pengaruh tekanan klien dan tekanan peran terhadap

72
PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP INDEPENDENSI AUDITOR DENGAN KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING Dsisusun Oleh: Happy Triana NIM: 105082002709 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M

Upload: others

Post on 18-Oct-2021

29 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN

TERHADAP INDEPENDENSI AUDITOR DENGAN

KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAI

VARIABEL MODERATING

Dsisusun Oleh:

Happy Triana

NIM: 105082002709

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 2: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Hari ini Jumat Tanggal 19 Februari Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan

Ujian Skripsi atas nama Happy Triana NIM: 105082002709 dengan judul skripsi

PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

INDEPENDENSI AUDITOR DENGAN KECERDASAN SPIRITUAL

SEBAGAI VARIABEL MODERATING. Memperhatikan penampilan

mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung. maka skripsi ini sudah dapat

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperolah gelar Sarjana Ekonomi pada

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 19 Januari 2010

Tim Penguji Ujian Skripsi

Dr. Yahya Hamja, MM Drs. Abdul Hamid Cebba, MBA, CPA

Ketua Sekretaris

Amilin, SE, Ak, M.Si Rini, SE, Ak, M.Si

Penguji Ahli I Penguji Ahli II

Page 3: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Happy Triana

2. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 22 Juli 1987

3. Alamat : Kampung Batas Indah RT 007/001 No.28, Tangerang, 15221

4. Telepon : 021-7374012 / 085925096777 5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD : SD Negeri Pesanggrahan 04 Pagi

2. SMP : SMP Negeri 177 Jakarta

3. SMU : SMU Negeri 90 Jakarta

4. S1 : Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. SMA : Teater, Rohis & English Club

2. S1 : LDK

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Supono

2. Tempat & Tanggal Lahir : Cilacap, 16 Desember 1944 3. Ibu : Mahdafia

4. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 7 Juli 1958 5. Alamat : Kampung Batas Indah RT 007/001 No.28,

Tangerang, 15221 6. Telepon : 021 - 7374012

PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

INDEPENDENSI AUDITOR DENGAN KECERDASAN SPIRITUAL

SEBAGAI VARIABEL MODERATING

oleh: Happy Triana

105082002709

Page 4: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Abstrak

Penelitian ini menguji pengaruh tekanan klien dan tekanan peran terhadap independensi auditor serta interaksinya dengan kecerdasan spiritual sebagai

variabel moderating. Responden dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di Kantor

Akuntan Publik di wilayah DKI Jakarta. Jumlah auditor yang menjadi sampel penelitian ini adalah 79 auditor dari 11 Kantor Akuntan Publik. Metode penentuan

sampel yang digunakan dalam penelitian adalah convenience sampling, sedangkan metode pengolahan data yang digunakan peneliti adalah analisis regresi berganda

dan analisis regresi moderate.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan klien dan tekanan peran

secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap independensi auditor dan

kecerdasan spiritual bukanlah variabel moderating bagi tekanan klien, tetapi

merupakan variabel moderating bagi tekanan peran.

Kata kunci: tekanan klien, tekanan peran, kecerdasan spiritual, independensi

auditor

Page 5: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kepada Allah SWT, sang pencipta, pemilik dan pemelihara

seluruh alam semesta beserta isinya. Berkat izin dan karunia-Nya penulis mampu

menyelesaikan tugas akhir skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu

tercurah kepada Rasullullah SAW sebagai suri tauladan dan pembawa kebebasan

dari peradaban jahiliyah ke peradaban yang terang benderang bagi kita semua.

Skripsi dengan judul “Pengaruh Tekanan Klien dan Tekanan Peran

Terhadap Independensi Auditor Dengan Kecerdasan Spiritual Sebagai

Variabel Moderating” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah

memberikan bantuan, dorongan serta semangat sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Untuk itu, ucapan terima kasih dan

penghargaan penulis sampaikan kepada:

1. Papa & Mama tercinta. Papaku sayang, terima kasih atas seluruh doa yang

selalu Papa panjatkan untuk Enon. My precious mother, thanks for being the

coolest mother on earth!!! Terima kasih Ma atas semua doa, perhatian dan cinta

yang tulus serta untuk telah menjadi sahabat terbaik buat Enon. Semoga Enon

bisa membahagiakan Papa & Mama. Untuk kedua kakakku, terima kasih atas

semua bantuan dan dukungannya buat Enon selama ini. Maafin ya kalau Enon

selalu jadi adik yang merepotkan hehehe….(La Hobby!!!)

Adikku Ting-Chan……makasih ya atas candaannya yang alay, aneh dan gaje,

tapi ampuh kok buat ngusir jenuh Ba’ Happy. Rajin belajar ya, GAMBATE!!!

2. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku dosen pembimbing I dan Bapak Drs.

Abdul Hamid Cebba, MBA, CPA selaku dosen pembimbing II. Terima kasih

atas ilmu yang telah diberikan dan waktu yang telah diluwangkan untuk

membimbing penulis.

Page 6: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

3. Bapak Prof. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

yang telah memberikan jalan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Afif Sulfa, SE, Ak, M.Si, selaku Ketua Jurusan Akuntansi dan Ibu Yessi

Fitri SE, Ak, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi atas semua bantuan

yang diberikan.

5. Para dosen, staf penunjang dan seluruh civitas Jurusan Akuntansi serta Fakultas

Ekonomi dan Bisnis atas ilmu, waktu dan bantuan yang telah diberikan.

6. To all my best friends (you know who you are!!!). Terima kasih teman sudah

menerima aku apa adanya dan membantu aku bangkit saat aku jatuh serta turut

tersenyum saat aku senang. Canda, tawa dan tangis yang telah kita bagi

bersama tidak akan pernah aku lupakan.

7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2005, terima kasih ya teman-teman atas

semua bantuan dan momen-momen manis yang telah kalian berikan selama ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini penulis memiliki

banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis meminta maaf dan mengharapkan

kritik serta saran untuk perbaikan bagi penulis. Semoga hasil dari skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis maupun semua pihak.

Wassalammualaikum, Wr. Wb.

Jakarta, 5 Maret 2010

Happy Triana

105082002709

Page 7: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................ v

ABSTRACT .................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang Penelitian ....................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................ 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 8

1. Tujuan Penelitian ................................................................ 8

2. Manfaat Penelitian .............................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 10

A. Tekanan Klien ........................................................................ 10

B. Tekanan Peran ........................................................................ 12

C. Kecerdasan Spiritual ............................................................... 15

D. Independensi Auditor ............................................................. 17

E. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis ............................... 20 F. Kerangka Pemikiran ................................................................ 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................... 24 A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 24

B. Metode Penentuan Sampel ...................................................... 24 C. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 25

D. Metode Analisis Data ............................................................. 27 E. Operasional Variabel Penelitian .............................................. 40

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ............................... 42

A. Populasi dan Deskriptif Data Responden ................................ 42

B. Penemuan dan Pembahasan .................................................... 43

1. Statistik Deskriptif .............................................................. 43

2. Uji Kualitas Data ................................................................ 45

3. Uji Asumsi Klasik ............................................................... 49

4. Pengujian Hipotesis ............................................................ 52

5. Pembahasan ........................................................................ 57

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................... 59

A. Kesimpulan ............................................................................ 59

B. Implikasi ................................................................................ 60

C. Keterbatasan ........................................................................... 61

D. Saran ...................................................................................... 62 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 63

LAMPIRAN .................................................................................... 66

Page 8: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

3.1 Operasional Variabel ........................................................... 40

4.1 Distribusi Kuesioner ........................................................... 43

4.2 Statistik Deskriptif .............................................................. 44

4.3 Uji Validitas Sebelum Di-Drop ........................................... 45

4.4 Uji Validitas Sesudah Di-Drop ........................................... 46

4.5 Uji Reliabilitas ................................................................... 47

4.6 Uji Multikolinieritas ........................................................... 52

4.7 Uji Koefisien Determinasi (R2)............................................ 52

4.8 Uji ANOVA Y, X1 dan X3 ......................................................................... 53

4.9 Uji t ..................................................................................... 53

4.10 Uji Koefisien Determinasi (R2)............................................ 54

4.11 Uji ANOVA Y, X2 dan X3 ......................................................................... 54

4.12 Uji t ..................................................................................... 55

4.13 Uji Koefisien Determinasi (R2)............................................ 55

4.14 Uji ANOVA Y, X1 dan X2 ......................................................................... 56

4.15 Uji t ..................................................................................... 56

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Model Hipotesis 1 .............................................................. 21

2.2 Model Hipotesis 2 .............................................................. 22

2.3 Model Hipotesis 3 .............................................................. 22

Page 9: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

2.4 Kerangka Pemikiran ........................................................... 23

4.1 Grafik Histogram ................................................................ 49

4.2 Grafik P-Plot ...................................................................... 50

4.3 Scatterplot .......................................................................... 51

Page 10: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan

1 Kuesioner

2 Jawaban Responden

3 Uji Kualitas Data

4 Uji Asumsi Klasik

5 Uji Hipotesis

Page 11: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tekanan Klien

Dalam penelitian Siti Jamilah (2007) akuntan secara terus menerus

mengalami dilema etika yang melibatkan pilihan antara nilai-nilai yang

bertentangan, sehingga klien bisa saja mempengaruhi proses pemeriksaan

yang dilakukan auditor yakni dengan menekan auditor untuk mengambil

tindakan yang melanggar standar pemeriksaan. Apabila auditor memenuhi

tuntutan klien berarti auditor melanggar standar etika profesi, tetapi dengan

tidak memenuhi tuntutan klien auditor bisa kehilangan klien.

Tekanan klien adalah suatu hal yang sudah menjadi resiko dari profesi

akuntan publik, maka pertimbangan profesional seorang auditor yang

berlandaskan pada nilai dan keyakinan individu serta kesadaran moral

memainkan peranan penting dalam setiap keputusan auditor dalam

menghadapi tekanan klien. Auditor harus memiliki komitmen untuk menjaga

perilaku demi kehormatan profesi dengan cara apapun, bahkan dengan

mengorbankan keuntungan pribadi sekalipun.

