skripsi -...

21
STUDI PENGGU (KDT) PADA (Penelitian di PRO FAKU UNIVERSIT SKRIPSI ULFIA NISRIN UNAAN KOMBINASI DOSI PASIEN TUBERKULOSIS ilakukan di Instalasi Rawat Inap Karsa Husada Batu) OGRAM STUDI FARMASI ULTAS ILMU KESEHATAN TAS MUHAMMADIYAH MALA 2016 IS TETAP S PARU p RSU ANG

Upload: duongthien

Post on 10-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SKRIPSI

ULFIA NISRIN

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DOSIS TETAP(KDT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUKarsa Husada Batu)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

SKRIPSI

ULFIA NISRIN

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DOSIS TETAP(KDT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUKarsa Husada Batu)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

SKRIPSI

ULFIA NISRIN

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DOSIS TETAP(KDT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUKarsa Husada Batu)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

SKRIPSI

ULFIA NISRIN

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DOSIS TETAP(KDT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUKarsa Husada Batu)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

SKRIPSI

ULFIA NISRIN

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DOSIS TETAP(KDT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUKarsa Husada Batu)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

SKRIPSI

ULFIA NISRIN

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DOSIS TETAP(KDT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUKarsa Husada Batu)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

iv

Lembar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DOSIS TETAP(KDT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUKarsa Husada Batu)

SKRIPSI

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi PadaProgram Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang

2016

Oleh:

ULFIA NISRIN

NIM : 201210410311155

Disetujui Oleh:

v

Lembar Pengujian

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DOSIS TETAP(KDT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUKarsa Husada Batu)

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji

Pada tanggal 1 Juni 2016

Oleh:

ULFIA NISRIN

NIM: 201210410311155

Tim Penguji:

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan nikmat

kepada hamba-Nya, karena dengan pertolongan-Nya skripsi yang berjudul “Studi

Penggunaan Kombinasi Dosis Tetap (KDT) Pada Pasien Tuberkulosis Paru

(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Karsa Husada Batu)” dapat

diselesaikan tepat waktu dan dengan sebaik-baiknya.

Selanjutnya penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada

orang tua Ibu dan Abah telah menjadi motivasi terbesar saya untuk menyelesaikan

skripsi ini. Terima kasih juga kepada:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom. selaku dekan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Direktur dan staf RSU Karsa Husada Batu yang telah membantu

kelancaran penelitian skripsi.

3. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si, Apt., Sp.FRS selaku pembimbing I yang

selalu sabar dalam memberikan pengarahan dan bimbingan hingga tugas

akhir ini dapat diselesaikan tepat waktu, semoga Allah selalu

melimpahkan kesehatan.

4. Bapak Drs. Didik Hasmono, Apt., MS selaku pembimbing II yang telah

banyak meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan dan

memberi semangat kepada penulis selama menempuh pendidikan di

program studi farmasi Universitas muhammadiyah malang sampai

terselesaikannya tugas akhir ini, semoga Allah selalu melimpahkan

kesehatan.

5. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp. FRS dan ibu Nailis Syifa’, S.Farm.,

M.Sc., Apt. Selaku penguji I dan II yang telah banyak memberikan

masukan dan saran demi terselesaikannya tugas akhir ini dengan sebaik-

baiknya.

6. Seluruh dosen dan staf tata usaha Farmasi yang telah memberikan

dedikasi yang besar kepada penulis.

iv

vii

7. Kepada kakakku Nayli Syifa’iyah dan Muhammad Adib Nazri serta

adikku tercinta Muhammad Zainul Fuady yang selalu memberikan

semangat dan nasehat.

8. Teman-teman kos 395 Ira dan Elok yang telah menemani perjalanan

penulis selama kurang lebih 4 tahun menempuh studi di Malang.

9. Seluruh teman-teman farmasi angkatan 2012 yang telah berjuang bersama

penulis untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Farmasi.

Akhir kata, penulis mohon maaf atas kekurangan dan ketidaksempurnaan

penulisan skripsi dan dengan senang hati menerima kritik dan saran yang

membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan bidang farmasi klinis bagi penulis maupun pembaca.

Wassalaamualaikum Wr. Wb.

