askep siti

34
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA SINGLE PARENT DENGAN MASALAH TIA DAN KENAKALAN REMAJA I. PENGKAJIAN KELUARGA A. Tanggal Pengkajian : Senin, 16 Maret 2009 B. Pengkaji 1. Nama : Siti Muhzaitun 2. NIM : A1. 0500251 3. Status :Mahasiswa perawat S1 STIKes Muhammadiyah Gombong 4. Alamat : Candirenggo, Ayah C. Data umum 1. Nama Kepala Keluarga : Ny. “P” 2. Alamat : Candirenggo, Ayah 3. Pekerjaan Kepala keluarga : tukang pijat 4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP 5. Komposisi : No Nama Jk Hub Dg Klg Umur Pendi dikan Status Imunisasi Ket BCG polio DPT Hepati tis Camp ak 1. Ny P P ayah 45 th SMP 2. An.T P anak 20 th SMEA 3. An.N L anak 14 th SMP - - -

Upload: miftakhul-khoery

Post on 18-Dec-2015

56 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

askep keluarga punya siti

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA SINGLE PARENT DENGAN MASALAH TIA DAN KENAKALAN REMAJA

I. PENGKAJIAN KELUARGAA. Tanggal Pengkajian: Senin, 16 Maret 2009B. Pengkaji1. Nama: Siti Muhzaitun2. NIM: A1. 05002513. Status:Mahasiswa perawat S1 STIKes Muhammadiyah Gombong4. Alamat: Candirenggo, Ayah

C. Data umum1. Nama Kepala Keluarga: Ny. P2. Alamat : Candirenggo, Ayah3. Pekerjaan Kepala keluarga: tukang pijat4. Pendidikan Kepala Keluarga: SMP5. Komposisi : NoNamaJkHub Dg KlgUmurPendidikanStatus ImunisasiKet

BCGpolioDPTHepatitisCampak

1.Ny PPayah45 thSMP

2. An.TPanak20 thSMEA

3.An.NLanak14 thSMP---

Genogram

An. NNy. P Tn. AKenakalan remaja TIASINGLE PARENT An TSEHAT

Keterangan :laki laki :

perempuan :

pasien :,

: tinggal serumah

6. Tipe keluarga : keluarga single parentKeluarga inti terdiri dari ibu dan dua orang anak. Sedangkan ayah tidak bersama karena Ny P bercerai dengan Ny P sekitar 9 tahun yang lalu dan sekarang Ny P sudah menikah lagi dan bekerja sebagai buruh bangunan di Jakarta. Sedangkan An T sudah menikah dan tidak lagi tinggal serumah dengan Ny P sehingga An T tidak dikaji.7. Suku bangsa Ny P berasal dari suku jawa. Bahasa yang digunakan adalah Jawa dan budaya tidak mempengaruhi kesehatan.

8. Agama yang dianutAgama keluarga Ny P adalah Islam. Ny P rajin beribadah dan sholat berjamaah di masjid yang tidak jauh dari rumah. Ny P ikut pengajian di masjid. Keluarga tidak bermasalah dalam menjalankan ibadahnya. An. N setiap hari mengaji di TPA yang tidak jauh dari rumah mereka. Hanya saja An.N sering mangkir (keluyuran) tanpa sepengetahuan ibunya. Jika ketahuan, Ny P akan marah-marah pada An.N sambil memukul tubuh anaknya tersebut. An.N mengatakan Ibu suka mukul badan saya pake sapu kalo ibu lagi marah sama saya. Sedangkan Ny P hanya berdalih Jika ngga saya pukul, dia ngga kapok, buat apa cara halus wong anak saya bandelnya minta ampun 9. Status social dan ekonomi keluargaPencari nafkah hanya Ny P. Setiap hari Ny P selalu bekerja sebagai tukang pijat itupun kalau ada orang yang minta pijat. Upah Ny P sekali pijat Rp 10.000/ hari tetapi karena orang yang dipijat tidak selalu ada setiap harinya maka pendapatan rata-rata Ny P adalah Rp 6000/hari. Jumlah pengeluaran lebih banyak dari pemasukan. Keluarga tidak mempunyai simpanan uang sendiri. Oleh karena itulah Ny P sering pinjam uang dari saudaranya atau berhutang di warung. Kadang-kadang Ny P mendapat kiriman dari anak pertamanya (An T) yang sekarang bekerja di bekasi sebagai pemabntu RT. Selain itu Ny P juga mendapat uang dari BLT. Uang itu digunakan untuk keperluan anaknya sekolah atau untuk melunasi hutangnya. Minimnya pemasukan uang terkadang membuat An.N nekat mengambil uang tetangga atau saudaranya. An.T pernah tertangkap basah mengambil uang pamannya dan pernah kepergok mengambil handphone tetangganya, tetapi tindakan An.N dibiarkan saja. Saat ditanya An.N mengaku bahwa dia terpaksa mengambil uang karena iri dengan teman-temannya yang bisa jajan dan main dingdong sepuasnya sedangkan dia tidak bisa karena tidak punya uang. Mereka sudah mempunyai rumah sendiri. Barang barang yang dimiliki seperti radio dan 1 sepeda ontel.

