skripsi evaluasi sistem pengendalian intern terhadap

92
SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), TBK UNIT TANETERIAJA KABUPATEN BARRU NUR HIDAYAH 105730411313 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2017

Upload: others

Post on 13-Apr-2022

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

SKRIPSI

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM

AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. BANK RAKYAT

INDONESIA (PERSERO), TBK UNIT TANETERIAJA

KABUPATEN BARRU

NUR HIDAYAH

105730411313

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2017

Page 2: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

SKRIPSI

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM

AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. BANK RAKYAT

INDONESIA (PERSERO), TBK UNIT TANETERIAJA

KABUPATEN BARRU

NUR HIDAYAH

105730411313

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2017

Page 3: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP
Page 4: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP
Page 5: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

iv

MOTTO

All the impossible is possible for those who believe!

“Semua yang tidak mungkin adalah mungkin bagi orang

yang percaya!”

“Infiruu khifaafaw-watsiqoolaw-wajaahiduu bi amwaalikum

wa anfusikum fii sabiilillaah..”

Berangkatlah, baik kamu merasa ringan atau berat, dan

berjihadlah dengan harta dan jiwamu.. (QS. At-Taubah: 41)

PERSEMBAHAN

Perjuangan Merupakan Pengalaman BerhargaYang Dapat Menjadikan Kita

Manusia Yang Berkualitas

Skripsi Ini Kupersembahkan UntukKedua Orang Tuaku dan Adikku Tercinta

Yang Selalu Mendukung Serta Nasihatnya Yang MenjadiJembatan Perjalanan Hidupku.

Page 6: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

v

ABSTRAK

NUR HIDAYAH, 2017. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern TerhadapSistem Akuntansi Penggajian pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (Persero)Unit Tanete Raiaj Kabupaten Barru. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. UniversitasMuhammadiyah Makassar. (Dibimbing oleh Ibu Dr. Hj. Ruliaty, MM dan IbuMukminati Ridwan, SE., M.Si )

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan prosedurpenggajian di PT. BRI (Persero), Tbk sudah sesuai dengan sistem akuntansipenggajian dan untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern terhadapsistem akuntansi penggajian sudah efektif.

Populasi dalam penelitian ini adalah daftar gaji karyawan. Pengumpulandata diperoleh dengan melakukan wawancara, observasi, dan kuesioner. Teknikanalisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif, yaitu menyajikan data danmengidentifikasikan faktor- faktor terkait pada PT. BRI (Persero), Tbk. Danuntuk menganalisis efektivitas sistem pengendalian intern terhadap sistemakuntansi penggajian menggunakan metode stop-or-go sampling.

Hasil penelitian dan pembahasan serta analisis data yang dilakukanmenunjukkan bahwa sistem akuntansi penggajian dan sistem pengendalian internterhadap sistem akuntansi penggajian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.Unit Taneteriaja Kabupaten Barru sudah sesuai dengan teori. Sedangkan Hasilpengujian kepatuhan terhadap sampel tidak ditemukan adanya penyimpangan ataujumlah kesalahan sama dengan 0 (nol), sehingga AUPL = DUPL yaitu sebesar5%. Maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern terhadap sistemakuntansi penggajian pada PT. Bank Rakyat Inonesia (Persero) Tbk. UnitTaneteriaja Kabupaten Barru sudah efektif.

Kata Kunci: Efektivitas, Pengendalian Intern

Page 7: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

v

ABSTRACT

NUR HIDAYAH, 2017. Evaluation of Accounting System of InternalControl of Payroll Accounting System at PT. Bank Rakyat Indonesia(Persero), Tbk Taneteriaja Unit of Barru. Economy and Business Faculty.University Muhammadiyah Makassar. (Guided of Mrs Ruliaty and of MrsMukminati Ridwan).

This thesis aims to determine whether the implementation of salaryprocedures in PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk is in accordance withethe payroll accounting system and to find out whether the internal control systemon payroll accounting system is effective.

Population in this research is employee salary list. Data collection wasobtained by conducting interviews, observations, and questionnaires. Dataanalysis technique that is done is descriptive analysis, that is presenting data andidentify factors related to PT. BRI (Persero), Tbk. And to analyze the effectivenessof internal control system to payroll accounting system using stop-or-go samplingmethod.

The results of research and discussion and data analysis performed showthat payroll accounting system and internal control system to payroll accountingsystem PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Taneteriaja Unit of BarruRegency is in accordance with the theory. While the results of compliance testingagainst the sample was not found any deviation or the number of errors equal to 0(zero), so AUPL = DUPL is 5%. Then it can be concluded that the system ofinternal control of payroll accounting system at PT. Bank Rakyat Inonesia(Persero) Tbk. Taneteriaja Unit of Barru Regency has been effective.

Keywords: Effectiveness, Internal Control

Page 8: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan baik menyangkut isi, materi maupun penyajiannya sehingga masih

banyak memerlukan segala bentuk kritik, saran dan juga masukan-masukan dari

berbagai pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Skripsi ini tersusun berkat bimbingan, saran, nasehat dan bantuan dari

berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, pada

kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

yang saya hormati :

1. Bapak Dr. H.Abd. Rahman Rahim, SE.,MM, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE.,MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Univerisitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.,CA, selaku ketua jurusan Program

Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univerisitas

Muhammadiyah Makassar.

4. Ibu Dr. Hj. Ruliaty, MM selaku Pembimbing I dan dan Ibu Mukminati

Ridwan, SE., M.Si selaku Pembimbing II yang bersedia meluangkan

Page 9: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

viii

waktunya ditengah kesibukkannya untuk membimbing dan mengarahkan

si penulis

5. Kedua orangtuaku Ayahanda Pili dan Ibunda Nurhairah. Ucapan terima

kasih tak cukup menggambarkan wujud penghormatan ananda atas

dukungan, doa, nasehat-nasehat terbaiknya, bimbingan dan tak henti-

hentinya mendengarkan keluh kesah penulis. Loveyou.

6. Saudaraku terkasih ija, terima kasih atas motivasi dan dorongan

semangatnya dalam menyusun skripsi ini.

7. Bapak Sari Wahono, selaku Pemimpim Cabang PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk Unit Taneteriaja Kabupaten Barru

8. Bapak Muh. Alamsyah Akib, selaku KA Unit PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk Unit Taneteriaja Kabupaten Barru yang menyediakan waktu

dan membantu penulis mengolah data.

9. Segenap Karyawan dan Karyawati PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk Unit Taneteriaja Kabupaten Barru yang telah memberikan waktunya

dan semangat kepada penyusun hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. My beloved Susi, Dewi, Idris, Lupus, Fajri terima kasih atas bantuannya

dan liburan-liburan indahnya. Dan terima kasih atas jalinan persaudaraan

selama kurang lebih 4 tahun ini, semoga kita tetap seperti ini.

11. Nak Oppos (Asma, uni, isda, obol, sasa, anty) atas persahabatan yang

sudah kita jalani dan pengalaman indah dan berharga yang kalian berikan.

Terima kasih juga atas waktunya, yang selalu hadir saat suka maupun duka

dan selalu ada mendengarkan keluh kesah penulis.

Page 10: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

ix

12. Kepada teman kelas Ak.2-13 terima kasih atas kerjasamanya dan terima

kasih atas kebaikan dan kebersamaannya. Bangga bisa mengenal dan

berbagi rasa dengan kalian.

13. Kepada semua pihak yang telah mendukung penulis selama ini terima

kasih atas kebaikannya.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, yang tentunya tidak lepas dari segala kekurangan dan kesalahan,

untuk itu penyusun senantiasa mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya

membangun demi perbaikan penyusunan selanjutnya. Akhir kata, semoga skripsi

ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya serta pada pribadi penyusun sendiri

pada khususnya.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Makassar, Juli 2017

Nur Hidayah

Page 11: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL . ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................... iv

ABSTRAK ...........................................................................................................v

ABSTRACT.........................................................................................................vi

KATA PENGANTAR.........................................................................................vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................x

DAFTAR TABEL .............................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................1

B. Rumusan Masalah .........................................................................5

C. Tujuan Penelitian...........................................................................6

D. Manfaat Penelitian.........................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................8

A. Sistem Pengendalian Intern ...........................................................8

B. Sistem Akuntansi...........................................................................14

C. Sistem Akuntansi Penggajian ........................................................17

D. Pengujian Kepatuhan.....................................................................25

E. Peneliti Terdahulu .........................................................................29

Page 12: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

xi

F. Kerangka Fikir...............................................................................31

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................34

A. Lokasi dan Waktu Penelitian.........................................................34

B. Teknik Pengumpulan Data ............................................................34

C. Populasi dan Sampel......................................................................35

D. Jenis dan Sumber Data ..................................................................35

E. Metode Analisis.............................................................................36

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk..........40

B. Visi dan Misi Perusahaan ..............................................................42

C. Struktur Organisasi ........................................................................42

D. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ..............................................44

E. Personalia ......................................................................................49

BAB V PEMBAHASAN .................................................................................51

A. Analisis Data Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Penggajian

PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (Persero) ...................................51

B. Efektivitas Pengendalian Intern Dalam Sistem Akuntansi

Penggajian di PT. BRI (Persero), Tbk ..........................................60

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 65

A. Kesimpulan....................................................................................65

B. Saran ..............................................................................................66

Page 13: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

xii

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................67

LAMPIRAN .......................................................................................................69

Page 14: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

xiii

DAFTAR TABEL

2.1 Peneliti Terdahulu ...........................................................................................30

3.1 Besarnya Sampel Minumun Untuk Pengujian Kepatuhan..............................37

3.2 Cara Pencarian Sampel Minumun Untuk Pengujian Kepatuhan ....................38

3.3 Stop-Or-Go Decision......................................................................................38

5.5 Pengujian Kepatuhan Efektifitas Pengendalian Intern Terhadap

Sistem Akuntansi Penggajian................................................................................61

Page 15: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

xiv

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Pikir ................................................................................................33

4.1 Struktur Organisasi .........................................................................................43

Page 16: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

67

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, Wuryan. 2011. Audit Internal. BPFE-Yogyakarta.

Arens A. Alvin, Beasley S. Mark, Elder J. Randal. 2008. Auditing dan JasaAssurance. Jakarta: Erlangga.

Astuti, Christina Budi. Analisisi Pengendalian Intern terhadap Sistem AkuntansiPenggajian pada PT. TELKOM DIVISI REGIONAL II Jakarta. 2002

Baridwan, Zaki. 2009. Sistem Akuntansi: Penyusunan Prosedur dan Metode.Edisi Kelima. Cetakan Kesembilan. Yogyakarta. Penerbit BPFE.

Bayangkara IBK. 2016. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi, CetakanKedua. Jakarta: Salemba Empat.

Boynton, William C., Raymond N. Johnson. (2006). 8th edition. Modern AuditingAssurace Services, and the Integrity of Financial Reporting. Hoboken :John Wiley & Sons, Inc. Ahli Bahasa Paul A, Gina, Gania, IchsanSetitoBudi. Jakarta: Erlangga.

Damayanti, Novia. Dwiatmanto, dan Azizah, Devi Farah. 2015. Evaluasiefektivitas pengendalian intern atas sistem penggajian dan pengupahan(studi kasus pada pt. Karyamitra budisentosa pandaan-pasuruan). Jurnaladministrasi bisnis (jab)| vol. 3 no.1 maret 2015

Hall, James A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Keempat. Salemba empat,Jakarta

Hery, 2013. Akuntansi Dasar 1 dan 2. Grisindo, Jakarta.

Kumala Mega Saraswati, Sri Mangesti Rahayu, dan Achmad Husaini. 2014.Analisis Sistem Akuntansi Penggajian & Pengupahan Karyawan DalamUsaha Meningkatkan Pengendalian Intern Perusahaan (Studi Pada PT.Japfa Comfeed Indonesia, Tbk Kantor Cabang Sidoarjo). JurnalAdministrasi Bisnis (Jab)| Vol. 8 No. 1 Februari 2014

Kumat G Valery. 2011. Internal Audit. PT. Gelora Aksara Pratama. Jakarta:Erlangga.

Lumanaw, Kezia Rafika dan Jantje Tinangon. 2016. Evaluasi Penerapan SistemInformasi Akuntansi Penggajian Untuk Pengendalian Intern Pada PT. BprDanaku Mapan Lestari Di Kota Bitung. Jurnal Emba Vol.4 No.2 Juni2016, Hal. 224-235

Page 17: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

68

67

Mulyadi, 2014. Sistem Akuntansi. Edisi 3, Cetakan ke-5. Salemba Empat, Jakarta.

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ngumar, Sutjipto dan Setiawan, Agus. 2013. Analisis Sistem Pengendalian InternAtas Penggajian Pada Pt Sarana Utama Di Surabaya. Jurnal Ilmu & RisetAkuntansi Vol. 2 No. 3 (2013).

Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella J. 2009. Manajemen Sumber daya Manusia.untuk Perusahaan. Jakarta: PT Rajagrafindo

Rully Indrawan, Poppy Yaniawati. 2016. Metodologi Penelitian, Cetakan Kedua,IKAPI

Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-117/M-MBU/2002 (Undang-undang BUMN)

Undang-Undang Republik Indonesia No.13 Tahun 2003 tentangKetenagakerjaan. 8 Juli 2003. Lembar Negara Republik Indonesia Tahun2003 Nomor 4301. Jakarta.

Widjajanto Tunggal, Amin. 2016. Memahami Konsep Pengendalian Internal.Salemba Empat.

Www.bri.ac.id

Page 18: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

LAMPIRAN

Page 19: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

KUESIONER

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SISTEM

AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. BANK RAKYAT

INDONESIA (PERSERO), TBK UNIT TANETERIAJA

KABUPATEN BARRU

Berikan tanda rickmark (ѵ) pada pilihan anda.Pertanyaan Praktik

YA TIDAKStruktur organisasi

1. Apakah fungsi pembuatan daftar gaji terpisah dari

fungsi pembuatan gaji?

2. Apakah fungsi pembuatan waktu hadir terpisah dari

fungsi operasi?

Sistem Otoritas dan Prosedur Pencatatannya

3. Apakah setiap orang yang namanya tercantum dalam

daftar gaji memiliki surat keputusan pengangkatan

sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani

pejabat yang berwenang

4. Apakah setiap perubahan gaji didasarkan pada surat

keputusan pejabat yang berwenang?

5. Apakah setiap potongan atas dasar gaji karyawan

selain dari pajak penghasilan karyawan harus

didasarkan surat potongan gaji yang diotoritas oleh

fungsi kepegawaian?

Page 20: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

6. Apakah kartu jam hadir diotoritas oleh fungsi

pencatat waktu?

7. Apakah perintah lembur diotoritas oleh kepala

departemen karyawan yang bersangkutan?

8. Apakah daftar gaji diotoritas oleh fungsi personalia?

9. Apakah bukti kas keluar untuk pembayaran gaji

harus diotoritas oleh fungsi akuntansi?

10. Apakah perubahan catatan penghasilan karyawan

direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan ?

Praktik yang Sehat

11. Apakah kartu jam hadir harus dibandingkan dengan

kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir dipakai

sebagai dasar pembuatan daftar gaji?

12. Apakah pemasukan kartu jam hadir kedalam mesin

pencatat waktu diawasi oleh fungsi pencatat waktu?

13. Apakah perhitungan dan ketelitian perhitungan

dalam pembuatan daftar gaji diverifikasi?

14. Apakah perhitungan pajak penghasilan karyawan

direkonsiliasi dengan kartu penghasilan karyawan?

15. Apakah kartu penghasilan karyawan disimpan oleh

fungsi pembuat daftar gaji?

-

-

Page 21: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

Kompetensi Karyawan

1. Apakah seleksi karyawan berdasarkan persyaratan

yang dituntut oleh pekerjaan?

2. Apakah ada pengembangan pendidikan karyawan

sesuai dengan perkembangan tuntutan pekerjaan?

3. Apakah diperusahaan ada penilaian karyawan?

Page 22: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

RIWAYAT HIDUP

NUR HIDAYAH. Panggilan Nunu lahir di Ujung

Pandang pada hari mingggu tanggal 03 September

1995. Buah hati dari Ayahanda Pili dan Nur

Hairah merupakan Anak pertama dari dua

bersaudara. Penulis sekarang bertempat tinggal di Jl.

Abubakar Lambogo 3 Lr.6/16, Makassar. Pendidikan yang telah ditempuh oleh

penulis yaitu SD Kip Bara-baraya 2 Makassar dan lulus pada tahun 2007. Pada

tahun yang sama penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di SMP

Negeri Islam Darul Hikmah dan lulus pada tahun 2010. Dan kembali melanjutkan

sekolah di SMK 1 Wahyu Makassar dan menyelesaikan studi pada tahun 2013.

Pada tahun tersebut pula penulis melanjutkan studi ke perguruan tinggi swasta di

Makassar. Penulis pun terdaftar sebagai mahasiswa Akuntansi Fakultas

Ekonomidan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Berkat karunia Allah SWT. dan iringan doa dari kedua orang tua beserta

orang-orang terdekat, selama menjalani segala aktivitas akademik di perguruan

tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar penulis akhirnya meneyelesaikan

studi pada tahun 2017 dengan judul “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern

terhadap Sistem Akuntansi Penggajian pada PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero), Tbk Unit Taneteriaja Kabupaten Barru”.

Page 23: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Setiap perusahaan baik perusahaan dagang, manufaktur, maupun jasa pada

umumnya mempunyai tujuan utama salah satunya adalah mendapatkan

keuntungan sehingga perusahaan dapat menjamin kelangsungan hidupnya. Usaha

untuk mencapai tujuan tersebut adalah manajemen yang harus dapat

memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki secara efektif dan efisien.

Sumber daya manusia yang disebut pegawai atau karyawan memegang penting

dalam kegiatan yang dijalankan perusahaan. Mereka memiliki nilai-nilai yang

strategis bagi suatu organisasi karena berfungsi sebagai penggerak faktor-faktor

produksi yang lain.

Pada perusahaan yang bergerak di sektor jasa, gaji merupakan biaya yang

paling dominan dan merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi yang paling

besar yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawannya (Dikutip

dari Kezia dan Jantje, 2016). Dan bagi karyawan ini merupakan nilai hak dari

prestasi mereka, juga sebagai motivator dalam bekerja, sedangkan bagi

perusahaan jasa, gaji merupakan komponen biaya yang mempunyai dampak besar

dalam mempengaruhi laba, sehingga harus terus menerus diawasi pengelolaannya.

Pengertian penggajian juga telah diatur dalam Undang-Undang No. 13

Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan (pasal 1), bahwa gaji adalah hak pekerja

yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pemberi

kerja kepada pekerja ditetapkan dan dibayar menurut suatu perjanjian kerja,

Page 24: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

2

kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi

pekerja dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan /atau jasa yang telah atau akan

dilakukan.

Proses pelaksanaan penggajian pun tidak dapat dipungkiri bahwa banyak

permasalahan sering kali terjadi yang mana selalu berakibat pada kerugian

perusahaan. Oleh sebab itu penerapan kebijakan kompensasi perlu dikawal dengan

baik oleh pihak manajemen yang dituangkan dalam sistem akuntansi penggajian.

Sistem dirancang untuk menangani sesuatu yang berulangkali atau

memiliki peranan penting dalam kegiatan yang dijalankan perusahaan. Sistem

penggajian memerlukan pengendalian untuk menjamin agar pembayaran gaji yang

dilakukan secara akurat dan tepat waktu dan untuk mengatasi adanya kesalahan

dan penyimpangan dalam perhitungan dan pembayaran gaji dan upah.

Sistem akuntansi penggajian juga dirancang oleh perusahaan untuk

memberikan gambaran yang jelas mengenai gaji dan upah karyawan sehingga

mudah dipahami. Namun sistem penggajian yang diterapkan oleh perusahaan

yang satu dengan perusahaan yang lain tentu berbeda, begitu juga perlakuan

akuntansi yang terdapat didalamnya.

Sistem penggajian merupakan serangkaian aktivitas bisnis dan pengolahan

data yang terkait serta berhubungan dengan pengelolaan karyawan perusahaan.

Pengendalian proses (processing controls) yang merupakan pengendalian intern

untuk mendeteksi jangan sampai data (khususnya data yang sesungguhnya sudah

di valid) menjadi error karena adanya kesalahan proses, tujuan pengendalian

pengelolahan adalah untuk mencegah agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan

Page 25: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

3

selama proses pengolahan data. Sesuai dengan perkembangan yang dianut oleh

perusahaan, maka perlu diperhatikan pula sistem pengendalian intern bagi sistem

penggajian yang diterapkan perusahaan. Sistem pengendalian intern inilah yang

menjadi kunci kesuksesan sistem penggajian yang dijalankan namun penilaian

efektivitas pengendalian intern bergantung pada praktik sehat yang sesuai dengan

teori yang ada.

Pentingnya pengendalian internal dan adanya Satuan Pengawas Internal

(SPI) diatur dalam SK Menteri BUMN Nomor kep-117/M-MBU/2002. Pada pasal

11 dinyatakan bahwa “Direksi harus menetapkan suatu Sistem Pengendalian

Internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan asset BUMN” dan UU

BUMN Nomor 19 Tahun 2003 tanggal 19 Juni 2003 juga telah mewajibkan

BUMN untuk membentuk unit pengendalian internal. Keberadaan fungsi SPI

dalam perusahaan yang menjamin efektivitas pengendalian internal dan

merupakan mitra strategis dalam kegiatan pengelolaan perusahaan serta

mendorong proses governance.

Keterkaitan antara sistem akuntansi penggajian dengan pengendalian

intern dapat dilihat dari bagaimana suatu fungsi dapat terkontrol oleh fungsi lain

melalui laporan yang sampai kepada pihak manajemen. Adanya pengendalian

intern akan memberikan keamanan bagi perusahaan yang meliputi kekayaan milik

dan keakuratan data akuntansi yang dijadikan informasi keuangan bagi

manajemen dalam mengelola perusahaan. Selain itu dengan adanya pengendalian

Intern ini diharapkan akan mencegah atau paling tidak meminimalisasi

Page 26: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

4

kemungkinan adanya penyimpanan dan penyelewengan sehingga pembayaran gaji

maupun upah dapat berjalan secara efektif.

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk adalah salah satu bentuk

perusahaan yang bergerak di bidang jasa, yang bertujuan unuk membangun

ekonomi kerakyatan. Dalam perkembangannya, bank BRI berubah dari bank

pemerintah menjadi bank umum. Pada tahun 2003, BRI go public dan pemerintah

melepas 30% saham miliknya kepada publik. Komitmen yang kuat dan

pengalaman yang sangat panjang dalam melayani sektor UMKM membuat

BRI senantiasa mampu berperan aktif dalam pembangunan perekonomian rakyat.

Komitmen yang dibangun akan menjadi sia-sia jika tidak disertai dengan

loyalitas dan pengabdian sumber daya manusia di dalamnya. Agar pelayanan

terhadap masyarakat bisa terus berjalan, harus ada upaya untuk mempertahankan

standar yang telah ditetapkan. Motivasi berupa gaji merupakan syarat utama untuk

tetap menjaga standar tersebut.

Dalam upayanya memotivasi karyawan, Direksi BRI menetapkan

kebijaksanaan-kebijaksanaan tertentu yang mengatur tata laksana penggajian

karyawannya. Mereka telah menetapkan peraturan pengupahan pekerja PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dalam Surat Keputusan Direksi BRI No kep:S.6–

DIR/SDM/2/2005. Adapun standar yang digunakan dalam menetapkan sistem

akuntansi penggajian di BRI adalah pola pengembangan Manajemen Sumber

Daya Manusia yang berbasis kompetensi, Sistem Golongan Jabatan (Job Grade),

dan Sistem Manajemen Kinerja yang berlaku.

Page 27: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

5

Setelah sistem akuntansi penggajian telah ditetapkan, maka diperlukan

suatu kegiatan pengendalian untuk memastikan implementasi sistem penggajian

tersebut sudah sesuai standar yang ditetapkan. Masing-masing perusahaan,

termasuk BRI tentu memiliki sistem pengendalian intern terhadap sistem

penggajian yang sudah dijalankan. Tetapi sistem pengendalian intern tetap harus

diuji untuk menilai efektivitas pemantauan sistem tersebut terhadap sistem

akuntansi penggajian pada Bank BRI. Semua usaha itu menjadi wajar

dilaksanakan demi menjaga kelangsungan usaha Bank BRI demi mencapai

tujuannya untuk membangun ekonomi kerakyatan dan menjaga produktivitas

karyawan tentunya.

Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN

TERHADAP SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. BANK

RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK UNIT TANETERIAJA

KABUPATEN BARRU”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, dimana sistem

pengendalian intern terhadap penggajian memegang peranan penting, maka

berikut ini dibuat suatu perumusan masalah antara lain adalah, sbb:

1. Apakah penerapan prosedur penggajian pada PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero), Tbk Unit Taneteriaja Kabupaten Barru sudah sesuai dengan

sistem akuntansi penggajian ?

Page 28: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

6

2. Apakah Sistem Pengendalian Intern terhadap Sistem Akuntansi Penggajian

pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Taneteriaja

Kabupaten Barru sudah efektif?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah penerapan prosedur penggajian pada PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Taneteriaja Kabupaten Barru sudah

sesuai dengan sistem akuntansi penggajian.

2. Untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern terhadap sistem

akuntansi penggajian pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit

Taneteriaja Kabupaten Barru sudah efektif.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara ilmiah dan

memperluas pengetahuan mengenai sistem pengendalian intern dan sistem

akuntansi penggajian

2. Manfaat Teoritis

a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi

perusahaan dalam menghadapi persoalan yang berkaitan dengan

efektivitas sistem pengendalian intern terhadap sistem akuntansi

penggajian yang diterapkan.

Page 29: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

7

b. Bagi Penulis

Penelitian ini adalah suatu media dalam penambahan pengetahuan dan

suatu praktek praktisi yang sangat membantu dalam penerapan

pengetahuan studi terutama pada bidang pengujian kepatuhan sistem

pengendalian intern terhadap sistem akuntansi, khususnya penggajian

pada suatu perusahaan.

c. Bagi Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan sebagai bahan

referensi bagi peneliti lain tentang materi yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti dalam rangka penggalian dan pengembangan ilmu

pengetahuan, serta sebagai sumbangan tulisan kepada Universitas

Muhammadiyah Makassar dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada

khususnya.

Page 30: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Pengendalian Intern

a. Pengertian Sistem Pengendalian Intern

Pengendalian intern yang ada dalam perusahaan bukanlah dimaksudkan

untuk meniadakan semua kemungkinan terjadinya kesalahan atau penyelewangan,

namun diadakan untuk menekan terjadinya kesalahan dan penyelewengan supaya

hal ini dapat diatasi dengan cepat dan tepat dengan menggunakan prosedur yang

dibuat menurut pola yang terpadu.

Pengertian pengendalian intern menurut AICPA (American Institute

Certified Public Accountants, 2007) Statement On Auditing Standard No. 1

(AICPA, seperti dikutip oleh William C. Boynton dan Raymond N. Johnson 2006)

adalah sebagai berikut:

“The plan of organization, and all of the coordinate methods andmeasures adopted within a business, to safe guard its assets check thereliability of its accounting data, promote operational efficiency, andencourage adherence to prescribed managerial policies.”

Pernyataan tersebut terdiri dari rencana perusahaan dan semua metode

koordinasi dan tindakan yang diambil perusahaan untuk melindungi aset-asetnya,

memeriksa akurasi dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efesiensi

operasional, dan mendorong ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang

ditentukan.

Berdasarkan Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway

Commision’s adalah sebagai berikut:

Page 31: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

9

“Internal control is broadly defined as a process, effected by an entity’sboard of directors, management, and other personnel, designed to providereasonable assurance regarding the achievements of objectives in thefollowing categories:1. Effectiveness and efficiency of operations.2. Reliability of financial reporting.3. Compliance with applicable laws and regulations

Pernyataan tersebut didefinisikan sebagai suatu proses, dipengaruhi oleh

dewan direksi entitas, manajemen, dan personel lain, yang dirancang untuk

memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam kategori

berikut:

1. Efektivitas dan efisiensi operasi.

2. Keandalan laporan keuangan.

3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Konsep dasar yang terkandung dalam definisi tersebut adalah:

a. Pengendalian Intern adalah suatu proses. Pengendalian Intern merupakan cara

untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri.

b. Pengendalian Intern dipengaruhi oleh manusia. Pengendalian intern bukan

hanya terdiri dari buku pedoman kebijakan dan formulir-formulir, tetapi juga

orang-orang pada berbagai jenjang dalam suatu organisasi, termasuk dewan

komisaris, manajemen, serta personel lainnya.

c. Pengendalian Intern diharapkan memberikan keyakinan memadai, bukannya

keyakinan penuh, bagi manajemen dan dewan komisaris satuan usaha karena

adanya kelemahan-kelemahan bawaan yang melekat pada seluruh system

pengendalian intern dan perlunya mempertimbangkan biaya dan manfaat.

Page 32: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

10

d. Pengendalian Intern adalah alat untuk mencapai tujuan, yaitu pelaporan

keuangan, kesesuaian operasi.

Pengendalian intern adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk

melindungi aset atau kekayaan perusahaan dari segala bentuk tindakan

penyalagunaan, menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan yang

akurat, serta memastikan bahwa semua ketentuan (peraturan) hukum/undang-

undang serta kebijakan manajemen telah dipatuhi atau dijalankan sebagaimana

mestinya oleh seluruh karyawan perusahaan. (Hery, 159:2013)

Salah satu latar belakang timbulnya kebutuhan pengendalian intern karena

masuknya orang lain yang bukan sebagai pemilik didalam aktivitas perusahaan.

Yang dimana pemilik berkepentingan mengamankan kekayaannya. Selain itu

mengapa perusahaan perlu memiliki suatu pengendalian intern adalah untuk

menjamin tercapainya tujuan yang telah dirancangkan oleh pemilik atau

manajemen secara efektif dan efisien.

Berdasarkan uraian diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa

sistem pengendalian intern merupakan suatu meliputi semua metode yang dapat

digolongkan dalam subsistem pengendalian akuntansi dan administrasi, dimana

perusahaan telah menggunakannya untuk mengendalikan jalannya perusahaan

yang mencakup aktifitas pengamanan harta, memeriksa ketelitian data akuntansi

dan administrasi, mendorong efisiensi operasi dan menjaga kebijaksanaan

perusahaan dapat dipatuhi.

Page 33: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

11

b. Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Intern

Terdapat beberapa unsur pengendalian intern secara rinci setiap unsur

pokok pengendalian intern diuraikan sebagai berukut: (Mulyadi, 164;2014)

1. Struktur organisasi yang membedakan tanggung jawab fungsional secara

tegas. Struktur organisasi merupakan kerangka tanggung jawab fungsional

kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-

kegiatan pokok perusahaan.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang pendapatan dan biaya.

Dalam organisasi, setiap transaksi hanya dapat terjadi atas dasar otorisasi

dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya

transaksi tersebut.

3. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi. Pembagian tanggung jawab fungsional, sistem wewenang dan

prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan

baik jika diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam

pelaksanaannya.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab. Bagaimanapun

baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta

berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktek yang sehat,

semuanya sangat tergantung pada manusia yang melaksanakannya.

Page 34: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

12

c. Keterbatasan Pengendalian Intern

Pengendalian intern hanya dapat memberikan keyakinan memadai bagi

manajemen dan dewan komisaris sehubungan dengan pencapaian tujuan

perusahaan, alasannya adalah karena keterbatasan bawaan pada setiap

pengendalian intern. Batas–batas pengendalian intern meliputi:

1. Kesalahan Dalam Perhitungan

Seringkali terjadi, manajemen dan personel lainnya melakukan

pertimbangan yang kurang matang dalam pengambilan keputusan bisnis,

atau dalam melakukan tugastugas rutin karena kekurangan informasi,

keterbatasan waktu, atau penyebab lainnya.

2. Kemacetan

Kemacetan pada pengendalian intern yang telah berjalan bisa terjadi

karena personel salah mengerti dengan intruksi atau melakukan kesalahan

karena kecerobohan, kebingungan, atau kelelahan. Perpindahan personel

sementara atau tetap, atau perubahan sistem atau prosedur bisa juga

mengakibatkan kemacetan.

3. Kolusi

Kolusi atau persengkongkolan yang dilakukan oleh seorang pegawai

dengan pegawai lainnya, tidak bisa dideteksi oleh struktur pengendalian

intern.

Page 35: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

13

4. Pelanggaran oleh manajemen

Manajemen bisa melakukan pelanggaran atas kebijakan atau prosedur-

prosedur untuk tujuan yang tidak sah, seperti keuntungan pribadi, atau

membuat laporan keuangan menjadi tampak baik.

5. Biaya dan Manfaat

Biaya penyelenggaraan suatu struktur pengendalian intern seyogyanya

tidak melebihi manfaat yang akan diperoleh dari penerapan pengendalian

intern tersebut.

d. Pengendalian Intern dalam Perbankan

Untuk dapat melaksanakan pengendalian intern dengan baik, perlu

diperhatikan prinsip-prinsip pengendalian intern yang perlu dianut yaitu :

1. Perlunya pegawai yang kapabel dan dapat dipercaya untuk melaksanakan

tanggung jawab yang sesuai dengan kecakapannya, pengalamannya, dan

kejujurannya.

2. Perlunya pemisahan wewenang dari berbagai fungsi operasional, fungsi

penyimpanan, dan fungsi administrasi.

3. Perlunya pengawasan yang continue oleh atasan yang bertanggung

jawab atas hasil pekerjaan pegawai tersebut.

4. Perlunya penetapan tanggung jawab secara perorangan yang jelas,

tugas-tugas itu akan lebih diperhatikan sehingga para pegawai akan lebih

bekerja dengan seksama.

5. Perlu terdapat mekanisme pemeriksaan otomatis berdasarkan prosedur-

prosedur yang rutin.

Page 36: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

14

6. Perlu adanya pencatatan yang seksama dan segera atas semua transaksi

transaksi ekstern maupun transaksi-transaksi intern yang mempunyai

akibat ekonomis/finansial.

7. Perlu adanya peralatan-peralatan yang berguna untuk penjagaan secara

fisik.

8. Perlu adanya pemeriksaan oleh petugas-petugas yang bebas dari pekerjaan

eksekutif yang rutin dan dilakukan secara objektif.

B. Sistem Akuntansi

a. Pengertian Sistem

Sekelompok elemen yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya yang

berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama (Mulyadi, 3:2014). Dari

pengertian diatas dapat dirinci mengenai sistem, sebagai berikut:

1. Setiap sistem terdiri dari elemen-elemen, yang terdiri dari sub sistem yang

lebih kecil dari kelompok elemen yang membentuk sub sistem tersebut.

2. Elemen tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang berhubungan erat

satu dengan lainnya dan sifat kerja sama antar elemen tersebut.

3. Elemen sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem.

4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem yang lain yang lebih besar.

b. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi merupakan susunan berbagi formulir, catatan, peralatan,

termasuk komputer dan perlengkapan serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya

dan laporan yang terkodinasi secara erat yang didisain untuk mentransformasikan

Page 37: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

15

data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen. (Widjajanto,

4:2001). Sistem akuntansi adalah suatu kumpulan formulir dan laporan yang

dikoordinasi sehingga dapat menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan

manajemen dalam pengelolaan perusahaan. (Mulyadi, 3:2014)

Baridwan yang mengutip definisi Howard F. Stettler memberikan

pengertian sistem akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-

prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha

suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam

bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi

usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang

saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.

c. Unsur-unsur Sistem Akuntansi

Unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri

dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan. (Mulyadi, 3:2014)

1) Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya

transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen. Karena dengan

formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam

(didokumentasikan) di atas secarik kertas. Formulir sering pula disebut

dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat

peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Contoh faktur

adalah bukti kas keluar dan cek.

Page 38: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

16

2) Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk

mencatat, mengklasifikasikan, meringkas data keuangan dan data lainnya.

Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan

menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan

dalam laporan keuangan. Dalam jurnal ini pula terdapat kegiatan

peringkasan data, yang hasil peringkasannya berupa (jumlah rupiah

transaksi tertentu) kemudian di posting ke rekening yang bersangkutan

dalam buku besar.

3) Buku besar

Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan

untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.

Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-

unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

4) Buku Pembantu

Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang

merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam

buku besar. Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi

akhir (books of final entry), yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi

sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku

besar dan buku pembantu.

Page 39: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

17

5) Laporan

Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa

neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan

harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok

penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo

persediaan yang lambat penjualannya. Laporan berisi informasi yang

merupakan keluaran sistem akuntansi.

C. Sistem Akuntansi Penggajian

a. Pengertian Sistem Akuntansi Penggajian

Sistem akuntansi penggajian dirancang untuk menangani transaksi

perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayaran, perancangan sistem

akuntansi penggajian dan pengupahan ini harus dapat menjamin validasi, otoritas

kelengkapan, klasifikasi penilaian, ketetapan waktu dan ketepatan posting serta

ikhtisar dari setiap transaksi penggajian dan pengupahan. (Mulyadi, 17:2014).

Karyawan membentuk tulang punggung dari setiap organisasi. Mereka

memberikan layanan mereka kepada organisasi dan sebagai imbalannya

mendapatkan kompensasi. Biaya memberikan manfaat kepada Staf / karyawan

sebagai imbalan untuk layanan yang ditawarkan oleh mereka disebut sebagai

biaya gaji. Satu komponen utama dari biaya gaji dalam setiap organisasi adalah

upah dan gaji dibayar kepada karyawan. (Folorunsho; 2012).

