makalah neuro sistem saraf
DESCRIPTION
Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain.TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan jaringan saraf yang
kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain.
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan
bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam
mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal
dipantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau
sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk
mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf
dalam tiga cara utama : Input sensorik. Sistem saraf menerima sensasi
atau stimulus melalui reseptor, yang terletak di tubuh baik eksternal
(reseptor somatik) maupun internal (reseptor viseral). Aktivitas integratif.
Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar di
sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang kemudian
akan menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus, sehingga respon
terhadap informasi bisa terjadi.Output motorik. Input dari¬ otak dan
medulla spinalis memperoleh respon yang sesuai dari otot dan kelenjar
tubuh , yang disebut sebagai efektor.
Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol
interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang
penting ini juga mengatur kebanyakan aktivitas sistem-sistem tubuh
lainnya. Karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara
berbagai sistem tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit
yang harmonis. Dalam sistem inilah berasal segala fenomena kesadaran,
pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan. Jadi kemampuan untuk
dapat memahami, belajar dan memberi respon terhadap suatu
rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari sistem saraf yang
2
puncaknya dalam bentuk kepribadian dan tingkah laku individu (Lita
Feriyawati, 2006).
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
Memberikan wawasan kompleksitas dari konsep anatomi dan
fisiologi sistem saraf dan menjadi dasar dalam memberikan
perawatan pada pasien
Tujuan Khusus
1. Sesuaikan bahasan
1.4 Manfaat Penulisan
1. Meningkatkan pemahaman perawat terhadap ilmu
keperawatan medikal bedah dan kesehatan masyrakatpada
sistem saraf
2. Sebagai landasan dalam melakukan penelitian baik klinik
maupun preklinik
3
BAB 2
ISI DAN PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem
koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan
rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap
rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh
alat indera, pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang
kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang yang
dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai
bentuk bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon
oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan
cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar
maupun dalam. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi
sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau
tanggapan.
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus
dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls.
Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah
organ indera.
Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf
tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada
serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang
memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
4
Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang
telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling
penting pada manusia adalah otot dan kelenjar (Lita,2006).
2.2 Organisasi Struktural Sistem Saraf
a. Sistem saraf pusat (SSP). Terdiri dari otak dan medulla spinalis
yang dilindungi tulang kranium dan kanal vertebral.
b. Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam
tubuh. Sistem ini terdiri dari saraf cranial dan saraf spinal yang
menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan
efektor. Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi
sistem aferen dan sistem eferen.
Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor
sensorik ke SSP
Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke
otot dan kelenjar. Sistem eferen dari sistem saraf perifer
memiliki dua sub divisi :
1) Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahanϑ
lingkungan eksternal dan pembentukan respons motorik
volunteer pada otot rangka.
2) Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon
involunter pada otot polos, otot jantung dan kelenjar
dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui dua
jalur :
a) Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal
pada medulla spinalis
b) Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sacral
pada medulla spinalis.
5
2.3 Sel-Sel Pada Sistem Saraf
Gambar 2.2 Sel Saraf (Ina, 2012)
2.3.1 Neuron
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron
bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan
akson. Bagian-bagian neuron dapat dibedakan menjadi :
Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari
sel saraf Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari
dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf
terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi,
lisosom, dan badan nisel. Berikut adalah bagian-bagian dari badan
sel :
1. Nucleus : inti dari soma sel yang mengandung kromosom.
Kromosom terdiri dari rantai DNA.
6
2. Sitoplasma : cairan bening seperti jelly pada bagian dalam
neuron dan terdiri dari beberapa orgab, antara lain mitikondria
yang mengolah substansi makanan, seperti glukosa yang
akhirnya digunakan sebagai tenaga bagi sel.
3. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat
transportasi sintesis protein.
4. Soma sel (sel body) : bagian dari neuron yang mengandung
nucleus (inti sel) dan dapat diibaratkan sebagai mesin yang
bertanggungjawab atas kehidupan sel.
Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-
cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit
berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke
badan sel. Merupakan lanjutan dari soma sel yang menerima
sebagian besar kontak sinapsis dari neuron-neuron yang lain.
Kontak antar neuron ditransmisikan melalui sinapsis.
Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf
panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di
dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut
neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin
yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk
mempercepat jalannya rangsangan.
Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- selsachwann
yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan
makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan
mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari
kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan
mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi
mempercepat jalannya rangsangan.
7
Bagian pendukung lain
Gambar 2.2 Anatomi Bagian Pendukung Lain (FK UI,2011)
1. Axon hillock
bagian berbentuk kerucut pada pertemuan axon dan soma sel
2. Axon
benang neurit sebagai penghantar impuls yang diselubungi
myelin. Axon membawa informasi dari soma sel ke terminal
buttons.
3. Myelin : lapisan berlemak yang menyelubungi akson
4. Nodes of Ranvier
bagian akson yang diselubungi myelin
5. Terminal Buttons
bagian akhir dari akson yang berbentuk sebagai kancing yang
berfungsi melepaskan neurotransmitter (dengan substansi
transmitter yang berupa substansi kimiawi ke sinapsis.
8
Substansi kimiawi ini mempengaruhi sel penerima, sehingga sel
penerima akan menentukan apakah pesan akan diteruskan ke
axon atau tidak.
6. Synaptic Vesicles (Pembuluh Sinapsis)
bagian dari molekul neurotransmitter yang berbentuk kantong-
kantong kecil; umumnya bersatu di button dekat dengan
membrane presinapsis
7. Synapses (sinapsis)
jarak terdekat antara neuron yang satu dengan yang lain
dimana sinyal-sinyal kimiawi ditransmisikan. Sinapsis adalah
bagian yang menyambungkan terminal button (sebagai sensor)
dari sel pengirim ke bagian soma atau membran dendrite sel
penerima. Sinapsis dalam dendrit berupa bulatan kedl (buds)
yang disebut dengan dendritic spines. Sinapsis antara terminal
button dengan soma hanya berjalan satu arah, yaitu terminal
button mengirimkan pesan ke dalam sel dan tidak menerima
pesan lanjutan dari sel. Pesan disampaikan ke neuron lain
melalui axon
2.3.2 Klasifikasi Neuron
a) Fungsi
Neuron diklasifikasi secara fungsional berdasarkan arah transmisi
impulsnya.
- Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari reseptor
pada kulit, organ indera atau suatu organ internal ke SSP.
- Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP ke efektor.
- Interneuron (neuron yang berhubungan) ditemukan seluruhnya
dalam SSP. Neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan
motorik atau menyampaikan informasi ke interneuron lain.
9
b) Struktur
- Neuron diklasifikasi secara struktural berdasarkan jumlah
prosesusnya.
- Neuron unipolar memiliki satu akson dan dua denderit atau lebih.
Sebagian besar neuron motorik, yang ditemukan dalam otak dan
medulla spinalis, masuk dalam golongan ini.
- Neuron bipolar memiliki satuϑ akson dan satu dendrite. Neuron ini
ditemukan pada organ indera, seperti amta, telinga dan hidung.
- Neuron unipolar kelihatannya memiliki sebuah prosesus tunggal,
tetapi neuron ini sebenarnya bipolar.
c) Sel Neuroglial
Biasanya disebut glia, sel neuroglial adalah sel penunjang tambahan pada
SSP yang berfungsi sebagai jaringan ikat :
Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah
prosesus panjang, sebagian besar melekat pada dinding kapilar
darah melalui pedikel atau “kaki vascular”.
Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil dan
jumlah prosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek.
Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan
dipercaya memiliki peran fagositik.
Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga
serebral dan ronggal medulla spinalis.
d) Kelompok Neuron
Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di
dalam SSP.
Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di
bagian luar SSP dalam saraf perifer.
Saraf adalah kumpulan prosesus sel saraf (serabut) yang
terletak di luar SSP.
10
Saraf gabungan. Sebagian besar saraf perifer adalah saraf
gabungan ; saraf ini mengandung serabut arefen dan eferen
yang termielinisasi dan yang tidak termielinisasi.
Traktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otak atau
medulla spinalis yang memiliki origo dan tujuan yang sama.
Komisura adalah pita serabut saraf yang menghubungkan sisi-
sisi yang berlawanan pada otak atau medulla spinalis.
2.4 Sistem Persarafan
Pembagian Susunan Saraf :
- SUSUNAN SARAF PUSAT
a. Otak
Otak besar, batang otak, otak kecil
b. Medulla Spinalis
- SUSUNAN SARAF PERIFER
a. Susunan saraf somatik
b. Susunan saraf otonom
Saraf simpatis dan saraf parasimpatis
11
2.4.1 ANATOMI SUSUNAN SITEM SARAF PUSAT
1. MENINGEN
Meningen (selaput otak) adalah selaput yang membungkus
otak dan sumsum tulang belakang, melindungi struktur saraf
halus yang membawa pembuluh darah dan cairan sekresi
(cairan serebrospinalis), memperkecil benturan atau getaran
yang terdiri dari tiga lapisan, yaitu :
a. Durameter adalah selaput tidak elastic kuat yang terdiri dari 2
lapisan. Biasanya kedua lapisan tersebut melekat erat, tetapi di
bagian – bagian tertentunya keduanya terpisah dan membentuk
rongga berisi darah, sinus dura, atau pada yang rongga yang
lebih besar, sinus vena. Darah vena yang berasal dari otak
12
mengalir ke sinus – sinus ini untuk dikembalikan ke jantung.
