skenario 3-nyeri pada panggul karena jatuh.docx
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
1/22
BLOK MUSKULOSKELETAL
NYERI PANGGUL KARENA JATUH
KELOMPOK PBL A-14
Ketua : Hamdan Muhammad 1102013120
Sekertaris : Hana Fadhilah 1102013121
Anggota : Freza Fahrizan 1102013114
Frili Adria 1102013115
Gamar Fauzie B 1102013117
Hajar Haniyah 1102013119
Harianti Ayu W 1102013122
Harsha Denanda P 1102013123
Harvien Bhayangkara 1102013124
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2013/2014
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
2/22
1
SKENARIO 3
NYERI PANGGUL KARENA JATUH
Seorang perempuan berusia 60 tahun datang ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan nyeri pinggulkanannya setelah terbentur lantai kamar mandi karena jatuh. Sejak terjatuh yang dirasakan tidak
mampu berdiri karena rasa nyeri yang sangat pada pinggul kanannya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum sakit berat, merintih kesakitan, compos mentis. Tekanan darah 140/90
mmHg, denyut nadi 104x/menit, frekuensi napas 24x/menit. Terdapat hematom pada art. coxae
dextra posisi tungkai atas kanan sedikit fleksi, abduksi, dan exorotasi. Ditemukan krepitasi
tulang dan nyeri tekan juga pemendekan ekstremitas. Gerakan terbatas karena nyeri.
Neurovaskular distal baik. Pada pemeriksaan radiologis didapatkan fraktur femoris tertutup.
Dokter menyarankan untuk dilakukan operasi.
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
3/22
2
Kata Sulit
Hematom : Sel darah yang mengalami ekstravasasi, biasanya telah menggumpal baik di
dalam organ, interstitium, jaringan, dan otak.
Krepitasi : Suara berderak seperti bila kita menggesekkan ujung-ujung tulang yang
pecah.
Neurovaskular : Saraf/pembuluh darah yang mengendalikan kaliber/diameter lubang sluran
darah.
Fraktur Femoris : Terputusnya kontinuitas pada tulang femur.
Fraktur tertutup : Fraktur yang tidak menimbulkan luka terbuka pada kulit.
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
4/22
3
Pertanyaan
1. Mengapa harus dilakukan operasi?
2. Apa penyebab fraktur?
3. Apa penyebab hematom?
4.
Mengapa terjadi abduksi, fleksi, dan exorotasi pada fraktur ini?5. Apa yang menyebabkan nyeri tekan?
6. Bagaimana penanganan pertama pada fraktur?
7. Apa pemeriksaan fisik pada fraktur?
8. Apa komplikasi dari fraktur femoris tertutup?
9. Pemeriksaan apa yang dilakukan selain pemeriksaan radiologis?
10. Mengapa terjadi pemendekkan ektremitas?
11. Apa diagnosis bandingnya?
12. Apa saja macam-macam fraktur?
13. Apa saja gejala fraktur?
Jawaban
1. Untuk remodelling tulang dan supaya tidak terjadi infeksi sekunder.
2. Karena osteoporosis, jatuh, trauma, dan kecelakaan.
3. Karena robeknya pembuluh darah sehingga terjadi pembekuan di daerah tulang dan jaringan
tersebut.
4. Karena terjadinya dislokasi anterior caput femoris.
5. Karena terjadinya inflamasi, menyebabkan tekanan darah pada saraf.
6. Dirubah ke posisi anatomi, lalu immobilisasi dengan cara balut bidai.
7.
Inspeksi, palpasi, dan gerakan.8. Osteomielitis, shock hipovolemik, kerusakan organ, kerusakan saraf, nekrosis avaskular.
9. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium.
10. Karena terjadi deformitas.
11. Osteoitis pubis.
12. Terbuka, tertutuu, komplit, inkomplit, dan berkeping-keping.
13. Pergerakan abnormal, nyeri, deformitas, bengkak, spasme otot, dan krepitasi.
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
5/22
4
Hipotesa
Fraktur dapat disebabkan karena osteoporosis, trauma, jatuh, dan kecelakaan. Gejala yang
ditujukkan adalah pergerakan abnormal, nyeri, terjadi deformitas, bengkak, spasme otot, dan
krepitasi. Penanganan yang dilakukan untuk fraktur adalah mengembalikan posisi tubuh ke
dalam posisi anatomi lalu melakukan immobilisasi dengan cara balut bidai. Pemeriksaan yangdilakukan adalah pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan radiologi. Yang
dilakukan dalam pemeriksaan fisik adalah inspeksi, palpasi, dan melihat perubahan gerakannya.