Malang, Mei 2016

Ulfia Nisrin

v

viii

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI DOSIS TETAP (KDT)PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUKarsa Husada Batu)

Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang terutama disebabkan olehbakteri Mycobacterium tuberculosis, sebagian kecil oleh bakteri Mycobacteriumafricanum dan Mycobacterium bovis. Bakteri ini paling sering menyerang paru-paru dan beberapa bagian tubuh lain seperti tulang, kulit dan mata. Tuberkulosissebagian besar menginfeksi penduduk yang berusia produktif antara 15-55 tahun.Setiap tahunnya, 2 milyar orang di dunia terinfeksi tuberkulosis dan 2 sampai 3juta orang meninggal dunia. Gejala TB pada orang dewasa umumnya adalah batukberdahak selama 2-3 minggu atau lebih dan dapat diikuti dengan gejala tambahanyaitu batuk darah, sesak nafas, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatanfisik, dan demam meriang lebih dari satu bulan.

Regimen terapi yang direkomendasikan oleh World Health Organization(WHO) adalah rifampisin (R), isoniazid (H), pirazinamid (Z), dan etambutol (E)dalam Kombinasi Dosis Tetap (KDT) atau fixed dose combination , dimanakombinasi ini diharapkan akan meningkatan efektifitas terapi. Tablet OAT-KDTini terdiri dari kombinasi 2 atau 4 jenis obat dalam satu tablet. Di Indonesia,penatalaksanaan tuberkulosis dibagi menjadi kategori 1, kategori 2 dan kategori 3,dimana tiap kategori diberikan untuk jenis pasien yang berbeda. Pengobatan TBkategori 1 dan 3 menggunakan tablet 4KDT (Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamiddan Etambutol) selama 2 bulan fase intensif dan tablet 2KDT (Rifampisin danIsoniazid) selama 4 bulan fase lanjutan, sedangkan kategori 2 pengobatan denganKDT dikombinasi dengan injeksi streptomisin. Dosis KDT disesuaikan denganberat badan pasien, sehingga memudahkan pemberian obat kepada pasien danmenjamin kelangsungan pengobatan sampai selesai. Selain terapi dengan KDT,pasien juga diberikan terapi lain seperti obat batuk, analgesik, antibiotikakombinasi dan lain-lain.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pola penggunaan obatKDT pada pasien tuberkulosis paru terkait dosis, jenis, efek samping dan hal lainterkait data laboratorium dan data klinik, serta menganalisis kesesuaian antaraterapi pasien dengan pedoman pengobatan TB yang telah ditetapkan olehDepartemen Kesehatan RI.

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang bersifatobservasional karena peneliti tidak memberikan perlakuan kepada sampel.Rancangan penelitian dilakukan secara deskriptif dimana penelitian inidimaksudkan untuk mendeskripsikan pola penggunaan obat Kombinasi DosisTetap (KDT) dengan metode retrospektif (penelitian yang dilakukan dengan

vi

ix

peninjauan ke belakang). Kriteria inklusi meliputi pasien yang terdiagnosapenyakit tuberkulosis paru usia dewasa di Rumah Sakit Umum Karsa HusadaBatu dengan data rekam medik kesehatan (RMK) lengkap meliputi data terapidengan KDT periode 1 Januari 2015 sampai 31 Desember 2016.

Hasil penelitian ini didapatkan 41 data RMK sebagai sampel dari total 82populasi. Pasien TB paru paling tinggi pada usia lebih dari 50 tahun sebanyak 15pasien (36%) dengan pasiennya lebih banyak laki-laki daripada perempuan yaitusebanyak 22 pasien (54%). Regimen terapi standar untuk pasien TB parudisediakan dalam bentuk Kombinasi Dosis Tetap (KDT) dengan sebagian besarpasien TB paru mendapat terapi 4KDT (Rifampisin 150 mg, Isoniazid 75 mg,

