1. (p) skoliosis saudah gaffar

65
SKOLIOSIS oleh Dra. Hj. Saudah Gaffar, SMPh.

Upload: vertilia-desy

Post on 13-Dec-2014

173 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

materi kuliah terapi latihan fisioterapi Universitas Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

SKOLIOSIS

oleh

Dra. Hj. Saudah Gaffar, SMPh.

Page 2: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

SKOLIOSIS

DEFINISILengkungan kearah lateral dari tulang belakangKeadaan ini selalu merupakan kondisi yang patologis

Page 3: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

KLASIFIKASI1. Berdasarkan Kurva

a. Menurut Level Kurva : ditentukan oleh apeks vertebra

Tipe Kurva Lokasi ApeksKurva ServikalKurva ServikotorakalKurva TorakalKurva TorakolumbalKurva LumbalKurva Lumbosakral

Apeks antara C1-C6Apeks di C7-T1Apeks antara T2-T11Apeks di T12-L1Apeks antara L2-L4Apeks di L5-S1

Page 4: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

b. Menurut Arah Kurva : tergantung apakah di sebelah kiri atau kanan dari garis tengah tubuh (body aligment) c. Menurut Jenis Kurva :

Kurva Strukural berupa lengkungan ke lateral dari segmen tulang belakang yang bersifat tetap dan kurang fleksibel. Tidak dapat dikoreksi dengan lateral bending pada posisi tegak dan berbaring terlentang

Page 5: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Kurva Non Struktural berupa lengkungan ke lateral dari segmen tulang belakang yang bersifat sementara dan lebih fleksibel dan tidak mengalami perubahan struktur. Dapat dikoreksi dengan lateral bending pada posisi tegak dan berbaring terlentang.

Page 6: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

d. Menurut Panjang Kurva : 1). Kurva Mayor

Kurva yang paling panjang dan paling berat dan menunjukkan rotasi yang terbesar.

Bila terdapat dua kurva yang hampir sama panjang, berat dan rotasinya tetapi menghadap sisi yang berlawanan disebut Kurva Double Mayor

Page 7: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

2). Kurva Minor Disebut juga Kurva Kompensatori yaitu kurva yang paling kecil dan menunjukkan sedikit rotasi, yang pada mulanya bersifat non struktural. Selalu lebih fleksibel dari pada kurva mayor.

Page 8: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

2. Berdasarkan Kelainan a. Skoliosis non Struktural/Fungsional Sifat-sifatnya :

1) Tidak terdapat kelainan struktur tulang belakang tetapi terdapat penyakit, kelainan lain yang menjadi penyebab seperti ketidakseimbangan panjang tungkai, suatu iritasi radix, kelainan kontraktur panggul. Jika penyebab dihilangkan, lengkungan dapat dikoreksi sepenuhnya.

Page 9: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

2). Tidak progresif dan mempunyai fleksibilitas lengkungan yang normal.3). Dapat dikoreksi atau over koreksi pada

lateral bending kearah sisi konveks.4). Secara klinis dapat dikoreksi bila tulang belakang difleksikan.

Page 10: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

b. Skoliosis Struktural Sifat-sifatnya :

1). Terdapat kelainan struktur tulang belakang (berotasi dan membaji) tanpa fleksibilitas yang normal.2). Terdapat kontraktur jaringan lunak pada sisi konkaf.3). Terdapat rotasi vertebra kearah sisi konveks

Page 11: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

4). Tidak dapat dikoreksi penuh dengan lateral bending.5). Secara Klinis tidak dapat dikoreksi bila tulang belakang difleksikan.

3. Berdasarkan Etiology a. Skoliosis Non Struktural Etiologinya : 1). Postural (sikap) 2). Iritasi Radix (misal HNP)

Page 12: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

3). Inflamasi (misal Appendicitis)4). Histeri5). Berhubungan dengan ketidak- seimbangan panjang tungkai6). Berhubungan dengan kontraktur panggul

Page 13: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

b. Skoliosis struktural Etiology : 1). Idiopatik : 80% 2). Congenital : 15% 3). Kelainan Neuromuskuler : 10% 4). Neurofibromatosus : 5% 5). Lain-lain : * Infeksi tulang

* Kelainan Metabolik * Marfan Syndrom

Page 14: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

SKOLIOSIS STRUKTURAL1. Skoliosis Idiopatik Merupakan suatu bentuk Skoliosis Struktural

yang paling banyak terjadi (± 80%) Insiden :Secara statistik, 4 diantara 1000 anak perempuan remaja yang mempunyai skoliosis.Dengan rasio perbandingan 8 kali lebih sering terjadi pada adolesen wanita daripada laki-laki.

