makalah neuro sistem saraf

73
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama : Input sensorik. Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui reseptor, yang terletak di tubuh baik eksternal (reseptor somatik) maupun internal (reseptor viseral). Aktivitas integratif. Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar di sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang kemudian akan menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus, sehingga respon terhadap informasi bisa terjadi.Output motorik. Input dari¬ otak dan medulla spinalis memperoleh respon yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh , yang disebut sebagai efektor.

Upload: yuliana-wahyu-puspitasari

Post on 25-Oct-2015

200 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain.

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Neuro sistem saraf

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan jaringan saraf yang

kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain.

Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan

bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam

mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal

dipantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau

sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk

mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf

dalam tiga cara utama : Input sensorik. Sistem saraf menerima sensasi

atau stimulus melalui reseptor, yang terletak di tubuh baik eksternal

(reseptor somatik) maupun internal (reseptor viseral). Aktivitas integratif.

Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar di

sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang kemudian

akan menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus, sehingga respon

terhadap informasi bisa terjadi.Output motorik. Input dari¬ otak dan

medulla spinalis memperoleh respon yang sesuai dari otot dan kelenjar

tubuh , yang disebut sebagai efektor.

Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol

interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang

penting ini juga mengatur kebanyakan aktivitas sistem-sistem tubuh

lainnya. Karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara

berbagai sistem tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit

yang harmonis. Dalam sistem inilah berasal segala fenomena kesadaran,

pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan. Jadi kemampuan untuk

dapat memahami, belajar dan memberi respon terhadap suatu

rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari sistem saraf yang

Page 2: Makalah Neuro sistem saraf

2

puncaknya dalam bentuk kepribadian dan tingkah laku individu (Lita

Feriyawati, 2006).

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan Umum

Memberikan wawasan kompleksitas dari konsep anatomi dan

fisiologi sistem saraf dan menjadi dasar dalam memberikan

perawatan pada pasien

Tujuan Khusus

1. Sesuaikan bahasan

1.4 Manfaat Penulisan

1. Meningkatkan pemahaman perawat terhadap ilmu

keperawatan medikal bedah dan kesehatan masyrakatpada

sistem saraf

2. Sebagai landasan dalam melakukan penelitian baik klinik

maupun preklinik

Page 3: Makalah Neuro sistem saraf

3

BAB 2

ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem

koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan

rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap

rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh

alat indera, pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang

kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang yang

dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.

Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai

bentuk bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf

tepi. Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas

menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon

oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan

cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar

maupun dalam. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi

sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau

tanggapan.

Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus

dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls.

Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah

organ indera.

Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf

tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada

serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang

memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.

Page 4: Makalah Neuro sistem saraf

4

Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang

telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling

penting pada manusia adalah otot dan kelenjar (Lita,2006).

2.2 Organisasi Struktural Sistem Saraf

a. Sistem saraf pusat (SSP). Terdiri dari otak dan medulla spinalis

yang dilindungi tulang kranium dan kanal vertebral.

b. Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam

tubuh. Sistem ini terdiri dari saraf cranial dan saraf spinal yang

menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan

efektor. Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi

sistem aferen dan sistem eferen.

Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor

sensorik ke SSP

Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke

otot dan kelenjar. Sistem eferen dari sistem saraf perifer

memiliki dua sub divisi :

1) Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahanϑ

lingkungan eksternal dan pembentukan respons motorik

volunteer pada otot rangka.

2) Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon

involunter pada otot polos, otot jantung dan kelenjar

dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui dua

jalur :

a) Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal

pada medulla spinalis

b) Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sacral

pada medulla spinalis.

Page 5: Makalah Neuro sistem saraf

5

2.3 Sel-Sel Pada Sistem Saraf

Gambar 2.2 Sel Saraf (Ina, 2012)

2.3.1 Neuron

Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron

bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls

(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan

akson. Bagian-bagian neuron dapat dibedakan menjadi :

Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari

sel saraf Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari

dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf

terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi,

lisosom, dan badan nisel. Berikut adalah bagian-bagian dari badan

sel :

1. Nucleus : inti dari soma sel yang mengandung kromosom.

Kromosom terdiri dari rantai DNA.

Page 6: Makalah Neuro sistem saraf

6

2. Sitoplasma : cairan bening seperti jelly pada bagian dalam

neuron dan terdiri dari beberapa orgab, antara lain mitikondria

yang mengolah substansi makanan, seperti glukosa yang

akhirnya digunakan sebagai tenaga bagi sel.

3. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat

transportasi sintesis protein.

4. Soma sel (sel body) : bagian dari neuron yang mengandung

nucleus (inti sel) dan dapat diibaratkan sebagai mesin yang

bertanggungjawab atas kehidupan sel.

Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-

cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit

berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke

badan sel. Merupakan lanjutan dari soma sel yang menerima

sebagian besar kontak sinapsis dari neuron-neuron yang lain.

Kontak antar neuron ditransmisikan melalui sinapsis.

Akson

Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf

panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di

dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut

neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin

yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk

mempercepat jalannya rangsangan.

Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- selsachwann

yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan

makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan

mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari

kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan

mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi

mempercepat jalannya rangsangan.

Page 7: Makalah Neuro sistem saraf

7

Bagian pendukung lain

Gambar 2.2 Anatomi Bagian Pendukung Lain (FK UI,2011)

1. Axon hillock

bagian berbentuk kerucut pada pertemuan axon dan soma sel

2. Axon

benang neurit sebagai penghantar impuls yang diselubungi

myelin. Axon membawa informasi dari soma sel ke terminal

buttons.

3. Myelin : lapisan berlemak yang menyelubungi akson

4. Nodes of Ranvier

bagian akson yang diselubungi myelin

5. Terminal Buttons

bagian akhir dari akson yang berbentuk sebagai kancing yang

berfungsi melepaskan neurotransmitter (dengan substansi

transmitter yang berupa substansi kimiawi ke sinapsis.

Page 8: Makalah Neuro sistem saraf

8

Substansi kimiawi ini mempengaruhi sel penerima, sehingga sel

penerima akan menentukan apakah pesan akan diteruskan ke

axon atau tidak.

6. Synaptic Vesicles (Pembuluh Sinapsis)

bagian dari molekul neurotransmitter yang berbentuk kantong-

kantong kecil; umumnya bersatu di button dekat dengan

membrane presinapsis

7. Synapses (sinapsis)

jarak terdekat antara neuron yang satu dengan yang lain

dimana sinyal-sinyal kimiawi ditransmisikan. Sinapsis adalah

bagian yang menyambungkan terminal button (sebagai sensor)

dari sel pengirim ke bagian soma atau membran dendrite sel

penerima. Sinapsis dalam dendrit berupa bulatan kedl (buds)

yang disebut dengan dendritic spines. Sinapsis antara terminal

button dengan soma hanya berjalan satu arah, yaitu terminal

button mengirimkan pesan ke dalam sel dan tidak menerima

pesan lanjutan dari sel. Pesan disampaikan ke neuron lain

melalui axon

2.3.2 Klasifikasi Neuron

a) Fungsi

Neuron diklasifikasi secara fungsional berdasarkan arah transmisi

impulsnya.

- Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari reseptor

pada kulit, organ indera atau suatu organ internal ke SSP.

- Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP ke efektor.

- Interneuron (neuron yang berhubungan) ditemukan seluruhnya

dalam SSP. Neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan

motorik atau menyampaikan informasi ke interneuron lain.

Page 9: Makalah Neuro sistem saraf

9

b) Struktur

- Neuron diklasifikasi secara struktural berdasarkan jumlah

prosesusnya.

- Neuron unipolar memiliki satu akson dan dua denderit atau lebih.

Sebagian besar neuron motorik, yang ditemukan dalam otak dan

medulla spinalis, masuk dalam golongan ini.

- Neuron bipolar memiliki satuϑ akson dan satu dendrite. Neuron ini

ditemukan pada organ indera, seperti amta, telinga dan hidung.

- Neuron unipolar kelihatannya memiliki sebuah prosesus tunggal,

tetapi neuron ini sebenarnya bipolar.

c) Sel Neuroglial

Biasanya disebut glia, sel neuroglial adalah sel penunjang tambahan pada

SSP yang berfungsi sebagai jaringan ikat :

Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah

prosesus panjang, sebagian besar melekat pada dinding kapilar

darah melalui pedikel atau “kaki vascular”.

Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil dan

jumlah prosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek.

Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan

dipercaya memiliki peran fagositik.

Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga

serebral dan ronggal medulla spinalis.

d) Kelompok Neuron

Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di

dalam SSP.

Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di

bagian luar SSP dalam saraf perifer.

Saraf adalah kumpulan prosesus sel saraf (serabut) yang

terletak di luar SSP.

Page 10: Makalah Neuro sistem saraf

10

Saraf gabungan. Sebagian besar saraf perifer adalah saraf

gabungan ; saraf ini mengandung serabut arefen dan eferen

yang termielinisasi dan yang tidak termielinisasi.

Traktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otak atau

medulla spinalis yang memiliki origo dan tujuan yang sama.

Komisura adalah pita serabut saraf yang menghubungkan sisi-

sisi yang berlawanan pada otak atau medulla spinalis.

