skripsi efektivitas komunikasi humas pemerintah …
TRANSCRIPT
SKRIPSI
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI
HUMAS PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN JENEPONTO
DALAM PENYEBARLUASAN INFORMASI PEMBANGUNAN
DAERAH
OLEH :
SANTI NAWANTI
Nomor Induk Mahasiswa 105651105616
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
SKRIPSI
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI
HUMAS PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN JENEPONTO DALAM
PENYEBARLUASAN INFORMASI PEMBANGUNAN
DAERAH
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi Dan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.Ikom)
Disusun dan diajuhkan Oleh:
SANTI NAWANTI
Nomor Induk Mahasiswa :105651105616
Kepada
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
iii
HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN TUTUP
Judul Skripsi : Efektivitas komunikasi humas pemerintah daerah Kabupaten
Jeneponto dalam penyebarluasan informasi
pembangunan daerah
Nama Mahasiswa : Santi Nawanti
Nomor Induk Mahasiswa : 105651105616
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Wardah,S. Sos.M.A Ahmad Syarif,S.Sos,M,I.Kom
Mengetahui :
Ketua Program Studi
Dr.Muhammad Tahir,M.Si
NBM : 881 413
iv
HALAMAN PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Santi Nawanti
Nomor Induk Mahasiswa : 105651105616
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Menyatakan bahwa benar skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil
dari plagiat dari sumber ini lain. Pernyataan ini yang saya buat dengan sesungguhnya
dan apabila kemudian hari pernyataan ini maka tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Makassar 1 juli 2020
Yang menyatakan
Santi Nawanti
v
ABSTRAK
Santi Nawanti.Efektivitas Komunikasi Humas Pemerintah Daerah Kabupaten
Jeneponto Dalam Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah
(Dibimbing oleh Wardah dan Ahmad Syarif)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran efektivitas komunikasi humas
pemerintah dalam penyebarluasan informasi pembangunan daerah. Metode penelitian
yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui
observasi,wawancara dan dokumentasi dan yang menjadi informan adalah sekda,
kabag humas,kasubag humas, staf kantor,dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian
menunjukkan a) Komunikator yang dimiliki humas kabupaten jeneponto adalah
kemampuan sikap, dan keahlian. Komunikator memiliki kredibilitas yang bisa
menimbulkan kepercayaan kepada komunikan.
Pada komponen konteks dalam penyampaian informasi daerah dapat dikatakan
berjalan dengan baik yang berarti bahwa masyarakat merasa bahwa dalam
mensosialisasikan informasi memberikan penjelasan dan kemudahan kepada
masyarakat. b) Pesan terdiri dari beberapa komponen yaitu Pada komponen content
ini dapat dikatakan baik karena dalam penyebaran informasi komunikator memberikan
informasi yang akurat. komponen clarity dapat dikatakan dengan baik karena dalam
menyampaikan informasi kepada masyarakat menggunakan bahasa atau kata-kata yang
mudah dipahami. Pada komponen Continuity and consistency komponen ini sudah baik
komunikator dalam menyampaikan informasi memiliki informasi yang konsisten dan
di sebarluaskan secara terus menerus. pada komponen channel komunikator memiliki
keterampilan yang baik memberikan informasi kemasyarakat c) Audiens bisa
dikatakan dengan baik karena masyarakat puas dengan komunikator yang memberikan
informasi sangat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masyarakat (2) Faktor
pendukung sarana prasarana,kerjasama dengan berbagai media,komunikasi yang
memadai sedangkan Faktor penghambat adalah, kurangnya belanja media.
Kata kunci : Efektivitas Komunikasi, Humas Pemerintah, Pembangunan Daerah.
vi
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan rasa syukur yang tidak terhingga kehadirat Allah SWT, yang
telah melipahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Efektivitas Komunikasi Humas Pemerintah Daerah Kabupaten
Jeneponto dalam penyebarluasan informasi pembangunan daerah”
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari beberpa pihak. Oleh karena itu pada kesempatan
ini penulis menyampaikan ucapan rasa terima kasih kepada yang terhormat :
1. Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nyalah, maka skripsi ini dapat
terselesaikan
2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
3. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos.,M.Si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
4. Bapak Dr. Muhammad Tahir, M.Si Selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi
Universitas Muhammadiyah Makassar.
5. Ibu Dian Muhtadiah Hamna, S.Ip.,M.I.Kom Selaku Sekretaris Ilmu Komunikasi
Universitas Muhammadiyah Makassar.
6. Ibu Wardah,S.Sos.,MA Selaku pembimbing I dan bapak Ahmad
Syarif,S.Sos.,M.I.Kom Selaku pembimbing II Skripsi yang telah sabar dalam
vii
membimbing dan memberikan waktu serta pemikiran selama proses bimbingan
hingga terselesaikannya skripsi ini.
7. Kedua orang tuaku Bapak Ramli dan Ibu Hartati yang telah mencurahkan hati dan
kasih sayang, doa’ motivasi serta dukungan yang tidak henti-hentinya sehingga
terselesaikannya skripsi ini.
8. Saudara Sumiati,S.Pd.,M.Pd dan suami Aldian Mapsur Putra,S.Pd.,M.Pd serta Sri
Dian Puspita Indah yang selalu memberikan support serta semangat dalam
penyusunan skripsi ini.
9. Saudara tak sedarah H. Danil Fyfa Wecharly,A.MH dan Misbahuddin,S.Mat. yang
memberikan motivasi serta arahan dalam penyusunan skripsi ini.
10.Teman seperjuaganku Sri Milawaty,Waode Andi Mimi Rahmi, Ita Ira Handayani,
Andi Irfadillah, Dwi putri Afriana yang selalu menghibur selama perkuliahan dan
sampai proses menyusun skripsi .
Demi kesempurnaan skripsi ini saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan semoga hasil karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan
sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan masalah...................................................................................... 9
C. Tujuan penelitian ....................................................................................... 9
D. Manfaat penelitian ..................................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 11
A. Penelitian terdahulu ................................................................................... 11
B. Konsep dan teori ....................................................................................... 12
a. Efektivitas .......................................................................................... 12
b. Komunikasi ......................................................................................... 15
c. Efektivitas Komunikasi ....................................................................... 17
d. Hubungan Masyarakat dan Humas pemerintah .................................. 22
e. Humas dan Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah ............ 33
C. Kerangka pikir ........................................................................................... 36
D. Fokus Penelitian ........................................................................................ 37
ix
E. Deskripsi fokus.......................................................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 39
A. Waktu Lokasi Penelitian ........................................................................... 39
B. Jenis Dan Tipe Penelitian .......................................................................... 39
C. Informan .................................................................................................... 40
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 40
E. Teknik Analisis Data ................................................................................. 41
F. Teknik Pengabsahan Data ......................................................................... 43
BAB IV HASIL PEMBAHASAN ...................................................................... 44
A. Deskripsi Penelitian .................................................................................. 44
B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 48
C. Pembahasan Penelitian .............................................................................. 79
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 101
a. Kesimpulan ............................................................................................... 101
b. Saran .......................................................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 104
LAMPIRAN ......................................................................................................... 105
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu aspek terpenting dan yang kompleks dalam
kehidupan sosial, manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya
dengan manusia lain, karena dengan berkomunikasi manusia dapat mengetahui
keadaan setiap individu disekitarnya, setiap manusia selalu berupaya memahami
setiap peristiwa yang terjadi dalam kesehariaannya.
Dalam kehidupan organisasi komunikasi sangat diperlukan tanpa komunikasi
maka organisasi tidak berjalan secara efektif dan efisien, selain dari itu komunikasi
merupakan suatu konsep efektivitas serta memberikan pengaruh dalam evaluasi
berjalannya suatu kegiatan organisasi serta dibutuhkan pola komunikasi antara
pemerintah dan masyarakat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Humas berperan
penting dalam suatu kegiatan komunikasi sebagai jembatan untuk membangun
suasana yang kondusif serta menyangkut stakeholder.
Keberadaan humas dalam suatu lembaga pemerintah atau instansi merupakan
suatu keharusan untuk penyebarluasan segala kegiatan instansi baik kedalam maupun
keluar,dapat dijelaskan bahwa humas dalam menjalankan komunikasi kedalam
organisasi atau lembaga yang memberikan informasi kepada masyarakat salah satu
bagian dari pemerintahan bertugas untuk mewujudkan bentuk keterbukaan dan
transparan sehingga lebih mudah untuk diakses.
2
Dapat kita ketahui bahwa tugas humas pemerintahan yakni menjalankan tugas
untuk melayani kepentingan publik eksternal maupun internal untuk membangun
citra kantor dalam suatu organisasi serta humas juga membina hubungan yang
harmonis oleh pihak organisasi, humas sebagai menjembatani antara kepentingan
pemerintah dan masyarakat daerah dari satu pihak kepihak yang lain untuk
meningkatkan kinerja pembangunan masyarakat.
Humas haruslah profesional sehingga sebagai seorang humas mempunyai
kualifikasi yang memadai dalam kegiatan keinformasian yang selalu berpacu pada
waktu dan humas sebagai ujung tombak dalam penyelanggaraan informasi
pemerintah.
Dalam ayat pun dapat dijelaskan mengenai hubungan masyarakat
sebagaimana bunyi ayat dalam surah Al-Maidah ayat 67
م ن ل إ و ك ب ن ر ك م ي ل ل إ ز ن ا أ غ م ل ول ب س ا الر ه ي ا أ ك ي م عص ي الل و ه ت ل ا س ت ر غ ل ا ب م ل ف ع ف ت
ين ر اف ك ل م ا و ق ل ي ا د ه ي ل ن الل إ اس ن ن ال م
Artinya :
Hai rasul sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari tuhanmu dan
ketika kamu tidak mengerjakan apa yang diperintahkan berarti kamu tidak
menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari gangguan
manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang kafir.
Pada ayat diatas dijelaskan bahwa sebagaimana rasul diperintahkan untuk
menyampaikan suatu amanah dari Allah SWT yang mengutusnya. Apabila ayat ini
dikaitkan dengan ilmu komunikasi maupun dalam aktivitas hubungan masyarakat
maka dapat diperoleh suatu pemaknaan mengenai perintah penyebaran informasi, dan
3
dalam hubungan masyarakat dapat ditarik mengenai perintah untuk pelaksanaan tugas
humas yang diberikan pemerintahan untuk dilaksanakan.
Apabila disatukan dengan dua pemaknaan tersebut kesimpulannya adalah
melaksanakan suatu informasi yang dipercayakan oleh pemerintahan untuk
dilaksanakan karena apabila tidak dilaksanakan berarti terdapat suatu pelanggaran
atau tugas yang sudah dipercayakan untuk dilaksanakan.
Humas di lingkungan pemerintahan merupakan hal yang sangat penting
untuk membuka ruang bagi publik dalam mendapatkan informasi. Informasi dapat
disampaikan kepada masyarakat serta melalui media bila tidak berjalan secara akurat,
cepat dan mudah dapat menyebabkan kebijakan pemerintahan tidak sesuai dengan
kebutuhan yang diinginkan masyarakat.
Tugas dan fungsi humas menurut Cahyadi (2010:20) merupakan salah satu
bagian dari organisasi pemerintah dengan publik yang menjelaskan bahwa didalam
kedudukan humas adalah untuk menilai sikap masyarakat yang tercipta keserasian
antara masyarakat dan kebijaksanaan organisasi. Kerena dapat dimulai dari suatu
kegiatan program humas tujuan dan sasaran yang hendak dapat dicapai dalam suatu
organisasi atau instansi tidak terlepas dari dukungan bahkan kepercayaan citra yang
baik dari publiknya. Dalam menjalankan tugas dan fungsi humas sebagai pejabat
humas memiliki kemampuan untuk mempengaruhi, serta merekayasa pandangan opini
publik yang bisa searah dengan kebijakan dalam organisasi dan instansi yang dapat
diwakili dalam posisi saling menguntungkan, memiliki kemampuan untuk
mengobservasi dan menjabarkan suatu masalah sesuai dengan fakta yang dilapangan.
4
Perencanaan kerja komunikasi mampu mengevaluasi problemantika yang dihadapinya,
kemampuan untuk menarik perhatian melalui kegiatan publikasi yang kreatif dan
inovatif yang secara dinamis dapat menarik publiknya, sebagai target sasaran. Dalam
kemampuan humas menyatuhkan suasana yang saling percaya dan toleransi saling
menghargai.
Jeneponto merupakan salah satu daerah tingkat II di Provinsi Sulawesi Selatan,
ibu kota Kabupaten Jeneponto adalah Bontosunggu. Perbatasan Kabupaten Gowa dan
Takalar di sebelah Utara, Kabupaten Bantaeng di sebelah Timur, dan Kabupaten
Takalar sebelah Barat. Pembangunan di Jeneponto pada periode 2014-2018 Bupati
Jeneponto sudah merancang secara strategis tentang pembenahan sumber daya
manusia, infastruktur, dan sumber daya alam. Namun pembangunan infastruktur belum
maksimal dan merata dikarenakan kurangnya sumber daya manusia sehingga masih
banyak pembangunan infastruktur yang perlu diperbaiki khususnya yang ada di desa.
Pada periode 2019-2023 memfokuskan pada kemandirian dengan visi JENEPONTO
SMART (berdaya saing, maju, religius, dan berkelanjutan) dapat dimaknai sebagai
suatu konsep yang strategi pembangunan perkotaan kekinian dan yang kita kenal
sebagai dengan smart city regency yang akan ditransformasikan menjadi pembangunan
kabupaten jeneponto sesuai dengan kondisi lingkungan strategis daerah. Smart regency
mampu mengelola sumber daya sehingga warganya mampu hidup nyaman aman dan
berkelanjutan. Dalam mengembangkan pembangunan yaitu sektor industri mulai dari
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), dan juga pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), dan pembangunan sektor pertanian sudah
5
meningkat dibandingkan pada periode tahun sebelumnya . Sementara untuk sektor
Peningkatan Sumber Daya Manusia, pada tahun 2019 ini sudah mulai memperlihatkan
perkembangan yang cukup signifikan sebagaimana grafik di bawah ini.
Gambar grafik 1.1 Indeks Pembangunan Manusia
(Sumber : bappeda Kab Jeneponto)
Kinerja pemerintahan Kabupaten Jeneponto dalam menginformasikan
pembangunan daerah kepada masyarakat dilakukan dalam bentuk melalui media sosial
seperti instagram, facebook, dan juga bekerjasama dengan jurnalis dan wartawan
sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk melihat informasi namun ini salah satu
media yang menyebarluaskan informasi pembangunan daerah yaitu rakyatku.com
(Sumber : wawancara Kabag humas Jeneponto Mustaufiq.SIP.,SE.,M.SI).
61.45 61.61 61.81
62.6763.33
64.93
65.82
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks Pembangunan Manusia
indeks pembangunan manusia
6
Tabel 1 : Informasi Pembangunan Daerah kabupaten jeneponto
no Judul berita Tanggal terbit sumber
1 10 pasien covid jeneponto
dinyatakan sembuh hari ini
28 januari 2021 Jenepontokab.go.id
2. I news tv makassar sabet
penghargaan dari pemkab
jeneponto
30 desember 2020 Jenepontokab.go.id
3. Wabud jenepoto ingin harmoni
alam rumbia jadi agenda
tahunan
15 desember 2020 Jenepontokab.go.id
4. Terjaring operasi 25
pengendara dijeneponto sanksi
jalan kaki beli masker
16 desember 2020 Jenepontokab.go.id
4. Jeneponto dapat kucuran dana
Rp 60 milyar untuk
pembangunan infrastruktur
6 januari 2021 Jenepontokab.go.id
5. Perubahan item BPNT
dijeneponto bangkitkan
ekonomi kerakyatan
26 desember 2020 Jenepontokab.go.id
6.
Peduli anak usia dini bunda
Paud serahkan Kia
16 desember 2020 Jenepontokab.go.id
7
Makna taman bacaan ri
bontoramba yang diresmikan
bupati kabupaten jeneponto
15 desember 2020 Jenepontokab.go.id
8 Pemkab kabupaten jeneponto
sosialisasi produk hukum desa
13 januari 2020 Jenepontokab.go.id
9 Pedagang tolak pemindahan
pasar karisa
14 desember 2020 Jenepontokab.go.id
10 Dandim, Kapolres dan jurnalis
terima vaksin covid 19 pertama
dikabupaten jeneponto
1 desember 2020 Jenepontokab.go.id
11 Pemkab jeneponto umumkan
pelunasan dan penghapusan
utang mulai 2008
20 desember 2020 Jenepontokab.go.id
12 Pembangunan rest area 18 desember 2020 Jenepontokab.go.id
13 Pembangunan bendungan
karelloe
27 juli 2020
sampai saat ini
Jenepontokab.go.id
7
14 Pembangunan Paud 06 oktober sampai
saat ini
Jenepontokab.go.id
15 Pembangunan Rumah Sakit
Pratama
29 juli sampai saat
ini
Jenepontokab.go.id
Sumber: Website Humas Kabupaten Jeneponto
Penyebaran informasi pembangunan daerah adalah memberikan informasi
mengenai pemanfaatan sumber daya yang memiliki kesejahteraan masyarakat, baik
dari segi aspek pendapatan, kesempatan kerja, akses terhadap pengambilan kebijakan
berdaya saing maupun peningkatan indeks pembangunan manusia, karena kita ketahui
bahwa seiring dengan perkembangan komunikasi dan informasi tidak menutup-nutupi
fakta atau peristiwa. Semua dapat mengakses suatu informasi dengan cepat sehingga
diperlukan komunikasi yang dapat menciptakan pengertian dan kepercayaan, hal
tersebut dapat dilakukan oleh humas, dengan keberdaan humas sebagai bagian
fungsional dan oprasional dalam upaya mempublikasikan atau menyebarluaskan suatu
kegiatan intansi.
Humas pemerintah daerah kabupaten jeneponto pada struktur organisasi
terletak dibagian sekretariat pemerintah jeneponto dan humas pemerintah daerah tidak
berkaitan dengan infokum namun humas berkaitan dengan sekretariat pemerintah
daerah, tapi untuk kedepannya akan bekerja sama dengan infokum, namun saat ini hasil
yang saya temukan belum adanya kerja sama antara pemerintah daerah dan infokum.
Peraturan pemerintah Kabupaten Jeneponto Nomor 18 tahun 2016 Tentang tugas dan
fungsi hubungan masyarakat terdiri atas 3 sub bagian yaitu
8
Tabel 1.2 Tugas dan Fungsi Humas Kab Jeneponto)(Sumber : peraturan pemerintah
daerah Jeneponto)
Keberadaan humas Kabupaten Jeneponto sangat dibutuhkan oleh
pemerintah untuk mewujudkan Good Govermance meningkatkan pelayanan publik.
Semua informasi pembangunan daerah akan tersampaikan oleh humas pemerintah
sebagai mediator dan publisitas secara khusus diera keterbukaan informasi publik
terlebih lagi sedang dirancangnya open government dilingkungan pemerintah.
Dengan demikian peran humas Jeneponto sangat diperlukan untuk mengatur
suatu informasi humas memiliki peran sentral dalam memberikan informasi kepada
masyarakat, yaitu dengan memfokuskan pembangunan daerah melalui Rencana
• Menyusun rencana
kegiatan peliputan
• Melaksanakan kegiatan
peliputan dan publikasi
• menyiapkan informasi
berita secara akurat
• Mencari,mengumpulkan
dan mengolah data
melalui media cetak
• Menyebarluaskan
informasi
Humas Pemda Kab. Jeneponto
Sub bagian pemberitaan
dan publikasi
Sub bagian analisa media
dan dokumentasi
• Menyiapkan bahan
penyusunan kebijakan
• Melaksanakan kegiatan
pengelolaan informasi
menyusun jawaban
pertanyaan dari
masyarakat melalui
media
• Mengoordinasikan,
mengawasi pelaksanaan
kegiatan
Sub bagian protokol
• Melaksanakan dan
menyiapkan bahan
sambutan serta
pencatatan
• Melaksanakan
pemanduan kegiatan
bupati dan wakil
bupati
• Menfasilitasi
cinderamata untuk
tamu
9
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sudah seharusnya tersampaikan
kepada masyarakat dan yang memiliki tugas dan fungsi untuk menyampaikan adalah
humas pemerintah.
Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas mengingat bahwa humas
pemerintah Kab Jeneponto berjalan secara efektif karena humas sangat penting yang
menjadi ujung tombak dalam pemerintahan, yang menjadi juru bicara dari pemerintah
kepada masyarakatnya terutama dalam penyebaran informasi pembangunan daerah.
Sebagai penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul EFEKTIVITAS
KOMUNIKASI HUMAS PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
JENEPONTO DALAM PENYEBARLUASAN INFORMASI PEMBANGUNAN
DAERAH
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Gambaran Efektivitas Komunikasi Humas Pemerintah Daerah
Kabupaten Jeneponto Dalam Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah ?
2. Apa Faktor Pendukung Dan Penghambat Efektivitas Komunikasi Humas
Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto Dalam Penyebarluasan Informasi
Pembangunan Daerah ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui Gambaran Efektivitas Komunikasi Humas Pemerintah
Daerah Kabupaten Jeneponto Dalam Penyebarluasan Informasi Pembangunan
Daerah
10
2. Untuk Mengetahui Faktor Pendukung Dan Penghambat Efektivitas Komunikasi
Humas Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto Dalam Penyebarluasan
Informasi Pembangunan Daerah
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang
efektivitas komunikasi humas pemerintah daerah Kabupaten Jeneponto dalam
penyebarluasan informasi pembangunan daerah
2. Manfaat Praktis sebagai bahan masukan kepada pemerintah terutama
efektivitas komunikasi humas pemerintah daerah Kabupaten Jeneponto dalam
penyebarluasan informasi pembangunan daerah
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Ada beberapa hasil penelitian terdahulu penulis tidak menemukan penelitian
yang sama dengan judul yang diangkat.
