skripsi pembetulan harokat akhir kata dalam kalimat bahasa arab

112
 PEMBETULAN HAROKAT AKHIR KATA DALAM KALIMAT BAHASA ARAB MENGGUNAKAN DECI SI ON TRE E   SKRIPSI Oleh: MUKHLISH FUADI NIM. 06550076 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2010

Upload: adam-m-makarim

Post on 21-Jul-2015

399 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PEMBETULAN HAROKAT AKHIR KATA DALAM KALIMAT BAHASA ARAB MENGGUNAKAN DECISION TREE

SKRIPSI

Oleh: MUKHLISH FUADI NIM. 06550076

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2010

PEMBETULAN HAROKAT AKHIR KATA DALAM KALIMAT BAHASA ARAB MENGGUNAKAN DECISION TREE

SKRIPSI

Diajukan Kepada: Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi (S.Kom)

Oleh: MUKHLISH FUADI NIM. 06550076

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2010ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIM Fakultas / Jurusan Judul Penelitian : Mukhlish Fuadi : 06550076 : Sains dan Teknologi / Teknik Informatika : PEMBETULAN HAROKAT AKHIR KATA DALAM

KALIMAT BAHASA ARAB MENGGUNKAN DECISION TREE

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa hasil penelitian saya ini tidak terdapat unsur-unsur penjiplakan karya penelitian atau karya ilmiah yang pernah dilakukan atau dibuat oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila ternyata hasil penelitian ini terbukti terdapat unsur-unsur jiplakan, maka saya bersedia untuk mempertanggungjawabkan, serta diproses sesuai peraturan yang berlaku.

Malang, 10 Januari 2010 Yang Membuat Pernyataan

Mukhlish Fuadi NIM. 06550076

iii

PEMBETULAN HAROKAT AKHIR KATA DALAM KALIMAT BAHASA ARAB MENGGUNAKAN DECISION TREE

SKRIPSI

Oleh: MUKHLISH FUADI NIM. 06550076

Telah disetujui oleh: Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Muhammad Faisal, MT NIP. 197405102005011007

Dr. Ahmad Barizi, MA NIP. 197312121998031001

Tanggal, 23 Januari 2010

Mengetahui Ketua Jurusan Teknik Informatika

Ririen Kusumawati, M. Kom NIP. 197203092005012002iv

PEMBETULAN HAROKAT AKHIR KATA DALAM KALIMAT BAHASA ARAB MENGGUNAKAN DECISION TREESKRIPSI Oleh: MUKHLISH FUADI NIM. 06550076

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi (S.Kom) Tanggal 26 Januari 2010 Susunan Dewan Penguji 1. Penguji Utama : Zainal Abidin, M. Kom NIP. 197606132005011001 2. Ketua : M. Ainul Yaqin, M. Kom NIP. 197610132006041004 : Muhammad Faisal, MT NIP. 197405102005011007 : Dr. Ahmad Barizi, MA NIP. 197312121998031001 Tanda Tangan ( )

(

)

3. Sekretaris

(

)

4. Anggota

(

)

Mengetahui dan Mengesahkan Ketua Jurusan Teknik Informatika

Ririen Kusumawati, M. Kom NIP. 197203092005012002

v

PERSEMBAHAN

Ya Allah, semoga cahaya Engkau selalu melingkupiku.. Dan semoga karya ini menjadi cahaya kepada umat manusia.. Saya persembahkan karya ini kepada: Kedua orang tuaku yang luar biasa, ayahanda Drs. H. Yaslikan, MH dan ibunda Hj. Masfufah yang telah menyiapkan ananda menjadi orang yang luar biasa Kakak dan adik-adikku, Choiruddin, Atim Mufarridah, Atim Mufarrihah, Faiz Azizah kehadiran kalian menjadi motivasiku untuk selalu menjadi teladan yang terbaik Segenap Dewan Kyai, Murobby/ah, Musyrif/ah dan Santri Mahad Sunan Ampel Al-Ali yang telah menjagaku dari perbuatan sia-sia Teman, Rekan, dan Sahabat-ku di Seluruh Jurusan, semua angkatan di UIN Malang terutama teman-teman dari Jurusan Teknik Informatika 2006 sukses selalu buat semuanya Kepada setiap orang yang telah membantuku menjalani kehidupan ini

Semoga Bermanfaat

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat dan limpahan hidayah-Nya, skripsi yang berjudul Pembetulan Harokat Akhir Kata Dalam Kalimat Bahasa Arab Menggunakan Decision Tree ini dapat penulis selesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program studi Teknik Informatika jenjang Strata-1 Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang. Sholawat serta salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh umatnya yang rela berkorban demi kemajuan Islam. Dalam penyelesaian skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materiil. Atas segala bantuan yang telah diberikan, penulis ingin menyampaikan doa dan ucapan terima kasih yang sedalamdalamnya kepada: 1. Prof. DR. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang beserta seluruh staf. Dharma Bakti

Bapak dan Ibu sekalian terhadap Universitas Islam Negeri Malang turut membesarkan dan mencerdaskan penulis. 2. Prof. Drs. Sutiman Bambang Sumitro, SU., DSc, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang beserta staf. Bapak dan ibu sekalian sangat berjasa memupuk dan menumbuhkan semangat untuk maju kepada penulis.

vii

3. Ririen Kusumawati, M.Kom selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika, yang telah memotivasi, membantu dan mengarahkan penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini. Tanpa partisipasi beliau, sulit untuk menyelesaikan studi ini dalam tujuh semester. 4. Muhammad Faisal, MT selaku Dosen Wali sekaligus pembimbing skripsi penulis di jurusan Teknik Informatika UIN Maliki Malang. Beliaulah orang tua penulis di UIN Maliki Malang yang telah banyak memberikan

bimbingan serta motifasi kepada penulis dalam menempuh jenjang pendidikan ini. 5. Dr. Ahmad Barizi, MA selaku Dosen Pembimbing Integrasi Sains dan Islam, beliau yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini sehingga tiada dikotomi antara teknologi dan agama. 6. Seluruh Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki Malang, khususnya Dosen Teknik Informatika dan staf yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama tiga setengah tahun, dan dukungan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. 7. Drs. KH. Maksum Umar, Drs. KH. Chamzawy, M.HI, KH. Isroqunnajah, M.Ag, Kyai Badruddin Muhammad, M.HI, Dr. KH. Wildana Warga Dinata, M.Ag, Dr. KH. Roibin, M.HI, Kyai Jaiz Kumkelo, MA., Dr. Hj. Sulalah selaku pengasuh penulis di Mahad Sunan Ampel Al-Ali Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki Malang.

viii

8. Bapak dan Ibuku tersayang, kakak, adik-adikku dan seluruh keluarga besar di Lamongan yang telah banyak memberikan doa, motivasi dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini. 9. Seluruh Murobby, teman-teman Musyrif dan segenap santri Mahad Sunan Ampel Al-Ali, khususnya Ust. Yasin Fatchul Barry yang terus memberikan doa dan motivasi. 10. Semua sahabat yang telah membantu penulis hingga terselesaikannya skripsi ini, khususnya kepada teman-teman TI-UIN Malang angakatan 2006 semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas jasa dan bantuan yang telah diberikan. 11. Dan kepada seluruh pihak yang mendukung penulisan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Berbagai kekurangan dan kesalahan mungkin pembaca temukan dalam penulisan makalah ini, untuk itu penulis menerima segala kritik dan saran dari pembaca. Semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi pembaca sekalian. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, 10 Januari 2010

Penulis

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................... SURAT PERNYATAAN ................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... KATA PENGANTAR ........................................................................ DAFTAR ISI ....................................................................................... DAFTAR TABEL ............................................................................... DAFTAR GAMBAR .......................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... ABSTRAK ......................................................................................... BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 1.3 Batasan Masalah ........................................................................... 1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................... 1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................ 1.6 Metode Penelitian ......................................................................... 1.7 Sistematika Penelitian ................................................................... BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 2.1 Bahasa Arab .................................................................................. 2.1.1 Sejarah Bahasa Arab ............................................................ 2.1.2 Karakteristik Bahasa Arab ................................................... 2.1.3 Urgensi Mempelajari Bahasa Arab ...................................... 2.1.4 Urgensi Teknologi dalam Pembelajaran Bahasa Arab .......... 2.1.5 Ilmu Nahwu ........................................................................ 2.1.5.1 Isim ......................................................................... 2.1.5.2 Fiil ......................................................................... 2.1.5.3 Huruf ....................................................................... 2.1.5.4 Kalam dan Unsurnya ............................................... 2.1.5.5 Pengenalan Irob ...................................................... 2.1.6 Ilmu Shorof ......................................................................... 2.1.7 Kalimat Sederhana dalam Bahasa Arab ............................... 2.2 Decision Tree ................................................................................ 2.2.1 Pengertian Decision Tree .....................................................x

ii iii iv v vi vii x xii xiii xiv xv 1 1 3 3 4 4 4 7 12 12 12 12 14 15 16 18 20 22 25 26 27 28 30 31

2.2.2 Manfaat Decision Tree ........................................................ 33 2.2.3 Keuntungan Decision Tree .................................................. 34 2.2.4 Kelemahan Decision Tree .................................................... 35 BAB III METODE PENELITIAN ................................................... 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 3.2 Alat Penelitian ............................................................................... 3.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras ................................................. 3.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ................................................ 3.3 Tahap-Tahap Pembangunan Sistem ............................................... 3.3.1 Fase Analisis ....................................................................... 3.3.2 Fase Desain ......................................................................... 3.3.3 Fase Implementasi ............................................................... 3.3.4 Fase Uji Coba ...................................................................... 3.4 Rancangan Program ...................................................................... 3.5 Proses Decision Tree ..................................................................... BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................ 4.1 Implementasi Antarmuka .............................................................. 4.2 Implementasi Sistem ..................................................................... 4.2.1 Pengaturan Keyboard dan Penanganan Unicode .................. 4.2.2 Penanganan Hexadecimal .................................................... 4.2.3 Pemecahan Kalimat dan Penyatuannya ................................ 4.2.4 Identifikasi Karakter ............................................................ 4.2.5 Implementasi Decision Tree ................................................ 4.3 Pengujian ...................................................................................... 4.4 Evaluasi dan Analisa ..................................................................... 36 36 36 36 37 37 37 40 42 42 42 46 52 53 57 57 59 60 61 62 70 79

BAB V PENUTUP ............................................................................. 82 5.1 Kesimpulan ................................................................................... 82 5.2 Saran ............................................................................................. 82 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 83 LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................ 85

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Isim Ditinjau dari Jenisnya ...................................... Tabel 2.2 Isim Ditinjau dari Bilangannya ............................................ Tabel 2.3 Fiil Ditinjau dari waktu ...................................................... Tabel 4.1 Kode untuk Identifikasi Kata ............................................... Tabel 4.2 Parameter Susunan Kata ......................................................