2.4 Sistem Persarafan

Pembagian Susunan Saraf :

- SUSUNAN SARAF PUSAT

a. Otak

Otak besar, batang otak, otak kecil

b. Medulla Spinalis

- SUSUNAN SARAF PERIFER

a. Susunan saraf somatik

b. Susunan saraf otonom

Saraf simpatis dan saraf parasimpatis

Page 11: Makalah Neuro sistem saraf

11

2.4.1 ANATOMI SUSUNAN SITEM SARAF PUSAT

1. MENINGEN

Meningen (selaput otak) adalah selaput yang membungkus

otak dan sumsum tulang belakang, melindungi struktur saraf

halus yang membawa pembuluh darah dan cairan sekresi

(cairan serebrospinalis), memperkecil benturan atau getaran

yang terdiri dari tiga lapisan, yaitu :

a. Durameter adalah selaput tidak elastic kuat yang terdiri dari 2

lapisan. Biasanya kedua lapisan tersebut melekat erat, tetapi di

bagian – bagian tertentunya keduanya terpisah dan membentuk

rongga berisi darah, sinus dura, atau pada yang rongga yang

lebih besar, sinus vena. Darah vena yang berasal dari otak

Page 12: Makalah Neuro sistem saraf

12

mengalir ke sinus – sinus ini untuk dikembalikan ke jantung.

Cairan serebrospinalis juga masuk kembali ke darah di sinus

– sinus ini. Dura mater yang terbuat dari jaringan ikat kuat

berwarna putih dan baik sebagai lapisan luar meninges

maupun sebagai lapisan dalam periosteum tulang tengkorak

kepala (Basoeki,1988).

b. Arachnoid mater, adalah lapisan lunak yang memiliki banyak

pembuluh darah dengan gambaran seperti “jaring laba – laba”.

Ruang antara lapisan araknoid dan pia meter di bawahnya

disebut ruang subaraknoid,yang berupa lapisan transparan

berdekatan dengan permukaan luar otak dan corda spinalis

serta berisi pembuluh darah terisi oleh CSS. Penonjolan –

penonjolan jaringan araknoid, yaitu vilus araknoidalis,

menembus celah dura di atasnya dan menonjol ke dalam sinus

dura. Melalui permukaan vilus inilah CSS direabsorpsi ke dalam

darah yang beredar di dalam sinus – sinus.Membran

arachnoidea terletak antara dura meter dan pia meter

(Basoeki,1988).

c. Pia meter, adalah lapisan meninges paling dalam dimana yang

paling rapuh. Lapisan ini banyak mengandung pembuluh darah

dan melekat erat ke permukaan otak dan korda spinalis,

mengikuti setiap tonjolan dan lekukan. Bagian ini menyelipkan

dirinya ke dalam celah yang ada pada otak dan sumsum tulang

belakang dan sebagai akibat dari kontak yang sangat erat san

berfungsi untuk menyediakan darah untuk struktur-struktur ini

(Pearce,2009).

Antara dura mater dan membran arachnoidea terdapat rongga

kecil yang disebut subdural space, dan antara membran arachnoidea

dengan pia mater terdapat rongga lain, yaitu arachnoid space.

Page 13: Makalah Neuro sistem saraf

13

Disamping selubung tulang dan membran, otak dan sumsum tulang

belakang juga dibentengi dengan bantalan cairan disekelilingnya dan

di dalamnya. Cairan ini disebut cairan cerebrospinal (Basoeki,1988).

Sistem ventrikel terdiri dari beberapa rongga dalam otak yang

berhubungan satu sama lainnya ke dalam rongga itu. Pleksus koroid

mengalirkan cairan (liquor serebrospinalis). Pleksus koroid dibentuk

oleh jaringan pembuluh darah kapiler otak tepi, bagian piameter

membelok ke dalam ventrikel dan menyalurkannya ke serebrospinalis.

Cairan serebrospinalis adalah hasil sekresi pleksus koroid. Cairan ini

bersifat alkali bening mirip plasma. Cairan ini disalurkan oleh pleksus

kororid ke dalam ventrikel yang ada dalam otak, kemudian cairan

masuk ke dalam kanalis sumsum tulang belakang dan ke dalam ruang

subaraknoid melalui ventrikularis (Syaifuddin, 2006).

Cairan cerebrospinal adalah cairan serupa limfa yang mulanya

dibentuk dari filtrasi plasma darah dari anyaman kapiler darah yang

dikenal sbagai plexus choroideus yang dijumpai pada setiap ventrikel.

Dari setiap ventrikel lateran cairan ini merembes melalui lubang yaitu

foramen internetricularis, ke dalam ventrikel III kemudian melalui

saluran kecil sempit yaitu aqueductus Sylvius atau aqueductus

cerebralis kedalam ventrikel IV, dari sini ia berputar ke dalam canalis

cantralis corda spinalis. Lubang pada atap ventrikel IV ( foramen

Magendie dan Foramina Luschka ) memungkinkan aliran cairan ke

dalam rongga subarachnoid sekeliling corda kemudian ke dalam

rongga subarach oid sekeliling otak. Dari rongga subarachnoid

sekeliling otak cara bertahap diserap ke dalam vena otak. Dengan

demikian lengkaplah sirkulasi cairan cerebrospinal dari daerahdalam

pexus chorioideus, melalui ventrikel – ventrikel, canalis centralis dan

rongga subarachnoid, kembali ke dalam darah lagi (Basoeki,1988).

Page 14: Makalah Neuro sistem saraf

14

Pleksus koroid mengalirkan cairan, dan dibentuk oleh jaringan

pembuluh darah kapiler otak tepi, bagian pia mater membelok ke dalam

ventrikel dan menyalurkannya ke serebrospinalis.Jumlah cairan ini tidak

tetap, biasanya berkisar antara 80 – 200 cm, mempunyai reaksi

alkalis.Komposisi cairan serebrospinalis terdiri dari air, protein, glukosa,

garam, dan sedikit limfosit, dan karbon dioksida.

Fungsi cairan serebrospinalis :

1. Sebagai cairan peredam getaran untuk mencegah otak

membentur bagian dalam tengkorak sewaktu kepala

mendapat gerakan yang mendadak dan menggetarkan

2. Melembabkan otak dan medula spinalis

3. Melindungi alat – alat dalam medulla spinalis dan otak

dari tekanan

4. Melicinkan alat – alat dalam medulla spinalis dan otak

5. Berperan dalam pertukaran bahan antara cairan tubuh

dan otak (Syaifudin,2006).

2. OTAK

Gambar 2.3 Anatomi Otak

Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting karena merupakan

pusat komputer dari semua alat tubuh. Bagian-bagian otak antara lain :

Page 15: Makalah Neuro sistem saraf

15

a. CEREBRUM

Cerebrum (otak besar) merupakan bagian yang terluas dan terbesar

dari otak, berbentuk telur, mengisi penuh bagian depan atas rongga

tengkorak. Masing – masing disebut fosa kranialis anterior atas dan fosa

kranialis media. Otak mempunyai 2 permukaan, permukaan atas dan

permukaan bawah, kedua permukaan ini dilapisi oleh lapisan kelabu (zat

kelabu) yaitu pada bagian korteks serebral dan zat putih terdapat pada

bagian dalam yang mengandung serabut saraf (Syaifuddin, 2006).

Pada cerebrum terdiri dari dua hemisperium cerebri yang

dihubungkan oleh massa substantia alba yang disebut corpus callosum.

Setiap hemisphere terbentang dari os frontale sampai ke os occipital, di

atas fossa cranii anterior, media, dan posterior, di atas tentorium cerebelli.

Hemisphere dipisahkan oleh sebuah celah dalam, yaitu fissa longitudinalis

cerebri, tempat menonjolnya falx cerebri. Lapisan permukaan

hemispherium cerebri disebut cortex dan disusun oleh substantia

grisea.Cortex cerebri berlipat – lipat, disebut gyri, yang dipisahkan oleh

fissure atau sulci. (Snell,2006).

Fisurra Longitudinal adalah suatu celah dalam membagi cerebrum

menjadi dua belahan yang disebut belahan otak besar atau

hemisphericum cerebri, yang ternyata tidak memisahkan otak besar

dengan sempurna sebab pada bagian inferiornya masih bersambung

dengan suatu struktur dari substansia alba yang disebut corpus callosum

atau balok otak. Antara convolutio terdapat lembah – lembah yang disebut

sulci bila lembahnya dangkal, dan disebut fissura bila lembahnya dalam.

Fissura – fissura utama selain fissura longitudinal adalah fissura rolando

dan fissura sylvius atau fissura lateral(Basoeki, 1988).

Karena cortex cerebrum tersusun seluruhnya dari substansia grisea,

bagian dalamnya terbuat dari substansia griesa maupun substansia alba.

Substansia griesa terdapat empat masa yang diketahui tertanam dalam –

Page 16: Makalah Neuro sistem saraf

16

dalam pada substansia alba yang dikenal keseluruhan sebagai nuclei

cerebralis atau ganglia basalis . Substansia alba tersusun dari kumpulan

serabut saraf ayng disebut tractus. Beberapa tractus ada yang pendek,

memanjang dari satu convolutio ke convolutio yang lain. Tractus yang

memanjang dari satu belahan otak ke belahan otak lain atau menuju

corda spinalis, inilah yang disebut tractus projection. Tractus tersebut

dikelompokkan atas tractus ascendence dan tractus descendence, sesuai

menurut apakah serabut itu menghantarkan impuls menuju kortex dari

bagian awal yang lebih bawah atau ke corda spinalis(Basoeki, 1988).

Korteks serebri selain dibagi dalam lobus dapat juga dibagi menurut

fungsi dan banyaknya area. Campbel membagi bentuk korteks serebri

menjadi 20 area. Secara umum korteks serebri dibagi menjadi 4 bagian :

Korteks sensoris. Pusat sensasi umum suatu hemisfer serebri yang

mengurus bagian badan, luas daerah korteks yang menangani

suatu alat atau bagian tubuh bergantung pada fungsi alat yahg

bersangkutan. Di samping itu, juga korteks sensoris bagian fisura

lateralis menangani bagian tubuh dilateral lebih dominan

(Syaifuddin, 2006).

