skoliosis nerumuskuler

3

Click here to load reader

Upload: anggar-dwi-untari

Post on 12-Feb-2015

17 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

skoliosis neuromuskular

TRANSCRIPT

Page 1: SKOLIOSIS NERUMUSKULER

SKOLIOSIS NERUMUSKULER, SINDROMA, DAN SKOLIOSIS

KOMPENSATOIR

A. SKOLIOSIS NERUMUSKULER

1. Pengertian

Deformitas spina progresif adalah kelainan yang lazim dan

berkemungkinan serius dengan banyak gangguan neuromuskuler pada

masa anak. Perburukan biasanya berlanjut bila scoliosis dimulai.

Besarnya deformitas tergantung pada keparahan organ yang terkena,

pola kelemahan, dan apakah proses penyakit progresif.

2. Etiologi

a. Palsi serebral

b. Distrofi muskularis Duchene

c. Atrofi muskuler spinal

d. Mielodisplasia,

e. Artrogriposis multipleks kongenital

3. Tanda dan Gejala

Pada penderita bukan rawat jalan, lengkungan cenderung panjang

dan menjalar, menimbulkan kemiringan pelvis, melibatkan spina

servikalis, dan mengubah fungsi paru, menghasilkan masalah

pernafasan. Ketika lengkungan ini memburuk, kesimbangan duduk dapat

hilang dan penderita harusmenggunakan tangannya untuk mendukung

posisi yang tegak, dengan demikian menambah kecacatannya lebih

lanjut. Karenanya adalah penting, bahwa pemeriksaan spinal merupakan

bagian dari pemeriksaan periodic anak dengan gangguan neuromuskuler.

Penderita yang berjalan mempinyai insiden deformitas spinal yang jauh

lebih rendah daripada penderita yang tidak berjalan atau yang terlibat

lebih parah.

4. Penatalaksanaan

Uji membungkuk kedepan saat berdiri atau duduk dapat digunakan

untuk penilaian simetri persekutuan spinal. Setiap asimetri merupakan

indikasi untuk evaluasi radiografi. Ini hanya meliputi radiografi berdiri PA

dan lateral seluruh spina. Jika anak atau remaja tidak dapat berdiri,

radiografi duduk atau tengkurap (AP) mungkin diperlukan.

Page 2: SKOLIOSIS NERUMUSKULER

Tujuan penanganan scoliosis neuromuskuler adalah mencegah

pemburukan dan kehilangan fungsi akibat deformitas spinal. Penderita

yang tidak berjalan biasanya paling merasa enak, lebih tidak tergantung,

dan mempunyai fungsi pernapasan yang lebih baik bila mereka mampu

duduk tegak tanpa dukungan eksterna. Penatalaksanaan ortotik atau

penguatan biasanya tidak efektif pada scoliosis neuromuskuler. Ortotik

ini mengkin efektif pada kasus tertentu, terutama anak kecil, dalam

memperlambat kecepatan perburukan lengkungan, memungkinkan

pertumbuhan spina lebih lanjut dan menunda tindakan bedah.

Pembedahan diperlukan pada kebanyakan kasus. System instrumentasi

sekarang, terutama sitem batang Luque, cukup kuat dan menyebar gaya

korektif sedemikian sehingga imobilisasi pasca bedah biasanya tidak

diperlukan dan penderita mungkin meninggalkan tempat tidur segera

sesudah pembedahan.

B. SINDROMA

Anak dengan sindroma tertentu juga bertambah risiko untuk deformitas

spinal. Sindroma yang lazim meliputi neurofibromatosis dan sindroma

Marfan. Anak ini memerlukan evaluasi periodik yang cermat dan rujukan

segera untuk pemeriksaan ortopedik pada tanda permulaan deformitas

spinal.

C. SKOLIOSIS KOMPENSATOIR

Remaja dengan ketidakcocokan panjang kaki dapat mengalami

pemeriksaan skrining untuk scoliosis. Pada kemiringan pelvis, penderita akan

berdiri tegak dan melengkungkan spinanya pada arah yang berlawanan agar

berdiri tegak. Besarnya ketidakcocokan panjang kaki dapat diukur secara

radiografi. Adalah penting untuk membedakan deformitas spinal structural

dan kompensatoir. Setiap anak dengan ketidaksamaan tungkai bawah ahrus

dirujuk untuk pemeriksaan ortopedik.