Pentalaksanaan yang dapat dilakukan adalah operasi untuk remodelling tulang dan mencegah
terjadinya infeksi sekunder. Komplikasi yang bisa terjadi adalah osteomielitis, shock
hipovolemik, kerusakan organ, kerusakan saraf, dan nekrosis avaskular.
Sasaran Belajar
1.
Memahami dan menjelaskan Articulatio Coxae
1.1 Memahami dan menjelaskan Articulatio Coxae secara Makroskopis
1.2 Memahami dan menjelaskan Articulatio Coxae secara Mikroskopis
1.3 Memahami dan menjelaskan Kinesiologi Articulatio Coxae
2. Memahami dan menjelaskan Fraktur
2.1 Memahami dan menjelaskan Definisi
2.2 Memahami dan menjelaskan Klasifikasi
3. Memahami dan menjelaskan Fraktur Femoris
3.1 Memahami dan menjelaskan Definisi
3.2 Memahami dan menjelaskan Etiologi
3.3
Memahami dan menjelaskan Klasifikasi3.4 Memahami dan menjelaskan Patofisiologi
3.5 Memahami dan menjelaskan Manifestasi Klinik
3.6 Memahami dan menjelaskna Pemeriksaan
3.7 Memahami dan menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis banding
3.8 Memahami dan menjelaskan Komplikasi
3.9 Memahami dan menjelaskan Penatalaksanaan
3.10 Memahami dan menjelaskan Prognosis
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
6/22
5
1. Memahami dan menjelaskan Articulatio Coxae
1.1 Memahami dan menjelaskan Articulatio Coxae secara Makroskopis
Panggul merupakan articulation sferoidea synovial . Memiliki artikulasi antara
kaput femoralis yang bulat dengan acetabulum yang seperti bahu, tepinya dipertinggi oleh
adanya cincin fibrokartilaginosa- labrum acetabulare.Bangian sentral dan inferior dari
acetabulum sama sekali tidak memiliki permukaan artikularis. Regio ini disebutacetabularis yang merupakan tempat lewat ligamentum teres menuju fovea pada kaput
femoralis. Batas inferior di bawah incissura acetabularis memiliki ligamentum
transversum acetabuli.
Kapsula articulation coxae melekat di atas batas acetabulum, termasuk
ligamentum transversum acetabuli. Kapsul ini melekat ke femur di anterior pada linea
trokanterika dan ke basis trokanter. Di posterior kapsula ini melekat ke femur di tempat
yang lebih tinggi, 1 cim di atas crista trochanterika.
Stabilitas ligamentosa dipertahankan oleh tiga ligamentum, yaitu:
- Ligamentum iliofemorale (ligamentum Bigelow), keluar dari spina iliaca anterior
inferior dan masuk ke tiap sisi linea trochanterica, mencegah hiperekstensi panggul.- Ligamentumpubofemorale,keluar dari sambungan iliopubis dan melewati kapsula di
atas linea trokanterika yang merupakan tempat melekat.
- Ligamentum iskiofemorale, keluar dari iskium dan sebagian melingkar ke lateral
untuk melekat ke basis M.Trochanter major.
Sumber: Syamsir, M. 2014.Muskuloskeletal Gerak Tubuh Manusia. Jakarta: Bagian Anatomi
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi
Sumber: Faiz, Omar dan David Moffat. 2004. At a Glance Series Anatomi. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
7/22
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
8/22
7
Osteklas
Osteoklas adalah sel besar, berinti banyak, motil yang meresorpsi tulang.
Sel ini berasal dari sel-sel sistem fagosit mononuclear. Osteoklas membentuk dan
menempati lekukan yang dikenal sebagai lacuna Howship yang merupakan daerah
resorpsi tulang.
STRUKTUR TULANG
Pada penampang melintang tampak substansia kompakta (padat) dan
substansia spongiosa (berongga). Ujung tulang panjang, bulat disebut
epiphysis=pertumbuhan keluar, terdiri dari tulang berongga ditutupi selapis tulang
kompakta
Bagian silindris (diaphysis=pertumbuhan diantara) terdiri dari tulang
kompakta dengan sedikit tulang spongisa di sekitar rongga sumsum tulang.
PEMBENTUKAN TULANG
Ossifikasi intramembranosaSel-sel mesenkim dengan adanya zona vascular, memadat menjadi pusat
osifikasi primer, berdiferensiasi menjadi osteoblast dan mulai mensekresi osteoid.
Aktivitas mitosis sel-sel mesenkim menjadi sel-sel osteoprogenitor, yang mengalami
pembelahan sel dan membentuk lebih banyak sel-sel osteoprogenitor / berdiferensiasi
menjadi osteoblast dalam lapisan dalam periosteum yang sedang terbentuk.
Periosteum dan endosteum berkembang dari bagian-bagian lapisan mesenkim yang
tidak mengalami osifikasi.
