skripsi - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor...

60
SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR AUDIT, KOMITMEN ORGANISASI, DAN PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA BPKP PROVINSI SULAWESI SELATAN PUTU SUARMAJA DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Upload: lytram

Post on 21-Aug-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

i

SKRIPSI

PENGARUH STRUKTUR AUDIT, KOMITMEN ORGANISASI, DAN PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP

KINERJA AUDITOR PADA BPKP PROVINSI SULAWESI SELATAN

PUTU SUARMAJA

DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2017

Page 2: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

ii

SKRIPSI

PENGARUH STRUKTUR AUDIT, KOMITMEN ORGANISASI, DAN PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP

KINERJA AUDITOR PADA BPKP PROVINSI SULAWESI SELATAN

sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi

disusun dan diajukan oleh

PUTU SUARMAJA A31115703

kepada

DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2017

Page 3: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat
Page 4: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat
Page 5: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat
Page 6: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

vi

PRAKATA

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-

Nya sehingga peneliti dapat menyelesaiakan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Struktur Audit, Komitmen Organisasi, dan Pemahaman Good Governance

terhadap Kinerja Auditor pada BPKP Provinsi Sulawesi Selatan”. Skripsi ini

disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi

Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Departemen Akuntansi

Universitas Hasanuddin.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Hal ini disebabkan keterbatasan pengalaman dan ilmu pengetahuan

yang dimiliki peneliti. Sangat disadari pula selesainya penulisan skripsi ini berkat

bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Gagaring Pagalung, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Hasanuddin;

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E., M.Si, Ak., CA, selaku Ketua Departemen

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin;

3. Bapak Dr. Yohanis Rura, S.E., M.SA, Ak., CA selaku Sekretaris

Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Hasanuddin;

4. Ibu Dr. Hj. Haliah, S.E., M.Si, Ak., CA dan Bapak Drs. Agus Bandang Ak.,

M.Si, CA, selaku dosen pembimbing yang senantiasa mendukung dan

meluangkan waktunya untuk membimbing peneliti hingga skripsi ini

selesai. Semoga ilmu yang diberikan, yang sungguh tak ternilai harganya,

membawa keberkahan bagi peneliti.

Page 7: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

vii

5. Bapak Dr. Syarifuddin, SE, M.Soc. Sc, Ak., dan Bapak Drs. Muh. Ashari,

MSA, Ak., CA, selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan

kritik yang bersifat membangun dalam mendukung penulisan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Syahrir, MSI, Ak., CA, selaku Penasihat Akademik (PA)

sekaligus merangkap dosen penguji yang memberikan nasihat dan

semangat bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin

atas ilmu dan nasihat yang telah diberikan, seluruh staf dan karyawan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin atas bantuannya.

8. Bapakku Wayan Suardana dan ibuku Ni Wayan Ridani beserta kedua

saudaraku Made Dewi Suartari dan Nyoman Suarningrat Tri Astika.

9. Keluarga Pondok Berkah yang senantiasa saling memberi semangat, Kak

Ilham, Kak Ria, Kak Ros, Kak Yuni, Kak Ning, Feby, Laras dan semuanya.

Semoga kita senantiasa diberikan kesuksesan.

10. Semua teman-teman S1 STAR BPKP Batch 1 dan Batch 2 di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

11. Bu Ifa, Pak Ichal dan Pak Aso yang senantiasa memberikan bantuannya

dalam memenuhi segala administrasi mahasiswa S1 STAR BPKP.

12. Semua pihak yang telah memberikan informasi dan bimbingan, sehingga

penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

Makassar, November 2016

Putu Suarmaja

Page 8: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

viii

ABSTRAK

Pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi, dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor pada BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Influence of Audit Structure, Organizational Commitment, and Good Governance Recognition on Auditor’s Performance in BPKP Province of

Sulawesi Selatan

Putu Suarmaja Haliah

Agus Bandang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur audit, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance terhadap kinerja auditor pada BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Data penelitian ini diperoleh dari data primer berupa penyebaran dan pengolahan data kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel struktur audit, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance secara simultan berpengaruh terhadap kinerja auditor pada BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Selanjutnya, dari pengujian secara parsial, struktur audit, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance juga berpengaruh terhadap kinerja auditor pada BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Sebesar 25,8 persen variasi dalam variabel kinerja auditor dijelaskan oleh variasi dalam variabel struktur audit, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance yang digunakan dalam model ini, sisanya sebesar 74,2 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain. Kata kunci: Struktur Audit, Komitmen Organisasi, Pemahaman Good

Governance, Kinerja Auditor. This research aims to know about the influence of audit structure, organizational commitment, and good governance recognition on auditor’s performance in BPKP Province of Sulawesi Selatan. The data of this research were obtained from primary data by distributing and analysing the questionnaire data. The result in this research shows that the variables of audit structure, organizational commitment, and good governance recognition simultaneously affect auditor’s performance in BPKP Province of Sulawesi Selatan. Furthermore, from the testing partially was obtained result that audit structure, organizational commitment, and good governance recognition also affect auditor’s performance in BPKP Province of Sulawesi Selatan. Of 25.8 percent of variation in auditor’s performance is explained by variations in audit structure, organizational commitment, and good governance recognition that are used in the model, while the rest of 74.2 percent is explained by other variables. Keyword: Audit Structure, Organizational Commitment, Good Governance

Recognition, Auditor’s Performance

Page 9: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

ix

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………………………i

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………….........ii

HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………………………. iii

HALAMAN PENGESAHAN …………….......…………………………………………iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN …………………………………….............. v

PRAKATA ...……………………………………………………………………………. vi

ABSTRAK ………… …………………………………………………………………. viii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………. ix

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………. xi

DAFTAR GAMBAR ..…….…………………………………………………….......... xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 5

1.4 Kegunaan Penelitian .......................................................................... 6

1.5 Sistematika Penulisan ........................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori dan Konsep ................................................................. 8

2.1.1 Grand Theory ........................................................................... 8

2.1.2 Kinerja Auditor ........................................................................ 11

2.1.3 Struktur Audit .......................................................................... 12

2.1.4 Komitmen Organisasi.............................................................. 13

2.1.5 Pemahaman Good Governance ............................................. 14

2.2 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 15

2.3 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 21

2.4 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian ...................................................................... 27

Page 10: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

x

x

3.2 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ....................................... 27

3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 28

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .................................... 29

3.4.1 Variabel Independen Penelitian .............................................. 29

3.4.2 Variabel Dependen Penelitian ................................................. 30

3.5 Analisis Data .................................................................................... 30

3.6 Metode Analisis Data ........................................................................ 31

3.7 Uji Hipotesis ..................................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data .................................................................................. 34

4.2 Karakteristik Responden................................................................... 34

4.3 Uji Validitas....................................................................................... 35

4.3 Uji Reliabilitas ................................................................................... 39

4.3 Uji Asumsi Klasik - Normalitas .......................................................... 41

4.4 Uji Asumsi Klasik - Multikolinearitas ................................................. 44

4.5 Uji Asumsi Klasik - Heteroskedastisitas ............................................ 45

4.6 Analisis Regresi ................................................................................ 47

4.7 Uji Hipotesis ..................................................................................... 49

4.8 Pembahasan .................................................................................... 53

4.8.1 Pengaruh Struktur Audit terhadap Kinerja Auditor ................... 53

4.8.2 Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor ...... 54

4.8.3 Pengaruh Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor ............................................................................................. 56

4.8.4 Pengaruh Simultan Struktur Audit, Komitmen Organisasi, dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor ............... 57

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan....................................................................................... 60

5.2 Keterbatasan Penelitian …………………………………………….….. 61

5.3 Saran................................................................................................ 61

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 62

LAMPIRAN …………………………………………………………………………….65

Page 11: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

xi

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Asumsi Dasar Teori Stewardhip ………………………………………… 8

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu …………...…………………………………………15

Tabel 4.1 Karakteristik Responden ...………………….….……………………….. 35

Tabel 4.2 Uji Validitas Variabel Struktur Audit ...………...…………………….…. 36

Tabel 4.3 Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi ....…………….………….. 37

Tabel 4.4 Uji Validitas Variabel Pemahaman Good Governance ………...…….. 38

Tabel 4.5 Uji Validitas Variabel Kinerja Auditor ..………...……………………….. 38

Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Variabel Struktur Audit ...………...…………………….. 39

Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Variabel Komitmen Organisasi ...……………………... 40

Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Variabel Pemahaman Good Governance ……..…….. 40

Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Auditor ..………...…………………..... 41

Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas ……………………..………...…………………..... 44

Tabel 4.11 Uji Heteroskedastisitas.………………..….……...…………………..... 45

Tabel 4.12 Model Summary Regresi.………………..………...……….….……..... 47

Tabel 4.13 Cirtical Value for T Distribution (Ttabel) ..………...…………………..... 47

Tabel 4.14 Cirtical Value for F Distribution (Ftabel) ..………...…………………..... 48

Tabel 4.15 Tabel Koefisien Regresi ..………...…………………...……………..... 48

Page 12: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

12

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Uji Normalitas Variabel Struktur Audit ........……………….……...... 42

Gambar 4.2 Uji Normalitas Variabel Komitmen Organisasi …………………...... 43

Gambar 4.3 Uji Normalitas Variabel Pemahaman Good Governance …..…...... 43

Gambar 4.4 Uji Normalitas Variabel Struktur Audit ........……….……………...... 44

Gambar 4.5 Uji Heteroskedastisitas ……………….........……….……………...... 46

Gambar 4.6 Koefisien Regresi Linear Berganda ........……….………………...... 49

Gambar 4.7 Koefisien Variabel Struktur Audit ........……….…….……………...... 50

Gambar 4.8 Koefisien Variabel Komitmen Organisasi .......…….……………...... 50

Gambar 4.9 Koefisien Variabel Pemahaman Good Governance ......………...... 51

Gambar 4.10 Uji Simultan Seluruh Variabel Independen ........……….…..…...... 52

xii

Page 13: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kinerja auditor adalah perwujudan dari tindakan yang dilakukan auditor

dalam mencapai hasil kerja yang lebih baik, dan mengarah kepada tujuan

organisasi (Fanani et al., 2008:139). Kinerja tersebut dapat dicapai dengan

memaksimalkan perannya sebagai assurance dan consulting. Peranan sebagai

assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik,

yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

dan/atau pemerintah daerah (PP 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP)). Peranan auditor tersebut salah satunya dilakukan

oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Maksimalisasi kinerja auditor internal sebagai assurance dan consulting

dapat diwujudkan dengan melaksanakan perbaikan pengelolaan keuangan

negara. Perbaikan dapat berupa perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan

perbaikan sistem pengendalian internal oleh BPKP selaku auditor internal pada

semua wilayah kerja auditnya.

