sistem saraf makalah

19
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem saraf merupakan suatu sistem dari bentuk reaksi tubuh dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya dan pengatur seluruh kegiatan organ. Komponen utama sistem saraf yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak yang terdapat di dalam kranium dan medula spinalis di dalam vertebralis. Sistem saraf tepi terdiri dari saraf kranial yang keluar dari otak dan saraf spinal keluar dari sumsum tulang belakang. Kedua sistem terdiri dari serangkaian sel yang disebut neuron. (Tenzer dkk., 2014: 20) Sistem saraf menerima rangsangan dari satu atau lebih reseptor dan menyalurkan informasi pada satu atau lebih efektor yang akan merespon rangsangan tersebut. Efektor meliputi efektor mekenik seperti otot, dan efektor kimiawi seperti kelenjar. Dengan demikian, respon dari sistem saraf melibatkan kontraksi otot dan sekresi kelenjar. (Kardong, 2009: 618) Menurut Tenzer dkk. (2014: 95) bersama-sama dengan sistem endokrin, sistem saraf merupakan pengendali utama dan pusat integrasi tubuh. Secara umum, sistem saraf vertebrata memegang tiga peranan penting, antara lain: orientasi terhadap lingkungan luar, yaitu menerima rangsang,

Upload: oliviayunita

Post on 14-Apr-2016

46 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

tgs

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM Saraf Makalah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem saraf merupakan suatu sistem dari bentuk reaksi tubuh dalam

menyesuaikan diri terhadap lingkungannya dan pengatur seluruh kegiatan organ.

Komponen utama sistem saraf yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf

pusat terdiri atas otak yang terdapat di dalam kranium dan medula spinalis di dalam

vertebralis. Sistem saraf tepi terdiri dari saraf kranial yang keluar dari otak dan saraf

spinal keluar dari sumsum tulang belakang. Kedua sistem terdiri dari serangkaian sel

yang disebut neuron. (Tenzer dkk., 2014: 20)

Sistem saraf menerima rangsangan dari satu atau lebih reseptor dan menyalurkan

informasi pada satu atau lebih efektor yang akan merespon rangsangan tersebut. Efektor

meliputi efektor mekenik seperti otot, dan efektor kimiawi seperti kelenjar. Dengan

demikian, respon dari sistem saraf melibatkan kontraksi otot dan sekresi kelenjar.

(Kardong, 2009: 618)

Menurut Tenzer dkk. (2014: 95) bersama-sama dengan sistem endokrin, sistem

saraf merupakan pengendali utama dan pusat integrasi tubuh. Secara umum, sistem saraf

vertebrata memegang tiga peranan penting, antara lain: orientasi terhadap lingkungan

luar, yaitu menerima rangsang, menerjemahkan dan mengadakan respons; regulasi, yaitu

mengatur lingkungan internal tubuh dan kesesuaian kerja seluruh sistem organ; dan

sebagai tempat penyimpan informasi. Dengan kata lain, sistem saraf merupakan suatu

sistem dari bentuk reaksi tubuh dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan, dan

pengaturan kegiatan seluruh organ tubuh.

Menurut Campbell dkk. (2010: 238) otak dan sumsum tulang belakang SSP

vertebrata terkoordinasi secara erat. Otak menyediakan daya integratif yang mendasari

perilaku kompleks vertebrata. Sumsum tulang belakang, yang membentang di dalam

columna vertebralis, menghantarkan informasi ke dan dari otak serta membangkitkan

pola-pola lokomosi dasar. Sumsum tulang belakang juga bertindak secara independen

dari otak sebagai bagian dari sirkuitsaraf sederhana yang menghasilkan refleks, respon

otomatis tubuh terhadap rangsangan tertentu.

Page 2: SISTEM Saraf Makalah

Otak (ensefalon) vertebrata mulai dari pisces sampai dengan mamalia dibangun

menurut pola dasar yang sama. Otak merupakan perkembangan dari bumbung neural

bagian anterior, sedangkan bagian bumbung neural yang tersisa akan berkembang

menjadi sumsum tulang belakang. Selama evolusi vertebrata terjadi perubahan struktur

otak secara besar-besaran, dari otak yang relatif lurus pada pisces dan amphibia, menjadi

otak yang kaya akan lipatan-lipatan yang dalam dan sangat kompleks pada mamalia.

