efektivitas komunikasi nonverbal ... - islamic university

127
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA TERHADAP ANAK TUNAWICARA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERIMUARO JAMBI SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Oleh: LILIS SETYOWATI NIM: UK 140129 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018

Upload: others

Post on 06-May-2022

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM MENANAMKAN

NILAI-NILAI AGAMA TERHADAP ANAK TUNAWICARA DI

SEKOLAH LUAR BIASA NEGERIMUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Satu (S.1) Dalam Prodi Komunikasi Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah

Oleh:

LILIS SETYOWATI

NIM: UK 140129

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2018

Page 2: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

2

Page 3: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

3

Page 4: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

4

Page 5: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

5

MOTTO

ل ح ۱عبط اء ال عو ۱اى ج م يصهايدزيل لعل ۱ مس فع الر ير مس فخ ا هي ۱ا اه

۱اظخغ حصد ج ل ۱فا م ها عليل ال يص ا ۱

ا ء ك يعع ا هي ج ۱ه يحش ۱ حل ج ع ۱فا

“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena seorang buta telah

datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum). Dan tahukah engkau

(Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa), atau dia

(ingin) mendapatkan pengajaran, yang bermanfaat kepadanya?. Adapun orang

yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy), maka engkau

(Muhammad) memberi perhatian kepadanya, padahal tidak ada (cela) atasmu

kalau dia tidak menyucikan diri (beriman). Dan adapun orang yang datang

kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), sedang dia takut

(kepada Allah), engkau (Muhammad) malah mengabaikannya”.

(Q.S Abasa : 1-10)1

1Tim Penerjemah dan Penafsir al-Qur‟an, Al-Qur’an dan Terjemahan (Jakarta:

Departemen Agama RI., 1985), 585.

Page 6: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

6

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dengan tulus penulis persembahkan untuk orang-orang tersayang

yang selalu membantu, mensuport,dan banyak memberi motivasi kepada

penulis berada di posisi sekarang ini. Akhirnya skripsi ini penulis

persembahkan kepada:

Bapak Ngadio dan Ibu Sunarti tercinta, yang dengan doa tulus, motivasi dan

kasih sayangnya berjuang membesarkan dan mendidik penulis hingga seperti

sekarang ini. Terima kasih tak terhingga untukmu bapak ibu.

Untuk kalian berdua my brother Dwi Setiawan dan Dimas Prasetyo yang

selalu tidak lupa mendoakan dengan hati yang tulus untuk penulis, selalu

memberikan semangat serta motivasi yang selalu tidak berhenti engkau

berikan.Serta keluarga besarku yang tidak lupa juga untuk mensuport penulis

untuk yang terbaik.

Untuk seluruh Dosen Fakultas Dakwah yang telah mendidik penulis hingga

sekarang ini. Terutama untuk Agus Salim, S.Ag., M.Pd.I sebagai dosen

pembimbing I dan Edy Kusnadi M.Phil sebagai Pembimbing II yang telah

banyak meluangkan waktunya untuk membimbing penulis menyelesaikan

skripsi ini. Seluruh Keluarga besar SLB NEGERI Muaro Jambi yang telah

membantu penulis hingga saat ini.

Untuk sahabat tercinta THE PRINCESS Deshi Afrianti alias Teteh dan Siti

Patonah Alias Mican yang selalu membantu penulis, mendoakan, memberi

semangat yang tak pernah mengeluh,dan yang selalu berusaha membuat

penulis tersenyum. I LOVE YOU SO MUCH. Terima kasih PRINCESS.

Untuk keluarga kedua MY KPI, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam yang

tidak bisa disebuti satu persatu.Masing-masing kalian yang telah memberikan

inspirasi dan membuat semuanya lebih bermakna. Alfi asyrofia, Uus,Irna,

Deshi, Nana, semua ciwi-ciwi KPI.

Semuanya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih banyak telah

membantu dari segi apapun dan memberi pengtahuan baru untuk penulis.

Semoga bisa bermanfaat dan Allah selalu melindungi kita Amin...

Page 7: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

7

ABSTRAK

Komunikasi adalah suatu aspek yang sangat penting dalam kehidupan

manusia, dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat menghindari yang

namanya komunikasi, baik pada diri sendiri maupun orang lain, dari kelompok

kecil ke kelompok besar. Namun dalam kegiatan komunikasi terkadang

ditemukan hambatan dalam proses penyampaian pesan, pengiriman pesan,

sampai pemahaman pesan, khususnya untuk anak penyandang tunawicara

sangat dibutuhkan kemampuan khusus dari seorang guru atau pembina tentang

bagaimana mengajar dan memberikan intruksi dalam upaya pemberian ilmu

pengetahuan sesuai dengan kurikulum yang ada. Terlepas dari hal itu peneltian

ini dilatarbelakangi oleh realitas yang terjadi dalam ruang lingkup anak

penyandang tunawicara yang menggunakan bahasa isyarat atau bahasa

nonverbal di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Muaro Jambi Desa Bukit

Baling. Hal ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang

bagaimana keefektifan komunikasi nonverbal dalam menanamkan nilai-nilai

keagamaan terhadap anak tunawicara khususnya dibidang keagamaan.

Pendekatan penelitan yang penulis gunakan adalah (library research)

dalam tehnis deskriptif kualitatif eksploratif, dengan menekankan pada sumber

tertulis terutama pada keefektifan komunikasi nonverbal dalam menanamkan

nilai-nilai agama terhadap anak tunawicara. Peneitian ini menggunakan teknik

pengumpulan data dokumentasi, wawancara, dan observasi dengan

menerapkan teknik analisis.

Hasilnya penulis menemukan bahwa proses keefektifan komunikasi

nonverbal dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan dengan menggunakan

bahasa isyarat, lambang, kode, bahkan juga bisa menggunakan buku isyarat

(SIBI). Komunikasi nonverbal sangat berperan penting dalam mewujudkan

komunikasi efektif antara pembina/guru dan penyandang tunawicara dalam

menyampaikan pelajaran yang berkaitan dengan agama, dan tingkah laku.

Wujud nyata dari efektifnya komunikasi nonverbal yang dilakukan pembina

terhadap anak tunawicara timbulnya pengaruh (feed back) yang baik terhadap

anak tunawicara dengan cara meniru pembina apa yang telah diintuksikan.

Akhirnya penulis merekomendasikan kepada penyandang tunawicara agar

dapat menggunakan bahasa isyarat yang baik agar mudah dimengerti oleh

lawan bicaranya, dan bagi orang yang normal disarankan untuk membantu

dengan menggunakan bahasa yang baik dan isyarat yang benar agar

mempermudah penyandang tunawicara memahaminya sehingga keduanya bisa

menjalin kmunikasi secara efektif. Perlu diketahui juga bagi orang normal

jangan pernah saling mengejek dan mencemooh. Kalau bisa menghargai satu

sama lain.

Page 8: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

8

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil a‟lamin Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena

berkat rahmat dan Hidayah-NYA penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul“Efektifitas Komunikasi Nonverbal dalam Menanamkan nilai nilai

Agama terhadap Anak Tunawicara di Sekolah Luar Biasa Negeri Muaro

Jambi” dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan

menyelesaikan progam studi Strata Satu Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Suthan Thaha Saiffudin

Jambi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik

tanpa bantuan dan dukungan yang kuat dari berbagai pihak. Untuk itu dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang setulus-

tulusnya kepada:

1. Bapak Agus Salim, S.Ag.,M.Pd.I selaku pembimbing 1 yang telah banyak

memberikan waktu dan saran kepada penulis demi terselesainya skripsi ini.

2. Bapak Edy Kusnadi,M.Phil, selaku pembimbing II yang telah banyak

memberikan waktu,saran, semangat kepada penulis demi kelancaran skripsi

ini.

3. Bapak Drs. Sururuddin, M.Pd.I, selaku ketua prodi Komunikasi dan

Penyiaran Islam yang selalu memberikan semangat, dan motivasi kepada

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Mardalina, S.Ag.,M.Ud selaku sekretaris jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam untuk motivasi dan saran untuk kelancaran skripsi ini.

5. Bapak Samsu, S.Ag.,M.Pd.I.,Ph.D Selaku Dekan Fakultas Dakwah Yang

telah memberikan saran dan semangat untuk kelancaran skripsi ini.

6. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SH,M.Hum selaku wakil dekan fakultas

Dakwah.

7. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku rektor UIN Sulthan Thaha Saiffudin

Jambi.

8. Bapak Prof.Dr. H. Su‟aidi Asy‟ary MA,Ph,D selaku wakil pembantu rektor

I Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

9. Bapak Dr. H. Hidayat, M.Pd selaku pembantu Rektor II Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

10. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd selaku pembantu Rektor III Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

11. Para Dosen Fakultas Dakwah khususnya dosen jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam (KPI), dengan perantaranya penulis banyak mendapatkan

ilmu yang bermanfaat.

12. Seluruh Staff bagian Tata Usaha, bagian umum dan bagian akademik

Fakultas Dakwah yang telah banyak membantu demi kelancaran proses

skripsi ini.

13. Pimpinan Perpustakaan Ushuluddin dan UIN STS Jambi beserta staffnya.

Page 9: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

9

Page 10: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

NOTA DINAS SURAT ......................................................................................... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ..................................................... iii

PENGESAHAN .................................................................................................... vi

MOTTO .................................................................................................................. v

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

PEDOMAN TRANSLITERASI ....................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 7

C. Batasan Masalah......................................................................... 8

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................... 8

E. Kerangka Teori........................................................................... 9

F. Metode Penelitian..................................................................... 21

G. Pemeriksaan Keabsahan Data .................................................. 26

H. Studi Relevan ........................................................................... 28

BAB II PROFIL SEKOLAH LUAR BIASA DI SLB NEGERI

MUARO JAMBI DESA BUKIT BALING

A. Profil sekolah luar biasa ........................................................... 30

1. Sejarah Pendirian Sekolah.................................................. 30

2. Visi Misi dan Tujuan Sekolah ............................................ 31

B. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan.......................... 32

1. Gedung. .............................................................................. 32

2. Sarana dan Prasarana.......................................................... 33

3. Keadaan Murid ................................................................... 34

4. Keadaan Kelas, Tanah dan Bangunan ................................ 36

5. Fasilitas Khusus ................................................................. 38

6. Agama ................................................................................ 40

C. Ekstrakurikuler ......................................................................... 40

D. Struktur Organisasi .................................................................. 41

Page 11: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

11

BAB III EKSTRAKURIKULER DAN PENERAPAN TEORI

KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM MENANAMKAN

NILAI-NILAI AGAMA PADA ANAK TUNAWICARA

A. Progam keaagaman SLB Negeri Muaro Jambi Desa Bukit

Baling ....................................................................................... 43

B. Implementasi Komunikasi Nonverbal dalam Menanamkan

Nilai-Nilai Agama terhadap Anak Tunawicara........................ 45

C. Komunkasi Nonverbal dalam menanamkan nilai-nilai Agama

terhadap Anak Tunawicara ...................................................... 50

D. Bentuk-bentuk Komunikasi Nonverbal antara Guru dan

Siswa ........................................................................................ 53

E. Teknik/Strategi Guru dalam berkomunikasi dengan Siswa

Tunawicara dalam Menanamkan Nilai-Nilai Agama ............. 55

F. Bentuk bentuk Perilaku Kegamaan Anak-Anak

Tunawicara .............................................................................. 57

BAB IV KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM

MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA TERHADAP

ANAK TUNAWICARA

A. Faktor Penghambat Komunikasi Nonverbal pada

Tunawicara .............................................................................. 59

B. Faktor Pendukung Komunikasi Nonverball terhadap Anak

Tunawicara ............................................................................... 62

C. Efektifan Komunikasi Nonverbal di SLB Negeri Muaro Jambi

Desa Bukit Baling .................................................................... 64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 67

B. Implikasi Penelitian .................................................................. 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LEMBAR GAMBAR

CURRICULUM VITAE

Page 12: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

12

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Daftar Ruang SLB Negeri Muaro Jambi...................................... 33

Tabel 2.2 : Keadaan Sarana dan Prasarana .................................................... 33

Tabel 2.3 : Data Rombongan Belajar SLB Negeri Muaro Jambi .................. 35

Tabel 2.4 : Jumlah Lulusan Tahun 2016/2017 ............................................... 36

Tabel 2.5 : Jumlah Kelas Menurut Junjang Pendidikan ................................. 36

Tabel 2.6 : Jumlah Ruang Kelas Menurut Status Pemilikan Dan Luasnya.... 37

Tabel 2.7 : Tanah Dan Bangunan Menurut Status Pemilikan Dan

Luasnya ........................................................................................ 37

Tabel 2.8 : Fasilitas Khusus SLB Negeri Muaro Jambi ................................. 38

Gambar 2.1 : Struktur Organisasi SLB Negeri Muaro Jambi ............................ 42

Page 13: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

13

TRANSLITERASI

A. Alfabet

Arab

Indonesia Arab Indonesia

ṭ ط ’ ا

ẓ ظ B ب

„ ع T ث

Gh غ Th د

F ف J ج

Q ق ḥ ح

K ك Kh خ

L ه D د

M م Dh ذ

N ى R ز

Z H ش

S W ض

٫ ء Sh غ

ṣ Y ص

ḍ ض

B. Vokal dan Harkat

Arab

Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia

آ

A ا Ā يإ I

ٱ

U يآ

Á آ Aw

Ay يآ Ū ٱ I إ

Page 14: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

14

C.

Transliterasinya untuk ta marbutah ini ada dua macam:

1. T ’ ar ahyang mati atau mendapat harakat sukun , maka

transliterasinya adalah /h/.

Arab

Indonesia

ةصلا Ṣalāh

اةهس Mir‟āh

2. Ta Marbutah hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah dan

dammah, maka transliterasinya adalah /t/.

Arab

Indonesia

لخسبيتشازةا Wizāratal-Tarbiyah

لصهياةاهس Mir‟ātal-zaman

3. Ta Marbutah yang berharkat tanwin maka translit adalah /tan/tin/tun.

Contoh:

Arab

Indonesia

فجئت

Page 15: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang tidak dapat

hidup tanpa bantuan orang lain. Manusia diciptakan memiliki akal, pikiran,

perasaan yang dapat digunakan untuk berinteraksi secara personal dengan

sesamanya. Setiap manusia membutuhkan komunikasi dalam berinteraksi agar

dapat menyampaikan maksud dan keinginannya kepada orang lain, tanpa

melakukan komunikasi seseorang akan mengalami kesulitan untuk

melangsungkan hidupnya.2 Komunikasi juga merupakan medium penting dalam

bentuk perilaku seorang individu untuk membangun kontak sosial.

Ditinjau dari sifatnya komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu komunikasi

verbal (langsung) dan komunikasi nonverbal (tidak langsung). Dalam

berkehidupan bermasyarakat, terdapat kelompok-kelompok sosial yang memiliki

perbedaan yang khas, yang menyangkut penggunaan bahasa verbal dan nonverbal

masing-masing saling berkomunikasi.3

Terlepas dari pernyataan diatas bahwa kita mengetahui segala sesuatu pasti

mempunyai hambatan. Sama halnya dengan komunikasi, hambatan komunikasi

dapat ditemukan dimana saja dan dapat terjadi pada siapa saja, dapat kita ambil

contoh permasalahan yang dialami pada anak-anak yang terlahir dengan

keterbatasan, dan hal ini dikategorikan sebagai Anak Berkebutuhan Khusus

(ABK).4 Secara singkat anak berkebutuhan khusus adalah sebagai anak yang

dalam proses pertumbuhan atau bahkan sejak lahir mengalami penyimpangan

fisik, mental intelektual, sosial, dan emosional sehingga memerlukan pelayanan

dan pendidikan khusus. Penyimpangan yang dialami anak berkebutuhan khusus

2Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2007), 25. 3Jalaluddin Rahmat, Psikologi komunikasi,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005),32.

4Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,

(Jakarta: Gunung Agung, 2014) 34.

Page 16: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

16

ini sering dikenal dengan beberapa nama dan jenis diantaranya adalah tunarungu,

tunanetra, tunawicara, tunadaksa, tunalaras, dan tunagrahita.

Dalam al-Qur‟an Allah SWT berfirman:

ا نن يي ااالاض اا خلق قب با نن شع جعل ث ا ي ذمس اى ہه احقنن دالل ا اى امسهنن ع ه لخعازف

علين خبيس ۱الل

“Wahai manusia! Sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia diantara

kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha

Mengetahui, Maha Teliti”. (Q.S Al-Hujurat : 13)5

Dalam ayat diatas disebutkan bahwa Allah menciptakan manusia dan

menjadikannya dalam berbagai suku bangsa agar manusia tersebut saling

mengenal. Potongan ayat tersebut bermakna bahwa manusia dianjurkan untuk

dapat saling mengenal dan bergaul dengan manusia yang lain dengan tidak

membeda-bedakan satu sama yang lainnya. Dalam potongan ayat tersebut tidak

dikatakan bahwa Allah menciptakan manusia dan menjadikan manusia tersebut

dalam berbagai suku dan bangsa untuk saling mengenal, kecuali yang buta, tuli,

atau jenis kecacatan lainnya. Tak ada istilah diskriminasi dalam potongan ayat

tersebut. Potongan ayat selanjutnya adalah bahwa sesungguhnya manusia yang

paling mulia disisi Allah adalah manusia yang baik rupanya atau hal-hal yang

bersifat inderawi lainnya. Artinya bahwa setiap orang baik yang berkebutuhan

khusus maupun tidak berkebutuhan khusus harus senantiasa meningkatkan

ketakwaan kepada Allah SWT.

Selain ayat diatas ada juga kisah lain dalam Al-Qur‟an dalam surah An

Nur ayat 61 yang artinya:

“Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak

(pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu, makan (bersama-sama

mereka) di rumah kamu atau di rumah bapak-bapakmu, di rumah ibu-ibumu, di

rumah saudara-saudaramu yang laki-laki, di rumah saudara saudaramu yang

perempuan, di rumah saudara-saudara bapakmu yang laki-laki, (di rumah)

saudara-saudara bapakmu yang perempuan, di rumah saudara-saudara ibumu yang

laki-laki, di rumah saudara-saudara ibumu yang perempuan, di rumah yang kamu

miliki kuncinya atau (di rumah) kawan-kawanmu. Tidak ada halangan bagi kamu

5Tim Penerjemah dan Penafsir al-Qur‟an, Al-Qur’an dan Terjemahanya (Jakarta:

Departemen Agama RI., 1985), 517.

Page 17: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

17

makan bersama-sama mereka atau sendiri-sendiri. Apabila kamu memasuki

rumah-rumah hendaklah kamu memberi salam (kepada penghuninya, yang berarti

memberi salam) kepada dirimu sendiri, dengan salam yang penuh berkah dan baik

dari sisi Allah, Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat (Nya) bagimu, agar

kamu mengerti.6

Ayat tersebut mengandung makna kesetaraan yaitu bahwa tidak ada

halangan bagi masyarakat untuk bergabung bersama dengan mereka yang

berkebutuhan khusus, seperti buta, pincang, bisu, tuli, atau bahkan sakit. Mereka

berhak makan bersama, berkumpul bersama layaknya masyarakat pada

ummumnya. Asbabunnuzul dari Q.S An-Nur ayat 61 ini adalah: pada masa itu

masyarakat Arab merasa jijik untuk makan bersama-sama dengan mereka yang

berkebutuhan khusus seperti pincang, buta, tuli, dan lainnya. Hal ini disebabkan

cara makan mereka yang berbeda. Selain itu masyarakat Arab pada masa itu

merasa kasihan kepada mereka yang berkebutuhan khusus tersebut karena mereka

tidak mampu manyediakan makanan untuk diri mereka sendiri. Akan tetapi Islam

menghapuskan diskriminasi tersebut malalui Q.S An-Nur ayat 61. Masyarakat

tidak seharusnya membeda-bedakan atau bersikap diskriminasi terhadap anak

berkebutuhan khusus.7

Anak berkebutuhan khusus memiliki gangguan dalam berkomunikasi oleh

sebab itu ia tidak dapat berkomunikasi secara normal hal ini disebabkan oleh

gangguan spectrum autisme yang merupakan ganggguan perkembangan dalam

pertumbuhan manusia yang secara umum tampak ditiga tahun kehidupan anak

tersebut, gangguan ini akan dialami anak berkebutuhan khusus pada cara mereka

berkomunikasi, berinteraksi sosial, daya imajinasi dan sikap yang merupakan

suatu kumpulan sindrom yang mengganggu syaraf.8

Anak berkebutuan khusus pada umumnya menghadapi masalah yang

relatif sama yaitu permasalahan dalam berkomunikasi, perilaku dan emosional

yang labil. Bahkan ada yang lahir hingga dewasanya menggunakan komunikasi

6Tim Penerjemah dan Penafsir al-Qur‟an, Al-Qur’an dan Terjemahanya (Jakarta:

Departemen Agama RI., 1985), 358. 7Wordpress, Anak Berkebutuhan Khusus, Internet Diakses Melalui Alamat

http://edupsyche.wordpress.com/2015/05/31/anak-berkebutuhan-khusus/a Diakses Pada Tanggal 5

Oktober 2018 Pukul 03.00. 8James Bord, Buku Pintar Memahami Bahasa Tubuh, (Jogjakarta: DIVA PRESS), 2009),

39.

Page 18: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

18

nonverbal, terutama dalam proses pembelajaran dan berkomunikasi dengan orang

lain. Anak berkebutuhan khusus juga sering sulit berkomunikasi dengan orang di

sekitarnya, apalagi orang tersebut tidak memahami cara berkomunikasi anak

tunawicara tersebut, terkadang feedbacknya tidak ada dan tidak nyambung.

Lalu bagaimana jika dalam sebuah interaksi tidak memakai atau

menggunakan salah satunya, seperti misalkan hanya menggunakan verbal atau

hanya menggunakan non verbal. Maka dalam kejadian seperti itu perlu adanya

kejelasan maksud dan arti dari pesan yang ingin disampaikan. Sebuah interaksi

komunikasi yang hanya menggunakan pesan non verbal adalah komunikasi yang

dilakukan oleh penderita tunawicara.9

Dalam kesehariannya, seseorang yang menderita tunawicara

mengandalkan bahasa non verbal dalam menyampaikan maksud dan tujuannya.

Sehingga diperlukan dengan adanya kesepahaman antara satu individu dengan

individu yang lain. Walaupun kenyataanya, penyandang tunawicara dapat

mengeluarkan suara (bunyi), namun suara tersebut hanya berupa lenguhan yang

tidak memiliki makna.

Mereka dapat berinteraksi dengan selayaknya orang normal dikarenakan

para penyandang tunawicara sudah memiliki kode-kode tertentu yang sudah

disepakati sehingga memudahkan untuk proses decoding dan encoding. Dalam

agama Islam penanaman nilai-nilai agama merupakan hal yangsangat penting,

terutama dalam menghadapi era globalisasi.

Penanaman nilai-nilai tersebut penting untuk semua anak muslim baik anak

berkebutuhan umum maupun anak berkebutuhan khusus (ABK), khususnya anak

penyandang tunawicara. Untuk menunjukkan pentingnya nilai agama dalam

kehidupan manusia, Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW dan

menjadikannya suri tauladan yang baik bagi umat manusia.

Penanaman nilai-nilai agama bertujuan untuk menjadikan seorang anak yg

memiliki akhlak yang ditujukan Allah melalui RasulNya dan anak tersebut juga

tidak mengalami penyimpangan perilaku, sehingga memiliki akhlak terpuji. Suatu

9Aad Yuy, “Pola Komunikasi Penyandang Tunawicara”, diakses melalui alamat

http://www.kompasiana.com/2013/17/pola-komunikasi-penyandang-tunawicara.html, tanggal 12

Desember 2017

Page 19: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

19

perubahan terpuji menurut pandangan akal dan syara (hukum Islam) disebut

akhlak yang baik.

Untuk itu, komunikasi yang dijalankan perlu diatur dengan perencanaan,

pelaksanaan sampai dengan evaluasi, juga haruslah seimbang dengan intelektual,

cita, rasa, karsa, dan tingkah laku. Sehingga pesan yang disampaikan mudah

dipahami, dan berjalan dengan baik. Namun hal ini berbeda bagi para penyandang

tunawicara, mereka tidak bisa berbicara layaknya seorang anak yang normal.

Sehingga sulit untuk mengapresiasikan apa yang mereka inginkan dalam

lingkungan sosial. Dari keterbatasan inilah, keadaan yang tidak normal yang

disebabkan oleh penyakit atau cacat sejak lahir dapat membuat orang tersebut

menjadi kurang memiliki kepercayaan diri, serta sulit untuk berinteraksi terhadap

orang lain karena terkendala tidak bisa berbicara seperti orang normal dan sulit

untuk saling memahami.

Mereka memang lahir dan hidup dalan kondisi kekurangan dan memiliki

beragam kelainan, salah satunya penyandang tunawicara namun mereka berhak

untuk mendapatkan kasih sayang, pengobatan, perawatan serta dapat

mengembangkan kemampuannya secara optimal. Untuk itu dibutuhkan orang dan

cara yang khusus agar dapat berkomunikasi dengan mereka, sehingga apa yang

diharapkan yaitu komunikasi efektif akan terjadi meskipun dengan keterbatasan

dan ketidaksempurnaan seseorang secara fisik.

Dalam penelitian ini banyak orang tua yang menitipkan anak berkebutuhan

khusus tersebut di SLB. Sekolahtersebut merupakan sekolah atau yayasan

berbadan hukum dan bergerak dibidangsosial, baik milik pemerintah maupun

milik swasta.

SLB Negeri Muaro Jambi yang berada di Desa Bukit Baling Kecamatan

Sekernan Kabupaten Muaro Jambi adalah sekolah luar biasa yang menangani

anak berkebutuhan khusus baik dari tunarungu, tunawicara, tunanetra, dan

tunagrahita. Dari keberagaman pola tingkah laku anak berkebutuhan khusus

seperti menyembunyikan tangan , memukul sebagian kepala atau menggoyangkan

barang yang ada disekitarnya yang dilakukan dalam proses belajar atau

pembinaan membuat guru memerlukan kesabaran penuh agar mampu memahami

Page 20: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

20

pesan apa yang mereka ingin sampaikan, dan memang dibutuhkan kesabaran yang

tinggi untuk menghadapi anak berkebutuhan khusus seperti anak tunawicara, anak

ini hanya bisa berkomunikasi dengan non verbal dan terkadang pendengarannya

sedikit terganggu, peran seorang guru atau pembibing sangat perlu dibutuhkan

oleh siswanya.