Salah satu contoh fenomena terkait kinerja auditor internal tertuang dalam

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BPKP Provinsi

Sulawesi Selatan Tahun 2015. Berbagai usaha perbaikan kinerja dan

akuntabilitas auditor yang tertuang dalam LAKIP tersebut bertujuan untuk

meningkatkan kapasitas auditor internal sehingga dapat bersikap profesional dan

kompeten dalam bidangnya. Adapun beberapa program unggulannya, antara lain

Good Governance di Instansi Pemerintah Daerah, Sistem Informasi Manajemen

Keuangan Daerah (SIMDA), Program Pengembangan Internal Control berbasis

1

Page 14: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

2

Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO),

dan Fraud Control Plan (FCP). Selain itu, asistensi/bimbingan teknis untuk

penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) telah dilakukan

BPKP. Namun kenyataannya output dan outcomenya masih belum sesuai

dengan yang diharapkan.

Laporan hasil audit BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan pada LKPD

Tahun 2015 terhadap 12 instansi pemerintah daerah menunjukkan 1 instansi

memperoleh opini tidak wajar (Barru), 2 instansi pemerintah daerah memperoleh

opini WDP (Takalar, dan Sidrap) dan 9 instansi yang memperoleh opini WTP

(Makassar, Bulukumba, Bantaeng, Pangkep, Palopo, Soppeng, Wajo, Pinrang,

dan Maros).

Perolehan opini tersebut salah satunya dapat disebabkan karena kinerja

auditor internal sebagai assurance dan consulting belum maksimal. Untuk itu

perlu ditelaah ke faktor penentu kinerja auditor internal. Faktor penentu dapat

dikaji dari sisi internal dan eksternal auditor. Faktor internal tersebut antara lain,

ketidakjelasan peran, etos kerja, independensi, profesionalisme, dan

pemahaman good governance. Faktor eksternal antara lain konflik peran, gaya

kepemimpinan, struktur audit, komitmen organisasi, dan budaya organisasi

(Libby et al., 2002).

Penelitian ini menggunakan faktor penentu kinerja auditor internal yaitu

struktur audit, komitmen organisasi dan pemahaman good governance.

Pemilihan struktur audit didasarkan pada penelitian Haliah (2013:225) yang

menyatakan bahwa struktur auditor internal saat ini membuat auditor internal

susah menjalankan fungsinya dengan baik. Hal ini disebabkan oleh adanya

intervensi/kebijakan yang bersifat politis sehingga independensi auditor internal

tidak dapat dipertahankan.

Page 15: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

3

Penelitian yang mengkaji hubungan struktur audit internal dengan kinerja

dilakukan oleh Hanif (2013) dan Kristina (2014). Namun hasil penelitian

menunjukkan adanya ketidakkonsistenan karena hasil yang berbeda atas

struktur audit yang mempengaruhi kinerja auditor tersebut. Hanif menyimpulkan

bahwa struktur audit berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor,

sedangkan Kristina menyimpulkan bahwa struktur audit tidak berpengaruh

terhadap kinerja auditor.

Variabel lain yang digunakan pada penelitian ini adalah komitmen

organisasi. Komitmen organisasi dipandang sebagai suatu keterlibatan auditor

dalam organisasi sebagai wujud rasa memiliki (sense of belonging) terhadap

organisasinya dan akan melahirkan nilai-nilai positif bagi auditor dan organisasi.

Dengan komitmen yang tinggi, auditor tidak akan melanggar kode etiknya,

sehingga independensi dapat dipertahankan. Dengan kondisi tersebut, kinerja

auditor meningkat dan tujuan organisasi akan tercapai.

Penelitian yang menguji hubungan komitmen auditor internal dengan

kinerja dilakukan oleh Hanna dan Firnanti (2013: 21) dan Lawalata et al. (2011:

9). Variabel independen yang digunakan kedua peneliti tersebut sama, tetapi

hasil penelitiannya berbeda. Hanna dan Firnanti menyimpulkan bahwa komitmen

organisasi tidak mempengaruhi kinerja auditor, sedangkan Lawalata et al.

menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel

komitmen organisasi terhadap kinerja auditor.

Penelitian ini juga menggunakan variabel pemahaman good governance.

Pemahaman good governance meliputi pemahaman tentang peraturan dan tata

kelola yang baik dalam memberikan layanan publik. Dengan pemahaman good

governance yang baik oleh seorang auditor internal, standar layanan bagi

Page 16: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

4

pemangku kepentingan (stakeholders) dapat ditingkatkan dan memberikan nilai

tambah (value added) bagi organisasi.

Penelitian yang menguji hubungan pemahaman good governance dengan

kinerja auditor dilakukan oleh Wanadri dan Astuti (2015: 139) dan Arianti (2015).

Namun kedua penellitan ini juga menghasilkan simpulan yang berbeda. Wanadri

dan Astuti (2015) mengambil simpulan yaitu variabel pemahaman good

governance tidak mempengaruhi kinerja auditor, sedangkan hasil pengujian

Arianti (2015) menunjukkan pemahaman good governance berpengaruh

terhadap kinerja auditor.

Berdasarkan pertentangan penelitian di atas dan adanya kesenjangan

antara konseptual dengan fenomena di lapangan, maka penelitian ini perlu

dilakukan. Penulis ingin membahas lebih jauh mengenai faktor-faktor tersebut di

atas yang berpengaruh terhadap kinerja auditor BPKP Provinsi Sulawesi

Selatan, dengan memilih judul penelitian: “Pengaruh Struktur Audit, Komitmen

Organisasi, dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor pada

BPKP Provinsi Sulawesi Selatan”.

Judul penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Sri Trisnaningsih

(2007), dan perbedaannya dengan penelitian ini adalah pada Grand Theory yang

digunakan. Sri Trisnaningsih menggunakan Teori Otley sedangkan penelitian ini

menggunakan Teori Stewardship. Perbedaan lainnya pada objek penelitian, Sri

Trisnaningsih adalah auditor sektor privat pada 53 Kantor Akuntan Publik yang

tersebar di seluruh Indonesia, sedangkan objek penelitian ini adalah auditor

internal pada sektor publik, yaitu BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Selain itu,

peneliti juga menambahkan pengujian asumsi klasik, yang melliputi uji

normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas yang belum dilakukan

oleh peneliti sebelumnya.

Page 17: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

masalah pokok yang dikemukakan adalah.

1. Apakah struktur audit berpengaruh terhadap kinerja auditor pada BPKP

Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja auditor pada

BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.

3. Apakah pemahaman good governance berpengaruh terhadap kinerja auditor

pada BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.

4. Apakah struktur audit, komitmen organisasi dan pemahaman good

governance berpengaruh secara simultan terhadap kinerja auditor pada

BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dengan diadakannya penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1) Untuk mengetahui pengaruh struktur audit terhadap kinerja auditor BPKP

Provinsi Sulawesi Selatan.

2) Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja auditor

BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.

3) Untuk mengetahui pengaruh pemahaman good governance terhadap kinerja

auditor BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.

4) Untuk mengetahui pengaruh struktur audit, komitmen organisasi dan

pemahaman good governance secara simultan terhadap kinerja auditor

BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.

Page 18: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

6

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat terutama bagi bidang ilmu yang

diteliti. Kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini adalah.

1. Kegunaan Teoretis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, wawasan, serta informasi

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja auditor pada BPKP

Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan sumbangan pemikiran

dalam meningkatkan kinerja auditor BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan bertujuan untuk memudahkan pemahaman maupun

penelahaan terhadap isi skripsi sehingga dapat diperoleh gambaran ringkas

dalam penyusunan skripsi ini. Penelitian ini dibagi dalam lima bab, dengan

sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab pertama, pendahuluan yang menguraikan latar belakang, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian.

Bab kedua, tinjauan pustaka yang menguraikan tentang tinjauan teori dan

konsep, penelitian terdahulu, dan hipotesis.

Bab ketiga, metode penelitian yang menguraikan tempat dan waktu

penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, populasi dan

sampel, variabel penelitian dan definisi operasional, serta analisis data.

Page 19: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

7

Bab keempat, hasil penelitian dan pembahasan yang menguraikan hasil uji

kualitas data, uji asumsi klasik, uji hipotesis, serta pembahasan.

Bab kelima, penutup yang berisi simpulan dari pelaksanaan penelitian,

keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya.