Rasio antara berat otak dan berat sumsum tulang belakang menunjukkan tingkat

kecerdasan hewan. Otak dapat dibagi menjadi empat bagian pokok, yaitu: serebrum,

serebelum, diensefalon (terdiri atas talamus dan hipotalamus), dan batang otak (terdiri

atas otak tengah, pons, dan medula oblongata) (Tenzer dkk., 2014: 96).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian sistem saraf?

2. Bagaimana bentuk anatomi dan histologi sistem saraf?

3. Bagaimana perbandingan sistem saraf pada kelima kelas vertebrata?

Page 3: SISTEM Saraf Makalah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Saraf

Sistem saraf merupakan suatu sistem dari bentuk reaksi tubuh dalam menyesuaikan diri

terhadap lingkungan dan pengaturan kegitan seluruh organ tubuh. Secara umum, sistem saraf

vertebrata memegang tiga peranan penting, yaitu orientasi terhadap lingkungan luar, yaitu

menerima rangsang, menterjemahkan dan mengadakan respons, regulasi, yaitu mengatur

lingkungan internal tubuh dan kesesuaian kerja seluruh sistem organ, sebagai tempat

penyimpan informasi. Dengan kata lain, sistem saraf merupakan suatu sistem dari bentuk

reaksi tubuh dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan, dan pengaturan kegiatan seluruh

organ tubuh (Tenzer dkk. 2014: 199). Sistem saraf vertebrata dibagi menjadi sistem saraf

pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang

belakang (medula spinalis). Sedangkan sistem saraf perifer dapat dibedakan menjadi sistem

saraf somatik dan sistem saraf viseral. Masing-masing sistem terdiri atas komponen afferen

dan komponen efferen.

Berdasarkan lokasi atau topografinya, sistem saraf perifer dibagi menjadi saraf

kranial (yang berasal dari otak), dan saraf spinal (yang berasal dari sumsum tulang

belakang). Kedua macam saraf tersebut mengandung komponen sensoris (afferen)

dan komponen motoris (efferen).

Berdasarkan fungsinya, terdapat dua tipe sel saraf pada sistem saraf perifer, yaitu (1)

sel-sel saraf afferen (sensoris): membawa impuls dari reseptor-reseptor sensoris

dalam tubuh ke sistem saraf pusat, dan (2) sel-sel saraf efferen (motoris): membawa

informasi dari sistem saraf pusat ke organ efektor (otot dan kelenjar).

2.2 Bentuk Anatomi dan Histologi Sistem Saraf

a. Otak

1. Otak secara anatomi

Otak dapat dibagi menjadi empat bagian pokok, yaitu prosensefalon (otak depan),

mesensefalon (otak tengah), dan rombensefalon (otak belakang). Semua bagian sistem

saraf pusat tersusun atas bahan kelabu (substansia grisea) dan bahan putih (substansia

alba)

Page 4: SISTEM Saraf Makalah

bahan kelabu → terdapat badan-badan sel saraf (perikarion), berwarna kelabu

karena banyaknya organel yang ada di dalamnya.

bahan putih → tersusun atas berkas-berkas serabut saraf (akson), berwarna

putih karena adanya selubung mielin (derivat lemak) yang menyelubungi

akson).

Otak terdiri dari bagian korteks yang tersusun atas bahan kelabu, dan bagian medula yang

tersusun atas bahan putih. Otak dibungkus dan dilindungi oleh selaput otak (meninges).

2. Otak secara histologi

b.Sumsum tulang belakang

1. Sumsum tulang belakang secara anatomi

2. Sumsum tulang belakang secara histologi

c. Saraf kranial

d.Saraf spinal

2.3 Perbandingan Sistem Saraf pada kelima kelas Vertebrata

a. Sitem Saraf Pisces

Sistem saraf pada ikan dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer.

Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang (medula spinalis) dan Sistem

saraf perifer yang berdasarkan lokasi atau topografinya dibagi menjadi saraf kranial (yang

berasal dari otak), dan saraf spinal (yang berasal dari sumsum tulang belakang). Kedua

macam saraf tersebut mengandung komponen sensoris (afferen) dan komponen motoris

(efferen) ( Tenzer, dkk. 2014 : 95).

Telencephalon yaitu bagian otak yang paling depan utama yang keluar dari daerah

ini yaitu saraf alfaktori yang berhubungan dengan hidung sebagai penerima rangsangan

dimana terdapat bagian Bulbus olfactorius yaitu lanjutan dari tractus olfactorius dan berakhir

sebagai sepasang ‘bola’, mempunyai lanjutan sebagai benang-benang halus yang menuju ke

dinding lekuk hidung (Azimuh, 2015). Kemudian pada Serebrum tersusun dari dua hemisfer

serebral, yang membentuk bagian terbesar otak. Pada saraf ikan terdapat Mesencephalon

menurut Azimuh (2015) Mesencephalon merupakan otak bagian tengah dengan organ utama

yang tampak menonjol adalah lobus opticus.

Menurut Fkip Universitas Bunghatta (2014 : 82-85) otak ikan dibagi menjadi 5

bagian yaitu :

Page 5: SISTEM Saraf Makalah

1. Dienchephalon yang terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu ephitalamus,

thalamus dan hipothalamus. Di bagian atas terdapat kelenjar hypopisa.

2. Mesenchephalon (otak tengah) relatif besar, berfungsi sebagai pusat penglihatan.

Terdapat lobus optikus yang terdiri atas tekstum opticum (organ koordinat yang

melayani rangsang penglihatan) dan tegmentum (pusat saraf motorik).

3. Myenchephalon merupakan otak bagian posterior. Komponen utamanya adalah

medula oblongata yang berfungsi sebagai pusat saraf cranial. Pada bagian ini

terdapat cristal cerebelli yang belum diketahui fungsinya.

Bagian-bagian dari otak ikan secara keseluruhan pada gambar dibawah

Sumber : Walker, 1975 : 26

b.Sitem Saraf amphibi

Otak amphibia merupakan otak yang kaya akan lipatan-lipatan yang dalam. Serebrum

pada otak amphibia terbagi menjadi belahan kanan dan belahan kiri, yang masing-masing

disebut hemisferium serebri. Permukaan hemisferium serebri pada otak amphibia

umumnya licin. Pada hewan-hewan yang gerakan ototnya tidak kompleks dan tidak

Page 6: SISTEM Saraf Makalah

mementingkan keseimbangan tubuh misalnya katak dan ular, serebelumnya berukuran

kecil dan permukaan serebelumnya licin (Tenzer, 2014: 98).

Sistem saraf katak terlihat bagian-bagian dari dorsal (punggung) yang meliputi Nervus

olfactorius, Lobus olfactorius, Hemisphaerum cerebri, Pineal body, Epiphysis, Lobus

opticus, Cerebellum, Fossa rhomboidea, Medulla oblongata, dan Medulla spinalis.

Sedangkan untuk bagian-bagian dari ventral (perut) sistem saraf katak yang meliputi

Nervus olfactorius, Lobus olfactorius, Hemisphaerum cerebri, Chiasma nervi optici,

Infundibulum, Hypophysis, Medulla oblongata, dan Medulla spinalis. (Sumber : Walker,

1975 : 26).

Berikut ini adalah gambar dari sistem saraf pada amphibian:

Sumber: ebook vertebrates halaman 648

Sumber: ebook vertebrates halaman 652

Page 7: SISTEM Saraf Makalah

c. Sitem Saraf reptil

Reptil mempunyai susunan saraf yang serupa dengan susunan saraf pada burung. Otak

pada reptile juga terdiri atas empat bagian. Kekhususannya hanyalah terdapat tonjolan otak

besar yang berkembang dengan baik sehingga pusat saraf pembau jelas terlihat. Otak besar

ini meluas ke atas sehingga menutupi otak tengah. Bagian-bagian otak lainnya kurang

berkembang bila di bandingkan dengan otak pada burung. (Gleason, 2014: 3)

Facies dorsolateralis pada otak reptilia terdiri atas hemisphaerium cerebri yang relatif

besar, sepasang, menyempit ke muka sebagai lobus olfactorius, yang ke cranial

melanjutkan sebagai tractus olfactorius dan berakhir sebagai bulbus olfactorius yang

menonjol (Tim Dosen UGM, 1990: 70). Pada otak kadal, terlihat bentukan dua lobus

olfactorius dan tractus olfactorius. Permukaan hemisferium serebri pada pengamatan licin,

bagian korteksnya tidak mengandung lekukan (sulkus) dan gundukan (girus).