10. Aktivitas rekreasi keluargaJika ada waktu luang Ny P menghabiskan waktu ngobrol bersama teman-temannya di rumah tetangganya. Sedangkan An.N nonton TV di rumah tetangganya. Keluarga hanya pergi untuk mengunjungi tempat tempat wisata yaitu pantai petanahan jika lebaran tiba. A. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga11. Tahap perkembangan keluarga saat iniNy P mempunyai 2 anak, Anak pertama berumur 20 th dan anak kedua berumur 14 tahun. Maka keluarga Ny P berada pada tahap perkembangan dengan usia dewasa.12. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhiSebagai keluarga single parent yang dituntut berperan sebagai ibu yang baik sekaligus ayah bagi kedua anaknya, Ny P belum sepenuhnya memenuhi tugas perkembangan kedua anaknya. Dia belum mampu memberikan kasih sayang dan waktu sepenuhnya untuk anak-anaknya. An.N merasa tidak pernah diurus oleh ibunya, malah sering marah-marah dan suka memukul jika iaberbuat salah. Mereka sebenarnya merindukan ayah mereka tetapi tidak bisa karena orang tua sudah bercerai dan ayahnya sudah menikah lagi. Sedangkan Ny P sendiri mengatakan bahwa wajar jika anaknya bandel maka harus dipukul, selain itu dia mengatakan bahwa sekarang anak-anaknya sudah besar jadi tidak perlu terlalu diurus. Saat ditanya tentang mendidik dan mengendalikan tingkah laku yang benar pada An. T yang sering keluyuran dan mencuri, Ny P mengaku cara yang terbaik yaitu dengan jalan memukul dan memaki sedangkan cara yang lain Ny P belum tahu cara mengatasi anaknya tersebut. 13. Riwayat Keluarga Single Parent.Kelurga Ny P tidak mempunyai penyakit keturunan. Akan tetapi semenjak bercerai dengan Tn A, Ny P mengeluh sering pusing dan lehernya cengeng. Ia mengeluhkan kondisi penyakitnya itu yang datang secara tiba-tiba. Ia sukar bicara dan mulutnya mencong, namun dalam beberapa menit kemudian, ia bicara kembali normal seperti biasa. Keluhan bicara pelo atau celat itu sudah berulang kali dialaminya namun pulih dalam beberapa menit, sehingga keluhan pelo tersebut sudah dianggapnya hal biasa tetapi sebenarnya ia merasa takut jika sakitnya bertambah parah. Namun pada suatu hari, saat pulang dari bekerja, Ny P itu tiba-tiba tidak sadarkan diri dan oleh tetangganya segera dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong. Saat dikaji ternyata mempunyai riwayat tekanan darah tinggi yang tidak diobati secara teratur. Selain itu Ny P suka minum kopi dan makan makanan bersantan. Status imunisasi keluarga Ny P cukup baik. Sumber pelayanan kesehatan yang digunakan yaitu puskesmas.14. Riwayat Keluarga sebelumnyaBaik dari pihak keluarga Ny P maupun Tn A tidak ada yang mengalami penyakit serius ataupun penyakit keturunan. Saudara Ny P meninggal dunia saat berusia 35 tahun akibat kecelakaan kendaraanB. Pengkajian Lingkungan15. Karakteristik RumahRumah yang ditempati adalah milik sendiri dengan ukuran 4 x 8 m yang terdiri dari satu ruang tamu, 2 buah kamar, satu dapur beserta ruang makan, dan satu WC beserta kamar mandi. Perabotan rumah tangga tergolong jauh dari jangkauan anak-anak dan sudah tertata rapi. Dinding rumah terbuat dari bambu, lantai rumah terbuat dari tanah. Jendela yang tidak berkaca hanya ada di bagian ruang tamu. Kamar tidur tidak berjendela. Pencahayaan hanya dari jendela dan celah-celah bambu. Atap rumah dari genteng. Belum mempunyai septic tank kotoran dan limbah cair langsung di alirkan ke sungai kecil di belakang rumah menggunakan saluran paralon yang ditimbun di bawah tanah. Jarak WC dengan pembuangan sekitar 14 m. Sumber air minum yang digunakan berasal dari sumur. Air yang digunakan tidak berbau, tidak berasa dan berwarna. Keluarga tidak mempunyai kandang ternak.