Cairan serebrospinalis juga masuk kembali ke darah di sinus
– sinus ini. Dura mater yang terbuat dari jaringan ikat kuat
berwarna putih dan baik sebagai lapisan luar meninges
maupun sebagai lapisan dalam periosteum tulang tengkorak
kepala (Basoeki,1988).
b. Arachnoid mater, adalah lapisan lunak yang memiliki banyak
pembuluh darah dengan gambaran seperti “jaring laba – laba”.
Ruang antara lapisan araknoid dan pia meter di bawahnya
disebut ruang subaraknoid,yang berupa lapisan transparan
berdekatan dengan permukaan luar otak dan corda spinalis
serta berisi pembuluh darah terisi oleh CSS. Penonjolan –
penonjolan jaringan araknoid, yaitu vilus araknoidalis,
menembus celah dura di atasnya dan menonjol ke dalam sinus
dura. Melalui permukaan vilus inilah CSS direabsorpsi ke dalam
darah yang beredar di dalam sinus – sinus.Membran
arachnoidea terletak antara dura meter dan pia meter
(Basoeki,1988).
c. Pia meter, adalah lapisan meninges paling dalam dimana yang
paling rapuh. Lapisan ini banyak mengandung pembuluh darah
dan melekat erat ke permukaan otak dan korda spinalis,
mengikuti setiap tonjolan dan lekukan. Bagian ini menyelipkan
dirinya ke dalam celah yang ada pada otak dan sumsum tulang
belakang dan sebagai akibat dari kontak yang sangat erat san
berfungsi untuk menyediakan darah untuk struktur-struktur ini
(Pearce,2009).
Antara dura mater dan membran arachnoidea terdapat rongga
kecil yang disebut subdural space, dan antara membran arachnoidea
dengan pia mater terdapat rongga lain, yaitu arachnoid space.
13
Disamping selubung tulang dan membran, otak dan sumsum tulang
belakang juga dibentengi dengan bantalan cairan disekelilingnya dan
di dalamnya. Cairan ini disebut cairan cerebrospinal (Basoeki,1988).
Sistem ventrikel terdiri dari beberapa rongga dalam otak yang
berhubungan satu sama lainnya ke dalam rongga itu. Pleksus koroid
mengalirkan cairan (liquor serebrospinalis). Pleksus koroid dibentuk
oleh jaringan pembuluh darah kapiler otak tepi, bagian piameter
membelok ke dalam ventrikel dan menyalurkannya ke serebrospinalis.
Cairan serebrospinalis adalah hasil sekresi pleksus koroid. Cairan ini
bersifat alkali bening mirip plasma. Cairan ini disalurkan oleh pleksus
kororid ke dalam ventrikel yang ada dalam otak, kemudian cairan
masuk ke dalam kanalis sumsum tulang belakang dan ke dalam ruang
subaraknoid melalui ventrikularis (Syaifuddin, 2006).
Cairan cerebrospinal adalah cairan serupa limfa yang mulanya
dibentuk dari filtrasi plasma darah dari anyaman kapiler darah yang
dikenal sbagai plexus choroideus yang dijumpai pada setiap ventrikel.
Dari setiap ventrikel lateran cairan ini merembes melalui lubang yaitu
foramen internetricularis, ke dalam ventrikel III kemudian melalui
saluran kecil sempit yaitu aqueductus Sylvius atau aqueductus
cerebralis kedalam ventrikel IV, dari sini ia berputar ke dalam canalis
cantralis corda spinalis. Lubang pada atap ventrikel IV ( foramen
Magendie dan Foramina Luschka ) memungkinkan aliran cairan ke
dalam rongga subarachnoid sekeliling corda kemudian ke dalam
rongga subarach oid sekeliling otak. Dari rongga subarachnoid
sekeliling otak cara bertahap diserap ke dalam vena otak. Dengan
demikian lengkaplah sirkulasi cairan cerebrospinal dari daerahdalam
pexus chorioideus, melalui ventrikel – ventrikel, canalis centralis dan
rongga subarachnoid, kembali ke dalam darah lagi (Basoeki,1988).
14
Pleksus koroid mengalirkan cairan, dan dibentuk oleh jaringan
pembuluh darah kapiler otak tepi, bagian pia mater membelok ke dalam
ventrikel dan menyalurkannya ke serebrospinalis.Jumlah cairan ini tidak
tetap, biasanya berkisar antara 80 – 200 cm, mempunyai reaksi
alkalis.Komposisi cairan serebrospinalis terdiri dari air, protein, glukosa,
garam, dan sedikit limfosit, dan karbon dioksida.
Fungsi cairan serebrospinalis :
1. Sebagai cairan peredam getaran untuk mencegah otak
membentur bagian dalam tengkorak sewaktu kepala
mendapat gerakan yang mendadak dan menggetarkan
2. Melembabkan otak dan medula spinalis
3. Melindungi alat – alat dalam medulla spinalis dan otak
dari tekanan
4. Melicinkan alat – alat dalam medulla spinalis dan otak
5. Berperan dalam pertukaran bahan antara cairan tubuh
dan otak (Syaifudin,2006).
2. OTAK
Gambar 2.3 Anatomi Otak
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting karena merupakan
pusat komputer dari semua alat tubuh. Bagian-bagian otak antara lain :
15
a. CEREBRUM
Cerebrum (otak besar) merupakan bagian yang terluas dan terbesar
dari otak, berbentuk telur, mengisi penuh bagian depan atas rongga
tengkorak. Masing – masing disebut fosa kranialis anterior atas dan fosa
kranialis media. Otak mempunyai 2 permukaan, permukaan atas dan
permukaan bawah, kedua permukaan ini dilapisi oleh lapisan kelabu (zat
kelabu) yaitu pada bagian korteks serebral dan zat putih terdapat pada
bagian dalam yang mengandung serabut saraf (Syaifuddin, 2006).
Pada cerebrum terdiri dari dua hemisperium cerebri yang
dihubungkan oleh massa substantia alba yang disebut corpus callosum.
Setiap hemisphere terbentang dari os frontale sampai ke os occipital, di
atas fossa cranii anterior, media, dan posterior, di atas tentorium cerebelli.
Hemisphere dipisahkan oleh sebuah celah dalam, yaitu fissa longitudinalis
cerebri, tempat menonjolnya falx cerebri. Lapisan permukaan
hemispherium cerebri disebut cortex dan disusun oleh substantia
grisea.Cortex cerebri berlipat – lipat, disebut gyri, yang dipisahkan oleh
fissure atau sulci. (Snell,2006).
Fisurra Longitudinal adalah suatu celah dalam membagi cerebrum
menjadi dua belahan yang disebut belahan otak besar atau
hemisphericum cerebri, yang ternyata tidak memisahkan otak besar
dengan sempurna sebab pada bagian inferiornya masih bersambung
dengan suatu struktur dari substansia alba yang disebut corpus callosum
atau balok otak. Antara convolutio terdapat lembah – lembah yang disebut
sulci bila lembahnya dangkal, dan disebut fissura bila lembahnya dalam.
Fissura – fissura utama selain fissura longitudinal adalah fissura rolando
dan fissura sylvius atau fissura lateral(Basoeki, 1988).
Karena cortex cerebrum tersusun seluruhnya dari substansia grisea,
bagian dalamnya terbuat dari substansia griesa maupun substansia alba.
Substansia griesa terdapat empat masa yang diketahui tertanam dalam –
16
dalam pada substansia alba yang dikenal keseluruhan sebagai nuclei
cerebralis atau ganglia basalis . Substansia alba tersusun dari kumpulan
serabut saraf ayng disebut tractus. Beberapa tractus ada yang pendek,
memanjang dari satu convolutio ke convolutio yang lain. Tractus yang
memanjang dari satu belahan otak ke belahan otak lain atau menuju
corda spinalis, inilah yang disebut tractus projection. Tractus tersebut
dikelompokkan atas tractus ascendence dan tractus descendence, sesuai
menurut apakah serabut itu menghantarkan impuls menuju kortex dari
bagian awal yang lebih bawah atau ke corda spinalis(Basoeki, 1988).
Korteks serebri selain dibagi dalam lobus dapat juga dibagi menurut
fungsi dan banyaknya area. Campbel membagi bentuk korteks serebri
menjadi 20 area. Secara umum korteks serebri dibagi menjadi 4 bagian :
Korteks sensoris. Pusat sensasi umum suatu hemisfer serebri yang
mengurus bagian badan, luas daerah korteks yang menangani
suatu alat atau bagian tubuh bergantung pada fungsi alat yahg
bersangkutan. Di samping itu, juga korteks sensoris bagian fisura
lateralis menangani bagian tubuh dilateral lebih dominan
(Syaifuddin, 2006).
Korteks asosiasi. Tiap indra manusia, korteks asosiasi sendiri
merupakan kemampuan otak dalam bidang intelektual, ingatan,
berpikir, rangsangan yang diterima, diolah, dan disimpan serta
dihubungkan dengan data yang lain. Bagian anterior lobus
temporalis mempunyai hubungan dengan fungsi luhur dan disebut
psikokorteks (Syaifuddin, 2006).