Mesencephalon (lobus opticus) sebagian besar tertutup hemisphaerium cerebri. Terbagi

dua oleh sulcus medianus menjadi corpora bigemina. Cerebellum (metencephalon)

berukuran relatif kecil berada di daerah caudal mesencephalon. Medulla oblongata

(myelencephalon) bagian mukanya lebar, punya cekungan fossa rhomboidea yang sebagian

tertutup cerebellum. Epiphysis berukuran amat kecil, mediacranial lobus opticus berasal

dari diencephalon. (Tim Dosen UGM, 1990: 70).

Pada reptil terlihat dua buah lobus opticus di dekat lobus olfactorius, terlihat pula

cerebellum yang berukuran kecil serta medula oblongata yang berukuran lebar dengan

cekungan fossa rhomboidea dekat cerebellum. Epiphysis terlihat seperti titik kecil yang

berada di antara dua lobus olfactorius dan dua lobus opticus. Faceis basalis terdapat

chiasma nervi optici (dari lobus opticus), hypophysis pada bagian caudal chiasma dan

infundibulum sebagai tangkainya yang merupakan tonjolan hypothalamus (Tim Dosen

UGM, 1990: 70).

Reptil memiliki 12 pasang saraf kranial dengan cerebellum yang lebih besar daripada

amfibi, dan hal ini berhubungan dengan kecepatan kemampuan gerak pada reptil (Sukiya

dan Wibowo, 2005: 69). Namun cerebellum pada reptil berukuran jauh lebih kecil

dibanding aves dan mamalia. Menurut Tenzer dkk. (2014: 98) serebelum merupakan pusat

keseimbangan dan pusat koordinasi motoris. Pada hewan-hewan yang gerakan ototnya

tidak kompleks dan tidak mementingkan keseimbangan tubuh (misalnya katak, ular)

Page 8: SISTEM Saraf Makalah

serebelum berukuran kecil. Menurut Tenzer dkk. (2014: 97-98) reptil memiliki dua lapis

meninges, yaitu dura mater dan pia mater. Medula spinalis yang merupakan kelanjutan

dari medula oblongata ukurannya lebih pendek dari kolumna vertebralisnya

d.Sitem Saraf aves

Sistem saraf pusat burung menunjukkan perkembangan lebih maju daripada

sistem saraf reptil. Cerebrum ukurannya sangat besar dan menutup diencefalon dan lobus

opticus. Lobus opticus pada burung secara proporsional berukuran besar, hal ini

merupakan pengecualian, nampaknya berkaitan dengan ketajaman pandang yang dimiliki

burung (Sukiya dan Wibowo, 2005: 82).

Otak merpati agak pendek dan melebar. Ukuran hemisphaerium dan cerebellum

cukup besar begitu jjuga ukuran lobus opticus, yang menunjukkan bahwa burung

memiliki sistem koordinasi dan indera yang berkembang cukup baik. Namun di sisi yang

lain, lobus olfactorius cukup kecil yang mengindikasikan pertumbuhan organ olfaktori

yang kurang baik (Hegner dan Stiles, 1951: 534).

Menurut Sukiya dan Wibowo (2005: 83), “cerebellum pada Aves lebih besar

daripada cerebellum Reptil, berlekuk dalam meskipun tidak sebesar/sedalam pada

mamalia. Hal ini menunjukkan permulaan terjadinya perkembangan pons. Aves, juga

seperti amniota lain, memiliki 12 saraf kranial.”

Pada mamalia dan beberapa jenis Aves, bagian dasar mesensephalon yang terletak

di antara medulla oblongata dan otak tengah mengalami diferensiasi menjadi pons.

