evaluasi sistem pengendalian intern pengeluaran …/evaluasi... · pengendalian intern sistem...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGELUARAN KAS
KECIL PADA PT. TELKOM PURWODADI
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh :
Rizki Fajar.
NIM F3309097
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGELUARAN KAS KECIL PT TELKOM PURWODADI
Rizki Fajar
F3309097
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem pengendalian intern pengeluaran kas PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Kancatel Purwodadi. Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini antara lain dengan wawancara, pengamatan, pengumpulan data, dan praktik secara langsung di PT Telkom Purwodadi. Dari semua informasi yang didapatkan penulis mengevaluasi pengendalian intern sistem pengeluaran kas kecil di PT Telkom Purwodadi. Setelah diketahui hasil dari evaluasi sistem pengendalian intern pengeluaran kas kecil PT Telkom Purwodadi sudah dapat dikatakan bagus tetapi masih terdapat beberapa kelemahan seperti pada jumlah karyawan yang masih terbatas. Selain itu tidak adanya auditor internal, membuat kinerja perusahaan tidak ada yang mengontrol. Melihat kekurangan tersebut maka PT Telkom purwodadi diharapkan untuk menambah jumlah karyawan terutama pada bagian yang membutuhkan.
Kata kunci : sistem, pengendalian intern, kas kecil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ABSTRACT
INTERNAL CONTROL SYSTEM EVALUATION OF A SMALL CASH EXPENSES PT TELKOM PURWODADI
Rizki Fajar
F3309097
The purpose of this study was to evaluate the internal controls petty cash expenditures PT Telkom Purwodadi. The method used in this thesis include interviews, observations, data collection, and practices directly in PT Telkom Purwodadi. All information obtained from the authors evaluate the internal control system of petty cash expenditure on PT Telkom Purwodadi. Now we know the outcome of the evaluation system of internal control petty cash expenditures Purwodadi PT Telkom had to say good but still there are some drawbacks such as the number of employees who are still limited. Besides the absence of internal auditors, making the performance of the company that controls do not exist. Seeing the lack of PT Telkom Purwodadi then expected to increase the number of employees, especially on the need.
Key words : systems, internal controls, petty cash
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Dan barang siapa menempuh jalan dimana dituntutnya ilmu pengetahuan,
niscaya Allah akan memudahkan jalan ke surga”(H.R Muslim)
“Mengetahui sesuatu dan memahami segala sesuatu adalah lebih baik daripada
mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak memahami sesuatu. “
“Agama menjadi sendi hidup, pengaruh menjadi penjaganya. Kalau tidak
bersendi, runtuhlah hidup dan kalau tidak berpenjaga, binasalah hayat. Orang
yang terhormat itu kehormatannya sendiri melarangnya berbuat jahat.”
Pepatah Arab
Penulis persembahkan kepada:
1. Ibu dan Ayah tercinta. 2. Adikku Isti yang baik hati 3. Saudara dan teman-temanku. 4. Almamaterku. 5. PT Telkom Purwodadi 6. Pembaca yang budiman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
“EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMGELUARAN KAS
KECIL PADA PT TELKOM PURWODADI ” dengan tepat waktu.
Tugas akhir ini dimaksudkan sebagai syarat persyaratan untuk mencapai derajat
Sarjana Ahli Madya Perpajakan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan selesai dengan baik tanpa adanya kerjasama
dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. BapakDrs. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak. selaku ketua Program Studi
Diploma III Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
3. Ibu Lulus Kurniasih SE., M.si., Ak . Selaku pembimbing akademik.
4. Bapak Ibrahim Fatwa Wijaya, SE, MSc. Selaku pembimbing magang.
5. Bapak ibu Dosen Fakultas Ekonomi UNS yang telah membekali ilmu
pengetahuan selam dalam bangku perkuliahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
6. Segenap staff karyawan Fakultas Ekonomi UNS.
7. Bapak Didik Subiyanto selaku Supervisor PT Telkom Purwodadi yang telah
berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang
dan penelitian serta sebagai pembimbing instansi magang.
8. Seluruh karyawan-karyawati PT Telkom Purwodadi, terima kasih atas
bimbingan dan ilmu yang diberikan.
9. Kedua orang tua yang telah memberikan do’a, dukungan, dan semangat
kepada penulis.
10. Teman-teman yang telah banyak memberikan dukungannya.
11. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini jauh dari
sempurna.Untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk penulisan Tugas Akhir ini. Penulis juga berharap semoga penulisan Tugas
Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis sendiri.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................i
ABSTRAK INDONESIA ............................................................................. ii
ABSTRACT INGGRIS................................................................................ iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................vi
KATA PENGANTAR .................................................................................vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................... 1
1. Sejarah dan Perkembangan PT. Telekomunikasi Indonesia ........... 1
2. Visi dan Misi Perusahaan ............................................................. 5
3. Logo, Semboyan dan Maskot ....................................................... 5
4. Struktur Organisasi ...................................................................... 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
5. Deskripsi Jabatan ....................................................................... 11
B. LATAR BELAKANG MASALAH ................................................ 15
C. PERUMUSAN MASALAH ........................................................... 17
D. TUJUAN PENELITIAN................................................................. 17
E. MANFAAT PENELITIAN............................................................. 18
BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Landasan Teori .............................................................................. 19
1. Pengertian Sistem Akuntansi ...................................................... 19
2. Pengertian Sistem Pengendalian Intern ....................................... 23
3. Tujuan Sistem Pengendalian Intern ............................................. 26
4. Pengertian Kas .......................................................................... 21
5. Pengendalian Intern Pengeluaran Kas ........................................ 22
6. Unsur Pengendalian Intern Pengeluaran Kas .............................. 26
B. PEMBAHASAN ............................................................................ 29
1. Deskripsi kegiatan...................................................................... 29
2. Dokumen yang digunakan .......................................................... 30
3. Catatan akuntansi yang digunakan .............................................. 31
4. Fungsi yang terkait..................................................................... 32
5. Prosedur pembentukan kas kecil ................................................. 33
6. Prosedur pengeluaran kas ........................................................... 33
7. pengisian kembali kas kecil ........................................................ 34
BAB III TEMUAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
A. KELEBIHAN ................................................................................. 46
B. KELEMAHAN ................................................................................ 48
BAB IVPENUTUP
A. KESIMPULAN ............................................................................... 49
B. SARAN ........................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1Logo Telkom................................................................................ 5
Gambar I.2Kredo Telkom .............................................................................. 7
Gambar I.3Maskot Telkom ............................................................................ 9
Gambar I.4Struktur Organisasi .................................................................... 10
Gambar II.1 Flowchart Pembentukan Kas Kecil............................................ 36
Gambar II.2 Flowchart Pengeluaran Kas Kecil ............................................. 38
Gambar II.2 Flowchart Pengisian Kembali Kas Kecil.................................... 39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGELUARAN KAS KECIL PT TELKOM PURWODADI
Rizki Fajar
F3309097
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem pengendalian intern pengeluaran kas PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Kancatel Purwodadi. Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini antara lain dengan wawancara, pengamatan, pengumpulan data, dan praktik secara langsung di PT Telkom Purwodadi. Dari semua informasi yang didapatkan penulis mengevaluasi pengendalian intern sistem pengeluaran kas kecil di PT Telkom Purwodadi. Setelah diketahui hasil dari evaluasi sistem pengendalian intern pengeluaran kas kecil PT Telkom Purwodadi sudah dapat dikatakan bagus tetapi masih terdapat beberapa kelemahan seperti pada jumlah karyawan yang masih terbatas. Selain itu tidak adanya auditor internal, membuat kinerja perusahaan tidak ada yang mengontrol. Melihat kekurangan tersebut maka PT Telkom purwodadi diharapkan untuk menambah jumlah karyawan terutama pada bagian yang membutuhkan.