Page 20: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori dan Konsep

2.1.1 Grand Theory

Grand Theory yang mendasari penelitian ini adalah Stewardship Theory

(Donaldson dan Davis, 1991). Teori Stewardship menggambarkan situasi di

mana para manajemen tidak termotivasi oleh tujuan-tujuan individu tetapi lebih

ditujukan pada sasaran hasil utama mereka untuk kepentingan organisasi.

Penelitian ini menggunakan Teori Stewardship sebagai grand theory dengan

beberapa pertimbangan disesuaikan dengan asumsi dasar Teori Stewardship

ditunjukkan dalam tabel berikut.

Tabel 2.1 Asumsi dasar Teori Stewardship

Approach to Governance

Model of human behaviour

Collectivistic, pro-organizational,

trustworthy

Structure that Facilitate and empower

Owner attitude Risk-propensity

The principal-manager relationship

relies on Trust

Sumber: Podrug, N (2011:406)

1. Pendekatan yang digunakan adalah governance

Asumsi yang digunakan adalah seseorang akan termotivasi untuk

memberikan pelayanan yang baik untuk keberhasilan organisasi. Keberhasilan

organisasi juga merupakan keberhasilan individu pada level yang lebih tinggi,

8

Page 21: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

9

misalnya aktualisasi diri, prestasi, dan penanaman konsep diri. Dengan asumsi

ini, implikasinya adalah auditor internal akan memberikan layanan kepada

pemangku kepentingan (stakeholders) tidak hanya untuk kepentingan pribadi,

tetapi juga untuk pencapaian good governance.

2. Model manusia, berperilaku kolektif untuk kepentingan organisasi

Model manusia pada stewardship didasarkan pada pelayanan yang

memiliki tindakan kolektif atau berkelompok, bekerja sama dengan utilitas tinggi

dan selalu bersedia untuk melayani (Argyris, 1973:18). Terdapat suatu pilihan

antara perilaku self-serving dan pro-organizational. Steward organisasi sektor

publik akan menggantikan atau mengalihkan self-serving untuk bertindak

kooperatif dan akan menjunjung tinggi nilai kebersamaan (Haliah, 2013:19).

Dengan asumsi ini, implikasinya adalah auditor internal secara kolektif akan

berkomitmen dalam meningkatkan kinerjanya dan menciptakan sikap pro

terhadap kepentingan organisasi.

3. Struktur berupa fasilitas dan pemberdayaan

Teori Stewardship menggunakan struktur yang memfasilitasi dan

memberdayakan kinerja auditor, sehingga sangat relevan dengan struktur di

dalam organisasi sektor publik. Fasilitas dan pemberdayaan ini diharapkan dapat

meningkatkan penggunaan struktur audit secara efektif guna mencegah

terjadinya asimetris informasi dan penyalahgunaan informasi yang tidak wajar di

dalam organisasi.

Penelitian ini menggunakan variabel independen struktur audit dan variabel

dependen kinerja auditor. Penggunaan variabel tersebut diharapkan dapat

memfasilitasi dan memberdayakan sekumpulan kebijakan audit yang

komprehensif untuk melakukan fungsi auditing, assurance, maupun consulting.

Page 22: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

10

Auditor internal yang sukses menjalankan sistem fasilitas dan pemberdayaan

kebijakan audit yang komprehensif akan mampu meningkatkan efisiensi dan

kualitas kinerjanya.

4. Mempertimbangkan risiko

Hal ini berkaitan dengan kepercayaan diri auditor internal untuk melakukan

mitigasi risiko yang mungkin ditimbulkan untuk mendapatkan peluang

memperoleh hasil yang diinginkan oleh organisasi. Bagi auditor internal yang

berpikir positif (optimis), risiko bukanlah menjadi hambatan dalam berkinerja,

tetapi justru menjadi tantangan untuk berkembang.

Penelitian ini menguji komitmen organisasi dalam menghadapi risiko-risiko

yang mungkin ditimbulkan dalam upaya mencapai kualitas kinerja yang optimal

bagi seorang auditor internal. Semakin besar keyakinan auditor dengan

kemampuannya, semakin besar pula keselarasan tujuan (goal congruence)

organisasi dapat tercapai (Haliah, 2013: 25).

5. Hubungan saling percaya antara principal dan manajer (dalam hal ini auditor)

Teori stewardship dibangun atas asumsi filosofis mengenai sifat manusia

yakni manusia pada hakikatnya dapat dipercaya, mampu bertindak dengan

penuh tanggung jawab, memiliki integritas dan kejujuran terhadap pihak lain

(Barney and Hansen,1994, dan Cadwell et al., 2008).

Implikasi Teori Stewardship terhadap penelitian ini, dapat menjelaskan

eksistensi auditor internal sebagai suatu lembaga yang dapat dipercaya untuk

bertindak sesuai dengan kepentingan publik dengan melaksanakan tugas dan

fungsinya dengan tepat untuk pelayanan kepada pemangku kepentingan

(stakeholders). Tugas dan fungsinya berupa membuat pertanggungjawaban

keuangan yang diamanatkan kepadanya, sehingga tujuan ekonomi, pelayanan

Page 23: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

11

publik maupun kesejahteraan masyarakat dapat tercapai secara maksimal. Untuk

melaksanakan tanggung jawab tersebut maka auditor internal mengarahkan

semua kemampuan dan keahliannya dalam mengefektifkan pengendalian intern

untuk dapat menghasilkan informasi laporan keuangan yang berkualitas (Haliah,

2013: 24).

2.1.2 Kinerja Auditor

Kinerja adalah fungsi dari kompetensi, pengetahuan, lingkungan, dan

motivasi (Libby et al., 2002). Libby et al. mencatat bahwa pengalaman dan

kompetensi menentukan pengetahuan, dan pengetahuan dan kompetensi

memiliki hubungan yang langsung dengan kinerja. Model Libby et al. sama yakni

menghubungkan antara kompetensi, pengalaman, pengetahuan, dan kinerja

secara langsung. Elemen-elemen yang dijelaskan secara detail dalam model

Libby et al. ini meliputi kompetensi, pengalaman, pengetahuan, dan kinerja.

Salah satu teori tentang kinerja auditor adalah Teori Ekspektansi

(Expectancy Theory). Teori Ekspektansi yang berkembang dalam dunia auditor

internal menyatakan bahwa kinerja auditor internal merupakan fungsi bersama

dari kompetensi auditor internal dalam melakukan tugas, persepsi auditor internal

terhadap kesesuaian peran yang dilakukan, dan motivasi (Ferris, 1977). Artinya

bahwa kinerja auditor internal akan maksimal apabila ditunjang oleh kompetensi

dan keterampilan yang baik, adanya persepsi mengenai kesesuaian peran, dan

adanya motivasi yang tinggi. Senada dengan penelitian Ferris (1977), penelitian

Kanfer (2010) menemukan bahwa kepribadian dan motivasi sangat

mempengaruhi kinerja seorang individu dalam bekerja, sedangkan kompetensi

personal berpengaruh positif terhadap kinerja akademik. Jika dihubungkan

dengan kinerja auditor, maka kinerja auditor dalam melakukan tugas sangat

Page 24: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

12

ditentukan oleh kompetensi yang dimilikinya secara individual. Kompetensi

individual ini meliputi: kompetensi intelektual, emosional, dan sosial (Spencer &

Spencer, 1993).

Kinerja auditor dapat diukur dengan menggunakan empat indikator

personalitas, antara lain: kompetensi, komitmen profesional, motivasi, dan

kepuasan kerja (Trisnaningsih, 2007). Kinerja auditor akan dilihat berdasarkan

hasil dan proses audit yang dilakukan sesuai dengan peraturan dan standar yang

ada. Dengan demikian, kemampuan seorang auditor dalam menyelesaikan

tugasnya serta pemahaman yang baik akan aturan dan kode etik akan mengarah

pada kinerja yang lebih baik.

2.1.3 Struktur Audit

Struktur audit merupakan sebuah pendekatan sistematis terhadap auditing

yang dipandang sebagai langkah-langkah penentuan audit, prosedur rangkaian

logis, keputusan, dokumentasi, dan menggunakan sekumpulan alat-alat dan

kebijakan audit yang komprehensif dan terintegrasi untuk membantu auditor

melakukan audit (Bowrin, 1998). Struktur audit ini mencakup instruksi dan

petunjuk bagaimana pekerjaan audit harus dilaksanakan, bagaimana koordinasi

dilakukan, serta bagaimana pengawasan dan pengendalian audit dilakukan

sehingga kualitas kerja seorang auditor dapat dinilai dengan baik. Struktur audit

juga meliputi sifat, keluasan, dan jangka waktu audit yang diharapkan dapat

mendukung efisiensi dan efektivitas teknik dan prosedur audit yang digunakan

auditor.

Setiap auditor harus memiliki pengetahuan tentang struktur audit yang

baku karena tanpa pengetahuan tersebut, auditor akan mengalami kesulitan

dalam menjalankan tugasnya. Hal ini berkaitan dengan koordinasi arus kerja,

Page 25: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

13

komunikasi dan wewenang yang dimiliki serta kemampuan beradaptasi.

Penggunaan struktur audit diharapkan dapat membantu auditor dalam

melaksanakan tugasnya menjadi lebih baik, sehingga dapat meningkatkan

kinerja auditor (Bamber, et al. 1989).

Indikator untuk mengukur struktur audit berdasarkan Lestarie (2009) terdiri

dari: 1) kejelasan petunjuk teknis audit; 2) kepatuhan terhadap prosedur

pelaksanaan audit; 3) distribusi wewenang dan tanggung jawab yang jelas; 4)

koordinasi kerja diantara anggota tim audit.