Pendapat DeAngelo (1981) dalam penelitian Ahmed Ibrahim (2001):

“large auditors will have more clients than small auditors do and their total

fees will be allocated among those client unlike small auditors who depend on

one dominated client, therefore, large auditors will be more independent than

small auditors”.

Bagi KAP keberadaan klien sangatlah penting. Selain sebagai sumber

pendapatan, klien juga sebagai tolok ukur perkembangan karier KAP, tetapi

Page 12: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

klien bagi KAP kecil yang belum banyak memiliki klien dan hanya memiliki

satu klien besar sebagai sumber pendapatan akan sangat mudah untuk ditekan

daripada KAP besar yang memiliki banyak klien.

Dalam penelitian Maulina (2008) terdapat tiga teori yang menjelaskan

tentang tekanan klien, yaitu antara lain:

1. Teori Keagenan

Menurut Lodovicus Sensi Wondabiu (2006) auditor independen

diperlukan dalam perspektif auditing dapat dikaitkan dengan dasar teori

keagenan, yaitu hubungan antara pemilik (principal) dan manajemen

(agen).

Manajemen yang memiliki kepentingan pribadi yang bertentangan

dengan kepentingan pemilik perusahaan akan menimbulkan masalah. Oleh

sebab itu, dibutuhkan pihak ketiga yang independen sebagai pihak

penengah untuk menangani konflik yang timbul.

2. Teori Kontrak

Teori ini menegaskan bahwa perusahaan merupakan kumpulan

kontrak-kontrak antara pihak ketiga, yaitu pemasok dan konsumen atau

klien dari faktor-faktor produksi. Oleh sebab itu, untuk memperoleh

keyakinan tentang pertanggungjawaban manajemen dalam bentuk

informasi keuangan yang telah disusun sesuai standar akuntansi para

stakeholder membutuhkan pihak independen untuk mengaudit laporan

keuangan tersebut.

3. Engagement Risk

Page 13: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Yaitu risiko yang muncul dari perikatan antara klien dengan KAP.

Upaya untuk menghambat resiko yang akan auditor hadapi dapat dilakukan

pada tahap perencanaan penugasan (audit planning) dimana dalam tahap ini

KAP melakukan manajemen resiko pada tahap keputusan untuk menerima

atau menolak klien, sehingga auditor bisa menghindari kejadian-kejadian

yang tidak diinginkan di kemudian hari yang berkaitan dengan klien.

B. Tekanan Peran

Tekanan peran adalah situasi dimana individu memiliki lebih dari satu

peran dalam lingkungan kerja dan masyarakat dimana peran-peran tersebut

memiliki harapan atau tujuan yang saling bertolak belakang satu sama lain

serta bertentangan dengan kaidah atau nilai-nilai tertentu dari masing-masing

peran, sehingga menimbulkan konflik bagi yang mengalaminya.

Penelitian Kahn, Wolve, Snoeck dan Rosenthal (1964) dalam Eka

Murtiasri menyatakan bahwa tekanan peran atau role stress dalam pekerjaan

muncul karena adanya dua kondisi yang sering dihadapi auditor, yaitu:

1. Ambiguitas peran atau role ambiguity

Ambigu dapat diartikan sebagai keadaan yang mengandung hal yang

bias, rancu, samar dan tidak jelas. Role ambiguity atau ketidakjelasan

peran akan muncul jika tidak ada informasi memadai yang diperlukan

untuk menjalankan suatu peran dengan cara yang memuaskan. Oleh sebab

itu, pihak-pihak yang bersangkutan harus mengetahui dan memahami hal-

hal yang menjadi hak dan kewajibannya serta memisahkan urusan

Page 14: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

pekerjaan dengan masalah pribadi. Mereka harus mengerti fungsi dan

kedudukan mereka masing-masing dengan baik, sehingga dalam keadaan

apa pun juga mereka tidak akan mengalami kerancuan dalam peran yang

mereka miliki.

2. Konflik peran atau role conflict.

Dalam penelitian Wolve dan Snoeck (1962) dalam Eka Murtiasri

(2006) role conflict adalah kejadian yang simultan dari dua tekanan atau

lebih, seperti ketaatan pada suatu hal akan memunculkan dilema karena

sulit untuk mentaati lainnya. Menurut Puspa dan Riyanto (1999) dalam

Eka Rozanaturrizqie (2008) koflik peran adalah suatu gejala psikologis

yang dialami anggota organisasi yang bisa menimbulkan rasa tidak aman

dalam bekerja dan secara potensial bisa menurunkan motivasi kerja.

Konflik akan terjadi adalah apabila seseorang mematuhi salah satu peran

saja, maka akan menimbulkan ketidakadilan dan dampak negatif bagi

peran yang lain serta dapat menurunkan integritas pekerja. Menurut

penelitian Baker (1977) dalam Eka Murtiasri (2006) profesi auditor adalah

salah satu profesi yang memiliki tingkat stress tinggi.

Tekanan peran yang melanda auditor dapat berasal dari lingkungan kerja

dan masalah pribadi yang terbawa ke dalam pekerjaan. Misalnya, auditor

dihadapkan pada atasan yang tidak independen, sehingga menekan auditor

untuk memberi opini yang tidak sesuai dengan bukti audit. Selain masalah

dengan atasan, auditor juga memiliki masalah financial yang pelik. Dalam

situasi ini auditor akan menghadapi tiga tekanan peran yang akan

Page 15: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

menghasilkan tiga ambiguitas peran dan konflik. Pada peran pertama auditor

harus mentaati kode etik demi menjaga kehormatan profesi dan integritas,

pada peran kedua auditor memiliki atasan yang menekan dia untuk melakukan

kecurangan yang akan “dihadiahi” komisi yang menggiurkan dan peran yang

terakhir adalah auditor sebagai manusia biasa, yaitu manusia yang memiliki

tujuan hidup yang ingin dicapai dan tuntutan hidup yang harus dipenuhi.

Albrecht, Wernz & William (1999), menyebutkan dari hasil penelitiannya

bahwa 95 persen dari kasus fraud yang ada berasal dari tekanan finansial,

apakah karena kebutuhan akan uang, kebutuhan akan barang atau benda atau

properti untuk menunjang lingkungan/gaya hidup, keadaan ekonomi,

pemutusan hubungan kerja (PHK) dan/atau perilaku yang berhubungan

dengan kebiasaan buruk tersebut, sehingga membutuhkan biaya yang jauh

lebih besar dari yang sewajarnya. Konflik yang akan muncul adalah apabila

auditor menuruti perintah atasan, maka hubungan kerja auditor dengan atasan

akan terancam. Atasan bisa saja memecat auditor, sehingga menyebabkan

auditor kehilangan pekerjaan. Di sisi lain terjadi dampak yang paling fatal dari

konflik ini, yaitu auditor telah melanggar kode etik profesinya, auditor telah

mencemarkan nama baik profesi dan kehilangan kehormatan serta menipu

banyak pihak.

C. Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quetiont)

Terdapat dua pandangan yang berbeda mengenai SQ, yaitu SQ religiusitas

dan SQ non religiusitas. Menurut Zohar dan Marshall (2002) dalam Ary

Page 16: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Ginanjar Agustian (2005:46) SQ adalah kecerdasan untuk menghadapi

persoalan makna dan nilai, yaitu menempatkan perilaku dan hidup manusia

dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, serta menilai bahwa tindakan

atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.

Ratna Eliyawati (2006) menyatakan bahwa SQ tidak mesti berhubungan

dengan agama, karena SQ adalah kecerdasan jiwa yang dapat membantu

seseorang membangun dirinya secara utuh dimana SQ tidak bergantung pada

budaya atau nilai. Tony Buzan dalam Bayu Adhi Satrio (2007) menyatakan

bahwa kecerdasan spiritual adalah kemampuan seseorang memberi makna

pada kehidupan dimana orang yang memiliki SQ berciri-ciri:

1. Kerap berbuat baik

2. Menolong

3. Memaafkan

4. Mampu memilih kebahagiaan

5. Merasa memikul sebuah misi yang mulia

Berbeda dengan Ratna Eliyawati dan Bayu Adhi Satrio, SQ menurut

Fathul Huda Sufnawan (2007) dinamakan juga dengan Religius Quotient

(kecerdasan religius atau kecerdasan ruhaniah), karena dalam penerapannya

SQ tidak dapat dipisahkan dengan keyakinan beragama seseorang walaupun

antar agama mempunyai konsep yang berbeda tentang bentuk SQ, akan tetapi

esensinya sama yaitu keyakinan akan keberadaan dan peran serta Tuhan dalam

setiap aktivitas kehidupan manusia.

Page 17: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Definisi dari Religious Quotient (RQ) adalah tingkat religiusitas atau

keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME (Fathul Huda Sufnawan,

2007). Sumber Daya Manusia dengan tingkat RQ tinggi adalah tidak sekedar

beragama, tetapi terutama beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa. Sumber Daya Manusia yang beriman adalah seorang yang percaya bahwa

Tuhan Maha Melihat, Mendengar dan Mengetahui apa-apa yang diucapkan,

diperbuat bahkan isi hati atau niat manusia. Tanpa keyakinan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa (SQ) sangat sulit bagi seorang auditor untuk dapat bertahan

dalam menghadapi tekanan klien, frustasi, stress, menyelesaikan konflik yang

sudah menjadi bagian atau resiko profesi, dan memikul tanggung jawab

sebagai seorang auditor. Selain itu, seorang akuntan yang memiliki kecerdasan

spiritual dan tingkat religiusitas yang tinggi akan mampu bertindak atau

berperilaku dengan etis dalam profesi dan organisasi menurut Ludigdo dan

Maryani (2001) dalam Ridwan Tikollah (2006).

Ary Ginanjar (2005:45) berpendapat bahwa IQ, EQ dan SQ adalah satu

kesatuan yang integral dan transendental. Berarti seorang auditor yang

profesional adalah auditor yang tidak hanya memiliki intelejensi, kompetensi

dan kematangan emosi, tetapi juga memiliki kecerdasan spiritual. Auditor

yang sukses pasti memiliki IQ, EQ dan SQ dalam dirinya sebagai satu

kesatuan yang selalu dia terapkan dalam setiap pekerjaannya.