Guru atau pembimbing harus benar ekstra dalam memberikan bimbingan

yang dapat dipahami dan ini tidak terlepas dari bahasa isyarat yakni komunikasi

nonverbal, termasuk dalam penanaman nilai-nilai agama. Anak tunawicara ini

sangat sulit memahami apa yang disampaikan oleh guru terutama penanaman ilmu

agama. Diantaranya yaitu dalam pengajaran tentang sholat lima waktu, terkadang

mereka hanya bisa mempraktikan sholatnya saja dan doa doanya tidak bnyak yang

mereka ketahui dan dimengerti. Semua ini dikarenakan hambatan suatu

komunikasi yang berbeda pada komunikasi orang normal pada umumnya.

Dalam kesahariannya, Mereka juga sedikit terasingkan jika sudah

berkumpul dengan anak normal lainnya. Karena faktor bahasa yang tidak paham,

dan terkadang bicaranya sama sekali tidak berkembang, serta tidak dapat

mengimbangi komunikasi dengan orang lain. Selain itu mereka juga terkadang

sulit memahami apa yang kita bicarakan dan feedbacknya tidak ada.

Walaupun di zaman sekarang sudah canggih dengan teknologi Hp. Dalam

penggunaan sms mereka terkadang mengetik sms dengan kata kata yang di bolak

balik dan kita susah untuk memahaminya. Karena mereka hanya bisa

berkomunikasi dengan non verbal.

Penelitian ini sangat penting untuk diamati karena pola komunikasi anak

berkebutuhan khusus berbeda dengan cara komunikasi orang normal pada

umumnya, mereka menggunakan bahasa isyarat atau non verbal sebagai bahasa

yang mereka gunakan dalam interaksi sehari-hari, sebab anak berkebutuhan

khusus seperti penyandang tunawicara sangat sulit berkomunikasi dan melakukan

feedback dalam berkomunikasi. Terlebih lagi untuk memahami isi dan maksud

dari pembicara atau komunikator. Selain itu siswa juga sulit dalam

mempersepsikan konseptual bahasa yang disampaikan oleh orang lain. Dalam

pengajaran ilmu agama mereka sulit untuk menangkap yang diajarkan oleh guru

Page 21: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

21

tentang semua hal yang menyangkut ilmu agama. Dengan demikian sangat

penting untuk mengetahui efektivitas komunikasi siswa tunawicara menggunakan

komunikasi nonverbal atau isyarat terlebih lagi dalam proses belajar mengajar

khususnya dalam menanamkan ilmu agama, sering kali siswa tunawicara

mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan guru, sehingga

guru harus mengulang-ulang materi yang ingin disampaikan dan dibantu dengan

menggunakan bahasa isyarat.

Untuk itu peneliti ingin melihat langsung bagaimana efektivitas komunikasi

nonverbal yang digunakan untuk menanamkan nilai-nilai agama kapada mereka

penderita tunawicara, sehingga mereka lebih mudah memahami dan mengerti.

Berangkat dari pemikiran tersebut peneliti tertarik untuk menulis skripsi dengan

judul “EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM

MENANAMKAN NILAI-NILAI AGAMA TERHADAP ANAK

PENYANDANG TUNAWICARA” (Studi Kasus Di SLB Negeri Muaro Jambi

Desa Bukit Baling Kecematan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi).

B. Rumusan Masalah

Pokok masalah penelitian ini adalah Bagaimana keefektivitas komunikasi

nonverbal dalam menanamkan ilmu agama terhadap anak tunawicara di SLB

Negeri Muaro Jambi desa Bukit Baling? Dalam upaya mengkonkritkan pokok

masalah yang akan diangkat pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Apa saja progam keagamaan yang diterapkan kepada anak penyandang

tunawicara di SLB Negeri Muaro Jambi desa Bukit Baling Kecematan

Sekernan Kabupaten Muaro Jambi?

2. Bagaimana kendala upaya komunikasi nonverbal terhadap penanaman ilmu

agama terhadap anak tunawicara di SLB Negeri Muaro Jambi desa Bukit

Baling Kecematan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi?

3. Sejauh mana penanaman nilai-nilai agama pada anak tunawicara di SLB

Negeri Muaro Jambi desa Bukit Baling Kecematan Sekernan Kabupaten

Muaro Jambi?

Page 22: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

22

4. Bagaimana efektivitas komunikasi nonverbal dalam menanamkan nilai-nilai

agama terhadap anak tunawicara di SLB Negeri Muaro Jambi desa Bukit

Baling Kecematan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi?

C. Batasan Masalah

Peneliti ini dibatasi pada lingkup anak-anak SD kelas 1-6 dan SMA kelas

1-3 di SLB Negeri Muaro Jambi desa Bukit Baling Kecematan Sekernan

Kabupaten Muaro Jambi. Khususnya pada kegiatan keagamaan (Agama Islam)

terhadap anak tunawicara saja, yang nantinya penulis akan memperoleh data-

data. Penelitian ini agar tidak meluas, maka penulis memfokuskan Efektivitas

Komunikasi Nonverbal untuk menanamkan nilai-nilai Agama Yaitu Agama

Islam Terhadap Anak berkebutuhan khusus yaitu fokus pada penyandang

Tunawicara.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Ingin mengetahui apa saja progam keagamaanyang digunakan dalam

dalam menanamkan ilmu agama terhadap anak penyandang

tunawicara di desa Bukit Baling Kecematan Sekernan Kabupaten

Muaro Jambi.

b. Ingin mengetahui kendala upaya yang ditemui dalam menanamkan

ilmu agama, yang berkaitan dengan pengamalan ilmu agama oleh

peyandang tunawicara di SLB Negeri Muaro Jambi desa Bukit Baling

Kecematan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.

c. Ingin mengetahui sejauh mana penanaman nilai-nilai agama pada anak

tunawicara di SLB Negeri Muaro Jambi desa Bukit Baling Kecematan

Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan agar berguna untuk :

a. Sebagai sumbangan pemikiran penulis terhadap pembaca khususnya

dan masyarakat luas pada umumnya dan untuk pengembangan ilmu

Page 23: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

23

Pengetahuan tentang keefektivitas komunikasi nonverbal dalam

menanamkan ilmu agama tehadap anak penyandang tunawicara.

b. Sebagai sarana penambah wawasan bagi penulis dalam rangka

pengembangan ilmu yang telah didapat dibangku kuliah.

c. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Satu (S1)

dalam progam Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Fakultas

Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Shaifuddin Jambi.

E. Kerangka Teori

1. Efektivitas Komunikasi

Kata efektif berasal dari bahasa inggris yaitu effective yang berarti berhasil

atau sesuatu yang dilakukan dengan baik. Sedangkan menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI), efektif diartikan sebagai ada efeknya atau akibat dan

pegaruh sebuah kesan, dapat membawa hasil dan berdaya guna.10

Menurut H. Emerson yang dikutip Soewarno bahwa efektivitas

merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang ditentukan di

dalam setiap organisasi kegiatan ataupu progam, disebut efektif apabila tercapai

sasaran atau tujuan yang telah ditentukan.11

Ukuran efektivitas dalam suatu kegiatan berkenaan dengan sejauh mana

apa yang direncanakan atau dapat diinginkan dapat terlaksana atau tercapai.

Misalnya bila ada 10 jenis kegiatan yang kita rencanakan, dan tercapai hanya 4

kegiatan yamg dapat dilaksanakan, maka efektvitas kegiatan kita masih belom

tercapai. Demikian pula bila ada 10 tujuan yang kita inginkan dan ternyata 5 yang

tercapai, maka usaha untuk mencapai tujuan tersebut masih dipandang kurang

efektif.12

10

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,

(Jakarta: Gunung Agung, 2014),155. 11

Soewaro Hadayaningkrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi Dan Manajemen,

(Jakarta: Gunung Agung, 1995), 15. 12

Hendyat Soetopo dan Wasyti Soemanto, Pengembangan dan Pembinaan Kurikulum,

(Jakarta: Bina Aksara, 1986), 50.

Page 24: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

24

Parameter untuk mencapai efektivitas dinyatakan sebagai angka nilai rasio

dari jumlah hasil dan yang dicapai dalam kurun waktu tertentu dibandingkan

dengan jumlah yang diproyeksikan atau ditargetkan dalam kurun waktu tertentu.13

Sedangkan mengukur efektivitas adalah dengan membandingkan output

yang segera dari sistem dengan keuntungan akhirnya (ultimate benferst).14

Pengertian efektif dapat disimpulkan bahwa suatu keadaan yang

menunjukkan sejauh mana rencana dapat tercapai. Semakin banyak rencana yang

dapat dicapai, semakin efektif pula kegiatan tersebut, sehingga kata efektivitas

dapat juga diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu

cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.15

Unsur-unsur efektivitas merupakan ruang lingkup yang menjadi

pembangun efektivitas itu sendiri. Menurut Cahyono, unsur-unsur efektivitas

terbagi atas tiga bagian, yaitu sumber daya manusia, dan unsur hasil yang dicapai.

Berdasarkan klasifikasi unsur efektivitas tersebut, peneliti menjelaskan bahwa:16

a. Unsur sumber daya manusia

Sumber daya manusia sangat berperan penting dalam hal ini sumber daya

manusia merupakan faktor utama dalam berbagai aktivitas guna untuk mencapai

suatu tujuan yang telah ditentukan. Dalam organisasi faktor sumber daya manusia

sebagai sumber penentu sukses tidaknya sebuah organisasi mempunyai wewenang

dan tanggung jawab terhadap sumber daya yang dioperasikan, sehingga

efektivitas harus dapat tercapai. Dan begitu juga sebaliknya

b. Unsur Sumber Daya bukan Manusia

Sumber daya bukan manusia merupakan unsur yang kedua dari sumber

daya manusia yang memiliki peran dalam suatu kegiatan atau aktivitas.

13

Aan Komariah dan Cepi Triatna, Op, cit, 34. 14

Ibid, 18. 15

Susan Dwi Anggriani, “Pengertian Efektivitas Dan Landasan Teori Efektivitas”, diakses

melalui alamat http://www.literaturbook.blogspot.com/2014/27/pengetian-efektivitas-dan-

landasan-teori-efektivitas.html, tanggal 25 Maret 2018. 16

Cahyono,”Unsur-unsur Efektif”,diakses melalui alamat www//http

ariple.blogspot.co.id/2015/14/pengertian-dan-unsur-unsur-efektifitas.html, tanggal 12 November

2018.

Page 25: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

25

c. Unsur hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan

Hasil merupakan tujuan akhir dari suatu kegiatan. Untuk mencapai hasil

yang maksimal, maka seluruh kegiatan yang dilaksanakan harus menggunakan

kedua sumber diatas.

Sedangkan pengertian komunikasi secara etimologis merupakan istilah

komunikasi berasal dari bahasa latin, communicatio, dan perkataan ini bersumber

pada kata communis. Perkataan communis tersebut dalam pembahasan kata ini

sama sekali tidak ada kaitannya dengan partai komunis yang sering dijumpai

dalam kegiatan pokok. Arti communis disini adalah sama, dalam arti kata sama

makna, yaitu makna yang mengenai suatu hal. Pengertian ini sama menurut Onog

Uchjana Effendy, komunikasi dalam bahasa inggris “communications” berasal

dari kata latin “communis” yang berarti sama. Sama disini dimaksud adalah

kesamaan yang dikomunikasikan, suatu komunikasi dikatakan komunikatif

apabila kedua belah pihak mengerti bahasa yang disampaikan.17

Jadi komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat

terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Jelasnya,

jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya,

maka komunikasi sedang berlangsung. Dengan perkataan lain, hubungan antara

mereka bersifat komunikatif. Sebaliknya jika ia tidak mengerti, komunikasi tidak

berlangsung. Dengan lain perkataan, hubungan antara orang-orang itu tidak

berkomunikatif.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa efektivitas komunikasi merupakan

suatu pesan penyampaian pesan yang mampu mencapai tujuan dari isi pesan

tersebut sehingga terdapat umpan balik (feedback) atau reaksi sehingga pesan pun

berhasil tersampaikan dan menimbulkan sebuah komunikasi yang efektif. Yang

terpenting dalam proses penyampaian pesan yang disampaikan komunikator itu

menimbulkan dampak atau efek tertentu kepada komunikan. Dampak yang

ditimbulkan dapat diklasifikasikan menurut kadarnya, yakni:18

17

Khaerul Umam, Prilaku Organisasi, (Bandung: CV Pustaka Setia,2012), 230-232. 18

Onong Unchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,2002),07.

Page 26: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

26

a. Dampak kognitif

Adalah dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia

menjadi tahu atau meningkat intelektualisasinya. Disini pesan yang disampaikan

komunikator ditunjukan kepada sipemikiran komunikan. Dengan lain perkataan,

tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah pikiran diri

komunikan.

b. Dampak afektif

Dampak afektif lebih tinggi kadarnya daripada dampak kognitif. Disini

tujuan komunikator bukan hanya sekedar supaya komunikan tahu, tetapi tergerak

hatinya: menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih,

gembira, marah, dan lain sebagainya.

c. Dampak behavioral

Yang paling tinggi kadarnya adalah dampak behavioral, yakni dampak

yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan.

Sebelum kita lanjut tentang pembahasan komunikasi nonverbal, kita harus

tahu dulu bahwa teknik komunikasi adalah “seni” penyampaian suatu pesan

dilakukan seorang komunikator sedemikian rupa, sehingga menimbulkan dampak

tertentu dalam komunikan. Pesan yang disampaikan komunikator adalah

pernyataan sebagai paduan pikiran dan perasaan, dapat berupa ide, informasi,

keluhan, keyakinan, imbauan, anjuran, dan sebagainya.19

Pernyataan tersebut dibawakan oleh lambang, umumnya bahasa.

Dikatakan pada umumnya bahasa yang dipergunakan untuk menyalurkan

pernyataan tersebut itu, sebab ada juga lambang lain yang dipergunakan, antara

lain kial-yakni gerakan anggota tubuh, gambar, warna, dan sebagainya.

Melambaikan tangan, mengedipkan mata, mencibirkan bibir, atau menganggukan

kepala adalah kial yang merupakan lambang untuk menunjukan perasaan atau

pikiran seseorang. Gambar apakah itu foto, lukisan, sketsa, karikatur, diagram,

grafik, atau lainnya, adalah lambang yang biasa digunakan untuk menyampaikan

pernyataan seseorang. Demikian pula warna, seperti pada lampu lalu lintas: merah

berarti berhenti, kuning berarti siap, dan hijau berarti berjalan: kesemuanya itu

19

Ibid, hal, 06.

Page 27: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

27

lambang yang dipergunakan polisi lalu lintas untuk menyampaikan instruksi

kepada para pemakai jalan. Diantara sekian banyak lambang yang bisa digunakan

dalam komunikasi adalah bahasa, sebab bahasa dapat menunjukkan pernyataan

seseorang mengenai hal-hal, sekian yang kongkret juga yang abstrak, baik yang

terjadi saat sekarang maupun waktu yang lalu dan masa yang akan datang. Tidak

demikian kemampuan lambang-lambang lainnya.

Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Dengan demikian

bahasa tentu diperuntukkan agar ia terpahami dengan baik oleh penerima

informasi seperti yang diinginkan oleh penuturnya. Aspek komunikasi nonverbal

seperti bahasa tubuh, kontak mata, dan jarak fisik akan membantu tersampainya

suatu informasi dan pesan kepada calon penerima pesan (komunikan). Dari

kesepontanan itulah bahasa menjadi lebih manusiawi, menjadi ciri khas tidak

seperti sistem bunyi pada robot.

2. Komunikasi Nonverbal

Komunikasi adalah suatu aspek yang sangat penting dalam kehidupan

manusia, dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat menghindari yang namanya

komunikasi, baik pada diri sendiri maupun orang lain, dari kelompok kecil ke

kelompok besar. Secara garis besar komunikasi terbagi menjadi dua yaitu

komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal merupakan

komunikasi yang menggunakan kata-kata baik lisan maupun tulisan. Sedangkan

komunikasi non verbal merupakan semua aspek komunikasi selain kata-kata, ini

meliputi tidak hanya gerakan dan bahasa tubuh, tetapi juga bagaimana kita

mengucapkan kata-kata : infleksi, jeda, nada, volume, simbol, kode, dan lain

sebagainya.20

Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, komunikasi nonverbal

mencakup semua rangsangan kecuali rangsangan verbal dalam suatu setting

komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh

individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima; jadi

definisi ini mencakup perilaku yang disengaja juga tidak disengaja sebagai bagian

dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan; kita mengirim banyak pesan

20

Nia kania kurniawati, Komunikasi Antar Pribadi, (Serang: Garaha Ilmu, 2013), 25.

Page 28: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

28

nonverbal tanpa menyadari bahwa pesan-pesan tersebut bermakna bagi orang

lain.21

Komunikasi nonverbal dapat berbentuk bahasa tubuh, tanda, tindakan,

perbuatan, maupun objek.22

Sebagai makhluk sosial dan juga sebagai makhluk

komunikasi, manusia dalam hidupya diliputi oleh berbagai macam simbol, baik

yang diciptakan oleh manusia itu sendiri maupun yang bersifat alami. Manusia

dalam keberadaannya memang memiliki keistimewaan dibanding dengan

makhluk lainnya. Selain kemampuan daya pikirnya (super rational), manusia juga

memiliki ketrampilan berkomunikasi yang lebih indah dan lebih canggih,

sehingga dalam berkomunikasi mereka bisa mengatasi rintangan jarak dan waktu.

Manusia juga disekitarnya, kemampuan manusia menciptakan simbol

membuktikan bahwa manusia sudah memiliki kebudayaan yang tinggi dalam

berkomunikasi.23

Menurut Ray L. Birdwhistell, 65% dari komunikasi tatap muka adalah

nonverbal, sementara menurut Albert Mehrabian, 93% dari semua makna sosial

dalam komunikasi tatap muka diperoleh dari isyrat-isyarat nonverbal. Dalam

pandangan Bridwhistell, kita sebenarnya mampu mengucapkan ribuan suara

vokal, dan wajah kita dapat menciptakan 250.000 ekspresi yang berbeda. Secara

keseluruhan, seperti dikemukakan para pakar, kita dapat menciptakan 700.000

isyarat fisik yang terpisah demikian banyak sehingga supaya untuk

mengumpulkannya akan menimbulkan frustasi.24

Komunikasi nonverbal dianggap

lebih percaya dari pada komunikasi verbal, terutama ketika pesan verbal dan

nonverbal yang tidak konsisten. Karena komunikasi nonverbal dapat dilihat,

dirasakan, didengar, berbau, mencicipi, bahkan kita dapat menerima komunikasi

nonverbal melalui beberapa saluran dalam waktu bersamaan. Dari kajian ini

terdapat beberapa bentuk komunikasi nonverbal yang efektif yaitu dikelompokkan

sebagai berikut:

21

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, (Bandug: PT Remaja Rosdakarya, 2014), 343. 22

M. Hardjana, Komunikasi Interpersonal dan Interpesonal, (Yogyakarta: Kanisius,

2009), 27. 23

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2007),111-112. 24

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, (Bandug: PT Remaja Rosdakarya, 2014), 351.

Page 29: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

29

1. Ekspresi wajah

Wajah tanpa ekspresi adalah teka-teki, menyulitkan sekaligus bebas untuk

di tafsirkan. Isyarat-isyarat wajah merupakan sumber komunikasi

nonverbal yang sangat penting.

2. Kontak mata

Dalam berkomunikasi kita menghabiskan hampir 30-60 persen waktu

untuk berkontak mata dengan lawan komunikasi kita, dengan kontak mata

dapat menunjukkan perhatian, kebencian, dan keinginan tertentu.25

3. Gerakan tubuh dan intonasi suara

Isyarat yang disampaikan oleh tubuh berbeda dengan isyarat yang

disampaikan oleh kepala dan wajah, karena isyarat tubuh lebih pada

semangat dan melemahnya tubuh ketika mengetahui sesuatu yakni lebih

pada kadar emosionalnya. Begitu juga dalam komunikasi mempunyai

makna tersendiri.

4. Isyarat tangan/ bahasa sandi

Isyarat tangan merupakan isyarat terpenting kedua setelah isyarat wajah,

terkhusus penyandang bisu-tuli menggunakan isyarat tangan merupakan

suatu sistem yang komprehensif. Sedangkan bahasa sandi biasanya

digunakan oleh kelompok-kelompok tertentu seperti pramuka atau simbol

simbol tertentu.

5. Heptika (sentuhan)

Sentuhan merupakan salah satu alat yang sangat penting untuk

berkomunikasi nonverbal. Pada kenyaataannya sentuhan meningkatkan

penyingkapan diri dan kerelaan tersendiri.26

Dilihat dari fungsinya, perilaku noverbal mempunyai beberapa fungsi.

Paul Ekman menyebutkan lima fungsi pesan nonverbal, seperti yang dapat

dilukiskan dengan perilaku mata, yakni sebagai:

25

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2017), 103. 26

Candra Hun,”Kemampuan Anak Berkebutuhan Khusus”, Internet, diakses melalui

alamat http//pendidikankhusus.wordpress.com/2009/04/06upaya-meningkatkan-kemampuan-

komunikasi-anak-autis-pechs-bagian-3,diakses pada tanggal12 Desember 2015.

Page 30: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

30

a.) Emblem. Gerakan mata tertentu merupakan simbol yang memiliki

kesetaraan dengan simbol verbal. Kedipan mata dapat mengatakan, “saya

tidak sungguh-sungguh.”

b.) Iiustrator. Pandangan kebawah dapat menunjukkan depresi atau kesedihan.

c.) Regulator. Kontak mata berarti saluran percakapan terbuka. Memalingkan

muka menandakan ketidaksediaan berkomunikasi.

d.) Penyesuai. Kedipan mata yang cepat meningkat ketika orang berada dalam

tekanan. Itu merupakan respon tidak disadari yang merupakan upaya tubuh

untuk mengurangi kecemasan.

e.) Affect Display. Pembesaran manik mata (pupil dilation) menunjukkan

peningkatan emosi. Isyarat wajah lainnya menunjukkan perasaan takut,

terkejut, atau senang.

3. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Semua anak adalah luar biasa dalam arti tidak seorang anak pun sangat

serupa dengan yang lainnya. Tetapi beberapa anak yang benar-benar

menyimpang dan memiliki ciri khas patut mendapatkan perhatian khusus dalam

buku tentang kesehatan mental ini. Telah banyak usaha untuk mendefinisikan

istilah “anak luar biasa” ada yang menggunakan istilah tersebut untuk anak yang

sangat cerdas atau anak yang berbakat luar biasa, sedangkan orang lain

menggunakannya untuk menyebut anak-anak tidak normal. Tetapi pada

umumnya, istilah tersebut telah diterima dan dipakai untuk anak-anak yang cacat

dan anak-anak yang berbakat intelektual. Dengan demikian, anak yang luar biasa

ini disini dapat didefinisikan sebagai anak yang menyimpang atau berbeda dari

anak-anak biasa (anak rata-rata) atau normal dalam hal : (1) ciri khas mental; (2)

kemampuan-kemampuan panca indera; (3) kemampuan-kemampuan komunikasi;

(4) tingkah laku sosial; dan (5) ciri-ciri khas fisik. Perbedaan- perbedaan itu harus

sedemikian rupa sehingga anak tersebut memerlukan sekolah atau layanan

pendidikan yang khusus untuk mengembangkan kapasitasnya secara maksimum.27

27

Yatinus Semiun, OFM, Kesehatan Mental Jilid 2, (Yogjakarta: Kanisius (Anggota

Ikapi), 2006), 237.

Page 31: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

31

Menurut Aqila Smart, bahwa anak berkebutuhan khusus adalah anak

dengan karateristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya.28

Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karateristik khusus yang

berbeda dengan anak pada umumnya baik mental ataupun fisik. Seorang anak

dikatakan anak berkebutuhan khusus apabila anak tersebut memiliki dua

ketentuan yaitu: (1) Anak memiliki penyimpangan dari anak pada umumnya,

(kurang atau melebihi anak pada umumnya), (2) Sikap penyimpangan anak

membuat anak mengalami hambatan dalam kesehariannya, sehingga anak tersebut

membutuhkan pelayanan khusus.29

Anak berkebutuhan khusus agak berbeda dengan anak-anak pada

umumnya, anak berkebutuhan khusus berproses dan tumbuh tidak dengan model

fisik yang wajar, karenanya mereka sangat wajar jika mereka terkadang cenderung

memiliki sikap defensif (menghindar), rendah diri, atau mungkin agresif, dan

memiliki semangat belajar yang lemah.

4. Jenis Anak Berkebutuhan Khusus

A. Kelainan Mental

1. Mental Tinggi

2. Mental Rendah

3. Berkesulitan belajar spesifik

B. Kelainan Fisik

1. Kelainan Tubuh (Tunadaksa)

2. Kelainan Indra Penglihatan (Tunanetra)

3. Kelainan Indra pendengaran (Tunarungu)

4. Kelainan Bicara (Tunawicara)

C. Kelainan emosi

1. Gangguan Perilaku

2. Gangguan Konsentrasi

28

Aqila Smart, Anak Cacat Bukan Kiamat (Metode Pembelajaran Dan Terapi Untuk

Anak Berkebutuhan Khusus), (Yogjakarta: Kata Hati, 2010),33. 29

Fatimah Munir,” Istilah Anak Berkebutuhan Khusus” Internet, diakses melalui alamat

http://www.kartunet.com/memahami-istilah-anak-berkebutuhan-khusus-abk-

1156/,diaksespadatanggal25Febuari2015.

Page 32: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

32

3. Gangguan hiperaktive30

Dalam pembahasan anak berkebutuhan khusus diatas penulis tidak

menerangkan secara mendalam, karena nantinya skripsi ini lebih fokus dalam

membahas komunikasi nonverbal. Setelah mengetahui apa itu ABK, Namun ada

hal yang harus kita ketahui adalah dalam membedakan down syndrome, autis, dan

idiot, yang dalam keseharian kita sering mendengarkan kata-kata tersebut namun

sulit dalam membedakannya.

Secara singkat down syndrome adalah seseorang yang lahir dengan

kelainan kromosom karena faktor genetik. Ciri-ciri fisiknya pun sangat khas dan

terlihat jelas, seperti mata sipit, mulut kecil, dan lidah sering menjulur keluar,

selain itu anak down syndrome biasanya diikuti oleh fungsi, kelainan atau

kerusakan organ-organ tubuh lainnya namun kasus yang sering ditemui adalah

lemah jantung. Berbeda dengan Autis, yang terlihat seperti anak-anak normal.