2.1.4 Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi didefinisikan sebagai suatu perpaduan antara sikap

dan perilaku. Robbins (2000) dalam Lawalata et al. (2011) mendefinisikan

komitmen pada organisasi yaitu sampai tingkat mana seorang karyawan

memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan organisasinya, serta berniat

memelihara keanggotaan dalam organisasi tersebut. Selain itu, Spector (1998)

dalam Lawalata et al. (2011) mengemukakan bahwa ada tiga komponen

komitmen organisasi antara lain:

(1) Komitmen afektif (affective commitment), terjadi apabila individu ingin

menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional atau

psikologis terhadap organisasi.

(2) Komitmen keberlanjutan (continuance commitment), muncul apabila

individu tetap bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan

insentif dan keuntungan-keuntungan lain atau karena individu tersebut

tidak menemukan pekerjaan lain.

(3) Komitmen normatif (normative commitment), timbul dari nilai-nilai diri

individu. Individu bertahan menjadi anggota suatu organisasi karena

Page 26: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

14

memiliki kesadaran bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan hal

yang memang seharusnya dilakukan. Jadi individu tersebut berada di

dalam organisasi karena dia merasa berkewajiban untuk melakukannya.

Komitmen organisasi dari seorang auditor menunjukkan suatu daya dari

dalam diri auditor tersebut untuk melibatkan dirinya dalam organisasi maupun tim

audit (sense of belonging). Dengan prinsip tersebut, diharapkan akan melahirkan

tindakan-tindakan positif yang dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi.

Indikator untuk mengukur komitmen organisasi berdasarkan Sopiah (2008)

terdiri dari: (1) kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan dan nilai-

nilai dari organisasi; (2) kemauan untuk menggunakan usaha yang sungguh-

sungguh guna kepentingan organisasi; dan (3) keinginan untuk memelihara

keanggotaan dalam organisasi.

2.1.5 Pemahaman Good Governance

Pemahaman good governance merupakan wujud penerimaan akan

pentingnya suatu perangkat peraturan atau tata kelola yang baik untuk mengatur

hubungan fungsi dan kepentingan berbagai pihak dalam urusan bisnis untuk

maupun pelayanan publik. Good governance merupakan tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, serta bebas KKN, yang menjadi syarat

bagi pemerintah dalam mewujudkan aspirasi masyarakat untuk mencapai tujuan

bernegara.

Pemahaman good governance juga merupakan wujud kepedulian terhadap

sistem dan struktur yang baik untuk mengelola organisasi dengan tujuan

meningkatkan produktivitas usaha. Proses pengambilan keputusan dapat lebih

baik apabila auditor internal mempunyai pemahaman terhadap konsep good

governance, serta dapat meningkatkan kinerja organisasi sehingga

Page 27: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

15

meningkatkan pula pelayanan terhadap pemangku kepentingan (stakeholders).

Selain itu, auditor yang memiliki pemahaman terhadap good governance akan

dapat bertanggung jawab terhadap organisasi dan pemangku kepentingan

(stakeholders).

Indikator untuk mengukur good governance didasarkan pada penelitian

Trisnaningsih (2007). Indikator konsep good governance pada organisasi

tersebut meliputi beberapa hal yaitu: 1) fairness (keadilan); 2) transparency

(transparansi); dan 3) accountability and responsibility (akuntabilitas dan

pertanggungjawaban).

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan variabel-variabel yang

digunakan oleh peneliti tersaji dalam tabel berikut ini.

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

Rizky Silvia

Lestarie (2009)

Pengaruh Locus

of Control,

Struktur Audit,

dan Komitmen

Organisasi

terhadap Kinerja

Auditor

Dependen:

Kinerja auditor

Independen:

1. Locus of control,

2. Struktur audit,

dan

3. Komitmen

organisasi

Locus of control,

struktur audit, dan

komitmen organisasi

berpengaruh

signifikan terhadap

kinerja auditor

Page 28: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

16

Lanjutan Tabel 2.2

Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

Elya Wati,

Lismawati, dan

Nila Aprilla (2010)

Pengaruh

independensi,

gaya

kepemimpinan,

komitmen

organisasi, dan

pemahaman good

governance

terhadap kinerja

auditor

pemerintah (studi

pada auditor

pemerintah di

BPKP Perwakilan

Bengkulu)

Dependen:

Kinerja auditor

Independen:

1. Independensi,

2. Gaya

kepemimpinan,

3. Komitmen

organisasi, dan

4. Pemahaman

good governance

Independensi, gaya

kepemimpinan,

komitmen organisasi

dan pemahaman

good governance

berpengaruh positif

terhadap kinerja

auditor

Josina Lawalata,

Darwis Said dan

Mediaty (2011)

Pengaruh

Independensi

Auditor, Komitmen

Organisasi, Gaya

Kepemimpinan

dan Budaya

Organisasi

terhadap Kinerja

Auditor

Dependen:

Kinerja auditor

Independen:

1. Independensi,

2. Komitmen

organisasi,

3. Gaya

kepemimpinan,

dan

4. Budaya

organisasi

Independensi,

komitmen

organisasi, gaya

kepemimpinan, dan

budaya organisasi

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap kinerja

auditor

Page 29: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

17

Lanjutan Tabel 2.2

Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

Rheny Afriana

Hanif (2013)

Pengaruh Struktur

Audit, Konflik

Peran, dan

Ketidakjelasan

Peran terhadap

Kinerja Auditor

Dependen:

Kinerja auditor

Independen:

1. Struktur audit,

2. Konflik peran,

dan

3. Ketidakjelasan

peran

1. Struktur audit dan

konflik peran

berpengaruh

signifikan

terhadap kinerja

auditor

2. Ketidakjelasan

peran tidak

berpengaruh

secara signifikan

terhadap kinerja

auditor

Elizabeth Hanna

dan Friska

Firnanti (2013)

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi

Kinerja Auditor

Dependen:

Kinerja auditor

Independen:

1. Struktur audit,

2. Ketidakjelasan

peran,

3. Konflik peran,

4. Pemahaman

good

governance,

5. Budaya

organisasi, dan

6. Gaya

kepemimpinan

1. Struktur audit,

ketidakjelasan

peran, budaya

organisasi, dan

gaya

kepemimpinan

berpengaruh

terhadap kinerja

auditor

2. Konflik peran,

komitmen

organisasi, dan

pemahaman

good governance

tidak

mempengaruhi

kinerja auditor

Page 30: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

18

Lanjutan Tabel 2.2

Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

Kristina (2014) Pengaruh Struktur

Audit, Konflik

Peran,

Ketidakjelasan

Peran dan Gaya

Kepemimpinan

terhadap

Kinerja auditor

Dependen:

Kinerja auditor

Independen:

1. Struktur audit,

2. Konflik peran,

3. Ketidakjelasan

peran, dan

4. Gaya

kepemimpinan

1. Struktur audit,

konflik peran, dan

ketidakjelasan

peran tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap kinerja

auditor

2. Gaya

kepemimpinan

berpengaruh

signifikan

terhadap kinerja

auditor

Catherina Rosally

dan Yulius Jogi

(2015)

Pengaruh Konflik

Peran,

Ketidakjelasan

Peran, dan

Komitmen

Organisasi

terhadap Kinerja

Auditor

Dependen:

Kinerja auditor

Independen:

1. Konflik peran,

2. Ketidakjelasan

peran, dan

3. Komitmen

organisasi

1. Komitmen

organisasi

berpengaruh

positif terhadap

kinerja auditor

2. Konflik peran dan

ketidakjelasan

peran

berpengaruh

negatif terhadap

kinerja auditor

Page 31: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

19

Lanjutan Tabel 2.2

Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

Chandra Wanadri

Christina Dwi

Astuti (2015)

Pengaruh Budaya

Organisasi, Etos

Kerja,

Independensi,

Integritas, dan

Pemahaman

Good Governance

terhadap Kinerja

Auditor

Dependen:

Kinerja Auditor

Independen:

1. Budaya

organisasi,

2. Etos kerja,

independensi,

3. Integritas, dan

4. Pemahaman

good governance

1. Independensi

berpengaruh

signifikan

terhadap kinerja

auditor

2. Budaya

organisasi, etos

kerja, integritas,

dan pemahaman

good

governance tidak

mempengaruhi

kinerja auditor

Heny Arianti

(2015)

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi

Kinerja Auditor

Dependen:

Kinerja auditor

Independen:

1. Struktur audit,

2. Konflik peran,

3. Ketidakjelasan

peran,

4. Pemahaman

good

governance,

5. Gaya

kepemimpinan

6. Budaya

organisasi, dan

7. Komitmen

organisasi

Struktur audit, konflik

peran,

ketidakjelasan

peran, pemahaman

good governance,

gaya kepemimpinan

budaya organisasi,

dan komitmen

organisasi

berpengaruh

terhadap tinggi

rendahnya kinerja

auditor

Page 32: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

20

Lanjutan Tabel 2.2

Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

Sandy Alfianto

dan Dhini

Suryandari (2015)

Pengaruh

Profesionalisme,

Komitmen

Organisasi, dan

Struktur Audit

terhadap Kinerja

Dependen:

Kinerja auditor

Independen:

1. Profesionalisme,

2. Komitmen

organisasi, dan

3. Struktur audit

1. Struktur audit

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap kinerja

auditor,

2. Profesionalisme

dan komitmen

organisasi

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap kinerja

auditor

Sherly Frecillya

Hidayat (2015)

Pengaruh

Struktur Audit,

Konflik Peran,

Ketidakjelasan

Peran, dan

Independensi

terhadap Kinerja

Dependen:

Kinerja auditor

Independen:

1. Struktur audit,

2. Konflik peran,

3. Ketidakjelasan

peran, dan

4. Independensi

1. Struktur audit dan

independensi

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap kinerja

auditor.