Pirazinamid 400 mg dan Etambutol 275 mg) sebanyak 36 pasien (88%) dan 2KDT(Rifampisin 150 mg dan Isoniazid 150 mg) 5 pasien (12%). Pengobatan kategori 1menggunakan 4KDT dan 2KDT sebanyak 39 pasien (93%) dan kategori 2menggunakan 4KDT dan 2KDT tanpa kombinasi Streptomisin sebanyak 2 pasien(4%). Pemakaian KDT memiliki beberapa efek samping dan efek yang palingbanyak terjadi pada pasien adalah mual sebanyak 29 pasien (58%), peningkatanserum transaminase 12 pasien (24%), dan muntah 3 pasien (6%). Pada 2 pasienPemberian jumlah tablet KDT berdasarkan berat badan pasien belum sesuaidengan Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis tahun 2011 dariDepartemen Kesehatan RI. Selain KDT, Terapi lain yang diberikan kepada pasienyaitu acid suppression 61 pasien (30%), antibiotika tunggal 32 pasien (16%), obatbatuk 30 pasien (14%), Antisesak 21 pasien (10%), hepatoprotektan 17 pasien(8%), antipiretik 14 pasien (7%), antibiotika kombinasi 10 pasien (5%),hemostatik 8 pasien (4%), analgesik 7 pasien (3%), insulin 5 pasien (2%), danobat antidiabetes 1 pasien (1%).

vii

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii

LEMBAR PENGUJIAN................................................................................... iii

KATA PENGANTAR...................................................................................... iv

RINGKASAN................................................................................................... vi

ABSTRAK........................................................................................................ viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

DAFTAR SINGKATAN.................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian................................................................. 4

1.3.1 Tujuan Umum............................................................. 4

1.3.2 Tujuan Khusus............................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian............................................................... 5

1.4.1 Bagi Peneliti ............................................................... 5

1.4.2 Bagi Rumah Sakit....................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Paru....................................................................... 6

2.2 Definisi Tuberkulosis .......................................................... 7

2.3 Epidemiologi Tuberkulosis.................................................. 7

2.4 Etiologi Tuberkulosis .......................................................... 9

2.5 Patofisiologi Tuberkulosis................................................... 9

2.6 Klasifikasi Tuberkulosis ...................................................... 10

xi

2.6.1 Berdasarkan organ yang terinfeksi ............................. 11

2.6.2 Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak........................ 11

2.6.3 Berdasarkan riwayat pengobatan pasien .................... 11

2.6.4 Berdasarkan pemeriksaan radiologis .......................... 12

2.7 Manifestasi Klinis Tuberkulosis Paru.................................. 12

2.8 Diagnosis Tuberkulosis ....................................................... 13

2.8.1 Pemeriksaan Dahak Mikroskopik............................... 14

2.8.2 Uji Tuberkulin ............................................................ 14

2.8.3 Pemeriksaan Radiografi Dada .................................... 15

2.8 Faktor Resiko Tuberkulosis

2.8.1 Faktor Resiko Individu ............................................... 15

2.8.2 Faktor Resiko Lingkungan ......................................... 16

2.9 Komplikasi Tuberkulosis..................................................... 16

2.10Terapi farmakologi Tuberkulosis

2.10.1 Obat Antituberkulosis Lini Pertama......................... 17

2.10.1.1 Rifampisin.................................................. 17

2.10.1.2 Isoniazid..................................................... 19

2.10.1.3 Pirazinamid................................................ 21

2.10.1.4 Etambutol................................................... 22

2.10.3.5 Streptomisin............................................... 23

2.10.2 Obat Antituberkulosis Lini Kedua............................ 25

2.10.2.1 Asam Aminosalisilat (PAS)....................... 25

2.10.2.2 Etionamid................................................... 26

2.10.2.3 Sikloserin ................................................... 26

2.10.2.4 Kapreomisin............................................... 27

2.10.2.5 Amikasin.................................................... 27

2.10.2.6 Golongan Fluoroquinolon.......................... 28

2.10.3 Terapi OAT pada Tuberkulosis

2.10.3.1 Tahap Pengobatan Tuberkulosis................ 29

2.10.2.2 Kategori Pengobatan Tuberkulsosis .......... 30

2.10.2.3 Terapi KDT di Indonesia ........................... 32

2.10.4 Terapi Penunjang Pada Tuberkulosis ....................... 35

xii

2.10.4.1 antifibrinolitik ............................................ 35

2.10.4.2 antipiretik................................................... 36

2.10.4.3 analgesik .................................................... 36

2.11Terapi Nonfarmakologi ................................................ 36

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL dan KERANGKA OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konseptual ............................................................... 38

3.2 Kerangka Operasional .............................................................. 39

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian ............................................................... 40