1. Penelitian Ibtisimah Nur Rosyidah (2017) yang berjudul Efektivitas Komunikasi
humas pemkot Tangerang dalam implementasi aplikasi tangerang live Mahasiswa
jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah pada penelitian ini peneliti menggunakan
deskriptif kualitatif yaitu memberikan gambaran dan pemaparan serta penjelasan
mengenai hal yang diteliti. Adapun hasil dari penelitian ini adalah komunikasi
yang dilakukan secara efektif terlihat dari bagaimana proses komunikasi dan
publikasi yang dilakukan oleh humas dan dinas kominfo pemkot yang dinilai
sudah sangat rapih hal ini dapat terlihat dari media publikasi yang dikelola humas
masing-masing.dalam implementasi aplikasi tangerang live dinilai tidak efektif
karena dengan jumlah pengguna dowloader yang masih jauh dari sasaran. Pada
proses komunikasi Implementasi aplikasi tangerang live dapat dinilai dengan
model komunikasi asimetris dua arah.
2. Penelitian F Andriani (2016) yang berjudul Efektivitas kegiatan Humas
pemerintahan kota Bogor dan citra humas dimata publik eksternal dalam penelitian
ini menggunakan metode koresional pada metode ini merupakan kelanjutan dari
12
metode deskriptif yaitu menghimpun data, serta menyusun secara sistematis
adapun hasil dari penelitian ini adalah dalam kegiatan yang dilakukan humas sudah
berjalan secara efektif yaitu kegiatan dokumentasi serta humas sudah berhasil
dalam membentuk citra positif kepada publik eksternal dan berhasil dalam
menumbuhkan citra dipublik eksternal.
3. Penelitian Tontowi Jauhari (2018) yang berjudul Efektivitas kinerja humas dalam
menjaga komunikasi dengan publik eksternal Mahasiswa Jurusan ilmu komunikasi
Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Islam Negeri Raden Fatah
Palembang pada metode penelitian ini menggunakan kualitatif dan kuantitatif
yaitu datanya sekunder dan primer adapun hasil dari penelitian ini adalah
efektivitas kinerja humas dalam menjaga komunikasi publik eksternal di sekolah
tinggi agama islam negeri syeikh abdurrahman siddik dapat dinilai tidak efektif
sesuai dengan hasil temuan penelitian
B. Konsep dan Teori
a. Efektivitas
1. Pengertian efektivitas
Kata efektivitas menurut bahasa inggris adalah effective yang artinya berhasil jadi
efektivitas ialah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan suatu kegiatan
untuk mencapai tujuan.
Kusdi (2009:92) mendefenisikan efektivitas merupakan sejauh mana suatu
organisasi, lembaga, atau individu untuk mampu menyelesaikan tujuannya. Ada empat
pendekatan yang berkembang untuk menetapkan kriteria efektifitas.
13
a) Pendekatan sasaran
Pada pendekatan ini menekanka bahwa suatu organisasi atau kegiatan dapat
dikatakan efektif apabila mampu mewujudkan suatu tujuannya dengan baik.
Pendekatan ini mengukur sejauh mana suatu lembaga berhasil menyelesaikan sasaran
yang hendak dicapai
b) Pendekatan sistem
Pendekatan lebih menekanka pada suatu proses, dapat didefinisikan bahwa
efektivitas sebagai kemampuan suatu organisasi untuk memperoleh input, memproses
secara input dan menyalurkan hasil ouput. Dan mempertahankan stabilitas
c) Strategic Constituency
Dapat didefinisikan bahwa efektivitas organisasi merupakan kemampuan untuk
memuaskan berbagai tuntutan konstitusi, yaitu pihak yang secara strategis
menentukan kelangsungan hidup organisasi.
d) Competing Value
Pada pendekatan ini dapat didefinisikan bahwa setiap organisasi memiliki
preferensi tentang titik berat ukuran efektivtas. Pendekatan ini menemukan empat tipe
ukuran efektivitas yang masing-masing dapat disesuaikan dengan organisasi,
tergantung dari jenis organisasi agar tercapai sasaran dan tujuan yang sudah
ditetapkan. Dimana pada penetapan sasaran dan tujuan.
Ravianto (2014:11) menjelaskan bahwa efektivitas merupakan suatu pekerjaan
yang dapat menghasilkan keluaran yang sesuai dengan apa yang diharapkan, dapat
14
disimpulkan bahwa efektivitas itu suatu pekerjaan yang dilakukan dengan baik yang
sesuai dengan waktu dan target yang telah ditentukan. Rahman (2016:331-347)
mengemukakan bahwa efektivitas merupakan kemampuan dalam memilih suatu
peralatan untuk mencapai suatu tujuan. Masruri (2014:4) menyatakan efektivitas ialah
suatu pekerjaan yang dilakukan, berhasil dan sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Dapat kita simpulkan bahwa apabila pekerjaan sesuai dengan waktu dan perencanaan
maka bisa dikatakan efektif. Muasaroh dalam susanti (2016:18) Mendefinisikan bahwa
efektivitas dapat kita lihat dari beberapa aspek antara lain yakni :
a) Tugas dan fungsi dalam suatu instansi bisa dikatakan efektivitas apabila sesuai
dengan tugas dan fungsi yang kerjakan secara baik dan bisa diterima.
b) Rencana program dalam melaksanakan suatu perencanaan atau program bisa efektif
jika sanggup untuk dikerjakan
c) Peraturan dalam sebuah instansi ada aturan yang dibuat untuk menentukan proses
pelaksanaan program
d) Tujuan kondisi merupakan pencapaian suatu tujuan program.
Efektivitas tidak boleh lepas dari faktor tujuan, faktor manusia, faktor nilai-
nilai dan faktor sistem organisasi dapat dihubungkan dengan kondisi waktu,
target,jumlah, dan kualitas. Dengan demikian efektivitas ternyata bersifat
multidimensional, sehingga strategi yang pilih untuk meningkatkan efektivitas
tergantung pada kekhususan atau spesifikasi faktor dari permasalahan yang hendak
dipecahkan yang perlu digaris bawahi bahwa sesuatu yang efektif belum tentu
efesien, demikian sebaliknya sesuatu yang efesien belum tentu efektif, namun perlu
15
ditegaskan kembali bahwa jika sesuatu kegiatan atau aktivitas telah terbukti ketidak
efektifannya maka tidak perlu lagi mempersoalkan efesiensinya.
b. Komunikasi
1) Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah Communication yang berasal dari bahasa latin communico
yaitu membuat sama. Komunikasi dapat dilakukan dua orang atau lebih yang membuat
kesepakatan komunikasi yang sama.
Devito (2011:24) komunikasi ialah suatu tindakan oleh satu orang dengan orang
lain pengirim dan penerima pesan dalam suatu konteks dan menghasilkan umpan balik.
Menurut Everett M Rogers dalam Nurudin (2016:38) komunikasi merupakan proses
pertukaran ide dari sumber kepada penerima dengan tujuan. Menurut Harrold Laswel
dalam Mulyana (2014:69) menyatakan bahwa komunikasi adalah sebagai berikut:
a) Pengirim yaitu seorang komunikator yang akan mengirim pesan
b) Pesan adalah informasi yang akan disampaikan
c) Saluran alat yang gunakan
d) Penerima seorang komunikan yang akan menerima pesan
e) Efek merupakan umpan balik.
Menurut Gerald R Miller dalam Mulyana (2013:68) “Menyatakan bahwa
komunikasi ialah proses penyampaian pesan kepada penerima dengan tujuan
mengubah perilaku”. Dari beberapa definisi diatas menurut para ahli dapat disimpulkan
bahwa komunikasi adalah proses untuk penyampaian pesan antara pengirim dan
16
penerima dengan tujuan menghasilkan suatu pemahaman yang saling mempengaruhi
antara satu orang dengan orang lain.
2) Bentuk-bentuk komunikasi
Komunikasi dapat terjadi dalam beberapa bentuk diantaranya dalam bentuk
komunikasi personal dan kelompok. Selain dari itu komunikasi juga dapat bersifat tatap
muka melalui perantara media.dalam prosesnya komunikasi terbagi dalam dua macam
komunikasi yaitu komunikasi aktif dan komunikasi pasif. Komunikasi aktif adalah
suatu proses komunikasi yang berlangsung dengan aktif antar komunikator dengan
komunikan dimana antara keduanya sama-sama aktif berkomunikasi, sehingga terjadi
timbal balik diantara keduanya. Sedangkan komunikasi pasif terjadi apabila
komunikator menyampaikan informasi atau ide terhadap khalayaknya atau komunikan
sebagai penerima informasi akan tetapi komunikan tidak mempunyai kesempatan
untuk memberikan respon atau timbal balik dari proses komunikasi. Komunikasi
Menurut Mulyana (2010:69-71) ada beberapa bentuk komunikasi sebagai berikut:
a) Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi intrapribadi proses komunikasi ini
dilakukan kepada diri sendiri.
b) Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antarpribadi sebagai proses
pertukaran makna dan saling berkomunikasi antar satu orang dan lainnya.
c) Komunikasi kelompok dalam proses komunikasi ini dilakukan secara bertatap
muka dari tiga atau lebih untuk memperoleh tujuan yang diinginkan
d) Komunikasi organisasi pada proses komunikasi ini dapat dilakukan secara formal
dan non formal dalam sistem organisasi
17
e) Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan saluran atau media
yang gunakan oleh komunikator.
3) Efek komunikasi
Komunikasi mempunyai efek menurut Jalaluddin Rakhmat (2011 :217-239)
a) Efek kognitif yaitu terjadi jika ada perubahan pada apa yang diketahui dan dipahami
dan dipersepsi oleh khalayak efek ini berkaitan dengan tranmisi pengetahuan
kepercayaan dan informasi.
b) Efek afektif yaitu timbul jika ada perubahan terhadap apa yang dirasakan disenangi
dan dibenci khalayak yang berkaitan dengan emosi sikap dan nilai.
c) Efek bahavioral yaitu merujuk pada perilaku yang nyata dan dapat diamati serta
meliputi pola-pola tindakan, kegiatan serta tindakan berperilaku.
c. Efektivitas komunikasi
Efektivitas komunikasi ialah suatu keadaan untuk menunjukkan tingkat
keberhasilan sedangkan komunikasi adalah proses untuk penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan yang menghasilkan efek. Sehingga dapat kita
simpulkan bahwa efektivitas komunikasi suatu proses penyampaian suatu pesan antara
komunikator dan komunikan dan menghasilkan umpan balik.
Menurut Cutlip (2006:357-358) dalam buku Public relations terdapat tiga
elemen komunikasi yang penting dalam sebuah program public relations yaitu sumber
pengirim (komunikator) pesan dan tujuan (penerima). Komunikasi yang efektif
membutuhkan efesiensi dari semua pihak ketiga elemen dengan mempertimbangkan
18
prinsip utama dalam mengimplementasikan program public relations untuk mengukur
efektivitas komunikasi.
1) Komunikator adalah seseorang individu yang sedang berbicara, menulis, organisasi
komunikasi seperti surat kabar, radio, televisi, film dan sebagainya. Dalam
komunikator menyampaikan pesan kadang-kadang komunikator dapat menjadi
komunikan sebaliknya komunikan menjadi komunikator. Adapun Syarat-syarat
yang perlu diperhatikan oleh seorang komunikator adalah memiliki kredibilitas
yang tinggi bagi komunikasinya, Ketrampilan berkomunikasi, Mempunyai
pengetahuan yang luas, dan sikap. Komunikasi yang efektif membutuhkan
lingkungan sosial yang mendukung .
2) Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator kepada
penerima pesan yang hendaknya berisi inti pesan sebagai pengaruh dalam mencoba
dan mengubah tingkah laku komunikan, pesan dapat disampaikan secara panjang
lebar namun perlu diperhatikan dan diarahkan pada tujuan akhir dari komunikasi
menurut Suryanto (2015:177) menyatakan bahwa pesan yang akan disampaikan
yaitu pesan harus direncanakan dan pesan yang disampaikan menggunakan bahasa
yang dapat dimengerti oleh audiens.
3) Audiens adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber
Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok partai atau
negara. Komunikan mempunyai fungsi sebagai decorder menerjemahkan lambang-
lambang pesan ke dalam konteks pengertiannya sendiri. Penerima adalah elemen
penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari
19
komunikasi. Komunikan haruslah mengikuti dan menyesuaikan diri dengan proses
komunikasi agar tidak terjadi hambatan hambatan sehingga tercapai pada tujuan
komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan
berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber,
pesan, atau saluran. Komunikasi akan berhasil baik jika pesan yang disampaikan sesuai
dengan rangka dan pengetahuan dan lingkup pengalaman komunikan.
Aw (2011:85-86) menyatakan bahwa ada beberapa faktor untuk ke
efektifannya pertama faktor keberhasilan dapat dilihat dari sudut pandang komunikator
harus memiliki krediblitas yang tinggi serta daya tarik dan kemampuan intergritas dan
intelektual sehingga memberikan pengaruh kepada sipenerima pesan tersebut.Faktor
untuk kedua keberhasilan dapat dilihat dari komunikan yang sifatnya ramah dan
memiliki pengetahuan yang luas agar informasi yang disampaikan cepat diterima.
Faktor ketiga yaitu keberhasilan dari pesan yang disampaikan harus jelas dan sesuai.
1. Komunikasi efektif
Komunikasi efektif perlu direncanakan dengan memperhatikan situasi, waktu,
dan tempat. Permasalahan yang sering dihadapi PR adalah kita menempatkan manusia
akan benda yang mudah dikumpulkan lalu diberi penjelasan supaya mereka dapat
mengetahui sesuatu, dianggap cukup untuk menjaga permasalahan tersebut.
Empat hal yang perlu untuk diperhatikan sebagai berikut.
20
a) Publik adalah manusia jadi mereka tidak pernah bebas dari pengaruh apa saja
b) Manusia cenderung memperhatikan, membaca dan mendengarkan pesan yang
sesuai dengan kebutuhan yang mereka butuhkan.
c) Banyaknya beragam media yang menimbulkan efek
d) Media massa dapat memberikan efek yang besar untuk publik dan juga kelompok.
Dengan berkembangnya teknologi, interaksi kepada seseorang atau masyarakat
semakin meningkat dan jangkauannya begitu luas. Komunikasi yang secara langsung,
dan komunikasi melalui media massa yang digunakan untuk mendapatkan efektivitas,
jadi komunikasi yang selalu digunakan untuk saling mengisi. Untuk membantu
komunikasi supaya bisa berjalan secara efektif hal yang perlu diperhatikan dalam
berkomunikasi adalah kemampuan untuk menganalisis dan mengamati persoalan,
menarik perhatian, mempengaruhi pendapat dan selalu menjalin hubungan serta saling
percaya.
2. Metode komunikasi efektif
Komunikasi merupakan pemaknaan dalam hubungan manusia, melalui
komunikasi memanusiakan manusia, sehingga komunikasi tidak bisa dilepaskan pada
kehidupan manusia. Untuk menghasilkan suatu komunikasi yang efektif dimulai dari
perilaku komunikan dan komunikator.
Arifin (2011:246) yang di kemukakan metode komunikasi yang efektif
sebagai berikut :
21
a) Redundancy (repetiton)
Mempengaruhi khalayak dengan cara mengulang-ulang pesan yang disampaikan
ke khalayak. Pada metode ini banyak manfaat yang dapat diambil yang pertama
manfaat khalayak akan lebih memperhatikan apabila yang disampaikan diulang-
ulang sehingga ia lebih memfokuskan perhatian, dan manfaatkan yang kedua
khalayak tidak mudah melupakan hal yang penting disampaikan secara berulang-
ulang. Pada metode ini komunikator memperoleh kesempatan untuk memperbaiki
kesalahan yang tidak sengaja dalam penyampaian pesan sebelumnya.
b) Canalizing
Untuk mempengaruhi khalayak haruslah lebih dahulu mengerti tentang kerangka
referensi dan lapangan pengalaman pada khalayak kemudian menyusun pesan dan
metode yang akan digunakan. Komunikator menyediakan saluran-saluran atau
motif yang ada pada khalayak , dan juga termasukan proses canalizing ialah
memahami dan meneliti kelompok atau individu.
c) Di dalam dunia komunikasi massa dikenal salah satu bentuk pesan yang sifatnya
informatif, yaitu suatu bentuk isi pesan untuk mempengaruhi khalayak dengan cara
memberikan penerangan terlebih dahulu. Penerangan yang disampaikan berupa
suatu pesan yang sesuai fakta dan data-data yang benar sehingga komunikan dapat
diberi kesempatan untuk menilai , menimbang dan mengambil keputusan atas
dasar pemikiran yang sehat.
22
d) Persuasif
Ialah mempengaruhi khalayak dengan cara membujuk. Pada metode persuasif
yaitu suatu cara untuk mempengaruhi komunikasi dan tidak diberi kesempatan untuk
berfikir secara kritis. Bahkan khalayak tersebut secara tidak sadar (suggestive), dengan
demikian metode ini komunikator terlebih dahulu untuk menciptakan situasi dimana
komunikan akan mudah terkena sugesti (suggestible). Untuk terjadinya sugesti pada
individu atau khalayak dipermudah dengan jalan : yang pertama menghambat, kedua
memecah belah proses berfikirnya, hambatan dalam proses berfikir
e) Eduktif Method (metode pendidikan)
Pada metode ini khalayak dapat dipengaruhi dalam bentuk pesan yang berisi
pendapat, fakta dan pengalaman metode ini disebut metode mendidik. Mendidik
merupakan memberikan suatu ide kepada khalayak dari segi kebenarannya dengan
sengaja dan bertujuan untuk mengubah tingkah laku manusia.
d. Hubungan Masyarakat/ Humas Pemerintah
1. Defini Humas
Pada hakikatnya dalam melakukan proses komunikasi terdapat suatu usaha untuk
mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu badan/perusahaan dengan
publiknya dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan masyarakat
masyarakat merupakan fungsi dari manajemen.
Humas adalah teknik komunikasi (teknique of communications). Pengertian ini
pada dasarnya menunjukkan bahwa humas merupakan bagian dalam kegiatan
komunikasi dengan ciri khas komunikasi dua arah (two way traffic communications)
23
antara lembaga dan suatu organisasi dengan khalayak sehingga humas mampu
menganalisa opini yang berkembang dan melakukan suatu kegiatan komunikasi.
Humas pada bidang pemerintah merupakan suatu organisasi atau lembaga yang
sifatnya non profit lebih mengacu pada pembentukan dan pemeliharaan hubungan dan
anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan. Dalam humas pemerintah tidak
hanya sekedar membangun dan mempertahankan citra dilingkungan pemerintah tetapi
harus dapat mencerminkan citra pemerintah serta negara dan bangsa dimata
masyarakat. Dapat simpulkan bahwa humas dalam pemerintahan sangat berperan
penting dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran instansi.
Membina hubungan yang baik dengan publik.
Menurut kamus terbitan Institute of Public Relations (IPR) Humas merupakan
keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungkan
dalam rangka menciptakan dan memelihara niat yang baik dan saling pengertian antara
organisasi dan khalayak. Humas merupakan sesuatu yang sudah dirangkum secara
keseluruhan komunikasi yang terencana baik kedalam dalam maupun keluar.
J.C Seidel (2018:11) public relations adalah proses yang continue dari usaha
management untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para
langganannya,pegawainya dan publik umum kedalam dengan mengadakan analisa dan
perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri keluar dengan mengadakan pernyataan-
pernyataan.
Cutlip dkk (2011:6) memberikan defini bahwa Public Relations ialah fungsi
manajemen mempertahankan dan membangun hubungan yang baik dan bermanfaat
24
antara orginisasi dan public yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi
tersebut.
Sementara itu Scoot M. Cutlip dalam Ruslan (2010: 25) Public Relations adalah
fungsi manajemen mengidentifikasi kebijaksanaan, menilai sikap publik dan tata cara
organisasi demi kepentingan publiknya, merencanakan suatu program kegiatan
komunikasi untuk memperoleh pengertian dan dukungan publiknya.
2. Fungsi dan tugas humas pemerintah
Keberadaan hubungan masyarakat sangat diperlukan didalam lembaga atau
instansi pemerintah yang secara fungsional untuk menyebarkan, dan mempublikasikan
setiap kegiatan intansi melalui kerja pemerintah. Humas memakai suatu alat atau media
untuk memperlanjar jalannya interaksi penyebaran dan publikasi pembangunan.
Fungsi pokok humas, Anggoro (2013:72) menyatakan bahwa didalam
pemerintahan indonesia pada dasarnya mengamankan suatu kebijaksanaan pemerintah
yaitu menyebarluaskan pesan atau informasi tentang kebijaksanaan dalam program
kerja secara nasional ke masyarakat serta memberikan pelayanan menjadi komunikator
yang proaktif sekaligus menjembatani kepentingan instansi pemerintah,
mengumpulkan aspirasi dan memperhatikan kepentingan bagi publiknya serta mampu
mewujudkan suatu iklim yang secara dinamis dan kondusif demi mengamankan
stabilitas dan keamanan politik untuk pembangunan secara nasional baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang, berdasarkan dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa fungsi humas terdiri atas 2 yaitu fungsi kedalam dan fungsi keluar.
