skripsi diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi...

129
PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA MATA PELAJARAN FIKIH KELAS VII DI MTS MIFTAHUL FALAH SAMBIREJO WIROSARI GROBOGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Disusun Oleh: Kustanto 3105113 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Upload: hoangnhu

Post on 05-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT

SATUAN PENDIDIKAN PADA MATA PELAJARAN FIKIH

KELAS VII DI MTS MIFTAHUL FALAH SAMBIREJO

WIROSARI GROBOGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh:

Kustanto

3105113

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

Page 2: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

ii

PENGESAHAN PENGUJI

Tanggal Tanda Tangan

Drs. H. Soediyono, M.Pd. __________ ____________Ketua Sidang

Nasiruddin, M.Ag. __________ ____________Sekretaris Sidang

Dra. Miswari, M.Ag. __________ ____________Penguji I

Rosyidi, M.S.I __________ ____________Penguji II

Page 3: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eks

Hal : Naskah Skripsi

A. n. Sdr. Kustanto

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Setelah saya mengadakan koreksi perbaikan seperlunya maka

bersama ini saya kirimkan naskan skripsi saudara:

Nama : Kustanto

NIM : 3105113

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Dengan Judul : Problematika Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan pada mata pelajaran Fikih kelas VII di

MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan

Dengan ini saya mohon agar skripsi saudara tersebut di atas dapat

segera dimunaqasahkan.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Semarang, 16 Juni 2010

Pembimbing I pembimbing II

Drs.Ahmad Suja’i, M.Ag Amin Farih, M.Ag NIP. 195110051976121001 NIP.197106142000031002

Page 4: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

iv

MOTTO

Barang siapa yang dikehendaki Allah akan diberikan kebajikan dan keutamaan,niscaya diberikan kepadanya faham yang mendalam tentang hukum agama.

1Hadis dari Muawiyah, yang Diriwayatkan oleh Imam Muslim, {lihat Imam Abi HusainMuslim bin Al-Hajjaj, Shahih Muslim Juz II, (Bairut Libanon: Darul Kutub Al-alamiyah, Tth),hlm. 719}.

Page 5: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang saya cintai dan

banggakan yang senantiasa mengiringi setiap langkah saya dalam menggapai cita-

cita.

1. Bapak dan Ibuku tersayang yang selalu mendidik dan mencurahkan kasih

sayangnya yang penuh kesabaran, ketabahan dan ketulusan hati dan selalu

mendoakan untuk kebahagiaan saya.

2. Paman, Bibi, dan Adik-adikku tersayang yang selalu memberikan motivasi

dalam menyelesaikan perkuliahan.

3. Adik Hida yang selalu menemaniku dan memberi motivasi dalam

menyelesaikan skripsi ini serta memberikan warna dalam hidupku.

4. Segenap Komunitas Akrima Ngaliyan (Udin, Bambang, Amin, Anas,

Didin, Masnur, Jono dll) yang banyak memberikan kenangan manis dan

berjasa bagiku.

5. Teman-temanku Durrohim, Ilul, Tino, Alek, Ida, Hijriah, Agus dan paket

PAI A angkatan 2005 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang

senantiasa memberikan semangatnya bagi saya pribadi.

Page 6: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

vi

PERNYATAAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pikiran orang lain, kecuali informasi

yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 16 Juni 2010

Deklarator,

Kustanto

NIM : 3105113

Page 7: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

vii

ABSTRAK

Kustanto (NIM. 3105113) Problematika Implementasi Kurikulum TingkatSatuan Pendidikan Mata pelajaran Fikih kelas VII di MTs Miftahul FalahSambirejo Wirosari Grobogan. Skripsi. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Bagaimana implementasiKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada mata pelajaran Fikih kelas VII diMTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan. (2) Problem apa saja yangdihadapi dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada matapelajaran Fikih kelas VII di MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakananalisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasiKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada mata pelajaran Fikih di MTs MiftahulFalah Sambirejo Wirosari Grobogan sudah baik, ini dibuktikan dengan programrencana pembelajaran yang telah disusun oleh guru mata pelajaran Fikih sebelummelaksanakan pembelajaran. Guru mata pelajaran Fikih menyusun terlebih dahulubeberapa perencanaan pembelajaran, yang meliputi : a) Program tahunan, b)Program semesteran, c) Silabus dan RPP.

Problematika yang dihadapi dalam melaksanakan Kurikulum TingkatSatuan Pendidikan pada mata pelajaran Fikih antara lain : 1) Banyaknya pesertadidik dalam satu kelas, yaitu mencapai 44 peserta didik, 2) Minimnyapengetahuan guru tentang KTSP, 3) Kurangnya sarana prasarana yangmendukung, seperti lahan rekreasi, ruang unjuk kerja, ruang perpustakaan yangmasih satu ruang dengan ruang TU, 4) Sedikitnya perhatian orang tua pesertadidik dan masyarakat, 5) Kurangnya waktu yang tersedia dalam pembelajaranFikih. Adapun solusi untuk mengatasi problem-problem itu adalah 1) Pihakmadrasah dapat menambah lagi ruang kelas bagi peserta didik, 2) Guru haruslebih banyak lagi mengikuti pelatihan-pelatihan mengenai KTSP, baik itumengenai kurikulum KTSP itu sendiri, model pembelajarannya maupun teknikevaluasinya, 3) Pihak madrasah seharusnya lebih banyak lagi menyediakan saranaprasarana untuk menunjang implementasi KTSP di madrasahnya, seperti ruangperpustakaan, ruang unjuk kerja, lahan untuk rekreasi. 4) Perlu adanya tambahanjam untuk mempelajari mata pelajaran Fikih, 5) Masyarakat dan orang tua pesertadidik perlu dikenalkan dengan kurikulum KTSP.

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahaninformasi dan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalammengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Agar nantinyaterwujud pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

Page 8: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirramanirrahim

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha

Pengasih dan Penyayang, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya

kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kehadirat beliau Nabi

Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya.

Skripsi yang berjudul "PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA MATA

PELAJARAN FIKIH KELAS VII DI MTs MIFTAHUL FALAH SAMBIREJO

WIROSARI GROBOGAN" disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam

Negeri Walisongo Semarang.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini penulis sampaikan banyak terima

kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Ibnu Hadjar, M. Ed. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

2. Drs. Marusudin Siregar, selaku wali studi yang mempunyai peran

besarnya dalam menyelesaikan perkuliahan di Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

3. Drs Ahmad Suja'i, M.Ag, selaku pembimbing I yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Amin Farih, M.Ag, selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan

waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan

dalam penyusunan skripsi ini.

5. Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah

memberikan ilmu kepada penulis.

Page 9: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

ix

6. Maskun S.Ag, selaku Kepala MTs Miftahul Falah dan segenap guru serta

staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah bersedia

menerima dan membantu penulis selama mengadakan penelitian.

7. Bapak dan Ibuku tersayang yang telah berkenan memberi motivasi,

perhatian dan doa yang tulus bagi penulis selama menyelesaikan studi

serta penyusunan skripsi ini.

8. Adik-adikku tersayang yang telah memberikan semangat sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan.

9. Teman-temanku terkasih yang telah membantu dalam menyelesaikan

skripsi ini.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Kepada mereka penulis tidak dapat memberikan apa-apa selain ungkapan

terima kasih dan iringan doa semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan

kalian semua dengan sebaik baik balasan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai

kesempurnaan. Namun demikian penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Semarang, 16 Juni 2010

Penulis,

Kustanto

NIM : 3105113

Page 10: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

x

DAFTAR ISIHalaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN ABSTRAK PENELITIAN .................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... vii

KATA PENGANTAR .............................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................ x

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Penegasan Istilah ............................................................... 4

C. Rumusan Masalah .............................................................. 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 6

E. Kajian Pustaka ................................................................... 7

F. Metodologi Penelitian ........................................................ 8

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)................... 13

1. Pengertian KTSP .......................................................... 13

2. Landasan KTSP ........................................................... 18

3. Tujuan KTSP................................................................ 18

4. Prinsip Pengembangan KTSP........................................ 19

5. Standar Kompetensi Lulusan KTSP .............................. 20

6. Komponen KTSP.......................................................... 21

a. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan.......... 21

b. Struktur dan Muatan KTSP ....................................... 22

Page 11: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

xi

c. Kalender Pendidikan ................................................. 22

d. Silabus Dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...... 23

B. Fikih................................................................................... 24

1. Pengertian Fikih............................................................ 24

2. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fikih ............................ 26

a. Materi ....................................................................... 26

b. Tujuan Pembelajaran Fikih ....................................... 26

c. Metode Pembelajaran Fikih....................................... 27

d. Evaluasi .................................................................... 32

BAB III : IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN

PENDIDIKAN MATA PELAJARAN FIKIH DI MTS

MIFTAHUL FALAH SAMBIREJO WIROSARI

GROBOGAN

A. Gambaran Umum MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari

Grobogan............................................................................ 35

1. Letak Geografis ............................................................ 35

2. Latar Belakang Historis ................................................ 35

3. Visi, Misi dan Tujuan .................................................... 36

4. Struktur Organisasi ...................................................... 37

5. Keadaan Peserta Didik ................................................... 38

6. Keadaan Guru, dan Karyawan....................................... 38

7. Sarana Prasarana .......................................................... 39

B. Implementasi KTSP Mata Pelajaran Fikih di MTs Miftahul

Falah Sambirejo Wirosari Grobogan ................................... 40

1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di MTs Miftahul

Falah Sambirejo Wirosari Grobogan ............................. 40

2. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Mata Pelajaran Fikih di MTs Miftahul Falah Sambirejo

Wirosari Grobogan ....................................................... 42

3. Proses Pembelajaran Fikih di Mts Miftahul Falah ........ 46

4. Evaluasi Pembelajaran Fikih ........................................ 49

Page 12: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

xii

BAB IV : ANALISIS PELAKSANAAN KTSP PADA MATA

PELAJARAN FIKIH DAN PROBLEMATIKANYA SERTA

SOLUSINYA DI MTS MIFTAHUL FALAH SAMBIREJO

WIROSARI GROBOGAN

A. Analisis Implementasi KTSP ............................................. 52

1. Analisis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di MTs

Miftahul Falah .............................................................. 52

2. Analisis Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Mata Pelajaran Fikih di MTs Miftahul

Falah............................................................................. 53

3. Analisis Proses Pembelajaran Fikih................................ 54

4. Analisis Evaluasi Pembelajaran Fikih ............................ 56

B. Problematika Implementasi KTSP Mata Pelajaran Fikih di

MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan Dan

Upaya pemecahannya ......................................................... 57

1. Problematika Implementasi KTSP Mata Pelajaran Fikih

di MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan... 57

a. Problem secara Umum .............................................. 58

b. Upaya pemecahan problem secara umum.................. 60

c. Problem khusus PBM mata pelajaran Fikih KTSP

dan upaya pemecahannya.......................................... 62

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 65

B. Saran .................................................................................. 65

C. Penutup .............................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Daftar Jumlah peserta didik MTs Miftahul Falah Tahun Ajaran

2009/2010

Tabel 2 : Data Kepala Madrasah dan Guru Berdasarkan Pendidikan

Tabel 3 : Data Fasilitas Madrasah

Page 14: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar I : Gambar Struktur Organisasi MTs Miftahul Falah Sambirejo

Wirosari Grobogan.

Page 15: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata

pelajaran Fikih Kelas VII

Lampiran 2 : Pedoman Wawancara di MTs Miftahul Falah

Lampiran 3 : Pedoman Observasi dan hasil Observasi

Lampiran 4 : Kalender Akademik MTs Miftahul Falah

Lampiran 5 : Program Tahunan Mata pelajaran Fikih

Lampiran 6 : Program Semesteran Mata Pelajaran Fikih

Lampiran 7 : Silabus Mata pelajaran Fikih

Lampiran 8 : RPP mata pelajaran Fikih

Lampiran 9 : Rincian Kegiatan penelitian

Page 16: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah
Page 17: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan

bagi setiap satuan pendidikan, baik pengelola maupun penyelenggara,

khususnya bagi guru dan kepala sekolah. Oleh karena itu saat Indonesia

memiliki kebebasan untuk menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak

bangsanya, saat itu pula pemerintah menyusun kurikulum. Dalam hal ini

kurikulum dibuat oleh pemerintah pusat secara sentralistik, yaitu pusat

kurikulum (puskur) sekarang Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan

diberlakukan bagi seluruh anak bangsa di seluruh tanah air Indonesia. Karena

kurikulum dibuat secara sentralistik maka setiap satuan pendidikan diharuskan

untuk melaksanakan dan mengimplementasikannya sesuai dengan petunjuk

pelaksanaan dan petunjuk teknis.2

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan salah satu

pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan satuan pendidikan,

potensi sekolah/daerah, karakteristik daerah/sekolah, sosial budaya

masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik, sekolah dan komite

sekolah, atau madrasah dan komite madrasah. Pengembangan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan dan silabus berdasarkan kerangka dasar kurikulum

dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/ kota

yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.3

Sesuai dengan pasal 38 ayat 1 Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional yang berbunyi: “pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam satuan

pendidikan didasarkan atas kurikulum yang berlaku secara nasional dan

kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan dan

2E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung PT Remaja Rosda Karya,2007), hlm. 4.

3Ibid., hlm. 8.

Page 18: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

2

ciri khas satuan pendidikan yang bersangkutan”.4 Maka dari itu kurikulum

yang ada harus selalu dikembangkan sesuai dengan peraturan undang-undang.

KTSP mempunyai karakteristik tersendiri dibanding dengan kurikulum

sebelumnya. Karakteristik tersebut antara lain : pemberian otonomi luas

kepada sekolah dan satuan pendidikan, partisipasi masyarakat dan orang tua

yang tinggi, kepemimpinan yang demokratis dan profesional, serta tim kerja

yang kompak dan transparan. 5 Maka dari itu KTSP diharapkan mampu

memajukan kualitas pendidikan sekarang ini.

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan

dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan

pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat

satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus.6

Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan

dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian Kewenangan

(otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk

melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan

kurikulum. Adapun secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk :

1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah

dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan

sumber daya manusia yang tersedia.

2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam

pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama

3. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang

kualitas pendidikan yang akan dicapai.7

4Tim Redaksi Nuansa Aulia, Himpunan Perundang Undangan RI Tentang System PendidikanNasional (Sisdiknas) Undang-Undang R.I No.20 tahun 2003. (Bandung: Nuansa Aulia, 2005),hlm. 113.

5E. Mulyasa, op.cit., hlm. 29-33.6Badan Standar Nasional Pendidikan, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah, (Jakarata: 2006), hlm. 5.7E. Mulyasa, op.cit., hlm. 22.

Page 19: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

3

Madrasah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mewarnai

rentang perjalanan pendidikan di negara kita. Terbukti dengan banyaknya

madrasah yang berdiri di Indonesia sekarang. Di Jawa Tengah data bulan Mei

tahun 2010 ada sekitar 7.367 buah madrasah, mulai dari Madrasah Ibtidaiyah

(MI) hingga Madrasah Aliyah (MA). Dari jumlah sebesar itu, 90,69 % adalah

madrasah swasta dan selebihnya yaitu 9,31 % adalah madrasah negeri.8

Salah satu upaya untuk menjadikan madrasah lebih berkembang dan

maju adalah dengan cara memperbaiki kurikulum yang ada. KTSP merupakan

kurikulum yang di gagas oleh pemerintah agar semua lembaga pendidikan

dapat memaksimalkan potensi yang ada di lembaga tersebut. Hal ini

seharusnya dijadikan satu peluang bagi lembaga pendidikan madrasah agar

dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan lulusan. Dengan cara

memaksimalkan potensi yang ada mulai dari komite madrasah, guru, orang tua

dan lingkungan sekitar.

MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan merupakan salah

satu MTs yang telah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Namun dalam pelaksanaannya masih ditemui berbagai hambatan yang tidak

sedikit. Hal ini mengingat bahwa prasarana pendukung yang kurang maksimal,

kesiapan siswa yang kurang dan minimnya informasi yang diperoleh oleh guru.

Guru yang menjadi faktor terpenting dalam menentukan keberhasilan

pembelajaran mata pelajaran tertentu harus mampu merumuskan unsur-unsur

pembelajaran dengan baik. Sehingga guru dalam melaksanakan profesinya

harus berdasarkan pertimbangan profesional 9 (profesional judgment) secara

tepat dan baik. Hal ini mengingat guru tidak hanya sebagai pengajar atau

sekedar mentransfer ilmu pengetahuan kepada anak didik saja, akan tetapi dia

8Www. Rekap Depag. Php. Htm. 23, Mei 2010.9Profesional adalah sesuatu yang bersangkutan profesi, memerlukan kepandaian khusus untuk

menjalankannya dan mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya, Lihat SyafrudinNurdin, M.Pd. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Quantum Teaching,2005), hlm. 13.

Page 20: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

4

seorang tenaga profesional yang dapat menjadikan murid-muridnya mampu

merencanakan, menganalisis dan menyimpulkan masalah yang dihadapi.10

Mata pelajaran Fikih adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam

kurikulum madrasah baik itu Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Tsanawiyah

(MTs) maupun pada Madrasah Ibtidaiyah (MI). Ini sesuai dengan struktur

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang tertuang

dalam standar isi. Di antara satu dari kelompok standar isi tersebut adalah

mata pelajaran Fikih.

Di MTs Miftahul Falah, mata pelajaran Fikih merupakan salah satu

mata pelajaran yang wajib diajarkan. Akan tetapi dalam penerapan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan pada mata pelajaran Fikih di MTs Miftahul Falah

Wirosari Grobogan ternyata masih banyak problem yang dihadapi baik yang

dialami oleh siswa, pengajar maupun kepala sekolah.

Dari berbagai problem di atas itulah yang membuat peneliti tertarik

untuk meneliti tentang PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI KURIKULUM

TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA MATA PELAJARAN FIKIH

KELAS VII DI MTs MIFTAHUL FALAH SAMBIREJO WIROSARI

GROBOGAN TAHUN AJARAN 2009/2010.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari interpretasi dan kesalahpahaman pengertian

batasan istilah, maka peneliti sampaikan batasan-batasan istilah sebagai

berikut :

1. Problematika

Problem adalah masalah atau persoalan sedang problematika adalah hal

yang menimbulkan masalah atau hal yang belum dapat dipecahkan

permasalahannya.11 Dalam hal ini berarti masalah apa saja yang dihadapi

ketika Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di implementasikan pada

10Ibid., hlm. 7.11Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia , (Jakarta: Balai Pustaka, ), hlm. 896.

Page 21: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

5

mata pelajaran Fikih di MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari

Grobogan.

2. Implementasi

Pelaksanaan, penerapan implemen. Sedangkan implemen berarti alat,

sistem atau aturan.12 Maka dari itu maksud implementasi di sini adalah,

Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada mata pelajaran

Fikih di MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan.

3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Adalah kurikulum operasional yang oleh dan dilaksanakan di masing-

masing satuan pendidikan.13 Dalam hal ini yang dimaksud adalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan di MTs Miftahul

Falah Sambirejo Wirosari Grobogan.

4. Fikih

Fikih adalah ilmu tentang hukum islam.14 Fikih berasal dari bahasa Arab

yaitu:

Fikih menurut bahasa faham,

Adapun definisi Fikih secara istilah adalah :15

Artinya : Ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara’ yang berhubungan

dengan amaliah, yang diusahakan memperolehnya dari dalil-dalil yang

jelas (tafshili)

Adapun Fikih sebagai mata pelajaran berarti Fikih adalah bagian

dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk

menyiapkan peserta didik, untuk mengenal, memahami, menghayati dan

mengamalkan hukum Islam kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya

12Alex MA. Kamus Ilmiah Popular Kontemporer, (Surabaya: Karya Harapan, 2005), hlm.240.

13Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Peratuaran Pemerintah RepublikIndonesia No. 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, (Jakarta: DepartemenPendidikan Nasional Republik Indonesia, 2005), hlm. 5.

14Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.Op.cit., hlm. 316.

15Abi Yahya Zakariya, Fathul Wahab, Juz 1, (Surabaya: Darkutub Islam), hlm. 3.

Page 22: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

6

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan

pengalaman.16

Dari penegasan istilah di atas, maka dapat diketahui dengan jelas

bahwa penelitian akan diarahkan pada problematika implementasi

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada mata pelajaran Fikih kelas VII

di MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan tahun ajaran

2009/2010.

C. Rumusan Masalah

Dalam penelitian, pokok masalah akan menentukan arah penelitian itu

sendiri, rumusan masalah secara jelas akan dapat dipergunakan sebagai

pedoman dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya sesuai dengan judul

dan latar belakang. Peneliti dapat merumuskan pokok masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada

mata pelajaran Fikih kelas VII di MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari

Grobogan?

