegiatan pemodelan apresiasi berdasarkan SAT pada siklus II dilakuka guru

dengan baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Aminuddin (1999: 18) bahwa “dalam

pembelajaran guru mesti bertindak sebagai model fasilitator, dan mengarahkan

kegiatan belajar murid”.

Page 82: Skripsi Rahmiati b. Ind

Kegiatan pembentukan kelompok siklus II sesuai dengan tujuan pelajaran dan

didasarkan pada kesenagan bergaul diantara mereka. Hal ini sesui pendapat Ibrahim

(1991: 99) “pembentukan diskusi harus memenuhi syarat (1) terdiri atas 5-9 orang (2)

berlangsung dengan interaksi bebas (3) mempunyai tujuan (4) berlangsung sesuai

proses sistematis menujuh kesimpulan”.

Berdasarkan pembahasan pada tahap persiapan apresiasi siklus I hinga siklus II

terbukti menggalami peningkatan. Hal ini disebabkan adanya upaya prakrisi/

mahasiswa dan guru memperbaiki tahapan persiapan. Terbukti mampu mengiring

murid ketindak apresiasi sastra yang diharapkan.

b. Pelaksanaan Pembelajaran dan Tahapan Pelaksanaan Apresiasi melalui SAT

Tahap pelaksanaan apresiasi diharapkan murid menuju ke tindak apresiasi. Hal

ini sejalan dengan pendapat Sochan (Suriyanti, 2004: 16) bahwa “apresiasi yang

sesungguhnya tingkatan-tingkatan yng perlu dilewati adalah (a) tingkat menggemari,

(b) tingkat menikmati, (c) tingkat merespons, (d) tingkat memproduksi”.

Aktivitas mengapresiasi pada siklus I belum tergarap dengan baik, hal ini

disebabkan guru kurang membimbing murid pada aktivitas apresiasi. Aktivitas guru

menugasi murid, berdiskusi dan sering kurang terarah secara maksimal. Akibatnya

kemampuan apresiasi pada tingkat pemahaman literal.

Kegiatan apresiasi pada lima tahap apresiasi yaitu engaging, konecting,

describing, interfreting, dan judging belum dilaksanakan dengan baik akibatnya murid

kurang mampu mengapresiasi pelaku cerita (PC) rangkaian cerita (RC), latar cerita

(LC), dan suasana cerita (SC) dengan baik. Kegiatan pelaporan hasil kerja kelompok

Page 83: Skripsi Rahmiati b. Ind

pada siklus I juga belum maksimal akibatnya murid masih malu-malu, takut, dan

keterampilan berbicara kurang berkembang.

Tahap pelaksanaan apresiasi cerita berdasarkan SAT pada siklus II mengalami

pengingkatan baik aktivitas guru maupun murid. Upaya guru adalah memberikan

aktivitas murid mengapresiasi cerita melalui kegiatan mengapresiasi teks cerita yaitu

membaca, memahami, menghayati, dan menikmati cerita terlaksana dengan baik.

Keberhasilan ditandai oleh kemampuan mereka mengungkapkan makna secara

tekstual dan mengungkapkan perasaan mereka (senang atau tidak, menarik atau tidak

menarik).

Aktivitas mengapresiasi cerita tersebut sejalan dengan pendapat Purwo (Hafid

2002: 22) bahwa “usaha membantu murid menuju ke tindak apresiasi sastra dengan

dimulai dari isi teks sastra yang dihadapannya meliputi menangkap peristiwa kejadian

cerita dan apa yang digambarkan melalui rentetan kata pada tahap cerita”.

Setelah murid mengapresiasi teks cerita guru membimbing murid melakukan

aktivitas berdiskusi kelompok, shering, dan curah pendapat berkaitan dengan isi cerita

yang telah dibacanya. Aktivitas diskusi dan curah pendapat berkaitan dengan isi teks

cerita yang telah dibaca. Aktivitas diskusi dan curah pendapat dipandu oleh format

proses apresiasi cerita (FPAC) yang disediakan guru. Dalam format ini, telah disusun

secara sistematis lima tahapan SAT sesuai yang ditawarkan Beach dan Marsal (1991)

yaitu tahapan pembangkitan,pengaitan, penggambaran, penafsiran, dan penilaian.

Kegiatan selanjutnya adalah guru memberikan evaluasi formatif. Guru berupaya

mengetahui kemajuan hasil belajar murid. Hal ini sejalan apa yang dikatakan

Page 84: Skripsi Rahmiati b. Ind

Tompkirus (1994: 770) bahwa “evaluasi hasil bukan hanya sekedar mengoreksi

pelajaran murid tetapi sebagai alat untuk mendokumentasi kemajuan belajar murid”.

Pada siklus I dan siklus II terungkap bahwa tes prestasi apresiasi yang

dilakukan guru sesuai dengan maksud untuk menggambarkan prestasi belajar murid.

Keberhasilan tes dapat diketahui dari rata-rata tes siklus I dengan berkualifikasi cukup

(59,88 %) kemampuan keberhasilan murid dapat di lihat pada halman 99, siklus II

dengan kualifikasi baik (74,23 %) kemampuan keberhasilan murid dapat di lihatpada

halaman 117. Hasil tes menunjukkan peningkatan siklus I dan II. Dengan demikian

penggunaan SAT dalam pembelajaran apresisi cerita terbukti meningkat. Peningkatan

kemampuan pemahaman apresiasi cerita berdasarkan SAT sejalan dengan pendapat

Degeng (1990) bahwa “peningkatan kemampuan diukur dari hasil pembelajaran dan

hasil tingkat pencapaian yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan pada pembahasan tahap apresiasi siklus II terbukti mengalami

peningkatan. Hal ini disebabkan adanya upaya guru dan praktisi berupaya

mengarahkan murid ke tingkat apresiasi sastra yang diharapkan.

c. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Tahap Tindak Lanjut Apresiasi melalui

SAT

Pada tahap tindak lanjut apresiasi dengan SAT dimaksud untuk memantapkan

proses dan hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Kegiatan tindak lanjut dilakukan

setiap akhir pertemuan. Kegiatan yang dilakukan adalah guru menugasi murid

melakukan shering hasil dan mengoreksi hasil belajar murid, merefisi hasil kerja,

Page 85: Skripsi Rahmiati b. Ind

melakukan refleksi tentang kendala-kendala solusi, faktor penunjang, dan

mendokumentasikan/memajankan hasil belajar murid.

Pada siklus I aktivitas mengoreksi hasil kerja murid baik kelompok maupun

individu kurang terlaksana dengan baik. Kegiatan ini didominasi oleh guru,

menyampaikan hasil belajar murid tidak menyeluruh akibatnya sebagian besar murid

tidak mengetahui hasil. Belajarnya. Upaya yang dilakukan pada siklus berikutnyua

adalah memberikan aktivitas murid shering dan mengoreksi hasil pelajarnnya setelah

itu diberikan untuk direfisi sendiri atas kekurangannya. Melakukan refleksi kendala

solusi dan faktor penunjang selama proses apresiasi dengan cara mengajukan

pertanyaan-pertanyaan menggali jawaban murid.

Kegiatan akhir mendokumentasi hasil belajar murid dan memajankan hasil

belajar murid. Aktivitas ini cukup efektif dlam rangka memotivasi murid

mengapresiasi cerita. Pada pelaksanaan tindakan siklus II terdiri atas empatss indikator

terlaksana dengan baik. Hal ini dilakukan dengan baik atau target yang telah

ditetapkan.

Pembahasan tahap tindak lanjut apresiasi siklu I dan siklu II terbukti mampu

memotivasi murid belajar apresiasi, karena pada tahap tindak lanjut apresiasi urid

diberi kesempatan menilai atau mengoreksi, merefisi, merefleksi hasil belajar, dan

memajankan haisil belajar apresiasi cerita. Hal ini ditunjukkan oleh rata-rata tes

formatif penelitian yang dilaksanakan pada setiap pembelajaran mengalami

peningkatan.

Peningkatan pemahaman apresiasi murid terhadap apresiasi cerita cukup

optimal sebagaimana yang disebutkan pada Bab III kriteria sukses yang disepakati

Page 86: Skripsi Rahmiati b. Ind

adalah rata-rata skor murid harus mencapai kualifikasi baik (60-79) hasil evaluasi

setiap akhir pelajaran.

Berdasarka rata-rata skor yang dicapai murid pada setiap akhir pelajaran

tersebut dari siklu I ke siklus II menunjukkan peningkatan yang baik. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa mengapresiasi cerita dengan tahapan SAT terbukti mampu

meningkatkan tingkat apresiasi.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hasil evaluasi dan pembahasan, maka

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan strategi aktivitas

Page 87: Skripsi Rahmiati b. Ind

terbimbing dapat meningkatkan kemampuan apresiasi cerita fiksi di kelas V SDN I

Kowioha Kabupaten Kolaka. Hal ini terbukti adanya penigkatan hasil belajar murid

siklus I dengan kualifikasi cukup (C) menjadi kualifikasi baik (B) pada siklus II

B. Saran-saran

Berdasarka uraian kesimpulan, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. kepada guru sekolah dasar khususnya SDN I Kowioha agar menggunakan

strategi aktivitas terbimbing sebagai salah satu alternatif dalm mengatasi kesulitan

belajar murid khususnya dalam pengajaran mengapresiasi cerita fiksi di sekolah

dasar. Karena dengan menggunakan strategi aktivitas terbimbing murid dapat

menggunakan skematanya serta lebih aktif dan kreatif dalam menekankan proses

pemberolehan unsur-unsur cerita fiksi

2. diharafkan kepada guru yang akan mengajarkan apresiasi cerita dengan

menerapkan strategi aktivitas terbimbing dalam pembelajaran memadukan empat

keterampilan berbahasa yakni keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,

membaca dan keterampilan menulis.

3. kepada peneliti berikutnya diharapkan melakukan penelitian yang serupa

dengan menerapkan strategi aktivitas terbimbing di bidang apresiasi cerita lainya

seperti legenda, mite, dan lain sebagainya.

Page 88: Skripsi Rahmiati b. Ind

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 2004. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung Sinar Baru Algensido

________. 1999. Pembelajaran terpadu bahasa dan sastra Indonesia. Malang: FPBS. IKIP Malang.

Beach, R. 1987. Strategic Teaching and Literature. Edited by Jones F.B, Palinscar S.A, Ogle S.D, dan Carr G.E, Strategic Teaching and Learning: Cognitive Instrucsion in the Content Areas. Alexandria: The North Central regional Educational Laboratori

Page 89: Skripsi Rahmiati b. Ind

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas

Djuanda, D. 2002. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka

Hafid, Abd. 2003. Mengefektifkan Pembelajaran Apresiasi Cerita Fiksi Melalui Implementasi SAT Siswa Kelas V SD Negeri Simbersari. Tesis tidak di terbitkan: Universitas Negeri Malang.

_____, dkk. 2005. Mengefektifkan Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan Proses Model Simulasi Kreatif Siswa Kelas V SD 10 Manurungge. Usulan penelitian tidak di terbitkan: Universitas Negeri Makassar.

Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasbullah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grahindo Pratama

Huck, C. 1987. Chidren’s Literature In The Elementary School. Chicago: Rand Mc Nally College Publishing Company

Kemp, M. 1987. Watching Children Read and Write. Victoria: Deakin University.

Moleong lexy J. 2000. metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Muliyati. 2005. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Di Kelas Tinggi. Jakarta: Universitas Terbuka

Rahim. 2007. Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar. Padang: Bumi Aksara.

Semi, A. 1989. Anatomi Sastra. Bandung Angkasa. Suhajono dkk, 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Suhajono, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Suharsimin, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Suriyanti. 2004. Pembelajaran Apresiasi Sastra di SD Dengan Stategi Aktifitas Terbimbing. KTI tidak di terbitkan: Universitas Negeri Makassar.

Supriyadi. 2004. Pembelajaran Satra Yang Apresiatif dan Efektif di SD. Jakarta: Depdiknas

Tarigan. 2002. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Univesitas Terbuka

Page 90: Skripsi Rahmiati b. Ind

Tirmansyah, B. 1999. Cerita Anak Kotenporer. Bandung: Nuansa

Wardani, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Lampiran 1:TOMI DI NEGERI KURCACI

Tomi sedang berjalan,tiba-tiba seutes tali menyergap kakinya,kena!

Kena!”terdengar suara ramai.

“Cepat peci. Sihir dia menjadi kecil sebelum kita terinjak-injak ,”teriak kuci

karena tomimemberontak. Zuiit! Tubuh tomi pun mengecil jadi seperti korcaci itu.

“ Ini dia anak manusia pemalas yang akan menjadi budak kita!” teriak p[ara

korcaci kecilitu gembira. Mereka mengarak tomi menelilingi kota.

Page 91: Skripsi Rahmiati b. Ind

“ Dia harus bekerja di rumahku dulu untuk mencuci tumpukan piring. Piring

bersihku tingal satu untuk makan nanti,”ujur faci yang doyan makan.

“ Tidak! Dia harus bekerja dulu di rumahku dulu ! sepatu – sepatuku harus di

bersehkan dan di semir!” ujar shoeci yang mempunyi banyak sepatu

‘Tidak! Tidak ! dia harus memasak di rumahku dulu. Karana anak – anak ku

sudah kelaparan!”Ujur ibu buci yang anaknya banyak.

“ Di rumahku! Baju bajuku sudah menggunung dan berbau. Harus segera di

cuci!” Teriak noci tidak mau kalah.

Penduduk negeri korcaci beradu mulut. Ribut sekali. Kepala negeri segera

melirai mereka dan mengadakan undian giliran .

Undian pertama jatuh pada ibu buci . tomi pun di bawa kerumahnya. Beta

terkejutnya tomi melihat tumpukan bahan makanan untuk di masak . “ ayo kupas

kentang – kentangnya !” perintah ibu buci.

Tomi meraih pisau. Oh, ia tidak pernah mengupas. “ aku pasti sedang mimpi

buruk,” gumanya. “biar saja. Nanti juga aku bangun.”

Tomi meregangkan otot – ototnya yang terasa kaku. Belu pernah di bekerja

seberat ini.” Cepatlah bangun, tomi!” gumannya pada dirinya sendiri. Mimpi buruk itu

terasa seperti betulan .

Tomi hendak memejamkan mata ketika seseorang menarik tangannya dan

membawanya pergi. Facila pelakunya

“Tapi giliranmu baru nomor tiga!”Teriak Tomi marah pada Faci

“Tapi aku sudah tidak ada lagi piring bersih. Untuk sarapan aku pakai apa?”

“ Mengapa kamu tidak cuci sendiri?” teriak Tomi yang aggak mengamuk.

“ Berani sekali kamu berkata seperti itu! Sekarang cepat cuci!. Awas kalau ada

yang sampai pecah” Balas Faci galak. Tomi tidak berani lagi membalas.

Dengan mata terkantuk-kantuk Tomi mencuci piring. Samar-samar ia melihat

sebuah spanduk yang menggantung di jendelah dapur. Ada tulisan di spanduk itu,

KAMI SUKA ANAK PEMALAS.

“Kau curang!Giliranmu kan,nomor tiga!” Noci masuk dengan marah.

“ Ayo Tomi. Kau kerumahku. Aku perluh baju bersih untuk pergi kepesta.

Page 92: Skripsi Rahmiati b. Ind

“ Noci segerah membawa Tomi pergi.

“ Tomi semir sepatuku! Nanti digigit tikus!”Ujar Shoeci dari balik pagar.

“ Kau seminar saja sendiri! Kalau tidak lihat aku sedang apa?” Teriak Tomi

kesal. Shoeci bergegas pergi karna takut ketahuan Noci.

Sambil mencuci Tomi menangis. Betapa lelah dan mengantuknya dia. Tomi

jadi teringat ibunya. Ibu yang suka marah sambil berkata” Kau ambil saja sendiri! Kau

tidak lihat Ibu sedang apa ?”

Kini ia tahu mengapa Ibu suka berkata seperti itu. Ibu pasti leleh dan banyak

pekerjaan, sementara ia mengganggu Ibu dengan minta diambilkan makanan,baju

seragam, sepatu…Hal-hal yang sebenarnya bisa ia kerjakan sendiri. “Ibu …” gumanya

sambil terisak-isak.

“Maafkan Tomi Ibu…“Karena sangat lelah dan mengantuk,Tomi tertidur

dengan cucian di tangan.

Pagi hari itu,Ibu dibuat terheran-heran melihat Tomi. Setelah bangun pagi,

Tomi mandi , mengambil sarapan dan memakai baju sendiri.

Sumber Majalah Bobo Edisi 30 Tahun 2oo7

Lampiran 2

TES AWAL KEMAMPUAN APRESIASI CERITA FIKSI

SISWA KELAS V SD N I KOWIOHA

Bidang studi : Bahasa Indonesia

Kelas / semester : V / II

Hari tanggal :

Page 93: Skripsi Rahmiati b. Ind

PETUNJUK : 1. Bacalah dengan cermat teks cerita yang berjudul “Tomi di Negeri

Kurcaci”

2. Pahamilah (makna bacaan cerita), hayatilah (libatkan perasaanmu),

dan nikmati untaian kalimat dalam cerita itu !

3. Jawablah soal-soal berikut ini dengan menggunakan kata-katamu

sendiri!

1. Deskripsikanlah pelaku cerita “Dua Calon Prajurid” berdasarkan lakuan, fisik,

dan ucapanya!

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

2. pelaku yang saya sukai adalah ………………alasannya

…………………………………………………………………………

3. Tulislah peristiwa cerita pada awal cerita ...........................................................

Tengah cerita ……………………………………………… …………… …

Akhir cerita ……………………………………………………………

4. bagian peristiwa cerita yang paling berkesan / menarik adalah

…………………… …….................................................................................

5. Bagaimana pendapatmu tentang cerita “Tomi di Negeri Kurcaci”?

a. pelaku terjadinya peristiwa cerita? .................................... ............. ..........

b. peristiwa/jalan cerita ……………… …

Lampiran 3

TES AWAL KEMAMPUAN APRESIASI CERITA FIKSISISWA KELAS V SD N I KOWIOHA

Bidang studi : Bahasa Indonesia

Kelas / semester : V / II

Hari tanggal :

Page 94: Skripsi Rahmiati b. Ind

PETUNJUK : 1. Bacalah dengan cermat teks cerita yang berjudul “Tomi di Negeri Kurcaci”

2. Pahamilah (makna bacaan cerita), hayatilah (libatkan perasaanmu), dan nikmati untaian kalimat dalam cerita itu!

3. Jawablah soal-soal berikut ini dengan menggunakan kata-katamu sendiri!

1. Deskripsikanlah latar cerita “Tomi di Negeri Kurcaci” berdasarkan ciri-ciri tempat

terjadinya cerita!

2. Latar/tempat cerita yang berkesan adalah …………………………………………

alasannya……………………………………………………………………………

3. Tulislahsuasana terjadinya cerita yang menyenangkan ……………………………

Yang menyedihkan…………………………………………………………………

Yang menyenangkan………………………………………………………………

4. Suasana cerita yang paling berkesan / menarik adalah …………………………

5. Bagaimana pendapatmu tentang cerita “Tomi di Negeri Kurcaci?”

a. Tempat terjadinya peristiwa cerita? ..........................................................

b. Suasana peristiwa cerita …………………………………………………..

Lampiran 4

Laporan Hasil Kemampuan Apresiasi Cerita Murid Kelas V SDN I KowiohaSiklus I

NO NAMASISWA

L/P PC0-15

RC0-35

LC0-15

SC0-35 NILAI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Riza Adi baso L 5 2 5 5 5 5 5 5 10 5 522 Ihwan L 5 2 5 5 5 5 5 5 10 5 52

Page 95: Skripsi Rahmiati b. Ind

3 Wike P 5 2 2 5 5 5 5 10 5 5 494 A.Muh Safril L 2 2 2 2 5 5 5 5 10 5 435 Cahaya P 2 0 2 2 5 2 5 5 10 5 386 Ranti P 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 387 Ferdiyanto L 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 388 Boby Dirgantara L 2 0 2 5 5 2 5 5 5 5 369 M. Rizal anwar L 0 2 2 2 5 2 5 5 5 5 3310 Devia Eka P 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 3811 Haslina P 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 3812 Mahardika L 5 2 2 5 5 5 5 10 5 5 4913 Aslinda P 2 2 2 2 5 2 5 5 5 5 3514 Reski setiawan L 2 2 5 2 5 2 5 5 5 5 3815 Ramdani P 0 2 2 2 5 5 5 5 5 5 3616 Mardalena P 0 2 2 2 5 5 5 5 5 5 3617 M rizal anwar L 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 3818 Rahmat julianto L 0 0 2 2 5 5 5 5 5 5 3419 Andrea L 0 2 2 2 5 5 5 5 5 5 3620 Andri Anan Tama L 0 2 2 2 5 5 2 5 5 5 3321 Imam Ramadan L 2 2 2 2 5 2 5 5 5 5 3522 Pino L 2 2 2 2 5 5 2 5 5 5 3523 Ismi P 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 3824 Dinan L 2 2 5 2 5 5 2 5 5 5 3825 Rahamat Faizal L 2 2 2 2 5 5 2 5 5 5 3526 M fadli L 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 47

JUMLAH 55 46 6770

130 112 118 140 150 130 1018

Jumlah Rata-rata 101 160 230 420Rata-rata 1,94 3,33 4,42 5,38 39,15

Ket: PC = Pelaku CeritaRC = Rangkain CeritaLC = Latar CeritaSC = Suasana Cerita

Lampiran 5

FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN APRESIASI CERITA FIKSI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI AKTIVITAS TERBIMBING KELAS

V SDN I KOWIOHA( ASPEK GURU)

Nama Guru :…………………… Hari / Tanggal………….Siklus Ke : …………………..Petunjuk : 1. Amatilah pelaksanaan KBM yang dilakukan oleh guru!

Page 96: Skripsi Rahmiati b. Ind

2. Isilah kolom pengamatan sesuai kenyataan yang anda amati! 3. Berilah kualifikasi dengan mengisi kolom yang telah tersedia!