25
Humas Di dalam lingkungan pemerintahan sangatlah penting untuk
membangun relasi kepada masyarakat baik secara umum maupun secara khusus
apalagi pemerintah saat ini tengah menghadapi suatu permasalahan kemasyarakatan.
Dalam upaya revitalisasi peranan kehumasan sangatlah penting dan menjadi tuntutan
yang mendesak saat ini, wajib dilaksanakan disemua instansi pemerintah sebagai
momentun strategis untuk melakukan suatu perubahan dan tatanan kehumasan yang
dapat secara bersinergi.
Menurut Nova (2009:38) Fungsi utama public relations ialah menumbuhkan
dan mengembangkan hubungan yang baik anatara lembaga (organisasi) dan publiknya
internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian menumbuhkan
motivasi serta partisipasi pubik dalam upaya menciptakan iklim pendapat opini publik
yang menguntungkan lembaga organisasi.
Ruslan (2014:343) fungsi pokok humas pemerintah antara lain sebagai berikut:
1) Mengamankan kebijaksanaan pemerintah
2) Memberikan pelayanan, dan menyebarluaskan pesan atau informasi tentang
kebijaksanaan hingga program kerja kepada masyarakat
3) Menjadi seseorang komunikator sekaligus menjadi mediator yang proaktif dalam
menjembatani kepentingan instansi pemerintah disatu pihak, mengumpulkan
aspirasi serta memperhatikan keinginan publiknya.
4) Berperan dan menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi mengamankan
stabilitas pembangunan nasional, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
26
Untuk memenuhi tugas dan fungsi diatas humas pemerintah harus memiliki
kemampuan sebagai berikut :
a) Menganalisis dan mengamati setiap persoalan yang menjadi kepentingan dan
stakeholder
b) Bisa melakukan komunikasi timbal balik yang mendukung kedua belah pihak
c) Menciptakan dan mempengaruhi opini publik
d) Menjalin kerjasama dan hubungan baik dan saling percaya.
Widjaja (2010:57) menjelaskan bahwa hakekat hubungan masyarakat meliputi
pengumpulan dan pengolahan data, penerangan dan publikasi. Pengumpulan dan
pengolahan data mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah data keperluan
informasi bagi masyarakat dan lembaga serta informasi umpan balik dari masyarakat.
Penerangan mempunyai tugas mempersiapkan penerangan kepada masyarakat tentang
kebijakan dan pelaksanaan kegiatan lembaga melalui media massa. Sedangkan
publikasi, mempunyai tugas mengurus publikasi tentang kebijakan dan pelaksanaan
kegiatan lembaga.
Menurut Fraser Saitel yang di ikuti oleh Danandjaja (2011:74-75) menjelaskan
bahwa public relations dalam perusahaan atau instansi terhadap publik antara lain :
a) Membantu memelihara dan menetapkan komunikasi saling pengertian, kerjasama
antara organisasi dan publiknya.
27
b) Memecahkan masalah-masalah manajemen, membantu para manajer untuk untuk
menjelaskan pendapat publik menciptakan tanggung jawab dan melayani
kepentingan publik.
c) Membantu para manajer untuk mengambil keputusan yang efektif terhadap
perubahan yang berguna
d) Memberi peringatan dini kepada manajer untuk mengantisipasi kecenderungan.
e) Menggunakan riset dan teknik-teknik komunikasi sebagai sarana utama.
3. Tujuan kegiatan humas
Menurut Widjaja (2008:55) adapun tujuan humas adalah untuk mengembangkan
hubungan yang harmonis dengan pihak lain yakni publik (umum,masyarakat) tujuan
humas ialah untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yanag
menyenangkan bagi lembaga atau organisasi disatu pihak dan pihak yang lain pihak
komunikasiyang harmonis dan timbal balik.
4. Peran Humas
Mewujudkan visi dan misi perusahaan untuk menjadi besar dan maju bukanlah
pekerjaan yang muda, adapun hambatan dari lingkungan internal maupun eksternal
merupakan hal-hal yang tidak dapat diduga oleh sebab itu humas salah satu fungsi
manajemen diperusahaan yang berperan sebagai menyaring informasi yang
berhubungan dengan perusahaan. Serta menjembatani dan memfasilitasi kegiatan
komunikasi untuk memberikan pemahaman kepada pihak internal dan ekternal.
Menurut Cutlip,dkk (2009:46) , adapun peran humas terbagi atas 4 yaitu:
a) Penasehat ahli
28
Seorang praktisi pakar public relations yang berpengalaman dan memiliki
kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesain
masalah hubungan dengan publiknya .
b) Fasilitator komunikasi
Dalam hal ini praktisi Public relations bertindak sebagai mediator untuk
membantu pihak manajemen dalam hal ini untuk mendengar apa yang
diinginkan dan di harapkan oleh publiknya.di pihak lain dia juga dituntut untuk
mampu menjelaskan kembali keinginan kebijakan dan harapan organisasi
kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut
dapat tercipta saling pengertian dan mempercayai, menghargai mendukung
dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak.
c) Fasilitator proses pemecahan masalah
Peranan praktisi PR dalam proses pemecahan persoalan Public relations ini
merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu
pimpinan organisasi yang baik sebagai penasehat hingga mengambil tindakan
eksekusi dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara
rasional dan profesional.
d) Teknisi komunikasi
Pada peranan komunikasi ini menjadikan sebagai praktisi PR sebagai
Journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi
atau dikenal sebagai Method of communication. Sistem komunikasi dalam
organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan. Yaitu secara
29
teknis komunikasi baik arus maupun media komunikasi yang dipergunakan
dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari bawahan tingkat
atasan.
5. Proses Pelaksanaan Tugas Humas
Supaya pelaksanaan tugas humas dapat dijalankan sesuai dengan perannya maka
penting untuk diketahui bahwa terdapat proses dalam pelaksanaan tugas sebagai
berikut.
Menurut Widjaja (2008:56)
a) Menyelidiki dan mendengar (fact finding)
Taraf research-listening atau fact finding meliputi penelitian pendapat sikap
dan reaksi orang-orang atau publik. Disini dapat diketahui masalah apa yang
dihadapi.
b) Mengambil ketentuan dan merencanakan (planning) setelah pendapat sikap
dan reaksi publik dianalisa lalu di integrasikan atau serahkan dengan
kebijaksanaan dan kegiatan organisasi.
c) Melaksanakan komunikasi (communication)
Rencana-rencana diatas harus dikomunikasikan dengan semua pihak yang
bersangkutan dengan metode yang sesuai. Dalam tahap ini kita menerangkan
tindakan yang diambil dan apa alasan jatuhnya pilihan tersebut.
d) Penilaian (evaliation )
30
Dinilai segi segi berhasil dan tidaknya apa sebab-sebabnya ,apa yang sudah dicapai
apa resep kemajuannya dan apa faktor penghambatannya. itulah pertanyaan yang
timbul dalam tahap ini. Selanjutnya menurut Rosady ruslan 2012:39 yaitu :
a) Fact finding (pengumpulan data) adalah pencarian fakta-fakta atau data-data
yang secara relevan sebelum melakukan suatu tindakan atau kegiatan
b) Planning (perencanaan) agar dapat menghindari kegagalan dalam
melaksanakan tugasnya, seorang humas harus memiliki perencanaan yang
baik.
c) Communication (komunikasi) adalah rencana yang disusun dengan baik
sebagai hasil pemikiran yang matang berdasarkan fakta atau data.fakta atau
data tersebut kemudian dikomunikasikan atau dilakukan sebagai operasional.
d) Evaluating (evaluasi) adalah mengadakan evaluasi tentang suatu kegiatan
apakah tercapai suatu tujuan atau belum.
6. Pendekatan Strategi humas
Menurut Ruslan (2012:142) humas berfungsi menciptakan iklim yang yang
kondusif dalam mengembangkan tanggung jawab serta partisipasi antar pejabat humas
dan masyarakat (khalayak sebagai sasaran) fungsi tersebut wujudkan dengan
pendekatan strategi humas sebagai berikut:
a) Strategi operasional
Melalui pelaksanaan program humas yang dilakukan dengan pendekatan
kemasyarakatan melalui mekanisme sosial dan kultural dan nilai-nilai yang
31
berlaku dimasyrakat terekam pada setiap berita atau surat pembaca yang
dimuat dimedia massa
b) Pendekatan persuasif dan edukatif
Fungsi humas adalah menciptakan komunikasi dua araha dengan menyebarkan
informasi dari organisasi kepada publiknya yang bersifat mendidik dan
memberikan penerangan dan melakukan pendekatan persuasif agar tercipta
saling pengertian.
c) Pendekatan tanggung jawab sosial humas
Menumbuhkan sikap tanggung jawab sosial bahwa tujuan dan sasaran yang
hendak dan capai tersebut bukan ditunjukan untuk mengambil keuntungan
sepihak dari publik sasarannya namun untuk memperoleh keuntungan
bersama.
d) Pendekatan kerja sama
Berupaya membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan
berbagai kalangan baik hubungan ke dalam maupun keluar untuk meningkat
kerjsama.
7. Ruang lingkup humas
Ruang lingkup pekerjaan humas (public relations) menurut Morisan (2008:14)
terbagai atas enam pekerjaan :
a) Publisitas salah satu kegiatan humas yang dilakukan yaitu kegiatan menempatkan
berita seseorang,organisasi atau perusahaan dimedia massa. Dengan kata lain
publisitas adalah upaya orang atau organisasi agar kegiatannya diberitakan
32
dimedia massa. Publisitas lebih menekanka pada proses komunikasi satu arah
sedangkan humas adalah komunikasi dua arah. Publisitas merupakan salah satu
alat dalam kegiatan humas, namun humas tidak akan dapat berbuat banyak tanpa
publisitas.
b) Pemasaran
Humas organisasi bertujuan untuk mencari keuntungan seperti pada perusahaan
haruslah dapat bekerja secara efektif dan menjadi bagian dari tujuan perusahaan
untuk memenangkan persaingan.
c) Public affairs
Public affairs dapat didefinisikan sebagai bidang khusus public relations
membangun hubungan dan mempertahankan hubungan dengan pemerintahan dan
komunitas lokal agar dapat mempengaruhi kebijakan public.definisi ini
menunjukkan bahwa terdapat dua pihak menjadi fokus perhatian public affairs yaitu
pemerintahan dan masyarakat local. Organisasi atau perusahaan harus menjalin
hubungan yang harmonis dengan pemerintah karena pemerintah mengeluarkan
peraturan yang harus dipatuhi pleh perusahaan.pemerintah pusat mengeluarkan
peraturan yang tingkatnya lebih tinggi dari peraturan yang dikeluarkan pemerintah
daerah.
d) Manajemen isu
Manajemen isu merupakan upaya organisasi atau perusahaan untuk melihat
kecenderungan isu atau opini public yang muncul ditengah masyarakat dalam upaya
33
organisasi atau perusahaan untuk memberikan tanggapan atau respon yang sebaik-
baiknya. Tanggapan yang baik diperlukan agar isu opini publik tidak berkembang
secara negatif sehingga merugikan perusahaan atau agar isu tidak berkembang
menjadi konflik yang diinginkan.
e) Lobi
Lobi adalah hubungan khusus yang membangun dan memelihara hubungan dengan
pemerintah utamanya untuk tujuan mempengaruhi peraturan perundang-undangan
seorang lobi harus memahami proses pembentukan undang-undang mengerti
bagaimana lembaga pemerintah bekerja dan mengenal baik para anggota dan
parlemen dan juga pejabat pemerintah.
f) Hubungan investor
Hubungan investor adalah bidang humas korporat harus membangun dan
mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan dengan pemegang saham
dan pihak lainnya dalam masyarakat keuangan untuk memaksimalkan nilai pasar.
Tugas dan hubungan investor sangat sering berkaitan dengan masalah-masalah
keuangan sehingga bidang ini sering pula disebut dengan financial relations .
e. Humas dan Penyebarluasan informasi Pembangunan Daerah
Informasi menunjukkan fakta data yang diperoleh selama komunikasi
berlangsung. Dalam pandangan ini informasi merupakan konseptualisasi sebagai
kuantitas fisik yang dapat dipindahkan dari satu titik ketitik yang lain dari satu medium
kemedium yang lain dari satu orang ke orang lain. Informasi adalah proses arti,maksud
34
dan makna yang dikandung konsep informasi yang berkaitan dengan soal penafsiran
makna suatu data dapat berbeda dengan satu orang dengan orang lain, informasi
merupakan suatu pesan yang baru dan disampaikan kepada khalayak melalui
komunikasi.
Ardianto (2013:10) mendefinisikan penyebarluasan informasi yaitu berkaitan erat
dengan fungsi dan tugas humas adalah menyelenggarakan publikasi atau
menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang organisasi atau perusahaan
yang diketahui oleh publik. Humas juga berfungsi dan bertugas menghasilkan
publisitas untuk memperoleh tanggapan positif dari publik atau masyarakat. Dalam,
hal ini tugas dan fungsi humas adalah membuat berita, untuk mencari publisitas melalui
kerjasama dengan media, wartawan atau reporter untuk membentuk, meningkatkan dan
memelihara citra positif dan reputasi baik organisasi atau perusahaan.
Pekerjaan seorang publisis bagian humas adalah menyebarkan berita atau
informasi,ide-ide yang menarik dalam organisasi untuk dimuat dan ditayangkan
dimedia massa.
1. Pengertian pembangunan
Pembangunan adalah suatu upaya yang berkesinabungan dalam menciptakan
keadaan yang dapat menyediakan alternatif untuk setiap warga negara untuk
mencapai aspirasi. Secara umum pembangunan adalah mewujudkan bangsa yang
maju, sejahtera dan mandiri.
Todaro (2017:1) kemukakan pendapat bahwa pembangunan dibagi menjadi tiga
sebagai basis konseptual dan pedoman praktis dalam memahami pembangunan yang
35
secara hakiki dengan kecukupan untuk memenuhi kebutuhan secara pokok,
meningkatkan rasa harga diri atau jati diri. Selanjutnya todara mengemukakan bahwa
pembangunan suatu proses yang meltidemisional yang mencakup hal yang mendasar.
Subandi (2011:9) mendefinisikan bahwa pembangunan ialah proses kegiatan
yang dilakukan oleh suatu negara untuk meningkatkan dan mengembangkan taraf
hidup kemakmuran perkapita dalam jangka panjang. Siagian (2017:1) menjelaskan
bahwa pembangunan adalah suatu usaha untuk mewujudkan perubahan secara
berencana dan sadar yang ditempuh oleh negara untuk menuju modernitas.
2. Ciri-ciri pembangunan
a) Menjamin pemerataan dan keadilan
b) Menghargai keanekaragaman
c) Menggunakan pendekatan interaktif
d) Pembangunan secara berkelanjutan yang mengoptimalkan sumber daya alam.
3. Bentuk-bentuk pembangunan
Siagian (2012:57-127) dalam buku Administrasi pembangunan menjelaskan
dengan detail bentuk-bentuk pembangunan diantaranya adalah pembangunan dibidang
politik, ekonomi,sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Pembangunan politik
adalah sangat penting karena kedaulatan negara ada ditangan rakyat. Maka
pembangunan harus berlandaskan dengan politik yang mencerminkan
demokrasi.Tahapan pembangunan adalah menciptakan kembali stabilitas politik
menyusun kembali organisasi politik agar memungkinkan berlakunya sistem multa
36
partai dan mencegah tubuhnya terlalu banyak partai serta mengusahakan organisasi
politik untuk aktif dan proaktif. Turut berpartisipasi dalam pelaksana pembangunan
khususnya dibidang politik. Selain pembangunan politik, pembangunan ekonomi
adalah prioritas utama pembangunan ekonomi dapat ditempuh dengan modernisasi
pertanian dengan menghilangkan ketergantungkan terhadap negara lain dan
pemenuhan pokok industrialisasi.
Bentuk pembangunan lainnya adalah bentuk pembangunan sosial budaya aspek
ini mencakup pada pelestarian bahasa, adat, dan tradisi, mengubah persepsi masyarakat
tentang kekuasaan hubungan yang baik dengan alam, memelihara kelestarian alam,
pandangan tentang peranan wanita (pengakuan atas persamaan kaum pria dan wanita
dalam kehidupan bermasyarakat). Untuk mewujudkan pembangunan dan sosial budaya
dapat dilakukan melalui pendidikan.
C. Kerangka pikir
Efektivitas komunikasi humas pemerintah daerah kabupaten jeneponto dalam
penyebarluasan informasi pembangunan daerah dengan menggunakan teori Menurut
Cutlip (2006:357-358) untuk mengukur efektivitas komunikasi
1. Komunikator
2. Pesan
3. Audiens
Faktor penghambat
Efektivitas komunikasi humas
Faktor pendukung
37
Gambar 2.1 Kerangka pikir
D. Fokus penelitian
Fokus penelitian ini adalah efektivitas komunikasi humas pemerintah daerah
Kabupaten Jeneponto dalam penyebarluasan informasi pembangunan daerah
dengan menggunakan teori menurut Cutlip Center & Broom (2006:357-358). Dalam
penelitian ini lebih memfokuskan sebagai berikut 1) komunikator 2 )pesan 3)
Audiens Dan faktor pendukung, faktor penghambat.
E. Deskripsi fokus penelitian
Efektivitas komunikasi adalah suatu proses untuk penyampaian pesan oleh
komunikator dengan komunikan, apabila pesan disampaikan itu menghasilkan efek,
maka komunikasi bisa dikatakan berhasil. Menurut Cutlip,Center & Broom
(2006:357-358) untuk mengukur efektivitas komunikasi ada beberapa indikator
yang perlu untuk diperhatikan sebagai berikut:
1. Komunikator adalah setiap orang atau kelompok yang menyampaikan pesan-
pesan komunikasi sebagai suatu proses. Komunikator dapat menjadi komunikan
dan sebaliknya, komunikan dapat menjadi komunikator.
Penyebarluasan informasi pembangunan
daerah
38
2. Pesan ialah pernyataan yang disampaikan pengirim kepada penerima.
pernyataan bisa dalam bentuk verbal (bahasa tertulis atau lisan) maupun – non-
verbal (isyarat) yang bisa dimengerti penerima.
3. Audiens ialah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber
kepada penerima.
4. Faktor pendukung adalah sesuatu hal yang meliputi keunggulan pada kegiatan
humas dalam melaksanakan suatu aktivitas fasilitas pelayanan serta
penyampaian pesan.
5. Faktor penghambat adalah sesuatu yang dapat mempengaruhi atau kelemahan
dalam menjalankan suatu aktivitas keterbatasan skill.
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu lokasi penelitian
Waktu yang digunakan selama proses penelitian ini yaitu selama dua bulan,
dimulai dari survey awal, penyusunan proposal sampai selesai melakukan penelitian
dan penyusunan laporan penelitian. Lokasi tempat pelaksanaan penelitian ini di Kantor
Bupati Jeneponto Jl. Lanto DG Pasewang, Empoang Binamu, Kab Jeneponto Sulawesi
Selatan.
B. Jenis dan tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif Bogdan dan Talyor
dalam Moleong (2011:3) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatitif ialah penelitian
yang bisa menciptakan berupa data deskriptif yakni kata tertulis maupun lisan serta
mengkaji fenomena yang terjadi lebih lanjut. Ditinjau dari tempat penelitian ini
merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian ini dilakukan oleh peneliti
bersinggungan secara langsung terhadap objek terutama dalam usahanya memperoleh
data dan berbagai informasi. Dalam penelitian ini semua karakteristik dan variabel
yang diteliti dideskripsikan sebagaimana adanya tanpa ada perlakuan atau
pengendalian secara khusus.
Tipe penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif Moleong (2011:3)
mengemukakan bahwa penelitian deskriptif ialah menekanka pada data seperti gambar
kata-kata dan bukan angka yang dikarenakan adanya suatu penerapan metode
40
kualitatif. Untuk pengumpulan data tidak menggunakan teori, tetapi fakta yang
didapatkan dilapangan. Berkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan, penelitian
mencoba untuk menggambarkan efektivitas komunikasi humas Kab Jeneponto dalam
penyebarluasan informasi pembangunan daerah.
C. Informan
Informan dalam penelitian kualitatif merupakan informan yang mengetahui
tentang obyek yang akan diteliti. Adapun Informan dalam penelitian ini terdiri dari
Sekda,Kabag humas, Kasubag humas dan Staf kantor, Tokoh Masyarakat.
D. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data ialah suatu pekerjaan yang penting dalam langkah
penelitian akan tetapi mengumpulkan data yang secara akurat yang lebih penting lagi
agar memperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan kegunaannya.
Sugiyono (2016:224) menjelaskan dalam pengumpulan data dapat dilakukan
dengan menggunakan suatu metode yang berupa wawancara, observasi, dan
dokumentasi.
1. Wawancara
Wawancara ialah percakapan yang dilakukan dua orang yang secara lisan untuk
bertukar informasi melalui tanya jawab yang bertujuan agar menghasilkan suatu
informasi yang diinginkan. Moleong (2014:186) metode wawancara dilakukan untuk
memperoleh data tentang efektivitas komunikasi humas Kab Jeneponto dalam
penyebarluasan informasi pembangunan daerah. Dalam penelitian ini metode yang
gunakan peneliti adalah metode wawancara semi terstruktur yaitu membuat pedoman
41
wawancara, membuat daftar pertanyaan secara tertulis, bebas dan terkait dengan
permasalahan.