18 19 20 63 68

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5

Skema Pembahasan Ilmu Nahwu .................................... Skema Isim ditinjau dari bilangannya .............................. Peta Konsep Bahasa Arab ............................................... Skema Jumlah Ismiyah, Filiyah dan Syibhul Jumlah ..... Decision tree, atribut bisa mempunyai lebih dari dua nilai diskrit ............................................................................ Gambar 3.1 Rencana desain interface ................................................ Gambar 3.2 Diagram Blok Sistem ..................................................... Gambar 3.3 Sambungan Diagram Blok Sistem .................................. Gambar 3.4 Flowchart proses decision tree ....................................... Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem ................................................ Gambar 4.1 Tampilan Utama Aplikasi .............................................. Gambar 4.2 Tampilan Feedback ........................................................ Gambar 4.3 Tampilan Help ............................................................... Gambar 4.4 Tampilan About ............................................................. Gambar 4.5 Tampilan Aplikasi Ketika Menjalankan Pembetulan Harokat ......................................................................... Gambar 4.6 Contoh Harokat yang Mengalami Pembetulan pada Aplikasi ......................................................................... Gambar 4.7 Pola Decision Tree pada Sistem ..................................... Gambar 4.8 Proses Decision Tree pada Pemberian Kode ................... Gambar 4.9 Sambungan Proses Decision Tree pada Pemberian Kode .............................................................................. Gambar 4.10 Proses Decision Tree pada pemberian harokat ................ Gambar 4.11 Sambungan Kedua Proses Decision Tree pada pemberian harokat ......................................................... Gambar 4.12 Sambungan Ketiga Proses Decision Tree pada pemberian harokat ......................................................... Gambar 4.13 Sambungan Keempat Proses Decision Tree pada pemberian harokat ......................................................... Gambar 4.14 Paste Kalimat Uji pada Aplikasi .................................... Gambar 4.15 Output Aplikasi Menampilkan Kalimat yang Telah Dibetulkan .....................................................................

16 19 24 29 31 41 43 44 48 50 53 54 54 55 56 57 62 65 66 72 73 74 75 77 78

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Unicode Arab ........................................................ 85 Lampiran 2. Tabel Kalimat Uji ............................................................ 88 Lampiran 3. Korespondensi dengan Nils J. Nilsson ............................. 93

xiv

ABSTRAK

Fuadi, Mukhlish. 2010. Pembetulan Harokat Akhir Kata Dalam Kalimat Bahasa Arab Menggunakan Decision Tree. Pembimbing : (1) Muhammad Faisol, MT, (2) Dr. Ahmad Barizi, MA. Kata Kunci : Harokat, Kalimat Bahasa Arab, Decision Tree Bahasa Arab merupakan bahasa yang digunakan dalam Alquran, hadits, dan berbagai sumber agama Islam lainnya. Oleh karena itu menguasai bahasa Arab menjadi hal yang sangat dianjurkan dalam agama Islam namun banyak kendala dalam mempelajarinya karena kompleksitas bahasa Arab yang cukup rumit dan terbatasnya media untuk memudahkan mempelajarinya. Salah satu kesulitan tersebut adalah permasalahan pemberian harokat akhir kata. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian dilakukan untuk menciptakan sebuah perangkat lunak menggunakan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), khususnya metode penalaran decision tree yang diharapkan dapat membantu merepresentasikan kaidah tata bahasa Arab dalam bahasa pemrograman komputer. Decision tree disusun berdasarkan training yang terus dilakukan terhadap sistem. Mengacu pada penelitian dapat diketahui bahwa kesalahan pemberian harokat akhir kata bisa dibetulkan menggunakan decision tree dan berdasarkan pengujian menggunakan contoh kalimat-kalimat sederhana dari kitab kuning, sistem ini mampu membetulkan hingga 88% harokat akhir kata yang salah dalam kalimat bahasa Arab.

xv

ABSTRACT

Fuadi, Mukhlish. 2010. Vowels Correction in the end of Words in Arabic Sentence Using Decision Tree. Supervisor : (1) Muhammad Faisol, MT, (2) Dr. Ahmad Barizi, MA. Keywords : Vowel, Arabic Diacritics, Arabic Sentence, Decision Tree Arabic is the language used in the Qur'an, hadith, and various other Islamic sources. Therefore, mastering the Arabic language is highly recommended in Islam, but many obstacles because of Arabic complexity is quite complicated and limited media to facilitate learning. One such difficulty is the problem of providing vowels in the end of word. Based on that background, this research is held to create a software using artificial intelligence technology (AI), especially the decision tree method which is expected to help represent the rules of Arabic grammar in a computer programming language. The structure of decision tree is based on the continued training on the system. Referring to the research, it can be seen that the error in vowels provision could be corrected by using the decision tree and based on the testing using the example of simple sentences from Kitab Kuning, this system is capable to correct the vowels in the end of words in Arabic sentence up to 88%.

xvi

.0102 .Fuadi, Mukhlish

Decision tree.Pembimbing : (1) Muhammad Faisol, MT, (2) Dr. Ahmad Barizi, MA

: Decision Tree

. . ( )AI Decision Tree : "". .

xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

)2 (Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. (QS. Yusuf: 2)

Pemberitaan media tentang maraknya terorisme baik di Indonesia maupun di luar negeri seringkali disangkutpautkan dengan isu agama diantaranya yakni agama Islam. Sebagai dampaknya muncul stigma pada agama Islam yang justru membuat masyarakat umum penasaran dengan Islam yang sebenarnya. Rasa ingin tahu yang mendalam ini telah memicu sebagian orang untuk mengkaji secara langsung sumber asli teks agama Islam yang notabenenya adalah berbahasa Arab (Muslimdaily, 2009). Bahasa Arab yang terkenal dengan kerumitan tata bahasa dan kekayaan kosa katanya menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat untuk menguasainya. Tidak hanya kalangan orang awam, bagi santri yang belajar bahasa Arab di pondok pesantren pun mengalami kesulitan (Umi, Rosyidi, 2008 : 8). Banyak hal yang harus dikuasai dalam mempelajari bahasa Arab, apalagi bila terjun di dunia penulisan (kitabah/writing) dan pembacaan (qiroah/reading). Di antara kajian yang membahas penulisan dan pembacaan dalam bahasa Arab adalah Ilmu Nahwu. Ilmu ini bertujuan untuk menjaga kesalahan dari penulisan

1

2

dan pengucapan. Fokus ilmu ini membahas aturan akhir struktur kalimat atau kata baik berupa rofa', nasob, atau jazm. Masalah pengharokatan huruf terakhir pada suatu kata dalam sebuah kalimat inilah yang sering dibicarakan bahkan diperdebatkan oleh orang-orang yang sedang belajar bahasa Arab. Pengharokatan pada huruf akhir ini dipengaruhi oleh beberapa keadaan yakni kedudukan kata tersebut dalam sebuah kalimat dan pengaruh dari kata sebelum dan sesudahnya. Kesalahan dalam pengharokatan ini dampaknya sangat besar, tidak hanya pengucapannya yang berbeda tapi juga makna. Perbedaan makna ini berakibat pula pada pemahaman seseorang atau kelompok dalam menanggapi teks-teks berbahasa Arab. Bahkan akibat pengharokatan ini, muncul perbedaan pendapat antar madzhab dalam memaknai sebuah nash agama. Demikian pentingnya fungsi sebuah harokat akhir pada suatu kata dalam sebuah kalimat bahasa Arab ini sehingga memunculkan ribuan kitab yang secara khusus mengkaji ilmu ini dan ditulis oleh parau ulama besar, di antara kitab yang populer adalah Jurumiah, Imrithi, dan Alfiyah. Perkembangan teknologi komputer yang sedemikian pesat telah

memudahkan berbagai pemenuhan kebutuhan manusia, baik pemenuhan secara fisik maupun non-fisik. Berdasar dari fenomena pengharokatan yang masih menjadi permasalahan hingga saat ini dan dampaknya yang begitu besar, serta di lain sisi perkembangan teknologi yang kian canggih, penulis berupaya menyusun penelitian tentang pembetulan harokat akhir kata dalam kalimat bahasa Arab ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang berfokus pada pemanfaatan Decision Tree.

3

Penggunaan decision tree ini diharapkan mampu mengadopsi pengetahuan para ahli nahwu dan pengetahuan-pengetahuan yang telah tertuang di kitab-kitab Ilmu Nahwu sehingga nantinya memudahkan siapa pun yang ingin mengetahui harokat akhir suatu kata dalam kalimat bahasa Arab.

1.2 Rumusan Masalah Masalah pembetulan harokat akhir kata dalam kalimat bahasa Arab menggunakan decision tree dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana pembetulan harokat akhir kata dalam kalimat bahasa Arab menggunakan decision tree?

1.3 Batasan Masalah Pada pembetulan harokat akhir kata dalam kalimat bahasa Arab menggunakan decision tree ini diberikan pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Kalimat masukan berupa kalimat sederhana bahasa Arab berharokat. 2. Pembetulan harokat hanya meliputi huruf terakhir pada kata yang murob (bisa berubah) dalam sebuah kalimat bahasa Arab. 3. Kaidah nahwu yang digunakan adalah kaidah aliran Bashroh dan terbatas pada kaidah-kaidah dasar. 4. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java Standard Edition. 5. Metode yang digunakan adalah teknik penalaran atau inferensi Decision Tree.