No

Tahap pembelajaran

Apresiasi

Indikator Pengamatan Kualifikasi Skor

Ya Tdk SB

B C R SK

1. Persiapan apresiasi

a. Membuka pelajaran dengan membangkitkan skema

b. Memberikan aktivitas murid memprediksi membuat kesimpulan cerita gambar.

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran

d. Menyampaikan langkah-langkah KBM.

e. Menyampaikan langkah-langkah SAT.

f. Memodelkan apresiasi cerita dengan SAT.

g. Mengelompokan murid.

2 Pelaksanaan apersepsi

a. Membimbing murid mengapresiasi cerita

b. Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, dan sering mengapresiasi cerita dengan enganging.

c. Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, sharing mengapresiasi cerita dengan conicting.

d. Membimbing murid

Page 97: Skripsi Rahmiati b. Ind

berkolaborasi, diskusi, dan sharing apresiasi cerita dengan descriding.

e. Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, sharing apresiasi cerita dengan interfreting.

f. Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, dan sharing apresiasi cerita dengan judging.

g. Membimbing murid melaporkan hasi.

h. Memberikan tes formatif

3 Tindak lanjut apersepsi

a. Membimbing murid mengoreksi hasil pekerjaannya.

b. Membimbing murid merevisi hasil kerjanya.

c. Membimbing murid merefleksi kendala, solusi, dan faktor penunjang.

d. Membimbing murid mendokumentasikan hasil kerjanya.

e. Menugasi murid memajangkan hasil kerjanya

Kualifikasi:Sangat baik (SB), jika semua descriptor munculBaik (B), jika descriptor tidak munculCukup (C ), jika hanya 3 deskriptor yang munculKurang (k), jika hanya 2 deskriptor yang munculSangat kurang (SK), jika hanya 1 deskriptor yang muncul

Lampiran 6

Page 98: Skripsi Rahmiati b. Ind

FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN APRESIASI CERITA FIKSI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI AKTIVITAS TERBIMBING KELAS

V SDN I KOWIOHA( ASPEK MURID)

Nama Siswa :…………………… Hari / Tanggal………….Siklus Ke : …………………..Petunjuk : 1. Amatilah pelaksanaan KBM yang dilakukan oleh murid!

2. Isilah kolom pengamatan sesuai kenyataan yang anda amati! 3. Berilah kualifikasi dengan mengisi kolom yang telah tersedia!

No

Tahap pembelajaran

ApresiasiIndikator

Pengamatan Kualifikasi

SkorYa Tdk SB

B C R SK

1. Persiapan apresiasi

a. Membangkitkan skemanya dengan mengamati gambara dan aktif bertanya jawab

b. Memprediksi membuat kesimpulan cerita gambar.

c. Menyimak tujuan pembelajaran

d. Menyimak langkah-langkah KBM.

e. Menyimak langkah-langkah SAT.

f. Mengelompokan murid.

2 Pelaksanaan apersepsi

a. Mengapresiasi cerita

b. Murid berkolaborasi, diskusi, dan sering mengapresiasi cerita dengan pembangkitan .

c. Murid berkolaborasi, diskusi, sharing mengapresiasi cerita dengan pengaitan.

d. Murid berkolaborasi, diskusi, dan sharing

Page 99: Skripsi Rahmiati b. Ind

apresiasi cerita dengan penggambaraan.

e. Murid berkolaborasi, diskusi, sharing apresiasi cerita denganpenafsiran.

f. Murid berkolaborasi, diskusi, dan sharing apresiasi cerita dengan penilaian

g. Murid melaporkan hasi.

h. Mengerjakan tes formatif

3 Tindak lanjut apersepsi

a. Murid mengoreksi hasil pekerjaannya.

b. Murid merevisi hasil kerjanya.

c. Murid merefleksi kendala, solusi, dan faktor penunjang.

d. Murid mendokumentasikan hasil kerjanya.

e. Murid memajangkan hasil kerjanya

Kualifikasi:Sangat baik (SB), jika semua descriptor munculBaik (B), jika descriptor tidak munculCukup (C), jika hanya 3 deskriptor yang munculKurang (k), jika hanya 2 deskriptor yang munculSangat kurang (SK), jika hanya 1 deskriptor yang muncul

Lampiran 7

Page 100: Skripsi Rahmiati b. Ind

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SDN I KOWIOHA Kelas/Semester : V / IIMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaTema : Apresiasi Sastra Cerita FiksiAlokasi waktu : 3 x 45 menitHari/Tanggal :

A. STANDAR KOMPETENSI

Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca

cerita anak.

B. KOMPETENSI DASAR

Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat

C. INDIKATOR

1. Dapat mendeskripsikan watak pelaku melalui refleksi, lakuan pelaku, fisik dan

ucapan

2. Dapat menafsirkan cerita “Tomi di Negeri Dongeng” yang disukai melalui

refleksi lakuan, fisik, dan ucapan

3. Dapat memberi penilaian tentang pelaku cerita “Tomi di Negeri Dongeng”

sesuai prespektifnya

4. Menafsirkan rangkaian cerita anak “Tomi di Negeri dongeng” dengan

menggunakan kata-katanya sendiri

5. Dapat mengungkapkan perasaan tentang peristiwa “Tomi di Negeri Dongeng”

yang paling berkesan

6. Melakukan penilaian tentang rangkaiaan cerita “Tomi di Negeri Dongeng”

sesuai prespektifnya

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Murid dapat memprediksi watak pelaku melalui fefleksi lakuan pelaku, fisik,

dan ucapan

Page 101: Skripsi Rahmiati b. Ind

2. Murid dapat menafsirkan cerita “Tomi di Negeri Dongeng” yang disukai

melalui refleksi lakuan, fisik, dan ucapan

3. Murid dapat memberi penilaian tentang pelaku cerita “Tomi di Negeri

Dongeng” sesuai prespektifnya

4. Murid dapat Menafsirkan rangkaian cerita anak “Tomi di Negeri dongeng”

dengan menggunakan kata-katanya sendiri

5. Murid dapat mengungkapkan perasaan tentang peristiwa “Tomi di Negeri

Dongeng” yang paling berkesan

6. Murid dapat melakukan penilaian tentang rangkaiaan cerita “Tomi di Negeri

Dongeng” sesuai prespektifnya

E. MATERI PELAJARAN

Apresiasi cerita:

1. Mendeskripsikan watak pelaku melalui refleksi, lakuan pelaku, fisik dan

ucapan

2. Menafsirkan cerita “Tomi di Negeri Dongeng” yang disukai melalui refleksi

lakuan, fisik, dan ucapan

3. Memberi penilaian tentang pelaku cerita “Tomi di Negeri Dongeng” sesuai

prespektifnya

4. Menafsirkan rangkaian cerita anak “Tomi di Negeri dongeng” dengan

menggunakan kata-katanya sendiri

5. Mengungkapkan perasaan tentang peristiwa “Tomi di Negeri Dongeng” yang

paling berkesan

6. Penilaian tentang rangkaiaan cerita “Tomi di Negeri Dongeng” sesuai

prespektifnya

F. METODE PEMBELAJARAN

Implementasi Strategi Aktivitas Terbimbing

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERSIAPAN APERSEPSI ( 15 Menit )

1. Mambuka pelajaran dengan membangkitkan skema

Page 102: Skripsi Rahmiati b. Ind

2. Memberikan aktivitas murid memprediksi membuat kesimpulan cerita

gambar.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Menyampaikan langkah-langkah KBM.

5. Menyampaikan langkah-langkah SAT.

6. Memodelkan apresiasi cerita dengan SAT.

7. Mengelompokan murid.

KEGIATAN APERSEPSI ( 50 MENIT)

1. Membimbing murid mengapresiasi cerita

2. Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, dan sering mengapresiasi cerita

dengan pembangkitan

3. Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, sharing mengapresiasi cerita

dengan pengaitan

4. Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, dan sharing apresiasi cerita

dengan penggambaran.

5. Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, sharing apresiasi cerita dengan

penafsiran.

6. Mambimbing murid berkolaborasi, diskusi, dan sharing apresiasi cerita

dengan penilaian.

7. Membinbing murid melaporkan hasi.

8. Memberikan tes formatif

TINDAK LANJUT APERSEPSI (15 MENIT)

1. Membimbing murid mengoreksi hasil pekerjaannya.

2. Membimbing murid merevisi hasil kerjanya.

3. Membimbing murid merefleksi kendala, solusi, dan faktor penunjang.

4. Membimbing murid mendokumentasikan hasil kerjanya.

5. Menugasi murid memajangkan hasil kerjanya

H. SUMBER BELAJAR

1. Bina bahasa dan Sastra Indonesia Kelas V SD Penerbit Erlangga

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 Depdiknas

Page 103: Skripsi Rahmiati b. Ind

I. PENILAIAN

1. Bentuk : tertulis

2. Alat penilaian : Lembar soal

Page 104: Skripsi Rahmiati b. Ind

Lampiran 8

TES FORMATIF APRESIASI CERITA SIKLUS I

Nama kelompok :

Tema Cerita/Judul cerita :

Hari /Tanggal :

Materi pelajaran :

Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini sesuai dengan pengalamanmu!

Tahap pembangkitan / pelibatan

1. Setelah melihat judul dan gambar cerita saya dapat menerka atau

membayangkan:

a. Nama pelaku utama adalah……………… wataknya…………….

b. Jalan cerita adalah……………..……………………………………..

2. Setelah melihat judul dan gambar “Tomi di Negeri Kurcaci” saya tertarik

membaca isi cerita, karena……………………….

Tahap menghubungkan

3. Cerita yang berhubungan dengan “ kegiatan” dan “kemalasan seorang anak”

sudah pernah saya baca di majalah…………di buku…………………saya

dengar di …………..saya lihat………………. dan……………

Tahap pendeskripsian

4. (a) Tomi mempunyai ciri-ciri : fisik ………………ucapannya tangapan pelaku

lain………………….. watak pelakunya ………………

(b) Pada awal cerita terjadi peristiwa………………….

Page 105: Skripsi Rahmiati b. Ind

(c) Pada tengah cerita terjadi peristiwa………………………..

(d) Pada akhir cerita terjadi peristiwa…………………………

Tahap penafsiran

5. (a) Pelaku cerita yang paling baik adalah ……….alasannya……………

(b) Peristiwa yang paling berkesan adalah …………. alasannya……………….

Tahap penilaian

6. (1) Pelaku yang saya sukai adalah ……………… alasannya ………………….

(b) Peristiwa berkesan adalah……………………………

Page 106: Skripsi Rahmiati b. Ind

Lampiran 9

TES KEMAMPUAN APRESIASI CERITA FIKSI

SISWA KELAS V SD N I KOWIOHA

Bidang studi : Bahasa Indonesia

Kelas / semester : V / II

Hari tanggal :

PETUNJUK : 1. Bacalah dengan cermat teks cerita yang berjudul “Tomi di Negeri

Kurcaci”

2. Pahamilah (makna bacaan cerita), hayatilah (libatkan perasaanmu),

dan nikmati untaian kalimat dalam cerita itu !