2. Observasi
Observasi adalah suatu cara untuk menganalisis dan melakukan pencatatan yang
dilakukan secara sistematis tidak hanya terbatas dari orang tetapi pada obyek alam yang
lain Sugiyono (2014:174) penelitian kualitatif teknik pengumpalan data dengan
menggunakan metode observasi sangat dibutuhkan. Guba Lincoln dalam Moleng
(2014:174) menyatakan bahwa salah satu alasan penggunaan metode observasi yaitu
penelitian kualitatif memungkinkan untuk bisa melihat dan mengamati sendiri
fenomena yang terjadi pada saat penelitian.
3. Dokumentasi
Sugiyono (2016:240) menjelaskan dokumen ialah suatu peristiwa yang sudah
berlalu pada dokumen ini berbentuk tulisan dan gambar seseorang dokumen yang akan
digunakan sebagai data dari hasil pengamatan yang dilakukan.
E. Teknik analisis data
Sugiyono (2016: 244) mendefinisikan bahwa teknik analisis data merupakan
suatu proses untuk menyusun dan mencari secara sistematis suatu data dan memperoleh
hasil wawancara dari lapangan, kemudian dipelanjari dan membuat kesimpulan agar
gampang untuk kita pahami baik dari diri sendiri maupun orang lain.
Metode analisis data menurut Miles dkk (2014: 287) seperti yang dikemukakan
dalam buku Qualitative data analysis
42
Gambar 3.2 Model Interaktif (Miles dkk, 2014)
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data model miles dkk
(2014: 249) terdapat 4 aktivitas yang dilakukan dalam teknik analisis yaitu
pengumpulan data, pengolahan data, penataan data dan penarikan
kesimpulan/verifikasi. Pengumpulan data ialah pengumpulan data baik itu teknik
yang digunakan maupun proses yang dilakukan. Sedangkan pengolahan data
setelah semua data yang disudah terkumpul selanjutnya peneliti melakukan
pengolahan data Sugiyono (2014:247) pengolahan data ialah merangkum dan
memilih hal yang penting dan mencari tema dan polanya. Sebagai peneliti
merangkum kembali data-data untuk memilih dan memfokuskan pada bagian yang
penting sehingga memberikan gambaran secara jelas. Penataan data setelah
dilakukan pengolahan data kemudian melakukan penataan pada data. Dalam
penataan data dapat dilakukan dengan beberapa bentuk secara singkat, bagan
flowcart dan sejenisnya Sugiyono (2016:249). Penarikan kesimpulan/verifikasi
adapun langkah yang terakhir dari suatu periode penelitian dapat berupa jawaban
terhadap rumusan masalah. Pada bagian ini peneliti menjelaskan kesimpulan atas
43
data-data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi sehingga menjadi
penelitian yang menjawab permasalahan yang ada.
F. Teknik pengabsahan data
Untuk melakukan pemeriksaan keabsahan data yang digunakan penelitian ialah
teknik triangulasi merupakan teknik untuk memeriksa data pada sumber data yang
sama namun teknik yang berbeda sebagai bahan untuk pembanding. Triangulasi
sumber yaitu data yang diperoleh peneliti dari hasil wawancara dengan informan
dilakukan perbandingan untuk membuktikan kebenaran data tersebut dengan
wawancara lagi beberapa informan lainnya. Triangulasi metode yang digunakan
peneliti untuk membandingkan data hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi,
hal ini dilakukan agar peneliti dapat memperoleh data valid, selain itu
menggunakan membercheck dalam penelitian ini hasil data yang telah
dikumpulkan dan di interprestasikan sebagai hasil penelitian akurat.
44
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Kantor Bupati
Kabupaten jeneponto adalah salah satu daerah tingkat II di provinsi
Sulawesi Selatan, Apabila dilihat dari bentang alam yang secara makro wilayah
kabupaten jeneponto terdiri dari daerah dataran yang terletak bagian tengah dan
daerah perbukitan yang tertelak dibagian utara, serta kawasan pantai disebelah
selatan. memiliki kondisi tanah topografi dengan ketinggian 500 sampai dengan
1400 meter dan dataran rendah dengan ketinggian 0 sampai dengan 150 meter.
Kabupaten jeneponto memiliki wilayah luas 749,79 km² terbagi menjadi
11kecamatan diantaranya yaitu Bangkala,Bangkala Barat, Tamalatea,
Bontoramba, Binamu,Turatea,Batang,Arungkeke,Tarowang,Kelara,Rumbia.
Kantor Bupati Jeneponto berada di Jl. Lanto dg pasewang,Empoang binamu
Kabupaten Jeneponto.Adapun batas wilayah sebelah utara kabupaten gowa dan
takalar sebelah timur kabupaten bantaeng sebelah barat kabupaten takalar sebelah
selatan laut flores.
2. Jenis dan jumlah pegawai
Pada data kepegawaian kabupaten jeneponto sesuai dengan peraturan
pemerintah tentang struktur organisasi perangkat daerah berjumlah 5.499 orang
adapun golongan IV terdiri dari 1.427 orang golongan III sebanyak 3.319 orang
45
golongan III 727 orang dan golongan I berjumlah 2 orang dan total keseluruhan
sebanyak 5.499 orang .
Adapun data kepagawaian humas pemda kabupaten Jeneponto Pegawai
Negeri Sipil PNS 6 orang dan tenaga honorer 23 orang.
3. Keadaan demografis
Penduduk kabupaten jeneponto terus mengalami pertumbuhan penduduk
selama periode 2018-2020 tercatatat sebesar .
Tabel 1
Keadaan jumlah penduduk di kabupaten jeneponto
No tahun
Jumlah penduduk
kepadatan Pertumbuhan laki-
laki perempuan Jumlah
1 2018 172.894 184.913 357.807 477 0,62
2 2019 173.771 186.016 359.787 480 0,55
3 2020 174.684 187.111 361.793 483 0,56
Jumlah rata-rata 357.655 477 0,60
Sumber data: jeneponto dalam angka 2020
4. Visi, Misi kantor bupati jeneponto
a. Visi
Jeneponto SMART (berdaya saing,maju,religius dan berkelanjutan) jeneponto
smart dapat dimaknai sebagai suatu konsep dan strategi pembangunan perkotaan
46
kekinian yang kita kenal dengan smart city/smart regency yang akan ditransformasikan
menjadi konsep pembangunan kabupeten jeneponto sesuai dengan lingkungan strategis
daerah. Tatanan pembangunan yang ingin diwujudkan secara bersama-sama diakhir
periode 2018-2023 dengan cara meningkatkan taraf yang baik dan berkelanjutan
melalui pemetaan secara cermat dan pemberdayaan potensi daerah sehingga memiliki
nilai saing yang tinggi. Serta meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan pemberdayaan masyarakat dengan
meningkatkan pemahaman dan pengalaman.
b. Misi
1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
2) Mewujudkan peradaban birokrasi melalui tata kelola pemerintahan yang
profesional,aspiratif, partisipatif dan trasparan
3) Mengoptimalkan pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan
4) Melaksanakan pengembangan wilayah dan pembangunan infastruktur wilayah
secara merata
5) Meningkatkan perekonomian daerah melalui pengeolaan sumber daya daerah
investasi yang berkeadilan
6) Meningkatkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efesien, produktif,
transparan dan akuntabel
7) Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan nilai-nilai budaya
8) Menegakkan supremasi hukum keamanan dan ketertiban.
47
5. Humas jeneponto
Bagian humas kabupaten jeneponto merupakan salah satu unit kerja
dilingkungan pemerintah daerah yang dibentuk dalam peranturan pemerintah daerah
kabupaten jeneponto, humas bagian dari sekretariat pemerintah daerah kabupaten
jeneponto.
Tugas dan fungsi yang meliputi pembinaan dan pemberian latihan kepada
sumber daya manusia pada masing-masing SKPD untuk smelaksanakan kegiatan yang
terkait, pelaksanaan pemantauan yang ada dilapangan dari kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan dan melakukan rapat kegiatan, sangat menyadari betapa pentingnya arti
untuk mewujudkan Good governance mampu menjawab tuntutan masyarakat.dalam
hal ini sangat didukung adanya teknologi informasi yang merupakan kebutuhan pokok
dalam rangka pengelolaan data untuk menyebarluaskan informasi pembangunan
daerah serta mendukung informasi secara cepat,akurat dan tepat.
6. Tugas dan fungsi
a. Tugas pokok dan fungsi
Menurut peraturan pemerintah daerah kabupaten jeneponto No 18 tahun 2016
tentang tugas dan fungsi hubungan masyarakat terdiri atas 3 sub bagian adapun tugas
dan fungsinya sebagai berikut :
1) Sub bagian pemberitaan dan publikasi
a) Menyusun rencana kegiatan peliputan
b) Melaksanakan kegiatan peliputan dan publikasi
c) Menyaring dan menyiapkan informasi berita secara akurat
48
d) Mencari mengumpulkan dan mengolah data melalui media cetak
e) Menyebarluaskan informasi pembangunan
2) Sub bagian analisa dan dokumentasi
a) Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan
b) Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan penyaringan informasi menyusun
jawaban dan pertanyaan dari masyrakat melalui media
c) Mengorgordinasikan mengawasi pelaksanaan
3) Sub bagian protokol
a) Melaksanakan dan menyiapkan bahan sambutan serta pencatatan
b) Melaksanakan pemanduan kegiatan bupati dan wakil bupati
c) Menfasilitasi cinderamata untuk tamu
B. Hasil penelitian
Ada Informan pada penelitian ini sebagai berikut
Tabel 2 Informan penelitian
No Informan Peran Usia Pendidikan
1. DR.Dr. H. Muh.Syarifuddin Nurdin, M.Kes
Sekretaris
Daerah 65
Doktor
2. Mustaufiq, S.IP.,SE.,M.Si Kabag humas 36 S2
3. Mansur, S.Pd., MM kasubag humas 40 S2
4. Aswar anas, SE staf kantor 39 S1
5. Nuraeni
tokoh
masyarakat 27 SMK
49
6. Birawan
Tokoh
masyarakat 34 S1
7 Muliati
Tokoh
mayarakat 34 S1
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa informan dalam penelitian ini terdiri dari
5 orang informan yang diwawancarai diantaranya 1 orang sekretaris daerah 2 orang
dari kabag dan kasubag humas 1 orang sebagai staf kantor dan 1 orang dari tokoh
masyarakat. Adapun informan yang saya ambil disini yang mengetahui tentang objek
penelitian yang dilakukan.
1. Gambaran Efektivitas Komunikasi Humas Pemerintah Daerah Kabupaten
Jeneponto Dalam Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah.
Gambaran Efektivitas Komunikasi Humas Pemerintah Daerah Kabupaten
Jeneponto Dalam Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah. Berdasarkan dari
hasil temuan penelitian yang ada dilapangan penulis mengolah dan menganalisis
secara mendalam agar diperoleh gambaran secara utuh dan komprehensif. Adapun
yang menjadi fokus penelitian dalam efektivitas komunikasi humas pemerintah daerah
dalam penyebarluasan informasi pembangunan daerah adalah komunikator, pesan dan
audiens.
Efektivitas sebagai komunikasi dimana terdapat suatu tujuan yang harus dicapai
dan disesuaikan dengan biaya yang telah ditetapkan, waktu yang telah ditentukan serta
jumlah personil yang akan terlibat. Efektivitas merupakan suatu ukuran yang
menunjukkan seberapa jauh program atau kegiatan mencapai hasil dan manfaat yang
diharapkan. Efektivitas berkaitan dengan tingkat pencapaian sebuah tujuan. Dikatakan
50
efektif jika tujuan tersebut dapat tercapai secara maksimal dan memiliki tingkat akurasi
yang tinggi dari perencanaan awal. Oleh karena itu, efektivitas memiliki sejumlah
indikator dalam menentukan tinggi rendahnya pencapaian suatu tujuan.
Efektivitas komunikasi humas adalah suatu proses untuk menunjukkan tingkat
keberhasilan suatu pesan yang disampaikan kemasyarakat apabila sudah diberikan
respon maka pesan yang disampaikan itu dapat dikatakan sudah berhasil. Untuk
mengukur efektivitas komunikasi humas dengan menggunakan teori menurut
Cutlip(2006:357:358) terdapat 3 aspek yaitu komunikator, pesan dan audiens sehingga
peneliti menemukan data sebagai berikut
a. Komunikator
Seorang komunikator tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan
kepada penerima, tetapi juga memberikan respons dan tanggapan, serta menjawab
pertanyaan dan masukan yang disampaikan oleh penerima, dan publik yang terkena
dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung maupun tidak
langsung oleh karena itu adapun yang menjadi indikator dari komunikator adalah
kredibilitas dan conteks.
1. Krediblitas (credibilty)
Berdasarkan dari data yang ditemukan oleh peneliti menjelaskan bahwa untuk
melihat efektivitas komunikasi humas pemerintah daerah kabupaten jeneponto dalam
penyebarluasan informasi. Peneliti melakukan wawancara SN mengatakan bahwa :
“Dalam penyebarluasan informasi disampaikan langsung kemasyarakat
secara kelembagaan humas dan sistem teknologi, segala kegiatan-kegiatan
51
pemerintah daerah disebarluaskan agar masyarakat bisa lebih mengetahui
pembangunan apa saja yang akan dikerjakan”.
Berdasarkan hasil informasi informan diatas dapat saya simpulkan bahwa
kredibilitas dalam penyebarluasan informasi pihak humas telah menyiapkan tim khusus
atau orang dipercaya dalam memberikan informasi kemasyarakat dimana komunikator
kabupaten jeneponto yang dipercayakan turun langsung kelapangan adalah
komunikator yang memiliki kompetensi dan sikap yang baik yang dapat
menyebarluaskan informasi secara jelas kemasyarakat kerena seorang komunikator
tidak hanya dapat memberikan informasi kemasyarakat namun seorang komunikator
harus memiliki keterampilan dalam menyampaikan pesan serta memberikan respon
yang baik kepada masyarakat.
Selanjutnya wawancara MQ
“jadi disini untuk penyebarluasan informasi humas memiliki sub bagian
yang menangani tentang dokumentasi dan liputan yang mengumpulkan
semua sumber informasi yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan
pemerintah daerah”
Berdasarkan hasil wawancara dapat saya simpulkan bahwa dalam
penyebarluasan informasi seorang komunikator harus memiliki sikap yang baik
dalam menyampaikan suatu pesan kepada masyarakat agar respon masyarakat
juga kepada komunikator nyambung oleh karena itu dalam memilih komunikator
tidak gampang tapi memang yang benar benar paham tugas dari seorang
komunikator.
Kemudian wawancara MR
52
“jadi penyebarluasan informasi ada memang yang kita siapkan tim
yang dipercayakan untuk memberikan informasi kemasyarakat
mulai dari pembangunan dan kegiatan-kegiatan pemerintahan”.
Berdasarkan dari hasil wawancara diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
dalam penyampaian informasi sudah disiapkan oleh pihak humas dimana tim
komunikator yang disiapkan sudah paham terhadap tugasnya dimana seorang
komunikator harus memiliki pengetahuan dalam menyampaikan informasi
misalnya dalam penyampaian informasi kemasyarakat.
Kemudian wawancara selanjutnya AA
“Jadi pihak humas disini memiliki tim yang menyebarluaskan
informasi mulai pembangunan dan segala kegiatan pemerintahan
yang disampaikan kemasyarakat kegiatan yang dilakukan
pemerintahan yang disampaikan”.
Berdasarkan hasil wawancara diatas peniliti dapat menyimpulkan bahwa selama
dalam penyebarluasan informasi selama ini selalu berjalan dengan lancar karena
untuk penyampaian informasi pihak humas telah menyiapkan apa yang akan
disampaikan pada masyarakat sehingga sasaranya tepat.
Kemudian wawancara NE
“Kalau dalam penyampaian informasi selama ini memang dari
pihak pemerintah sudah siapkan khusus yang turun kelapangan
untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat”.
Berdasarkan hasil penelitian dan observasi dari beberapa informan diatas dapat
saya simpulkan bahwa komunikator yang dimiliki humas kabupaten jeneponto adalah
kemampuan sikap, dan keahlian. Komunikator memiliki kredibilitas yang bisa
menimbulkan kepercayaan kepada komunikan sehingga komunikasi akan berjalan
53
sesuai dengan yang di inginkan. Serta adanya perubahan sikap agar informasi yang
disampaikan itu dapat dipercaya dimata masyarakat. Pelaksanaan humas dalam
organisasi dititik beratkan pada keterampilan membina hubungan antara manusia
didalam organisasi untuk mengatasi timbulnya masalah oleh karena itu dalam
kredibilitas komunikator harus memiliki kompetensi untuk mengatasi hal tersebut.
Kemudian pada komponen ini dapat dikatakan efektif karena komunikator sudah
memiliki kompetensi yang dapat dipercaya dan memberikan pelayanan kepada
masyarakat sesuai apa yang di inginkan oleh masyarakat itu sendiri.
2. Konteks (conteks)
Keberhasilan komunikasi berhubungan erat dengan situasi atau kondisi
lingkungan pada waktu komunikasi berlangsung. Jika situasi atau keadaan yang sedang
kacau, maka komunikasi akan terhambat sehingga komunikasi tidak berhasil. Untuk
melihat efektivitas komunikasi humas pemerintah daerah kabupaten jeneponto dalam
penyebarluasan informasi pembangunan daerah. Peneliti melakukan wawancara
bersama SN mengatakan bahwa :
“Jadi kita disini terlebih dahulu sebelum turun kelapangan memberikan
pemahaman terhadap informasi yang akan disampaikan pada masyarakat
karena dalam penyampaian informasi bukan bersifat naratif tetapi audio
visual sehingga masyarakat memahami informasi yang disampaikan dan
sesuai dengan kenyatan yang ada pada lingkungan sekitarnya. Dalam
penyampaian informasi dilakukan/ disesuaikan dengan kenyataan yang
ada pada lingkungan sehingga masyarakat bisa lebih memahami informasi
pembangunan apa saja yang disampaikan misalnya pembangunan rumah
sakit, perbaikan jalan ataupun yang lainya”.
Dari hasil wawancara diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pihak
humas kabupaten jeneponto memiliki keahlian dalam menyampaikan informasi
54
dimana ketika dalam menyampaikan informasi pihak humas terlebih dahulu turun
kelapangan untuk melihat kondisi lingkungan seperti apa agar dalam
menyampaikan suatu pesan dapat berjalan efektif seperti pada gambar 4.1 pada
lampiran. Salah satu pesan yang disampaikan oleh humas jeneponto pada
facebook tribun jeneponto adalah saat ini pembangunan rest area jeneponto
sedang berjalan dengan tujuan agar masyarakat dapat dengan tenang ketika
bepergian dan dapat pula menikmati tempat yang nyaman.
Kemudian wawancara MQ
“kalau pihak humas disini itu ketika dalam menyampaikan suatu
informasi yang sampaikan kemasyarakat disesuaikan dengan
kenyataan yang ada dilingkungan, serta memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam mendapatkan informasi pembangunan
daerah dan tiap-tiap kecamatan itu ada tim khusus yang turun
kelapangan untuk memberikan informasi kemasyarakat”.
Berdasarkan hasil informasi diatas peneliti menyimpulkan bahwa dalam
menyampaikan suatu informasi pihak humas yang sampaikan kemasyarakat dapat
dipahami dengan baik karena pihak humas selalu memberikan penjelasan serta
pemahaman kemasyarakat terkait dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
pemerintahan serta disesuaikan dengan kenyataan yang ada dilingkungan,dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mendapatkan informasi.
Kemudian wawancara MR
“informasi yang sudah disampaikan dapat dipahami dimasyarakat karena
semua informasi kegiatan-kegiatan pemerintahan disebarluaskan misalnya
kegiatan infrastruktur,kesehatan,pembangunan rumah sakit dan lain lain”.
55
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dapat menyimpulkan bahwa untuk
menyampaikan pesan tidak hanya sosialisasi langsung saja namun masyarakat juga
dapat melihat pada Rakyatku.com jadi masyrakat mudah dalam mendapatkan
informasi seperti pada dokumentasi diatas humas menyebarluaskan melalui media,
rakyat.com tribun jeneponto dan masih banyak media lagi bekerja sama dengan pihak
humas jeneponto dalam menyampaikan informasi .
Selanjutnya wawancara AA
“informasi dapat dipahami dimasyarakat karena banyak digunakan
sistem kedekatan salah satunya lokal wisden terkait informasi yang
akan disampaikan pemerintah daerah serta sangat memudahkan
masyarakat dalam menyampaikan informasi dengan adanya mobil
keliling selain itu pihak humas menjadi sarana untuk menyampaikan
komentar dan masukan pada kantor kominfo atau yang berkaitan
dengan pihak humas”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak staf kabupaten jeneponto
peneliti dapat menyimpulkan bahwa untuk mendapatkan informasi masyarakat saat
ini sangat mudah apalagi saat ini sudah ada media bisa sebagai penyambung dalam
mendapatkan informasi. Selain itu komunikator yang turun langsung kelapangan
memiliki keterampilan berbicara yang baik sehingga audiens mudah memahami apa
yang disampaikan serta komunikator dapat memudahkan untuk menyampaikan
keluhan atau masukan pada pihak humas.
Wawancara Ne
“Dalam penyampaian informasi kemasyarakat itu sudah sangat baik karena
pihak yang berkaitan menyesuaikan dengan lingkungan yang ada ketika
masyarakat tidak paham dengan apa yang disampaikan maka pihak humas
akan memberikan penjelasan secara detail oleh masyarakat”.