Struktur ini merupakan suatu “jembatan” yang gtersusun atas berkas-berkas serabut saraf

yang membawa impuls dari hemisphaer yang satu ke hemisphaer yang lain dengan

demikian, dapat mengkoordinasi otot pada kedua sisi tubuh. Pons juga mengandung

nuclei yang meneruskan impuls dari cerebrum ke cerebellum (Tenzer, dkk, 2014: 207).

e. Sitem Saraf mamalia

Dalam pengamatan yang dilakukan telah diketahui bahwa sebenarnya otak pada

marmut memiliki pola yang sama dengan keempat vertebrata yang lainnya. Otak

merupakan perkembangan dari bumbung neural bagian anterior, sedangkan bagian

bumbung neural yang tersisa akan membentuk sumsum tulang belakang. Otak pada

marmut memiliki bagian yang telah kompleks dibandingkan vertebrta yang lain. Menurut

Tenzer, dkk (2014: 200) mengatakan bahwa, otak vertebrata terdiri dari tiga bagian yaitu

Page 9: SISTEM Saraf Makalah

prosensefalon (otak depan), mesensefalon (otak tengah), dan rombensefalon (otak

belakang). Pada mamalia khususnya marmut, otak tengah (mesensefalon) kurang begitu

berkembang. Namun, pada mamalia peran sebagai pusat melihat dan pusat medengar

diambil alih oleh serebrum, mesensefalon membentuk kolikulus superior sebagai pusat

reflek mata, dan kolikulus inferior sebagai pusat refleks telinga.

Kemudian otak dilindungi oleh tulang tempurung kepala (kranium) dan dibungkus

atau diselaputi oleh selaput otak (meninges). Menurut Tenzer, dkk (2014: 202) mengatakan

bahwa, meninges pada mamalia terdiri dari tiga lapisan, yaitu dura meter, arakhnoid, dan

pia meter. Durameter terletak paling luar, merupakan lapisan yang kuat dan berhubungan

langsung dengan tulang kranium. Perluasan durameter memisahkan kedua belahan

serebrum, kedua belahan serebelum, dan juga memisahkan antara serebrum dan serebelum.

Piameter berhubungan langsung dengan jaringan otak, mengikuti lekukan dan gundukan

otak.

Sedang dalam serebrum atau otak besar merupakan derivat otak depan yang paling

penting. Meski disebut dengan otak besar, tetapi serebrum tidak selalu merupakan bagian

otak yang terbesar. Semakin tinggi tingkatan hewan semakin besar volume serebrumnya.

Serebtum terbagi menjadi belahan kana dan belahan kiri, yang masin-masing disebut

hemisferium serebri, keduanya dihubungkan oleh suatu massa neural yang disebut dengan

korpus kalosum (Tenzer, dkk, 2014: 204).

Serebrum merupakan induk otak dan pusat pengontrolan segala aktivitas tubuh.

Sedang pada serebelum vertebrata terbagi menjadi dua belahan (hemisferium serebelum).

Pada mamlia bagian dasar metensefalon yang terletak diantara medula oblongatadan otak

tengah, mengalami spesialisasi menjadi pons. Struktur ini merupakan jembatan yang

tersusun atas berkas-berkas serabut saraf yang membawa impuls dari hemisfer yang satu ke

hemisfer yang lain. Pada mamlia, permukaan serebelum diperluas dengan adanya sulkus

dan girus (Tenzer, dkk, 2014: 207).

Medula oblongata merupakan bagian otak yang paling posterior, berbentuktabung

silindris yang menghubungkan otak dengan medula spinalis. Walalupun berukuran ekecil,

tapi medula oblongata mempunyai peranan yang sangat vital, yaitu sebgai pengendali

denyut jantung , pernapasan, diameter arteriol, dan penelanan makanan. Pada pengamatan

yang telah dilakukan medula oblongata tidak terlihat jelas. Mungkin dikarenakan pada saat

Page 10: SISTEM Saraf Makalah

melakukan percobaan tidak semua terambil. Untuk medula spinalis pada mamalia lebih

panjang daripada kolumna vertrbbalis. Selanjutnya untuk saraf kranial pada mamalia

terdapat sepuluh pasang saraf kranial namun juga terdapat dua pasang saraf tambahan,

sehingga saraf kranialnya berjumlah 12 pasang.Saraf spinal merupakan bagian somatik dari

sistem saraf perifer yang bersumber dari medula spinalis. Saraf-saraf ini menguhubungkan

sistem saraf pusat dengan reseptor-reseptor sensoris, otot, dan kelenjar.