D. Independensi

Page 18: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Independensi adalah sikap yang diharapkan dari seorang akuntan publik

untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam pelaksanaan tugasnya, yang

bertentangan dengan prinsip integritas dan objektivitas (Kode Etik Akuntan

Indonesia: 1994). Ada dua aspek independensi yang harus dimiliki auditor,

yaitu:

1. Independent in fact

Yaitu independensi dalam kenyataan yang merujuk pada sikap dan mental

auditor dalam menjalankan profesinya. Auditor harus bersikap profesional

selama berada dalam masa perikatan dengan klien dengan cara

mempertahankan integritasnya dalam kondisi apapun.

2. Independent in appearance

Yaitu independensi dalam penampilan auditor yang bersumber dari

penilaian pihak lain terhadap independensi auditor dalam menjalankan

tugasnya. Auditor harus menghindari situasi-situasi antara auditor dengan

klien yang dapat menimbulkan pandangan-pandangan jelek pihak lain

terhadap auditor, walaupun pada kenyataannya auditor tetap menjaga

independensinya. Bahkan, Ibnu Subiyanto (1995) memberi nama

independent auditor untuk nama lain akuntan publik, karena memang sudah

semestinya akuntan publik memiliki sikap independen dalam menjalankan

profesinya baik dalam kenyataan maupun dalam penampilan.

Independensi menurut Arens & Loebeck (1997):

“independency in auditing means taking an unbiased area point in the

performance of audit test, the evaluation of the results and the issuance of the

audit reports”

Page 19: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Sekalipun seorang auditor memiliki keahlian, tetapi apabila dia tidak

memiliki keindependensian maka audit pun tidak akan memiliki kualitas,

karena kualitas suatu audit ditentukan oleh kompetensi dan independensi

auditor (Christiawan, 2002) dalam Nizarul Alim (2007). Selain menurunkan

kualitas audit, tidak adanya independensi juga menurunkan keandalan

informasi yang terdapat dalam laporan keuangan yang telah diaudit, sehingga

informasi tersebut tidak akan berguna bagi pengambilan keputusan oleh pihak

ketiga.

Supriyono (1988) dalam Nizarul Alim (2007) menyebutkan setidaknya

terdapat 6 faktor yang berpengaruh terhadap independensi, yaitu:

1. Ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien.

2. Tingkat persaingan antara KAP.

3. Pemberian jasa lain selain jasa audit.

4. Lamanya penugasan audit pada klien yang sama.

5. Ukuran KAP

6. Besarnya audit fee

Berkaitan dengan independensi, AICPA memberikan prinsip-prinsip

berikut sebagai panduan:

1. Auditor dan perusahaan tidak boleh bergantung pada klien dalam hal

keuangan.

2. Auditor dan perusahaan seharusnya tidak terlibat dalam konflik kepentingan

yang akan mengganggu objektifitas mereka berkenaan dengan cara-cara

yang mempengaruhi laporan keuangan.

Page 20: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

3. Auditor dan perusahaan seharusnya tidak memiliki hubungan dengan klien

yang akan mengganggu objektifitas auditor.

Menurut Arthur W. Holmes dan David C. Burns (1996) dalam Wiwik

Yarmin (2007) independensi auditor dapat berkurang apabila:

1. Auditor memiliki kepentingan dalam perusahaan klien.

2. Auditor menjadi direktur atau pemegang hak suara di perusahaan yang

diaudit atau salah satu afiliasi klien.

3. Pengungkapan tidak memadai dan tidak wajar.

4. Opini auditor bergantung pada opini klien.

5. Auditor memiliki ikatan yang erat dengan akuntan lain yang memiliki

kepentingan dalam perusahaan klien.

6. Klien menjamin auditor terhadap kerugian.

7. Hubungan keluarga timbul antara auditor dengan pihak yang diaudit atau

dengan para karyawannya atau para pemiliknya.

8. Persentase terbesar dari pendapatan auditor diperoleh dari satu klien.

IAI Kompartemen Akuntan Publik memasukkan sikap independen sebagai

salah satu standar pengendalian mutu (SPM) dalam SPM Seksi 100 yang

mengatur sistem pengendalian mutu kantor akuntan publik dimana semua

personil auditor harus mempertahankan independensi, integritas dan

objektivitas dalam menjalankan tugasnya.

E. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis

Page 21: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

1. Interaksi Tekanan Klien Dengan Kecerdasan Spiritual dan

Pengaruhnya Terhadap Independensi Auditor

Tekanan klien adalah resiko inheren dari profesi auditor. Klien menekan

auditor untuk melanggar kode etik dengan ancaman dan suap. Apabila

auditor menuruti tekanan klien tersebut, maka auditor kehilangan

independensinya. Secara logika, semua bentuk tekanan klien itu dapat

diatasi dengan kecerdasan spiritual, karena auditor yang memiliki SQ pasti

menyadari betul misi profesinya yang utama, yaitu auditor ada untuk

kepentingan publik. Selain itu, auditor yang memiliki SQ pasti yakin bahwa

uang suap bukanlah uang yang diridhoi Tuhan, sehingga dia tidak akan

tergiur dengan uang “sogokan” yang ditawarkan berapa pun banyaknya.

Dengan memiliki SQ, auditor tidak akan kehilangan keindependensiannya

apapun tekanan yang dihadapi. Dengan demikian, hipotesis pertama adalah:

Ha1 : Interaksi tekanan klien dengan kecerdasan spiritual mempengaruhi

independensi auditor

Gambar 2.1

Model Hipotesis Pertama

Tekanan Klien

(X1)

Kecerdasan

Spiritual

( X3)

Independensi

Auditor

(Y)

Page 22: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

2. Interaksi Tekanan Peran Dengan Kecerdasan Spiritual dan

Pengaruhnya Terhadap Independensi Auditor

Profesi auditor adalah pekerjaan yang sering dikaitkan dengan kondisi

stres dan salah satu sumber stres yang dihadapi adalah tekanan peran

(Fisher, 2001). Peran-peran yang dimiliki terkadang mengharapkan hal yang

berbeda. Apabila salah satu peran dipenuhi harapannya, maka akan

mengganggu peran yang lain. Tekanan peran seperti ini bisa menghilangkan

independensi yang dimiliki oleh auditor, tetapi hal itu tidak akan terjadi

apabila auditor memiliki SQ. SQ akan membantu auditor untuk tidak

mencampuradukkan masalah pekerjaan dengan masalah pribadi, sehingga

auditor bisa tetap profesional menjalani pekerjaannya. Maka, hipotesis

kedua adalah:

Ha2 : Interaksi tekanan peran dengan kecerdasan spiritual mempengaruhi

independensi auditor

Gambar 2.2

Model Hipotesis Kedua

3. Pengaruh Tekanan Klien dan Tekanan Peran Terhadap Independensi

Auditor

Independensi Auditor

(Y)

Kecerdasan Spiritual

(X3)

Tekanan Peran (X2)

Page 23: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Tekanan klien dan tekanan peran adalah dua resiko profesi yang harus

dihadapi oleh auditor dan berpotensi mengganggu sikap mental independen

yang dimiliki auditor. Oleh sebab itu, hipotesis ketiga adalah:

Ha3 : Tekanan klien dan tekanan peran berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap independensi auditor

Gambar 2.3

Model Hipotesis 3

F. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kerangka teoritis di atas, maka kerangka pemikiran penelitian

ini adalah:

Variabel Independen Variabel Dependen

Tekanan Klien

(X1)

Tekanan Peran

(X2)

Kecerdasan

Spiritual

(X3)

Independensi

(Y)

Tekanan Klien

(X1)

Tekanan Peran (X2)

Independensi

Auditor

(Y)

Page 24: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Variabel Moderating

Gambar 2.4

Alur Kerangka Pemikiran

Page 25: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang

digunakan untuk menjelaskan pengaruh varibel independen, yaitu tekanan

klien dan tekanan peran terhadap variabel dependen, yaitu independensi

auditor dengan kecerdasan spiritual sebagai variabel moderating.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor

Akuntan Publik di wilayah DKI Jakarta. Metode yang digunakan peneliti

dalam memilih sampel penelitian adalah convenience sampling, yaitu metode

pemilihan sampel dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh oleh

peneliti. Elemen populasi yang dipilih sebagai subjek sampel adalah tidak

terbatas, sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang

paling cepat dan murah (Indriantoro dan Supomo, 2006:130).

Penelitian ini dilakukan di DKI Jakarta karena DKI Jakarta adalah pusat

pemerintahan dan pusat perekonomian, sehingga di DKI Jakarta ada banyak

KAP. Selain itu, domisili peneliti berada berdekatan dengan DKI Jakarta

sehingga peneliti lebih mudah untuk menyebarkan kuesioner secara langsung,

karena pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode

personal survey dimana peneliti menyampaikan sendiri kuesioner penelitian

Page 26: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

kepada pihak Kantor Akuntan Publik yang menjadi responden dalam

penelitian ini tanpa perantara.

Tujuan peneliti menyampaikan menggunakan metode personal survey dalam

penelitian ini, yakni:

1. Agar tingkat pengembalian (respons rate) kuesioner yang telah diisi

responden bisa lebih tinggi, sehingga memenuhi target sampel minimal,

yaitu sebanyak 60 kuesioner.

2. Agar peneliti dapat lebih mudah mencapai lokasi keberadaan KAP yang

menjadi obyek penelitian, yaitu KAP yang berdomisili di daerah DKI

Jakarta.

Jika lokasi antar responden berdekatan, misal dalam suatu perusahaan atau

tempat kerja, penggunaan teknik kuesioner disampaikan dan dikumpulkan

langsung peneliti merupakan cara yang sesuai (Indriantoro dan Supomo,

2006:154).

C. Metode Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner yang dikirim secara langsung kepada responden yang disebut

dengan personal survey. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner

yang dibagikan secara langsung kepada para auditor yang bekerja di KAP di

DKI Jakarta yang terdaftar di IAPI. Auditor yang menjadi sampel, akan

Page 27: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

dikirimi kuesioner yang berisi kumpulan pertanyaan tentang tekanan peran,

tekanan klien, kecerdasan spiritual dan independensi auditor.