2. Problem apa saja yang dihadapi dalam implementasi Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan pada mata pelajaran Fikih kelas VII di MTs Miftahul

Falah Sambirejo Wirosari Grobogan?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Agar peneliti ini dapat memperoleh hasil yang baik, maka perlu

dicanangkan tujuan yang hendak dicapai, adapun tujuan yang hendak peneliti

capai dalam melaksanakan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan pada mata pelajaran Fikih kelas VII di MTs Miftahul Falah

Sambirejo Wirosari Grobogan tahun ajaran 2009/2010.

16 Departemen Agama RI, Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta: DirektoratJenderal Kelembagaan Agama Islam Jakarta, 2004), hlm. 46.

Page 23: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

7

2. Untuk mengetahui problem apa saja yang dihadapi dalam implementasi

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada mata pelajaran Fikih kelas VII

di MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan tahun ajaran

2009/2010.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang

bernilai ilmiah bagi pengembangan khazanah ilmu pengetahuan.

2. Manfaat Praktis

Hasil-hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan untuk

menyempurnakan implementasi kurikulum Fikih baik bagi sekolah,

termasuk guru, pengembang kurikulum, maupun untuk tujuan penelitian

lebih lanjut.

E. Kajian Pustaka

Terdapat beberapa karya/penelitian yang peneliti jumpai yang

membahas tentang bagaimana implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan di sekolah. Di antaranya yaitu :

Skripsi saudara Sutrisno (3101296) yang berjudul studi tentang

pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mata pelajaran PAI di

SMA Negeri 3 Semarang tahun pelajaran 2006/2007. Penelitian ini

menghasilkan tentang bagaimana pelaksanaan KTSP di SMA N 3 Semarang,

yang mana penelitian ini meliputi , tujuan, materi, standar kompetensi lulusan

dan ruang lingkup KTSP serta evaluasinya. Peneliti berkesimpulan sudah

cukup baik, walaupun masih kurang sempurna, maka dari itu disampaikan

juga beberapa problematikanya serta upaya mengatasinya.

Skripsi saudara M. Anwar (3102053) yang berjudul implementasi

penilaian pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

pada mata pelajaran PAI di SMA 1 Kendal, hasil penelitian ini menunjukkan

bahwasanya model penilaiannya hanya selama ini hanya berbasis kelas saja,

akan tetapi menurutnya itu sudah memberi gambaran tentang penilaiannya

Page 24: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

8

secara holistik, walaupun kurang sempurna. Ini dapat memberikan satu

gambaran kepada peneliti tentang bagaimana seharusnya penilaian

pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini dilaksanakan.

Walaupun bukan pada mata pelajaran Fikih seperti yang penulis teliti.

Penelitian yang dilakukan saudara Nawahib (3603034) yang berjudul

Problematika penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi mata pelajaran

Fikih dan solusinya, di MTs Miftahul Ulum Mranggen. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwasanya penerapan kurikulum berbasis kompetensi masih

banyak menghadapi problem, problem itu meliputi, keadaan siswa yang

terlalu banyak di mana satu kelas mencapai 66 siswa, dan minimnya informasi

yang diperoleh oleh guru tantang kurikulum tersebut, sehingga dalam

penerapannya masih banyak kekurangan, Serta media dan sarana prasarana

yang kurang memadai.

Dari beberapa hasil penelitian yang ada, terlihat bahwa ada kemiripan

judul yang diangkat dengan judul penelitian yang akan peneliti lakukan. Letak

perbedaannya terletak pada titik permasalahan. Peneliti menitikberatkan pada

implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan serta problematikanya

pada mata pelajaran Fikih.

F. Metodologi Penelitian

Untuk memperoleh penelitian yang valid, maka harus digunakan

metode yang tepat dan sesuai untuk pengolahan data sesuai obyek yang

dibahas. Dalam hal ini dikemukakan beberapa metode dan sumber data yang

ada kaitannya dengan penelitian yaitu :

1. Fokus Penelitian

Peneliti memfokuskan pada implementasi Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan pada mata pelajaran Fikih kelas VII serta

problematikanya di MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan.

.yang meliputi kurikulum, guru, siswa, kepala sekolah dan sarana

prasarana yang ada di sekolah tersebut, yang sedikit banyak menunjang

kemajuan dalam proses belajar mengajar.

Page 25: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

9

2. Jenis dan Pendekatan

Dilihat dari jenisnya Penelitian ini termasuk jenis penelitian

kualitatif, yaitu suatu pendekatan dalam penelitian yang berorientasi pada

fenomena atau gejala yang bersifat alami. Mengingat tujuannya adalah

untuk mendapat data di lapangan, maka penelitian ini tidak dapat

dilakukan hanya di laboratorium, melainkan harus dilaksanakan di

lapangan.17 Selain itu penelitian ini juga disebut dengan penelitian

deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan prosedur analisis

yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi

lain yang tidak mengadakan perhitungan.18

Penelitian ini akan mengadakan penelitian di lapangan tanpa

menggunakan prosedur analisis statistik. Dalam hal ini peneliti akan

mengadakan penelitian langsung di MTs Miftahul Falah Sambirejo

Wirosari Grobogan guna memperoleh data-data yang akurat mengenai

implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan problematikanya

pada mata pelajaran Fikih kelas VII.

3. Metode Pengumpulan Data

Adapun dalam pengkajian skripsi ini peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data penelitian dengan cara sebagai berikut :

a. Metode Wawancara

Menurut Esterberg (2002), dalam Sugiyono “Wawancara

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam

suatu topik.” Ia juga mengemukakan beberapa macam wawancara,

yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur. 19

17Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1993), hlm. 159.18Dr.Lexy J. Moleong, M.A, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda

Karya, 2002), hlm. 2.19Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2008), Cet. IV hlm. 317.

Page 26: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

10

Metode ini digunakan untuk mengetahui apa yang ada dalam

pikiran dan perasaan responden. Salah satu cara yang akan ditempuh

peneliti adalah melakukan wawancara secara mendalam dengan

subyek penelitian dengan tetap berpegang pada arah sasaran dan fokus

penelitian.

Dalam wawancara ini peneliti menggunakan Wawancara

semiterstruktur. Tujuannya adalah untuk menemukan permasalahan

secara lebih terbuka, di mana fihak yang diajak wawancara diminta

pendapat dan ide-idenya.20

Adapun fihak-fihak yang diwawancarai adalah sebagai berikut :

1) Kepala sekolah, materi wawancara seputar Gambaran umum

MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan. (sejarah

berdirinya, letak geografis, visi dan misi, kondisi siswa, guru,

dan staf, sarana prasarana,) dan respon sekolah terhadap

KTSP.

2) Waka Kurikulum, materi wawancara seputar kurikulum-

kurikulum sebelumnya, kurikulum yang sekarang diterapkan di

sana, dan pelaksanaan KTSP, apa saja problem yang dihadapi

dalam mengimplementasikan KTSP..

3) Guru mata pelajaran Fikih, materi wawancara seputar materi

mata pelajaran Fikih, respons terhadap pelaksanaan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan pada mata pelajaran Fikih,

bagaimana penyusunan perencanaan pembelajaran KTSP.

b. Metode Dokumentasi

Yaitu “mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

lengger, agenda, dan sebagainya.21

20Ibid., hlm. 320.21Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hlm. 6.

Page 27: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

11

Teknik ini diarahkan untuk mengumpulkan berbagai informasi,

khususnya untuk melengkapi data dalam rangka menjawab pertanyaan

penelitian mengenai pelaksanaan KTSP dan proses belajar mengajar

mata pelajaran Fikih.

Informasi atau data yang dikumpulkan melalui studi

dokumentasi antara lain :

1) Data tentang kurikulum mata pelajaran Fikih.

2) Data tentang kondisi lingkungan sekolah, data guru, staf tata usaha,

siswa dan organisasi sekolah.

3) Data tentang (RPP) tertulis milik guru, program tahunan,

semesteran, atau ulangan harian dan prestasi belajar siswa dalam

mata pelajaran Fikih

4) Buku mata pelajaran Fikih, milik guru maupun siswa.

c. Observasi (Pengamatan)

Sutrisno Hadi (1986) menyatakan dalam bukunya Dr Sugiono

bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses

yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di

antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.22

Ini berarti observasi adalah pengamatan langsung terhadap obyek yang

akan kita teliti. Obyek yang akan kita amati adalah ketika guru

mengajar, bagaimana kondisi pembelajarannya dan kegiatan-kegiatan

lain yang berhubungan dengan kurikulum yang ada.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data dan

mengumpulkan informasi mengenai implementasi Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan pada mata pelajaran Fikih kelas VII di MTs

Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan.

4. Analisis Data

Dalam analisis ini peneliti menggunakan tiga macam analisis yaitu

reduksi data, display (penyajian data), dan verifikasi data atau kesimpulan,

22Sugiyono, op.cit., hlm. 203.

Page 28: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

12

fokus analisa data ini pada ruang lingkup kurikulum Fikih dan

implementasinya serta problematikanya.

a. Reduksi Data

Langkah awal ini untuk memudahkan pemahaman terhadap

yang sudah terkumpul, reduksi data dilakukan dengan cara

mengelompokkan data berdasarkan aspek-aspek permasalahan

penelitian, aspek-aspek yang direduksi dalam penelitian ini adalah :

kurikulum Fikih, implementasi kurikulum dalam mata pelajaran Fikih

serta problematikanya.

b. Penyajian Data

Data yang telah direduksi, kemudian disajikan dalam bentuk

deskripsi berdasarkan aspek-aspek dan penelitian, penyajian data

dimaksudkan untuk memudahkan peneliti menafsirkan data dan

menarik kesimpulan. Sesuai dengan aspek-aspek masalah penelitian

ini, maka susunan penyajian datanya dimulai dari ruang lingkup

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, implementasi (KTSP) pada

mata pelajaran Fikih dan problematikanya.

c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan berdasarkan

pemahaman terhadap data yang telah dikumpulkan, sesuai dengan

hakikat penelitian kualitatif, penarikan kesimpulan ini dilakukan secara

bertahap, pertama menarik kesimpulan sementara, namun seiring

dengan bertambahnya data, maka harus dilakukan verifikasi data

dengan cara mempelajari kembali data yang telah ada. Berdasarkan

verifikasi data ini selanjutnya peneliti dapat menarik kesimpulan akhir

temuan penelitian.

Page 29: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1. Pengertian KTSP.

Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin yakni ”currere” secara

harfiah berarti lapangan perlombaan lari. Lapangan tersebut ada batas start

dan batas Finish. Dalam dunia pendidikan pengertian tersebut dapat

dijabarkan sebagai bahan ajar yang sudah ditentukan kapan dimulai dan

kapan diakhiri yang bertujuan untuk memperoleh ijazah.23 David Pratt

dalam Curriculum Design and Development, mendefinisikan: “A

Curriculum is an organized set of formal educational and or training

intention”24 Artinya kurikulum adalah suatu bentuk satuan yang

diorganisir dalam pendidikan formal atau pelatihan.

Dr Muhammad Adnan Latief mengartikan kurikulum adalah

suatu rancangan program pendidikan yang berisi serangkaian pengalaman

yang diberikan kepada peserta didik untuk mencapai suatu tujuan yang

ingin dicapai melalui serangkaian pengalaman belajar.25 Maka menurutnya

tujuan dan pengalaman belajar menjadi aspek yang sangat penting dalam

kurikulum yang ditentukan oleh keinginan, keyakinan, atau pengetahuan

serta kemampuan anggota masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan

tersebut.

Hilda Taba seperti yang dikutip oleh Muhammad Ali

mengartikan : A curriculum is a plan for learning, What is known about

the learning process and the development of individual has bearing on the

shaping of a curriculum. Kurikulum adalah suatu rencana belajar. Oleh

23Prof. H. Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: PT AsdiMahasatya, 2004), hlm. 2.

24David Pratt, Design and Development Curriculum, (New York: Harcourt BraceJavanovich Publishers, 1980), hlm. 4.

25Muhammad Adnan Latif Dalam Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia, KurikulumUntuk Abad ke-21, (Jakarta: Grasindo, 1994), hlm. 85.

Page 30: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

14

karena itu konsep-konsep tentang belajar dan perkembangan individu

dapat mewarnai bentuk-bentuk kurikulum.26

Sedangkan B. Othanel Smith, W.O. Stanley, dan J. Harlan Shores

memandang kurikulum sebagai "a sequence of potential experiences set u

pin the school for the purpose of disciplining children and youth in group

ways of thinking and acting". Mereka mengartikan kurikulum sebagai

sejumlah pengalaman yang secara potensial dapat diberikan kepada anak

dan pemuda, agar mereka dapat berpikir dan berbuat sesuai dengan

masyarakatnya.27

Menurut Fatah Syukur kurikulum merupakan rencana pelajaran

yang dipakai sebagai patokan dalam proses pembelajaran yang mengacu

kepada tujuan suatu lembaga pendidikan.28 Sedangkan menurut pandangan

modern, kurikulum lebih dari sekedar rencana pelajaran atau bidang studi.

Kurikulum dalam pandangan modern ialah semua yang secara nyata

terjadi dalam proses pendidikan di sekolah/madrasah.29 Pandangan modern

ini dapat juga diartikan kurikulum secara luas yang meliputi seluruh

program dan kehidupan dalam sekolah/madrasah

Oemar Hamalik menyatakan bahwa pengertian kurikulum dapat

ditinjau dari dua segi yang berbeda, yakni tinjauan menurut pandangan

lama dan tinjauan menurut pandangan baru. Pengertian kurikulum

menurut pandangan lama merumuskan bahwa kurikulum adalah sejumlah

mata pelajaran yang harus ditempuh untuk murid untuk memperoleh

ijazah, sedangkan menurut pandangan baru merumuskan bahwa kurikulum

bukan saja terdiri dari mata pelajaran tetapi meliputi semua kegiatan dan

pengalaman yang menjadi tanggung jawab sekolah, yaitu semua

26Muhammad Ali, Pengembangan Kurikulum di Sekolah, (Bandung: Sinar BaruAlgensindo, 2008), hlm. 7.

27S. Nasution, Asas-Asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm.5.28Fatah Syukur, Dinamika Madrasah Dalam Masyarakat Industri, (Semarang, PKPI2-

PMDC, 2003), hlm. 136.29Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Persepektif Islam, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1994), hlm. 53.

Page 31: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

15

pengalaman yang dengan sengaja disediakan oleh sekolah bagi para

siswanya untuk mencapai tujuan pendidikan.30

Sedangkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional no.

20 tahun 2003 menyebutkan bahwa: “kurikulum merupakan seperangkat

rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta

cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.31

Dari beberapa definisi kurikulum yang telah disebutkan di atas

dapat diambil kesimpulan bahwa kurikulum merupakan pengalaman

peserta didik baik di sekolah maupun di luar sekolah di bawah bimbingan

sekolah. Kurikulum tidak hanya terbatas hanya pada mata pelajaran saja,

akan tetapi lebih luas dari pada itu meliputi segala sesuatu yang dapat

mempengaruhi perkembangan peserta didik termasuk di dalamnya

kegiatan belajar mengajar, mengatur strategi dalam proses belajar

mengajar, cara evaluasi program pengembangan pengajaran dan

sebagainya.

Maka secara umum, keberadaan kurikulum menggambarkan suatu

rencana tentang jenis pengalaman-pengalaman belajar yang diharapkan

dapat diperoleh siswa selama mengikuti pendidikan di suatu lembaga

pendidikan atau sekolah tertentu.

Sebagai alat yang penting untuk mencapai tujuan pendidikan,

hendaknya kurikulum berperan dan bersifat antisipatif terhadap perubahan

dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka dari itu sebagai

alat pendidikan, kurikulum mempunyai komponen-komponen penunjang

yang saling mendukung satu sama lain. Salah satu komponen kurikulum

adalah komponen isi. Komponen isi dan struktur program atau materi

merupakan materi yang ditetapkan. Isi atau materi yang dimaksud

30Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2008), hlm. 27..

31Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, (Jakarta: DharmaBhakti, 2003), hlm. 5.

Page 32: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

16

biasanya berupa meteri bidang studi.32 Maka dari itu kurikulum harus

mengalami perubahan sejalan dengan perubahan zaman.

Dasar perlunya perubahan kurikulum menurut Muhadi (2002)

seperti yang dikutip Djoko Susilo:

"Bahwa saat terjadi perkembangan dan perubahan dalam

kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara yang perlu segera

ditanggapi dan dipertimbangkan dalam penyusunan kurikulum baru dalam

setiap jenjang dan satuan pendidikan. Di mana peraturan perundang-

undangan yang baru telah membawa implikasi terhadap pengembangan

kurikulum seperti pembaharuan dan diservikasi".33

Dengan dasar itulah KTSP menjadi satu terobosan kurikulum yang

diharapkan mampu membawa perbaikan dalam pendidikan nasional.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah suatu ide

pengembangan kurikulum yang diletakkan pada posisi yang paling dekat

dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan pendidikan. Dengan cara

memberikan otonomi yang seluas-luasnya bagi satuan pendidikan untuk

mengelola dan memaksimalkan potensi yang ada agar dapat meningkatkan

kualitas pendidikannya. KTSP dikembangkan melalui upaya

pemberdayaan tenaga kependidikan dan sumber daya pendidikan lainnya

untuk meningkatkan mutu hasil belajar di lingkungan masing-masing

tingkat satuan pendidikan.

Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP pasal 1, ayat15) di

jelaskan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah

kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-

masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan

pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi

32Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek (Jakarta: Media Pratama,1999), hlm. 15.

33Muhammad Djoko Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: ManajemenPelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hlm.10.

Page 33: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

17

serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP).34

KTSP menawarkan otonomi pada sekolah untuk menentukan

kebijakan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu dan efisiensi

pendidikan agar dapat memodifikasi keinginan masyarakat setempat, serta

menjalin kerja sama yang erat antar sekolah, masyarakat, industri dan

pemerintah dalam membentuk pribadi peserta didik.35

KTSP mempunyai karakteristik tersendiri dibandingkan dengan

kurikulum- kurikulum sebelumnya. Karakteristik tersebut antara lain :

a. Pemberian otonomi yang luas kepada sekolah dan satuan pendidikan.

dengan tidak meninggalkan seperangkat tanggung jawab untuk

mengembangkan kurikulum sesuai dengan kondisi setempat. Melalui

otonomi yang luas ini satuan pendidikan berhak mengembangkan

pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik serta tuntutan

masyarakat.

b. Partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi. Masyarakat dan

orang tua murid diharapkan mempunyai partisipasi aktif bagi

kemajuan sekolah, tidak hanya melalui bantuan keuangan akan tetapi

melalui komite sekolah dan dewan pendidikan untuk merumuskan

serta mengembangkan program-program yang dapat meningkatkan

kualitas pendidikan.

c. Kepemimpinan yang demokratis dan profesional. Maksudnya dalam

KTSP pengembangan dan pelaksanaan didukung oleh adanya

kepemimpinan sekolah yang demokratis dan profesional. kepala

sekolah dan guru-guru diharapkan mempunyai tanggung jawab

terhadap keputusan yang diambil bersama serta pelaksanaannya.

d. Tim kerja yang kompak dan transparan. Dalam KTSP keberhasilan

pengembangan kurikulum dan pembelajaran didukung oleh kinerja tim

yang kompak dan transparan dari pihak-pihak yang terlibat dalam

34E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 2007), hlm. 20.

35Muhammad Djoko Susilo, op.cit., hlm. 12.

Page 34: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

18

pendidikan mulai dari dewan pendidikan, komite sekolah, dewan guru

sampai pada pegawai sekolah.36

2. Landasan KTSP

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional

Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah pasal 1 ayat

(19); pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); pasal 32 ayat (1), (2), (3); pasal 35

ayat (2); pasal 36 ayat (1), (2), (3); pasal 38 ayat (1), (2)

b Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan.

Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah pasal 1

ayat (5), (13), (14), (15); pasal 5 ayat (1), (2); pasal 6 ayat (6); pasal 7

ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); pasal 8 ayat (1), (2), (3); pasal 10

ayat (1), (2), (3), pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); pasal 13 ayat (1), (2),

(3), (4); pasal 14 ayat (1), (2), (3); pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5);

pasal 17 ayat (1), (2); pasal 18 ayat (1), (3) pasal 20.

c. Standar Isi

SI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai

kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum,

standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) setiap mata

pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan

dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun

2006.

d. Standar Kompetensi Lulusan

SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan

Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006.37

36E. Mulyasa , op. cit., hlm. 29-31.