Dalam menilai suatu sistem akuntansi penggajian, gaji pokok bukan satu-

satunya yang menjadi acuan untuk menilai suatu penggajian dalam suatu

perusahaan. Bonus merupakan program yang wajar dalam setiap perusahaan,

Page 40: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

18

alasannya adalah karena perusahaan percaya terhadap filsofi “memberi imbalan

untuk prestasi” dimana bonus terkait erat dengan dua ukuran penting yaitu

seberapa bagus kinerja anda berdasarkan ekspektasi manajer anda; dan seberapa

bagus kinerja perusahaan berdasarkan apa yang ia harapkan. Dengan itu bonus

ialah kompensasi tambahan yang diberikan kepada seseorang karyawan yang

nilainya diatas gaji normalnya. Yang digunakan sebagai penghargaan terhadap

pencapaian tujuan-tujuan spesifik yang ditetapkan oleh perusahaan, atau untuk

dedikasinya kepada perusahaan.

Adapun peran gaji karyawan menurut Rivai (181:2009) yaitu untuk

meningkatkan kesejahteraan karyawan, untuk meningkatkan kinerja karyawan,

dan dengan pemberian gaji yang layak diharapkan karyawan lebih giat lagi.

b. Dokumen yang Digunakan Dalam Sistem Akuntansi Penggajian

Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian

ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat keputusan yang

berhubungan dengan karyawan, ialah: (Mulyadi, 2014:374)

1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah

Dokumen-dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian

berupa surat-surat yang bersangkutan dengan karyawan baru, perubahan

tarif, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerjaan

(skorsing), pemindahan dan lain sebagainya.

2. Kartu jam hadir

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam

hadir setiap karyawan di perusahaan.

Page 41: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

19

3. Daftar Gaji

Daftar ini berisi sejumlah gaji bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-

potongan berupa PPH pasal 21, utang karyawan, dan lainnya.

4. Rekap Daftar Gaji

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji perdepartemen yang dibuat

berdasarkan daftar gaji.

5. Surat Pernyataan Gaji

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji bersamaan dengan

pembuatan daftar gaji atau dalam kegiatan yang terpisah dari

pembuatan daftar gaji.

6. Amplop Gaji

Amplop gaji ini berisi uang gaji karyawan yang memuat informasi

mengenai nama karyawan, nomor identifikasi, dan jumlah gaji bersih yang

diterima karyawan dalam bulan atau periode tertentu.

7. Bukti Kas Keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh

fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam

daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji.

c. Catatan Akuntansi yang Digunakan (Mulyadi, 382:2014)

1. Jurnal Umum

Dalam pencatatan gaji ini jurnal umum digunakan untuk mencatat

distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen dalam

perusahaan.

Page 42: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

20

2. Kartu Penghasilan Karyawan

Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai

potongannya yang diterima oleh setiap karyawan.

d. Fungsi yang Terkait (Mulyadi, 382-384:2014)

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian adalah

sebagai berikut:

1. Fungsi Kepegawaian

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi

calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat

keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi

karyawan, dan pemberhentian karyawan.

2. Fungsi Pencatat Waktu

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu

hadir bagi semua karyawan perusahaan.

3. Fungsi Pembuat Daftar Gaji

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi

penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi

beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji

4. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul

dalam hubungannya dengan pembayaran gaji seperti yang tercantum

dalam daftar gaji dan upah, antara lain:

Page 43: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

21

a. Bagian utang

Bagian ini memegang fungsi pencatat utang, bertanggungjawab atas

pembayaran gaji seperti yang tercantum dalam daftar gaji dan

menerbitkan bukti kas atas timbulnya gaji karyawan.

b. Bagian kartu biaya

Bagian ini memegang fungsi alat biaya, yang bertanggungjawab untuk

mencatat distribusi biaya ke dalam kartu harga pokok produk dan kartu

biaya berdasarkan rekap daftar gaji dan kartu jam kerja (untuk tenaga

kerja langsung pabrik).

c. Bagian jurnal

Bagian ini memegang fungsi pencatat jurnal, yang bertanggung jawab

untuk mencatat biaya gaji dalam jurnal umum.

5. Fungsi Keuangan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji

dan menguangkan cek tersebut ke bank.

e. Prosedur Dalam Sistem Akuntansi Penggajian (Mulyadi, 385:2014)

1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

Pencatatan waktu hadir digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk

mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir

karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa dapat pula dibentuk kartu

hadir yang diisi dengan mesin pencatatan waktu.

Page 44: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

22

2. Prosedur pembuatan daftar gaji

Dalam hal ini data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji dan

upah adalah surat-surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan

pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji dan

upah bulan sebelumnya dan daftar hadir. Apakah gaji dan upah karyawan

melebihi penghasilan tidak kena pajak, maka gaji dan upah tersebut dan

dipotong dengan PPh Pasal 21.

3. Prosedur distribusi biaya gaji

Dalam prosedur ini, distribusi biaya gaji dan upah serta biaya tenaga kerja

didistribusikan kepada departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja.

4. Prosedur pembuatan bukti kas keluar

Dalam proses ini, fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar

gaji. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji dan upah

adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru,

kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar

gaji dan upah bulan sebelumnya dan daftar hadir. Jika gaji dan upah

karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak, informasi mengenai

potongan PPh Pasal 21 dihitung oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah

atas dasar data yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan.

Potongan PPh Pasal 21 ini dicantumkan dalam daftar gaji dan upah.

5. Prosedur pembayaran gaji

Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan fungsi akuntansi dan

fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas

Page 45: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

23

kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji dan

upah. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan

memasukkan uang ke amplop gaji dan upah. Jika jumlah karyawan

perusahaan banyak, pembagian amplop gaji dan upah biasanya dilakukan

oleh juru bayar (pay master).

f. Unsur Pengendalian Intern Sistem Akuntansi (Mulyadi, 386-391:2014)

Unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi penggajian adalah

sebagai berikut:

1. Organisasi, terdiri dari:

a) Fungsi pembuatan daftar gaji harus terpisah dari fungsi

keuangan.

b) Fungsi pencatatan waktu hadir terpisah dari fungsi operasi.

2. Sistem otorisasi, terdiri dari:

a) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus

memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan

yang ditandatangani oleh direktur utama.

b) Setiap perubahan gaji karyawan karena perubahan pangkat,

perubahan tarif gaji, tambahan keluarga harus didasarkan pada surat

keputusan Direktur Keuangan.

c) Setiap potongan atas gaji karyawan selain dari pajak penghasilan

karyawan harus didasarkan atas surat potongan gaji yang diotorisasi

oleh fungsi kepegawaian.

d) Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu.

Page 46: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

24

e) Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan

yang bersangkutan.

f) Daftar gaji harus diotorisasi oleh fungsi personalia.

g) Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji harus diotorisasi oleh fungsi

akuntansi.

3. Prosedur pencatatan, terdiri dari:

a) Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan

daftar gaji karyawan.

b) Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi

ketelitiannya oleh fungsi akuntansi.

4. Praktik yang sehat, terdiri dari:

a) Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja

sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya

tenaga kerja.

b) Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus

diawasi oleh fungsi pencatat waktu.

c) Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian

perhitunganya oleh fungsi akuntansisebelum dilakukan pembayaran.

d) Penghitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan

catatan penghasilan karyawan.

e) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar

gaji.

5. Karyawan yang Kompoten

Page 47: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

25

a) Dalam perekrutan karyawan dilaksanakan dengan penyeleksian secara

ketat melalui beberapa tahap.

b) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan

perusahaan sesuai dengan tuntutan pengembangan pekerjaan.

Sistem akuntansi penggajian dikatakan baik apabila memenuhi elemen-

elemen sistem pengendalian intern sebagai berikut :

1. Adanya struktur organisasi yang menunjukkan tanggung jawab fungsional

secara tegas.

2. Adanya sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang baik.

3. Adanya praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi tiap

bagian organisasi.

4. Mutu karyawan yang sesuai dengan tanggung jawabnya.

D. Pengujian Kepatuhan

Pengujian kepatuhan adalah pengujian untuk mengetahui efektivitas sistem

pengendalian intern. Pengujian efektivitas sistem pengendalian intern sistem

akuntansi dapat dilakukan dengan metode statistical sampling maupun judgment

sampling. Metode pertama digunakan apabila probabilitas dari sampel yang

dipakai dapat mewakili kondisi populasinya dan metode kedua adalah sebaliknya.

Statistical sampling dibagi menjadi dua yaitu attribute atau proporsional sampling

dan variable atau quantitative sampling. Variable sampling umumnya dipakai

dalam pengujian nilai uang atau kuantitatif dalam keseimbangan rekening.

Di dalam penelitian ini, statistical sampling yang digunakan adalah

attribute sampling. Ada tiga metode dalam attribute sampling:

Page 48: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

26

1. Fixed – Sample – Size Attribute Sampling.

Pengambilan sempel dengan metode ini ditujukan untuk memperkirakan

persentase terjadinya mutu tertentu. Model pengambilan sampel ini digunakan

jika diperkirakan akan dijumpai beberapa kesalahan (penyimpangan) dan

akuntan berkeinginan memperkirakan suatu tingkat penyimpangan populasi

yang tidak diketahui oleh akuntan tersebut. Model ini merupakan model yang

paling banyak digunakan dalam pemeriksaan akuntan dan bertujuan untuk

memperkirakan presentase terjadinya mutu tertentu dalam populasi.

2. Stop–or–go Sampling

Model pengambilan sampel ini digunakan jika yakin bahwa kesalahan yang

diperkirakan dalam populasi sangatlah kecil. Metode ini mencegah terjadinya

pengambilan sampel yang terlalu banyak, yaitu dengan menghentikan

pengujian sedini mungkin. Akuntan menggunakan metode stop–or–go

sampling dalam rangka meminimkan waktu dan meningkatkan efisiensi

auditnya.

Dalam stop – or – go sampling, pengambilan sampel dilakukan secara

bertahap, dan pada setiap langkah, akuntan harus memutuskan untuk berhenti

atau meneruskan pengujiannya pada langkah selanjutnya. Dalam metode stop

– or – go sampling menghendaki agar akuntan menguji sampel grup pertama,

dan berdasarkan hasil dari sampel grup pertama akuntan memutuskan apakah:

a. Menentukan risiko pengendalian yang rendah, dan

b. Menentukan risiko pengendalian yang lebih tinggi tanpa memilih sampel

lebih lanjut, atau

Page 49: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

27

c. Mengambil dan memeriksa sampel tambahan karena sampel sebelumnya

dianggap kurang.

3. Discovery Sampling

Discovery sampling untuk atribut sangat cocok apabila diperkirakan tingkat

penyimpangannya mendekati nol, dan dirancang untuk minimal menemukan

satu penyimpangan dalam sampel jika tingkat penyimpangan sesungguhnya

pada populasi melebihi atau sama discovery sampling, satu penyimpangan

pada sampel sudah cukup untuk menyimpulkan bahwa tingkat penyimpangan

populasi melebihi tingkat kritis tersebut. Tingkat kritis dalam discovey

sampling adalah komparabel atau hampir sama dengan tingkat penyimpangan

yang ditoleransi pada fixed-sample-size dan stop-or-go sampling. Discovery

sampling sangat cocok apabila tujuan auditnya adalah untuk menemukan

minimal satu penyimpangan pada tingkat kritis tertentu, tingkat

penyimpangan populasi diperkirakan mendekati nol, dan akuntan

menginginkan probabilitas tertentu untuk menemukan minimal satu

penyimpangan jika tingkat penyimpangan sesungguhnya melebihi tingkat

kritis.

Salah satu metode yang digunkan untuk pengujian efektivitas sistem

pengendalian intern pada sistem akuntansi dalam attribute sampling adalah

metode Stop – or – go Sampling. Adapun prosedur dalam Stop – or – Go

Sampling adalah sebagai berikut:

Page 50: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

28

1) Menentukan attribute yang akan diperiksa untuk menguji efektifitas

pengendalian intern. Dalam pengujian kepatuhan terhadap sistem akuntansi

penggajian, atribut yang diperiksa yaitu:

a) Adanya kesesuaian informasi antara dokumen yang satu dengan

dokumen yang lain dalam sistem akuntansi penggajian, yaitu daftar hadir,

daftar gaji, dan bukti kas keluar.

b) Kelengkapan dokumen pendukung yang menyangkut pembuatan surat

keputusan tarif gaji, dan surat kenaikan atau penurunan pangkat.

c) Adanya kelengkapan otorisasi pada setiap dokumen, yaitu daftar hadir

diotorisasi bagian umum, daftar gaji diotorisasi direktur, bukti kas

keluar diotorisasi direktur, surat keputusan dan penentuan tarif karyawan

diotorisasi direktur.

2) Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya.

Dalam pengujian kepatuhan terhadap sistem akuntansi penggajian, populasi

yang akan diambil sampelnya adalah arsip daftar gaji karyawan.

3) Menentukan tingkat keandalan atau reliability level (R%) dan tingkat

kesalahan maksimum yang masih dapat diterima atau desired upper precision

limit (DUPL). Tingkat keandalan atau reliability level, yaitu 90%, 95%,

97,5% dan tingkat kesalahan maksimum 10% sampai dengan 1%.