56
Berdasarkan dari hasil temuan yang ada dilapangan dari semua informan dapat
disimpulkan bahwa konteks dalam penyampaian informasi daerah dapat dikatakan
berjalan secara efektif yang berarti bahwa masyarakat merasa bahwa dalam
mensosialisasikan informasi memberikan penjelasan dan kemudahan kepada
masyarakat selain itu juga menjadi sarana untuk memberikan masukan dan komentar
kepada pihak humas. Hal ini dapat membantu masyarakat karena sesuai dengan
kenyataan yang ada pada lingkungan yaitu kebutuhan masyarakat akan lebih mudah
tersampaikan. Selain itu komunikator melihat terlebih dahulu kondisi lingkungan pada
saat menyampaikan suatu informasi sehingga pada saat menyampaikan informasi,
lingkungan/ kondisi sangat mendukung untuk didengarkan secara efektif, konteks
dapat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi dimana komunikator harus menyampaikan
suatu pesan, apabila pesan yang harus disampaikan itu hal-hal yang penting dan perlu
pengertian yang secara mendalam maka faktor situasi dan kondisi yang perlu
diperhatikan pada saat berkomunikasi agar berjalan dengan baik tanpa terjadi
kesalapahaman dalam berkomunikasi.
Untuk penyampaian informasi dapat dipahami dimasyarakat karena informasi
yang disampaikan disesuaikan dengan kenyataan yang ada dalam lingkungan serta
memudahkan masyrakat dalam mendapatkan informasi pihak kecamatan yang turun
langsung menyebarluaskan informasi. Ini dapat dikatakan berjalan secara efektif
karena masyarakat dapat memahami terkait informasi yang disampaikan.
Pada program komunikasi ini harus sesuai dengan kenyataan yang ada
dilingkungan, media massa hanyalah sebagai suplemen untuk ucapan dan tindakan
57
sehari-hari harus disediakan konteks untuk partisipasi dan umpan balik. Konteks harus
menginformasikan bukan menentang pada isi pesannya. Komunikasi berjalan secara
efektif apabila disesuaikan dengan lingkungan yang mendukung karena sebagian besar
dipengaruhi oleh media massa.
2. Pesan
Hal ini berkaitan dengan media yang digunakan. Seringkali orang melakukan
komunikasi dengan individu maupun kelompok, tetapi pesan tidak dapat dipahami
karena media atau alat yang digunakan tidak mendukung. Misalnya, suara di telepon
putus-putus, atau microphon yang mendengung, atau suara di telepon yang terlalu
lemah. Beberapa hal tersebut mengakibatkan penerima pesan kesulitan. Akibatnya
selain tidak respon, pemberi pesan justru tidak akan didengarkan atau diperhatikan.
Untuk mengetahui seperti apa pesan yang disampaikan oleh komunikator maka peneliti
melakukan wawancara adapun indikator dari pesan adalah content, clarity dan channel
continuitas dan consistensy
a. Isi (content)
Content berkaitan dengan isi pesan yang disampaikan komunikator kepada
masyarakat. Pesan yang disampaikan itu harus mengandung makna bagi penerimanya
dan harus sesuai dengan sistem nilai penerima. Pesan harus relevan dengan situasi
penerima. Adapun pesan yang disampaikan oleh informan adalah bidang kesehatan,
pembangunan Rumah Sakit Pratama, bendungan karelloe, PLTB, Rest Area ,Perbaikan
jalan.Sebagaimana yang disampaikan informan dibawah ini wawancara SN
58
“informasi yang disebarluasakan kemasyarakat itu misalnya dalam
bidang kesehatan masyarakat bisa menikmati beberapa kemajuan ,
sekarang telah memiliki Publik safety center (Psc) yaitu adanya
layanan gratis gawat darurat umum sehingga masyarakat
memudahkan dalam melakukan pemeriksaan kesehatan”.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dapat menyimpulkan bahwa
Komunikasi hanya akan berjalan dengan efektif ketika semua unsur dalam
komunikasi berfungsi dan berjalan dengan baik. Tetapi paling tidak muncul
pemahaman dan pengertian mengenai apa yang disampaikan. Karena pada dasarnya
fungsi komunikasi tidak sekedar membujuk orang lain untuk mengikuti dan
menyetujui, tetapi bisa juga komunikasi dilakukan untuk sekedar menyampaikan
informasi tanpa bermaksud menggurui. Dapat dilihat pada dokumentasi diatas
pihak humas menyebarluaskan atau memberikan informasi pada masyarakat
melalui Rakyatku.com dimana masyarakat sudah dapat dengan mudah mengakses
informasi terkait pembangunan saat ini yaitu rumah sakit pratama yang sementara
berjalan di kecamatan rumbia.
Selanjutnya wawancara MQ
“jadi kami disini menyampaikan pesan kemasyarakat tentang segala
kegiatan mulai dari pembangunan infrastruktur misalnya pembangunan
bendungan karalloe yang memberikan manfaat besar kepada masyarakat
salah satunya sebagai pengendali banjir, dan mengairi lahan pertanian”.
Berdasarkan hasil wawancara kasubag humas sejalan dengan sekda jeneponto bahwa
pesan yang disampaikan kepada masyarakat itu tidak monotong pada informasi
pembangunan saja namun informasi yang terkait oleh masyarakat itu juga disampaikan
secara langsung kadang juga di informasikan melalui media. Dapat dilihat dokumentasi
59
diatas disampaikan melalui media rakyat.com selain itu sebelum berjalan pengerjaan
bendungan ini pihak pemerintah memberikan sosialisasi pada masyarakat setempat
agar diberikan jalan dam membangun bendungan tersebut.
Kemudian wawancara MR
“dalam menyampaikan suatu informasi kepada masyarakat tentunya
kami disini menyampaikan pesan melalui media tentang segala
kegiatan pemerintah yang dilakukan, selain dari itu informasi yang
paling penting adalah tentang pembangunan infrastuktur yaitu
perbaikan jalan rusak agar bisa mengetahui dengan cepat informasi
yang disampaikan itu.
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat saya simpulkan bahwa dalam
menyampaikan suatu pesan agar efektif pihak humas sudah menguasai apa apa saja
yang akan ditanyakan oleh masyarakat sehingga ketika masyarakat tidak mengerti atau
tidak setuju terhadap apa yang akan dilakukan pihak humas maka dengan spontan
memberikan penjelasan dengan baik kepada masyarakat apa maksud dan tujuan dari
pembangunan atau kegiatan yang dilakukan.
Wawancara AA
“jadi kami disini itu dalam menyampaikan informasi tentunya hal yang
sangat penting misalnya dalam pembangunan infrastuktur selain dari itu
informasi tentang pembangunan pltb dan juga rest area yang saat ini
sedang dibangun jadi kami selalu memberikan informasi kemasyarakat
tentang pembangunan yang dilakukan atau informasi yang memang
berkaitan dengan masyarakat seperti pada saat ini kabupaten jeneponto
dapat kucuran dana 56 Miliar pembangunan infrastruktur ini
disampaikan melalui tim Sindonews .Com
Dari penjelasan staf kantor humas kabupaten jeneponto peneliti dapat menyimpulkan
bahwa Dalam penyampaian informasi terkait dengan isi/ pesan yang disampaikan
kemasyarakat sebelum menyampaikan informasi maka komunikator harus menguasai
60
.karakter-karakter audiens/ masyarakat sehingga dalam penyampaian informasi/ pesan
dapat berjalan sesuai apa yang di inginkan komunikator salah satu pesan yang
disampaikan oleh komunikator kepada masyarakat adalah informasi pembangunan
daerah pembangunan infrastruktur yang disebarluaskan serta pembangunan yang
lainnya terkait dengan progres pemerintah daerah, pembangunan pasar turatea dan lain-
lain.
Kemudian wawancara Ne
“kalau dalam menyampaikan informasi pada masyarakat tidak hanya
menggunakan metode langsung namun dalam penyampaian informasi
terkadang juga lewat media komunikasi. karena media komunikasi massa
dapat memiliki dampak yang besar bagi banyak orang. Contoh media
komunikasi massa adalah televisi, radio, hingga yang terbaru adalah media
sosial ( youtube), Tim SINDOnews “.
Dari data informan diatas dapat saya simpulkan bahwa masyarakat menilai
bahwa komponen content ini dapat dikatakan sudah efektif karena masyarakat
jeneponto sudah merasa bahwa sosialisasi dalam penyebaran informasi komunikator
memberikan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya
kepada masyarakat selain itu masyarakat menilai bahwa dalam sosialisasi merupakan
sosialisasi yang menarik karena dalam memberikan informasi tidak hanya
memberikan informasi saja namun terdapat kegiatan lainya.
Isi pesan merupakan inti dari kegiatan komunikasi hal ini sesuai dengan tujuan
komunikasi yang akan dilakukan dengan harapan akan memberikan efek positif, yaitu
terjadi perubahan pada perilaku masyarakat . Pada isi pesan disampaikan oleh pihak
humas dapat mempengaruhi pemikiran masyarakat tersebut karena adanya perubahan
61
sikap tentu akan berpengaruh pada pesan yang disampaikan, kondisi ini sangat
berpengaruh secara signifikan terhadap komunikasi yang berjalan.
b. Kejelasan (clarity)
Komunikator harus menyampaikan pesannya secara jelas sehingga tercapailah
tujuan komunikasi dengan sampainya pesan kepada masyarakat. Tanpa kejelasan pesan
komunikator tentu masyarakat akan kesulitan menangkap dengan baik dan gagallah
proses komunikasi dalam public speaking. Kejelasan pesan ini memenuhi setidaknya
tiga hal: pertama, kejelasan bahasa ;kedua, kejelasan istilah; dan ketiga, kejelasan nada
dan intonasi.
Efektifnya sebuah komunikasi adalah jika pesan yang dikirim memberikan
pengaruh terhadap komunikan, artinya bahwa informasi yang disampaikan dapat
diterima dengan baik sehingga menimbulkan respons atau umpan balik dari
penerimanya. Seperti contohnya; adanya tindakan, hubungan yang makin baik dan
berpengaruh terhadap sikap. Adapun media yang digunakan dalam menyampaikan
informasi adalah sindoNews, suara rakyat jeneponto, Tribun jeneponto.com,
Rakyat.ku.com, newsTV, Tribun Timur, Cakrawalainfo.id, Suarasulsel.id, DetikNews,
Suara.com. Sebagaimana kutipan wawancara yang disampaikan SN (selaku sekda
kabupaten jeneponto)
“pesan yang disampaikan kemasyarakat itu sudah sangat jelas karena
menggunakan kata-kata yang sederhana sehingga lebih mudah untuk
diterima, informasi yang disampaikan itu adalah pembangunan serta
kegiatan pemerintah yang sebarluaskan disesuaikan dengan kejadian
yang ada dilingkungan, dalam pelayanan dapat diukur dengan
menggunakan riset kehumasan, tetapi kita selalu berusaha memberikan
yang terbaik kemasyarakat”.
62
Berdasarkan hasil wawancara diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa untuk
penyampaian pesan sudah disesuaikan dengan kondisi masyarakat sehingga dalam
menyampaikan pesan komunikator dan masyarakat nyambung sehingga kegiatan dapat
berjalan dengan efektif.
sejalan pula dengan MQ
“ Informasi yang disampaikan itu sudah jelas seperti informasi
pembangunan pasar turatea yang akan dibangun saat ini, pihak humas
selalu memberikan informasi kemasyrakat dan memberikan pelayanan
yang baik kemasyarakat karena setiap informasi yang disampaikan itu
sudah sangat maksimal”
Berdasarkan hasil wawancara diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa untuk
penyampaian informasi tentunya banyak hal yang dihadapi apalagi untuk langsung
turun kelapangan perlu persiapan yang baik namun pihak humas kabupaten jeneponto
sudah dapat mengatasi dengan baik masalah yang terjadi dilapangan.
Selanjutnya wawancara MR
“pesan yang disampaikan itu misalnya kegiatan pembangunan pasar,
pembangunan rumah sakit, perbaikan jalan selain itu kami disini
semaksimal mungkin memberikan pelayanan yang baik kemasyarakat”
Berdasarkan hasil wawancara diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa komunikator
humas kabupaten jeneponto memiliki sikap yang baik kepada masyarakat dilihat dari
segi pelayanan sehingga masyarakat dapat memberikan saran atau masukan pada
humas kabupaten jeneponto selain itu informasi yang akan dilakukan di sebarluaskan
melalui media tribun, sindonews, rakyat.com, suara rakyat jeneponto facebook dan
lain-lain
Selanjutnya wawancara AA
63
“Untuk penyampaian pesan itu sangat jelas dimana dalam memberikan
informasi sesuai dengan fakta yang ada dilingkungan jadi masyarakat
sangat paham tentang informasi yang disebarluaskan kemasyarakat
seperti pada saat ini perbaikan Rutan,iNews TV Makassar sabet
penghargaan dari pemkab jeneponto itu disampaikan melalui media
iNews TV , rest area yang disampaikan melalui Sindonews.com dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
Berdasarkan hasil wawancara dari bapak staf kabupaten jeneponto bahwasanya untuk
penyampaian informasi pihak humas tidak langsung memberikan informasi pada
masyarakat ketika belum jelas jadi untuk penyampaian informasi itu sendiri harus
betul-betul valid kemudian disebarluaskan melalui media contohnya dilihat pada
gambar diatas tentang pembangunan rest area di sebarluaskan melalui sindonews.com
dan masih banyak lagi informasi yang disebarluaskan melalui media iNews TV
Makassar, Tribun Jeneponto yang menginformasikan pada masyarakat.
Kemudian wawancara Ne
“kalau saya sendiri untuk informasi-informasi terkait pembangunan
disampaikan itu sangat jelas karena biasanya diadakan rapat kalau
masalah pembangunan yang akan dilakukan, dan pelayanan pada
pihak pemerintah itu sudah bagus karena dalam penyampaian
informasi itu cepat diketahui dimasyarakat bisa salah satunya bisa
dilihat di facebook .
Dari data diatas peneliti menyimpulkan bahwa komponen clarity dapat
dikatakan efektif yang berarti bahwa masyarakat kabupaten jeneponto merasa bahwa
sosialisasi atau dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat menggunakan
bahasa atau kata-kata yang mudah dipahami dan juga sangat sederhana sehingga
membuat masyarakat tertarik mendengarkan apa yang disampaikan oleh komunikator.
Kejelasan dari isi pesan atau informasi yang disampaikan komunikator itu sudah sangat
64
jelas dimana dalam menyampaikan informasi komunikasi humas dalam
menyampaikan bahasa dia menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh
masyarakat apalagi jika masyarakat pedesaan kadang tidak mengerti jika menggunakan
bahasa indonesia oleh karena itu humas bekerja keras dalam hal ini ketika ingin
menyampaikan informasi selain itu terkadang masyarakat tidak mau menerima
langsung ketika menyampaikan informasi namun hal ini bisa diatasi dan diberikan
penjelasan sampai masyarakat benar benar paham terhadap pembangunan yang akan
dilakukan.
c. Kontinuitas dan konsistensi (contiuity & consistency)
Setiap lembaga atau instansi tentu ingin berhasil mencapai tujuannya.
Keberhasilan tersebut tidak dapat dicapai hanya berdasarkan kemampuan yang ada
pada lembaga itu saja. Disamping itu perlu adanya pengertian, penerimaan dan
keikutsertaan audience/masyarakat.
Dalam menyampaikan informasi harus memikirkan berita/ pesan yang akan
disampaikan. Sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh
publik. Terakhir adalah pentingnya seorang humas dalam melakukan evaluasi dari
aktivitas humas yang dilakukan. Bagaimanapun juga humas adalah startegi yang
dilakukan oleh masyarakat dalam membangun dan mempertahankan reputasi
pembangunan. Oleh karenanya setiap aktivitas yang telah dilaksanakan perlu
dievaluasi. Proses evaluasi dilakukan untuk mengetahui apa yang kurang dan
sebaiknya dipertahankan dari kinerja yang telah dilakukan.
Adapun pembangunan saat ini yang sedang berjalan adalah
65
1. pembangunan rest area
Program pembangunan rest area dijeneponto saat ini marak-maraknya mulai
dari tanggal 11 januari 2019 di lakukan peninjauan lokasi pembangunan rest area
kemudian 28 juli rest area mulai dibangun sampai saat ini masih dalam proses
pembangunan dapat dilihat pada gambar dibawah ini tentang pembangunan rest area
yang di sebarluaskan melalui media Rakyatku.com dan Website Kabupaten jeneponto
dan ini disampaikan secara terus menerus oleh berbagai media.
2. Pembangunan Paud
program pembangunan paud marak-maraknya disebarluaskan pada tanggal 06
oktober 2020 melakukan peletakan batu pertama sekolah Paud dan pada tanggal 27
januari 2021 peresmian sekolah Paud dikecamatan tamalatea, kabupaten jeneponto
disebarluaskan melalui media Rakyatku.com dan website Kabupaten jeneponto.
3. bendungan karalloe
program pembangunan bendungan karalloe sedang marak-maraknya di
sebarluaskan mulai pada tanggal 18 desember tahun 2013-2019 dan tahap kedua
sampai saat ini proses pembangunan bendungan karalloe masih terus dilakukan,
disebarluaskan melalui media rakyatku.com dan website Kabupaten jeneponto
4. rumah sakit pratama sedang marak-maraknya di sebarluaskan mulai pada tanggal
29 juli 2019 melakukan pelatakan batu pertama pembangunan rumah sakit pratama
dan sampai saat ini masih proses pembangunan namun tetap di informasikan kepada
masyarakat perkembangannya dan disebarluaskan melalui media sulselsatu.com
66
dan website kabuputen jeneponto. dapat dilihat pada penjabaran hasil wawancara
informan dibawah ini. Menurut wawancara SN
“Dalam penyebarluasan informasi kemasyarakat itu tentunya sangat
penting memiliki sifat konsisten dimana pihak humas menyampaikan
pesan itu melalui beberapa media sehingga informasi tersebut tidak
dilupa oleh masyarakat kemudian informasi yang disampaikan itu kami
sesuaikan dengan kejadian yang benar-benar terjadi sebelum
disebarluaskan pihak humas mengolah data tersebut dengan baik
sehingga informasi yang disebarluaskan tidak berubah-ubah dan juga
disampaikan lewat media sosial sehingga masyarakat mudah
medapatkan informasi ”.
Dari hasil wawancara diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam penyampaian
pesan yang terpenting adalah konsistensi karena Konsistensi sangat diperlukan dalam
konten publikasi agar tidak membosankan. komunikator dapat dilakukan setiap saat
apabila ada kegiatan-kegiatan. Pihak humas harus selalu memberikan informasi
kepada masyarakat secara rutin dan sering mengadakan pertemuan untuk sekedar
sharing santai. Hal ini penting dilakukan karena media akan selalu menginginkan
informasi setiap hari setiap saat.
Kemudian wawancara MQ
“jadi ketika pihak humas menyampaikan informasi maka informasi tersebut
sudah valid sebelum disampaikan maka akan dievaluasi lalu disebarluaskan
kemudian informasi tersebut melalui media seperti Tribun
jeneponto,Rakyat.ku.com , newsTV dan media lainya sehingga masyarakat
tidak fokus hanya satu media tapi banyak media yang meliput berita tersebut ”.
Berdasarkan hasil wawancara diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
konsistensi dalam suatu lembaga harus dimiliki karena untuk kesuksesan suatu instansi
adalah harus konsisten. Kunci dari kegiatan media relations adalah konsistensi Pihak
Humas harus memikirkan berita yang akan dimuat, siapa audience nya, relevansi
67
berita, durasi penyampaian berita, keakuratan berita, dan siapa penyampai beritanya.
Sehingga pesan yang disampaikan melalui media dapat diterima dengan baik oleh
publik. pentingnya seorang Public Relations melakukan evaluasi dari aktivitas media
relations yang dilakukan. Bagaimanapun juga media relations adalah startegi yang
dilakukan oleh public relations dalam membangun dan mempertahankan reputasi
instansi. Oleh karenanya setiap aktivitas yang telah dilaksanakan perlu dievaluasi.
Proses evaluasi dilakukan untuk mengetahui apa yang kurang dan sebaiknya
dipertahankan dari kinerja yang telah dilakukan.
Wawancara MR
“jadi pihak humas disini itu ketika dalam menyampaikan informasi pada
masyarakat pesan tidak hanya sekali saja, akan tetapi harus berulang kali,
karena sifat dari pesan atau informasi biasanya informasi yang lama akan kalah
dengan informasi yang baru. Kemudian informasi tersebut akan dicari tau
kebenaranya seperti apa lalu ditindak lanjuti karena suatu instansi harus
konsisten dalam menyampaikan pesan, harus akurat sehingga masyarakat dapat
menerima dengan baik informasi tersebut”
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dapat menyimpulkan bahwa humas
kabupaten jeneponto dalam menyampaikan pesan harus konsisten agar reputasi pada
masyarakat itu baik untuk mendapatkan informasi dikabupaten jeneponto dapat dilihat
pada media sosial atau rakyat.com jadi masyarakat dapat dengan mudah untuk
mendapatkan informasi. Untuk menyampaikan pesan tidak bisa hanya sekali saja, akan
tetapi harus berulang kali, karena sifat dari pesan atau informasi biasanya informasi
yang lama akan kalah dengan informasi yang baru. Agar pesan yang lama tersebut tidak
dilupakan maka perlu diingatkan kembali. Maka dari itu, ketika menyampaikan sebuah
68
pesan diusahakan semenarik mungkin, sehingga kesan dari pesan tersebut mampu
bertahan lama.