Ketika terjadi kalsifikasi, osteoblast menjadi terjebak dalam matriksnya
sendiri dan menjadi osteosit. Pusat perkembangan tulang ini disebut trabekula.
Penyatuan trabekula tulang menghasilkan tulang spongiosa ketika pembuluh darah
menyusup daerah itu dan sel-sel mesenkim yang tidak berdiferensiasi lainnyamembentuk sumsum tulang.
Ossifikasi endochondral1. Zona tenang (Resting)
Terdiri atas tulang rawan hialin primitive, terdapat paling dekat dengan
ujung tulang. Zona ini memperlihatkan penumbuhan ke segala arah
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
9/22
8
2. Zona proliferasi
Zona ini aktif dengan banyak gambaran mitosis. Sel-sel zona tenang
membelah dan menghasilkan sel anak yang tersusun dalam deretan sejajar dengansumbu panjang model tulang rawan.
3. Zona maturasi
Di zona ini, sudah tidak terjadi mitosis lagi dan sel-sel serta lakunamembesar, dan berubah bentuk menjadi kuboid. Pembesaran sel itu menambahpanjang tulang rawan di daerah itu.
4. Zona kalsifikasi
Pada zona ini matriks yang mengelilingi lakuna yang besar itu terpulassangat basofilik karena adanya endapan mineral di dalamnya.
5. Zona degenerasi
Sel-sel tulang rawan mati dan larut, sama halnya dengan matriks di antara
sel-sel itu. Sum-sum primer vascular meluas masuk ke dala rongga-rongga yangterjadi akibat penghancuran sel-sel dan matriks.
6. Zona ossifikasi
Di zona ini osteoblast berkembang dari sel mesenkim yang berasal darijaringan sumsum dan berkumpul pada lempeng tulang rawan berkapur yang
terbuka, tempat mereka meletakkan tulang. Sisa tulang rawan berkapur
membentuk rangka penyokong.
Sumber: Eroschenko, Victor P. 2007.Difiores: Atlas of Histology with Functional Correlations11
th. Idaho: WWAMI Medical Program University of Idaho.
Sumber: Rasjad, Chairuddin. 2007. Pengantar Ilmu Bedah OrtopediEdisi 3. Jakarta: Yarsif
Watam Pone
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
10/22
9
1.3 Memahami dan menjelaskan Kinesiologi Articulatio Coxae
Gerak sendi
Fleksi : M. iliopsoas, M. pectineus, M. rectus femoris, M. adductor longus,
M. adductor brevis, M. adductor magnus pars anterior tensor
fasciae latae.
Ekstensi : M. gluteus maximus, M. semitendinosis, M. semimembranosus, M.biceps femoris caput longum, M. adductor magnus pars posterior.
Abduksi : M. gluteus medius, M. gluteus minimus, M. piriformis, M.
sartorius, M. tensor fasciae latae.
Adduksi : M. adductor magnus, M. adductor longus, M. adductor brevis, M.
gracilis, M. pectineus, M. obturator externus, M. quadratus femoris.
Rotasi medialis : M. gluteus medius, M. gluteus minimus, M. tensor fasciae latae, M.
adductor magnus (pars posterior).
Rotasi lateralis : M. piriformis, M. obturator internus, Mm. gamelli, M. obturator
Externus, M. quadratus femoris, M. gluteus maximus dan Mm.
adductores.
Articulatio ini dibungkus oleh capsula articularis yang terdiri dari jaringan ikat
fibrosa. Capsula articularis berjalan dari pinggir acetabulum os.coxae menyebar ke latero-
inferior mengelilingi colum femoris untuk melekat ke linea intertrochanterica bagian
depan dan meliputi pertengahan posterior collum femoris kira-kira sebesar ibu jari diatas
crista trochanterica. Bagian dari lateral dan distal belakang colum femoris adalah
extracapsular articularis. Sehingga fraktur colum femoris dapat terjadi intracapsular dan
extracapsular.
2. Memahami dan menjelaskan Fraktur
2.1 Memahami dan menjelaskan Definisi
Fraktur adalah pemecahan suatu bagian, khususnya tulang atau pecah (ruptur) pada
tulang. (Dorland, 2011)
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan
epifisis yang bersifat total maupun parsial.
Sumber: Rasjad, Chairudin. 1998.Ilmu Bedah Orthopedi. Ujung Pandang: Bintang Lamupate
2.2 Memahami dan menjelaskan Klasifikasi
Menurut Mansjoer (2002) ada tidaknya hubungan antara patahan tulang dengan dunia
luar di bagi menjadi dua antara lain:
1. Fraktur tertutup (closed)
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
11/22
10
Dikatakan tertutup bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan
dunia luar, disebut dengan fraktur bersih (karena kulit masih utuh) tanpa komplikasi.
