skripsi hubungan indeks massa tubuh dengan tekanan …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf ·...

99
SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN DARAH PADA ANGGOTA PROLANIS DI PUSKESMAS SIMO KECAMATAN BALEREJO Oleh : DIDIK WAHYU NUGROHO NIM: 201302073 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN TAHUN 2018

Upload: others

Post on 02-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

SKRIPSI

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN

DARAH PADA ANGGOTA PROLANIS DI PUSKESMAS

SIMO KECAMATAN BALEREJO

Oleh :

DIDIK WAHYU NUGROHO

NIM: 201302073

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

TAHUN 2018

Page 2: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

ii

SKRIPSI

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN

DARAH PADA ANGGOTA PROLANIS DI PUSKESMAS

SIMO KECAMATAN BALEREJO

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh :

DIDIK WAHYU NUGROHO

NIM: 201302073

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

TAHUN 2018

Page 3: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

iii

Page 4: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

iv

Page 5: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

v

Page 6: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah ku panjatkan puji syukur kepada Tuhan YME atas

dukungan dan doa dari orang – orang tercinta. Akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, oleh Karena itu, dengan rasa

bahagia saya ucapkan rasa syukur dan terimakasih saya kepada:

1. Rasa syukur yang tak terhingga pada Tuhan YME yang meridhoi

dan mengabulkan segala doa, Karena hanya atas izin dan

karuniaNyalah skripsi ini dapat terselesaikan

2. Orang tuaku tercinta yang telah mendidik dan membesarkanku

dengan penuh kasih sayang dan penuh kesabaran serta kepada

seluruh keluarga. Berkat dukungan kalianlah aku bisa menjadi

seperti ini

3. Bapak H.Edy Bachrun S.Km., M.kes dan Ibu Mega Arianti Putri,

S.Kep., Ns., M.Kep yang bersedia meluangkan waktu untuk

membimbing saya dengan penuh kesabaran, serta kepada Bapak

Aris Hartono, S.Kep., Ns., M.Kes selaku dewan penguji dan kepada

seluruh Dosen Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun. Terimakasih

atas semua Ilmu, didikan dan bimbingan yang telah bapak ibu

berikan kepada saya

4. Mas ekwantoro, Anang P, Andra F, Lucky A serta teman – teman

yang lain baik kelas A maupun kelas B Terima kasih untuk semua

pengorbanan dan dukungan kalian selama ini.

5. Teman-teman seperjuangan Prodi Keperawatan Angkatan 2013

terimakasih untuk kebersamaannya selama ini

Terima kasih yang sebesar – besarnya untuk semuanya skripsi ini saya

persembahkan untuk kalian semua dan Semoga Skripsi ini dapat

memberikan manfaat untuk pembaca.

Page 7: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Didik Wahyu Nugroho

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Tempat dan Tanggal Lahir : Jambi, 21 Juni 1995

Agama : Islam

Riwayat Pendidikan :

1. Lulus Dari Sekolah Dasar 196 jambi tahun 2004

2. Lulus Dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 jatipuro Tahun 2010

3. Lulus Dari Sekolah Menengah Atas Nglames Madiun 2013

4. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun 2013-

sekarang.

Page 8: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

viii

ABSTRAK

Didik Wahyu Nugroho

201302073

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN DARAH

PADA ANGGOTA PROLANIS DI PUSKESMAS SIMO KECAMATAN

BALEREJO

98 halaman + 17 tabel + 3 gambar + 13 lampiran

Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Pada

pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi

diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), dan angka yang lebih rendah

diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengidentifikasi Indeks Massa Tubuh dan tekanan darah serta untuk

menganalisis hubungan Indeks Massa Tubuh dengan tekanan darah.

Peneltian ini merupakan jenis penelitian korelasional, yaitu untuk

mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel. Hubungan korelatif mengacu

pada kecenderungan bahwa variasi suatu variabel diikuti oleh variasi variabel

yang lain minimal melibatkan dua variabel dengan pendekatan cross sectional.

Populasi pada penelitian ini adalah 80 orang anggota prolanis yang berada di

puskesmas sim. Peneliti menggunakan purposive sampling sehingga sampel

berjumlah 67 orang. Penelititan ini menggunakan analisis spearman rank untuk

menguji hubungan kedua variabel. Jenis data dari penelitian ini adalah ordinal.

Hasil Penelitian menunjukkan korelasi antara Indeks Massa Tubuh dengan

Tekanan Darah pada Anggota Prolanis di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo

didapatkan ρ= 0,000< α = 0,05, sedangkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,652

yang di interpretasikan bahwa kekuatan hubungan antar variabel pada tingkat

substansial. Yang berarti bahwa terdapat hubungan positif antara imt dengan

tekanan darah, semakin tinggi IMT maka resiko tekanan darah semakin tinggi

pula.

Simpulan dari penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan antara

Indeks Massa Tubuh dengan Tekanan Darah pada Anggota Prolanis di Puskesmas

Simo Kecamatan Balerejo. peneliti menyarankan untuk mengatur pola hidup sehat

sehingga tekanan darah dapat terkontrol.

Kata Kunci : IMT(Indeks Massa Tubuh), Tekanan Darah, Prolanis

Page 9: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

ix

ABSTRACT

Didik Wahyu Nugroho

201302073

THE RELATIONSHIP BETWEEN THE BODY MASS INDEX AND BLOOD

PRESSURE IN PROLANIS MEMBERS IN SIMO PUBLIC HEALTH

CENTER, BALEREJO DISTRICT

98 pages + 17 tables + 3 images + 13 attachments

Blood pressure is the pressure created on the walls of the arteries. On

blood pressure screening, two numbers will be obtained. Higher numbers were

obtained when the heart contracts (systolic), and lower numbers were obtained

when the heart relaxes (diastolic). The purpose of this study was to identifity

body mass index and blood pressure and to analyze the relationship of body

mass index with bood pressure.

The design of this research used correlational is to express correlative

relationship between variables. Correlative relationship refers to the tendency

that variations in a variable are followed by variations in other variables that

involve at least two variables with a cross sectional approach. The population in

this study were 80 prolanist members who were in the Simo Public Health

Center. Researchers used purposive sampling so that the sample amounted to 67

people. This research used spearman rank analysis to test the relationship

between the two variables. The type of data from this study was ordinal.

The results showed a correlation between Body Mass Index and Blood

Pressure in Prolanis Members in Simo Health Center, Balerejo district,

obtained alpha = 0,000 <= 0.05, while the correlation coefficient was 0.652

which was interpreted that the strength of the relationship between variables at

the level substantial. Which means that there was a positive relationship

between IMT and blood pressure, the higher the BMI, the higher the risk of

blood pressure.

Conclusions from this study prove that there was a relationship between

the Body Mass Index and Blood Pressure in Prolanis Members at the Simo

Health Center, Balerejo Subdistrict. researchers suggest to regulate a healthy

lifestyle so that blood pressure can be controlled.

Keywords: BMI (Body Mass Index), Blood Pressure, Prolanis

Page 10: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

x

DAFTAR ISI

Sampul Depan ................................................................................................ i

Sampul Dalam ............................................................................................... ii

Lembar Persetujuan ....................................................................................... iii

Lembar Pengesahan ....................................................................................... iv

Halaman Pernyataan ....................................................................................... v

Persembahan ................................................................................................... vi

Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... vi

Abstrak .......................................................................................................... vii

Abstract ......................................................................................................... viii

Daftar Isi ........................................................................................................ ix

Daftar Tabel .................................................................................................... xi

Daftar Gambar ............................................................................................... xii

Daftar Lampiran ............................................................................................. xiii

Daftar Singkatan ............................................................................................ xiv

Daftar Istilah .................................................................................................. xv

Kata Pengantar ............................................................................................... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 7

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................. 8

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................ 8

1.5 Keaslian Penelitian ............................................................... 9

1.6 Perbedaan Penelitian ............................................................. 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Indeks Massa Tubuh ............................................................. 11

2.1.1 Definisi Indeks Massa Tubuh ....................................... 11

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Indeks Massa Tubuh ........ 12

2.1.3 Cara Memantau Indeks Massa Tubuh ........................... 13

2.1.4 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh ................................... 13

2.2 Tekanan Darah ...................................................................... 14

2.2.1 Definisi Hipertensi ....................................................... 14

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Hipertensi ........................ 15

2.2.3 Patofisiologi Hipertensi ................................................ 19

2.2.4 Etiologi Hipertensi ....................................................... 20

2.2.5 Klasifikasi Hipertensi ................................................... 21

2.2.6 Penatalaksanaan Hipertensi .......................................... 21

2.3 Prolanis ................................................................................. 23

2.3.1 Definisi Prolanis .......................................................... 23

2.3.2 Tujuan Prolanis ............................................................ 24

2.3.3 Sasaran Prolanis ........................................................... 24

2.3.4 Bentuk Pelaksanaan/ Aktivitas Prolanis ....................... 25

2.3.5 Langkah-langkah Pelaksanaan Prolanis ........................ 26

Page 11: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

xi

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual ............................................................ 29

3.2 Hipotesis ............................................................................... 30

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian .................................................................. 31

4.2 Populasi dan Sampel ............................................................. 32

4.2.1 Populasi Peneltian ........................................................ 32

4.2.2 Sampel Peneltian ......................................................... 32

4.2.3 Kriteria Sampel ............................................................ 33

4.3 Teknik Sampling ................................................................... 33

4.4 Kerangka Kerja Penelitian .................................................... 35

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................ 36

4.5.1 Identifikasi Variabel .................................................... 36

4.5.2 Definisi Operasional Variabel ...................................... 36

4.6 Instrumen Penelitian ............................................................. 37

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 38

4.7.1 Lokasi Penelitian ......................................................... 38

4.7.2 Waktu Penelitian .......................................................... 38

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ................................................. 38

4.8.1 Pengumpulan Data ....................................................... 38

4.8.2 Pengolahan Data .......................................................... 39

4.9 Analisa Data ......................................................................... 41

4.9.1 Analisis Univariat ........................................................ 41

4.9.2 Analisis Bivariat .......................................................... 41

4.10 Etika Penelitian ..................................................................... 43

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................... 44

5.2 Hasil Penelitian ..................................................................... 44

5.2.1 Data umum .................................................................. 44

5.2.2 Data Khusus ................................................................ 47

5.3 Pembahasan .......................................................................... 49

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ........................................................................... 54

6.2 Saran ..................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 56

LAMPIRAN ................................................................................................. 59

Page 12: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

xii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ........................................................... 9

Tabel 2.1 Klasifikasi IMT ................................................................ 13

Tabel 2.2 Klasifikasi Hipertensi ....................................................... 21

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel ........................................... 37

Tabel 4.2 Interpretasi nilai r ............................................................. 42

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi jenis kelamin responden di

Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo Kabupaten

Madiun, Jawa Timur ......................................................... 45

Tabel 5.2 Distribusi usia responden di Puskesmas Simo Kecamatan

Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur ......................... 45

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

pekerjaan responden di Puskesmas Simo Kecamatan

Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur ......................... 45

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

suku responden di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo

Kabupaten Madiun, Jawa Timur ....................................... 46

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

tinggi badan responden di Puskesmas Simo Kecamatan

Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur ......................... 46

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

berat badan responden di Puskesmas Simo Kecamatan

Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur ......................... 47

Tabel 5.7 Distribusi klasifikasi responden berdasarkan imt

responden di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo

Kabupaten Madiun, Jawa Timur ....................................... 47

Tabel 5.8 Distribusi klasifikasi responden berdasarkan tinggi badan

responden di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo

Kabupaten Madiun, Jawa Timur ....................................... 48

Tabel 5.9 Distribusi klasifikasi responden berdasarkan tekanan

darah sistole responden di Puskesmas Simo Kecamatan

Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur ......................... 48

Tabel 5.10 Distribusi klasifikasi responden berdasarkan kategori

tekanan darah responden di Puskesmas Simo Kecamatan

Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur ......................... 48

Tabel 5. 11 Distribusi klasifikasi responden berdasarkan tekanan

darah diastol responden di Puskesmas Simo Kecamatan

Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur ......................... 48

Tabel 5.12 Hasil diagram antara Hubungan indeks massa tubuh

dengan tekanan darah di Puskesmas Simo Kecamatan

Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur ......................... 49

Page 13: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

xiii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1 Cara Mengukur IMT ...................................................... 13

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ..................................................... 29

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian .............................................. 35

Page 14: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Pencarian Data Awal ............................................. 59

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian ............................................................... 60

Lampiran 3 Surat Selesai Penelitian .......................................................... 61

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ................................ 61

Lampiran 5 Data Umum Responden ......................................................... 63

Lampiran 6 Lembar Observasi .................................................................. 64

Lampiran 7 Tabulasi Data Responden ....................................................... 66

Lampiran 8 Distibusi Frekuensi Data Umum Responden .......................... 69

Lampiran 9 Distibusi Frekuensi Data Khusus Responden ......................... 70

Lampiran 10 Hasil Uji Spearman rank ........................................................ 77

Lampiran 11 Dokumnetasi Penelitian .......................................................... 78

Lampiran 12 Jadwal Kegiatan Penelitian ..................................................... 79

Page 15: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

xv

DAFTAR SINGKATAN

ACEI : Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor

AHA : American Heart Association

ALDO ANT : Aldosterone Antagonist

ARB : Angiotensin Receptor Blocker

BB : Beta Blocker

BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

CCB : Calcium Channel Blocker

DINKES : Dinas Kesehatan

DM : Diabetes Militus

FASKES : Fasilitas Kesehatan

FKTP : Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

GDP : Gula Darah Puasa

HT : Hipertensi

IMT : Indeks Massa Tubuh

JKN : Jaminan Kesehatan Nasional

KEMENKES RI : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

PROLANIS : Program Pengelolaan Penyaki Kronis

PTM : Penyakit Tidak Menular

PUSKESMAS : Pusat Kesehatan Masyarakat

RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar

RAAS : Renin Angiotensin Aldosteron System

WHO : World Health Organization

Page 16: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

xvi

DAFTAR ISTILAH

Cardiac output : Curah jantung

Cleaning : Pembersihan

Cross sectional : Suatu penelitian untuk mempelajari dinamika

korelasi

Coding : Pengkodean

Confidentially : Kerahasiaan

Data entry : Entri data

Editing : Edit / Penyuntingan

Frax tool : Alat ukur

Gateway reminder : Aplikasi dalam pesan sms

Home visit : Kunjungan rumah

Hyperthyroidism : Peningkatan kelenjar tiroid

Hyperaldosteronism : Peningkatan aldosteron

Informed consent : Penjelasan dan Persetujuan

List : Daftar

Medical cek up : Pemeriksaan kesehatan

Pheochromocytoma : Tumor jinak yang berkembang dari sel-sel

kromafin

Promote pressure growth : Mendorong pertumbuhan tekanan

Point time appoarch : Pengumpulan data sekaligus pada suatu saat

Sampling : Sampel

Sedentary life : Pola hidup dengan tidak banyak melakukan

aktifitas fisik

Simple random sampling : Pengambilan sampel secara acak dan sederhana

Software : Perangkat lunak

Tabulating : Tabulasi

Overweight : Berat badan berlebih

Visceral : Mendalam

Page 17: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

xvii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan skripsi dengan judul

“Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Hipertensi Pada Anggota Prolanis di

Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo” dapat diselesaikan.