4) Menentukan besarnya sampel pertama (sampel minimum) yang harus

diambil dengan bantuan Tabel Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian

Kepatuhan atau Minimum Sample Size Table for Compliance Testing.

Page 51: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

29

5) Membuat Tabel Pengambilan Keputusan atau Stop – or – Go Decision

Table.

E. Peneliti Terdahulu

Ada beberapa penelitian terdahulu yang mendasari penelitian terkait

efektivitas pengendalian internal dan prosedur pemberian kredit, diantaranya

sebagai berikut:

Novia Damayanti, Dwiatmanto, dan Devi Farah Azizah (2015). Meneliti

tentang Evaluasi efektivitas pengendalian intern atas sistem penggajian dan

pengupahan (studi kasus pada PT. Karyamitra budisentosa pandaan-pasuruan).

Pengendalian intern dalam pelaksanaan sistem penggajian dan pengupahan sudah

memenuhi unsur-unsur pengendalian intern dan sudah cukup efektif. Hal tersebut

telihat dari semua unsur yang telah diteliti tidak terdapat penyelewengan, atau

penyalahgunaan wewenang.

Agus Setiawan dan Sutjipto Ngumar (2013). Meneliti tentang Analisis

sistem pengendalian intern atas penggajian Pada Pt Sarana Utama di surabaya.

Dalam Pelaksanaan pengendalian intern penggajian pada perusahaan sudah cukup

baik dilihat dari adanya: (a) Terdapat sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

yang telah diterapkan, sehingga prosedur penggajian secara jelas dapat terlihat

dalam uraian tugas dan wewenang yang dapat dimengerti dan terlaksana dengan

baik (b) Terlaksananya praktek yang sehat oleh perusahaan khususnya pihak yang

terkait dengan proses penggajian; (c) Terdapatnya pegawai yang cakap dan

melaksankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab pada bagiannya masing-

masing.

Page 52: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

30

Kumala Mega Saraswati, Sri Mangesti Rahayu, dan Achmad Husaini

(2014). Meneliti tentang Analisis Sistem Akuntansi Penggajian & Pengupahan

Karyawan Dalam Usaha Meningkatkan Pengendalian Intern Perusahaan (Studi

Pada Pt. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk Kantor Cabang Sidoarjo). Pengendalian

intern dalam struktur organisasi sudah cukup baik dilihat dari fungsi pembuat

daftar gaji terpisah dari fungsi pembayaran gaji, yaitu bagian Payroll dan bagian

Finance.

TABEL 2.1 Peneliti Terdahulu

No NamaPenelitian

JudulPenelitian

VariabelPenelitian

MetodePenelitian

Hasil Penelitian

1 NoviaDamayanti,Dwiatmanto,dan DeviFarah Azizah(2015)

Evaluasiefektivitaspengendalianintern atassistempenggajiandanpengupahan(studi kasuspada PT.Karyamitrabudisentosapandaan-pasuruan)

Efektif,Pengendalian Interndan SistemPenggajian danPengupahan.

Penelitiandeskriptif

Pengendalian interndalam pelaksanaansistem penggajiandan pengupahansudah memenuhiunsur-unsurpengendalian interndan sudah cukupefektif. Hal tersebuttelihat dari semuaunsur yang telahditeliti tidak terdapatpenyelewengan, ataupenyalahgunaanwewenang.

2 AgusSetiawan danSutjiptoNgumar(2013)

Analisissistempengendalianintern ataspenggajianPada ptsarana utamadi surabaya

Sistem,pengendalian interndanpenggajian

Penelitiandeskriptif,denganmenggunakanpendekatankualitatif.

Pelaksanaanpengendalian internpenggajian padaperusahaan sudahcukup baik dilihatdari adanya: (a)Terdapat sistemotorisasi danprosedur pencatatanyang telahditerapkan, sehinggaprosedur penggajiansecara jelas dapat

Page 53: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

31

terlihat dalam uraiantugasdan wewenang yangdapat dimengerti danterlaksana denganbaik (b)Terlaksananyapraktek yang sehatoleh perusahaankhususnya pihakyang terkait denganproses penggajian;(c) Terdapatnyapegawai yang cakapdan melaksankantugasnya sesuaidengan tanggungjawab padabagiannya masing-masing.

3 KumalaMegaSaraswati,Sri MangestiRahayu, danAchmadHusaini(2014)

AnalisisSistemAkuntansiPenggajian &PengupahanKaryawanDalam UsahaMeningkatkanPengendalianInternPerusahaan(Studi PadaPt. JapfaComfeedIndonesia,Tbk KantorCabangSidoarjo)

SistemAkuntansiPenggajian &Pengupahan,SistemOtorisasi,Praktekyang Sehat

PenelitianKualitatif

Pengendalian interndalam strukturorganisasi sudahcukup baik dilihatdari fungsi pembuatdaftar gaji terpisahdari fungsipembayaran gaji,yaitu bagian Payrolldan bagian Finance.

F. Kerangka Pikir

a. Sistem pengendalian intern adalah suatu yang meliputi semua metode yang

dapat digolongkan dalam subsistem pengendalian akuntansi dan

Page 54: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

32

administrasi, dimana perusahaan telah menggunakannya untuk

mengendalikan jalannya perusahaan yang mencakup aktifitas pengamanan

harta, memeriksa ketelitian data akuntansi dan administrasi, mendorong

efisiensi operasi dan menjaga kebijaksanaan perusahaan dapat dipatuhi.

b. Sistem akuntansi penggajian, sistem akuntansi adalah suatu kumpulan

formulir dan laporan yang dikoordinasi sehingga dapat menghasilkan

informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen dalam pengelolaan

perusahaan. Adapun unsur yang mendukung dalam sistem akuntansi yaitu

jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan.

c. Pengujian Keefektifan

Salah satu cara untuk melakukan pengujian keefektifan adalah dengan

menggunakan attribute sampling. Adapun pengertian dari attribute

sampling adalah metode yang digunakan dalam melakukan uji efektivitas

pengendalian intern. Adapun model yang digunakan adalah stop-or-go-

sampling dengan langkah- langkah sebagai berikut:

1. Penentuan atribut yang diperiksa untuk pengendalian intern.

2. Penentuan populasi yang diambil sampelnya.

3. Penentuan besarnya sampel.

1) Penentuan tingkat keandalan (reliability level) atau confidence

level atau disingkat R%. Tingkat keandalan adalah profabilitas

besar dalam mempercayai efektivitas pengendalian intern.

Umumnya auditor menggunakan 90%, 95%, 99%.

Page 55: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

33

2) Penaksiran persentase terjadinya atribut dalam populasi.

3) Penentuan batas ketepatan atas yang diinginkan (Desired

Upper

4) Precision Limit atau DUPL

5) Penggunaan tabel penentuan besarnya sampel untuk

menentukan besarnya sampel.

4. Pemilihan anggota sampel dari seluruh anggota populasi.

5. Pemeriksaan terhadap atribut yang menunjukan efektivitas

pengendalian intern.

6. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap atribut anggota sampel.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Sistem Pengendalian Intern

EVALUASI

Sistem Akuntansi Penggajian

PT. Bank Rakyat Indonesia

Persero), Tbk

HASIL

Page 56: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

34

Page 57: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

15

Page 58: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penulisan proposal ini penulis mengadakan penelitian pada PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Tanete Riaja Kabupaten Barru yang

berlokasi di Jalan Poros Soppeng Kelurahan Kading Kabupaten Barru. Waktu

penelitian dilakukan kurang lebih selama 2 bulan.

B. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam rangka penulisan

laporan agar menghasilkan laporan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga

data yang diperoleh data yang benar, lengkap dan relevan. Dalam penelitian ini

penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

Dalam memperoleh data yang relevan dalam penulisan ini, metode

pengumpulan dan pengolahan data yang digunakan adalah :

1. Observasi, yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung pada PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Taneteriaja Kabupaten Barru, dengan

tujuan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.

2. Wawancara, yaitu melakukan wawancara langsung terhadap responden

untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.

3. Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dan informasi

dengan menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden

mengenai masalah yang akan diteliti.

Page 59: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

35

4. Dokumentasi merupakan cara untuk mencari data dengan mengumpulkan

dan mempelajari dokumen-dokumen, catatan–catatan, maupun formulir

yang ada di perusahaan yang ada hubungannnya dengan pembahasan

dalam penelitian. Dokumentasi sangat berguna karena untuk mengetahui

informasi tentang data–data yang akan di pakai sebagai bukti dalam

penelitian. Adapun data yang diperoleh dengan metode dokumentasi

berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi, tujuan, kartu jam hadir,

daftar gaji, dan sebatas dokumen yang tersedia pada perusahaan PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Taneteriaja Kabupaten Barru.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik. Sedangkan Sampel adalah yaitu arsip

daftar gaji karyawan tahun 2016 sebanyak 60. Adapun atributenya adalah adanya

kelengkapan dokumen pendukung yang menyangkut daftar gaji. Selain itu otoritas

pada setiap dokumen, adanya kesesuaian informasi antara dokumen yang satu

dengan yang lain dan adanya bukti pengecekan kebenaran dan ketelitian

perhitungan gaji.

D. Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (Rully Indrawan,

2016).

Page 60: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

36

a. Data primer

Data primer merupakan data lapangan yang diperoleh langsung dari orang-

orang atau pelaku yang menjadi subjek dalam penelitian ini seperti melalui

hasil wawancara dan jawaban kuesioner yang dibuat yaitu tentang sistem

pengendalian intern terhadap sistem akuntansi penggajian pada Bank Rakyat

Indonesia.

b. Data sekunder

Data sekunder berfungsi sebagai pelengkap atau pendukung data primer yang

berupa formulir, bukti, catatan maupun dokumen-dokumen perusahaan

lainnya.

E. Metode Analisis

Penelitian ini menggunakan data kualitatif dengan metode survei.

Penelitian ini menggunakan metode survei yang memiliki ciri-ciri terkait dengan

tujuan yang ingin dicapai, yaitu bersifat deskriptif.

Menurut Nazir (54:2005) mendefinisikan bahwa penelitian deskriptif

adalah cara yang digunakan untuk meneliti suatu kejadian pada masa sekarang

yang berupa objek penelitian kemasyarakatan. Data dikumpulkan dari sampel

yang telah ditentukan.

1. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama dengan melakukan

analisis deskriptif, yaitu membandingkan sistem pengendalian intern

penggajian yang digunakan oleh perusahaan dengan teori yang ada melalui

kuesioner pengendalian intern yang meliputi:

Page 61: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

37

a. Struktur Organisasi

b. Sistem Otoritas dan Prosedur Pencatatan

c. Praktik yang sehat

d. Karyawan yang kompoten

Dari hasil kuesioner tersebut dapat disimpulkan apakah pengendalian intern

yang diterapkan oleh perusahaan sudah baik atau belum.

2. Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua, pengujian kepatuhan

yang digunakan adalah model stop-or-go sampling. Model ini digunakan

untuk mencegah pengambilan sampel yang terlalu banyak yaitu dengan

cara menghentikan pengujian sedini mungkin.

Adapun langkah- langkahnya adalah:

a. Menentukan tingkat DUPL (desired upper precision limit) dan tingkat

keandalan (reliability level). DUPL adalah batas ketepatan atas yang

diinginkan, sedangkan reliability level atau tingkat kepercayaan adalah

probabilitas benar dalam mempercayai efektifitas sistem pengendalian

intern. Adapun tingkat keandalan (R%) sebesar 95% dan DUPL sebesar

5%..

Tabel 3.1 Besarnya sampel Minumun untuk Pengujian Kepatuhan

Number ofaccuorance

Sample Size Based On Confidence Level90% 95% 97,5%

0 2.4 3.0 3.71 3.9 4.8 5.62 5.4 6.3 7.33 6.7 7.8 8.84 8.0 9.2 10.35 9.3 10.6 11.76 10.6 11.9 13.77 11.8 13.2 14.5

Page 62: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

38

8 13.0 14.5 15.89 14.3 16.0 17.1

b. Menentukan sampel pertama yang harus diambil dengan DUPL dan

tingkat kepercayaan yang telah ditetapkan pada langkah pertama. Maka

dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% dan DUPL sebesar 5% sampel

yang dapat diambil adalah sebesar 60 anggota sampel. Cara yang

digunakan sehingga memperoleh sampel dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Cara Pencarian Sampel Minumun untuk Pengujian Kepatuhan

Desired UperPrecision Limit

Besarnya sampel atas dasar Keandalan Level90% 95% 97,5%

10%

60

987654321

c. Membuat tabel keputusan stop-or-go decision.

Setelah besarnya sampel minimum ditentukan, langkah selanjutnya adalah

membuat tabel keputusan stop-or-g decision yang disajikan dalam tabel 3.3.