Kata kunci : sistem, pengendalian intern, kas kecil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
INTERNAL CONTROL SYSTEM EVALUATION OF A SMALL CASH EXPENSES PT TELKOM PURWODADI
Rizki Fajar
F3309097
The purpose of this study was to evaluate the internal controls petty cash expenditures PT Telkom Purwodadi. The method used in this thesis include interviews, observations, data collection, and practices directly in PT Telkom Purwodadi. All information obtained from the authors evaluate the internal control system of petty cash expenditure on PT Telkom Purwodadi. Now we know the outcome of the evaluation system of internal control petty cash expenditures Purwodadi PT Telkom had to say good but still there are some drawbacks such as the number of employees who are still limited. Besides the absence of internal auditors, making the performance of the company that controls do not exist. Seeing the lack of PT Telkom Purwodadi then expected to increase the number of employees, especially on the need.
Key words : systems, internal controls, petty cash
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAN
1. Sejarah dan Perkembangan PT. Telekomunikasi Indonesia
Pada tahun 1884, pemerintah Kolonial Belanda mendirikan
perusahaan swasta yang bergerak di bidang ekspedisi surat menyurat untuk
domestik dan layanan telegrap internasional. Jasa telepon mulai ada di
Indonesia pada tahun 1882 sampai tahun 1906 dan telah mendapat izin dari
pemerintah selama 25 tahun. Pada tahun 1906, pemerintah kolonial Belanda
membentuk departemen untuk mengawasi kegiatan jasa pos dan
telekomunikasi Indonesia (http://www.telkom.co.id /infomedia/tentang-
infomedia/sejarah/).
Pada tahun1961, jasa pos dan telekomunikasi baru berdiri dengan
bentuk perusahaan pemerintah pertama untuk wilayah Sumatera dan pada
tahun 1970 secara nasional. Pemerintah memisahkan jasa pos dan
telekomunikasi pada tahun 1965 ke dalam dua perusahaan milik negara, PN
Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi. Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi
terbagi menjadi dua perusahaan milik negara. Perusahaan Umum
Telekomunikasi (Perumtel) dan PT Inti untuk peningkatan jasa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
telekomunikasi dalam dan luar negeri dan juga pembuatan peralatan
telekomunikasi (http://www.telkom.co.id/infomedia/infomedia/sejarah).
Pada tahun 1980, bisnis telekomunikasi internasional dipindahkan dari
Perumtel ke Indosat. Pada tahun 1991, pemerintah mengubah Perumtel dari
“Perusahaan Umum” menjadi perusahaan negara dengan layanan untuk
masyarakat umum sebagai tujuan utama perusahaan yaitu Persero. Perusahaan
mempunyai keterbatasan kewajiban untuk tujuan komersial dan berubah nama
menjadi Perusahaan Perseroan Telekomunikasi Indonesia yang disahkan pada
tahun 1995. Bisnis Telkom terbagi menjadi 12 unit operasi regional, yang
dikenal dengan nama “Witel” secara terpusat dikontrol oleh kantor TELKOM
di Bandung (http://www.telkom.co .id/infomedia/tentang info media/sejarah/).
Tiap witel mempunyai struktur manajemen tersendiri yang
bertanggung jawab untuk segala aspek bisnis TELKOM dalam wilayah
mereka, dari penyediaan jasa telepon hingga kegiatan manajemen dan
pengamanan, meskipun mereka bukan merupakan perusahaan berorientasi
keuntungan terpisah. Sebagai bagian dari restrukturisasi , kegiatan bisnis
perusahaan terbagi kedalam tiga area utama : (i) primary businnes (Bisnis
Utama), (ii) related bussiness (Bisnis sampingan) dan (iii) jasa pendukung
bisnis atau overhead perusahaan. Bisnsi utama perusahaan adalah
menyediakan jasa sambungan lokal dan sambungan lokal jarak jauh . bisnis
yang berhubungan termasuk jasa selular bergerak, saluran sewa, telex,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
penyewaan satelit transporter, VSAT, dan berbagai jasa tambahan lainnya
(http://www.telkom.co.id/infomedia/tentang-infomedia/sejarah/).
Bisnis sampingan tersebut, tidak dioperasikan oleh TELKOM secara
langsung seluruhnya tapi melalui kerjasama joint venture dimana TELKOM
secara langsung dan tidak langsung. Kemudian bisnis selular analog
dioperasikan oleh TELKOM dengan perjanjian pembagian keuntungan
bersama Invekandatel. Hal ini menjadikan perhatian lebih tinggi perusahaan
untuk mengubah penambahan bisnis sampingan (related bussines) kearah
kerjasama joint venture. Perusahaan juga merencanakan untuk
mendelegasikan pihak lauar untuk jasa pendukung bisnis sebagai bagian dari
sistem restrukturisasi (http://www.telkom.co.id/infomedia/tentang-infomedia
/sejarah/ )
Perusahaan juga mengorganisasikan jasa pendukung bisnis untuk
penyediaan jasa informasi, memperbaiki, pelatihan, dan pendukung
manajemen dalam divisi regional TELKOM. Dari divisi I samapai VII
mewakili wilayah geografis indonesia seperti : Divisi I, sumatera; Divisi II,
jakarta dan wilayah sekitarnya ; Divisi III, Jawa barat; Divisi IV , jawa
tengah; Divisi V, jawa timur, termasuk surabaya: DivisiVI, kalimantan; dan
Divisi VII, indonesia Timur. Pemetaan terangkum dari lokasi wilayah divisi
divisi I,II,III,IV,V, dan VII beroperasi dengan unit KSO dengan mewakili
nam TELKOM dan untuk dan bagi TELKOM dan invekandater KSO masuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
tanggal 1 januari 1996.kemudian pada tahun 1999, muncullah undang undang
nomor 36/1999, yang berisi mengenai penghapusan monopoli
penyelenggaraan telekomunikasi (http://www.telkom.co.id/infomedia/tentang-
infomedia /sejarah/).
Dewasa ini Telkom sedang mengembangkan bisnis barunya. Bisnis
TIME di perusahaan ini memiliki rentang dari penyelenggaraan
telekomunikasi berupa telepon (fixed wireline, fixed wireless dan celuler),
data dan internet, jasa jaringan dan interkoneksi, serta content/application.
Usaha tersebut dijalankan secara terfokus melalui induk maupun anak
perusahaan. Sampai 31 Desember 2011, jumlah pelanggan perusahaan
tumbuh sebesar 21,2% atau menjadi 105,1 juta pelanggan dibandingkan
setahun sebelumnya. Untuk telepon saja, Telkom melayani 8,4 juta pelanggan
telapon tetap, 15,1 juta pelanggan telepon tetap nirkabel, dan 81,6 juta
pelanggan telepon seluler (http://www.telkom.co.id/infomedia/tentang-
infomedia/sejarah/)
Sasaran strategis perusahaan adalah meningkatkan infrastruktur,
memperluas teknologi Next Generation Network (NGN) dan melakukan
sinergi di seluruh jajaran Telkom Gruop sehingga pelanggan baik ritel terlebih
korporasi dapat menikmati kualitas, kecepatan, kehandalan dan layanan
pelanggan yang lebih baik (http://www.telkom.co.id/infomedia/tentang-
infomedia/sejarah/).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2. Visi dan Misi Perusahaan
Dalam website resmi PT. Telkom telah disebutkan bahwa “Visi dari
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yaitu To become a leading
Telecommunication, Information, Media and Edutianment (T.I.M.E) player in
region”. Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan
T.I.M.E terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke
kawasan Asia Pasifik.