Adapun maksud penulis menyusun skripsi ini adalah untuk memenuhi

persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Sarjana Keperawatan di STIKES

Bhakti Husada Mulia Madiun.

Penulis sadar bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat dorongan dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan setulus hati

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo yang telah mengijinkan untuk

melakukan penelitian.

2. Zaenal Abidin, S.KM., M.Kes selaku ketua STIKES Bhakti Husada Mulia

Madiun.

3. Mega Arianti Putri, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Prodi Sarjana

Keperawatan STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun dan selaku

pembimbing 1 dalam penyusunan skripsi ini..

4. H. Edy Bachrun, S.KM., M.Kes selaku pembimbing 2 dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Aris Hartono, S.Kep., Ns., M.Kes selaku ketua dewan penguji dalam

penyusunan skripsi ini.

Page 18: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

xviii

6. Keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam

penyusunan skripsi ini.

7. Teman-teman prodi Keperawatan dan semua pihak yang banyak

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dalam

penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik

yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk kesempurnaan

skripsi ini.

Madiun, Agustus 2018

Penulis,

Didik Wahyu Nugroho

201302073

Page 19: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi merupakan kondisi yang paling umum dijumpai dalam

perawatan primer. Hipertensi menurut World Health Organization (WHO) adalah

satu kondisi dimana pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi (tekanan

darah sistolik lebih dari 120 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 90

mmHg) yang menetap.Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk melawan

tekanan dinding arteri ketika darah tersebut dipompa oleh jantung ke seluruh

tubuh. Semakin tinggi tekanan darah maka semakin keras jantung bekerja (WHO,

2011). Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama

bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai akan

menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung

koroner) dan otak (menyebabkan stroke). Oleh karena itu, maka partisipasi semua

pihak, baik dokter dari berbagai bidang peminatan hipertensi, pemerintah, swasta

maupun masyarakat diperlukan agar hipertensi dapat dikendalikan (Kemenkes RI,

2014).

Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa merupakan

masalah penting saat ini karena selain mempunyai faktor resiko penyakit-penyakit

tertentu, juga dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Oleh karena itu, maka

dilakukan pemantauan Indeks Massa Tubuh (IMT). Karena IMT erat kaitannya

dengan penyakit hipertensi baik pada laki-laki maupun pada perempuan. Resiko

terkena hipertensi dengan berat badan lebih berpeluang dua sampai tiga kali

Page 20: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

2

dibandingkan dengan berat badan yang normal atau kurus. Kenaikan berat badan

(BB) sangat berpengaruh pada mekanisme timbulnya kejadian hipertensi pada

orang yang obesitas akan tetapi mekanisme terjadinya hal tersebut belum

dipahami secara jelas namun diduga pada orang yang obesitas terjadi peningkatan

volume plasma dan curah jantung yang akan meningkatkan tekanan darah

(Supariasa, 2012).

Sampai saat ini hipertensi masih menjadi masalah utama di dunia, baik di

negara maju maupun negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Data

American Heart Association (2013) menunjukkan sebanyak 77.9 juta atau 1 dari 3

orang dewasa di Amerika Serikat menderita hipertensi. Sedangkan pada tahun

2011, WHO mencatat bahwa dua per tiga dari penduduk dunia yang menderita

hipertensi diantaranya berada di Negara berkembang yang berpenghasilan rendah

dan sedang. Indonesia berada dalam deretan 10 negara dengan prevalensi

hipertensi tertinggi di dunia, bersama Myanmar, India, Srilanka, Bhutan, Thailand,

Nepal, dan Maldives. Prevalensi penyakit hipertensi 15-37% dari populasi

penduduk dewasa di dunia. Setengah dari populasi penduduk dunia yang berusia

lebih dari 60 tahun menderita hipertensi. Angka Proportional Mortality Rate

akibat hipertensi di seluruh dunia adalah 13% atau sekitar 7.1 juta kematian

(American Heart Association, 2011). Sesuai dengan data WHO bulan September

2011, disebutkan bahwa hipertensi menyebabkan 8 juta kematian per tahun di

seluruh dunia dan 1.5 juta kematian per tahun di wilayah Asia Tenggara (WHO,

2011).

Page 21: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

3

Prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5% pada tahun 2013, tetapi

yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan riwayat minum obat hanya sebesar 9,5%.

Hal ini menandakan bahwa sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum

terdiagnosis dan terjangkau pelayanan kesehatan. Profil data kesehatan Indonesia

tahun 2011 menyebutkan bahwa hipertensi merupakan salah satu dari 10 penyakit

dengan kasus rawat inap terbanyak di rumah sakit pada tahun 2010, dengan

proporsi kasus 42,38% pria dan 57,62% wanita, serta 4,8% pasien meninggal

dunia. Provinsi Jawa Timur mempunyai prevalensi sebesar 37,4% (Kemenkes RI,

2013).

Dari hasil survei tentang penyakit terbanyak di rumah sakit di Provinsi

Jawa Timur, jumlah penderita hipertensi sebesar 4,89% pada hipertensi essensial

dan 1,08% pada hipertensi sekunder. Sementara dari kunjungan penyakit

terbanyak di puskesmas di Provinsi Jawa Timur, penyakit hipertensi menduduki

peringkat ke 3 setelah influensa dan diare dengan prosentase sebesar 12,41%.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, hipertensi masuk

dalam 10 besar penyakit di Kabupaten Madiun pada tahun 2016. Data penyakit

hipertensi pada tahun 2016 menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun terbesar

terdapat di Puskesmas desa Simo Kecamatan Balerejo yaitu sebesar 167 kasus

atau sebesar 20,37 %, kedua Puskesmas di Kecamatan Dagangan Puskesmas desa

Dagangan sebesar 105 kasus atau 12,80%, selanjutnya Puskesmas desa Sukosari

sebesar 57 kasus atau sebesar 6,95%, kemudian di desa Sumberejo Kecamatan

Madiun sebanyak 22 kasus atau 2,56%, dan yang terakhir Puskesmas desa

Page 22: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

4

Mendak dan Jetis sama-sama terdapat 21 kasus atau 2,56% (Dinkes Kabupaten

Madiun, 2016).

Batas Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk kategori kurus dengan berat badan

tingkat berat IMT sebesar <17,0 kg/m2 dan untuk kurus dengan kelebihan berat

badan tingkat ringan IMT sebesar 17,0 – 18,4 kg/m2, untuk kategori normal IMT

sebesar 18,5 - 25,0 kg/m2 dan untuk kategori obesitas dengan berat badan tingkat

ringan IMT sebesar 25,1 – 27,0 kg/m2

sedangkan untuk obesitas berat badan

tingkat berat IMT sebesar >27,0 kg/m2. Masalah berat badan berlebih (overweight)

dan kegemukan (obesitas) terjadi diseluruh Negara di dunia termasuk Indonesia.

sebanyak 10 % penduduk dewasa di Indonesia mengalami berat badan berlebih.

Data dari Riskesdas Depkes RI tahun 2013, menunjukkan bahwa prevalensi

obesitas pada kelompok umur dewasa sebesar 15.4 % dan overweight sebesar

13.5 %. Jika prevalensi obesitas dan overweight digabungkan, maka prevalensi

penduduk Indonesia yang mengalami kelebihan berat badan sebesar 28.9 %. Ini

adalah jumlah yang cukup besar karena lebih dari seperempat atau hampir

sepertiga penduduk Indonesia pada kelompok umur dewasa mengalami kelebihan

berat badan (Kemenkes RI,2012).

Berdasarkan data yang diambil pada 6 januari tahun 2017 di Puskesmas

Simo Kecamatan Balerejo terdapat peserta prolanis sebanyak 80 orang, dari

peserta prolanis tersebut sebanyak 49 orang menderita hipertensi, 17 orang

memiliki berat badan diatas batas maksimum yang dinyatakan sebagai kegemukan

atau obesitas, sedangkan sisanya memiliki penyakit diabetes militus dan diabetes

militus disertai hipertensi.

Page 23: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

5

Obesitas dapat menimbulkan terjadinya hipertensi melalui berbagai

mekanisme, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung

obesitas dapat menyebabkan peningkatan cardiac output karena makin besar

massa tubuh makin banyak pula jumlah darah yang beredar sehingga curah

jantung ikut meningkat. Sedangkan secara tidak langsung melalui perangsangan

aktivitas sistem saraf simpatis dan Renin Angiotensin Aldosteron System (RAAS)

oleh mediator-mediator seperti hormon, sitokin, adipokin, dsb. Salah satunya

adalah hormon aldosteron yang terkait erat dengan retensi air dan natrium

sehingga volume darah meningkat (Oktavia L, 2011).

Untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan

dengan kekurangan dan kelebihan berat badan, pemantauan IMT hanya berlaku

untuk orang dewasa berumur diatas 18 tahun. Pemantauan IMT tidak dapat

diterapkan pada olahragawan karena mereka mempunyai massa otot yang

berlebihan walaupun presentase lemah tubuh mereka dalam kadar yang rendah

sehingga menjadi tidak akurat, kemudian pada bayi, anak-anak dan remaja akan

menjadi tidak akurat karena jumlah lemak tubuh akan berubah seiringan dengan

pertumbuhan dan perkembangan tubuh badan seseorang. Jumlah lemak tubuh

pada lelaki dan perempuan juga berbeda selama pertumbuhan. Sedangkan pada

ibu hamil akan mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya sehingga

apabila dilakukan pemantauan IMT maka hasilnya akan cenderung melebihi

normal (Supariasa, 2012). Penelitian Anjum (2010) menunjukkan hubungan yang

konsisten antara IMT dengan kejadian hipertensi baik pada laki-laki maupun

perempuan. Kejadian hipertensi meningkat seiring dengan meningkatnya IMT.

Page 24: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

6

Selain itu adanya kenaikan yang signifikan pada jumlah wanita yang hipertensi di

usia kurang dari 30 tahun dalam kategori overweight. Namun hanya sedikit

kenaikan dari trend hipertensi pada wanita diatas 59 tahun baik dalam kategori

berat badan lebih maupun overweight dibandingkan laki-laki. Mekanisme

terjadinya hipertensi pada kasus obesitas belum sepenuhnya dipahami, tetapi telah

diketahui bahwa pada obesitas terdapat peningkatan volume plasma dan curah

jantung yang akan meningkatkan tekanan darah (Anjum, 2010).

Mengurangi pola makan dengan makanan yang kaya garam dan lemak

jenuh, kebiasaan merokok, minum alkohol, kurang kegiatan fisik (sedentary life),

stres, difisiensi kalsium, magnesium serta kalium, hal ini bertujuan untuk

mengandalikan tekanan darah, memperbaiki status gizi seperti menurunkan berat

badan pada kegemukan, mengurangi keluhan dan gejala (pendekatan simtomatik),

mencegah komplikasi seperti stroke, dan gagal jantung. Penelitian Wang (2012)

menunjukkan bahwa orang-orang yang mengkonsumsi buah dan sayur biasanya

memiliki kebiasaan yang lebih sehat yaitu melakukan olahraga yang dapat

membakar lemak dan kalori agar berat badan menurun, kemudian tidak merokok,

dan tidak mengkonsumsi alkohol yang secara keseluruhan menurunkan resiko

hipertensi. Selain itu tingginya asupan buah dan sayur merupakan bagian dari pola

diet yang sehat yang memiliki efek yang menguntungkan dan merupakan cara

yang sederhana untuk pencegahan hipertensi, hal ini kemungkinan terjadi karena

adanya peningkatan dalam pengaturan berat badan (Wang, 2012).

Dalam mengatasi masalah ini Pemerintah mengadakan Program

Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis), yaitu sistem pelayanan kesehatan dan

Page 25: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

7

pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan

Peserta, Fasilitas Kesehatan, dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Prolanis menjadi program yang mampu meningkatkanefisiensi dan efektivitas

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Artinya, tidak saja harus mengedepankan

peningkatan mutu pelayanan kesehatan, namun di saat yang sama juga harus

mengedepankan pengendalian biaya pelayanan kesehatan. Sasaran dari kegiatan

prolanis adalah seluruh peserta BPJS Kesehatan penyandang penyakit kronis

khusunya Diabetes Melitus (DM) Tipe II dan hipertensi. Kegiatan Prolanis lebih

menyasar pada penyandang penyakit DM tipe II dan hipertensi dikarenakan

penyakit tersebut dapat ditangani ditingkat primer dan dilakukan untuk mencegah

terjadinya komplikasi. pelayanan kesehatan tingkat lanjutan untuk setiap peserta.

Dilakukan analisis korelasi dan analisis risiko biaya menggunakan data jumlah

kunjungan peserta pada tahun 2011 yang digabungkan dengan data biaya

pelayanan kesehatan di rumah sakit pada tahun 2011-2013. Periode-periode data

tersebut dipilih untuk memberi jeda waktu yang cukup untuk mengevaluasi

program preventif (BPJS Kesehatan, 2014).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumusan masalah

sebagai berikut. “Adakah hubungan antara IMT dengan tekanan darah pada

anggota Prolanis di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo?”