Tabel 3.3 Stop-Or-Go Decision

Langkah BesarnyaSampelKumulatifyangdigunakan

Berhenti JikaKesalahanKumulatifyang TerjadiSama Dengan

Lanjutkan keLangkahBerikutnyaJikaKesalahan

LanjutkanKelangkah JikaKesalahan PalingTidak Sebesar

1 60 0 1 42 96 1 2 43 126 2 3 44 156 3 4 4

Page 63: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

39

5 Pertimbangan untuk tidak meletakkan kepercayaan terhadapSistem Pengendalian Intern ini atau fixed-size-attribute sampling

d. Menentukan keefektifan sistem pengendalian intern dengan Metode di

mana pada tingkat kesalahan=0, jika AUPL ≤ DUPL maka sistem

pengendalian intern efektif dan jika AUPL>DUPL maka sistem

pengendalian intern tidak efektif. Untuk mencari AUPL, dapat

zmenggunakan dengan rumus sebagai berikut:

AUPL =confidence level factor at desired realibility level for occurance observ

sample size

Apabila AUPL yang dihasilkan sama besar dengan DUPL yaitu 5%,

maka pengujian dapat dihentikan dan diambil kesimpulan bahwa SPI

perusahaan tersebut efektif. Tetapi bila ternyata AUPL yang dihasilkan

lebih besar daripada DUPL maka diadakan sampel tambahan. Sampel

tambahan ini dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini:

Sample size =confidence level factor at desired realibility level for occurance

observed

Disired Upper Precision Limit (DUPL)

Page 64: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

40

Page 65: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

40

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah

yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan

di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De

Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan

dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang

melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut

berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari

kelahiran BRI.

Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah

pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan

kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara

waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949

dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu

melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan

(BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan

Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden

(Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia

dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

Page 66: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

41

Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965

tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam

ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks

BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural,

sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor

(Exim).

Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang

Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang

Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank

Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor

dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan

Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21

tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7

tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah

menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan

Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia

memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan

publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yang masih

digunakan sampai dengan saat ini.

Page 67: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

42

B. Visi dan Misi Perusahaan

Visi BRI

Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan

nasabah.

Misi BRI

a. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan

kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan

ekonomi masyarakat

b. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang

tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan

teknologi informasi yang handal dengan melaksanakan manajemen risiko serta

praktek Good Corporate Governance (GCG) yang sangat baik.

c. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang

berkepentingan.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam

pencapaian tujuan dan sasaran organisasi karena secara langsung menggambarkan

skema wewenang dan tanggung jawab setiap anggota organisasi pada setiap jenis

pekerjaan demi terwujudnya tujuan organisasi tersebut. Struktur organisasi sering

disebut bagan atau skema organisasi dengan cara memberikan gambaran secara

skematis tentang hubungan pekerjaan antara personil yang satu dengan yang

lainnya yang terdapat dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama.

Demikian halnya dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk unit

Page 68: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

43

Taneteriaja Kabupaten Barru, personilnya melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab dan wewenangnya masing-masing, dan satu sama lain saling

berhubungan dalam usaha menciptakan suasana kerja yang disiplin dan dinamis.

Struktur organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk unit Taneteriaja

Kabupaten Barru digambarkan berikut ini :

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Pemimpin Cabang

Sari Wahono

KA Unit

Muh. Alamsyah Akib

Mantri

1. Satriani Yusuf2. Hendrawan3. Muh. Afdal

Sofyan4. Maskur5. Sri Rezky

Fadliyah6. Rahmi7. Najimin

Customer Service

1. HasrulHamid

2. SyarifahNurulFahmi

3. SuryadiAsri

Teller

1. Hilal2. Hedrianti3. Fuji Rahayu

Satpam & PenjagaMalam

1. Budiman2. Umar

Clening Service

Wawan

Page 69: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

44

D. Uraian tugas dan tanggung jawab

Dalam struktur organisasi perusahaan, terdapat pembagian kerja yang

jelas, maupun tanggung jawab setiap bagian atau jabatan sehingga tidak terjadi

kesimpangsiuran dalam melaksanakan kegiatan perusahaan. Adapun tugas dan

tanggung jawab serta wewenang dari masing-masing bagian dalam struktur

organisasi BRI tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pemimpin Cabang

Tugas dan Wewenang:

a) Mempersiapkan, mengusulkan, melakukan negosiasi, merevisi dan

mengupayakan pencapaian RKA.

b) Menciptakan dan menjamin kelancaran pelayanan operasional di kantor

cabang, Kanca pembantu dan BRI Unit.

c) Mengidentifikasi potensi ekonomi di wilayah kerjanya, sehingga dapat

mendukung penyusunan pasar sasaran (PS), kriteria nasabah yang dapat

diterima (KND) dan rencana pemasaran tahunan (RPT).

d) Melakukan pembinaan secara aktif dalam meningkatkan kemampuan pegawai

di Kanca, Kancapem dan BRI Unit untuk meningkatkan kualitas setiap

fungsi, seperti: fungsi marketing, operasional dan support.

e) Menjamin bahwa seluruh transaksi yang disetujui / disahkan telah sesuai

dengan kewenangannya.

f) Menjamin ketepatan dan kebenaran pembukuan dan laporan.

g) Membina dan mengawasi kegiatan operasional di Kanca, Kancapem, dan BRI

Unit.

Page 70: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

45

h) Mengelola dan mengawasi kebutuhan logistic secara efisien.

i) Melakukan pembinaan dan hubungan dengan nasabah penyimpan dan

peminjam Kanca, Kancapem, BRI Unit.

j) Mengembangkan bisnis perkreditan di Kanca, Kancapem, dan BRI Unit.

k) Memantau keragaan portopolio dan menetapkan tindak lanjut.

b. KA Unit

Tugas dan Wewenang

a) Kepala Unit membawahi mantra-mantri, deskman, dan teller.

b) Melaksakan prosedur kredit.

c) Mendiskusikan Rapat Kerja Anggaran dengan Unit Bisnis Manajerial dan

menegosiasikan dengan Assistant Manajer Bisnis Mikro/Pim[inan Cabang.

d) Mengoptimalkan kinerja BRI Unit.

e) Berperan serta secara aktif dalam strategi pengembangan bisnis serta menjalin

hubungan profesioanal dengan debitur dan dana dari masyarakat yang terkait

Menyampaikan masalah-masalah yang timbulberkaitan dengan kredit kepada

atasannya.

f) Bertanggung jawab atas kebenaran analisis kredit yang akan diputus Assistant

Manajer Bisnis Mikro atau Pimpinan Cabang dan memutus kredit sesuai

kewenangannya.

c. Mantri

Tugas dan Wewenang

a) Melaksanakan prosedur kredit di unit kerjanya

Page 71: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

46

b) Mempelajari dan melakukan analisis terhadap potensi ekonomi di wilayah

kerjanya.

c) Mempersiapkan dan melaksanakan rencana bisnis prioritas terhadap

debiturdan mentapkan prioritas pembinaan atas debitur yang di kelolanya.

d) Berindak sebagai pemrakarsa/penganalisa dan atau perekomendasi Untuk

setiap permohonan kredit.

e) Melaporkan situasi dan kondisi bisnis debitur baik yang masih lancar maupun

memburuk serta memberikan usul,saran pemecahan atau penanggulangannya

(RTL) dan menindak lanjuti RTL yang sudah di putus Ka unit.

d. Customer Service

Tugas dan Wewenang

a) Memberikan pelayanan kepada nasabah yang berkaitan dengan pembukaan

rekening tabungan, giro, pembukaan deposito, permohonan nasabah yang

lainnya. Di samping itu memberikan informasi sejelas mungkin mengenai

berbagai produk dan jasa yang ingin diketahui dan diminati kepada nasabah

atau calon nasabah.

b) Menerima, melayani dan mengatasi permasalahan yang disampaikan oleh

nasabah sehubungan dengan ketidakpuasan nasabah atas pelayanan yang

diberikan oleh pihak nasabah.

c) Mengadministrasikan daftar hitam Bank Indonesia dan daftar rehabilitasi

nasabah serta file nasabah.

d) Mengadministrasikan resi permintaan dan pengembalian buku cek dan bilyet

giro serta surat kuasa.

Page 72: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

47

e) Memberikan informasi tentang saldo dan mutasi nasabah.

f) Mengadministrasikan buku cek, bilyet giro, dan buku tabungan.

g) Memperkenalkan dan menawarkan produk dan jasa yang ada dan yang baru

sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah.

h) Menyaksikan nasabah mengisi dan menandatangani formulir, aplikasi,

perjanjian-perjanjian.

i) Melakukan penolakan permintaan pembukaan rekening bilamana tidak

memenuhi persyaratan atau prosedur yang telah ditetapkan oleh Bank.

j) Melakukan verifikasi tanda tangan customer.

k) Melakukan penolakan permintaan buku bilyet giro dan cek apabila tidak

memenuhi persyaratan.

l) Melakukan penutupan rekening baik atas permintaan nasabah maupun karena

sebab lainnya berdasarkan prosedur intern bank.

e. Teller

Tugas dan Wewenang

a) Membuat aplikasi tambahan kas awal dan menerima uang dari supervisor.

b) Menerima uang setoran dari nasabah dan mencocokan dengan tanda setoran.

c) Meneliti keabsahan bukti yang diterima masuk kelengkapan MCS sebesar

dibayarkan kepada yang berhak.

d) Mengesahkan dalam OLSIB dan menandatangani bukti kas atas transaksi

yang melebihi batas wewenangnya.

e) Meminta pengesahan/flat bayar kepada pejabat yang berwenang atas transaksi

yang melebihi batas wewenangnya.

Page 73: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

48

f) Mengelola dan menyetorkan uang fisik kas kepada Supervisor baik selama

pelayanan kas maupun akhir hari.

g) Memelihara kerjakan register perincian sisa kas.

h) Membayar biaya-biaya hutang, realisasi kredit dan transaksi lainnya yang

kwitansinya telah disahkan oleh pejabat yang berwenang.

f. Satpam dan Penjaga Malam

Tugas dan wewenang

a) Mengawasi seluruh wilayah Bank mulai dari radius lokasi bank sampai

dengan pintu masuk dan ruangan dalam bank.

b) Membuka pintu, menyambut dan memberi salam dengan ramah setiap

nasabah yang akan masuk ke dalam bank.

c) Memeriksa bawaan nasabah jika mencurigakan atau sikap dan tindak-tanduk

nasabah mencurigakan.

d) Menanyakan keperluan nasabah dan memberikan nomor antrian kepada

nasabah sesuai dengan keperluan nasabah.

e) Memberikan petunjuk dan arahan dengan baik jika ada nasabah yang

memerlukan pertanyaan dan informasi.

g. Cleaning Service

Tugas dan Wewenang

a) Membersihkan dan merapikan meja, kursi, komputer dan perlengkapan

lainnya. Membersihkan/vacuum karpet/lantai.

b) Menyediakan minuman untuk karyawan.

c) Mengirim/mengambil dokumen antar Divisi/Bagian (Tak Tentu).

Page 74: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

49

d) Melayani permintaan fotokopi/faksimili (Tak Tentu).

e) Membelikan dan menyiapkan makan siang karyawan.

f) Membereskan piring, gelas, & perlengkapan makan siang karyawan.

g) Mengambil & membereskan gelas minum & perlengkapan makan/minum

karyawan.

h) Membuang sampah yang ada di ruang kerja dan areal tanggung jawabnya.

i) Mencuci piring, gelas & perlengkapan makan/minum lain (bergiliran).

E. Personalia

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Taneteriaja Kabupaten

Barru memiliki 16 Karyawan. Untuk cuti, karyawan memiliki 12 hari kerja yang

menjadi jatah cuti utama. Selain itu, ada juga cuti khusus seperti cuti sakit tanpa

surat keterangan dokter (1 hari), cuti sakit dengan surat keterangan dokter

(tergantung rekomendasi dokter), cuti anggota keluarga yang meninggal (2 hari),

cuti melahirkan selama 3 bulan dan lain-lain. Dalam BRI permohonan cuti

dilakukan dengan sistem dimana masing-masing karyawan membuat permohonan

cuti melalui BRISTAR dengan login sesuai dengan password yang telah mereka

miliki. BRISTAR ini juga merangkap semua informasi mengenai karyawan.

Mulai dari gaji, SDM, dan hak yang dimiliki karyawan yang dimana bersifat

privasi. Untuk perputaran pekerjaan dilakukan minimal 2 tahun untuk karyawan

lama. Itupun dalam wilayah yang sama, adapun mutasi yg terjadi diluar kota

ataupun kabupaten ada beberapa yang dipertimbangkan tetapi permohonan mutasi

juga dapat dipenuhi apabila kebetulan tempat yang dipermohonkan kebetulan

kosong (tergantung keadaan).