Jangka waktu pengambilan kuesioner adalah 3 (tiga) minggu setelah

tanggal pengiriman kuesioner. Sebelum pengambilan kuesioner sehari

sebelumnya peneliti menghubungi masing-masing KAP via telephone untuk

memastikan apakah kuesioner yang dibagikan kepada responden telah diisi

sesuai dengan kriteria responden dan sudah bisa diambil untuk selanjutnya

data tersebut diolah oleh peneliti.

2. Sumber Data

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli

(tidak melalui media perantara) yang dikumpulkan secara khusus oleh

peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian (Indriantoro dan Supomo,

2006: 147).

Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah

terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari auditor yang

bekerja pada KAP sebagai responden dalam penelitian ini. Sumber data

dalam penelitian ini adalah skor masing- masing indikator variabel yang

diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada auditor yang

bekerja pada KAP sebagai responden.

D. Metode Analisis Data

1. Uji Kualitas Data

Page 28: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

a. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dapat

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Pada penelitian ini reliabilitas dapat diukur dengan One Shot atau

pengukuran sekali saja. Pengukuran hanya dilakukan sekali dan kemudian

hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas

untuk mengukur reliabilitas tersebut dengan uji statistik Cronbach Alpha

(α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach

Alpha > 0. 60.

b. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam

kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang

hendak kita ukur.

Pada penelitian ini validitas dapat diukur dengan melakukan

korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor

variabel. Pengujian validitas dilakukan untuk menguji apakah pertanyaan-

pertanyaan dalam kuesioner telah sesuai mengukur konsep yang

dimaksud dengan uji korelasi Pearson. Uji ini dilakukan untuk

Page 29: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

mengetahui signifikansi pengaruh tekanan peran dan tekanan klien

terhadap independensi auditor dengan kecerdasan spiritual sebagai

variabel moderating.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi,

variabel independen dan variabel dependen atau keduanya memiliki

distribusi normal. Uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik

menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

Dalam mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak

yaitu dengan menggunakan analisis grafik atau lebih dikenal di SPSS

yakni Normal Probability Plots (Normal P-P Plot). Dengan

menggunakan Normal P-P Plot data yang garis diagonal, maka model

regresi dapat dikatakan memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas, dan jika berbeda

disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Page 30: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi adanya

heteroskedastisitas adalah menggunakan D plot, dengan dasar

pengambilan keputusan sebagai berikut (Ghozali, 2005:105):

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit)

maka telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas adalah suatu kondisi dimana terjadi korelasi

yang kuat di antara variabel-variabel bebas (X) yang diikutsertakan

dalam pembentukan model regresi linier. Jelas bahwa multikolinieritas

adalah suatu kondisi yang menyalahi asumsi regresi linier.

Ciri-ciri yang sering ditemui apabila model regresi linier kita

mengalami multikolinieritas adalah:

1. Terjadi perubahan yang berarti pada koefisien model regresi (misal

nilainya menjadi lebih besar atau kecil) apabila dilakukan

penambahan atau pengeluaran sebuah variabel bebas dari model

regresi.

2. Diperoleh nilai R2 yang besar, sedangkan koefisien regresi tidak

signifikan pada uji parsial.

Page 31: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

3. Tanda (+ atau -) pada koefisien model regresi berlawanan dengan

yang disebutkan dalam teori (atau logika). Misal, pada teori (atau

logika) seharusnya b1 bertanda (+), namun yang diperoleh justru

bertanda (-).

4. Nilai standard error untuk koefisien regresi menjadi lebih besar dari

yang sebenarnya.

Untuk mendeteksi apakah model regresi kita mengalami

multikolinieritas, dapat diperiksa menggunakan VIF atau Variance

Inflation Factor. Nilai VIF > 10 berarti telah terjadi multikolinieritas

yang serius di dalam model regresi kita.

3. Pengujian Dengan Analisis Regresi Moderate (Moderated Regression

Analysis)

Penelitian ini menggunakan model analisis regresi moderate Two Way

Interactions. Model ini digunakan karena peneliti ingin mengetahui apakah

ada interaksi dari perkalian X1 (variabel independen) dengan X2 (variabel

moderating) dan pengaruhnya terhadap Y (variabel dependen)

Persamaannya adalah sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 (X1X2) + e

Dimana:

Y = Variabel dependen

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

X1

= Variabel independen

Page 32: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

X2

= Variabel moderating

X1X2 = Variabel perkalian antara X1 dan X2 yang menggambarkan

pengaruh variabel moderating terhadap hubungan X1 dan Y

e = error

a. Interaksi tekanan klien (X1) dan kecerdasan spiritual (X3)

berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap independensi

auditor (Y)

Ŷ = a + b1X1 + b2X3 + b3(X1X3) + e

Dimana:

X1 = Tekanan klien

X3 = Kecerdasan spiritual

X1X3 = Variabel perkalian antara tekanan klien dengan kecerdasan

spiritual yang menggambarkan pengaruh variabel moderating

kecerdasan spiritual terhadap hubungan tekanan klien dengan

independensi auditor

Y = Independensi auditor

Hasil uji koefisien determinasi (R2) menjelaskan seberapa besar

kemampuan model atau interaksi antara tekanan klien (variabel

independen) dan kecerdasan spiritual (variabel moderating) dalam

menjelaskan independensi auditor (variabel dependen). Acuan yang

menjadi ukuran seberapa besar penjelasan R2 adalah sebagai berikut:

0,00 – 0,199: Sangat Rendah

0,20 – 0,399: Rendah

Page 33: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

0,40 – 0,599: Sedang

0,60 – 0,799: Kuat

0,80 – 1,000: Sangat Kuat

Uji F dalam ANOVA variabel Y, X1 dan X2 dimaksudkan untuk

menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen. Kriteria uji

koefisien regresi ganda dari variabel tekanan klien dan kecerdasan

spiritual terhadap independensi auditor adalah sebagai berikut:

Ho: Interaksi tekanan klien dan kecerdasan spiritual tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap independensi auditor

Ha: Interaksi tekanan klien dan kecerdasan spiritual berpengaruh

secara signifikan terhadap independensi auditor

Hipotesis dalam bentuk statistik:

Ho: PYX1X2 = 0

Ha: PYX1X2 ≠ 0

Perbandingan dalam regresi ganda antara nilai α (alpha) 0,05

dengan nilai probabilitas Sig adalah sebagai berikut:

1). Jika nilai probabilitas α 0,05 lebih kecil dari atau sama dengan nilai

probabilitas Sig [α ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya

tidak signifikan.

2). Jika nilai probabilitas α 0,05 lebih besar dari atau sama dengan nilai

probabilitas Sig [α ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

signifikan.

Page 34: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

b. Interaksi tekanan peran (X2) dan kecerdasan spiritual (X3)

berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap independensi

auditor (Y)

Ŷ = a + b1X2 + b2X3 + b3(X2X3) + e

Dimana:

X2 = Tekanan peran

X3 = Kecerdasan spiritual

X2X3 = Variabel perkalian antara tekanan peran dengan

kecerdasan spiritual yang menggambarkan pengaruh

variabel moderating kecerdasan spiritual terhadap

hubungan tekanan klien dengan independensi auditor

Y = Independensi auditor

Hasil uji koefisien determinasi (R2) menjelaskan seberapa besar

kemampuan model atau interaksi antara tekanan peran (variabel

independen) dan kecerdasan spiritual (variabel moderating) dalam

menjelaskan independensi auditor (variabel dependen). Acuan yang

menjadi ukuran seberapa besar penjelasan R2 adalah sebagai berikut:

0,00 – 0,199: Sangat Rendah

0,20 – 0,399: Rendah

0,40 – 0,599: Sedang

0,60 – 0,799: Kuat

0,80 – 1,000: Sangat Kuat

Page 35: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Uji F dalam ANOVA variabel Y, X1 dan X2 dimaksudkan untuk

menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen. Kriteria uji

koefisien regresi ganda dari variabel tekanan peran dan kecerdasan

spiritual terhadap independensi auditor adalah sebagai berikut:

Ho: Interaksi tekanan peran dan kecerdasan spiritual tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap independensi auditor

Ha: Interaksi tekanan peran dan kecerdasan spiritual berpengaruh

secara signifikan terhadap independensi auditor

Hipotesis dalam bentuk statistik:

Ho: PYX1X2 = 0

Ha: PYX1X2 ≠ 0

Perbandingan dalam regresi ganda antara nilai α (alpha) 0,05

dengan nilai probabilitas Sig adalah sebagai berikut:

1). Jika nilai probabilitas α 0,05 lebih kecil dari atau sama dengan nilai

probabilitas Sig [α ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya

tidak signifikan.

2). Jika nilai probabilitas α 0,05 lebih besar dari atau sama dengan nilai

probabilitas Sig [α ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

signifikan.

4. Pengujian Dengan Analisi Regresi Ganda

Uji regresei digunakan dalam penelitian untuk menguji pengaruh antar

variabel. Dalam penelitian ini digunakan uji regresi linier dan regresi ganda.

Persamaan regresi dirumuskan: Ŷ = a + bX

Page 36: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Dimana:

Ŷ = (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan

X = Variabel bebas yang memiliki nilai tertentu untuk diprediksikan

a = Nilai konstanta Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu prediksi yang menujukkan nilai peningkatan

(+) atau penurunan (-) variabel Y

Persamaan regresi ganda dirumuskan:

Ŷ = a + b1X1 + b2X2

a. Tekanan klien (X1) dan tekanan peran (X2) berpengaruh secara

simultan dan signifikan terhadap independensi auditor (Y)

Ŷ = a + b1X1 + b2X2

Dimana:

X1 = Tekanan klien

X2 = Tekanan peran

Y = Independensi auditor

Uji F dalam ANOVA variabel Y, X1 dan X2 dimaksudkan untuk

menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen. Kriteria uji

koefisien regresi ganda dari variabel tekanan klien dan tekanan peran

terhadap independensi auditor adalah sebagai berikut:

Ho: Tekanan klien dan tekanan peran tidak berpengaruh secara simultan

dan signifikan terhadap independensi auditor

Ha: Tekanan klien dan tekanan peran berpengaruh secara simultan dan

signifikan terhadap independensi auditor

Page 37: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Hipotesis dalam bentuk statistik:

Ho: PYX1X2 = 0

Ha: PYX1X2 ≠ 0

Perbandingan dalam regresi ganda antara nilai α (alpha) 0,05

dengan nilai probabilitas Sig adalah sebagai berikut:

1). Jika nilai probabilitas α 0,05 lebih kecil dari atau sama dengan nilai

probabilitas Sig [α ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya

tidak signifikan.