Page 15: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Etiologi :Sesuai dengan namanya idiopatik, penyebab tidak jelas. Meskipun mempunyai sifat familiar tetapi faktor genetik belum jelas. Teori akhir-akhir ini menyatakan adanya mekanisme yang menyebabkan terjadinya defisit keseimbangan dan koordinasi.

Page 16: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Klasifikasi :Berdasarkan usia mulai terjadinya dibagi atas 3 tipe :* Skoliosis Infantil : < 3 tahun* Skoliosis Juvenil : 12/14 tahun* Skoliosis Adolesens : wanita 12 tahun, laki- laki > 14 tahun.Skoliosis Idiopatik hampir selalu kearah torakal kanan.

Page 17: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

2. Congenital dan Infantile SkoliosisDeformitas congenital seperti hemivertebrae berpotensi menimbulkan deformitas congenital skoliosis. Koreksi sangat sulit atau tidak mungkin. Infantil skoliosis timbul di 3 tahun pertama, lebih sering ditemui pada anak laki-laki daripada wanita, thoracic curva biasanya convex kekiri kebalikan dengan dewasa (AIS) yang kurvanya kekanan. 90% thoracic kurva akan resolve secara spontan tetapi sisanya memerlukan terapi, brace atau pemasangan internal fixasi bila kurvanya berat.

Page 18: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

3. Neuromuscular Skoliosis Ketidakseimbangan kerja otot akibat poliomyelitis, spina bifida, neurofibromatosis atau kelainan neurological yang lain mengakibatkan skoliosis yang parah. Brace atau internal fixasi mungkin perlu diterapkan.

Page 19: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Patomekanik dan Patofisiologi

Dalam terjadinya skoliosis terdapat 3 faktor yang saling berhubungan yang harus dipertimbangkan yaitu :1. Adanya gaya gravitasi yang berlebihan yang terjadi setiap hari.2. Waktu yang diperlukan untuk maturasi.3. Berupa maturasi pusat-pusat pertumbuhan

pada vertebral bodies dan facet.

Page 20: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Hubungan antara pertumbuhan vertebra dan faktor-faktor gaya gravitasi dan waktu dinyatakan dalam hukum fisiologis yaitu Hukum Julius Wolf dan Hukum Hueter-Volkmann.

1. Hukum Julius Wolf Tulang merupakan struktur dinamik yang akan memberikan reaksi terhadap bermacam-macam stress dan strain yang terjadi dalam aktifitas sehari-hari.

Page 21: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Diketahui bahwa tulang secara dinamik mengadakan reaksi terhadap tekanan yang tak putus-putusnya melalui rekonstruksi dan resorbsi yang aktif dan terus-menerus, dengan cara demikian dapat merubah arsitektur internal dari vertebranya.Dengan adanya deviasi lateral dan rotasi yang terus-menerus terhadap columna vertebralis, seperti terlihat pada skoliosis, terdapat peninggian tekanan pada sisi konkaf kurva dan penurunan tekanan pada sisi konveks kurva.

Page 22: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Cancelious Bone, terutama pada vertebral body memberi reaksi terhadap peninggian tekanan melalui perubahan secara dinamik bentuk arsitektur internalnya. Peninggian tekanan ini merupakan suatu faktor untuk terjadinya vertebral wedging. Selain itu, pada skoliosis dimana terdapat perubahan struktur sebagai reaksi stress, terjadi juga perubahan pada struktur penunjang seperti : iga, ligamentum, otot dan juga alat viscera. Jika stress dibisrkan berlanjut, perubahan ini akan menjadi menetap.

Page 23: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

2. Hukum Hueter-Volkmann Menyatakan bahwa peninggian dan penurunan tekanan pada epiphyseal growth plate akan menghambat kecepatan pertumbuhan epiphyseal growth plate. Pada skoliosis, terjadi tekanan yang berlebih pada sisi konkaf dibandingkan sisi konveks dalam satu kurva. Oleh karena vertebral body dan facet endoc hondral growth plate akan dihambat pertumbuhannya pada sisi konkaf dan akan dirangsang kecepatan pertumbuhannya pada sisi konveks.

Page 24: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Distribusi tekanan yang tidak sama ini menghasilkan bentuk wedging vertebral dan ukuran facet yang tidak sama.Sepanjang pertumbuhan vertebra berlangsung, proses asimetris ini akan terjadi terus menerus, menambah vertebra wedging,

dengan cara demikian menambah derajat skoliosis.Hanya bila pertumbuhan berhenti dimana vertebral grow plates telah tertutup, akan menghentikan proses ini kemudian kemudian tulang belakang menjadi relatif stabil.

