konsep dasar praktik kebidanan (makalah sistem saraf susah tidur/insom)

21
1 MAKALAH ELIMASI SARAF (SUSAH TIDUR) SISTEM SARAF, BAGIAN SARAF , MASALAH GANGGUAN SUSAH TIDUR (INSOMNIA) Diajukan sebagai tugas mata kuliah Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan (KDPK)

Upload: titachubie

Post on 16-Apr-2017

460 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)

1

MAKALAH ELIMASI SARAF (SUSAH TIDUR)SISTEM SARAF, BAGIAN SARAF , MASALAH GANGGUAN

SUSAH TIDUR (INSOMNIA)

Diajukan sebagai tugas mata kuliahKeterampilan Dasar Praktik Kebidanan (KDPK)

Page 2: KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)

2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................1KATA PENGANTAR.....................................................................................................2DAFTAR ISI....................................................................................................................3BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.........................................................................................4B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................5C. TUJUAN PENULISAN.......................................................................................5

BAB II PEMBAHASANA. PENGERTIAN SISTEM SARAF.......................................................................6B. PENGERTIAN TIDUR DAN INSOMNIA ........................................................9C. KLASIFIKASI INSOMNIA................................................................................10D. MANFAAT TIDUR.............................................................................................14

BAB III PENUTUPA. KESIMPULAN....................................................................................................16B. SARAN................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)

3

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri

terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan

stimulus eksternal dipantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas,atau

sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu

respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama : Input sensorik.

Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui reseptor, yang terletak di tubuh baik

eksternal (reseptor somatic) maupun internal (reseptor viseral). Aktivitas integratif. Reseptor

mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar di sepanjang saraf sampai ke otak

dan medulla spinalis, yang kemudian akan menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus,

sehingga respon terhadap informasi bisa terjadi.Output motorik. Input dari otak dan medulla

spinalis memperoleh respon yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh,yang disebut sebagai

efektor.

Tidur merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, agar kinerja dan

performa tubuh tetap optimal saat tubuh sedang terjaga. Selama tidur, tubuh akan membentuk

dan meregenerasi sel, mendukung fungsi otak, dan mengisi kembali energi tubuh. Bagi anak

dan remaja, tidur dibutuhkan untuk membantu proses tumbuh kembang mereka.

Terganggunya sitem saraf bisa berakibat fatal juga untuk orang orang yang memiliki

masalah gangguan tidur. Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan

status, kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki

berbagai sel dalam tubuh. Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting

bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel.

Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup maka jumlah energi yang di harapkan

dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-

hari terpenuhi. Selain itu,orang yang mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan

tidur lebih dari biasanya.

.

Page 4: KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)

4

B.     Rumusan masalah

1. Apa pengertian sistem saraf ?

2. Apa saja macam-macam sistem saraf ?

3. Pengertian tidur dan susah tidur ?

4. Maksud dari klasifikasi susah tidur ?

5. Berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk tidur ?

6. Apa saja yang mempengaruhi susah tidur ?

7. Apa gangguan saraf mempengaruhi susah tidur ?

8. Apa saja bagian mata ?

9. Mengapa mata berpengaruh terhadap masalah tidur ?

10. Apa saja dampak dari susah tidur ?

11. Apa manfaat dari tidur ?

C.    Tujuan

1.3.1  Tujuan Umum

Makalah ini bertujuan agar pembaca memahami seberapa pentingnya mengenai

gangguan sistem saraf yang mempengaruhi tidur.

1.3.2   Tujuan Khusus

Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai konsep sistem saraf dan masalah

gangguan saraf yang mempengaruhi sulit tidur.

Pembaca dapat melakukan tindakan keperawatan yang tepat sesuai dengan prosedur

yang berlaku.

Pembaca dapat menambah pengetahuan tentang penyebab masalah sulit tidur dan dapat

memahami sumber masalah yang terkait dengan sulit tidur.

Page 5: KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)

5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Saraf

1. Sistem Saraf

adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari

jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus

eksternal dipantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas,atau sensitivitas

terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu

respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama : Input

sensorik. Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui reseptor, yang terletak di

tubuh baik eksternal (reseptor somatic) maupun internal (reseptor viseral). Aktivitas

integratif. Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar di

sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang kemudian akan

menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus, sehingga respon terhadap informasi bisa

terjadi.Output motorik. Input dari otak dan medulla spinalis memperoleh respon yang

sesuai dari otot dan kelenjar tubuh,yang disebut sebagai efektor.