4

1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu implementasi dan pengujian decision tree dengan masukan berupa kalimat bahasa Arab berharokat. Sistem ini akan menghasilkan kalimat bahasa Arab yang telah mengalami pembetulan pada harokat akhir kata.

1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai langkah awal untuk membangun sistem pembetulan harokat yang menyeluruh, yang bisa diaplikasikan pada kalimat-kalimat bahasa Arab yang lebih kompleks. Program aplikasi yang dibuat juga akan sangat bermanfaat bagi seluruh pesantren salaf di Indonesia bahkan seluruh dunia dan dapat dijadikan bahan untuk penelitian lebih lanjut di bidang yang berkaitan. Dengan penyesuaian tertentu, metode yang digunakan mungkin dapat juga dimanfaatkan untuk sistem deteksi objek secara umum yang tidak hanya terbatas pada kalimat bahasa Arab, misalnya kalimat bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Dari hasil penelitian ini juga diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap decision tree.

1.6 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari langkah-langkah berikut:

5

1. Fase Analisis Fase ini menganalisis setiap permasalahan yang akan dihadapi dalam pembangunan sistem ini, yang meliputi: 1. Identifikasi Masalah Mengenali setiap kelemahan dan kelebihan yang ada pada sistem. 2. Analisis Masalah Setiap masalah yang telah dikenali kemudian dianalisis untuk menentukan setiap detil sistem yang akan dibangun. 3. Analisis Kebutuhan Setiap kebutuhan yang diperlukan oleh sistem ini dianalisis dalam tahap ini, agar nantinya sistem mampu berjalan sesuai yang diharapkan. 4. Analisis Literatur Studi ini dilakukan dengan cara mencari referensi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Topik-topik yang akan dikaji antara lain meliputi: Ilmu Nahwu aliran Bashroh, pengolahan encoding bahasa Arab di Java, analisis kata dalam kalimat bahasa Arab, dan decision tree.

2. Fase Desain Fase ini mambahas setiap desain yang ada pada sistem , yaitu: 1. Arsitektur Sistem Konsep arsitektur sistem yang berjalan dijabarkan di sini. 2. Desain Output

6

Output yang akan dihasilkan oleh sistem berupa kalimat bahasa Arab berharokat. 3. Desain Input Format input yang akan diiputkan oleh user ditentukan pada tahap ini. 4. Desain Proses Alur kinerja sistem selama proses dijabarkan sekilas pada tahap ini yang kemudian diabarkan lebih lanjut pada sub bab proses decision tree. 5. Desain Interface Rencana tampilan sistem kepada user digambarkan di sini.

3. Fase Implementasi Fase ini membahas implementasi dari sistem yang telah dirancang dan didesain sebelumnya. 1. Penyiapan Training Data Set Menyiapkan training data set yang akan digunakan untuk proses pembelajaran dari sistem. Data berupa contoh-contoh kalimat bahasa Arab. 2. Perancangan dan Pembuatan Program Merancang sistem dengan decision tree, kemudian membuat program aplikasinya. 3. Pelatihan Sistem Melakukan pelatihan pada sistem dengan training data set yang telah disiapkan sebelumnya.

7

4. Fase Uji coba Sistem ini akan diuji coba menggunakan kalimat bahasa Arab yang diambil dari Kitab Kuning.

5. Pembuatan Laporan Membuat laporan tertulis mengenai Tugas Akhir ini.

1.7 Sistematika Penyusunan BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian ini dilakukan yang termuat dalam sub bab-sub bab berikut: 1.1 Latar Belakang Alasan yang melatari dilakukannya penelitian ini yakni pentingnya pemberian harokat akhir kata yang benar dan urgensi peran teknologi dalam pembelajaran bahasa Arab dikemukakan dalam sub bab ini. 1.2 Rumusan Masalah Sub bab ini berisi fokus permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu bagaimana mengimplementasikan decision tree dalam pembetulan harokat akhir kata dalam kalimat bahasa Arab. 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi dalam ruang lingkup tertentu yang dijelaskan dalam sub bab ini.

8

1.4 Tujuan Penelitian Sub bab ini menjelaskan tujuan atau hasil akhir dari penelitian ini yaitu implementasi teknologi dalam pembetulan harokat akhir kata dalam kalimat bahasa Arab. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dan harapan dari hasil penelitian ini berupa sistem yang berguna bagi pengembangan bahasa Arab disampaikan dalam sub bab ini. 1.6 Metode Penelitian Runtutan proses yang diterapkan dalam penelitian ini dijelaskan dalam sub bab ini. 1.7 Sistematika Penulisan Sub bab ini menjelaskan orientasi atau maksud dari masing-masing bab atau sub bab.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini dijelaskan dasar-dasar teori yang menjadi acuan dalam proses pembuatan aplikasi pembetulan harokat akhir kata dalam kalimat bahasa Arab yang mengacu pada dua sub bab yaitu: 2.1 Bahasa Arab Sub bab ini menjelaskan seluk beluk bahasa Arab dari sejarah, karakteristik, urgensi mempelajarinya hingga pengertian dan contoh dari Ilmu Nahwu dan Ilmu Shorof. Dalam sub bab ini juga dijelaskan pula mengenai hirarki tata bahasa Arab yang digambarkan menggunakan skema.

9

2.2 Decision Tree Pengertian, cara, manfaat serta kelebihan dan kelemahan decision tree dijelaskan dalam sub bab ini.

BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan metode yang digunakan dan tahapan-tahapan decision tree dalam menyelesaikan pembetulan harokat yang dijabarkan dalam empat sub bab. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat pada saat penelitian dilakukan dijelaskan dalam sub bab ini. 3.2 Alat Penelitian Kebutuhan perangkat keras dan lunak yang digunakan selama penelitian dicantumkan dalam sub bab ini. 3.3 Tahap-Tahap Pembangunan Sistem Sub bab ini menjabarkan proses tahapan pembangunan sistem mulai dari studi literatur hingga pembangunan sistem. 3.4 Rancangan Program Desain awal program yang akan dibangun beserta diagramnya dijelaskan secara detil dalam sub bab ini. 3.5 Proses Decision Tree Tahap penerapan decision tree dalam sistem ini dijelaskan dalam sub bab ini yang disertai dengan flowchart dan activity diagram alur sistem.

10

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Rancangan dan desain sistem yang telah direncanakan dan telah terwujud sesuai tujuan, hasil dan penerapan sistemnya dijelaskan dalam bab ini. 4.1 Implementasi Antarmuka Desain tampilan interface, dijelaskan per komponen beserta fungsinya dalam sub bab ini. 4.2 Implementasi Sistem Beberapa permasalahan selama pembangunan dan penerapan sistem dijabarkan dalam sub bab ini. Dijelaskan berbagai problematika dari model input, proses hingga output. 4.3 Pengujian Setelah tahap implementasi telah dilakukan, sistem yang telah jadi diuji menggunakan beberapa bahan uji yang telah disiapkan sebelumnya. Proses uji dan hasilnya dijelaskan dalam sub bab ini. 4.4 Evaluasi dan Analisa Hasil dari pengujian, dalam sub bab ini dievaluasi dan kemudian dianalisa untuk menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan sistem ini berikutnya.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari awal mula penelitian hingga diperoleh hasil beserta saran dari evaluasi yang telah dilakukan disampaikan dalam bab ini.

11

5.1 Kesimpulan Sub bab ini menjawab dari rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya beserta persentase hasil dari pengujian. 5.2 Saran Saran dan masukan untuk pengembangan sistem ini disampaikan dalam sub bab ini.

DAFTAR PUSTAKA Seluruh bahan rujukan atau referensi dalam penulisan skripsi ini, dicantumkan dalam bab ini.

LAMPIRAN Data atau keterangan lain yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang telah disajikan dalam bagian utama di tempatkan di bagian ini, diantaranya berisi tabel unicode bahasa Arab, hasil dari tabel uji, dan korespondensi yang dilakukan selama pembangunan sistem.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bahasa Arab 2.1.1 Sejarah Bahasa Arab Bahasa Arab termasuk rumpun bahasa Smit yaitu bahasa yang dipakai bangsa-bangsa yang tinggal di sekitar Sungai Tigris dan Furat, dataran Syria dan Jazirah Arabia (Timur Tengah) seperti bahasa Finisia, Asyria, Ibrania, Arabia, Suryania, dan Babilonia. Dari sekian banyak bahasa tersebut yang bertahan sampai sekarang adalah Ibrani. Sebenarnya bahasa Arab timbul sejak beberapa abad sebelum Islam, karena bukti peninggalan sastra Arab baru dapat dicatat hanya mulai sejak dua abad sebelum Islam, sehingga pencatatan bahasa Arab dimulai saat ini. (Umi, Rosyidi, 2008 : 7)

2.1.2 Karakteristik Bahasa Arab Ada beberapa hal yang menjadi ciri khas bahasa Arab yang merupakan kelebihan yang tidak terdapat pada bahasa lainnya, diantaranya adalah: 1. Jumlah abjad yang sebanyak 28 huruf dengan makharijul huruf (tempat keluarnya huruf) yang tidak ada pada bahasa yang lainnya. 2. Irab, yakni sesuatu yang mewajibkan keberadaan akhir kata pada keadaan tertentu, baik itu rafa, nashab, jazm, dan jar yang terdapat pada isim (kata benda) dan juga fiil (kata kerja).