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Pengertian Sistem Urinaria

Sistem ekskresi disebut juga sistem pembuangan atau sistem urinaria. Pada Vertebrata,

sistem ini terdiri atas sepasang ginjal (ren) dan saluran pem-buangan yang berupa saluran

urin dalam (ureter), kantung urin (vesika urinaria) yang berfungsi untuk menampung urin

sementara, dan saluran urin luar (uretra) (Tenzer: 2014).

3.2 Bentuk Anatomi Dan Histologi Sistem Urinaria

a. Ginjal, secara anatomi terletak retroperitoneal (di luar/ belakang rongga perut), secara

histologi terdiri atas tiga komponen, yaitu: glomerulus, tubulus ginjal, dan pembuluh

penampung (duktus koligen).

b. Ureter, secara anatomi terletak retroperitoneal, masing-masing satu untuk setiap ginjal.,

secara histologi terdiri atas terdiri atas tiga lapisan (tunika), yaitu (dari dalam keluar):

tunika mukosa, tunika muskularis, dan tunika adventisia.

c. Kantung Kemih, secara anatomi terletak di lantai pelvis, bersama-sama dengan organ lain

seperti rektum, organ reproduksi, bagian usus halus, serta pembuluh-pembuluh darah,

limfatik dan saraf, secara histologi terdiri atas tiga lapisan yaitu: tunika mukosa, tunika

muskularis, dan tunika adventisia

d. Uretra, secara anatomi terletak di organ genitalia luar, secara histologi terdiri atas tiga

lapisan yaitu tunika mukosa, tunika muskularis, dan tunika adventisia.

Page 11: SISTEM Saraf Makalah

3.3 Perbandingan Anatomi dan Histologi Sistem Urinaria Kelima Kelas Vertebrata:

Urin atau zat-zat hasil ekskresi disalurkan keluar dari ginjal melalui lintasan berikut:

a. Pada Pisces: Ginjal → duktus mesonefros → sinus urinaria / sinus urogenitalia → keluar

b. Pada Amfibia: ginjal → duktus mesonefros → kloaka (urin disimpan sementara dalam

kantung urin) → keluar

c. Pada Reptilia: ginjal → ureter → kloaka (urin disimpan sementara dalam kantung urin)

→ keluar

d. Pada Aves: ginjal → ureter → kloaka → keluar

e. Pada Mamalia: ginjal → ureter → kantung urin → uretra → keluar

DAFTAR PUSTAKA

Junqueira, L.C. dan Carneiro, J. 1990. Basic Histology. Terjemahan oleh Adji Dharma. Jakarta: EGC.

Kardong, K.V. 2006. Vertebrates Comparative Anatomy, Function, Evolution. Singapore: McGraw-Hill.

Storer, T., Stebbins, R.C., Ussinger, R.L. dan Nybakken, J.W. 1979. General Zoology. Ed. 6. New York: McGraw-Hill.

Telford, L.R. and Bridgman, C.F. 1995. Functional Histology. 2nd ed. London: Harper Collins.

Tortora, G.J. 1995. Principles of Human Anatomy. 6th ed. New York: Harper Collins

Page 12: SISTEM Saraf Makalah

SISTEM URINARIA

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAHStruktur Perkembangan Hewan

Yang dibina oleh Ibu Sofia Erry Rahayudan Ibu Umie Lestari

Oleh

Kelompok 5:

Lely Hermawati (140342600679)Melati Putri Pertiwi (140342604503)Nurul Hikmah (140342601418)Robiatul Hadawiyah (140342604500)Yunik Indera Lestari (140342600067)

Page 13: SISTEM Saraf Makalah

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

APRIL 2015