B. Pengertian macam-macam system saraf

a. Sistem saraf pusat (SSP). Terdiri dari otak dan medulla spinalis yang dilindungi tulang kranium dan kanal vertebral.

b. Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri dari saraf cranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan efektor.

Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem aferen dan sistem eferen.

a) Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SSPb) Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan kelenjar.

Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua sub divisi :

 Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan lingkungan eksternal dan pembentukan respons motorik volunteer pada otot rangka.

Page 6: KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)

6

 Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter pada otot polos, otot jantung dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui dua jalur

Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalis Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sacral pada medulla spinalis. Sebagian besar organ internal dibawah kendali otonom memiliki inervasi simpatis &

parasimpatis. 

Sel-Sel pada Sistem Saraf

a. Pengertian NeuronNeuron adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan sitoplasma.

b. Bagian Neurona. Badan sel atau perikarion, suatu neuron mengendalikan metabolisme keseluruhan

neuron.Bagian ini tersusun dari komponen berikut :

Satu nucleus tunggal, nucleolus yang menanjol dan organel lain seperti konpleks golgi dan mitochondria, tetapi nucleus ini tidak memiliki sentriol dan tidak dapat

bereplikasi. Badan nissi, terdiri dari reticulum endoplasma kasar dan ribosom-ribosom bebas serta

berperan dalam sintesis protein. Neurofibril yaitu neurofilamen dan neurotubulus yang dapat dilihat melalui

mikroskop cahaya jika diberi pewarnaan dengan perak.

b. Dendrit adalah perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek sertaberfungsi untuk menghantar impuls ke sel tubuh.

c. Akson adalah suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang daridendrite.

Page 7: KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)

7

Bagian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain (sel otot atau kelenjar) atau ke badan sel neuron yang menjadi asal akson.

c. Klasifikasi Neuron

a. Fungsi.

Neuron diklasifikasi secara fungsional berdasarkan arah transmisi impulsnya. Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ

indera atau suatu organ internal ke SSP. Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP ke efektor. Interneuron (neuron yang berhubungan) ditemukan seluruhnya dalam SSP. Neuron ini

menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke interneuron lain.

b. Struktur.

Neuron diklasifikasi secara structural berdasarkan jumlah prosesnya menjadi 3.-Neuron unipolar memiliki satu akson dan dua denderit atau lebih. Sebagian besar neuron motorik, yang ditemukan dalam otak dan medulla spinalis, masuk dalam golongan ini.-Neuron bipolar memiliki satu akson dan satu dendrite. Neuron ini ditemukan pada organ indera, seperti mata, telinga dan hidung.-Neuron unipolar kelihatannya memiliki sebuah prosesus tunggal, tetapi neuron ini sebenarnya bipolar.

c. Sel Neuroglial.

Biasanya disebut glia, sel neuroglial adalah sel penunjang tambahan pada SSPyang berfungsi sebagai jaringan ikat.

Page 8: KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)

8

a. Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus panjang, sebagian besar melekat pada dinding kapilar darah melalui pedikel atau “kaki vascular”.

b. Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil dan jumlah prosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek.

c. Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercaya memiliki peran fagositik.

d. Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga serebral dane. ronggal medulla spinalis.

d. Kelompok Neuron

a) Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di dalam SSP.b) Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian luar SSP dalam saraf perifer.

c) Saraf adalah kumpulan prosesus sel saraf (serabut) yang terletak di luar SSP.d) Saraf gabungan. Sebagian besar saraf perifer adalah saraf gabungan ; saraf ini mengandung serabut arefen dan eferen yang termielinisasi dan yang tidak termielinisasi.e) Traktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otak atau medulla spinalis yang memiliki origo dan tujuan yang sama.f) Komisura adalah pita serabut saraf yang menghubungkan sisi-sisi yang berlawanan pada otak atau medulla spinalis

C. Pengertian Tidur dan Susah Tidur (insomnia)

1. Tidur

Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang disertai peningkatan

ambang rangsangan  yang tinggi terhadap  stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur,

silih berganti dengan keadaan terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman).

Traktus Spinotalamikus

Page 9: KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)

9

Pendapat lain juga menyebutkan bahwa tidur merupakan  suatu keadaan istirahat yang terjadi

dalam suatu waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki sistem

tubuh/memulihkan energi. Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode tidak sadar

yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga.

Tidur adalah fungsi biologis yang dalam berbagai hal tetap misterius. Kita tahu bahwa

tidur memiliki fungsi restorative dan sebagaian besar manusia membutuhkan setidaknya 7

jam atau lebih untuk tidur pada malam hari agar dapat berfungsi dengan baik. Namun kita

tidak dapat mengidentifikasi perubahan biokimiawi spesifik yang terjadi selama tidur yang

berkontribusi dalam fungsi restoratif tersebut. Kita juga mengetahui bahwa banyak yang

terganggu oleh masalah tidur, eskipun penyebab dari beberapa masalah ini belum jelas.