Selanjutnya wawancara AA
“ketika pihak humas menyampaikan informasi itu sudah jelas kemudian
disebarluaskan di media sosial atau ketika berkaitan dengan pembangunan
maka pihak humas kadang langsung turun dilapangan untuk menyampaikan
pesan tersebut”
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dapat menyimpulkan bahwa humas kabupaten
jeneponto Dalam penyampaian informasi tentunya konsistensi merupakan salah satu
tolak ukur efektifnya suatu komunikasi dalam penyampaian informasi sehingga pihak
humas yang ditunjuk memang yang memiliki keterampilan atau kompetensi bahkan
dinamika sudah sangat efektif. Bila kinerja bagus terus dipelihara dalam kurun waktu
yang konsisten, maka berikutnya humas dapat membentuk "reputasi". Reputasi adalah
kesan orang lain terhadap kita. Artinya, apa yang dikatakan orang lain tentang kita
itulah reputasi. Harus diingat, tidak ada reputasi baik yang dihasilkan dari kinerja
buruk. Reputasi baik hanya dimiliki orang yang berkinerja baik dalam waktu tertentu
dan dilakukan berulang secara konsisten. Maka dari reputasi itulah akan ada sebutan
tentang "citra" atau "image". Citra baik hanya lahir dari pemilik reputasi baik. Reputasi
baik pun sama sekali tidak bisa direkayasa. Mau dikemas sebagus apapun, reputasi
akan bicara seperti aslinya.
Kemudian wawancara Ne
“ketika pihak humas mengadakan sosialisasi maka akan ada pemberitahuan dari
pemerintah setempat bahwa akan diadakan sosialisasi dan sampai saat ini ketika
pihak humas menyampaikan informasi maka informasi tersebut sudah valid
dalam artian informasi yang disampaikan oleh pihak humas itu tidak akan
69
berubah, pihak humas yang menyampaikan itu selalu konsisten dengan apa
yang disampaikan oleh masyarakat sehingga masyrakat juga feedbacknya pada
pihak humas sangat baik.
Dari beberapa data informan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
Continuity and consistency (kontinuitas dan konsistensi) menilai bahwa komponen ini
sudah efektif yang berarti bahwa komunikator dalam menyampaikan informasi kepada
masyarakat jeneponto memiliki informasi yang konsisten dan informasi dapat
dilanjutkan kepada masyarakat yang tidak sempat hadir pada saat sosialisasi.
d. Saluran (channel)
Dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan merupakan salah satu
faktor yang dapat menentukan keberhasilan dan kegagalan setiap program humas. Oleh
karena itu dukungan masyarakat hendaknya selalu mendapat perhatian dan selalu
diusahakan keberadaannya dalam setiap kesempatan. Namun untuk menggerakkan
masyarakat agar ikut terlibat aktif dalam kegiatan maka dibutuhkan strategi
komunikasi yang baik oleh seorang komunikator dalam menyampaikan informasi
dapat diperoleh dengan mudah sehingga masyarakat dapat dengan mudah dijangkau.
Adapun media yang digunakan dalam menyampaikan informasi yaitu Brosur ,Youtobe,
Televisi, Suaraturatea.com seperti yang disampaikan informan dibawah ini. Menurut
SN
“dalam sosialisasi menggunakan bentuk brosur tidak terlalu maksimal
karena pada zaman sekarang kebanyakan instansi yang sudah menggunakan
disosial media karena akan lebih mudah untuk menginformasikan tentang
pembangunan,oleh karena itu kita disini bekerja sama diberbagai media
untuk menyebarluaskan informasi”
70
Berdasarkan hasil wawancara sekda kabupaten jeneponto peneliti dapat menyimpulkan
bahwa, dalam menginformasikan melalui brosur ini akan lebih aktual dan bentuk
sosialisasi yang digunakan akan lebih mendekatkan kepada mayarakat karena humas
jeneponto terjung langsung kelapangan untuk membagikan brosur kepada masyarakat
jeneponto.
Selanjutnya wawancara MQ
“dalam penyebarluasan informasi itu kita menggunakan media tv karena
masyarakat jeneponto sudah banyak yang memiliki tv sehingga kami
sebagai humas berfikir untuk menggunakan media tv dalam bentuk
sosialisasi yang paling bagus sehingga masyarakat lebih mudah untuk
memahami dalam penyampaian informasi pembangunan”.
Dari hasil wawancara bapak kabag peneliti dapat menyimpulkan untuk mendapatkan
suatu informasi saat ini sangat mudah karena pihak humas memberikan informasi lewat
media tv sehingga masyarakat jeneponto untuk mendapatkan informasi yang tidak
memiliki hp android bisa mendapatkan informasi lewat televisi.
Selanjutnya wawancara MR
“Pada era moderen saat ini semua orang menggunakan teknologi hampir
semua masyarakat menggunakan media sosial (sosmed) yang menjadi
kendala karena adanya teknologi sehingga budaya baca yang ada
dimasyarakat sangat minim”.
Dari hasil wawancara diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pada era
modern memang sangat mudah dalam mendapatkan informasi sehingga komunikasi
secara langsung pada masyarakat itu sudah terbatas dengan adanyanya teknologi
seperti pada media suara turatea.com yang menginformasikan tentang dana untuk
pembangunan rumah sakit pratama rumbia.
71
Kemudian wawancara AA
“ Dalam melakukan bentuk sosialisasi pihak humas juga menggunakan
youtube karena melihat diera teknologi masyarakat lebih kepada media
sosial sehingga ketika ingin menginformasikan atau menyampaikan
informasi biasa dilakukan lewat facebook.
Dari hasil wawancara diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan adanya sosial
media masyarakat untuk ketemu langsung dengan pihak humas sudah sangat terbatas
mengapa demikian karena dengan adanya sosial media untuk ketemu langsung sangat
susah karena dengan adanya gadget tidak harus ketemu namun bisa bicara lewat
telepon seluler.
Kemudian wawancara Ne
“dalam penyampaian informasi itu kadang disampaikan langsung
kemasyarakat dengan adanya pertemuan yang dilakukan selain itu saya
sering mendapat informasi lewat facebook, youtobe ”.
Dari hasil wawancara beberapa informan saya dapat menarik kesimpulan
bahwa pada dasarnya komunikator memiliki keterampilan yang sangat efektif untuk
memberikan informasi kemasyarakat karena komunikator sudah menyiapkan media
atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat sehingga
masyarakat dengan mudah mendapat informasi.
Berdasarkan hasil observasi data diatas sejalan dengan apa yang saya temukan
salah satunya pada saluran kantor bupati, khususnya dibagian humas itu sendiri
menggunakan saluran yang sangat sesuai dengan sasaran dimana media memiliki
pengaruh besar dalam suatu intansi terutama pada kantor bupati dibagian humas yaitu
bentuk informasi, dalam penggunaan media berpengaruh besar pada bentuk informasi
72
dimana pada tahun sebelumnya pihak humas hanya dapat menyampaikan informasi
ketika turun dilapangan namun pada saat ini untuk menyampaikan informasi sangat
mudah.
2. Audiens
Komunikasi harus mempertimbangkan kemampuan audiens. Komunikasi dapat
dikatakan efektif apabila tidak banyak membebani penerima/masyarakat dalam
memahami informasi atau pesan tersebut agar tidak terjadi kesalapahaman.
Menurut BR yang menyatakan bahwa
“saya sendiri selalu mendapat informasi lewat Tribun Jeneponto.Com,
Rakyatku.com jadi kalau misalnya saya pegang hp saya membaca berita dari
berbagai sumber”
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat saya simpulkan bahwa masyarakat
jeneponto saat ini untuk mendapatkan suatu informasi sangat mudah selama ada hp
android informasi sangat mudah didapatkan.
Kemudian Sejalan dengan MI yang menyatakan bahwa
“Untuk mendapatkan suatu informasi saat ini itu sangat mudah dengan adanya
media sosial jadi masyarakat dengan mudah mendapat informasi. Tanpa keluar
rumahpun saya bisa dapat informasi, informasi yang disampaikan macam-
macam mulai dari pembangunan pasar, pencurian (Tindak Kriminal), sehingga
masyarakat dapat berhati-hati.
Berdasarkan hasil wawancara diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa masyrakat
saat ini sudah sangat mudah dalam mendapatkan informasi mulai dari informasi
pembangunan tindak kriminal atau kejadian-kejadian lainya dapat dengan mudah di
dapatkan karena dengan adanya gadget TV, radio oleh karena itu sangat benar ketika
73
masyarakat tanpa keluar rumah sudah dapat informasi karena saat ini sudah sangat
canggih.
wawancara Ne
“Pihak pemerintah dalam menyampaikan informasi itu disesuaikan dengan
keadaan lingkungan dalam artian pihak pemerintah menggunakan bahasa
yang mudah dipahami oleh masyarakat jadi kami selalu merasa puas ketika
pihak humas menyampaikan suatu informasi masyarakat mudah menerima
apa yang disampaikan oleh komunikator”.
Dari penjelasan informan diatas dapat saya simpulkan bahwa pada audiens bisa
dikatakan efektif karena masyarakat puas dengan komunikator yang memberikan atau
mensosialisasikan informasi itu yang sangat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
masyarakat bahkan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi terkait
dengan keinginan untuk mengakses informasi tersebut. Adapun cara penerapan
kapasitas kemampuan audiens pihak humas sebelumnya terjung kemasyakat
mengetahui tingkat pengetahuan dan kemampuan komunikannya dalam memahami
suatu pesan yang akan sampaikan. Dimana komunikator memperhatikan aundiensya
dalam bahasa yang akan digunakan. Pihak humas sendiri dalam menyampaikan
informasi tersebut dengan menyesuaikan dengan tingkat pendidikan yang dimiliki
masyarakat. Adapun faktor yang terjadi pada kapasitas audiens yaitu kurangnya
kemampuan membaca, pada sebagian masyarakat jadi pihak humas memudahkan
dengan memperlihatkan brosur atau menjelaskan lebih detail terhadap informasi
pembangunan tersebut.
74
3. Faktor pendukung dan penghambat dalam penyebarluasan informasi
pembangunan daerah .
a. Faktor pendukung
Fungsi komunikator dalam meningkatkan efektivitas komunikasi humas
tentunya didukung oleh bebrapa faktor pendukung dan penghambat dilihat dari tiga
aspek yaitu aspek komunikator, pesan dan audience yaitu sebagai berikut.
1. Sarana prasarana
Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah pekerjaan yang akan
dilakukan seperti media, dan fasilitas kantor sarana prasarna umumnya mencakup
semua fasilitas yang secara langsung yang digunakan untuk menunjang proses
berjalanya kegiatan.
Menurut SN
“faktor pendukung dalam penyebarluasan informasi pembangunan daerah yaitu
sudah menyiapkan sarana khusus dalam menginfromasikan pembangunan
kemasyarakat”.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat menyimpulkan
bahwa memang sarana dan prasarana sudah memadai faktor pendukung dari
penyebarluasan informasi itu dapat dilihat pada aspek komunikator dimana ketika
komunikator akan turun kelapangan sudah disiapkan transportasi sehingga ketika pihak
humas akan turun kelapangan sangat mudah untuk bersosialisasi pada masyarakat.
Sejalan pula dengan hasil wawancara menurut Kemudian wawancara MR
75
“kalau faktor pendukung adanya kerjasama yang baik, serta kedisiplinan pihak
humas serta dengan pegawai yang lainnya”.
Berdasarkan hasil wawancara dari informan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
suatu instansi akan efektif jika adanya kedisiplinan dan kepercayaan sehingga salah
satu faktor pendukung dalam instansi ini adalah terdapat pada aspek kredibilitas
dimana dengan adanya rasa percaya pada instansi lain yang memiliki tujuan yang sama
Kemudian wawancara AA
“adanya sarana dan prasarana, serta terjalinnya kerjasama antar pegawai”.
Berdasarkan hasil wawancara diatas peneliti dapat meyimpulkan bahwa suatu
instansi berjalan dengan baik ketika adanya sarana dan prasarana yang mana ketika
komunikator akan turun kelapangan perlu sarana dan prasaran agar kegiatan berjalan
dengan efektif misalnya ketika akan diadakan pertemuan tentunya banyak yang
dibutuhkan sehingga pada aspek ini pihak humas sudah sangat memadai.
2. Kerja sama dengan berbagai media.
kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih suatu tujuan yang
umumnya menguntungkan kedua belah pihak. Dengan upaya tersebut diharapkan
terjadi percepatan peningkatan kualitas sehingga para media mendapatkan manfaat
sebesar-besarnya demi mewujudkan cita-cita.
Menurut SN
Faktor pendukung berjalanya humas adalah. mengembangkan koordinasi dan
kerjasama dengan berbagai pihak terkait, baik instansi pemerintahan maupun
media massa, sehingga pesan-pesan pemerintah dapat disebarluaskan
76
Berdasarkan hasil wawancara diatas bahwa salah satu faktor pendukung
humas kabupaten jeneponto adalah terjalin kerjasama antara media media yang lain
sehingga dalam menyebarluaskan informasi sangat mudah untuk mendapatkan mitra
kerjasama yang tepat maka perlu memperluas jaringan atau koneksi terlebih dahulu.
Dengan demikian akan tersedia lebih banyak pilihan untuk menjalin kerjasama.
Sejalan pula dengan Menurut MR yang menyatakan bahwa
Kalau faktor pendukung itu disini banyak media yang kerjasama dengan kami
seperti input Rakyat com ini media salah satu media yang digunakan untuk
menyebarluaskan informasi.
Berdasarkan hasil wawancara diatas bahwa salah satu faktor pendukung humas
kabupaten jeneponto adalah adanya kerjasama antar media, sehingga pihak humas
lebih mudah dalam menyebarluaskan informasi.
Menurut AA yang menyatakan bahwa
“Untuk faktor pendukungnya disini media-media banyak yang kerja sama
dengan humas jeneponto seperti Fajar.co.id, Tribun jeneponto.com. jadi untuk
mendapatkan informasi saat ini sangat muda karna media yang digunakan tidak
hanya media sosial saja tapi banya media yang ditemani kerja sama”.
Berdasarkan hasil wawancara informan diatas yang menyatakan bahwa banyak
media yang bisa digunkan untuk mendapatkan suatu informasi. Kerjasama
tim membuat kita dapat saling berbagi informasi, saling melatih dan menyemangati
satu dengan yang lain sehingga akan mendapatkan pengalaman dan ide-ide yang
baru. Kerjasama tim juga merupakan kesempatan untuk belajar dari kesalahan yang
dilakukan oleh anggota lainnya.
3. Skill komunikasi sudah memadai
77
Di tengah perkembangan teknologi informasi (TI) yang maju sedemikian cepat,
tenaga Humas (Hubungan Masyarakat) di lembaga mana pun harus terampil, tidak
gagap teknologi (gaptek), menjadi sumber informasi pertama tentang institusi tempat
dia bekerja. Selain itu, Humas harus pandai berkomunikasi secara elegan ke luar,
menguasai persoalan yang hendak dikomunikasikan. Humas juga harus memiliki
strategi yang baik dalam menghadapi wartawan.
Menurut SN
“Jadi faktor pendukung disini itu humas terampil dan pandai berkomunikasi
serta menguasai persoalan yang hendak dikomunikasikan”.
Berdasarkan hasil wawancara diatas saya dapat menyimpulkan bahwa seorang
komunikator harus memiliki keterampilan mulai dari berbicara sampai yang memang
benar-benar terkait dengan efektifnya humas
Menurut MR yang menyatakan bahwa
“Seorang humas itu tidak boleh gaptek tapi harus terampil sehingga ini juga
yang menjadi faktor pendukung berjalanya informasi.”
Berdasarkan hasil wawancara informan diatas bahwa Salah satu faktor
pendukung di instansi ini adalah humas terampil dalam menyampaikan atau
menyebarluaskan informasi jadi kita menggunakan banyak media sehingga dalam
menyebarluaskan informasi mudah seorang komunikator harus terampil dalam
berbicara agar respon masyarakat juga nyambung sehingga dapat berjalan sesuai apa
yang di inginkan oleh pihak humas dan masyrakat itu sendiri.
b. Faktor Penghambat
78
Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah Belanja Media. Dalam suatu
instansi yang sering didapati adalah Belanja Media. Fungsi- fungsi keuangan tersebut
meliputi bagaimana memperoleh dana dan bagaimana menggunakan dana tersebut.
Sebagai pimpinan instansi harus pintar-pintar mengelolah dana tersebut agar tidak
terhambat.
wawancara MR
“adapun faktor penghambat yang terjadi dalam penyebarluasan informasi
pembangunan daerah adalah masih kurangnya anggaran kepada wartawan.
Berdasarkan hasil wawancara diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa untuk
diadakanya suatu kegiatan tentunya perlu yang namanya dana oleh karena itu pihak
instansi harus lebih profesional dalam mengelolah keuangan. Sejalan dengan
wawancara AA
“pada faktor penghambat yang terjadi dalam penyebarluasan informasi
pembangunan daerah adalah masih minim seperti pendanaan ke wartawan
sehingga humas kelelahan dalam menghadapi kegiatan”.
Berdasarkan hasil wawancara diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa saluran
komunikasi saat ini, dan banyaknya informasi yang setiap saat membombardir kita,
menuntut para komunikator profesional untuk menjadi kreatif dalam mengelolah
keuangan dan menyampaikan pesan . pihak humas sendiri merupakan profesi yang
senantiasa membutuhkan ide-ide segar dan pemikiran lateral.
Berdasarkan dari beberapa hasil wawancara informasi dapat saya simpulkan
bahwa sarana transportasi secara umum tidak ada ditemukan permasalahan pada bagian
humas sekretariat daerah kabupaten jeneponto yang sangat mendetail cuma ada
79
beberapa yang harus diupayakan untuk peningkatan dan penambahan agar dapat
mengantisipasi kendala dan hambatan yang dapat mempengaruhi kinerja pada bagian
humas sekretariat pemerintah daerah kabupaten jeneponto.kurangnya anggaran
permasalahan yang dihadapi humas kabupaten jeneponto sekarang ini adalah persoalan
anggaran yang dimana dalam menyelenggarakan pembangunan dikabupaten jeneponto
masih minim seperti pendanaan ke wartawan sehingga humas kelelahan dalam
menghadapi kegiatan tersebut karena sebagian yang ada di humas harus terjung ke
lapangan dadalam pengambilan data tentang pembangunan kabupaten jeneponto
supaya dalam pembangunan tersebut dapat didokumentasikan dan disebarluaskan oleh
humas kepada masyarakat.
C. Pembahasan Penelitian
Pembahasan dari Gambaran Efektifitas Komunikasi Humas pemerintah Daerah
dalam penyebarluasan pembangunan daerah dilihat dari 3 aspek penelitian yaitu
komunikator pesan dan audies dapat saya deskripsikan sebagai berikut:
a. Komunikator
Berdasarkan hasil Penelitian dari semua informan saya dapat menyimpulkan
bahwa komunikator humas dalam menyampaikan informasi sudah dapat dikatakan
efektif mengapa demikian karena dilihat dari segi kredibilitas komunikator humas
dikabupaten jeneponto memiliki kepercayaan dari masyarakat dalam menyampaikan
informasi dan ini sesuai dengan teori.
Menurut Cutlip (2006:46) yang menyatakan bahwa kredibilitas adalah
komunikasi yang dimulai dengan rasa saling percaya dan iklim di bangun melalui
80
kinerja dipihak instansi serta menghormati yang merefleksikan keinginan untuk
melayani stakeholder dan publik. Penerima harus kepada pengirim informasi
menghormati kompetensi sumber dari informasi terhadap topik yang akan
disebarluaskan kompetensi dan sikap yang sudah sesuai dengan keinginan
masyarakat dan ini sangat sesuai dengan teori.
Sejalan pula dengan teori Lihat Kitty O. Locker dan Donna S. Kienzleir
(2008:13) Suatu komunikasi dikatakan efektif apabila memiliki kriteria berikut ini 1)
pesannya jelas. Maksudnya komunikan memahami apa yang disampaikan oleh
komunikator tanpa harus menebak makna yang dimaksud komunikator. 2) Pesan
yang disampaikan lengkap. komunikator mendapat informasi yang cukup untuk
mengevaluasi suatu pesan. 3) pesan yang disampaikan benar. Semua informasi dalam
pesan tersebut akurat. Pesan bebas dari kesalahan ejaan, tata bahasa, urutan kata, dan
struktur kalimat. 4) Menghemat waktu penerima. gaya, organisasi, dan dampak visual
atau aural pesan membantu penerima membaca, memahami, dan bertindak
berdasarkan informasi secepat mungkin. 5) Membangun niat baik.
Pesan yang disampaikan menyajikan citra positif dari komunikator.
memperlakukan komunikan sebagai orang bukan langka. Sehingga mengukuhkan
hubungan yang baik antara komunikator dan komunikan .Selain itu komunikator
Humas Kabupaten Jeneponto memiliki sikap dan kompetensi dalam menyampaikan
informasi tidak serta merta komunikator langsung kelapangan untuk menyampaikan
informasi tanpa melakukan persiapan apa-apa saja yang harus dilakukan sebelum
kelapangan.
81
Canggara dalam buku ilmu komunikasi sekarang dan tatangan masa depan
(2017:12) mengatakan bahwa komponen pada kredibilitas terdiri dari beberapa
komponen yaitu kompetensi, sikap, kepribadian dan dinamika. Sehingga
komunikator humas kabupaten jeneponto sudah sejalan dengan teori yang ada bahwa
ketika akan menyampaikan informasi maka komunikator harus memiliki kompetensi
sikap dalam menyampaikan informasi karena dalam menyampaikan informasi
tentunya dipersiapkan secara matang mulai dari informasi yang akan disampaikan
tempat dan sasarannya agar penyampaian informasi berjalan sesuai yang diinginkan
dan berjalan aman dan tertib sejalan pula dengan teori bahwa Syarat-syarat yang perlu
diperhatikan oleh seorang komunikator adalah sebagai berikut : 1) Memiliki
kredibilitas yang tinggi bagi komunikasinya. 2). Ketrampilan berkomunikasi. 3).
