sk abies

6
Epidemiologi. Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh penetrasi dari tungau parasit Sarcoptes Scabiei. Diperkirakan lebih dari 300 juta orang di dunia terinfeksi tungau skabies. Penyakit skabies menyerang semua kelas ekonomi kaya maupun miskin. Kejadian skabies banyak terjadi di daerah yang padat penduduknya. Terdapat beberapa bukti yang mengatakan bahwa penyakit skabies dipengaruhi oleh musim , pada musim dingin lebih banyak orang yang terkena skabies dibandingkan pada musim panas. Angka kejadian skabies telah meningkat pada dua decade terakhir. Penularan dari skabies baisanya melalui kontak langsung dengan penderita. Etiologi dan Patogenesis. Tungau skabies memiliki empat pasanga kaki dan berdiameter 0.3 mm. tungau skabies tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Tungau skabies tidak bisa terbang maupun melompat. Tungau skabies mempunyai siklus hidup selama 30 hari di dalam lapisan epidermis. Tungau betina membuat terowongan menuju stratum korneum selama 20 menit lamanya dan bertelur sebanyak 3 butir sperharinya. Telur tersebut lalu menetas empat hari berikutnya menjadi larva lalu larva tersebut berjalan menuju ke permukaan kulit. Setelah dua minggu tungau jantan dan betina mengalami kopulasi , setelah itu tungau betina masuk ekmbali kedalam terowongan yang sudah di gali. Tungau jantan sedikit lebih kecil dari tungau betina, setelah mengalam kopulasi tungau jantan lalu lepas dari kulit.

Upload: krishna-wijaya

Post on 15-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asdfafasf

TRANSCRIPT

Page 1: Sk Abies

Epidemiologi.

Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh penetrasi dari tungau parasit

Sarcoptes Scabiei. Diperkirakan lebih dari 300 juta orang di dunia terinfeksi tungau skabies.

Penyakit skabies menyerang semua kelas ekonomi kaya maupun miskin. Kejadian skabies

banyak terjadi di daerah yang padat penduduknya. Terdapat beberapa bukti yang mengatakan

bahwa penyakit skabies dipengaruhi oleh musim , pada musim dingin lebih banyak orang yang

terkena skabies dibandingkan pada musim panas. Angka kejadian skabies telah meningkat pada

dua decade terakhir. Penularan dari skabies baisanya melalui kontak langsung dengan penderita.

Etiologi dan Patogenesis.

Tungau skabies memiliki empat pasanga kaki dan berdiameter 0.3 mm. tungau skabies

tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Tungau skabies tidak bisa terbang maupun melompat.

Tungau skabies mempunyai siklus hidup selama 30 hari di dalam lapisan epidermis. Tungau

betina membuat terowongan menuju stratum korneum selama 20 menit lamanya dan bertelur

sebanyak 3 butir sperharinya. Telur tersebut lalu menetas empat hari berikutnya menjadi larva

lalu larva tersebut berjalan menuju ke permukaan kulit. Setelah dua minggu tungau jantan dan

betina mengalami kopulasi , setelah itu tungau betina masuk ekmbali kedalam terowongan yang

sudah di gali. Tungau jantan sedikit lebih kecil dari tungau betina, setelah mengalam kopulasi

tungau jantan lalu lepas dari kulit. Rata- rata pada pasien skabies terdapat tungau kurang lebih

sebanyak 20.

Gambar 1. Sarcoptes Scabiei

Page 2: Sk Abies

Manisfestasi Klinis.

Setelah terpapar tungau skabies, gejala gatal dan kemerahan dapat muncul pada 6-8

minggu setelah terpapar. Rasa gatal biasanya dirasakan memberat pada saat malam hari. Lesi

yang muncul biasanya seperti kemerahan, bersisik, papul dan nodul atau bahkan terdapat krusta

akibat dari garukan. Tempat predileksi dari skabies yaitu diantara sela-sela jari, pergelangan

tangan, telapak tangan, siku, ketiak, skrotum, penis, labia dan aerola pada wanita. Gejala

kemerahan mungkin dikarenakan akibat dari hipersensitifitas. Bentukan lesi biasanya berbentuk

seperti terowongan, hal ini disebabkan karena tungau berjalan di dbawah stratum korneum.

Terowongan biasanya terdapat pada sela jari, siku, dan pergelangan tangan. Namun terwongan

tersebut akan menjadi susah ditemukan apabila telah terjadi eskoriasi pada daerah lesi.