4.2 Populasi dan Sampel ................................................................ 40

4.2.1 Populasi........................................................................... 40

4.2.2 Sampel............................................................................. 40

4.2.3 Kriteria Data Inklusi ....................................................... 40

4.3 Bahan Penelitian....................................................................... 40

4.4 Instrumen Penelitian................................................................. 41

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 41

4.6 Definisi Operasional................................................................. 41

4.7 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 42

4.8 Analisis Data ............................................................................ 42

BAB V HASIL PENELITIAN ................................................................ 43

5.1 Karakteristik Demografi Pasien ............................................... 44

5.2 Berdasarkan Penyakit Penyerta ................................................ 46

5.3 Berdasarkan Jenis Pasien.......................................................... 46

5.4 Jenis KDT Yang Diterima Pasien ............................................ 47

5.5 Fase Pengobatan ....................................................................... 47

5.6 Berdasarkan Jumlah Tablet KDT Yang Diterima .................... 47

5.7 Berdasarkan Kategori Pasien.................................................... 48

5.8 Distribusi Terapi KDT yang diswitch....................................... 48

5.9 Lama Pemberian KDT saat MRS............................................. 49

5.11Terapi Lain ............................................................................... 50

5.12 Keadaan Klinik Saat KRS ....................................................... 51

BAB VI PEMBAHASAN .............................................................................. 52

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 67

7.1 Kesimpulan........................................................................... 67

7.2 Saran ..................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 69

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1 Jenis dan Dosis OAT di Indonesia ...................................... ... 30

Tabel II.2 Jenis dan Dosis OAT Brazil .................................................... 30

Tabel II.3 Jenis OAT-KDT di Indonesia.................................................. 32

Tabel II.4 Dosis Pengobatan Kategori 1 dan 3 ........................................ 33

Tabel II.5 Dosis Pengobatan Kategori 2 .................................................. 33

Tabel V.1 Distribusi Berdasarkan Usia Pasien.......................................... 44

Tabel V.2 Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin Pasien .......................... 44

Tabel V.3 Status Pasien Tuberkulosis Paru ............................................... 45

Tabel V.4 Distribusi Berat Badan Pasien .................................................. 45

Tabel V.5 Jenis Penyakit Penyerta pada Pasien ........................................ 46

Tabel V.6 Distribusi Berdasarkan Jenis Pasien ......................................... 46

Tabel V.7 Distribusi Berdasarkan Jenis KDT .......................................... 47

Tabel V.8 Distribusi Berdasarkan Fase Pengobatan.................................. 47

Tabel V.9 Distribusi Berdasarkan Jumlah Tablet KDT............................. 47

Tabel V.10 Distribusi Berdasarkan Kategori Pasien .................................. 48

Tabel V.11 Berdasarkan Terapi OAT yang diswitch................................... 48

Tabel V.12 Distribusi Lama Pemberian KDT Saat MRS............................ 49

Tabel V.13 Distribusi Efek Pemakaian KDT Saat MRS............................. 49

Tabel V.14 Terapi Lain Saat MRS .............................................................. 50

Tabel V.15 Berdasarkan Keadaan Klinik Saat KRS.................................... 51

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Anatomi Paru.......................................................................... 6

Gambar 2.2 Angka Insidensi TB di Dunia................................................. 8

Gambar 2.3 Patofisiologi Tuberkulosis...................................................... 10

Gambar 2.4 Bakteri Mycobacterium tuberculosis ..................................... 14

Gambar 2.5 Struktur Kimia Rifampisin ..................................................... 17

Gambar 2.6 Struktur Kimia Isoniazid ........................................................ 19

Gambar 2.7 Struktur Kimia Etambutol ...................................................... 21

Gambar 2.8 Struktur Kimia Pirazinamid ................................................... 22

Gambar 2.9 Struktur Kimi Streptomisin .................................................... 23

Gambar 2.10 Struktur Kimia PAS .............................................................. 25

Gambar 2.11 Struktur Kimia Etionamid ..................................................... 26

Gambar 2.12 Struktur Kimia Sikloserin ..................................................... 26

Gambar 2.13 Struktur Kimia Kapreomisin ................................................. 27

Gambar 2.14 Struktur Kimia Amikasin ...................................................... 27

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ............................................................ 38

Gambar 3.2 Kerangka Operasional ........................................................... 39

Gambar 5.1 Skema Kriteria Inklusi dan Ekslusi................................................... 43

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup....................................................... 75

Lampiran 2 Surat Pernyataan............................................................... 76

Lampiran 3 Surat Ethical Clearance ................................................... 77