Page 35: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

19

3. Tujuan KTSP

Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk

memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian

kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong

sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam

pengembangan kurikulum. Adapun secara khusus tujuan diterapkannya

KTSP adalah untuk :

a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif

sekolah dalam mengembangkan, mengelola dan memberdayakan

sumber daya manusia yang tersedia.

b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam

pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.

c. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang

kualitas pendidikan yang akan dicapai.38

4. Prinsip pengembangan KTSP

KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap

kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas

pendidikan atau kantor Departemen Agama kabupaten / kota setempat

untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.

Pengembangan KTSP mengacu pada Standar Isi dan Standar kompetensi

lulusan dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang

disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), serta

memperhatikan pertimbangan komite sekolah. 39

KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

37Badan Standar Nasional Pendidikan, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah, (Jakarata: 2006), hlm. 4.

38E. Mulyasa, op.cit., hlm. 22.39Khaeruddin Dan Mahfud Junaedi Dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Konsep Dan Implementasinya di Madrasah, (Jogjakarta: Pilar Media, 2007), hlm. 80.

Page 36: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

20

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan

peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan

berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral

untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

b. Beragam dan terpadu. Kurikulum dikembangkan dengan

memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi

daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak

diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat

istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan

seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis.

Untuk itu semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman

belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Maksudnya pengembangan

kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan

untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan

kehidupan, termasuk di dalamnya dunia kerja.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum

mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian

keilmuan dan mata pelajaran yang diajarkan selalu

berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

f. Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan pada proses

pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik

yang berlangsung sepanjang hayat. Ide inilah yang seharusnya

digunakan untuk mengembangkan kurikulum.

Page 37: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

21

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah. Kurikulum

dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan

kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.40

5. Standar Kompetensi Lulusan KTSP

Standar kompetensi lulusan satuan pendidikan adalah kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap

yang digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan

peserta didik dari satuan pendidikan. Rujukan untuk penyusunan standar–

standar pendidikan lain, dan merupakan arah peningkatan kualitas

pendidikan secara mendasar dan holistik pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah serta merupakan pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan

peserta didik, yang meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran,

serta mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.41

Standar kompetensi pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk

meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,

serta keterampilan untuk hidup mandiri dan pendidikan lebih lanjut. Pada

satuan pendidikan menengah umum bertujuan untuk meningkatkan

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

untuk hidup mandiri dan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sedang

pada satuan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk meningkatkan

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan

kejuruannya.42

6. Komponen KTSP

Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) antara lain :

a. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan.

40Badan Standar Nasional Pendidikan, Op.Cit., hlm. 5-7.41E. Mulyasa , Op.Cit., hlm. 91.42Ibid., hlm. 92.

Page 38: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

22

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah

dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan sebagai berikut :

1) Pendidikan dasar, tujuannya adalah meletakkan dasar

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan

selanjutnya.

2) Pendidikan menengah, tujuannya adalah meningkatkan

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan

selanjutnya sesuai dengan kejuruannya.

3) Pendidikan menengah kejuruan, tujuannya adalah meningkatkan

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan

selanjutnya.43

b. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata

pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata

pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi

yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang

tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud

terdiri atas standar kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan

standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan

diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah.

Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut :

kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata

pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran

43Khaeruddin Dan Mahfud Junaedi Dkk, op.cit., hlm. 84.

Page 39: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

23

ilmu pengetahuan dan teknologi, kelompok mata pelajaran estetika,

kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.44

Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan

dan /atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP

19/2005 pasal 7. Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang

keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta

didik pada satuan pendidikan.

c. Kalender Pendidikan

Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun

kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik

madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan

memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam

standar isi.45

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan

kalender pendidikan adalah sebagai berikut :

1) Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan

pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang

mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,

waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

2) Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan

pembelajaran pada awal tahun pelajaran.

3) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan

pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran.

4) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam setiap minggu,

meliputi jumlah jam untuk setiap mata pelajaran termasuk muatan

lokal, ditambah dengan jam jumlah jam untuk kegiatan

pengembangan diri.

5) Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan

kegiatan pembelajaran. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah

44Muhaimin, Dkk, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Pada Sekolah Dan Madrasah, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 50.

45Khaeruddin Dan Mahfud Junaedi Dkk, Op.Cit., hlm. 90.

Page 40: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

24

semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur

keagamaan, hari libur umum, termasuk hari-hari besar nasional dan

hari libur khusus.46

d. Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Silabus adalah rencana pembelajaran dan atau kelompok mata

pelajaran tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,

kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.47

Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan

kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran dan

indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.48 Berdasarkan

silabus inilah guru bisa mengembangkannya menjadi RPP yang akan

diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) bagi siswa.

Pengembangan silabus pada dasarnya merupakan upaya

melakukan analisis kompetensi ke dalam kompetensi dasar dan

indikator-indikator, analisis materi ke dalam scop (ruang lingkup) dan

sequence (urutan) materi, analisis belajar ke dalam jenis dan bentuk

kegiatan belajar mengajar, dan analisis penilaian ke dalam jenis dan

alat-alat penilaian, yang semuanya itu bermuara pada pencapaian

standar kompetensi dan kompetensi dasar. Silabus disusun berdasarkan

standar isi, yang di dalamnya berisikan identitas mata pelajaran,

standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar, materi

pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian

alokasi waktu dan sumber belajar.49

46Muhaimin, Dkk op.cit., hlm. 330.47Ibid., hlm. 112.48Mansur Muslih, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dan Kontekstual, (Jakarta:

Sinar Grafika Offset, 2008), hlm. 32.49Muhaimin, Dkk, op.cit., hlm. 335.

Page 41: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

25

B. Fikih

1. Pengertian Fikih

50

Fikih menurut bahasa artinya faham.

Maka secara harfiah Fikih dapat diartikan faham seperti firman

Allah dalam surat At-taubah ayat 122 yang berbunyi :

) : (

Artinya : untuk mereka bertafaqquh dalam agama.51

Ialah : untuk mereka memahami dan mendalami segala hukum agama

yang tidak terhingga macamnya52dan yang dimaksud oleh nabi

Muhammad dalam sabdanya :

: ::

)(Artinya : Barang siapa yang dikehendaki Allah akan diberikan kebajikan

dan keutamaan, niscaya diberikan kepadanya faham yang mendalam

dalam hukum agama. (H.R Muslim)

Maka kalimat yufaqqihhu diartikan yaitu diberikan kefahaman yang

mendalam. Ini berarti kalimat Fikih tidak hanya terbatas pada hukum-

hukum Islam saja, akan tetapi lebih luas lagi segala aspek agama Islam.54

Adapun definisi Fikih secara istilah adalah :

55

50Abi Yahya Zakariya, Fathul Wahab, Juz 1,(Surabaya: Darkutub Islam), hlm. 3.51Departemen Agama, Al-Qur'an dan Terjemahannya, (Bandung : Diponegoro, 2004),

hlm. 206.52Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Hukum Islam, (Semarang:

Pustaka Rizki Putra, 1997), hlm. 10.53Imam Abi Husain Muslim bin Al-Hajjaj, Shahih Muslim Juz II, (Bairut Libanon: Darul

Kutub Al-alamiyah, Tth), hlm. 719.54Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, op.cit., hlm. 11.55Abi Yahya Zakariya, loc. cit., Juz 1.

Page 42: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

26

Ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara’ yang berhubungan dengan

amaliah, yang diusahakan memperolehnya dari dalil-dalil yang jelas

(tafshili).

Dr Wahab Khalaf dalam bukunya Ushul al-Fiqh mengartikan Fikih

sebagai berikut : Fikih ialah pengetahuan tentang hukum-hukum syariat

Islam mengenai perbuatan manusia yang diambil dari dalil-dalil secara

detail, atau kodifikasi hukum-hukum syariat Islam tentang perbuatan

manusia yang diambil berdasarkan dalil-dalil secara detail.56

Adapun Fikih sebagai mata pelajaran berarti Fikih adalah bagian

dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk

menyiapkan peserta didik, untuk mengenal, memahami, menghayati dan

mengamalkan hukum Islam kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan

pengalaman.57

2.Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fikih

a. Materi

Bahan/materi pengajaran adalah apa yang harus diberikan kepada

murid, bisa berupa pengetahuan, sikap/nilai serta keterampilan apa yang

harus dipelajari.58 Isi kurikulum atau pengajaran bukan hanya terdiri atas

sekumpulan pengetahuan atau kumpulan informasi, tetapi harus

merupakan pengetahuan terpilih dan diperbolehkan baik sebagai

pengetahuan itu sendiri, maupun bagi siswa dan lingkungannya.59

Ruang lingkup Fikih di Madrasah Tsanawiyah meliputi

ketentuan pengaturan hukum Islam dalam menjaga keserasian,

56Dr. Abdul Wahab Khalaf, Ushulul Fikih (terj), (Bandung: Gema Risalah Pres, 1996),hlm. 23.

57Departemen Agama RI, Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyyah, (Jakarta:Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Jakarta, 2004), hlm. 46.

58Djamaluddin Darwis, “Strategi Belajar Mengajar” dalam Chabib Toha dan Abd Mu’ti(Eds), PBM PAI di Sekolah dan Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar Agama Islam,(Semarang: IAIN Walisongo Bekerjasama dengan Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 220.

59Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1999), hlm. 127.

Page 43: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

27

keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah

SWT dan hubungan manusia dengan sesama manusia meliputi :

1) Aspek Fikih ibadah meliputi: ketentuan dan tata cara thaharah, salat

fardu, salat sunnah, dan salat dalam keadaan darurat, sujud, azan

dan iqamah, berzikir dan berdoa setelah salat, puasa, zakat, haji dan

umrah, kurban dan akikah, makanan, perawatan jenazah, dan ziarah

kubur.

2) Aspek Fikih muamalah meliputi: ketentuan dan hukum jual beli,

qirad, riba, pinjam- meminjam, utang piutang, gadai, dan borg serta

upah.60

Adapun standar kompetensi lulusan mata pelajaran Fikih kelas

VII terlampir.

b. Tujuan Pembelajaran Fikih di MTs

Pembelajaran Fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik

dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara

pelaksanaannya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,

sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam

secara kaaffah (sempurna).

Pembelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk

membekali peserta didik agar dapat: (1) mengetahui dan memahami

pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara

menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam Fikih

ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam Fikih

muamalah. (2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam

dengan benar dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah

sosial. Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan

60Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 20 tentang StandarKompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Di Madrasah,2008, hlm. 53.

Page 44: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

28

menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang

tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.61

c. Metode Pembelajaran Fikih

Metode pembelajaran menurut Sudjana adalah cara yang

dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat

berlangsungnya pembelajaran.62 Oleh karena itu peranan metode

pembelajaran sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar

sangatlah penting. Dengan adanya metode ini diharapkan tumbuh

berbagai kegiatan siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru.

Dengan kata lain tercipta interaksi edukatif.

Metode mengajar itu dimaksudkan agar murid dapat menangkap

pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicernakan oleh anak dengan

baik. Oleh karena itu terdapat berbagai cara yang dapat ditempuh. Dalam

melihat cara atau metode ini guru dibimbing oleh filsafat pendidikan

yang dianut guru dalam tujuan pelajaran yang hendak dicapai. Di

samping itu penting juga memperhatikan hakikat anak didik yang hendak

dididik dan bahan pelajaran yang hendak disampaikan.63

Berikut beberapa variasi metode yang dapat digunakan dalam

pembelajaran Fikih:

1 ) Metode Ceramah.

Ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Guru

memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada

waktu tertentu (waktu terbatas) dan tempat tertentu pula.

Dilaksanakan dengan bahasa lisan untuk memberikan pengertian

terhadap suatu masalah. Dalam metode ceramah ini murid duduk,

melihat dan mendengarkan serta percaya bahwa apa yang

disampaikan guru itu adalah benar. Murid mengutip ikhtisar ceramah

61Ibid., hlm. 55.62Nana Sujdana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algesindo, Cet IV, 2000), hlm. 76.63Derektorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam, Metodologi Pengajaran Agama

Islam (Jakarta: 1982), hlm. 51.

Page 45: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

29

semampu murid itu sendiri dan menghafalnya tanpa ada penyelidikan

lebih lanjut oleh guru yang bersangkutan.64

2) Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah metode pembelajaran yang

memungkinkan terjadinya komunikasi langsung antara guru dan

murid. Guru bertanya dan murid menjawab, atau sebaliknya murid

bertanya dan guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya

hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan murid.

Manfaat terpenting dari metode ini adalah guru dapat memperoleh

gambaran sejauh mana murid dapat mengerti dan dapat

mengungkapkan apa yang telah diceramahkan.65

3) Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu cara untuk mempelajari materi

pelajaran dengan memperdebatkan masalah yang timbul dan saling

mengadu argumentasi secara rasional dan obyektif. Cara ini

menimbulkan perhatian dan perubahan tingkah laku anak dalam

belajar. Metode diskusi juga dimaksudkan untuk dapat merangsang

siswa dalam belajar dan berpikir secara kritis dan mengeluarkan

pendapatnya secara rasional dan obyektif dalam pemecahan suatu

masalah.66

Metode diskusi ini sangat sesuai digunakan bilamana :

a) Materi yang disajikan bersifat low consensus problem artinya

bahan yang akan disajikan tersebut banyak mengandung

permasalahan yang tingkat kesepakatannya masih rendah.

b) Untuk pengembangan sikap atau tujuan-tujuan pengajaran yang

bersifat afektif.

64Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:RaSAIL Media Group, 2008), hlm. 19.

65Ibid., hlm. 20.66M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputra Pres,

2002), hlm. 36.

Page 46: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

30

c) Untuk tujuan-tujuan yang bersifat analisis sintesis, dan tingkat

pemahaman yang tinggi.

Ada beberapa jenis diskusi yang dapat dilakukan oleh guru

dalam membimbing siswa, antara lain :

a) Whole Group

Whole group merupakan bentuk diskusi kelas di mana para

pesertanya duduk setengah lingkaran. Dalam diskusi ini guru

bertindak sebagai pemimpin, dan topik yang akan dibahas telah

direncanakan sebelumnya.

b) Diskusi Kelompok

Dalam diskusi kelompok biasanya dapat berupa diskusi kelompok

kecil yang terdiri dari 4 – 6 orang peserta, dan juga diskusi

kelompok besar yang terdiri 7-15 orang peserta. Dalam diskusi

tersebut dibahas tentang suatu topik tertentu dan dipimpin oleh

seorang ketua dan seorang sekretaris. Para anggota diskusi

diberikan kesempatan berbicara atau mengemukakan pendapat

dalam pemecahan masalah.

c) Buzz Group

Bentuk diskusi ini terdiri dari kelas yang dibagi-bagi menjadi

kelompok-kelompok kecil yang terdiri 3-4 orang peserta. Tempat

duduk diatur sedemikian rupa agar para siswa dapat bertukar

pikiran dan bertatap muka dengan mudah. Diskusi ini biasanya

diadakan di tengah-tengah pelajaran atau di akhir pelajaran dengan

maksud untuk memperjelas dan mempertajam kerangka bahan

pelajaran atau sebagai jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan

yang muncul.

d) Panel

Yang dimaksud panel di sini adalah suatu bentuk diskusi yang

terdiri dari 3-6 orang peserta untuk mendiskusikan suatu topik

tertentu dan duduk dalam semi melingkar yang dipimpin oleh

seorang moderator. Biasanya dalam diskusi ini para audien tidak

Page 47: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

31

turut bicara, namun dalam forum tertentu para audien

diperkenankan bicara.67

4) Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang

menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau

untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada peserta

didik.68 Biasanya seorang guru menunjuk salah satu siswa untuk

memperlihatkan pada kelas tentang suatu proses atau cara melakukan

sesuatu. Misalnya demonstrasi tentang tata cara memandikan mayat

dengan cara menggunakan model atau boneka, tata cara haji, yang

meliputi thowaf, sa'i dan lain sebagainya. Adapun hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam menggunakan metode demonstrasi adalah :

a) Rumuskan secara spesifik yang dapat dicapai oleh siswa

b) Susun langkah-langkah yang akan dilakukan dengan demonstrasi

secara teratur sesuai dengan skenario yang direncanakan.

c) Persiapan-persiapan peralatan yang dibutuhkan sebelum

demonstrasi dimulai, dan diatur sesuai skenario yang direncanakan.

d) Usahakan dalam melakukan demonstrasi tersebut sesuai dengan

kenyataan yang sebenarnya, dan jangan berlebih-lebihan69

5) Metode Drill

Metode drill atau disebut latihan dimaksudkan untuk

memperoleh ketangkasan atau keterampilan latihan terhadap apa yang

dipelajari. Karena hanya dengan melakukannya secara praktis suatu

pengetahuan lebih mudah difahami dan di aplikasikan dalam

kehidupan.

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam penggunaan

metode drill, antara lain :

Pertama; harus disadari bahwa pengertian belajar bukan bearti

pengulangan yang persis sama dengan apa yang telah dipelajari

67Ibid., hlm. 40-41.68Ismail. SM, op.cit., hlm. 20.69M. Basyiruddin Usman, op.cit., hlm. 46.

Page 48: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

32

sebelumnya oleh siswa, akan tetapi terjadinya sesuatu proses belajar

dengan latihan siap adalah adanya situasi yang berbeda serta pengaruh

latihan pertama, maka latihan kedua, ketiga dan seterusnya akan lain

sifatnya.

Kedua; situasi belajar itulah yang mula-mula harus diulangi untuk

mendapat respons dari siswa. Bilamana siswa dihadapkan dengan

berbagai situasi belajar, maka dalam diri siswa akan timbul alasan

untuk memberi respons, sehingga menyebabkan dia melatih

keterampilannya. Bagaimana situasi tersebut dapat diubah-ubah

kondisinya sehingga menuntut adanya perubahan respons, maka

keterampilan siswa akan dapat lebih disempurnakan. Metode drill juga

harus dimulai dari hal-hal yang mendasar agar siswa betul-betul

mengerti apa yang telah dan akan dilakukannya agar diperoleh

keterampilan yang diinginkan.70

6) Metode pemberian tugas dan resitasi

Metode pemberian tugas dan resitasi adalah suatu cara dalam

proses pembelajaran bilamana guru memberi tugas tertentu dan murid

mengerjakannya, kemudian tugas tersebut dipertanggungjawabkan

kepada guru. Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah,

tetapi jauh lebih luas dari pada itu. Tugas dapat dilaksanakan di

rumah, di sekolah, di perpustakaan, dan di tempat lain yang cocok.

Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara

individual maupun secara kelompok. Oleh karena itu tugas dapat

diberikan secara individual atau secara kelompok.71

d. Evaluasi pembelajaran Fikih

Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa

Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (John M.

Echols dan Hasan Shadily, 1983: 220). Sedangkan menurut pengertian

70Ibid., hlm. 55.71Ismail. SM, op.cit., hlm. 20-21.

Page 49: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

33

istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui

keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya

dibandingkan untuk memperoleh kesimpulan.72

Penilaian atau evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk

menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan

pengajaran yang telah dicapai oleh siswa.73

Menurut Nana Sudjana pada umumnya ada tiga pokok evaluasi yaitu:

1) Segi tingkah laku, artinya segi yang menyangkut sikap, minat

perhatian, dan keterampilan siswa sebagai akibat dari proses belajar

mengajar.

2) Segi isi pendidikan, artinya penguasaan bahan pelajaran yang

diberikan guru dalam proses mengajar.

3) Segi yang menyangkut proses mengajar dan belajar itu sendiri.

Proses mengajar dan belajar perlu penilaian secara obyektif dari

guru, akan menentukan baik tidaknya hasil belajar yang dicapai

siswa.74

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam

penyelenggaraan evaluasi pembelajaran, prinsip-prinsip tersebut

meliputi:

1) Prinsip integralitas : prinsip ini menghendaki bahwa rancangan

evaluasi hasil belajar tidak hanya menyangkut teori, pengetahuan

dan keterampilan saja, akan tetapi juga mencakup aspek-aspek

kepribadian siswa. Seperti apresiasi, sikap, minat, pemikiran kritis,

proses adaptasi dan lain-lain.

2) Prinsip kontinuitas. Kontinuitas dalam evaluasi berarti guru secara

kontinu membimbing pertumbuhan dan perkembangan siswa.

Dengan demikian program-program evaluasi pembelajaran

72M. Chabib Thoha, M.A, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja GraffindoPersada, 1996), hlm. 1.

73M Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung: RemajaRosda Karya, 2001), hlm. 3.

74Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik {Dalam Interaksi Eabtlsatij), (Jakarta:PT. Aneka Cipta, 2000), hlm. 213.

Page 50: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

34

merupakan rangkaian dari bimbingan belajar siswa. Maka penilaian

seharusnya dilakukan secara berkesinambungan.