Sebagian dari mereka ada yang terlahir dengan kemampuan berfikir yang terlalu

jenius, sebagian lagi dengan kemampuan berfikir sangat lambat. Sedangkan Idiot

adalah kata yang digunakan untuk orang kekurangan profesional dan tidak

berpendidikan. Dulu, ilmu psikologi dan kedokteran menggunakan kata tersebut

untuk anak dengan IQ sekitar 30. Namun saat ini, kata Idiot sudah tidak

digunakan lagi, baik dalam dunia psikolog ataupun kedokteran.31

Yang harus kita pahami adalah down syndrome, autis dan idiot adalah

termasuk dalam kategori anak berkebutuhan khusus. Down syndrome, itu

termasuk dalam anak berkebutuhan khusus dalam kelainan fisik (Tunadaksa),

sedangkan autis termasuk dalam anak berkebutuhan khusus dalam kelainan emosi,

hal ini meliputi gangguan prilaku, konsentrasi dan hiperaktif, dan idiot termasuk

dalam kategori anak berkebutuhan khusus kelainan mental dalam berkesulitan

belajar secara keseluruhan atau secara spesifik.

5. Pengertian Anak Tunawicara

Tunawicara adalah suatu hambatan di dalam komunikasi verbal berupa

gangguan atau kerusakan suara, artikulasi bicara, dan kelancaran berbicara.

30

Abdul Hadis, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, (Bandung: Alfabeta, 2006),55. 31

Yun E-Hyeon, Why? Disability, (Jakarta: Elex Media Komputindo), 23.

Page 33: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

33

Penyebab tunawicara antara lain faktor genetik, keracunan makanan, tekanan

darah tinggi, dan penyakit tetanus yang menyerang bayi saat lahir.32

Selama ini kita mungkin menyamakan istilah tunawicara dengan bisu atau

tidak dapat berbicara sama sekali. Namun jika ditelaah lebih lanjut berdasarkan

pendapat para ahli, pengertian tunawicara memiliki makna yang lebih luas yaitu

gangg uan atau hambatan dalam melakukan komunikasi verbal (berbicara) yang

meliputi gangguan/kelainan dalam pengucapan atau artikulasi, gangguan suara,

dan ketidaklancaran dengan orang lain. Dalam hal ini tunawica tidak hanya berarti

bisu, gagap dan keterlambatan bicara pun termasuk dalam kategori tunawicara.

Ciri-ciri anak tunawicara atau karakteristik tunawicara antara lain: bicaranya keras

namun tidak jelas, cadel, suaranya sengau, banyak melakukan gerak tubuh, bibir

sumbing, seringkali suka melihat gerak tubuh dan gerak bibir orang lain.

Tunawicara yang dialami seseorang khususnya anak-anak disebabkan oleh

beberapa faktor yang terjadi pada masa anak masih lahir dalam kandungan (pre

natal), ketika dilahirkan (umur neo natal), atau setelah lahir (pos natal).

Anak dapat mengalami tunawicara dapat disebabkan oleh adanya

gangguan ketika ia masih berada dalam kandungan seperti faktor keturunan atau

kekurangan oksigen yang menyebabkan kerusakan saraf dan otak yang berakibat

ketidaksempurnaan pertumbuhan organ salah satunya adalah organ bicara.

Kondisi bayi yang prematur ketika dilahirkan juga dapat menyebabkan

ketidaksempurnaan pertumbuhan organ yang berakibat timbulnya gangguan

dalam berbicara. Selain itu juga setelah bayi lahir ia juga tidak terlepas dari

berbagai gangguan yang menyebabkannya tunawicara seperti infeksi penyakit

campak, dipteri, tertular sifilis, meningitis (radang selaput otak), atau infeksi alat

pernapasan.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, tunawicara tidak hanya berarti bisu.

Secara umum tunawicara dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok yaitu

keterlambatan bicara, gagap, kehilangan berbahasa, serta kelainan suara.

32

Fauziah, ”Pengertian Tunawicara” Internet, diakses melalui alamat

http://www.definisimenurutparaahli.com/Pengertian-tunawicara-menurut-para-ahli,diakses pada

tanggal 12 desember 2017.

Page 34: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

34

Untuk mengenali apakah seorang anak mengalami keterlambatan bicara dapat

dilihat atau dibandingkan dengan anak-anak seusianya, jika rata-rata anak

seusianya sudah mampu berbicara sementara ia belum mampu maka sangat

dianjurkan untuk memeriksakan anak ke dokter sehingga jika ada kelainan dapat

ditangani dengan cepat.

Kemudian gagap, pada anak dapat berupa memanjangkan suku kata depan,

mulut bergerak-gerak seperti berbicara namun tidak ada suara yang keluar,

kekacauan berbicara seperti bicara dengan struktur kalimat yang tidak beraturan,

bicara terlalu cepat, serta pengulangan kata yang berlebihan.

Kelainan kemampuan berbahasa meliputi ketidakmampuan atau

menangkap inti kalimat atau pembicaraan, hingga tidak mampu berbicara sama

sekali. Dan kelainan suara juga bisa ditandai dengan kelainan nada bicara, seperti

nada bicara yang terlalu rendah, menonton, atau terlalu tinggi. Kemudian juga

dapat dilihat dari kelainan kualitas atau warna suara seperti suara yang terdengar

mendesah, lemah, atau serak. Serta kelainan tingkat kekerasan suara, seperti suara

yang terlalu keras atau terlalu lembut.

6.Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam

Penanaman adalah proses, perbuatan, dan cara menanamkan.33

Sedangkan

arti nilai menurut Zakiyah Daradjat adalah suatu perangkat keyakinan atau

perasaan yang diyakini sebagai identitas yang memberikan ciri khusus pada

pemikiran, perasaan, kiteria maupun perilaku.34

Pengertian nilai menurut Sidi

Ghazalba sebagaimana dikutip oleh chabib Toha, nilai adalah suatu yang bersifat

abstrak, dan ideal. Nilai bukan benda konkrit bukan fakta dan tidak hanya

persoalan besar adalah yang menuntut pembuktian empirik, melainkan soal

penghayatan yang dikehendak, disenangi, maupun tidak disenangi.35

Sedangkan agama adalah sesuatu yang berhubungan dengan agama,

beragama, beriman. Yang penulis maksudkan disini adalah agama (agama Islam)

33

DepDikBud,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Desa,1990), 895. 34

Zakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta: Bulan Bintang,1996), 59. 35

Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2000),

60.

Page 35: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

35

yang dimiliki oleh setiap individu (anak) yang melalui proses perpaduan antara

potensi bawaan sejak lahir dari pengaruh luar individu.

Agama adalah suatu fenomena sosial keagamaan yang mengatur hubungan

manusia dengan tuhan, manusia dengan sesama manusia, manusia dengan alam

sekitar sesuai dan sejalan dengan ajaran agama yang mencakup tata keimanan,

tata peribadatan, dan tata kaidah atau norma yang dibawa oleh Rasullullah dari

Allah untuk disampaikan kepada umatnya.

Menurut Chabib Thoha dalam bukunya Kapita Selekta Pendidikan Islam,

penanaman nilai adalah suatu tindakan, perilaku atau proses menanamkan suatu

tipe kepercayaan yan berada dalam ruang lingkup sistem kepercayaan dimana

seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai sesuatu yang

pantas atau tidak pantas dikerjakan.36

Penanaman nilai keagamaan menurut Zulkarnain dalam bukunya

Transformasi nilai-nilai Pendidikan Islami adalah suatu proses berupa kegiatan

atau usaha yang dilakukan dengan sadar, terencana, dan dapat

dipertanggungjawabkan untuk memelihara, melatih, membimbing, mengarahkan,

dan meningkatkan pengetahuan keagamaan, kecakapan sosial, dan praktek serta

sikap keagamaan anak yang meliputi nilai-nilai Islam yaitu nilai aqidah/tauhid,

ibadah, dan akhlak yang selanjutnya dapat mengamalkannya dalam kehidupan

sehari-hari.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Menurut Anton H. Bakker, metode merupakan cara bertindak menurut

sistem aturan yang bertujuan agar kegiatan praktis telaksana secara rasional dan

terarah, sehingga dapat mencapai hasil yang optimal.37

Hal ini bertujuan agar

sebuah penelitian dapat berjalan dengan baik dan dapat menghasilkan sesuatu

yang memuaskan.

36

Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, 61. 37

Anton H. Bakker, Metode-metode Fisafat, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986), 6.

Page 36: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

36

Penelitian dalam penulisan ini menggunakan penelitian kualitatif

deskriptif,yaitu suatu metode penelitian pada peristiwa zaman sekarang38

dan

meminjam istilah Kriek dan Miller merupakan tradisi penelitian ilmu penelitian

merupakan sosial yang bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasan

manusia yang berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasa dan

peristilahan yang digunakan yaitu teknik yang menggambarkan.39

Mengingat metode penellitian yang digunakan adalah metode kualitatif

yang bersifat deskriptif eksplanatoris, deskriptif untuk menjelaskan apa yang

terjadi secara lengkap, sedangkan eksplanatoris untuk menjawab mengapa dan

bagaimana suatu peristiwa terjadi. Maka penelitian ini diupayakan untuk

menggambarkan fakta yang diinterpretasikan secara tepat dan teruji.40

2. Setting dan subjek penelitian

a. Setting Penelitian

Setting penelitian adalah anak Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Muaro

Jambi desa Bukit Baling Kecematan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Hal ini

lebih memfokuskan pada komunikasi nonverbal yang diterapkan dalam

menanamkan ilmu agama pada anak tunawicara di SLB tersebut, pemilihan

setting ini didasarkan atas beberapa pertimbangan, secara rasional didasarkan

pada kenyataan bahwa SLB ini memiliki anak didik yang memang berkebutuhan

khusus, khususnya dalam masalah berkomunikasi, anak tunawicara yang

menggunakan komunikasi nonverbal ini. Karena itulah penelitian ini akan dapat

dilakukan secara adil dan berimbang, yang secara ekonomis setting ini mudah

dijangkau oleh peneliti.

b. Subjek penelitian

Subjek penelitian berpusat pada kegiatan ekstrakurikuler keagamaan anak

tunawicara meliputi guru, pembina, dan siswa yang menggunakan komunikasi

nonverbal (penyandang tunawicara) di SLB Negeri Muaro Jambi desa Bukit

Baling Kec. Sekernan Kab. Muaro Jambi. Mengingat subjek yang baik adalah

38

Moh. Nazir, Metode penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), 54. 39

Laxy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda Karya, 2000), 6. 40

Tim Penyususn, II, Panduan Penulisan Karya Ilmiah, (Jambi, Fakultas Ushuluddin

IAIN STS Jambi, 2016), 61.

Page 37: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

37

subjek yang terlibat aktif, cukup mengetahui, memahami, atau berkepentingan

dengan aktivitas yang akan diteliti, serta memiliki waktu untuk memberikan

informasi secara benar dan penelian ini di khususkan untuk kegiatan keagamaan

pada anak didik yang beragama Islam.

3. Jenis dan Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari, manusia, situasi, peristiwa,

dan dokumentasi. Sumber data manusia berbentuk perkataan maupun tindakan

orang yang bisa memberikan data melalui wawancara. Sumber data suasana/

peristiwa berupa suasana yang bergerak (peristiwa) ataupun diam (suasana),

meliputi ruangan, suasana, dan proses. Sumber data tersebut merupakan objek

yang akan diobservasi. Sumber data dokumenter atau berbagai referensi yang

menjadi bahan rujukan dan berkaitan dengan masalah yang diteliti.41

Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder.

a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama (first

hand) melalui observasi atau wawancaa di lapangan.42

Dalam hal ini data yang

diinginkan adalah penulis melihat bagaimana komunikasi nonverbal dalam

menanamkan ilmu agama anak tunawicara di sekolah luar biasa (SLB) Negeri

Muaro Jambi Di desa Bukit Baling Kec. Sekernan Kab. Muaro Jambi.

b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua berupa

dokumentasi.43

Serta peristiwa yang bersifat lisan dan tertulis. Adapun data

sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.) Histori dan profil Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Muaro Jambi di desa

Bukit Baling Kec. Sekernan Kab. Muaro Jambi.

2.) Struktur organisasi SLB Negeri Muaro Jambi di desa Bukit Baling Kec

Sekernan Kab. Muaro Jambi.

3.) Keadaan siswa, jumlah siswa dan guru di SLB Negeri Muaro Jambi di

desa Bukit Baling Kec Sekernan Kab. Muaro Jambi.

41

Mohd.Arifullah et.al, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa, (Jambi: Fak

Ushuluddin IAIN STS Jambi 2015), 59. 42

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2002), 62. 43

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2013), 225.

Page 38: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

38

4.) Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian.

5.) Buku-buku yang berkaitan dengan penelitian sebagai bantuan teori.

4. Metode Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam studi ini menggunakan tiga teknik yang

dilakukan secara berulang-ulang agar keabsahan datanya dapat dipertanggung

jawabkan, yaitu:

a. Pengamatan tidak terlibat, merupakan pengamatan yang dilakukan tanpa

keterlibatan peneliti dalam aktivitas yang diamati, peneliti dalam hal ini hanya

melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan pengamatan.44

Metode pengumpulan

data melalui pengamatan tidak terlibat dalam penelitian ini dilakukan secara

umum terfokus pada metode, praktik, dan dampak serta kefektivitas

komunikasi nonverbal dalam menanamkan ilmu agama pada anak tunawicara

di SLB Negeri Muaro Jambi dengan sumber data manusia.45

b. Wawancara, sebelum wawancara dilakukan wawancara pertanyaan yang telah

disiapkan lebih dahulu sesuai dengan pengalihan data yang diperlukan dan

kepada siapa wawancara tersebut dilakukan. Teknik wawancara mendalam

digunakan untuk mengetahui secara mendalam tentang berbagai informasi

yang terkait dengan persoalan yang sedang diteliti kepada pihak-pihak yang

dianggap dapat memberikan informasi secara utuh tentang persoalan yang akan

dikaji. Dalam penelitian ini informan terdiri dari kepala sekolah dan guru di

SLB Negeri Muaro Jambi desa Bukit Baling yang menangani dan mengajar

lansung anak tunawicara yang akan diamati oleh peneliti.

c. Dokumentasi, merupakan metode pengumpulan data melalui data-data

dokumenter, berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah agenda

ataupun jurnal yang dapat memberikan informasi tentang objek yang diteliti.46

Data dokumentasi yang dimaksud adalah data tentang data-data yang

berhubungan dengan gambaran umum SLB Negeri Muaro Jambi di desa Bukit

Baling yaitu:

44Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), 126.

45Ibid, hal, 139.

46Ibid,hal, 188.

Page 39: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

39

1. Historis dan geografis

2. Struktur organisasi

3. Visi dan Misi Sekolah

4. Keadaan Guru dan siswa

5. Keadaan sarana dan prasarana

Ketiga teknik pengumpulan data diatas digunakan secara simultan dalam

penelitian ini, dalam arti digunakan untuk saling melengkapi antara data satu

dengan data yang lain. Sehingga data yang penulis peroleh memiliki validitas dan

keabsahan yang baik untuk dijadikan sebagai sumber informasi.

5. Metode/ Tehnik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak pengumpulan data

secara keseluruhan. Data kemudian dicek kembali, secara berulang, dan untuk

mencocokan data yang diperoleh, data disestimatiskan dan diinterprestasikan

secara logis, sehingga diperoleh data yang absah dan kredibel.47

Tehnik analisis data yang digunakan adalah yang pertama analisis historis,

penelurusan atau mencari sumber buku yang bersangkutan mengenai komunikasi

nonverbal. Kedua yaitu membandingkan antara pendapat yang satu dengan

pendapat yang lain yang berhubungan langsung dan tidak langsung. Kegiatan

dalam analisis data yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data

display), dan penarikan kesimpulan (conclusing drawing).48

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk memperoleh data yang terpecaya (trustworthiness) dan dapat

dipercaya (reliabe), maka peneliti melakukan tehnik pemeriksaan keabsahan data

yang didasarkan atas sejumlah kriteria. Dalam penelitian kualitatif, upaya

pemeriksaan keabsahan data dapat dilakukan lewat empat cara yaitu:

47Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,

1996),6. 48

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitaf Kualitatif dan R&D (Bandng: Alfabeta,2014),

253.

Page 40: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

40

1. Perpanjangan keikutsertaan

Pelaksanaan perpanjangan keikutsertaan dilakukan lewat keikutsetaan

peneliti di lokasi secara langsung dan cukup lama, dalam upaya mendeteksi dan

memperhitungkan penyimpangan yang mungkin mengurangi keabsahan data,

karena kesalahan penilaian data (data distortion) oleh peneliti atau responden,

disengaja atau tidak disengaja.49

Distorsi data dari peneliti dapat muncul karena

adanya nilai-nilai bawaan dari peneliti atau adanya keterasingan peneliti dari

lapangan yang diteliti. Sedangkan distorsi data dari responden, dapat timbul

secara tidak sengaja, akibat adanya kesalahpahaman terhadap pertanyaan, atau

muncul dengan sengaja, karena responden berupaya memberikan informasi fiktif

yang dapat menyenangkan peneliti, ataupun untuk menutupi fakta yang

sebenarnya.

Distorsi data tersebut, dapat dihindari melalui perpanjangan keikutsertaan

peneliti di lapangan yang diharapkan dapat menjadikan data yang diperoleh

memiliki derajat reabilitas dan validitas yang tinggi. Perpanjangan keikutsertaan

peneliti pada akhirnya juga akan menjadi semacam motivasi untuk menjalin

hubungan baik yang saling mempercayai antara responden sebagai objek

penelitian dengan teliti.

2. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan

secara teliti, rinci, dan berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol

dalam penelitian. Faktor-faktor yang tersebut selanjutnya ditelaah, sehingga

peneliti dapat memahami faktor-faktor tersebut. Ketekunan pengamatan dilakukan

dalam upaya mendapatkan karateristik data yang benar-benar relevan dan terfokus

pada objek penelitian., permasalahan, dan fokus penelitian. Hal ini diharapkan

pula dapat mengurangi distorsi data yang mungkin timbul akibat keterburuan

peneliti untuk menilai suatu persoalan, ataupun distorsi data yang timbul dari

kesalahan responden yang memberikan data secara tidak benar, misalnya

berdusta, menipu, dan berpura-pura.50

49

Moleong, Metodologi Penelitia Kualtatif, 175-177. 50

Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 117.

Page 41: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

41

3. Trianggulasi

Trianggulasi merupakan tehnik pemeriksaan kesalahan data yang

memanfaatkan sesuatu di luar data pokok, untuk keperluan pengecekan reabilitas

data melalui pemeriksaan silang, yaitu lewat perbandingan berbagai data yang

diperoleh dari berbagai informan. Terdapat empat macam tehnik trianggulasi yang

akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu tehnik pemeriksaan menggunakan

sumber, metode, penyidik, dan teori.51

Trianggulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik

derajat reabilitas suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam metode kualitatif, yaitu dengan cara-cara sebagai berikut:

Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara;

Membandingkan apa yang dikatakan informan diruang umum (publik) dengan apa

yang dikatakan di ruang pribadi (privat); Membandingkan apa yang dikatakan

informan pada suatu waktu penelitian tertentu dengan apa yang dikatakan

sepanjang waktu penelitian,; Membandingkan keadaan dan perspektif seorang

informan dengan berbagai pendapat atau pandangan informan lainnya, seperti

dosen, mahasiswa, atau pimpinan prodi; Membandingkan hasil wawancara

dengan isi dokumen terkait.

Trianggulasi dengan metode merupakan teknik pengecekkan keabsahan

data dengan meneliti hasil konsistensi, reabilitas, dan validitas data yang diperoleh

melalui metode pengumpulan data tertentu. Terdapat dua cara yang dapat

dilakukan dalam trianggulasi dengan metode, yaitu: pengecekan derajat

kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data;

Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.

Trianggulasi dengan penyidik, yaiitu teknik pengecekan data melalui

perbandingan hasil daya yang diperoleh dari satu pengamat dengan hasil

penyelidikan pengamat lainnya. Cara ini dapat dilakukan bila penelitian dilakukan

dalam suatu kelompok, dimana masing-masing peneliti kemudian

membandingkan hasil penelitiannya. Trianggulasi dengan teori, yaitu pengecekan

51

Michael Quinn Patton, Qualitative Data Analysis: A Source of New Methods (Beverly

Hills: Sage Publications, 1986), 331.

Page 42: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

42

keabsahan data melalui perbandingan dua atau lebih teori yag berbicara tentang

hal sama, dimksudkan untuk mendapatkan penjelasan banding tentag suatu hal

yang diteliti. Penerapan teknik tersebut, dapat dilakukan dengan memasukkan

teori-teori pembanding untuk memperkaya dan membandingkan penjelasan pada

teori utama yang digunakan dalam penelitian.

4. Diskusi dengan teman Sejawat

Langkah akhir untuk menjamin keabsahan data, peneliti akan melakukan

diskusi dengan teman sejawat, guna mematikan data yang diterima benar-benar

realatau bukan semata persepsi sepihak dari peneliti atau informan. Melalui cara

tersebut peneliti mengharapkan mendapatkan sumbangan, masukkan, dan saran

yang berharga dan konstruktif dalam meninjau keabsahan data.52

H. Studi relevan

Secara umum komunikasi dapat diartikan sebagai sebuah poses

penyesuaian atau sebagai proses penyampaian pesan, gagasan, ataupun pemikiran

dari komunikator pada komunikan, komunikasi hanya dapat terjadi bila

komunikatornya menggunakan sistem isyarat yang sama, Hal ini jelas terlihat

pada orang-orang yang menggunakan bahasa yang berbeda. Kita tidak bisa

berkomunikasi dengan orang lain jika sistem bahasa kita berbeda, tetapi prinsip

ini menjadi sangat relevan jika kita menyadari bahwa kita tidak ada dua orang

menggunakan sistem isyarat yang sama, orang tua dan anak misalnya, bukan

hanya memiliki perbendaharaan kata yang beda melainkan juga memiliki arti

yang berbeda untuk istilah yang mereka gunakan. Untuk melakukan perbedaan

penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka penulis

melakukan penelusuran terhadap beberapa karya tulis ilmiah yang membicarakan

mengenai efektivitas komunikasi nonverbal, diantaranya adalah:

Skripsi karya Rukmini Rasyid dari jurusan Iimu Komunikasi Fakultas

Iimu Sosial Dan IImu Politik Universitas Hasanuddin yang berjudul Prilaku

Komunikasi Nonverbal Anak Autis Dalam Proses Belajar Di Sekolah Luar Biasa

52

Mohd.Arifullah et.al, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa, (Jambi: Fak

Ushuluddin IAIN STS Jambi 2015), 59.

Page 43: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

43

(SLB) Pembina Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Di Kota Makassar.53

Penelitian

ini sama-sama membahas komunikasi pada anak berkebutuhan khusus namun

perbedaan dengan penulisan disini adalah penulis memfokuskan pada anak

tunawicara dan penelitian yang penulis lakukan terfokus pada SLB desa Bukit

Baling Kec. Sekernan Kab. Muaro Jambi.

Skripsi karya Juraidah dari jurusan komunikasi dan Penyiaran Islam

fakultas Ushuluddin IAIN STS JAMBI yang berjudul Efektivitas Komunikasi

Instruksional Dalam Kegiatan Muhadhoroh Untuk Meningkatkan Santri

Berceramah pada Pondok Pesantren As’ad Olak Kemang Kota Jambi.54

Penelitian

ini membahas tentang bagaimana keefektifan komunikasi instruksional yang juga

termasuk di dalamnya komunikasi nonverbal melalui Muhadhoroh. Perbedaan

penelitian ini adalah penulis melakukan fokus komunikasi nonverbal dalam

penanaman ilmu agama pada anak tunawicara.

Skripsi karya Siti Khotimah dari jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

fakultas Ushuluddin IAIN STS JAMBI yang berjudul Efektivotas Komunikasi

Nonverbal Dalam Pembinaan Keagamaan Anak Tunarungu Di Sekolah Luar

Biasa Kota Jambi.55

Penelitian ini membahas tentang bagaimana cara menerapkan

komunikasi nonverbal dalam pembinaan agama untuk anak tunarungu.

Perbedaannya penulis lebih memfokuskan pada kegiatan keagamaan dan sejauh

mana penerapan nilai-nilai agama pada anak tunawicara.

53

Faridatul,”Skripsi Komunikasi Nonverbal”, Internet, diakses melalui internet, diakses

melalaui:http//jiptupn-gdl-komunikasi-non-verbal-1643pdfreaser,diakses, pada tanggal 12

Desember 2017. 54

Juraidah, Efektivitas Komunikasi Instruksional Dalam Kegiatan Muhadharoh Untuk

Meningkatkan Santri Berceramah Pada Pondok Pesantren As’ad Olak Kemang Kota Jam i,(IAIN

STS JAMBI, 2015). 55

Siti Khotimah, Efektivitas Komunikasi Nonverbal dalam Pembinaan Agama Terhadap

Anak Tunawicara, (IAIN STS JAMBI, 2015).

Page 44: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

44

BAB II

PROFIL SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI MUARO JAMBI KOMPLEK

PERKANTORAN BUKIT CINTO KENANG BUKIT BALING MUARO

JAMBI

A. Profil Sekolah Luar Biasa (SLB)

1. Sejarah Pendirian Sekolah

Sejarah perkembangan pendidikan bagi penyandang cacat Indonesia pada

dasarnya dapat dilihat dari dua periode yaitu periode sebelum kemerdekaan dan

setelah kemerdekaan. Berdirinya Blinden Institut tahun 1901 di Bandung yang

diprakarsai oleh Dr. Westhoff merupakan awal pelayanan terhadap penyandang

cacat dimana para tunanetra diberikan latihan dengan progam shetered workshop

(bengkel kerja). Progam inilah yang merupakan cikal bakal berdirinya sekolah

khusus bagi tunanetra di Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1927, juga di

Bandung, dibuka sekolah khusus bagi anak tunagrahita yang didirikan oleh

Bijzonder Onderwijs yang diprakasai oleh seorang yang bernama Folker, sehingga

sekolah ini disebut Folker School. Pada tahun 1930 sekolah khusus untuk

tunarungu wicara juga dibuka di Bandung oleh seorang Belanda yang bernama

C.M Roelsema.56

Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Muaro Jambi di Desa Bukit Baling

berdiri sejak tahun 2006 oleh pemerintah daerah. SLB mulai operasional pada

tanggal 14 Juli 2008. Sekolah Luar biasa ini sama halnya dengan sekolah umum

lainnya. SLB ini di resmikan oleh Ibu Suparmi pada tahun 2006. Pada awal

mulanya mencari siswanya begitu sulit, karena kurangnya partisipasi orang tua

terhadap pendidikan anak berkebutuhan khusus ini. Bahkan guru-guru harus

berpartisipasi langsung untuk mencari anak murid dengan berbagai cara, salah

satunya harus datang kerumah sampai tiga kali (face to face). Sejak berdirinya

56

Gunawan Multi Alam dan Puguh Sudarminto, “SLB dan Sejarah Pendidikan Luar

Biasa”, diakses melalui alamat http://terandik.blogspot.com/2016/05/slb-dan-sejarah-pendidikan-

luar-biasa.html,tanggal 20 April 2018.