Page 26: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

8

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.3 Tujuan Umum

Menganalisis hubungan IMT dengan tekanan darah di Puskesmas Simo,

Kecamatan Balerejo.

1.3.4 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi IMT pada Anggota Prolanis di Puskesmas Simo,

Kecamatan Balerejo.

2. Mengidentifikasi tekanan darah pada Anggota Prolanis di Puskesmas

Simo, Kecamatan Balerejo.

3. Menganalisis hubungan indeks massa tubuh dengan tekanan darah pada

Anggota Prolanis di Puskesmas Simo, Kecamatan Balerejo.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan

mata kuliah metodologi penelitian.

2. Bagi responden memberikan informasi penyebab meningkatnya tekanan

darah.

3. Bagi institusi tempat penelitian data hasil penelitian ini dapat dijadikan

sumber informasi bagi puskesmas sehingga mampu memberikan program

pemeriksaan check up secara rutin.

4. Bagi profesi keperawatan dapat digunakan sebagai tambahan ilmu untuk

meningkatkan mutu asuhan keperawatan terutama memberikan pendidikan

kesehatan.

Page 27: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

9

1.5 Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Judul

Penelitian

Nama

Peneliti

Tahun

dan

Tempat

Penelitian

Rancangan

Penelitian

Variabel

Penelitian Hasil Penelitian

Hubungan Indeks

Massa

Tubuh

Dengan

Kadar Gula

Darah pada

Lansia di

Kota

Semarang

Yunan Dian

Priasmara

Tahun 2015, di

Gelora Tri

Lomba

Juang

Kota

Semarang

MenggunakanMetode Penelitian

Kuantitatif

Dengan Analisis

Deskriptif

Dengan

Pendekatan

Cross sectional

Variabel Bebas :

Indeks

Massa

Tubuh

Variabel

Terikat :

Kadar Gula

Darah

Terdapat Hubungan Dengan

Variabel Kadar

Gula Darah

Sewaktu Dengan

Nilai Koefisien

Korelasi (R)

Sebesar 0,614 dan

Nilai Signifikan (α)

Sebesar 0,034

Maka Terdapat

Hubungan

Hubungan Indeks

Massa

Tubuh dan

Asam

Lemak

Jenuh

Dengan

SerumRasio

Ldl/Hdl

Lansia

Karunia Agustin

Nurrul

Affanti

Tahun 2015, di

Semarang

Selatan

Menggunakan Metode Cross

Sectional

Dengan uji

Regresi Linier

Variabel Bebas :

Indeks

Massa

Tubuh,

Asupan

Asam

Lemak

Jenuh

Variabel

Terikat :

Rasio Ldl

Dari 40 Lansia 20 (50%) Overweight,

17 (42,5%) Normal

dan 3 (7,5%)

Underweight.

Asupan Lemak

Jenuh Lansia,

87,5% diantaranya

Tinggi, Sedangkan

12,5% Lansia

Memiliki Asupan

Lemak Jenuh Yang

Rendah . Ditemukan

Hubungan Yang

Signifikan Antara

Indeks Massa

Tubuh Dengan

Rasio LDL/HDL

Hubungan

Nilai Indeks

Massa

Tubuh

Dengan

Nilai Resiko Fraktur

Osteoporosis

Berdasarkan

Perhitungan

Frax Tool

Pada Wanita

Usia ≥50

Tahun di

Klub Bina

Lansia

Ahmad

Khoiron

Nashirin

Tahun

2015,

Klub Bina

Lansia

Pisangan

Ciputat

Menggunakan

Metode

Penelitian Uji

Hipotesis

Korelatif

Spearmen

Variabel

Bebas :

Nilai

Indeks

Massa

Tubuh Variabel

Terikat :

Nilai

Resiko

Fraktur

Osteoporosi

s

Berdasarka

n

Perhitungan

Dari 55 Responden

Menyatakan

Adanya Hubungan

(Korelasi) Antara

Nilai IMT Dengan

Nilai Resiko Fraktur

Osteoporosis

Mayor Dan

FemurBerdasarkan

Perhitungan Frax

Tool (p=0,027;

p=0,000 Dengan

r=0,467). Hasil Ini

Memiliki Nilai

Korelasi Negatif

Page 28: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

10

Judul

Penelitian

Nama

Peneliti

Tahun

dan

Tempat

Penelitian

Rancangan

Penelitian

Variabel

Penelitian Hasil Penelitian

Pisangan

Ciputat

Frax Tool Yang Artinya

Semakin Rendah

Nilai IMT

Seseorang,

Semakin Besar

Nilai Resiko

Fraktur

Osteoporosisnya

1.6 Perbedaan Penelitian

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada

penggunaan Variabel penggunaan variabel independen yang saya gunakan adalah

indeks massa tubuh sedangkan untuk variabel dependennya adalah tekanan darah

pada anggota prolanis di Puskesmas Simo, Kecamatan Balerejo, ini berbeda

dengan penelitian Yunan Dian Priasmara yang menggunakan Variabel Bebas

Indeks Massa Tubuh dan Variabel Terikat adalah Kadar Gula Darah yang

berlokasi di Gelora Tri Lomba Juang Kota Semarang.

Pada penelitian Agustin Nurrul Affanti menggunakan variabel Bebas

Indeks Massa Tubuh, Asupan Asam Lemak Jenuh dan menggunakan variabel

Terikat Rasio Ldl , di Semarang Selatan. Dan pada penelitian Ahmad khoiron

nashirin menggunakan Variabel bebas nilai indeks massa tubuh dan Variabel

terikat Nilai resiko fraktur osteoporosis berdasarkan perhitungan frax tool.

Page 29: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

11

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Indeks Massa Tubuh

2.1.1 Definisi Indeks Massa Tubuh

Indeks massa tubuh (IMT) adalah nilai yang diambil dari perhitungan

antara berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) seseorang. IMT dipercayai dapat

menjadi indikator atau mengambarkan kadar lemak dalam tubuh seseorang.

Pengukuran dan penilaian menggunakan IMT ini juga berhubungan dengan

kekurangan dan kelebihan status gizi. Gizi kurang dapat meningkatkan risiko

terhadap penyakit infeksi dan gizi lebih dengan akumulasi lemak tubuh berlebihan

meningkatkan risiko menderita penyakit degeneratif (Supariasa, 2012).

Indeks massa tubuh (IMT) adalah metode yang murah, mudah dan

sederhana untuk menilai status gizi pada seorang individu. Dalam penggunaannya,

IMT memakai rumus matematis yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam

kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Penggunaan rumus

ini hanya dapat diterapkan pada seseorang berusia antara 19 hingga 70 tahun,

berstruktur tulang belakang normal, bukan atlet atau binaragawan, dan bukan ibu

hamil atau menyusui. Pengukuran IMT ini dapat digunakan terutama jika

pengukuran tebal lipatan kulit tidak dapat dilakukan atau nilai bakunya tidak

tersedia (Arisman, 2011).

Page 30: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

12

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi IMT

Menurut Asil (2014) ada beberapa faktor yang mempengaruhi IMT yaitu:

1. Usia

Prevalensi obesitas meningkat secara terus menerus dari usia 20-60

tahun. Setelah usia 60 tahun, angka obesitas mulai menurun.

2. Jenis Kelamin

Distribusi lemak tubuh juga berbeda pada pria dan wanita, wanita

cenderung mengalami obesitas.

3. Genetik

Beberapa studi membuktikan bahwa faktor genetik dapat

memengaruhi berat badan seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa

orangtua obesitas menghasilkan proporsi tertinggi anak-anak obesitas.

4. Pola Makan

Makanan siap saji juga berkontribusi terhadap epidemi obesitas.

Banyak keluarga yang mengonsumsi makanan siap saji yang

mengandung tinggi lemak dan tinggi gula. Alasan lain yang

meningkatkan kejadian obesitas yaitu peningkatan porsi makan.

5. Aktivitas Fisik

Saat ini level aktivitas fisik telah menurun secara dramatis, seiring

dengan pengalihan buruh manual dengan mesin dan peningkatan

penggunaan alat bantu rumah tangga, transportasi dan rekreasi.

Page 31: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

13

2.1.3 Cara Memantau Indeks Massa Tubuh

Indeks massa tubuh diukur sebagai berat badan dalam kilogram (kg) dibagi

tinggi badan dalam meter dikuadratkan (m²) dan tidak terkait dengan jenis

kelamin. Penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang dewasa yang berusia 18

tahun ke atas. IMT tidak diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan

olahragawan, serta tidak dapat diterapkan dalam keadaan khusus (penyakit

lainnya), seperti edema, asites, dan hepatomegali (Supariasa, 2012).

Gambar 2.1 Cara Mengukur IMT

Rumus Indeks Massa Tubuh :

Sumber: Supariasa, 2012

2.1.4 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh

Dalam pemantauan IMT dapat diklasifikasikan menjadi berat badan dalam

keadaan normal, kurus ataupun gemuk, untuk berat badan kurus dan gemuk di

klasifikasikan lagi menjadi ringan dan berat. Klasifikasi IMT tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1 Klasifikasi IMT

Kategori Keterangan IMT

Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat

Kekurangan berat badan tingkat ringan

< 17,0

17,0-18,5

Normal >18,5-25,0

Gemuk Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan

Kelebihan berat badan tingkat berat

>25,0-27,0

>27,0

Sumber : Supariasa, 2012

Page 32: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

14

2.2 Tekanan Darah

Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Pada

pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi

diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), dan angka yang lebih rendah

diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah sistolik adalah

tekanan darah yang terjadi ketika otot jantung berdenyut memompa darah

sehingga darah terdorong ke luar dari jantung menuju seluruh tubuh. Sedangkan

tekanan darah diastolik adalah tekanan darah saat darah memasuki jantung. Rata-

rata tekanan darah normal biasanya 120/80 mmHg (Widharto, 2009).

Tekanan darah adalah desakan darah terhadap dinding-dinding arteri

ketika darah tersebut dipompa dari jantung ke jaringan. Tekanan darah mirip

dengan tekanan dari air (darah) di dalam pipa air (arteri). Makin kuat aliran yang

keluar dari keran (jantung) makin besar tekanan dari air terhadap dinding pipa.

Jika pipa tertekuk atau mengecil diameternya (seperti pada aterosklerosis), maka

tekanan meningkat. Tekanan darah berubah-ubah sepanjang hari, sesuai dengan

situasi. Tekanan darah meningkat dalam keadaan gembira, cemas, atau sewaktu

melakukan aktivitas fisik. Setelah situasi ini berlalu, tekanan darah kembali

menjadi normal. Apabila tekanan darah tetap tinggi maka disebut sebagai

hipertensi atau tekanan darah tinggi (Sample, P 2007).

2.2.1 Definisi Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah

sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 80 mmHg

pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup

Page 33: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

15

istirahat atau tenang. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka

waktu lama (persisten) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan

yang memadai maka akan menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal),

jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke). Oleh karena

itu, maka partisipasi semua pihak, baik dokter dari berbagai bidang peminatan

hipertensi, pemerintah, swasta maupun masyarakat diperlukan agar hipertensi

dapat dikendalikan (Kemenkes RI, 2014).

Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang menjadi masalah serius

saat ini. Hipertensi dikategorikan sebagai penyakit yang berbahaya karena

penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi atau tidak mengetahui

sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Insiden hipertensi meningkat seiring

bertambahnya usia. Bahaya hipertensi yang tidak dapat dikendalikan dapat

menimbulkan komplikasi yang berbahaya, seperti penyakit jantung koroner,

stroke, ginjal dan gangguan penglihatan. Kematian akibat hipertensi menduduki

peringkat atas daripada penyebab-penyebab lainnya (Bambang, 2011).

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hipertensi

Ada dua faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi, yaitu:

1. Faktor–faktor yang Tidak Dapat Dikendalikan

a. Umur

Hipertensi pada orang dewasa berkembang mulai umur 18 tahun ke

atas. Hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan umur,

semakin tua usia seseorang maka pengaturan metabolisme zat

kapur (kalsium) terganggu. Hal ini menyebabkan banyaknya zat

Page 34: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

16

kapur yang beredar bersama aliran darah. Akibatnya darah menjadi

lebih padat dan tekanan darah pun meningkat. Endapan kalsium di

dinding pembuluh darah menyebabkan penyempitan pembuluh

darah (arteriosklerosis). Aliran darah pun menjadi terganggu dan

memacu peningkatan tekanan darah (Herbert B, Anggie & casey,

2012).

b. Jenis Kelamin

Pada umumnya pria lebih banyak menderita hipertensi

dibandingkan dengan perempuan, dengan rasio sekitar 2,29% untuk

peningkatan tekanan darah sistolik. Pria sering mengalami tanda-

tanda hipertensi pada usia akhir tiga puluhan. Pria diduga memiliki

gaya hidup yang cenderung dapat meningkatkan tekanan darah

dibandingkan dengan perempuan. Akan tetapi setelah memasuki

menopause, prevalensi hipertensi pada perempuan meningkat.

Wanita memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita hipertensi.

Produksi hormon estrogen menurun saat menopause, wanita

kehilangan efek menguntungkannya sehingga tekanan darah

meningkat (Herbert B, Anggie & casey, 2012).

c. Keturunan (Genetik)

Pada 70-80% kasus hipertensi esensial, terdapat riwayat hipertensi

dalam keluarga faktor genetik ini juga dipengaruhi faktor-faktor

lingkungan lain, yang kemudian menyebabkan seseorang menderita

hipertensi. Faktor genetik juga berkaitan dengan metabolisme

Page 35: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

17

pengaturan garam dan renin membran sel. Menurut Davidson bila

kedua orang tuanya menderita hipertensi maka sekitar 45% akan

turun ke anak-anaknya dan bila salah satu orang tuanya yang

menderita hipertensi maka sekitar 30% akan turun ke anak-anaknya

(Anna P, 2010).

d. Etnis

Hipertensi lebih banyak terjadi pada orang berkulit hitam daripada

yang berkulit putih, serta lebih besar tingkat morbiditas maupun

mortalitasnya. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti

penyebabnya. Berbagai golongan etnik dapat berbeda dalam

kebiasaan makan, susunan genetika, dan sebagainya yang dapat

mengakibatkan angka kesakitan dan kematian (Cahyono, 2010).