Pada fraktur tertutup ada klasifikasi tersendiri yang berdasarkan keadaan jaringan
lunak sekitar trauma, yaitu:
Tingkat 0: fraktur biasa dengan sedikit atau tanpa cedera jaringan lunak sekitarnya.
Tingkat 1: fraktur dengan abrasi dangkal atau memar kulit dan jaringan subkutan. Tingkat 2: fraktur yang lebih berat dengan kontusio jaringan lunak bagian dalam
dan pembengkakan.
Tingkat 3: Cedera berat dengan kerusakan jaringan lunak yang nyata dan ancaman
sindroma kompartement.
2. Fraktur terbuka (open/compound fraktur)
Dikatakan terbuka bila tulang yang patah menembus otot dan kulit yang
memungkinkan/potensial untuk terjadi infeksi dimana kuman dari luar dapat masuk ke
dalam luka sampai ke tulang yang patah. Derajat patah tulang terbuka :
Derajat I
Laserasi < 2 cm, fraktur sederhana, dislokasi fragmen minimal. Derajat II
Laserasi > 2 cm, kontusio otot dan sekitarnya, dislokasi fragmen jelas.
Derajat III
Luka lebar, rusak hebat, atau hilang jaringan sekitar.
Menurut Mansjoer (2002) derajat kerusakan tulang dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Patah tulang lengkap (Complete fraktur)
Dikatakan lengkap bila patahan tulang terpisah satu dengan yang lainya, atau
garis fraktur melibatkan seluruh potongan menyilang dari tulang dan fragmen tulang
biasanya berubah tempat.2. Patah tulang tidak lengkap ( Incomplete fraktur )
Bila antara patahan tulang masih ada hubungan sebagian. Salah satu sisi patah
yang lainya biasanya hanya bengkok yang sering disebutgreen stick.
Menurut Mansjoer (2002) bentuk garis patah dan hubungannya dengan mekanisme
trauma ada 5 yaitu:
1. Fraktur Transversal
Fraktur yang arahnya melintang pada tulang dan merupakan akibat trauma
angulasi atau langsung.
2.
Fraktur OblikFraktur yang arah garis patahnya membentuk sudut terhadap sumbu tulang dan
merupakan akibat dari trauma angulasi juga.
3.
Fraktur Spiral
Fraktur yang arah garis patahnya spiral yang di sebabkan oleh trauma rotasi.
4. FrakturKompresi
Fraktur yang terjadi karena trauma aksial fleksi yang mendorong tulang ke arah
permukaan lain.
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
12/22
11
5. FrakturAfulsi
Fraktur yang di akibatkan karena trauma tarikan atau traksi otot pada insersinya
pada tulang.
Menurut Smeltzer dan Bare (2001) jumlah garis patahan ada 3 antara lain:
1.
FrakturKomunitifFraktur dimana garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan.
2. Fraktur Segmental
Fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan.
3. FrakturMultiple
Fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak pada tulang yang sama.
Sumber: Reksoprodjo, Soelarto. dkk. 2014.Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta: BINARUPA
AKSARA Publisher
3.
Memahami dan menjelaskan Fraktur Femoris
3.1 Memahami dan menjelaskan Definisi
Fraktur femoris adalah rusaknya kontinuitas tulang pangkal paha yang dapat
disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot, kondisi-kondisi tertentu seperti
degenerasi tulang/osteoporosis.
Sumber: Grace, Pierce A dan Neil R. Borley. 2006. At a Glance Ilmu Bedah Edisi 3.
Jakarta: Penerbit Erlangga
3.2
Memahami dan menjelaskan EtiologiFraktur dapat terjadi akibat beberapa sebab, yaitu:
Trauma langsung
Benturan pada tulang mengakibatkan fraktur ditempat tersebut, misalnya
penderita jatuh dengan posisi miring dimana daerah trochanter mayor langsung
terbentur dengan benda keras.
Trauma tidak langsung
Tulang dapat mengalami fraktur pada tempat yang jauh dari area benturan,
misalnya disebabkan oleh gerakan eksorotasi yang mendadak dari tungkai bawah.
Karena kepala femur terikat kuat dengan ligamen didalam acetabulum oleh ligamen
iliofemoral dan kapsul sendi, mengakibatkan fraktur di daerah kolum femur. Fraktur patologis
Fraktur yang disebabkan trauma yang minimal atau tanpa trauma. Contoh fraktur
patologis: Osteoporosis, infeksi tulang dan tumor tulang. Fraktur colum femur sering
tejadi pada wanita yang disebabkan oleh kerapuhan tulang akibat kombinasi proses
penuaan dan osteoporosis pasca menopause.