Korteks motoris. Menerima impuls dari korteks sensoris, fungsi
utamanya adalah kontribusi pada traktus piramidalis yang mengatur
bagian tubuh control lateral (Syaifuddin, 2006).
Korteks pre – frontal terletak pada lobus frontalis yang
berhubungan dengan sikap mental dan kepribadian (Syaifuddin,
2006).
17
Bagian paling bawah korteks motorik disebut dengan Daerah Broca
dan mempunyai hubungan dengan kemampuan bicara pada seseorang.
Pada orang – orang yang lazim menggunakan anggota badannya yang
sebelah kanan, Daerah Broca terletak pada sisi kiri hemisfer, sebaliknya
pada orang – orang kidal, Daerah Broca terletak pada sisi kanan hemisfer
(Pearce, 2008).
Korteks sensorik terletak persis di belakang sulkus sentralis, yang
merupakan perasa berbagai sifat perasaan. Daerah auditorik
(pendengaran) terletak pada lobus temporalis, persis di bawah fisura
longitudinalis. Di sini kesan atas suara diterima dan ditafsirkan. Daerah
visual (penglihatan) terletak pada ujung lobus oksipitalis yang menerima
bayangan serta kesan – kesan untuk ditafsirkan. Pusat pengecapan dan
penciuman terletak agak di sene;ah depan pada lobus temporalis.
Substansi putih pada hemisfer otak terdiri dari serabut saraf yang
bergerak ked an dari korteks dan menyambungkan berbagai “ pusat ”
pada otak dengan sumsum tulang belakang (Pearce, 2008).
Fisura – fisura dan suklus – suklus membagi hemisfer otak menjadi
beberapa daerah. Kortex serebri bergulung – gulung dan terlipat secara
tidak teratur, sehingga memungkinkan luas permukaan substansi kelabu
bertambah. Lekukan di antara gulungan – gulungan itu disebut suklus,
dan suklus yang paling dalam membentuk fisura longitudinalis dan
lateralis. Fisura – fisura dan sulkus – sulkus ini membagi otak dalam
frontalis, temporalis, perietalis dan oksipitalis (Pearce, 2008).
Pada otak besar ditemukan beberapa lobus, yaitu :
Lobus frontalis adalah bagian dari cerebrum yang terletak di
depan sulkus sentralis. Lobus frontalis yang terletak di korteks
bagian depan, bertanggung jawab terhadap 3 fungsi utama :
- Aktivitas motoric volunteer
- Kemampuan berbicara
18
- Elaborasi pikiran
Daerah di lobus frontalis belakang tepat di depan sulkus
sentralis dan dekat dengan korteks somatosensorik adalah korteks
motoric primer. Daerah ini memberikan control volunter atas
gerakan yang dihasilkan oleh otot – otot rangka. Seperti pada
pengolahan sensorik, korteks motoric di tiap – tiap sisi otak
terutama mengontrol otot di sisi tubuh yang berlawanan . Stimulasi
daerah – daerah yang berlainan di korteks motoric primer juga
menyebabkan timbulnya gerakan di bagian – bagian tubuh yang
berbeda.Seperti homonkulus motoric yang melukiskan lokasi dan
jumlah relative korteks motoric yang diabdikan sebagai keluaran ke
otot – otot tiap – tiap bagian tubuh, juga terbalik dan mengalami
distrorsi (Snell, 2006).
Lobus parietalis terdapat di depan sulkus sentralis dan di
belakangi oleh
korako – oksipitalis (Syaifuddin, 2006).
Lobus parietalis bertanggung jawab untuk menerima dan
mengolah masukan sensorik, seperti sentuhan, tekanan, panas,
dingin, dan nyeri dari permukaan tubuh.Sensasi – sensasi ini
secara kolektif dikenal sebagai sensasi somestetik.Lobus
parietalis juga merasakan kesadaran mengenai posisi tubuh,
suatu fenomena yang disebut sebagai propriosepsi. Korteks
somatosensorik, tempat pengolahan kortikal awal masukan
somestetik dan proprioseptif ini, terletak di bagian depan tiap –
tiap lobus parietalis tepat dibelakang sulkus sentralis. Setiap
daerah di dalam korteks somatosensorik menerima masukan
sensorik dari daerah tertentu di tubuh Korteks somatosensorik tiap
– tiap sisi otak sebagian besar menerima masukan sensorik dari
sisi tubuh yang berlawanan, karena sebagian besar jalur
asendens membawa informasi sensorik naik dari korda spinalis
19
menyilang ke sisi yang berlawanan sebelum akhirnya berakhir di
korteks(Sherwood,2001).
Korteks somatosensorik tiap – tiap sisi otak sebagian besar
menerima masukan sensorik dari sisi tubuh yang berlawanan,
karena sebagian besar jalur asendens membawa informasi
sensorik naik dari korda spinalis menyilang ke sisi yang
berlawanan sebelum akhirnya berakhir di
korteks(Sherwood,2001).
Kesadaran sederhana mengenai sentuhan, tekanan, atau
suhu dideteksi oleh thalamus, tingkat otak yang lebih rendah,
tetapi korteks somatosensorik berfungsi lebih jauh daripada
sekedar pengenalan murni sensasi menjadi persepsi sensorik
yang lebih utuh.Thalamus membuat kita sadar bahwa sesuatu
yang panas melawan sesuatu yang dingin sedang menyentuh
badan kita tetapi tidak memberitahu di mana atau seberapa besar
intensitasnya.Korteks somatosensorik menentukan lokasi sumber
masukan sensorik dan merasakan tingkat intensitas
rangsangan.Korteks ini juga mampu melakukan diskriminasi
spatial, sehingga korteks mampu mengetahui bentuk suatu benda
yang sedang dipegang dan dapat membedakan perbedaan ringan
antara benda – benda serupa yang berkontak dengan
kulit(Sherwood,2001).
Lobus temporalis terdapat di bawah lateral dari visura cerebralis
dan di depan lobus oksipitalis adalah yang mengisi bagian
belakang dari cerebrum (Syaifuddin, 2006).
20
2.4 Lobus Otak
Fungsi Serebrum : korteks serebri mengandung pusat – pusat
lebih tinggi yang berfungsi untuk mengontrol mental, tingkah laku,
pikiran, kesadaran, moral, kemauan, kecerdasan, kemampuan
berbicara, bahsa dan beberapa perasaan khusus (Pearce, 2008).
Organ ini banyak menerima serabut aferen sensoris yang
merupakan pusat koordinasi dan integrasi. Bentuknya oval, bagian
yang mengecil pada sentral disebut vermis dan bagian yang
melebar pada lateral disebut hemisfer. Permukaan cerebellum ini
mengandung zat kelabu. Korteks cerebellum dibentuk oleh
substansi grisea yang terdiri dari 3 lapisan, yaitu granular luar,
lapisan purkinye, lapisan granular dalam. Serabut saraf yang
masuk dan yang keluar dari cerebrum harus melewati cerebellum
(Syaifuddin, 2006).
b. BATANG OTAK
Batang Otak Terdiri dari :
- DIENSEFALON
terdiri dari thalamus dan hypothalamus. Thalamus merupakan
sebuah struktur berbentuk oval di atas otak tengah dengan
21
panjang kira –kira 3 cm dan menyusun empat perlima bagian
diensefalon. Terdiri dua masa oval, sebagian besar substansia
grisea, tersusun menjadi nulkei yang mebentuk dinding lateral
vertikel III(Basoeki, 1988).
Thalamus terutama berkenaan dengan penerimaan
impuls sensorik yang dapat ditafsirkan pada tingkat
subkortikal atau disalurkan pada daerah sensorik korteks otak,
dengan tujuan mengadakan kegiatan penting mengatur
perasaan dan gerakan pada pusat – pusat tertinggi (Pearce,
2008).
Thalamus juga bisa diartikan sebagai stasiun penguat utama
untuk impuls sensor yang mencapai kortex serebralis dari corda
spinalis, batang otak, serebelum, dan bagian –bagian otak
lain.Thalamus juga berfungsi sebagai pusat interpretasi impuls
sensori, seperti sakit, cahaya, sentuhan, dan tekanan (Basoeki,
1988).
Hypothalamus adalah suatu bagian kecil dari diensafalon.
Hypothalamus membentuk lantai dan abgian dari dinding lateral
vertikel III dan sebagian dilindungi oleh sella turcica dari os
sphenoidale(Basoeki, 1988).
Pada hipotalamus daerah – daerah atau lunas ventrikel
ketiga, terdapat beberapa nucleus tertentu yang memiliki kegiatan
fisiologik yang tertentu juga. Beberapa diantaranya mempunyai
hubungan dengan sistem saraf otonom yang membentuk “ bagian
tertinggi pada sistem itu “. Beberapa nucleus juga mempunyai
hubungan dengan lobus posterior- kelenjar hipofisis pada sistem
endoktrin, dimana nucleus – nucleus itu melakukan pengendalian
fungsi – fungsi seperti pengendalian fungsi – fungsi seperti
pengaturan suhu tubuh, lapar, dan haus diatur oleh pusat – pusat
dalam hipotalamus (Pearce, 2008).
22
Informasi dari lingkungan external sampai hypothlamus
melalui aferen yang berasal dari organ sensori periferal. Bagian –
bagian lain hypothalamus secara terus – menerus memantau
derajadair, konsentrasi hormon, dan temperatur darah.