Korteks asosiasi. Tiap indra manusia, korteks asosiasi sendiri

merupakan kemampuan otak dalam bidang intelektual, ingatan,

berpikir, rangsangan yang diterima, diolah, dan disimpan serta

dihubungkan dengan data yang lain. Bagian anterior lobus

temporalis mempunyai hubungan dengan fungsi luhur dan disebut

psikokorteks (Syaifuddin, 2006).

Korteks motoris. Menerima impuls dari korteks sensoris, fungsi

utamanya adalah kontribusi pada traktus piramidalis yang mengatur

bagian tubuh control lateral (Syaifuddin, 2006).

Korteks pre – frontal terletak pada lobus frontalis yang

berhubungan dengan sikap mental dan kepribadian (Syaifuddin,

2006).

Page 17: Makalah Neuro sistem saraf

17

Bagian paling bawah korteks motorik disebut dengan Daerah Broca

dan mempunyai hubungan dengan kemampuan bicara pada seseorang.

Pada orang – orang yang lazim menggunakan anggota badannya yang

sebelah kanan, Daerah Broca terletak pada sisi kiri hemisfer, sebaliknya

pada orang – orang kidal, Daerah Broca terletak pada sisi kanan hemisfer

(Pearce, 2008).

Korteks sensorik terletak persis di belakang sulkus sentralis, yang

merupakan perasa berbagai sifat perasaan. Daerah auditorik

(pendengaran) terletak pada lobus temporalis, persis di bawah fisura

longitudinalis. Di sini kesan atas suara diterima dan ditafsirkan. Daerah

visual (penglihatan) terletak pada ujung lobus oksipitalis yang menerima

bayangan serta kesan – kesan untuk ditafsirkan. Pusat pengecapan dan

penciuman terletak agak di sene;ah depan pada lobus temporalis.

Substansi putih pada hemisfer otak terdiri dari serabut saraf yang

bergerak ked an dari korteks dan menyambungkan berbagai “ pusat ”

pada otak dengan sumsum tulang belakang (Pearce, 2008).

Fisura – fisura dan suklus – suklus membagi hemisfer otak menjadi

beberapa daerah. Kortex serebri bergulung – gulung dan terlipat secara

tidak teratur, sehingga memungkinkan luas permukaan substansi kelabu

bertambah. Lekukan di antara gulungan – gulungan itu disebut suklus,

dan suklus yang paling dalam membentuk fisura longitudinalis dan

lateralis. Fisura – fisura dan sulkus – sulkus ini membagi otak dalam

frontalis, temporalis, perietalis dan oksipitalis (Pearce, 2008).

Pada otak besar ditemukan beberapa lobus, yaitu :

Lobus frontalis adalah bagian dari cerebrum yang terletak di

depan sulkus sentralis. Lobus frontalis yang terletak di korteks

bagian depan, bertanggung jawab terhadap 3 fungsi utama :

- Aktivitas motoric volunteer

- Kemampuan berbicara

Page 18: Makalah Neuro sistem saraf

18

- Elaborasi pikiran

Daerah di lobus frontalis belakang tepat di depan sulkus

sentralis dan dekat dengan korteks somatosensorik adalah korteks

motoric primer. Daerah ini memberikan control volunter atas

gerakan yang dihasilkan oleh otot – otot rangka. Seperti pada

pengolahan sensorik, korteks motoric di tiap – tiap sisi otak

terutama mengontrol otot di sisi tubuh yang berlawanan . Stimulasi

daerah – daerah yang berlainan di korteks motoric primer juga

menyebabkan timbulnya gerakan di bagian – bagian tubuh yang

berbeda.Seperti homonkulus motoric yang melukiskan lokasi dan

jumlah relative korteks motoric yang diabdikan sebagai keluaran ke

otot – otot tiap – tiap bagian tubuh, juga terbalik dan mengalami

distrorsi (Snell, 2006).

Lobus parietalis terdapat di depan sulkus sentralis dan di

belakangi oleh

korako – oksipitalis (Syaifuddin, 2006).

Lobus parietalis bertanggung jawab untuk menerima dan

mengolah masukan sensorik, seperti sentuhan, tekanan, panas,

dingin, dan nyeri dari permukaan tubuh.Sensasi – sensasi ini

secara kolektif dikenal sebagai sensasi somestetik.Lobus

parietalis juga merasakan kesadaran mengenai posisi tubuh,

suatu fenomena yang disebut sebagai propriosepsi. Korteks

somatosensorik, tempat pengolahan kortikal awal masukan

somestetik dan proprioseptif ini, terletak di bagian depan tiap –

tiap lobus parietalis tepat dibelakang sulkus sentralis. Setiap

daerah di dalam korteks somatosensorik menerima masukan

sensorik dari daerah tertentu di tubuh Korteks somatosensorik tiap

– tiap sisi otak sebagian besar menerima masukan sensorik dari

sisi tubuh yang berlawanan, karena sebagian besar jalur

asendens membawa informasi sensorik naik dari korda spinalis

Page 19: Makalah Neuro sistem saraf

19

menyilang ke sisi yang berlawanan sebelum akhirnya berakhir di

korteks(Sherwood,2001).

Korteks somatosensorik tiap – tiap sisi otak sebagian besar

menerima masukan sensorik dari sisi tubuh yang berlawanan,

karena sebagian besar jalur asendens membawa informasi

sensorik naik dari korda spinalis menyilang ke sisi yang

berlawanan sebelum akhirnya berakhir di

korteks(Sherwood,2001).

Kesadaran sederhana mengenai sentuhan, tekanan, atau

suhu dideteksi oleh thalamus, tingkat otak yang lebih rendah,

tetapi korteks somatosensorik berfungsi lebih jauh daripada

sekedar pengenalan murni sensasi menjadi persepsi sensorik

yang lebih utuh.Thalamus membuat kita sadar bahwa sesuatu

yang panas melawan sesuatu yang dingin sedang menyentuh

badan kita tetapi tidak memberitahu di mana atau seberapa besar

intensitasnya.Korteks somatosensorik menentukan lokasi sumber

masukan sensorik dan merasakan tingkat intensitas

rangsangan.Korteks ini juga mampu melakukan diskriminasi

spatial, sehingga korteks mampu mengetahui bentuk suatu benda

yang sedang dipegang dan dapat membedakan perbedaan ringan

antara benda – benda serupa yang berkontak dengan

kulit(Sherwood,2001).

Lobus temporalis terdapat di bawah lateral dari visura cerebralis

dan di depan lobus oksipitalis adalah yang mengisi bagian

belakang dari cerebrum (Syaifuddin, 2006).

Page 20: Makalah Neuro sistem saraf

20

2.4 Lobus Otak

Fungsi Serebrum : korteks serebri mengandung pusat – pusat

lebih tinggi yang berfungsi untuk mengontrol mental, tingkah laku,

pikiran, kesadaran, moral, kemauan, kecerdasan, kemampuan

berbicara, bahsa dan beberapa perasaan khusus (Pearce, 2008).

Organ ini banyak menerima serabut aferen sensoris yang

merupakan pusat koordinasi dan integrasi. Bentuknya oval, bagian

yang mengecil pada sentral disebut vermis dan bagian yang

melebar pada lateral disebut hemisfer. Permukaan cerebellum ini

mengandung zat kelabu. Korteks cerebellum dibentuk oleh

substansi grisea yang terdiri dari 3 lapisan, yaitu granular luar,

lapisan purkinye, lapisan granular dalam. Serabut saraf yang

masuk dan yang keluar dari cerebrum harus melewati cerebellum

(Syaifuddin, 2006).

b. BATANG OTAK

Batang Otak Terdiri dari :

- DIENSEFALON

terdiri dari thalamus dan hypothalamus. Thalamus merupakan

sebuah struktur berbentuk oval di atas otak tengah dengan

Page 21: Makalah Neuro sistem saraf

21

panjang kira –kira 3 cm dan menyusun empat perlima bagian

diensefalon. Terdiri dua masa oval, sebagian besar substansia

grisea, tersusun menjadi nulkei yang mebentuk dinding lateral

vertikel III(Basoeki, 1988).

Thalamus terutama berkenaan dengan penerimaan

impuls sensorik yang dapat ditafsirkan pada tingkat

subkortikal atau disalurkan pada daerah sensorik korteks otak,

dengan tujuan mengadakan kegiatan penting mengatur

perasaan dan gerakan pada pusat – pusat tertinggi (Pearce,

2008).

Thalamus juga bisa diartikan sebagai stasiun penguat utama

untuk impuls sensor yang mencapai kortex serebralis dari corda

spinalis, batang otak, serebelum, dan bagian –bagian otak

lain.Thalamus juga berfungsi sebagai pusat interpretasi impuls

sensori, seperti sakit, cahaya, sentuhan, dan tekanan (Basoeki,

1988).

Hypothalamus adalah suatu bagian kecil dari diensafalon.

Hypothalamus membentuk lantai dan abgian dari dinding lateral

vertikel III dan sebagian dilindungi oleh sella turcica dari os

sphenoidale(Basoeki, 1988).

Pada hipotalamus daerah – daerah atau lunas ventrikel

ketiga, terdapat beberapa nucleus tertentu yang memiliki kegiatan

fisiologik yang tertentu juga. Beberapa diantaranya mempunyai

hubungan dengan sistem saraf otonom yang membentuk “ bagian

tertinggi pada sistem itu “. Beberapa nucleus juga mempunyai

hubungan dengan lobus posterior- kelenjar hipofisis pada sistem

endoktrin, dimana nucleus – nucleus itu melakukan pengendalian

fungsi – fungsi seperti pengendalian fungsi – fungsi seperti

pengaturan suhu tubuh, lapar, dan haus diatur oleh pusat – pusat

dalam hipotalamus (Pearce, 2008).