2. Konflik peran

berpengaruh

negatif dan

signifikan

terhadap kinerja

auditor.

3. Ketidakjelasan

peran tidak

berpengaruh

terhadap kinerja

auditor.

Page 33: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

21

Lanjutan Tabel 2.2

Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

Rifqi Risfandhani

(2016)

Pengaruh

Independensi

Auditor,

Komitmen

Organisasi, Gaya

Kepemimpinan

dan Budaya

Organisasi

terhadap Kinerja

Auditor

Dependen:

Kinerja auditor

Independen:

1. Independensi

Auditor,

2. Komitmen

Organisasi,

3. Gaya

Kepemimpinan,

dan

4. Budaya

Organisasi

Independensi auditor,

komitmen organisasi,

gaya kepemimpinan

dan budaya

organisasi

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap kinerja

auditor

2.3 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan penjelasan pada teori dan konsep sebelumnya, maka

kerangka pemikiran penelitian tersaji pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Kinerja Auditor

Struktur Audit

Komitmen Organisasi

Pemahaman Good Governance

Keterangan:

Secara Parsial

Secara Simultan

Page 34: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

22

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah kinerja auditor sebagai

variabel dependen dipengaruhi oleh struktur audit, komitmen organisasi, dan

pemahaman good governance sebagai variabel independen.

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut.

a. Pengaruh Struktur Audit terhadap Kinerja Auditor

Struktur audit merupakan pendekatan yang sistematis dalam

melaksanakan audit yang dijelaskan dengan langkah-langkah dan rangkaian

prosedur logis serta menggunakan sekumpulan alat kebijakan audit yang

komprehensif. Penggunaan struktur audit akan membantu auditor melaksanakan

tugas dengan baik serta mendistribusikan kewenangan dan tanggung jawab

secara jelas kepada seluruh tim audit. Dalam asusmsi dasar Teori Stewardship,

struktur audit erat kaitannya dengan Structure that Facilitate and Empower.

Penggunaan variabel struktur audit diharapkan dapat memfasilitasi dan

memberdayakan sekumpulan kebijakan audit yang komprehensif untuk

menjalankan fungsi assurance maupun consulting.

Penelitian yang dilakukan oleh Lestarie (2009) menyatakan bahwa struktur

audit berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Hal yang sama dinyatakan

oleh Hanif (2013), dimana struktur audit berpengaruh dan signifikan terhadap

kinerja auditor. Kedua peneliti tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang

signifikan dari variabel struktur audit terhadap kinerja auditor.

Struktur audit yang baik akan membantu auditor internal dalam

melaksanakan pekerjaannya secara lebih terstruktur. Hal tersebut diharapkan

akan membantu auditor internal untuk memberikan kinerja terbaiknya terhadap

institusinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa struktur audit yang baik

Page 35: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

23

dan jelas akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kinerja auditor

internal dalam melaksanakan fungsinya sebagai assurance dan consulting.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Struktur audit berpengaruh terhadap kinerja auditor

b. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor

Komitmen organisasi dibangun merupakan rasa ikut memiliki (sense of

belonging) yang timbul dari auditor internal terhadap organisasinya. Komitmen ini

dibangun atas dasar kepercayaan dari auditor internal akan nilai-nilai

organisasinya. Jika auditor merasa jiwanya terikat dengan nilai organisasional

yang ada, maka dia akan merasa senang dalam bekerja serta memberikan

kemampuan terbaiknya kepada organisasi. Dalam asumsi dasar Teori

Stewardship, komitmen organisasi erat kaitannya dengan Model of Human

Behavior: Collectivistic, Pro-Organizational, and Trustworthy. Auditor internal

akan menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan menciptakan pro terhadap

organisasinya.

Seorang auditor internal yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap

organisasi akan senantiasa bertindak untuk mencapai tujuan yang diharapkan

oleh organisasi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Lawalata et al. (2011)

yang menyatakan bahwa faktor komitmen organisasi memiliki pengaruh terhadap

baik tidaknya kinerja auditor. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Alfianto et al.

(2015) yang menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan dari komitmen

organisasi terhadap kinerja auditor.

Hubungan antara komitmen organisasi dan kinerja auditor secara rasional

adalah positif dan saling menguatkan. Semakin tinggi komitmen yang dimiliki

auditor internal, semakin tinggi pula kinerjanya yang dapat berdampak pada

Page 36: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

24

pada pengembangan organisasi. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2: Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja auditor

c. Pengaruh Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor

Good governance adalah tata kelola pemerintahan yang baik yang

dilandasi oleh etika profesional dalam bekerja. Good governance merupakan

kemampuan manajerial untuk mengelola sumber daya secara adil, transparan,

dan akuntabel. Dalam asumsi dasar Teori Stewardship, pemahaman good

governance erat kaitannya dengan Approach to Governance. Auditor internal

akan memberikan layanan kepada stakeholders tidak hanya untuk kepentingan

organisasi, tetapi juga untuk pencapaian good governance.

Wati et al. (2010) dan Arianti (2015) telah melakukan penelitian tentang

pengaruh pemahaman good governance terhadap kinerja auditor. Kedua

penelitian tersebut menunjukkan pengaruh yang positif dari pemahaman auditor

terkait good governance dengan kinerjanya.

Pemahaman good governance oleh seorang auditor internal akan

membantu auditor dalam mengidentifikasi tata kelola pemerintahan yang baik

dan memenuhi unsur keadilan, transparansi, dan akuntabilitas. Dengan

pemahaman tersebut, diharapkan akan membantu auditor memberikan kinerja

terbaiknya terhadap institusi. Hal tersebut menjelaskan bahwa semakin paham

seorang auditor internal akan pentingnya good governance dalam melaksanakan

audit, semakin baik kinerja auditor tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas,

dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3: Pemahaman good governance berpengaruh terhadap kinerja auditor

Page 37: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

25

d. Pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi, dan Pemahaman Good

Governance Secara Simultan terhadap Kinerja Auditor

Struktur audit, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance

merupakan faktor penentu kinerja auditor dari sisi internal dan eksternal auditor.

Struktur audit memberikan rangkaian prosedur logis serta alat kebijakan audit

yang komprehensif. Komitmen organisasi merupakan rasa ikut memiliki (sense of

belonging). Good governance merupakan kemampuan manajerial untuk

mengelola sumber daya secara adil, transparan, dan akuntabel. Ketiga variabel

ini, apabila dipadukan secara bersama-sama dalam mengukur kinerja auditor

internal, tentunya akan memberikan dampak positif bagi kinerja auditor internal.

Hanna dan Firnanti (2013) melakukan penelitian terkait faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja auditor. Uji simultan yang dilakukan terhadap variabel

independen struktur audit, konflik peran, ketidakjelasan peran, pemahaman good

governance, gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan komitmen organisasi

secara bersama-sama mempengaruhi kinerja auditor sebagai variabel dependen.

Pengujian simultan juga dilakukan oleh Arianti (2015) dengan variabel yang

sama. Hasil dari kedua penelitian tersebut menunjukkan pengaruh positif dari

variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen kinerja

auditor.

Page 38: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

26

Variabel struktur audit, komitmen organisasi, dan pemahaman good

governance secara parsial memberikan pengaruh terhadap kinerja auditor

berdasarkan ketiga hipotesis yang telah diturunkan sebelumnya. Apabila struktur

audit, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance secara bersama-

sama diuji dalam mengukur kinerja auditor, diharapkan akan menghasilkan

pengaruh yang positif. Oleh karena itu, dapat dirumuskan hipotesis untuk dapat

diuji dalam penelitian ini, yaitu:

H4: Struktur audit, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance

secara simultan berpengaruh terhadap kinerja auditor

Page 39: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Objek penelitian ini dilakukan di Kantor Perwakilan Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan

objek ini dikarenakan auditor BPKP merupakan salah satu Aparat Pengawas

Internal Pemerintah (APIP) yang kinerjanya diharapkan dapat optimal dalam

menjalankan fungsi sebagai assurance dan consulting.

Jenis penelitian ini adalah explanatory research yang bertujuan untuk

menganalisis hubungan sebab akibat antara pengaruh struktur audit, komitmen

organisasi, dan pemahaman good governance terhadap kinerja auditor.

Tujuannya untuk mencari hubungan antara fenomena kinerja auditor yang belum

optimal di BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menganalisis data.

Alasan pemilihan metode ini karena penelitian ini bersifat menguji antara teori

dan praktek dengan terlebih dahulu menetapkan hipotesis yang nantinya akan

diuji dengan teknik analisis statistik. Untuk mendukung data kuantitatif, akan

digunakan pemberian kuesioner yang sifatnya kualitatif kepada responden pada

objek penelitian.

3.2 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi penelitian ini adalah fungsional auditor BPKP Provinsi Sulawesi

Selatan. Posisi per 31 Desember 2015, jumlah auditor di BPKP Provinsi

Sulawesi Selatan adalah sebanyak 115 orang, dengan rincian Auditor Madya 18

orang, Auditor Muda 25 orang, Auditor Pertama 20 orang, Auditor Penyelia 15

27

Page 40: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

28

orang, Auditor Pelaksana Lanjutan 22 orang, Auditor Pelaksana 14 orang, dan

Calon Auditor 2 orang.

Teknis pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

simple random sampling. Rumus jumlah sampel yang digunakan adalah Rumus

Slovin sebagai berikut.