Mempunyai pengetahuan yang luas. 4). Sikap.
Kemudian Komunikator humas kabupaten jeneponto dilihat dari segi
komponen context pada komponen ini saya dapat menyimpulkan bahwa komunikator
humas kabupaten jeneponto memberikan penjelasan kemudahan serta menjadi sarana
bagi masyarakat jeneponto dalam menyampaikan informasi tentunya masyarakat juga
senang ketika memiliki tempat untuk memberikan masukan atau komentar karena
terkadang pemerintah sewenang-wenangnya dalam berbuat tanpa memperhatikan
masyarakat yang dirugikan namun kenyataanya pada pihak komunikator humas
dikabupaten jeneponto sudah dapat dikatakan efektif karena dalam penyampaian
informasi pembangunan yang dilakukan disesuaikan dengan kenyataan yang ada pada
lingkungan sehingga masyarakat bisa lebih memahami informasi apa saja yang
82
disampaikan serta lingkungan pada saat menyampaikan suatu informasi kondisi yang
sangat mendukung untuk didengarkan secara efektif, konteks dapat dipengaruhi oleh
situasi dan kondisi dimana komunikator harus menyampaikan suatu pesan, apabila
pesan yang harus disampaikan itu hal-hal yang penting dan perlu pengertian yang
secara mendalam maka faktor situasi dan kondisi yang perlu diperhatikan pada saat
berkomunikasi agar berjalan dengan baik tanpa terjadi kesalapahaman dalam
berkomunikasi.
Pada prinsipnya, secara structural Humas dalam organisasi merupakan bagian
integral yang tidak dapat dipisahkan dari suatu kelembagaan atau organisasi.
kedudukan Humas terkait langsung dengan fungsi top managemen. Fungsi kehumasan
dapat berhasil secara optimal apabila langsung berada dibawah pimpinan atau
mempunyai hubungan langsung dengan pemimpin tertinggi (pengambil keputusan)
pada organisasi/instansi bersangkutan.
Untuk penyampaian informasi pembangunan daerah dapat dipahami
dimasyarakat karena informasi yang disampaikan disesuaikan dengan kenyataan yang
ada dalam lingkungan serta memudahkan masyrakat dalam mendapatkan informasi
pihak kecamatan yang turun langsung menyebarluaskan informasi pembangunan
daerah. Ini dapat dikatakan berjalan secara efektif karena masyarakat dapat memahami
terkait informasi yang disampaikan.
Humas menilai sikap masyarakat (public) agar tercipta keserasian antara
masyarakat dan kebijaksanaan organisasi/instansi. Karena mulai dari aktivitas,
program Humas, tujuan (goal) hingga sasaran (target) yang hendak dicapai oleh
83
organisasi/ instansi tersebut tidak terlepas dari dukungan serta kepercayaan citra positif
dari pihak publiknya. Humas saat ini banyak dipraktekkan di berbagai organisasi dalam
rangka menunjang organisasi untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.
Profesi Humas bukan hanya mengkliping berita dan atau mengirim surat, tetapi
sebenarnya posisi Humas adalah posisi yang strategis dengan banyak criteria yang
harus dimiliki seseorang yang akan bergerak sebagai praktisi Humas suatu instansi atau
organisasi.
Pelaksanaan humas dalam organisasi dititik beratkan pada ketrampilan
membina hubungan antara manusia didalam organisasi untuk mengatasi
timbulnya masalah. Meskipun belum ada standarisasi mengenai definisi tentang
Humas. Pada program komunikasi ini harus sesuai dengan kenyataan yang ada
dilingkungan, media massa hanyalah sebagai suplemen untuk ucapan dan tindakan
sehari-hari harus disediakan konteks untuk partisipasi dan umpan balik. Konteks harus
menginformasikan bukan menentang pada isi pesannya. Komunikasi berjalan secara
efektif apabila disesuaikan dengan lingkungan yang mendukung karena sebagian besar
dipengaruhi oleh media massa. Konteks merupakan situasi atau kondisi lingkungan
pada saat berlangsungnya komunikasi.
keberhasilan komunikasi berhubungan erat dengan situasi atau kondisi
lingkungan pada waktu komunikasi berlangsung. Jika situasi atau keadaan yang sedang
kacau, maka komunikasi akan terhambat sehingga komunikasi tidak berhasil.namun
selama ini pihak komunikator humas ketika dalam mengadakan suatu kegiatan selalu
berjalan dengan lancar.
84
b. Pesan
Berdasarkan hasil wawancara penelitian saya akan mendeskripsikan Pesan
komunikator dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat yang mencakup
komponen content, clarity dan channel serta continuity dan consistency. bahwa pihak
komunikator humas dikabupaten jeneponto sudah dapat berjalan dengan baik meski
dalam penyampaian informasi secara langsung itu tidak rutin dilaksanakan karena kita
ketahui bersama pada saat ini sudah dapat dengan mudah didapatkan informasi tanpa
turun langsung kelapangan.
Pada komponen content masyarakat sudah puas begitupula dengan
komunikator dalam menyampaikan informasi. Kepuasan ini tercapai karena informasi
dapat dimengerti oleh pihak audience dan sebaliknya pihak audience akan memberikan
respon kepada komunikator. Content berkaitan dengan isi pesan yang disampaikan
komunikator kepada komunikan. Pesan yang disampaikan itu harus mengandung
makna bagi penerimanya dan harus sesuai dengan sistem nilai penerima. Pesan harus
relevan dengan situasi penerima. Pada umumnya orang memilih item atau informasi
yang menjadikan manfaat besar bagi mereka. Isi pesan merupakan inti dari kegiatan
komunikasi hal ini sesuai dengan tujuan komunikasi yang akan dilakukan dengan
harapan akan memberikan efek positif, yaitu terjadi perubahan pada perilaku khalayak.
Nugroho (2012:109) menyatakan bahwa pada content ini yang disampaikan
adalah isi pesan yang sebarluaskan kemasyarakat adalah salah satu contoh dalam
penyampaian informasi adalah pembangunan infastruktur, dan pembangunan
bendungan karalloe yang sudah disampaikan kemasyarakat sehingga masyarakat bisa
85
menerima pesan itu secara jelas. Pada isi pesan disampaikan oleh pihak humas dapat
mempengaruhi pemikiran masyarakat tersebut karena adanya perubahan sikap tentu
akan berpengaruh pada pesan yang disampaikan, kondisi ini sangat berpengaruh secara
signifikan terhadap komunikasi yang berjalan
Peran komunikasi harus dikaitkan dengan perubahan, yang berarti bahwa
kegiatan komunikasi harus mengantisipasi perkembangan. Peran yang dapat dimainkan
oleh komunikasi dalam mengembangkan atau, di atas segalanya, komunikasi dapat
menciptakan suasana perubahan dengan menumbuhkan nilai-nilai, sikap dan perilaku
yang mengarah pada modernisasi, mengajarkan keterampilan baru. Kemudian untuk
membantu orang menemukan nilai-nilai baru dan solidaritas dari masa transisi,
membuat mereka lebih bersedia untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan
keputusan di tengah-tengah kehidupan sosial dan untuk mengubah struktur kekuatan
sosial yang ditandai secara tradisional yang membawa pengetahuan kepada orang-
orang. Serta keinginan yang lebih besar yang mendorong tindakan tulus menciptakan
rasa kebangsaan sebagai sesuatu yang melampaui loyalitas lokal. dengan membantu
mayoritas penduduk memahami pentingnya kewarganegaraan mereka (membantu
meningkatkan aktivitas politik). Memfasilitasi pengembangan dan implementasi
program pembangunan terkait populasi dan menjadikan pembangunan ekonomi, sosial
dan politik sebagai proses yang berkelanjutan.
Menurut Hedebro Media massa juga bisa menjadi pengganda sumber sains dan
memberikan pengalaman seolah-olah mereka hidup sendiri. Konsep komunikasi untuk
informasi dapat dilihat secara luas dan sempit. Secara umum, pengembangan
86
komunikasi melibatkan peran dan fungsi komunikasi (sebagai kegiatan pertukaran)
antara semua pihak yang terlibat dalam upaya pembangunan; terutama antara
masyarakat dan pemerintah, dimulai dengan proses perencanaan, kemudian
implementasi dan pengembangan. Bahkan, komunikasi untuk pembangunan mewakili
berbagai upaya dan teknik dan teknik untuk mentransfer gagasan dan keterampilan
pembangunan dari mereka yang memulai pembangunan ke masyarakat yang lebih luas.
Kegiatan ini bertujuan untuk memungkinkan audiens target untuk memahami,
menerima dan berpartisipasi dalam implementasi ide-ide yang disampaikan. Konsep
komunikasi untuk pembangunan adalah peluang terbuka untuk mendorong komunikasi
yang intens dengan melibatkan kelompok strategis untuk membentuk kemitraan yang
akan memengaruhi kebijakan publik sebelum mengambil keputusan. Agar komunikasi
berfungsi dengan baik, pusat komunikasi diperlukan sebagai referensi untuk
pengembangan aktor dan bagi mereka yang memiliki kapasitas untuk mendapatkan
informasi dan mengoordinasikan pengembangan menggunakan metode terintegrasi
Kemudian pada komponen Clarity (Kejelasan) Kejelasan dimana pada hasil
informasi dari data informan komponen ini sudah berjalan dengan baik dimana pihak
komunikator humas dalam menyampaikan informasi sudah jelas dalam artian
kejelasan yang meliputi isi informasi, kejelasan akan tujuan yang hendak dicapai serta
kejelasan dalam penyampaian informasi masyarakat menerima informasi dengan jelas
sebab komunikator memberikan informasi yang sangat detail selain itu komunikasi
humas dalam menyampaikan bahasa dia menggunakan bahasa yang mudah dipahami
oleh masyarakat apalagi jika masyarakat pedesaan kadang tidak mengerti jika
87
menggunakan bahasa indonesia oleh karena itu humas bekerja keras dalam hal ini
ketika ingin menyampaikan informasi selain itu terkadang masyarakat tidak mau
menerima langsung ketika menyampaikan informasi namun hal ini bisa diatasi dan
diberikan penjelasan sampai masyarakat benar benar paham terhadap informasi yang
disampaikan. Dimana pada kejelasan isi pesan ini yang disampaikan kemasyarakat
sangat mempengaruhi keefektifan komunikasi selain itu kejelasan isi pesan juga
mempengaruhi tujuan komunikasi yang dijalankan. Sebagai komunikator harus
memahami pesan sebelum menyampaikan kepada komunikan,dapat dimengerti dan
menggunakan kalimat atau kata-kata yang jelas.
Sesuai dengan teori Suranto Aw, ada beberapa indikator komunikasi efektif,
yaitu Pemahaman Ialah kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana
dimaksudkan oleh komunikator. Tujuan dari komunikasi adalah terjadinya pengertian
bersama, dan untuk sampai pada tujuan itu, maka seorang komunikator maupun
komunikan harus sama-sama saling mengerti fungsinya masing-masing. Komunikator
mampu menyampaikan pesan sedangkan komunikan mampu menerima pesan yang
disampaikan oleh komunikator. Kesenangan Yakni apabila proses komunikasi itu
selain berhasil menyampaikan informasi, juga dapat berlangsung dalam suasana yang
menyenangkan ke dua belah pihak. Suasana yang lebih rilex dan menyenangkan akan
lebih enak untuk berinteraksi bila dibandingkan dengan suasana yang tegang. Karena
komunikasi bersifat fleksibel.
Dengan adanya suasana semacam itu, maka akan timbul kesan yang menarik.
Pengaruh pada sikap Tujuan berkomunikasi adalah untuk mempengaruhi sikap. Jika
88
dengan berkomunikasi dengan orang lain, kemudian terjadi perubahan pada
perilakunya, maka komunikasi yang terjadi adalah efektif, dan jika tidak ada perubahan
pada sikap seseorang, maka komunikasi tersebut tidaklah efektif. Hubungan yang
makin baik Bahwa dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja
meningkatkan kadar hubungan interpersonal. Seringkali jika orang telah memiliki
persepsi yang sama, kemiripan karakter, cocok, dengan sendirinya hubungan akan
terjadi dengan baik. Tindakan Komunikasi akan efektif jika kedua belah pihak setelah
berkomunikasi terdapat adanya sebuah tindakan.
Sejalan pula dengan teori ini yang menyatakan bahwa Clarity bermakna
kejelasan. Maksudnya, komunikator harus menyampaikan pesannya secara jelas
sehingga tercapailah tujuan komunikasi dengan sampainya pesan kepada komunikan.
Tanpa kejelasan pesan komunikator tentu komunikan akan kesulitan menangkap
dengan baik dan gagallah proses komunikasi dalam public speaking. Kejelasan pesan
ini memenuhi setidaknya tiga hal: pertama, kejelasan bahasa; kedua, kejelasan istilah;
dan ketiga, kejelasan nada dan intonasi.
Kejelasan bahasa maksudnya adalah pesan yang disampaikan oleh komunikator
harus menggunakan bahasa yang bisa dipahami oleh komunikan. Jika menggunakan
bahasa asing ataupun daerah misalnya, komunikan harus dipastikan juga mampu
menggunakan bahasa yang sama. Bahasa asing dan daerah yang terkadang diucapkan
komunikator secara sepotong-potong, jika tidak diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia misalnya terkadang menghadirkan terputusnya pesan kepada komunikan.
Kejelasan istilah juga menjadi hal yang penting menyokong sampainya komunikasi
89
dari komunikator ke komunikan. Istilah ini merupakan kosa kata yang terdengar kurang
familiar di telinga masyarakat awam. Bisa jadi memang sinonim sebuah kata yang
berasal dari bahasa asing yang diserap dalam bahasa Indonesia, seperti infrastruktur,
ataupun kata baru yang baru saja ditetapkan menjadi kosa kata baru dalam kamus besar
bahasa Indonesia, misalnya pesekusi yang mengganti kata bully, gawai untuk
menyebut gadget, tetikus untuk menyebut mouse komputer, dan sebagainya.
Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh
penentuan strategi komunikasi. Di lain pihak jika tidak ada strategi komunikasi yang
baik efek dari proses komunikasi (terutama komunikasi media massa) bukan tidak
mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif. Sedangkan untuk menilai proses
komunikasi dapat ditelaah dengan menggunakan model-model komunikasi. Dalam
proses kegiatan komunikasi yang sedang berlangsung atau sudah selesai prosesnya
maka untuk menilai keberhasilan proses komunikasi tersebut terutama efek dari proses
komunikasi tersebut digunakan telah model komunikasi.
Efektifnya sebuah komunikasi adalah jika pesan yang dikirim memberikan
pengaruh terhadap komunikan, artinya bahwa informasi yang disampaikan dapat
diterima dengan baik sehingga menimbulkan respons atau umpan balik dari
penerimanya. Seperti contohnya; adanya tindakan, hubungan yang makin baik dan
berpengaruh terhadap sikap.
kemudian pada komponen contiuity dan consistency komunikator
menyampaikan secara terus menerus dan informasi yang disampaikan tidak
bertentangan dengan informasi yang terdahulu, atau tidak berubah-ubah. Pesan perlu
90
disampaikan secara terus-menerus dan konsisten. Pesan yang disampaikan sebelumnya
dengan pesan selanjutnya tidak boleh saling bertolak belakang . menurut Cutlip
(2000:110) yang dikutip dalam buku Ruslan (2007:89),Continuity and consistency
(kontinuitas dan konsistensi) yaitu komunikasi merupakan suatu proses yang tidak
pernah berakhir. Oleh karena itu dilakukan secara berulang-ulang dengan berbagai
variasi pesan serta pesan-pesan tersebut harus konsisten . dengan cara demikian akan
mudah proses komunikasi, membujuk masyarakat.
Berdasarkan pada continuity and consistency (kontinuitas dan konsistensi) ini
bahwa pada penyampaian informasi pembangunan daerah dilakukan secara rutin
dilakukan secara berulang, pada hal ini dikatakan berjalan secara efektif karena
masyarakat juga menerima informasi itu setiap saat ada kegiatan yang dilakukan
pemerintah dan informasi itu dilakukan secara berulang-ulang, penjelasan dari
pemerintah setempat. Dalam menyampaikan informasi secara konsisten, dan dilajutkan
kemasyarakat yang lainnya untuk bisa menerima informasi tersebut.
Setiap lembaga atau instansi tentu ingin berhasil mencapai tujuannya.
Keberhasilan tersebut tidak dapat dicapai hanya berdasarkan kemampuan yang ada
pada lembaga itu saja. Disamping itu perlu adanya pengertian, penerimaan dan
keikutsertaan masyarakatnya. Yang dimaksud dengan publik adalah masyarakat dalam
maupun masyarakat luar. Keberadaan unit kehumasan di sebuah lembaga atau instansi
pemerintah merupakan keharusan secara fungsional dan operasional dalam upaya
menyebarluaskan atau untuk mempublikasikan tentang sesuatu kegiatan atau aktivitas
91
instansi bersangkutan yang ditujukan baik untuk masyarakat ke dalam maupun kepada
masyarakat luar umumnya.
Kunci dari kegiatan menyampaikan informasi adalah konsistensi. Komunikasi
humas harus selalu memberikan informasi kepada masyarakat secara rutin dan haruslah
sering mengadakan pertemuan untuk sekedar sharing santai. Hal ini penting dilakukan
karena media akan selalu menginginkan informasi setiap hari setiap saat. Konsistensi
juga diperlukan dalam konten publikasi agar tidak membosankan.
Dalam menyampaikan informasi harus memikirkan berita/ pesan yang akan
disampaikan. Sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh
masyarakat/ audiens. Pentingnya seorang humas dalam melakukan evaluasi dari
aktivitas humas yang dilakukan. Bagaimanapun juga humas adalah startegi yang
dilakukan oleh masyarakat dalam membangun dan mempertahankan reputasi
pembangunan. Oleh karenanya setiap aktivitas yang telah dilaksanakan perlu
dievaluasi. Proses evaluasi dilakukan untuk mengetahui apa yang kurang dan
sebaiknya dipertahankan dari kinerja yang telah dilakukan. Oleh karena itu peneliti
mengkaji bagaimana konsistensi humas dalam menyampaikan atau menyebarluaskan
pembangunan daerah kepada masyarakat
Sejalan pula dengan teori menurut Edi Harapan (2014:71) Komunikasi disebut
efektif apabila penerima menginterprestasikan pesan yang diterimanya sebagaimana
dimaksudkan oleh pengirim. Kenyataannya, sering orang gagal berkomunikasi karena
kurang saling memahami di antara keduanya. Sumber utama kesalahpahaman dalam
92
komunikasi adalah cara penerimaan dalam menangkap makna suatu pesan
berbeda dari yang dimaksud oleh audience, karena komunikator gagal
mengkomunikasikan maksudnya dengan tepat. Dalam menjalankan komunikasi,
antara komunikator dengan audience harus memiliki persepsi yang sama agar
komunikasi yang sedang berjalan menjadi efektif. Pihak humas kabupaten jeneponto
sudah menyiapkan beberapa media untuk menyampaikan pesan seperti media sosial
Facebook, dan youtobe namun meski dengan adanya media sosial pihak humas juga
tidak bisa fokus pada media sosial tersebut.
Pihak humas mengatakan bahwa dalam penyampaian informasi saat ini sudah
sangat mudah dan masyarakat dapat mengetahuinya namun pada kenyataanya peneliti
pada saat melakukan observasi sudah sesuai apa yang dikatakan pihak humas namun
yang saya lihat secara kasat mata bahwa memang masyarakat sebagian besar memiliki
media untuk melihat informasi tersebut namun bagaimana dengan masyarakat yang
tidak memiliki fasilitas seperti HP ketika pihak humas mengandalkan media sosial
maka tentunya masyarakat yang tidak memiliki gadget tidak dapat mengetahui
informasi tersebut oleh karena itu lebih sangat efektif lagi ketika pihak humas turun
langsung kelapangan untuk mensosialisasikan secara langsung agar masyarakat yang
tidak dapat informasi dapat mengetahuinya secara langsung, selain itu peneliti juga
melihat masih banyak masyarakat yang tidak memiliki android karna sebagian besar
prinsip masyarakat yang penting bisa untuk menelpon itu tujuan utama masyarakat jadi
bukan untuk mendapatkan informasi terkait kegiatan-kegiatan humas..
93
Menurut teori akmal (2017) Efektivitas disebut juga efektif, apabila tercapainya
tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Efektivitas adalah pengukuran
tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Efektivitas adalah jangkauan
usaha suatu program sebagai suatu system dengan sumber daya dan sarana tertentu
untuk memenuhi tujuan dan sasarannya tanpa melumpuhkan cara dan sumber daya itu
serta tanpa member tekanan yang tidak wajar terhadap pelaksanaannya.
Menurut Cambel pengukuran efektivitas secara umum dan yang paling
menonjol adalah a. Keberhasilan program b.Keberhasilan sasaran, c. Kepuasan
terhadap program, d. Tingkat input dan output, e. Pencapaian tujuan menyeluruh adalah
keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator Pesan dapat disampaikan
dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu
pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa inggris pesan
biasanya diterjemahkan dengan kata Syarat-syarat pesan harus memenuhi: umum,
jelas dan gamblang,bahasa yang jelas, positif, seimbang, dan penyesuaian dengan
keinginan komunikan.