3) Prinsip obyektivitas. Dengan prinsip ini hasil evaluasi harus dapat

diinterpretasikan dengan jelas dan tegas. Jadi setelah diadakan

evaluasi pembelajaran terhadap siswa, keadaan siswa dapat diketahui

dengan jelas dibanding sebelum evaluasi. Dengan kata lain dapat

diketahui hasilnya.

Selain prinsip-prinsip evaluasi di atas ada beberapa kriteria evaluasi

yang perlu dimiliki oleh guru, antara lain:

1) Validitas. Validitas atau ketepatan dalam evaluasi maksudnya,

seorang guru harus benar-benar mampu dengan tepat menilai bidang

yang mau dinilai.

2) Reabilitas. Artinya, evaluasi yang diadakan oleh guru kepada murid-

muridnya harus dapat memberikan hasil yang konsisten, tetap tidak

berubah-ubah.

3) Praktis. Yakni tindakan evaluasi mudah dilaksanakan berdasarkan

pertimbangan efisiensi dan efektivitas, baik menyangkut masalah

waktu, biaya, maupun tenaga.75

75Ainurrafiq Dawam dan Ahmad Ta'arifin, Manajemen Madrasah Berbasis Pesantren(Bandung: Listafariska Putra, 2005), hlm. 10-101.

Page 51: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

35

BAB III

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

MATA PELAJARAN FIKIH DI MTS MIFTAHUL FALAH SAMBIREJO

WIROSARI GROBOGAN

A. Gambaran umum MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan.

1. Letak Geografis

Secara geografis MTs Miftahul Falah terletak di lingkungan

pedesaan, tepatnya di Jl.Raya Purwodadi –Blora km 14,7 Desa Sambirejo

Kec,Wirosari Kab, Grobogan, Propinsi Jawa Tengah dengan luas tanah

1000 m2 dan luas bangunan 400m2.76 Tempatnya cukup strategis sebab

dekat jalan raya Purwodadi-Blora, yang dilewati oleh angkutan umum

sehingga mudah untuk dijangkau dengan menggunakan angkutan dan bisa

juga dengan menggunakan sepeda karena kebanyakan peserta didiknya

dari kalangan pedesaan.

Adapun lingkungan sekitarnya adalah :

Sebelah Utara : Terdapat jalan raya Purwodadi- Blora dan rumah warga

Sebelah Selatan : Area persawahan.

Sebelah Timur : Rumah warga.

Sebelah Barat : Terdapat area perumahan warga.77

2. Latar Belakang Historis

Madrasah Tsanawiyah Miftahul Falah merupakan lembaga

pendidikan setingkat SLTP yang berada di bawah naungan yayasan Al-

Munawwarah. Berdiri pada tahun 1993 yang didirikan oleh tokoh

masyarakat dan agama setempat terutama dari kalangan Nahdiyyin.78

Berdirinya MTs Miftahul Falah tak terlepas dari kondisi masyarakat

setempat yang mengalami salah satu guncangan moral yang sangat

76Dokumentasi TU MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan.77Observasi Peneliti pada hari senin,18 Januari 201078Wawancara dengan Kepala Madrasah Bpk. Maskun S.Ag di Ruang Kepala MTs

Miftahul Falah pada tanggal 18 Januari 2010

Page 52: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

36

mengkhawatirkan dengan terjadinya beberapa permasalahan yang sangat

perlu untuk mendapatkan perhatian masyarakat setempat. Seperti dengan

adanya kenakalan remaja yang semakin menjadi-jadi, di samping itu

kondisi masyarakat setempat pada waktu itu mengalami degradasi di

bidang kemajuan dalam berpikir untuk masa depan.

Kemunduran yang dialami masyarakat Sambirejo pada waktu itu

mendorong hasrat dan minat dari masyarakat setempat untuk

meningkatkan taraf hidup mereka lewat jalur pendidikan, selain itu faktor

yang lain ialah adanya kegundahan para tokoh agama di situ tentang

mahalnya biaya pendidikan di sekolah formal yang ada pada waktu itu,

Melihat kondisi masyarakat Sambirejo yang religius maka terdorong untuk

mendirikan sekolah tersebut di bawah naungan Departemen Agama,

sehingga dengan dorongan para Ustad dan Ulama pada waktu itu

berdirilah MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan.79

3. Visi, Misi dan Tujuan

Visi:

a. Terwujudnya Generasi yang memiliki iman dan takwa serta menguasai

ilmu pengetahuan dan teknologi.

Misi:

a. Mengembangkan fitrah peserta didik agar menjadi muslim yang

berakhlak mulia, memiliki aqidah islam yang benar dan kuat serta

memiliki wawasan islam yang luas.

b. Mengembangkan potensi dasar peserta didik untuk berpikir kritis,

obyektif, rasional dan sistematis.

c. Mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam mewujudkan

keahlian dalam menghadapi era globalisasi.

Tujuan:

a. Menanamkan jiwa ijtihad dalam mengkaji dan mendalami Al-Qur'an

dan Hadits sebagai bekal hidup.

79Dokumentasi TU MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan

Page 53: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

37

b. Menanamkan jiwa semangat disiplin, tertib, rajin, dan etos kerja yang

tinggi.

c. Menanamkan jiwa semangat tolong menolong, solidaritas sosial yang

tinggi di masyarakat..80

4. Struktur Organisasi MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan

STRUKTUR ORGANISASI

MTs MIFTAHUL FALAH SAMBIREJO WIROSARI GROBOGAN.81

-----------------------------------

Ket : a. ------------------ ( Garis koordinasi)

b. ( Garis komando )

Gambar 1

5. Keadaan Peserta didik

Jumlah keseluruhan peserta didik di MTs Miftahul Falah

Sambirejo Wirosari Grobogan dari kelas satu sampai dengan kelas tiga

jumlah keseluruhan adalah 120 peserta didik, yang masing-masing terdiri

80Ibid.81Ibid.

Koperasi PerpustakaanLaboranWalikelas

GURU MAPEL

PESERTA DIDIK

Komite KepalaMTs.

Tata Usaha

1.Bendahara.2.Kepegawaian.3.Tukang Kebon.

Sie. Kurikulum Sie. Kepesertadidikan

Sie. Sarpas

Page 54: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

38

dari kelas satu 42 peserta didik, kelas dua 39 peserta didik dan kelas tiga

39 peserta didik.82

Tabel 1

Daftar jumlah peserta didik MTs Miftahul Falah

Tahun ajaran 2009/2010.

JUMLAH PESERTA DIDIKNO KELAS

L P JUMLAH

1 VII 25 17 42

2 VIII 20 19 39

3 IX 26 13 39

JUMLAH TOTAL 71 49 120

Peserta didik MTs Miftahul Falah secara keseluruhan bertempat

tinggal dengan keluarganya di rumah, dan untuk menuju ke sekolah

kebanyakan menggunakan sepeda.

6. Keadaan Guru dan Karyawan MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari

Grobogan

Secara keseluruhan MTs Miftahul Falah memiliki 14 tenaga

pendidik dan kependidikan yang terbagi menjadi 3 jabatan. 1 orang

menjabat sebagai Kepala Madrasah,12 Guru, dan 1 Karyawan.

Adapun data Guru dan Karyawan berdasarkan pendidikan dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:83

Tabel 2

Data Kepala Madrasah, Guru dan karyawan Berdasarkan Pendidikan

NoPendidikan

TerakhirPutra Putri Jumlah

1 SARJANA5 3 8

82 Ibid83 Ibid.

Page 55: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

39

2 D23 1 4

5 SLTA 1 1 2

6 PONPES 0 0 0

JUMLAH TOTAL 9 5 14

7. Sarana dan prasarana

Tabel 3

Fasilitas pembelajaran di MTs Miftahul Falah diantaranya:84

NO. JENIS JUMLAH KETERANGAN

1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

2 Ruang Tata Usaha 1 Baik

3 Ruang Guru 1 Baik

4 Ruang Kelas 3 baik

5 Ruang Perpustakaan 1 Baik

7 Ruang Laboratorium

Komputer

1 Baik

9 Masjid 1 Baik

10 Kantin 1 Baik

12 Kamar Kecil/ WC 2 baik

13 UKS 1 Baik

14 Mebel Peserta didik/Meja

Kursi

150 125 baik, 25 rusak85

B. Implementasi KTSP Mata Pelajaran Fikih di MTs Miftahul Falah

Sambirejo Wirosari Grobogan

1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di MTs Miftahul Falah Sambirejo

Wirosari Grobogan.

84Ibid.85 Dokumentasi TU MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan.

Page 56: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

40

Pada pendidikan formal kurikulum merupakan hal yang sangat

penting karena dalam setiap pendidikan formal kurikulum merupakan

acuan yang dipakai dalam rangka melaksanakan pendidikan. Oleh karena

itu kurikulum mempunyai kedudukan yang sangat strategis karena

menghubungkan idealisme pendidikan dengan kenyataan pendidikan di

lapangan. Karena kurikulum merupakan komponen pendidikan yang

dijadikan acuan oleh setiap satuan pendidikan, baik pengelola maupun

penyelenggara, khususnya oleh guru dan kepala sekolah, maka dari itu

kurikulum harus disusun dan dilaksanakan sebaik-baiknya.86

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum yang

memberikan kebebasan bagi satuan pendidikan untuk dapat menyusun dan

mengembangkan kurikulum itu sendiri, dengan cara menganalisa

kelebihan dan kekurangan satuan pendidikan masing-masing. Memang

bagi sekolah-sekolah yang sudah maju KTSP merupakan satu peluang

untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya agar dapat bersaing

dengan sekolah-sekolah yang lain, karena tentunya sarana dan prasarana

yang ada menunjang untuk melaksanakan hal tersebut. Akan tetapi lain

halnya dengan sekolah-sekolah standar / baru berkembang seperti MTs

Miftahul Falah ini, di mana madrasah ini baru berdiri tahun 1993 dan

merupakan madrasah yang belum mandiri, akan tetapi harus dapat

menyesuaikan dengan kurikulum yang ada yang harus diterapkan pada

semua sekolah maupun madrasah. Meskipun berat karena sarana dan

prasarananya juga kurang mendukung akan tetapi bagaimanapun harus

berusaha sekuat mungkin untuk dapat melaksanakan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan

kemampuan peserta didik agar tidak ketinggalan dengan madrasah-

madrasah lain yang lebih maju.87

Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan MI, MTs, MA,

dan MAK dinyatakan berlaku oleh Kepala Madrasah serta diketahui oleh

86Hasil wawancara dengan Bapak Maskun S.Ag kepala MTs Miftahul Falah pada Tanggal18 Januarai.

87Ibid.

Page 57: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

41

komite Madrasah dan oleh Departemen yang menangani urusan

pemerintahan di bidang agama.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di MTs Miftahul Falah

meliputi :

a. Tujuan kurikulum KTSP di MTs Miftahul Falah

Tujuan kurikulum KTSP di MTs Miftahul Falah adalah untuk

meningkatkan kompetensi peserta didik dan mengarahkan

pembelajaran sesuai dengan satuan madrasah masing-masing. Dalam

hal ini adalah semua civitas MTs Miftahul Falah dan masyarakat

sekitar dalam rangka memajukan pendidikan.

b. Landasan KTSP di MTs Miftahul Falah

Landasan diterapkannya KTSP adalah UU No 20 tahun 2005

tentang sistem pendidikan nasional, peraturan pemerintah nomor 19

tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan (SNP) pasal 17 ayat 1

dan 2 dan pasal 49 ayat 1. Juga memuat pengertian KTSP adalah

kurikulum operasional yang dikembangkan berdasarkan Standar

kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi. SKL adalah kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan, sedang standar isi adalah ruang lingkup materi dan

tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria

c. Prinsip pengembangan KTSP di MTs Miftahul Falah

KTSP di MTs Miftahul Falah dikembangkan berpusat pada

pengembangan dan peningkatan kemampuan peserta didik baik segi

kognitif, psikomotorik, dan afektif dalam menunjang kehidupannya.

Selain itu KTSP di MTs Miftahul Falah juga dipersiapkan untuk

mengatasi gejolak globalisasi yang semakin kuat yang menuntut

kreatifitas dari seseorang untuk menghadapinya. Karena pada dasarnya

pengembangan kurikulum dimaksudkan agar satuan pendidikan dapat

mengikuti perkembangan teori pendidikan dan perkembangan zaman.

d. Komponen KTSP di MTs Miftahul Falah

Page 58: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

42

Komponen KTSP di MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari

Grobogan tersusun dalam bentuk tujuan, materi, proses pembelajaran

dan rencana pembelajaran yang tertuang dalam RPP, Silabus, kalender

pendidikan, dan perangkat kurikulum lainnya.88

Tidak kalah pentingnya dalam komponen kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan yaitu penilaian berbasis kelas. Penilaian berbasis

kelas merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan oleh guru secara

terpadu dengan kegiatan belajar mengajar. Penilaian seperti ini

dimaksudkan agar peserta didik dapat diketahui kemampuannya, baik

dari segi kognitif, afektif maupun psikomotornya. Sehingga dalam

penilaian guru tidak hanya melihat dari kemampuan kognitifnya saja.

Penilaian ini dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain yaitu

pengumpulan hasil kerja peserta didik (Portofolio), hasil karya

(produk), penugasan (Proyek), tes tertulis dan pengamatan terhadap

kegiatan di kelas.89

2. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada mata pelajaran

Fikih di MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan

MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan telah

menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini pada tahun 2007.

walaupun masih banyak kekurangan di sana-sini akan tetapi kepala

madrasah yaitu Bapak Maskun dan para pengajar selaku penanggung

jawab atas apa yang ada dalam madrasahnya selalu berusaha untuk dapat

memberikan yang terbaik bagi madrasah dan civitasnya.90

Dalam kurikulum pasti terdapat struktur kurikulum yang sesuai

dengan tingkat masing-masing jenjang pendidikan. Antara lain kurikulum

SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA. Struktur kurikulum MTs meliputi

substansi/ mata pelajaran yang harus ditempuh selama tiga tahun yaitu dari

88Hasil Wawancara dengan Waka Kurikulum, Ibu Supriyanti S.Pd, pada tanggal 27Januari 2010

89Ibid90Ibid.

Page 59: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

43

mulai kelas VII sampai dengan kelas IX. Struktur kurikulum disusun

berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi.

Kurikulum Fikih madrasah Tsanawiyah (MTs) secara nasional,

yaitu kurikulum yang ditandai dengan ciri-ciri antara lain:

a. Lebih menitikberatkan pencapaian target kompetensi (attainment

targets) dari pada penguasaan materi.

b. Lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya

pendidikan yang tersedia.

c. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan di

lapangan untuk mengembangkan dan melaksanakan program

pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.91

Adapun materi mata pelajaran Fikih kelas VII (diambil dari buku

paket mata pelajaran Fikih kelas VII) adalah sebagai berikut :

Semester I

BAB I : TAHARAH

A. Pengertian Taharah

B. Macam-macam Najis dan Cara Mensucikannya

C. Hadas Kecil dan Tata cara Taharahnya

D. Hadas Besar dan Tata cara Taharahnya

BAB II : SALAT FARDU DAN SUJUD SAHWI

A. Pengertian Salat

B. Syarat-syarat Salat

C. Rukun Salat

D. Sunnah Salat

E. Hal-hal yang Membatalkan Salat

F. Bacaan Salat

G. Sujud Sahwi

BAB III : AZAN, IQAMAH , DAN SALAT JAMAAH

A. Ketentuan Azan dan Iqamah

91Hasil Wawancara dengan Waka Kurikulum, Ibu Supriyanti S.Pd, pada tanggal 27Januari 2010

Page 60: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

44

B. Ketentuan Salat Jamaah

C. Makmum Masbuq

D. Cara Mengingatkan Imam yang Lupa

BAB IV : ZIKIR DAN DOA

A. Pengertian Zikir dan Doa

B. Tata cara Zikir dan Doa

C. Bacaan Zikir dan Doa setelah Salat

D. Praktek Zikir dan Doa

Semester II

BAB V : SALAT JUM'AT DAN SALAT JENAZAH

A. Ketentuan Salat Jum'at

B. Ketentuan Khutbah Jum'at

C. Cara Melaksanakan Khutbah dan Salat Jum'at

D. Ketentuan Salat Jenazah

E. Salat Gaib

F. Tata cara Salat Jenazah dan Bacaannya

BAB VI : SALAT JAMA , QHASAR, DAN JAMA QASAR DAN

SALAT DALAM KEADAAN DARURAT

A. Pengertian Salat Jama' dan Qasar

B. Macam-macam Salat Jama'

C. Praktek Salat Jama', Qasar, dan Jama' Qasar

D. Salat dalam Keadaan Sakit

E. Salat Dalam Kendaraan

F. Hikmah Keringanan dalam Salat

BAB VII : SALAT SUNNAH MUAKAD DAN GHAIRU MUAKAD

A. Ketentuan Salat Sunnah Muakkad

B. Macam-macam Salat Sunnah Muakkad

C. Ketentuan Salat Sunnah Ghairu Muakkad

D. Macam-macam Salat Sunnah Ghairu Muakkad

Dalam Implementasi KTSP, perencanaan pembelajaran merupakan

hal yang penting yang perlu dilakukan oleh guru, adapun hal-hal yang

Page 61: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

45

dilakukan Oleh guru mata pelajaran Fikih di MTs Miftahul Falah dalam

membuat perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut :

a. Membuat program tahunan.

Program tahunan merupakan program umum setiap mata

pelajaran yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran untuk setiap

kelas, program ini di buat sebelum tahun ajaran baru dimulai. Karena

nantinya program tahunan (prota) ini menjadi pedoman bagi

pengembangan program-program berikutnya, yaitu program

semesteran, program harian dan program pembelajaran setiap pokok

atau sub/bab mata pelajaran.

b. Membuat program semesteran

Program semesteran ini berisikan garis-garis besar mengenai

hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam satu semester.

Program semesteran ini merupakan penjabaran dari program tahunan.

Program semesteran ini nantinya dibuat menjadi salah satu pedoman

dalam pembuatan silabus. Silabus merupakan serangkaian kegiatan

atau pengalaman belajar yang harus dilewati untuk mencapai

ketuntasan belajar. Silabus yang disusun oleh guru mata pelajaran

harus memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

ada dalam peraturan Menteri Agama tentang Standar kompetensi dan

kompetensi dasar mata pelajaran Fikih di MTs.92 Adapun contoh

silabus di MTs Miftahul Falah terlampir.

c. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.

Sebelum proses belajar dilaksanakan seorang guru terlebih

dahulu membuat rencana proses pembelajaran (RPP) yang tercantum

dalam modul. Dengan RPP tersebut diharapkan proses belajar

mengajar berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran. RPP ini

mencakup kompetensi dasar, Indikator, tujuan pembelajaran, materi

ajar, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, alat/

92 Hasil wawancara dengan Guru mata pelajaran Fikih, Bpk Muh Nur Hadi pada tanggal26 Januari 2010

Page 62: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

46

sumber belajar dan penilaian. RPP juga merupakan kewajiban seorang

guru sebelum mereka mengajar.93 Selain membuat RPP guru juga

membuat silabus terlebih dahulu, karena pada dasarnya penyusunan

RPP itu berpedoman pada silabus. Adapun bentuk RPP yang ada di

MTs Miftahul Falah, terlampir dalam lampiran.

d. Membuat kalender pendidikan

Pembuatan kalender pendidikan disusun atas dasar

musyawarah dewan guru dan Kepala sekolah di MTs Miftahul Falah.

Kalender pendidikan ini dibuat agar menjadi rambu-rambu bagi kepala

madrasah dan dewan guru dalam menjalankan aktivitas pembelajaran

di madrasahnya dalam jangka satu tahun. Kalender pendidikan disusun

agar guru dapat mengajar secara efektif dan efisien dalam

menggunakan waktu pembelajaran sehingga dapat melaksanakan

pembelajaran secara maksimal.

3. Proses pembelajaran Fikih di MTs Miftahul Falah

Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan oleh

guru dan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan

yang telah direncanakan. Maka dari itu proses belajar mengajar merupakan

jembatan penghubung antara tujuan pendidikan dan realitas pembelajaran

yang ada. Proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan baik dan

sempurna dengan cara menggunakan beberapa metode pembelajaran yang

bervariasi, agar tidak terjadi kebosanan dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan, yaitu untuk mengetahui

pelaksanaan pembelajaran, ada beberapa hal yang dilaksanakan oleh guru

dalam pembelajaran, hal-hal tersebut adalah :

a. Sebelum guru menyampaikan materi guru mengadakan pre-test terlebih

dahulu untuk menyiapkan peserta didik dalam pembelajaran materi

yang akan disampaikan, selain itu juga dimaksudkan untuk mengetahui

tingkat kemajuan dan ingatan peserta didik tentang materi yang telah

diajarkan.