Jumlah Sampel =Jumlah Populasi

1 + Jumlah Populasi x (toleransi 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 yang diinginkan)2

Jumlah Sampel =115

1+ 115 x (5%)2 = 89.3, dibulatkan menjadi 90 sampel

(dengan asumsi batas toleransi ketidaktelitian yang diinginkan= 5 %)

Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian

ini adalah 90 auditor.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang

diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada auditor yang dijadikan responden.

Masa penelitian ini selama + 2 bulan, dengan cara melakukan penyebaran

kuesioner. Teknik yang dilakukan adalah mendatangi langsung responden yang

akan dijadikan sampel. Tujuannya untuk membantu mengarahkan auditor

internal dalam memahami maksud dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di

kuesioner, agar tidak terjadi bias.

Page 41: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

29

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok

pertama yaitu tiga variabel yang menjelaskan struktur audit, komitmen

organisasi, dan pemahaman good governance. Variabel tersebut disebut variabel

independen karena variabel ini tidak dipengaruhi oleh variabel sebelumnya.

Kelompok kedua yaitu satu variabel berupa kinerja auditor, disebut variabel

dependen karena dipengaruhi oleh variabel sebelumnya.

3.4.1 Variabel Independen Penelitian

a. Variabel Struktur Audit (X1) dalam penelitian ini adalah petunjuk mengenai

apa yang harus dilakukan, instruksi bagaimana pekerjaan harus

diselesaikan, alat untuk melakukan koordinasi, pengawasan dan

pengendalian audit dan alat penilai kualitas kerja yang dilaksanakan (Djalil,

2002). Indikator variabel ini adalah kejelasan petunjuk teknis audit,

kepatuhan terhadap prosedur pelaksanaan audit, distribusi wewenang dan

tanggung jawab yang jelas, dan koordinasi kerja diantara anggota tim audit.

b. Variabel Komitmen Organisasi (X2) dalam penelitian ini adalah suatu

proses dalam diri individu untuk mengidentifikasikan dirinya dengan nilai-

nilai, aturan-aturan dan tujuan-tujuan organisasi yang bukan hanya sebagai

kesetiaan yang pasif terhadap organisasi, sehingga komitmen menyiratkan

hubungan pegawai dan organisasi secara aktif (Wati et. al., 2010). Indikator

variabel ini adalah kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan dan

nilai-nilai dari organisasi, kemauan untuk menggunakan usaha yang

sungguh-sungguh guna kepentingan organisasi, dan keinginan untuk

memelihara keanggotaan dalam organisasi.

Page 42: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

30

c. Variabel Pemahaman Good Governance (X3) dalam penelitian ini adalah

wujud penerimaan akan pentingnya suatu perangkat peraturan atau tata

kelola yang baik untuk mengatur hubungan fungsi dan kepentingan berbagai

pihak dalam urusan organisasi maupun pelayanan publik. Indikator variabel

ini adalah fairness (keadilan), transparency, accountability and responsibility

(akuntabilitas dan pertanggungjawaban).

3.4.2 Variabel Dependen Penelitian

Variabel Kinerja Auditor (Y) dalam penelitian ini adalah perwujudan dari

tindakan auditor dalam mencapai hasil kerja yang lebih baik untuk mencapai

tujuan organisasi (Fanani, 2008). Indikator variabel ini adalah kompetensi,

motivasi, dan kepuasan kerja.

3.5 Analisis Data

Untuk menguji kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan yang

terdapat dalam kuesioner, perlu dilakukan pengujian terhadap kualitas data

sebagai berikut.

1. Uji Validitas (Test of Validity), yaitu mengetahui apakah kuesioner yang

digunakan sebagai instrumen penelitian valid dan mampu mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur; dan

2. Uji Reliabilitas (Test of Reliability), yaitu mengetahui ketepatan/akurasi dan

konsistensi/kestabilan alat pengumpul data.

Untuk menghindari adanya respon bias, dilakukan uji asumsi klasik sebagai

berikut.

Page 43: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

31

1. Uji Normalitas (Test of Normalities), yaitu mengetahui apakah ada variabel

pengganggu atau variabel residual dalam model regresi dan mengetahui

apakah variabel tersebut terdistribusi normal atau tidak normal;

2. Uji Multikolinearitas (Test of Multicollinearities), yaitu mengetahui apakah

ada korelasi atau pengaruh antara variabel independen melalui besaran

koefisien korelasi (r). Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai tolerance

dan Variance Inflation Factor (VIF);

3. Uji Heteroskedastisitas (Test of Heteroscedasticities), yaitu mengetahui

apakah ada kesamaan atau ketidaksamaan variance dari residual dari satu

observasi ke observasi lainnya. Jika residualnya mempunyai variance yang

sama disebut homoskedastisitas, jika tidak disebut heteroskedastisitas. Hasil

yang diharapkan terjadi adalah homoskedastisitas.

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan, yaitu analisis statistik deskriptif dan

analisis regresi linear berganda yang akan dilakukan dengan menggunakan

aplikasi SPSS. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah dikumpulkan

sebagaimana adanya. Untuk persamaan regresi berganda dari variabel

penelitian adalah sebagai berikut.

𝒀 = 𝜶 + 𝜷𝟏𝑿𝟏 + 𝜷𝟐𝑿𝟐 + 𝜷𝟑𝑿𝟑 + 𝒆

Keterangan:

Y = Variabel kinerja auditor

α = Konstanta

X1 = Variabel struktur audit

X2 = Variabel komitmen organisasi

Page 44: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

32

X3 = Variabel pemahaman good governance

β1 = Koefisien regresi struktur audit

β2 = Koefisien regresi komitmen organisasi

β3 = Koefisien regresi pemahaman good governance

e = Standar error

3.7 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji koefisien determinasi

(R2) dan uji statistik. Uji koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar variabel independen yang digunakan dalam penelitian mampu

menjelaskan variabel dependen. Untuk uji statistik dilakukan dengan pengujian

parsial (T-test) dan pengujian simultan (F-test) dengan penjelasan sebagai

berikut.

1. Pengujian parsial (T-test), yaitu mengetahui apakah variabel independen

yang terdapat dalam persamaan regresi secara individual berpengaruh

terhadap nilai variabel dependen. Kriteria pengujiannya yaitu:

a. Jika jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat

kepercayaan 5%, maka H0 yang menyatakan β = 0 dapat ditolak bila

nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Hal ini berarti suatu

variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel

dependen.

b. Jika nilai statistik thitung lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ttabel, maka

Ha diterima. Hal ini berarti suatu variabel independen secara individual

berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. Pengujian simultan (F-test), yaitu mengetahui apakah semua variabel

independen yang digunakan, secara bersama-sama berpengaruh terhadap

Page 45: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

33

variabel dependen. Langkah pengujian simultan (F-test) adalah sebagai

berikut.

a. Menentukan H0 dan Ha

H0: β1 β2 β3 = 0, artinya ketiga variabel independen yang digunakan

secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

H0: β1 β2 β3 ≠ 0, artinya ketiga variabel independen yang digunakan

secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. Menguji sesuai kriteria pengambilan keputusan

Bilai nilai F > 4 maka H0 ditolak dan Ha diterima pada derajat

kepercayaan 5%. Artinya semua variabel independen secara simultan

dan signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen.

Bilai Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya semua

variabel independen secara simultan dan signifikan berpengaruh

terhadap variabel dependen.

Page 46: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

60

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan atas hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, diperoleh

kesimpulan sebagai berikut.

1. Struktur audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor.

Artinya, semakin tinggi struktur audit akan mengakibatkan semakin tinggi

pula kinerja auditor.

2. Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit

kinerja auditor. Artinya, semakin tinggi komitmen organisasi, akan

mempengaruhi tingginya kinerja auditor.

3. Pemahaman good governance berpengaruh positif dan signifikan terhadap

audit kinerja auditor. Artinya, semakin tinggi pemahaman good governance,

akan mempengaruhi tingginya kinerja auditor.

4. Struktur audit, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance

secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor.

Artinya seluruh variabel independen memberikan pengaruh terhadap kinerja

auditor.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Kualitas data hasil penelitian in dapat berkurang akibat adanya

keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian. Keterbatasan itu dapat disebabkan

oleh ambiguitas kuesioner yang menyebabkan respon yang berbeda dari

responden dalam menjawab pertanyaan tersebut. Selain itu, tingkat

kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan dan memahami arti

60

Page 47: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

61

pentingnya penelitian ini juga berbeda, yang berdampak pada hasil pengolah

data input kuesionernya.

5.3 Saran

Berdasarkan atas kesimpulan penelitian, direkomendasikan beberapa

saran kepada penelitian berikutnya yang terkait dengan upaya peningkatan

kinerja auditor, yaitu.

1. Agar penelitian serupa juga dilakukan di BPKP Provinsi lainnya untuk melihat

ukuran kinerja auditor internal lainnya. Selain itu, diharapkan lebih

memperluas jumlah sampel atau unit analisis penelitiannya agar hasil

penelitian lebih dapat digeneralisasi.

2. Apabila variabel penelitian selanjutnya menggunakan variabel dependen dan

independen yang sama dengan peneliti, metode penelitian yang dilakukan

sebaiknya menggunakan metode kualitatif, untuk melihat perbedaan hasil

penelitian antara metode kualitatif dengan metode penelitian kuantitatif yang

peneliti gunakan saat ini.