3. Logo, Semboyan dan Maskot TELKOM
Logo Telkom
Gambar 1.1 Logo Telkom
Sebuah logo akan menjadi suatu Brand Images dimana dari suatu
perusahaan. Logo juga bersifat persepsi kuat terhadap perusahaan. Logo Baru
PT. TELKOM mencerminkan brand positioning “Life Confident” dimana
keahlian dan dedikasi akan diberikan bagi semua pelangan untuk mendukung
kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Adapun Arti dari logo tersebut
yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
a. Expertise
Lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam
portofolio bisnis baru TELKOM yaitu TIME (Telecommunication,
Information, Media & Edutainment).
b. Empowering
Tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan
ekspansi ke luar.
c. Assured
Jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta
kepercayaan dan hubungan yang erat.
d. Progressive
Kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang
maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.
e. Heart
Telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa
depan.
(http://elfri.wordpress.com/2009/10/20/makna-dari-perubahan-sebuah-logo-case-study-telkom/)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Warna-warna yang digunakan adalah:
1. Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan
pengalaman yang tinggi.
2. Vitual Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif,
hangat, dan dinamis.
3. Infinited Sky Blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah
mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa
depan.
(http://elfri.wordpress.com/2009/10/20/makna-dari-perubahan-sebuah-logo-case-study-telkom/)
Kredo Telkom
Gambar 1.2 Kredo Telkom
Berdasarkan keputusan Direksi PT Telkom Indonesia dengan Nomor
KD.41/PR.000/SEK-00/2002 tanggal 7 Agustus 2002 menetapkan satu-
satunya pesan koperasi (kredo) dalam bentuk kelompok kata yang harus
dituangkan dalam tulisan Committed 2 U dan harus dibaca atau diucapkan
sebagaimana laval bacaan bahasa inggris yaitu Committed To You.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Makna dari kredo “commited 2 U” adalah memberikan yang terbaik” makna
ini bukan merupakan terjemahan dari kredo “commited 2 U”. Kredo tersebut
mengandung makna bahwa perusahaan dan jajarannya memberikan komitmen
terbaik kepada para stakholder. (http://www.telkom-indonesia.com/telkom-
peduli/berita-csr/sosial/flexi-tegaskan-wujud-telkom-committed-2-u.html)
Arti kredo PT TELKOM indonesia “commited 2 U” adalah
a. PT.TELKOM Indonesia selalu fokus kepada pelanggan.
b. PT. TELKOM Indonesia selalu memberikan pelayanan yang prima
dan mutu produk yang tinggi serta harga yang kompetitif
c. PT.TELKOM Indonesia selalu melaksanakan segala sesuatu melelui
cara-cara yang terbaik
d. PT.TELKOM Indonesia selalu menghargai karyawan yang pro aktif
dan inovatif, dalam penngkatan produktivitas dan kontribusi kerja
e. PT.TELKOM Indonesia selalu berusaha menjadi yang terbaik.
Commited 2 U ini masih menjadi nilai dasar dalam melayani pelanggan, dan
TELKOM mempunyai tag line baru yaitu “THE WORLD IS IN YOUR
HAND” Yang berarti dunia dalam genggaman dan TELKOM memberikan
seluruh keahlian dan dedikasi yang diberikan kepada semua pelanggan untuk
mendukung kehidupan dimanapun mereka berada (http://www.telkom-
indonesia.com/telkom-peduli/berita-csr/sosial/flexi-tegaskan-wujud-telkom-
committed-2-u.html)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Maskot Telkom
Gambar 1.3. simbol Telkom
Maskot PT.TELKOM indonesia adalah Bee-bee. Adapun filosofi
dibalik sifat dan perilaku Bee-bee adalah lebah tergolong makhluk sosial yang
senang bekerja sama., pekerja keras, mempunyai kesisteman berupa peran
operasional dan fungsional sehingga menghasilkan yang terbaik berupa madu
yang bermanfaat bagi semua pihak.
Di habitatnya, lebah mempunyai dengung sebagai keberadaannya dan
loyal terhadap kelompok berupa perlindungan bagi kloninya, maka akan
menyerang bila diganggu. Lebah mempunyai potensi diri yang baik berupa
tubuh yang sehat, lihai, dan kuat, sehingga bisa bergerak cepat, gesit dan
efektif dalam menghadapi tantangan alam. Lebah berpandangan jauh ke depan
dengan merancang bagun saraf yang kuat dan efisien, berproduksi,
berkembang biak dan menyiapkan persediaan makanan bagi kelangsungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
hidup kloninya. Lebah berwarna biru merupakan penggambaran insan
TELKOM Indonesia (http://www.scribd.com/doc/61983518/37/M-Maskot-
Telkom).
4. STRUKTUR ORGANISASI PT. TELKOM PURWODADI
Gambar 1.4
Struktur Organisasi PT Telkom Purwodadi Sampai Dengan Januari 2012
Sumber : kandatel secretary PT. Telkom Purwodadi 2012
ASMAN CC CO
(Asistance Manager Cust Care Comerce Off ) Purwodadi
Supervisor (SPV) PLASA
Wirosari
Supervisor (SPV) PLASA
Purwodadi
Supervisor (SPV) PLASA
Godong
Supervisor (SPV) PLASA
Gubug
Office 3 Customer Service
Staff PLASA Godong
Staff PLASA Gubug
Staff PLASA Purwodadi
Staff PLASA Wirosari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
5. DESKRIPSI JABATAN
Pembagian tugas dan wewenang di PT. Telkom Purwodadi adalah sebagai
berikut:
A. ASMAN CUST CARE - COMMERCE OFF PWD
1. Main Responsibility
Memastikan tugas-tugas kritis yang berkaitan dengan pekerjaannya
diuraikan dan diklasifikasikan secara tepat untuk menyusun prioritas
pekerjaan yang sesuai dengan sumber daya yang dikendalikannya.
2. Position Title
Memastikan pemecahan permasalahan dilakukan secara terpola dengan
membandingkan antar permasalahan yang terjadi sebelumnya dan
kebijakan perusahaan yang berlaku untuk merumuskan kajian solusi
terhadap permasalahan pada pekerjaan.
3. (Key) Performance Indicators
a. Keselarasan Sasaran Kerja Individu (SKI) staf dengan District Job
Manual (DJM) pekerjaanya.
b. Produktivitas hubungan dengan pihak external.
c. Tingkat akurasi dan aktualitas profil pelanggan.
d. Index kepuasan pelanggan terhadap kualitas layanan.
4. Main Authority
a. Merumuskan dan menetapkan SKI staf.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
b. Merumuskan dan menetapkan SKI staf.
c. Menentukan atribut-atribut pelanggan yang diperlukan untuk
kebutuhan profil pelanggan..
5. Position Title
a. Mengajukan rekomendasi perbaikan aspek-aspek untuk peningkatan
layanan.
b. Mengajukan permintaan kebutuhan sarana dan prasarana serta sumber
daya pelayanan.
c. Menentukan prioritas program-program untuk pembelajaran
pelanggan.
d. Menetapkan usulan event lokal yang memiliki potensi produktif dan
efektif guna pelaksanaan aktivitas customer education dan/atau
penjualan.
e. Menginisiasi ide-ide dalam pemecahan masalah.
B. OFF 3 CUSTOMER SERVICE
1. Main Responsibility
Memastikan informasi-informasi yang relevan dari sumber internal terkait
pekerjaannya dikumpulkan untuk memahami dan menyusun rencana
pekerjaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
2. (Key) Performance Indicators
a. Rata-rata waktu respon terhadap informasi-informasi yang menjadi
kebutuhan pekerjaan.
b. Tingkat akurasi dan aktualitas data pelanggan.
c. Kesesuaian berkas pelanggan dengan persyaratan pemberkasan
3. Main Authority
a. Memilih sumber data.
b. Merancang penyajian model-model data pelanggan dengan informatif.
c. Mengajukan labeling pemberkasan data pelanggan.