93 Ibid

Page 63: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

47

b. Guru mata pelajaran Fikih sebelum menyampaikan materi yang akan

diajarkan terlebih dahulu menerangkan beberapa hal yang berkaitan

dengan materi yang akan diajarkan tersebut.

c. Guru dalam menyampaikan materi Fikih menggunakan beberapa

metode pembelajaran, metode tersebut antara lain :

1) Metode ceramah, metode ini digunakan untuk menyampaikan materi

yang baru dan belum pernah diajarkan. Selain itu metode ini

dimaksudkan untuk menarik perhatian peserta didik terhadap guru

mata pelajaran.

2) Metode tanya jawab, metode ini digunakan oleh guru untuk menguji

kemampuan peserta didik tentang apa yang telah diajarkan tapi juga

dapat menguji materi yang akan diajarkan, dalam pelaksanaannya

guru bisa bertanya dan peserta didik disuruh untuk menjawab

ataupun sebaliknya seorang peserta didik diminta oleh guru untuk

bertanya dan gurulah yang menjawab.94

3) Metode diskusi, metode ini digunakan oleh guru untuk mengetahui

tingkat kecerdasan peserta didik dan melatih peserta didik untuk

berlatih syaring dengan teman sebayanya tentang suatu materi. Guru

membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, di mana setiap

kelompok ditunjuk salah seorang untuk menjadi ketuanya, setelah itu

seseorang yang telah ditunjuk sebagai ketua tersebut disuruh untuk

menyampaikan apa yang telah diputuskan dalam diskusi tersebut.

4) Metode demonstrasi metode ini digunakan oleh guru untuk

memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana

melakukan sesuatu pada peserta didik.

5) Metode resitasi dan pemberian tugas. Metode ini digunakan agar

peserta didik selalu belajar di rumah.95

d. Guru selalu menuntut peserta didik untuk selalu mengerjakan latihan-

latihan soal yang telah ada dalam LKS.

94 Observasi dikelas pada tanggal 21 januari 2010.95 Observasi dikelas pada tanggal 28 januari 2010

Page 64: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

48

e. Yang terakhir guru melakukan tes atau penilaian terhadap proses belajar

mengajar yang telah berlangsung.96

Selain menggunakan beberapa metode dalam mengajar guru mata

pelajaran Fikih di MTs Miftahul Falah juga menggunakan beberapa

pendekatan, pendekatan tersebut antar lain :

a. Keimanan, yang mendorong peserta didik untuk mengembangkan

pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah SWT. sebagai sumber

kehidupan.

b. Pengamalan, mengondisikan peserta didik untuk mempraktekkan dan

merasakan hasil-hasil pengamalan isi mata pelajaran Fikih dalam

kehidupan sehari-hari.

c. Pembiasaan, melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan

melakukan tata cara ibadah, bermasyarakat dan bernegara yang sesuai

dengan materi pelajaran Fikih yang dicontohkan oleh para ulama.

d. Rasional, usaha meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran

Fikih dengan pendekatan yang memfungsikan rasio peserta didik,

sehingga isi dan nilai-nilai yang ditanamkan mudah dipahami dengan

penalaran.

e. Emosional, upaya menggugah perasaan (emosi) peserta didik dalam

menghayati pelaksanaan ibadah sehingga lebih terkesan dalam jiwa

peserta didik.

f. Fungsional, menyajikan materi Fikih yang memberikan manfaat nyata

bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas.

g. Keteladanan, yaitu pendidikan yang menempatkan dan memerankan

guru serta komponen madrasah lainnya sebagai teladan; sebagai

cerminan dari individu yang mengamalkan materi pembelajaran Fikih.

Pendekatan lain yang juga digunakan guru dalam mengajar adalah

pendekatan belajar Contextual Teaching And Learning atau yang biasa

disebut dengan istilah CTL, yaitu konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata, serta

96 Ibid

Page 65: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

49

mendorong peserta didik untuk membuat hubungan antara pengetahuan

yang dimilikinya dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun langkah-langkah penggunaan pendekatan CTL adalah

sebagi berikut :

a. Mengembangkan sifat ingin tahu peserta didik dengan bertanya.

b. Menciptakan belajar kelompok.

c. Melakukan refleksi pada akhir pertemuan

d. Melakukan penilaian yang memperhatikan tiga aspek yang dimiliki

oleh peserta didik, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor.97

4. Evaluasi pembelajaran Fikih

Evaluasi/Penilaian dilakukan terhadap proses dan hasil belajar

peserta didik berupa kompetensi yang mencakup pengetahuan, sikap dan

keterampilan serta pengamalan. Standar yang digunakan oleh MTs

Miftahul Falah dalam penilaian dapat dilihat dari keterlibatan peserta didik

secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran.

Penilaian secara kognitif yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Fikih di

MTs Miftahul Falah dilaksanakan dengan adanya pretes, postes dan

ulangan harian.

Dalam melaksanakan Evaluasi/ penilaian Guru mata pelajaran

Fikih di MTs Miftahul Falah menilai seorang peserta didik dari tiga

Ranah, ranah tersebut antara lain :

a. Ranah Kognitif

Penilaian pada aspek ini dilakukan dengan cara tes tertulis, tes

secara lisan, ulangan harian dan lain-lain. Seperti tes ulangan harian,

ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Apabila dalam ulangan

harian, ujian tengah dan akhir semester peserta didik tidak mampu

mencapai ketuntasan belajar, maka dilakukan remedi agar peserta

didik dapat mencapai ketuntasan belajar, di mana KKM (kriteria

ketuntasan minimum) untuk mata pelajaran Fikih adalah 7,0.

97Hasil Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran Fikih, Bapak Nur Hadi pada Tanggal 28Januari 2010

Page 66: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

50

b. Ranah Afektif

Kriteria yang dinilai dalam ranah ini meliputi :

1) Kehadiran

2) Kerajinan

3) Kedisiplinan98

c. Ranah Psikomotor

Penilaian pada ranah ini dilakukan dengan cara melihat dan

mengobservasi ketepatan dan semangat peserta didik dalam mengikuti

proses pembelajaran. Misalnya guru ketika menggunakan metode

ceramah maka perhatian dan keantusiasan peserta didik menjadi salah

satu aspek penilaian dalam ranah ini. Ketika peserta didik kurang

paham dengan apa yang telah disampaikan oleh guru dan dia pun

bertanya maka keberanian peserta untuk mengungkapkan

ketidakpahamannya itu menjadi salah satu nilai plus baginya. Juga

sebaliknya ketika guru memberi pertanyaan kepada peserta didik,

maka ketepatan menjawab yang dilakukan oleh peserta didik dalam

menjawab pertanyaan tersebut juga menjadi salah satu nilai tambah

bagi dirinya.99

Penilaian berbasis kelas terhadap ketiga ranah tersebut dilakukan

secara proporsional sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran

dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan peserta didik serta

bobot setiap aspek dari setiap materi.

Evaluasi diawali dengan tes awal yaitu untuk mengetahui mutu

atau isi pelajaran yang telah diketahui oleh peserta didik. Selain itu dalam

proses pembelajaran, seorang guru juga melaksanakan tes formatif untuk

mengetahui hasil pembelajaran yang telah berlangsung.. Berdasarkan data

yang kami peroleh guru mata pelajaran Fikih melaksanakan evaluasi

pembelajaran dalam beberapa tahap, yaitu dimulai dengan ulangan harian,

98Dokumentasi Rapor Kelas VII MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan.99Ibid

Page 67: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

51

dilanjutkan dengan ulangan tengah semester dan yang terakhir ulangan

umum. 100

100 ibid

Page 68: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

52

BAB IV

ANALISIS IMPLEMENTASI KTSP PADA MATA PELAJARAN FIKIH

KELAS VII DI MTS MIFTAHUL FALAH DAN PROBLEMATIKANYA

SERTA SOLUSINYA

A. Analisis Implementasi KTSP Mata pelajaran Fikih

1. Analisis Kurikulum KTSP di MTs Miftahul Falah

Kurikulum merupakan faktor terpenting dalam pendidikan, karena

kurikulum sebagai alat untuk mengarahkan segala bentuk aktivitas

pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan

tidak akan tercapai dengan maksimal apabila kurikulum yang disusun

tidak terlaksana dengan baik. Pelaksanaan kurikulum menjadi hal yang

sangat penting karena menjadi tolok ukur keberhasilan kurikulum itu

sendiri. Dengan demikian pelaksanaan kurikulum di madrasah merupakan

hal yang tak dapat ditinggalkan demi tercapainya tujuan pendidikan seperti

termuat dalam kurikulum itu sendiri. Bila kurikulum yang disusun sudah

baik dan dilaksanakan dengan baik pula maka tidak heran bila tujuan

pendidikan akan tercapai dengan baik pula.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan satu terobosan

kurikulum, di mana satuan pendidikan diberi kebebasan untuk menyusun

dan mengembangkan sendiri kurikulum di madrasahnya. Pemerintah

dalam hal ini BSNP hanya menetapkan acuan untuk penyusunan yang

pengembangannya diserahkan langsung pada sekolah atau madrasah.

Dengan demikian sekolah/madrasah mempunyai kewajiban untuk

mengembangkan kurikulum dan pembelajaran serta sistem evaluasinya

agar dapat mengimplementasikan KTSP dengan baik.

KTSP di MTs Miftahul Falah ditandai dengan adanya, 1) Tujuan

kurikulum KTSP di MTs Miftahul Falah yaitu untuk meningkatkan

kompetensi peserta didik dengan pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristik lingkungan sekitar madrasah, 2) Landasan KTSP di MTs

Page 69: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

53

Miftahul Falah, 3) Prinsip pengembangan KTSP di MTs Miftahul Falah,

4) Komponen KTSP di MTs Miftahul Falah.

KTSP di MTs Miftahul Falah secara keseluruhan sudah baik.

Akan tetapi masih perlu adanya perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan

oleh kepala madrasah maupun guru. Agar KTSP ini dapat

diimplementasikan secara maksimal maka perlu adanya kerja sama dari

semua pihak. Di MTs Miftahul Falah keterlibatan orang tua peserta didik

dan masyarakat sekitar menjadi salah satu faktor penting dalam

melaksanakan KTSP, karena kita tahu bahwa KTSP disusun dan

dikembangkan sesuai dengan potensi, karakteristik budaya masyarakat

sekitar madrasah. Maka tidak heran peran masyarakat sekitar juga sangat

penting dalam implementasi KTSP.

2. Analisis Implementasi KTSP Pada Mata Pelajaran Fikih.

Implementasi kurikulum merupakan proses aktualisasi kurikulum itu

sendiri menjadi satu kegiatan nyata yang dilaksanakan oleh guru dan

peserta didik. Implementasi kurikulum berarti proses untuk melaksanakan

ide, program atau seperangkat aktivitas baru, dengan harapan orang lain

dapat menerima dan melakukan perubahan. Ini berarti guru memegang

peranan yang sangat penting dalam mengimplementasikan kurikulum.

Betapapun indah dan bagusnya tujuan atau cita-cita pendidikan yang

tertuang dalam kurikulum formal, tetapi hasilnya sangat tergantung pada

apa yang dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam kelas. Maka dari itu,

implementasi kurikulum dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan

dari pengembangan kurikulum itu sendiri.

Proses implementasi kurikulum KTSP pada mata pelajaran Fikih di

MTs Miftahul Falah ditandai dengan beberapa hal yang dilaksanakan oleh

guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebelum guru melaksanakan

pembelajaran guru terlebih dahulu menyusun seperangkat persiapan untuk

mengajar. Seperti membuat prota, promes, RPP, Silabus yang semua itu

disesuaikan dengan kalender pendidikan yang telah disusun bersama oleh

kepala madrasah dan tim musyawarah guru.

Page 70: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

54

Pada dasarnya Penerapan KTSP memungkinkan para guru untuk

merencanakan, melaksanakan, dan menilai kurikulum serta hasil belajar

peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar,

sebagai cermin penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang mereka

pelajari. Oleh karena itu peserta didik perlu mengetahui kriteria

pencapaian kompetensi yang akan dijadikan standar penilaian hasil belajar,

sehingga mereka dapat mempersiapkan diri melalui penguasaan terhadap

sejumlah kompetensi, sebagai persyaratan melanjutkan penguasaan

kompetensi berikutnya. Kriteria tersebut biasanya dikembangkan

berdasarkan tujuan dan indikator kompetensi dasar yang harus dikuasai.

Dalam implementasi KTSP mata pelajaran Fikih, madrasah

mempunyai otonomi yang luas dalam menyusun dan merumuskan materi

yang akan diajarkan. Kita tahu bahwa salah satu ciri dari KTSP adalah

memberi otonomi yang seluas-luasnya kepada satuan pendidikan untuk

menyusun dan mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi,

karakteristik daerah, kondisi sosial masyarakat setempat di mana satuan

pendidikan itu berada. Maka tidak heran ketika satuan pendidikan dituntut

untuk bisa memaksimalkan potensi yang ada di sekitarnya.

3. Analisis Proses pembelajaran Fikih

Pembelajaran adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan yang

telah dirumuskan. Tujuan akan menjadi acuan dan tolok ukur keberhasilan

proses pengajaran serta merupakan gambaran tentang perilaku yang

diharapkan yang akan tercapai oleh peserta didik setelah mengikuti proses

pengajaran. Pembelajaran Fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta

didik agar dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara

pelaksanaannya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga

menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam secara kaffah

(sempurna). Maka dari itu pembelajaran Fikih sebenarnya tidak cukup

hanya di kelas saja, karena pembelajaran Fikih hanya dua jam dalam

seminggu, ini tidak akan cukup untuk membentuk pribadi peserta didik

menjadi seorang muslim yang taat menjalankan syariat Islam secara

Page 71: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

55

kaffah. Orang tua di rumah juga menjadi faktor yang penting kaitannya

dengan hasil pembelajaran yang diperoleh oleh peserta didik.

Proses pembelajaran Fikih di MTs Miftahul Falah paling tidak

sudah memperlihatkan kesungguhan guru untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditentukan, ini terbukti sebelum guru mengajar

guru harus membuat silabus dan RPP terlebih dahulu agar pembelajaran

berlangsung dengan baik dan mencapai hasil yang memuaskan.

Penyusunan RPP merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh guru

agar pembelajaran berjalan sesuai skenario.

Dalam pelaksanaan pembelajaran guru memberikan materi dari

dasar secara bertahap, kemudian guru mengarahkan peserta didik untuk

menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Kesimpulan itu merupakan

hasil yang telah dicapai siswa setelah mempelajari dan mempraktekkan

suatu materi, dengan begitu siswa akan benar-benar menguasai materi

dengan baik. Pembelajaran seperti ini sesuai dengan teori konstruktivisme

di mana secara bertahap peserta didik dituntut untuk menemukan sendiri

kesimpulan dari materi yang telah diajarkan.

Metode yang digunakan oleh guru mata pelajaran Fikih dalam

mengajarkan materi sudah variatif, seperti yang tercantum dalam bab tiga

seperti metode diskusi, ceramah, demonstrasi dan tanya jawab. walaupun

hanya beberapa metode saja yang dapat diterapkan oleh guru dalam

menyampaikan materi Fikih. Akan tetapi setidaknya metode yang

digunakan sudah variatif sehingga siswa tidak bosan dalam melaksanakan

pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran selain guru menggunakan metode yang

variatif, guru juga menggunakan pendekatan-pendekatan dalam

pembelajaran. Pendekatan tersebut meliputi : keimanan, pengalaman,

pembiasaan, rasional, emosional, fungsional, keteladanan. Selain

pendekatan di atas guru juga menggunakan pendekatan yang dinamakan

pendekatan Contextual Teaching and Learning atau biasa disebut dengan

pendekatan CTL, yaitu konsep belajar yang membantu guru mengaitkan

Page 72: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

56

antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata, serta mendorong

peserta didik untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Pendekatan pembelajaran menjadi sangat penting bagi guru untuk

dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik. Apabila pendekatan di

atas dilaksanakan dengan baik maka barang tentu pembelajaran akan

berhasil dengan baik pula. Pendekatan CTL merupakan pendekatan yang

sangat tepat dengan pembelajaran Fikih, di mana pendekatan ini bertujuan

agar peserta didik mampu untuk mengaitkan apa yang mereka pahami dari

materi yang telah disampaikan oleh guru dengan kehidupan sehari- hari

mereka. Kita tahu bahwa memang meteri Fikih ditujukan agar peserta

didik dapat memahami pelajaran dan mempraktekkannya dalam

keseharian mereka seperti materi melakukan thaharah, Salat wajib dll.

Jadi guru hanya perlu menekankan betapa pentingnya materi Fikih ini

untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.

4. Analisis Evaluasi pembelajaran Fikih

Evaluasi/Penilaian merupakan salah satu komponen sistem

pengajaran, pengembangan alat evaluasi merupakan bagian integral dalam

pengembangan sistem pembelajaran. Penilaian berfungsi untuk memonitor

keberhasilan proses belajar mengajar dan juga berfungsi memberikan

umpan balik guna perbaikan dan pengembangan proses belajar mengajar

lebih lanjut. Sebagai alat penilai hasil pencapaian tujuan dalam

pengajaran, evaluasi harus dilakukan secara terus menerus. Karena

evaluasi itu untuk menentukan tingkat keberhasilan belajar dan juga

sebagai umpan balik dari proses belajar mengajar yang dilaksanakan,

maka kemampuan guru dalam menyusun alat penilaian dan melaksanakan

evaluasi merupakan bagian dari kemampuan menyelenggarakan proses

belajar mengajar secara keseluruhan.

Cara yang digunakan oleh guru Fikih di MTs Miftahul Falah dalam

mengambil nilai dengan mempertimbangkan tiga ranah yang ada pada

peserta didik, ranah tersebut meliputi: ranah Kognitif, ranah Afektif dan

Page 73: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

57

ranah Psikomotorik. Penilaian yang dilakukan oleh guru Fikih dengan

mempertimbangkan ketiga ranah tersebut menjadi hal sangat baik,

walaupun dalam pelaksanaannya masih ada beberapa kendala yang

dihadapi oleh guru. Ini dikarenakan sedikit sekali waktu yang tersedia bagi

guru untuk dapat memonitor peserta didiknya secara holistik, maka

penilaian yang dilakukan oleh Guru mata pelajaran Fikih yang persennya

paling banyak tentunya dari aspek kognitif, karena aspek inilah yang

mudah sekali untuk diketahui.

Selanjutnya penilaian itu disusun sebagai laporan perkembangan

peserta didik baik bagi guru, orang tua, maupun peserta didik itu sendiri.

Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM (kriteria ketuntasan

minimum) maka diadakan remedi agar peserta didik mampu mencapai

nilai minimum yang telah ditentukan oleh guru, sebaliknya bagi peserta

didik yang telah mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan maka

peserta didik dapat melanjutkan ke materi selanjutnya.

Evaluasi sebenarnya tidak boleh hanya dengan mengukur

kemampuan peserta didik dari segi kognitifnya saja. Akan tetapi lebih dari

pada itu sikap/tingkah laku peserta didik seharusnya juga menjadi faktor

terpenting dalam mengambil nilai.

B. Problematika Implementasi KTSP Pada mata pelajaran Fikih Kelas VII

di MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan dan upaya

pemecahannya.

1. Problematika Implementasi KTSP Mata Pelajaran Fikih Kelas VII di

MTs Miftahul Falah.

Dari data-data yang diperoleh baik itu dari wawancara,101 observasi

maupun dari dokumentasi yang penulis peroleh, dapat penulis analisis

beberapa problem yang dihadapi oleh MTs Miftahul Falah dalam

101Wawancara yang dilakukan dengan Kepala Sekolah, Waka Kurikulum dan Guru MataPelajaran Fikih di MTs Miftahul Falah selama penelitian di sana.

Page 74: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

58

melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mata pelajaran Fikih

kelas VII. Problem-problem tersebut antara lain :

a. Banyaknya peserta didik dalam satu kelas. Dalam KTSP sangat

menekankan pembelajaran yang mengedepankan kompetensi peserta

didik. Kemampuan peserta didik sangat diperhatikan satu per satu

secara seksama. Karena dalam KTSP idealnya satu kelas tidak lebih

dari 32 peserta didik. Akan tetapi di MTs Miftahul Falah jumlah

peserta didik dalam satu mencapai 44 peserta didik.

b. Guru kurang paham tentang KTSP. Guru adalah salah satu faktor

terpenting dalam implementasi kurikulum, karena gurulah yang

menyampaikan materi kurikulum yang telah disusun. Umumnya guru

masih berpedoman pada kurikulum yang lama, banyak guru yang

belum tahu tentang pembelajaran sistem KTSP. Ini terbukti ketika

penulis melakukan observasi di kelas, dalam mengajar guru masih

cenderung memaksakan target ajar bukan kemampuan peserta didik.