3. Jawablah soal-soal berikut ini dengan menggunakan kata-katamu

sendiri!

1. Deskripsikanlah pelaku cerita “Dua Calon Prajurid” berdasarkan lakuan, fisik, dan

ucapanya!

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

2. pelaku yang saya sukai adalah ………………alasannya

…………………………………………………………………………

3. Tulislah peristiwa cerita pada awal cerita ...........................................................

Tengah cerita ……………………………………………… …………… …

Akhir cerita ……………………………………………………………

4. bagian peristiwa cerita yang paling berkesan / menarik adalah ……………………

…….................................................................................

5. Bagaimana pendapatmu tentang cerita “Tomi di Negeri Kurcaci”?

a. pelaku terjadinya peristiwa

cerita? .................................... ............. ..........

Page 107: Skripsi Rahmiati b. Ind

b. peristiwa/jalan cerita …………

Lampiran 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SDN I KOWIOHA Kelas/Semester : V / IIMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaTema : Apresiasi Sastra Cerita FiksiAlokasi waktu : 3 x 45 menitHari/Tanggal :

A. STANDAR KOMPETENSI

Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca

cerita anak.

B. KOMPETENSI DASAR

Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat

C. INDIKATOR

1. Dapat mendeskripsikan latar cerita “tomi di negeri kurcaci”berdasarkan cirri-

ciri tempat terjadinya

2. Dapat menafsirkan latar cerita “Tomi di Negeri Dongeng” yang berkesan

3. menentukan Susana yang paling menarik/berkesan dalam cerita “Tomi di

Negeri dongeng”

4. Dapat mengungkapkan perasaan tentang peristiwa “Tomi di Negeri Dongeng”

yang paling berkesan

5. Melakukan penilaian tentang rangkaiaan cerita “Tomi di Negeri Dongeng”

sesuai prespektifnya

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Murid dapat mendeskripsikan latar cerita “Tomi di Negeri Kurcaci”

berdasarkan cirri-ciri tempat terjadinya cerita

2. Murid dapat menafsirkan latar cerita “Tomi di Negeri Dongeng” yang disukai

serta dengan alasanya

Page 108: Skripsi Rahmiati b. Ind

3. Murid dapat memberi penilaian tentang suasana cerita “Tomi di Negeri

Dongeng” sesuai prespektifnya

4. Murid dapat Menafsirkan suasana cerita “Tomi di Negeri dongeng” dengan

menggunakan kata-katanya sendiri

5. Murid dapat mengungkapkan perasaan tentang peristiwa “Tomi di Negeri

Dongeng” yang paling berkesan

6. Murid dapat melakukan penilaian suasana cerita “Tomi di Negeri Dongeng”

sesuai prespektifnya

E. MATERI PELAJARAN

Apresiasi cerita :

1. mendeskripsikan latar cerita “Tomi di Negeri Kurcaci berdasarkan cirri-ciri

tempat terjadinya

2. Memberi penilaian tentang latar cerita “Tomi di Negeri Kurcaci” sesuai

prespektifnya

3. Menafsirkan suasan cerita anak “Tomi di Negeri Kurcaci” dengan

menggunakan kata-katanya sendiri

4. Mengungkapkan perasaan tentang peristiwa “Tomi di Negeri Kurcaci” yang

paling berkesan

5. Penilaian tentang suasanacerita “Tomi di Negeri Kurcaci” sesuai prespektifnya

F. METODE PEMBELAJARAN

Implementasi Strategi Aktivitas Terbimbing

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERSIAPAN APERSEPSI ( 15 Menit )

1. Mambuka pelajaran dengan membangkitkan skema

2. Memberikan aktivitas murid memprediksi membuat kesimpulan cerita

gambar.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Menyampaikan langkah-langkah KBM.

5. Menyampaikan langkah-langkah SAT.

6. Memodelkan apresiasi cerita dengan SAT.

Page 109: Skripsi Rahmiati b. Ind

7. Mengelompokan murid.

KEGIATAN APERSEPSI ( 50 MENIT)

1. Membimbing murid mengapresiasi cerita

2. Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, dan sering mengapresiasi cerita

dengan pembangkitan

3. Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, sharing mengapresiasi cerita

dengan pengaitan

4. Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, dan sharing apresiasi cerita

dengan penggambaran.

5. Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, sharing apresiasi cerita dengan

penafsiran

6. Mambimbing murid berkolaborasi, diskusi, dan sharing apresiasi cerita

dengan penilaian.

7. Membinbing murid melaporkan hasi.

8. Memberikan tes formatif

TINDAK LANJUT APERSEPSI (15 MENIT)

1. Membimbing murid mengoreksi hasil pekerjaannya.

2. Membimbing murid merevisi hasil kerjanya.

3. Membimbing murid merefleksi kendala, solusi, dan faktor penunjang.

4. Membimbing murid mendokumentasikan hasil kerjanya.

5. Menugasi murid memajangkan hasil kerjanya

H. SUMBER BELAJAR

1. Bina bahasa dan Sastra Indonesia Kelas V SD Penerbit Erlangga

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 Depdiknas

I. PENILAIAN

1. Bentuk : tertulis

2. Alat penilaian : Lembar soal

Page 110: Skripsi Rahmiati b. Ind

Lampiran 11

TES FORMATIF APRESIASI CERITA SIKLUS I

Nama kelompok :

Tema Cerita/Judul cerita :

Hari /Tanggal :

Materi pelajaran :

Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini sesuai dengan pengalamanmu!

Tahap pembangkitan / pelibatan ( engaging)

1. Setelah melihat judul dan gambar cerita saya dapat menerka atau

membayangkan:

a. Nama pelaku utama adalah……………… wataknya…………….

B. Jalan cerita adalah……………..……………………………………..

2. Setelah melihat judul dan gambar “Tomi di Negeri Kurcaci” saya tertarik

membaca isi cerita, karena……………………….

Tahap menghubungkan ( conecting )

3. Cerita yang berhubungan dengan “ kegiatan” dan “kemalasan seorang anak”

sudah pernah saya baca di majalah…………di buku…………………saya

dengar di …………..saya lihat………………. dan……………

Tahap pendeskripsian ( deskribing )

4. (a) Tomi mempunyai ciri-ciri : fisik ………………ucapannya tangapan pelaku

lain………………….. watak pelakunya ………………

Page 111: Skripsi Rahmiati b. Ind

(b) Pada awal cerita terjadi peristiwa………………….

(c) Pada tengah cerita terjadi peristiwa………………………..

(d) Pada akhir cerita terjadi peristiwa…………………………

Tahap penafsiran (interfreting)

5. (a) Pelaku cerita yang paling baik adalah ……….alasannya……………

(b) Peristiwa yang paling berkesan adalah …………. alasannya……………….

Tahap penilaian ( judging )

6. (1) Pelaku yang saya sukai adalah ……………… alasannya ………………….

(b) Peristiwa berkesan adalah……………………………

Page 112: Skripsi Rahmiati b. Ind

Lampiran 12

TES KEMAMPUAN APRESIASI CERITA FIKSI

SISWA KELAS V SD N I KOWIOHA

Bidang studi : Bahasa Indonesia

Kelas / semester : V / II

Hari tanggal :

PETUNJUK : 1. Bacalah dengan cermat teks cerita yang berjudul “Tomi di Negeri

Kurcaci”

2. Pahamilah (makna bacaan cerita), hayatilah (libatkan perasaanmu),

dan nikmati untaian kalimat dalam cerita itu!

3. Jawablah soal-soal berikut ini dengan menggunakan kata-katamu

sendiri!

1. Deskripsikanlah latar cerita “Tomi di negeri Kurcaci”

berdasarkan ciri-ciri tempat terjadinya cerita!

2. Latar / tempat cerita yang berkesan adalah

……………………… ……………… alasannya

…………………………………………………………………………

3. Tulislah suasana terjadinya cerita

Yang menyedihkan ……………………………………………… …………… …

Yang menyenangkan ……………………………………………………………

4. Suasana cerita yang paling berkesan / menarik adalah

…………………… ……

5. Bagaimana pendapatmu tentang cerita “Tomi di Negeri

Kurcaci” ?

Page 113: Skripsi Rahmiati b. Ind

5. Tempat terjadinya peristiwa

cerita ? .................................... ............. .............

6. Suasana peristiwa cerita ……………… ……………………

………………

Lampiran 13

Rangkuman Hasil Pengamatan Aktivitas Tindakan Guru Siklus I

Tahap PembelajaranApresiasi Cerita Indikator

Kualifikasi

SkorSB B C K SK

Persiapan1. Pembangkitan skemata 2. Memprediksi dan menyimpulkan gambar3. Menyampaikan tujuan apc4. Menyampaikan KBM5. Menyampaikan tahapan SAT6. Memodelkan apc dengan SAT7. Mengelompokan murid

√√√√√

√√

20

Pelaksanaan 1. Membimbing murid mengapresiasi cerita2. Pelibatan emosi murid (engoging) dalam

teks cerita3. Menghubungkan (conetching) skemata

murid dalam teks cerita4. Membimbing mendeskripsikan

(destribung) isi cerita5. Membing menafsirkan (interpreting) isi

cerita6. Membimbing menilai isi cerita (judging)7. Membimbing melaporakan dan

membahas hasil kerjanya8. Memberikan tes formatif

√√

√√

24

Tindak lanjut apresiasi1. Membimbing murid mengoreksi hasil √

Page 114: Skripsi Rahmiati b. Ind

kerja kerjanya2. Membimibing merevisi hasil kerja murid 3. Tanya jawab hambatan dan solusi dalam

belajara apresiasi4. Mendekomentasikan hasil5. Pajanan hasil kerja murid

√√

√√

15

Rata-rata 59%

Lampiran 14

RANGKUMAN PROSES APRESIASI CERITA MELALUI TAHAPAN SAT

SIKLUS I

NO RESPONDEN

KEGIATAN TAHAP SAT

ENGANGING CONNICTING DESCRIBING INTERPRETING JUDINGSB B C K

SK

SB B C K

SK

SB B C K

SK

SB B C K

SK

SB B C K

SK

1 Riza Adi baso √ √ √ √ √

2 Ihwan √ √ √ √ √

3 Wike √ √ √ √ √

4 A.Muh Safril √ √ √ √ √

5 Cahaya √ √ √ √ √

6 Ranti √ √ √ √ √

7 Ferdiyanto √ √ √ √ √

8 Boby Dirgantara V V V V V

9 M. Rizal anwar √ √ √ √ √

10 Devia Eka √ √ √ √ √

11 Haslina √ √ √ √ √

12 Mahardika V V V V V

13 Aslinda √ √ √ √ √

14 Reski setiawan √ √ √ √ √

15 Ramdani √ √ √ √ √

16 Mardalena √ √ √ √ √

17 M rizal anwar √ √ √ √ √

18 Rahmat julianto √ √ √ √ √

19 Andrea √ √ √ √ √

20 Andri Anan Tama √ √ √ √ √

21 Imam Ramadan √ √ √ √ √

22 Pino √ √ √ √

23 Ismi √ √ √ √ √

Page 115: Skripsi Rahmiati b. Ind

24 Dinan √ √ √ √ √

25 Rahamat Faizal √ √ √ √ √

26 M fadli √ √ √ √ √

RATA-RATA CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP

KET:Kualifikasi SB: jika semua indikator muncul diberi bobot 5

B: jika salah satu indikator tidak muncul diberi bobot 4 C: jika 2-3 indikator muncul diberi bobot 3 K: jika satu indikator muncul diberi bobot 2 SK: jika tidak ada indikator muncul diberi bobot 1