Lampiran 4 Daftar Nilai Normal Data Laboratorium .......................... 78

Lampiran 5 Tabel Pengumpulan Data ................................................. 79

Lampiran 6 Tabel Data Induk .............................................................. 164

Lampiran 7 Daftar Terapi Lain ............................................................ 180

xvi

DAFTAR SINGKATAN

TB Tuberkulosis

KDT Kombinasi Dosis Tetap

FDC Fixed Dose Combination

OAT Obat Anti Tuberkulosis

H Isoniazid

R Rifampisin

Z Pirazinamid

E Etambutol

S Streptomisin

TST Tuberculin Skin Test

BTA Bakteri Tahan Asam

SPS Sewaktu Pagi Sewaktu

MIC Minimum Inhibitory Concentration

LED Laju Endap Darah

SGOT Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase

SGPT Serum Pyruvic Oxaloacetic Transaminase

RMK Rekam Medik Kesehatan

PO Per Oral

IV Intravena

Hct Hematokrit

Tpm Tetes Per Menit

Lpm Liter Per Menit

GDS Gula Darah Sewaktu

GDP Gula Darah Puasa

G2JPP Gula Darah 2 Jam Post Prandial

LPD Lembar Pengumpul Data

MRS Masuk Rumah Sakit

KRS Keluar Rumah Sakit

69

DAFTAR PUSTAKA

Alhazzani, Waleed, Alenezi, Farhan, Jaeschke, Roman Z., Moayyedi, Paul, Cook,Deborah J., 2013. Proton Pump Inhibitors Versus Histamine 2 ReceptorAntagonists for Stress Ulcer Prophylaxis in Critically Ill Patients: ASystematic Review and Meta-Analysis. Critical Care Medicine.

Alma Tostmann, Martin J Boeree, Rob E Aarnoutse, 2007. Antituberculosis Drug-Induced Hepatotoxicity: Concise up-to-Date Review. Journal ofGastroenterology and Hepatology.

Amin Z, Bahar A, 2006, Tuberkulosis Paru, In: Sudoyo W, Setyo Hadi B, Alwi I,et al, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi V. Jakarta: InternaPublishing, , hal 988-1000.

Anonim, 2010. Struktur Kimia Rifampisin.http://www.chemicalbook.com/ChemicalProductProperty_EN_CB7474473.htm. [Diakses pada 3 Oktober 2015]

Anonim, 2010. Struktur Kimia Isoniazid.http://www.chemicalbook.com/ChemicalProductProperty_EN_cb5102053.htm. [Diakses pada 3 Oktober 2015]

Anonim, 2010. Struktur Kimia Etambutol.http://www.chemicalbook.com/ChemicalProductProperty_EN_CB1256512.htm. [Diakses pada 3 Oktober 2015]

Anonim, 2013. Struktur Kimia Pirazinamid.https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/fda/fdaDrugXsl.cfm?setid.[Diakses pada 3 Oktober 2015]

Anonim, 2010. Struktur Kimia Streptomsin.http://www.chemicalbook.com/ChemicalProductProperty_EN_CB3462887.htm. [Diakses pada 11 Desember 2015]

Anonim, 2010. Struktur Kimia Etionamid.http://www.chemicalbook.com/ChemicalProductProperty_EN_CB62486695.htm. [Diakses pada 11 Desember 2015]

Anonim, 2010. Struktur Kimia Sikloserin.http://www.chemicalbook.com/ProductChemicalPropertiesCB9138759_EN.htm. [Diakses pada 11 Desember 2015]

Anonim, 2010. Struktur Kimia Kapreomisin.http://www.chemicalbook.com/ProductChemicalPropertiesCB4690423_EN.htm. [Diakses pada 11 Desember 2015]

Anonim, 2010. Struktur Kimia Amikasin.http://www.chemicalbook.com/ProductChemicalPropertiesCB8146049_EN.htm. [Diakses pada 11 Desember 2015]

70

Arbex, Marcos Abdo, Marília de Castro Lima Varella, Hélio Ribeiro de Siqueira,Fernando Augusto Fiúza de Mello, 2010. Antituberculosis Drugs: DrugInteractions, Adverse Effects, And Use In Special . J Bras Pneumol.

Baxla S. L., R. H. Gora , P. Kerketta, N. Kumar ,B. K. Roy, P. H. Patra, 2013.Hepatoprotective Effect Of Curcuma Longa Against Lead Induced Toxicityin Wistar Rats. Journal of Gastroenterology and Hepatology.