Page 75: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

50

Untuk perputaran pekerjaan dilakukan minimal 2 tahun untuk karyawan

lama. Itupun dalam wilayah yang sama, adapun mutasi yg terjadi diluar kota

ataupun kabupaten ada beberapa yang dipertimbangkan tetapi permohonan mutasi

juga dapat dipenuhi apabila kebetulan tempat yang dipermohonkan kebetulan

kosong (tergantung keadaan).

Untuk pengaturan jam kerja yang ditetapkan oleh BRI, adalah waktu kerja

tetap selama lima hari kerja yang diatur sebagai berikut:

Hari Senin sampai Kamis mulai: 07.30-12.00

12.00-13.00 (istrahat)

13.00-16.30

Hari Jum’at mulai: 07.30-11.30

11.30-13.00 (istrahat)

13.00-17.00

Hari Sabtu dan Minggu libur.

Page 76: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

51

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Penggajian PT.

Bank Rakyat Indonesia, Tbk (Persero) Unit Taneteriaja Kab. Barru

Untuk menjawab permasalahan yang pertama yaitu apakah prosedur

penggajian dan pengendalian intern pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),

Tbk Unit Taneteriaja Kabupaten Barru sudah sesuai dengan sistem akuntansi

penggajian, digunakan kuesioner mengenai unsur-unsur pengendalian intern

dalam sistem akuntansi penggajian untuk membandingkan antara teori dan praktik

yang terjadi di BRI. Berdasarkan kuesioner tersebut maka akan diperoleh

informasi baik tidaknya unsur-unsur pengendalian intern terhadap sistem

akuntansi penggajian yang diterapkan oleh PT. BANK BRI (Persero), Tbk Unit

Taneteriaja Kabupaten Barru.

Namun sebelum melihat hasil dari analisis mengenai prosedur penggajian,

penulis akan menjelaskan proses perekrutan karyawan dan hal-hal yang

mempengaruhi proses penggajian pada PT. BRI yang dimana menjadi salah satu

proses yang berkaitan dengan prosedur penggajian itu sendiri.

Dalam proses perekrutan karyawan, bank BRI bekerja sama dengan pihak out

suorcing (lembaga penyalur tenaga kerja). Hal ini dilakukan karena adanya

kebijakan yang mengatur sejak tanggal 1 Januari 2007, penyediaan lowongan

pekerjaan bukan wewenang BRI.

Untuk persyaratan, BRI memiliki beberapa kriteria tergantung dari

kebutuhan karyawan untuk mengisi jabatan yang kosong. Sebelum diterima, calon

Page 77: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

52

karyawan harus mengikuti kegiatan klasikal berupa kuliah dan ujian, materi-

materi produk, dana jasa BRI, servis ekselen, KYC (Know Your Customer), dan

lain-lain. Kegiatan klasikal ini diadakan selama satu setengah bulan dan tidak

boleh ada nilai kurang dari tujuh agar dapat diterima sebagai karyawan BRI.

Untuk karyawan lama, pelatihan memiliki 3 sifat yaitu:

1. Opsional, dimana pelatihan diadakan jika BRI mengeluarkan produk,

program, atau peraturan baru.

2. Upgrade, ketika adanya tuntutan dari pusat untuk megikuti peraturan

yang berlaku di Indonesia secara keseluruhan.

3. Refreshing, dilakukan hanya untuk penyegaran dan pemantapan dari

pelaksanaan program, produk atau peraturan yang sudah dijalankan

sebelumnya.

Untuk menegaskan hak dan kewajiban karyawan ada beberapa kebijakan

yang dibuat. Salah satunya yaitu kenaikan gaji. Kenaikan gaji di BRI didasarkan

pada kinerja karyawannya (kenaikan berdasarkan kinerja). Yang dilihat

berdasarkan target tahunan karyawan. Kemudian kenaikan gaji pada BRI juga

dilihat dari masa kerja (1 tahun). Namun, ada juga kenaikan yang terjadi karena

kebijakan baru mengenai kenaikan tarif upah pokok karyawan dan laba

perusahaan.

Page 78: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

53

Adapun hasil penelitian yang diuraikan dalam prosedur penggajian,

sebagai berikut:

1. Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab Secara Tegas

a. Fungsi pembuat daftar gaji yang terpisah dari fungsi pembayaran gaji.

Fungsi pembuat daftar gaji merupakan fungsi akuntansi yang bertanggung

jawab atas perhitungan penghasilan yang diterima oleh karyawan di PT.

BRI (Persero) Tbk. Fungsi ini dilaksanakan oleh Sekretariat dan SDM,

sedangkan fungsi keuangan dilaksanakan oleh Supervisor Pelayanan Kas.

Dengan dipisahkannya kedua fungsi tersebut, hasil perhitungan gaji yang

dibuat oleh Sekretariat dan SDM diperiksa ketelitian dan keandalannya oleh

Supervisor Pelayanan Kas berdasarkan dokumen pendukung Salary

Crediting sebelum gaji ditransfer kepada karyawan yang berhak.

b. Fungsi pencatat waktu hadir terpisah dari fungsi operasi.

Pencatatan waktu hadir untuk sistem penggajian dilakukan dengan mengisi

daftar hadir oleh karyawan yang bersangkutan. Mengisi daftar hadir ini

dilakukan dengan sistem dimana ATM card karyawan yang bersangkutan

digesekkan kemesin untuk merekap jadwal masuk dan pulang setiap

karyawan yang bersangkutan. Untuk menjamin keandalan data waktu hadir

karyawan, pencatatan waktu hadir yang dilakukan oleh karyawan yang

bersangkutan. Terpisah dari fungsi operasi sehingga memudahkan untuk

pengawasan terhadap karyawan. Hal ini dilakukan mengingat waktu hadir

merupakan salah satu dasar untuk penghitungan gaji karyawan.

Page 79: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

54

Berdasarkan kuesioner, dari kedua unsur yang merupakan bagian dari

struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab secara tegas sesuai dengan

kajian teorinya. Fungsi pembuatan daftar gaji dilaksanakan oleh Sekretariat dan

SDM, sedangkan fungsi keuangan dilaksanakan oleh Supervisor Pelayanan Kas.

Fungsi pencatatan waktu hadir yang dipegang oleh masing-masing kepala bagian

bagi karyawan tetap/staf kantor, terpisah dari fungsi operasi sehingga

memudahkan pengawasan terhadap karyawan.

2. Sistem Otoritas

a. Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji harus

memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang

ditandatangani oleh direktur utama. Pembayaran gaji didasarkan pada

dokumen daftar gaji pada setiap karyawan yang namanya tercantum dan

memiliki surat keputusan pengangkatan yang diotorisasi oleh direktur PT.

BRI (Persero), Tbk untuk menghindari pembayaran gaji terhadap karyawan

yang tidak berhak (karyawan fiktif). Dalam surat keputusan ini berisi

nama karyawan, nomor pokok karyawan, dan jabatan karyawan. Adanya

tandatangan direktur menunjukkan bahwa pengangkatan karyawan tersebut

dengan sepengetahuan direktur dan benar-benar dibutuhkan karyawan.

b. Setiap perubahan gaji karyawan didasarkan pada surat keputusan pejabat

yang berwenang. Setiap perubahan elemen yang dipakai sebagai dasar untuk

menghitung penghasilan karyawan harus diotoritas oleh pejabat yang

berwenang yang didasarkan pada surat keputusan Direktur Keuangan baik

karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji. Hal tersebut dilakukan

Page 80: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

55

untuk menjamin keandalan data gaji karyawan sebagai dasar penghitungan

gaji masing-masing karyawan. Surat keputusan ini berisi nomor SK, nama

karyawan, nomor pokok karyawan, jabatan karyawan, gaji sebelumnya,

besarnya kenaikan dan jumlah gaji sekarang.

c. Setiap potongan atas dasar gaji karyawan selain daari pajak penghasilan

karyawan harus didasarkan surat potongan gaji yang diotoritas oleh fungsi

kepegawaian. Setiap data yang digunakan sebagai dasar potongan terhadap

penghasilan karyawan dalam daftar gaji dibuat oleh Sekretariat dan

SDM.

d. Kartu jam hadir diotoritas oleh fungsi pencatat waktu. Setiap hari kerja

karyawan melakukan absensi dengan menggunakan kartu jam hadir yang

berupa kartu ATM yang sebagai dasar perhitungan gaji karyawan. Kartu

jam hadir ini dipegang oleh masing-masing karyawan dengan pengawasan

langsung oleh kepala bagian masing-masing.

e. Perintah lembur diotoritas oleh kepala departemen yang bersangkutan.

Setiap karyawan yang melaksanakan kerja lembur berdasarkan surat

perintah lembur dari manajer personalia. Surat perintah lembur tersebut

dibuat berdasarkan permintaan lembur dari bagian-bagian yang akan

mengadakan kerja lembur.

f. Daftar gaji diotoritas oleh fungsi personalia. Daftar gaji dibuat oleh

sekretariat dan SDM berdasarkan daftar hadir setiap karyawan. Adanya

otorisasi dari manajer personalia tersebut untuk melindungi gaji, karena

dengan adanya otorisasi tersebut, maka karyawan yang tercantum dalam

Page 81: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

56

daftar gaji tersebut adalah benar- benar karyawan yang diangkat menurut

surat keputusan direktur, tarif gaji yang dipakai sebagai dasar penghitungan

gaji adalah tarif yang berlaku sesuai dengan keputusan direksi, data yang

dipakai untuk dasar perhitungan gaji telah dicek kebenarannya.

g. Surat perintah transfer pembayaran gaji (Bukti kas keluar) untuk

pembayaran gaji harus diotoritas oleh fungsi akuntansi. Setiap Bukti kas

keluar (BKK) merupakan surat perintah kepada fungsi keuangan untuk

mengeluarkan sejumlah uang ke masing-masing nomor rekening karyawan

pada tanggal dan keperluan seperti yang tercantum dalam dokumen.

Manajer keuangan yang mengesahkan bukti kas keluar yang telah dibuat

berdasarkan daftar gaji.

h. Perubahan catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji

karyawan. Catatan penghasilan karyawan dibuat oleh layanan SDM yang

dimana untuk mengumpulkan semua penghasilan yang diperoleh masing-

masing karyawan. Dan untuk mengecek ketelitian data yang dicantumkan

dalam catatan pengendalian intern mewajibkan diadakannya rekonsiliasi

antara perubahan data yang tercantum.

Berdasarkan uraian jawaban perbandingan antara praktik sistem otoritas

dan prosedur pencatatan semua dokumen diotoritas oleh pejabat yang berwenang.

Dari 8 (delapan) unsur yang merupakan bagian sistem otoritas dan prosedur

pencatatan PT BRI (Persero), Tbk sudah melaksanakan secara teori, sehingga

untuk pengendalian intern sistem otoritas dan prosedur pencatatan PT. BRI

(Persero), Tbk sudah baik.

Page 82: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

57

3. Praktik yang Sehat

a. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu

yang terakhir dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji. Pada prakteknya

PT BRI (Persero), Tbk. bergerak dibidang jasa oleh karena itu,

perusahaan tidak menggunakan kartu jam kerja tetapi dalam operasi

perusahaannya.

b. Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus

diawasi oleh fungsi pencatat waktu.

Setiap karyawan di PT BRI (Persero) Tbk. mengisi pencatatan waktu hadir

dengan diawasi kepala bagiannya masing-masing. Hal ini dilakukan untuk

mencegah terjadinya kecurangan dalam pengisian jam hadir.

c. Pembuatan daftar gaji harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian

penghitungannya. Daftar gaji dibuat oleh sekretariat dan SDM,

kemudian dicek, dan ditandatangani dan disahkan manajer personalia.

Daftar gaji tersebut dicek kebenaran dan ketelitian penghitungannya. Maka

besarnya gaji harus cocok dengan perintah transfer, bila terjadi

ketidaksesuaian berarti terjadi kecurangan atau kekeliruan.

d. Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan kartu

penghasilan karyawan. Pajak penghasilan dihitung berdasarkan data

penghasilan karyawan selam 1 (satu) tahun yang dikumpulkan dalam

catatan penghasilan karyawan. Kemudian besarnya pajak penghasilan

yang disetor oleh perusahaan kekantor pajak diverifikasi dengan

melakukan rekonsiliasi perhitungan pajak pajak penghasilan tiap

Page 83: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

58

karyawan dengan penghasilan karyawan yang tercantum dalam kartu gaji

oleh sekretariat dan SDM.

e. Kartu penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji.

Setiap kartu penghasilan karyawan disimpan atau diarsipakn oleh

sekretariat dan SDM.

Berdasarkan uraian jawaban antara praktik dan teori terhadap Praktik yang

sehat semua aktivitas tidak lepas dari pengawasan pejabat yang berwenang. Dari 5

(lima) unsur yang merupakan bagian Praktik yang sehat di PT. BRI (Persero), Tbk

sebagian besar sudah dilaksanakan secara teori dan baik. Namun pada jam kerja

yang tidak sesuai dengan teori ini dikarenakan perusahaan PT. BRI (Persero), Tbk

bergerak dalam bidang jasa, yang dimana kartu jam kerja hanya digunakan pada

perusahaan manufaktur atau perusahaan yang menggunakan tenaga kerja

langsung.