Lampiran 15

Laporan Hasil Kemampuan Apresiasi Cerita Murid Kelas V SDN I KowiohaSiklus I

NO NAMASISWA

L/P PC0-15

RC0-35

LC0-15

SC0-35 NILAI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Riza Adi baso L 10 5 10 10 5 10 5 10 10 10 852 Ihwan L 10 5 10 10 5 10 5 10 10 10 853 Wike P 10 5 5 10 5 10 5 10 10 10 804 A.Muh Safril L 5 5 5 5 5 10 5 5 10 10 655 Cahaya P 5 2 5 5 5 5 5 10 10 10 626 Ranti P 5 5 5 5 5 10 5 5 5 10 607 Ferdiyanto L 5 5 5 5 5 10 5 5 10 10 658 Boby Dirgantara L 5 2 5 5 5 5 5 5 10 5 529 M. Rizal anwar L 2 5 5 5 5 10 5 5 10 10 6210 Devia Eka P 5 5 5 5 5 10 5 10 5 10 6511 Haslina P 5 5 5 5 5 5 5 5 5 10 5512 Mahardika L 10 5 5 10 5 10 5 10 10 10 8013 Aslinda P 5 5 5 5 5 5 5 10 10 10 6514 Reski setiawan L 5 5 5 5 5 5 5 5 10 5 5515 Ramdani P 2 5 5 5 5 5 5 5 5 10 5216 Mardalena P 2 5 5 5 5 5 5 5 10 10 5717 M rizal anwar L 5 5 5 5 5 5 5 5 10 10 6018 Rahmat julianto L 2 2 5 5 5 5 5 10 5 5 4919 Andrea L 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4820 Andri Anan Tama L 2 5 5 5 5 5 5 5 10 5 5321 Imam Ramadan L 5 5 5 5 5 5 5 5 5 10 5522 Pino L 5 5 5 5 5 5 5 5 5 10 5523 Ismi P 5 5 5 5 5 5 5 10 10 10 6524 Dinan L 5 5 5 5 5 5 5 5 5 10 5525 Rahamat Faizal L 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5026 M fadli L 10 5 10 10 5 10 5 10 10 10 85JUMLAH 152 130 145 70 130 180 130 180 210 230 1557Jumlah total 282 345 310 620 1557

Page 116: Skripsi Rahmiati b. Ind

Rata-rata 5,42 4,42 5,96 7,94 59,88

Ket: PC = Pelaku CeritaRC = Rangkain CeritaLC = Latar CeritaSC = Suasana Cerita

Lampiran 16

Dua Calon Prajurit

Setiap setengah tahun, kerajaan rasiat membuka kesempatan bagi rakyatnya

untuk menjadi prajurit. Seperti biasa, raknyat dari berbagai penjuru termaksud obi dan

kinu. Obi yang bertubuh gemuk berasal dari desa utara. Kinu yang kurus berasal dari

desa di timur.

Ketika mereka memasuki ruang pendaftaran beberapa petuga pendaftaran

melihat mereka langsung tertawa.

“He kurus mana mungkin kamu menjadi prajurid kerajaan. Paling-paling kau

cocok menjadi bendera kerajaan,” ledek seorang petugas pendaftaran.

“Dan kamu, kamu gendut! Bagaimana biasamengejar musuh, kalau tubuhmu

gendut seperti itu?” ledek yang lainnya.

Obi dan Kinu tidak berhasil lolos seleksi menjadi prajurit kerajaan. Keduanya

berjalan sedih dan lesu meninggalkan kerajaan. Setiba di tepi hutan.

“Orang tuaaku ingin sekali melihat aku menjadi prajurit. Sekarang, aku malu

kerumah,”gumam Kinu sambil duduk di sebuah batu.

“Aku juga, orang tuaku sudah menjual sebagian sawahnya untuk perjalanan

kekerajaan. Aku tidak tega melihatmereka kecewa,”timpal Obi.

Keduanya lalu diam merenungi nasib. Tiba-tiba terdengar teriakan Lantang.

Obi dan Kinu langsung mencarai sumber suara itu. Ketika masuk kehutan, mereka

bertemu seseorang wanita yang terus berteriak panic.

Page 117: Skripsi Rahmiati b. Ind

“Toloong!” perempuan itu menunjuk kesebuah batu. “Tadi anakku mengejar

kelinci. Tapi dia terperosok kelubang itu!” lanjutnya.

Obi dan Kinu segera bertindak. Mereka mencari akar yang bias diuntai menjadi

tambang. Dengan sigap Kinu mengikat ujung tambang itu ke pinggang Obi memegang

ujung tambang lainnya. Perlahan kinu masuk ke celah batu itu. Karena tubuhnya

kurus, ia bias melakukannya dengan mudah. Sementara Obi dengan berat tubuhnya itu

menahan tambang.

Kinu berhasil meraih anak itu dengan tambang. Hup! Obi menariknya hingga

anak itu muncul dari celah. Kemudian Kinu menyusul keluar dari celah batu itu.

“Oh, terima kasih! Terima kasih!” kata perempuan itu berulang kali.

“Ah kami kebetulan saja berada disini,” sahut Obi dan Kinu.

“Apa yang kalian kerjakan ditempat ini?” Tanya perempuan itu ingin tahu.

Obi dan kinu bergantian menceritakan nasib mereka. Perempuan itu langsung

tersenyum.

“Namaku Nyi Ramu. Aku seorang tabib. Tadi aku sedang mencari dedaunan

untuk ramuan obatku. Tingallah dirumahku beberapa saat. Aku bias melatih kalian

agar tubuh kalian lebih gagah,” ujar Nyi Ramu.

Obi dan Kinu memang tak ingin pulang ke rumah. Maka dengan senang

mereka tinggal di rumah Nyi Ramu di ujung desa. Rupanya ramuan obat Nyi Ramu

cukup terkenal. Banyak penduduk yang membeli ramuannya.

Obi dan Kinu sudah bertekad menjadi prajurid. Karena itu, mereka mengikuti

semua petunjuk Nyi Ramu. Mulai dari makan, bekerja, sampai meminum ramuan

tradisional buatan Nyi Ramu. Obi bahkan harus mengurangi jumlah makannya dari

biasanya. Dan Kinu harus menebang pohon dan mengangkat kayu bakar, agar otot-otot

tubuhnya berkembang.

Satu tahun berlalu. Obi sudah tidak gendut lagi. Kinu juga bukan sic eking

yang lemah.

“Kalian berangkatlah kekerajaan. Sekarang pendaftaran prajurid baru sudah

dibuka lagi. Aku yakin kalian pasti diterima,” kata Nyi Ramu.

Page 118: Skripsi Rahmiati b. Ind

Inilah saat yang dinantikan. Obi dan Kinu berangkat dengan langkah mantap ke

kerajaan. Namun di tengah jalan, mereka melihat gerombolan perampok sedang

merampok rombongan keluarga berkereta kuda.

Mereka segera melawan lima orang perampok itu. Dengan kekuatan tubuh

mereka yang terlatih, para perampok itu langsung kocar-kacir.

“Terimah kasih atas pertolongan kalian!” kata seorang pria di dalam kereta

kuda. Pakaianya bagus. Dia pasti pejabat kerajaan. “kalian mau kemana?”

“kami mau mendaftar menjadi prajurit kerajaan,” jawab Obi dan Kinu.

“O, ya? Kebetulan sekali. Aku juga akan ke kerajaan. Aku petugas pendaftaran

prajurit kerajaan. Naiklah kekeretaku. Kita berangkat bersama-sama,” ajak lelaki itu.

“tubuh kalian sangat kuat. Kalian pasti diterima.”

Kinu dan Obi tersenyum. Mereka sama-sama baru menyadari ketika

memandang wajah lelaki itu dari dekat. Ya, dia adalah petugas kerajaan yang dulu

pernah mengejek mereka. Penampilan obi dan kinu sudah berubah, sehingga lelaki itu

tak mengenal mereka lagi.

“Wah, kalau tahu dia adalah orang yang mengejekku dulu, aku tidak mau

menolongnya tadi,” bisik Obi dan Kinu.

“Ah, aku tetap akan menolongnya meski aku tahu tadi. Bukan karena

ejekannya itu, tekad kita jadi prajurit semakin kuat?” timpal Kinu.

Sebulan kemudian Obi dan Kinu sudah menjadi prajurit kerajaan Rasiak yang

gagah berani. Mereka selalu menjadi prajurit paling depan ketika di medan perang.

Sumber majalah bobo edisi 30-2007 hal 13

Page 119: Skripsi Rahmiati b. Ind

Lampiran 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SDN I KOWIOHA Kelas/Semester : V / IIMata Pelajaran : Bahasa IndonesiaTema : Apresiasi Sastra Cerita FiksiAlokasi waktu : 3 x 45 menitHari/Tanggal :

A. STANDAR KOMPETENSI

Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca

cerita anak.

B. KOMPETENSI DASAR

Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat

C. INDIKATOR

1. Dapat mendeskripsikan watak pelaku melalui refleksi, lakuan pelaku, fisik dan

ucapan

2. Dapat menafsirkan cerita “dua calon Prajurit” yang disukai melalui refleksi

lakuan, fisik, dan ucapan

3. Dapat memberi penilaian tentang pelaku cerita “dua calon Prajurit” sesuai

prespektifnya

4. Menafsirkan rangkaian cerita anak “dua calon Prajurit” dengan menggunakan

kata-katanya sendiri

Page 120: Skripsi Rahmiati b. Ind

5. Dapat mengungkapkan perasaan tentang peristiwa “dua calon Prajurit” yang

paling berkesan

6. Melakukan penilaian tentang rangkaiaan cerita “dua calon Prajurit” sesuai

prespektifnya

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Murid dapat memprediksi watak pelaku melalui fefleksi lakuan pelaku, fisik,

dan ucapan

2. Murid dapat menafsirkan cerita “Dua Calon Prajurit” yang disukai melalui

refleksi lakuan, fisik, dan ucapan

3. Murid dapat memberi penilaian tentang pelaku cerita “Dua Calon Prajurit”

sesuai prespektifnya

4. Murid dapat Menafsirkan rangkaian cerita anak “Dua Calon Prajurit” dengan

menggunakan kata-katanya sendiri

5. Murid dapat mengungkapkan perasaan tentang peristiwa “Dua Calon Prajurit”

yang paling berkesan

6. Murid dapat melakukan penilaian tentang rangkaiaan cerita “Dua Calon

Prajurit” sesuai prespektifnya

E. MATERI PELAJARAN

Apresiasi cerita:

1. Mendeskripsikan watak pelaku melalui refleksi, lakuan pelaku, fisik dan

ucapan

2. Menafsirkan cerita “Dua Calon Prajurit” yang disukai melalui refleksi lakuan,

fisik, dan ucapan

3. Memberi penilaian tentang pelaku cerita “Dua Calon Prajurit” sesuai

prespektifnya

4. Menafsirkan rangkaian cerita anak “Dua Calon Prajurit” dengan menggunakan

kata-katanya sendiri

5. Mengungkapkan perasaan tentang peristiwa “Dua Calon Prajurit” yang paling

berkesan

6. Penilaian tentang rangkaiaan cerita “Dua Calon Prajurid” sesuai prespektifnya

Page 121: Skripsi Rahmiati b. Ind

F. METODE PEMBELAJARAN

Implementasi Strategi Aktivitas Terbimbing

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERSIAPAN APERSEPSI ( 15 Menit )

1. Mambuka pelajaran dengan membangkitkan skema

2. Memberikan aktivitas murid memprediksi membuat kesimpulan cerita

gambar.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Menyampaikan langkah-langkah KBM.

