skizofrenia
TRANSCRIPT
BIOPSIKOLOGI dariGANGGUAN – GANGGUAN PSIKIATRIK
Dirangkum dari Biopsikologi 7th edition P. J. Pinell
Disusun Oleh :Dewinta Larasati P.S. 190110090017
Khrisnavidya R.A 190110090029Annastasia H. 190110090042Ayu Florantina C.G. 190110090047
Dewi Amalia N. 190110090057
SKIZOFRENIA
Tidak Memiliki Definisi yang Akurat
Gejala – Gejala Skizofrenia
• Delusi (kontrol, persekusi, atau kebesaran)• Afek yang tidak pas• Halusinasi, Ex : suara yang memberikan
komentar negatif• Pikiran yang Tidak Koheren• Perilaku yang Ganjil
Faktor – Faktor Penyebab
• Faktor Genetik• Pengalaman• Beragam faktor usia diniEx : komplikasi persalinan, infeksi usia dini, stres,
etc
Penemuan Obat Antiskizofrenik
• Klorpromazin• Reserpine
Teori Dopamin untuk Skizofrenia
• Skizofrenia disebabkan oleh terlalu banyak dopamine dan sebaliknya bahwa obat antiskizofrenia memberikan efeknya dengan mengurangi kadar dopamine
• Dopamin mengikatkan diri pada lebih dari satu subtipe reseptor. Mereka mengikatkan diri secara efektif ke reseptor D1 dan D2
• Skizofrenia disebabkan oleh hiperaktivitas khusus pada reseptor – reseptor D2 dan bukan pada reseptor – reseptor Dopamin secara umum
Penelitian Mutakhir tentang Basis Neural Skizofrenia
• Dibutuhkan Waktu Beberapa Minggu bagi Terapi Neuroleptika untuk Mengurangi Gejala-Gejala Skizofrenik
• Skizofrenia Berhubungan dengan Kerusakan Otak yang Meluas
Gangguan Afektif : Depresi dan Mania
Depresi :Reaksi normal terhadap kehilangan yang menyedihkan. Ditandai oleh rasa keputusasaan, anhedonia, sulit untuk memenuhi berbagai kebutuhan esensial.
Mania:Kebalikan dari depresi. Ditandai oleh rasa percaya diri yang berlebihan, impulsif, positif, dan sangat percaya diri.
Gangguan Afektif : Depresi dan Mania (2)
Banyak pasien depresif yang mengalami periode-periode mania. Mereka yang mengalaminya dikatakan mengalami gangguan afektif bipolar maniak (maniak depresi), sedangkan mereka yang depresif dan tidak mengalami periode-periode mania dikatakan mengalami gangguan afektif unipolar.
Faktor-Faktor Penyebab dalam Gangguan Afektif
1. Faktor Genetik,Berdasarkan studi pasangan kembar tentang gangguan afektif (MacKinnon, Jamison, & De Paulo, 1997)
2. Faktor Pengalaman,Dalam hal ini difokuskan pada peran stres dalam etiologi depresi (Bale, 2005; Nestler et al., 2002)
3. Serangan yang berulang dan sistematis,Seasonal affective disorder (SAD), gangguan afektif musiman biasanya terjadi pada musim dingin (Lam et al., 2006)
Penemuan Obat Antidepresan
1. Inhibitor Monoamin Oksidase Iproniazid2. Antidepresan Trisiklik 3. Litium4. Inhibitor Reuptake-Monoamin Selektif
Teori-Teori Depresi
1. Teori Monoamin untuk Depresi,Mengatakan bahwa depresi berhubungan dengan kurangnya aktivitas di sinapsis-sinapsis serotegenik dan noradrenergenik
2. Model Diatesis-Stres untuk DepresiMengatakan bahwa sebagian orang yang mewarisi sebuah diatesis (kerentanan genetik), tidak mampu menginisiasi gangguan ini dengan sendirinya.
Gangguan Kecemasan
• Gangguan kecemasan adalah ketika kecemasan menjadi sedemikian parah hingga mendisrupsi fungsi normal.
• Dikaitkan dengan:- Perasaan cemas (ketakutan, kekhawatiran,
despondensi [murung, patah semangat]) - Berbagai reaksi stres psikologis (detak jantung yang
cepat, tekanan darah tinggi, mual, sulit bernapas, gangguan tidur, dan kadar glukokortikoid yang tinggi)
5 Golongan Gangguan Kecemasan
1) Generalized Anxiety Disorders (gangguan kecemasan
tergeneralisasi)
2) Phobic Anxiety Disorders (gangguan kecemasan fobik)
3) Panic Disorders (gangguan panik)
4) Obsessive Compulsive Disorders (gangguan obsesif kompulsif)
5) Post Traumatic Stress Disorders (gangguan stres pasca-trauma)
Penanganan Farmakologis untuk Gangguan Kecemasan
• Benzodiazepin
• Agonis-agonis Serotonin
• Obat-obat Antidepresan
Sindroma Tourette (1)
Sindroma Tourette adalah gangguan tics (gerakan atau vokalisasi stereotipe dan repetitif di luar
kehendak)
• Biasanya dimulai pada usia dini (masa kanak-kanak atau remaja).
• Sindroma Tourette ini berkembang kira-kira 0,7% dari seluruh populasi dan tiga kali lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan pada perempuan.
Sindroma Tourette (2)
Tics motorik pada pasien Sindroma Tourette, yaitu: Gerakan Sederhana
Mata berkedip-kedip atau kepala bergerak gerak Gerakan Kompleks
Membuat gerakan porno, memukul, menyentuh benda-benda, berjongkok, dan berputar-putar.
Tics verbalnya yaitu bunyi-bunyi seperti: Inarticulate Corpolalia Echolalia Palilalia
Penanganan Sindroma Tourette
• Dengan neuroleptics (pemblokir reseptor D2 yang digunakan
dalam penanganan skizofrenia)
Kekurangannya, hanya mengurangi sebagian kecil gejala tics.
• Deep brain stimulation
Biasanya digunakan pada pasien yang gejala Sindroma
Tourettenya tidak menurun dan tidak merespons penanganan
obat. Hasilnya menjanjikan.
Percobaan-Percobaan Klinis: Pengembangan Obat-Obat Psikoterapeutik
• penelitian translasional adalah Penelitian yang dirancang untuk mentranslasikan penemuan ilmiah dasar menjadi penanganan klinis yang efektif
• Percobaan Klinis: 1. Screening for Safety 2. Establishing Testing Protocol 3. Final Testing Fase
• Aspek-Aspek Kontroversional dalam Percobaan Klinis a. Persyaratan Desain Double-Blind dan Kontrol-Plasebo b. Kebutuhan akan Plasebo c. Lamanya Waktu yang Dibutuhkan d. Isu-Isu Finansial e. Target Psikofarmakologi
Efektivitas Percobaan Klinis
• Proses percobaan klinis adalah metode paling objektif yang pernah dirancang untuk mengakses efikasi sebuah penanganan
Dank jeThank You
Merci
Danke
Gracias
Arigatou
Grazie
Kamsahamnida
Syukron
Xie-xie
Hatur nuhun
Matur Nuwun
Obrigado
Shukriya
Efcharisto