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
13/22
12
3.3 Memahami dan menjelaskan Klasifikasi
Klasifikasi fraktur collum femoris, yaitu:
1. Fraktur intrakapsular, fraktur ini terjadi di kapsul sendi pinggul
Fraktur capital : Fraktur pada kaput femur Fraktur subkapital : Fraktur yang terletak di bawah kaput femur
Fraktur transervikal : Fraktur pada kolum femur
2. Fraktur ekstrakapsular, fraktur yang terjadi di luar kapsul sendi pinggul
Klasifikasi fraktur collum femur menurut Gardens adalah sebagai berikut :
Grade I : Fraktur inkomplit
Grade II : Fraktur lengkap tanpa pergeseran
Grade III : Fraktur lengkap dengan pergeseran sebagian (varus malaligment)
Grade IV : Fraktur dengan pergeseran seluruh fragmen tanpa ada bagian segmenyang bersinggungan
Klasifikasi Pauwels untuk fraktur kolum femur juga sering digunakan. Klasifikasi iniberdasarkan atas sudut yang dibentuk oleh garis fraktur dan bidang horizontal pada posisi
tegak.
Tipe I : garis fraktur membentuk sudut 30 dengan bidang horizontal pada posisi
tegak
Tipe II : garis fraktur membentuk sudut 30-50 dengan bidang horizontal pada posisitegak
Tipe III : garis fraktur membentuk sudut >50 dengan bidang horizontal pada posisi
tegak
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
14/22
13
3.4 Memahami dan menjelaskan Patofisiologi
Ketika terjadi patah tulang yang diakibatkan oleh trauma, peristiwa tekanan
atau pun patah tulang patologik karena kelemahan tulang, akan terjadi kerusakan dikorteks, pembuluh darah, sumsum tulang dan jaringan lunak. Akibat dari hal tersebut
adalah terjadi perdarahan, kerusakan tulang dan jaringan sekitarnya. Keadaan ini
menimbulkan hematom pada kanal medulla antara tepi tulang dibawah periostium dengan
jaringan tulang yang mengatasi fraktur. Terjadinya respon inflamasi akibat sirkulasi
jaringan nekrotik adalah ditandai dengan vasodilatasi dari plasma dan leukosit. Ketika
terjadi kerusakan tulang, tubuh mulai melakukan proses penyembuhan untuk
memperbaiki cidera, tahap ini menunjukkan tahap awal penyembuhan tulang.
Hematom yang terbentuk bisa menyebabkan peningkatan tekanan dalam sumsum tulang
yang kemudian merangsang pembebasan lemak dan gumpalan lemak tersebut masuk
kedalam pembuluh darah yang mensuplai organ-organ yang lain. Hematon menyebabkndilatasi kapiler di otot, sehingga meningkatkan tekanan kapiler, kemudian menstimulasi
histamin pada otot yang iskhemik dan menyebabkan protein plasma hilang dan masuk ke
interstitial. Hal ini menyebabkan terjadinya edema. Edema yang terbentuk akan menekan
ujung syaraf, yang bila berlangsung lama bisa menyebabkan syndroma compartement.
Sumber: Apley, A.G., dan Solomon, L. 1995. Buku ajar ortopedi dan fraktur sistem apley.
Alih bahasa; fr. Edi Nugroho. Jakarta: Widya medikaSumber: Simbardjo, Djoko. 2008. Fraktur Batang Femur dalamKumpulan Kuliah Ilmu
Bedah. Jakarta: FKUI.
3.5 Memahami dan menjelaskan Manifestasi Klinik
Gambaran klinis yang terlihat adalah
a.Nyeri biasanya menyertai patah tulang traumatik dan cedera jaringan lunak. Spasme
otot dapat terjadi setelah patah tulang dan menimbulkan nyeri. Sedangkan pada fraktur
stres nyeri biasanya menyertai aktivitas dan berkurang dengan istirahat. Sedangkan
fraktur patologis mungkin tidak disertai nyeri.
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
15/22
14
b. Posisi tulang atau ekstremitas yang tidak alami mungkin tampak jelas.
c. Pembengkakan di sekitar tempat fraktur akan menyertai proses inflamasi.
d. Gangguan sensasi atau kesemutan dapat terjadi, yang menandakan kerusakan syaraf.
Denyut nadi bagian distal fraktur harus utuh dan sama dengan bagian nonfraktur.
Hilangnya denyut nadi di sebelah distal dapat menandakan sindrom kompartemen
walaupun adanya denyut nadi tidak menyingkirkan gangguan ini.e. Krepitus (suara gemeretak) dapat terdengar saat tulang digerakkan karena ujung
patahan tulang bergeser satu sama lain.
Sumber: Corwin, Elizabeth J. 2007.Buku Saku Patofisiologi Edisi 3. Jakarta : EGC.