5. Menyampaikan langkah-langkah SAT.

6. Memodelkan apresiasi cerita dengan SAT.

7. Mengelompokan murid.

KEGIATAN APERSEPSI ( 50 MENIT)

1. Membimbing murid mengapresiasi cerita

2. Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, dan sering mengapresiasi cerita

dengan pembangkitan

3. Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, sharing mengapresiasi cerita

dengan pengaitan.

4. Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, dan sharing apresiasi cerita

dengan penggambaran

5. Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, sharing apresiasi cerita dengan

penafsiran

6. Mambimbing murid berkolaborasi, diskusi, dan sharing apresiasi cerita

dengan penilaian.

7. Membinbing murid melaporkan hasi.

8. Memberikan tes formatif

TINDAK LANJUT APERSEPSI (15 MENIT)

1. Membimbing murid mengoreksi hasil pekerjaannya.

2. Membimbing murid merevisi hasil kerjanya.

3. Membimbing murid merefleksi kendala, solusi, dan faktor penunjang.

Page 122: Skripsi Rahmiati b. Ind

4. Membimbing murid mendokumentasikan hasil kerjanya.

5. Menugasi murid memajangkan hasil kerjanya

H. SUMBER BELAJAR

1. Bina bahasa dan Sastra Indonesia Kelas V SD Penerbit Erlangga

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 Depdiknas

I. PENILAIAN

1. Bentuk : tertulis

2. Alat penilaian : Lembar soal

Lampiran 18

TES FORMATIF APRESIASI CERITA SIKLUS I

Nama kelompok :

Tema Cerita/Judul cerita :

Hari /Tanggal :

Materi pelajaran :

Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini sesuai dengan pengalamanmu!

Tahap pembangkitan / pelibatan

1. Setelah melihat judul dan gambar cerita saya dapat menerka atau

membayangkan:

a. Nama pelaku utama adalah……………… wataknya…………….

B. Jalan cerita adalah……………..……………………………………..

2. Setelah melihat judul dan gambar “Dua Calon Prajurit” saya tertarik

membaca isi cerita, karena……………………….

Tahap menghubungkan

Page 123: Skripsi Rahmiati b. Ind

3. Cerita yang berhubungan dengan “ kepahlawanan” dan “pantang putus asah”

sudah pernah saya baca di majalah…………di buku…………………saya

dengar di …………..saya lihat………………. dan……………

Tahap pendeskripsian

4. (a) Obi dan kinu mempunyai ciri-ciri : fisik ………………ucapannya tangapan

pelaku lain………………….. watak pelakunya ………………

(b) Pada awal cerita terjadi peristiwa………………….

(c) Pada tengah cerita terjadi peristiwa………………………..

(d) Pada akhir cerita terjadi peristiwa…………………………

Tahap penafsiran

5. (a) Pelaku cerita yang paling baik adalah ……….alasannya……………

(b) Peristiwa yang paling berkesan adalah …………. alasannya……………….

Tahap penilaian

6. (1) Pelaku yang saya sukai adalah ……………… alasannya ………………….

(b) Peristiwa berkesan adalah……………………………

Page 124: Skripsi Rahmiati b. Ind

Lampiran 19

TES KEMAMPUAN APRESIASI CERITA FIKSI

SISWA KELAS V SD N I KOWIOHA

Bidang studi : Bahasa Indonesia

Kelas / semester : V / II

Hari tanggal :

PETUNJUK : 1. Bacalah dengan cermat teks cerita yang berjudul “Tomi di Negeri

Kurcaci”

2. Pahamilah (makna bacaan cerita), hayatilah (libatkan perasaanmu),

dan nikmati untaian kalimat dalam cerita itu !

3. Jawablah soal-soal berikut ini dengan menggunakan kata-katamu

sendiri!

1. Deskripsikanlah pelaku cerita “Dua Calon Prajurit” berdasarkan lakuan, fisik,

dan ucapanya!

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

Page 125: Skripsi Rahmiati b. Ind

2. pelaku yang saya sukai adalah ………………alasannya

…………………………………………………………………………

3. Tulislah peristiwa cerita pada awal cerita ...........................................................

Tengah cerita ……………………………………………… …………… …

Akhir cerita ……………………………………………………………

4. bagian peristiwa cerita yang paling berkesan / menarik adalah

…………………… ……

5. Bagaimana pendapatmu tentang cerita “ Dua Calon Prajurit”?

a. Pelaku terjadinya peristiwa

cerita? .................................... ............. .....

b. Peristiwa/jalan cerita ………………

Lampiran 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SDN I KOWIOHA

Kelas/Semester : V / II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Tema : Apresiasi Sastra Cerita Fiksi

Alokasi waktu : 3 x 45 menit

Hari/Tanggal :

A. STANDAR KOMPETENSI

Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca

cerita anak.

B. KOMPETENSI DASAR

Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat

C. INDIKATOR

1. Dapat mendeskripsikan latar cerita “Dua Calon Prajurit”berdasarkan cirri-ciri

tempat terjadinya

2. Dapat menafsirkan latar cerita “Dua Calon Prajurit” yang berkesan

Page 126: Skripsi Rahmiati b. Ind

3. menentukan Susana yang paling menarik/berkesan dalam cerita “Dua Calon

Prajurit”

4. Dapat mengungkapkan perasaan tentang peristiwa “Dua Calon Prajurit” yang

paling berkesan

5. Melakukan penilaian tentang rangkaiaan cerita “Dua Calon Prajurit” sesuai

prespektifnya

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Murid dapat mendeskripsikan latar cerita “Dua Calon Prajurit” berdasarkan

cirri-ciri tempat terjadinya cerita

2. Murid dapat menafsirkan latar cerita “Dua Calon Prajurit” yang disukai serta

dengan alasanya

3. Murid dapat memberi penilaian tentang suasana cerita “Dua Calon Prajurit”

sesuai prespektifnya

4. Murid dapat Menafsirkan suasana cerita “Dua Calon Prajurit” dengan

menggunakan kata-katanya sendiri

5. Murid dapat mengungkapkan perasaan tentang peristiwa “Dua Calon Prajurit”

yang paling berkesan

6. Murid dapat melakukan penilaian suasana cerita “Dua Calon Prajurit” sesuai

prespektifnya

E. MATERI PELAJARAN

Apresiasi cerita:

1. mendeskripsikan latar cerita “Dua Calon Prajurit”berdasarkan cirri-ciri tempat

terjadinya

2. Memberi penilaian tentang latar cerita “Dua Calon Prajurit” sesuai

prespektifnya

3. Menafsirkan suasan cerita anak “Dua Calon Prajurit” dengan menggunakan

kata-katanya sendiri

4. Mengungkapkan perasaan tentang peristiwa “Dua Calon Prajurit” yang paling

berkesan

5. Penilaian tentang suasanacerita “Dua Calon Prajurit” sesuai prespektifnya

Page 127: Skripsi Rahmiati b. Ind

F. METODE PEMBELAJARAN

Implementasi Strategi Aktivitas Terbimbing

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERSIAPAN APERSEPSI ( 15 Menit )

1. Mambuka pelajaran dengan membangkitkan skema

2. Memberikan aktivitas murid memprediksi membuat kesimpulan cerita

gambar.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Menyampaikan langkah-langkah KBM.

5. Menyampaikan langkah-langkah SAT.

6. Memodelkan apresiasi cerita dengan SAT.

7. Mengelompokan murid.

KEGIATAN APERSEPSI ( 50 MENIT)

1. Membimbing murid mengapresiasi cerita

2. Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, dan sering mengapresiasi cerita

dengan pembangkitan.

3. Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, sharing mengapresiasi cerita

dengan pengaitan.

4. Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, dan sharing apresiasi cerita

dengan penggambaran.

5. Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, sharing apresiasi cerita dengan

penafsiran

6. Mambimbing murid berkolaborasi, diskusi, dan sharing apresiasi cerita

dengan penilaian.

7. Membinbing murid melaporkan hasi.

8. Memberikan tes formatif

TINDAK LANJUT APERSEPSI (15 MENIT)

1. Membimbing murid mengoreksi hasil pekerjaannya.

2. Membimbing murid merevisi hasil kerjanya.

3. Membimbing murid merefleksi kendala, solusi, dan faktor penunjang.

Page 128: Skripsi Rahmiati b. Ind

4. Membimbing murid mendokumentasikan hasil kerjanya.

5. Menugasi murid memajangkan hasil kerjanya

H. SUMBER BELAJAR

1. Bina bahasa dan Sastra Indonesia Kelas V SD Penerbit Erlangga

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 Depdiknas

I. PENILAIAN

1. Bentuk : tertulis

2. Alat penilaian : Lembar soal

Lampiran 21

TES FORMATIF APRESIASI CERITA SIKLUS I

Nama kelompok :

Tema Cerita/Judul cerita :

Hari /Tanggal :

Materi pelajaran :

Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini sesuai dengan pengalamanmu!

Tahap pembangkitan / pelibatan

1. Setelah melihat judul dan gambar cerita saya dapat menerka atau

membayangkan:

a. Nama pelaku utama adalah……………… wataknya…………….

B. Jalan cerita adalah……………..……………………………………..

2. Setelah melihat judul dan gambar “Dua Calon Prajurit” saya tertarik

membaca isi cerita, karena……………………….

Tahap menghubungkan

Page 129: Skripsi Rahmiati b. Ind

3. Cerita yang berhubungan dengan “ kepahlawanan” dan “pantang putus asah”

sudah pernah saya baca di majalah…………di buku…………………saya

dengar di …………..saya lihat………………. dan……………

Tahap pendeskripsian

4. (a) Obi dan kinu mempunyai ciri-ciri : fisik ………………ucapannya tangapan

pelaku lain………………….. watak pelakunya ………………

(b) Pada awal cerita terjadi peristiwa………………….

(c) Pada tengah cerita terjadi peristiwa………………………..

(d) Pada akhir cerita terjadi peristiwa…………………………

Tahap penafsiran

5. (a) Pelaku cerita yang paling baik adalah ……….alasannya……………

(b) Peristiwa yang paling berkesan adalah …………. alasannya……………….

Tahap penilaian

6. (1) Pelaku yang saya sukai adalah ……………… alasannya ………………….