Braga, J.U., Trajman, A., 2015. Effectiveness of RHZE-FDC (Fixed-DoseCombination) Compared to RH-FDC + Z for Tuberculosis Treatment inBrazil: A Cohort Study. BMC Infectious Desease. DOI 10.1186/s12879-015-0820-4.

Crespo, Manuel, Esteban Ribera, Ignacio Suarez-Lozano et al, 2009. Effectivenessand safety of didanosine, lamivudine and efavirenz versus zidovudine,lamivudine and efavirenz for the initial treatment of HIV-infected patientsfrom the Spanish VACH cohort. Journal of AntimicrobialChemotherapy.

Crofton, J., Horne, N., Fred, M., 2002. Tuberkulosis Klinis. Edisi ke 2.Diterjemahkan oleh: Muherman Harun dkk. Jakarta: Widya Medika. Hal14.

Davies, Peter D O, Stephen B Gordon, Geraint Davies, 2014. ClinicalTuberculosis 5th Edition. London: CRC Press.

Departemen kesehatan RI, 2007. Pedoman Nasional PengendalianTuberkulosis. Jakarta: Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit danPenyehatan Lingkungan.

Departemen Kesehatan RI, 2005. Pharmaceutical Care Untuk PenyakitTuberkulosis. Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik,Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

DHHS Panel on Antiretroviral Guidelines for Adultsand Adolescents. 2016.Guidelines for the Use of Antiretroviral Agents in HIV-1-InfectedAdults and Adolescents. Downloaded from.http://aidsinfo.nih.gov/guidelines on April 23, 2016.

Dipiro, Joseph T., 2009. Chapter 49 Tuberculosis, in: Wells, Barbara G., JosephT. Dipiro, Terry L. Schwinghammer, Cecily V. Dipiro, PharmacotherapySeventh Edition. New York: McGraw Hill Companies Inc, pp. 532-544.

Donald, Peter r., helen mcIlleron. 2009. Chapter 59 antituberculosis drugs, in:Schaalf, H.S., Zumla, A., Tuberculosis: A Comprehensive ClinicalReference. Eropa: Elsevier, pp. 476, 515, 711.

Donald, Peter R, Ben J Marais, Clifton E Barry, 2010. Age and the epidemiologyand pathogenesis of tuberculosis. The Lancet.

71

Dooley, Kelly E, Richard E Chaisson, 2009. Tuberculosis and Diabetes Mellitus:Convergence of Two Epidemics. Lancet Infectious Disease.

Drago, L., L. Nicola, V. Rodighiero, M. Larosa, R. Mattina, E. De Vecchi, 2011.Comparative Evaluation of Synergy of Combinations of B-Lactams withFuoroquinolones or a Macrolide in Streptococcus Pneumoniae. Journalof Antimicrobial Chemotherapy.

Elliot, Tom, Tony Worthington, Husam Osman, Martin Gill, 2013. MikrobiologiKedokteran & Infeksi Edisi Ke 4. Terj. Brahm U. Pendit. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran. hal 222

González-Ortiz, Manuel. Jesús F. Guerrero-Romero, Rafael Violante-Ortiz et al,2008. Efficacy Of Glimepiride/Metformin Combination VersusGlibenclamide/Metformin in Patients with Uncontrolled Type 2 DiabetesMellitus. Journal of Diabetes and Its Complications.

Grobelny, Powel, Arijit Mukherjee, Gautam R. Desiraju, 2011. Struktur KimiaPara Amino Salisilat (PAS).http://pubs.rsc.org/en/content/articlelanding/2011/ce/c0ce00842g#!divAbstract. [Diakses pada 11 Desember 2015]

Grönblad, Mariko Teramura, Helka Hosia-Randell, Seija Muurinen, KaisuPitkala, 2010. Use Of Proton-Pump Inhibitors and Their Associated RisksAmong Frail Elderly Nursing Home Residents. Scandinavian Journal ofPrimary Health Care.

H. M, Lamb, Ormrod D., Scott L J, Figgit D P, 2002. Ceftriaxone: An Update OfIts Use In The Management Of Community-Acquired And NosocomialInfections. US National Library of Medicine.

Harish, B. N., G. A. Menezes , 2011. Preserving Efficacy Of ChloramphenicolAgainst Typhoid Fever in a Tertiary Care Hospital, India. RegionalHealth Vorum.