Page 22: Makalah Neuro sistem saraf

22

Informasi dari lingkungan external sampai hypothlamus

melalui aferen yang berasal dari organ sensori periferal. Bagian –

bagian lain hypothalamus secara terus – menerus memantau

derajadair, konsentrasi hormon, dan temperatur darah.

Hypothalamus mempunyai beberapa hubungan sangat penting

dengan kelenjar pituitari.

Fungsi utama dari hypothalamus adalah :

1. Mengendalikan dan mengitegrasi ANS, yang merangsang

otot polos, mengatur kecepatan kontraksi otot jantung dan

mengendalikan sekresi beberapa kelenjar (Basoeki, 1988).

2. Terlibat dalam penerimaan dan integrasi impuls syaraf

sensori dari visera (Basoeki, 1988).

3. Merupakan perantara utama antara sistem syaraf dan

sistem endokrin, dua sistem kendali besar tubuh (Basoeki,

1988).

4. Sebagai pusat ingatan seluruh fenomena tubuh (Basoeki,

1988).

5. Berkaitan dengan perasaan marah dan agresif (Basoeki,

1988).

6. Mengendalikan kenormalan temperatur tubuh (Basoeki,

1988).

- METENSEFALON

Mesenchepalon adalah bagian sempit otak yang berjalan

melewati incisura tentoria dan menghubungkan otak depan dengan

otak belakang. Mesenchepalon terdiri dari dua belahan lateral yang

disebut pedunculus cerebri. Rongga sempit mesencephalon

disebut aqueductus cerebri, yang mengubungkan ventriculus tertius

dan ventriculus quartus.Tectum adalah bagian mesenchepalon

yang terletak posterior terhadap aquaductus cerebri.Tectum

Page 23: Makalah Neuro sistem saraf

23

mempunyai empat tonjolan kecil yaitu dua colliculus superior dan

dua colliculus inferior.Colliculus terletak pada profunda di antara

cerebellum dan hemispherium cerebri (Snell, 2006).

Otak tengah mengandung pusat untuk penerimaan dan

integrasi beberapa jenis informasi sensoris. Bagian ini juga

berfungsi sebagai pusat proyeksi, yang mengirimkan informasi

sensoris yang dikode di sepanjang neuron ke wilayah tertentu pada

otak depan (Campbell. 2004).

Pada atap mesencephalon terdapat 4 bagian yang menonjol

ke atas, 2 bagian di sebelah atas disebut corpus kuadrigeminus

superior, sedangkan 2 bagian di sebelah bawah disebut korpus

kuadrigeminus inferior. Berperan sebagai pusat pendengaran dan

reflex penglihatan. Juga jalur persarafan antara hemisfer otak

dengan bagian bawah otak. Serat saraf okulomatorius berjalan ke

ventral di bagian medial. Serat saraf troklearis berjalan ke arah

dorsal menyilang garis tengah ke sisi lain (Pearce, 2008).

Fungsinya antara lain :

Membantu pergerakan mata dan mengangkat kelopak mata

Memutar mata dan pusat pergerakan mata (Pearce, 2008).

- JEMBATAN VAROL (PONS VAROLLI)

Jembatan varol terletak tepat di atas medula, terdiri dari

substansia alba dengan beberapa nuklei. Pons berfungsi sebagai “

jembatan “ jalur penghantaran antara kortex serebralis dan serebllum

(Basoeki, 1988).

Pons varoli berisi serabut saraf yang menghubungkan

mesencephalon dengan cerebellum. Terletak di depan cerebellum, dia

antara diencephalons dan medulla oblongata terdapat pramotoksit

yang mengatur gerak pernafasan dan reflex (Pearce, 2008).

Fungsi pons varoli adalah :

Page 24: Makalah Neuro sistem saraf

24

Pusat saraf nerfus trigeminus

Penghubung antara kedua bagian cerebellum dan antara

medulla oblongata dengan cerebellum. (Pearce, 2008).

- SAMBUNGAN SUNSUM (MEDULLA OBLONGATA)

Sambungan sunsum merupakan bagian otak yang terikat pada

corda spinalis, terlatak pada di bawah foramen magnum. Panjangnya

hanya 1,5cm lebih dan dipisahkan dari pons di atasnya oleh suatu

celah horisontal. Terutama tersususn oelh substansia alba dengan

nuklei – nuklei kecil subtansia grisea yang tersebar di interiornya

(Basoeki, 1988).

Medulla oblongata berbentuk kerucut dan menghubungakan

pons di atas dengan medulla spinalis di bawah.Fissure mediana

terdapat pada permukaan anterior medulla, dan pada setiap sisi

terdapat benjolan yang disebut pyramis.Pyramis tersusun dari berkas-

berkas serabut saraf yang berasal dari sel-sel besar di dalam gyrus

pencentralis cortex cerebri.Pyramis mengecil ke bawah, dan di sini

hamper seluruh serabut-serabut descendens menyilang ke sisi lainnya,

membentuk decussatio pyramidum (Snell, 2006).

Nuklei di dalam medula berisi sejumlah pusat reflex, beberaoa

di antaranya perlu untuk kehidupan, karenanya disebut pusat vital.

Pusat vital ini merupakan pusat cardioaccelerator dan pusat inhibitior,

pusat vasocontrictor dan pusat disalator, serta respiratory. Beberapa

pusat lain yang terletak di dalam medula adalah pusat muntah, pusat

bersin , pusat batuk, dan pusat menelan (Basoeki, 1988).

Page 25: Makalah Neuro sistem saraf

25

Medulla oblongata membentuk bagian bawah batang otak serta

menghubungkan pons varoli dengan medulla spinalis. Sifat utama

medulla oblongata adalah jalur motoric desendens (menurun) melintasi

batang otak dari sisi yang satu menuju sisi yang lain. Hal ini disebut

dekusasio motorik. Perpotongan tersebut juga terjadi pada jalur

sensorik yang disebut dekusasio sensorik (Syarifuddin,2006).

Pada anterior medulla oblongata terdapat thalamus yang terdiri

dari dua tonjolan, thalamus berperan sebagai tempat meneruskan

impuls ke daerah sensorik pada korteks cerebrum untuk disatukan,

thalamus memiliki hubungan ke berbagai bagian otak dan cerebrum.

Di sebelah anterior thalamus terdapat hipotalamus yang memiliki peran

untuk mengatur fungsi organ dalam atau visceral. Hipotalamus

berfungsi untuk mengatur bermacam – macam fungsi tubuh seperti

suhu, tidur, keseimbangan air, rasa lapar dan kenyang, rasa haus,

emosi, serta perilaku reproduktif (Syarifuddin,2006).

Medulla oblongata mengandung nukleus dari berbagai saraf

otak. Fungsi medulla oblongata adalah organ yang menghantarkan

impuls dari medulla spinalis dan otak yang terdiri dari :

- Mengontrol pekerjaan jantung

- Mengecilkan pembuluh darah

- Pusat pernafasan

- Mengontrol kegiatan reflex, seperti batuk, bersin, dan berkedip

(Syarifuddin,2010).

c. SISTEM LIMBIK

Terdiri dari sekelompok struktur dalam serebrum dan diensefalon

yang terlibat dalam aktivitas emosional dan terutama aktivitas perilaku

tak sadar. Girus singulum, girus hipokampus dan lobus pitiformis

merupakan bagian sistem limbic dalam korteks serebral.

d. CEREBELLUM

Page 26: Makalah Neuro sistem saraf

26

Cerebellum atau otak kecil merupakan otak besar kedua,

terletak dibawah bagian posterior serebrum dan sebagian ditutupinya.

Dua bagian otak ini mempunyai kekhususan. Exterior sebelum disusun

oleh substansia griesa dan dalamnya oleh substansia alba. Di dalam

substansi alba sereblum terdapat pola seperti pola urat daun, leh

karena dinamakan Arbor vitae . seperti halnya pada serebrum,

serebrum permukaannya juga terdapat bukitna dan lembah. Sereblum

terdiri dari dua masa lateral besardisebut belahan otak kecil, dan bgian

tengah yang disebut vermis karena bentuknya menyerupai seekor

cacing yang sedang gulung diri(Basoeki, 1988).

Serebelum berkembang dari bagian metensefalon.Fungsi

primernya adalah untuk mengkoordinasi pergerakan.Serebelum

menerima informasi sensoris mengenai posisi persendian, panjang

otot, informasi dari sistem auditoris (pendengaran) dan visual

(penglihatan). Serebelum juga menerima input darri jalur motoris, yang

memberitahunya tindakan mana yang diperintahkan oleh serebelum.

Serebelum menggunakan informasi ini untuk menghasilkan koordinasi

otomatis atas pergerakan dan keseimbangan.Koordinasi tangan –

mata merupakan salah satu fungsi dari serebelum. Jika serebelum

rusak, mata dapat mengikuti objek yang bergerak, akan tetapi mata

tidak akan berhenti bergerak pada tempat yang sama ketika objek

tersebut berhenti (Campbell, 2004).

Para ahli menduga fungsi keseluruhan celebrum dalah sebagai

pembantu tanpa adanya spesifikasi fungsi pada dirinya. Dua peneliti

menerangkan bahwa impuls serebelaris sebagai penghasil suatu

pengaturan yang mempengaruhi aktivitas serebralis, yan pusatnya

terletak di bagian lain otak (Basoeki, 1988).