Page 45: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

45

SLB ini begitu banyak perkembangannya mulai dari bertambahnya anak didik

yang berasal dari berbagai kota.57

SLB yang beralamat di Desa Bukit Baling Muaro Jambi, mempunyai

identitas sebagai berikut:

a. Nama Sekolah : SLB Negeri Muaro Jambi

b. Alamat Sekolah : Komplek Perkantoran Bukit Cinto Kenang

-Desa : Bukit Baling

-Kecematan : Sekernan

-Kabupaten : Muaro Jambi

-Provinsi : Jambi

c. Status Sekolah : Negeri

d. Jurusan : A, B, C, D, E & Autis

e. Tahun Pendirian : 2006

f. Mulai Operasional : 14 Juli 2008

g. Waktu Kegiatan : Pagi

h. Sistem Pelayanan : Individual/Kelompok/Klasikal58

2. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

Adapun visi, misi, dan tujuan SLB Negeri Muaro Jambi adalah :59

a. Visi:

Visi dari sekolah luar biasa Negeri Muaro Jambi adalah terwujudnya

kemandirian anak berkebutuhan khusus melalui layanan pendidikan yang

bermutu, serta dapat diterima di masyarakat, mendapat kesempatan kerja,

memperoleh fasilitas yng memadai, berperan aktif secara eklusif dalam

kehidupan keluarga, masyarakat, berbangsa, dan bernegara.

b. Misi

Dalam terwujudnya sebuah visi yang telah ditetapkan sekolah luar biasa

ini mempunyai misi sebagai berikut:

57

Dokumentasi SLB Negeri Muaro Jambi Tahun 2018/2019. 58

Dokumentasi SLB Negeri Muaro Jambi Tahun 2018/2019. 59

Dokumenasi SLB Negeri Muaro Jambi Tahun 2018/2019.

Page 46: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

46

1) Sekolah sebagai pusat pelayanan dan pembelajaran anak berkebutuhan

khusus.

2) Menyelenggarakan pendidikan keterampilan secara tearah, terukur,

terpadu secara berkesinambungan.

3) Melatih dan menumbuhkembangkan kemandirian anak berkebutuhan

khusus.

4) Memberikan dukungan, mengadakan pelatihan, mengikutsertakan guru,

dan karyawan dalam menumbuhkembangkan potensi serta kreatifitas demi

kemajuan sekolah.

c. Tujuan

1. Diharapkan anak didik tumbuh menjadi generasi yang dapat beribadah

sesuai ajaran agama.

2. Dapat hidup ditengah masyarakat tanpa ada perbedaan

3. Anak didik bisa hidup mandiri dan layak dimasyarakat.

4. Anak didik mandiri dan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa

membebani orang lain.

5. Anak didik memiliki keterampilan sesuai dengan bakat dan minatnya dan

dapat berwiraswasta atau bekerja baik di workshop sekolah maupun di

masyarakat luas.

B. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan60

1. Gedung

a. Luas tanah : 20.000 M2

b. Luas bangunan ruang Kepala Sekolah,

Luas ruang TU, Guru dan teras : 167.26 M2

c. Luas Musholah dan teras : 20.43 M2

d. Luas ruangan kelas dan teras : -

e. Luas rumah dinas Kepala Sekolah : 18.20 M2

f. Luas lapangan upacara : 980.07 M2

g. Listrik : ada

60

Dokumentasi SLB Negeri Muaro Jambi Tahun 2018/2019.

Page 47: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

47

h. Air : Air sumur biasa dan

sumur bor

i. Status tanah : Milik Pemda

j. Status gedung : Milik Pemda

k. Keadaan gedung : Permanen

Tabel 2.1. Daftar Ruang SLB Negeri Muaro Jambi61

No Nama Ruang Jumlah

Ruang

Keterangan

1. Kepala Sekolah 1 Rusak Berat

2. Guru 1 Rusak Berat

3. Tata Usaha 1 Rusak Berat

4. Kelas 7 Rusak Sedang

5. Musholah 1 Baik

6. AULA 1 Rusak Sedang

7. WC Guru & Karyawan 3 Rusak Sedang

8. WC Siswa 2 Rusak Sedang

Dalam keterangan diatas yang mengalami rusak sedang sangat banyak

dibandingkan dengan rusak berat maupun yang tidak rusak sama sekali. Termasuk

yang rusak disini berjumlah 16 ruangan.

2. Sarana dan Prasarana

Tabel 2.2 Tabel Keadaan Sarana dan Prasarana62

No Sarana/ Prasarana Jumlah Keterangan

1. Rumah dinas Kepala Sek0lah 1 unit Rusak sedang

61

Dokumentasi SLB Negeri Muaro Jambi Tahun 2018/2019. 62

Dokumentasi SLB Negeri Muaro Jambi Tahun 2018/2019.

Page 48: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

48

2. Motor dinas 1 unit Baik

3. Lapangan Lompat Jauh 1 unit Rusak ringan

4. Meja Tenis meja 3 unit 2 Rusak

5. Lapangan Olahraga - Tanah belum

rata

6. Rumah Dinas Guru 2 unit 1 Rusak

Sedang

7. Asrama 2 unit 1 Rusak

Ringan

8. Pagar depan sekolah - Rusak Ringan

9. Lapangan Bulu Tangkis 1 unit Baik

10. Lapangan Tolak Peluru 1 Unit Baik

11. Lapangan Lintas Lari 100 M 1 Unit Rusak Ringan

12. Bengkel Pendidikan 1 Unit Baik

13. Ruang Keterampilan Tata Boga 1 Unit Baik

Keadaan Sarana Dan prasarana SLB Negeri Muaro Jambi masih juga ada

yang mengalami rusak ringan maupun rusak sedang. Sampai saat ini masih bisa

digunakan untuk di pakai dan ditempati. Sarana dan prasarana disini yang masih

dalam kedaan baik bisa dihitung dari pada yang rusak ringannya.

3. Keadaan Murid63

a. Jumlah murid baru : - orang

b. Murid menurut jenis kelamin

Laki-laki :51 orang

63Dokumen SLB Negeri Muaro Jambi Tahun 2018/2019.

Page 49: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

49

Perempuan :33 orang

Jumlah :84 orang

c. Jumlah murid menurut jurusan :

Jurusan Tunanetra (A) :3 orang

Jurusan Tunarugu/wicara (B) :23 orang

Jurusan Tunagrahita (C) :29 orang

Jurusan Tunagrahita Ringan (C1) :18 Orang

Jurusan Tunadaksa (D) :2 orang

Jurusan Tunadaksa Ringan (D1) :2 orang

Jurusan Tunalaras (E) :- orang

Jurusan Autis :7 orang

Jumlah :84 orang

d. Data Rombongan Belajar

TABEL 2.3 DATA ROMBONGAN BELAJAR SLB NEGERI

MUARO JAMBI64

JUMLSH MURID

JUMLAH ROMBEL

JUMLAH RUANG

KELAS

KELAS

JML

KELAS

JML

KELAS

JML

I 9 I 4 I 1

II 11 II 2 II 2

III 3 III 2 III 1

IV 8 IV 2 IV 1

64

Dokumen SLB Negeri Muaro Jambi Tahun 2018/2019.

Page 50: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

50

V 7 V 2 V 1

VI 5 VI 1 VI 1

VII 4 VII 1 VII 1

VIII 8 VIII 4 VIII 1

IX 9 IX 1 IX -

X 14 X 1 X 2

XI 1 XI 1 XI 1

XII 5 XII 1 XII 1

TOTAL 84 TOTAL 22 TOTAL 13

Dari tabel diatas Jumlah siswa yang ada di SLB berjumlah 84 orang,

sedangkan ruangan rombongan belajar berjumlah 22 orang, kemudian Jumlah

ruangan kelas ada 13 Ruangan.

e. Jumlah Lulusan Tahun Ajaran 2016/2017

TABEL 2.4 JUMLAH LULUSAN TAHUN 2016/201765

JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH

SDLB SMPLB SMALB

5 14 4 23

Dari tabel tersebut bahwa jumlah lulusan pada tahun 2016/2017 berjumlah

23 orang. Dari SDLB yang berjumlah 5 orang, kemudian SMPLB berjumlah 14

Orang dan SMALB berjumlah 4 orang.

65

Dokumen SLB Negeri Muaro Jambi Tahun 2018/2019.

Page 51: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

51

1. KEADAAN KELAS, TANAH , DAN BANGUNAN

a. Jumlah kelas menrut jenjang pendidikan

TABEL 2.5 JUMLAH KELAS MENURUT JENJANG

PENDIDIKAN66

JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH

SDLB SMPLB SMALB

7 1 2 10

Jumlah semua kelas yang ada di SLB Negeri Muaro Jambi ada 10 kelas,

terdiri dari SDLB jumlah tujuh ruangan, SMPLB ada satu ruangan dan SMALB

ada dua ruangan.

b. Jumlah ruang kelas menurut status pemilikan dan luasnya

TABEL 2.6 JUMLAH RUANG KELAS MENURUT STATUS

PEMILIKAN DAN LUASNYA67

MILIK

BUKAN

MILIK

JUMLAH LUAS

SELURUHNYA (M2)

1 2 3 4

Pemda -- 10 --

Jumlah ruang kelas yang yang statusnya bukan milik tidak ada, kemudian ada

juga yang milik Pemda.

66

Dokumen SLB Negeri Muaro Jambi Tahun 2018/2019. 67

Dokumen SLB Negeri Muaro Jambi Tahun 2018/2019.

Page 52: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

52

c. Tanah dan bangunan menurut status pemilikan dan luasnya.

TABEL 2.7 TANAH DAN BANGUNAN MENURUT STATUS

PEMILIKAN DAN LUASNYA68

VARIABEL MILIK (d) Luas

(M2)

BUKAN

MILIK

(M2)

LUAS

(M2)

LUAS

SELUR

UHNYA

(M2)

1 2 3 4 5 6

Tanah Pemda 20.000 -- -- --

Bangunan

Sekolah

Pemda -- -- -- --

Bangunan

Asmara

Pemda -- -- -- --

Bangunan

Lain-lain

Rumah Dinas

Kep.Sekolah

Penj. Sekolah

-- -- -- --

Dari tabel diatas tanah yang status kepemilikannya oleh Pemda 20.000 M2

yang sudah di tetapkan dan di ukur.

68

Dokumen SLB Negeri Muaro Jambi Tahun 2018/2019.

Page 53: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

53

2. FASILITAS KHUSUS

TABEL 2.8 FASILITAS KHUSUS SLB NEGERI MUARO JAMBI69

No. Jenis/Nama Barang Jumlah Kondisi Barang Asal

Barang Baik Rusak/Habis

Fasilitas Ketrampilan

1. Mesin Jahit 9 buah 6 baik 3 rusak Pusat

2. Mesin Obras 2 buah - Rusak Pusat

3. Mesin Jahit Bordir 2 buah Baik - Pusat

4. Lemari Kaca Sedang 2 buah Baik - Pusat

5. Etalase 5 buah Baik - Pusat

Fasilitas Progam Khusus (PROGSUS)

6. Microphone 2 unit Baik - Pusat

7. Meja ½ Lingkaran 1 unit Baik - Pusat

8. Kaca Besar 1 unit Baik - Pusat

9. DVD 2 unit - 2 Rusak Pusat

10. Speaker Aktif 2 unit - Rusak Pusat

11. Panggung Getar 1 unit - Rusak Pusat

12. Keyboard 1 unit Baik - Pusat

13. Spatel 2 unit Baik - Pusat

14 Tamborin 1 buah Baik - Pusat

69

Dokumen SLB Negeri Muaro Jambi Tahun 2018/2019.

Page 54: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

54

15. Maracus 1 buah Baik - Pusat

16. Perkusi 1 buah Baik - Pusat

17. Angel Slocken Speil 1 buah Baik - Pusat

18. Rebana 3 buah Baik - Pusat

19. Lonceng 1 buah Baik - Pusat

20. Trompolin 1 buah - Rusak

Ringan

Pusat

21. Bola besar 3 unit - Habis Pusat

22. Alat Treadmil 1 unit - Rusak Pusat

23. Matras 2 buah - Rusak

Ringan

Pusat

24. Softball 3 buah - Habis Pusat

25. Cakram 20 buah 10

Baik

10 Rusak Pusat

26. Gong Besar 1 buah Baik - Pusat

27. Meja tenis meja 3 buah 2 baik 1 rusak Pusat

28. Miniatur tempat

ibadah

10 unit 5 baik 5 rusak Pusat

29. Tape Recorder 1 unit - Rusak Pusat

30. Al-Qur‟an Braille 30 juz Baik - Pusat

31. Tenda 2 buah Baik - Pusat

32. Mesin Kompresor 1 set Baik - Pusat

33. Peralatan dan Bahan 3 set Baik - Pusat

Page 55: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

55

Ketrampilan tata

busana Komplit

34. Mesin las listrik

stensil (inverter

MMA/tig

4 buah Baik - Propinsi

35. Pemotong behel 1 buah Baik - Propinsi

36. Pemotong Plat 1 buah Baik - Propinsi

37. Ragum 6” 1 buah Baik - Propinsi

38. Bbor miling 16 ML 1 buah Baik - Propinsi

39. Grenda tangan 1 buah Baik - Propinsi

40. Bor tangan 1 buah Baik - Propinsi

41. Bor duduk 1 buah Baik - Propinsi

42. Grenda potong besar

14”

1 buah Baik - Propinsi

43. Topeng las 5 buah Baik - Propinsi

Fasilitas Khusus yang ada di SLB Negeri Muaro Jambi untuk semuanya

baik yang dari pusat maupun yang dari propinsi berjumlah 156 buah. Itu semua

ada yang dalam keadaan baik ada 110 buah, kemudian yang mengalami rusak

berjumlah 35 buah.

B. Agama

Agama adalah suatu prinsip yang harus dimiliki oleh setiap manusia untuk

mempercayai tuhan dalam kehidupan mereka. SLB Muaro Jambi ini tidak hanya

tergolong oleh agama Islam saja, seperti yang di sampaikan oleh guru bagian

Page 56: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

56

ekstrakurikuler waktu diwawancarai penulis menyatakan “[S]elain Islam, ada juga

kepercayaan yang dianut oleh siswa dan siswi SLB ini yaitu agama kristen.70

C. Ektrakurikuler

Kualitas tamatan sekolah khusus dituntut untuk memenuhi standar

kompetensi dunia kerja, selain mampu menguasai materi ketrampilan siswa harus

berinteraksi dan aktif dalam hubungan sosial. Kegiatan estrakurikuler merupakan

salah satu alat pengenalan siswa pada hubungan sosial. Di dalamnya terdapat

pendidikan pengenalan diri dan pengembangan kemampuan selain pemahaman

materi pelajaran.

Berangkat dari pemikiran tersebut, maka di SLB Negeri Muaro Jambi ini

diselenggarakan berbagai kegiatan esktrakurikuler, diantaranya adalah:71

a). Pramuka

b). Kesenian

c). Olahraga

d). Kerohanian ( Agama)

e). Ketrampilan

D. Struktur Organisasi

SLB yang merupakan salah satu SLB yang berada di Muaro Jambi

merupakan sekolah yang memiliki tenaga pekerja yang ahli di bidangnya. Tamatan

dari SLB Negeri Muaro Jambi yang memiliki kemampuan atau ketrampilan tertentu

dan tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi maka akan dijadikan sebagai

alumni sekolah. Hal ini karena sekolah memberi alasan agar ilmu atau ketrampilan

yang dimiliki oleh alumni bisa disalurkan kepada generasi selanjutnya dan alumni

mempunyai kegiatan sehari-hari. Secara struktur keorgnisasian SLB Negeri Muaro

Jambi sebagai berikut.

70Guru Ekstrakurikuler SLB Negeri Muaro Jambi, Murtini, Wawancara dengan Penulis,

20 April 2018, 09.00 WIB, Foto dan Catatan. 71

Guru Ekstrakurikuler SLB Negeri Muaro Jambi, Murtini, Wawancara dengan Penulis, 20 April

2018, 09.00 WIB, Foto dan Catatan.

Page 57: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

57

GAMBAR 2.1 STRUKTUR ORGANISASI SLB NEGERI MUARO

JAMBI72

----------------

72

Dokumen SLB Negeri Muaro Jambi Tahun 2018/2019.

TATA

USAHA

RETNO

KURNIATI

S.KOM

KEPALA SEKOLAH

SUPARMI, S.Pd

ASRAMA

KOMITE SEKOLAH

WK. KURIKULUM

RETNO D. APRIANI,S.Pd

WK.KESISWAAN

MURTINI.S,Pd

SEKSI

HUMAS

ADI

WIBOWO

DEWAN GURU

PESERTA DIDIK

SEKSI SARPAS

Page 58: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

58

BAB III

EKSTRAKURIKULER DAN PENERAPAN TEORI KOMUNIKASI

NONVERBAL DALAM MENANAMKAN NILAI NILAI AGAMA PADA

ANAK TUNAWICARA

A. Progam Keagamaan SLB Negeri Muaro Jambi

Setiap lembaga pasti dituntut untuk menyusun progam kerjanya, baik

progam jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu progam harus disiapkan

secara cermat dan hati-hati agar dapat memberikan hasil yang nyata. Tanpa adanya

progam terencana, seseorang akan bekerja bardasarkan naluri atau insting saja

sehingga mudah kehilangan arah, mudah tergoda dengan pekerjaan lama tidak

terselesaikan. Pada akhirnya sebuah lembaga tidak dapat mecapai tujuan dan akan

sulit memastikan sejauh mana kemajuan dan hasil yang telah dicapai suatu

lembaga.73

Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan diluar mata pelajaran dan

pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan

kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus

diselenggarakan oleh pendidik dan tenaga kependidikan yang berkemampuan dan

berwenang disekolah atau di madrasah tertentu.

Pengembangan ekstrakurikuler lebih mengandalkan inisiatif sekolah atau

lembaga. Namun kegiatan ekstrakurikuler juga memiliki landasan hukum yang

kuat, keputusan Mentri Pendidikan Nasional RI No.125/U/2002 tentang kalender

pendidikan dan jumlah jam belajar efektif di sekolah pengaturan kegiatan

estrakurikuler dalam keputusan ini terdapat dalam bab 5 pasal 9 ayat 2 pada tengah

semester sekolah melakukan kegiatan kreatifitas, olahraga hingga mengisi kegiatan

dibulan ramadhan yang bersifat mendidik moral anak didik.74

Dari keterangan di atas menerangkan bahwa pendidikan ekstrakurikuler

sangat membantu perkembangan anak dalam proses belajar di sekolah. Waktu

73Morisan, Managemen Public Realition, (Jakarta: Kencana,2010), 148.

74Arif Yuri, “UU Ekstrakurikuler Sekolah,” Internet, diakses melalui internet

http://ariefyuri.blogspot.com/2009/03/pentingya-kegiatan-ekstrakurikuler.html,tnggal 21 April

2018.

Page 59: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

59

belajar formal yang diadakan dikelas terkadang membuat anak kurang dalam

pemahaman dan terkadang merasa tidak bebas dalam bertanya jawab karena waktu

yang terbatas, dengan kegiaatan ekstrakurikuler yang diterapkan di sekolah dapat

menambah wawasan dan keterbatasan berkarya bagi anak didik yang mempunyai

bakat-bakat tertentu.

SLB Negeri Muaro Jambi memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang

diterapkan didalam sekolah dan dilakukan setiap hari, ekstrakurikuler yang

diadakan sesuai dengan pembelajaran atau kurikulum yang berlaku. Dari

keterangan diatas menerangkan bahwa pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada

satuan pendidikan adalah untuk mengembangkan bakat dan minat peserta didik

dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya.

Semua anak didik yang ada di SLB Negeri Muaro Jambi untuk kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan di bina oleh beberapa guru agama yang ada di sekolah

tersebut diantaranya:75

1.) Tunanetra dibina oleh Arif Amirul Mukminin, S.Pd.

2.) Tunawicara dan Autis dibina oleh Sarifah, S.Ag

3.) Tunagrahita dibina oleh Agus Salman S.Pd.I

4.) Tunadaksa dibina oleh Murtini,S.Pd

Sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler agama dilakukan setiap hari

rabu, karena kegiatan belajar mengajar dikelas dilakukan maksimal empat jam

dalam setiap minggunya. Selain itu ada tambahan pelaksanaan ekstrakurikuler

keagamaan yang ada di SLB juga dilaksanakan setiap hari jum‟at dengan berbagai

macam kegiatan keagamaan, diantaranya ada hafalan surat pendek, dan tata cara

sholat.

Untuk saat ini ekstrakurikuler keagamaan yang ada di SLB Negeri Muaro

Jambi yang diterapkan kepada anak penyandang tunawicara mencakup tentang

keagamaan, diantaranya tentang mandi wajib, sholat lima wajib, mengaji dan lain

sebagainya. Walaupun anak tunawicara mempunyai kekurangan yaitu susah dalam

menangkap pembelajaran secara materi maupun praktik.

75

Dokumen pembagian tugas guru SLB Negeri Muaro Jambi Tahun 2018/2019.

Page 60: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

60

Setidaknya mereka bisa lebih mengenal dasar-dasarnya terlebih dahulu,

seperti yang telah dijelaskan oleh kepala sekolah SLB Negeri Muaro Jambi saat

ditemui di kantor wawancara langsung dengan penulis memaparkan bahwa:

[P]rogam keagamaan yang diterapkan kepada anak penyandang tunawicara ada

belajar mandi wajib, sholat lima waktu, dan mengaji. Meskipun anak

penyandang tunawicara sangat susah untuk di ajarkan, yang terpenting mereka

bisa mengenal dasar-dasarnya yang paling penting dan diutamakan. Apalagi

anak-anak didik disini sudah banyak yang balig berarti itu semua kewajiban

kami untuk mengajarkan suatu kewajiban sebagai orang Islam. Terkadang

mereka beranggapan bahwa kegiatan praktik yang kami lakukan pada saat

sholat dan belajar mandi wajib itu dianggapnya lucu, sehingga mereka

meresponnya hanya tertawa saja.76

Secara khusus tidak ada panduan yang disarankan sekolah pada

ekstrakurikuler keagamaan yang ada di SLB Negeri Muaro Jambi. Seperti yang

telah disampaikan oleh salah satu pembina ekstrakurikuler keagamaan saat

diwawancarai penulis secara langsung di ruangan kantor bagian keesktrakurikuler

menjelaskan: “[B]ahwa tidak ada secara khusus panduan untuk ekstrakurikuler

keagamaan baik itu materi SD, SMP, SMA yang tidak begitu susah untuk

diajarkan.”77

Harapan dan keikhlasan pembina itu membuat anak-anak lebih mudah

menangkap dalam belajar. Selain itu juga terciptanya perubahan sikap yang nyata

menjadi lebih baik lagi setelah adanya pembinaan keagamaan yang dilakukan.

Ekstrakurikuler keagamaan untuk penyandang tunawicara saat ini kurang lebih ada

23 orang.

B. Implementasi Komunikasi Nonverbal dalam menanamkan Ilmu Agama

Anak Penyandang Tunawicara

Kedudukan komunikasi dalam sebuah pendidikan sudah tidak diragukan

lagi, intinya sebagian besar kependidikan hanya bisa dilakukan melalui adanya

proses komunikasi dan informasi. Menyampaikan pesan, mengajar, memberikan

data, dan fakta semua kebanyakan untuk kepentingan pendidikan. Merumuskan

76

Kepala Sekolah SLB Negeri Muaro Jambi, Suparmi, Wawancara dengan penulis, 16

April 2018, 09.45 WIB, Foto dan Catatan. 77

Pembina Ekstrakurikuler, Murtini, Wawancara dengan Pemulis, 20 April 2018, 09.00

WIB, Foto dan Catatan.

Page 61: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

61

kalimat yang baik dan benar semua hanya bisa dilakukan dengan menggunakan

informasi yang komunikatif. 78

Bahkan ia sangat besar peranannya dalam menentukan keberhasilan

pendidikan yang bersangkutan. Orang sering berkata bahwa tinggi rendahnya suatu

pencapaian mutu pendidikan dipengaruhi oleh faktor komunikasi khususnya

komunikasi dalam suatu pendidikan.

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam

bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal

ternyata jauh lebih banyak dipakai dari pada komunikasi verbal. Dalam

komunikasi, komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu komunikasi nonverbal

bersifat tetap dan selalu ada.79

Komunikasi nonverbal yang diterapkan di SLB Negeri Muaro Jambi ini

mengenai penanaman ilmu agama terhadap anak tunawicara seorang guru atau

pembina yang sedang melakukan proses belajar harus menggunakan komunikasi

nonverbal terhadap anak tunawicara. Seperti yang telah disampaikan guru

pendamping tunawicara saat diwawancarai langsung di kelas oleh penulis

menjelaskan: “[K]omunikasi yang diterapkan dalam proses mengajar dengan

menggunakan bahasa isyarat yang sesuai dengan buku bahasa isyarat yang bernama

buku SIBI khusus anak tunawicara.”80

Siswa tunawicara yang ada di SLB Negeri Muaro Jambi dalam belajar di

kelas, selain mengucapkan atau mempraktikan dengan bahasa isyarat. Selain itu

anak tunawicara bisa memahami dengan melihat langsung gerak isyarat yang

dilakukan oleh guru atau pembina, kemudian mempraktikan apa yang mereka lihat.