12

13

3. Ilmu Arudl (ilmu notasi syiir) yang mana dengan ilmu ini menjadikan syiir berkembang dengan perkembangan yang sempurna. 4. Bahasa Ammiyah dan Fush-ha, Ammiyah dipergunakan dalam interaksi jual beli atau komunikasi dalam situasi tidak formal sedang fush-ha adalah bahasa sastra dan pembelajaran, bahasa resmi yang dipergunakan dalam percetakan. 5. Adanya huruf dhad yang tidak ada pada bahasa yang lainnya, dan lain-lain. 6. Kata kerja dan grammatikal yang digunakan selalu berubah sesuai dengan subjek yang berrhubungan dengan kata kerja tersebut. 7. Tidak adanya kata yang bersyakal dengan syakal yang sulit dibaca, seperti fi-u-la. 8. Tidak adanya kata yang mempertemukan dua huruf mati secara langsung. 9. Sedikit sekali kata-kata yang terdiri dari dua huruf (al-alfadz al al tsunaiyyah). 10. Tidak adanya 4 huruf yang berharokat secara terus menerus, disamping aspek-aspek lain yang termasuk dalam ranah deep structure (al-bina aldahily) baik segi metafora, fonologi, kamus. Aspek aspek yang menjadi nilai lebih Bahasa Arab di atas dalam waktu yang sama akan mungkin menjadi kendala bagi pembelajarnya, dikarenakan taraf kerumitan yang mendorong munculnya kesulitan-kesulitan dalam proses belajar dan pembelajarannya (Umi, Rosyidi, 2008 : 8).

14

2.1.3 Urgensi Mempelajari Bahasa Arab Kedudukan istimewa yang dimiliki oleh bahasa Arab diantara bahasabahasa yang lain di dunia adalah karena ia berfungsi sebagai bahasa Alquran dan Hadis serta kitab-kitab lainnya. Itulah sebabnya, maka di dalam kitab Faid alQadir Syarh al-Jami al-sagir susunan Al-Manawi (1976:178) disebutkan bahwa dari Ibnu Abbas dengan riwayat Muslim, Rasulullah bersabda:

)(

Artinya: Cintailah bahasa Arab karena tiga hal, yaitu bahwa saya adalah orang Arab, bahwa Alquran adalah bahasa Arab, dan bahasa penghuni surga di dalam surga adalah bahasa Arab. (HR. Al-Muslim)

Berdasarkan hadits tersebut maka orang yang hendak memahami hukumhukum (ajaran) agama Islam dengan baik haruslah berusaha mempelajari bahasa Arab. Bahasa-bahasa lain, termasuk bahasa Indonesia, tidak dapat diandalkan untuk memberikan kepastian arti yang tersurat dan tersirat dari makna yang terkandung dalam Alquran (Arsyad, 2002 : 5). Selain itu, sejak bahasa Arab yang tertuang di dalam Alquran didengungkan hingga kini, semua pengamat baik Barat maupun orang muslim Arab menganggapnya sebagai bahasa yang memiliki standar keelokan linguistik yang tinggi, yang tiada taranya (the supreme standard of linguistic excellence and

15

beauty). Hal ini, tentu saja berdampak pada munculnya superioritas sastra dan filasafat bahkan pada sains seperti imu matematika, kedokteran, ilmu bumi dan tata bahasa Arab itu sendiri pada masa-masa kejayaan Islam setelahnya. Untuk mengungkapkan pentingnya bahasa Arab di luar motif agama dapat dikatakan bahwa bahasa Arab adalah bahasa dari kelompok terbesar dunia ketiga. Untuk mempersatukan kekuatan dunia ketiga, bahasa ini patut diperhatikan di Indonesia. (Arsyad, 2002 : 6)

2.1.4 Urgensi Teknologi dalam Pembelajaran Bahasa Arab Dalam diktat Mudzakkirah fi Trkhi tadrisi al-Lugati al-Arabiyah li Gairi al-Arab yang ditulis oleh Prof. Abdul Aziz bin Nashir Shalih, dinyatakan bahwa bahasa Arab berkeistimewaan dibanding bahasa-bahasa lainnya karena ia sekaligus telah menjadi bahasa agama Islam; bahasa sumber ajaran Islam; bahasa kitab suci Islam sehingga dengan demikian sangat erat kaitannya dengan kaum muslimin. Oleh karena itu, sangat masuk akal kalau di mana ada kaum muslimin disitu dipelajari bahasa Arab. Dengan media bahasa Arab mereka memahami ajaran Islam secara benar. Namun belajar bahasa asing termasuk di dalamnya bahasa Arab merupakan usaha yang berat dan menjenuhkan. Hal itu disebabkan karena belajar bahasa asing merupakan upaya untuk membangun situasi dan kondisi baru dalam diri seseorang untuk dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan pemilik bahasa asing tersebut. Kondisi baru tersebut adakalanya berbeda sama sekali dengan kondisi bahasa ibu baik dalam tataran sistem fonologi, morfologi, maupun

16

sintaksis-nya. Oleh karena itulah berbagai kiat perlu dilakukan terus menerus di tengah upaya mempelajari bahasa asing. Salah satu kiat yang dapat dilakukan untuk menghindari kejenuhan dalam belajar bahasa asing adalah dengan memanfaatkan media, baik visual, audio, atau audio visual dan khususnya lagi media elektronik. Oleh karena itu kehadiran teknologi dalam belajar bahasa dalam hal ini bahasa Arab menjadi sangat urgen. (Umi, Rosyidi, 2008 : 96).

2.1.5 Ilmu Nahwu Secara definisi Ilmu Nahwu adalah ilmu yang mempelajari tentang jabatan kata dalam kalimat dan harakat akhirnya, baik secara irab (berubah) atau bina (tetap) (Jamil, 1999). Ilmu nahwu ini mengkaji tiga hal yaitu huruf, kata dan kalimat.

Gambar 2.1 Skema pembahasan ilmu nahwu

17

Keterangan:

adalah huruf-huruf hijaiyah, yang terdiri dari ........, , , dst. ( Kalimat) adalah ucapan yang berdiri sendiri (dalam bahasa Indonesiadisebut kata) kalimat itu ada tiga yaitu: 1). ( Isim) adalah kata benda, contohnya:

: Muhammad : Masjid

: Kuda2).

( Fiil) adalah kata kerja, contohnya: : Dia (lk) telah makan : Saya sedang/ akan pergi : Tulislah kamu (lk)

3). adalah Huruf yang memiliki makna, dimana huruf ini berbeda dengan huruf hijaiyah, contohnya:

: Di dalam/ di : Dan : Dari

dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan kalimat. (Abu Hamzah Yusuf,2007 : 2-3). Berikut akan dijelaskan sepintas tentang Isim, Fiil, dan Huruf.

18

2.1.5.1 Isim Isim atau kata benda dalam bahasa Arab diklasifikasikan berdasarkan tinjauan tertentu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam isim ini, yaitu dari segi jenis dan bilangannya (Munawari, 2003 : 1.A). 1. Isim Ditinjau dari Jenis Isim yaitu kata yang menunjukkan arti benda atau apapun yang menurut tata bahasa Arab dikategorikan sebagai isim. 1. Isim mudzakar yaitu isim yang mnunjukkan arti laki-laki atau yang dianggap laki-laki. 2. Isim muannats yaitu, isim yang menunjukkan arti perempuan atau yang dianggap perempuan. Arti Orang Islam (Pr) Orang Mumin (Pr) Orang Berilmu (Pr) Guru (Pr) Siswa (Pr) Penbaca (Pr) Orang sholeh (Pr) Pelawak (Pr) Pencuri (Pr) Insinyur (Pr)

Arti Orang Islam (Lk) Orang Mumin (Lk) Orang Berilmu (Lk) Guru (Lk) Siswa (Lk) Penbaca (Lk) Orang sholeh (Lk) Pelawak (Lk) Pencuri (Lk) Insinyur (Lk)

91

)Pedagang (Pr )Pedagang (Lk

)Dokter (Lk

)Dokter (Pr

Orang Bersyukur )(Pr

Orang Bersyukur )(Lk

Taebl 2.1 Contoh isim ditinjau dari jenisnya

2. Isim Ditinjau dari Bilangannya

/

Gambar 2.2 Skema Isim ditinjau dari bilangannya

ARTI

/ () ----------------------

--------

-------

/ ()

Orang Islam Orang Kafir Siswa Nabi Rasul Malaikat

-------- ------- ----------------------

------- ---------------- --------

20

Teman Guru Orang Musyrik

-------- -------

--------------

-------

-------

--------

Tabel 2.2 Isim ditinjau dari bilangannya

1. Isim mufradh adalah isim yang menunjukan arti tunggal (satu). 2. Isim mutsanna/tatsniyah adalah isim yang menunjukkan arti ganda (dua). 3. Isim Jamak yaitu isim yang menunjukkkan arti banyak 4. Isim Jamak Mudzakkar Salim yaitu yaitu isim yang menunjukkan arti lakilaki Jamak (rumusnya adalah diakhiri dengan wawu dan nun) 5. Isim Jamak Muannats Salim adalah isim yang menunjkkan arti perempuan jamak (rumusnya adalah diakhiri dengan alif dan ta). 6. Isim Jamak Taksir adalah isim yang menunjukkan laki-laki atau perempuan jamak (rumusnya banyak dan samai / mengikuti orang Arab).

2.1.5.2 Fiil Fiil ditinjau dari waktunya:

(Perintah) -------

(Sedang)

(Telah)

(Kata Ganti(

(Dia Laki-laki tunggal)

21

-------

(Dia Laki-laki Ganda)

-------------

(Dia Laki-laki Banyak)

(Dia Perempuan Tunggal)

-------

(Dia Perempuan Ganda)

-------

(Dia Perempuan Banyak)

(Kamu Laki-Laki Tunggal)

(Kamu Laki-Laki Ganda)

(Kamu Laki-Laki Banyak)

(Kamu Perempuan Tunggal)

(Kamu Perempuan Ganda)

-------

(Kamu Perempuan Banyak)

(Saya)

22

------ (Kami/Kita)

Tabel 2.3 Fiil ditinjau dari waktu

1. Fiil Madhi adalah kata kerja yang menujukkan arti lampau. 2. Fiil Mudhari adalah kata kerja yang menunjukkan arti kata sedang atau akan. 3. Fiil Amar adalah kata kerja yang menunjukkan kata perintah. 4. Perubahan Fiil menurut dhomir (Fiil) yang seluruhnya berjumlah empat belas ini disebut Tasrif Lughawi 5. = Orang kesatu atau orang yang berbicara (mutakallim) .