2. MEDULLA SPINALIS

Page 27: Makalah Neuro sistem saraf

27

Bagian susunan saraf pusat terletak di dalam kanalis vertebralis

bersama ganglion radiks posterior yang terdapat pada setiap foramen

intervertebralis terletak berpasangan kiri dan kanan. Organ ini

mengurus persarafan tubuh, anggota badan serta bagian kepala.

Dimulai dari bagian bawah medulla oblongata setinggi korpus vertebra

servikalis I, memanjang sampai ke korpus vertebra lumbalis I dan II.

Sama halnya dengan otak berada dalam sakus arakhnoid yang

berisi cairan otak, sakus arakhoid berakhir di dalam kanalis vertebralis

dalam tulang sacrum. Dalam medulla spinalis keluar 31 pasang saraf,

terdiri dari :

Servikal : 8 pasang

Torakal : 12 pasang

Lumbal : 5 pasang

Sacral : 5 pasang

Koksigial : 1 pasang

Page 28: Makalah Neuro sistem saraf

28

Medulla spinalis mengandung zat putih dan zat kelabu yang

mengecil pada bagian atas menuju ke bagian bawah sampai servikal dan

torakal. Pada bagian ini terdapat pelebaran dari vertebra servikal IV

sampai vertebra torakal II. Pada daerah lumbal pelebaran ini semakin

kecil di sebut konus medularis. Konus ini berakhir pada vertebra lumbal I

dan II. Akar saraf yang berasal dari lumbal bersatu menembus foramen

intervertebralis.

Penyebaran semua saraf medulla spinalis di mulai dari torakal I

sampai lumbal III, mempunyai cabang-cabang dalam saraf yang akan

keluar membentuk pleksus dan ini akan membentuk saraf tepi ( perifer )

terdiri dari :

Page 29: Makalah Neuro sistem saraf

29

1. Pleksus servikalis, di bentuk oleh cabang-cabang saraf servikalis

anterior, cabang ini bekerja sama dengan nervus vagus dan nervus

asesorius

2. Pleksus brakialis, dibentuk oleh persatuan cabang-cabang anterior

dari saraf servikal 4 dan torakal 1, saraf terpenting nervus mediana.

Nervus ulnaris radialis mempersarafi anggota gerak atas.

3. Pleksus lumbalis,di buat oleh serabut saraf dalam torakal 12, saraf

terbesar yaitu nervus femoralis dan nervus obturator

4. Di bentuk oleh saraf dari lumbal dan sacral, saraf skiatik yang

merupakan saraf terbesar keluar mempersarafi otot anggota gerak

bawah

Sumsum tulang belakang ada dua macam zat yaitu zat putih

sebelah luar dan zatkelabu sebelah dalam. Zat kelabu di bentuk oleh

saraf(ganglio) berkatup banyak. Didalamnyaterdapat jaringan penunjang

(monoglia). Sebelah kiri-kanan terdapat tiang depan (tanduk depan) dan

tiang belakang (tanduk belakang). Kanalis sentralis (saluran pusat)

merupakan saluran sempit berhubungan dengan

Fungsi medulla spinalis

1. Pusat gerakan otot-otot tubuh terbesar di komu motorik dan

komu ventralis

2. Mengurus kegiatan reflex lutut,

3. Mengantarkan rangsangan koordinasi dan otot dan sendi ke

sereblum.

4. Sebagai penghubung antar segmen medula spinalis.

5. Mengadakan komunikasi antara otak dan semua bagian tubuh

Sumsum tulang belakang memiliki 2 fungsi utama yaitu untuk

melakukan impuls saraf dan melayani sebagai pusat refleks saraf

tulang belakang.

Strukturnya umum medulla spinalis :

Page 30: Makalah Neuro sistem saraf

30

a. Medulla spinalis berbentuk silinder berongga dan agak pipih.

Walaupun diameter medulla spinalis bervariasi, diameter

struktur ini biasanya sekitar ukuran jari kelingking. Panjang

rata – rata 42 cm.

b. Dua pembesar, pembesar lumbal dan serviks, menandai sisi

keluar saraf spinal besar yang mensuplai lengan dan

tungkai.

c. Tiga puluh satu pasang saraf spinal keluar dari area urutan

korda melalui foramina intervertebral.

d. Korda berakhir di bagian bawah vertebra lumbal pertama

atau kedua. Syaraf spinal bagian bawah yang keluar

sebelum ujung korda mengarah ke bawah, disebut korda

ekuina, muncul dari kolumna spinalis pada foramina

intervertebral lumbal dan sacral yang tepat.

Konus medularis (terminalis) adalah ujung kaudal

korda

Filum terminal adalah perpanjangan fibrosa pia mater

yang melekat pada kornus medularis sampai ke

kolumna vertebra

e. Meninges (dura mater, araknoid, dan pia mater) yang

melapisi otak, juga melapisi korda

f. Fisura median anterior (ventral) dalam dan fisura posterior

(dorsal) yang lebih dangkal menjalar di sepanjang korda dan

membaginya menjadi bagian kanan dan kiri (Sloane, 2007).

Bagian – bagian substansia grisea dibedakan atas columna

grisea anterior, posterior, dan lateral. Ada enam lekuk menurut

panjangnya, membagi substansia alba menjadi columna panjang.

Lekuk paling dalam adalah fissura median anterior, bersama

dengan sulcus median poeterior yang agak lebih dangkal,

Page 31: Makalah Neuro sistem saraf

31

mmeisahkan corda menjadi dua parohan simeteris

(Syarifuddin,2006).

Corda spinalis menjalankan dua fungsi utama, yaitu ia

bekerja sebagai sebuah alur konduksi besar antara syarah tepi dan

otak serta ia berisi beberapa reflex, yaitu bego semua reflex

segmental dan in tersegmental. Ini berarti bahwa fungsi corda

spinalis dalam semua pengindraan dan semua gerakan (Basoeki,

1988).

Setiap saraf spinal memiliki satu radiksdorsal dan satu radiks

ventral. Radiks dorsal terdiri dari kelompok – kelompok serabut

sensorik yang memasuki korda. Radiks ventral adalah penghubung

ventral dan membawa serabut motorik dari korda (Sloane, 2003).

Setiap radiks yang memasuki atau meninggalkan korda

membentuk tujuh sampai sepuluh cabang radiks

Radiks dorsal dan ventral pada setiap sisi segmen

medulla spinalis menyatu untuk membentuk saraf spinal

Radiks dorsal ganglia adalah pembesaran radiks dorsal

yang mengandung sel neuron sensorik (Sloane, 2003).

3. SYARAF SPINAL

Syaraf spinal tidak ,mempunyai nama khusus, tetapi hanya

dinomori menurut kedududkan kolumna spinalis tempat munculnya

dari cavum spinalis. Yaitu, ada delapan cervicalis, dua belas thoracalis,

lima lumbalis, lima sacralis, dan satu pasang coccygis dari syraf

spinalis. Syaraf cervicalis pertama mucul pada ruang antara os

occipitale dengan ruas pertama vertebra cervicalis, sedangkan sisanya

dan semua syaraf thoracalis keluar dari cavum spinalis sejajar melalui

foramina intervertebralis dari vertebrae yang sesuai (Basoeki, 1988).

Page 32: Makalah Neuro sistem saraf

32

Setelah masing – masing syaraf spinal muncul dari cavum spinalis

ia masih memisah menjadi dua. Cabang utama, yaitu rami anterior dan

rami posterior. Kemudian rami posterior dibagi menjadi syaraf yang

lebih kecil yang melanjut menuju otot dan kuliat permukaan posterior

kepala, leher, dan tubuh. Rami anterior dibagi menjadi bagian lebih

rumit lagi, yang membentuk plexus atau jaringan kerja komplex.

Misalnya serabut – serabut dari cervicalis keempat dan syaraf

thoracalis pertama mengadakan intermix membentuk pola yang

disebut plexus brachialis. Yang muncul dari plexus ini adalah syaraf –

syaraf lebih kecil yang melahirkan nama – nama deskriptif

lokasinya,seperti syaraf median,syaraf musculocutaneous, dan syaraf

ulnaris. Plexus brachialis terletak di daerah bahudari leher sampai

axilla (Basoeki, 1988).

Semua syaraf spinal adalah syaraf yang secara mikroskopis terdiri

dari banyak serabut sensoris (dendrit) dan banyak serabut

motoris(axon). Beberapa serabut motoris menggiatkan otot polos atau

kelenjar, yang lain menggiatkan otot kerangka. Yang terakhir sebagai

serabut volunter atau somatik, sedangkan serabut yang menuju otot

polos atau kelenjar disebut serabut involunter, atau viseral. Serabut

motoris volunter pada syaraf spinal adalah axon neuron yang dendrit

dan badan selnya terletak di kolumna gresia anterior dari corda.

Serabut-serabut otonom merupakan axon juga tetapi badan selnya

terletak pada ganglia otonom (Basoeki, 1988).

2.4.2 Susunan Saraf Perifer

1. Susunan Saraf Somatik

A. Sistem Saraf Somatik (Somatik Nervous System)

Sistem saraf somatic adalah susunan saraf yang mempunyai peranan

spesifik untuk mengatur aktivitas otot sadar atau serat lintang.

1. Saraf-Saraf Tulang Belakang (Spinal Nerves)

Page 33: Makalah Neuro sistem saraf

33

Saraf tulang belakang yang merupakan bagian dri system saraf

somatic; dimulai dari ujung saraf dorsal dan ventral dari sumsum

tulang belakang (bagian luar di sumsum tulang belakang). Saraf

tersebut mengarah keluar rongga dan bercabang-cabang di

sepanjang perjalananya menuju oto atau reseptor sensoris yang

hendak dicapainya. Cabang- cabang saraf tulang belakang ini

umumnya disertai oleh pembuluh-pembuluh darah, terutama cabang-

cabang yang menuju otot-otot kepala (skeletal muscles).