C. SPV PLASA
1. Main Responsibility
Memastikan interaksi dengan pihak lain (karyawan/unit kerja) dilakukan
untuk mengkoordinasikan atau mengeskalasi penyelesaian permasalahan
unit kerja.
2. (Key) Performance Indicators
a. Akselerasi penyelesaian masalah operasional.
b. Ketersediaan Corporate Social Responsibility (CSR).
c. Ketersediaan sarana kerja plasa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
D. STAFF PLASA
1. Main Responsibility
Memastikan Instruksi Kerja (Buku Panduan) layanan dipedomani untuk
menyediakan layanan yang sesuai standard layanan yang ditentukan kepada
pelanggan dan calon pelanggan yang datang ke Plasa Telkom.
2. (Key) Performance Indicators
a. Akurasi laporan transaksi yang dilakukan.
b. Jumlah uang palsu atau tidak berlaku lagi yang diterima.
c. Jumlah uang yang dikeluarkan untuk restitusi sesuai dengan berita
acara restitusi.
d. Kejelasan informasi yang diterima oleh pelanggan.
e. Kesesuaian antara rekapitulasi laporan dengan tunai yang ada.
3. Main Authority
a. Membayarkan restitusi kepada pelanggan sesuai dengan jumlah
restitusi yang disetujui.
b. Menolak uang dari pelanggan yang dideteksi palsu atau tidak berlaku
lagi dan masing masing petugas customer service mempunyai sebuah
cashbox.
c. Memberi informasi kepada pelanggan tentang kepastian layanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
B. LATAR BELAKANG
Dalam berdirinya suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha
pasti memiliki Tujuan yang harus dicapai. Tujuan utama dari suatu
perusahaan yaitu memperoleh laba seoptimal mungkin serta mempertahankan
dan mengembangkan kelangsungan hidup perusahaan. Agar tujuan utama
tersebut dapat tercapai maka diperlukan kinerja yang maksimal dari
perusahaan tersebut.
Untuk mendukung kinerja yang maksimal maka diperlukan sistem
yang baik untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan baik
untuk pihak internal maupun eksternal perusahaan. Supaya informasi tersebut
dapat digunakan sesuai kebutuhan pemakai maka informasi yang disediakan
harus berkualitas. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang relevan,
dapat dimengerti, berdaya uji, netral, tepat waktu, berdaya banding dan
lengkap serta memiliki sistem pengendalian intern yang baik (Mulyadi, 2001 :
5).
Dengan adanya sistem pengendalian intern maka tidak akan terjadi
penyalahgunaan. Hal tersebut sesuai dengan yang dijelaskan oleh Mulyadi
(1993:155) : ”Tujuan dari pngendalian intern adalah (1) menjaga kekayaan
organisasi, (2) mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, (3)
mendorong efisiensi, (4) mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Salah satu tujuan dari pengendalian intern yaitu menjaga kekayaan
organisasi. Kekayaan atau aset perusahaan yang paling likuid adalah kas,
karena begitu mudahnya uang dialihkan atau dipindahtangankan maka kas
merupakan aset yang cenderung diselewengkan maupun disalahgunakan
karyawan ( Halim, 2008:321). Akibat dari terjadinya penyelewengan tersebut
yaitu menyebabkan kerugian pada perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu
pengendalian intern yang ketat terhadap kas baik penerimaan kas maupun
pengeluaran kas.
Aktivitas pengeluaran kas yang dilakukan merupakan pertanggungan
kas dari kegiatan operasional yang dilakukan kandatel maupun kancatel
beserta area pelayanannya. Kegiatan operasional tersebut antara lain untuk
perawatan aktiva tetap, pemeliharaan gedung dan kantor, pembelian spare
part, serta jasa repair pemasangan telepon, internrt speedy, dan lain-lain.
Karena banyaknya kegiatan operasional sehari-hari yang dilakukan
oleh PT Telkom Purwodadi maka bagian keuangan pusat harus menyediakan
anggaran pengeluaran kas yang cukup besar. Maka dari itu untuk mengurangi
potensi terjadinya penyelewengan terhadap kas perusahaan diperlukan sistem
pengendalian intern terhadap pengeluaran kas untuk mengamankan kas atau
aset perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Berdasarkan uraian diatas mengingat pentingnya sistem pengendalian
intern terhadap pengeluaran kas dalam suatu perusahaan maka penulis ingin
mengambil judul tentang ”EVALUASI PENGENDALIAN INTERN
PENGELUARAN KAS KECIL PADA PT.TELEKOMUNIKASI
INDONESIA Tbk. KANCATEL PURWODADI”.
C. PERUMUSAN MASALAH
Dalam uraian diatas telah disebutkan bahwa Kas merupakan aktiva
perusahaan yang paling Likuid sehingga lebih rentan terhadap
penyelewengan, terutama pada pengeluaran kas. Oleh karena itu Pengendalian
Intern terhadap pengeluaran kas sangat diperlukan. Lalu berdasarkan Uraian
tersebut maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah sistem
pengeluaran kas kecil pada PT Telekomunikasi Indonesia. Tbk Kancatel
Purwodadi sudah berjalan dengan baik?
D. TUJUAN PENELITIAN
Agar kegiatan penelitian ini dapat dikatakan berhasil maka harus
mencapai tujuan serta untuk mempermudah pemahaman laporan tugas akhir
yang disusun, untuk itu tujuan yang diharapkan adalah sebagai berikut:
mengevaluasi sistem pengendalian intern pengeluaran kas PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk. Kancatel Purwodadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
E. MANFAAT PENELITIAN
Untuk mempermudah pemahaman laporan tugas akhir yang disusun maka
manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1) Bagi penulis maupun Pembaca
Menambah wawasan dan informasi mengenai sistem pengendalian intern,
terutama sistem pengendalian intern pengeluaran kas.
2) Bagi Perusahaan
Sebagai informasi dan bahan masukan untuk membantu perusahaan dalam
mengembangkan sistem pengendalian intern pengeluaran kas yang sudah
ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur prosedur yang
berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh
(terintegrasikan ) untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari
perusahaan. Fungsi utama perusahaan yaitu mengenai tujuan yang harus
dicapai perusahaan (cole dan neuschel, 1971:2). Sedangkan pengertian sistem
menurut Romney dan steinbart (2003:2) dalam bukunya Accounting
Information System mendefinisikan sistem adalah “rangkaian dari dua atau
lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk
mencapai satu tujuan”. Tujuan perusahaan tersebut antara lain berfungsi untuk
kemajuan sebuah perusahaan. Dari kedua definisi sistem diatas dapat
disimpulkan bahwa pengertian sistem adalah suatu rangkaian komponen yang
membentuk prosedur yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan dari
suatu perusahaan.
2. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Sistem Pengendalian Intern meliputi struktur organisasi, metode dan
ukuran yang dikoordaniskan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
dipatuhinya kebijakan manajemen. Definisi sistem tersebut menekankan
tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk
sistem tersebut. Dengan demikian, pengertian sistem pengendalian intern
tersebut berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah informasinya secara
manual baik menggunakan pembukuan maupun dengan komputer (Mulyadi,
2001:163).
Menurut Rama dan Jones (2009:132) dalam bukunya Sistem informasi
Akuntansi mendefinisikan Pengendalian Internal adalah “Suatu proses, yang
dipengaruhi oleh dewan direksi entitas, manajemen, dan personel lainnyayang
dirancang untuk memberikan kepastian yang memiliki alasan”. Alasan yang
terkait dengan pencapaian sasaran kategori sebagai berikut : efektivitas dan
efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, dan ketaatan terhadap
hukum dan peraturan yang berlaku.