Padahal dalam KTSP kompetensi peserta didik menjadi hal utama

yang harus diperhatikan. Selain itu metode pembelajaran yang

digunakan masih terbatas pada metode pembelajaran klasik seperti

ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Guru belum menggunakan

model pembelajaran KTSP seperti model pembelajaran PAIKEM

(pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan).

Ketidakpahaman guru tentang bentuk-bentuk pembelajaran KTSP

maka akan berdampak pula hasil belajar peserta didik.

c. Sarana prasarana yang masih kurang dalam mendukung implementasi

KTSP. Sarana dan prasarana ini meliputi media pembelajaran, bahan

ajar, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi dll. Sarana dan

prasarana merupakan hal yang sangat mendukung dalam pembelajaran,

kaitannya dengan implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan. Implementasi KTSP pada mata pelajaran Fikih. Sesuai

data yang kami peroleh, sarana prasarana yang ada di MTs Miftahul

Falah sangat kurang memadai untuk mengimplementasikan KTSP.

Page 75: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

59

Sarana yang kurang antara lain: alat untuk mengajar seperti alat

peraga. Kurangnya media pembelajaran seperti media elektronik

seperti (televisi, CD, radio, LCD) dll. Kurangnya bahan ajar, seperti

buku yang menunjang untuk pembelajaran masih kurang sekali, di

perpustakaan buku yang tersedia sangat terbatas bila di bandingkan

dengan jumlah peserta didik yang ada di sana. Prasarana perlu di

tambah adalah ruang perpustakaan, ruang perpustakaan di MTs

Miftahul Falah masih satu ruang dengan ruang TU, ruang bengkel

kerja, tempat berkreasi, instalasi daya dan jasa. Karena dalam standar

sarana prasarana pasal 42 disebutkan, "Setiap satuan pendidikan wajib

memiliki prasarana yang meliputi lahan ruang kelas, ruang pimpinan

satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang

perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit

produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga,

tempat ibadah, tempat bermain, tempat berekreasi, dan ruang/tempat

lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang

teratur dan berkelanjutan".

d. Waktu yang tersedia dalam pembelajaran Fikih masih kurang,

Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran

akan berdampak pada berkurangnya waktu yang tersedia bagi peserta

didik untuk belajar di kelas, padahal dalam pembelajaran KTSP

diharapkan dapat menciptakan pembelajaran secara tuntas (mastery

learning). Dulu pembelajaran Fikih 2 jam dalam satu minggu yang

kira-kira waktu pembelajarannya 90 menit, karena dalam KTSP ada

pengurangan jam pelajaran, di mana satu jam pelajaran yang dulu itu

45 menit menjadi 40 menit. Maka ketika jam pelajaran Fikih itu

dalam satu minggu 2 jam pelajaran maka waktu yang tersedia hanya

80 menit. Ini bisa dibayangkan dengan banyaknya materi yang harus

diajarkan dan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa maka waktu

80 menit dalam satu minggu tentu tidak akan cukup.

Page 76: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

60

e. Orang tua peserta didik dan masyarakat sekitar madrasah masih kurang

perhatian terhadap madrasah. Dalam KTSP masyarakat merupakan

salah satu komponen yang mendukung dalam pengembangan

kurikulum. Masyarakat di sekitar madrasah diharapkan ikut serta

secara aktif dalam mengambil keputusan penyusunan, pengembangan

dan mengontrol kurikulum yang telah diterapkan. Akan tetapi

masyarakat di sekitar MTs Miftahul Falah kurang antusias dalam

menjalankan tugasnya sebagai pendukung dari implementasi KTSP.

karena dalam KTSP peran masyarakat dan orang tua peserta didik

merupakan salah satu ciri yang membedakan dengan kurikulum-

kurikulum sebelumnya.

2. Upaya pemecahan problematika Implementasi KTSP di MTs

Miftahul Falah

Dari beberapa Problematika di atas dapat peneliti tawarkan

beberapa solusi yang dapat dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang

ada, solusi tersebut antara lain :

a. Hendaknya pihak madrasah lebih banyak lagi menyediakan ruang

kelas untuk pembelajaran peserta didik, agar peserta didik dapat

belajar dengan nyaman. Dengan cara kepala sekolah mengajukan

proposal kepada pemerintah atau Dinas pendidikan setempat untuk

penambahan lokal/kelas. Dengan adanya tambahan kelas untuk belajar

maka guru akan lebih mudah mengetahui kemampuan peserta didik

satu-persatu bila jumlah peserta didik dalam satu kelas tidak terlalu

banyak.

b. Guru harus lebih banyak lagi mengikuti pelatihan-pelatihan mengenai

KTSP, bagaimana model pembelajaran KTSP, penilaian KTSP dan hal

lain yang berhubungan dengan KTSP. Karena guru adalah salah satu

pilar penting dalam implementasi kurikulum. Gurulah yang nantinya

akan merealisasikan apa yang telah disusun dalam kurikulum ke dalam

pembelajaran. Dari pembelajaran inilah akan menghasilkan output

yang sesuai dengan tujuan pendidikan atau tidak. Maka dari itu

Page 77: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

61

peningkatan kemampuan dan SDM guru mutlak diperlukan agar

kurikulum yang telah disusun dapat dilaksanakan dengan baik. Selain

itu hendaknya pemerintah setempat juga lebih giat lagi dalam

menyosialisasikan KTSP di madrasah-madrasah, agar guru lebih siap

untuk mengimplementasikan KTSP.

c. Pihak madrasah seharusnya lebih banyak lagi menyediakan sarana

prasarana untuk menunjang implementasi KTSP di madrasahnya. Agar

pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan mendapat hasil yang

maksimal. Sarana yang perlu ditambah seperti penambahan alat peraga

dalam pembelajaran, media elektronik (LCD, komputer, televisi, dll),

dan media pembelajaran lainnya serta bahan atau buku-buku yang

menunjang dalam pembelajaran mata pelajaran Fikih. Prasarana yang

perlu ditambah yaitu ruang perpustakaan, seharusnya perpustakaan

dibuat terpisah dengan ruang TU, ruang bengkel kerja, tempat

berekreasi, instalasi daya dan jasa. Semua itu bisa dimulai dengan

penambahan sarana terlebih dahulu yang lebih mudah untuk

direalisasikan. Setelah itu pihak madrasah dapat ruang-ruang yang

belum ada. Pihak madrasah dapat mengajukan bantuan kepada

pemerintah/Dinas pendidikan setempat dalam rangka menambah

sarana dan prasarana yang ada.

d. Perlu adanya tambahan jam untuk mempelajari mata pelajaran Fikih.

Guru sebagai pengajar dapat mengadakan les atau jam tambahan

setelah jam pelajaran. Hal lain yang dapat dilakukan oleh guru adalah

dengan cara memberi tugas dan PR kepada peserta didik agar

dikerjakan di rumah. Orang tua peserta didik di rumah juga perlu

mengontrol anak-anaknya agar lebih banyak belajar di rumah karena

hakikatnya pembelajaran tidak terbatas hanya di ruang kelas saja.

e. Masyarakat dan orang tua peserta didik perlu dikenalkan dengan

kurikulum KTSP, agar nantinya masyarakat dan orang tua peserta

didik dapat terlibat secara aktif untuk mengembangkan dan mengawasi

KTSP. Dengan cara mengajak masyarakat dan orang tua peserta didik

Page 78: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

62

untuk bermusyawarah bersama dengan pihak madrasah guna

menyusun dan melaksanakan serta mengontrol kurikulum. Potensi dan

karakteristik budaya yang ada di lingkungan sekitar madrasah dapat

dikembangkan dengan cara memasukkan dalam salah satu struktur

muatan kurikulum.

.

Page 79: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

pada mata pelajaran Fikih dan problematikanya yang telah peneliti jelaskan,

dapat peneliti simpulkan dua hal :

1. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada mata pelajaran

Fikih kelas VII di MTs Miftahul Falah meliputi : materi mata pelajaran

Fikih, metode pembelajaran Fikih, Pendekatan dan penilaian (hasil dan

proses) pembelajaran Fikih. Selain itu sebelum melaksanakan

pembelajaran. Guru mata pelajaran Fikih juga menyusun terlebih dahulu

beberapa perencanaan pembelajaran, yang meliputi : a) program tahunan,

b) program semesteran, c) silabus dan RPP, d) dan kalender pendidikan.

2. Problematika yang dihadapi dalam melaksanakan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan pada mata pelajaran Fikih antara lain : a) Banyaknya

peserta didik dalam satu kelas. b) Minimnya pengetahuan guru tentang

KTSP, c) Kurangnya sarana prasarana yang mendukung dalam

implementasi KTSP seperti ruang perpustakaan, ruang unjuk kerja dan

lahan rekreasi, d) Sedikitnya perhatian orang tua peserta didik dan

masyarakat kepada madrasah, e) Kurangnya waktu yang tersedia dalam

pembelajaran Fikih dalam sistem KTSP.

B. Saran-saran

Saran yang dimaksud adalah sebagai bahan pertimbangan bagi

semua pihak dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan implementasi

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada mata pelajaran Fikih di MTs

Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan. Agar nantinya pelaksanaan

KTSP bisa berjalan dengan baik tanpa halangan. Saran-saran tersebut antara

lain :

Page 80: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

64

1. Peneliti menghimbau kepada pihak MTs Miftahul Falah hendaknya mau

melengkapi sarana prasarana yang digunakan sehingga dapat mendukung

berlangsungnya proses belajar mengajar dengan baik.

2. Peneliti juga menghimbau kepada pihak MTs Miftahul Falah agar lebih

mempersiapkan guru-gurunya dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan. Agar dalam pelaksanaannya tidak ada kesenjangan

dengan perencanaan yang ada.

3. Untuk pihak yayasan agar lebih memikirkan tentang kesejahteraan guru-

gurunya sehingga akan memperlancar kegiatan pembelajaran pula.

4. Kepada pihak yang lebih berkompeten agar selalu mengontrol terhadap

pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di madrasah.

Demikian kesimpulan dan saran-saran yang penulis sampaikan.

Semoga untuk selanjutnya akan menjadi lebih baik.

C. Penutup

Dengan membaca Alhamdulillah, segenap puji dan syukur hanya

kepada Allah, seiring dengan itu shalawat dan salam semoga senantiasa

dilimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.

Dengan karunia dan rahmat-Nya peneliti dengan segala kekurangan

dan keterbatasan telah menyusun skripsi ini. Peneliti telah berupaya

semaksimal mungkin menyusun skripsi ini dengan tentu saja dihadapkan oleh

berbagai kendala, namun kendala itu lebih dominan sebagai akibat

keterbatasan logika pemikiran dalam meneliti dan membandingkan atau

mendeskripsikan apa yang tersurat dan tersirat dalam judul skripsi tersebut.

Menyadari keadaan tersebut, peneliti berharap segala kekurangannya

hendaklah dianggap sebagai awal dari sebuah usaha untuk menuju atau

setidak-tidaknya menghampiri kata “ sempurna”. Penulis sangat

mengharapkan kritik konstruktif dari semua pihak, guna perbaikan dan

penyempurnaan terhadap kekurangan dan kelemahannya. Pada akhirnya

Page 81: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

65

penulis berharap dengan segala kekurangan skripsi ini dapat bermanfaat dalam

menambah khazanah pemikiran Islam.

Page 82: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

66

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Latif Muhammad Dalam Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia,Kurikulum Untuk Abad ke-21, (Jakarta: Grasindo, 1994).

Alex MA. Kamus Ilmiah Popular Kontemporer, (Surabaya: Karya Harapan,2005).

Ali, Hery Noer, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : PT Logos Wacana Ilmu, 1999).

Ali, Muhammad, Pengembangan Kurikulum di Sekolah, (Bandung: Sinar BaruAlgensindo, 2008).

, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1993)

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996).

Badan Standar Nasional Pendidikan, Panduan Penyusunan Kurikulum TingkatSatuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah, (Jakarta :2006).

Dakir, Prof, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: PT AsdiMahasatya, 2004).

Dawam, Ainurrafiq dan Ahmad Ta'arifin, Manajemen Madrasah BerbasisPesantren (Bandung : Listafariska Putra, 2005).

Derektorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam, Metodologi PengajaranAgama Islam, (Jakarta : 1982).

Departemen Agama, Al-Qur'an dan Terjemahannya, (Bandung: Diponegoro,2004).

Departemen Agama RI, Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta:Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Jakarta, 2004)

.Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Peratuaran Pemerintah

Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 Tentang Standar NasionalPendidikan, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RepublikIndonesia, 2005).

Djamarah, Syaiful Bahri Guru dan Anak Didik {Dalam Interaksi edukatif),(Jakarta: PT. Aneka Cipta, 2000).

Khalaf, Abdul Wahab, Ushulul Fiqh (Terj), (Bandung: Gema Risalah pres 1996).

Page 83: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

67

Hamalik, Oemar., Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,(Bandung: Citra Aditya Bakti, 1990).

Hasbi Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad, Pengantar Hukum Islam (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 1997).

Idi, Abdullah Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek, (Jakarta, MediaPratama, 1999).

J. Moleong Lexy, M.A, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT RemajaRosda Karya, 2002).

Junaedi Mahfud dan Khaeruddin Dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) Konsep Dan Implementasinya di Madrasah, (Jogjakarta: PilarMedia, 2007).

Muhaimin, Dkk, ,Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) Pada Sekolah Dan Madrasah, (Jakarta : PT RajagrafindoPersada, 2008).

Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung PT Remaja RosdaKarya, 2007).

Muslih, Mansur KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dan Kontekstual,(Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2008).

Nana Sujdana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar BaruAlgesindo, Cet IV, 2000).

Nata, Abudin, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004).

Nurdin, Syafrudin M.Pd. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum,(Jakarta: Quantum Teaching, 2005).

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 20 tentangStandar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islamdan Bahasa Arab Di Madrasah, 2008.

Pratt, David, Design and Development Curriculum, (New York: Harcourt BraceJavanovich Publishers, 1980).

Purwanto, M Ngalim Prinsip-Prinsip Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung:Remaja Rosda Karya, 2001).

Page 84: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

68

Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan DanKebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia , (Jakarta: Balai Pustaka,2005).

Rofiq, Ahmad, Pembaharuan Hukum Islam di Indonesia, (Yogyakarta: GamaMedia, 2001).

Saoddih, Nana, Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek,(Bandung:: Remaja Rosdakarya, 1999).

SM Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:RaSAIL Media Group 2008).

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, DanR&D, (Bandung: Alfabeta, 2008).

Susilo, Djoko, Muhammad, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ManajemenPelaksanaan Dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2007).

Syukur, Fatah, Dinamika Madrasah Dalam Masyarakat Industri, (Semarang,PKPI2-PMDC, 2003).

Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 1994).

Thoha, M. Chabib M.A, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 1996).

Usman, M. Basyiruddin Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta:Ciputra Pres, 2002).

Www. Rekap Depag. Php. Htm. 23, Mei 2010.

Zakariya, Abi Yahya Fathul Wahab, Juz 1, (Surabaya: Darkutub Islam, T. th.)

Page 85: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

69

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Kustanto

Tempat/tanggal lahir : Grobogan, 26 Oktober 1986

Alamat : Sambirejo RT 04 RW 05 Wirosari Grobogan

Pendidikan Formal

SD Negeri 2 Sambirejo lulus tahun 1999

MTs Suniyah Selo lulus tahun 2002

MAN Purwodadi lulus tahun 2005

IAIN Walisongo Semarang angkatan 2005

Pendidikan Non-Formal

Pondok Pesantren Al-Faqih lulus tahun 2002

Pondok Pesantren Al-Masyhuri lulus tahun 2005

Page 86: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

70

Suasana Belajar mengajar di MTs Mifathul Falah

Page 87: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

71

Gedung sekolah MTs Miftahul Falah

Page 88: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

72

Masjid MTs Miftahul Falah

Page 89: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

73

Page 90: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

74

Garis kordinasi

Garis komando

Gamba

Koperasi PerpustakaanLaboranWalikelas

GURU MAPEL

PESERTA DIDIK

Yayasanna

MaskunS.Ag

Tata Usaha

4.Bendahara.5.Kepegawaian.6.Tukang Kebon.

Suprianti Sie. KesiswaanKesiswaandidik

Sie. Sarpas

Page 91: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

75

. Kelas VII, Semester 1STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Melaksanakan ketentuantaharah (bersuci) 1.1 Menjelaskan macam-macam

najis dan tatacara taharahnya (bersucinya )

1.2 Menjelaskan hadas kecil dantatacara taharahnya

1.3 Menjelaskan hadas besar dantatacara taharahnya

1.4 Mempraktikkan bersuci darinajis dan hadas

2. Melaksanakan tatacara salatfardu dan sujud sahwi

2.1 Menjelaskan tatacara salatlima waktu

2.2 Menghafal bacaan-bacaan salatlima waktu

2.3 Menjelaskan ketentuan waktusalat lima waktu

2.4 Menjelaskan ketentuan sujudsahwi

2.5 Mempraktikkan salat limawaktu dan sujud sahwi

3. Melaksanakan tatacara azan,iqamah ,salat jamaah

3.1 Menjelaskan ketentuan azandan iqamah

3.2 Menjelaskan ketentuan salatberjamaah

3.3 Menjelaskan ketentuanmakmum masbuk

3.4 Menjelaskan caramengingatkan imam yang lupa

3.5 Menjelaskan caramengingatkan imam yang batal

3.6 Mempraktikkan azan, iqamah,dan salat jamaah

4. Melaksanakan tatacara berzikirdan berdoa setelah salat

4.1 Menjelaskan tatacara berzikirdan berdoa setelah salat

4.2 Menghafalkan bacaan zikirdan doa setelah salat

4.3 Mempraktikkan zikir dan doa

Page 92: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

76

b. Kelas VII, Semester 2

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR1. Melaksanakan tatacara salat

wajib selain salat lima waktu1.1 Menjelaskan ketentuan salat

dan khutbah Jumat1.2 Mempraktikkan khutbah dan

salat Jumat1.2 Menjelaskan ketentuan salat

jenazah1.3 Menghafal bacaan-bacaan

salat jenazah1.4 Mempraktikkan salat jenazah

2. Melaksanakan tatacara salatjama , qhasar, dan jama qasarserta salat dalam keadaandarurat

2.1 Menjelaskan ketentuan salatjama , qashar dan jamaqashar

2.2 Mempraktikkan salat jama ,qashar dan jama qashar

2.3 Menjelaskan ketentuan salatdalam keadaan darurat ketikasedang sakit dan di kendaraan

2.4 Mempraktikkan salat dalamkeadaan darurat ketika sedangsakit dan di kendaraan

3. Melaksanakan tatacara salatsunnah muakkad dan ghairumuakkad

2.1 Menjelaskan ketentuan salatsunnah muakkad

2.2 Menjelaskan macam-macamsalat sunnah muakkad

2.3 Mempraktikkan salat sunnahmuakkad

2.4 Menjelaskan ketentuan salatsunnah ghairu muakkad

2.5 Menjelaskan macam-macamsalat sunnah ghairu muakkad

2.6 Mempraktikkan salat sunnahghairu muakkad

Page 93: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

77

HASIL OBSERVASI

DI MTS MIFTAHUL FALAH

TidakYaNama kegiatanNo

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

ü

Guru mengadakan apersepsi pretest

Apersepsi pretest yang dilakukan berupa :

a. Lisan

b. Tertulis

c. Perbuatan

Guru menyampaikan kompetensi minimal yang harus

dicapai di awal pembelajaran Fikih

Metode yang digunakan dalam pembelajaran Fikih variatif

Penjelasan materi dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari

Memanfaatkan keseluruhan sumber belajar

Siswa aktif dalam pembelajaran

Suasana dalam kegiatan belajar mengajar

a. Tenang (kelas tidak ribut)

b. Tertib (kelas tidak harus diam, tenang, tapi pembelajaran

berjalan dengan lancar

c. Dinamis (hidup, tidak pasif)

Pembelajaran menekankan pada aspek kognitif, afektif,

psikomotor.

Pembelajaran menggunakan pendekatan CTL

Pembelajaran menekankan pada tercapainya kompetensi

tertentu

Kompetensi professional guru

a. Menguasai bahan pengajaran

b. Menyusun rencana pembelajaran

c. Melaksanakan rencana pembelajaran

d. Menilai hasil dan proses pembelajaran yang dilaksanakan

Peran guru dalam proses pembelajaran

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Page 94: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

78

ü

ü

ü

ü

ü

ü

a. Demonstrator

b. Pengelola kelas

c. Mediator dan fasilitator

d. Evaluator

Pembelajaran diakhiri dengan posttes

Sistem pengujian menggunakan penilaian berbasis kelas

13.

14.