Soma sel dari axon-axon saraf tulang belakang yang membawa

informasi sensoris ke otak dan sumsum tulang belakang terletak di

luar system saraf pusat (kecuali system visual karena retina mata

adalah bagian dari otak). Axon-axon yang datang membawa informasi

sensoris ke susunan saraf pusat ini adalah saraf saraf afferent.

Soma-soma sel dari axon yang mebawa informasi sensoris tersebut

berkumpul di dorsal root ganglia. Neuron-neuron ini merupakan

neuron unipolar. Batang axon yang bercabang di dekat soma sel

Page 34: Makalah Neuro sistem saraf

34

mengirimi informasi ke sumsum tulang belakang dan ke organ

sensoris. Semua axon di dorsal menympaikan informasi

sensorimotorik.

2. Saraf-Saraf Kepala (Cranial Nerves)

Saraf-saraf cranial terdiri dari 12 pasang sarang yang meninggalkan

permukaan ventral otak. Sebagian besar saraf ini mengontrol fungsi

sensoris dan motorik di bagian ke[ala dan leher.

Page 35: Makalah Neuro sistem saraf

35

Saraf kepala terdiri dari :

Nervus olfaktorius. Adalah serabut-serabut saraf yang menghubungkan

mukosa ruang hidung dan bulbus olfaktorius. Serabut-serabut tersebut

merupakan juluran sentral dari sel saraf bipolar di mukosa ruang hidung.

Serabut-serabut itu tak berselubung myelin, dan menyusun beberapa berkas

saraf halus yang yang menembus lamina kribrosa os etmoidalis untuk bersinaps

di bulbus olfaktorius. Sifatnya sensorik menyerupai hidung, membawa

rangsangan aroma (bau-bauan) dari rongga hidung ke otak. Saraf pembau yang

keluar dari otak di bawah dahi, disebut lobus olfaktorius. Kemudian saraf ini

melalui lubang yang ada didalam tulang tapis akan menuju rongga hidung

selanjutnya menuju sel-sel pancaindra.

Nervus optikus. Sifatnya sensoris, mensarafi bola mata, membawa

rangsangan penglihatan ke otak. Serabut mata yang serabut-serabut sarafnya

keluar dari bukit IV dan pusat-pusat di dekat serabut-serabut tersebut, memiliki

tangkai otak dan membentuk saluran optic dan bertemu ditangkai hipofise serta

membentang sebagai saraf mata, serabut tersebut tidak semuanya bersilang.

Sebagian serabut saraf terletak disebelah sisi serabut yang berasal dari saluran

Page 36: Makalah Neuro sistem saraf

36

optic. Oleh sebab itu, serabut saraf yang datang dari sebelah kanan retina tiap-

tiap mata terdapat di sebelah kiri.

Nervus okulomotoris. Saraf ini bersifat motoris, mensarafi otot-otot orbital

(otot penggerak bola mata). Di dalam saraf ini terkandung serabut-serabut saraf

otonom (parasimpatis). Saraf penggerak mata keluar dari sebelah tangkai otak

dan menuju ke lekuk mata yang berfungsi mengangkat kelopak mata atas, selain

itu mempersarafi otot miring atas mata dan otot lurus sisi mata.

Nervus troklearis. Sifatnya motoris, mensarafi otot-otot orbital. Saraf

pemutar mata yang pusatnya terletak di belakang pusat saraf penggerak mata

dan saraf penggerak mata masuk ke dalam lekuk mata menuju orbital miring atas

mata.

Nervus trigeminus. Sifatnya majemuk (sensoris motoris), saraf ini

mempunyai tiga buah cabang. Fungsinya sebagai saraf kembar tiga, saraf ini

merupakan saraf otak terbesar yang mempunyai dua buah akar saraf besar yang

mengandung serabut saraf penggerak. Dan di ujung tulang belakang yang

terkecil mengandung serabut saraf penggerak. Di ujung tulang karang bagian

perasa membentuk sebuah ganglion yang dinamakan simpul saraf serta

meninggalkan rongga tengkorak.

1. Nervus oftalmikus : sifatnya sensorik, mensarafi kulit kepala bagian depan

kelopak mata atas, selaput lendir kelopak mata, dan bola mata.

2. Nervus maksilaris : sifatnya sensoris, mensarafi gigi-gigi atas, bibir atas,

palatum batang hidung rongga hidung dan sinus maksilaris.

3. Nervus mandibularis : sifatnya majemuk (sensori dan motoris). Serabut-

serabut motorisnya mensarafi otot-otot pengunyah. Serabut-serabut

sensorisnya mensarafi gigi bawah, kulit daerah temporal, dab dagu.

Serabut rongga mulut dan ludah dapat membawa rangsangan citarasa ke

otak.

Nervus abdusen. Sifatnya motoris, mensarafi otot-otot orbital. Fungsinya

sebagai saraf penggoyang sisi mata karena saraf ini keluar di sebelah bawah

jembatan pontis menembus selaput otak sela tursika. Sesudah sampai di lekuk

mata lalu menuju ke otot lurus sisi mata.

Nervus fasialis. Sifatnya majemuk (sensoris dan motoris), serabut-serabut

motorisnya mensarafi otot-otot lidah dan selaput lendir rongga mulut. Di dalam

Page 37: Makalah Neuro sistem saraf

37

saraf ini terdapat serabut-serabut saraf otonom (parasimpatis) untuk wajah dan

kulit kepala. Fungsinya sebagai mimik dan menghantarkan rasa pengecap. Saraf

ini keluar di sebelah belakang dan beriringan dengan saraf pendengar.

Nervus auditorius. Sifatnya sensoris, mensarafi alat pendengar, membawa

rangsangan dari pendengaran dan dari telinga ke otak. Fungsinya sebagai saraf

pendengar. Saraf ini mempunyai dua buah kumpulan serabut saraf yaitu rumah

keong (koklea), disebut akar tengah adalah saraf untuk mendengar dan pintu

halaman (vestibulum), disebut akar tengah adalah saraf untuk keseimbangan.

Nervus glosofaringeus. Sifatnya mejemuk (sensoris dan motoris), ia

mensarafi faring, tonsil, dan lidah. Saraf ini dapat membawa rangsangan citarasa

ke otak. Di dalamnya mengandung saraf-saraf otonom. Fungsinya sebagai saraf

lidah tekak karena saraf ini melewati lorong di antara tulang belakang dan

karang. Terdapat dua buah simpul saraf yang di atas sekali dinamakan ganglion

jugularis atau gangglion atas dan yang di bawah dinamakan ganglion petrosum

atau ganglion bawah. Saraf ini (saraf lidah tekak) berhubungan dengan nervus-

nervus fasialis dan saraf simpatis ranting 11 untuk ruang faring dan tekak

Nervus vagus. Sifatnya majemuk (sensoris dan motoris), mengandung

serabut-serabut saraf motorik, sensorik, parasimpatis faring, laring, paru-paru,

esophagus, gaster intestinum minor, kelenjar-kelenjar pencernaan dalam

abdomen dan lain-lain. Fungsinya sebagai saraf perasa. Saraf ini keluar dari

sumsum penyambung dan terdapat dibawah saraf lidah tekak.

Nervus asesorius. Sifatnya motoris dan mensarafi muskulus

sternokleidomastoid dan muskulus trapezius. Fungsinya sebagai saraf

tambahan. Terbagi atas dua bagian, bagian yang berasal dari otak dan bagian

yang berasal dari sumsum tulang belakang.

Nervus hipoglosus. Sifatnya motoris dan mensarafi otot-otot lidah.

Fungsinya sebagai saraf lidah. Saraf ini terdapat di dalam sumsum penyambung,

akhirnya bersatu dan melewati lubang yang terdapat di sisi foramen oksipital.

Saraf ini juga memberikan ranting-ranting pada otot yang melekat pada tulang

lidah dan otot lidah.

Uruta

n saraf

Nama Saraf Sifat Saraf Memberikan saraf untuk

dan fungsi

I Nervus olfaktorius Sensorik Hidung, sebagai alat

Page 38: Makalah Neuro sistem saraf

38

penciuman

II Nervus optikus Sensorik Bola mata, untuk

penglihatan

III Nervus

okulomotoris

Motorik Penggerak bola mata dan

mengangkat kelopak mata

IV Nervus troklearis Motorik Mata, memutar mata dan

penggerak bola mata

V Nervus trigeminus

N. Oftalmikus

N. Maksilaris

N. Mandibularis

Motorik dan

sensorik

Motorik dan

sensorik

Sensorik

Motorik dan

sensorik

-

Kulit kepala dan kelopak

mata atas

Rahang atas, palatum dan

hidung

Rahang bawah dan lidah

VI Nervus abdusen Motorik Mata, penggoyang sisi mata

VII Nervus fasialis Motorik dan

Sensorik

Otot lidah, menggerakkan

lidah dan selaput lendir

rongga mulut

VIII Nervus auditorius Sensorik Telinga, rangsangan

pendengaran

IX Nervus vagus Sensorik dan

motorik

Faring, tonsil, dan lidah,

rangsangan citarasa

X Nervus vagus Sensorik dan

motorik

Faring, laring, paru-paru

dan esophagus

XI Nervus asesorius Motorik Leher, otot leher

XII Nervus hipoglosus Motorik Lidah, citarasa, dan otot

lidah

2. Susunan Saraf Otonom

Page 39: Makalah Neuro sistem saraf

39

Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom adalah system

saraf yang bekerja tanpa diperintah oleh system saraf pusat dan terletak

khusus pada sumsum tulang belakang. Sistem saraf otonom terdiri dari

neuron-neuron motorik yang mengatur kegiatan organ-organ dalam,

misalnya jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar keringat, otot polos system

pencernaan, otot polos pembuluh darah. Berdasarkan sifat kerjanya,

system saraf otonom dibedakan menjadi dua yaitu saraf simpatik dan

saraf parasimpatik.

Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang

belakang yang menempel pada sumsum tulang belakang, sehingga

memilki serabut pra-ganglion pendek dan serabut post ganglion yang

panjang. Serabut pra-ganglion yaitu serabut saraf yang menuju ganglion

dan serabut saraf yang keluar dari ganglion disebut serabut post-ganglion.

Saraf parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan

dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sebelum sampai pada

organ serabut sarafakan mempunyai sinaps pada sebuah ganglion seperti

pada bagan berikut. Saraf parasimpatik memiliki serabut pra-ganglion

yang panjang dan serabut post-ganglion pendek. Saraf simpatik dan

parasimpatik bekerja pada efektor yang sama tetapi pengaruh kerjanya

berlawanan sehingga keduanya bersifat antagonis.

I. Saraf Simpatis

Page 40: Makalah Neuro sistem saraf

40

Saraf ini terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan

dengan sumsumtulang belakang melalui serabut ± serabut saraf. Sistem

simpatis terdiri dari 3 bagian, yaitu :

1. Kornu anterior segmen torakalis ke ± 1 sampai ke-12 dan segmen

lumbalis1-3 terdapat nucleus vegetative yang berisi kumpulan ±

kumpulan sel saraf simpatis. Sel saraf simpatis ini mempunyai

serabut ± serabut preganglionyang keluar dari kornu anterior

bersama- sama dengan radiks anterior dannucleus spinalis.

Page 41: Makalah Neuro sistem saraf

41

Setelah keluar dari foramen intervertebralis, serabut ± serabut

preganglion ini segera memusnahkan diri dari nucleus spinalis dan

masuk ke trunkus simpatikus serabut. Serabut preganglion ini

membentuk sinap terhadap sel ± sel simpatis yang ada dalam

trunkus simpatikus.Tetapi ada pula serabut ± serabut preganglion

setelah berada di dalamtrunkus simpatikus terus keluar lagi dengan

terlebih dahulu membentuk sinaps menuju ganglion ± ganglion / pleksus

simpatikus.

2. Trunkus simpatikus beserta cabang ± cabangnya. Di sebelah kiri

dan kanan vertebra terdapat barisan ganglion saraf simpatikus

yang membujur disepanjang vertebra. Barisan ganglion ± ganglion

saraf simpatikus inidisebut trunkus simpatikus. Ganglion ± ganglion

ini berisi sel saraf simpatis. Antara ganglion satu dengan ganglion

lainnya, atas, bawah, kiri,kanan, dihubungkan oleh saraf simpatis

yang keluar masuk ke dalamganglion ± ganglion itu. Hali ini

menyebabkan sepasang trunkussimpatikus juga menerima serabut

± serabut saraf yang datang dari kornuanterior. Trunkus simpatikus

di bagi menjadi 4 bagian yaitu :

a. Trunkus simpatikus servikalis.Terdiri dari 3 pasang ganglion. Dari

ganglion ± ganglion ini keluar cabang ± cabang saraf simpatis yang

menuju ke jantung dari arterikarotis. Disekitar arteri karotis

membentuk pleksus. Dari pleksus inikeluar cabang ± cabang

yang menuju ke atas cabang lain mempersarafi pembuluh darah

serta organ ± organ yang terletak di kepala. Misalnyafaring, kelenjar

ludah, kelenjar lakrimalis, otot ± otot dilatators, pupilmata, dan

sebagainya. 

b. Trunkus simpatikus torakalis.Terdiri dari 10-11 ganglion, dari

ganglion ini keluar cabang ± cabangsimpatis seperti cabang

yang mensarafi organ ± organ di dalam toraks (mis, orta, paru

± paru, bronkus, esophagus, dsb ) dan cabang ± cabangyang

menembus diafragma dan masuk ke dalam abdomen,

Page 42: Makalah Neuro sistem saraf

42

Cabang inidalam rongga abdomen mensarafi organ ± organ di

dalamnya.

c. Trunkus simpatikus lumbalis.Bercabang ± cabang menuju ke

dalam abdomen, juga ikut membentuk  pleksus solare yang

bercabang ± cabang ke dalam pelvis untuk turutmembentuk

pleksus pelvini.

d. Trunkus simpatikus pelvis. Bercabang ± cabang ke dalam

pelvis untuk membentuk pleksus pelvini

3.  Pleksus simpatikus beserta cabang ± cabangnya. Di dalam

abdomen, pelvis, toraks, serta di dekat organ ± organ yang

dipersarafi oleh saraf simpatis ( otonom ). umumnya terdapat pleksus

± pleksus yang dibentuk oleh saraf simpatis /ganglion

yaitu pleksus/ganglion simpatikus.Juga terdapat sel ±sel saraf

simpatikus yang serabut- serabutnya akan keluar dari pleksus itu

untuk mensarafi organ ± organ di dalam tubuh. Pleksus serabutsimpatikus

mempersarafi otot ± otot jantung, otot tak sadar dan semua

pembuluhdarah serta alat ± alat dalam seperti lambung, pancreas,

dan usus, danmempertahankan semua otot, termasuk tonus otot

sadar, melayani serabut motorik opada otot tak sadar dalam kulit

( mis. rector Pilli ).Ganglion lainnya ( simpatis ) berhubungan

dengan rangkaian dua ganglion besar, ini bersama serabutnya

membentuk pleksus ± pleksus simpatis :

a.  Pleksus kardio, terletak dekat dasar jantung serta

mengarahkancabangnya ke daerah tersebut dan paru ± paru

b. Pleksus seliaka, terletak di sebelah belakang lambung

danmempersarafi organ ± organ dalam rongga abdomen

c. Pleksus mesentrikus ( pleksus higratrikus ), terletak depan

sacrum danmencapai organ ± organ pelvis

Fungsi serabut saraf simpatis

1. Mensarafi otot jantung

2. Mensarafi pembuluh darah dan otot tak sadar 

Page 43: Makalah Neuro sistem saraf

43

3. Mempersarafi semua alat dalam seperti lambung, pancreas

danusus

4. Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat

5. Serabut motorik pada otot tak sadar dalam kulit

6. Mempertahankan tonus semua otot sadar.

II. Saraf Parasimpatis

Page 44: Makalah Neuro sistem saraf

44

Serabut sistem saraf parasimpatis keluar dari otak melalui saraf

cranial dan keluardari medulla spinalis dari daerah sacral

(kraniosakral).Serabut dari sel-sel pada otak tengah berjalan dengan saraf

okulomotorius ketiga menuju ganglia siliaris. Serabut-serabut pasca

ganglion pada daerah ini berhubungan dengan system simpatis lain yang

mengendalikan bagian posisi yang berlawanan, dengan mempertahankan

keseimbangan antara keduanya pada satu waktu. (Muttaqin, 2008)

Serabut praganglion system saraf parasimpatis biasanya panjang

dan berjalan ke ganglion otonom yang terletak dekat organ target. Saraf

parasimpatis praganglion melepaskan asetilkolin yang kemudian

menstimulasi serabut pasca ganglion. Serabut pasca ganglion

parasimpatis kemudian berjalan dengan jarak pendek kejaringan

targetnya, otot atau kelenjar. Saraf ini juga melepaskan asetilkolin.

Reseptor asetilkolin praganglion untuk serabut simpatis dan parasimpatis

disebut reseptor nikotinik. Reseptor asetilkolin pasca ganglion sebut

reseptor muskarinik.(Corwin, 2009)

Fungsi Saraf Parasimpatis sebagai pengontrol dominan untuk

kebanyakan efektor visceral dalam waktu lama. Selama keadaan diam

atau tenang, kondidi tanpa stress, impuls dari serabut-serabut

parasimpatis (kolenergik) menonjol.(Muttaqin, 2008)

Fungsi saraf parasimpatis :

1. Mengecilkan pupil

2. Menstimulasi aliran ludah

3. Memperlambat detak jantung

4. Membesarkan bronkus

5. Menstimulasi peristalsis dansekresi

6. Menstimulasi pelepasan bolus

7. Mengerutkan kandung kemih

Menstimulasi ereksi pada pria

Page 45: Makalah Neuro sistem saraf

45

III. Perbedaan Efek Simpatis dan Parasimpatis pada Tubuh

Perbedaan efek saraf otonom pada berbagai organ tubuh.

Organ Efek simpatis Efek parasimpatis

Pupil Midrasis (melebar) Miosis (mengecil)

Jantung Mempercepat denyut

jantung

Melambatkan denyut

jantung

Kelenjar keringat Sekresi keringat yang

pekat

Sekresi keringat encer

Kelenjar ludah Pembentukan ludah

menurun

Pembentukan ludah

meningkat

Bronchus paru-paru Dilatasi (melebar) Konstriksi (menciut)

Peristaltic usus Menurunkan Meningkatkan

Pembuluh darah

- Splachnicus

dan kulit

- Coronaria

Vasokonstriksi

vasodilatasi

Vasodilatasi

Vasokonstriksi

Kandung kemih Inhibisi m.destrusor Kontraksi m.detrusor

Sphincter ani Kontraksi Relaksasi

penis Ejakulasi Ereksi

2.5 Fisiologi Saraf

a. Gelombang depolarisasi

- Suatu rangsangan pada membrane neuron setempat mengakibatkan

perubahan permeabilitas membrane sehingga ion-ion natrium dapat

mengadakan difusi masuk ke dalam neuron (akson). Ion natrium masuk

menyebabkan membrane tersebut positif di dalam dan negatif di luar ini

yang disebut DEPOLARISASI.