Page 25: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Bukan hanya corpus vertebrae yang mengalami perubahan tetapi angulasi dan rotasi juga mengakibatkan perubahan pada elemen posterior.Vertebral body yang merupakan massa yang lebih besar dibandingkan prosessus spinosus, akan berotasi menuju daerah yang lebih luas (sisi konveks). Dan prosessus spinosus yang merupakan massa yang lebih kecil akan berotasi menuju daerah yang lebih sempit (sisi konkaf).

Page 26: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Sebab rotasi belum diketahui, tetapi diduga adanya hambatan dan deformitas lebih lanjut dari vertebra. Dan pada waktu yang sama menunjukkan usaha-usaha yang alamiah untuk mempertahankan stabilitas. Bila vertebra berotasi, iga yang secara anatomis bersatu dengan vetebra juga berotasi pada konkaf. Iga saling berdekatan dimana mengalami penyesuaian pada sisi yang lebih sempit.

Page 27: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Pada sisi konveks, iga akan melebar dan mengalami penyesuaian pada sisi yang lebih besar.Proses ini sering terjadi pada kurva daerah thorakal. Selama transverse body dan prosessus tranversus brotasi kearah posterior, iga yang terdapat pada sisi tersebut harus juga berotasi kearah posterior. Dan sebaliknya iga yang terdapat pada sisi berlawanan berotasi kearah anterior.

Page 28: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Rotasi iga ini akan mengakibatkan suatu penonjolan dada bagian depan pada sisi konkaf dan penonjolan iga kearah posterior pada sisi konkaf yang disebut Rib Hump.Pada sisi konkaf, pedicle dan lamina dan prosessus transversus juga mengalami pemendekan dan penebalan. Karena tertarik kesisi konkaf, canalis spinalis pada sisi konveks justru menyempit. Sendi facet pada sisi konkaf tertekan dan akan lebih mengalami perubahan degeneratif.

Page 29: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Klasifikasi beratnya kurva :

1. Mild skoliosis : kurva < 200

perlu exercise.2. Moderate skoliosis : (200-400) perlu Milwouke Boston3. Increase skoliosis : kurva > (400-500) perlu operasi.

Page 30: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Diagnosis Skoliosis

1. Pengumpulan data : * Keluhan utama * Riwayat penyakit * Riwayat keluarga * Riwayat psikososial

2. Pemeriksaan fisik Dilihat sikap tubuh dari sisi depan, belakang dan samping untuk melihat penyimpangan dari keseluruhan :

Page 31: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

a. Tingkat bahu yang tidak sama.b. Penonjolan scapula pada sisi cembung (konveks) lengkungan dan penonjolan iga posterior (Rib Hump)c. Protrusio sendi panggul pada satu sisid. Kemiringan panggule. Peningkatan lordosis lumbalf. Perbedaan panjang tungkai

Page 32: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

3. Pemeriksaan fleksibilitas lengkungan

Page 33: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

4. Pemeriksaan kekuatan otot * Otot-otot sisi cembung lemah * Otot-otot sisi cekung spasme * Otot-otot abdominal lemah * Otot-otot ekskusor lemah

5. Pemeriksaan kardiologis

6. Pemeriksaan fungsi paru

Page 34: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Keluhan/gejala :* Deformitas* Low Back Pain* Neurologic sign* Masalah kardiopulmonal

Page 35: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Pemeriksaan Klinis Skoliosis

Pemakaian plumb line

Page 36: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Pengukuran Rib Hump

Page 37: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Scoliosis with rotation of the thoracic cage

Page 38: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Assessment of Posture

Page 39: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Idiopathic structural right thoracic scoliosis (From Tachdjian, M.O. : Pediatric Orthopaedics Philadelphia, W.B. Saunders Co. 1990, p. 2274)

Page 40: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar
Page 41: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar
Page 42: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar
Page 43: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Terapi Latihan untuk Skoliosis

Secara umum, terapi latihan diberikan setelah nyeri daerah trunk hilang atau banyak mengalami perbaikan.Jenislatihannya adalah :1. Relaxasi2. Mobilisasi3. Penguatan otot4. Perbaikan koordinasi5. ADL dan Home program

Page 44: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Penyebab Skoliosis :1. Sikap loyo/salah2. Parese otot-otot tubuh dan tungkai3. Ketidakmampuan mengambil sikap yang korek4. Kebiasaan bersikap yang tidak simetris5. Kebiasaan dalam pekerjaan6. Gangguan koordinasi7. Gerakan asymetris yang berlangsung terus menerus8. Cidera otot.