2. Faktor-faktor yang Dapat Dikendalikan

a. Obesitas

Obesitas adalah keadaan dimana terjadi penimbunan lemak

berlebih didalam jaringan tubuh. Jaringan lemak tidak aktif akan

menyebabkan beban kerja jantung meningkat. Pada kebanyakan

kajian, kelebihan berat badan berkaitan dengan 2-6 kali kenaikan

risiko hipertensi (Mac Mahon, 2010).

b. Konsumsi Garam

Garam merupakan faktor yang sangat penting dalam patogenesis

hipertensi. Pengaruh asupan terhadap timbulnya hipertensi terjadi

melalui peningkatan volume plasma, curah jantung, dan tekanan

Page 36: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

18

darah. Yang dimaksud garam adalah garam natrium seperti yang

terdapat dalam garam dapur, soda kue, baking powder, natrium

benzoat, dan vetsin (mono sodium glutamat). Dalam keadaan

normal, jumlah natrium yang dikeluarkan tubuh melalui urin harus

sama dengan jumlah yang dikonsumsi, sehingga terdapat

keseimbangan (Almatsier S, 2010).

c. Stres

Stres merupakan Suatu keadaan non spesifik yang dialami

penderita akibat tuntutan emosi, fisik atau lingkungan yang

melebihi daya dan kemampuan untuk mengatsi dengan efektif.

Stres diduga melalui aktivitas syaraf simpatis (syaraf yang bekerja

saat beraktivitas). Peningkatan aktivitas syaraf simpatis

mengakibatkan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu).

Gangguan kepribadian yang bersifat sementara dapat terjadi pada

orang yang menghadapi keadaan yang menimbulkan stres. Apabila

stres berlangsung lama dapat mengakibatkan peninggian tekanan

darah yang menetap (Sutanto, 2010).

d. Merokok

Rokok mengandung ribuan zat kimia berbahaya bagi kesehatan

tubuh, diantaranya yaitu tar, nikotin, dan karbon monoksida. Zat

kimia tersebut yang masuk kedalam aliran darah dapatr merusak

lapisan endotel pembuluh darah arteri dan mengakibatkan proses

aterosklerosis dan hipertensi (Anna P, 2010).

Page 37: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

19

e. Konsumsi Alkohol

Orang yang gemar mengkonsumsi alkohol dengan kadar tinggi

akan memiliki tekanan darah yang cepat berubah dan cenderung

meningkat tinggi. Alkohol juga memiliki efek yang hampir sama

dengan karbon monoksida yaitu dapat meningkatkan keasaman

darah. Meminum alkohol secara berlebihan, yaitu tiga kali atau

lebih dalam sehari merupakan faktor penyebab 7% kasus hipertensi

(Anna P, 2010).

f. Kebiasaan Minum Kopi

Pengaruh kopi terhadap terjadinya hipertensi saat ini masih

kontroversial. Kopi mempengaruhi tekanan darah karena

mengandung polifenol, kalium, dan kafein. Kafein memiliki efek

yang antagonis kompetitif terhadap reseptor adenosin. Adenosin

merupakan neuromodulator yang mempengaruhi sejumlah fungsi

pada susunan saraf pusat. Hal ini berdampak pada vasokonstriksi

dan meningkatkan total resistensi perifer, yang akan menyebabkan

tekanan darah. Kandunagan kafein pada secangkir kopi sekitar 80-

125 mg (Anna P, 2010).

2.2.3 Patofisiologi Hipertensi

Curah jantung Peningkatan curah jantung dapat terjadi melalui 2 cara yaitu

peningkatan volume cairan dan rangsangan syaraf yang mempengaruhi

kontraktilitas jantung. Bila curah jantung meningkat tiba-tiba, misalnya

rangsangan syaraf adrenergik, barorefleks akan menyebabkan penurunan

Page 38: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

20

resistensi vaskuler dan tekanan darah akan normal, namun pada orang tertentu,

kontrol tekanan darah melalui barorefleks tidak adekuat, ataupun kecenderungan

yang berlebihan akan terjadi vasokonstriksi perifer, menyebabkan hipertensi yang

temporer akan menjadi hipertensi dan sirkulasi hiperkinetik. Pada hipertensi yang

menetap, terjadi peningkatan resistensi perifer, sedangkan curah jantung normal

atau menurun (Kaplan NM, 2010).

Peningkatan resistensi perifer dapat disebabkan oleh hipertrofi dan

konstriksi fungsional dari pembuluh darah, berbagai faktor yang dapat

menyebabkan mekanisme ini yaitu adanya:

1. Promote pressure growth seperti adanya katekolamin, resistensi insulin,

angiostensin, hormon natriuretik, hormon pertumbuhan, dll.

2. Faktor genetik adanya defek transport natrim dan Ca terhadap sel

membran.

3. Faktor yang berasal dari endotel yang bersifat vasokonstriktor seperti

endotelium, tromboxe A2 dan prostaglandin H2 (Kaplan NM, 2010).

2.2.4 Etiologi Hipertensi

Berdasarkan etiologinya hipertensi dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Hipertensi esensial (hipertensi primer atau idiopatik)

hipertensi yang tidak jelas penyebabnya, hal ini ditandai dengan

terjadinya peningkatan kerja jantung akibat penyempitan pembuluh

darah tepi. Lebih dari 90% kasus hipertensi termasuk dalam kelompok

ini. Penyebabnya adalah multifaktor, terdiri dari faktor genetik, gaya

hidup, dan lingkungan.

Page 39: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

21

2. Hipertensi sekunder

hipertensi yang disebabkan oleh penyakit sistemik lain yaitu, seperti

renal arteri stenosis, hyperldosteronism, hyperthyroidism,

pheochromocytoma, gangguan hormon dan penyakit sistemik lainnya.

Prevalensinya hanya sekitar 5-10% dari seluruh penderita hipertensi

(Herbert B, Anggie & casey, 2012).

2.2.5 Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi hipertensi merupakan cara agar dapat memudahkan diagnosis

dan terapi atau penatalaksanaan hipertensi. Klasifikasi tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 2.2 Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi Sistolik Diastolik

Normal < 120 < 80

Hipertensi ≥ 140 ≥ 90

Hipertensi stadium 1 140 – 159 90 – 99

Hipertensi stadium 2 160 – 169 100 – 109

Hipertensi stadium 3 ≥ 180 ≥ 110

Sumber: Yogiantoro, 2009

2.2.6 Penatalaksanaan Hipertensi

Hipertensi dapat ditatalaksana dengan menggunakan perubahan gaya

hidup atau dengan obat-obatan. Perubahan gaya hidup dapat dilakukan dengan

membatasi asupan garam tidak melebihi seperempat sampai setengah sendok teh

atau enam gram perhari, menurunkan berat badan yang berlebih, menghindari

minuman yang mengandung kafein, berhenti merokok, dan meminum minuman

beralkohol. Penderita hipertensi dianjurkan berolahraga, dapat berupa jalan, lari,

jogging, bersepeda selama 20-25 menit dengan frekuensi 3-5 kali per minggu.

Page 40: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

22

Cukup istirahat (6-8 jam) dan megendalikan istirahat penting untuk penderita

hipertensi (Kemenkes RI, 2013).

Menurut Kemenkes RI (2013) Makanan yang harus dihindari atau dibatasi

oleh penderita hipertensi adalah sebagai berikut:

1. Makanan yang memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi, seperti otak,

ginjal, paru, minyak kelapa, gajih.

2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium, seperti

biskuit, kreker, keripik dan makanan kering yang asin.

3. Makanan yang diawetkan, seperti dendeng, asinan sayur atau buah, abon,

ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang.

4. Susu full cream, margarine, mentega, keju mayonnaise, serta sumber

protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah sapi atau

kambing, kuning telur, dan kulit ayam.

5. Makanan dan minuman dalam kaleng, seperti sarden, sosis, korned,

sayuran serta buah-buahan kaleng, dan soft drink.

6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal,

tauco, serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung

garam natrium.

7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian dan tape.

Jenis-jenis obat antihipertensi yang dianjurkan untuk terapi farmakologis

hipertensi: (Yogiantoro, 2009).

1. Diuretika, terutama jenis Thiazide (Thiaz) atau Aldosterone Antagonist

(Aldo Ant).

Page 41: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

23

2. Beta Blocker (BB).

3. Calcium Channel Blocker atau Calcium antagonist (CCB).

4. Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI).

5. Angiotensin II Receptor Blocker atau AT, receptor antagonist or blocker

(ARB).

2.3 Prolanis

2.3.1 Definisi Prolanis

Prolanis merupakan upaya promotif dan preventif yang dilakukan oleh

BPJS kesehatan pada era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pada buku panduan

praktis program pengelolaan penyakit kronis yang diterbitkan oleh BPJS sudah

dijelaskan secara detail mengenai konsep prolanis. Prolanis adalah suatu sistem

pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara

terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan

dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang

menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan

biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. (BPJS Kesehatan, 2014).

Kegiatan Prolanis ini tentunya sangat bermanfaat bagi kesehatan para

pengguna peserta BPJS. Selain itu kegiatan Prolanis dapat membantu BPJS

kesehatan dalam meminimalisir kejadian Penyakit Tidak Menular (PTM), dimana

pembiayaan untuk pasien dengan penyakit kronis sangat tinggi, maka perlu

dilakukan upaya pencegahan terkait penyakit kronis. Adapun tujuan yang ingin

dicapai dari kegiatan Prolanis ini adalah mendorong peserta penyandang penyakit

kronis mencapai kualitas hidup optimal dengan indikator 75% peserta terdaftar

Page 42: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

24

yang berkunjung ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) memiliki hasil

“baik” pada pemeriksaan spesifik terhadap penyakit DM tipe 2 dan hipertensi

sesuai panduan klinis terkait sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi

penyakit (BPJS Kesehatan, 2014).

Prolanis merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan

proaktif yang dilaksanakan secara terintegratif yang melibatkan peserta, Fasilitas

Kesehatan, dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi

peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas

hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien

(BPJS Kesehatan, 2014).

2.3.2 Tujuan Prolanis

Mendorong peserta penyandang penyakit kronis untuk mencapai kualitas

hidup yang optimal dengan indikator 75% peserta terdaftar yang berkunjung ke

Faskes Tingkat Pertama memliki hasil “baik” pada pemeriksaan spesifik terhadap

penyakit DM tipe II dan Hipertensi sesuai Panduan Klinis terkait sehingga

mencegah timbulnya komplikasi penyakit. (BPJS Kesehatan, 2014).

2.3.3 Sasaran Prolanis

Sasaran dari Pronalis sendiri merupakan seluruh peserta BPJS penyandang

penyakit kronis (Diabetes Melitus tipe II dan Hipertensi). Dengan penanggung

jawab program ini adalah Kantor Cabang BPJS Kesehatan bagian Manajemen

pelayanan primer (BPJS Kesehatan, 2014).

Page 43: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

25

2.3.4 Bentuk Pelaksanaan/ Aktivitas Prolanis

Aktivitas Prolanis dilaksanakaan dengan mencakup 5 metode, yaitu :

1. Konsultasi Medis

Dilakukan dengan cara konsultasi medis antara peserta Prolanis

dengan tim medis, jadwal konsultasi disepakati bersama antara peserta

dengan Faskes Pengelola.

2. Edukasi Kelompok Peserta Prolanis

Edukasi klub Resiko Tinggi (Klub Prolanis) adalah kegiatan untuk

meningkatkan pengetahuan kesehatan dalam upaya memulihkan

penyakit dan mencegah timbulnya kembali penyakit serta

meningkatkan status kesehatan bagi peserta prolanis. Sasaran dari

metodi ini yaitu, terbentuknya kelompok peserta (Klub) Prolanis

minimal 1 Faskes Pengelola 1 Klub. Pengelompokan diutamakan

berdasarkan kondisi kesehatan peserta dan kebutuhan edukasi.

3. Reminder melalui SMS Gateway Reminder

Kegiatan untuk memotivasi peserta untuk melakukan kunjungan rutin

kepada Faskes Pengelola melalui peringatan jadwal konsultasi ke

Faskes Pengelola tersebut. Sasaran dari hal ini adalah

tersampaikannya reminder jadwal konsultasi peserta ke masing –

masing Faskes Pengelola.

4. Home Visit

Home visit adalah kegiatan pelayanan kunjungan kerumah peserta

Prolanis untuk pemberian informasi / edukasi kesehatan diri dan

Page 44: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

26

lingkungan bagi peserta Prolanis dan keluarga. Sasaran : Peserta

Prolanis dengan kriteria :

a. Peserta baru terdaftar,

b. Peserta tidak hadir terapi di Dokter praktek perorangan/ Klinik

Puskesmas selama 3 bulan berturut-turut,

c. Peserta dengan Gula Darah Puasa (GDP)/ GDPP dibawah standar

3 bulan berturut-turut,

d. Peserta dengan tekanan darah tidak terkontrol 3 bulan berturut-

turut,

e. Peserta pasca opname.

5. Pemantauan status kesehatan (Skrining kesehatan)

Mengontrol riwayat pemeriksaan kesehatan untuk mencegah agar

tidak terjadi komplikasi atau penyakit berlanjut (BPJS Kesehatan,

2014).

2.3.5 Langkah-langkah Pelaksanaan Prolanis

Menurut BPJS Kesehatan (2014), persiapan pelaksanaan prolanis memiliki

beberapa tahap. Berikut tahap - tahap persiapan pelaksanaan prolanis :

1. Melakukan identifikasi data peserta sasaran berdasarkan :

a. Hasil skrining riwayat kesehatan.

b. Hasil diagnosa DM dan HT (pada Faskes tingkat pertama maupun

RS).