6. = , ,, , , Orang kedua atau orang yang diajak bicara. 7.

= , , , ,,Orang ketiga atau orang yang dibicarakan .

2.1.5.3 Huruf Huruf yang masuk dalam isim:

1 . = , , , , , , \ 2 . = \ , , , \ 3 . = , \ \ \ 4 . = \ \ \ \ \ 5 . 6 .

23

Huruf yang masuk pada fiil :

1 . = , , \ , , 2 . = , , , 3 . \ 4 . 5 . Huruf yang masuk pada isim dan fiil:

1 . = , , , \, 2 . = \, ,

Kompleksitas bahasa Arab secara sederhana bisa digambarkan dalam peta konsep berikut (Munawari, 2003 : viii) :

24

Mudzakar Muannats ISIM Mufrod Mutsanna/Tatsniyah Jama Shahih akhir Ghairu Shahih akhir Nakiroh Didahului AL Dhamir Alam Isim Mausul Isim Isyaroh Isim yang dimudhofkan kpd Isim Marifat Munada Maqshudah Zat Jamid Mana /Masdar Ghoiru mim Isim Fail Mudzakkar Salim Muannas Salim Taksir

Marifah

KalimahMusytaq

Isim Maful Isim Shifah Musyabahah Isim Tafdhil Isim Zaman/Makan Isim alat Isim Shighat Mubalaghoh Madhi Mudhari Amar Malum Masuk Pada Isim Hurf Jar dan Qosam Hurf Inna dkk Hurf Nida Hurf Istisna Hurf Wawu Maiyah Hurf Lamul Ibida

FIIL

Majhul Tsulatsi Rubai Mujarrad Mazid Lazim (Intransitif) Mutaaddi(Transitif) Shahih Mutal Jamid Mutashorif Huruf Masuk Pada Fiil

Hurf Nasab Hurf Jazim Nafi Khod Saufah Hurf Athaf Masuk Pada Isim dan Fiil Istifham Wawu Hal Lamul Qosam

Gambar 2.3 Peta konsep bahasa Arab

25

2.1.5.4 Kalam dan Unsurnya Dalam bahasa Arab kalam merupakan lafadz yang tersusun dan dapat memberi kefahaman kepada pendengar. Kalam itu paling sedikit tersusun dari dua isim atau fiil dan isim (Arsyad, 2002 : 5).

= Zaid berdiri = Zaid telah berdiriUnsur kalam (kalimat) Kalimat adalah ucapan yang berdiri sendiri (dalam bahasa Indonesia disebut kata). Kalimat ada tiga, yaitu: 1. Isim (kata benda) 2. Fiil (kata kerja) 3. Huruf yang bermakna (Syamsuddin, 1423: 2).

Kalimat-kalimat (kata) dalam bahasa Arab baik isim, fiil maupun huruf , apabila sudah tersusun dalam pola-pola susunan kalimah bahasa Arab maka kalimah tersebut pasti mempunyai : 1. Status, yaitu bina (mabni) atau Irob (murob). 2. Tanda status.

Adapun pola susunan kalimah bahasa Arab banyak sekali antara lain:

1 . + = 2 . + =

26

3 . + + 4 . + + 5 . + + 6 . + 7 . + + + 8 . + + 9 . + 01 . + +

2.1.5.6 Pengenalan Irob Dalam bahasa Arab salah satu unsur penting untuk memahami maksud dari teks atau sebuah tulisan adalah pahamnya pembaca akan struktur teks tersebut, baik dari kedudukan maupun harokatnya. Irab adalah perubahan akhir kata karena berbagai amil yang masuk padanya, baik perubahan itu secara lafzhi atau taqdiri. Contohnya: a. Perubahan akhir kata secara lafzhi

b.

: Zaid telah membaca Alquran : Saya melihat Zaid sedang berdiri

: Saya bertemu Zaid di masjid

Perubahan akhir kata secara taqdiri

: Orang (lk) membaca kitab

27

: Saya melihat orang (lk) sedang berpidato

: Saya kagum dengan orang (lk) yang giat

Macam-macam Irab dan pembagiannya Macam-macam Irab itu ada empat, rafa, nashab, jer, dan jazam. IrabIrab tersebut yang bisa masuk pada isim hanya tiga, yaitu rafa, nashab, dan jer. Sedangkan Irab jazam, tidak bisa masuk pada isim. Adapun Irab-Irab yang bisa masuk pada fiil juga ada tiga, yaitu rafa, nashab, dan jazam. Sedangkan Irab Jer, tidak bisa masuk pada fiil.

2.1.6 Ilmu Shorof Tashrif secara bahasa berarti merubah, secara istilah memindah hukum asal dari satu lafadz ke beberapa contoh lafadz yang berbeda-beda karena beberapa makna yang diinginkan. Hukum asal lafadz menurut ulama Bashroh merupakan masdar sedangkan menurut ulama Kuffah hukum lafadz berasal dari fi'il (Maksum bin Ali, ____ ).

2.1.7 Kalimat Sederhana dalam Bahasa Arab Kalimat sederhana ( ) adalah kalam yang mengungkapkan makna satu kalimat yang masing-masing unsurnya adalah asli atau sempurna satu lafadz (Kholifah, 2009). Kalimat sederhana dibagi menjadi tiga macam:

28

1. Jumlah Filiyyah Sederhana, memiliki tiga bentuk: a. Terdiri dari fiil lazim dan fail Contoh: b. Terdiri dari fiil mutaadi (transitif), fail, dan maful bih Contoh: c. Terdiri dari fiil mabni majhul

Contoh: 2. Jumlah Ismiyah Mujarrod Sederhana Contoh: 3. Jumlah Ismiyah Mansuhah Sederhana Contoh:

Bentuk penyusunan kalimat bahasa Arab beserta contohnya digambarkan dalam skema berikut: (Munawari, 2003 : 8.A)

92

/ / / / / /

()

/ / / / / / + + + +

Gambar 2.4 Skema Jumlah Ismiyah, Filiyah dan Syibhul Jumlah

30

2.2 Decision Tree 2.2.1 Pengertian Decision Tree Decision tree (pohon keputusan) adalah suatu cara untuk mewakili serangkaian aturan yang mengarah ke kelas atau nilai. (Two Crows Corporation, 2005) Decision tree diartikan pula sebagai sebuah alat pendukung keputusan yang menggunakan pohon untuk menggambarkan hierarki dan memodelkan persoalan. Decision tree biasanya digunakan dalam penelitian operasional, khususnya dalam analisis keputusan, untuk membantu mengidentifikasi strategi yang paling mungkin untuk mencapai tujuan. Decision tree sering pula digunakan sebagai alat deskriptif untuk menghitung probabilitas kondisional. Setiap Decision Tree terdiri dari simpul (nodes), cabang (branches) dan daun (leaves). Simpul yang paling atas disebut simpul akar (root node). Setiap pohon selalu dimulai dari simpul akar dan menjulur ke bawah dengan memecah data pada setiap level ke simpul baru. Simpul akar berisi seluruh kumpulan data dan simpul anak berturut-turut mengandung bagian dari kumpulan data tersebut. Seluruh simpul dihubungkan oleh cabang dan setiap simpul yang terletak di ujung cabang disebut simpul akhir (terminal nodes) atau daun. (Michael Negnevitsky, 2005 : 352) Sering kali untuk mengklasifikasikan obyek, diperlukan urutan beberapa pertanyaan sebelum bisa menentukan kelompoknya. Jawaban pertanyaan pertama akan mempengaruhi pertanyaan berikutnya dan seterusnya. Dalam decision tree, pertanyaan pertama akan ditanyakan pada simpul akar di level 0. Jawaban dari pertanyaan ini dikemukakan dalam cabang-cabang. Jawaban dalam cabang akan

31

disusul dengan pertanyaan kedua lewat simpul yang berikutnya pada level 1. Contoh pada Gambar 1.0 menunjukkan ada 4 level pertanyaan. Dalam setiap level ditanyakan nilai atribut melalui sebuah simpul. Jawaban dari pertanyaan itu dikemukakan melalui cabang-cabang. Langkah ini akan berakhir di suatu simpul jika di situ sudah jelas kelas atau jenis obyek yang dicari. Apabila dalam satu tingkat suatu obyek sudah diketahui termasuk dalam jenis buah apa, maka berhenti di level tersebut. Jika tidak, disusul dengan pertanyaan di level berikutnya hinggga jelas ciri-cirinya dan bisa menentukan jenis buahnya.Warna? Level 0

Ukuran?

Bentuk?

Ukuran?

Level 1

Semangka

Apel

Anggur

Ukuran?

Pisang

Apel

Rasa?

Level 2

Level 3

Gambar 2.5 Decision tree, atribut bisa mempunyai lebih dari dua nilai diskrit

Decision tree berusaha untuk menciptakan satu set simpul daun semurni mungkin, yaitu di mana masing-masing record dalam simpul daun tertentu memiliki klasifikasi yang sama. Dengan cara ini, decision tree dapat memberikan tugas klasifikasi dengan ukuran tertinggi yang terbaik. (Larose, 2005 : 109)

32

Decision tree sesuai digunakan untuk kasus-kasus dimana outputnya bernilai diskrit. Walaupun banyak variasi model decision tree dengan tingkat kemampuan dan syarat yang berbeda, pada umumnya beberapa ciri kasus berikut cocok untuk diterapkan decision tree: (Budi Santosa, 2007 : 88) 1. Data/example dinyatakan dengan pasangan atribut dan nilainya. Misalnya atribut satu sampel adalah temperatur dan nilainya adalah dingin. Biasanya untuk satu sampel nilai dari satu atribut tidak terlalu banyak jenisnya. Dalam contoh atribut warna ada beberapa nilai yang mungkin yaitu hijau, kuning, merah. Sedang dalam atribut temperatur nilainya bisa dingin, sedang atau panas. Tetapi untuk beberapa kasus bisa saja nilai temperatur berupa nilai numerik. 2. Label/output data biasanya bernilai diskrit. Output ini bisa berniai ya atau tidak, sakit atau tidak sakit, diterima atau ditolak. Dalam beberapa kasus mungkin saja outputnya tidak hanya dua kelas. Tetapi penerapan decision tree lebih banyak untuk kasus binary. 3. Data mempunyai missing value. Misalkan untuk beberapa sampel, nilai dari suatu atributnya tidak diketahui. Dalam keadaan seperti ini decision tree masih mampu memberi solusi yang baik. Persyaratan tertentu harus dipenuhi sebelum algoritma decision tree akan diterapkan pada suatu permasalahan: (Larose, 2005 : 109) 1. Algoritma decision tree merepresentasikan supervised learning, oleh karena itu memerlukan pra - klasifikasi variabel target. Set data pelatihan dengan algoritma nilai-nilai variabel target harus diberikan.