3. Penelitian selanjutnya perlu ditambahkan metode wawancara terstruktur

kepada masing-masing responden dalam upaya mengumpulkan data,

sehingga dapat menghindari kemungkinan responden tidak objektif dalam

mengisi kuesioner.

Page 48: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

62

DAFTAR PUSTAKA

Alfianto, S. dan Suryandari, D. 2015. Pengaruh Profesionalisme, Komitmen Organisasi, dan Struktur Audit terhadap Kinerja. Accounting Analysis Journal, 4: 1-9.

Argyris, C. 1992. Interpersonal Barriers to Decision Making: What are They? What Damage Do They Do? What Can Be Done to Overcome Them? Harvard Business Review, 57-69.

Arianti, H. 2015. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Auditor. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. 2015. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Makassar: BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.

Bamber, E. M., Bamber, L. S. dan Michael P Schoderbek. 1993. Audit Structure And Other Determinants Of Audit Report Lag: An Empirical Analysis. Journal of Auditing Research, 1, 23.

Barney, J. B., and Hansen, M. H. 1994. Trustworthiness as a Source of Competitive Advantage. Strategic Management Journal, 175-190.

Bastian, I. 2006. Audit Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Bowrin, A. R. 1998. Review And Synthesis Of Auditing Structure Literature. Journal of Accounting literature, 40-71.

Cadwwell, C., L. A. Hayes, R. Karri, and P. Bernal. 2008. Ethical Stewardship–Implications for Leadership and Trust. Journal of Business Ethics, 78-153.

Djalil, M. A. 2002. Persepsi Auditor Tentang Pengaruh Struktur Audit dan Prinsip Organisasional Terhadap Konflik dan Ambiguitas Peran. Lembaga Penelitian Universitas Syah Kuala, 5: 146-162.

Fanani, Z., Hanif, R.A., Subroto, B. 2008. Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran, dan Ketidakjelasan Peran terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 5: 139-155.

Ferris, K. 1977. A Test of The Expectancy Theory of Motivation in Accounting Environment. Accounting Review, 605-615.

Haliah. 2013. Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan Faktor yang Memengaruhinya. Disertasi tidak diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Hanif, R. A. 2013. Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran, dan Ketidakjelasan Peran terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Ekonomi, 21: 1-15.

Page 49: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

63

Hanna, E. dan Firnanti, F. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Auditor. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 15: 13-28.

Harahap, S.S. 2011. Teori Akuntansi. Depok: Rajawali Pers.

Hidayat, S. F. 2015. Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, dan Independensi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: Program Sarjana Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala.

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Kanfer, R. 2010. Ability and Trait Complex Predictors of Academic and Job Performance: A Person-Situation Approach. Applied Psycology: An International Review. International Association of Applied Psychology. 59: 40-69.

Karyono. 2013. Forensic Fraud. Yogyakarta: Andi.

Kristina. 2014. Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Auditor. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

L. Donaldson, and J. H. Davis. 1991. Stewardship Theory or Agency Theory: CEO Covernance and Shareholders Return. Australian Journal of Management. 16: 49-65.

Lawalata, J., Darwis Said dan Mediaty. 2011. Pengaruh Idependensi Auditor, Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi.

Lestarie, R. S. 2009. Pengaruh Locus Of Control, Struktur Audit, dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Lubis, A. I. 2009. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat.

Podrug, N. 2011. The Strategic Role of Managerial Stewardship Behaviour for Achieving Corporate Citizenship. Ekonomski Pregled, 62: 404-420.

Libby, R., R. Bloomfield, and M. W. Nelson. 2002. Experimental research in financial accounting. Accounting, Organizations and Society, 27: 775-810.

Risfandhani, R. 2016. Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Auditor. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Robbins, S. 1996. Perilaku Organisasi: Konsep – Kontroversi – Aplikasi. Jakarta: T Prenhallindo.

Page 50: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

64

Rosally, C. dan Jogi, Y. 2015. Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi.

Sopiah. 2006. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi.

Spector, P. E. 1998. Industrial and Organizational Psychology Research & Practice. New York: John Wiley Sons Inc.

Spencer, L. M., and Spencer, S. M. 1993. Competence Work: Model for Superior Performance. New York: John Wiley and Sons, Inc.

Suartana, I. W. 2010. Akuntansi Keperilakuan. Yogyakarta: Andi.

Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Trisnaningsih, S. 2007. Indepedensi Auditor dan Komitmen sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor. Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas Makassar.

Tuanakotta, T. 2015. Audit Kontemporer. Jakarta: Salemba Empat.

Wanadri, C. dan Astuti, C. D. 2015. Pengaruh Budaya Organisasi, Etos Kerja, Independensi Auditor, Integritas Auditor, dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi Tri Sakti, 2: 129-140.

Wati, E., Lismawati, dan Aprilla, N. 2010. Pengaruh Independensi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi, dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor Pemerintah (studi pada auditor pemerintah di BPKP Perwakilan Bengkulu). Simposium Nasional Akuntansi XIII, Unsoed Purwokerto.

Page 51: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

PERMOHONAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Yth. Bapak/Ibu Responden

di tempat

Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa Program S1-STAR BPKP Universitas Hasanuddin

yang sedang menyusun skripsi dengan judul “Pengaruh Struktur Audit, Komitmen

Organisasi, dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor pada

BPKP Provinsi Sulawesi Selatan”. Sehubungan dengan hal tersebut, saya

mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk ikut berpartisipasi menjadi responden dalam

penelitian ini.

Saya menyadari waktu Bapak/Ibu sangat berharga dan terbatas. Namun,

partisipasi Bapak/Ibu akan sangat berarti dalam menentukan keberhasilan

penelitian ini. Partisipasi Bapak/Ibu sangat berguna demi perkembangan ilmu

pengetahuan di Indonesia.

Bapak/Ibu bebas memilih jawaban yang tersedia. Jawaban terbaik adalah

yang paling sesuai dengan persepsi dari Bapak/Ibu. Jawaban atas kuesioner dan

data yang Bapak/Ibu berikan akan dijamin kerahasiaannya dan akan digunakan

hanya untuk kepentingan penelitian skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk

penyelesaian studi pada Program Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin.

Terima kasih atas bantuan dan kerja samanya.

Hormat Saya,

Putu Suarmaja

Mahasiswa/Peneliti

Peneliti dapat dihubungi di [email protected] atau Hp. 085242204066

Page 52: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

KUESIONER

“Pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi, dan Pemahaman Good

Governance terhadap Kinerja Auditor pada BPKP Provinsi Sulawesi Selatan”

Identitas Responden

1. Nomor

Responden : ..... (Diisi oleh Peneliti)

2. Nama :

3. Jenis

Kalamin*) : 1. Laki-laki 2. Perempuan

4. Tingkat

Pendidikan*) :

1. D3

2. D4

3. S1

4. S2

5. S3

6. Lainnya

5. Jabatan*) :

1. Auditor Madya

2. Auditor Muda

3. Auditor Pertama

4. Auditor Penyelia

5. Auditor Pelaksana Lanjutan

6. Auditor Pelaksana

7. Calon Auditor

8. Lainnya

6. Pengalaman

Kerja : ………….. tahun

*) Silang (X) Pilihan Jawaban Bapak/Ibu

Petunjuk: Dimohon Bapak/Ibu berkenan memberikan pendapat atas

pertanyaan-pertanyaan berikut, dengan memberikan tanda silang (X) pada

angka pilihan:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) / Tidak Pernah (TP)

2 = Tidak Setuju (TS) / Pernah (P)

3 = Netral (N) / Kadang-kadang (KK)

4 = Setuju (S) / Sering (S)

5 = Sangat Setuju (SS) / Sangat Sering (SS)

Page 53: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

DAFTAR KUESIONER

Variabel Struktur Audit

Dimohon Bapak/Ibu/Saudara berkenan memberikan pendapat atas pertanyaan-

pertanyaan berikut, dengan memberikan tanda lingkaran pada angka pilihan:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Netral (N) 5 = Sangat Setuju (SS)

2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S)

No. PERTANYAAN STS TS N S SS

Indikator: Kejelasan petunjuk teknis audit

1. Prosedur dan aturan pelaksanaan audit yang

dimiliki sangat rinci. 1 2 3 4 5

2. Petunjuk atau instruksi mengenai apa yang

harus dilakukan dalam melaksanakan tugas

audit sangat rinci.

1 2 3 4 5

3. Kebijakan audit yang digunakan dalam

melaksanakan pekerjaan sudah komprehensif

dan terintegrasi.

1 2 3 4 5

Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Yunilma (2000)

Dimohon Bapak/Ibu/Saudara berkenan memberikan pendapat atas pertanyaan-

pertanyaan berikut, dengan memberikan tanda lingkaran pada angka pilihan:

1 = Tidak Pernah (TP) 3 = Kadang-kadang (KK) 5 = Sangat Sering

2 = Pernah (P) 4 = Sering (S)

No. PERTANYAAN TP P KK S SS

Indikator: Kepatuhan terhadap prosedur pelaksanaan audit

4. Seberapa sering Anda harus mengikuti prosedur

yang telah ditetapkan dalam melaksanakan

tugas audit?

1 2 3 4 5

5. Seberapa sering Anda mengikuti prosedur yang

telah ditetapkan dalam melaksanakan tugas

audit untuk kasus tertentu yang tidak lazim?

1 2 3 4 5

Page 54: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

6. Seberapa sering Anda menggunakan

sekumpulan alat-alat (media transformasi seperti

komputer) dalam melaksanakan tugas audit?

1 2 3 4 5

Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Yunilma (2000)

Indikator: Koordinasi kerja diantara anggota tim audit

7. Anda menyampaikan laporan kepada lebih dari

satu atasan. 1 2 3 4 5

8. Seberapa sering Anda harus mengikuti

koordinasi kerja yang telah ditetapkan dalam

melaksanakan tugas audit?

