siti jaenab tugas kajian 3 (09 mei)

6
LAPORAN TUGAS KAJIAN KEAGAMAAN Isra` dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW Pembicara : Ustadz Khoirul Anwar Tempat : Masjid Darul `Ilmi Universitas Gunadarma Depok Tanggal : 09 Mei 2014 Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Pendidikan Agama yang dibina oleh Bapak Mulyadi Sag., MM Disusun oleh : Siti Jaenab (18313553) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik sipil

Upload: yaqutjaenab-el-jarbaa

Post on 04-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

tugas kajian 3

TRANSCRIPT

Page 1: Siti Jaenab Tugas Kajian 3 (09 Mei)

LAPORAN TUGAS KAJIAN KEAGAMAAN

Isra` dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW

Pembicara : Ustadz Khoirul Anwar

Tempat : Masjid Darul `Ilmi Universitas Gunadarma Depok

Tanggal : 09 Mei 2014

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Pendidikan Agama yang dibina oleh

Bapak Mulyadi Sag., MM

Disusun oleh :

Siti Jaenab (18313553)

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Jurusan Teknik sipil

UNIVERSITAS GUNADARMA

2014

Page 2: Siti Jaenab Tugas Kajian 3 (09 Mei)

PEMBAHASAN

Pengertian Isra` dan Mi’raj

Isra` adalah perjalanan malam, sedangkan mi’raj adalah tangga menuju langit.

Jadi Isra` dan Mi’raj mempunya pengertian bahwa perjalanan Nabi Muhammad SAW

dari masjidil haram ke masjidil aqsa kemudian dilanjutkan dari masjidil aqsa ke

shidratul muntaha untuk mendapatkan perintah shalat 5 waktu.

Tujuan dari Isra` dan Mi’raj adalah untuk menunjukkan kebesaran allah SWT

dan untuk kebahagiaan manusia.

Rasulullah pertama kali mendapatkan perintah shalat dengan jumlah waktu

yang sangat banyak dalam sehari yaitu 50 waktu. Tetapi karena Allah Maha pemurah

lagi maha penyayang kepada hamba-Nya dan untuk kebahagiaan manusia serta tidak

membebankan beban berat kepada manusi untuk mndirikan shalat jadilah akhirnya

jumlah waktunya ada 5 waktu yaitu waktu shubuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya.

Rasulullah melaksanakan Isra` dan Mi’raj dengan ruh dan jasad. Dengan bukti

perlu jasad, perlu waktu dan perlu tempat.

Inti dari diperintahkan shalat adalah ……………….

Artinya : “ sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar”.

Allah memerintahkan kita shalat untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar,

sudahkah shalat kita mencegah perbuatan keji dan mungkar?

Jika perbuatan keji dan mungkar belum dapat di cegah maka terus perbaiki

dengan 4P :

1. Pembenahan Shalat

Page 3: Siti Jaenab Tugas Kajian 3 (09 Mei)

Pembenahan Shalat adalah membenahi shalat kita agar shalat kita bisa

mencegah perbuatan keji dan mungkar, dengan cara memahami dan mengamalkan

syarat dan rukun shalat.

Seperti dengan kita mulai memperbaiki whudu, kita berwudhu harus sesuai

dengan syariat isalm dan berwhudujuga harus baik dan benar. karena whudu

adalah awal kita untuk biasa sahmendirikan shalat kita. Kalau wudhu kita baik

Insya Allah shalat kita akan baik.

2. Peningkatan

Kita harus mengerjakan dan meningkatkan Shalat yang wajib, dan

meningkatkan juga shalat sunnahnya seperti shalat sunnah rowatib, shalat sunnah

duha, shalat sunnah tahajud dand shalat sunnah lainya.

Peningkatan tersebut juga harus sesuai dengan kemampuan karena Allah tidak

membebani setiap makhluknya dalm menjalankan ibadah kepada Alllah.

Jangan lupa sesudah mendirikan shalat kita mengucapkan istigfar tiga kali,

walaupun kita sesudah mengerjakan shalat dengan arti mengerjakan kebaikan

tetapi tetap mengucapkan istighfar. Tidak hanya sesudah mengerjakan amal

keburukan saja kita harus mengucapkan istigfar, tetapi sesudah mengerjakan amal

baik jg harus mengucapkan istighfar karena untuk menutupi kesalahan-kesalahan

yang telah diperbuat terdahulu.

Allah tidak membebani hambanya, apabila hambanya hanya mampu

mengerjakan shalat wajibhya saja Allah tidak akan rugi, tetapi alangkah lebih baik

jika kita menambahkan dengan mendirikan shalat sunnah karena untuk kebaikan

kita sendiri.

3. Penghayatan

Didalam shalat semua bacaanya didominasi oleh doa seperti yang terdapat

dalam bacaan Al-Fatiha, ruku, I’tidal, sujud dan bacaan pada gerakan lainnya.

Page 4: Siti Jaenab Tugas Kajian 3 (09 Mei)

Kita hendaknya mengerti arti dari bacaan shalat kita yang berisi doa tersebut

karena sesungguhnya jika kita dapat memahami kita akan merasakan getaran jiwa

karena begitu agungnya Allah SWT dan juga bisa meneteskan air mata karena

begitu tidak ada apa-apanya kita dengan Allah sang Maha Pencipta.

Kita menghayati shalat juga dengan membenarkan bacaan shalat kita, jangan

terburu-buru karena kalau kita terburu-buru shalat kita terkadang tidak khusyu,

jadi kita harus menghayati shalat kita dengan membaca bacaan shalat dengan

benar dan mampu atau mengerti apa yang kit abaca dalam bacaan shalat tersebut.

Ushalli bukan merupakan niat, tetapi suatu ucapan untuk memudahkan

datangnya niat dari dalam hati.

4. Pengamalan

Kita dalam mengamalkan seperti rendah hati kepada Allah dengan doa “ya

Rabb aku tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Engkau” tu suatu adab

rendah hati bahwa kita tidak punya apa-apa.

Imam Syafi’i mengatakan :” jangan kamu batalkan shalat sesudah kamu

shalat.” Arinya itu juga merupakan adab –adab shalat.

Kita shalat ada adabnya yaitu dengan menghormati Allah, kita takbir dengan

takbiratul ihram dan meletakkan tangan dibawah dada diatas perut karena itu

adalah suatu penghormatan . tidak akan mungkin setelah takbiatul ihram lalu

meletakkan tengan kebelakang. Karena itu semua merupakan adb atau

pengamalan dalam shalat.

Kalau 4P itu bisa terealisasi dalam shalat, Insya Allah shalat kita sesuai dengan awal

mula tujuan dari mendirikan shalat yaitu dapat mencegah dari perbuatan keji dan

mungkar.

Dari kejdian perjalanan Isra` dan Mi’raj kita dapat mengamalkan-Nya dalam

kehidupan sehari-hari dengan mendirikan shalat dengan sebaik-baiknya, karena shalat

adalah tanda orang mukmin. Shalat adalah untuk mendapatkan tingkatan lebih tinggi atau

derajat ketakwaan kita lebih tinggi dihadapan Allah SWT.

Page 5: Siti Jaenab Tugas Kajian 3 (09 Mei)

LAMPIRAN

Penulis memohon kepada dosen Pendidikan Agama apabila menemukan kesalahan

atau kekurangan dalam laporan ini, baik dari segi bahasanya maupun isinya, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi lebih baiknya laporan yang

akan datang.