5. Kompetensi Karyawan

a. Seleksi karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaan.

Dalam hal perekrutan karyawan baru, PT BRI (Persero) Tbk.

memberitakan informasi lowongan kerja melalu situs www.bri.ac.id yang

dapat diakses 24 jam, dan juga melalui informasi lowongan di surat kabar.

Untuk memperoleh karyawan yang memiliki kualifikasi seperti yang

diinginkan, BRI melakukan proses seleksi sebelum perekrutan karyawan.

Tingkat pendidikan merupakan syarat utama untuk penempatan dan

spesifikasi kerja sehingga karyawan yang dipekerjakan benar-benar

memiliki kompetensi di bidangnya.

Page 84: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

59

b. Pengembangan pendidikan karyawan sesuai dengan perkembangan

tuntutan pekerjaan. Setelah diterima sebagai karyawan PT BRI (Persero)

Tbk. Biasanya karyawan baru menjalani masa training atau percobaan, dan

lama masa gaji setengah dari penghasilan minimum yang ditetapkan oleh

direksi (Surat keputusan direksi BRI Nokep: S6-DIR/SDM/2005). Untuk

karyawan senior training ini juga berlaku untuk memenuhi perkembangan

tuntutan pekerjaan dan agar mampu bersaing dengan bank-bank lain.

c. Penilaian Karyawan. Kinerja karyawan merupakan salah satu faktor utama

keberhasilan operasi pada setiap perusahaan, hal tersebut juga tercermina

pada PT. BRI (Persero), Tbk yang dimana merupakan perusahaan go

public. Dan dalam rangka mengoptimalkan kinerja karyawannya, PT BRI

(Persero) Tbk. selalu melakukan penilaian terhadap karyawannya.

Penilaian ini dapat dilihat melalui pada prestasi karyawan yang mereka

capai. Selain itu penilaian prestasi ini digunakan sebagai penentuan

kenaikan atau penurunan gaji karyawan, atau bisa juga digunakan untuk

menentukan promosi atau demosi pada karyawan.

Berdasarkan uraian jawaban antara praktik dan teori terhadap Kompetensi

Karyawan dapat ditarik kesimpulan bahwa PT. BRI (Persero), Tbk telah

melaksanakan pengendalian intern terhadap kompetensi karyawan dengan baik.

Dari 3 (tiga) unsur yang merupakan bagian Kompetensi Karyawan di PT. BRI

(Persero), Tbk sudah dilaksanakan secara teori dan baik.

Karyawan kompoten merupakan faktor yang sangat menentukan sistem

yang ada, sebab bagaimanapun baiknya struktur organisasi, sistem otoritas dan

Page 85: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

60

prosedur pencatatannya serta cara untuk mendorong praktik yang sehat, semuanga

tergantung pada faktor manusia yang melaksanakannya. Diantara empat unsur

poko pengendalian intern, unsur kompetensi karyawanlah yang merupakan unsur

yang sangat penting. Tujuan perusahaan tidak dapat dicapai apabila memiliki

karyawan yang tidak kompeten dan tidak jujur meskipun ketiga unsur

pengendalian intern yang lainnya cukup baik.

B. Efektivitas Pengendalian Intern Dalam Sistem Akuntansi Penggajian

Untuk menjawab permasalahan kedua yaitu apakah pengendalian intern

terhadap sistem akuntansi penggajian pada PT. BRI (Persero), Tbk sudah efektif

maka diperlukan pengujian kepatuhan terhadap siklus penggajian. Pengujian

Kepatuhan yang saya lakukan dengan metode stop-or-go-sampling. Dalam model

ini yang digunakan sebagai atribute dalam sistem akuntansi penggajian PT. BRI

(Persero), Tbk adalah:

a. Adanya kelengkapan dokumen yang menyangkut pembuatan daftar gaji

b. Adanya kelengkapan otoritas pada setiap dokumen

c. Adanya kesesuaian informasi antara dokumen satu dengan dokumen yang lain.

Sedangkan anggota populasinya adalah daftar gaji karyawan. Adapun

langkah-langah untuk menjawab permasalahan ini, adalah:

1. Menentukan tingkat DUPL (desired upper precision limit) dan tingkat

keandalan (reliability level). DUPL adalah batas ketepatan atas yang

diinginkan, sedangkan reliability level atau tingkat kepercayaan adalah

probabilitas benar dalam mempercayai efektifitas sistem pengendalian intern.

Adapun tingkat keandalan (R%) sebesar 95% dan DUPL sebesar 5%.

Page 86: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

61

2. Menentukan sampel pertama yang harus diambil dengan DUPL dan tingkat

kepercayaan yang telah ditetapkan pada langkah pertama. Maka dengan tingkat

kepercayaan sebesar 95% dan DUPL sebesar 5% sampel yang dapat diambil

adalah sebesar 60 anggota sampel. Setelah mendapatkan sejumlah sampel

minimum, maka penulis mulai melakukan pengujian terhadap sampel tersebut.

Dan hasilnya sebagai berikut:

TABEL 5.1

PENGUJIAN KEPATUHAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN

TERHADAP SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN

No Nomor Pokok

Pegawai

Atribute Keterangan

1 2 3

1 0C34788152 √ √ √ 1). Adanya kelengkapan

dokumen yang

menyangkut

pembuatan daftar gaji

2). Adanya kelengkapan

otoritas pada setiap

dokumen

3). Adanya kesesuaian

informasi antara

dokumen satu dengan

dokumen yang lain.

2 8A52236777 √ √ √3 8C28711431 √ √ √4 0A33763128 √ √ √5 0C21778331 √ √ √6 0C32344187 √ √ √7 8B88711153 √ √ √8 8B18712377 √ √ √9 0A84593298 √ √ √10 3221879916 √ √ √11 2465287571 √ √ √12 8A34798576 √ √ √13 8A52748123 √ √ √14 0B43836488 √ √ √15 0B05315582 √ √ √16 0B11125584 √ √ √17 0C34788152 √ √ √18 8A52236777 √ √ √19 8C28711431 √ √ √20 0A33763128 √ √ √21 0C21778331 √ √ √22 0C32344187 √ √ √23 8B88711153 √ √ √

Page 87: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

62

24 8B18712377 √ √ √25 0A84593298 √ √ √26 3221879916 √ √ √27 2465287571 √ √ √28 8A34798576 √ √ √29 8A52748123 √ √ √30 0B43836488 √ √ √31 0B05315582 √ √ √32 0B11125584 √ √ √33 0C34788152 √ √ √34 8A52236777 √ √ √35 8C28711431 √ √ √36 0A33763128 √ √ √37 0C21778331 √ √ √38 0C32344187 √ √ √39 8B88711153 √ √ √40 8B18712377 √ √ √41 0A84593298 √ √ √42 3221879916 √ √ √43 2465287571 √ √ √44 8A34798576 √ √ √45 8A52748123 √ √ √46 0B43836488 √ √ √47 0B05315582 √ √ √48 0B11125584 √ √ √49 0C34788152 √ √ √50 8A52236777 √ √ √51 8C28711431 √ √ √52 0A33763128 √ √ √53 0C21778331 √ √ √54 0C32344187 √ √ √55 8B88711153 √ √ √56 8B18712377 √ √ √57 0A84593298 √ √ √58 3221879916 √ √ √59 2465287571 √ √ √60 8A34798576 √ √ √

Page 88: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

63

Deskripsi ringkasan hasil pemeriksaan terhadap attribute yang terdapat dalam

tabel adalah:

Hasil pemeriksaan untuk attribute (1) atau kelengkapan dokumen

yang menyangkut pembuatan daftar gaji yaitu: surat keputusan pengangkatan

karyawan, surat keputusan tarif gaji, daftar potongan menujukkan jumlah

kesalahan = 0. Hal ini menujukkan bahwa pembuatan daftar gaji di PT BRI

(Persero) Tbk. telah dilengkapi dengan dokumen pendukung yang lengkap.

Hasil pemeriksaan untuk attribute (2) atau adanya kelengkapan

otorisasi pada setiap dokumen, yaitu: daftar hadir diotorisasi bagian pencatat

waktu, daftar potongan diotorisasi manajer personalia, bukti kas keluar

diotorisasi manajer keuangan, surat keputusan dan penentuan tarif gaji karyawan

diotorisasi direktur, dan surat perintah lembur diotorisasi tiap-tiap kepala bagian

menujukkan jumlah kesalahan = 0. Hal ini menujukkan bahwa setiap dokumen

yang berhubungan dengan penggajian di PT BRI (Persero) Tbk. telah diotorisasi

oleh pihak yang berwenang.

Hasil pemeriksaan untuk attribute (1) atau adanya kesesuaian

informasi antara dokumen yang satu dengan yang lain dalam penggajian, yaitu:

kartu jam hadir, daftar hadir, daftar gaji, kartu gaji, dan bukti kas keluar

menujukkan jumlah kesalahan = 0. Hal ini menunjukkan bahwa informasi pada

dokumen-dokumen dalam penggajian di PT BRI (Persero) Tbk. telah sesuai satu

dengan yang lainnya.

Dari pemeriksaan terhadap 60 sampel tersebut, penulis tidak menemukan

kesalahan, maka berarti AUP = DUPL dan pengambilan sampel dihentikan. Pada

Page 89: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

64

metode stop-or-go-sampling pengambilan sampel dapat dilakukan lebih dari satu

kali. Tetapi pada 60 sampel yang diperiksa tidak ditemukan kesalahan, maka

pengambilan sampel dihentikan.

Selanjutnya, untuk mengetahui efektif tidaknya pengendalian intern yang

ditetapkan oleh PT. BRI (Persero), Tbk, diambil langkah-langkah sebagai berikut:

Menghitung AUPL terlebih dahulu, dengan rumus:

AUPL =confidence level factor at desired realibility level for occurance observ

sample size

Untuk mencari confidence level factor at desired realibility level for occurance

observ dengan menggunakan Tabel 3.1, yaitu secara horisontal mencari titik

potong antara tingkat kesalahan (number of accuorance) sama dengan 0, dengan

relibility level yang telah ditentukan yaitu 95%, maka confidence Level Factor

dapat diketahui yaitu 3.0 (tabel dapat dilihat pada tabel 3.1 hal. 41)

Setelah confidence level factor diketahui, maka confidence level factor

dapat dibagi dengan jumlah sampel. Maka besarnya AUPL yaitu:

AUPL= 3 : 60 = 5%.

Karena AUPL dan DUPL sama dengan 5%, maka dapat disimpulkan

bahwa struktur pengendalian intern terhadap sistem akuntansi penggajian di PT

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sudah efektif, karena AUPL tidak melebihi

DUPL.

Page 90: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

65

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Evaluasi Sistem Pengendalian

Intern Sistem Akuntansi Penggajian pada PT. BANK RAKYAT INDONESIA

(Persero), Tbk Unit Taneteriaja Kabupaten Barru, maka dapat diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil kuesioner yang dianalisis dapat disimpulkan mengenai 4

(empat) unsur dalam sistem pengendalian intern terhadap sistem akuntansi

penggajian, yaitu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab

secara tegas, Sistem otoritas dan prosedur pencatatan, Praktik yang sehat dan

Kompetensi karyawan telah sesuai dengan teori yang ada sehingga dalam hal

ini sistem pengendalian intern pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),

Tbk sudah baik.

2. Efektivitas Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Penggajian

Dalam pemerikasaan dilakukan pengujian kepatuhan yang dilakukan

dengan metode stop-or-go-sampling. Dan dalam model ini yang dijadikan atribute

adalah: adanya kelengkapan dokumen yang menyangkut pembuatan daftar gaji,

adanya kelengkapan otoritas pada setiap dokumen, dan adanya kesesuaian

informasi antara dokumen satu dengan dokumen yang lain. Untuk sampel diambil

daftar gaji karyawan. Besarnya R% = 90%, DUPL = 5%, dengan jumlah sampel

sebanyak 60 dan tingkat kesalahan sama dengan 0, maka AUPL yang didapatkan

Page 91: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

66

sama dengan 5, sehingga DUPL = AUPL. Maka dapat disimpulkan bahwa

struktur pengendalian intern terhadap sistem akuntansi penggajian di PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sudah efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan di

atas, maka penulis mencoba memberikan saran agar perusahaan diharapkan

pencatatan akuntansi juga dilakukan di masing-masing kantor cabang dan

diharapkan pada penelitian selanjutnya menggunakan model penelitian lain

sehingga ada variasi dalam bidang penelitian yang sama, misalnya fixed –

sample–size attribute sampling atau discovery sampling.

Page 92: SKRIPSI EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP

67