3.6 Memahami dan menjelaskna Pemeriksaan
1. Anamnesa: ada trauma
Bilamana tidak ada riwayat trauma berarti fraktur patologis. Trauma harus diperinci
jenisnya, besar ringannya trauma, arah trauma, dan posisi penderita atau ekstremitasyang bersangkutan (mekanisme trauma).
2. Pemeriksaan Umum
Dicari kemungkinan komplikasi umum, misalnya: shock, tanda-tanda sepsis.
3. Pemeriksaan status lokalis
Look
a. Deformitas:
- Penonjolan yang abnormal
- Angulasi
- Rotasi
- Pemendekkan
b.
Fungsio laesa:
Hilangnya fungsi
Feel
Terdapat nyeri tekan dan nyeri sumbu
Move
a. Krepitasi
Terasa krepitasi bila fraktur digerakkan. Krepitasi timbul oleh pergeseran atau
beradunya ujung-ujung tulang kortikal.
b.
Nyeri bila digerakkan, baik pada gerakan aktif maupun gerakan pasif.
c. Memeriksa seberapa jauh gangguan fungsi, gerakan-gerakan yang tidak mampu
dilakukan, range of motion dan kekuatan.
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
16/22
15
Pemeriksaan PenunjangPada fraktur collum femoris dilakukan beberapa Pemeriksaan Radiologis, yaitu:
1. Radiografi polos:
Pemeriksaan ini telah diperintahkan sebagai langkah awal dalam pemeriksaanpatah tulang pinggul. Tujuan utama dari film X-ray adalah untuk menyingkirkan
setiap patah tulang dengan jelas dan menentukan lokasi & luas fraktur Kekurangan : kurang sensitif
Pemeriksaan radiografi standar pinggul ialah pandangan AP dari pinggul danpanggul dan tampilan tabel silang Lateral kadang jika diperlukan axial. Jikafraktur leher femur diketahui, pandangan rotasi internal panggul dapat membantu
untuk mengidentifikasi patah tulang nondisplaced atau impaksi. Jika patah tulang
pinggul yang telah diketahui tetapi tidak terlihat pada standar x-ray film, scantulang atau Magnetic Resonance Imaging (MRI) harus dilakukan.
2. CT-Scan
Scan tulang dapat membantu ketika fraktur stres, tumor, atau infeksi diketahui Scan
tulang adalah indikator yang paling sensitif dari stres tulang,tapi memiliki spesifitas
yang kurang.3. MRI
Pemeriksaan MRI menunjukkan bahwa temuan MRI adalah 100% sensitif, spesifik,dan akurat dalam mengidentifikasi fraktur collum femoralis.
Sumber: Sapardan Subroto. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta : Bagian Bedah Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
17/22
16
3.7 Memahami dan menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis banding
Diagnosis biasanya ditegakkan melalui pemeriksaan X-ray. Jika pada X-ray tidak
terdapat gambaran fraktur, maka dilakukan MRI atau CT untuk melihat fraktur yang
sangat kecil.
Fraktur femur biasanya terdapat pada dua lokasi, yaitu:
a.
Leher femur (femoral neck) yang terletak di bagian atas femur, dibawah caput femur.Tempat ball pada bagian ball-and-socket joint.
b. Regio intertrochanteria. Regio ini terletak di bawah sendi panggul di bagian atas
femur yang menonjol keluar.
Diagnosis Banding Fraktur Collum Femur
a. Osteitis Pubis
Peradangan dari simfisis pubis - sendi dari dua tulang panggul besar di bagian
depan panggul.b. Slipped Capital Femoral Epiphysis
Patah tulang yang melewati fisis (plat tembat tumbuh pada tulang), yang
menyebabkan selipan terjadi diatas epifisis.c. Snapping Hip Syndrome
Kondisi medis yang ditandai oleh sensasi gertakan terasa saat pinggul yang
tertekuk dan diperpanjang. Hal ini dapat disertai oleh gertakan terdengar atau munculkebisingan dan rasa sakit atau ketidaknyamanan.Dinamakan demikian karena suara
retak yang berbeda yang berasal dari seluruh daerah pinggul ketika sendi melewati
dari yang tertekuk untuk menjadi diperpanjang. Secara medis dikenal sebagai
iliopsoas tendinitis, mereka sering terkena adalah atlet, seperti angkat besi, pesenam,
pelari dan penari balet, yang secara rutin menerapkan kekuatan yang berlebihan ataumelakukan gerakan sulit yang melibatkan sendi panggul.
3.8 Memahami dan menjelaskan Komplikasi
Komplikasi awal
a. Syok
Syok hipovolemik atau traumatik akibat pendarahan (baik kehilangan darah
eksterna maupun yang tidak kelihatan) dan kehilangan cairan eksternal kejaringan
yang rusak.
b.