Denah rumah

sumurDapur sekaligus ruang makankamar An.N Ruang tamu kamar Ny P Ny PtuaWC dan kamar mandisumur

16. Karakteristik tetangga dan komunitas RWLingkungan tetangga pada umumnya berasal dari desa yang sama dan masih ada hubungan keluarga. Ada beberapa warga yang dari Jakarta dan Sumatera yang sudah cukup lama menetap sehingga sudah membaur dengan adat yang keluarga Ny P tempati. Keluarga sering terlihat duduk bersama di waktu sore hari. Lingkungan disekitar Ny P termasuk pemukiman yang padat penduduk sehingga banyak rumah yang saling berimpitan. Sekeliling rumah Ny P adalah rumah tetangga, tidak ada pabrik sedangkan tempat berbelanja jaraknya 50 m dari rumah sehingga Ny P sering membeli keperluan dapur pada tukang sayuran keliling. Posyandu, sekolah, dan masjid tidak jauh dari rumah.17. Mobilitas geografi keluargaDari kecil hingga menikah kemudian punya anak dan pada akhirnya Ny P bercerai dengan Ny.Z, keluarga Ny P tidak pernah berpindah wilayah atau daerah hunian lain.

18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakatAnggota keluarga tidak pernah sarapan bersama begitu pula dengan makan siang. Makan bersama saat makan malam itupun kalau An.N tidak menginap di rumah neneknya atau di rumah temannya. Pada saat bersama mereka jarang berkomunikasi. Ny P sholat berjamaah di masjid dan sering mengikuti pengajian setiap malam jumat. An.N sering nongkrong bersama teman sebayanya di jembatan kecil atau main play station dan jarang mengikuti pengajian. Keluarga Ny P dekat dengan tetangga lingkungan sekitar, akan tetapi karena sikap An N yang suka mencuri dan bolos sekolah maka mereka sering dipergunjingkan oleh tetangganya atau kerabatnya meskipun tidak pernah berbicara di depan mereka. Ny P aktif dalam kerja bakti yang diadakan setiap 2 minggu sekali di dusunnya.19. System pendukung keluargaKeluarga tidak mempunyai uang simpanan jika sewaktu-waktu keluarga membutuhkan misalnya jika ada anggota keluarga yang sakit maka Ny P meminjam dari tetangga atau kerabatnya. Jarak dari posyandu tidak jauh dari rumah yaitu sekitar 35 mC. Struktur Keluarga20. Pola komunikasiKeluarga Ny P tergolong keluarga yang sangat jarang berkomunikasi sehingga keterbukaan satu sama lain tidak ada. Ny P mengatakan Kita jarang ngobrol bareng, buat apa ngobrol palingan anak-anak ngga mudeng. Kalau mau ngobrol ya bareng sama yang seumuran biar nyambung21. Struktur kekuatan keluargaNy P sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah utama. Pengambil keputusan utama yaitu Ny P namun sebelum mengambil keputusan ia tidak pernah mendiskusikannya dengan anak-anaknya. Walaupun Ny P mengaku anaknya sudah besar tapi ia beranggapan bahwa segala keputusan dari orang tua dan anak tidak boleh protes atau mereka akan dosa karena berani ikut campur dan membantah.

22. Struktur peran Ibu hanya sbg kepala keluarga, sbg ibu dan ayah bagi anak-anaknya, mencari nafkah, pendidik, pelindung, pemberi rasa aman, dan juga sebagai kelompok anggota masyarakat dan kelompok social di lingkungan. Anak pertama sudah berkeluarga dan punya rumah sendiri sehingga ia jarang menemui ibunya atau adiknya karena dia sibuk mengurusi keluarganya dan pekerjaannya. An N tidak pernah peduli dengan ibunya. Dia melakukan apa saja yang disukainya.23. Nilai dan norma keluargaAntara ibu dan Anak kurang saling menghormati. Keluarga mempunyai kebiasaan cuci tangan dan berdoa sebelum makan . Nilai yang dianut sesuai dengan agama Islam dan tidak ada nilai yang mempengaruhi status kesehatan keluarga.