Guru atau pembina dalam memberikan suatu materi juga tidak bisa dengan

cara menoton, karena mereka lebih cepat bosan dan juga keberadaanya harus

dihargai. Oleh sebab itu pembina juga harus berusaha membuat mereka senyaman

78

Pawit M.Yususf, Ilmu Informasi, Komunikasi san Kpustakaan, (Jakarta: Bumi

Aksara,2009),19. 79

Faisal Wibowo, “Komunikasi Verbal dan Komunikasi Nonverbal”, diakses melalui

alamathttp://faisalwibowo.blogspot.com/2013/01/komunikasi-verbal-dan-komunikasi-

nonverbal.html,tanggal22April2018. 80

Guru Pembina Tunawicara SLB Negeri Muaro Jambi, Juniwati, Wawancara dengan

penulis, 19 April 2018, 09.00 WIB, Foto dan Catatan.

Page 62: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

62

mungkin, tujuannya agar pelajaran yang disampaikan lebih mudah dipahami.

Dalam belajar agama pun mereka memahaminya dengan meletakkan tangan

mereka dileher guru atau pembina, dengan cara seperti itu mereka lebih mudah

memahami.

Adanya rasa kurang paham dalam anak tunawicara dalam memahami

beberapa pelajaran khususnya dalam bidang keagamaan sebagai sekolah yang

menangani anak berkebutuhan khusus, pihak pengajarpun harus siap menyajikan

pembelajaran yang mereka lebih mudah untuk memahami. Seperti yang telah

disampaikan oleh guru pendamping tunawicara menjelaskan:

[B]ahwa metode yang digunakan untuk anak tunawicara dalam proses

keagamaan terlebih lagi supaya anak tersebut lebih mudah memahami dengan

mmenggunakan video bergambar dan dengan simbol-simbol sekaligus tidak

membosankan mereka.81

Penjelasan diatas menurut penulis sangat penting untuk menghargai

seseorang, seandainya jika kita yang menjadi lawan bicara yang menggunakan

bahasa nonverbal pastinya akan merasakan hal yang sama. Guru atau pembina

sangat bijak dalam mementingkan kebutuhan anak didiknya. Karena kita sebagai

orang yang bisa mendengar dan berbicara akan merasa di hargai juga jika kita bisa

menjadi lawan bicaranya yang menggunakan bahasa yang seirama dengan mereka.

Kemampuan anak tunawicara sangat terbatas dalam menyampaikan

gagasan, pemikiran, ide, dan kebutuhannya kepada orang lain. Sehingga kita harus

bisa memahami apa yang mereka inginkan.

Perubahan sikap dan perilaku yang terlihat nyata setelah adanya

pembinaan dengan menggunakan komunikasi nonverbal sangat terlihat lebih cepat

nyambung dalam berinteraksi dan juga lebih pintar. Dari sebelumnya yang belum

mengerti dengan apa yang guru atau pembina sampaikan, sekarang lebih mudah

untuk mengerti dan memahami walaupun dengan adanya sedikit kekurangan.

Dalam hal ini berangsur-angsur dan bertahap komunikasi nonverbal

sangat berperan penting dalam memberikan dampak positif terhadap anak

81

Guru Pembina Tunawicara SLB Negeri Muaro Jambi, Juniwati, Wawancara dengan

penulis, 19 April 2018, 09.00 WIB, Foto dan Catatan.

Page 63: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

63

tunawicara setelah dilakukan proses pembinaan yang harus berjalan dengan baik

sesuai dengan tujuan tertentu.

Penerapan komunikasi nonverbal dalam menanamkan ilmu agama sangat

membantu umtuk guru dan anak tunawicara, karena anak tunawicara dalam

memahami semua hal hanya dengan memakai bahasa isyarat.

Kemudian dengan berbagai kendala upaya guru atau pembina harus bisa

menyesuaikan untuk bisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak tersebut.

Seperti yang dijelaskan salah satu guru pembina anak tunawicara yang

diwawancarai penulis langsung, memaparkan:

[K]omunikasi nonverbal sangat berperan penting dalam proses pembelajaran,

karena mereka memahami dengan menggunakan bahasa isyarat. Kendala upaya

kami pun banyak sekali kami temui. Seperti koneksi bahasa yang sangat susah,

khususnya guru atau pembina yang memang bukan sarjana khusus PLB. Untuk

itu kami belajar bahasa isyarat dgn buku khusus bahasa isyarat dan pelatihan

tentang bahasa isyarat khusus anak berkebutuhan khusus.82

Penerapan komunikasi nonvebal kepada anak tunawicara menggunakan

bahasa isyarat. Contohnya waktu belajar praktik sholat harus menggunakan

bahasa isyarat. Seperti yang dipaparkan oleh kepala sekolah SLB, beliau

mengatakan:

[L]ebih jelasnya waktu belajar praktik sholat, iya harus menggunakan ucapan

bahasa isyarat. Kendalanya terkadang anak ini kurang mampu untuk

memahami terhadap pelajaran. Selain itu setiap hari Jum‟at membaca yasin

bersama, adanya kegiatan memperingati hari-hari besar Islam, dan untuk anak

didik yang tinggal di asrama juga diajarkan mengaji. Semuanya ikut terlibat

dan itu semua tidak lepas dari kerja sama orang tua.83

Dari wawancara diatas jelas adanya seorang pembina tunawicara dan

kepala sekolah menggunakan bahasa nonverbal untuk berinteraksi dengan anak

tunawicara dengan model menggunakan bahasa dan gerak isyarat yang mereka

pahami. Untuk hari biasa mereka melakukan kegiatan seperti biasa, kemudian

pembina hanya mengarahkannya saja.

82

Guru Pembina Tunawicara SLB Negeri Muaro Jambi, Juniwati, Wawancara dengan

penulis, 19 April 2018, 09.00 WIB, Foto dan Catatan. 83

Kepala Sekolah SLB Negeri Muaro Jambi, Suparmi, Wawancara dengan penulis, 16

April 2018, 09.45 WIB, Foto dan Catatan.

Page 64: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

64

Untuk hari besar Islam selama penulis meneliti khususnya pada waktu

bulan ramadhan, diadakan kegiatan rutinitas dibulan ramadhan sebelumnya, seperti

tadarusan bersama, membaca yasin, sholat berjamaah, dan diterapkan untuk

berpuasa selama bulan puasa. Seperti yang dijelaskan oleh Kepala sekolah SLB

Negeri Muaro Jambi, mengatakan:”[K]alau dibulan puasa kami menerapkan

kepadan anak didik untuk berpuasa, melakukan kegiatan tadarusan bagi yang bisa

membaca,membaca yasin bersama, sholat berjamaah, dan buka bersama.”84

Hasil wawancara progam ekstrakurikuler dan pelaksanaan lebih banyak

disampaikan oleh kepala sekolah dan pihak-pihak terkait diatas penulis

menyimpulkan bahwa cara efektif untuk melakukan komunikasi nonverbal dalam

bidang keagamaan anak tunawicara dengan cara terlebih dahulu menarik peserta

didik untuk fokus kepada pembina apa yang diinginkan kepada peserta didiknya.

Komunikasi nonverbal dilakukan dengan menggunakan bahasa isyarat, dan gerak

gerik untuk penyampaian pesan agar bisa diterima dengan baik.

[K]ita harus sabar dan ikhlas menghadapi berbagai macam sikap mereka.

Untuk itu kita harus face to face kepada mereka dan membangkitkan anak

untuk bersekolah. Yang terpenting ada peran kerja sama orang tua dalam hal

ini. Dengan adanya kerja keras semua problem yang ada bisa terselesaikan.

Intinya kita harus bisa mengontrol emosional kita dan mengerti apa kemauan

mereka.85

Mengenai pesan agar bisa diterima dengan baik dan efektif Jika terdapat

pertentangan pesan verbal dan pesan nonverbal, yang menunjukkan pesan yang

sebenarnya, karena sulit mengendalikan pesan nonverbal dari pada pesan verbal.

Kita dapat sedikit mengendalikan perilaku nonverbal, namun kebanyakan

nonverbal diluar kesadaran kita.Kita dapat memutuskan dengan siapa dan kapan

berbicara serta topik-topik apa yang akan kita bicarakan, tetapi kita sulit

mengendalikan ekspresi wajah.

Faktor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi

seperti kita sedang belajar dalam kelas, kita harus menjelaskannya dalam

84

Kepala Sekolah SLB Negeri Muaro Jambi, Suparmi, Wawancara dengan penulis, 16

April 2018, 09.45 WIB, Foto dan Catatan. 85

Kepala Sekolah SLB Negeri Muaro Jambi, Suparmi, Wawancara dengan penulis, 16

April 2018, 09.45 WIB, Foto dan Catatan.

Page 65: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

65

menggunakan bahasa non verbal. Seperti yang dijelaskan salah satu pembina

tunawicara:

[B]ahwa dalam menjelaskan suatu pelajaran kepada mereka harus dengan

menggunakan bahasa nonverbal seperti menyebutkan kata-kata bahasa yang

suka bohong, kita harus memegang hidung. Karena isyarat hidung bagi mereka

artinya bohong.86

Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis terlihat bahwa kunci utama

efektif komunikasi mereka yang lebih utama kita bisa memahami dan mengerti

untuk bahasa komunikasi yang mereka lakukan. Selain itu mengerti tentang

keadaan dan situasi mereka sebagai anak tunawicara.

C. Komunikasi Nonverbal dalam Menanamkan nilai-nilai Agama terhadap

Anak Tunawicara

Walaupun secara teoritis komunikasi nonverbal dapat dipisahkan dari

komunikasi verbal, dalam kenyataannya kedua jenis komunikasi itu jalin-menjalin

dalam komunikasi tatap muka sehari-hari, sebagian ahli berpendapat, terlalu

mengada-ngada membedakan kedua jenis komunikasi itu.

Tidak ada struktur yang pasti, tetap, dan dapat diramalkan mengenai

hubungan antara komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Keduanya dapat

berlangsung spotan, serempak dan non konsekual. Akan tetapi kita dapat

menemukan setidaknya tiga perbedaan pokok antara komunikasi verbal dan

komunikasi nonverbal.87

1. Sementara perilaku verbal adalah saluran tunggal, perilaku nonverbal

bersifat multisaluran. Kata-kata orang yang datang dari satu sumber,

misalnya yang diucapkan orang yang kita baca dari media cetak, tapi isyarat

nonverbal dapat dilihat, didengar, dirasakan, dibauhi, atau dicicipi, dan

beberapa isyarat boleh jadi berlangsung secara simultan. Bila kita

mendengar suatu kata dalam bahasa asing yang tidak kita ketahui kita dapat

memeriksanya dalam kamus atau buku tentang frase dan memperkirakan

86

Pembina Keagamaan SLB Negeri Muaro Jambi, Sarifah, Wawancara dengan penulis,

18 April 2018, 08.30 WIB, Foto Video dan Catatan. 87

Deddy Mulyana,Ilmu Komunikasi (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,2014), 347-350.

Page 66: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

66

apa yang dimaksud pembicara. Kita dapat pula meminta pembicara

mengulangi dan menjelaskan kata yang diucapkannnya. Namun kita sulit

mengecek apa makna nonverbal pembicara.

2. Pesan verbal terpisah-pisah, sedangkan pesan nonverbal sinambung. Artinya

orang dapat mengawali dan mengakhiri pesan verbal kapanpun ia

menghendakinya, sedangkan pesan nonverbalnya tetap mengalir sepanjang

orang yang hadir didekatnya.Ini mngingatkan kita pada salah satu prinsip

komunikasi bahwa kita tidak dapat berkomunikasi, setiap perilaku punya

potensi untuk ditafsirkan. Meskipun dapat menutup linguistik anda untuk

berkomunikasi dengan pembicara atau menulis, anda tidak mungkin

menolak berperilaku nonverbal.

3. Komunikasi nonverbal mengandung lebih banyak muatan emosional

daripada komunikasi nonvebal. Sementara kata-kata umumnya digunakan

untuk menyampaikan fakta, pengetahuan, atau keadaan, pesan nonverbal

lebih potensial untuk menyatakan perasaan seseorang, yang terdalam

sekalipun, seperti rasa sayang atau rasa sedih.

Dilihat dari fungsinya, perilaku nonverbal mempunyai beberapa fungsi.

Paul Ekman lima fungsi pesan nonverbal, seperti yang dapat dilukiskan dengan

perilaku mata yakni sebagai berikut:88

a. Emblem. Gerakan mata tertentu merupakan simbol yang memiliki

kesetaraan dengan simbol verbal. Kedipan mata dapat mengatakan. “Saya

tidak bersungguh-sungguh”.

b. Ilustrator. Pandangan ke bawah dapat menunjukkan despresi atau

kesedihan.

c. Regulator. Kontak mata berarti saluran percakapan terbuka. Memalingkan

muka menandakan ketidaksediaan berkomunikasi.

d. Penyesuai. Kedipan mata yang cepat meningkat ketika orang berada dalam

tekanan. Itu merupakan respon tidak disadari yang merupakan upaya tubuh

untuk mengurangi kecemasan.

88

Deddy Mulyana,Ilmu Komunikasi (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,2014), 349.

Page 67: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

67

e. Affect Display. Pembesaran manik mata (pupil dilaction) menunjukkan

peningkatan emosi. Isyarat wajah lainnya menunjukkan perasaan takut,

terkejut atau senang.

Lebih jauh lagi, dalam hubungannya dengan perilaku verbal, perilaku

nonverbal mempunyai fungsi sebagai berikut:89

1. Perilaku nonverbal dapat mengulangi perilaku verbal,misalnya anda

menganggukkan kepalaketika anda mengatakan “Ya” atau menggelengkan

kepala ketika mengatakan “Tidak” atau menunjukkan arah (dengan

telunjuk) ke mana seseorang harus pergi untuk menemukan WC.

2. Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku verbal. Misanya,

Anda melambaikan tangan seraya mengucapkan “selamat jalan,” “sampai

jumpa lagi, ya,”atau “ Bye bye”, atau anda menggunakan gerakan tangan,

nada suara yang meninggi, atau suara yang lambat ketika anda berpidato

didepan khalayak. Isyarat nonverbal seperti itulah yang disebut Affec

Display.

3. Perilaku nonverbal yang menggantikan peilaku verbal, jadi berdiri sendiri,

misalnya anda menggoyangkan tangan anda dengan telapak tangan

mengarah kedepan (sebagai pengganti kata “Tidak”) ketika seorang

pengamen mendatangi mobil anda atau anda menunjukkan letak ruang

dekan dengan jari tangan, tanpa mengucapkan sepatah katapun, kepada

seorang mahasiswa baru yang bertanya,” Dimana ruang dekan, pak?” Juga

ekspresi wajah dapat menggantikan “hari yang buruk.” Isyarat nonverbal

yang menggantikan kata atau frase inilah yang disebut emblem.

4. Perilaku nonverbal dapat meregulasi perilaku verbal. Misalnya anda

sebagai mahasiswa mengenakan jaket atau membereskan buku-buku atau

melihat jam tangan anda menjelang kuliah berakhir, sehingga dosen segera

menutup kuliahnya.

5. Perilaku verbal dapat dapat membatah atau bertentangan dengan perilaku

verbal. Misalnya, Seorang suami mengatakan ,”Bagus! Bagus!” ketika

dimintai komentar oleh istrinya mengenai gaun yang baru dibelinya, seraya

89

Ibid., 349-350.

Page 68: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

68

terus membaca surat kabar atau menonton televisi; atau seorang dosen

melihat jam tangan dua-tiga kali, padahal tadi ia mengatakan bahwa ia

mempunyai waktu untuk berbicara dengan anda mahasiswanya.Jadi terdapat

pertentangan antara pesan verbal dengan pesan nonverbal, kita biasanya

lebih mempercayai pesan nonverbal, yang menunjukkan pesan yang

sebenarnya,karena pesan nonverbal lebih sulit dari pada pesan verbal.

D. Bentuk-Bentuk Komunikasi Nonverbal antara Guru dan Siswa

Dalam proses komunikasi tanpa kita sadari, sering kali kita menggunakan

bentuk komunikasi nonverbal. Bentuk komunikasi nonverbal sendiri sangat

membantu eektifitas penyampaian pesan. Oleh karena komunikasi nonverbal perlu

dipelajari dan dipahami apa dan bagaimana bentuk komunikasi nonverbal selama

proses komunikasi berlangsung.

Bentuk bentuk Komunikasi nonverbal:90

1. Komunikasi Gerakan Tubuh

Merupakan kode nonverbal yang ditunjukan oleh gerakan-gerakan badan.

Gerakan gerakan badan tersebut meliputi Kontak mata, ekspresi wajah,

isyarat, dan sikap tubuh. Misalnya seperti di SLB Negeri Muaro Jambi antara

pembina dan siswa tunawicara mengatakan kata “bohong” harus memegang

hidung, kemudian menganggukkan kepala artinya setuju dan masih banyak

yang lainnya.

2. Komunikasi Gerakan Mata /Kontak mata

Mata adalah alat komunikasi yang paling berarti dalam memberi isyarat tanpa

kata. Ungkapan “pandangan mata yang mengundang” atau lirikan matanya

memiliki arti adalah isyarat yang ditimbulkan oleh gerakan-gerakan mata.

Bahkan ada yang menilai bahwa gerakan mata adalah pencerminan hati

seseorang. Misalnya tatapan mata yang kosong menandakan ekspresi wajah

sedamg sedih dan pandangan mata yang tajam ekspresi seseorang sedang

marah. Terkadang siswa di SLB Negeri Muaro Jambi juga sering kali

90

Lelirahmiyati, “Komunikasi Verbal dan Nonverbal”, diakses melalui alamat

http///www.lelirahmiyati.wordpress.com/2014/20/komunikasi-verbal-dan-nonverbal.html, tanggal

6 Oktober 2018.

Page 69: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

69

mengabaikan seorang guru yang sedang memberikan materi dengan cara

sibuk dengan aktivitasnya, ada yang bermain ada juga yang ngobrol.

Sehingga guru menganggap siswa tersebut tidak menghargainya sama sekali.

3. Komunikasi Sentuhan

Merupakan isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan. Dalam

sentuhan ini dapat berupa bersalaman, menggegam tangan, dan pukulan.

Masing-masing komunikasi ini mempunyai tujuan yaitu menyampaikan

pesan tentang tujuan atau dari perasaan dari penyentuh. Misalnya di SLB

Negeri Muaro Jambi siswa yang kelihatan ragu melakukan sesuatu, maka

sentuhan guru berupa tepukan halus di pundaknya akan menyakinkan siswa

bahwa ia mampu melakukannya, Kemudian seorang guru yang memukul-

mukul meja artinya menenangkan siswanya yang sedang berantakan.

4. Komunikasi Objek

Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Dalam

berkomunikasi pasti seseorang melihat jenis pakaian yang dipergunakannya.

Misalnya seorang guru sebelum perform di depan kelas, memperhatikan

dandanannya terlebih dahulu. Sehingga penampilannya didepan kelas

nyaman dilihat.

5. Komunikasi Visual

Merupakan salah satu bentuk komunikasi yang digunakan untuk

menyampaikan pesan berupa gambar-gambar, grafik-grafik, lambang-

lambang, atau simbol-simbol. Misalnya di SLB Negeri Muao Jambi

terkadang memberikan materi banyak menggunakan gambar-gambar dengan

menggunakan laptop. Karena siswa lebih cepat menangkap dan lebih mudah

mengerti dengan menggunakan gambar atau simbol simbol daripada dengan

menggunakan bahasa lisan.

6. Komunikasi Lingkungan

Lingkungan dapat memiliki pesan tertentu bagi orang yang melihat dan

merasakannya. Contoh: jarak, ruang, temperatur, dan warna. Misalnya

seorang siswa yag menyebutkan “jarak sangat jauh”, “ruangan ini kotor”,

Page 70: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

70

“lingkungan ini panas”. Berarti seorang siswa tersebut menyatakan demikian

karena atas dasar penglihatan dan perasaan kepada lingkungan tersebut.

7. Komunikasi citrasa

Komunikasi citrasa merupakan salah satu bentu komunikasi, dimana

penyampaian suatu pesan/informasi melalui citrasa dari suatu makanan dan

minuman. Seseorang tidak mengatakan bahwa suatu makanan/minuman

memiliki rasa enak, manis, lezat, dan lain-lain, apabila makanan tersebut

telah memakan/meminumnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa citrasa dari

makanan/minuman tadi menyampaikan suatu maksud atau makna.

8. Komunikasi Penciuman

Salah satu bentuk komunikasi dimana penyampaian suatu pesan/informasi

melalui aroma yang dapat dihirup oleh indera penciuma Misalnya seorang

guru di SLB Negeri Muaro Jambi yang menggunakan farfum bulgari, seorang

siswa tidak akan memahami bahwa farfum tersebut termasuk farfum bulgari

apabila ia hanya menciumnya sekali.

E. Teknik/Strategi Guru dalam berkomunikasi dengan Siswa Tunawicara

dalam Menanamkan Nilai-Nilai Agama

Tidak dapat berbicara atau tunawicara biasanya akan dikaitkan dengan kondisi

tuli atau tunarungu, sehingga orang yang mengalami kondisi tersebut membutuhkan

teknik komunikasi khusus karena susah untuk melakukan komunikasi lisan. Teknik

komunikasi tersebut juga penting diperhatikan bagi orang normal yang ingin

menjalin komunikasi dengan para tunawicara.

Teknik/Strategi Guru dalam berkomunikasi dengan siswa tunawicara dalam

menanamkan nilai-nilai agama diantaranya sebagai berikut:91

1. Cari Perhatian

Teknik komunikasi pada anak tunawicara yang pertama adalah dengan

mencari perhatian. Cara ini menjadi langkah awal jika ingin memulai

komunikasi dengan orang-orang tunawicara, karena biasanya tunawicara

91

Pakar Komunikasi, “ 6 Teknik Komunikasi pada Tunawicara Paling Efektif”, diakses

melalui alamat http//www.pakarkomunikasi.com/6-teknik-komunikasi-tunawicara-paling-

efektif.html, tanggal 6 Oktober 2018.

Page 71: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

71

akan sulit memahami maksud seseorang tersebut untuk berkomunikasi

terhadap mereka. Begitu juga yang diterapkan oleh guru SLB Negeri

Muaro Jambi terhadap siswa tunawicara dalam belajar mengaji, dengan

cara melakukan sentuhan pada tangan siswa tersebut kemudian diletakkan

pada leher guru tersebut, kemudian kita mengucapkannya dengan jelas.

Tujuannya agar siswa tersebut dapat menirunya dengan merasakan

tangannya yang ada pada leher guru tersebut. Untuk memulai komunikasi

caranya diberikan tepukan ringan pada pundak siswa tunawicara sehingga

mereka mengetahui maksud guru untuk memulai komunikasi.

2. Bertatap Muka

Teknik komunikasi pada anak tunawicara selanjutnya dengan berbicara

bertatap muka atau dengan berhadapan langsung agar terjalin komunikasi

dua arah. Teknik ini juga dilakukan oleh guru Di SLB Negeri Muaro

Jambi dengan tujuan supaya siswa tunawicara dapat melihat wajah nya

dengan jelas dan membaca pengucapan kata demi kata yang disampaikan

oleh guru terhadap siswanya. Tidak hanya melihat gerak bibir saja tetapi

dengan bertatap muka, para tunawicara dapat melihat ekspresi atau gesture

atau gerakan kepala maupun tubuh guru tersebut. Sehingga informasi yang

guru sampaikan dapat dipahami dan diterima dengan baik oleh siswa

tunawicara.

3. Kontak Mata

Selain bertatap muka, penting pula bagi guru untuk melakukan kontak

mata dengan siswa tunawicara dalam melakukan interaksi atau

komunikasi. Hal ini dimaksudkan agar seorang guru tidak kehilangan

konsentrasi atau perhatian dati siswa tunawicara sebagai lawan bicaranya.

Penting pula bagi seorang guru untuk tidak memakai masker, kacamata

hitam, maupun media penghalang lainnya yang dapat mengganggu para

siswa tunawicara untuk memahami maksud yang ingin guru sampaikan.

4. Bicara secara Normal

Walaupun para penyandang tunawicara dapat dikatakan memilik kondisis

yang tidak normal tetapi dalam melakukan komunikasi juga dilakukan

Page 72: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

72

secara tidak normal. Berbicaralah secara normal jika ingin menjalin

komunikasi dengan penyandang tunawicara.

Seperti yang telah yang dilakukan oleh guru SLB Negeri Muaro Jambi

terhadap siswa dalam menanamkan nilai-nilai agama, hindari untuk

berbisik-bisik maupun mengeraskan suara kita. Karena hal ini dapat

menyulitkan siswa tunawicara dalam membaca gerak bibir kita. Oleh

sebab itu, tetaplah berbicara secara normal dan hindari untuk berbicara

dengan menutup mulut maupun disertai dengan memakan atau

mengunyah.

5. Gerakan Isyarat Tambahan

Selain berbicara secara normal, seorang guru juga dapat menambahkan

gerakan isyarat dalam menjalin komunikasi dengan siswa tunawicara.

Beberapa diantaranya yag sering dilakukan di SLB Negeri Muaro Jambi

menirukan gerakan sholat, menggelengkan kepala jika tidak mengerti dan

lain sebagainya. Dalam melakukan gerakan isyarat juga jangan terlalu

cepat dan berikan sedikit jeda agar dapat dipahami terlebih dahulu.

6. Tetap bersikap Sopan

Teknik komunikasi yang terakhir ini adalah tetap bersikap sopan. Hal ini

dikarenakan untuk menjaga perasaan maupun membuat para penyandang

tunawicara masih tetap dihargai walaupun kondisi mereka berbeda.

F. Bentuk bentuk Perilaku Kegamaan Anak-Anak Tunawicara

Perilaku Kegamaan yaitu mengajarkan bahwa kita hidup di dunia ini tidak

akan selamanya, maka dalam kehidupan ini kita sangat membutuhkan sekali ajaran

agama. Ajaran-ajaran agama tersebut tentunya ajaran agama yang telah

disampaikan oleh para Wahyu-Nya. Yaitu dengan mengajarkan bahwa kita harus

selalu mengajarkan ajaran-ajaran yang ada dengan tunduk dan taat. Ajaran agama

ini tentunya akan memberikan suatu pelajaran kepada para sisa bahwa sebagai

Page 73: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

73

makhluk Tuhan kita harus menyakini dan menerima dengan apa yang telah

diberikan kepada kita. 92

Keadaan sebenarnya bentuk-bentuk perilaku yang ada di SLB Negeri

Muaro Jambi, banyak sekali kegiatan agama yang diajarkan oleh guru terhadap

anak tunawiara diantaranya ibadah sholat wajib. Setiap waktu menjelang sholat,

anak tunawicara diajarkan untuk tepat waktu melaksanakan kewajiban sholat.