33

2. Set data pelatihan ini harus kaya dan beragam, penyediaan algoritma dengan persilangan dari berbagai jenis data record yang telah diklasifikasikan mungkin diperlukan di masa depan. Pohon keputusan belajar dengan contoh, dan jika contoh secara sistematis tidak memiliki subset data record yang jelas, klasifikasi dan prediksi untuk subset ini akan bermasalah atau tidak mungkin. 3. Atribut target kelas harus diskrit. Artinya, orang tidak dapat menerapkan keputusan pohon analisis untuk variabel sasaran kontinu. Sebaliknya, variabel target harus mengambil nilai-nilai yang jelas batas-batasnya baik sebagai milik kelas tertentu atau bukan.

2.2.2 Manfaat Decision Tree Manfaat utama dari penggunaan decision tree adalah kemampuannya untuk mem-break down proses pengambilan keputusan yang kompleks menjadi lebih simpel sehingga pengambil keputusan akan lebih menginterpretasikan solusi dari permasalahan. Decision tree juga berguna untuk mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon variabel input dengan sebuah variabel target. Pohon keputusan memadukan antara eksplorasi data dan pemodelan, sehingga sangat bagus sebagai langkah awal dalam proses pemodelan bahkan ketika dijadikan sebagai model akhir dari beberapa teknik lain. Sering terjadi tawar menawar antara keakuratan model dengan

transparansi model. Dalam beberapa aplikasi, akurasi dari sebuah klasifikasi atau prediksi adalah satu-satunya hal yang ditonjolkan, misalnya sebuah perusahaan

34

direct mail membuat sebuah model yang akurat untuk memprediksi anggota mana yang berpotensi untuk merespon permintaan, tanpa memperhatikan bagaimana atau mengapa model tersebut bekerja. Penggunaan decision tree dalam kasus seperti ini akan sangat membantu (Fairuzabadi, 2009).

2.2.3 Keuntungan Decision Tree Keuntungan dari metode decision tree adalah: (Fairuzabadi, 2009) 1. Daerah pengambilan keputusan yang sebelumnya kompleks dan sangat global, dapat diubah menjadi lebih simpel dan spesifik. 2. Eliminasi perhitungan-perhitungan yang tidak diperlukan, karena ketika menggunakan metode decision tree maka sampel diuji hanya berdasarkan kriteria atau kelas tertentu. 3. Fleksibel untuk memilih fitur dari internal node yang berbeda, fitur yang terpilih akan membedakan suatu kriteria dibandingkan kriteria yang lain dalam node yang sama. Kefleksibelan metode decision tree ini meningkatkan kualitas keputusan yang dihasilkan jika dibandingkan ketika menggunakan metode penghitungan satu tahap yang lebih konvensional. 4. Dalam analisis multivariat, dengan kriteria dan kelas yang jumlahnya sangat banyak, seorang penguji biasanya perlu untuk mengestimasikan baik itu distribusi dimensi tinggi ataupun parameter tertentu dari distribusi kelas tersebut. Metode decision tree dapat menghindari munculnya permasalahan ini dengan menggunakan kriteria yang jumlahnya lebih sedikit pada setiap node internal tanpa banyak mengurangi kualitas keputusan yang dihasilkan.

35

2.2.4 Kelemahan Decision Tree Kelemahan dari metode decision tree adalah: (Fairuzabadi, 2009) 1. Terjadi overlap terutama ketika kelas-kelas dan kriteria yang digunakan jumlahnya sangat banyak. Hal tersebut juga dapat menyebabkan

meningkatnya waktu pengambilan keputusan dan jumlah memori yang diperlukan. 2. Pengakumulasian jumlah error dari setiap tingkat dalam sebuah decision tree yang besar. 3. Kesulitan dalam mendesain decision tree yang optimal. 4. Hasil kualitas keputusan yang didapatkan dari metode decision tree sangat tergantung pada bagaimana pohon tersebut didesain.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini berlangsung dari tanggal 17 Desember 2009 hingga 13 Januari 2010 dan bertempat di Gedung Ibnu Rusyd, Mahad Sunan Ampel Al-Ali Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Tempat ini dipilih karena terdapat banyak mahasiswa yang berlatar belakang pondok pesantren salaf dan sebagian diantaranya hafidz Alquran sehingga akan membantu proses penelitian yang berkaitan erat dengan kaidah bahasa Arab.

3.2 Alat Penelitian 3.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Prosesor Intel Core2Duo T6400 @ 2.00 GHz 2. RAM 2.00 GB 3. HardDisk 120 GB 4. VGA 358 MB 5. Monitor 14 6. Keyboard 7. Mouse

36

37

3.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7 Ultimate Edition. 2. JDK 1.6.0 3. Gel

3.3 Tahap-Tahap Pembangunan Sistem Berikut tahapan pembangunan sistem bila di lihat dari sudut SDLC (System Develompment Life Cycle). Penjelasan terkait rancangan dan proses dijelaskan lebih detil di subbab berikutnya. 3.3.1 Fase Analisis 1. Identifikasi Masalah Masalah yang mungkin muncul dalam pembangunan sistem ini adalah masalah encoding teks Arab dalam bahasa pemrograman Java dan kerumitan proses representasi dari kaidah bahasa Arab ke logika komputer. Untuk permasalahan pertama bisa diselesaikan dengan mengkaji konsep penerapan unicode di Java, sedangkan untuk masalah kedua perlu dilakukan studi dan analisis lebih lanjut. Kelebihan yang dimiliki sistem ini nantinya adalah kompabilitas yang tinggi yakni dapat dijalankan di berbagai sistem operasi. Karena berbasis bahasa pemrograman Java, sistem ini mampu berjalan di sistem operasi Windows, Macintosh, dan Linux beserta variannya.

38

Berdasar hasil identifikasi masalah dan kesempatan tersebut maka batasanbatasan penyelesaian masalah dan peningkatan kualitas sistem dapat digeneralkan pada bidang kinerja sistem dan dengan keunggulan yang dimiliki oleh sistem ini, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pembetulan harokat akhir kata dalam kalimat bahasa Arab ini sangat layak untuk dikembangkan. Sedangkan dari kekurangan yang ada dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan sesuai dengan batasan-batasan lingkup yang telah ditentukan.

2. Analisis Masalah Masalah utama dalam pembangunan sistem ini adalah permasalahan representasi dari kaidah Ilmu Nahwu yang tidak luput pula dari kaidah Ilmu Shorof ke dalam bahasa pemrograman komputer. Dengan analisis konsep Ilmu Nahwu dan Ilmu Shorof yang mendalam serta training secara berkelanjutan pada sistem, kompleksitas masalah ini secara perlahan akan teratasi. Bila melihat pada kualitas dan fungsionalitas dari sistem ini maka sistem ini memiliki prospek yang bagus. Hal ini disebabkan karena minimnya sistem yang serupa dan banyaknya masyarakat yang mengkaji tata bahasa Arab ini. Berdasarkan proses identifikasi dan analisis tersebut, detail sistem tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Form = 1 2. Menu = 3 Panel Feedback Help

39

About

3. Button = 5 TasHeeH Random Paste Clear Copy

3. Analisis Kebutuhan Spesifikasi minimum yang dibutuhkan oleh sistem ini diantaranya: 1. Hardware: Kelas processor Intel pentium 3 Memory 128 MB VGA 64 MB

2. Software: Kelas OS Windows 2000 / Macintosh / Linux Java Runtime Environment (JRE) versi 1.6

Spesifikasi hardware dan Sistem Operasi (OS) pada PC ataupun Notebook pada saat ini sudah lebih dari cukup untuk menjalankan sistem ini. Jadi yang menjadi prioritas utama adalah spesifikasi software-nya yakni keberadaan JRE dalam komputer yang bersangkutan.

40

4. Analisis Literatur Untuk menunjang pembangunan sistem ini, dilakukan pula analisis literatur. Buku-buku yang berkaitan dengan tata bahasa Arab dan kitab-kitab kuning yang membahas tentang Ilmu Nahwu dikumpulkan dan dikaji serta dianalisa agar mampu direpresentasikan dalam bahasa pemrograman komputer. Buku tentang decision tree juga menjadi rujukan untuk mengelola representasi Ilmu Nahwu dalam sebuah sofware. Begitu pula dengan buku-buku yang membahas script Bahasa Pemrograman Java, khususnya dalam pengolahan teks yang akan membantu dalam mewujudkan penelitian ini menjadi sebuah aplikasi komputer. Literatur-literatur online juga dilakukan untuk menunjang keterbatasan buku-buku yang membahas decision tree.

3.3.2 Fase Desain 1. Arsitektur Sistem Sistem ini memiliki arsitektur yang sederhana yakni bekerja dengan menerima input dari user berupa kalimat bahasa Arab yang kemudian diproses sedemikian rupa dan menampilkannya kembali (output) kepada user. Ekstensi dari file sistem ini adalah *.jar yang bisa langsung dijalankan di setiap komputer yang telah ter-install JRE. 2. Desain Output Output yang dihasilkan oleh sistem ini adalah sebuah kalimat bahasa Arab yang telah mengalami pemberian atau pembetulan harokat pada setiap akhir katanya.

41

3. Desain Input Input yang akan diterima oleh sistem ini adalah sebuah kalimat bahasa Arab berharokat. Dalam pengembangannya, sistem ini nanti diharapkan mampu pula menangani kalimat bahasa Arab yang tidak berharokat.