- Setelah depolarisai melewati serat saraf, cairan intersel akan nermuatan

positif karena adanya Na tadi sebagian besar masuk ke dalam serat saraf.

Page 46: Makalah Neuro sistem saraf

46

- Ion kalium masih bebas berdifusi ke luar sel membawa muatan listrik

positif tercipta keseimbangan listrik elektronegatif pada sebelah dalam

dan elektropositif pada sebelah luar hal ini disebut REPOLARISASI.

- Jika impuls berjalan melalui serat saraf maka serat tersebut tidak dapat

mengantarkan impuls lain sebelum repolarisasi terjadi.

- Setelah mengalami repolarisasi maka ion natrium yang masuk ke dalam

dan ion kalium yang mengadakan difusi ke luar membrane sel harus

kembali ke sisi membrane asallnya.

- Pengeluaran ion natrium ke luar membrane sel melalui suatu mekanisme

pompa natrium. Pengeluaran ion-ion natrium ini mengakibatkan

tertariknya ion-ion kalium ke dalam serat saraf (sel) kembali.

- Dikarenakan kinerja pada sistem saraf ini unik dan hebat, informasi

berasal dari hal sensoris akan tersalurkan dengan baik, sehingga dapat juga

memerintah sistem motoric yang akan lebih lanjut di jelaskan di bawah ini.

(Syaifuddin, 2003)

b. Pengolahan Informasi

Informasi yang masuk sedemikian rupa sehingga terjadi reaksi motorik

yang tepat. Lebih dari 99% dari semua informasi sensoris terus dibuang Karena

tidak penting,

Tugas pokok sistem saraf

1. Kontraksi otot rangka seluruh tubuh

2. Kontraksi otot polos dalam organ internal.

3. Sekresi kelenjar eksokrin dan endokrin dalam tubuh.

Misalnya orang menyadari bagian tubuh yang bersentuhan dengan

pakaian, tidak menyadari tekanan pada tempat duduk ketika sedang duduk.

Perhatian ditujukan pada suatu objek khusus dalam lapangan penglihatan dan

bunyi yang terus menerus biasanya dipindahkan ke latar belakang. Bila informasi

Page 47: Makalah Neuro sistem saraf

47

sensoris penting telah dipilih, disalurkan ke dalam daerah motorik otak yang tepat

untuk menimbulkan reaksi yang diinginkan.

Peranan sinaps dalam mengolah informasi adalah sebagai tempat

hubungan satu neuron dengan neuron berikutnya untuk mengatur penghantaran

isyarat dan menentukan arah penyebaran isyarat saraf di dalam sistem saraf.

Beberapa neuron bereaksi terhadap perangsangan dengan sejumlah besar impuls

sedangkan yang lain bereaksi terhadap beberapa impuls saja. Sinaps melakukan

suatu tindakan selektif, sering menghambat isyarat lemah dan meneruskan isyarat

kuat, tidak menyalurkan isyarat ke berbagai arah tetapi hanya ke satu arah saja.

c. Penyimpanan Informasi

Hanya berbagai kecil informasi sensoris penting yang menyebabkan reaksi

motorik segera. Sebagian besar sisa disimpan untuk mengatur kegiatan motorik di

masa yang akan datang dan digunakan dalam proses berpikir. Penyimpanan ini

terjadi dalam korteks serebri tetapi tidak semuanya karena daerah basal otak

medula spinalis dapat menyimpan sejumlah kecil informasi.

Penyimpanan informasi merupakan proses daya ingat dan fungsi sinaps,

yaitu setiap kali suatu saraf sensoris tertentu melalui serangkaian sinaps. Sinaps

yang bersangkutan menghantarkan isyarat yang sama pada kesempatan

berikutnya, proses ini disebut fasilitasi. Bila isyarat sensoris tersebut melalui

sinaps-sinaps berulang-ulang ia akan menjadi demikian terfasilitasi sehingga

isyarat dari pusat pengatur di otak menyebabkan hantaran impuls melalui

rangkaian sinaps yang sama.

Kita tidak dapat mengetahui dengan tepat mekanisme terjadinya fasilitasi

sinaps dalam proses daya ingat. Bila ingatan telah disimpan dalam sistem saraf

akan menjadi bagian dari mekanisme pengolahan, proses berpikir otak

membandingkan pengalamn sensoris baru dengan ingatan yang telah disimpan.

Ingatan ini akan membantu menyeleksi informasi sensoris baru yang penting dan

menyalurkannya ke dalam daerah penyimpanan yang sesuai untuk digunakan di

kemudian hari atau dalam daerah motorik untuk menimbulkan reaksi tubuh.

Page 48: Makalah Neuro sistem saraf

48

d. Tingkat utama sistem saraf

Sistem saraf manusia telah mewarisi sifat-sifat khusus dari setiap

perkembangan evolusi. Dari warisan ini terdapat tiga tingkat utama sistem saraf

yang mempunyai fungsi khusus.

e. Tingkat medula spinalis

Isyarat-isyarat sensoris yang dihantarkan melalui saraf spinalis dalam tiap

segmen medula spinalis dapat menimbulkan reaksi motorik setempat di dalam

segmen tubuh. Informasi diterima dari segmen-segmen yang berdekatan. Pada

dasarnya semua reaksi motorik medula spinalis bersifat otomatis sebagai reaksi

terhadap isyarat sensoris. Di samping itu terjadi pola reaksi khusus yang disebut

refleks.

Jika sebuah otot tiba-tiba menjadi tegang, suatu reseptor saraf sensoris

dalam otot disebut berkas otot, menjadi teregang dan mengirim impuls saraf

melalui sistem saraf sensoris ke dalam medula spinalis. Serabut ini bersinaps

langsung dengan suatu neuron dalam kornu anterior substansia grisea medula

spinalis. Motorik neuron tersebut mengirim impuls kembali ke otot menyebabkan

otot efektor tersebut berkontraksi, kontraksi otot ini menimbulkan peregangan otot

semula. Refleks ini bekerja sebagai umpan balik dari suatu reseptor ke suatu

efektor untuk mencegah perubahan mendadak dalam panjang otot tersebut, proses

ini disebut refleks penarikan diri.

f. Tingkat otak lebih rendah

Hampir semua kegiatan bawah sadar tubuh diatur dalam daerah otak yang

lebih rendah.

g. SINAPS

Celah sinaps merupakan hubungan antara satu sel saraf dengan sel saraf

yang lain tempat terjadinya pemindahan impuls. Dalam susunan saraf pusat hanya

ada sinaps interneural biasa, disingkat sinaps. Hubungan antara neuron ini

Page 49: Makalah Neuro sistem saraf

49

dijumpai dalam berbagai bentuk keanekaragaman gelembung sinaps, morfologi

membrane dan hubungan antara membrane.

Hubungan sinaps

Sinaps interneuronal, hubungan kontak fungsional antara dua neuron.

Sinaps neuromuscular, hubungan kontak fungsional antara satu neuron dengan

satu sel otot atau satu serat otot

Sinaps neuroglandular, hubungan kontak antara satu neuron dengan satu

kelenjar.

- Mekanisme penghantaran impuls sinaps.

Proses penghantaran secara kimiawi melibatkan serangkaian langkah-

langkah: pembentukan neurotransmitter, penyimpanan, pembebasan, reaksi

dengan reseptornya, dan penghentian pengaruhnya. Apabila hal ini terjadi pada

suatu sinaps listrik, hubungan antara sel post- dan presinaps sangat erat sehingga

potensial aksi dapat langsung memengaruhi membran sel postsinaps sehingga

potensial aksi dapat langsung terjadi.

Pada sinaps kimia hal ini tidak mungkin terjadi sebab antara sel presinaps

dan postsinaps terdapat celah yang besar sehingga tidak mungkin potensial aksi

dari presinaps dapat langsung menimbulkan potensial aksi postsinaps. Pada sinaps

kimia ini potensial aksi presinaps meningkatkan jumlah neurotransmitter yang

dilepas, hal ini akan memengaruhi membran sel postsinaps sehingga terjadi

potensial aksi hiperpolarisasi sel postsinaps.

- Peran fungsional sinaps

Peranan untuk penghantaran dan modulasi impuls merupakan dasar bagi

sejumlah peristiwa yang dapat memengaruhi impuls-impuls yang melaluinya.

Pada keadaan fisiologik, setiap sinaps mengalami fluktuasi pada suatu saat

tertentu. Misalnya, beberapa sinaps dapat dilalui impuls-impuls sedangkan pada

saat yang sama tidak dapat melintasi sinaps. Pada setiap sinaps terjadi

Page 50: Makalah Neuro sistem saraf

50

penghambatan impuls-impuls saraf, menjalar dari satu bagian ke bagian susunan

saraf pusat lain yang bergantung pada jumlah sinaps dalam perjalanan tersebut.

Page 51: Makalah Neuro sistem saraf

51

BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan

Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem

koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan

rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap

rangsangan tersebut. Sistem saraf meliputi sistem saraf pusat dan sistem

saraf tepi. Terdapat tiga komponen pada sistem saraf, yaitu reseptor,

penghantar impuls dan efektor.

3.2Saran

1. Pahami konsep anatomi dan fisiologisnya agar lebih mudah di

terapkan dalam pembuatan asuhan keperawatan pada setiap

gangguan sistem saraf.

2. Menambah wawasan dengan membaca jurnal penelitian yang

dapat dijadikan dasar untuk mengembangkan penelitian

ataupun peningkatan skill berdasarkan evidence based practice.