Faktanya di SLB Negeri Jambi, siswa tunawicara mengerti dengan sendirinya

waktu menjelang sholat wajib, mereka sama-sama berjamaah melakukan ibadah

sholat wajib. Karena sebelumnya sudah diajarkan oleh guru tentang sholat wajib

mulai dari cara berwudhu sampai dengan bacaan dan gerakan beserta pelaksanaan

sholat wajib.

Bentuk perilaku lainnya yaitu belajar mengaji yang dilakukan anak

tunawicara di SLB Negeri Muaro Jambi. Bahkan setiap hari Jum‟at mereka

melakukan kegiatan yasinan bersama. Metode yang dipakai dalam belajar ngaji

sama halnya dengan belajar ngaji pada umumnya dengan berawal menggunakan

Metode Iqra dan mengenalkan huruf-huruf hijayah.

Selain itu dihari besar Islam sperti bulan Ramadhan, anak-anak yang ada

di SLB Negeri Muaro Jambi juga melaksanakan puasa ramadhan,tadarusan dan lain

sebagainya.

Selain melakukan kegiatan keagamaan sebagaimana semestinya. Anak

tunawicara juga diajarkan oleh guru bagaimana bertingkah laku sopan dan

berakhlak baik terhadap guru, orang tua, teman dan lain sebagainya. Yang paling

terpenting bentuk-bentuk perilaku beragama yang dilakukan anak tunawicara di

SLB Negeri Muaro Jambi terlihat secara nyata dan diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari walupun masih banyak kekurangan.

92

Revolusi Pendidikan, “Perilaku sosial, keagamaan, moral, kepribadian, dan Emosi”

diakses melalui alamat http//www.wikemedya.blogspot.com/2010/10/perilaku-sosial-keagamaan-

moral-kepribadian-emosi html, tanggal 6 Oktober 2018.

Page 74: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

74

BAB IV

KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM MENANAMKAN

NILAI-NILAI AGAMA TERHADAP ANAK TUNAWICARA

A. Faktor penghambat Komunikasi Nonverbal pada Anak Tunawicara

Dalam wacana pendidikan di Indonesia, anak yang tergolong tunawicara

dikenal dengan Comunication Disorder. Anak tunawicara termasuk anak yang

mengalami masalah kondisi ujaran (seperti mengalami gangguan artikulasi, suara,

dan gangguan kelancaran berbicara) dan masalah dalam berbahasa (seperti

kesulitan menerima informasi dan mengungkapkan pendapat serta emosi melalui

bahasa). Anak yang mengalami gangguan tunawicara akan membutuhkan

pelayanan khusus di AS.93

Bentuk-bentuk Comunication Disorder yaitu sebagai berikut:94

1. Articulation Disorder. Anak yang mengalami gangguan artikulasi adalah anak

yang mengalami gangguan dan kesulitan mengucapkan bunyi secara tepat.

Bunyi yang diucapkan oleh anak tidak sesuai dengan kata atau kalimat yang

dimaksudkan oleh anak atau orang yang mendengarkannya.

2. Voice Disorder. Anak yang mengalami Voice Disorder adalah anak yang

mengalami gangguan mengungkapkan bahasa ujaran. Bunyi yang dikeluarkan

parau, kasar, terlalu keras, ataupun tekanan suara terlalu tinggi atau terlalu

rendah.

3. Fluency Disorder. Gangguan ini menyebabkan anak mengalami gangguan

berbicara, khususnya tidak lancar atau fasih berbicara seperti pada kemampuan

anak pada umumnya. Berbicaranya terputus-putus, mengulang-ngulang kata

atau kalimat, dan tidak teratur, dan sangat lama mengeskpresikan pendapat.

4. Language Disorder. Dalam hal ini, anak mengalami gangguan berbicara,

termasuk gangguan dalam menerima dan mengungkapkan bahasa secara lisan.

93

I Nyoman Surna dan Olga D. Pandeirot, Psikologi Pendidikan ( Jakarta: Penertbit

Erlangga, 2014), 208. 94

Ibid., 208.

Page 75: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

75

Gangguan bahasa secara signifikan mempengaruhi kemampuan belajar, yang

akan menimbulkan kesulitan dan masalah belajar.

Dalam proses komunikasi tidak selamanya mengalami kelancaran terlebih

lagi bagi anak tunawicara yang jelas mengalami gangguan dalam berbicara pastinya

terdapat faktor penghambat. Hambatan atau gangguan komunikasi bisa terjadi

karena adanya hambatan pada komunikator dalam memberikan pesan atau

hambatan pada komunikan dalam memahami pesan. Gangguan Komunikasi

(Communication Disorder) tidak sama dengan kegagalan komunikasi (Failure to

Communicate).95

Gangguan komunikasi yang membawa pengaruh terhadap perilaku

komunikasi ini terjadi ketika proses normal perolehan bicara dan bahasa terganggu

atau pada saat terjadi penyimpangan dalam proses pemahaman atau produksi suara

pada umumnya berdasarkan tahap perkembangan tertentu. Gangguan dapat terjadi

pada individu sebagai sender dan receiver saat inidividu ini bertugas sebagai

pengirim pesan, maka hambatan muncul ketika (pembicara, penulis) menghasilkan

pesan yang tidak sesuai dengan aturan bahasa, usia, atau budaya. Sedangkan

hambatan yang muncul ketika individu ini menjadi seorang penerima pesan

(pendengar, dan pembaca) adalah tidak mampu memahami pesan.

Selain penjelasan diatas dari hasil penelitian penulis menemukan faktor

penghambat komunikasi nonverbal dalam menanamkan nilai-nilai agama terhadap

anak tunawicara.

a. Kemampuan atau kecerdasan yang kurang pada anak tunawicara. Seperti yang

disampaikan oleh pembina SLB Negeri Muaro Jambi desa Bukit Baling saat di

wawancarai diruangannya, mengatakan:

[P]ada saat jam belajar, anak tunawicara sangat sulit untuk memahami saat ada

kegiatan praktik sholat dengan menggunakan bahasa ucapan nonverbal.

Kendalanya terkadang anak tersebut mempunyai kemampuan yang kurang

untuk memahami itu, akibatnya siswa kurang paham akan pembelajaran

tersebut.96

95

Jovita Maria Ferliana, M.Psi dan Agustina Cht, M.Psi, Meningkatkan Kemampuan

Berkomunikasi Aktif Pada Usia Dini (Jakarta Timur: PT Luxima Metro Media, 2016), 165. 96

Kepala Sekolah SLB Negeri Muaro Jambi, Suparmi, Wawancara dengan penulis, 16

April 2018, 09.45 WIB, Foto dan Catatan.

Page 76: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

76

b. Komunikasi. Dilihat dari segi komunikasi inilah ditemukan problem dalam

membina anak tuawicara. Seperti yang dijelaskan pembina SLB Negeri Muaro

Jambi desa Bukit Baling saat penulis mewawancarainya:”[D]ari segi

komunikasi yang berbeda terhadap anak pada umumnya, pastinya mereka selalu

bertanya kalau mereka kurang memahami”.97

c. Bahasa. Kalau dari bahasa bisa dilihat dari koneksi bahasa yang susah. Seperi

yang dijelaskan pembina pada saat penulis wawancara lansung

dengannya:”[B]ahwa kendalanya itulah jika dilihat dari segi bahasa yang susah.

Apalagi guru guru yang ada di SLB banyak dari jurusan umum, bukannya

khusus sarjana PLB. Jadi sedikit susah untuk menyesuaikannya”.98

Penerapan komunikasi nonverbal terhadap anak tunawicara susah dan

butuh kerja keras untuk dapat memahami seperti apa yang mereka sampaikan.

Karena banyaknya bahasa isyarat yang mereka gunakan dan terkadang tidak sesuai

dengan apa yang kita ketahui.

Selain dari keterangan diatas penulis juga melakukan pengamatan di SLB

Negeri Muaro Jambi desa Bukit Baling. Terdapat faktor penghambat akibat kurang

disiplinnya anak pada saat jam belajar. Disaat mereka bosan dan jenuh mereka

keluar masuk ruangan dengan sesukanya saja dan terkadang tanpa izin dengan guru

yang sedang memberikan materi. Terkadang guru atau pembina harus mempunyai

inisiatif sendiri supaya mereka tidak bosan dan jenuh dalam proses belajar. Seperti

pada saat penulis wawancara lansung Kepala Sekolah SLB Negeri Muaro Jambi

desa Bukit Baling diruangannya mengatakan:

[S]usahnya SLB Negeri Muaro Jambi desa Bukit Baling ini terkadang anak-

anak itu pulang dengan sendirinya. Dan itu harus dibujuk lagi kemudian

didatangi kerumahnya dan itupun terkadang tidak cukup untuk satu kali dua

kali.Selain itu kita harus face to face untuk membangkitkan kembali untuk

bersekolah. Yang lebih parahnya lagi peran orang tua disini sangat mendukung

anak. Terkadang orang tuanya yang menyuruhnya pulang kerumah, untuk

97

Pembina Keagamaan SLB Negeri Muaro Jambi, Sarifah, Wawancara dengan penulis,

18 April 2018, 08.30 WIB, Foto Video dan Catatan. 98

Pembina Keagamaan SLB Negeri Muaro Jambi, Sarifah, Wawancara dengan penulis,

18 April 2018, 08.30 WIB, Foto Video dan Catatan.

Page 77: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

77

membantunya bekerja. Itu semua juga termasuk kendala yang membuat anak

terkadang keluar dari SLB.99

B. Faktor Pendukung Komunikasi Nonverbal terhadap Anak Tunawicara

Sadar atau tidak, hampir setiap hari kita melakukan proses komunikasi.

Baik itu komunikasi dengan orang lain atau dengan diri sendiri, komunikasi secara

lisan atau tidak. Bahkan saat kita diam pun, kita sebenarnya sedang melakukan

proses komunikasi. Karena meskipun kita diam, otak kita terus berpikir dan

berbicara pada diri kita sendiri. Berarti saat itu kita sedang berkomunikasi dengan

diri sendiri.

Mungkin kebanyakan orang mengaggap komunikasi selalu identik dengan

berbicara, terutama bicara depan publik. Namun sebenarnya konteks komunikasi

jauh lebih besar dari itu. Selain ada komunikasi yang terucap atau komunikasi

verbal, kita melakukan komunikasi tidak terucap oleh lisan yaitu komunikasi

nonverbal.

Faktor pendukung yang mempengaruhi komunikasi nonverbal di SLB

Negeri Muaro Jambi adalah bahasa. Karena kunci utama komunikasi bisa berjalan

dengan lancar yaitu bahasa yang digunakan. Termasuk anak tunawicara yang

memakai bahasa isyarat dalam kehidupan sehari-hari.

Mampu berkomunikasi secara efektif dengan bahasa isyarat sangat penting

karena memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan anak tunawicara. Sehingga

tidak terjadi kesalahpahaman. Bahasa isyarat juga sebagai salah satu bentuk

komunikasi dalam pergaulan sehari-hari yang paling efektif. Karena pada dasarnya

manusia itu adalah makhluk visual sehingga akan lebih mudah bagi manusia untuk

memahami bahasa dalam bentuk visual dibandingkan verbal. Seperti yang

dijelaskan oleh pembina tunawicara saat diwawancarai lansung diruangan kelas

mengatakan:

99

Kepala Sekolah SLB Negeri Muaro Jambi, Suparmi, Wawancara dengan penulis, 16

April 2018, 09.45 WIB, Foto dan Catatan. 99

Pembina Keagamaan SLB Negeri Muaro Jambi, Sarifah, Wawancara dengan penulis,

18 April 2018, 08.30 WIB, Foto Video dan Catatan. 99

Pembina Keagamaan SLB Negeri Muaro Jambi, Sarifah, Wawancara dengan penulis,

18 April 2018, 08.30 WIB, Foto Video dan Catatan. 99

Kepala Sekolah SLB Negeri Muaro Jambi, Suparmi, Wawancara dengan penulis, 16

April 2018, 09.45 WIB, Foto dan Catatan.

Page 78: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

78

[K]omunikasi yang diterapkan terhadap anak tunawicara hanyalah dengan

menggunakan bahasa isyarat yang terpenting saling mengerti satu sama lain,

selain itu juga dengan tulisan-tulisan juga bisa asalkan mengerti bahasanya

saja100

Kalau dilihat dari segi sosial, peran orang tua sangat penting dalam

mewujudkan pendidikan bagi anak tunawicara. Karena disini sebagian orang tua

terkadang memaksakan kehendaknya terhadap anak tunawicara. Misalnya

menyuruh anaknya pulang kerumah untuk membantu pekerjaan. Selain itu anak

tunawicara ini juga merasa seperti diasingkan jika bergaul dengan anak- anak pada

umumnya, dikarenakan faktor bahasa yang kurang mendukung. Seperti yang telah

dijelaskan oleh salah satu siswi tunawicara, mengatakan:

[K]alau untuk berinteraksi dengan orang sekitar saya hanya mengandalkan

bahasa isyarat yang kami pahami dan itu sangat mudah jika lawan bicara saya

paham apa maksud pembicaraan saya, tetapi sebaliknya dengan orang yang

tidak mengerti bahasa isyarat yang saya gunakan, itu sangat sulit untuk

berinteraksi karna tidak nyambung. Dari sinilah saya merasa diasingkan saat

bertemu dengan anak-anak normal pada umumnya.101

Menurut penulis dalam hal ini sangat penting peran orang tua dan orang

sekitar terhadap anak tunawicara, Dari yang mereka dapat diluar sekolah haruslah

berdampak positif seperti meningkatkan pengalaman dan bakat bakat terhadap

mereka dan hal-hal positif lainnya yang bertujuan untuk mereka menjadi lebih baik

lagi dan lebih meningkatkan akan prestasi.

Dalam perkembangan zaman seperti sekarang ini, mereka juga memakai

teknologi handphone untuk berkomunikasi dengan orang lain dan lebih mudah

untuk mereka gunakan khususnya untuk berkomunikasi dengan anak-anak normal

lainnya. Hal ini menandakan bahwa dalam berkomunikasi tidaklah hanya

menggunakan komunikasi nonverbal, melainkan juga bisa menggunakan teknologi

lainnya seperti hp yang sesuai dengan perkembangan zaman.

C. Efektivitas Komunikasi Nonverbal di SLB Negeri Muaro Jambi Desa

Bukit Baling

100

Guru Pembina Tunawicara SLB Negeri Muaro Jambi, Juniwati, Wawancara dengan

penulis, 19 April 2018, 09.00 WIB, Foto dan Catatan. 101

Siswi SLB Negeri Muaro Jambi, Shinta Nuria, Wawancara dengan Penulis, 22 April

2018, 10.00 WIB, Suak Putat Muaro Jambi, Foto dan Catatan Wawancara.

Page 79: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

79

Salah satu bentuk komunikasi yang banyak berpengaruh terhadap

efektivitas pembicaraan adalah komunikasi nonverbal (tanpa kata). Adakalanya

seseorang kurang memahami makna dan pengaruh komunikasi nonverbal terhadap

suksesnya pembicaraan.

Kegiatan komunikasi dilaksanakan dengan menggunakan lambang atau

kode. Kode yang sebagian besar digunakan dalam komunikasi adalah kode yang

diucapkan atau kode yang ditulis (kode yang berhubungan dengan penggunaan

kata-kata). Tetapi sesungguhnya masih ada kode lain yang sangat penting

peranannya dalam komunikasi, yaitu kode nonverbal atau kode tanpa kata.

Sewaktu kita mengadakan pembicaraan dengan seseorang, cara terbaik

yang dapat diperbuat adalah mencoba membangkitkan dengan perantaraan

lambang-lambang lisan atau visual, dengan arti atau makna serta pengalaman yang

sudah dimiliki oleh pendengar atau penerima. Hanya bunyi dan tanda-tanda yang

dapat kita sampaikan.

Komunikasi adalah ketrampilan atau tingkah laku yang diperoleh atau

dipelajari, dan karena itu dapat diubah atau diperbaiki. Kesanggupan untuk menjadi

komunikator yang efektif adalah suatu yang diperoleh atau suatu prestasi, bukan

suatu hak khusus atau suatu kebetulan yang baik dari sifat turunan. Setiap orang

mempunyai potensi untuk melakukan komunikasi yang efektif, dan potensi ini

dapat lebih baik dan secara maksimal dijemalkan atau dicapai.

Meskipun kita berpegang teguh pada motto para komunikator yang

berbunyi Know your audience, dan kita memahami frame of reference disertai

field of experience, namun kalau pesan yang harus kita komunikasikan itu tidak

menyangkut kepentingan komunikan, kita dapat menghadapi kesukaran; lebih-lebih

jika efek yang kita yang harapkan dari komunikan itu perubahan tingkah laku. Di

sinilah letak permasalahan komunikasi, bagaimana kita menyampaikan suatu pesan

kepada seoang komunikan yang ketahui bahwa pesan yanng akan kita sampaikan

kepadanya tidak berkepentingan dengannya. Dikomunikasikannya pesan seperti itu

tidaklah cukup dengan memperhatikan timing dan placing seperti yang disarankan

oleh Wilbur Schramm. Tetapi walaupun bagaimanapun juga Menurut Rony

Adhikarya dalam karyanya yang berjudul “Communication planning and strategy”

Page 80: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

80

mengidentifikasikan isi pesan kita harus menentukan jenis pesan apa saja yang

disampaikan. Ini bisa merupakan Information message, atau motivational

message.102

Komunikasi Nonverbal di SLB Negeri Muaro Jambi dalam menanamkan

nilai-nilai agama terhadap anak tunawicara sangat efektif dengan menggunakan

bahasa isyarat. Seperti yang telah dikatakan oleh pembina saat diwawancarai

langsung diruangan kelas mengatakan:

[U]ntuk mengatasi supaya komunikasi ini bisa bejalan dengan lancar dengan

menggunakan bahasa isyarat. Walaupun dalam penanaman nilai-nilai agama

ada sebagian yang masih belum menerima, yang terpenting bagi kami dia

mengerti itu saja sudah cukup.103

Menurut analisis penulis saat melakukan penelitian ekstrakurikuler dalam

menanamkan nilai-nilai agama sangat terbilang efektif, bukti nyata hasilnya setelah

dilakukan penanaman nilai-nilai agama sangat baik. Seperti yang telah dijelaskan

Ibu Sarifah, menyatakan:

[S]etelah dilakukan pembinaan terhadap anak tunawicara hasilnya sangat baik,

Faktanya mereka sangat pintar, dan bisa nyambung saat pembelajaran atau pun

kegiatan keagamaan saat berlangsung. Selain itu respon anak tunawicara bisa

menerima dengan baik.104

Perkembangan saat ini setelah dilakukan kegiatan keagamaan di SLB

Negeri Muaro Jambi khususnya bagi anak tunawicara, Pembina keagamaan

menjelaskan saat diwawancarai langsung dikelasnya:

[K]alau itu berangsur-angsur sih, soalnya tingkat kemampuan mereka berbeda-

beda. Misalnya kegiatan sholat. Gak bisa baca surat nya dengan lepas atau

suaranya tidak bisa dikeluarkan setidaknya mereka mengerti. Dan yang tadinya

gak pernah sholat karna tidak paham, sekarang sedikit demi sedikit mengerti

karna adanya praktik kegiatan sholat. 105

Seperti yang telah dijelaskan pembina ekstrakurikuler keagamaan saat di

wawancarai langsung oleh penulis di ruangannya:

102

Deddy Mulyana,Ilmu Komunikasi (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,2014), 33. 103

Guru Pembina Tunawicara SLB Negeri Muaro Jambi, Juniwati, Wawancara dengan

penulis, 19 April 2018, 09.00 WIB, Foto dan Catatan. 104

Pembina Keagamaan SLB Negeri Muaro Jambi, Sarifah, Wawancara dengan penulis,

18 April 2018, 08.30 WIB, Foto Video dan Catatan. 105

Pembina Keagamaan SLB Negeri Muaro Jambi, Sarifah, Wawancara dengan penulis,

18 April 2018, 08.30 WIB, Foto Video dan Catatan.

Page 81: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

81

[S]ejauh ini mereka sudah mengerti tentang sholat, mandi wajib, baca Iqra.

Terkadang mereka mengerti tapi untuk mengucapkannya sangat sulit dan yang

tadinya gak pernah sholat, sekarang mereka rajin sholat. Setidaknya ada

perkembangan sedikit demi sedikit.106

Menurut penulis anak tunawicara yang sudah mau diajak untuk melakukan

kegiatan keagamaan merupakan suatu bentuk kemauan tersendiri yang harus

didukung penuh oleh pembina terkhusus lagi orang-orang disekitarnya yang selalu

memberikan semangat dan motivsi kepada mereka

Dari berbagai wawancara yang penulis lakukan saat di SLB Negeri Muaro

Jambi desa Bukit Baling kefektvifan yang bisa terlihat terdapat pada kegiatan

keagamaan yang berada di tempat tersebut. Terutama pada Komunikasi Nonverbal

yang dilakukan pembina terhadap anak tunawicara dalam penanaman nilai-nilai

kegaamaan sangat telihat efektif yang sudah terlihat dari aktivitas mereka saat

berada di sekolah tersebut.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat kita temukan bahwa:

1. Siswa telah mampu belajar mengaji dengan baik.

2. Siswa juga bisa melaksanakan ibadah sholat wajib, walaupun masih

berangsur angsur setidaknya walaupun bacaan surahnya tidak bisa lepas dan

suaranya tidak bisa dikeluarkan setidaknya mereka mengerti, dari yang tidak

pernah sholat sekarang mau melaksanakan sholat.

3. Siswa mampu berakhlak dengan baik terhadap orang lain.

4. Siswa juga menjadi lebih pintar dan mudah nyambung dalam kegiatan

kegamaan yang sedang berlangsung dan responnya sangat menerima dengan

baik.

106

Guru Ekstrakurikuler SLB Negeri Muaro Jambi, Murtini, Wawancara dengan Penulis,

20 April 2018, 09.00 WIB, Foto dan Catatan.

Page 82: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan di lapangan yang telah dibahas di bab II sampai

bab IV tentang efektivitas komunikasi nonverbal dalam menanamkan nilai-nilai

agama terhadap anak tunawicara di Sekolah Luar Biasa Negeri Muaro Jambi desa

Bukit Baling Kecematan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi, pada akhirnya penulis

menarik kesimpulan bahwa komunikasi nonverbal merupakan kunci utama anak

tunawicara dan pembina dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat

nonverbal. Selain itu komunikasi nonverbal sangat berperan penting terhadap

pembina dalam melakukan pembelajaran, berinteraksi, berkomunikasi, terhadap

anak tunawicara. Selain itu juga harus face to face terhadap mereka untuk

membangkitkan mereka dan memberikan semangat bahwa bukan berarti dengan

kekurangan yang mereka miliki kita tidak bisa seperti anak pada umumnya.

Berdasarkan kesimpulan pokok tersebut selanjutnya adalah kesimpulan yang

penulis temukan selama proses penelitian adalah sebagai berikut:

1. Progam keagaman yang diterapkan anak tunawicara yang ada di SLB

Negeri Muaro Jambi desa Bukit Baling Kecematan Sekernan Kabupaten

Muaro Jambi sama halnya dengan sekolah umum lainnya meliputi praktik

sholat, cara berwudhu, mengaji, mandi wajib, dan yasinan.

2. Kendala yang dihadapi saat komunikasi nonverbal terhadap penanaman

nilai-nilai keagamaan anak tunawicara adalah tingkat kemampuan dalam

memahami yang berbeda-beda dan dari segi komunikasi. Kemudian untuk

faktor pendukungnya adalah bahasa dan dari segi sosialnya adalah peran

orang tua yang sangat penting dalam mewujudkan pendidikan anak

tunawicara.

3. Sejauh ini penanaman nlai nilai agama kepada anak tunaiwicara di SLB

Negeri Muaro Jambi desa Bukit Baling Kec Sekernan Kab Muaro Jambi

yaitu setiap hari jum‟at diadakan yasinan bersama, belajar mengaji, terlebih

lagi kalau bulan puasa diterapkan puasa bersama, dan tadarusan bersama.

Page 83: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

83

Dan itu semua tidak lepas dari kerja sama orang tua untuk memberi

dukungan terhadap anak tunawicara.

B. Implikasi Penelitian

Melalui karya ilmiah dalam bentuk skripsi ini, berdasarkan penelitian

penulis yang telah dilakukan di SLB Negeri Muaro Jambi desa Bukit Baling

Kecematan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi, ada beberapa masukan yang dapat

digunakan untuk mendapatkan hasil yang baik dalam menggunakan komunikasi

nonverbal khususnya bagi penyandang tunawicara di bidang keagamaan dan

pembinanya diantaranya:

1. Untuk kita sebagai manusia yang diberikan kelebihan tanpa kekurangan

cacat fisik, kita harus berperilaku baik terhadap orang lain bahkan kepada

anak berkebutuhan khusus sekalipun. Tidak perlu khawatir jika kita masih

merasakan ada perilaku kita yang masih kurang baik dan tidak bisa

berinteraksi dengan mereka.. Karena dengan kita belajar berusaha dengan

jelas dan perbaikan diri maka kita akan bisa mengubah perilaku kita ke

arah yang lebih baik lagi sesuai ajaran Islam dan era zaman sekarang

sudah canggih dan kita bisa memanfaatkan yang ada untuk berkomunikasi

kepada mereka.

2. Untuk orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, tidak perlu

malu mempunyai anak seperti itu, karena tidak Allah meberikan anugerah

anak bukan hanya kekurangan saja melainkan juga ada kelbihannya dan

jadikan lah anak tersebut untuk bisa berakhlak baik terhadap orang lain

sebgaimana anak normal pada umumnya.

3. Untuk pembina harus bisa lebih sabar dalam menghadapi tingkah laku

mereka yang aneh aneh. Dan untuk lebih ditingkatkan lagi berbagai

macam kegiatan keagamaan yang ada di SLB. Selain itu juga yang harus

diterapkan kegiatan keagamaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Page 84: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

84

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Anonim, al-Qur‟an dan Terjemahannya, Jakarta: Departemen Agama RI, 1985.

Anton H. Bakker, Metode-metode Fisafat, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986.

Arifullah Mohd et.al, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa, Jambi: Fak

Ushuluddin IAIN STS Jambi 2015.

Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Bord James, Buku Pintar Memahami Bahasa Tubuh, Jogjakarta: DIVA PRESS,

2009.

Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2007.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,

Jakarta: Gunung Agung, 2014.

DepDikBud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Desa,1990.

Daradjat Zakiyah, Ilmu Jiwa Agama Jakarta: Bulan Bintang,1996.