D. Fungsi keluarga24. Fungsi afektifNy P sebenarnya sangat menyayangi kedua anaknya, tetapi An N merasa ibunya tidak menyayanginya karena segala keinginannya tidak pernah dituruti dan suka memukulnya. 25. Fungsi sosialisasiNy P kurang mengontrol secara rutin perilaku anak, seperti disiplin dalam belajar dan bersikap sopan santun kepada yang lebih tua. Ny P sering menegur anakya jika anaknya berbuat salah dengan kata-kata kasar atau dengan pukulan. Ny P kurang memantau perilaku anaknya, dia merasa tenang jika anak-anaknya pergi bermain dengan teman-teman mereka tanpa melihat apa yang dikerjakan anak-anaknya. Yang terpenting bagi Ny P adalah pekerjaannya dan istirahatnya tidak digannggu anak-anaknya. Ny P sering mengikuti pengajian di masjid dan kegiatan kemasyarakatan. 26. Fungsi perawatan keluargaJika ada anggota keluarga yang sakit maka dibelikan obat dari warung kemudian diberi obat yang dibeli di warung.Namun jika tidak sembuh-sembuh baru di bawa ke puskesmas.27. Fungsi reproduksiJumlah anak dalam keluarga ini 2, Ny P belum berniat ingin mencari pria lagi sebagai suami dan ayah bagi kedua anaknya. 28. Fungsi EkonomiKeluarga Ny P termasuk keluarga yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan sehari hari dan tidak mampu menyisakan sedikit uangnya untuk ditabung. Oleh karena itu Ny P melakukan penghematan dan hidup sederhana, jika terpaksa Ny P berhutang pada tetangga atau kerabatnya.E. Stress dan koping keluarga29. Stress jangka pendek dan panjanga. Stress jangka pendekNy P mengatakan bahwa setelah ia bercerai dengan tn A, An N sulit diatur. An N selalu keluyuran jarang di rumah, suka bolos sekolah dan suka mencuri dan baru-baru ini kepala sekolah tempat An N bersekolah memanggilnya dan pihak sekolah memutuskan untuk mengeluarkan anaknya dari sekolah karena perilaku anaknya yang tidak patuh.b. Stress jangka panjangKeluarga Ny P takut jika tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok keluarga dan takut tidak bisa menyekolahkan An N hingga perguruan tinggi.30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressorUntuk mengatasi kenakalan An.A maka ia memaki-maki anaknya dan memukul supaya An. N jera.Untuk mengatasi ketidakmampuan memenuhi kebutuhan hidup maka Ny P bekerja dengan giat dan berusaha berhemat dalam membelanjakan keperluan hidupnya. Dia juga meminta anaknya untuk mengirimkan uang dari Bekasi. 31. Strategi koping yang digunakanUntuk menghadapi masalah keluarga, Ny P berdoa tanpa berhenti untuk berusaha. Sebelumnya untuk mengatasi masalah biasanya dia tidak melakukan musyawarah.

32. Strategi adaptasi disfungsionalDari hasil pengkajian terdapat adanya cara-cara disfungsional atau menyimpang pada kelurga Ny P dalam mengatasi masalah yaitu dengan tindakan kekerasan saat menghukum anaknya karena berbuat salah. F. Pemeriksaan fisik PemeriksaanNy PAn.N

KepalaRambut hitam dan panjang,bersih,bentuk mesocephal bentuk mesosepal,rambut panjang, rapi dan bersih

TTVN:100,R:19,S:37, TD : 170/120N:120,R:36, S: 37, TD :110/85

BB/TB65/16742/152

Mata,tidak ikterikTdk anemis

HidungTdk ada secretTdk ada sekret

MulutMukosa lembab, Mukosa lembab,

LeherTdk ada pembesaran thyroidTdk ada pembesaran thyroid

DadaSimetrissimetris

AbdomenTdk kembung, tidak ada distensi abdomen dan pembesaran hepar,bising usus 12Tdk kembung,bising usus 12, tidak ada distensi abdomen dan pembesaran hepar

TanganTdk ada lesi, tdk lumpuh, Tdk ada lesi, tdk lumpuh

KakiTdk ada lesi, tdk lumpuhTdk ada lesi, tdk lumpuh

KulitTidak ada ptechie, tidak ada stomatitis dan lembabTidak ada ptechie, tidak ada stomatitis dan lembab

KUBaikBaik

G. Harapan keluargaKeluarga Ny P menyatakan biasa saja atas kedatangan mahasiswa perawat (pengkaji) karena tidak merasa ada yang sakit dalam keluarganya. Namun, keluarga Ny P sangat senang ketika pengkaji akan membantu menangani permasalahan keluarganya.