Page 45: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

27

2. Menentukan target sasaran.

3. Melakukan pemetaan Faskes dokter keluarga/ Puskesmas distribusi

berdasarkan distribusi target sasaran peserta.

4. Menyelenggarakan sosialisasi Prolanis kepada Faskes pengelola.

5. Melakukan pemetaan jejaring Faskes pengelola (Apotek, Laboratorium).

6. Permintaan pernyataan kesediaan jejaring Faskes untuk melayani peserta

Prolanis.

7. Melakukan sosialisasi Prolanis kepada peserta (Instansi, pertemuan

kelompok pasien kronis di RS, dan lain lain).

8. Penawaran kesediaan terhadap peserta penyandang Diabetes Melitus tipe

II dan Hipertensi untuk bergabung dalam Prolanis.

9. Melakukan verifikasi terhadap kesesuaian data diagnosa dengan form kes

ediaan yang diberikan oleh calon peserta Prolanis.

10. Mendistribusikan buku pemantauan kesehatan kepada peserta terdaftar

Prolanis.

11. Melakukan Rekapitulasi daftar peserta.

12. Melakukan entri data peserta dan pemberian flag bagi peserta prolanis.

13. Melakukan distribusi data peserta prolanis sesuai Faskes pengelola.

14. Bersama dengan Faskes melakukan rekapitulasi data pemeriksaan status

peserta, meliputi pemeriksaan GDP, GDPP, Tekanan Darah, IMT, HbA1C.

Bagi peserta yang belum dilakukan pemeriksaan, harus segera dilakukan

pemeriksaan.

Page 46: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

28

15. Melakukan rekapitulasi data hasil pencatatan status kesehatan awal peserta

per Faskes pengelola.

16. Melakukan monitoring aktifitas Prolanis pada masing-masing Faskes

Pengelola

a. Menerima laporan aktifitas Prolanis dari Faskes pengelola.

b. Menganalisa data.

17. Menyusun umpan balik kinerja Faskes Prolanis.

18. Membuat laporan kepada Kantor Divisi Regional/ Kantor Pusat.

Page 47: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

29

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konsep adalah konsep yang dipakai sebagai landasan berpikir

yang akan membantu peneliti menghubugkan hasil penemuan dengan teori

(Nursalam, 2013). Kerangka konsep ini di manifestasikan seperti pada gambar

berikut :

Keterangan :

: Diteliti : Tidak diteliti

: Berhubungan : Pengaruh

Gambar 3.1 Kerangka konseptual penelitian hubungan Indeks Massa Tubuh

dengan Tekanan darah di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo.

Faktor yang mempengaruhi hipertensi:

1 Dapat di Kendalikan (Obesitas,

Konsumsi Garam, Stres, Merokok,

Konsumsi Alkohol, Kebiasaan Minum

Kopi)

2 Tidak Dapat di Kendalikan (Etnis,

Genetik, Umur, Jenis Kelamin).

Tekanan Darah

1. Normal

2. Hipertensi

IMT

1. Kurus

2. Normal

3. Gemuk (Obesitas)

4.

5. Sedang

6. Tinggi

Faktor yang mempengaruhi IMT:

1). Usia

2). Jenis Kelamin 3). Genetik

4). Pola Makan

5). Aktifitas Fisik

3. Hipertensi stadium 1

4 Hipertensi stadium 2

5. Hipertensi stadium 3

Page 48: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

30

Gambar 3.1 Menjelaskan tentang faktor yang mempengaruhi Indeks Massa

Tubuh, meliputi: usia, jenis kelamin, genetik, pola makan, dan aktifitas fisik.

Indeks Massa Tubuh kemudian di kategorikan menjadi: kurus, normal dan gemuk

(obesitas) yang berhubungan dengan tekanan darah, tekanan darah dikategorikan

menjadi: normal, hipertensi, hipertensi stadium 1, hipertensi stadium 2 dan

hipertensi stadium 3. Hipertensi dipengaruhi oleh dua faktor, yang pertama adalah

faktor yang dapat dikendalikan yang meliputi: Obesitas, konsumsi garam, stres,

merokok, konsumsi alkohol, kebiasaan minum kopi. Sedangkan faktor yang

kedua adalah faktor yang tidak dapat dikendalikan, yang meliputi: Etnik, genetik,

umur dan jenis kelamin.

3.2 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian.

Hipotesis disusun sebelum penelitian dilaksanakan karena hipotesis akan bisa

memberikan petunjuk pada tahap pengumpulan, analisis dan interpretasi data

(Nursalam, 2013).

H1 : Ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan Tekanan darah pada

anggota Prolanis di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo.

H0 : Tidak ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan Tekanan darah

pada anggota Prolanis di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo.

Page 49: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

31

BAB 4

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya. Cara penelitian meliputi desain penelitian,

kerangka kerja, populasi, sampel, teknik sampling, identifikasi variabel, definisi

operasional, teknik pengumpulan data, pengolahan data , penyajian data, etika

penelitian, dan keterbatasan penelitian (Arikunto, 2010).

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian

yang diharapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun penelitian pada

seluruh proses penelitian (Nursalam, 2013). Desain penelitian yang digunakan

adalah korelasional yaitu untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel.

Hubungan korelatif mengacu pada kecenderungan bahwa variasi suatu variabel

diikuti oleh variasi variabel yang lain minimal melibatkan dua variabel (Nursalam,

2013).

Penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan variabel yang

satu dengan yang lainnya yang selanjutnya di uji secara statistik (uji hipotesis)

atau dikenal dengan uji korelasi yang menghasikan koefisien korelasi dengan

menggunakan pendektan cross sectional. Cross sectional adalah suatu penelitian

untuk mempelajari dinamika faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara

pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point

time appoarch) atau bersamaan (Swarjana, 2015). Pengukuran data penelitian

Page 50: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

32

(variabel bebas dan terikat) dilakukan satu kali. Penelitian ini menganalisis

tentang hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Tekanan Darah pada angota

prolanis di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo.

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian

4.2.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/ subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Populasi

dalam penelitian ini adalah semua anggota prolanis yang berjumlah 80 orang di

Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo.

4.2.2 Sampel Penelitian

Sampel merupakan sebagian populasi yang dipilih dengan menyeleksi

porsi dari populasi yang dapat mewakili kriteria populasi (Nursalam, 2013). Besar

sampel di hitung menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :

66,66 dibulatkan menjadi 67

Berdasarkan perhitungan dengan rumus diatas maka jumlah sampel yang

dapat digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 67 responden.

Keterangan :

N = besar populasi

n = besar sampel

d = derajat tingkat

kepercayaan 0,05

Page 51: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

33

4.2.3 Kriteria Sampel

Penentuan kriteria Sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi

bias hasil penelitian, khususnya jika terhadap variabel-variabel kontrol ternyata

mempunyai pengaruh terhadap variabel yang kita teliti. Kriteria sampel dapat

dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu inklusi dan eksklusi (Nursalam, 2013).

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti.

a. Usia tidak lebih dari 65 tahun

b. Mempunyai riwayat hipertensi

c. Semua anggota prolanis aktif yang bersedia menjadi responden

2. Kriteria Ekslusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan/ mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi.

a. Pasien yang sedang hamil

b. Tekanan darah kurang dari 110/70mmHg

4.3 Teknik Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi unit yang akan diobservasi dari

keseluruhan populasi yang akan diteliti sehingga kelompok yang diobservasi

dapat digunakan untuk membuat kesimpulan tentang populasi tersebut. Teknik

sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu

pengambilan data didasarkan pada suatu pertibangan tertentu yang dibuat oleh

Page 52: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

34

peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui

sebelumnya. Pelaksanaan pengambilan sampel secara purposive ini antara lain :

Mula-mula peneliti mengidentifikasi semua karakteristik populasi,

misalnya dengan mengadakan studi pendahuluan atau dengan mempelajari

berbagai hal yang berhubungan dengan populasi. Kemudian peneliti menetapkan

berdasarkan pertimbangannya, sehingga teknik pengambilan sampel secara

purposive ini didasarkan pada pertimbangan pribadi peneliti sendiri (Notoatmodjo,

2012).

Page 53: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

35

4.4 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja merupakan bagan kerja terhadap rancangan kegiatan

penelitian yang akan dilakukan (Hidayat, 2008).

1.

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian tentang Hubungan Indeks Massa Tubuh

dengan Tekanan darah pada anggota Prolanis.

Sampel

Anggota prolanis yang menjadi sampel di wilayah kerja Puskesmas Simo

Kecamatan Balerejo yang berjumlah 67 orang

Sampling : Purposive Sampling

Pengumpulan data

Observasi dan Pengukuran tinggi dan

berat badan serta tekanan darah

Variabel bebas :

Indeks Massa Tubuh

Variabel terikat :

Tekanan Darah

Pengolahan data

Editing, Coding, Data entry, Cleaning, Tabulating

Analisis : Spearman rank

Hasil dan Kesimpulan

Pelaporan

Populasi

Semua anggota prolanis di wilayah kerja Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo

yang berjumlah 80 orang

Page 54: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

36

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.5.1 Identifikasi Variabel

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Nursalam, 2013). Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Independen (Bebas)

Variabel independen adalah variable yang nilainya menentukan variabel

lain (Nursalam, 2013). Variabel independen dalam penelitian ini adalah

Indeks Massa Tubuh pada anggota prolanis.

2. Variabel Dependen (Terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang diamati dan diukur untuk

menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel bebas

(Nursalam, 2013). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tekanan

darah pada anggota prolanis.

4.5.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

dari sesuatu yang didefinisikan tersebut, sehingga memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau

fenomena. Pada definisi operasional dirumuskan untuk kepentingan akurasi,

komunikasi, dan replikasi (Nursalam, 2013).

Page 55: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

37

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel

Penelitian

Definisi

Operasional Parameter Alat Ukur Skala Skor/Kategorik

Independen

Indeks

Massa Tubuh

Mengukur status

gizi anggota

prolanis dengan ukuran berat

badan yang

disesuaikan untuk

tinggi badan,

dihitung dengan

menggunakan

rumus IMT.

1. Tinggi

badan

2. Berat badan

meteran

timbangan

Rasio Kurus = <17,0 dan 18,5

kg/m2

Normal = >18,5-25,0 kg/m2 Gemuk = >25,0 dan > 27,0

kg/m2

(Supariasa, 2012)

Dependen

Tekanan

Darah

Tekanan yang

timbul pada

dinding arteri,

Angka yang lebih

tinggi saat jantung

berkontraksi (sistolik), dan

angka yang lebih

rendah saat

jantung

berelaksasi

(diastolik)

dinyatakan dalam

satuan mmHg

(milimetermerkuri

Hydrargyrum).

1. Sistol

2. Diastol

1. Sphygmom

anometer

2. Stetoskop

3. Lembar

Observasi

4. Alat tulis

Rasio Normal = Sistolik

≤120mmHg

Hipertensi = Sistolik ≥ 140

mmHg

(Yogiantoro, 2009)

4.6 Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2010) instrumen penelitian adalah fasilitas yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis

sehingga dapat lebih mudah diolah. Dari pengertian tersebut maka instrumen

dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi dan pengukuran.

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang dilakukan melalui

pengamatan dan pencatatan dari pemeriksaan. Sedangkan untuk pengukuran

dilakukan untuk mengukur tinggi dan berat badan serta tekanan darah pada

anggota prolanis di wilayah kerja Puskesmas Simo Kecamatan Madiun.

Page 56: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

38

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.7.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo

Kabupaten Madiun. Alasan peneliti memilih lokasi puskesmas karena lokasi yang

strategis dan memiliki jumlah pasien Hipertensi yang terbanyak dari seluruh

Puskesmas yang ada di Kabupaten Madiun.

4.7.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari- Agustus 2017.

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

4.8.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 2013).

Dalam melakukan penelitian prosedur yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

1. Mengurus izin studi pendahuluan dengan membawa surat dari STIKES

Bhakti Husada Mulia Madiun kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Kabupaten Madiun.

2. Mengurus izin kepada Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo.

3. Berkoordinasi dengan penanggung jawab puskesmas untuk meminjam

daftar anggota prolanis yang ada di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo

4. Menghubungi anggota prolanis untuk datang ke Puskesmas

Page 57: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

39

5. Memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian, prosedur kepada

anggota prolanis bila bersedia menjadi responden untuk menandatangani

informed consent.

6. Melakukan pengukuran tinggi dan berat badan serta tekanan darah pada

responden.

7. Mengucapkan terimakasih kepada anggota prolanis atas kehadiran dan

waktunya karna telah bersedia menjadi responden.

8. Mengucapkan terimakasih kepada pihak Puskesmas.

9. Peneliti melakukan pengumpulan, pengolahan, dan analisa data.

4.8.2 Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo, 2012 proses pengolahan data dapat melalui tahap-

tahap sebagai berikut :

1. Coding

Setelah semua data diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan

pengkodean atau coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan. Memberikan kode terhadap item-

item pada masing-masing variabel dengan kriteria:

a. Hasil dari alat ukur untuk Indeks Massa Tubuh kode sebagai berikut :

1 = Kurus

2 = Normal

3 = Gemuk

IMT =

Berat Badan (Kg)

Tinggi badan (Tb)2

Page 58: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

40

b. Sedangkan hasil dari alat ukur untuk variable hipertensi akan diberi

kode sebagai berikut :

1 = Normal

2 = Hipertensi

2. Data Entry

Kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program software

computer. Data dari coding kemudian dimasukkan kedalam program SPSS

for window.

3. Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan

sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini

disebut pembersihan data (data cleaning).

4. Tabulating

Tabulating atau penyusunan data ini menjadi sangat penting karena akan

mempermudah dalam analisis data secara statistik. Tabulasi dapat

dilakukan dalam program SPSS.

4.9 Analisa Data

4.9.1 Analisis Univariat

Analisa data univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian

terdapat data umum dan data khusus. Untuk data umum terdapat beberapa

Page 59: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

41

karakteristik, yaitu : jenis kelamin, usia, pekerjaan, tinggi badan dan berat badan.