Page 95: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

79

PEDOMAN WAWANCARA

DI MTS MIFTAHUL FALAH

Kepala Sekolah

1. Bagaimana sejarah berdirinya MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari

Grobogan?

2. Apa visi misi MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan?

3. Bagaimana kondisi guru dan staf di MTs Miftahul Falah Sambirejo

Wirosari Grobogan?

4. Bagaiman kondisi siswa MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari

Grobogan?

5. Bagaimana sarana dan prasarana MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari

Grobogan?

6. Sebagai kepala sekolah bagaimana respons sekolah terhadap Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan?

Waka kurikulum

1. Bagaimana kurikulum sebelum kurikulum yang sekarang ini diterapkan di

MTs Miftahul Falah Sambirejo Wirosari Grobogan?

2. Kurikulum apa yang sekarang diterapkan di MTs Miftahul Falah

Sambirejo Wirosari Grobogan?

3. Bagaimana tanggapan anda tentang kurikulum yang diterapkan tersebut?

4. Bagaimana penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di MTs

Miftahul Falah?

5. kendala apa yang dihadapi dalam penerapan KTSP khususnya pada mata

pelajaran Fikih?

Guru mata pelajaran Fikih

1. Bagaimana Persiapan Bapak sebelum mengajar?

2. Bagaimana proses belajar mengajar yang bapak bangun dalam rangka

melaksanakan KTSP?

Page 96: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

80

3. Bagaimana Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mata pelajaran Fikih?

4. Bagaimana bapak menentukan sumber belajar mata pelajaran Fikih?

5. Metode apa yang bapak terapkan dalam rangka melaksanakan kurikulum

dalam proses belajar mengajar?

6. Pendekatan apa saja yang bapak gunakan dalam pembelajaran Fikih?

7. Bagaimana evaluasi yang dilakukan terkait dengan kurikulum dan

pembelajaran?

8. Problem apa saja yang bapak hadapi ketika KTSP ini diterapkan dalam

mata pelajaran Fikih?

Page 97: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

81

Kegiatan PenelitianNo Waktu Jenis Kegiatan Keterangan

1 Sabtu03/10/2009

Survei lokasi Madrasah yangakan dijadikan objekpenelitian yaitu MTsMiftahul Falah SambirejoWirosari Grobogan.

Diterima oleh kepala sekolahBpk Maskun S.Ag dandipersilahkan untukmenemui Moh Nur Hadiselaku guru pengampu matapelajaran Fikih kelas VII

2 Senin11/01/2010

Mengajukan izin penelitiankepada kepala MadrasahBapak Maskun S.Ag

Diizinkan untuk melakukanpenelitian di MTs MiftahulFalah dengan catatan tidakmengganggu prosespembelajaran.

3 Rabu13/01/2010

Menemui Bapak Moh NurHadi untuk menanyakankapan penelitian dapatdimulai.

Penelitian Dapat DimulaiPada Hari Kamis tgl. 21Januari 2010

4 Senin18/01/2010

Wawancara Dengan KepalaMadrasah Bapak Masku.S.Ag

Menanyakan TentangSejarah, Keadaan Siswa,Guru, Pegawai, TanggapanKepala Sekolah TerhadapKurikulum Tingkat SatuanPendidikan

5 Kamis21/01/2010

Observasi prosespembelajaran Fikih kelas VII

Pembelajaran menggunakanbeberapa metode, ceramah,tanya jawab.

6 Jum'at23/01/2010

Menggali data yang berkaitandengan penelitian di bagianTata Usaha

TU memberikan beberapadata yang dibutuhkan untukmelengkapi data penelitian.

7 Selasa26/01/2010

Wawancara Dengan GuruMata Pelajaran Fikih BpkMoh Nur Hadi

Menanyakan TentangPerencanaan Pembelajaran,Yang Meliputi Prota, Promes,Silabus Dan RPP SertaKalender Pendidikan , SertaProblem Apa Saja YangDihadapi Dalam MenerapkanKTSP

8 Rabu27/01/2010

Wawancara dengan wakaKurikulum Ibu SupriyantiS.Pd,

Menanyakan TentangKurikulum Yang DiterapkanSekarang Dan Sebelumnya diMTs Miftahul Falah,Bagaimana KurikulumTingkat Satuan Pendidikan diMTs Miftahul Falah, apa saja

Page 98: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

82

yang menjadi kendalanya

9 Kamis28/01/2010

Observasi prosespembelajaran Fikih Kelas VIIuntuk yang kedua kali

Pembelajaran menggunakanbeberapa metode, ceramah,tutor sebaya, dan resitasiserta penugasan.

10 Sabtu30/01/2010

Observasi lingkunganMadrasah.

Kelas, laboratorium,Perpustakaan, masjid,lapangan olahraga dll.

11 Senin1/02/2010

Meminta surat keteranganmelakukan penelitian

Tidak diperoleh karenakepala TU sedang ada acaradan disarankan untuk lainwaktu.

12 Sabtu27/02/2010

Meminta surat keteranganmelakukan penelitian

Mendapat surat keteranganmelakukan penelitian

Page 99: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

83

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Madrasah : MTs Miftahul Falah

Mata Pelajaran : Fikih

Kelas/Semester : VII/I

Pertemuan Ke- : 1, 2, dan 3

Alokasi Waktu : 6 × 40 menit

Standar Kompetensi :

Melaksanakan ketentuan taharah

Kompetensi Dasar :

1. Menjelaskan macam-macam najis dan tata cara taharahnya

2. Menjelaskan hadas kecil dan tata cara taharahnya

3. Menjelaskan hadas besar dan tata cara taharahnya

4. Mempraktikkan bersuci dari najis dan hadas

Indikator :

1. Dapat menyebutkan macam-macam najis dan tata cara taharahnya

2. Dapat menyebutkan hadas kecil dan tata cara taharahnya

3. Dapat menyebutkan hadas besar dan tata cara taharahnya

4. Dapat mempraktikkan bersuci dari najis dan hadas

I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian hadas dan najis.

2. Siswa mampu menyebutkan macam-macam najis dan tata cara taharahnya.

3. Siswa mampu menjelaskan perbedaan antara hadas dan najis.

II. Materi Pembelajaran

1. Macam-macam najis dan tata cara taharahnya

2. Hadas kecil dan tata cara taharahnya

3. Hadas besar dan tata cara taharahnya

4. Praktik bersuci dari najis dan hadas

Page 100: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

84

III. Metode Pembelajaran

1. Tanya jawab

2. Diskusi

3. Penugasan

4. Tutor sebaya

IV. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan (Apersepsi)

a. Guru menyampaikan beberapa pertanyaan sekitar materi pembelajaran

untuk menarik perhatian siswa.

b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menjadi tutor sebaya dalam

membaca ayat-ayat Al-Qur’an.

c. Siswa berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan ini.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan materi pembelajaran yang meliputi pengertian

thaharah, hadas, najis, pembagian hadas dan najis serta tata cara

taharahnya.

b. Untuk menghilangkan kejenuhan, guru memberi kesempatan bertanya

jawab kepada siswa.

c. Siswa berdiskusi untuk mencari perbedaan antara hadas dan najis, Hasil

diskusi diberikan kepada guru.

d. Guru membahas simpulan diskusi tentang perbedaan antara hadas dengan

najis.

3. Kegiatan Penutup

a. Untuk mengetahui kemampuan daya serap siswa, guru menyampaikan

beberapa pertanyaan sekitar materi pembelajaran yang telah dibahas.

b. Guru menyimpulkan inti materi pembelajaran.

V. Sumber Belajar

1. Buku Paket Fikih Kelas VII

2. LKS PAI Madrasah Tsanawiyah

3. Buku lain yang relevan

Page 101: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

85

VI. Penilaian

1. Tes lisan

2. Tes praktek

3. Ulangan harian

Sambirejo, Juli 2009

Mengetahui

Kepala MTs Miftahul Falah Guru Mata Pelajaran

Maskun S.Ag Moh Nur HaRencana

Page 102: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

86

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)Nama madrasah : MTs Miftahul Falah

Mata Pelajaran : Fikih

Kelas/Semester : VII/1

Pertemuan Ke- : 4, 5, 6, dan 7

Alokasi Waktu : 8 × 40 menit

Standar Kompetensi :

Melaksanakan tata cara salat Fardu dan sujud sahwi

Kompetensi Dasar :

1. Menjelaskan tata cara salat lima waktu

2. Menghafal bacaan-bacaan salat lima waktu

3. Menjelaskan ketentuan waktu salat lima waktu

4. Menjelaskan ketentuan sujud sahwi

5. Mempraktikkan salat lima waktu dan sujud sahwi

Indikator :

1. Dapat menjelaskan tata cara salat lima waktu

2. Dapat menghafal bacaan salat lima waktu

3. Dapat menyebutkan batas-batas waktu salat lima waktu

4. Dapat menyebutkan ketentuan sujud sahwi

5. Dapat mempraktikkan salat lima waktu dan sujud sahwi

I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan tata cara salat lima waktu.

2. Siswa dapat menghafal bacaan salat lima waktu.

3. Siswa dapat menyebutkan batas-batas waktu salat lima waktu.

4. Siswa dapat menyebutkan ketentuan sujud sahwi.

5. Siswa dapat mempraktikkan salat lima waktu dan sujud sahwi.

II. Materi Pembelajaran

1. Tata cara salat lima waktu

2. Bacaan salat lima waktu dengan baik

Page 103: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

87

3. Batas-batas waktu salat lima waktu

4. Ketentuan sujud sahwi

5. Praktik salat lima waktu dan sujud sahwi

III. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Tutor sebaya

4. Demonstrasi

5. Penugasan

IV. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan (Apersepsi)

a. Guru menyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa sekitar materi

pembelajaran sebagai upaya menarik perhatian.

b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menjadi tutor sebaya dalam

membaca bacaan-bacaan salat lima waktu.

c. Siswa berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan ini.

d. Siswa membentuk kelompok-kelompok kecil untuk persiapan diskusi

atau tutor sebaya.

2. Kegiatan Inti

a.menjelaskan tentang Guru tata cara salat lima waktu, bacaan salat lima

waktu, dan ketentuan sujud sahwi.

b.Guru memberikan contoh praktik salat lima waktu dan sujud sahwi di

depan kelas.

c.Untuk menghilangkan kejenuhan, guru menyampaikan selingan tanya

jawab.

d.Guru memberi kesempatan tutor sebaya untuk memperbaiki kesalahan

dalam bacaan salat lima waktu.

e.Siswa membuat catatan hal-hal yang dirasa penting untuk bahan tanya

jawab.

f. Siswa mempraktikkan salat lima waktu dan sujud sahwi dengan

bimbingan guru.

Page 104: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

88

3. Kegiatan Penutup

a. Guru membuat simpulan uraian materi pembahasan.

b. Guru memberi kesempatan tanya jawab tentang materi pembelajaran yang

belum jelas.

c. Guru menyampaikan beberapa pertanyaan sebagai post tes.

V. Sumber Belajar

1. Buku paket Fikih kelas VII

2. LKS Fikih Madrasah Tsanawiyah

3. Buku lain yang relevan

VI. Penilaian

1. Tes lisan

2. Tes praktek

3. Ulangan harian

Sambirejo, Juli 2009

Mengetahui

Kepala MTs Miftahul Falah Guru Mata Pelajaran

Maskun S.Ag Moh Nur HaRencana

Page 105: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

89

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Madrasah : MTs Miftahul Falah

Mata Pelajaran : Fikih

Kelas/Semester : VII/1

Pertemuan Ke- : 8, 9, dan 10

Alokasi Waktu : 6 × 40 menit

Standar Kompetensi

Melaksanakan tata cara azan, iqamah, dan salat berjamaah

Kompetensi Dasar :

1. Menjelaskan ketentuan azan dan iqamah

2. Menjelaskan ketentuan salat berjamaah

3. Menjelaskan ketentuan makmum masbuk

4. Menjelaskan cara mengingatkan imam yang lupa

5. Menjelaskan cara mengingatkan imam yang batal

6. Mempraktikkan azan, iqamah, dan salat jamaah

Indikator

1. Dapat menyebutkan ketentuan azan dan iqamah

2. Dapat menyebutkan ketentuan salat jamaah

3. Dapat menyebutkan ketentuan makmum masbuk

4. Dapat menyebutkan cara mengingatkan imam yang lupa

5. Dapat menyebutkan cara mengganti imam yang batal

6. Dapat mempraktikkan azan, iqamah, dan salat jamaah

I. Tujuan Pembelajaran

4. Siswa dapat menyebutkan ketentuan azan dan iqamah.

5. Siswa dapat menyebutkan ketentuan salat jamaah.

6. Siswa dapat menyebutkan ketentuan makmum masbuk.

7. Siswa dapat menyebutkan cara mengingatkan imam yang lupa.

5. Siswa dapat mempraktikkan azan, iqamah, dan salat jamaah sesuai

Page 106: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

90

sunah Rasulullah saw.

II. Materi Pembelajaran

1. Ketentuan azan dan iqamah

2. Ketentuan salat jamaah

3. Ketentuan makmum masbuk

4. Cara mengingatkan imam yang lupa

5. Cara mengingatkan imam yang batal

6. Praktik azan, iqamah, dan salat jamaah

III. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Demonstrasi/peragaan

3. Tanya jawab

4. Tutor sebaya

IV. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

1 Kegiatan Pendahuluan (Apersepsi)

a. Guru menyampaikan beberapa pertanyaan sekitar materi

pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk menarik perhatian siswa

terhadap materi pembelajaran.

b. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok sebagai

persiapan diskusi.

c. Pada masing-masing kelompok, ada satu atau dua siswa yang

ditugasi sebagai tutor sebaya.

2 Kegiatan Inti

a. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengadakan tutor

sebaya dalam melafalkan bacaan azan dan iqamah.

b. Usai tutor sebaya, guru memberi tugas kepada siswa untuk

mengumandangkan azan dan iqamah secara perlahan-lahan.

c. Guru memperbaiki kesalahan bacaan yang terjadi pada diri siswa.

d. Guru menyampaikan pertanyaan sebagai selingan untuk

menghilangkan kejenuhan.

e. Siswa mempraktikkan salat berjamaah yang diawali dengan azan

Page 107: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

91

dan iqamah dengan bimbingan guru.

f. Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami.

3 Kegiatan Penutup

a. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika

masih ada hal-hal yang belum dipahami.

b. Guru menyimpulkan uraian materi pembelajaran dan

menyampaikan pesan agar semua siswa membiasakan salat lima

waktu secara berjamaah.

V. Sumber Belajar

1 Buku paket Fikih untuk Kelas VII Madrasah Tsanawiyah

2 LKS Fikih Madrasah Tsanawiyah

3 Buku lain yang relevan

VI. Penilaian

1. Tes lisan

2. Tes praktek

3. Ulangan harian

Sambirejo, Juli 2009

Mengetahui

Kepala MTs Miftahul Falah Guru Mata Pelajaran

Maskun S.Ag Moh Nur HaRencana

Page 108: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

92

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Madrasah : MTs Miftahul Falah

Mata Pelajaran : Fikih

Kelas/Semester : VII/1

Pertemuan Ke- : 11,12, dan 13

Alokasi Waktu : 6 × 40 menit

Standar Kompetensi

Melaksanakan tata cara berzikir dan berdoa setelah salat

Kompetensi Dasar

1. Menjelaskan tata cara berzikir dan berdoa setelah salat

2. Menghafal bacaan zikir dan doa setelah salat

3. Mempraktikkan zikir dan doa setelah zakat

Indikator

1. Dapat menyebutkan ketentuan zikir dan doa setelah salat

2. Dapat menghafal contoh lafal zikir dan doa setelah salat

3. Dapat mempraktikkan zikir dan doa setelah salat

I. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menyebutkan pengertian serta tata cara berzikir dan berdoa

setelah salat.

II. Materi Pembelajaran

1. Tata cara zikir dan doa setelah salat

2. Bacaan zikir dan doa setelah salat

3. Praktik zikir dan doa setelah salat.

III. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya-jawab

3. Tutor sebaya

4. Diskusi

Page 109: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

93

IV. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan (Apersepsi)

a. Guru menyampaikan beberapa pertanyaan sekitar materi

pembelajaran yang hendak dibahas untuk menarik perhatian siswa.

b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk dipersiapkan menjadi tutor

sebaya.

c. Siswa berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan ini.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan tata cara zikir dan doa yang meliputi: pengertian

zikir dan doa, adab berzikir dan berdoa, waktu-waktu ijabah untuk

berdoa, sebab-sebab belum dikabulkannya doa, serta fadilah zikir

dan doa.

b. Siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini dan mencatat hal-hal

yang dirasa penting.

3. Kegiatan Penutup

a. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila

masih ada hal-hal yang kurang jelas.

b. Guru menyimpulkan uraian materi pembelajaran dan

menyampaikan pesan agar semua siswa membiasakan berzikir dan

berdoa setelah salat, terutama salat lima waktu.

V. Sumber Belajar

1 Buku paket Fikih untuk Kelas VII Madrasah Tsanawiyah

2 LKS Fikih Madrasah Tsanawiyah

3 Buku lain yang relevan

VI. Penilaian

1. Tes lisan

2. Tes praktek

3. Ulangan harian

Page 110: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

94

Sambirejo, Juli 2009

Mengetahui

Kepala MTs Miftahul Falah Guru Mata Pelajaran

Maskun S.Ag Moh Nur HaRencana

Page 111: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

95

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP)

Nama Madrasah : Mts Miftahul Falah

Mata Pelajaran : Fikih

Kelas/Semester : VII/2

Pertemuan Ke- : 1, 2, dan 3

Alokasi Waktu : 6 × 40 menit

Standar Kompetensi

Melaksanakan tata cara salat wajib selain salat lima waktu

Kompetensi Dasar :

1. Menjelaskan ketentuan salat dan Khutbah Jum’at

2. Mempraktikkan Khutbah dan salat Jum’at

3. Menjelaskan ketentuan salat Jenazah

4. Menghafal bacaan-bacaan salat Jenazah

5. Mempraktikkan salat Jenazah

Indikator :

1. Dapat menyebutkan ketentuan salat dan Khutbah Jum’at

2. Dapat mempraktikkan Khutbah dan salat Jum’at

3. Dapat menyebutkan ketentuan salat Jenazah

4. Dapat menghafal bacaan-bacaan salat jenazah

5. Dapat mempraktikkan salat Jenazah

I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan ketentuan salat dan Khutbah Jum’at.

2. Siswa mampu mempraktikkan Khutbah dan salat Jum’at.

3. Siswa mampu menjelaskan ketentuan salat Jenazah.

4. Siswa mampu menghafal bacaan-bacaan salat Jenazah.

5. Siswa mampu mempraktikkan salat Jenazah.

II. Materi Pembelajaran

1. Ketentuan salat dan Khutbah Jum’at

2. Praktik Khutbah dan salat Jum’at

Page 112: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

96

3. Ketentuan salat Jenazah

4. Bacaan-bacaan salat Jenazah

5. Praktik salat Jenazah

III. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tutor sebaya

3. Tanya jawab

IV. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan (Apersepsi)

a. Guru menyampaikan beberapa pertanyaan sekitar materi pembelajaran

yang hendak dibahas untuk menarik perhatian siswa.

b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk dipersiapkan menjadi tutor

sebaya.

c. Siswa berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan ini.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menguraikan materi pembelajaran disertai dalil-dalilnya.

b. Siswa mencermati uraian guru sambil mencataat hal-hal yang dirasa

penting dan/atau hendak ditanyakan.

c. Untuk menghilangkan kejenuhan, guru menyampaikan selingan tanya

jawab.

d. Guru memberi kesempatan tutor sebaya untuk memperbaiki bacaan

salat Jenazah.

e. Siswa mempraktikkan Khutbah, salat Jum’at, dan salat Jenazah.

3. Kegiatan Penutup

a. Guru memberi kesempatan tanya-jawab hal-hal yang belum jelas.

b. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran dengan pesan agar siswa

membiasakan mengikuti salat wajib selain salat lima waktu (salat

Jum’at dan salat Jenazah).