4. Desain Proses Sistem ini bekerja dengan menggunakan sederetan proses decision tree. Pada proses tersebut kalimat yang telah diinputkan akan dipecah menjadi per kata baru kemudian ditentukan identitasnya masing-masing. Setelah mengenali identitas setiap kata lalu dianalis model kalimatnya dan proses terakhir adalah pemberian harokat pada akhir setia kata.

5. Desain Interface Rencana sistem yang akan dibangun memiliki interface seperti berikut:

TasHeeH Random Paste Clear Copy

Input Output

Gambar 3.1 Rencana desain interface

42

3.3.3 Fase Implementasi Dalam fase ini, dilakukan beberapa tahapan, yaitu: 1. Penyiapan Training Data Set Menyiapkan training data set yang akan digunakan untuk proses pembelajaran sistem. Data berupa contoh-contoh kalimat bahasa Arab yang diambil dari beberapa kitab kuning yang sudah populer di kalangan pondok pesantren salaf. 2. Perancangan dan Pembuatan Program Merancang sistem dengan decision tree, kemudian membuat program aplikasinya menggunakan Bahasa Pemrograman Java. Untuk memudahkan user dalam menggunakan aplikasi ini maka akan dilakukan pengaturan inputan keyboard english menjadi arabic secara otomatis. 3. Pelatihan Sistem Melakukan pelatihan pada sistem dengan training data set yang telah disiapkan sebelumnya. Pelatihan dimulai dari kalimat yang mudah dan berlanjut ke kalimat yang lebih rumit. 3.3.4 Fase Uji Coba Sistem ini akan diuji coba menggunakan 100 kalimat bahasa Arab dari Kitab Kuning yang telah disiapkan. Kalimat-kalimat tersebut dipilih secara acak dan diujicobakan terhadap sistem satu per satu.

3.4 Rancangan Program Rancangan program yang akan dibangun pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

43

Input(Kalimat : String)

Pemecahan kalimat menjadi per kata(Kata : Array)

Pemberian kode pada tiap kata(Kode+Kata : Array)

Pemberian harokat khusus pada Fiil Madhi Berdhomir(Kode+Kata+Harokat2 : Array)

Pemberian harokat khusus pada Isim Berdhomir(Kode+Kata+Harokat1 : Array)

Penghapusan harokat akhir kecuali Huruf, Isim Berdhomir, dan Fiil Madhi Berdhomir(Kode+Kata+Harokat2 : Array)

Pemberian harokat sesuai parameter(Kode+Kata+Harokat3 : Array)

1

Harokat1, 2, 3, 4: Proses tahapan perubahan harokat pada kata tertentu. : Proses decision tree Gambar 3.2 Diagram Blok Sistem

44

1

Revisi harokat, khusus pada kata Mabni atau yang Berdhomir(Kode+Kata+Harokat4 : Array)

Penghapusan kode(Kata+Harokat : Array)

Penyatuan kata menjadi kalimat(Kalimat : String)

Output(Kalimat : String)

Harokat1, 2, 3, 4: Proses tahapan perubahan harokat pada kata tertentu. : Proses decision tree Gambar 3.3 Sambungan Diagram Blok Sistem

Alur dalam diagram blok pada gambar 3.1 memodelkan masukan ke sistem dan keluaran dari sistem dalam aplikasi pembetulan harokat akhir kata dalam kalimat bahasa Arab ini. Berikut penjelasan diagram tersebut: 1. Input Masukan berupa sebuah kalimat bahasa Arab berharokat, masukan ini berupa data String. 2. Pemecahan kalimat menjadi per kata

45

Sebuah kalimat yang telah dimasukkan akan dipisah menjadi per kata dan dijadikan sebuah array. 3. Pemberian kode pada tiap kata Menggunakan decision tree, masing-masing kata tersebut diberi sebuah kode unik yang terdiri dari dua huruf dan diletakkan di awal kata. Kode tersebut menunjukkan identitas kata tersebut, apakah dia termasuk kata benda yang memiliki alif-lam? Ataukah kata kerja (fiil madhi) murni (mujarrod)? Ataukah identitas kata yang lain. 4. Pemberian harokat khusus pada Fiil Madhi Ber-dhomir Masih menggunakan decision tree, tiap kata yang terdeteksi sebagai fiil madhi akan masuk dalam proses ini dan untuk fiil madhi yang disertai dhomir maka kode yang lama (pada blok sebelumnya) dihapus dan akan diberikan kode khusus lagi serta pemberian harokat khusus sesuai dengan dhomir-nya. 5. Pemberian harokat khusus pada Isim Ber-dhomir Tiap kata yang terdeteksi sebagai isim akan masuk dalam proses ini dan untuk isim yang disertai dhomir maka kode yang lama (pada blok sebelumnya) dihapus dan akan diberikan kode khusus lagi serta pemberian harokat khusus sesuai dengan dhomir-nya. Proses ini dilakukan menggunakan decision tree. 6. Penghapusan harokat akhir kecuali Huruf, Isim Ber-dhomir, dan Fiil Madhi Ber-dhomir

46

Pada tahap ini, semua kata yang telah dimasukkan akan dihapus harokat akhirnya, kecuali huruf, Isim Ber-dhomir, dan fiil Ber-dhomir. 7. Pemberian harokat sesuai parameter Semua kata yang telah memiliki kode dan tidak punya lagi harokat akhir, akan melalui serangkaian parameter yang proses tersebut akan

dimudahkan oleh decision tree. Kata yang sesuai dengan parameter tertentu akan diberi harokat. 8. Penghapusan kode Setelah masing-masing kata telah memiliki harokatnya, pada tahap ini saatnya penghapusan kode unik yang terdiri dari dua huruf pada awal kata. Sehingga kata ini nanti telah bersih dari kode-kode yang tadinya membantu kata ini dalam pemrosesan. 9. Penyatuan kata menjadi kalimat Setiap kata yang telah melalui serangkaian proses dan telah memiliki harokat, disatukan kembali menjadi sebuah kalimat. 10. Output Keluaran dari software ini berupa kalimat yang telah memiliki harokat akhir kata yang benar.

3.5 Proses Decision Tree Proses decision tree dalam sistem ini digunakan beberapa kali yakni pada pemberian kode pada tiap kata, pemberian harokat khusus pada fiil Madhi berdhomir, Pemberian harokat khusus pada Isim ber-dhomir, dan Pemberian harokat

47

sesuai parameter. Penyusunan atribut pada setiap simpul dan urutannya didasarkan pada percobaan yang terus menerus dilakukan pada sistem yang dibangun, oleh karena itu diperlukan banyak data untuk melatih sistem tersebut sehingga diperoleh decision tree yang baik (lampiran 3). Atribut-atribut yang tersusun pada decision tree berisi parameter yang diperoleh dari representasi kaidah bahasa Arab. Representasi tersebut berbeda dengan rumus yang telah digunakan dalam mempelajari Ilmu Nahwu, karena pada sistem ini representasi diambil dari sudut pandang bahasa pemrograman komputer. Sebagai akibatnya akan muncul beberapa istilah yang tidak baku atau mungkin tidak pernah ada dalam Ilmu Nahwu. Istilah-istilah tersebut ditujukan hanya untuk mempermudah penerapan bahasa Arab dalam aplikasi ini. Pada batasan masalah, aplikasi ini hanya disusun untuk membetulkan kalimat bahasa Arab sederhana dan berharokat sehingga parameter-parameter yang dimasukkan dalam decision tree mungkin tidak mampu menangani seluruh pola ataupun model kalimat yang ada dalam bahasa Arab yang sedemikian kompleks. Meski demikian, sistem akan dibangun sebaik mungkin dan akan diupayakan agar mampu pula menangani kalimat yang tanpa memiliki harokat sama sekali (gundul). Algoritma decision tree pada sistem ini bisa digambarkan dalam flowchart berikut:

48

Mulai

Inisialisasi kata[ ]

Int i = 0 I < kata.length;i++

X1

Output = Y1

X2

Output = Y2

Xn

Output = Yn

Output = Yn+1 Output

Selesai Gambar 3.4 Flowchart proses decision tree

49

Flowchart di atas menggambarkan alur kata yang melalui proses decision tree. Proses ini tidak hanya dilakukan sekali namun berkali-kali sehingga seolah ada decision tree bertingkat dalam aplikasi ini. Bila direpresentasikan dalam bentuk activity diagram, detil keseluruhan proses dalam sistem akan tampak seperti ini:

50

Input kalimat kalimat Pemecahan menjadi array kata kata DT: Pemberian kode kode+kata Kode = fa ( YES ) DT: Pemberian kode khusus Madhi Berdhomir kode+kata+h Kode = no || ij ( YES ) DT: Pemberian kode khusus Isim Berdhomir Kode = !mabni ( YES ) Hapus harokat akhir ( NO ) ( NO ) ( NO ) DT: Proses Decision Tree h : Harokat

DT: Pemberian harokat akhir

Kode = mabni (YES) Revisi harokat kode+kata+h Hapus kode kata+h Penggabungan kata kalimat Output kalimat (NO)

Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem

51

Activity Diagram ini mendiskripsikan logika prosedural dan aliran kerja dalam sistem ini. Untuk proses decision tree dalam sistem ditandai dengan DT. Jadi di setiap DT mengalami proses seperti flowchart pada gambar 3.2.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Artinya: Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Qur'an ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran. (Ialah) Al Qur'an dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya mereka bertakwa. (QS. Az Zumar 27-28)

Bahasa Arab merupakan bahasa Alquran dan Al-Hadits yang merupakan pedoman bagi umat Islam, sehingga alangkah baiknya setiap muslim juga menguasai bahasa Arab. Banyak umat muslim yang berkeinginan menguasai bahasa Arab, namun seringkali terjebak pada stigma yang menempel pada bahasa Arab sebagai bahasa yang sulit untuk dikuasai karena kompleksitasnya yang sedemikian luas. Hal ini semakin diperkuat dengan langkanya software-software yang mempermudah dalam mempelajari bahasa Arab ataupun yang membantu dalam mengkaji literatur-literatur yang berbasis bahasa Arab. Kehadiran software ini diharapkan bisa membantu setiap orang yang berinteraksi dengan bahasa Arab. Dalam bab ini dibahas mengenai implementasi dari hasil perancangan yang telah dibuat. Implementasi meliputi empat tahap yaitu implementasi antarmuka, implementasi sistem, pengujian serta evaluasi dan analisa, berikut penjelasan mengenai tahap-tahapnya.