Sedangkan untuk data khusus meliputi IMT, klasifikasi kategori IMT, tekanan

darah, klasifikasi kategori tekanan darah dan hubungan IMT dengan tekanan

darah.

4.9.2 Analisis Bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang

diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmojo, 2012). Analisa statistik

dilakukan terhadap dua variabel yang diduga bekorelasi atau berhubungan

(Notoatmodjo, 2012).

Teknik statistik yang digunakan dalam analisa korelasi pada penelitian

ini menggunakan korelasi Spearman.

Menurut Young, 1982 (dalam Departemen Biostatistik FKM

UI, 2009), ukuran korelasi yang dapat digunakan adalah sebagai

berikut:

• 0,70 – 1,00 (baik plus atau minus) menunjukkan derajat

korelasi yang tinggi.

• 0,40 – < 0,70 (baik plus atau minus) menunjukkan hubungan

yang substansial.

• 0,20 – < 0,40 (baik plus atau minus) menunjukkan adanya

korelasi yang rendah.

• < 0,20 (baik plus atau minus) berarti dapat diabaikan.

Uji korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien korelasi

peringkat Spearman rank. Korelasi peringkat Spearman digunakan untuk mencari

Page 60: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

42

hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiasi jika masing-masing

variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan antar variabel tidak boleh sama

(Departemen Biostatistik FKM UI, 2009).

Teknik korelasi peringkat Spearman digunakan untuk menganalisis data

penelitian yang mempunyai karakteristik sebagai berikut (Arokhman, 2009):

1. Hipotesis yang diajukan hipotesis asosiatif.

2. Skala data ordinal.

3. Data tidak harus berdistribusi normal.

Nilai korelasi yang didapatkan dari penelitian merupakan nilai korelasi

sampel, yang merupakan harga estimasi dari koefisien korelasi populasi yang

dilambangkan dengan ρ (Ghozali, 2009).

4.10 Etika Penelitian

Penelitian yang menggunakan objek manusia tidak boleh bertentangan

dengan etika agar hak responden dapat terlindungi, penelitian dilakukan dengan

menggunakan etika sebagai berikut (Nursalam, 2008) sebagai berikut:

1. Memberikan (Informed Consent)

Lembar persetujuan diedarkan kepada responden sebelum penelitian

dilaksanakan terlebih dahulu responden mengetahui maksud dan tujuan

penelitian serta dampak yang akan terjadi selama pengumpulan data. Jika

responden bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan

tersebut, bila tidak bersedia maka peneliti harus tetap menghormati hak-

hak responden.

2. Prinsip Keadilan

Page 61: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

43

Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia dengan

menghargai hak menjaga privasi manusia, dan tidak berpihak dalam

perlakuan terhadap manusia.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Peneliti menjamin kerahasiaan hasil penelitian baik informasi maupun

masalah lainnya. Data yang dilaporkan sebagai hasil penelitian hanyalah

data-data kelompok tertentu saja. Hal ini dilakukan agar responden merasa

aman, percaya, serta mau memberikan informasi sesuai dengan kondisi

yang sebenarnya.

Page 62: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

44

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan hasil dan pembahasan dari pengumpulan data

observasi responden mengenai hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Tekanan

Darah Pada Anggota Prolanis di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo Kabupaten

Madiun, Jawa Timur dengan total responden sebanyak 67 orang.

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo

Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Pada puskesmas simo terdapat poli umum dan

poli gigi dan beberapa program masyarakat seperti program kesehatan ibu dan

anak, imunisasi, pojok gizi dan program prolanis. Pada puskesmas simo juga

difasilitasi dengan laboratorium dan ambulance.

5.2 Hasil Penelitian

5.2.1 Data Umum

Data umum yang diidentifikasi dari responden adalah meliputi jenis

kelamin, usia, pekerjaan, suku, tinggi badan, berat badan di Puskesmas Simo

Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi jenis kelamin responden di Puskesmas Simo

Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur

No Jenis Kelamin Jumlah (F) Persentase (%)

1 Laki laki 6 9

2 Perempuan 61 91

Total 67 100

Sumber :Data Primer

Page 63: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

45

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden berjenis kelamin perempuan.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan usia

Tabel 5.2 Distribusi usia responden di Puskesmas Simo Kecamatan

Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur

No Variabel Mean Median Minimal

Maksimal Modus

Standar

Deviasi CI (95%)

1 Usia 52,8 52 45

63 46 4,9

51,6

54

Sumber : Data primer

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa umur tertinggi responden

berusia 63 tahun.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan.

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

pekerjaan responden di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo

Kabupaten Madiun, Jawa Timur

No Variabel Jumlah (F) Presentase (%)

1 Petani 39 58,2

2 Swasta 7 10,4

3 IRT 21 31,3

Total 67 100

Sumber :Data Primer

Berdasarkan tabel 5.3 didapatkan hasil penelitian bahwa sebagian

besar responden adalah seorang petani dengan jumlah 39 responden

(58,2%).

4. Karakteristik Responden Berdasarkan tinggi badan

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tinggi

badan responden di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo

Kabupaten Madiun, Jawa Timur

No Variabel Mean Median Minimal

maksimal Modus

Standar

deviasi

CI

(95%)

1 Tinggi

badan 159 160

145

169 166 0,65

1,58

1,61

Sumber :Data Primer

Page 64: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

46

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden memiliki tinggi badan 159 cm.

5. Karakteristik Responden Berdasarkan berat badan

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan berat

badan responden di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo

Kabupaten Madiun, Jawa Timur

No Variabel Mean Median Minimal

maksimal Modus

Standar

deviasi

CI

(95%)

1 Berat badan 65,5 67 41

74 72 6,56

63,9

67,1

Sumber :Data Primer

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa rata-rata berat badan

responden adalah 65,5kg.

5.2.2 Data Khusus

Bertujuan untuk mengidentifikasi IMT dan Tekanan darah,serta

menganalisis hubungan IMT dengan Tekanan darah pada anggota prolanis di

Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

1. IMT pada anggota Prolanis di Puskesmas Simo

Tabel 5.7 Distribusi IMT responden di Puskesmas Simo Kecamatan

Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur

No Variabel Mean Median Minimal

maksimal Modus

Standar

Deviasi

CI

(95%)

1 Imt 25,7 25,5 15,9

33,3 23,2 3,2

24,9

26,4

Sumber :Data Primer

Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa rata-rata IMT responden

adalah 25,7.

Page 65: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

47

2. Klasifikasi Kategori IMT pada anggota Prolanis di Puskesmas Simo

Tabel 5.8 Distribusi klasifikasi responden berdasarkan Kategori IMT

responden di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo Kabupaten

Madiun, Jawa Timur

No Variabel Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Kurus 3 4,5

2 Normal 32 47,8

3 Gemuk 32 47,8

Total 67 100

Sumber :Data Primer

Berdasarkan tabel 5.8 didapatkan hasil penelitian bahwa sebagian

besar responden memiliki IMT gemuk sebanyak 32 responden (47,8%).

3. Tekanan darah sistol pada anggota Prolanis di Puskesmas Simo

Tabel 5.9 Distribusi tekanan darah sistol responden di Puskesmas Simo

Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur

No Variabel Mean Median Minimal

maksimal Modus

Standart

deviasi

CI

(95%)

1 Tekanan

Darah Sistole 131 130

110

160 120 1,51

1,28

1,35

Sumber :Data Primer

Berdasarkan tabel 5.9 dapat diketahui bahwa rata-rata tekanan darah

sistol responden adalah 131.

4. Tekanan darah diastol pada anggota Prolanis di Puskesmas Simo

Tabel 5.10 Distribusi tekanan darah diastol responden di Puskesmas Simo

Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur

No Variabel Mean Median Minimal

Maksimal

Modus Standart

deviasi

CI

(95%)

1 Tekanan

darah diastol

85 80 70

110

80 9,5 82,7

87,4

Sumber :Data Primer

Berdasarkan tabel 5.10 dapat diketahui bahwa rata-rata tekanan

darah diastol responden adalah 85.

Page 66: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

48

5. Klasifikasi kategori tekanan darah pada anggota Prolanis di Puskesmas

Simo

Tabel 5.10 Distribusi klasifikasi responden berdasarkan kategori tekanan

darah responden di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo

Kabupaten Madiun, Jawa Timur No Variabel Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Normal 30 44,8

2 Hipertensi 37 55,2

Total 67 100

Sumber :Data Primer

Berdasarkan tabel 5.11 didapatkan hasil penelitian bahwa rata rata

tekanan darah respoden sebanyak 37 responden (55,2%) mengalami

hipertensi.

6. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Tekanan Darah

Grafik hubungan IMT dengan Tekanan Darah responden di Puskesmas

Simo Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur

IMT dengan kategori kurus yang memiliki tekanan darah normal sebanyak

66,7%, sedangkan IMT dengan kategori kurus yang mengalami hipertensi

sebanyak 33,3%. Kemudian IMT dengan kategori normal yang memiliki tekanan

darah normal sebanyak 78,1%, sedangkan IMT dengan kategori normal yang

mengalami hipertensi sebanyak 21,9% dan IMT dengan kategori gemuk yang

0

20

40

60

80

100

Kurus Normal Gemuk

Tekanan darah normal

Hipertensi

Page 67: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

49

memiliki tekanan darah normal sebanyak 66,7%, sedangkan IMT dengan kategori

gemuk yang mengalami hipertensi sebanyak 33,3% dari total 100%.

5.3 Pembahasan

5.3.1 Indeks Massa Tubuh di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo

Kabupaten Madiun, Jawa Timur

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 67 responden di

Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur bahwa

IMT dipercayai dapat menjadi indikator atau menggambarkan kadar lemak dalam

tubuh seseorang. Makanan siap saji juga berkontribusi terhadap epidemi obesitas.

Banyak keluarga yang mengonsumsi makanan siap saji yang mengandung tinggi

lemak dan tinggi gula. Alasan lain yang meningkatkan kejadian obesitas yaitu

peningkatan porsi makan.

Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa merupakan

masalah penting saat ini. Oleh karena itu, maka dilakukan pemantauan Indeks

Massa Tubuh (IMT). Menurut Asil (2014) faktor jenis kelamin menpengaruhi

IMT, karena distribusi lemak tubuh berbeda antara pria dan wanita, wanita

cenderung memiliki IMT lebih tinggi, seperti pada tabel 5.1 sebagian besar adalah

perempuan dan diketahui pada tabel 5.5 dan tabel 5.6 bahwa rata-rata tinggi dan

berat badan responden adalah 1,59 dan 65,5 dan berdasarkan tabel 5.7 bahwa rata-

rata IMT dipuskesmas simo adalah 25,7 yang berada dalam kategori gemuk.

5.3.2 Tekanan Darah di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo Kabupaten

Madiun, Jawa Timur

Page 68: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

50

Tekanan darah adalah desakan darah terhadap dinding-dinding arteri

ketika darah tersebut dipompa dari jantung ke jaringan. Tekanan darah mirip

dengan tekanan dari air (darah) di dalam pipa air (arteri). Makin kuat aliran yang

keluar dari keran (jantung) makin besar tekanan dari air terhadap dinding pipa.

Jika pipa tertekuk atau mengecil diameternya (seperti pada aterosklerosis), maka

tekanan meningkat. Tekanan darah berubah-ubah sepanjang hari, sesuai dengan

situasi. Tekanan darah meningkat dalam keadaan gembira, cemas, atau sewaktu

melakukan aktivitas fisik. Setelah situasi ini berlalu, tekanan darah kembali

menjadi normal. Apabila tekanan darah tetap tinggi maka disebut sebagai

hipertensi atau tekanan darah tinggi (Sample, P 2007). Hipertensi merupakan

penyakit degeneratif yang menjadi masalah serius saat ini. Hipertensi

dikategorikan sebagai penyakit yang berbahaya karena penderita tidak mengetahui

dirinya mengidap hipertensi atau tidak mengetahui sebelum memeriksakan

tekanan darahnya. Hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan umur, pada

tabel 5.2 diketahui bahwa rata rata usia responden adalah 52,8 tahun, semakin tua

usia seseorang maka pengaturan metabolisme zat kapur (kalsium) terganggu. Hal

ini menyebabkan banyaknya zat kapur yang beredar bersama aliran darah.

Akibatnya darah menjadi lebih padat dan tekanan darah pun meningkat. Endapan

kalsium di dinding pembuluh darah menyebabkan penyempitan pembuluh darah

(arteriosklerosis). Aliran darah pun menjadi terganggu dan memacu peningkatan

tekanan darah (Herbert B, Anggie & casey, 2012).

Page 69: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

51

5.3.3 Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Tekanan Darah Pada Anggot

Prolanis di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun,

Jawa Timur

Berdasarkan hasil uji statistik spearman rank didapatkan ρ= 0,000< α =

0,05 maka H1 diterima H0 ditolak, yang berarti ada hubungan antara Hubungan

indeks massa tubuh dengan tekanan darah di Puskesmas Simo Kecamatan

Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur, sedangkan nilai koefisien korelasi

sebesar 0,652 yang di interpretasikan bahwa kekuatan hubungan antar variabel

pada tingkat substansial. IMT dengan kategori kurus yang memiliki tekanan darah

normal sebanyak 66,7%, sedangkan IMT dengan kategori kurus yang mengalami

hipertensi sebanyak 33,3%. Kemudian IMT dengan kategori normal yang

memiliki tekanan darah normal sebanyak 78,1%, sedangkan IMT dengan kategori

normal yang mengalami hipertensi sebanyak 21,9% dan IMT dengan kategori

gemuk yang memiliki tekanan darah normal sebanyak 9,4%, sedangkan IMT

dengan kategori gemuk yang mengalami hipertensi sebanyak 90,6% dari total

100%. Kita mengetahui bahwa hipertensi dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu

IMT dengan kategori gemuk (obesitas), untuk mengetahui obesitas kita dapat

menggunakan pengukuran IMT. IMT diukur sebagai berat badan dalam

kilogram(kg) dibagi tinggi badan dikuadratkan(m2). Obesitas adalah keadaan

dimana terjadi penimbunan lemak berlebih didalam jaringan tubuh. Jaringan

lemak tidak aktif akan menyebabkan beban kerja jantung meningkat. Pada

kebanyakan kajian, kelebihan berat badan berkaitan dengan 2-6 kali kenaikan

risiko hipertensi (Mac Mahon, 2010).