Effendy Onong Unchjana , Dinamika Komunikasi, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,2002.

Ferliana Jovita Maria, M.Psi dan Agustina Cht, M.Psi, Meningkatkan Kemampuan

Berkomunikasi Aktif Pada Usia Dini Jakarta Timur: PT Luxima Metro

Media, 2016.

Hadis Abdul, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, Bandung: Alfabeta, 2006.

Hadayaningkrat Soewaro, Pengantar Studi Ilmu Administrasi Dan Manajemen,

Jakarta: Gunung Agung, 1995.

Komariah Aan dan Cepi Triatna, Op, cit.

Kurniawati Nia kania, Komunikasi Antar Pribadi, Serang: Garaha Ilmu, 2013.

Mulyana Deddy, Ilmu Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014.

Morisan, Managemen Public Realition, Jakarta: Kencana,2010.

M.Yususf Pawit, Ilmu Informasi, Komunikasi san Kpustakaan, Jakarta: Bumi

Aksara,2009.

Page 85: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

85

Moleong Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2002.

Nazir. Moh, Metode penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.

Patton Michael Quinn, Qualitative Data Analysis: A Source of New Methods

Beverly Hills: Sage Publications, 1986.

Rahmat Jalaluddin, Psikologi komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

Semiun Yatinus, OFM, Kesehatan Mental Jilid 2, Yogjakarta: Kanisius Anggota

Ikapi, 2006.

Smarth Aqila, Anak Cacat Bukan Kiamat (Metode Pembelajaran Dan Terapi

Untuk Anak Berkebutuhan Khusus), Yogjakarta: Kata Hati, 2010.

Soetopo Hendyat dan Wasyti Soemanto, Pengembangan dan Pembinaan

Kurikulum, Jakarta: Bina Aksara, 1986.

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D Bandung: Alfabeta,2013.

Surna I Nyoman dan D. Pandeirot Olga, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Penertbit

Erlangga, 2014.

Tim Penyususn, II, Panduan Penulisan Karya Ilmiah, Jambi, Fakultas Ushuluddin

IAIN STS Jambi, 2016.

Thoha Chabib, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogjakarta: Pustaka Pelajar,

2000.

Umam Khaerul, Prilaku Organisasi, Bandung: CV Pustaka Setia,2012.

Yun E-Hyeon, Why? Disability, Jakarta: Elex Media Komputindo.

B. Website

Yuri Arif, “UU Ekstrakurikuler Sekolah,” Internet, diakses melalui internet

http://ariefyuri.blogspot.com/2009/03/pentingya-kegiatan-

ekstrakurikuler.html,tanggal 21 April 2018.

Aad Yuy, “Pola Komunikasi Penyandang Tunawicara”, diakses melalui alamat

http://www.kompasiana.com/2013/17/pola-komunikasi-penyandang-

tunawicara.html, tanggal 12 Desember 2017

Page 86: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

86

Cahyono,”Unsur-unsur Efektif”,diakses melalui alamat www//http

ariple.blogspot.co.id/2015/14/pengertian-dan-unsur-unsur-efektifitas.html,

tanggal 12 November 2018.

Fauziah,”Pengertian Tunawicara” Internet, diakses melalui alamat

http://www.definisimenurutparaahli.com/Pengertian-tunawicara-menurut-

para-ahli,diakses pada tanggal 12 desember 2017.

Hun Candra ,”Kemampuan Anak Berkebutuhan Khusus”, Internet, diakses

melalui alamat http//pendidikankhusus.wordpress.com/2009/04/06upaya-

meningkatkan-kemampuan-komunikasi-anak-autis-pechs-bagian-3,diakses

pada tanggal12 Desember 2015.

Lelirahmiyati, “Komunikasi Verbal dan Nonverbal”, diakses melalui alamat

http///www.lelirahmiyati.wordpress.com/2014/20/komunikasi-verbal-dan-

nonverbal.html, tanggal 6 Oktober 2018.

Multi Alam Gunawan dan Sudarminto Puguh, “SLB dan Sejarah Pendidikan

LuarBiasa”,diaksesmelaluialamathttp://terandik.blogspot.com/2016/05/slb-

dan-sejarah-pendidikan-luar-biasa.html,tanggal 20 April 2018.

Munir Fatimah,” Istilah Anak Berkebutuhan Khusus” Internet, diakses melalui

alamathttp://www.kartunet.com/memahami-istilah-anak-berkebutuhan-

khusus-abk-1156/,diaksespadatanggal25Febuari2015.

Pakar Komunikasi, “ 6 Teknik Komunikasi pada Tunawicara Paling Efektif”,

diakses melalui alamat http//www.pakarkomunikasi.com/6-teknik-

komunikasi-tunawicara-paling-efektif.html, tanggal 6 Oktober 2018.

Revolusi Pendidikan, “Perilaku sosial, keagamaan, moral, kepribadian, dan

Emosi” diakses melalui alamat

http//www.wikemedya.blogspot.com/2010/10/perilaku-sosial-keagamaan-

moral-kepribadian-emosi html, tanggal 6 Oktober 2018.

Wibowo Faisal, “Komunikasi Verbal dan Komunikasi Nonverbal”, diakses

melalui alamat http://faisalwibowo.blogspot.com/2013/01/komunikasi-

verbal-dan-komunikasi-nonverbal.html,tanggal22April2018.

Page 87: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

87

Wordpress, Anak Berkebutuhan Khusus, Internet Diakses Melalui Alamat

http://edupsyche.wordpress.com/2015/05/31/anak-berkebutuhan-khusus/a

Diakses Pada Tanggal 5 Oktober 2018 Pukul 03.00.

C. Skripsi

Faridatul,”Skripsi Komunikasi Nonverbal”, Internet, diakses melalui alamat

http//jiptupn-gdl-komunikasi-non-verbal1643pdfreaser,diakses,pada

tanggal 12 Desember 2017.

Juraidah, Efektivitas Komunikasi Instruksional Dalam Kegiatan Muhadharoh

Untuk eningkatkan Santri Berceramah Pada Pondok Pesantren As’ad

Olak Kemang Kota Jambi, IAIN STS JAMBI, 2015.

Siti Khotimah, Efektivitas Komunikasi Nonverbal dalam Pembinaan Keagamaan

Anak Tunarungu Di SLB kota Jambi, UIN STS JAMBI, 2015

D. Wawancara dan Dokumentasi

Dokumentasi SLB Negeri Muaro Jambi Tahun 2018/2019.

Dokumen pembagian tugas guru SLB Negeri Muaro Jambi Tahun 2018/2019.

Guru Ekstrakurikuler SLB Negeri Muaro Jambi, Murtini, Wawancara dengan

Penulis, 20 April 2018, 09.00 WIB, Foto dan Catatan.

Guru Pembina Tunawicara SLB Negeri Muaro Jambi, Juniwati, Wawancara

dengan penulis, 19 April 2018, 09.00 WIB, Foto dan Catatan.

Kepala Sekolah SLB Negeri Muaro Jambi, Suparmi, Wawancara dengan penulis,

16 April 2018, 09.45 WIB, Foto dan Catatan

Pembina Ekstrakurikuler, Murtini, Wawancara dengan Pemulis, 20 April 2018,

09.00 WIB, Foto dan Catatan.

Pembina Keagamaan SLB Negeri Muaro Jambi, Sarifah, Wawancara dengan

penulis, 18 April 2018, 08.30 WIB, Foto Video dan Catatan.

Siswi SLB Negeri Muaro Jambi, Shinta Nuria, Wawancara dengan Penulis, 22

April 2018, 10.00 WIB, Suak Putat Muaro Jambi, Foto dan Catatan

Wawancara.

Page 88: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

88

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

SKRIPSI

“Efektivitas Komunikasi Nonverbal dalam menanamkan Nilai-Nilai Agama

terhadap Anak Tunawicara di SLB Negeri Muaro Jambi Desa Bukit Baling

Kecematan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi”

NO. JENIS DATA

METODE SUMBER DATA

1. -Letak Geografis SLB

Negeri Muaro Jambi

Desa Bukit Baling

-Observasi

-Dokumentasi

-Wawancara

-Setting

-Dokumen geografis

-Kepala Sekolah SLB

2. -Sejarah SLB Negeri

Muaro Jambi

-Wawancara

-Dokumentasi

-Kepala Sekolah SLB

-Dokumen sejarah SLB

3. -Visi, Misi, dan

Tujuan SLB Negeri

Muaro Jambi

-Dokumentasi

-Observasi

-Dokumen Visi, Misi,

dan Tujuan SLB

4. -Struktur Organisasi

SLB Negeri Muaro

Jambi

-Dokumentasi -Dokumen, Internet, dll

-Pihak Terkait

5. -Sarana/Fasilitas SLB

Negeri Muaro Jambi

-Observasi

-Dokumentasi

-Wawancara

-Keadaan Fasilitas

-Dokumen Fasilitas

-Kepala Sekolah SLB

Page 89: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

89

6. -Progam

Ekstrakurikuler SLB

Negeri Muaro Jambi

-Dokumentasi

-Observasi

-Dokumen, internet,dll

-Kegiatan

Ekstrakurikuler

7. Proses Komunikasi

Nonverbal pada anak

Tunawicara di SLB

-Observasi

-Wawancara

-Kegiatan

Ekstrakurikuler

-Pihak Terkait

8. Kendala dan Upaya

pembina

menggunakan

Komunikasi

Nonverbal pada anak

Tunawicara di SLB

-Wawancara

-Observasi

-Pihak Terkait

-Kegiatan

Ekstrakurikuler

A. Panduan Observasi

NO.

Jenis Data

Objek Observasi

1. -Letak Geografis SLB Negeri Muaro

Jambi

-Keadaan Dan Letak Geografis

2. -Sarana/Fasilitas SLB Negeri Muaro

Jambi

-Sarana dan Prasarana yang

tersedia di SLB Negeri Muaro

Jambi, seperti: Ruang kantor,

masjid, kelas, Dll.

3. -Implementasi Komunikasi

Nonverbal dalam menanamkan nilai-

nilai Agama terhadap Anak

Tunawicara

-Metode yang diterapkan dalam

menanamkan nilai-nilai Agama

terhadap Anak Tunawicara

-Alokasi waktu yang dibutuhkan

untuk pemahaman.

4. -Relevansi Implementasi komunikasi -Dampak perilaku yang terlihat

Page 90: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

90

nonverbal dalam menanamkan nilai-

nilai Agama terhadap anak

Tunawicara

secara lansung pada anak

tunawicara setelah dibina melalui

komunikasi nonverbal, terutama

terkait dengan pengetahuan agama

dan pengalamannya.

B. Panduan Dokumentasi

NO.

Jenis Data

Data Dokumenter

1. -Letak Geografis SLB Negeri Muaro

Jambi

-Data dokumentasi letak geografis

SLB Negeri Muaro Jambi

2. -Sejarah SLB -Data dokumentasi tentang sejarah

dan perkembangan SLB Negeri

Muaro Jambi

3. -Visi, Misi, dan Tujuan SLB -Data dokumentasi tentang Visi,

Misi, dan Tujuan SLB Negeri

Muaro Jambi

4. -Struktur Organisasi SLB Negeri

Muaro Jambi

-Data dokumentasi tentang struktur

organisasi SLB Negeri Muaro

Jambi

5. -Sarana/Fasilitas

-Data dokumentasi tentang sarana

dan prasarana yang ada di SLB

Negeri Muaro Jambi

6. -Progam Ekstrakurikuler SLB Negeri

Muaro Jambi

-Data dkumentasi tentang

Ekstrakurikuler

7.

-Teori dasar Komunikasi Nonverbal

pada anak Tunawicara

-Data tentang teori Komunikasi

Nonverbal pada anak tunawicara

yang meliputi tentang penegasan

Page 91: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

91

isyarat, dll.

8.

-Implementasi Komunikasi

Nonverbal dalam menanamkan

agama pada anak Tunawicara di SLB

Negeri Muaro Jambi

-Data tentang Implementasi

Komunikasi Nonverbal dalam

mmenanamkan nilai nilai agama

terhadap anak tunawicara yang

meliputi progam, metode, dan juga

implementasinya.

9. -Relevansi Implementasi komunikasi

Nonverbal dalam menanamkan nilai-

nilai agama terhadap anak

tunawicara.

-Data relevansi implementasi

komunikasi nonverbal dalam

menanamkan nilai-nilai agama

terhadap anak tunawicara.

C. Butir- Butir Wawancara

NO.

Jenis Data

Sumber data dan subtansi wawancara

1. -Letak geografis SLB Negeri

Muaro Jambi

-KEPALA SEKOLAH SLB NEGERI

MUARO JAMBI

-Bisa dijelaskan tidak letak geografis

SLB Negeri Muaro Jambi?

2. -Sejarah SLB

-KEPALA SEKOLAH SLB NEGERI

MUARO JAMBI

-Bagaimana sejarah pendirian SLB

Negeri Muaro Jambi?

-Kapan dan oleh siapa SLB didirikan?

-Apa yang menjadi motivasi pendirian

SLB ini?

-Bagaimana perkembangan SLB

hingga saat ini?

Page 92: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

92

3. Sarana/Fasilitas SLB -KEPALA SEKOLAH SLB NEGERI

MUARO JAMBI

-Apa saja sarana yang dimuliki SLB

Negeri Muaro Jambi?

4. Teori dasar Komunikasi nonverbal

terhadap anak tunawicara

-KEPALA SEK0LAH SLB NEGERI

MUARO JAMBI

-Apakah yang menjadi landasan teori

dasar komunikasi nonverbal terhadap

anak tunawicara SLB ini?

-Apakah ada rujukan dalam Islam

tentang komunikasi nonverbal dan

anak tunawicara?

5. Implementasi komunikasi

nonverbal dalam menanamkan

nilai- nilai Agama terhadap Anak

Tunawicara

-KEPALA SEKOLAH SLB NEGERI

MUARO JAMBI

-Bagaimana penerapan komunikasi

nonverbal terhadap anak tunawicara?

-Apa saja yang diberikan dalam

progam menanamkan nilai nilai

Agama ini?

-Kapan dilaksanakan progam ini dan

apa tujuannya?

6. Relevansi Implementasi

Komunikasi dalam menanamkan

nilai-nilai Agama terhadap anak

tunawicara

-KEPALA SEKOLAH SLB NEGERI

MUARO JAMBI

-Dampak apa yamg diharapkan pada

anak tunawicara setelah dtanamkan

nilai-nilai keagamaanmelalui

komunikasi nonverbal?

-Perubahan dan sikap perilaku apa

saja yang terlihat nyata setelah ada

penanaman nilai-nilai agama melalui

komunikasi nonverbal

Page 93: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

93

Gambar 2.2 Bagian depan SLB Negeri Muaro Jambi

Gambar 2.3 Bagian Samping SLB Negeri Muaro Jambi

Page 94: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

94

Gambar 2.4 Struktur Organisasi SLB Negeri Muaro Jambi Desa Bukit

Baling Kec Sekernan Kab. Muaro Jambi

Gambar 2.5 Jalan masuk menuju SLB Negeri Muaro Jambi

Page 95: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

95

Gambar 2.6 Anak unawicara sedang belajar Agama tentang pengertian

Munafik bersama Pembina tunawicara oleh ibu Sarifah, S.Pd

Gambar 2.7 bahasa SIBI yang dipakai dalam berkomunikasi

Page 96: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

96

Gambar 2.8 dokumentasi saat wawancara bersama pembina ekstrakurikuler SLB

Negeri Muaro Jambi dengan Ibu Murtini, S.Pd

Gambar 2.9 dokumentasi saat wawancara bersama pembina tunawicara saat

berada di ruangannya bersama ibu Juniwati, S,Pd.I

Page 97: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

97

4. Tenaga Pendidik/Guru

TABEL 2.9TENAGA PENDIDIK/GURU107

No Nama

Lengkap

NIP PGT/

GOL

Pendidikan

Terakhir

Jabatan

1. Suparmi,

S.Pd

1962010319

87112004

IV/a S1 BK Kepala Sekolah

2. Irfan, S.Pd 1974101220

09021001

III/b S1 PLB Guru kelas B V

(5)

3. Zurmaini,

S.Pd

1972061620

09022001

III/b SI PLB Guru Kelas

C1.I,VII[1]

4. Rosniat

telaumbanua,

M.Pd

1978040720

09022003

III/b S1 PLB Guru Kelas C II,

III

5. Retno Devi

Apriani ,

S.Pd

1977031420

09022003

III/b SI PLB Guru Kelas B.II,

III

6. Arif Amirul

Mukminin,

S.Pd

1983051020

09021009

III/b SI PLB Guru Kelas A

II,IV,X [4]

7. Murtini, S.Pd 1975090520

10012007

III/b S1 PLB Guru Kelas D.II,

IV (3)

8. Suwarsiyati,

S.Pd

1980041020

10012007

III/b S1 PLB Guru Kelas B II

9. Umi

Pujiastuti,

S.Pd

1985091420

09022003

III/a S1 PLB Guru Kelas F.

V, VI (4)

10. Adi Wibowo - - SMA Guru Penjas

107

Dokumen SLB Negeri Muaro Jambi Tahun 2018/2019.

Page 98: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

98

orkes

11. Rina Nurlina,

S.Pd

- - S1 PAUD Guru Kelas CI,

IV, V, VI (5)

12. Jummy

Tusakdiyah,

S.Pd

- - S1 Biologi Guru IPA Wali

Kelas B IX &

XII

13. Sarifah, S.Ag - - S1 Agama Guru Kelas F II,

Agama SMPLB

14. Februani Dwi

Astuti

- - SMA Guru Kelas F1

15. Kiswati, S.Pd - - S1 PAUD Guru Kelas C

VIII

16. Sri Nilawati,

S.Pd

- - S1

Matematika

Guru Kelas

CI&VIII

17. Ida Royani,

S.Pd

- - S1

Matematika

Guru

Matematika

&Wali Kelas D,

E X &XII

18. Armayanti,

S,Pd

- - S1 PLB Guru Kelas C

VI (6)

19. Nafiah, SE - - S1 Ekonomi Guru Tata Boga

20. Juniwati,

S.Pd.I

- - S1 PAI Guu Kelas C

VII &IX

21. Fitriyani,

S.Pd

- - S1 Pend.

Bahasa

Indonesia

Guru B. INDO

& Wali Kelas C

IX &XII

22.

23.

Ade

Nopriani,

S.Pd

Ade Puspita,

-

-

-

-

S1 Bahasa

Inggris

S1 Pend.

Guru Kelas C

VIII

Guru B. Inggris

SMPLB

Page 99: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

99

S.Pd Bahasa

Inggris

&SMALB

24. Agus

Salman, S.Pd

- - S1 PAI Guru Kelas C

IX

5. Tenaga Kependididkan

TABEL 2.10 DAFTAR NAMA-NAMA TENAGA

KEPENDIDIKAN108

NO. NAMA Jabatan TMT Ijazah

Terakhir

Tahun Lulus

1. Retno

Kuniati,

S.Kom

Tata Usaha 14 Juli

2008

S1

Sistem

Informasi

2007

2. Nugroho

Mudo

Utomo

Pengurus

Asrama

14 Juli

2008

Paket C 2015

3. Sumiati T.

Kebersihan

1 Jan

2011

Paket A 2016

4. Suyitno Penjaga

Sekolah

16 Juli

2012

SMA 1993

5. Misriani T.

Kebersihan

16 Juli

2012

Paket B 2016

6. Sutarno Penjaga

Malam

23 Juli

2012

Paket C 2012

7. Mardiyah,

S.Pd

Pustakawan 1 Maret

2013

S1 Paud 2017

8. Masripah Pengurus 1 Paket A 2016

108

Dokumen SLB Negeri Muaro Jambi Tahun 2018/2019.

Page 100: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

100

Asrama Des2013

9. Rusnaini T.

Kebersihan

2 Maret

2015

Paket B 2016

10. Febri

Adriansyah,

S.Pd

Operator 17 Juli

2017

S1 Pend.

Ekonomi

2016

TABEL 3.1 JUMLAH SISWA

SLB NEGERI MUARO JAMBI BULAN APRIL 2018109

Jurusan SDLB SMPLB SMALB TO

TA

L

I I

I

II

I

I

V

V V

I

J

M

L

V

II

VII

I

I

X

JM

L

X X

I

X

II

J

M

L

L/

P

L/

P

L

/P

Murid Baru

Laki-

laki

- - - - - - - - - - - - - - - -

Perempu - - - - - - - - - - - - - - - -

109

Dokumen SLB Negeri Muaro Jambi Tahun 2018/2019.

Page 101: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

101

an

Tunanetra

Laki-

laki

- - - - 1 - 1 - - - - 1 - - 1 2

Perempu

an

- - - - 1 - 1 - - - - - - - - 1

Tunarungu Wicara

Laki-

laki

1 2 - - 2 - 5 - - 2 2 3 - 1 4 11

Perempu

an

- 1 1 - - 1 3 - 2 1 3 4 - 2 6 12

Tunagrahita Ringan

Laki-

laki

1 1 1 4 1 1 9 3 1 6 1

0

1 - 1 2 21

Perempu

an

- 1 - 1 - - 2 1 2 - 3 2 - 1 3 8

Tunagrahita Sedang

Laki- 2 3 - 2 - - 7 - - - - 1 - - 1 8

Page 102: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

102

laki

Perempu

an

3 - 1 - 1 2 7 - - - 3 - - - - 10

Tunadaksa Ringan

Laki-

laki

- 1 - - - - 1 - - - - - 1 - 1 2

Perempu

an

- - - - - - - - - - - - - - - -

Tunadaksa Sedang

Laki-

laki

- - - - - - - - - - - 1 - - 1 1

Peremp

uan

- - - 1 - - 1 - - - - - - - - 1

Tunalaras

Laki-

laki

- - - - - - - - - - - - - - - -

Perempu

an

- - - - - - - - - - - - - - - -

Page 103: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

103

Autis

Laki-

laki

2 2 - - - 1 5 - - - - 1 - - 1 6

Perempu

an

- - - - 1 - 1 - - - - - - - - 1

Jumlah 9 1

1

3 8 7 5 4

3

4 8 9 21 1

4

1 5 2

0

84

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah siswa laki-laki di SLB

Negeri Muaro Jambi hanya ada 28 orang. Sedangkan untuk siswa perempuan

berjumlah 15 orang. Kemudian untuk tingkatan SMPLB terdapat siswa 12 orang

khusus laki-laki dan khusus perempuan ada 9 orang. Selanjutnya untuk tingkatan

SMALB yang laki lakinya berjumlah 11 orang dan perempuannya ada 9 orang.

Untuk keseluruhannya siswa yang terdapat di SLB ada 84 orang.

TABEL 3.2 DATA IDENTITAS SISWA SEKOLAH LUAR BIASA

NEGERI MUARO JAMBI

NO NISN Nama

Siswa

L

/P

Kls Alamat Ket

Urut Induk

TINGKAT SDLB JURUSAN TUNANETRA (A)

1. 005/A/

2013

00750

32911

Fahrian

syah

L V Dusun Pasar Minggu

Rt 06

Aktif

2. 007/A/

2014

00638

23796

Maryati P V Rt 08 Kumpeh Ulu Aktif

Page 104: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

104

TINGKAT SDLB JURUSAN TUNARUNGU/WICARA (B)

3. 023/b/2

012

00633

68988

Dwi

Lestari

P VI Rt 01 Tunas Mudo Aktif

4. 024/B/2

013

00790

82546

M.

Alfarez

i

L V Bukit baling rt 09 Aktif

5. 025/B/2

013

00730

8368

Reffan

Maulan

a

L V Rt 16 Sengeti Aktif

6. 026/B/2

014

00934

56030

Karyani P III Rt. 04 Sengeti Aktif

7. 000221

212016

Indra L II RT 01 Tanjung

Lanjut

Aktif

8. 000221

2016

Muham

mad

Zukri

L II Rt.01 Pasar Sore

semalaman Kerinci

Aktif

9. 000431

2016

Mus

Vidatul

Fitri

P II Rt 19 Sngeti Aktif

10. 001521

2017

Ahmad

Khoirul

Nasikin

L I Rt, 08 Muaro Jambi Aktif

TINGKAT SDLB JURUSAN TUNAGRAHITA RINGAN (C)

11. 078/C/2

012

0054

2100

62

Echa

Fadila

P IV Rt 11 Sekernan Aktif

12. 101/C/2

014

0009

0638

Budima L V Rt 06 Tantan Aktif

Page 105: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

105

00

13. 001312

015

0034

6893

66

Wisnu

Yanto

L V Rt 03 Pasar

Minggu

Aktif

14. 004312

015

0092

5359

21

Sulaiman L III Rt 05 Tunas Mudo Aktif

15. 000531

2016

Nurhasa

nah

P II Rt 08 Sengeti Aktif

16. 011312

016

Khairul

Faili

L VI Rt 11 Rw. 03

Bulian Jaya

Aktif

17. 002231

2017

0061

6271

58

Dian

Rahmada

ni

L II Rt02 Tanjung

Katung

Aktif

18. 002312

017

0054

1665

29

Muham

mad

Haris

Hakemy

L IV Rt 025 Purwodadi

tebing tinggi,

Tanjabar

Aktif

19. 002531

2017

Sigit

Wahoyo

L IV Sekernan Aktif

20. 002631

2018

Ahmad

Riski

ebrian

L I Rt 10 Berembang.

Kec Sekernan

Aktif

21. 002731

2018

0046

4036

50

Dendi

Saputra

L IV Rt 021 Desa

Tanjung Kumpeh

Aktif

TINGKAT SDLB JURUSAN TUNAGRAHITA SEDANG (C1)

22. 057/C1/ 0058 Rizla P VI Desa Sengeti Rt 07 Aktif

Page 106: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

106

2011 0609

48

Fiqi

Nadila

23. 076/C1/

2012

0016

3688

10

Mega

Ratna

Sari

P VI Tunas Baru Rt. 02 Aktif

24. 082/C/2

013

0029

8890

78

Wahyudi

Adrian

Maulana

L IV Rt 05 Sekernan Aktif

25. 092/C/2

013

0077

4708

792

Zahra

Zabilla

Putri

P V Rt 10 Sekernan Aktif

26. 005412

015

0076

1587

45

Dimas

Aditya

L II Rt 04 Tunas Mudo Aktif

27. 007412

015

0053

9165

27

Icha

Indriany

P III Rt. 12 Rengas

Bandung

Aktif

28. 008412

015

0029

7984

85

Wanda

Saputra

L IV Jl. Lintas Tungkal

Rt. 02 Kel. Sungai

Toman

Aktif

29. 000641

2016

Moh.