Page 45: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

1. Latihan relaxasi Diberikan pada otot-otot yang hipertonus, tegang untuk mempermudah kemampuan koordinasi. Latihannya berupa : a. Latihan pernafasan : diafragmatic breathing, thoracal breathing, posisi supine lying. b. Relax pasif movement tungkai bawah, dengan knee to chest sekaligus untuk stretching back muscles. Latihan ini jangan melewati batas nyeri.

Page 46: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

c. Relaxasi metode Lewit atau “Automobilization”. Posisi awal Crawling/merangkak agar aktifitas otot-otot trunci berkurang, posisi tangan menapak bisa dirubah-rubah ketinggiannya. Gerakan membuat cekungan dan lengkungan trunk sambil deep breathing.d. Massage, heating, bisa juga elektro terapi.

Page 47: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

e. Gerakan pasif untuk trunk 1). Posisi half lying/supine lying kedua lutut flexi. Terapis memegang kedua lutut, dengan perlahan didorong kearah dada. Dengan gerakan ini akan memperbaiki lordosis lumbal. 2). Posisi half lying, kedua tangan terapis memegang pelvic dari samping sehingga jari-jari berada pada lumbosacral, pelvic diangkat sehingga lumbal menjadi lordosis dan kembali lagi kebawah, dilakukan ber ulang-ulang.f. Traksi dengan beban ringan dan intermiten.

Page 48: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

2. Mobilisasi Mobilisasi ini untuk memperbaiki keterbatasan gerak dan mencegah deformitas/ kontraktur. Dengan latihan aktif assisted, free aktif, pasif, PNF bisa dipilih untuk disesuaikan dengan kondisi pasien.

3. Latihan penguatan otot Otot-otot tersebut adalah : Otot perut, extensor hip, erector trunci, otot bahu, guadriceps. Bisa dengan metode PNF atau Bugnet.

Page 49: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

4. Latihan koordinasi Pasien skoliosis sering mengalami gangguan koordinasi otot, yaitu kurang kerjasama diantara beberapa group otot. Untuk itu perlu edukasi agar pasien sadar, bagaimana bergerak dan bersikap dengan benar. Pasien perlu melakukan beberapa macam gerakan ; mendorong, menarik, melempar, mengangkat, berjalan dst, terapis memperhatikan dan memberi koreksi. Apabila memungkinkan perlu rekaman video sebagai bahan diskusi dan untuk mempermudah koreksi.

Page 50: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Stretching tight structures on the concave side of the thoracic left lumbar curve

Page 51: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

The therapist stabilizes the pelvic and lumbar spine

Page 52: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Stretching tight structures on the concave side of a left lumbar curve. The patient stabilizes the upper trunk and thoracic curve as the therapist

passively stretches the lumbar curve.

Page 53: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Stretching tight structures on the concave side of a right thoracic curve. The patient is positioned side

lying with a rolled towel at the apex of the convexily the lumbar spine is stabilized by the

therapist.

Page 54: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

A BA. Heel sitting to stabilize the lumbar spine.

B. Tight structures on the concave side of a right thoracic curve are stretched by having the patient reach her arms overhead and then walk her hands

to the right.

Page 55: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Side lying over the edge of a mat table to stretch tight structures of a right thoracic scoliosis. The

therapist stabilizes the pelvis.

Page 56: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Elongation of the spine while standing and reaching up a wall

Page 57: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Elongation of the spine by hanging from stall bars

Page 58: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

To strengthen the back extensor, have the patient arch her back while supine

Page 59: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

To strengthen the trunk and hip extensors, have the patient lift her trunk and legs off

the mat simultaneusly.

Page 60: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

To strengthen weak structures on the convex side of a right thoracic curve, have the patient lie on her left side and lift her

upper trunk off the mat

Page 61: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Progress the difficulty of strengthening the trunk on the convex side of a right thoracic curve. Have the patient lie on her left side, hands behind her head and lift her trunk.

Page 62: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

The Milwaukee Brace : A. Anterior viewB. Posterior view

A B

Page 63: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

The low profile Boston Brace made of polypropylene

Page 64: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

Exercises such as the posterior pelvic tilt are performed daily, both in and out of the

Milwaukee brace

Page 65: 1. (P) Skoliosis Saudah Gaffar

The anterior and posterior uprights of the Milwaukee- brace are fitted close to the child’s trunk

--== H ==--