52

53

4.1 Implementasi Antarmuka Di dalam implementasi antarmuka ini, dijelaskan kegunaan komponenkomponen yang ada pada aplikasi pembetulan harokat akhir kata dalam kalimat bahasa Arab ini. 4.1.1 Tampilan Utama

1 5 6 7 8 9

2

3

4

10 11

12

Gambar 4.1 Tampilan utama aplikasi

1. Handle Aplikasi ini tidak menggunakan default window yang berbentuk kotak seperti umumnya aplikasi yang lain oleh karenanya perlu diciptakan handle yang bisa digunakan untuk memindahkan (move) aplikasi dan dilengkapi pula dengan tombol minimize dan close.

54

2. Tombol Feedback Tombol ini berisi email yang bisa dihubungi oleh user sehingga memberi kesempatan kepada setiap user untuk memberikan saran serta menyampaikan kekurangan dari aplikasi ini sehingga ada perbaikan di pengembanganpengembangan berikutnya.

Gambar 4.2 Tampilan Feedback

3. Tombol Help Pada tombol ini user bisa mengetahui tata cara penggunaan beserta hal-hal lain yang berkaitan dengan software ini.

Gambar 4.3 Tampilan Help

55

4. Tombol About Di tombol ini user bisa mengetahui hal-hal seputar pembuat software ini.

Gambar 4.4 Tampilan About

5. Tombol Random Dengan tombol ini user bisa mengakses sejumlah kalimat yang tersedia di dalam software. Kalimat-kalimat ini diambil dari data pengujian penelitian ini. Fitur ini disediakan bagi user yang baru pertama kali menggunakan atau yang kurang begitu mengenal bahasa Arab. 6. Tombol Paste Tombol ini berfungsi untuk mem-paste kalimat yang di-copy dari aplikasi lain seperti Microsoft Word. 7. Tombol Tasheeh Tombol ini merupakan tombol utama pada aplikasi ini yang berfungsi untuk membenarkan harokat akhir kata pada kalimat input yang kurang tepat dan menampilkannya pada output. Tombol ini bisa diwakili dengan tombol Enter pada keyboard.

56

8. Tombol Clear Tombol ini untuk mengosongkan teks pada area input dan output. 9. Tombol Copy Tombol ini berfungsi untuk meng-copy kalimat yang telah mengalami pembetulan pada output. 10. TextField Input TextField ini berfungsi sebagai media input kalimat. 11. TextField Output TextField ini berfungsi sebagai tempat keluarnya kalimat yang dibenarkan. 12. Gambar Keyboard Gambar keyboard ini diharapkan bisa mempermudah user yang kurang mengenal susunan keyboard arabic. Berikut tampilan aplikasi ini ketika melakukan proses pembetulan pada harokat akhir kata dalam kalimat bahasa Arab yang memiliki harokat akhir kata yang kurang tepat.

Gambar 4.5 Tampilan aplikasi ketika menjalankan pembetulan harokat

57

Harokat akhir kata yang salah Harokat yang telah dibetulkan Gambar 4.6 Contoh harokat yang mengalami pembetulan pada aplikasi

4.2 Implementasi Sistem Sistem yang akan di implementasikan pada pembetulan harokat akhir kata dalam kalimat bahasa Arab ini menggunakan bahasa pemrograman Java sebagai antar muka platform.

4.2.1 Pengaturan Keyboard dan Penanganan Unicode Salah satu hal yang menjadi ketidakpraktisan dalam berinteraksi dengan bahasa Arab di komputer adalah perlunya pengaturan bahasa (set language) serta pengubahan arah penulisan teks. Bagi komputer yang telah ter-install komponen

58

bahasa Arab tentu akan mudah untuk mengakses abjad bahasa Arab yaitu dengan mengubah Set Language menjadi Arabic (AR) atau cukup dengan kombinasi tombol Alt + Shift. Begitu pula dengan arah direksi teks input, bagi user yang belum pernah mengetik menggunakan bahasa Arab yang dari kanan ke kiri tentu mengalami kesulitan untuk mengubahnya. Secara umum pada komputer berbasis Windows untuk pengubahan arah direksi teks ini bisa dilakukan dengan menekan kombinasi antara Ctrl + Shift. Dalam aplikasi ini kedua permasalahan tersebut telah diatasi dengan adanya pengaturan khusus pada sistem. Ketika user menginputkan sebuah kalimat pada textfield yang telah disediakan maka secara otomatis sistem pada aplikasi ini mengubah inputan keyboard menjadi Arabic dan arah direksinya dari kanan ke kiri. Pada sistem, otomatisasi ini dilakukan dengan cara men-set textfield sesuai dengan Document yang kita inginkan. Pada aplikasi ini pengaturan Document dilakukan dengan cara membuat sebuah class tersendiri yang menangani pengubahan input keyboard menjadi unicode yang sesuai dengan karakter Arab. Posisi huruf Arab di keyboard disesuaikan dengan model yang sudah biasa digunakan oleh orang Indonesia atau masyarakat muslim pada umumnya yaitu model QWERTY. Pada sistem, penempatan posisi huruf ini dibuat sedemikian rupa. Berikut cuplikan source code-nya// Pengaturan posisi huruf pada keyboard huruf.put('z','\u0626'+""); huruf.put('Z','~'+""); huruf.put('x','\u0621'+""); huruf.put('X','\u0652'+""); huruf.put('c','\u0624'+"");

59

Ketika huruf pada keyboad tersebut ditekan maka yang muncul adalah huruf Arab yang sesuai dengan kode hexadecimal, untuk tabel kode hexadecimal huruf-huruf Arab telah disertakan dalam lampiran 1. Untuk mengatasi perubahan dari arah direksi teks yang semula dari kiri ke kanan (Left to Right Text Direction) menjadi kanan ke kiri (Right to Left Text Direction) dilakukan dengan cara// Arah direksi teks kanan ke kiri in.setComponentOrientation (ComponentOrientation.RIGHT_TO_LEFT);

4.2.2 Penanganan Hexadecimal Pada saat user memasukkan kalimat berbahasa Arab, teks tersebut mucul sebagai huruf Arab di hadapan user namun pada sistem teks tersebut berupa kode hexadecimal. Oleh karena itu, seluruh operasi teks yang ada di sistem berupa pengolahan data hexadecimal. Misal seorang user memasukkan kalimat Maka data yang diolah oleh sistem adalah\u0645\u064F\u0633\u0652\u0644\u0650\u0645\u064C\u0660\u0645\u064E \u0627\u0647\u0650\u0631\u064C

Untuk mengatasi ini, maka parameter yang ditentukan pada proses decision tree juga berupa data hexadecimal. Pada data hex ini, urutan teks adalah kiri ke kanan. Jadi, meskipun input yang dimasukkan berupa kalimat bahasa Arab yang memiliki arah direksi dari kanan ke kiri, data yang masuk ke dalam sistem adalah kode hex yang memiliki arah kiri ke kanan secara berurutan.

60

4.2.3 Pemecahan Kalimat Menjadi Kata dan Penyatuannya Input yang dimasukkan oleh user ke dalam sistem ini adalah kalimat bahasa Arab yang memiliki atribut data String dan dalam sistem data ini berwujud hexadecimal. Untuk bisa menganalisis identitas setiap kata maka perlu dilakukan pemenggalan kata per kata dalam kalimat tersebut. Untuk mengkonversi String ke array String digunakan method split.// Konversi string ke array string String[] ArrayTeks = isi.split(" ");

Kalimat yang diinputkan dipecah menjadi beberapa kata berdasarkan pada spasi yang memisahkan masing-masing kata. Pada saat semua kata telah melalui serangkain proses pemberian harokat, maka seluruh kata tersebut harus dijadikan satu kembali menjadi sebuah kalimat yang utuh dan bisa ditampilkan ke hadapan user yang selanjutnya bisa dimanfaatkan di aplikasi lain. Proses untuk membentuk representasi String dari array string sebenarnya bisa menggunakan perulangan namun akan lebih mudah bila didefinisikan method sendiri untuk menanganinya.// Menyatukan elemen array string public pemisah) { StringBuilder sb = new StringBuilder(); for (String s : ArrayTeks) { sb.append(s + pemisah); } // Menghapus sisa karakter pemisah sb = sb.delete(sb.length() - pemisah.length(), sb.length()); return sb.toString(); } static String implode(String[] ArrayTeks, String

61

4.2.4 Identifikasi Karakter Untuk mengetahui identitas suatu kata maka perlu diketahui ciri dari setiap kata yang masuk dalam sistem. Tidak hanya itu, ciri kata sebelum dan sesudah juga perlu diketahui, baik satu kata atau dua kata sebelumnya. Kompleksitas kaidah bahasa Arab yang sedemian luas menjadikan sistem ini menyiapkan banyak atribut dan mekanisme yang menangani karakter di awal, tengah atau akhir dari sebuah kata. Untuk mengetahui ciri dari setiap kata tersebut, dalam aplikasi ini ditangani dengan substring, yang bisa mengakses beberapa karakter pada suatu kata. Akibat alur yang sedemikian kompleks terkadang menjadikan beberapa mekanisme mengalami benturan (crash) oleh karenanya sebagian besar atribut telah diantisipasi dengan operator ternary (?:). Berikut sebagian atribut yang ada dalam sistem.String kutip = perkata.substring(0,2); sebelum = i==0 ? " " : masuk[i-1]; sebelum2 = i==0 || i==1 ? " " : masuk[i-2]; sebelum34 = i==0 ? " " : masuk[i-1]; sesudah = i==(masuk.length-1) ? " " : masuk[i+1]; kutipSebelum = sebelum.substring(0,2); kutipSebelum34 = perkata.length()