Agus

Syahrudi

L II Rt. 06 Tunas Baru Aktif

30. 000741

2016

Alexand

Grabiel

Silitonga

L II Rt.02 Bukit Baling Aktif

31. 001441

2017

Adly

Fairuz

L I Rt.02 Setiris Maro

Sebo

Aktif

32. 001741

2017

Muham

mad

L I Rt. 05 Berembang

Sekernan

Aktif

Page 107: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

107

Badri

33. 001941

2017

Rani

Pauziah

Safitri

P I Bukit Baling Km.

35

Aktif

34. 002041

2017

Rani

Anjani

P I Rt. 08 Bukit Baling Aktif

35. 002141

2017

Nur

Azizah

P I Simp. Tuan Aktif

TINGKAT SDLB JURUSAN TUNA DAKSA RINGAN (D)

36. 001651

2017

Muham

mad

Syamil

L II Rt 07 Dusun

Durian Rajo Jambi

Kecil Maro Sebo

Aktif

TINGKAT SDLB JURUSAN TUNADAKSA SEDANG (D1)

37. 002/D1

/2014

0006

6981

002

Najwa

Jihan

Mawadd

ah

P IV Rt 14 Sengeti Aktif

TINGKAT SDLB JURUSAN AUTIS

38. 005/Au

tis/2014

0043

9010

00

Indriyant

i

P V Desa Setiris Aktif

39. 006/Au

tis/2014

0082

7907

66

Mailan

Putra

Anugrah

L VI Rt. 15 Sengeti Aktif

Page 108: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

108

40. 010812

016

Abdel

Hadi

L II Rt. 15 Sengeti Aktif

41. 001381

2017

Rizky

Adha

Taulani

L I Rt.02 Rw.001

Sengeti

Aktif

42. 001881

2017

Zaidan

Masy‟al

Bisyir

L I Rt. 07 Rw 02

Kedemangan

Jaluko

Aktif

43. 002481

217

Adrian

Gerardus

Simamor

a

L II Rt. 12 Km. 46

Bukit Balng

Sekernan

Aktif

TINGKAT SMPLB JURUSAN TUNARUNGU WICARA(B)

44. 001222

015

0016

8888

5

Sulaiman L IX Kedemangan Aktif

45. 002222

015

0026

2601

84

Noval

Septian

L IX Aktif

46. 003222

015

Thia

Anggrian

y

P IX Rt.02 Suko AJ Km.

61

Aktiif

47. 002222

016

0031

3432

04

Putri

Ramadha

ni

P VII

I

Lr. Pesantren Rt.

16 Sengeti

Aktif

Page 109: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

109

48. 003222

016

Tiara

Niastri

P VII

I

001 Muaro Medak,

Bayung Lincir

Aktif

TINGKAT SMPLB JURUSAN TUNAGRAHITA SEDANG (C1)

49. 005/C1/

2008

0009

1056

00

Eunike

S.A,S

P IX Bokit Baling Aktif

50. 007422

016

0038

9507

10

Nur

Laila

P VII

I

RT/RW 15/04

Sengeti

Aktif

51. 008422

016

0034

5444

86

Nur Laili P VII

I

RT/RW 15/04

Sengeti

Aktif

DATA SISWA SLB N MUARO JAMBI TINGKAT SMAPLB JURUSAN

TUNANETRA (A)

52. 000113

2017

0026

8662

52

Fathur

Rahman

L X Berembang Rt. 09 Aktif

TINGKAT SMAPLB JURUSAN TUNARUNGU WICARA

53. 001232

015

9979

2310

84

Sella

Dwi

Cahyanti

P XII Bukit Baling Aktif

54. 002232

015

9947

8131

71

Aria

Sobitun

L XII

I

Desa Tunas Baru

Rt 05

Aktif

55. 003232

015

9976

9077

Aminah P XII

I

Desa Lopak Aur

Kec Pemayung

Aktif

Page 110: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

110

07

56. 000223

2017

0019

8913

57

Dewi

Wulan

dari

P X Bukit Baling, Rt.

07 Muaro Jambi

Aktif

57. 000323

2017

9994

5657

42

Muham

mad

Amin

Vadila

L X Rt 20 Sengeti Aktif

58. 000423

2017

9996

0237

26

Wahyudi L X Pasar Minggu Aktif

59. 000523

2017

0012

5612

03

Shinta

Nuria

P X Suak Putat Aktif

60. 000623

2017

0012

5612

03

Pera

Sapira

P X Rt 05 Desa

Tanjung Katung

Aktif

61. 000823

2017

9999

2987

79

Wanda

Nauriah

L X Ds Tanjung Lanjut.

Rt. 01 Sekernan

Aktif

62. 000823

2017

9956

6082

65

Khoiruna

s

L X Desa Betung. Kel.

Kumpeh

Aktif

TINGKAT SMPLB JURUSAN TUNAGRAHITA (C)

63. 084/C/2

013

0055

3474

99

Irwanto L IX Rt.05 Tanjung

Katung

Aktif

64. 095/C/2 9999 Andilau L IX Gedung Karya Aktif

Page 111: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

111

013 3262

52

Saputra Kumpeh

65. 096/C/2

013

0008

9421

43

Riki

Saputra

L IX Gedong Karya

Kumpeh

Aktif

66. 005322

015

Rizki

Agus

Tiarahm

an

L IX Berembang, Rt. 03 Aktif

67. 007322

015

Min

Sahril

L IX Rt 08 Desa Tebing

Tinggi

Aktif

68. 004322

016

0022

0616

85

M.Kodri L VII

I

Rt.02 Pematang

Pulai

Aktif

69. 005322

016

0022

4411

45

Rinah P VII Tanjung Katung

Rt. 05

Aktif

70. 006322

016

0027

2229

47

Marisah P VII

I

Tanjung katung Aktif

71. 001132

2017

0025

4509

85

Mawadd

ah

P VII

I

Rt 08 Jambi Kecil

Ma. Sebo

Aktif

72. 001232

2017

0021

2880

56

Riko

Apriansa

L IX Rt 02 Bukit Baling

Sekernan

Aktif

73. 001332

2017

0018

8406

30

Muham

mad Rafi

L VII

I

Rt. 07 Jambi Timur Aktif

74. 001432 0045 Aldo L VII Rt. 02 Pematang Aktif

Page 112: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

112

2017 0352

91

Pulai

75. 001532

2017

0046

0049

10

M.

Robbi

Maulidia

nsyah

L VII Rt. 06 Berembang Aktif

TINGKAT SMALB JURUSAN TUNAGRAHITA RINGAN (C)

76. 000133

2015

9985

4208

19

Novita

Sari

P XII Kemingkin Dalam Aktif

77. 000233

2015

9993

0398

66

Zuanda

Fahrul

Patullah

L XII

I

Rt. 03, Rw. 03

Muaro Bulian

Aktif

78. 000933

2017

0016

2207

89

Fitriani P X Teluk Aktif

79. 001033

2017

0005

5410

22

Mita P X Sengeti Rt. 15 Aktif

80. 001133

2017

0005

2913

51

Kristoper

Malindo

Pohan

L X Rt. 19 Bukit Baling Aktif

TINGKAT SMALB JURUSAN TUNA GRAHITA SEDANG (C1)

81. 001243

2017

9966

4830

08

Samsudi

n

L X Rt.12 Gedong

Karya Kumpeh

Aktif

Page 113: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

113

TINGKAT SMALB JURUSAN TUNADAKSA (D)

82. 004432

016

9967

4505

04

Reno

Agustin

Halawa

L XI Rt.01 Suko Awin

Jaya

Aktif

TINGKAT SMALB JURUSAN TUNA DAKSA SEDANG (D1)

83. 001363

2017

9996

2085

63

Akbar

Dwi

Leonaldo

L X Desa Sengeti Aktif

TINGKAT SMALB JURUSAN AUTIS

84. 001483

2017

9998

9095

86

Fatah

Yasin

L X Desa Suko Awin

Jaya Rt. 12

Aktif

Pada tabel 3.2 terdapat data siswa SLB Negeri Muaro Jambi dari SDLB,

SMPLB, dan SMALB. Untuk tingkatan SDLB dari kesluruhan jurusan terdapat 43

siswa dari perempuan berjumlah 15 orang, dan untuk laki-lakinya berjumlah 28

orang. Kemudian untuk tingkatan SMPLB dari keseluruhan jurusan terdapat 21

siswa dari perempuan berjumlah 9 orang dan laki-lakinya ada 12 orang.

Sedangkan untuk siswa tingkatan SMALB dari keselururhan jurursan terdapat 20

siswa dari perempuan berjumlah 9 orang dan laki-lakinya 11 orang. Jadi Total

keseluruhan siswa yang terdapat data beserta identitasnya 84 0rang.

Page 114: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

114

6. FASILITAS UMUM

TABEL 2.9 FASILITAS UMUM SLB NEGERI MUARO JAMBI

No. Jenis/Nama

Barang

Jumlah Kondsisi Barang Asal Barang

Baik

Rusak/Habis

1. Meja Guru 48 buah Baik - Pemda

2. Kursi Guru 45 buah Baik - Pemda

3. Meja Siswa 90 buah Baik - Pemda

4. Kursi siswa 90 buah Baik - Pemda

5. Meja Kepala

Sekolah

2 buah Baik - Pemda

6. Lemari Kaca

Besar

1 buah - Rusak

Ringan

Pemda

7. Lemari Kaca

Sedang

9 buah - Rusak

Riingan

Pemda

8. Lemari kaca

kecil

6 buah - Rusak

Ringan

Pemda

9. Kursi Tamu 2 Set - 2 Baik Pemda

10. TV Sharf 24” 1 unit Baik - BOS

11. Galon 1 buah Baik - BOS

12. Dispenser 1 buah Baik - BOS

13. Komputer 1 unit Baik - Propinsi

14. Printer 1 unit - Rusak Propinsi

15. Globe 1 buah Baik - Pusat

Page 115: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

115

16. Kotak P3K 1 buah Baik - BOS

17. Mesin Rumput 1 unit - Rusak Pemda

18. Alat semprot 1 unit Baik - Pemda

19. Rak piring 1 buah - Rusak Pusat

20. Rak Buku

Hitam

1 buah Baik - Propinsi

21. Meja hitam 2 buah 1 Baik 1 rusak Propinsi

22. Tiang bendera

besi

1 buah Baik - Pusat

23. Telephon

Cerria

1 Set Baik - Pusat

24. Karpet 8 x 2 m 3 buah - Rusak Pusat

25. Score Board

Tenis Meja

1 set Baik - Pusat

26. Lembing

Alumunium

10 unit Baik - Pusat

27. Mesin Jenset 1 unit Baik - Propinsi

Dari tabel diatas dapat dilihat Keadaan barang yang masih dalam keadaan

baik ada 301 unit, dari yang difasilitasi oleh Pemda ada berjumlah 278 unit.

Selanjutnya dari BOS berjumlah 4 unit, Untuk yang berasal dari pusat berjumlah

14 unit, dan yang dari propinsi ada 3 unit yang dalam keadaan baik. Sedangkan

yang dalam keadaan rusak ringan semuanya berjumlah 23 unit baik dari yang

rusak ringan ataupun rusak sedang.

Page 116: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

116

DAFTAR INFORMAN

No Nama Jabatan Kode

1. Suparmi, S.Pd Kepala Sekolah Sp

2. Jummy Tussakdiyah,

S.Pd

Pembina Tunawicara Jt

3. Sarifah, S.Ag Pembina Agama Sr

4. Murtini, S.Pd Pembina Ekstrakurikuler Mr

5. Retno Kurniati,

S.Kom

Tata Usaha Rk

6. Shinta Nuriah Siswa Tunawicara Sn

Page 117: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

117

TRANSKIP PENELITIAN

(Obsrvasi, Wawancara, dan Dokumentasi)Muaro Jambi

Evektivitas Komunikasi Nonverbal dalam Menanamkan Nilai-nilai Agama

terhadap Anak Tunawcara SLB NEGERI Muaro Jambi Desa Bukit Baling

Kecematan Sekernan Kabupaten Muaaro Jambi

a. Transkip Observasi

Tanggal Pengamatan : 12 April 2018

Jam : 09.00

Kegiatan yang diobservasi : Letak Geografis SLB Negeri Muaro Jambi

Desa Bukit Baling

Transkip

Observasi

Dari hasil observasi yang penulis lakukan pada tanggal 16

April 2018 Lokasi SLB Negeri Muaro Jambi berada di jln

Bukit Cinto kenang Kecematan Sekernan Kabupaten Muaro

Jambi.

Tanggapan

Pengamat

Letak SLB Negeri Muaro Jambi sangat strategis karena dekat

dengan tempat tempat yang mudah di jangkau oleh masyarakat.

Tanggal Pengamatan : 17 April 2018-08-16

Jam : 12.08 WIB

Kegiatan yang diobservai : Aktivitas Ekstrakurikulerr keagamaan

Trankip

Obervasi

Pada tanggal 17 April 2018 jam 12.08 WIB, penulis melihat

anak tunawicara bergegas menuju musholah yang ada di SLB

Negeri Muaro Jambi untuk sholat dzhuhur. Kemudian Setiap

Hari Jum‟at dilakukan yasinan bersama sebelum mulai belajar.

Page 118: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

118

Tanggapan

Pengamat

Dari kegiatan keagamaan yng dilakukan di SLB Negeri Muaro

Jambi yang dilakukan secara rutin dan sesuai dengan jadwal

yang telah ditentukan, ini membuktikan bahwwa sangat

mendukung untuk siswa dan siswi tunawicara khususnya di

bidang Agama. Penanaman nilai nilai agama ini bisa dilakukan

dari sholat berjamaaah, mengaji, yasinan bersama, dll. Dari

sinilah mereka dapat lebih bertingkah laku secara baik dan

lebih taat terhadap perintah agama.

Tanggal Pengamatan :12 April 2018

Jam : 09.00

Kegiatan yang diobservasi : Letak Geografis SLB Negeri Muaro Jambi

Desa Bukit Baling

Transkip

Observasi

Dari hasil observasi yang penulis lakukan pada tanggal 16

April 2018 Lokasi SLB Negeri Muaro Jambi berada di jln

Bukit Cinto kenang Desa Bukit Baling Kecematan Sekernan.

Tanggapan

Pengamat

Letak SLB Negeri Muaro Jambi sangat strategis karena dekat

dengan tempat-tempat yang mudah di jangkau oleh masyarakat.

b. Transkip Wawancara

Nama informan/Jabatan : Suparmi, S.Pd / Kepala Sekolah

Tanggal : 16 April 2018

Jam : 09.45

Tempat Waancara : Di Ruangan Kantor Kepala Sekolah

Page 119: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

119

Topik Wawancara : Progam Keagamaan yang diterapkan

terhadap Anak Tunawicara

Peneliti

Apa saja proga keagamaan yang diterapkan kepada anak

Penyandang Tunawicara?

Informan Sama dengan sekolah umum. Misalnya pas belajar sholat,

mereka diajarkan cara belajar sholat, diajarkan berwudhu,

pokoknya sesuai dengan kurikulum.

Peneliti Bagaimana kendala upaya komunikasi nonverbal dalam

penanaman nilai-nilai agama terhadap anak tunawicara di SLB?

Informan Yang jelas kalau pas belajar praktik sholat, iya harus praktik

dengan menggunakan ucapan bahasa isyarat. Kendalanya

trkadang anak ini kan mempunyai kemampuan kurang untuk

memahami itu, kurangnya siswa dalam pembelajaran.

Peneliti Sejauh mana penanaman nilai-nilai agama pada anak

tunawicara di SLB?

Informan Untuk hari Jum‟at diadakan rutinitas yasinan, kalau pas bulan

puasa diterapkan untk diajak berpuasa bersama, sholat lima

waktu, itu semua tidak lepas dari kerja sama orang tua kalau

anaknya pulang. Tetapi kalau anaknya diasrama pun juga

diajarkan mengaji juga.

Peneliti Bagaimana perkembangan SLB pada saat ini?

Informan Untuk anak yang dulu itu mencapai 130 sekian. Untuk anak

Page 120: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

120

yang sudah lulus dan tidak masuk ke SLB lagi jadi bejumlah

84, ada yang sudah lulus, sudah menikah, ada juga yang kerja.

Susahnya SLB itu kalau sudah anak sudah pulang, harus

dibujuk lagi kita datangn rumahnya gak cukup satu kali atau

dua kali. Kita juga harus face to face membangkitkan anak

kembali untuk sekolah. Terkadang orang tuanya si anak

memaksa menyuruh anaknya untuk membantu bekerja. Itu

merupakan kendala sehingga anak keluar dari SLB.

Nama informan/ Jabatan : Sarifah, S.Ag / Guru pembina Keagamaan

Tanggal : 18 April 2018

Jam : 08.30

Tempat Wawancara : Di Kelas Anak Tunawicara

Topik Wawancara : Penanama Nilai-nilai Agama terhadap

Anak Tunawicara

Peneliti Apa saja progam keagamaan yang diterapkan kepada anak

penyandang tunawicara?

Informan Tentang mandi wajib, sholat, diajak ngaji, meskipun orang

tersebut susah nangkapnya. Tetapi tetap diajarin, maka dari itu

mengenal dasar-dasarnya saja iya paling tidak yang paling

penting mereka tahu seperti mandi wajib. Apalagi anak ini kan

sudah balig semua yng sudah SMP dan SMA. Contohnnya lagi

pada waktu sholat walaupun mereka gak bisa baca suratnya

dengan lepas atau dikeluarin setidaknya mereka ngerti, gara-

gara praktik itu mereka tau. Waktu belajar mandi wajib pun

mereka juga ketawa-ketawa, mungkin bagi mereka dianggap

lucu.

Page 121: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

121

Peneliti Bagaimana kendala upaya komunikasi nonverbal terhadap

penanaman nilai-nilai agama terhadap anak tunawicara dan

bagaimana cara mengatasinya?

Informan Kendalanya itulah koneksi dari bahasa kan susah. Selain itu kan

kita ini ada yang dari umum beda dengan guru yang memang

dari sarjana PLB, Sarjana khusus anak Luar biasa. Kalau kita

itu kan guru umum jadi kendala dibahasa. Dan cara

mengatasinya bawa buku bahasa Isyarat, misalnya ibu gak

paham ya buka buku, pada aktu belajar bahasa inggris kita kan

perlu kamus. Kalau kita gak tau artinya untuk anak Tunawicara

ibu menggunakan buku SIBI namanya.

Peneliti Sejauh mana penanaman nilai-nilai agama kepada anak

Tunawicara di SLB?

Informan Setiap hari Jum‟at mengadakan yasinan untuk anak-anak, Kalau

anak yang bisa ngomong diajarin ngaji, apalagi kalau bulan

puasa baca al-Qur‟an yang bisa baca yang gak bisa ya gak apa-

apa kalau pas yasinan itu mereka diam saja, karena mereka gak

bisa, kalaupun dia ngerti kan pasti gak bakalan seperti itu.

Peneliti Metode apa yang digunakan untuk pembina tunawicara dalam

proses keagamaan?

Informan Bahwa metode yang digunakan untuk anak tunawicara dalam

proses keagamaan terlebih lagi supaya anak tersebut lebih

mudah memahami dengan menggunakan video bergambar dan

Page 122: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

122

dengan simbol-simbol sekaligus tidak membosankan mereka.

Peneliti Apa saja problem yang dihadapi selama membina anak

tunawicara?

Informan Dari segi komunikasi yang berbeda terhadap anak pada

umumnya, pastinya mereka selalu bertanya kalau mereka

kurang memahami.

Nama informan/Jabatan : Juniwati, S.Pd.I/ Guru pembina Tunawicara

Tanggal : 19 April 2018

Jam : 09.00

Tempat Waancara : Di Ruangan Kantor

Topik Wawancara : Komunikasi Nonverbal dalam

menanamkan nilai-nilai agama terhadap

anak tunawicara

Peneliti Bagaimana komunikasi yang diterapkan pada proses belajar

terhadap anak Tunawicara?

Nforman Komunikasi yang diterapkan dalam proses mengajar dengan

menggunakan bahasa isyarat yang sesuai dengan buku bahasa

isyarat yang bernama buku SIBI khusus anak tunawicara

Peneliti Dampak apa yang diharapkan pada anak tunawicara setelah

dibina melalui komunikasi nonverbal?

Informan Kalau itu berangsur-angsur sih, soalnya tingkat kemampuan

mereka berbeda-beda. Misalnya kegiatan sholat. Gak bisa baca

suratnya dengan lepas atau suaranya tidak bisa dikeluarkan

Page 123: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

123

setidaknya mereka mengerti. Dan yang tadinya gak pernah

sholat karena tidak paham, sekrang sedikit demi sedikit

mengerti karena adanya praktik kegiatan sholat. Sepeti yang

telah dijelaskan pembina ekstrakurikuler keagamaan saat di

wawancarai lansung oleh penulis di ruangannya: “[S]ejauh ini

mereka sudah mengerti tentang sholat, mandi wajib, baca Iqra.

Terkadang mereka mengerti tapi untuk mengucapkannya

sangat sulit dan yang tadinya gak pernah sholat, sekarang

mereka rajin sholat. Setidaknya ada perkembangan sedikit

demi sedikit.

Peneliti Bagaimana pelaksanaan yang diterapkan dalam komunikasi

noverbal terhadap anak tunawicara?

Informan Pelaksanaannya sesuai jadwal pelajaran gitu sih, Sedangkan

untuk kegiatan esktrakurikuler agama dilakukan setiap hari

rabu, karena kegiatan belajar mengajar dikelas dilakukan

maksimal empat jam dalam setiap minggunya. Selain itu ada

tambahan pelaksanaan ekstrakurikuler keagamaan yang ada di

SLB juga dilaksanakan setiap hari jum‟at dengan berbagai

macam kegiatan keagamaan, diantaranya ada hafalan surat

pendek, dan tata cara sholat.

Nama informan/Jabatan : Murtini,S.Pd/ Pembina Esktrakurikuler

Tanggal : 20 April 2018

Jam : 09.00

Tempat Waancara : Di Ruangan Bagian Ekstrakurikuler

Topik Wawancara : Pelaksanaan ekstrakurikuler keagamaan

yang ada di SLB

Page 124: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

124

Peneliti Bagaimana pelaksanaan ekstrakurikuler keagamaan di SLB?

Informan untuk kegiatan esktrakurikuler agama dilakukan setiap hari

rabu, karena kegiatan belajar mengajar dikelas dilakukan

maksimal empat jam dalam setiap minggunya. Selain itu ada

tambahan pelaksanaan ekstrakurikuler keagamaan yang ada di

SLB juga dilaksanakan setiap hari jum‟at dengan berbagai

macam kegiatan keagamaan, diantaranya ada hafalan surat

pendek, dan tata cara sholat.

Peneliti Apa panduan yang disarankan sekolah pada ekstrakurikuler

keagamaan?

Informan Bahwa tidak ada secara khusus panduan untuk ekstrakurikuler

keagamaan, baik itu materi SD, SMP, SMA yang tidak begitu

susah untuk diajarkan.

Peneliti Selain Islam adakah kepercayaan agama lain yang dianut

mereka?

Informan Selain Islam, ada juga kepercayaan yang dianut oleh siswa dan

siswi SLB ini yaitu agama kristen

Peneliti Kegiatan ekstrakurikuler apa yang ada di SLB?

Informan Ada pramuka, kesenian, olahraga, kerohanian (Agama), dan

ketrampilan.

Page 125: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

125

Bentuk : Tulisan/Papan catatan

Isi dokumen : Visi dan Misi

Tanggal pencatatan :12 April 2018

Jam pencatatan :09.45

Bukti Dokumentasi a. Visi

Visi dari sekolah luar biasa Negeri Muaro

Jambi adalah terwujudnya kemandirian anak

berkebutuhan khusus melalui layanan pendidikan

yang bermutu, serta dapat diterima di masyarakat,

mendapat kesempatan kerja, memperoleh fasilitas

yng memadai, berperan aktif secara eklusif dalam

kehidupan keluarga, masyarakat, berbangsa, dan

bernegara.

D. Misi

Dalam terwujudnya sebuah visi yang telah

ditetapkan sekolah luar biasa ini mempunyai misi

sebagai berikut:

5) Sekolah sebagai pusat pelayanan dan

pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus.

6) Menyelenggarakan pendidikan keterampilan

secara tearah, terukur, terpadu secara

berkesinambungan.

7) Melatih dan menumbuhkembangkan

kemandirian Anak Berkebutuhan Khusus.

8) Memberikan dukungan, mengadakan pelatihan,

mengikutsertakan guru, dan karyawan dalam

menumbuhkembangkan potensi serta

kreatifitas demi kemajuan sekolah.

Page 126: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

126

E. Tujuan

6. Diharapkan anak didik tumbuh menjadi

generasi yang dapat beribadah sesuai ajaran

agama.

7. Dapat hidup ditengah masyarakat tanpa ada

perbedaan

8. Anak didik bisa hidup mandiri dan layak

dimasyarakat.

9. Anak didik mandiri dan bisa memenuhi

kebutuhan hidupnya tanpa membebani orang

lain.

10. Anak didik memiliki keterampilan sesuai

dengan bakat dan minatnya dan dapat

berwiraswasta atau bekerja baik di workshop

sekolah maupun di masyarakat luas.

Refleksi Dari hasil dokumen yang dikumpulkan akan menjadi

bukti adanya SLB Negeri Muaro Jambi.

Page 127: EFEKTIVITAS KOMUNIKASI NONVERBAL ... - Islamic University

127

CURRICULUM VITAE

FOTO

Informasi Diri

1. Nama : Lilis Setyowati

2. Tempat Tanggal Lahir : Pati, 5 Agustus 1996

3. Pekerjaan : Mahasiswa

4. Alamat : Suak Putat Rt 03 Kecematan Sekernan

Kabupaten Muaro Jambi

Riwayat Pendidikan

1. S1 UIN STS Jambi : 2014-2018

2. SMA N 2 Muaro Jambi : 2011-2014

3. SMP N 6 Muaro Jambi : 2008-2011

4. SDN 6 Kebowan, Jawa Tengah : 2002-2008

Karya Ilmiah

Lilis Setyowati mempunyai karya ilmiah, antara lain dia pernah menulis

buku dengan judul kumpulan Pantun, puisi, dan syair yang di karang oleh kawan

kawan seperjuangan yang di ketuai oleh Bapak Ariandi Batubara.

Pengalaman Organisasi

Lilis Setyowati pernah mengikuti organisasi di Kampus yaitu PMII

sebagai anggota dalam organisasi tersebut.