Heard , Kennon J., 2008. Acetylcysteine for Acetaminophen Poisoning. NationaleEngland Journal of Medicine.

Henry F. Chamber, 2010, in: Katzung, B.G., Farmakologi Dasar & Klinik.Edisi ke-10. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Hal 796-800.

Herchline, Thomas E, Michael S. Bronze, 2015. Tuberculosis.http://emedicine.medscape.com/article/230802-overview#a4. [Diaksespada 27 Januari 2015].

Hudson, S, S. Hines, S. Maynard, 2010. Haemostatic: Recent Report forTranexamic Acid and Carbazochrome. Researchgate.

Jones-lopez, edward c, jerrold j. Ellner. 2006. Chapter 35 tuberculosis and atypicalmycobacterial infections, in: Guerrant, R.L., Walker, D.H., Weller, P.F.,

72

Tropical Infectious Desease Principles, Pathogens & Pratice. Edisi ke-10. China: Saunders Elsevier Inc., pp. 228-246.

Kass, Sarah M., Pamela M. Williams, Brian V. Reamy, 2007. Pleurisy. AmericanAcademy Of Family Physicians.

Kee, Joyce L., 2014. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik Edisike 6. Terj. Sari Kurnianingsih dkk. Jakarta: Penerbit Buku KedokteranEGC.

Kementerian kesehatan RI, 2011. Pedoman Nasional PengendalianTuberkulosis. Jakarta: Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit danPenyehatan Lingkungan.

Kementerian Kesehatan RI, 2011. Pedoman Interpretasi Data Klinik. Jakarta:Direktorat Jendral Bina Farmasi dan Alat Kesehatan. Hal 530, 651.

Khalid Bouti, Mohammed Aharmim, Karima Marc et al, 2013. FactorsInfluencing Sputum Conversion among Smear-Positive PulmonaryTuberculosis Patients in Morocco. Hindawi Publishing Corporation.

Kimberlin, David W., Richard J. Whitley, 2007. Human Herpesviruses:Biology, Therapy, and Immunoprophylaxis.USA: CambridgeUniversity Press .

Krapp, F., J C Véliz, E Cornejo, E Gotuzzo, C Seas, 2008. Bodyweight gain topredict treatment outcome in patients with pulmonary tuberculosis inPeru. International Journal Tuberculosis Lung Disease.

Lambert, Peter, 2011. Chapter 12 Mechanisme of Action of Antibotics andSynthetic Anti-Infective Agents, in: Denyer, Stephen P., Norman A.Hodges, Sean P. Gorman, Hugo & Russel Pharmaceutical MicrobiologySeventh Edition. Massachusetss: a Blackwell Publishing Company.

LaRosa, Steven P., http://www.clevelandclinicmeded.com/medicalpubs/diseasemanagement/infectious-disease/sepsis/ [diakses pada 23 April2016].

Lienhardt, C., Cook, S.V., Burgos, M., Yorke-Edwards, V., Rigouts, L., Anyo, G.,Kim, S.J., Jindani, A., Enarson, D.A., Nunn, A.J., 2011. Efficacy AndSafety of a 4-Drug Fixed-dose Combination Regimen Compared withSeparate Drug for Treatment of Pulmonary Tuberculosis: the Study CRandomized Controlled Trial. JAMA. DOI 10.1001jama.2011.436.

Lofmark, Sonja, Charlotta Edlund, Carl Erik Nord, 2009. Metronidazole Is Stillthe Drug of Choice for Treatment of Anaerobic Infections. ClinicalInfectiuos Disease.

McIlleron, Helen, Roxana Rustomjee, Mahnaz Vahedi et al, 2012. ReducedAntituberculosis Drug Concentrations in HIV-Infected Patients Who Are

73

Men or Have Low Weight: Implications for International DosingGuidelines. Journal of American Society for Microbiology.

Nehaul, L.K., 2012. Tuberkulosis, in: Walker, Roger, Cate Whittlesea. ClinicalPharmacy and Therapeutics Fifth Edition. London: Elsivier Ltd. Pp608.

Niazi, Asfandyar Khan, Sanjay Kalra, 2012. Diabetes and Tuberculosis: A Reviewof The Role of Optimal Glycemic Control. Journal of Diabetes andMetabolic Disorder.