2). Jika nilai probabilitas α 0,05 lebih besar dari atau sama dengan nilai

probabilitas Sig [α ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

signifikan.

E. Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel adalah bagaimana menemukan dan

mengukur variabel-variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan secara

singkat dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran.

Pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner untuk masing-masing

variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert.

Kuesioner yang disebarkan menggunakan skala interval, yaitu suatu skala yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban dari responden bersifat

kualitatif dikuantitatifkan, dimana jawaban diberi skor dengan menggunakan 5

Page 38: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

(lima) point skala Likert, yaitu: nilai 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3

= netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju (Indriantoro dan Supomo, 2006: 41).

Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas (independen) yaitu tekanan

klien dan tekanan peran, satu variabel moderating yaitu kecerdasan spiritual

dan satu variabel terikat (dependen) yaitu independensi auditor. Secara

operasional variabel-variabel dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Tekanan Klien

Dalam penelitian Siti Jamilah (2007) akuntan secara terus menerus

mengalami dilema etika yang melibatkan pilihan antara nilai-nilai yang

bertentangan, sehingga klien bisa saja mempengaruhi proses pemeriksaan

yang dilakukan auditor yakni dengan menekan auditor untuk mengambil

tindakan yang melanggar standar pemeriksaan.

Menurut Defond (1993) dalam Ahmed Ibrahim (2001) perusahaan

mengganti atau memutuskan perikatan dengan auditor sebelum masa

perikatan usai, karena auditor tidak ingin membantu perusahaan melakukan

fraud, sehingga klien mengancam akan pindah ke KAP lain. Semua item

pertanyaan diukur pada skala Likert 1 sampai 5.

2. Tekanan Peran

Penelitian Kahn, Wolve, Snoeck dan Rosenthal (1964) menyatakan bahwa

tekanan peran atau role stress dalam pekerjaan muncul karena adanya dua

kondisi yang sering dihadapi auditor, yaitu:

1. Ambiguitas peran atau role ambiguity

Page 39: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Role ambiguity atau ketidakjelasan peran akan muncul jika tidak ada

informasi memadai yang diperlukan untuk menjalankan suatu peran

dengan cara yang memuaskan.

2. Konflik peran atau role conflict.

Dalam penelitian Wolve dan Snoeck (1962) role conflict didefinisikan

sebagai kejadian yang simultan dari dua tekanan atau lebih, seperti

ketaatan pada suatu hal akan memunculkan dilema karena sulit untuk

mentaati lainnya. Semua item pertanyaan diukur pada skala Likert 1

sampai 5.

3. Kecerdasan Spiritual

Menurut Zohar dan Marshall (2002) SQ adalah kecerdasan untuk

menghadapi persoalan makna dan nilai, yaitu menempatkan perilaku dan

hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, serta menilai

bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan

dengan yang lain. Spiritual Quotient atau kecerdasan spiritual menurut

Fathul Huda Sufnawan (2007) dinamakan juga dengan Religius Quotient

(kecerdasan religius atau kecerdasan ruhaniah), karena dalam penerapannya

SQ tidak dapat dipisahkan dengan keyakinan beragama seseorang walaupun

antar agama mempunyai konsep yang berbeda tentang bentuk SQ, akan

tetapi esensinya sama yaitu keyakinan akan keberadaan dan peran serta

Tuhan dalam setiap aktivitas kehidupan manusia. Semua item pertanyaan

diukur pada skala Likert 1 sampai 5.

Page 40: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

4. Independensi Auditor

Menurut Arens dan Loebbecke (1996), independensi adalah cara pandang

yang tidak memihak didalam pelaksanaan pengujian, evaluasi hasil

pemeriksaan dan penyusunan laporan audit perusahaan. Ibnu Subiyanto

(1995) memberi nama independent auditor untuk nama lain akuntan publik,

karena memang sudah semestinya akuntan publik memiliki sikap

independen dalam menjalankan profesinya baik dalam kenyataan maupun

dalam penampilan. Semua item pertanyaan diukur pada skala Likert 1

sampai 5.

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel Sub Variabel Indikator Skala

Likert

A. Variabel Independen

1. Tekanan Klien ( Maulina

Dyah Permatasari,

2008)

X1 a. Teori Agensi b. Teori Kontrak

c. Engagement

Risk

1. Kemampuan mengontrak dan

menyewa akuntan publik

2. Pemberian jasa

manajemen

3. Kemampuan

menentukan fee

4. Kemampuan

mengendalikan

situasi kerja

5. Faktor-faktor yang berhubungan dengan

opinion shopping 6. Jenjang akuntan

publik dalam

struktur

organisasional

profesi

7. Pengaruh rekan

sesama akuntan

publik

Interval

Page 41: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

8. Auditor mematuhi

etika profesi

2. Tekanan Peran (Eka

Rozanaturrizqi, 2008)

X2 a. Role ambigous

b. Role conflict 1. Konflik peran adalah

kejadian yang

simultan 2. Konflik peran

mempengaruhi turn

over auditor

3. Konflik peran

mempengaruhi

kinerja auditor

4. Konflik peran

mengakibatkan job

insecurity yang

berdampak pada job

outcomes auditor

5. Ambiguitas peran

disebabkan tidak

adanya informasi

bagi auditor untuk

menjalankan peran

6. Ambiguitas peran

mempengaruhi turn

over auditor

7. Ambiguitas peran

mempengaruhi

komitmen organisasi

auditor 8. Ambiguitas peran

menyebabkan ketidaknyamanan

kerja yang berakibat pada job insecurity

auditor

Interval

B.Variabel Moderating

3. Kecerdasan

Spiritual

(Afria Lisda,

2009)

X2 a. Religius

b. Eksistensi Diri

c. Berpikir Positif

1. Rajin ibadah

2. Merasa dekat dengan

Tuhan

3. Selalu berbuat baik

4. Menghargai hidup

dengan baik

5. Menerima hal baik

atau buruk dengan lapang dada

6. Mengambil pengalaman hidup

Interval

Page 42: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

sebagai pelajaran

7. Objektif

C. Variabel Dependen

4. Independensi

Auditor (Dika Mira

Unchasari, 2008)

Y a. Independent In

Fact b. Independent In

Appearance

1. Ikatan keuangan

dengan klien 2. Persaingan antar

KAP 3. Hubungan pribadi

dengan klien

4. Jasa-jasa non audit

5. Lamanya penugasan

audit

6. Ukuran kantor KAP

7. Besarnya audit fee

Interval

Page 43: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Populasi dan Deskriptif Data Responden

Populasi dalam penelitian adalah para akuntan publik yang bekerja pada

kantor akuntan publik (KAP) yang berada di propinsi DKI Jakarta. Dalam

penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 14 KAP. Metode yang

digunakan peneliti dalam memilih sampel penelitian adalah convenience

sampling, yaitu metode pemilihan sampel dari elemen populasi yang datanya

mudah diperoleh oleh peneliti. Elemen populasi yang dipilih sebagai subjek

sampel adalah tidak terbatas, sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk

memilih sampel yang paling cepat dan murah (Indriantoro dan Supomo,

2006:130).

Data penelitian ini dikumpulkan dengan mengirimkan kuesioner secara

langsung kepada responden, yaitu para auditor di KAP di DKI Jakarta. Peneliti

terlebih dahulu mengkonfirmasi pihak KAP tentang kesediaan mereka menjadi

responden penelitian ini melalui telepon sehari sebelum kuesioner disebarkan.

Kuesioner yang dikirimkan sebanyak 100 kuesioner kepada 14 KAP.

Penyebaran kuesioner mulai dilakukan pada minggu ketiga bulan Juli 2009

sampai akhir Agustus 2009.

Dari 14 KAP yang menjadi sampel penelitian, 11 KAP telah mengisi dan

mengembalikan kuesioner penelitian dan hanya 3 yang KAP tidak

mengembalikan kuesioner penelitian sama sekali. Dari 100 kuesioner yang

Page 44: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

dikirimkan, hanya 81 kuesioner yang kembali atau 81% dari total kuesioner

yang dikirimkan. Kemudian, kuesioner yang diisi lengkap dan dapat diolah

hanya 79 kuesioner atau 97% dari total kuesioner yang kembali. Alasan yang

menyebabkan tidak seluruh kuesioner penelitian kembali adalah para auditor

tidak sempat mengisi kuesioner karena disibukkan oleh pekerjaannya dan ada

kuesioner yang diisi oleh pihak non auditor (diisi oleh pihak public relation),

sehingga peneliti meragukan keandalan data dari kuesioner tersebut. Selain itu,

ada pula kuesioner yang pengisiannya belum selesai secara lengkap, sehingga

data kuesioner tersebut tidak bisa diolah secara menyeluruh oleh peneliti.

Tabel 4.1

Distribusi Kuesioner

Kuesioner Jumlah Persentase

Kuesioner yang dikirim 100 100%

Kuesioner yang kembali 81 81%

Kuesioner yang tidak kembali 19 19%

Kuesioner yang dapat diolah 79 97.5%

Kuesioner yang tidak dapat diolah 2 2.5%

B. Penemuan dan Pembahasan

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai suatu data yang dapat

dilihat dari nilai rata-rata atau mean, standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi)

(Ghozali, 2005: 19).

Page 45: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

TK 79 64 86 72.92 5.609

TP 79 32 55 43.87 4.433

KS 79 49 75 61.23 4.878

IA 79 18 50 33.79 5.759

Valid N (listwise) 79

Sumber: Data Diolah

Tabel 4.2 menjelaskan bahwa variabel tekanan klien memiliki

minimum jawaban responden sebesar 64 dan maksimum sebesar 79, dengan

rata-rata total jawaban sebesar 72,92 dengan standar deviasi sebesar 5,609.