Sedangkan definisi Menurut Romney dan Steinbart (2003:229) dalam
bukunya Accounting Information System, Pengertian pengendalian internal
adalah “Rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk
menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan
memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian
dengan kebijakan yang telah ditetapkan”. Dengan rencana tersebut maka
dapat mendukung perkembangan perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
3. Tujuan Sistem Pengendalian Intern
Menurut pernyataan Comitee Of Sponsoring Organizations (COSO)
dalam buku Accounting Information System “tujuan Pengendalian intern
dicapai melalui beberapa pertimbangan. Berikut hal hal yang
perludipertimbangkan dalam menentukan tujuan pengendalian intern : (1)
Efektivitas dan efisiensi operasional organisasi, (2) Keandalan pelaporan
keuangan, (3) kesesuaian dengan hukum dan peraturan yang berlaku”.
Menurut Mulyadi (2001:164) telah disebutkan bahwa tujuan
pengendalian intern yaitu :
a) Menjaga kekayaan organisasi
b) Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
c) Mendorong efisiensi
d) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Tujuan pengendalian intern dalam perusahaan adalah menjaga aktiva
perusahaan, memastikan akurasi dan keandalan catatan serta informasi
akuntansi, mendorong efesiensi dalam operasional perusahaan, mengukur
kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak
manajemen (James, 2007:181).
4. Pengertian kas
Definisi kas menurut Zaki Baridwan (2003 :85) “ kas merupakan suatu
alat pertukaran dan digunakan sebagai suatu ukuran dalam akuntansi”. Dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
neraca kas merupakan aktiva yang paling serimg berubah. Hampir dalam
setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas.
Menurut kieso dkk penerjemah salim (2008 : 389) bahwa : “ kas
merupakan harata yang paling likuid, media pertukaran yang sah dan dasar
bagi pengukuran dan akuntansi untuyk semua pos lainnya atau merupakan
salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya”. Kas merupakan
satu-satunya pos yang paling penting dalam neraca, karena berlaku sebagai
alat tukar dalam perekonomian kita. Kas juga menjadi begitu penting karena
perusahaan harus mempertahankan likuiditas yang memadai, yakni mereka
harus memiliki uang yang mencukupi untuk membayar kewajiban pada saat
jatuh tempo agar kelangsungan perusahaan dapat terus beroperasi.
5. Pengendalian Intern Pengeluaran Kas
Di dalam kegiatan umum perusahaan, kas merupakan alat pembayaran
yang siap dan bebas untuk digunakan karena dibandingkan aktiva yang lain
dan mempunyai tingkat likuiditas yang paling tinggi. Oleh karena itu didalam
neraca, kas termasuk golongan aktiva lancar yang paling banyak berubah.
Hampir pada setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas
karena sifatnya yang sangat mudah dipindah tangankan dan sering menjadi
sasaran utama penyelewengan. Oleh karena itu perlu pengawasan yang ketat
terhadap kas (Mulyadi, 2001:509).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Dalam pelaksanaan transaksi pengeluaran kas perusahaan, penggunaan
cek atas nama atau dengan pemindahbukuan menjamin diterimanya kas
perusahaan oleh orang atau perusahaan yang dimaksud.Sistem pengeluaran
kas dengan cek atas nama atau pemindahbukuan juga menjamin ketelitian dan
keandalan catatan akuntansi perusahaan, karena melibatkan pihak ketiga
(bank) yang secara periodik mengirimkan rekening koran sebagai dasar untuk
melakukan rekonsiliasi catatan kas perusahaan. Pengeluaran kas dalam
perusahaan dilakukan dengan menggunakan cek (Mulyadi, 2001:509).
Seperti yang telah dijelaskan pada buku karangan Mulyadi (2001:510)
bahwa Pengeluaran kas menggunakan cek memiliki kebaikan ditinjau dari
pengendalian intern berikut :
a. Dengan menggunakan cek atas nama, pengeluaran kas cek akan dapat
diterima oleh pihak yang namanya sesuai dengan yang ditulispada
formulir cek.
b. Dilibatkannya pihak luar, dalam hal ini bank, dalam pencatatan transaksi
pengeluaran kas perusahaan.
c. Jika sistem perbankan mengembalikan cancelled check kepada check
issuer, pengeluaran kas dengan cek memberikan manfaat tambahan bagi
perusahaan yang mengeluarkan cek den gan dapat digunakannya
cancelled check sebagai tanda terima dari kas dari pihak yang menerima
pembayaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek (biasanya
karena jumlahnya relatif kecil) dilaksanakan melalui dana kas kecil yang
diselenggarakan dengan salah satu sistem : fluctuating fund balance system dan
imprest system. Untuk mendukung kelancaran proses pengeluaran kas maka
diperlukan :
a. Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah :
1) Bukti kas keluar
Dokumen ini digunakan oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta
uang ke pemegang dana kas kecil
2) Cek
Permintaan pengeluaran kas kecil
Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta
uang ke pemegang dana kas kecil.
3) Bukti Pengeluaran kas kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk
mempertanggungjawabkan pemakaian kas kecil.
4) Permintaan Pengisian Kembali Kas kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta
kepada bagian utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian
kembali dana kas kecil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
b. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem dana kas kecil :
1) Jurnal Pengeluaran Kas
Dalam sistem dana kas kecil, catatan akuntansi digunakan untuk
mencatat pengeluaran kas dalam pembentukan kas kecil dan pengisian
kembali kas kecil
2) Register Cek
Dalam sistem dana kas kecil catatan akuntansi ini digunakan untuk
mencatat cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dan
pengisian kembali dana kas kecil.
3) Jurnal pengeluaran kas kecil
Untuk mencatat transaksi pengeluaran dana kas kecil diperlukan jurnal
khusus yang berrfungsi sebagai alat distribusi pendebitan yang timbul
akibat pengeluaran dana kas kecil.
c. Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem dana kas kecil adalah
1) Fungsi kas
Dalam sistem dana kas kecil, fungsi bertanggung jawab dalam
mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek, dan menyerahkan cek
kepada pemegang dana kas kecil pada saat pembentukan dana kas
kecil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
2) Fungsi Akuntansi
Dalam sistem dana kas kecil, fungsi akutansi bertanggung jawab atas
pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut biaya dan
persediaan, pencatatan transaksi pebentukan dana kas kecil, pencatatan
pengisian kembali kas kecil ke dalam jurnal, pembuatan bukti kas
keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam
mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.
3) Fungsi pemegang dana kas kecil
Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil,
pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi pejabat tertentu
yang ditunjuk, dan permintaan pengisiasn kembali dana kas kecil
4) Fungsi pemeriksa intern
Dalam sistem kas fungsi ini bertganggung jawab atas perhitungan
dana kas kecil secara periodik dan pencocokan hasil hitungannya
dengan catatan kas.
5) Fungsi yang melakukan pembayaran tunai
Bagian yang melakukan penggunakan dana kas kecil
6. Unsur Pengendalian Intern Pengeluaran Kas
Unsur pokok sistem pengendalian intern pengeluaran kas menurut (Mulyadi,
2001:518) antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
a) Organisasi
Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab
fungsional kepada unit – unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan
kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggungjawab fungsional ini
didasarkan pada prinsip – prinsip berikut ini :
1. Harus dipisahnya fungsi kas dan penyimpanan dari fungsi akuntansi.
2. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan
sendiri oleh Bagian Kasa sejak awal sampai akhir, tanpa campur tangan
dari fungsi lain
b) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan Dalam perusahaan,
Setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang
memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh
karena itu dalam perusahaan harus dibuat sistem yang mengatur pembagian
wewenang untuk otorisasi atas terlaksanannya setiap transaksi. Antara lain
sebagai berikut :
1) Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang
berwenang.
2) Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapat persetujuan
dari pejabat yang berwenang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
3) Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas harus didasarkan bukti kas
keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang
disertai dokumen pendukung yang lengkap.
c) Praktik yang sehat
Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur
pencatatan yang telah ditetapkan tindak akan terlaksana dengan baik jika
tidak diciptakan cara - cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam
pelaksanaannya. Adapun cara - cara yang umumnya ditempuh oleh
perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah:
1. Saldo kas yang ada ditangan harus dilindungi dari kemungkinan
pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya.
2. Dokumen dasar dan dokumen pendukung harus dububuhi cap “lunas”
oleh bagian kasa stelah transaksi dilakukan.
3. Penggunaan rekening koran bank untuk mengecek ketelitian
pencatatan.
4. Semua pengeluaran kas dilakukan dengan cek atas nama perusahaan
penerima pembayaran atau dengan pemindahbukuan.
5. Jika pengeluaran kas menyangkut jumlah yang kecil dilakukan melalui
dana kas kecil.
6. Secara periodik dilakukan pencocokan jumlah kas yang ada ditangan
dengan jumlah menurut catatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
7. Kas yang ada ditangan dan kas yang ada di perjalanan diasuransikan
dari kerugian.
8. Kasa diasuransikan.
9. Kasir dilengkapi dengan alat – alat untuk mencegah terjadinya
pencurian terhadap kas yang ada ditangan.
10. Semua nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh bagian kas.
B. Pembahasan
1. Deskripsi kegiatan
Pengeluaran kas dalam perusahaan dilakukan dengan mengunakan
cek. Sedangkan pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan
menggunakan cek biasanya jumlah pengeluaran kas yang relatif kecil, untuk
pengelaran kas yang tidak mengunakan cek maka dilakukan melalui dana kas
kecil, pengeluaran kas menggunakan dana kas kecil dapat dilakukan dengan
sistem fluctuating fund balance system dan imprest system.
Pada PT Telkom purwodadi pengeluraan kas kecil dikelola oleh
customer service purwodadi yang bertanggung jawab langsung ke bagian kas
yang dikelola oleh finane centre area kudus karena PT. Telkom Purwodadi
merupakan kancatel (kantor cabang telkom) dari kantor daerah telkom
(kandatel) kudus. Dalam pengeluaran kas Telkom purwodadi bagian finance
area purwodadi hanya diberi wewenang untuk melakukan pengeluaran kas
dengan melalui dana kas kecil. Untuk sistem yang digunakan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
pengeluaran kas kecil dalam PT. Telkom purwodadi adalah imprest system
yaitu saldo dana kas kecil harussesuai dengan apa yng ditetapkan sebelumnya
Kebijakan yang ditetapkan oleh manajemen PT. Telkom dalam
mengelola kas kecil antara lain :
a. Pemegang dana kas kecil bertanggung jawab atas kecil yang dipegangya
b. Pngeluaran kas kecil harus ada pengajuan dari divisi yang mengajukan
dab diotorisasi oleh kepala divisi angmengajukan
c. Kas kecil menggunakan sistem imprest system
d. Pengeluaran kas kecil untuk membiayai kegiatan operasional saja
e. Masing masing pengguna kas kecil tidak boleh mengunakan kas kecil
melebihi jumlah yang ditentukn sebelunya
f. Masing masing pengguna kas kecil harus membuat surat pertanggungan
2. Dokumen yang digunakan :
Dokumen yang digunakan dalam pengeluaran kas PT telkom
Purwodadi adalah :
a. Permintaan pengeluaran kas kecil
Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang
ke pemegang kas kecil, bagi pemegang dana kas kecil dokumen ini
berfungsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas kecil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
b. Dokumen Pendukung
Dokumen ini dilampirkan bersamaan permintaan pengeluaran kas kecil
maupun Bukti kas keluar yang fungsinya untuk mendukung keabsahan
atas pengeluaran yang telah dilakukan contoh : kuitansi dan nota
pembelian.
c. Bukti Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk
mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas kecil. Bagi pemegang
dana kas kecil, dokumen ini digunakan sebagai bukti telah
dikeluarkannya kas kecil olehnya.
d. Bukti Kas Keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari bagian
supervisor (fungsi akuntansi ) kepada bagian akuntansi (fungsi kas) sesuai
dengan jumlah yang tercantum dalam dokumen tersebut.
e. Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untu meminta kepada
bagian utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali kas
kecil.
3. Catatan akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam pengeluaran kas PT telkom
purwodadi yaitu buku besar, buku besar ini terdiri dari rekening yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya
dalam pengeluaran kas.
4. Fungsi yang terkait
Berikut merupakan fungsi yang terkait dalam pengeluaran kas kecil PT
Telkom Purwodadi :
a. Fungsi pengguna kas kecil
Fungsi ini terdiri dari bagian-bagian perusahaan yang memerlukan
penggunaan kas kecil guna untuk membiayai kegiatan operasional
perusahaan.
b. Fungsi kas
Dalam pengeluaran kas kecil PT Telkom Purwodadi fungsi ini dilakukan
oleh bagian finance service area PT Telkom Kudus yang bertanggung
jawab atas pengeluaran kas.
c. Fungsi akuntansi
Dalam PT Telkom purwodadi, fungsi ini dipegang oleh bagian supervisor.
Fungsi akuntansi dalam PT Telkom Purwodadi bertanggung jawab atas
pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut biaya.
d. Fungsi pemegang dana kas kecil
dalam PT Telkom Purwodadi, fungsi ini dipegang oleh bagian customer
service. Dalam hal ini tugas customer service bertanggung jawab untuk
menyimpan kas kecil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
5. Prosedur Pembentukan Kas Kecil
a. Bagian kas (finance service area) membuat Bukti Kas Keluar (BKK)
berdasarkan Surat Keputusan Pembentukan Dana Kas Kecil (SK) yang
dibuat oleh Asistant manager . BKK dibuat rangkap2.
b. BKK rangkap pertama beserta uang tunai diserahkan ke bagian pemegang
kas kecil (customer service) untuk disimpan
c. BKK rangkap 2 bersama SK diserahkan ke bagian akuntansi untuk
melakukan pencatatan setelah dibubuhi cap lunas oleh bagian kas, lalu
dicatat ke dalam register kas keluar.
6. Prosedur pengeluaran kas
Untuk memperlancar kegiatan pengeluaran kas maka perlu dibuat prosedur
secara sistematis antara lain sebagai berikut :
a. Bagian perusahaan melakukan pengeluaran kas kecil dan memperoleh
nota (Dokumen Pendukung).
b. Berdasarkan Dokumen Pendukung (DP), bagian perusahaan yang
melakukan pengeluaran kas kecil membuat permintaan pengeluaran kas
kecil (PPKK) rangkap dua. Kemudian menyerahkan Permintaan
Pengeluaran Kas Kecil (PPKK) dan dokumen pendukung (DP) kepada
bagian pemegang dana kas kecil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
c. Bagian pemegang kas kecil membuat bukti pengeluaran kas kecil (BPKK)
atas dasar permintaan pengeluaran kas kecil (PPKK) yang disertai
dokumen pendukung berupa nota pembelian.
d. Bukti Pengeluaran Kas Kecil (BPKK), Permintaan Pengeluaran Kas Kecil
(PPKK) rangkap pertama, dan dokumen pendukung (DP) diarsipkan
sementara sampai dengan pengisian kembali kas kecil. Sedangkan
permintaan pengeluaran kas kecil diserahkan kepada pemakai kas kecil
beserta uang pengganti.