II. ANALISA DATANoDataEtiologiMasalah

1.DS: Ny M mengatakan Saya sering sakit kepala dan leher cengeng. Ia mengeluhkan kondisi penyakitnya itu datang secara tiba-tiba. Ia sukar bicara dan mulutnya mencong, namun dalam beberapa menit kemudian, ia bicara kembali normal seperti biasaDO : TTV Ny P:N:100,R:19,S:37, TD : 170/120 BB/TB Ny P: 65/167. Ny P hanya membeli obat sakit kepala di warung terdekat. Diagnosa dokter Ny P menderita TIAKetidakmampuan keluarga Ny P merawat anggota keluarga dengan masalah TIA.

Gangguan rasa nyaman nyeri.

2.DS : Ny P mengatakan yang saya tahu, kalau mendidik anak ya.. dipukul jika anak salah, biar jera ya to?!?!!?, tapi misalnya ada cara lain ya saya tidak tahu..memangnya cara yang lain ada po? An N mengatakan Ibu suka mukul saya pake sapu kalau ibu saya lagi marahDO : An N kepergok mencuri handphone tetangga dan uang milik kerabatnya. An N sering keluyuran dan bolos dari sekolah. Ada bekas pukulan (lebam) di bagian punggung An NKetidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah peran sebagai orang tua (peran ganda)

Gangguan pola asuh ny P pada An.N

3.DS : Ny P mengatakan Kita jarang ngobrol bareng, buat apa ngobrol palingan anak-anak ngga mudeng. Kalau mau ngobrol ya bareng sama yang seumuran biar nyambungDO : Pada saat bersama mereka jarang berkomunikasi.Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah mengenai pentingnya berkomunikasi pada keluarga Ny P

Gangguan komunikasi pada keluarga Ny P

III. SCORING PRIORITAS MASALAH1. Diagnosa : Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Ny P merawat anggota keluarga dengan masalah TIAKRITERIASKALABOBOTSKORINGPEBENARAN

a. Sifat masalah: kurang/tidak sehat

b. Kemungkinan masalah dapat diubah: mudah

c. Potensial masalah untuk dicegah: mudah

d. Menonjolnya masalah : masalah ingin segera diatasi3

2

3

01

2

1

1

Total3/3x1=1

2/2x2=1

3/3x1=1

2/2x1=1

5Keadaan tersebut harus segera diatasi karena dapat berdampak pada tingkat keparahan TIA, yaitu stroke pada Ny PNy P mengatakan bahwa ia takut bila sakitnya bertambah parah.Sumber daya keluarga ada, fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan tersedia. Keluarga mempunyai motivasi untuk merawat Ny P

Penderita kooperatif dalam penyuluhan dan penatalaksanaan

Keluarga menyadari paenyakit ini perlu diatasi karena mengganggu Ny P

2. Gangguan pola asuh Ny P pada An.N berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah peran sebagai orang tua (peran ganda)KRITERIASKALABOBOTSKORINGPEBENARAN

e. Sifat masalah: Ancaman kesehatan

f. Kemungkinan masalah dapat diubah: mudah

g. Potensial masalah untuk dicegah: mudah

h. Menonjolnya masalah : masalah ingin segera diatasi2

2

3

01

2

1

1

Total2/3x1=2/3

2/2x2=2

3/3x1=1

2/2x1=1

4 2/3 Keadaan tersebut mengancam jika tidak segera diatasi maka akan menimbulkan konflik dalam keluargaNy P mengatakan yang saya tahu, kalau mendidik anak ya.. dipukul jika anak salah, biar jera ya to?!?!!?, tapi misalnya ada cara lain ya saya tidak tahu..memangnya cara yang lain ada po?