Terowongan dari tungau dapat dilihat dengan cara mengoleskan tinta hitam pada bagian yang

terinfeksi. Lalu menghapus tinta pada bagian tersebut dengan alcohol, terowongan akan tampak ,

hal ini dikarenakan tinta masuk kebagian dalam terowongan.

Pada anak kecil yang umurnya kurang dari 2 tahun, bagian wajah juga dapat terkena,

namun pada orang dewasa jarang ditemukan. Tanda kemerahan dan nodul yang gatal dapat

ditemukan pada daerah ketiak, punggung, dan daerah skrotum. Nodul tersebut dapat menetap

selama beberapa minggu akibat dari eradikasi tungau skabies.

Diagnosis dapat ditegakan dengan cara mengidentifikasi tungau dan telur dibawah

mikroskop. Tungau skabies dapat diambil dengan cara menteskan minyak mineral pada

terowongan dan melakukan scraping secara longitudinal dengan mnggunakan scapel berukuran

15 searah dengan terowongan. Hasill dari kerokan tersebut lalu ditaruh di objek glass dan

Gambar 2. Terowongan

Page 3: Sk Abies

diamati dengan pencahayaan yang lemah. Terdapat pula cara lain untuk menegakan diagnosis

yaitu dengan cara in vivo.

Deferensial Diagnosis

Terdapat beberapa diferensial diagnosis dari skabies

a. Dermatitis atopi

b. Reaksi gigitan serangga

c. Dermatitis kontak

d. Dermatitis herpetiformis

e. Dyshidrotic eczema

f. Psoriasi,

g. Impetigo bulosa

h. Drug eruption

Komplikasi

Komplikasi yang terjadi pada skabies adalah secondary impetigization namun biasanya

respon setelah diberikan obat topical dan anti biotic gejala akan membaik. Pada skabies crusted

skabies akan terjadi limfangitis dan septicemia

Gambar 3. Tempat Predileksi Skabies

Page 4: Sk Abies

Prognosis

Jika penyakit skabies tidak ditangan maka akan tetap ada selama bertahun-tahun. Pada

pasien dengan system imun yang buruk tungau akan berkembang menjadi lebih banyak.

Tatalaksana

Terdapat tatalaksan yang dapat digunakan, hal ini dipengaruhi dari umur pasien yang terjangkit

penyakit skabies, harga dari pengobatan dan resistensi terhadap pengobatan sebelumnya.

Pada orang dewasa pengobatan topical dioleskan dibagian seluruh tubuh kecuali dibagian wajah

terutama di tempat-tempat predileksi dari skabies tersebut. Pada anak-anak yang menderita

crusted skabies dianjurkan penggunaan topical di seluruh tubuh dan wajah. Pasien juga di

beritahu walaupun sudah mengalami pengobatan, gejala kemerahan dan rasa gatal akan tetap

muncul selama 4 minggu agar pasien tidak mengira pengobatan telah gagal. Penggunaan steroid

topical dan antihistamin dapat diberikan bila diperlukan. Obat oral yang terbukti selain obat

topical scabicide ialah ivermectin. Obat tersebut ditemukan pada tahun 1970. Strukutur obat

tersebut hamper sama dengan obat antibiotik. Obat tesebut tidak diperbolehkan untuk anak

dibawah 5 tahun atau berat kurang dari 15 kg. pada wanita hamil dan menyusui obat tersebut

juga tidak boleh diberikan.

Terdapat beberapa laoparan yang mengatakan obat ivermectin tersebut cukup efektif

untuk tatalaksana skabies. dosis yang digunakan pada umumnya 200ug/kg dan diulangi selama

10 sampai 14 hari. Efek samping dari ivermectin terbilang ringan sampai sedang namun terdapat

laporan yang mengatakan efek samping yang terjadi yaitu laryngeal edema, hipotensi dan

ensefalopati.

Tabel 1. Terapi Skabies

Page 5: Sk Abies

Pencegahan

Orang-orang yang pernah menlakukan kontak dengan pasien skabies segera diberikan

obat topical. Penatalaksanaan harus lebih terfokus ke pencegahan tersebarnya penyakit skabies.

untuk menghindari tertularnya skabies ada baiknya kasur, bantal, pakaian dan handuk yang

telah dipakai 5 hari terakhir segera di cuci dan di jemur dibawah sinar matahari .