Hypothalamus mempunyai beberapa hubungan sangat penting
dengan kelenjar pituitari.
Fungsi utama dari hypothalamus adalah :
1. Mengendalikan dan mengitegrasi ANS, yang merangsang
otot polos, mengatur kecepatan kontraksi otot jantung dan
mengendalikan sekresi beberapa kelenjar (Basoeki, 1988).
2. Terlibat dalam penerimaan dan integrasi impuls syaraf
sensori dari visera (Basoeki, 1988).
3. Merupakan perantara utama antara sistem syaraf dan
sistem endokrin, dua sistem kendali besar tubuh (Basoeki,
1988).
4. Sebagai pusat ingatan seluruh fenomena tubuh (Basoeki,
1988).
5. Berkaitan dengan perasaan marah dan agresif (Basoeki,
1988).
6. Mengendalikan kenormalan temperatur tubuh (Basoeki,
1988).
- METENSEFALON
Mesenchepalon adalah bagian sempit otak yang berjalan
melewati incisura tentoria dan menghubungkan otak depan dengan
otak belakang. Mesenchepalon terdiri dari dua belahan lateral yang
disebut pedunculus cerebri. Rongga sempit mesencephalon
disebut aqueductus cerebri, yang mengubungkan ventriculus tertius
dan ventriculus quartus.Tectum adalah bagian mesenchepalon
yang terletak posterior terhadap aquaductus cerebri.Tectum
23
mempunyai empat tonjolan kecil yaitu dua colliculus superior dan
dua colliculus inferior.Colliculus terletak pada profunda di antara
cerebellum dan hemispherium cerebri (Snell, 2006).
Otak tengah mengandung pusat untuk penerimaan dan
integrasi beberapa jenis informasi sensoris. Bagian ini juga
berfungsi sebagai pusat proyeksi, yang mengirimkan informasi
sensoris yang dikode di sepanjang neuron ke wilayah tertentu pada
otak depan (Campbell. 2004).
Pada atap mesencephalon terdapat 4 bagian yang menonjol
ke atas, 2 bagian di sebelah atas disebut corpus kuadrigeminus
superior, sedangkan 2 bagian di sebelah bawah disebut korpus
kuadrigeminus inferior. Berperan sebagai pusat pendengaran dan
reflex penglihatan. Juga jalur persarafan antara hemisfer otak
dengan bagian bawah otak. Serat saraf okulomatorius berjalan ke
ventral di bagian medial. Serat saraf troklearis berjalan ke arah
dorsal menyilang garis tengah ke sisi lain (Pearce, 2008).
Fungsinya antara lain :
Membantu pergerakan mata dan mengangkat kelopak mata
Memutar mata dan pusat pergerakan mata (Pearce, 2008).
- JEMBATAN VAROL (PONS VAROLLI)
Jembatan varol terletak tepat di atas medula, terdiri dari
substansia alba dengan beberapa nuklei. Pons berfungsi sebagai “
jembatan “ jalur penghantaran antara kortex serebralis dan serebllum
(Basoeki, 1988).
Pons varoli berisi serabut saraf yang menghubungkan
mesencephalon dengan cerebellum. Terletak di depan cerebellum, dia
antara diencephalons dan medulla oblongata terdapat pramotoksit
yang mengatur gerak pernafasan dan reflex (Pearce, 2008).
Fungsi pons varoli adalah :
24
Pusat saraf nerfus trigeminus
Penghubung antara kedua bagian cerebellum dan antara
medulla oblongata dengan cerebellum. (Pearce, 2008).
- SAMBUNGAN SUNSUM (MEDULLA OBLONGATA)
Sambungan sunsum merupakan bagian otak yang terikat pada
corda spinalis, terlatak pada di bawah foramen magnum. Panjangnya
hanya 1,5cm lebih dan dipisahkan dari pons di atasnya oleh suatu
celah horisontal. Terutama tersususn oelh substansia alba dengan
nuklei – nuklei kecil subtansia grisea yang tersebar di interiornya
(Basoeki, 1988).
Medulla oblongata berbentuk kerucut dan menghubungakan
pons di atas dengan medulla spinalis di bawah.Fissure mediana
terdapat pada permukaan anterior medulla, dan pada setiap sisi
terdapat benjolan yang disebut pyramis.Pyramis tersusun dari berkas-
berkas serabut saraf yang berasal dari sel-sel besar di dalam gyrus
pencentralis cortex cerebri.Pyramis mengecil ke bawah, dan di sini
hamper seluruh serabut-serabut descendens menyilang ke sisi lainnya,
membentuk decussatio pyramidum (Snell, 2006).
Nuklei di dalam medula berisi sejumlah pusat reflex, beberaoa
di antaranya perlu untuk kehidupan, karenanya disebut pusat vital.
Pusat vital ini merupakan pusat cardioaccelerator dan pusat inhibitior,
pusat vasocontrictor dan pusat disalator, serta respiratory. Beberapa
pusat lain yang terletak di dalam medula adalah pusat muntah, pusat
bersin , pusat batuk, dan pusat menelan (Basoeki, 1988).
25
Medulla oblongata membentuk bagian bawah batang otak serta
menghubungkan pons varoli dengan medulla spinalis. Sifat utama
medulla oblongata adalah jalur motoric desendens (menurun) melintasi
batang otak dari sisi yang satu menuju sisi yang lain. Hal ini disebut
dekusasio motorik. Perpotongan tersebut juga terjadi pada jalur
sensorik yang disebut dekusasio sensorik (Syarifuddin,2006).
Pada anterior medulla oblongata terdapat thalamus yang terdiri
dari dua tonjolan, thalamus berperan sebagai tempat meneruskan
impuls ke daerah sensorik pada korteks cerebrum untuk disatukan,
thalamus memiliki hubungan ke berbagai bagian otak dan cerebrum.
Di sebelah anterior thalamus terdapat hipotalamus yang memiliki peran
untuk mengatur fungsi organ dalam atau visceral. Hipotalamus
berfungsi untuk mengatur bermacam – macam fungsi tubuh seperti
suhu, tidur, keseimbangan air, rasa lapar dan kenyang, rasa haus,
emosi, serta perilaku reproduktif (Syarifuddin,2006).
Medulla oblongata mengandung nukleus dari berbagai saraf
otak. Fungsi medulla oblongata adalah organ yang menghantarkan
impuls dari medulla spinalis dan otak yang terdiri dari :
- Mengontrol pekerjaan jantung
- Mengecilkan pembuluh darah
- Pusat pernafasan
- Mengontrol kegiatan reflex, seperti batuk, bersin, dan berkedip
(Syarifuddin,2010).
c. SISTEM LIMBIK
Terdiri dari sekelompok struktur dalam serebrum dan diensefalon
yang terlibat dalam aktivitas emosional dan terutama aktivitas perilaku
tak sadar. Girus singulum, girus hipokampus dan lobus pitiformis
merupakan bagian sistem limbic dalam korteks serebral.
d. CEREBELLUM
26
Cerebellum atau otak kecil merupakan otak besar kedua,
terletak dibawah bagian posterior serebrum dan sebagian ditutupinya.
Dua bagian otak ini mempunyai kekhususan. Exterior sebelum disusun
oleh substansia griesa dan dalamnya oleh substansia alba. Di dalam
substansi alba sereblum terdapat pola seperti pola urat daun, leh
karena dinamakan Arbor vitae . seperti halnya pada serebrum,
serebrum permukaannya juga terdapat bukitna dan lembah. Sereblum
terdiri dari dua masa lateral besardisebut belahan otak kecil, dan bgian
tengah yang disebut vermis karena bentuknya menyerupai seekor
cacing yang sedang gulung diri(Basoeki, 1988).
Serebelum berkembang dari bagian metensefalon.Fungsi
primernya adalah untuk mengkoordinasi pergerakan.Serebelum
menerima informasi sensoris mengenai posisi persendian, panjang
otot, informasi dari sistem auditoris (pendengaran) dan visual
(penglihatan). Serebelum juga menerima input darri jalur motoris, yang
memberitahunya tindakan mana yang diperintahkan oleh serebelum.
Serebelum menggunakan informasi ini untuk menghasilkan koordinasi
otomatis atas pergerakan dan keseimbangan.Koordinasi tangan –
mata merupakan salah satu fungsi dari serebelum. Jika serebelum
rusak, mata dapat mengikuti objek yang bergerak, akan tetapi mata
tidak akan berhenti bergerak pada tempat yang sama ketika objek
tersebut berhenti (Campbell, 2004).
Para ahli menduga fungsi keseluruhan celebrum dalah sebagai
pembantu tanpa adanya spesifikasi fungsi pada dirinya. Dua peneliti
menerangkan bahwa impuls serebelaris sebagai penghasil suatu
pengaturan yang mempengaruhi aktivitas serebralis, yan pusatnya
terletak di bagian lain otak (Basoeki, 1988).
2. MEDULLA SPINALIS
27
Bagian susunan saraf pusat terletak di dalam kanalis vertebralis
bersama ganglion radiks posterior yang terdapat pada setiap foramen
intervertebralis terletak berpasangan kiri dan kanan. Organ ini
mengurus persarafan tubuh, anggota badan serta bagian kepala.