Keluarga Ny P kooperatif dalam penyuluhan dan penatalaksanaan karena pelaksanaannya mudah

Keluarga mengatakan masalah dapat dicegah asal seluruh anggota berperan.

Keluarga menyadari peilaku An N ini perlu diatasi

3. Diagnosa : Gangguan komunikasi pada keluarga Ny P berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah mengenai pentingnya berkomunikasi pada keluarga Ny PKRITERIASKALABOBOTSKORINGPEMBENARAN

a. Sifat masalah: Ancaman kesehatan

b. Kemungkinan masalah dapat diubah: mudah

c. Potensial masalah untuk dicegah: mudah

d. Menonjolnya masalah : masalah tidak dirasakan2

1

3

01

2

1

1

Total2/3x1=2/3

2/2x2=2

3/3x1=1

0/2x1=0

32/3Keadaan tersebut mengancam keutuhan keluargaNy P mengatakan Kita jarang ngobrol bareng, buat apa ngobrol palingan anak-anak ngga mudeng. Kalau mau ngobrol ya bareng sama yang seumuran biar nyambung

Keluarga Ny P kooperatif dalam penyuluhan dan penatalaksanaan karena pelaksanaanya mudah.

Keluarga tidak tahu tentang pentingnya berkumpul dan berkomunikasi dengan seluruh anggota keluarga tetapi merupakan sutau tugas orang tua yang harus dilakukan.

Keluarga mengetahui masalah bisa muncul tetapi keluarga merasa masalah tidak perlu diselesaikan secara dini karena masih wajar.

IV. DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA1. Diagnosa : Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Ny P merawat anggota keluarga dengan masalah TIAa. Tujuan/Kriteria Evaluasi :Setelah dilakukan pertemuan 2x45 menit dalam satu minggu, keluarga dapat:1) Mengenal masalah yang dihadapi Ny P2) Mampu memutuskan masalah yang dihadapi Ny P3) Mampu mengubah kondisi (Nyeri) menjadi ke kondisi yang normalb. Intervensi1) Tentukan riwayat nyeri, mis: lokasi, frekuensi, durasi dan intensitas nyeri.2) Berikan tindakan kenyamanan dasar mis: reposisi, dan aktivitas hiburan, mis: music dan televisi3) Ajarkan penggunaan ketrampilan manajemen nyeri mis: teknik relaksasi, visualisasi, dan music 4) Berikan analgetik sesuai indikasi dari dokter (kolaborasi dengan dokter)2. Gangguan pola asuh Ny P pada An.N berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah peran sebagai orang tua (peran ganda)

a. Tujuan /Kriteria Evaluasi :Setelah dilakukan pertemuan 2x45 menit dalam satu minggu, keluarga dapat:1) Menunjukkan pengasuhan anak2) Menunjukkan kemampuan perilaku penaganan kenakalan pada An N dengan cara yang benar3) Menunjukkan hubungan cinta dengan anakb. Intervensi1) Menyiapkan keluarga untuk memahami dan menyiapkan keluarga secara mental terhadap penanganan kenakalan pada An N2) Ajarkan cara-cara memberikan pengasuhan yang benar, seperti a) Memberikan kasih saying terhadap anakb) Membimbing dan memenuhi tumbang anakc) Mendidik anak dengan sabar hindari tindakan kekerasan pada anakd) Menyempatkan waktu bersama anak-anak3) Ajarkan cara- cara memberikan pengasuhan yang benara) Ajarkan anak untuk berkata jujurb) Berikan teguran yang sopan dan lembutc) Jika dengan teguran, anak tidak mau patuh maka pukul dengan lembut pada bagian tubuh yang tidak menimbulkan trauma yang berat seperti pantatd) Ceritakan kerugian dan sanksi-sanksi jika seseorang tidak patuh.3. Diagnosa : Gangguan komunikasi pada keluarga Ny P berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah mengenai pentingnya berkomunikasi pada keluarga Ny a. Tujuan /Kriteria Evaluasi :Setelah dilakukan pertemuan 2x45 menit dalam satu minggu, keluarga dapat:1) Menunjukkan adanya komunikasi yang efektif pada keluarga Ny P2) Menunjukkan peningkatan intensitas berkumpul bersamab. Intervensi1) Kaji sebab-sebab adanya hambatan dalam berkomunikasi2) Ajarkan cara berkomunikasi secara efektif, seperti:a) Menyempatkan waktu untuk berkumpul setiap harinyab) Tegur sapa saat bertemuc) Dengarkan keinginan anakd) Sharing dan timbal balik saat berkomunikasie) Berikan reward dan jangan mencela perkataan anak, tapi nasehati jika anak salah dengan lembut dan sopanAjarkan kepada orang tua tentang perkembangan anak