1 2 3 4 5

9. Seberapa sering Anda harus mengikuti

keputusan yang telah ditetapkan ketua tim

dalam melaksanakan tugas audit?

1 2 3 4 5

Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Lestarie (2009)

Dimohon Bapak/Ibu/Saudara berkenan memberikan pendapat atas pertanyaan-

pertanyaan berikut, dengan memberikan tanda lingkaran pada angka pilihan:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Netral (N) 5 = Sangat Setuju (SS)

2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S)

No. PERTANYAAN STS TS N S SS

Indikator: Distribusi wewenang dan tanggung jawab yang jelas

10. Distribusi beban kerja audit sudah cukup adil ke

seluruh anggota tim. 1 2 3 4 5

11. Struktur penghargaan (reward) yang

diberlakukan kepada auditor sudah cukup adil. 1 2 3 4 5

12. Tanggung jawab tiap bagian sudah diterapkan

dengan jelas. 1 2 3 4 5

13. Wewenang yang dimiliki auditor internal terlalu

kecil dibandingkan dengan tanggung jawab yang

dibebankan.

1 2 3 4 5

Page 55: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

14. Ruang lingkup tugas dan tanggung jawab yang

diberikan kepada auditor sudah jelas. 1 2 3 4 5

15. Pendelegasian wewenang dan

pertanggungjawaban auditor internal dirumuskan

dengan jelas (meliputi: kepada, dari dan siapa

yang akan menerima pendelegasian dan

bertanggung jawab).

1 2 3 4 5

Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Lestari (2009)

Variabel Komitmen Organisasi

Dimohon Bapak/Ibu/Saudara berkenan memberikan pendapat atas pertanyaan-

pertanyaan berikut, dengan memberikan tanda lingkaran pada angka pilihan:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Netral (N) 5 = Sangat Setuju (SS)

2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S)

No. PERTANYAAN STS TS N S SS

Indikator: Kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan dan nilai-

nilai dari organisasi

1. Saya ikut memiliki organisasi tempat saya

bekerja (BPKP Sulsel). 1 2 3 4 5

2. Saya terikat secara emosional dengan

organisasi tempat saya bekerja (BPKP Sulsel). 1 2 3 4 5

3. Organisasi tempat saya bekerja (BPKP Sulsel)

sangat berarti bagi saya. 1 2 3 4 5

4. Saya menjadi bagian dari organisasi tempat

saya bekerja (BPKP Sulsel). 1 2 3 4 5

5. Masalah organisasi tempat saya bekerja (BPKP

Sulsel) juga seperti masalah saya. 1 2 3 4 5

Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Meyer dan Allen (1984)

Page 56: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

Indikator: Kemauan untuk menggunakan usaha yang sungguh-sungguh

guna kepentingan organisasi

6. Saya selalu berusaha mensukseskan organisasi

tempat saya bekerja (BPKP Sulsel). 1 2 3 4 5

7. Saya berusaha meningkatkan prestasi dan

menunjukkan sikap yang positif di organisasi

tempat saya bekerja (BPKP Sulsel).

1 2 3 4 5

8. Saya akan rela bekerja keras, turut berkontribusi

untuk kemajuan organisasi tempat saya bekerja

(BPKP Sulsel).

1 2 3 4 5

Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Meyer dan Allen (1984)

Indikator: Keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi

9. Saya sulit terikat dengan instansi lain selain

daripada organisasi tempat saya bekerja (BPKP

Sulsel).

1 2 3 4 5

10. Saat ini saya tetap bekerja di BPKP Sulsel

karena komitmen terhadap organisasi. 1 2 3 4 5

11. Sikap saya senantiasa mencerminkan perasaan

suka terhadap pegawai/auditor lain tempat saya

bekerja (BPKP Sulsel).

1 2 3 4 5

Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Meyer dan Allen (1984)

Variabel Pemahaman Good Governance

Dimohon Bapak/Ibu/Saudara berkenan memberikan pendapat atas pertanyaan-

pertanyaan berikut, dengan memberikan tanda lingkaran pada angka pilihan:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Netral (N) 5 = Sangat Setuju (SS)

2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S)

Page 57: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

No. PERTANYAAN STS TS N S SS

Indikator: Fairness (keadilan)

1. Auditor internal (BPKP) dalam melaksanakan

pekerjaannya, harus bersikap independen, baik

independence in fact maupun independence in

appearance.

1 2 3 4 5

2. Auditor internal (BPKP) dalam melaksanakan

pekerjaannya, harus menegakkan keadilan

terhadap kepentingan auditee, pemakai laporan

hasil pemeriksaan, maupun terhadap

kepentingan auditor internal itu sendiri.

1 2 3 4 5

3. Auditor internal (BPKP) selama melaksanakan

pemeriksaan harus bersikap adil dalam hal

pembagian tugas antar sesama anggota tim.

1 2 3 4 5

Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Indonesian Institute of Corporate Governance

Indikator: Transparency (transparansi)

4. Auditor internal (BPKP) harus berusaha untuk

selalu transparan terhadap informasi laporan

keuangan auditee.

1 2 3 4 5

5. Auditor internal (BPKP) harus bersikap

transparan dalam hal pembiayaan dalam rangka

penugasan yang bersumber dari keuangan

negara guna menghindari pemborosan dan

pengeluaran yang tidak produktif.

1 2 3 4 5

6. Auditor internal (BPKP) tidak menyembunyikan

fraud yang menimbulkan kerugian terhadap

keuangan negara saat melaksanakan

pemeriksaan.

1 2 3 4 5

Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Indonesian Institute of Corporate Governance

Page 58: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

Indikator: Accountability and responsibility (akuntabilitas dan

pertanggungjawaban)

7. Auditor internal (BPKP) senantiasa menjalankan

peran dan dengan penuh kedisiplinan dalam

melaksanakan pekerjaan dan pembuatan

laporan hasil kegiatan.

1 2 3 4 5

8. Auditor internal (BPKP) harus mempertahankan

integritas, objektivitas dan independensi dalam

menjalankan tugasnya.

1 2 3 4 5

9. Auditor internal (BPKP) memastikan dipatuhinya

standar-standar pekerjaan/pemeriksaan yang

ada selama menjalankan tugasnya.

1 2 3 4 5

10. Auditor internal (BPKP) harus mentaati aturan

etika sebagai Aparat Pengawas Internal

Pemerintah (APIP).

1 2 3 4 5

Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Indonesian Institute of Corporate Governance

Variabel Kinerja Auditor

Dimohon Bapak/Ibu/Saudara berkenan memberikan pendapat atas pertanyaan-

pertanyaan berikut, dengan memberikan tanda lingkaran pada angka pilihan:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 3 = Netral (N) 5 = Sangat Setuju (SS)

2 = Tidak Setuju (TS) 4 = Setuju (S)

Page 59: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

No. PERTANYAAN STS TS N S SS

Indikator: Kompetensi

1. Saya mampu menyelesaikan lebih banyak

pekerjaan dalam suatu periode waktu tertentu

dibandingkan dengan rekan saya yang lain.

1 2 3 4 5

2. Saya selalu memberikan usulan konstruktif

kepada ketua tim mengenai bagaimana

seharusnya pekerjaan dilakukan.

1 2 3 4 5

3. Saya menilai kinerja saya paling tinggi

dibandingkan dengan auditor yang lain yang

setingkat dengan saya.

1 2 3 4 5

4. Saya menemukan cara untuk meningkatkan

kualitas dari prosedur audit yang ada. 1 2 3 4 5

Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Rizzo et al. (1970)

Indikator: Komitmen professional

5. Mempertahankan dan memperbaiki hubungan

dengan pemangku kepentingan (stakeholders)

merupakan bagian penting dari pekerjaan saya.

1 2 3 4 5

6. Saya senantiasa berusaha untuk menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu atau bahkan sebelum

batas waktu penyelesaiannya berakhir.

1 2 3 4 5

7. Masalah pribadi yang saya hadapi tidak akan

mempengaruhi kualitas pekerjaan saya. 1 2 3 4 5

Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Rizzo et al. (1970)

Indikator: Motivasi

8. Tempat saya bekerja (BPKP Sulsel) akan

memberikan reward dan punishment yang

sesuai terhadap prestasi dan pelanggaran yang

dilakukan pegawainya.

1 2 3 4 5

Page 60: SKRIPSI - core.ac.uk · assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat

9. Atasan atau ketua tim akan memberikan pujian

kepada saya apabila menyelesaikan tugas

dengan hasil yang memuaskan.

1 2 3 4 5

10. Saya akan terus diikutkan dalam diklat (training)

yang dapat meningkatkan kemampuan saya

bekerja, apabila mengimplementasikan ilmu

audit yang didapatkan melalui diklat (training)

tersebut.

1 2 3 4 5

Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Rizzo et al. (1970)

Indikator: Kepuasan kerja

11. Hasil pekerjaan saya selalu dinilai sangat bagus

oleh atasan dan rekan kerja saya. 1 2 3 4 5

12. Hasil pekerjaan saya menyebabkan saya

dihargai oleh teman-teman saya. 1 2 3 4 5

13. Saya puas dengan prestasi kerja yang selama

ini saya capai. 1 2 3 4 5

Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Rizzo et al. (1970)

Saran bagi Peneliti:……………………………………………………………………..

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

.................................................................................................................................

*Mohon pastikan kembali bahwa semua pertanyaan telah dijawab*

*Terimakasih atas partisipasi Bapak/Ibu/Saudara*