7. Pengisian kembali kas kecil
a. Bagian pemegang kas kecil membuat permintaan pengisian kembali kas
kecil dengan menggunakan formulir permintaan Pengisian Kembali Kas
Kecil (PP3K) rangkap 2, dokumen ini dilampiri dengan BPKK, dan DP.
b. Bagian pemegang kas kecil membuat Bukti Kas keluar (BKK) rangkap 2
berdasarkan jumlah yang tercatum dalam PP3K tersebut.
c. Dokumen diatas diserahkan ke bagian kas. Bagian kas akan mengeluarkan
sejumlah uang sesuai yang tercantum dalam BKK, dan memintakan tanda
tangan otorisasi kepada asistam manager.
d. BKK lembar ke 2 dan PP3K lembar ke 2 akan dikembalikan kepada
bagian pemegang kas kecil beserta uang tunai.BKK lembar ke 2 dan PP3K
lembar ke 2 akan diarsipkan menurut tanggal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
e. BKK, PP3K, BPKK, dan dokumen pendukung akan diserahkan kepada
bagian akuntansi untuk diarsipkan sesuai nomor urut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Flowchart Pembentukan Kas Kecil
SK : Surat Keputusan
BKK : Bukti Kas Keluar
Gambar II.1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
SK : Surat Keputusan
BKK : Bukti Kas Keluar Gambar II.1 (lanjutan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Flowchart Pengeluaran Kas Kecil
Gambar II.2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Pengisian Kembali Kas Kecil
Mulai
Membuat PP3KK
DP
BPKK
2PP3K 1
T
Arsip BPKK dan dokumen pendukung
BKK 2
Menyimpan uang tunai
T
Pemegang kas kecil(Customer Service)
1
1
DP
BPKK
2
PP3K 1
Membuat Bukti Kas
Keluar
BKK
2
3
DP : Dokumen Pendukung BPKK : Bukti Pengeluaran Kas Kecil PP3KK : Permintaan Pengeluaran Kembali Kas Kecil
Gambar II.3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
DP
BPKK
PP3KK 2
3
BKK 1
Mengeluarkan sejumlah uang dan meminta tanda tangan
otorisasi
DP
BPKK
PP3K 2
2
BKK 1
DP
BPKK
PP3KK
BKK 1
N
Selesai
Bagian Kas (Finance Service Area)
Bagian Akuntansi(Supervisor)
2
4
Register kas
4
Sudah diotorisasi oleh pihak assistant manager
3
DP : Dokumen Pendukung BPKK : Bukti Pengeluaran Kas Kecil PPKK : Permintaan Pengeluaran kembali Kas Kecil
Gambar II.3 (Lanjutan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
C. EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGELUARAN KAS
PT TELKOM. PURWODADI.
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai evaluasi dari penulis tentang
unsur – unsur pengendalian intern pengeluaran kas pada PT Telkom Purwodadi.
Obyek-obyek dari evaluasi meliputi : organisasi yang memisahkan tanggung
jawab dan wewenang secara tegas, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan dan
praktik yang sehat.
1. Organisasi
Evaluasi penulis dari bagian – bagian atau unit yang terlibat dalam sistem
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan pengeluaran kas kecil PT Telkom purwodadi dilakukan secara
sederhana. Walaupun dilakukan secara sederhana namun sudah terdapat
pemisahan fungsi antara fungsi kas kecil dengan fungsi akuntansi,
pemisahan fungsi ini bertujuan agar terjadi pengendalian atas kas kecil.
Pengendalian tersebut terjadi karena fungsi penyimpanan kas tidak dapat
mengambil uang yang disimpannya karena catatan mengenai jumlah kas
dibuat dan disimpan oleh bagian akuntansi, begitu juga sebaliknya.
meskipun bagian akuntansi mencatat dan menyimpan data keuangan,
namun bagian akuntansi tidak dapat memanipulasi kas kecil karena dana
yang dicatat oleh bagian akuntansi disimpan oleh pihak lain, sehingga
dengan pengendalian seperti ini resiko atas pencurian kas sangat kecil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
b. Untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran kas kecil dari awal sampai
akhir masih dilakukan oleh bagian customer service yang sekaligus
merangkap sebagai fungsi kas. Hal ini disebabkan karena kurangnya
jumlah karyawan yang ada pada PT Telkom Purwodadi. Karena masih
adanya perangkapan tugas maka kinerja karyawan tidak maksimal dan
kemungkinan terjadinya manipulasi terhadap pengelolaan kas kecil masih
tinggi. Maka dari itu pengendalian intern pengeluaran kas kecil masih
sangat lemah.
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Evaluasi penulis atas sisem otorisasi dan prosedur pencatatan adalah sebagai
berikut :
a. Dalam transaksi pengeluaran kas kecil PT Telkom Purwodadi, bukti kas
keluar beserta dokumen pendukung sudah diotorisasi oleh oleh pejabat
yang berwenang. Dengan demikian catatan akuntansi dapat lebih up to
date.
b. Karena dalam transaksi pengeluaran kas kecil PT. Telkom Purwodadi
menggunakan imprest system, maka transaksi yang terjadi antar bagian
dilakukan secara tunai tanpa menggunakan cek.
c. Setiap pencatatan ke dalam catatan akuntansi telah didasarkan pada
dokumen bukti kas keluar yang telah diotorisasi oleh pejabat yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
berwenang (asistan manager) dan sudah dilampiri dokumen pendukung
yang lengkap.
3. Praktik yang Sehat
Evaluasi unsur pengendalian intern terutama pada praktik yang sehat sebagai
berikut :
a. Pada PT Telkom Purwodadi kas yang ada ditangan telah dilindungi dari
kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya dengan
membatasi akses ke brankas tempat penyimpanan kas kecil dan hanya
memberi kode akses kepada bagian customer service, karena bagian
customer service merupakan bagian yang bertanggung jawab atas
penyimpanan kas kecil.
b. Dokumen sumber dan dokumen pendukung dalam transaksi pengeluaran kas
kecil dibubuhi cap ”lunas” oleh bagian customer service setelah transaksi
pengeluaran kas kecil dilakukan. Yang bertujuan agar dokumen tersebut
tidak dislahagunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk
meminta uang lagi pada kasir, sehingga tidak terjadi pengeluaran kas kecil
lebih dari sekali dalam satu dokumen yang sama.
c. PT. Telkom purwodadi tidak menggunakan rekening koran bank sebagai
informasi dari pihak ketiga (bank) guna untuk mengecek ketelitian register
cek. Hal ini dikarenakan prosedur pengeluaran kas perusahaan dilakukan
melalui sistem dana kas kecil dan meggunakan imprest system sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
tidak melibatkan pihak ketiga (bank). Dan tidak terdapat pemeriksa intern
(internal auditor)
d. Pengeluaran kas kecil pada PT.Telkom purwodadi tidak menggunakan cek,
karena bagian keuangan perusahaan hanya diberi wewenang pengeluaran kas
melalui sistem dana kas kecil dengan menggunakan imprest system.
e. Pengeluaran kas kecil dalam PT Telkom purwodadi dilakukan melalui
sistem dana kas kecil menggunakan imprest system.
f. Bagian akuntansi PT Telkom Purwodadi telah mengadakan pencocokan
jumlah fisik kas kecil yang ada ditangan dengan jumlah kas kecil menurut
catatan pada saat akan melakukan penyetoran kebagian keuangan pusat PT
Tekom Kudus. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyelewengan kas atau
penggunaan yang tidak sewajarnya.