V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASISasaran : Keluarga Ny PHari, tanggal: Kamis, 19 Maret 2009

NoDiagnosis KeperawatanImplementasiEvaluasi

1.Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga Ny P merawat anggota keluarga dengan masalah TIAa. Memberikan tindakan kenyamanan dasar mis: reposisi, dan aktivitas hiburan, mis: music dan televisib. Mengajarkan penggunaan ketrampilan manajemen nyeri mis: teknik relaksasi, visualisasi, dan music c. Memberikan analgetik sesuai indikasi dari dokter (kolaborasi dengan dokter)

S: Ny P mengatakan nyeri berkurang dengan menggunakan teknik manajemen nyeri dan posisi yang membuat nyaman.O: Ny M terlihat lebih tenangTD : 140/90Keluarga ikut mempraktekkan teknik manajemen nyeri dan posisi yang nyaman.A: masalah teratasi sebagian P: nyeri semakin dikurangi sampai tidak ada nyeri. Rekomendasikan pada anggota keluarga untuk selalu mengontrol nyeri

2.Gangguan pola asuh Ny P pada An.N berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah peran sebagai orang tua (peran ganda)

a. Menyiapkan keluarga untuk memahami dan menyiapkan keluarga secara mental terhadap penanganan sibling rivalry pada anak yang diajarkan. b. Mengajarkan cara-cara memberikan pengasuhan yang benar, seperti 1) Memberikan kasih saying terhadap anak2) Membimbing dan memenuhi tumbang anak3) Mendidik anak dengan sabar hindari tindakan kekerasan pada anak4) Menyempatkan waktu bersama anak-anakc. Mengajarkan cara- cara memberikan pengasuhan yang benar1) Mengajarkan anak untuk berkata jujur2) Memberikan teguran yang sopan dan lembut3) Jika dengan teguran, anak tidak mau patuh maka pukul dengan lembut pada bagian tubuh yang tidak menimbulkan trauma yang berat seperti pantat4) Menceritakan kerugian dan sanksi-sanksi jika seseorang tidak patuhS: keluarga Ny P mengatakan bahwa mereka sudah paham tentang cara menangani kenakalan pada anak dan cara mengasuh anak yang benarO:keluarga mulai melakukan pengasuhan anak yang baikA: masalah sudah teratasiP: intervensi dihentikan.

2.Gangguan komunikasi pada keluarga Ny P berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah mengenai pentingnya berkomunikasi pada keluarga Ny

a. Mengkaji sebab-sebab adanya hambatan dalam berkomunikasib. mengajarkan cara berkomunikasi secara efektif, seperti:1) Menyempatkan waktu untuk berkumpul setiap harinya2) Tegur sapa saat bertemu3) Mendengarkan keinginan anak4) Sharing dan timbale balik saat berkomunikasi5) Memberikan reward dan jangan mencela perkataan anak, tapi nasehati jika anak salah dengan lembut dan sopan6) Mengajarkan kepada orang tua tentang perkembangan anakS: keluarga Ny P mengatakan bahwa mereka paham tentang teknik berkomunikasi secara efektif dengan anggota keluargaO:-keluarga mulai menerapkan cara berkomunikasi secara efektif dengan seluruh anggota keluarga A: masalah teratasiP: intervensi dihentikan

DAFTAR PUSTAKA

Suprajitno,2005.Asuhan Keperawatan Keluarga. Aplikasi Dalam Praktik.Jakarta:EGCMubarak,Wahit Iqbal dkk.2006.Ilmu Keperawatan Komunitas 2.Jakarta:Sagung SetoBailon, S.G. dan Maglaya, A.S.,. 1997. Family health Nursing: The Process. Philiphines: UP College on Nursing DilimanPotter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGCShirley, M. H. H. 1996. Family Health Care Nursing : Theory, Practice, and Research. Philadelphia : F. A Davis Company

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA SINGLE PARENT DENGAN MASALAH TIA DAN KENAKALAN REMAJA DI CANDIRENGGO, AYAH

Disusun OlehSITI MUHZAITUNNIM: A1.0500251

PRODI S1 KEPERAWATANSTIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG2009