(b) Peristiwa berkesan adalah……………………………

Page 130: Skripsi Rahmiati b. Ind

Lampiran 22

TES KEMAMPUAN APRESIASI CERITA FIKSI

SISWA KELAS V SD N I KOWIOHA

Bidang studi : Bahasa Indonesia

Kelas / semester : V / II

Hari tanggal :

PETUNJUK : 1. Bacalah dengan cermat teks cerita yang berjudul “Tomi di Negeri

Kurcaci”

2. Pahamilah (makna bacaan cerita), hayatilah (libatkan perasaanmu),

dan nikmati untaian kalimat dalam cerita itu !

3. Jawablah soal-soal berikut ini dengan menggunakan kata-katamu

sendiri!

1. Deskripsikanlah latar cerita “Dua Calon Prajurid” berdasarkan ciri-ciri tempat

terjadinya cerita!

2. Latar / tempat cerita yang berkesan adalah ……………………… ………………

alasannya …………………………………………………………………………

3. Tulislah suasana terjadinya cerita

Yang menyedihkan ……………………………………………… …………… …

Yang menyenangkan ……………………………………………………………

4. Suasana cerita yang paling berkesan / menarik adalah …………………… ……

5. Bagaimana pendapatmu tentang cerita “Tomi di Negeri Kurcaci”?

Page 131: Skripsi Rahmiati b. Ind

a. Tempat terjadinya peristiwa cerita? .................................... .............

b. Suasana peristiwa cerita ……………… …………………… ………………

Lampiran 23

Rangkuman Hasil Pengamatan Aktivitas Tindakan Guru Siklus II

Tahap PembelajaranApresiasi Cerita Indikator

Kualifikasi

SkorSB B C K SK

Persiapan1. Pembangkitan skemata 2. Memprediksi dan menyimpulkan gambar3. Menyampaikan tujuan apc4. Menyampaikan KBM5. Menyampaikan tahapan SAT6. Memodelkan apc dengan SAT7. Mengelompokan murid

√√√√√√√

28

Pelaksanaan 1. Membimbing murid mengapresiasi cerita2. Pelibatan emosi murid dalam teks cerita3. Menghubungkan skemata murid dalam

teks cerita4. Membimbing mendeskripsikan isi cerita5. Membing menafsirkan isi cerita6. Membimbing menilai isi cerita 7. Membimbing melaporakan dan

membahas hasil kerjanya8. Memberikan tes formatif

√√

√√

32

Tindak lanjut apresiasi1. Membimbing murid mengoreksi hasil

kerja kerjanya2. Membimibing merevisi hasil kerja murid 3. Tanya jawab hambatan dan solusi dalam

√√ 20

Page 132: Skripsi Rahmiati b. Ind

belajara apresiasi4. Mendekomentasikan hasil5. Pajanan hasil kerja murid

√√

Rata-rata 80%

Lampiran 24

RANGKUMAN PROSES APRESIASI CERITA MELALUI TAHAPAN SAT

SIKLUS II

NO RESPONDENKEGIATAN TAHAP SAT

PEMBANGKITAN PENGAITAN PENGGAMBARAN PENAFSIRAN PENILAIANSB

B C KSK

SB

B C KSK

SB

B C KSK

SB

B C KSK

SB

B C KSK

1 Riza Adi baso √ √ √ √ √

2 Ihwan √ √ √ √ √

3 Wike √ √ √ √ √

4 A.Muh Safril √ √ √ √ √

5 Cahaya √ √ √ √ √

6 Ranti √ √ √ √ √

7 Ferdiyanto √ √ √ √ √

8 Boby Dirgantara √ √ √ √ √

9 M. Rizal anwar √ √ √ √ √

10 Devia Eka √ √ √ √ √

11 Haslina √ √ √ √ √

12 Mahardika V V V V V

13 Aslinda √ √ √ √ √

14 Reski setiawan √ √ √ √ √

15 Ramdani √ √ √ √ √

16 Mardalena √ √ √ √ √

17 M rizal anwar √ √ √ √ √

18 Rahmat julianto √ √ √ √ √

19 Andrea √ √ √ √ √

20 Andri Anan Tama √ √ √ √ √

21 Imam Ramadan √ √ √ √ √

22 Pino √ √ √ √ √

23 Ismi √ √ √ √ √

24 Dinan √ √ √ √ √

25 Rahamat Faizal √ √ √ √ √

Page 133: Skripsi Rahmiati b. Ind

26 M fadli √ √ √ √ √

RATA-RATA BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK

KET:Kualifikasi SB: jika semua indikator muncul diberi bobot 5

B: jika salah satu indikator tidak muncul diberi bobot 4 C: jika 2-3 indikator muncul diberi bobot 3 K: jika satu indikator muncul diberi bobot 2 SK: jika tidak ada indikator muncul diberi bobot 1

Lampiran 25

Laporan Hasil Kemampuan Apresiasi Cerita Murid Kelas V SDN I Kowioha

Siklus II

NO NAMAMurid

L/P PC0-15

RC0-35

LC0-15

SC0-35 NILAI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Riza Adi baso L 10 5 10 10 10 10 5 10 10 10 902 Ihwan L 10 5 10 10 10 10 5 10 10 10 903 Wike P 10 5 10 10 10 10 5 10 10 10 904 A.Muh Safril L 10 5 10 10 10 10 5 5 10 10 85

5 Cahaya P 10 5 10 10 10 5 5 10 10 10 856 Ranti P 5 5 10 10 10 10 5 5 5 10 757 Ferdiyanto L 10 5 5 10 10 10 5 5 10 10 808 Boby Dirgantara L 5 5 5 10 5 5 5 5 10 10 659 M. Rizal anwar L 5 5 5 5 5 10 5 5 10 10 6510 Devia Eka P 10 5 5 5 5 10 5 10 5 10 7011 Haslina P 5 5 5 10 5 5 5 5 5 10 6012 Mahardika L 10 5 10 10 10 10 5 10 10 15 9513 Aslinda P 5 5 10 5 10 10 5 10 10 10 8014 Reski setiawan L 5 5 10 5 5 10 5 5 10 10 7015 Ramdani P 5 5 5 10 10 10 5 5 5 10 7016 Mardalena P 5 5 5 10 10 5 5 5 10 10 7017 M rizal anwar L 5 5 10 10 10 5 5 5 10 10 7518 Rahmat julianto L 5 5 10 5 10 5 5 10 5 5 6519 Andrea L 10 5 10 5 5 10 5 5 5 5 6520 Andri Anan Tama L 5 5 10 10 10 5 5 5 10 5 7021 Imam Ramadan L 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 6522 Pino L 10 5 5 10 5 5 5 5 5 10 6523 Ismi P 10 5 5 5 5 5 5 10 10 10 7024 Dinan L 10 5 5 10 5 5 5 5 5 10 6525 Rahamat Faizal L 5 5 5 5 5 10 5 5 5 10 6026 M fadli L 10 5 10 10 10 10 5 10 10 10 90

JUMLAH 330 130 200 215 205 205 130 180 215 470 1930

Page 134: Skripsi Rahmiati b. Ind

Jumlah total 460 620 335 645 1930

Rata-rata 6,34 7,94 6,44 8,26 74,23

Ket: PC = Pelaku CeritaRC = Rangkain CeritaLC = Latar CeritaSC = Suasana Cerita

Lampiran 26 Rambu-rambu Analisis Data Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Apresiasi

Cerita Melalui penggunaan SAT Murid Kelas V SDN 1 Kowioha Kabupaten KolakaTahapPBM

Fokus Pembelajaran

Target Proses Pembelajaran

Target Hasil Pembelajaran KualifikasiBS

B C K SK

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Tahap Persiapan Apresiasi(15 Menit)

1. Apresiasi pelaku cerita (PC)

2. Apresiasi Rangkaian Cerita (RC)

3. Apresisi Latar Cerita (LC)

4. Apresiasi Suasana Cerita (SC)

(1) Membuka pelajaran dengan membangkitkan skemata

(2) Memberikan aktivitas murid memprediksi dan membuat kesimpulan cerita gambar.

(3) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

(4) Menyampaikan langkah-langkah KBM.

(5) Menyampaikan langkah-langkah SAT.

(6) Memodelkan apc dengan SAT

(7) Mengelompokkan murid

Sesuai tujuan apc Memanfaatkan gambar Menghubungkan pengalaman

murid Menghubungkan pengetahuan

murid

Melibatkan murid perediksi PC & RC.

Melibatkan murid perediksi LC & SC

Melibatkan Murid membuat simpulan

Sesui TPK Jelas Sistematis Tujuan ditulis di papan tulis

Sesuai KBM Jelas Sistematis Ditulis di papan tulis

Sesuai tujuan apc SAT Sistematis Jelas

Memodelkan tiap tahapan SAT

Jelas Sistematis Disertai contoh

Sesuai kriteria Tujuan kelp. jelas Prosedur kerja jelas

Page 135: Skripsi Rahmiati b. Ind

Tugas anggota jelasTahap pelaksanaan Apc (55menit)

1. Apresiasi Pelaku Cerita (PC)

2. Apresiasi Rangkaian Cerita (RC)

3. Apresisi Latar Cerita (LC)

4. Apresiasi Suasana Cerita (SC)

(1) Membimbing murid mengapresiasi cerita

(2) Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, dan sharing mengapresiasi cerita dengan pembangkitan

(3) Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, dan sharing mengapresiasi cerita dengan pengaitan

(4) Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, dan sharing apc. cerita dengan penggambaran

(5) Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, dan sharing penafsiran

(6) Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, dan sharing apc. cerita dengan penilaian

(7) Membimbing murid melaporkan hasil

(8) Memberikan tes formatif

Memberikan contoh Melibatkan murid memahami

cerita Melibatkan murid menghayati

cerita Melibatkan murid menikmati

cerita

Mengaktifkan emosi murid Melibatkan murid

menyimpulkan Melibatkan kerja sama

mencatat dalam FPAC

Melibatkan murid menghubungkan pengalamannya

Melibatkan murid menghubungkan pengetahuannya

Melibatkan murid mencatat dalam FPAC

Melibatkan murid mendeskripsikan cerita

Melibatkan murid menyimpulkan

Melibatkan murid mencatat dalam FPAC

Melibatkan murid menafsirkan cerita

Melibatkan murid menyimpulkan

Melibatkan murid mencatat dalam FPAC

Melibatkan murid menilai cerita

Melibatkan murid menyimpulkan

Melibatkan murid mencatat dalam FPAC

Melatih keterampilan wicara Melatih sikap menghargai

orang lain Melatih sikap berani

Mencerminkan hasil kemampuan apc.