g. Pada bagian customer service PT Telkom Purwodadi sudah dilengkapi alat –
alat untuk mencegah terjadinya pencurian kas kecil yang ada ditangan
berupa mesin register kas dan lemari besi. Setiap alat-alat tersebut diberi
kode khusus yang hanya bagian customer service dan pejebat yang
berwenang yang dapat membuka mesin tersebut. sehingga tidak sembarang
orang memiliki akses terhadap alat-alat tersebut, hal ini dapat mengurangi
resiko pencurian kas kecil pada almari dan perubahan data register kas pada
mesin register kas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
h. Karena transaksi pengeluaran kas PT Telkom Purwodadi tidak menggunakan
cek maka tidak terdapat penggunaan nomor pada cek.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
BAB III
TEMUAN
Berdasarkan evaluasi mengenai sistem pengeluaran kas dan unsur-unsur
pengendalian intern dalam sistem pengeluaran kas kecil yang diterapkan pada PT
Telkom Purwodadi maka dapat disimpulkan beberapa kelebihan dan kelemahan
sebagai berikut:
A. Kelebihan
1. Organisasi
Walaupun sistem pengeluaran kas PT Telkom Purwodadi dilakukan secara
sederhana namun sudah terdapat pemisahaan fungsi antara fungsi
penyimpanan kas kecil dan fungsi pencatatan. Dengan demikian PT Telkom
Purwodadi sudah melakukan pemisahan fungsi secara tegas. Pemisahan
fungsi ini dilakukan dengan tujuan agar supaya tidak terjadi penyalahgunaan
terhadap kas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan.
a. Dalam pengeluaran kas kecil pada PT Telkom Purwodadi telah
dilakukan otorisasi oleh pejabat yang berwenang yaitu kepala Divisi
Asistant Manager Customer Care dan Bagian akuntansi.
b. Setiap pencatatan ke dalam catatan akuntansi (register kas) sudah
didasarkan pada otorisasi dari pihak yang berwenang (Divisi Asistant
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Manager Customer Care) disertai dokumen atau bukti pendukung yang
lengkap.
3. Praktik yang Sehat
Meskipun PT Telkom Purwodadi menggunakan sistem yang sederhana dalam
pengeluaran kas kecil namun Pelaksanaan unsur sistem pengendalian intern
terutama pada praktik yang sehat sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari
prosedur yang dilakukan sebagai berikut :
a. Sudah terdapat brankas penyimpanan kas kecil tersendiri yang dibatasi
dengan menggunakan kode akses tertentu yang dibuat khusus bagian
penyimpanan kas kecil.
b. Dalam prosedur pengeluaran kas kecil, PT Telkom Purwodadi sudah
membubuhkan cap “lunas” pada semua dokumen sumber dan
dokumen pendukung oleh bagian customer service setelah dilakukan
transaksi pengeluaran kas kecil.
c. Pengeluaran kas kecil PT Telkom Purwodadi dilakukan melalui sistem
dana kas kecil dengan menggunakan imprest system. Karena dengan
menggunakan imprest system jumlah saldo yang ditetapakan selalu
konstan dan tidak berubah ubah dan prosedur pelaksanaannya lebih
sederhana.
d. PT Telkom Purwodadi telah mengadakan pencocokan jumlah fisik kas
kecil yang ada ditangan dengan jumlah kas kecil menurut catatan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
saat akan melakukan penyetoran ke bagian keuangan pusat PT Telkom
kudus guna untuk mencegah penyelewengan kas atau penggunaan yang
tidak sewajarnya.
e. PT Telkom Purwodadi telah melengkapi bagian customer service
dengan alat pengamanan yang berupa mesin register kas dan lemari
besi, yang berfungsi untuk mempermudah bagian customer service
dalam mengawasi dan menjaga keutuhan kas.
f. Dokumen dokumen telah diarsipkan secara teratur berdasarkan nomor
dan waktu.
B. Kelemahan
1. Dalam transaksi penerimaan dan pengeluaran kas kecil PT Telkom purwodadi
dari prosedur awal sampai akhir masih dilakukan oleh bagian costumer
service yang sekaligus merangkap sebagai pengelola kas kecil. Karena
kurangnya jumlah karyawan yang ada pada PT Telkom Purwodadi. Dengan
demikian maka dapat memungkinkan terjadinya manipulasi maupun
penyelewengan terhadap kas kecil.
2. Tidak adanya pemeriksa intern dalam PT Telkom Purwodadi. Hal ini dapat
menimbulkan manipulasi terhadap kas kecil oleh bagian kas kecil maupun
akuntansi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan terhadap sistem
pengendalian intern pengeluaran kas kecil dapat dilihat kesimpulan sebagai
berikut: sistem pengendalian interrn pengeluaran kas PT Telkom Purwodadi yang
digunakan sudah baik walaupun prosedur pengeluaran kas kecil yang dilakukan
masih sederhana. Akan tetapi masih ditemukan beberapa kelemahan dari sistem
pengendalian intern yang diterapkan oleh PT Telkom Purwodadi. antara lain
menyangkut jumlah karyawan yang masih terbatas, tidak adanya pemeriksa intern
dalam memeriksa kinerja perusahaan. Hal ini dilihat berdasarkan hasil pengecekan
unsur-unsur pokok sistem pengendalian intern pengeluaran kas kecil serta
prosedur yang membentuk sistem pengeluaran kas kecil pada perusahaan,
sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya. Sistem pengendalian
intern pengeluaran kas kecil PT Telkom Purwodadi dapat disimpulkan sudah baik.
PT Telkom Purwodadi Telah melakukan pengendalianya dengan baik, namun
sepertinya PT Telkom Purwodadi kurang waspada terhadap penyelewengan yang
mungkin timbul dari kelemahan pengendalian intern perusahaan mengenai
kurangnya jumlah karyawan PT Telkom Purwodadi sehingga terjadi perangkapan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
tugas, terutama pada bagian keuangan PT Telkom Purwodadi. Perangkapan tugas
ini dapat memudahkan karyawan dalam bertindak kecurangan.
B. Saran
Dengan adanya evaluasi sistem pengendalian intern pada PT Telkom Purwodadi
terhadap pengeluaran kas kecil, penulis menemukan beberapa kelemahan
sehingga penulis ingin memberikan beberapa saran untuk dijadikan pertimbangan
agar sistem pengendalian intern pengeluaran kas menjadi lebih baik, antara lain
sebagai berikut:
1. Sebaiknya PT Telkom melakukan perekrutan karyawan baru untuk menambah
jumlah karyawan agar tidak terjadi perangkapan tugas. Karena perangkapan
tugas ini dapat mengurangi efektivitas kinerja perusahaan pada bagian
keaungan. Selain itu juga dapat memudahkan karyawan dalam melakukan
penyelewengan terutama pada bagian keuangan yang rentan terhadap
kecurangan pada penggunaan kas kecil.
2. Perlu diadakan diadakan pemeriksaan intern pada setiap periode, sehingga
perusahaan harus memiliki pemeriksa intern tersendiri. Pemeriksaan intern ini
berguna untuk menilai kinerja PT Telkom Purwodadi. Selain itu juga dapat
meminimalisasi terjadinya penyelewengan kas kecil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 2003. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: BPFE.
James, A. Hall. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Terjemahan Amir Abadi Yusuf.
Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
Kieso, Donald E, et al. 2002. Akuntansi Intermediete. Terjemahan Emil Salim. Jilid 1.
Edisi Kesepuluh. Jakarta : Salemba Empat.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Rama, Dasaratha V and Jones Frederick L. 2009. Sistem Informasi Akuntansi 1.
Jakarta: Salemba Empat.
Romney B Marshall and Steinbart, Paul John. 2003. Accounting Information Systems.
Jakarta : Salemba Empat.