Dimulai dari bagian bawah medulla oblongata setinggi korpus vertebra
servikalis I, memanjang sampai ke korpus vertebra lumbalis I dan II.
Sama halnya dengan otak berada dalam sakus arakhnoid yang
berisi cairan otak, sakus arakhoid berakhir di dalam kanalis vertebralis
dalam tulang sacrum. Dalam medulla spinalis keluar 31 pasang saraf,
terdiri dari :
Servikal : 8 pasang
Torakal : 12 pasang
Lumbal : 5 pasang
Sacral : 5 pasang
Koksigial : 1 pasang
28
Medulla spinalis mengandung zat putih dan zat kelabu yang
mengecil pada bagian atas menuju ke bagian bawah sampai servikal dan
torakal. Pada bagian ini terdapat pelebaran dari vertebra servikal IV
sampai vertebra torakal II. Pada daerah lumbal pelebaran ini semakin
kecil di sebut konus medularis. Konus ini berakhir pada vertebra lumbal I
dan II. Akar saraf yang berasal dari lumbal bersatu menembus foramen
intervertebralis.
Penyebaran semua saraf medulla spinalis di mulai dari torakal I
sampai lumbal III, mempunyai cabang-cabang dalam saraf yang akan
keluar membentuk pleksus dan ini akan membentuk saraf tepi ( perifer )
terdiri dari :
29
1. Pleksus servikalis, di bentuk oleh cabang-cabang saraf servikalis
anterior, cabang ini bekerja sama dengan nervus vagus dan nervus
asesorius
2. Pleksus brakialis, dibentuk oleh persatuan cabang-cabang anterior
dari saraf servikal 4 dan torakal 1, saraf terpenting nervus mediana.
Nervus ulnaris radialis mempersarafi anggota gerak atas.
3. Pleksus lumbalis,di buat oleh serabut saraf dalam torakal 12, saraf
terbesar yaitu nervus femoralis dan nervus obturator
4. Di bentuk oleh saraf dari lumbal dan sacral, saraf skiatik yang
merupakan saraf terbesar keluar mempersarafi otot anggota gerak
bawah
Sumsum tulang belakang ada dua macam zat yaitu zat putih
sebelah luar dan zatkelabu sebelah dalam. Zat kelabu di bentuk oleh
saraf(ganglio) berkatup banyak. Didalamnyaterdapat jaringan penunjang
(monoglia). Sebelah kiri-kanan terdapat tiang depan (tanduk depan) dan
tiang belakang (tanduk belakang). Kanalis sentralis (saluran pusat)
merupakan saluran sempit berhubungan dengan
Fungsi medulla spinalis
1. Pusat gerakan otot-otot tubuh terbesar di komu motorik dan
komu ventralis
2. Mengurus kegiatan reflex lutut,
3. Mengantarkan rangsangan koordinasi dan otot dan sendi ke
sereblum.
4. Sebagai penghubung antar segmen medula spinalis.
5. Mengadakan komunikasi antara otak dan semua bagian tubuh
Sumsum tulang belakang memiliki 2 fungsi utama yaitu untuk
melakukan impuls saraf dan melayani sebagai pusat refleks saraf
tulang belakang.
Strukturnya umum medulla spinalis :
30
a. Medulla spinalis berbentuk silinder berongga dan agak pipih.
Walaupun diameter medulla spinalis bervariasi, diameter
struktur ini biasanya sekitar ukuran jari kelingking. Panjang
rata – rata 42 cm.
b. Dua pembesar, pembesar lumbal dan serviks, menandai sisi
keluar saraf spinal besar yang mensuplai lengan dan
tungkai.
c. Tiga puluh satu pasang saraf spinal keluar dari area urutan
korda melalui foramina intervertebral.
d. Korda berakhir di bagian bawah vertebra lumbal pertama
atau kedua. Syaraf spinal bagian bawah yang keluar
sebelum ujung korda mengarah ke bawah, disebut korda
ekuina, muncul dari kolumna spinalis pada foramina
intervertebral lumbal dan sacral yang tepat.
Konus medularis (terminalis) adalah ujung kaudal
korda
Filum terminal adalah perpanjangan fibrosa pia mater
yang melekat pada kornus medularis sampai ke
kolumna vertebra
e. Meninges (dura mater, araknoid, dan pia mater) yang
melapisi otak, juga melapisi korda
f. Fisura median anterior (ventral) dalam dan fisura posterior
(dorsal) yang lebih dangkal menjalar di sepanjang korda dan
membaginya menjadi bagian kanan dan kiri (Sloane, 2007).
Bagian – bagian substansia grisea dibedakan atas columna
grisea anterior, posterior, dan lateral. Ada enam lekuk menurut
panjangnya, membagi substansia alba menjadi columna panjang.
Lekuk paling dalam adalah fissura median anterior, bersama
dengan sulcus median poeterior yang agak lebih dangkal,
31
mmeisahkan corda menjadi dua parohan simeteris
(Syarifuddin,2006).
Corda spinalis menjalankan dua fungsi utama, yaitu ia
bekerja sebagai sebuah alur konduksi besar antara syarah tepi dan
otak serta ia berisi beberapa reflex, yaitu bego semua reflex
segmental dan in tersegmental. Ini berarti bahwa fungsi corda
spinalis dalam semua pengindraan dan semua gerakan (Basoeki,
1988).
Setiap saraf spinal memiliki satu radiksdorsal dan satu radiks
ventral. Radiks dorsal terdiri dari kelompok – kelompok serabut
sensorik yang memasuki korda. Radiks ventral adalah penghubung
ventral dan membawa serabut motorik dari korda (Sloane, 2003).
Setiap radiks yang memasuki atau meninggalkan korda
membentuk tujuh sampai sepuluh cabang radiks
Radiks dorsal dan ventral pada setiap sisi segmen
medulla spinalis menyatu untuk membentuk saraf spinal
Radiks dorsal ganglia adalah pembesaran radiks dorsal
yang mengandung sel neuron sensorik (Sloane, 2003).
3. SYARAF SPINAL
Syaraf spinal tidak ,mempunyai nama khusus, tetapi hanya
dinomori menurut kedududkan kolumna spinalis tempat munculnya
dari cavum spinalis. Yaitu, ada delapan cervicalis, dua belas thoracalis,
lima lumbalis, lima sacralis, dan satu pasang coccygis dari syraf
spinalis. Syaraf cervicalis pertama mucul pada ruang antara os
occipitale dengan ruas pertama vertebra cervicalis, sedangkan sisanya
dan semua syaraf thoracalis keluar dari cavum spinalis sejajar melalui
foramina intervertebralis dari vertebrae yang sesuai (Basoeki, 1988).
32
Setelah masing – masing syaraf spinal muncul dari cavum spinalis
ia masih memisah menjadi dua. Cabang utama, yaitu rami anterior dan
rami posterior. Kemudian rami posterior dibagi menjadi syaraf yang
lebih kecil yang melanjut menuju otot dan kuliat permukaan posterior
kepala, leher, dan tubuh. Rami anterior dibagi menjadi bagian lebih
rumit lagi, yang membentuk plexus atau jaringan kerja komplex.
Misalnya serabut – serabut dari cervicalis keempat dan syaraf
thoracalis pertama mengadakan intermix membentuk pola yang
disebut plexus brachialis. Yang muncul dari plexus ini adalah syaraf –
syaraf lebih kecil yang melahirkan nama – nama deskriptif
lokasinya,seperti syaraf median,syaraf musculocutaneous, dan syaraf
ulnaris. Plexus brachialis terletak di daerah bahudari leher sampai
axilla (Basoeki, 1988).
Semua syaraf spinal adalah syaraf yang secara mikroskopis terdiri
dari banyak serabut sensoris (dendrit) dan banyak serabut
motoris(axon). Beberapa serabut motoris menggiatkan otot polos atau
kelenjar, yang lain menggiatkan otot kerangka. Yang terakhir sebagai
serabut volunter atau somatik, sedangkan serabut yang menuju otot
polos atau kelenjar disebut serabut involunter, atau viseral. Serabut
motoris volunter pada syaraf spinal adalah axon neuron yang dendrit
dan badan selnya terletak di kolumna gresia anterior dari corda.
Serabut-serabut otonom merupakan axon juga tetapi badan selnya
terletak pada ganglia otonom (Basoeki, 1988).
2.4.2 Susunan Saraf Perifer
1. Susunan Saraf Somatik
A. Sistem Saraf Somatik (Somatik Nervous System)
Sistem saraf somatic adalah susunan saraf yang mempunyai peranan
spesifik untuk mengatur aktivitas otot sadar atau serat lintang.
1. Saraf-Saraf Tulang Belakang (Spinal Nerves)
33
Saraf tulang belakang yang merupakan bagian dri system saraf
somatic; dimulai dari ujung saraf dorsal dan ventral dari sumsum
tulang belakang (bagian luar di sumsum tulang belakang). Saraf
tersebut mengarah keluar rongga dan bercabang-cabang di
sepanjang perjalananya menuju oto atau reseptor sensoris yang
hendak dicapainya. Cabang- cabang saraf tulang belakang ini
umumnya disertai oleh pembuluh-pembuluh darah, terutama cabang-
cabang yang menuju otot-otot kepala (skeletal muscles).