Oursler, Kris K., Richard D Moore, William R Bishai, Susan M Harrington, DianaS Pope, Richard E Chaisson, 2002. Survival of Patients with PulmonaryTuberculosis: Clinical and Molecular Epidemiologic Factors. OxfordJournals.

Pareek, Anil, Nitin B. Chandurkar, Mangala S. Borkar et al, 2011. Evaluation ofEfficacy and Tolerability of Glimepiride and Metformin Combination: AMulticentric Study in Patients with Type-2 Diabetes Mellitus,Uncontrolled on Monotherapy with Sulfonylurea or Metformin. AmericanJournal of Therapeutics .

Paul M, Grozinsky S, Soares-Weiser K, Leibovici L. Β Lactam AntibioticMonotherapy versus Β Lactam-Aminoglycoside Antibiotic CombinationTherapy for Sepsis. Research Gate.

Pearce, Evelyn C., 2010. Anatomi dan Fisiologis Untuk Paramedis. Terj. Sri M.Handoyo. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Prutsky G, Domecq Jp, Salazar CA, Accinelli R, 2013. Antifibrinolytic TherapyTo Reduce Haemoptysis From Any Cause (Review). The cochranecollaboration.

Puri, M. M., Subodh Kumar, Brahma Prakash et al, 2009. TuberkulosisPneumonia as a Primary Cause of Respiratory Failure-Report of TwoCases. Indian Journal of Tuberculosis.

Raviglone, Mario C., Richard J. O’Brien, 2010. Chapter 6 Tuberculosis, In:Kasper, D.L, Fauci, A.S., Horrisons’s: Infectious Disease. New York:McGraw Hill. pp. 596.

Seth, Vimlesh, SD Seth, OP Semwal, in: Seth, V., Kabra, S.K., 2011. Essential ofTuberculosis in Children. Ed. 4th. New Delhi: Jaypee Brothers MedicalPublisher. pp. 410,415.

Sharma, Surendra K., 2008. Tuberulosis Second Edition. New Delhi: JaypeeBrothers Medical Publishers.

Shimpi, R. D., P. H. Patil, V. G. Kuchake et al, 2009. Comparison Of Effect OfMetformin In Combination With Glimepiride and Glibenclamide onGlycaemic Control in Patient With Type 2 Diabetes Mellitus.International Journal of PharmTech Research.

74

Sudoyo, A.W., 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed ke-5 Jilid I. JakartaPusat: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FakultasKedokteran UI.

Syaifuddin, 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisike-3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, hal 196-198.

Syamsuni, 2006. Farmasetika Dasar Dan Hitungan Farmasi. Jakarta: PenerbitBuku Kedokteran EGC.

Thorson, A. E, 2014. Gender Differences in Tuberculosis. International Journalof Infectious Disease.

Todar, Kenneth, 2012. Bakteri Mycobacterium tuberculosis Pada Pewarnaan.http://textbookofbacteriology.net/tuberculosis.html. [Diakses pada 9Januari 2016].

Van Rikxoort Eva M, Bram van Ginneken, 2013. Anatomi Paru.http://m.iopscience.iop.org/article/10.1088/0031-9155/58/17/R187.[Diakses pada 9 Oktober 2015].

Wani, Robert L. Serafino, 2013. Tuberculosis 2: Pathophysiology andmicrobiology of pulmonary tuberculosis. South Sudan Medical Journal.

Widoyono, 2011. Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, &Pemberantasannya Edisi Ke 2. Semarang: Penerbit Erlangga.

World Health Organization, 2006. Guidelines on Co-trimoxazole Prophylaxisfor HIV-Related Infection Among Children, Adolescents and Adults.Switzerland: WHO Press.

World Health Organization, 2008. Stop TB initiative (world healthorganization). Geneva: WHO Press.

World Health Organization, 2015. Global Tuberculosis Report 2015 20th

Edition. Geneva: WHO Press.

World Health Organization, 2016.http://apps.who.int/medicinedocs/en/d/Js5511e/2.6.html. [Diakses pada 13Mei 2016].

Wu, Jiun-Ting, Chien-Tung Chiu, Yu-Feng Wei, Yung-Fa Lai, 2015. Comparisonof The Safety And Efficacy of a Fixed-Dose Combination Regimen andSeparate Formulation for Pulmonary Tuberculosis Treatment. Clinics. DOI