Sindrom emboli lemakPada saat terjadi fraktur globula lemak dapat masuk kedalam pembuluh darah
karena tekanan sumsum tulang lebih tinggi dari tekanan kapiler atau karena
katekolamin yang dilepaskan oleh reaksi stres pasien akan memobilisasi asam lemak
dan memudahkan terjadinya globula lemak dalam aliran darah.
c. Sindrom kompartemen
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
18/22
17
Merupakan masalah yang terjadi saat perfusi jaringan dalam otot kurang dari yang
dibutuhkan untuk kehidupan jaringan. Ini bisa disebabkan karena penurunan ukuran
kompartemen otot karena fasia yang membungkus otot terlalu ketat, penggunaan gips
atau balutan yang menjerat ataupun peningkatan isi kompartemen otot karena edema
atau perdarahan sehubungan dengan berbagai masalah (misal : iskemi, cidera remuk).
Sindrom ini dapat ditangani dengan fascioctomi untuk tindakan operatif dan hindarielevasi.
d. Trombo-emboli
Obtruksi pembuluh darah karena tirah baring yang terlalu lama. Misalnya dengan
di traksi di tempat tidur yang lama.
e. Infeksi
Pada fraktur terbuka akibat kontaminasi luka, dan dapat terjadi setelah tindakan
operasi.
f. Osteonekrosis (avaskular)
Tulang kehilangan suplai darah untuk waktu yang lama (jaringan tulang mati dan
nekrotik).g. Osteoarthritis
Terjadi karena faktor umur dan bisa juga karena terlalu gemuk.
h. Koksavara
Berkurangnya sudut leher femur.
i. Anggota gerak memendek (ektrimitas).
Komplikasi lambat
a. Delayed union
Proses penyembuhan tulang yang berjalan dalam waktu yang lebih lama dari
perkiraan (tidak sembuh setelah 3-5 bulan).
b.
Non union
Kegagalan penyambungan tulang setelah 6-9 bulan.
c. Mal union
Proses penyembuhan tulang berjalan normal terjadi dalam waktu semestinya,
namun tidak dengan bentuk aslinya atau abnormal.
d. Kekakuan pada sendi.
e. Refraktur
Terjadi apabila mobilisasi dilakukan sebelum terbentuk union yang solid.
Sumber: Rasjad, Chairudin. 1998.Ilmu Bedah Orthopedi. Ujung Pandang: Bintang Lamupate
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
19/22
18
3.9 Memahami dan menjelaskan Penatalaksanaan
Tata laksana
Pada prinsipnya penangganan fraktur meliputi reduksi, imobilisasi dan pengembalian
fungsi dan kekuatan normal dengan rehabilitasi.
a. Reduksi fraktur berarti mengembalikan fragmen tulang pada kesejajarannya dan rotasi
anatomis. Metode dalam reduksi adalah reduksi tertutup, traksi dan reduksi terbuka,yang masing-masing di pilih bergantung sifat fraktur.
1. Reduksi tertutup dilakukan untuk mengembalikan fragmen tulang ke posisinya
(ujung-ujung saling behubungan) dengan manipulasi dan traksi manual.
2. Traksi, dapat digunakan untuk mendapatkan efek reduksi dan imobilisasi. Beratnya
traksi disesuaikan dengan spasme otot yang terjadi.
3. Reduksi terbuka , dengan pendekatan pembedahan, fragmen tulang direduksi. Alat
fiksasi internal dalam bentuk pin, kawat, sekrup, plat, paku atau batangan logam
dapat digunakan untuk mempertahankan fragmen tulang dalam posisinya sampai
penyembuhan tulang yang solid terjadi.
b.
Immobilisai fraktur, setelah fraktur di reduksi fragmen tulang harus di imobilisasi ataudi pertahankan dalam posisi dan kesejajaran yang benar sampai terjadi penyatuan.
Immobilisasi dapat dilakukan dengan fiksasi eksternal atau inernal.
1. Fiksasi eksternal meliputi pembalutan, gips, bidai, traksi kontinu, pin dan teknik
gips atau fiksator eksternal.
2. Fiksasi internal dapat dilakukan implan logam yang berperan sebagai bidai inerna
untuk mengimobilisasi fraktur. Pada fraktur femur imobilisasi di butuhkan sesuai
lokasi fraktur yaitu intrakapsuler 24 minggu, intra trohanterik 10-12 minggu,
batang 18 minggu dan supra kondiler 12-15 minggu.
c. Mempertahankan dan mengembalikan fungsi, segala upaya diarahkan pada
penyembuhan tulang dan jaringan lunak, yaitu:
1.