Soma sel dari axon-axon saraf tulang belakang yang membawa
informasi sensoris ke otak dan sumsum tulang belakang terletak di
luar system saraf pusat (kecuali system visual karena retina mata
adalah bagian dari otak). Axon-axon yang datang membawa informasi
sensoris ke susunan saraf pusat ini adalah saraf saraf afferent.
Soma-soma sel dari axon yang mebawa informasi sensoris tersebut
berkumpul di dorsal root ganglia. Neuron-neuron ini merupakan
neuron unipolar. Batang axon yang bercabang di dekat soma sel
34
mengirimi informasi ke sumsum tulang belakang dan ke organ
sensoris. Semua axon di dorsal menympaikan informasi
sensorimotorik.
2. Saraf-Saraf Kepala (Cranial Nerves)
Saraf-saraf cranial terdiri dari 12 pasang sarang yang meninggalkan
permukaan ventral otak. Sebagian besar saraf ini mengontrol fungsi
sensoris dan motorik di bagian ke[ala dan leher.
35
Saraf kepala terdiri dari :
Nervus olfaktorius. Adalah serabut-serabut saraf yang menghubungkan
mukosa ruang hidung dan bulbus olfaktorius. Serabut-serabut tersebut
merupakan juluran sentral dari sel saraf bipolar di mukosa ruang hidung.
Serabut-serabut itu tak berselubung myelin, dan menyusun beberapa berkas
saraf halus yang yang menembus lamina kribrosa os etmoidalis untuk bersinaps
di bulbus olfaktorius. Sifatnya sensorik menyerupai hidung, membawa
rangsangan aroma (bau-bauan) dari rongga hidung ke otak. Saraf pembau yang
keluar dari otak di bawah dahi, disebut lobus olfaktorius. Kemudian saraf ini
melalui lubang yang ada didalam tulang tapis akan menuju rongga hidung
selanjutnya menuju sel-sel pancaindra.
Nervus optikus. Sifatnya sensoris, mensarafi bola mata, membawa
rangsangan penglihatan ke otak. Serabut mata yang serabut-serabut sarafnya
keluar dari bukit IV dan pusat-pusat di dekat serabut-serabut tersebut, memiliki
tangkai otak dan membentuk saluran optic dan bertemu ditangkai hipofise serta
membentang sebagai saraf mata, serabut tersebut tidak semuanya bersilang.
Sebagian serabut saraf terletak disebelah sisi serabut yang berasal dari saluran
36
optic. Oleh sebab itu, serabut saraf yang datang dari sebelah kanan retina tiap-
tiap mata terdapat di sebelah kiri.
Nervus okulomotoris. Saraf ini bersifat motoris, mensarafi otot-otot orbital
(otot penggerak bola mata). Di dalam saraf ini terkandung serabut-serabut saraf
otonom (parasimpatis). Saraf penggerak mata keluar dari sebelah tangkai otak
dan menuju ke lekuk mata yang berfungsi mengangkat kelopak mata atas, selain
itu mempersarafi otot miring atas mata dan otot lurus sisi mata.
Nervus troklearis. Sifatnya motoris, mensarafi otot-otot orbital. Saraf
pemutar mata yang pusatnya terletak di belakang pusat saraf penggerak mata
dan saraf penggerak mata masuk ke dalam lekuk mata menuju orbital miring atas
mata.
Nervus trigeminus. Sifatnya majemuk (sensoris motoris), saraf ini
mempunyai tiga buah cabang. Fungsinya sebagai saraf kembar tiga, saraf ini
merupakan saraf otak terbesar yang mempunyai dua buah akar saraf besar yang
mengandung serabut saraf penggerak. Dan di ujung tulang belakang yang
terkecil mengandung serabut saraf penggerak. Di ujung tulang karang bagian
perasa membentuk sebuah ganglion yang dinamakan simpul saraf serta
meninggalkan rongga tengkorak.
1. Nervus oftalmikus : sifatnya sensorik, mensarafi kulit kepala bagian depan
kelopak mata atas, selaput lendir kelopak mata, dan bola mata.
2. Nervus maksilaris : sifatnya sensoris, mensarafi gigi-gigi atas, bibir atas,
palatum batang hidung rongga hidung dan sinus maksilaris.
3. Nervus mandibularis : sifatnya majemuk (sensori dan motoris). Serabut-
serabut motorisnya mensarafi otot-otot pengunyah. Serabut-serabut
sensorisnya mensarafi gigi bawah, kulit daerah temporal, dab dagu.
Serabut rongga mulut dan ludah dapat membawa rangsangan citarasa ke
otak.
Nervus abdusen. Sifatnya motoris, mensarafi otot-otot orbital. Fungsinya
sebagai saraf penggoyang sisi mata karena saraf ini keluar di sebelah bawah
jembatan pontis menembus selaput otak sela tursika. Sesudah sampai di lekuk
mata lalu menuju ke otot lurus sisi mata.
Nervus fasialis. Sifatnya majemuk (sensoris dan motoris), serabut-serabut
motorisnya mensarafi otot-otot lidah dan selaput lendir rongga mulut. Di dalam
37
saraf ini terdapat serabut-serabut saraf otonom (parasimpatis) untuk wajah dan
kulit kepala. Fungsinya sebagai mimik dan menghantarkan rasa pengecap. Saraf
ini keluar di sebelah belakang dan beriringan dengan saraf pendengar.
Nervus auditorius. Sifatnya sensoris, mensarafi alat pendengar, membawa
rangsangan dari pendengaran dan dari telinga ke otak. Fungsinya sebagai saraf
pendengar. Saraf ini mempunyai dua buah kumpulan serabut saraf yaitu rumah
keong (koklea), disebut akar tengah adalah saraf untuk mendengar dan pintu
halaman (vestibulum), disebut akar tengah adalah saraf untuk keseimbangan.
Nervus glosofaringeus. Sifatnya mejemuk (sensoris dan motoris), ia
mensarafi faring, tonsil, dan lidah. Saraf ini dapat membawa rangsangan citarasa
ke otak. Di dalamnya mengandung saraf-saraf otonom. Fungsinya sebagai saraf
lidah tekak karena saraf ini melewati lorong di antara tulang belakang dan
karang. Terdapat dua buah simpul saraf yang di atas sekali dinamakan ganglion
jugularis atau gangglion atas dan yang di bawah dinamakan ganglion petrosum
atau ganglion bawah. Saraf ini (saraf lidah tekak) berhubungan dengan nervus-
nervus fasialis dan saraf simpatis ranting 11 untuk ruang faring dan tekak
Nervus vagus. Sifatnya majemuk (sensoris dan motoris), mengandung
serabut-serabut saraf motorik, sensorik, parasimpatis faring, laring, paru-paru,
esophagus, gaster intestinum minor, kelenjar-kelenjar pencernaan dalam
abdomen dan lain-lain. Fungsinya sebagai saraf perasa. Saraf ini keluar dari
sumsum penyambung dan terdapat dibawah saraf lidah tekak.
Nervus asesorius. Sifatnya motoris dan mensarafi muskulus
sternokleidomastoid dan muskulus trapezius. Fungsinya sebagai saraf
tambahan. Terbagi atas dua bagian, bagian yang berasal dari otak dan bagian
yang berasal dari sumsum tulang belakang.
Nervus hipoglosus. Sifatnya motoris dan mensarafi otot-otot lidah.
Fungsinya sebagai saraf lidah. Saraf ini terdapat di dalam sumsum penyambung,
akhirnya bersatu dan melewati lubang yang terdapat di sisi foramen oksipital.
Saraf ini juga memberikan ranting-ranting pada otot yang melekat pada tulang
lidah dan otot lidah.
Uruta
n saraf
Nama Saraf Sifat Saraf Memberikan saraf untuk
dan fungsi
I Nervus olfaktorius Sensorik Hidung, sebagai alat
38
penciuman
II Nervus optikus Sensorik Bola mata, untuk
penglihatan
III Nervus
okulomotoris
Motorik Penggerak bola mata dan
mengangkat kelopak mata
IV Nervus troklearis Motorik Mata, memutar mata dan
penggerak bola mata
V Nervus trigeminus
N. Oftalmikus
N. Maksilaris
N. Mandibularis
Motorik dan
sensorik
Motorik dan
sensorik
Sensorik
Motorik dan
sensorik
-
Kulit kepala dan kelopak
mata atas
Rahang atas, palatum dan
hidung
Rahang bawah dan lidah
VI Nervus abdusen Motorik Mata, penggoyang sisi mata
VII Nervus fasialis Motorik dan
Sensorik
Otot lidah, menggerakkan
lidah dan selaput lendir
rongga mulut
VIII Nervus auditorius Sensorik Telinga, rangsangan
pendengaran
IX Nervus vagus Sensorik dan
motorik
Faring, tonsil, dan lidah,
rangsangan citarasa
X Nervus vagus Sensorik dan
motorik
Faring, laring, paru-paru
dan esophagus
XI Nervus asesorius Motorik Leher, otot leher
XII Nervus hipoglosus Motorik Lidah, citarasa, dan otot
lidah
2. Susunan Saraf Otonom
39
Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom adalah system
saraf yang bekerja tanpa diperintah oleh system saraf pusat dan terletak
khusus pada sumsum tulang belakang. Sistem saraf otonom terdiri dari
neuron-neuron motorik yang mengatur kegiatan organ-organ dalam,
misalnya jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar keringat, otot polos system
pencernaan, otot polos pembuluh darah. Berdasarkan sifat kerjanya,
system saraf otonom dibedakan menjadi dua yaitu saraf simpatik dan
saraf parasimpatik.
Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang
belakang yang menempel pada sumsum tulang belakang, sehingga
memilki serabut pra-ganglion pendek dan serabut post ganglion yang
panjang. Serabut pra-ganglion yaitu serabut saraf yang menuju ganglion
dan serabut saraf yang keluar dari ganglion disebut serabut post-ganglion.
Saraf parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan
dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sebelum sampai pada
organ serabut sarafakan mempunyai sinaps pada sebuah ganglion seperti
pada bagan berikut. Saraf parasimpatik memiliki serabut pra-ganglion
yang panjang dan serabut post-ganglion pendek. Saraf simpatik dan
parasimpatik bekerja pada efektor yang sama tetapi pengaruh kerjanya
berlawanan sehingga keduanya bersifat antagonis.
I. Saraf Simpatis
40
Saraf ini terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan
dengan sumsumtulang belakang melalui serabut ± serabut saraf. Sistem
simpatis terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Kornu anterior segmen torakalis ke ± 1 sampai ke-12 dan segmen
lumbalis1-3 terdapat nucleus vegetative yang berisi kumpulan ±
kumpulan sel saraf simpatis. Sel saraf simpatis ini mempunyai
serabut ± serabut preganglionyang keluar dari kornu anterior
bersama- sama dengan radiks anterior dannucleus spinalis.
41
Setelah keluar dari foramen intervertebralis, serabut ± serabut
preganglion ini segera memusnahkan diri dari nucleus spinalis dan
masuk ke trunkus simpatikus serabut. Serabut preganglion ini
membentuk sinap terhadap sel ± sel simpatis yang ada dalam
trunkus simpatikus.Tetapi ada pula serabut ± serabut preganglion
setelah berada di dalamtrunkus simpatikus terus keluar lagi dengan
terlebih dahulu membentuk sinaps menuju ganglion ± ganglion / pleksus
simpatikus.
2. Trunkus simpatikus beserta cabang ± cabangnya. Di sebelah kiri
dan kanan vertebra terdapat barisan ganglion saraf simpatikus
yang membujur disepanjang vertebra. Barisan ganglion ± ganglion
saraf simpatikus inidisebut trunkus simpatikus. Ganglion ± ganglion
ini berisi sel saraf simpatis. Antara ganglion satu dengan ganglion
lainnya, atas, bawah, kiri,kanan, dihubungkan oleh saraf simpatis
yang keluar masuk ke dalamganglion ± ganglion itu. Hali ini
menyebabkan sepasang trunkussimpatikus juga menerima serabut
± serabut saraf yang datang dari kornuanterior. Trunkus simpatikus
di bagi menjadi 4 bagian yaitu :
a. Trunkus simpatikus servikalis.Terdiri dari 3 pasang ganglion. Dari
ganglion ± ganglion ini keluar cabang ± cabang saraf simpatis yang
menuju ke jantung dari arterikarotis. Disekitar arteri karotis
membentuk pleksus. Dari pleksus inikeluar cabang ± cabang
yang menuju ke atas cabang lain mempersarafi pembuluh darah
serta organ ± organ yang terletak di kepala. Misalnyafaring, kelenjar
ludah, kelenjar lakrimalis, otot ± otot dilatators, pupilmata, dan
sebagainya.
b. Trunkus simpatikus torakalis.Terdiri dari 10-11 ganglion, dari
ganglion ini keluar cabang ± cabangsimpatis seperti cabang
yang mensarafi organ ± organ di dalam toraks (mis, orta, paru
± paru, bronkus, esophagus, dsb ) dan cabang ± cabangyang
menembus diafragma dan masuk ke dalam abdomen,
42
Cabang inidalam rongga abdomen mensarafi organ ± organ di
dalamnya.
c. Trunkus simpatikus lumbalis.Bercabang ± cabang menuju ke
dalam abdomen, juga ikut membentuk pleksus solare yang
bercabang ± cabang ke dalam pelvis untuk turutmembentuk
pleksus pelvini.
d. Trunkus simpatikus pelvis. Bercabang ± cabang ke dalam
pelvis untuk membentuk pleksus pelvini
3. Pleksus simpatikus beserta cabang ± cabangnya. Di dalam
abdomen, pelvis, toraks, serta di dekat organ ± organ yang
dipersarafi oleh saraf simpatis ( otonom ). umumnya terdapat pleksus
± pleksus yang dibentuk oleh saraf simpatis /ganglion
yaitu pleksus/ganglion simpatikus.Juga terdapat sel ±sel saraf
simpatikus yang serabut- serabutnya akan keluar dari pleksus itu
untuk mensarafi organ ± organ di dalam tubuh. Pleksus serabutsimpatikus
mempersarafi otot ± otot jantung, otot tak sadar dan semua
pembuluhdarah serta alat ± alat dalam seperti lambung, pancreas,
dan usus, danmempertahankan semua otot, termasuk tonus otot
sadar, melayani serabut motorik opada otot tak sadar dalam kulit
( mis. rector Pilli ).Ganglion lainnya ( simpatis ) berhubungan
dengan rangkaian dua ganglion besar, ini bersama serabutnya
membentuk pleksus ± pleksus simpatis :
a. Pleksus kardio, terletak dekat dasar jantung serta
mengarahkancabangnya ke daerah tersebut dan paru ± paru
b. Pleksus seliaka, terletak di sebelah belakang lambung
danmempersarafi organ ± organ dalam rongga abdomen
c. Pleksus mesentrikus ( pleksus higratrikus ), terletak depan
sacrum danmencapai organ ± organ pelvis
Fungsi serabut saraf simpatis
1. Mensarafi otot jantung
2. Mensarafi pembuluh darah dan otot tak sadar
43
3. Mempersarafi semua alat dalam seperti lambung, pancreas
danusus
4. Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat
5. Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit
6. Mempertahankan tonus semua otot sadar.
II. Saraf Parasimpatis
44
Serabut sistem saraf parasimpatis keluar dari otak melalui saraf
cranial dan keluardari medulla spinalis dari daerah sacral
(kraniosakral).Serabut dari sel-sel pada otak tengah berjalan dengan saraf
okulomotorius ketiga menuju ganglia siliaris. Serabut-serabut pasca
ganglion pada daerah ini berhubungan dengan system simpatis lain yang
mengendalikan bagian posisi yang berlawanan, dengan mempertahankan
keseimbangan antara keduanya pada satu waktu. (Muttaqin, 2008)
Serabut praganglion system saraf parasimpatis biasanya panjang
dan berjalan ke ganglion otonom yang terletak dekat organ target. Saraf
parasimpatis praganglion melepaskan asetilkolin yang kemudian
menstimulasi serabut pasca ganglion. Serabut pasca ganglion
parasimpatis kemudian berjalan dengan jarak pendek kejaringan
targetnya, otot atau kelenjar. Saraf ini juga melepaskan asetilkolin.
Reseptor asetilkolin praganglion untuk serabut simpatis dan parasimpatis
disebut reseptor nikotinik. Reseptor asetilkolin pasca ganglion sebut
reseptor muskarinik.(Corwin, 2009)
Fungsi Saraf Parasimpatis sebagai pengontrol dominan untuk
kebanyakan efektor visceral dalam waktu lama. Selama keadaan diam
atau tenang, kondidi tanpa stress, impuls dari serabut-serabut
parasimpatis (kolenergik) menonjol.(Muttaqin, 2008)
Fungsi saraf parasimpatis :
1. Mengecilkan pupil
2. Menstimulasi aliran ludah
3. Memperlambat detak jantung
4. Membesarkan bronkus
5. Menstimulasi peristalsis dansekresi
6. Menstimulasi pelepasan bolus
7. Mengerutkan kandung kemih
Menstimulasi ereksi pada pria
45
III. Perbedaan Efek Simpatis dan Parasimpatis pada Tubuh
Perbedaan efek saraf otonom pada berbagai organ tubuh.
Organ Efek simpatis Efek parasimpatis
Pupil Midrasis (melebar) Miosis (mengecil)
Jantung Mempercepat denyut
jantung
Melambatkan denyut
jantung
Kelenjar keringat Sekresi keringat yang
pekat
Sekresi keringat encer
Kelenjar ludah Pembentukan ludah
menurun
Pembentukan ludah
meningkat
Bronchus paru-paru Dilatasi (melebar) Konstriksi (menciut)
Peristaltic usus Menurunkan Meningkatkan
Pembuluh darah
- Splachnicus
dan kulit
- Coronaria
Vasokonstriksi
vasodilatasi
Vasodilatasi
Vasokonstriksi
Kandung kemih Inhibisi m.destrusor Kontraksi m.detrusor
Sphincter ani Kontraksi Relaksasi
penis Ejakulasi Ereksi
2.5 Fisiologi Saraf
a. Gelombang depolarisasi
- Suatu rangsangan pada membrane neuron setempat mengakibatkan
perubahan permeabilitas membrane sehingga ion-ion natrium dapat
mengadakan difusi masuk ke dalam neuron (akson). Ion natrium masuk
menyebabkan membrane tersebut positif di dalam dan negatif di luar ini
yang disebut DEPOLARISASI.