Pada variabel tekanan peran minimum jawaban responden sebesar 32 dan

maksimum sebesar 55, dengan rata-rata total jawaban sebesar 43,87 dengan

standar deviasi sebesar 4,433. Lalu, variabel kecerdasan spiritual memiliki

minimum jawaban responden sebesar 49 dan maksimum sebesar 75, dengan

rata-rata total jawaban sebesar 61,23 dengan standar deviasi sebesar 4,878.

Kemudian, variabel independensi auditor memiliki minimum jawaban

responden sebesar 18 dan maksimum sebesar 50, dengan rata-rata total

jawaban sebesar 33,79 dengan standar deviasi sebesar 5,759. Dapat dilihat

dari tabel 4.2 bahwa variabel independen tekanan klien memiliki nilai rata-

rata paling tinggi, yaitu 72,92 dimana hal itu menandakan bahwa pengaruh

tekanan klien merupakan variabel yang memiliki pengaruh paling kuat

terhadap independensi auditor dibandingkan dengan variabel tekanan peran

dan kecerdasan spiritual.

Page 46: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Realibilitas Data

Pengujian ini menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu

konstruk atau variabel dikatakan reliabel atau handal jika memberikan

nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2005:42). Tabel 4.3 akan

menunjukkan hasil dari uji reliabilitas terhadap 79 auditor.

Tabel 4.3

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha

Tekanan Klien (TK) 0,770

Tekanan Peran (TP) 0,817

Kecerdasan Spiritual (KS) 0,874

Independensi (IA) 0,811

Sumber: Data Diolah

Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa setiap kuesioner variabel

yang dipakai dalam penelitian ini memiliki pertanyaan-pertanyaan yang

reliabel atau dapat dihandalkan dalam pengujian penelitian, karena

masing-masing variabel memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60.

b. Uji Validitas Data

Pengujian validitas data ini menggunakan metode Pearson

Correlation. Pengujian ini bertujuan untuk mengukur sah atau validitas

suatu kuesioner (Ghozali, 2005:45). Acuan dari pengujian ini adalah

suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya di bawah 0,05

(Pearson Correlation < 0,05). Tabel 4.4 akan menunjukkan hasil uji

validitas terhadap 79 auditor.

Page 47: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas

Pertanyaan Pearson Correlation Sig. Keterangan

TK 1 .447(**) .000 Valid

TK 2 .416(**) .000 Valid

TK 3 .538(**) .000 Valid

TK 4 .537(**) .000 Valid

TK 5 .395(**) .000 Valid

TK 6 .553(**) .000 Valid

TK 7 .409(**) .000 Valid

TK 8 .394(**) .000 Valid

TK 9 .555(**) .000 Valid

TK 10 .460(**) .000 Valid

TK 11 .554(**) .000 Valid

TK 12 .458(**) .000 Valid

TK 13 .384(**) .000 Valid

TK 14 .444(**) .000 Valid

TK 15 .652(**) .000 Valid

TK 16 .523(**) .000 Valid

TK 17 .208 .065 Tidak Valid

TK 18 .347(**) .000 Valid

TP 1 .389(**) .000 Valid

TP 2 .485(**) .000 Valid

TP 3 .480(**) .000 Valid

TP 4 .533(**) .000 Valid

TP 5 .428(**) .000 Valid

TP 6 .220 .052 Tidak Valid

TP 7 .524(**) .000 Valid

TP 8 .389(**) .000 Valid

TP 9 .741(**) .000 Valid

TP 10 .736(**) .000 Valid

TP 11 .682(**) .000 Valid

TP 12 .795(**) .000 Valid

KS 1 .578(**) .000 Valid

KS 2 .535(**) .000 Valid

KS 3 .605(**) .000 Valid

KS 4 .644(**) .000 Valid

KS5 .673(**) .000 Valid

KS6 .632(**) .000 Valid

KS7 .694(**) .000 Valid

KS8 .670(**) .000 Valid

KS9 .463(**) .000 Valid

KS10 .516(**) .000 Valid

Page 48: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

KS11 .535(**) .000 Valid

KS12 .732(**) .000 Valid

KS13 .725(**) .000 Valid

KS14 .603(**) .000 Valid

KS15 .547(**) .000 Valid

IA1 .676(**) .000 Valid

IA2 .524(**) .000 Valid

IA3 .662(**) .000 Valid

IA4 .641(**) .000 Valid

IA5 .663(**) .000 Valid

IA6 .386(**) .000 Valid

IA7 .739(**) .000 Valid

IA8 .734(**) .000 Valid

IA9 .471(**) .000 Valid

IA10 .569(**) .000 Valid

Sumber: Data Diolah

Ada dua pertanyaan yang tidak valid pada tabel 4.4, yaitu

pertanyaan nomor 17 pada variabel Tekanan Klien (TK17) dan

pertanyaan nomor 6 pada variabel Tekanan Peran (TP6). Kedua

pertanyaan yang tidak valid tersebut harus dikeluarkan agar tidak terbawa

ke penelitian berikutnya. Hasil uji validitas setelah TK17 dan TP6

dikeluarkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas

Pertanyaan Pearson Correlation Sig. Keterangan

TK 1 .447(**) .000 Valid

TK 2 .416(**) .000 Valid

TK 3 .538(**) .000 Valid

TK 4 .537(**) .000 Valid

TK 5 .395(**) .000 Valid

TK 6 .553(**) .000 Valid

TK 7 .409(**) .000 Valid

TK 8 .394(**) .000 Valid

TK 9 .555(**) .000 Valid

TK 10 .460(**) .000 Valid

TK 11 .554(**) .000 Valid

TK 12 .458(**) .000 Valid

Page 49: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

TK 13 .384(**) .000 Valid

TK 14 .444(**) .000 Valid

TK 15 .652(**) .000 Valid

TK 16 .523(**) .000 Valid

TK 18 .347(**) .000 Valid

TP 1 .389(**) .000 Valid

TP 2 .485(**) .000 Valid

TP 3 .480(**) .000 Valid

TP 4 .533(**) .000 Valid

TP 5 .428(**) .000 Valid

TP 7 .524(**) .000 Valid

TP 8 .389(**) .000 Valid

TP 9 .741(**) .000 Valid

TP 10 .736(**) .000 Valid

TP 11 .682(**) .000 Valid

TP 12 .795(**) .000 Valid

KS 1 .578(**) .000 Valid

KS 2 .535(**) .000 Valid

KS 3 .605(**) .000 Valid

KS 4 .644(**) .000 Valid

KS5 .673(**) .000 Valid

KS6 .632(**) .000 Valid

KS7 .694(**) .000 Valid

KS8 .670(**) .000 Valid

KS9 .463(**) .000 Valid

KS10 .516(**) .000 Valid

KS11 .535(**) .000 Valid

KS12 .732(**) .000 Valid

KS13 .725(**) .000 Valid

KS14 .603(**) .000 Valid

KS15 .547(**) .000 Valid

IA1 .676(**) .000 Valid

IA2 .524(**) .000 Valid

IA3 .662(**) .000 Valid

IA4 .641(**) .000 Valid

IA5 .663(**) .000 Valid

IA6 .386(**) .000 Valid

IA7 .739(**) .000 Valid

IA8 .734(**) .000 Valid

IA9 .471(**) .000 Valid

IA10 .569(**) .000 Valid

Sumber: Data Diolah

Page 50: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Regression Standardized Residual

20-2-4

Fre

qu

en

cy

20

15

10

5

0

Histogram

Dependent Variable: TIA

Mean =7.87E-16�

Std. Dev. =0.987�

N =79

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Distribusi

normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data

residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data

residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya

akan mengikuti garis diagonalnya.

Gambar 4.1

Grafik Histogram

Page 51: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Exp

ecte

d C

um P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: TIA

Hasil uji pada output program SPSS memperlihatkan grafik

histogram yang menunjukkan pola distribusi normal. Arah garis

mengikuti bentuk dari grafik batang. Selain grafik histogram, hasil output

SPSS untuk grafik normal plot (P-Plot) juga menunjukkan data menyebar

di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan

demikian, model regresi memenuhi asumsi normalitas baik dari grafik

histogram maupun grafik P-Plot.

Gambar 4.2

Grafik P-Plot

b. Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah terjadi

homoskedastisitas dan tidak terjadi heterokedastisitas.

Page 52: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Regression Standardized Predicted Value

3210-1-2-3

Reg

ressio

n S

tud

en

tized

Res

idu

al

2

0

-2

-4

Scatterplot

Dependent Variable: TIA

Gambar 4.3

Grafik Scatterplot

Pada hasil output SPSS dapat dilihat titik-titik pada grafik

scatterplot menyebar secara acak, tersebar merata dan tidak membentuk

suatu pola tertentu secara jelas, sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

regresi.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas adalah suatu kondisi dimana terjadi korelasi

yang kuat di antara variabel-variabel bebas (X) yang diikutsertakan

dalam pembentukan model regresi linier.

Page 53: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Untuk mendeteksi apakah model regresi kita mengalami

multikolinieritas, dapat diperiksa menggunakan VIF atau Variance

Inflation Factor. Nilai VIF > 10 berarti telah terjadi multikolinieritas

yang serius di dalam model regresi kita.

Tabel 4.6

Uji Multikolinieritas

Model 95% Confidence Interval for B Correlations Collinearity Statistics

Lower

Bound

Upper

Boun

d

Zero-

order

Partia

l Part

Toleranc

e VIF

1(Constant)

-32.063 2.183

TTK .079 .461 .286 .308 .263 .998 1.002

TTP .421 .903 .521 .531 .509 .998 1.002

a. Dependent Variable: TIA Tabel 4.6 memperlihatkan nilai VIF variabel Tekanan Klien dan

Tekanan Peran masing-masing sebesar 1.002. Maka, kesimpulannya

tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi.

4. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian Hipotesis Regresi Moderate Uji Interaksi

1) Interaksi Antara Tekanan Klien (X1) Dengan Kecerdasan

Spiritual (X3) Mempengaruhi Independensi Auditor (Y).

a). Uji koefisien determinasi

Tabel 4.7

Koefisien Determinasi (R2)

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .362(a) .131 .096 5.47520

a Predictors: (Constant), moderateTKKS, TTK, TKS

Sumber: Data Diolah

Page 54: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Tabel 4.7 menunjukkan variasi Tekanan Klien, Kecerdasan

Spiritual dan Moderate TKKS hanya dapat menjelaskan 9,6%

variasi Independensi Auditor. Sisanya sebesar 90,4% dijelaskan

oleh sebab-sebab lain di luar model.

b). Uji F

Tabel 4.8

ANOVA variabel Y, X1, dan X3

Model

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

1 Regression 339.010 3 113.003 3.770 .014(a)

Residual 2248.332 75 29.978

Total 2587.342 78

a Predictors: (Constant), moderateTKKS, TTK, TKS

b Dependent Variable: TIA

Sumber: Data Diolah

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel Tekanan Klien,

Kecerdasan Spiritual dan moderateTKKS secara bersama-sama

berpengaruh terhadap Independensi Auditor.

c). Uji Signifikansi Parameter Individual (T test)

Tabel 4.9

Uji t

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B

Std.

Error Beta t Sig.

1 (Constant) 129.405 100.107 1.293 .200

TTK -1.433 1.315 -1.395 -1.089 .280 TKS -1.779 1.609 -1.507 -1.106 .272

TKKS .026 .021 2.789 1.253 .214

a Dependent Variable: TIA Sumber: Data Diolah

Page 55: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa Tekanan Klien, Kecerdasan

Spiritual dan moderateTKKS secara individual tidak berpengaruh

terhadap variabel Independensi Auditor. Kecerdasan Spiritual

tidak bisa menjadi variabel moderating antara Tekanan Klien dan

Independensi Auditor.

2) Interaksi antara Tekanan Peran (X2) dengan Kecerdasan Spiritual

(X3) mempengaruhi Independensi Auditor (Y).

a. Uji koefisien determinasi

Tabel 4.10

Koefisien Determinasi (R2)

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .600(a) .360 .335 4.69797

a Predictors: (Constant), moderateTPKS, TKS, TTP

Sumber: Data Diolah

Tabel 4.10 menunjukkan variasi variabel independen

Tekanan Peran, Kecerdasan Spiritual dan Moderate TPKS hanya

dapat menjelaskan 33,5% variasi Independensi Auditor.

b. Uji F

Tabel 4.11

ANOVA variabel Y, X2 & X

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 932.024 3 310.675 14.076 .000(a)

Residual 1655.318 75 22.071 Total 2587.342 78

a Predictors: (Constant), TPKS, TKS, TTP

b Dependent Variable: TIA

Sumber: Data Diolah

Page 56: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Tabel 4.11 menunjukkan variabel Tekanan Peran,

KecerdasanSpiritual dan moderateTPKS secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap Independensi Auditor.

c). Uji Signifikansi Parameter Individual (T test)

Tabel 4.12

Uji t

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

B

Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 106.707 52.734 2.024 .047

TTP -2.165 1.259 -1.666 -1.719 .090

TKS -1.584 .829 -1.341 -1.910 .060

TPKS .044 .020 2.831 2.238 .028

a Dependent Variable: TIA

Sumber: Data Diolah

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa variabel moderateTPKS

berpengaruh signifikan terhadap Independensi Auditor, sehingga

Kecerdasan Spiritual dapat menjadi variabel moderating antara

Tekanan Peran dan Independensi Auditor.

b. Pengujian Hipotesis Regresi Berganda

3) Tekanan Klien (X1) Dan Tekanan Peran (X2) Secara Simultan dan

Signifikan Berpengaruh Terhadap Independensi Auditor (Y).

a. Uji Koefisien Determinasi

Tabel 4.13

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .584(a) .341 .323 4.73778

a Predictors: (Constant), TTK, TKS b. Dependent Variable: TIA

Sumber: Data Diolah

Page 57: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Tabel 4.13 menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,323.

Hali ini menandakan bahwa variasi variabel Tekanan Klien dan

Tekanan Peran hanya bisa menjelaskan 32,3% variasi variabel

Independensi Auditor. Peneliti menduga bahwa sisanya, yaitu

sebesar 67,7% dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model.

b. Uji F

Tabel 4.14

ANOVA Variabel Y, X1, X2

Model Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

1 Regression 881.400 2 440.700 19.633 .000(a)

Residual 1705.942 76 22.447

Total 2587.342 78

a Predictors: (Constant), TTP, TTK

b Dependent Variable: TIA

Sumber: Data Diolah

Tabel 4.14 memperlihatkan nilai Sig hasil uji F sebesar

0.000, sehingga dapat disimpulakan bahwa Tekanan Klien dan

Tekanan Peran secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

Independensi Auditor.

c. Uji t

Tabel 4.15

Uji t

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -14.940 8.597 -1.738 .086

TTK .270 .096 .263 2.821 .006

TTP .662 .121 .509 5.463 .000

a Dependent Variable: TIA

Page 58: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Tabel 4.15 memperlihatkan nilai Sig Tekanan Klien sebesar

0.006 dan Tekanan Peran sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan

bahwa secara individual Tekanan Klien dan Tekanan Peran

berpengaruh signifikan terhadap Independensi Auditor.

5. Pembahasan

Hasil uji interaksi menunjukkan bahwa variasi variabel Tekanan Klien,

Kecerdasan Spiritual dan moderateTKKS hanya mampu menjelaskan 9,6%

variasi variabel Independensi Auditor. Tekanan Klien, Kecerdasan Spiritual

dan moderateTKKS secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

Independensi Auditor. Secara individual ketiga variabel tidak berpengaruh

terhadap Independensi Auditor dan hal ini menandakan bahwa Kecerdasan

Spiritual tidak bisa menjadi variabel moderating antara Tekanan Klien

dengan Independensi Auditor.

Analisis uji interaksi Tekanan Peran, Kecerdasan Spiritual dan

moderateTPKS hanya mampu menjelaskan 33,5% variasi variabel

Independensi Auditor. Tekanan Peran, Kecerdasan Spiritual dan

moderateTPKS secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

Independensi Auditor. Secara individual hanya variabel moderateTPKS saja

yang berpengaruh signifikan terhadap Independensi Auditor dengan nilai Sig

sebesar 0.028, sehingga dapat disimpulkan bahwa Kecerdasan Spiritual

adalah variabel moderating antara Tekanan Peran dengan Independensi

Auditor. Kecerdasan spiritual dapat membantu auditor saat dihadapkan pada

Page 59: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

tekanan atau tuntutan yang diberikan oleh peran-peran yang dimiliki auditor

tersebut agar tidak kehilangan sikap mental independensinya.

Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa Tekanan Klien dan

Tekanan Peran baik secara individual maupun simultan berpengaruh

signifikan terhadap Independensi Auditor, walaupun variasi Tekanan Klien

dan Tekanan Peran hanya mampu menjelaskan 32,3% variasi variabel

Independensi Auditor. Hal ini menunjukkan bahwa apabila kedua tekanan

tersebut dihadapkan kepada auditor, maka baik tekanan dari klien maupun

tekanan peran yang dialami auditor akan sangat mengancam independensi

auditor

Page 60: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah interaksi antara Tekanan

Klien dan Tekanan Peran dengan Kecerdasan Spiritual berpengaruh terhadap

Independensi Auditor. Responden penelitian berjumlah 79 auditor yang bekerja

di 11 Kantor Akuntan Publik yang berada di propinsi DKI Jakarta.

Kesimpulan penelitian ini, antara lain:

1. Interaksi antara Tekanan Klien dengan Kecerdasan Spiritual tidak

berpengaruh terhadap Independensi Auditor, sehingga hipotesis pertama

ditolak.

2. Interaksi antara Tekanan Peran dengan Kecerdasan Spiritual berpengaruh

terhadap Independensi Auditor, sehingga hipotesis kedua diterima.

3. Tekanan Klien dan Tekanan Peran baik secara individual maupun simultan

berpengaruh signifikan terhadap Independensi Auditor, sehingga pernyataan

hipotesis ketiga diterima.

Hasil uji interaksi Tekanan Klien dengan Kecerdasan Spiritual

menunjukkan Kecerdasan Spiritual bukanlah variabel moderating bagi Tekanan

Klien dan Independensi Auditor, tetapi Kecerdasan Spiritual merupakan

variabel moderating bagi Tekanan Peran dan Independnesi Auditor. Dapat

disimpulkan bahwa tekanan dari dalam diri, masalah dengan atasan yang

memberika tuntutan negatif serta permasalahan pribadi lebih dominan dalam

Page 61: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

menyebabkan auditor kehilangan independensinya dan bisa ditengahi oleh

kecerdasan spiritual auditor tersebut.

B. Implikasi

Implikasi yang dihasilkan dari penelitian ini:

1. Hasil uji moderating menunjukkan bahwa Kecerdasan Spiritual tidak bisa

menjadi variabel moderating bagi Tekanan Klien dan Independensi Auditor.

Hal ini menunjukkan bahwa ada variabel lain yang lebih tepat untuk

berinteraksi dengan Tekanan Klien. Diduga ada variabel lain yang lebih

tepat untuk menjadi penengah antara Tekanan Klien yang dihadapi oleh

auditor dengan Independensi Auditor.

2. Hasil uji moderating Tekanan Peran dan Independensi Auditor menunjukkan

bahwa Kecerdasan Spiritual bisa menjadi variabel moderating bagi kedua

variabel tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa tuntutan negatif yang

diberikan oleh atasan dan tuntutan dari masalah kehidupan pribadi auditor

lebih dominan sebagai penyebab bagi hilangnya independensi daripada

Tekanan Klien dan dapat memicu auditor melakukan tindakan yang dapat

menyebabkan auditor tidak independen. Tekanan Peran bisa ditengahi oleh

Kecerdasan Spiritual.