Page 70: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

52

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini peneliti akan menyampaikan Hubungan Indeks Massa Tubuh

dengan Tekanan Darah pada Anggota Prolanis di Puskesmas Simo Kecamatan

Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan data dan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari total 67 responden, didapati hasil IMT dengan kategori kurus

sebanyak 3 responden (4,5%), sedangkan IMT dengan kategori normal

sebanyak 32 responden (47,8%) dan IMT dengan kategori gemuk

sebanyak 32 responden (47,8%).

2. Sebagian besar responden sebanyak 37 responden (55,2%) mengalami

hipertensi, sedangkan 30 responden (44,8%) normal.

3. Hasil uji statistik spearman rank didapatkan ρ= 0,000< α = 0,05 maka H1

diterima H0 ditolak, yang berarti ada hubungan antara Hubungan Indeks

Massa Tubuh dengan tekanan darah di Puskesmas Simo Kecamatan

Balerejo Kabupaten Madiun, Jawa Timur, sedangkan nilai koefisien

korelasi sebesar 0,652 yang di interpretasikan bahwa kekuatan hubungan

antar variabel pada tingkat substansial.

Page 71: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

53

6.2 Saran

1. Bagi Responden

Memberikan informasi dan wawasan pada responden agar dapat

mengatur pola hidup sehat sehingga tekanan darah dapat terkontrol .

2. Bagi Institusi Tempat Penelitian

Data hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi bagi

Puskesmas dalam meningkatkan program prolanis sehingga mampu

memberikan program pemeriksaan cek up secara rutin.

3. Bagi profesi keperawatan

Dari hasil penelitian dapat digunakan sebagai tambahan ilmu untuk

meningkatkan mutu asuhan keperawatan terutama memberikan

pendidikan kesehatan.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Dapat menambah variabel lain yang dimungkinkan memiliki pengaruh

terhadap indeks massa tubuh dan tekanan darah.

Page 72: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

54

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S 2010, Penuntun Diet Edisi Baru, Gramedia, Jakarta.

American Heart Association (AHA) 2013, „Metabolic risk for cardiovascular

disease, eds. R Eckel, W Blackwell, Publishing.

Anjum, H 2010, „Relation of Hypertension with Body Mass Index and Agein Male

and Female Population of Peshwar‟, J Ayub M Coll, Abbottabad,

Pakistan.

Anna, P 2010, Simpel Guide Tekanan Darah Tinggi, Erlangga, Jakarta.

Arikunto 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi 201,.

Jakarta : Rineka Cipta.

Arisman 2011, Obesitas, Diabetes mellitus, dan Dislipidemia, Jakarta: EGC.

Asil 2014, „Factors That Affect Body Mass Index of Adults’, Pakistan Journal of

Nutrition.

Bambang, Hartono 2011, Hipertensi The Silent Killer, Perhimpunan Hipertensi

Indonesia,Http://Www.Inash.Or.Id/Upload/News_Pdf/News_DR._Dr

s._Bambang_Hartono,_SE26.Pdf), dilihat 12 Juni 2017.

BPJS Kesehatan 2014, Panduan Praktis Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit

Kronis), Jakarta.

Cahyono 2010, Gaya Hidup dan Penyakit Modern, Kanisius, Jakarta.

Herbert, B, Anggie & Casey 2012, Menurunkan Tekanan Darah, Gramedia,

Jakarta.

Hidayat, A 2008, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta: Salemba

Medika.

Kemenkes RI 2012, Infodatin,Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan

RI, Jakarta.

Kemenkes RI 2013, Riset Kesehatan Dasar, Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.

Page 73: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

55

Kaplan, NM 2010, Primary Hypertension: Patogenesis, Kaplan Clinical

Hypertension, 10th

edn, USA.

Kemkes RI, 2014, Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI tentang

Hipertensi, Jakarta.

Kemenkes RI 2012, Tabel Angka Kecukupan Gizi 2012, Kemenkes RI, Jakarta.

Kemenkes RI 2013, Prevalensi Hipertensi, Penyakit yang Membahayakan,

Jakarta.

Kemenkes RI 2014, Pusat Datadan Informasi : Hipertensi, Kementerian

Kesehatan RI, Jakarta.

Mac Mahon 2010, „Obesity and Hypertension: Epidemiological and Clinical

Issues‟, European Heart Journal, no.2, hh.378-66.

Notoatmodjo 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.

__________ 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam 2013, Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis

Edisi 4, Jakarta : Salemba Medika.

________ 2008, Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis

Edisi 3, Jakarta : Salemba Medika.

Oktavia, L 2011, „Hipertensi Dengan Obesitas, Adakah Peran Endotelin-

Kardiol Ind‟, hh. 460-75.

Sample, P 2007, Tekanan Darah Tinggi, Arcan, Jakarta.

Sugiyono 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Cetakan ke 17,

Bandung : Alfabeta.

Sutanto 2010, Cekal (Cegah Dan Tangkal) Penyakit Modern, C.V Andi Offset,

Yogyakarta.

Supariasa, N 2012, PenilaianStatus Gizi, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta:

EGC.

Sutrisno, H 2007 Statistik ll, yayasan penerbitan Fak. Psikologi UGM,

Yogyakarta.

Swarjana, 2015, Metodologi Penelitian Kesehatan edisi revisi, CV. Andi Offset,

Yogyakarta

Page 74: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

56

WHO 2011, Regional Office for South-East Asia. Departement of Sustainable

Development and Healthy Enviroments, Non Communicable Disease:

Hypertension, dilihat 6 juni 2017. http://www.searo.int/.

Wang 2012, Fruit and vegetable intake and the risk of hypertension Inmiddle

aged and older women, American Journal Hypertension, USA.

Widharto 2009, Bahaya Hiertensi, Salemba Medika, Jakarta.

Yogiantoro, M 2009, „Hipertensi Esensial dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit

Dalam‟, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, hh.

599-603.

Page 75: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

57

Lampiran 1 Surat Izin Pencarian Data Awal

Page 76: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

58

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Page 77: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

59

Lampiran 3 Surat Selesai Penelitian

Page 78: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

60

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

( Inform Consent )

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama(inisial) : .......................................................... (L / P)

Umur : ..........................................................

Alamat : ..........................................................

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta mengetahui tentang

manfaat penelitian yang berjudul “Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan

Hipertensi pada anggota prolanis di Puskesmas Simo Kecamatan Balerejo“ maka

dengan menandatangani atau memberikan cap ibu jari pada surat persetujuan ini,

berarti saya menyatakan bersedia menjadi responden, dengan catatan apabila

sewaktu-waktu saya merasa dirugikan dalam bentuk apapun, saya berhak

membatalkan perjanjian persetujuan ini.

Balerejo,..............................2017

Mengetahui, Yang menyatakan

Peneliti Peserta Penelitian

( ) ( )

Page 79: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

61

Lampiran 5

Data Responden

Nama(inisial) : ........................................................................................

Jenis Kelamin : ........................................................................................

Berat badan : ........................................................................................

Tinggi badan : ........................................................................................

Usia : ........................................................................................

Pekerjaan/aktivitas : ........................................................................................

Suku : ........................................................................................

Data Tambahan

Tekanan darah setelah pengukuran : .................................................................

Page 80: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

62

Lampiran 6

LEMBAR OBSERVASI

No Nama

(inisial)

Tinggi

badan

Berat

badan

IMT Keterangan Tekanan darah Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

Page 81: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

63

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

Jumlah IMT

Normal :

Kurus :

Gemuk :

Jumlah

Hipertensi :

Normal :