Selain itu pihak humas juga menggunakan media seperti TV,radio untuk
memberikan informasi pada masyarakat Saluran komunikasi selalu menyampaikan
pesan yang dapat diterima melalui panca indera atau menggunakan media. Media yang
dimaksud disini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari komunikator
kepada masyarakat. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media.
Kemudian pada Komponen channel ini saya dapat mendeskripsikan bahwa
selain dari pertemuan sosialisasi secara langsung pihak komunikator humas
94
menyiapkan pula media untuk memudahkan masyarakat sehingga sudah dapat
dikatakan efektif salah satunya bentuk penyebarluasan informasi pembangunan
daerah di kabupaten jeneponto dengan menggunakan melalui media brosur,media
cetak, dan media sosial sehingga penyampaian informasi tersampaikan kepada
masyarakat.
Pada hasil observasi saluran pada kantor bupati, khususnya dibagian humas itu
sendiri menggunakan saluran yang sangat sesuai dengan sasaran. Media memiliki
pengaruh besar dalam suatu intansi terutama pada kantor bupati dibagian humas yaitu
bentuk informasi, dalam penggunaan media berpengaruh besar pada bentuk informasi
yang sebelumnya yaitu turun langsung kemasyarakat untuk sosialisasi bertujuan agar
masyarakat bisa mengetahui informasi. Sejalan pula dengan teori ini bahwa media
adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator
kepada khalayak Canggara (2010:123) media dalam komunikasi dapat diartikan
sebagai saluran saran atau penghubung dan alat-alat komunikasi. Saluran komunikasi
yang harus digunakan saluran yang berbeda punya efek perbedaan efektif ada tingkat
yang berbeda-beda dalam tahap proses penyampaian informasi.
Dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan pembangunan merupakan salah
satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan dan kegagalan setiap program
pembangunan. Oleh karena itu dukungan masyarakat hendaknya selalu mendapat
perhatian dan selalu diusahakan keberadaannya dalam setiap kesempatan. Namun
untuk menggerakkan masyarakat agar ikut terlibat aktif dalam pembangunan maka
dibutuhkan strategi komunikasi yang baik oleh seorang pemimpin serta diperlukan
95
dalam menyampaikan informasi dapat diperoleh dengan mudah sehingga masyarakat
dapat dengan mudah dijangkau.
c. Audiens
Berdasarkan dari hasil wawancara penelitian saya dapat menyimpulkan bahwa
audiens sudah sangat puas dengan komunikator humas yang telah menyampaikan
informasi pada masyarakat dengan adanya komunikator humas masyarakat dengan
mudah mendapatkan informasi, Pihak humas memberikan kemudahan dalam
mendapatkan informasi bisa lewat media sosial bisa juga secara langsung namun
masyarakat lebih dominan pada media sosial, dimana kita ketahui bersama bahwa pada
saat ini dikabupaten jeneponto khususnya daerah perkotaan hampir masyarakat
menggunakan android jadi bisa mendapatkan informasi dengan cepat begitu pula yang
memiliki radio televisi namun yang perlu diperhatikan adalah masyarakat yang tinggal
di desa/ dipelosok sehingga pihak komunikator humas kadang melakukan sosialisasi
secara langsung oleh masyarakat, sehingga masyarakat yang tidak dapat mengakses
informasi melalui media bisa mendapatkan informasi secara langsung.dalam hal ini
sejalan dengan teori Komunikasi harus mempertimbangkan kemampuan khalayak.
Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila tidak banyak membani penerima dalam
memahami informasi atau pesan tersebut agar tidak terjadi kesalapahaman. Menurut
Nugroho (2012) mengatakan bahwa audiens yaitu materi dan teknik penyampaian
pesan yang disesuaikan dengan kemampuan penerima.
96
Sejalan pula dengan teori widjaja (2013) bahwa Audiens adalah pihak yang
menjadi sasaran informasi yang disampaikan oleh komunikator. Komunitor
mempunyai fungsi sebagai decorder menerjemahkan lambang-lambang pesan ke
dalam konteks pengertiannya sendiri. audiens adalah elemen penting dalam proses
komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Komunikan haruslah
mengikuti dan menyesuaikan diri dengan proses komunikasi agar tidak terjadi
hambatan hambatan sehingga tercapai pada tujuan komunikasi. Jika suatu pesan tidak
diterima oleh audiens , akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali
menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran. Komunikasi akan
berhasil baik jika pesan yang disampaikan sesuai dengan rangka dan pengetahuan dan
lingkup pengalaman komunikan.
d. Faktor Pendukung efektifitas komunikasi humas dalam penyebarluasan
pembangunan daerah
Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat menyimpulkan
bahwa faktor pendukung dalam efektivitas penyebarluasan informasi pembangunan
daerah kabupaten jeneponto dilihat dari ketiga aspek mulai dari komunikator pesan dan
audiens adalah
1. Sarana prasarana
disiapkanya tim komunikator khusus yang berkompeten,sarana prasarana,
bangunan kondisi sangat baik,peralatan penunjang kerja seperti komputer dan printer
disiapkan, media serta adanya fasiiltas mobil keliling untuk turun kelapangan dan
pihak humas yang memiliki kedisiplinan menjalankan program yang telah dirancang,
97
pelaksanaan program wajib pada bagian humas sekretariat pemerintah daerah
kabupaten jeneponto telah mencapai hasil yang maksimal. Sarana prasarana sangat
diperlukan untuk mempermudah pekerjaan yang akan dilakukan seperti media
komunikasi dan fasilitas lainnya. umumnya mencakup semua fasilitas yang secara
langsung di pergunakan dan menunjang proses sosialisasi, Sarana prasarana di Pemda
Kabupaten Jeneponto sudah sangat memadai dimana diungkapkan oleh sekda
jeneponto. Kualitas instansi juga didukung dengan sarana dan prasarana yang menjadi
standar instansi yang terkait.
2. Kerjasama dengan berbagai media
Kerja sama sangat penting agar seluruh proses untuk mencapai tujuan menjadi
lebih efisien, banyak bantuan untuk memecahkan masalah, dan membuat pekerjaan
lebih cepat selesai karena ada pembagian tanggung jawab kerja. Selain itu ide-ide
kreatif dan unik pun bermunculan dari hasil diskusi. Latar belakang dan pengalaman
beragam bisa menciptakan pengetahuan baru, saling membantu keterampilan,
komunikasi, dan solusi yang optimal jika menghadapi masalah. Kerja sama diperlukan
untuk membangun komunikasi yang harmonis antara pihak sekolah dengan masyarakat
hal itu diungkapkan oleh bapak AA yang menyatakan bahwa untuk memperoleh
simpati dan bantuan dari masyarakat dan menciptakan hubungan harmonis antara
instansi dengan lembaga sosial kemasyarakatan.
Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain terutama
dalam kehidupan masyarakat, sehingga dibutuhkan kerja sama dalam menjalani
kehidupan. Begitu juga halnya dalam instansi, kerjasama dilakukan oleh sebuah tim
98
lebih efektif dari pada kerja secara individual. West, (2002:1) kerja sama secara
berkelompok mengarah pada efisiensi dan efektivitas yang lebih baik. Hal ini sangat
berbeda dengan kerja yang dilaksanakan oleh perorangan.
3. Skil komunikasi yang memadai
Salah satu faktor pendukung efektifnya komunikasi humas adalah skil
komunikasi yang memadai dimana pihak humas kabupaten jeneponto sudah dapat
dikatakan memiliki skill komunikasi yang baik itu dalam berbicara penggunaan bahasa
ataupun lainnya. Komunikator harus memiliki skil komunikasi lebih dalam
menyampaikan suatu informasi adalah salah satu fungsi manajemen yang bertugas
menjadi jembatan antara instansi atau organisasi dengan publik. Pihak humas memiliki
tugas untuk membantu sebuah perusahaan, organisasi, badan atau institusi agar publik
mau bekerja sama dengan baik. Fungsi utama pihak humas adalah untuk membangun
citra positif instansi, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan
opini dan kritik dari masyarakat.
Pada intinya pekerjaan menjadi seorang komunikator sangat berhubungan
dengan suatu individu, kelompok, organisasi, dan masyarakat. Sehingga dapat
memperluas networking baik itu hubungan pertemanan bisnis atau pekerjaan lainnya.
Hampir di seluruh kegiatan, baik yang berhubungan dengan perseorangan, organisasi,
atau perusahaan, peran komunikator sangat dibutuhkan untuk mendukung kelancaran
hingga keberhasilan kegiatan tersebut. Seperti yang kita ketahui, saat ini sudah banyak
yang tertarik pada bidang komunikator dan menjadi salah satu profesi yang diminati.
Selama berkecimpung di dunia humas, menjadi pratiksi komunikator tidak semudah
99
yang dibayangkan, tentunya kita harus menguasai beberapa keterampilan.
Keterampilan yang dimana akan diperlukan untuk menunjang pekerjaan sebagai
seorang pratiksi komunikator.
Menjadi seorang komunikator memiliki tuntutan dan kemampuan
mengantisipasi suatu masalah baik di dalam organisasi maupun di luar. Hal ini juga
termasuk kemampuan untuk menyusun rencana kegiatan dan melaksanakannya sampai
selesai, termasuk perincian anggarannya hingga evaluasi terhadap kegiatan tersebut.
Komunikator diharapkan mampu mengorganisasikan berbagai macam kegiatan
kehumasan. Profesi sebagai komunikator menuntut pekerja di bidang tersebut harus
mampu berpikir jernih serta objektif. Sebagai seorang Komunikator profesional berarti
harus mampu menciptakan serta mempertahankan networking dengan berbagai pihak
yang berkaitan dengan instansi. Profesi komunikator juga dituntut harus bisa bekerja
sama dengan orang banyak. Kemampuan untuk membina serta mempertahankan relasi
itu sangatlah penting untuk membangun opini positif terhadap perusahaan sehingga
tercipta hubungan saling percaya satu sama lain.
e. Faktor dan penghambat efektifitas komunikasi humas dalam penyebarluasan
pembangunan daerah
Faktor penghambat dari ketiga aspek yaitu komunikator,pesan dan audiens dari
beberapa hasil wawancara informasi dapat saya simpulkan bahwa sarana transportasi
secara umum tidak ada ditemukan permasalahan pada bagian humas sekretariat daerah
kabupaten jeneponto yang sangat mendetail namun berdasarkan hasil penelitian san
observasi salah satu faktor penghambat adalah Kurangnya belanja media
100
Kesuksesan sebuah instansi dipengaruhi oleh kemampuan mengatur pendanaan
instansi. Jika dana-dana belanja media secara tidak tepat, maka perkembangan instansi
akan menjadi lambat. Efisiensi belanja media adalah sangat penting untuk
perkembangan instansi yang optimal. pada saat ini permasalahan yang dihadapi humas
kabupaten jeneponto adalah persoalan anggaran yang dimana dalam
menyelenggarakan kegiatan dikabupaten jeneponto masih minim seperti pendanaan ke
wartawan sehingga humas kelelahan dalam menghadapi kegiatan tersebut karena
sebagian yang ada di humas harus terjung ke lapangan dalam pengambilan data
kemudian didokumentasikan dan disebarluaskan oleh humas kepada masyarakat.
101
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil temuan penelitian yang ada dilapangan bahwa efektivitas
komunikasi humas pemerintah daerah kabupaten jeneponto dalam penyebarluasan
informasi pembangunan daerah adalah sebagai berikut :
1. Gambaran efektivitas komunikasi humas pemerintah daerah kabupaten jeneponto
dalam penyebarluasan informasi pembangunan daerah dari hasil penelitian:
a. Komunikator yang dimiliki humas kabupaten jeneponto adalah kemampuan sikap,
dan keahlian. Komunikator memiliki kredibilitas yang bisa menimbulkan
kepercayaan kepada komunikan sehingga komunikasi akan berjalan sesuai dengan
yang di inginkan. Serta adanya perubahan sikap agar informasi yang disampaikan
itu dapat dipercaya dimata masyarakat. Pada komponen konteks dalam
penyampaian informasi daerah dapat dikatakan berjalan secara efektif yang berarti
bahwa masyarakat merasa bahwa dalam mensosialisasikan informasi memberikan
penjelasan dan kemudahan kepada masyarakat selain itu juga menjadi sarana
untuk memberikan masukan dan komentar kepada pihak humas.
b. Pesan terdiri dari beberapa komponen yaitu Pada Komponen content ini dapat
dikatakan sudah berjalan dengan baik karena masyarakat jeneponto sudah merasa
bahwa sosialisasi dalam penyebaran informasi komunikator memberikan
informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya kepada
102
masyarakat pesan yang disampaikan yaitu bidang kesehatan, pembangunan
Rumah Sakit Pratama, bendungan karelloe, PLTB, Rest Area dan perbaikan jalan.
Kemudian komponen clarity dapat dikatakan efektif pesan disampaikan
melalui media sindonews, suara rakyat jeneponto, Tribun jeneponto.com,
Rakyat.ku.com,newsTV,sindoNews,TribunTimur,Cakrawalainfo.id,Suarasulselid
DetikNews, Suara.com. yang berarti bahwa masyarakat kabupaten jeneponto
merasa bahwa sosialisasi atau dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat
menggunakan bahasa atau kata-kata yang mudah dipahami dan juga sangat
sederhana.
Pada komponen Continuity and consistency (kontinuitas dan konsistensi)
pada komponen ini marak-maraknya pembangunan jeneponto saat ini adalah
pembangunan rest area, bendungan karelloe, pembangunan rumah sakit pratama
dan TK Paud. Pada komponen ini sudah baik yang berarti bahwa komunikator
dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat jeneponto memiliki informasi
yang konsisten dan informasikan secara berulang-ulang. pada komponen channel
sudah dapat dikatakan berjalan dengan baik.
Pada komponen ini dalam menyampaikan informasi melalui media Channel
Adapun media yang digunakan dalam menyampaikan informasi yaitu Brosur,
Youtobe, Televisi dan suaraturatea.com ini bahwa pada dasarnya komunikator
memiliki keterampilan yang sangat efektif untuk memberikan informasi
kemasyarakat karena komunikator sudah menyiapkan media atau sarana yang
103
digunakan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat sehingga masyarakat
dengan mudah mendapat informasi.
c. Audiens bisa dikatakan baik karena masyarakat puas dengan komunikator yang
memberikan atau mensosialisasikan informasi itu yang sangat sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki masyarakat bahkan memudahkan masyarakat dalam
mendapatkan informasi terkait dengan keinginan untuk mengakses informasi
tersebut
2. Faktor pendukung dan penghambat dalam penyebarluasan informasi
pembangunan daerah adalah sebagai berikut. Faktor pendukung sarana prasarana,
kerjasama dengan berbagai media dan skill komunikasi yang memadai sedangkan
Faktor penghambat yaitu kurangnya belanja media.
B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan diatas ada beberapa saran dari peneliti:
1) Kepada pihak komunikator Humas Kabupaten Jeneponto agar lebih
ditingkatkan lagi kemampuan sikap dan keahlian dalam memberikan atau
menyampaikan informasi.
2) Dalam menyampaikan pesan komunikator harus lebih intens lagi agar
informasi yang disampaikan ke masyarakat lebih jelas
3) Kepada pihak masyarakat agar lebih terbuka pada komunikator ketika ingin
menyampaikan sesuatu agar hubungan pihak pemerintah dan masyarakat dapat
sejalan
104
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,Syarwani & Harapan edi (2014) Komunikasi antarpribadi Jakarta:PT Raja
Grafindo Persada
Anandhita,Zendha Rafitra,Kertahadi dan Imam Suryadi (2014). Analisis atas Desain
Website Ecommerce pada ZGS Game Shop Studi Kasus Pengguna Website
Pada Mahasiswa Brawijaya Vol 9 No 1
Arifin Anwar (2011) sitem Komunikasi Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya
Aw Suranto.(2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu
Broom Glen M (2009) Effective Public Relations Edisi 9 Jakarta: Kencana
Canggara Hafied (2017) Perencanaan & strategi komunikasi Edisi revisi Jakarta:
RajaGrafindo
Cutlip,Scoot M., Allen H. Center & Glen M.Broom (2011) Effective public relations,
Edisi Kesembilan. Jakarta :Kencana.
--------- (2006) Effective public relations, Jakarta : Prenada media group.
Danandjaja (2011) Perananan humas dalam perusahaan.Yogyakarta: Graha Ilmu
Elvinaro Ardianto,(2011). Handbook of public relations, pengantar
komprehensif,Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Josep A Devito (2011) Komunikasi Antar Pribadi.Tangerang Selatan: Karisma
Publishing Group
Kusdi (2009) Teori organisasi dan Administrasi Jakarta : Salemba Humanika
Maulana, M Rahman (2016) Harga pembelian pemerintah (HPP) gabah beras tahun
2010 Efektivitas dan Implikasi terhadap kualitas dan pengaadaan,kebijakan
pertanian Vol 9 No 4 halaman 331-347
Mukmin Muhammad (2017) Perencanaan Pembangunan, dua bersaudara Jl
A.Pettarani II`
Mustaufiq, S.IP.,SE.,M.SI. Selaku Kabag Humas Kabupaten Jeneponto,Pada Tanggal
13 mei 2020
Mulyana Deddy (2014) Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Cet 18 Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
105
----------------(2016) Komunikasi Lintas Budaya Bandung: Remaja Rosdakarya
Miles, M.B, Huberman,A.M & Saldana.J (2014) Qualitative data analysis A method of
source book. Calfornia
M.Linggar Anggoro, (2013), Toeri dan profesii kehumasan serta Aplikasinyadi
indonesia, Jakarta : Bumi aksara
Moleong ,Lexy.J (2011) Metode penelitian kualitatif Bandung: Remaja Rosdakarya
Nuning Indah Pratiwi (2017) Penggunaan Media Video Call dalam Teknologi
Komunikasi Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Volume 1 No 2 halaman 202-224
Nurudin (2016) Ilmu komunikasi Ilmiah dan Populer.Jakarta : PT.Raja Grafindo
Persada.
Ratu Almerlia,Destina Bajri,Irwansyah (2019) Tujuh C Dalam Program Humas
Jakarta Smart City Jurnal of Creative Communication Volume 1 No 1
halaman 5-7
Ravianto J (2014) Produktivitas dan pengukuran,Jakarta,Binamu Aksara, Serikat
Perusahaan Pers
Rakhmat Jalaluddin (2014) Psikologi Komunikasi Bandung PT Rosda Karya
Rosady Ruslan (2014) Manajemen public relations dan media komunikasi Jakarta: PT
Raja Grafindo
Siagian Sondang P (2016) Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara
Subandi (2011) Ekonomi pembangunan cetakan kesatu.Bandung: PT.Remaja
Sugiyono (2016) Metode penelitian Kuantitatif kualitatif dan R & D, Bandung:
Alfabeta
Wahyuilahi,M.A (2010) komunikasi dakwah PT. Remaja Rosdakarya, Cet 1
Widjaja (2010) Komunikasi dan hubungan masyarakat Jakarta: Bumi Aksara
Sumber lain:
Bappeda Jeneponto
106
L
A
M
P
I
R
A
N
107
108
109
110
111
Gambar 1 rest area jeneponto Gambar 2 peletakan batu pertama pembangunan
mesjid
Sumber : Humas Kabupaten jeneponto Sumber : Humas kabupaten
jeneponto
Gambar 3 mobil keliling pemkab jeneponto Gambar 4: Pembangunan Rumah Sakit
Sumber : Humas kabupaten jeneponto Sumber : Rakyatku.com
Gambar 5 Pembangunan bendungan karalloe Gambar 6 Perbaikan jalan poros
Sumber : Rakyatku.com Sumber : Tribunjeneponto.com
112
Gambar 7 pembangunan sekolah Paud Gambar 4.11 peresmian sekolah Paud
Sumber : Rakyatku.com Sumber : Website Humas kabupaten
jeneponto
Gambar 9 foto brosur Gambar 10 Screen shoot Televisi
Sumber : Humas kabupaten jeneponto Sumber : Screen shoot televisi cahaya
Gambar 11 Pembangunan Pltb Jeneponto
Sumber :Screnshoot youtube
113
Wawancara bersama bapak DR.Dr.H.Muh Syarifuddin Nurdin,M.Kes
(Sekda kabupaten jeneponto)
Wawancara bersama bapak Mustaufiq S.IP.,SE.,M.Si (kabag humas kabupatenjeneponto)
Drs. H. Iksan Iskandar,M.Si (bupati kab.jeneponto ) Mansur S.Pd.,M.Si (Kasubag Humas)
114
RIWAYAT PENULIS
Santi Nawanti sering disapa dengan santi lahir dijeneponto
tepatnya di Patambung pada tanggal 16 september 1999
Penulis merupakan buah hati dari pasangan Ramli dan
Hartati. Penulis ini anak kedua dari 3 bersaudara. Penulis
pertama kali menginjakkan kakinya di dunia pendidikan
formal pada tahun 2004 di SDI 190 Tompo Balang dan tamat
pada tahun 2010. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikannya di MTSN
Paitana dan tamat pada tahun 2013. Kemudian penulis pada tahun itu juga melanjutkan
pendidikannya di SMK Negeri 2 Jeneponto 2016. Pada tahun 2016 penulis diterima
sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Melalui Jalur One day Service Keinginan yang
cukup sederhana ingin bahagia sukses dan membahagiakan kedua orang tua, dengan
prinsip hidup adalah pilihan maka dari itu jangan pernah menyerah dalam melakukan
sesuatu karena sesungguhnya Allah selalu bersama kita Maka dari itu seberat apapun
masalah kita harus tetap tersenyum dan semangat selalu.