Melatih sikap percaya diri Melatih sikap jujur

Page 136: Skripsi Rahmiati b. Ind

Melatih sikap disiplinTahap tindak lanjut Apc. (25 menit)

1. Apresiasi Pelaku Cerita (PC)

2. Apresiasi Rangkaian Cerita (RC)

3. Apresisi Latar Cerita (LC)

4. Apresiasi Suasana Cerita (SC)

(1) Membimbing mengoreksi hasil pekerjaannya

(2) Membimbing murid mervisi hasil kerjany

(3) Membimbiing murid merefleksi kendala solusi, dan faktor penunjang

(4) Membimbing murid mendokumentasikan hasil kerjanya

(5) Menugasi murid memajankan hasil kerjanya

Melibatkan murid sharing hasil

Melibatkan murid mengorekasi hasil

Melibatkan murid memberi skor hasil

Mengembangkan sikap ketelitian

Memberi petunjuk revisi yang jelas

Melibatkan murid merevisi hasil kerjanya sendiri

Mengembangkan sikap ketelitian

Menggali jawaban murid Melibatkan murid

mengidentifikasi masalah Menenmukan solusi

Memberitahukan hasil belajar murid

Mengembangkan sikap Memberikan arahan yang jelas

Mengembangkan motivasi belajar murid berikutnya

Mengembangkan sikap menghargai karya sendiri

Menimbulkan rasa senang dalam belajar

Page 137: Skripsi Rahmiati b. Ind

Lampiran 27Rambu-rambu Data Proses Aktivitas murid dalam Pembelajaran Apresiasi Cerita

Melalui Penggunaan SAT.

TahapPBM

Fokus Pembelajar

an

Target Proses Pembelajaran

Target Hasil Pembelajaran KualifikasiBS B C K SK

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Tahap Persiapan Apresiasi(15 Menit)

1. Apresiasi Pelaku cerita (PC)

2. Apresiasi Rangkaian Cerita (RC)

3. Apresisi Latar Cerita (LC)

4. Apresiasi Suasana Cerita (SC)

(1) Membangkitkan skematanya dengan mengamati gambar dan aktif bertanya jawab

(2) Memprediksi dan membuat simpulan cerita gambar

(3) Menyimak tujuan pembelajran

(4) Menyimak langkah-langkah KBM

(5) Menyimak langkah-langkah SAT

(6) Menyimak model guru mengapresiasi dengan SAT

(7) Mengelompokkan murid

Tertarik dan berminat terhadp gambar cerita

Mengungkapkan pengalaman berkaitan dengan gambar

Mengungkapkan pengetahuan berkaitan dengan gambar

Memprediksi PC dan RC Memprediksi LC dan SC Membuat simpulan hasil

prediksi gambar

Menyimak dengan baik Memahami tujuan pembelajaran Mencatat tujuan pembelajaran

Menyimak langkah KBM Memahami KBM Memahami batas tugas

Memahami konsep SAT Memahami tahap SAT Merespon/mencatat

Memahami model apresiasi Memahami tahapan apresiasi

dengan SAT Merespon

Berkelompok sesuai petunjuk/kriteria

Memahami tujuan kelompok Memahami batas tugas tiap

anggota kelompok Tidak mengalami kesulitan

dalam berkelompokTahap 1. Apresia (1) Mengapresiasi Membaca teks cerita dengan

Page 138: Skripsi Rahmiati b. Ind

pelaksanaan Apc (55menit)

si Pelaku Cerita (PC)

2. Apresiasi Rangkaian Cerita (RC)

3. Apresisi Latar Cerita (LC)

4. Apresiasi Suasana Cerita (SC)

cerita

(2) Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, dan sharing mengapresiasi cerita dengan tahapan pembangkitan

(3) Murid berkolaborasi, diskusi, dan sharing mengapresiasi cerita dengan tahapan pengaiatan

(4) Murid berkolaborasi, diskusi, dan sharing mengapresiasi cerita dengan tahapan penggambaran

(5) Murid berkolaborasi, diskusi, dan sharing mengapresiasi cerita dengan tahapan penafsiran

(6) Membimbing murid berkolaborasi, diskusi, dan sharing mengapresiasi cerita dengan tahapan penilaian

(7) Melaporkan hasil

sikap yang baik Aktif memahami isi cerita Aktif menghayati isi cerita Aktif menikmati isi cerita

Terlibat merespon cerita secara emosional

Aktif melakukan curah pendapat isi cerita

Bekerjasama mencatat simpulan pendapat dalam FPAC

Menghubungkan pengalamannya Menghubungkan

pengetahuannya Bekerjasama mencatat dalam

FPAC Memberi alasan yang jelas

Mendeskripsikan cerita Bekerjasama mencatat dalam

FPAC Memberi alasan yang jelas

Aktif menafsirkan isi cerita Bekerjasama mencatat tafsiran

dalam FPAC Memberi alasan yang jelas

Aktif menilai isi cerita Bekerjasama mencatat penilaian

cerita dalam FPAC Memberi alasan yang jelas

Menyampaikan laporan secara runtut dan jelas

Aktif memberi pendapat/jawaban

Menghargai pendapat orang lain

Serius/bersemangat Percaya diri Disiplin/tepat waktu Bersikap jujur

Page 139: Skripsi Rahmiati b. Ind

kerjanya (8) Memberikan tes

formatifTahap tindak lanjut Apc. (25 menit)

1. Apresiasi Pelaku Cerita (PC)

2. Apresiasi Rangkaian Cerita (RC)

3. Apresisi Latar Cerita (LC)

4. Apresiasi Suasana Cerita (SC)

(1) Membimbing murid mengoreksi hasil pekerjaannya

(2) Membimbing murid merefisi hasil kerjanya

(3) Membimbing murid merefleksi kendala, solusi, dan faktor penunjang

(4) Membimbing murid mendokumentasikan hasil kerjanya

(5) Menugasi murid memajankan hasil kerjanya

Melibatkan murid shering hasil Melibatkan murid mengoreksi

hasil Melibatkan murid mengoreksi

skor hasil Mengembangkan sikap ketelitian

Memberi petunjuk revisi yang jelas

Melibatkan murid merevisi hasil kerjanya sendiri

Mengembangkan sikap ketelitian

Menggali jawaban murid Melibatkan murid

mengidentifikasi masalah Menemukan solusi

Memberitahukan hasil belajar murid

Mengembangkan sikap Memberikan arahan yang jelas

Mengembangkan motivasi belajar murid berikutnya

Mengembangkan sikap menghargai karya sendiri

Menimbulkan rasa senang dalam belajar

Page 140: Skripsi Rahmiati b. Ind

Lampiran 28 Rambu-rambu Analisis Data Hasil Pembelajaran Apresiasi Cerita Fiksi Murid Kelas

V SDN 1 Kowioha Kabupaten Kolaka

Fokus Pembelajaran

Deskriptor dan indikator penilaian Kualifikasi Ni-lai

BobotSB B C K SK

Kemampuan apresiasi pelaku cerita (PC)

Mendeskripsikan watak pelaku cerita(1) Tidak sesuai/tidak jelas/lengkap(2) Sesuai isi cerita(3) Jelas bahasanya(4) Lengkap dengan lasannya

Menafsirkan pelaku cerita yang disukai/tidak disukai(1) Tidak sesuai/jelas/tidak logis/lengkap(2) Sesuai isi cerita(3) Jelas bahasanya(4) Lengkap alasanya

02510

01235

10

5

Kemampuan apresiasi rangakian cerita (RC)

Mendeskripsikan rangkaian cerita(1) Tidak sesuai/tidak jelas/lengkap(2) Sesuai isi cerita(3) Jelas bahasanya(4) Runtut uraiannya

Menafsirkan peristiwa cerita yang paling disukai/berkesan(1) Tidak sesuai/jelas/tidak logis/lengkap(2) Sesuai isi cerita(3) Jelas bahasanya(4) Lengkap alasanya

Memberikan penilaian/tanggapan isi cerita(1) Tidak sesuai/jelas/tidak logis/lengkap(2) Sesuai isi cerita(3) Jelas bahasanya(4) Lengkap alasanya

02510

02510

051015

10

10

15 Kemampuan

apresiasi latar cerita (LC)

Mendeskripsikan latar cerita(1) Tidak sesuai/jelas/tidak logis/lengkap(2) Sesuai isi cerita

02 10

Page 141: Skripsi Rahmiati b. Ind

(3) Jelas bahasanya(4) Jelas dan lengkap alasanya

Menafsirkan latar cerita yang paling penting/berkesan/menarik(1) Tidak sesuai/jelas/tidak logis/lengkap(2) Sesuai isi cerita(3) Jelas bahasanya(4) Jelas dan lengkap alasanya

510

0235

5

Kemampuan apresiasi suasana cerita (SC)

Mendeskripsikan suasana cerita(1) Tidak sesuai/jelas/tidak logis/lengkap(2) Sesuai isi cerita(3) Jelas bahasanya(4) Lengkap dan jelas alasanya

Menafsirkan suasana cerita yang paling penting dalam peristiwa cerita(1) Tidak sesuai/jelas/tidak logis/lengkap(2) Sesuai isi cerita(3) Jelas bahasanya(4) Jelas dan lengkap alasanya

Memberikan pendapat tentang suasana cerita(1) Tidak sesuai/jelas/tidak logis/lengkap(2) Sesuai isi cerita(3) Jelas bahasanya(4) Lengkap dan jelas alasanya

02510

02510

051015

10

10

15

Keterangan:

SB = Sangat BagusB = BagusC = CukupK = KurangSK = Sangat Kurang

Jumlah nilai yang diperolehPenentuan rata-rata = x 100 % Jumlah murid

Table3.6 Taraf keberhasilan tindakan pembelajaran apresiasi melalui SAT

Taraf keberhasilan Kualifikasi

80 % - 100 % Sangat baik ( SB )

60 % - 79 % Baik ( B)

40 % - 59 % Cukup ( C )

Page 142: Skripsi Rahmiati b. Ind

20 % - 39 % Kurang ( K )

0 % - 19 % Sangat kurang ( SK )

Di adaptasi dari APKG proyek PGSD 1998/1999. Hafid (2003: 78)Lampiaran 29:

DOKUMENTASI

Murid Sedang Berdiskusi

Guru Membimbing Murid Berdiskusi

Page 143: Skripsi Rahmiati b. Ind

Murid melaporkan Hasil Kerja Kelompok Murid mengerjakan Tes Formatif

RIWAYAT HIDUP

Rahmiati lahir di Kowioha 16 Februari 1984 anak ke dua

dari lima bersaudara. Pasangan Bapak H. Uddin Puteh dan

Ibu Hj. Rajo, H.S. Pendidikan dasar telah ditempuh di SDN

I Kowioha Kecamatan Wundulako Kabupaten Kolaka pada

tahun 1990 dan tamat tahun 1996. Kemudian melanjutkan

pada tahun yang sama ke MTs S Al-khaer Wundulako dan

tamat tahun 1999. pada tahun itu juga penulis melanjutkan

Pendidikan berikutnya ke SMUN 2 Kolakayang kini menjadi SMUN I Wundulako

dan tamat tahun 2002. Pada tahun 2003 di terima di Universitas Haluoleo Kendari

pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) D-II PGSD dan berhasil

memperoleh gelar Ahli Muda (A.Ma) pada tahun 2005. Pada tahun 2006 penulis

diterima di Universitas Negeri Makassar pada program S1 Berasrama Fakultas Ilmu

Pendidikan (FIP) S1 PGSD. Dan saat ini sedang dalam penyelesaian studi dan Insya

Allah akan menamatkan pendidikan di PGSD FIP Universitas Negeri Makassar tahun

2008/2009.