V. Sumber Belajar

1. Buku paket Fikih Kelas VII

2. LKS Fikih Madrasah Tsanawiyah

Page 113: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

97

3. Buku lain yang relevan

VI. Penilaian

1. Tes Lisan

2. Tes praktek

3. Ulangan harian

Sambirejo, Juli 2009

Mengetahui

Kepala MTs Miftahul Falah Guru Mata Pelajaran

Maskun S.Ag Moh Nur HaRencana

Page 114: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

98

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Madrasah : Mts Miftahul Falah

Mata Pelajaran : Fikih

Kelas/Semester : VII/2

Pertemuan Ke- : 4, 5, 6, dan 7

Alokasi Waktu : 8 × 40 menit

Standar Kompetensi :

Melaksanakan tatacara salat jama', qasar, jama' qasar, dan salat dalam

keadaan darurat

Kompetensi Dasar

1 Menjelaskan salat Jama' dan Qasar

2 Mempraktikkan salat Jama' dan Qasar

3 Menjelaskan salat dalam keadaan darurat (saat bepergian, hujan, sakit,

atau keperluan lain)

4 Mempraktikkan salat dalam keadaan darurat

Indikator :

1. Dapat menjelaskan pengertian salat Jama' dan Qasar

2. Dapat membaca dan mengartikan dalil naqli tentang hukum salat Jama'

dan Qasar

3. Dapat menyebutkan sebab-sebab salat Jama' dan Qasar

4. Dapat menyebutkan salat yang boleh dijama' dan diqasar

5. Dapat menjelaskan perbedaan antara jama' takdim dan jama' takhir

6. Dapat mempraktikkan salat dalam keadaan darurat

I. Tujuan Pembelajaran

1.Siswa mampu menjelaskan pengertian salat Jama' dan Qasar, dalil dalilnya,

sebab-sebab dibolehkannya menjama' dan/atau mengqasar salat serta

macam-macam salat Jama' dan Qasar.

2. Siswa mampu mempraktikkan salat Jama' dan salat Qasar secara berjamaah.

3. Siswa mampu mempraktikkan salat dalam keadaan darurat.

Page 115: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

99

II. Materi Pembelajaran

1. Ketentuan salat Jama', Qasar, dan Jama' Qasar

2. Praktik salat Jama', Qasar, dan Jama' Qasar

3. Ketentuan salat dalam keadaan darurat

4. Praktik salat dalam keadaan darurat

III. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Tutor sebaya

4. Demonstrasi

IV. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan (Apersepsi)

a. Guru menyampaikan beberapa pertanyaan sekitar materi pembelajaran

yang hendak dibahas untuk menarik perhatian siswa.

b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk dipersiapkan menjadi tutor sebaya.

c. Siswa berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan ini.

d. Guru memotivasi siswa untuk memahami tata cara pelaksanaan salat

dalam keadaan darurat.

e. Guru membagi siswa menjadi dua kelompok, misalnya kelompok A dan

B atau kelompok putra dan putri.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan tentang ketentuan salat Jama', Qasar, dan Jama' Qasar

serta salat dalam keadaan darurat.

b. Untuk menghilangkan kejenuhan, guru menyampaikan selingan tanya

jawab.

c. Siswa berlatih membaca dalil naqli tentang salat Jama' dan Qasar.

d. Guru menyuruh siswa untuk mempraktikkan salat salat Jama', Qasar, dan

Jama' Qasar serta salat dalam keadaan darurat (sakit atau dalam

kendaraan) secara kelompok. Misalnya, dalam satu kelas dibagi dua

kelompok, yaitu kelompok A dan B atau kelompok putra dan putri.

e. Kelompok A mempraktikkan salat Jama' dan atau Qasar, sedangkan

Page 116: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

100

kelompok B sebagai pengamatnya. Kelompok B bergantian

mempraktikkan salat Jama' dan atau Qasar, sedangkan kelompok A

sebagai pengamatnya. Selesai praktik salat, siswa melaporkan kepada

guru mengenai catatan-catatan yang dibuatnya selama mengamati

kelompok lain.

f. Guru memberikan komentar atau koreksi atas hasil pengamatan yang

dilakukan dua kelompok.

3. Kegiatan Penutup

a. Guru memberi kesempatan tanya-jawab hal-hal yang belum jelas

mengenai pelaksanaan praktik salat yang telah dilakukan.

b. Untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran, guru

menyampaikan beberapa pertanyaan sebagai pos test terhadap beberapa

siswa.

V. Sumber Belajar

1. Buku paket Fikih

2. LKS PAI Madrasah Tsanawiyah

3. Buku lain yang relevan

VI. Penilaian

1 Tes lisan

2 Tes praktek

3 Ulangan harian

Sambirejo, Juli 2009

Mengetahui

Kepala MTs Miftahul Falah Guru Mata Pelajaran

Maskun S.Ag Moh Nur HaRencana

Page 117: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

101

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Madrasah : Mts Miftahul Falah

Mata Pelajaran : Fikih

Kelas/Semester : VII/2

Pertemuan Ke- : 8, 9, dan 10

Alokasi Waktu : 6 × 40 menit

Standar Kompetensi :

Melaksanakan tata cara salat sunah muakkad dan sunah gairu muakkad

Kompetensi Dasar :

1. Menjelaskan ketentuan salat sunah muakkad

2. Menjelaskan macam-macam salat sunah muakkad

3. Mempraktikkan salat sunah muakkad

4. Menjelaskan ketentuan salat sunah gairu muakkad

5. Menjelaskan macam-macam salat sunah gairu muakkad

6. Mempraktikkan salat sunah gairu muakkad

Indikator :

1. Dapat menjelaskan menyebutkan salat sunah muakkad

2. Dapat menyebutkan macam-macam salat sunah muakkad

3. Dapat mempraktikkan salat sunah muakkad

4. Dapat menyebutkan ketentuan salat sunah gairu muakkad

5. Dapat menyebutkan macam-macam salat sunah gairu muakkad

6. Dapat mempraktikkan salat sunah gairu muakkad

I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan ketentuan salat sunah gairu muakkad.

2. Siswa mampu menjelaskan macam-macam salat sunah muakkad.

3. Siswa mampu mempraktikkan salat sunah muakkad.

4. Siswa mampu menjelaskan ketentuan salat sunah gairu muakkad.

5. Siwa mampu menjelaskan macam-macam salat sunah gairu muakkad.

6. Siswa mampu mempraktikkan salat sunah gairu muakkad.

II. Materi Pembelajaran

Page 118: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

102

1. Ketentuan salat sunah muakkad

2. Macam-macam salat sunah muakkad

3. Praktik salat sunah muakkad

4. Ketentuan salat sunah gairu muakkad

5. Macam-macam salat sunah gairu muakkad

6. Praktik salat sunah gairu muakkad

III. Metode Pembelajaran

1. Demonstrasi/peragaan

2. Tutor sebaya

3. Tanya jawab

4. Ceramah

IV. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan (Apersepsi)

a. Guru menyampaikan beberapa pertanyaan sekitar materi pembelajaran

yang hendak dibahas untuk menarik perhatian siswa.

b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk dipersiapkan menjadi tutor

sebaya.

c. Siswa berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan ini.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan materi pembelajaran yang meliputi ketentuan salat

sunah muakkad, macam-macam salat sunah muakkad, salat sunah

gairu muakkad, dan macam macam salat sunah gairu muakkad beserta

dalil-dalil yang relevan dengan materi pembelajaran.

b. Siswa mencermati uraian guru sambil mencatat hal-hal yang dirasa

penting dan/atau hendak ditanyakan.

c. Untuk menghilangkan kejenuhan, guru menyampaikan selingan tanya

jawab.

d. Guru memberi kesempatan tutor sebaya untuk membenahi bacaan dan

gerakan salat.

e. Dengan bimbingan guru, siswa mendemonstrasikan salat sunah

muakkad dan sunah gairu muakkad.

Page 119: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

103

3. Kegiatan Penutup

a. Guru memberi kesempatan tanya jawab hal-hal yang belum jelas.

b. Guru menyampaikan pesan agar siswa rajin menunaikan salat sunah

muakkad di rumah masing-masing.

V. Sumber Belajar

1. Buku paket Fikih kelas VII

2. LKS Fikih Madrasah Tsanawiyah

3. Buku lain yang relevan

VI. Penilaian

1. Tes lisan

2. Tes praktek

3. Ulangan harian

Sambirejo, Juli 2009

Mengetahui

Kepala MTs Miftahul Falah Guru Mata Pelajaran

Maskun S.Ag Moh Nur HaRencana

Page 120: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

104

RENCANA PELAKSANAANPEMBELAJARAN

(RPP)MATA PELAJARAN FIKIH

Kelas : VII/2Oleh : Muh Nur Hadi A.Ma.pd

MTs Miftahul FalahTahun 2009/2010

Page 121: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

105

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Nama Madrasah : MTs.Plus Nurul IkhlasBidang Studi : FiqihKelas : VII

No. Materi Kompetensi yang Diujikan Bentuk Penilaian

1 Thaharah (Bersuci)

Membiasakan bersuci(thaharah) dalam kehidupansehari-hari sesuai dengantuntunan Rasul Saw

- Tertulis- Praktek

2 Berwudhu Membiasakan berwudhusesuai tuntunan Rasul Saw.

- Tertulis- Praktek

3 Mandi Wajib Memahami tata cara mandiwajib setiap berhadats besar - Tertulis

4 Haidh Membiasakan bersuci setiapselesai haidh - Tertulis

5 Tayammum Memahami tata caratayammum

- Tertulis- Praktek

6 Shalat lima waktuMembiasakan shalat limawaktu sesuai tuntunan RasulSaw

- Tertulis- Praktek

7 Shalat dan KhutbahJum’at

Memahami tata cara shalat dankhutbah Jum'at sesuaituntunan Rasul Saw

- Tertulis- Praktek

8 Shalat Berjama’ahMembiasakan shalatberjamaah dalam setiap shalatlima waktu

- Tertulis- Praktek

9 Shalat Jama’, Qashardan Jama’ Qashar

Memahami tata cara shalatjama', qashar dan jama qashar.

- Tertulis- Praktek

10 Shalat dalam keadaandarurat

Memahami tata cara shalatdalam keadaan darurat

- Tertulis- Praktek

11 Shalat Jenazah Memahami tata cara shalatJenazah

- Tertulis- Praktek

12 Shalat sunah malam(lail)

Membiasakan shalat sunahmalam (lail) - Tertulis

13 Shalat ‘Idain Memahami tata cara shalat‘Idain - Tertulis

14 Shalat Dhuha Membiasakan shalat Dhuha - Tertulis- Praktek

15 Shalat Taiyatul Masjid Membiasakan shalat sunahTahiyatul masjid

- Tertulis- Praktek

Page 122: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

106

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Nama Madrasah : MTs.Plus Nurul IkhlasBidang Studi : FiqihKelas : VIII

No. Materi Kompetensi yang Diujikan Bentuk Penilaian

1 Sujud syukur dantilawah

Memahami tata cara sujudsyukur dan tilawah

- Tertulis- Praktek

2 Dzikir dan do’a setelahshalat

Membiasakan berdzikir danberdo’a setelah shalat

- Tertulis- Praktek

3 Puasa Memahami tata cara berpuasa - Tertulis

4 Zakat fitrah Memahami tata cara zakatfitrah - Tertulis

5 Menginfaqkan harta diluar zakat

Membiasakan menginfaqkanharta di luar zakat

- Tertulis- Praktek

6 Haji Memahami tata cara Haji - Tertulis- Praktek

7 Umrah Memahami tata cara Umrah - Tertulis- Praktek

8 Jenis-jenis binatang yanghalal dan haram dimakan

Mengetahui jenis-jenisbinatang yang halal dan haramdimakan

- Tertulis

9 Qurban dan aqiqah Memahami tata caraberqurban dan aqiqah - Tertulis

Mengetahui, Kepala MTs.Plus Nurul Ikhlas Koordinator Bid. Studi Fiqih

SOEKARNO, S.Pd Dra.Hj.MUSYAYAROH

Page 123: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

107

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Nama Madrasah : MTs.Plus Nurul IkhlasBidang Studi : FiqihKelas : IX

No. Materi Kompetensi yang Diujikan Bentuk Penilaian

1 Jual Beli Memahami jual beli sesuaisyari’at Islam - Tertulis

2 Utang-piutang, gadai danborg

Memahami hukum Islamtentang utang-piutang, gadaidan borg.

- Tertulis

3 Upah, hiwalah danluqatah

Memahami tata carapelaksanaan upah, hiwalahdan luqatah

- Tertulis

4 Riba Menjauhi perbuatan riba - Tertulis- Sikap

5 Pengurusan jenazah danziarah kubur

Memahami hukum Islamtentang pengurusan jenazah

- Tertulis- Praktek

6 Pergaulan remajaMemahami tata cara bergaul dikalangan remaja sesuai ajaranIslam

- Tertulis- Sikap

7 Jinayat, hudud dan diyatMemahami hukum Islamtentang jinayat, hudud dandiyat

- Tertulis

8 Minuman keras Menjauhi meminum minumankeras - Tertulis

9 Pencurian dan lainnya

Menjauhi perbuatan mencopet,menjambret, mencuri,menyamun, merampok danmerompak

- Tertulis

10 Zina Menjauhi perbuatan zina - Tertulis

11 Undang-undang negaradan bela tanah air

Memahami undang-undangnegara

- Tertulis- Sikap

12 Syari’at Islam dankepemimpinan

Memahami hukum Islamtentang kewajiban-kewajibanwarga negara dan kewajibandalam memilih pemimpin

- Tertulis- Sikap

13 Lingkungan hidup dankepedulian sosial

Membiasakan memeliharalingkungan dan berperilakuyang mencerminkankepedulian sosial

- Tertulis- Sikap

Page 124: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

108

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

I. Standar Kompetensi : Memahami tata cara sujud syukur, tilawah dan sahwi

II. Kompetensi Dasar :1. Menjelaskan pengertian sujud syukur, tilawah dan sahwi2. Menjelaskan ketentuan-ketentuan sujud syukur, tilawah dan sahwi3. Menghafal bacaan sujud syukur, tilawah dan sahwi4. Mempraktekkan sujud syukur, tilawah dan sahwi

III.Materi Pokok :Sujud syukur, tilawah dan sahwi

Pertemuan 1

Indikator :1. Menjelaskan pengertian sujud syukur, tilawah dan sahwi beserta dalilnya2. Menjelaskan sebab-sebab sujud syukur, tilawah dan sahwi3. Melafalkan bacaan dalam sujud syukur, tilawah dan sahwiKegiatan Guru1. Pendahuluan

• Memberi salam• Menyapa dan mengabsen siswa• Melakukan appersepsi• Memulai pelajaran

2. Kegiatan Inti• Membantu siswa mengidentifikasi pengertian sujud syukur, tilawah dan

sahwi• Membacakan dalil yang berkenaan dengan sujud syukur, tilawah dan

sahwi• Mengidentifikasi penyebab sujud syukur, tilawah dan sahwi• Membacakan bacaan sujud syukur, tilawah dan sahwi• Tanya jawab tentang materi yang disampaikan

3. Penutup• Menyimpulkan materi bersama-sama• Memberitahukan tugas yang harus dilakukan oleh siswa di rumah• Melakukan refleksi tentang materi yang telah dipelajari

Nama Madrasah: MTs Miftahul FalahMata Pelajaran: Fiqih

Kelas/Smt: VIII/IAlokasi Waktu: 6 x 40 menit

Page 125: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

109

Pertemuan 2

Indikator :• Melafalkan bacaan dalam sujud syukur, tilawah dan sahwi• Mendemonstrasikan sujud syukur, tilawah dan sahwi

Kegiatan Guru4. Pendahuluan

• Memberi salam• Menyapa dan mengabsen siswa• Melakukan appersepsi• Memulai pelajaran

5. Kegiatan Inti• Mengelompokkan siswa• Memberikan tugas untuk masing-masing kelompok• Mendemontrasikan tata cara sujud syukur, tilawah dan sahwi• Setiap kelompok melakukannya dan kelompok yang lain mengamatinya• Menjelaskan perbedaan antara sujud syukur, tilawah dan sahwi

6. Penutup• Menyimpulkan materi bersama-sama• Memberitahukan tugas yang harus dilakukan oleh siswa di rumah• Melakukan refleksi tentang materi yang telah dipelajari

Pertemuan 3

Indikator :• Mendemonstrasikan sujud syukur, tilawah dan sahwi

Kegiatan Guru7. Pendahuluan

• Memberi salam• Menyapa dan mengabsen siswa• Melakukan appersepsi• Memulai pelajaran

8. Kegiatan Inti• Melanjutkan kegiatan pada pertemuan kedua (praktek sujud syukur dan

sujud sahwi)

9. Penutup• Menyimpulkan materi bersama-sama• Memberitahukan tugas yang harus dilakukan oleh siswa di rumah• Melakukan refleksi tentang materi yang telah dipelajari

Page 126: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

110

IV. Penilaian1. Pertanyaan lisan2. Ulangan harian3. Tes perbuatan

V. Sumber Belajar : Buku Paket Fiqih MTs kelas 2 Drs. Amir Abyan, MA.,dan LKS

Sambirejo, Juli 2009

Mengetahui

Kepala MTs Miftahul Falah Guru Mata Pelajaran

Maskun S.Ag Moh Nur HaRencana

Page 127: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

111

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

I. Standar Kompetensi Membiasakan bersuci (thaharah) dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan

II. Kompetensi Dasar1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan bersuci (thaharah)2. Membedakan antara hadats, najis dan kotoran3. Mendemonstrasikan tata cara bersuci dari hadats, najis dan kotoran.

III. Materi Pokok Tata cara thaharah

Pertemuan IIndikator1. Menjelaskan pengertian hadats, najis, kotoran dan dalilnya..2. Menjelaskan macam-macam hadats dan najis.3. Mampu membedakan antara hadats, najis dan kotoran.

Kegiatan Guru1. Pendahuluan

a. Memberi salamb. Menyapa dan mengabsen siswac. Melakukan appersepsid. Memulai pelajaran dengan basmallah

2. Kegiatan Intia. Membantu siswa mengidentifikasi pengertian hadats, najis dan kotoran.b. Mengidentifikasi macam hadats berikut contohnyac. Mengidentifkasi macam-macam najis berikut contohnyad. Menjelaskan perbedaan antara kotoran dengan najise. Mengklasifikasi antara hadats, najis dan kotoranf. Tanya jawab sekitar materi hadats, najis dan kotoran

3. Penutupa. Menyimpulkan materi bersama-samab. Memberitahukan tugas yang harus dilakukan oleh siswa di rumahc. Melakukan refleksi tentang materi yang telah dipelajarinya.

Nama Madrasah: MTs Miftahul FalahMata Pelajaran: Fiqih

Kelas/Smt: VII/IAlokasi Waktu: 6 x 40 menit

Page 128: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

112

Pertemuan 2

Indikator1. Menjelaskan macam-macam alat yang dapat digunakan untuk bersuci2. Menjelaskan macam-macam air.3. Menjelaskan tata cara bersuci dari hadats, najis dan kotoran4. Menjelaskan manfaat orang yang suka bersuci dari hadts, najis dan kotoran

Kegiatan Guru1 Pendahuluan

a. Memberi salamb. Menyapa dan mengabsen siswac. Melakukan appersepsid. Memulai pelajaran dengan basmallah

2 Kegiatan Inti• Mengidentifikasi macam-macam alat yang dapat digunakan untuk bersuci

dari hadats• Mengidentifikasi macam-macam alat yang dapat digunakan untuk bersuci

dari najis• Mengidentifikasi macam-macam alat yang dapat digunakan untuk bersuci

dari kotoran• Menjelaskan macam-macam air• Menjelaskan tata cara bersuci dari hadats sambil menyinggung kasus-

kasus yang suka terjadi• Mencontohkan tata cara bersuci dari macam-macam najis• Menjelaskan tata cara membersihkan kotoran• Menceritakan kisah akibat orang yang tidak suka bersuci dan hikmah bagi

orang yang suka bersuci• Tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari

3 Penutupa. Menyimpulkan materi bersama-samab. Memberitahukan tugas yang harus dilakukan oleh siswa di rumahc. Melakukan refleksi tentang materi yang telah dipelajarinya

Pertemuan 3Indikator

1. Mempraktekkan cara bersuci dari, hadats, najis dan kotoran.

Kegiatan Guru4. Pendahuluan

• Memberi salam• Menyapa dan mengabsen siswa

Page 129: SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/94/jtptiain-gdl... · staf terkait khususnya Bapak Muh Nur Hadi, A.Ma.pd yang telah

113

• Melakukan appersepsi• Memulai pelajaran dengan basmallah

5. Kegiatan Inti• Membantu siswa melaksanakan praktek bersuci dari hadats, najis dan

kotoran.

6. Penutup• Menyimpulkan hasil praktek bersama-sama• Memberitahukan tugas yang harus dilakukan oleh siswa di rumah• Melakukan refleksi tentang materi yang telah dipelajarinya.

VI. Penilaian1. Pertanyaan Lisan2. Kuis3. Ulangan Harian4. Ulangan perbuatan

VII. Sumber/Media Belajar : Buku Paket Fiqih Kelas I, Alat-alat bersuci,Kumpulan data/kasus siswa yang sembarangdalam bersuci dan LKS (Lembar Kerja Siswa).

Sambirejo, Juli 2009

Mengetahui

Kepala MTs Miftahul Falah Guru Mata Pelajaran

Maskun S.Ag Moh Nur HaRencana