Mempertahankan reduksi dan imobilisasi
2. Meninggikan untuk meminimalkan pembengkakan
3. Memantau status neurologi.4. Mengontrol kecemasan dan nyeri
5. Latihan isometrik dan setting otot
6. Berpartisipasi dalam aktivitas hidup sehari-hari
7. Kembali keaktivitas secara bertahap.
Tindakan Debridement
1. Penderita diberi toksoid atau ATS
2.
Antibiotic untuk bakteri gram positif dan negative3. Kultur dan resistensi kuman dari dasar luka terbuka
4. Tourniquet disiapkan tetapi tidak perlu ditiup
5. Setelah dalam narkose seluruh ekstremitas dicuci selama 5-10 menit dan dicukur
6. Luka diirigasi dengan cairan fisiologis atau air matang 5-10 liter, luka derajat 3
disemprot hingga bebas kontaminasi (jet lavage)
7. Tindakan desinfeksi dan pemasangan duk (draping)
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
20/22
19
8. Eksisi luka lapis demi lapis, fragmen tulang besar untuk stabilitas dipertahankan
9. Bila letak luka tidak menguntungkan, dibuat insisi baru yang biasa digunakan
10.Luka fraktur terbuka selalu dibiarkan terbuka dan bila perlu ditutup setelah 1 minggu
atau edema hilang. Luka untuk reposisi primer dijahit primer
11.Fiksasi eksterna yang paling baik, bagi yang pengalaman, dibolehkan fiksasi interna.
Antibiotik diteruskan 3 hari kedepan
Operatif
Dipasang intermedullary nail, ada 3 macam:
1. Kuntsher mail (paling terkenal)
2. Sneider nail
3. Ao nail
Pemasangan intermedullary nail dapat dilakukan secara:
Terbuka
Menyayat kulit fascia sampai tulang yang patah. Pen dipasang secara retrograde
TertutupTanpa sayatan di daerah patah. Pen dimasukkan melalui ujung trochanter major
dengan bantuan image intersifier(C.arm). Tulang dapat direposisi dan pen dapat masuk
kef ragmen bagian distal
Indikasi operatif, apabila:
- Cara non operatif gagal
- Multiple fraktur
- Rupture A. femoralis
- Patologik fraktur
-
Usia lanjut
Farmakologi
Obat-obatan seperti biphosphonates dapat meningkatkan densitas tulang sehingga
mengurangi resiko re-fracture. Kebanyakan obat-obatan ini diminum.
Efek samping : Nausea, nyeri abdominal, dan inflamasi pada esofagus.
Farmakokinetik : Oral, jika intoleran dapat digunakan IV tubing.
Sumber: Reksoprodjo, Soelarto. dkk. 2014. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta:
BINARUPA AKSARA Publisher
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
21/22
20
3.10Memahami dan menjelaskan Prognosis
Penyembuhan fraktur merupakan suatu proses biologis yang menakjubkan.
Tidak seperti jaringan lainnya, tulang yang mengalami fraktur dapat sembuh tanpa
jaringan parut. Pengertian tentang reaksi tulang yang hidup dan periosteum pada
penyembuhan fraktur mulai terjadi segera setelah tulang mengalami kerusakan apabila
lingkungan untuk penyembuhan memadai sampai terjadi konsolidasi. Faktor mekanisyang penting seperti immobilisasi fragmen tulang secara fisik sangat penting dalam
penyembuhan, selain faktor biologis yang juga merupakan suatu faktor yang sangat
essensial dalam penyembuhan fraktur.
-
8/10/2019 SKENARIO 3-Nyeri pada panggul karena jatuh.docx
22/22
21
Daftar Pustaka
Reksoprodjo, Soelarto. dkk. 2014. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta: BINARUPA
AKSARA Publisher
Rasjad, Chairudin. 1998.Ilmu Bedah Orthopedi. Ujung Pandang: Bintang Lamupate
Corwin, Elizabeth J. 2007.Buku Saku Patofisiologi Edisi 3. Jakarta: EGC.
Syamsir, M. 2014. Muskuloskeletal Gerak Tubuh Manusia. Jakarta: Bagian Anatomi Fakultas
Kedokteran Universitas Yarsi
Faiz, Omar dan David Moffat. 2004.At a Glance Series Anatomi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sumber: Eroschenko, Victor P. 2007.Difiores: Atlas of Histology with Functional Correlations11
th. Idaho: WWAMI Medical Program University of Idaho.
Tambayong, Jan. 1999.Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
Grace, Pierce A dan Neil R. Borley. 2006.At a Glance Ilmu Bedah Edisi 3. Jakarta: Erlangga
Apley, A.G., dan Solomon, L. 1995. Buku ajar ortopedi dan fraktur sistem apley. Alih bahasa; fr.
Edi Nugroho. Jakarta: Widya medika
Simbardjo, Djoko. 2008. Fraktur Batang Femur dalamKumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta:
FKUI.