- Setelah depolarisai melewati serat saraf, cairan intersel akan nermuatan
positif karena adanya Na tadi sebagian besar masuk ke dalam serat saraf.
46
- Ion kalium masih bebas berdifusi ke luar sel membawa muatan listrik
positif tercipta keseimbangan listrik elektronegatif pada sebelah dalam
dan elektropositif pada sebelah luar hal ini disebut REPOLARISASI.
- Jika impuls berjalan melalui serat saraf maka serat tersebut tidak dapat
mengantarkan impuls lain sebelum repolarisasi terjadi.
- Setelah mengalami repolarisasi maka ion natrium yang masuk ke dalam
dan ion kalium yang mengadakan difusi ke luar membrane sel harus
kembali ke sisi membrane asallnya.
- Pengeluaran ion natrium ke luar membrane sel melalui suatu mekanisme
pompa natrium. Pengeluaran ion-ion natrium ini mengakibatkan
tertariknya ion-ion kalium ke dalam serat saraf (sel) kembali.
- Dikarenakan kinerja pada sistem saraf ini unik dan hebat, informasi
berasal dari hal sensoris akan tersalurkan dengan baik, sehingga dapat juga
memerintah sistem motoric yang akan lebih lanjut di jelaskan di bawah ini.
(Syaifuddin, 2003)
b. Pengolahan Informasi
Informasi yang masuk sedemikian rupa sehingga terjadi reaksi motorik
yang tepat. Lebih dari 99% dari semua informasi sensoris terus dibuang Karena
tidak penting,
Tugas pokok sistem saraf
1. Kontraksi otot rangka seluruh tubuh
2. Kontraksi otot polos dalam organ internal.
3. Sekresi kelenjar eksokrin dan endokrin dalam tubuh.
Misalnya orang menyadari bagian tubuh yang bersentuhan dengan
pakaian, tidak menyadari tekanan pada tempat duduk ketika sedang duduk.
Perhatian ditujukan pada suatu objek khusus dalam lapangan penglihatan dan
bunyi yang terus menerus biasanya dipindahkan ke latar belakang. Bila informasi
47
sensoris penting telah dipilih, disalurkan ke dalam daerah motorik otak yang tepat
untuk menimbulkan reaksi yang diinginkan.
Peranan sinaps dalam mengolah informasi adalah sebagai tempat
hubungan satu neuron dengan neuron berikutnya untuk mengatur penghantaran
isyarat dan menentukan arah penyebaran isyarat saraf di dalam sistem saraf.
Beberapa neuron bereaksi terhadap perangsangan dengan sejumlah besar impuls
sedangkan yang lain bereaksi terhadap beberapa impuls saja. Sinaps melakukan
suatu tindakan selektif, sering menghambat isyarat lemah dan meneruskan isyarat
kuat, tidak menyalurkan isyarat ke berbagai arah tetapi hanya ke satu arah saja.
c. Penyimpanan Informasi
Hanya berbagai kecil informasi sensoris penting yang menyebabkan reaksi
motorik segera. Sebagian besar sisa disimpan untuk mengatur kegiatan motorik di
masa yang akan datang dan digunakan dalam proses berpikir. Penyimpanan ini
terjadi dalam korteks serebri tetapi tidak semuanya karena daerah basal otak
medula spinalis dapat menyimpan sejumlah kecil informasi.
Penyimpanan informasi merupakan proses daya ingat dan fungsi sinaps,
yaitu setiap kali suatu saraf sensoris tertentu melalui serangkaian sinaps. Sinaps
yang bersangkutan menghantarkan isyarat yang sama pada kesempatan
berikutnya, proses ini disebut fasilitasi. Bila isyarat sensoris tersebut melalui
sinaps-sinaps berulang-ulang ia akan menjadi demikian terfasilitasi sehingga
isyarat dari pusat pengatur di otak menyebabkan hantaran impuls melalui
rangkaian sinaps yang sama.
Kita tidak dapat mengetahui dengan tepat mekanisme terjadinya fasilitasi
sinaps dalam proses daya ingat. Bila ingatan telah disimpan dalam sistem saraf
akan menjadi bagian dari mekanisme pengolahan, proses berpikir otak
membandingkan pengalamn sensoris baru dengan ingatan yang telah disimpan.
Ingatan ini akan membantu menyeleksi informasi sensoris baru yang penting dan
menyalurkannya ke dalam daerah penyimpanan yang sesuai untuk digunakan di
kemudian hari atau dalam daerah motorik untuk menimbulkan reaksi tubuh.
48
d. Tingkat utama sistem saraf
Sistem saraf manusia telah mewarisi sifat-sifat khusus dari setiap
perkembangan evolusi. Dari warisan ini terdapat tiga tingkat utama sistem saraf
yang mempunyai fungsi khusus.
e. Tingkat medula spinalis
Isyarat-isyarat sensoris yang dihantarkan melalui saraf spinalis dalam tiap
segmen medula spinalis dapat menimbulkan reaksi motorik setempat di dalam
segmen tubuh. Informasi diterima dari segmen-segmen yang berdekatan. Pada
dasarnya semua reaksi motorik medula spinalis bersifat otomatis sebagai reaksi
terhadap isyarat sensoris. Di samping itu terjadi pola reaksi khusus yang disebut
refleks.
Jika sebuah otot tiba-tiba menjadi tegang, suatu reseptor saraf sensoris
dalam otot disebut berkas otot, menjadi teregang dan mengirim impuls saraf
melalui sistem saraf sensoris ke dalam medula spinalis. Serabut ini bersinaps
langsung dengan suatu neuron dalam kornu anterior substansia grisea medula
spinalis. Motorik neuron tersebut mengirim impuls kembali ke otot menyebabkan
otot efektor tersebut berkontraksi, kontraksi otot ini menimbulkan peregangan otot
semula. Refleks ini bekerja sebagai umpan balik dari suatu reseptor ke suatu
efektor untuk mencegah perubahan mendadak dalam panjang otot tersebut, proses
ini disebut refleks penarikan diri.
f. Tingkat otak lebih rendah
Hampir semua kegiatan bawah sadar tubuh diatur dalam daerah otak yang
lebih rendah.
g. SINAPS
Celah sinaps merupakan hubungan antara satu sel saraf dengan sel saraf
yang lain tempat terjadinya pemindahan impuls. Dalam susunan saraf pusat hanya
ada sinaps interneural biasa, disingkat sinaps. Hubungan antara neuron ini
49
dijumpai dalam berbagai bentuk keanekaragaman gelembung sinaps, morfologi
membrane dan hubungan antara membrane.
Hubungan sinaps
Sinaps interneuronal, hubungan kontak fungsional antara dua neuron.
Sinaps neuromuscular, hubungan kontak fungsional antara satu neuron dengan
satu sel otot atau satu serat otot
Sinaps neuroglandular, hubungan kontak antara satu neuron dengan satu
kelenjar.
- Mekanisme penghantaran impuls sinaps.
Proses penghantaran secara kimiawi melibatkan serangkaian langkah-
langkah: pembentukan neurotransmitter, penyimpanan, pembebasan, reaksi
dengan reseptornya, dan penghentian pengaruhnya. Apabila hal ini terjadi pada
suatu sinaps listrik, hubungan antara sel post- dan presinaps sangat erat sehingga
potensial aksi dapat langsung memengaruhi membran sel postsinaps sehingga
potensial aksi dapat langsung terjadi.
Pada sinaps kimia hal ini tidak mungkin terjadi sebab antara sel presinaps
dan postsinaps terdapat celah yang besar sehingga tidak mungkin potensial aksi
dari presinaps dapat langsung menimbulkan potensial aksi postsinaps. Pada sinaps
kimia ini potensial aksi presinaps meningkatkan jumlah neurotransmitter yang
dilepas, hal ini akan memengaruhi membran sel postsinaps sehingga terjadi
potensial aksi hiperpolarisasi sel postsinaps.
- Peran fungsional sinaps
Peranan untuk penghantaran dan modulasi impuls merupakan dasar bagi
sejumlah peristiwa yang dapat memengaruhi impuls-impuls yang melaluinya.
Pada keadaan fisiologik, setiap sinaps mengalami fluktuasi pada suatu saat
tertentu. Misalnya, beberapa sinaps dapat dilalui impuls-impuls sedangkan pada
saat yang sama tidak dapat melintasi sinaps. Pada setiap sinaps terjadi
50
penghambatan impuls-impuls saraf, menjalar dari satu bagian ke bagian susunan
saraf pusat lain yang bergantung pada jumlah sinaps dalam perjalanan tersebut.
51
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem
koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan
rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap
rangsangan tersebut. Sistem saraf meliputi sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi. Terdapat tiga komponen pada sistem saraf, yaitu reseptor,
penghantar impuls dan efektor.
3.2Saran
1. Pahami konsep anatomi dan fisiologisnya agar lebih mudah di
terapkan dalam pembuatan asuhan keperawatan pada setiap
gangguan sistem saraf.
2. Menambah wawasan dengan membaca jurnal penelitian yang
dapat dijadikan dasar untuk mengembangkan penelitian
ataupun peningkatan skill berdasarkan evidence based practice.