3. Hasil pengujian regresi menyatakan bahwa ada hubungan linier antara

Tekanan Klien dan Tekanan Peran terhadap Independensi Auditor. Maka,

Tekanan Klien dan Tekanan Peran baik secara parsial maupun simultan yang

menimpa auditor dapat menyebabkan hilangnya independensi yang dimiliki

auditor.

Page 62: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

C. Keterbatasan

1. Peneliti hanya memasukkan satu variabel moderating. Diduga ada variabel

lain yang lebih cocok atau lebih berpengaruh selain Kecerdasan Spiritual

dalam berinteraksi dengan Tekanan Klien, Tekanan Peran dan

Independensi Auditor.

2. Penelitian ini hanya menggunakan metode kuesioner tanpa wawancara,

padahal penelitian akan lebih relevan antara judul penelitian dengan

keadaan profesi auditor yang sebenarnya apabila disertai dengan

wawancara dari beberapa auditor yang menjadi responden, karena bisa

didapat data penelitian yang lebih lengkap.

3. Peneliti mengalami kesulitan dalam mendapatkan responden yang bersedia

untuk mengisi kuesioner penelitian, dikarenakan kesibukkan mereka dalam

mengaudit sehingga tidak bisa mengisi kuesioner. Kuesioner yang sudah

sampai ke KAP pun ada yang tidak diisi secara lengkap dan tidak kembali

ke tangan peneliti, sehingga data responden yang dikumpulkan berkurang

dari target awal, yaitu 100 kuesioner yang diisi oleh 100 auditor menjadi

hanya 79 kuesioner yang benar-benar dapat diolah.

D. Saran

1. Tingkat pengaruh interaksi antara variabel independen, variabel moderating

dan variabel dependen tidak kuat yang disebabkan oleh pemakaian variabel

Page 63: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

moderating yang kurang tepat, maka untuk penelitian selanjutnya disarankan

untuk menambah variabel moderating atau mengganti variabel moderating

Kecerdasan Spiritual dengan variabel lain yang lebih berpengaruh terhadap

interaksi variabel-variabel di atas.

2. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menambah jumlah responden

dan menyebarkan lebih banyak kuesioner kepada para responden, sehingga

bisa mendapatkan data yang lebih handal. Penelitian selanjutnya juga bisa

menaikkan kriteria para auditor yang akan menjadi responden, yaitu

responden penelitian adalah auditor yang sudah menjadi auditor selama 3

tahun atau lebih, sehingga bisa didapat data dari sumber yang sudah

berpengalaman.

3. Peneliti selanjutnya usahakan untuk mendapatkan data berupa wawancara

dari beberapa auditor yang menjadi responden penelitian agar bisa

mendapatkan data yang lebih nyata dan bisa keluar dari pertanyaan-

pertanyaan kuesioner yang mungkin terlalu sempit atau kurang

menggambarkan keadaan yang sesungguhnya dari profesi auditor.

Page 64: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hamid, “Buku Penduan Penulisan Skripsi”, Jakarta, 2007.

Ahmed Ebrahim, “Auditing Quality, Auditor Tenure, Client Importance and

Earning Management: An Additional Evidence”, Diunduh 19 Maret 2009, www.aaahq.org, 2001.

Arens dan Loebbecke, “Auditing Pendekatan Terpadu”, Terjemahan Jilid 1,

Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 1997.

Ary Ginanjar Agustian, “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan

Spiritual ESQ: Emotional Spiritual Quotient The ESQ Way 165”,

Cetakan ke 39, Arga Wijaya Persada, Jakarta, 2007.

Bayu Adhi Satrio, ”Menemukan Makna Hidup Dengan Kecerdasan

Spiritual”, Diunduh 20 Maret 2009, www.MyOpera.com, 2007.

Dika Mira Unchasari, “Pengaruh Konflik Audit dan Independensi Auditor

Terhadap Opini Audit”, Skripsi S1 Tidak Dipublikasikan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2008.

Eka Murtiasri, “Anteseden dan Konsekuensi Burnout Pada Auditor:

Pengembangan Terhadap Role Stress Model”, Simposium Nasional

Akuntansi (SAN) IX, Padang, 23-26 Agustus 2006.

Eka Rozanaturrizqie, “Analisis Pengaruh Role Stress dan Job Insecurity

Terhadap Job Outcomes Auditor”, Skripsi S1 Tidak Dipublikasikan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2008.

Fathul Huda Sufnawan, “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Spiritual Auditor

Terhadap Kinerja Auditor Dalam Kantor Akuntan Publik”, Diunduh 19

Maret 2009, www.jurnalskripsidanthesis.com, 2007.

Page 65: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Fisher, Richard, “Role Stress, the Type A Behavior Pattern, and External Auditor

Job Satisfaction and Performance”, Behavioral Research in Accounting,

January 01, 2001.

Harahap, Sofyan, “Pentingnya Unsur Etika dalam Professi Akuntan dan

Bagaimana di Indonesia?”, Diunduh 20 Maret 2009,

www.ekisonline.com, 2008.

Ibnu Subiyanto, “Pemeriksaan Akuntansi 2”, Universitas Gunadarma, Jakarta,

1995.

Imam Ghozali, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan

Penerbit UNDIP, Semarang, 2005.

Indriantoro dan Supomo, “Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan

Manajemen”, BPFE, Yogyakarta, 2006.

Jamilah, dkk, “Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas

terhadap Audit Judgment”, Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X, Universitas Hasanuddin, Makassar, 26-28 Juli 2007.

Maulina Dyah Permatasari, “Pengaruh Komitmen Profesional, Tekanan Klien

dan Time Pressure Terhadap Independensi Penampilan Akuntan

Publik”, Skripsi S1 Tidak Dipublikasikan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2008.

M. Nizarul Alim, dkk, “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap

Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi”,

Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X, Universitas Hasanuddin,

Makasar, 26-28 Juli 2007.

M. Ridwan Tikollah, dkk, “Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan

Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Sikap Etis Mahasiswa

Akuntansi”, Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IX, Padang, 23-26

Agustus 2006.

Page 66: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Nining Mulyaningsih, dkk, “Pengujian Variabel - Variabel Yang Berpengaruh

Terhadap Keinginana Klien Untuk Mempengaruhi Kebijakan Audit”,

Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IX, Padang, 23-26 Agustus 2006.

Ratna Eliyawati, “Kecerdasan Spiritual (Sebuah Pengantar)”, Diunduh 20 Maret 2009, [email protected], 2006.

Viraguna Bagoes Oka, “Bank Fraud, Apa dan Mengapa Masih Terjadi?”.

Diunduh 14 September 2009. www.Kompas.com, 2004.

Page 67: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Regression Standardized Residual

20-2-4

Fre

qu

en

cy

20

15

10

5

0

Histogram

Dependent Variable: TIA

Mean =7.87E-16�

Std. Dev. =0.987�

N =79

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Exp

ecte

d C

um P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: TIA

UJI ASUMSI KLASIK

a. Uji Normalitas

Charts

Page 68: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

b. Uji Heteroskedastisitas

Regression Standardized Predicted Value

3210-1-2-3

Re

gre

ss

ion

Stu

de

nti

ze

d R

es

idu

al

2

0

-2

-4

Scatterplot

Dependent Variable: TIA

c. Multikolinieritas

95% Confidence Interval for B Correlations Collinearity Statistics

Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial Part Tolerance VIF

-32.063 2.183

.079 .461 .286 .308 .263 .998 1.002

.421 .903 .521 .531 .509 .998 1.002

a Dependent Variable: TIA

PENGUJIAN HIPOTESIS

a. Pengujian Hipotesis Secara Regresi Moderate Uji Interaksi.

1) Interaksi Tekanan Klien (X1) dan Kecerdasan Spiritual (X3)

Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Independensi Auditor (Y)

Page 69: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .362(a) .131 .096 5.47520

a Predictors: (Constant), moderateTKKS, TTK, TKS

ANOVA Y, X1, X3

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 339.010 3 113.003 3.770 .014(a)

Residual 2248.332 75 29.978

Total 2587.342 78

a Predictors: (Constant), moderateTKKS, TTK, TKS

b Dependent Variable: TIA

Coefficients Variabel Y, X1, X3

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 129.405 100.107 1.293 .200

TTK -1.433 1.315 -1.395 -1.089 .280

TKS -1.779 1.609 -1.507 -1.106 .272

TKKS .026 .021 2.789 1.253 .214

a Dependent Variable: TIA

2) Interaksi Tekanan Peran (X2) dan Kecerdasan Spiritual (X3)

Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Independensi Auditor (Y)

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Page 70: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .600(a) .360 .335 4.69797

a Predictors: (Constant), moderateTPKS, TKS, TTP

ANOVA variabel Y, X2 & X3

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 932.024 3 310.675 14.076 .000(a)

Residual 1655.318 75 22.071

Total 2587.342 78

a Predictors: (Constant), TPKS, TKS, TTP b Dependent Variable: TIA

Sumber: Data Diolah

Coefficients Variabel Y, X2, X3

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B

Std.

Error Beta t Sig.

1 (Constant) 106.707 52.734 2.024 .047

TTP -2.165 1.259 -1.666 -1.719 .090

TKS -1.584 .829 -1.341 -1.910 .060

TPKS .044 .020 2.831 2.238 .028

a Dependent Variable: TIA

Sumber: Data Diolah

b. Pengujian Hipotesis Secara Regresi Berganda 3) Tekanan Klien (X1) dan Tekanan Peran (X2) berpengaruh secara

simultan dan signifikan terhadap Independensi Auditor (Y).

Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

Page 71: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP

1 .584(a) .341 .323 4.73778

a Predictors: (Constant), TTP, TTK

b Dependent Variable: TIA

ANOVA Variabel Y, X1, X2

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 881.400 2 440.700 19.633 .000(a)

Residual 1705.942 76 22.447

Total 2587.342 78

a Predictors: (Constant), TTP, TTK

b Dependent Variable: TIA

Coefficients Variabel Y, X1, X2

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -14.940 8.597 -1.738 .086

TTK .270 .096 .263 2.821 .006

TTP .662 .121 .509 5.463 .000

a Dependent Variable: TIA

Page 72: PENGARUH TEKANAN KLIEN DAN TEKANAN PERAN TERHADAP