Page 82: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

64

Lampiran 7

TABULASI DATA RESPONDEN

INISIAL JENIS KELAMIN USIA PEKERJAAN SUKU TB (M) BB (KG) IMT KATEGORI

IMT

TEKANAN

DARAH

SISTOLE

TEKANAN

DARAH

DIASTOLE

KATEGORI

TEKANAN DARAH

UP PEREMPUAN 50 PETANI JAWA 1,62 64 24,38653 NORMAL 120 80 NORMAL

WI PEREMPUAN 58 SWASTA JAWA 1,64 66 24,53896 NORMAL 130 90 HIPERTENSI

SUP PEREMPUAN 55 SWASTA JAWA 1,67 65 23,30668 NORMAL 120 70 NORMAL

SUK PEREMPUAN 57 SWASTA JAWA 1,69 72 25,2092 NORMAL 140 90 HIPERTENSI

GIN PEREMPUAN 52 SWASTA JAWA 1,59 73 28,87544 GEMUK 150 100 HIPERTENSI

WAT PEREMPUAN 60 IRT JAWA 1,47 72 33,31945 GEMUK 160 100 HIPERTENSI

PAS PEREMPUAN 53 PETANI JAWA 1,6 74 28,90625 GEMUK 140 90 HIPERTENSI

KAS PEREMPUAN 60 IRT JAWA 1,46 66 30,96266 GEMUK 140 80 HIPERTENSI

SAI PEREMPUAN 50 PETANI JAWA 1,52 70 30,29778 GEMUK 140 90 HIPERTENSI

Page 83: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

65

INISIAL JENIS KELAMIN USIA PEKERJAAN SUKU TB (M) BB (KG) IMT KATEGORI

IMT

TEKANAN

DARAH

SISTOLE

TEKANAN

DARAH

DIASTOLE

KATEGORI

TEKANAN DARAH

PAR PEREMPUAN 49 PETANI JAWA 1,68 72 25,5102 NORMAL 150 90 HIPERTENSI

IM LAKI-LAKI 48 PETANI JAWA 1,6 68 26,5625 GEMUK 140 80 HIPERTENSI

LAS LAKI-LAKI 48 PETANI JAWA 1,57 70 28,39872 GEMUK 140 80 HIPERTENSI

LAM PEREMPUAN 62 IRT JAWA 1,68 74 26,21882 GEMUK 150 90 HIPERTENSI

SA PEREMPUAN 54 PETANI JAWA 1,66 72 26,12861 GEMUK 140 100 HIPERTENSI

JUM PEREMPUAN 54 PETANI JAWA 1,58 60 24,03461 NORMAL 130 80 HIPERTENSI

SUKI PEREMPUAN 46 PETANI JAWA 1,66 64 23,22543 GEMUK 140 80 HIPERTENSI

YAT PEREMPUAN 48 PETANI JAWA 1,55 62 25,80645 GEMUK 130 80 HIPERTENSI

MAR PEREMPUAN 50 PETANI JAWA 1,65 72 26,44628 GEMUK 160 110 HIPERTENSI

ARU PEREMPUAN 48 PETANI JAWA 1,66 69 25,03992 NORMAL 120 70 NORMAL

Page 84: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

66

INISIAL JENIS KELAMIN USIA PEKERJAAN SUKU TB (M) BB (KG) IMT KATEGORI

IMT

TEKANAN

DARAH

SISTOLE

TEKANAN

DARAH

DIASTOLE

KATEGORI

TEKANAN DARAH

WIJ PEREMPUAN 47 PETANI JAWA 1,68 72 25,5102 NORMAL 110 80 NORMAL

YAH PEREMPUAN 59 IRT JAWA 1,57 60 24,34176 NORMAL 120 80 NORMAL

SUH PEREMPUAN 59 IRT JAWA 1,48 68 31,04456 GEMUK 140 90 HIPERTENSI

PART PEREMPUAN 53 SWASTA JAWA 1,47 69 31,93114 GEMUK 130 80 HIPERTENSI

SS LAKI-LAKI 55 PETANI JAWA 1,56 71 29,17488 GEMUK 140 90 HIPERTENSI

KARM PEREMPUAN 63 IRT JAWA 1,66 70 25,40282 NORMAL 120 80 NORMAL

SARM PEREMPUAN 49 PETANI JAWA 1,65 67 24,60973 NORMAL 120 80 NORMAL

LASI PEREMPUAN 55 PETANI JAWA 1,49 71 31,98054 GEMUK 150 100 HIPERTENSI

PASR PEREMPUAN 57 IRT JAWA 1,6 62 24,21875 NORMAL 110 70 NORMAL

SAN PEREMPUAN 60 IRT JAWA 1,55 60 24,97399 NORMAL 120 80 NORMAL

66

Page 85: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

67

INISIAL JENIS KELAMIN USIA PEKERJAAN SUKU TB (M) BB (KG) IMT KATEGORI

IMT

TEKANAN

DARAH

SISTOLE

TEKANAN

DARAH

DIASTOLE

KATEGORI

TEKANAN DARAH

KARS PEREMPUAN 46 PETANI JAWA 1,69 72 25,2092 NORMAL 120 80 NORMAL

YATI PEREMPUAN 54 PETANI JAWA 1,64 68 25,28257 NORMAL 110 80 NORMAL

DJAI PEREMPUAN 47 PETANI JAWA 1,67 68 24,38237 NORMAL 120 70 NORMAL

IY PEREMPUAN 48 PETANI JAWA 1,66 64 23,22543 NORMAL 120 80 NORMAL

LUD LAKI-LAKI 50 SWASTA JAWA 1,55 61 25,39022 NORMAL 140 80 HIPERTENSI

SRP PEREMPUAN 60 IRT JAWA 1,62 65 24,76757 NORMAL 120 80 NORMAL

SMH PEREMPUAN 49 PETANI JAWA 1,66 69 25,03992 NORMAL 150 90 HIPERTENSI

SRT PEREMPUAN 62 IRT JAWA 1,68 67 23,73866 NORMAL 120 70 NORMAL

KST PEREMPUAN 55 IRT JAWA 1,57 67 27,18163 GEMUK 160 100 HIPERTENSI

PRSY PEREMPUAN 49 PETANI JAWA 1,5 59 26,22222 GEMUK 130 90 HIPERTENSI

Page 86: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

68

INISIAL JENIS KELAMIN USIA PEKERJAAN SUKU TB (M) BB (KG) IMT KATEGORI

IMT

TEKANAN

DARAH

SISTOLE

TEKANAN

DARAH

DIASTOLE

KATEGORI

TEKANAN DARAH

WT PEREMPUAN 49 PETANI JAWA 1,52 60 25,96953 GEMUK 140 90 HIPERTENSI

SKM PEREMPUAN 46 PETANI JAWA 1,55 57 23,72529 NORMAL 110 80 NORMAL

SC PEREMPUAN 57 IRT JAWA 1,56 56 23,01118 NORMAL 120 80 NORMAL

NGD PEREMPUAN 59 IRT JAWA 1,65 57 20,93664 NORMAL 120 80 NORMAL

YHM PEREMPUAN 62 IRT JAWA 1,55 69 28,72008 GEMUK 160 110 HIPERTENSI

PRM PEREMPUAN 57 IRT JAWA 1,6 72 28,125 GEMUK 150 90 HIPERTENSI

PSI PEREMPUAN 47 PETANI JAWA 1,55 60 24,97399 NORMAL 110 70 NORMAL

SMR PEREMPUAN 57 PETANI JAWA 1,68 62 21,96712 NORMAL 120 80 NORMAL

SNR PEREMPUAN 50 PETANI JAWA 1,65 70 25,71166 GEMUK 130 80 HIPERTENSI

TYM PEREMPUAN 46 PETANI JAWA 1,57 66 26,77593 GEMUK 150 100 HIPERTENSI

Page 87: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

69

INISIAL JENIS KELAMIN USIA PEKERJAAN SUKU TB (M) BB (KG) IMT KATEGORI

IMT

TEKANAN

DARAH

SISTOLE

TEKANAN

DARAH

DIASTOLE

KATEGORI

TEKANAN DARAH

DH PEREMPUAN 58 IRT JAWA 1,65 62 22,77319 NORMAL 140 90 HIPERTENSI

SRL PEREMPUAN 55 PETANI JAWA 1,68 45 15,94388 KURUS 110 80 NORMAL

SP LAKI-LAKI 53 PETANI JAWA 1,57 41 16,63353 KURUS 120 80 NORMAL

MRT PEREMPUAN 52 PETANI JAWA 1,65 53 19,4674 KURUS 140 90 HIPERTENSI

SKR PEREMPUAN 55 IRT JAWA 1,57 65 26,37024 GEMUK 120 80 NORMAL

SKN PEREMPUAN 52 IRT JAWA 1,67 73 26,17519 GEMUK 140 90 HIPERTENSI

SYT PEREMPUAN 60 IRT JAWA 1,58 67 26,83865 GEMUK 160 100 HIPERTENSI

RNT PEREMPUAN 51 IRT JAWA 1,56 72 29,5858 GEMUK 150 100 HIPERTENSI

YTI PEREMPUAN 54 IRT JAWA 1,66 72 26,12861 GEMUK 140 90 HIPERTENSI

AP PEREMPUAN 51 PETANI JAWA 1,59 72 28,47989 GEMUK 120 80 NORMAL

67

Page 88: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

70

INISIAL JENIS KELAMIN USIA PEKERJAAN SUKU TB (M) BB (KG) IMT KATEGORI

IMT

TEKANAN

DARAH

SISTOLE

TEKANAN

DARAH

DIASTOLE

KATEGORI

TEKANAN DARAH

SHN PEREMPUAN 49 PETANI JAWA 1,58 66 26,43807 GEMUK 120 80 NORMAL

SGH PEREMPUAN 46 PETANI JAWA 1,66 62 22,49964 NORMAL 120 80 NORMAL

KRM PEREMPUAN 45 PETANI JAWA 1,66 60 21,77384 NORMAL 110 70 NORMAL

SURA LAKI-LAKI 51 SWASTA JAWA 1,58 72 28,84153 GEMUK 150 100 HIPERTENSI

PAY PEREMPUAN 52 PETANI JAWA 1,57 62 25,15315 NORMAL 120 80 NORMAL

SNY PEREMPUAN 48 PETANI JAWA 1,6 57 22,26563 NORMAL 110 80 NORMAL

SUD PEREMPUAN 46 PETANI JAWA 1,52 59 25,5367 NORMAL 120 80 NORMAL

PH PEREMPUAN 52 PETANI JAWA 1,45 65 30,91558 GEMUK 150 90 HIPERTENSI

68

Page 89: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

71

Lampiran 8

DISTRIBUSI FREKUENSI DATA UMUM RESPONDEN

jenis_kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid laki-laki 6 9.0 9.0 9.0

perempuan 61 91.0 91.0 100.0

Total 67 100.0 100.0

Usia

Frequency Percent

Missing System 67 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid petani 39 58.2 58.2 58.2

swasta 7 10.4 10.4 68.7

IRT 21 31.3 31.3 100.0

Total 67 100.0 100.0

Suku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid jawa 67 100.0 100.0 100.0

kategori_imt

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kurus 3 4.5 4.5 4.5

normal 32 47.8 47.8 52.2

gemuk 32 47.8 47.8 100.0

Total 67 100.0 100.0

kategori_tekanan_darah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid normal 30 44.8 44.8 44.8

hipertensi 37 55.2 55.2 100.0

Total 67 100.0 100.0

Page 90: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

72

Lampiran 9

DISTRIBUSI FREKUENSI DATA KHUSUS RESPONDEN Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Usia 67 100.0% 0 .0% 67 100.0%

Tb 67 100.0% 0 .0% 67 100.0%

Bb 67 100.0% 0 .0% 67 100.0%

Imt 67 100.0% 0 .0% 67 100.0%

tekanan_darah_sistole 67 100.0% 0 .0% 67 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Usia Mean 52.8209 .60636

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 51.6103

Upper Bound 54.0315

5% Trimmed Mean 52.6899

Median 52.0000

Variance 24.634

Std. Deviation 4.96328

Minimum 45.00

Maximum 63.00

Range 18.00

Interquartile Range 8.00

Skewness .323 .293

Kurtosis -1.013 .578

Tb Mean 1.5997 .00796

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 1.5838

Upper Bound 1.6156

5% Trimmed Mean 1.6026

Median 1.6000

Variance .004

Std. Deviation .06516

Minimum 1.45

Maximum 1.69

Page 91: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

73

Range .24

Interquartile Range .10

Skewness -.487 .293

Kurtosis -.667 .578

Bb Mean 65.5075 .80151

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 63.9072

Upper Bound 67.1077

5% Trimmed Mean 66.0672

Median 67.0000

Variance 43.042

Std. Deviation 6.56061

Minimum 41.00

Maximum 74.00

Range 33.00

Interquartile Range 9.00

Skewness -1.307 .293

Kurtosis 2.579 .578

Imt Mean 25.7095 .39363

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 24.9236

Upper Bound 26.4955

5% Trimmed Mean 25.7889

Median 25.5102

Variance 10.381

Std. Deviation 3.22202

Minimum 15.94

Maximum 33.32

Range 17.38

Interquartile Range 2.96

Skewness -.278 .293

Kurtosis 1.316 .578

tekanan_darah_sistole

Mean 1.3194E2 1.85692

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 1.2823E2

Upper Bound 1.3565E2

5% Trimmed Mean 1.3160E2

Median 1.3000E2

Variance 231.027

Std. Deviation 1.51996E1

Minimum 110.00

Page 92: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

74

Maximum 160.00

Range 50.00

Interquartile Range 20.00

Skewness .248 .293

Kurtosis -1.111 .578

Statistics

tb Usia Bb imt

tekanan_darah_sistole

N Valid 67 67 67 67 67

Missing 0 0 0 0 0

Mode 1.66 46.00a 72.00 23.23

a 120.00

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Tb

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.45 1 1.5 1.5 1.5

1.46 1 1.5 1.5 3.0

1.47 2 3.0 3.0 6.0

1.48 1 1.5 1.5 7.5

1.49 1 1.5 1.5 9.0

1.5 1 1.5 1.5 10.4

1.52 3 4.5 4.5 14.9

1.55 6 9.0 9.0 23.9

1.56 3 4.5 4.5 28.4

1.57 7 10.4 10.4 38.8

1.58 4 6.0 6.0 44.8

1.59 2 3.0 3.0 47.8

1.6 5 7.5 7.5 55.2

1.62 2 3.0 3.0 58.2

1.64 2 3.0 3.0 61.2

1.65 6 9.0 9.0 70.1

1.66 9 13.4 13.4 83.6

1.67 3 4.5 4.5 88.1

1.68 6 9.0 9.0 97.0

1.69 2 3.0 3.0 100.0

Total 67 100.0 100.0

Page 93: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

75

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 45 1 1.5 1.5 1.5

46 6 9.0 9.0 10.4

47 3 4.5 4.5 14.9

48 6 9.0 9.0 23.9

49 6 9.0 9.0 32.8

50 5 7.5 7.5 40.3

51 3 4.5 4.5 44.8

52 5 7.5 7.5 52.2

53 3 4.5 4.5 56.7

54 4 6.0 6.0 62.7

55 6 9.0 9.0 71.6

57 5 7.5 7.5 79.1

58 2 3.0 3.0 82.1

59 3 4.5 4.5 86.6

60 5 7.5 7.5 94.0

62 3 4.5 4.5 98.5

63 1 1.5 1.5 100.0

Total 67 100.0 100.0

Bb

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 41 1 1.5 1.5 1.5

45 1 1.5 1.5 3.0

53 1 1.5 1.5 4.5

56 1 1.5 1.5 6.0

57 3 4.5 4.5 10.4

59 2 3.0 3.0 13.4

60 6 9.0 9.0 22.4

61 1 1.5 1.5 23.9

62 6 9.0 9.0 32.8

64 3 4.5 4.5 37.3

65 4 6.0 6.0 43.3

66 4 6.0 6.0 49.3

67 4 6.0 6.0 55.2

68 4 6.0 6.0 61.2

69 4 6.0 6.0 67.2

Page 94: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

76

70 4 6.0 6.0 73.1

71 2 3.0 3.0 76.1

72 12 17.9 17.9 94.0

73 2 3.0 3.0 97.0

74 2 3.0 3.0 100.0

Total 67 100.0 100.0

Imt

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 15.94387755 1 1.5 1.5 1.5

16.63353483 1 1.5 1.5 3.0

19.46740129 1 1.5 1.5 4.5

20.93663912 1 1.5 1.5 6.0

21.77384236 1 1.5 1.5 7.5

21.96712018 1 1.5 1.5 9.0

22.265625 1 1.5 1.5 10.4

22.4996371 1 1.5 1.5 11.9

22.77318641 1 1.5 1.5 13.4

23.01117686 1 1.5 1.5 14.9

23.22543185 2 3.0 3.0 17.9

23.30668005 1 1.5 1.5 19.4

23.72528616 1 1.5 1.5 20.9

23.73866213 1 1.5 1.5 22.4

24.03460984 1 1.5 1.5 23.9

24.21875 1 1.5 1.5 25.4

24.34175829 1 1.5 1.5 26.9

24.38237298 1 1.5 1.5 28.4

24.38652644 1 1.5 1.5 29.9

24.5389649 1 1.5 1.5 31.3

24.6097337 1 1.5 1.5 32.8

24.76756592 1 1.5 1.5 34.3

24.97398543 2 3.0 3.0 37.3

25.03991871 2 3.0 3.0 40.3

25.15315023 1 1.5 1.5 41.8

25.20920136 2 3.0 3.0 44.8

25.2825699 1 1.5 1.5 46.3

25.39021852 1 1.5 1.5 47.8

25.40281608 1 1.5 1.5 49.3

25.51020408 2 3.0 3.0 52.2

25.5367036 1 1.5 1.5 53.7

Page 95: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

77

25.71166208 1 1.5 1.5 55.2

25.80645161 1 1.5 1.5 56.7

25.96952909 1 1.5 1.5 58.2

26.12861083 2 3.0 3.0 61.2

26.17519452 1 1.5 1.5 62.7

26.21882086 1 1.5 1.5 64.2

26.22222222 1 1.5 1.5 65.7

26.37023814 1 1.5 1.5 67.2

26.43807082 1 1.5 1.5 68.7

26.44628099 1 1.5 1.5 70.1

26.5625 1 1.5 1.5 71.6

26.77593411 1 1.5 1.5 73.1

26.83864765 1 1.5 1.5 74.6

27.18163009 1 1.5 1.5 76.1

28.125 1 1.5 1.5 77.6

28.398718 1 1.5 1.5 79.1

28.47988608 1 1.5 1.5 80.6

28.72008325 1 1.5 1.5 82.1

28.84153181 1 1.5 1.5 83.6

28.87544005 1 1.5 1.5 85.1

28.90625 1 1.5 1.5 86.6

29.17488494 1 1.5 1.5 88.1

29.58579882 1 1.5 1.5 89.6

30.29778393 1 1.5 1.5 91.0

30.91557669 1 1.5 1.5 92.5

30.96265716 1 1.5 1.5 94.0

31.04455807 1 1.5 1.5 95.5

31.9311398 1 1.5 1.5 97.0

31.98054142 1 1.5 1.5 98.5

33.31945023 1 1.5 1.5 100.0

Total 67 100.0 100.0

Page 96: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

78

tekanan_darah_sistole

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 110 8 11.9 11.9 11.9

120 22 32.8 32.8 44.8

130 6 9.0 9.0 53.7

140 16 23.9 23.9 77.6

150 10 14.9 14.9 92.5

160 5 7.5 7.5 100.0

Total 67 100.0 100.0

Page 97: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

79

Lampiran 10

Page 98: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

80

Page 99: SKRIPSI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN …repository.stikes-bhm.ac.id/654/1/1.pdf · pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh

81

Lampiran 12

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

N

o Kegiatan

Bulan

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September

1 Pembuatan data dan

konsul judul

2 Penyusunan proposal

3 Bimbingan proposal

4 Ujian proposal

5 Revisi proposal

6 Pengambilan data

7 Penelitian

8 Pengambilan data akhir

9 Penyusunan dan konsul

skripsi

10 Ujian skripsi