Masalah tidur yang menyebabkan stress pribadi yangh signifikan atau menurunnya fungsi

sosial,pekerjaan, atau peran lain diklasifikasikan sebagai gangguan tidur.

2. Susah Tidur (insomnia)

Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau

mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti

gangguan fungsional saat bangun. Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit

atau akibat adanya permasalahan psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis

akan diperlukan. Salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi

kognitif Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan

menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur. gangguan atau kesulitan untuk

tidur nyenyak. Biasanya Insomnia banyak dialami oleh para usia lanjut dan diikuti dengan

gejala sakit kepala, kelelahan, gelisah dan bahkan depresi.

D. Klasifikasi Insomnia

a. Insomni ada tiga (3) jenis:1. Jenis transient (artinya cepat berlalu), oleh karena itu insomnia jenis ini hanya terjadi beberapa malam saja.2. Jenis Jangka pendek. Jenis dapat belangsung sampai beberapa minggu dan biasanya akan kembali seperti biasa.3. Jenis kronis (atau parah) gangguan tidak dapat tidur berlangsung lebih dari 3 minggu.

Page 10: KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)

10

b. Insomnia Primer 

Insomnia primer ini mempunyai faktor penyebab yang jelas. insomnia atau susah

tidur ini dapat mempengaruhi sekitar 3 dari 10 orang yang menderita insomnia. Pola

tidur,kebiasaan sebelum tidur dan lingkungan tempat tidur seringkali menjadi

penyebab dari jenis insomnia primer ini. Orang-orang dengan insomnia primer

memiliki kesulitan untuk tidur,  terus menerus untuk tidur, atau mengalami tidur

restorative(tidur yang membuat orang merasa segar dan berenergi) dalam waktu

sebulan atau lebih. Orang-orang muda dengan insomnia  primer biasanya mengeluh

membutuhkan waktu yang lama untuk menjadi tertidur. Sedangkan orang yang lebih

tua cenderung mengeluh sering terbangun malam hari dan bangun lebih awal dipagi

hari. Insomnia primer menyebabkan rasa lelah disiang hari dan menyebabkan

timbulnya tingkat stress pribadi yang signifikan atau kesulitan menampilkan peran

sosial,belajar, pekerjaan dan peran lain dengan baik. Tak mengherankan jika

komorbilitas(kemunculan bersama) yang tinggi antara insomnia dan masalah

psikologis lainnya  terutama kecemasan dan depresi (Breslau, dkk,1996; Morin &

ware,1996). Meskipun prevelensi dari insomnia primer tidak diketahui, gangguan ini

dipandang sebagai  bentuk ganggguan yang paling umum.

c. Insomnia Sekunder

Insomnia sekunder biasanya terjadi akibat efek dari hal lain, misalnya kondisi

medis.Masalah psikologi seperti perasaan bersedih, depresi dan dementia dapat

menyebabkanterjadinya insomnia sekunder ini pada 5 dari 10 orang. Selain itu

masalah fisik seperti penyakit arthritis, diabetes dan rasa nyeri juga dapat

menyebabkan terjadinya insomniasekunder ini dan biasanya mempengaruhi 1 dari 10

orang yang menderita insomnia ataususah tidur. Insomnia sekunder juga dapat

disebabkan oleh efek samping dari obat-obatanyang diminum untuk suatu penyakit

tertentu, penggunaan obat-obatan yang terlarang ataupun penyalahgunaan alkohol.

Faktor ini dapat mempengaruhi 1-2 dari 10 orang yang menderita insomnia.

E. Waktu yang dibutuhkan untuk tidur

a. Kebutuhan Tidur Rata-Rata Per Hari

Bayi baru lahir : Lama tidur 14-18 jam/hari dengan 50% REM dan  1 siklus tidur rata-

rata 45-60 menit.

Page 11: KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)

11

Bayi(s/d 1 thn) : 1 siklus tidur rata2 12-14 jam/hari dengan  20-30% REM dan tidur

sepanjang malam.

·         Todler(1-3 thn) : Lama tidur 11-12 jam/hari dengan   25% REM dan   Tidur

sepanjang malam + tidur siang.

Pra sekolah : ± 11 jam/hari dengan 20% REM

Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan  18,5% REM

Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM

Adolescent : ± 8,5 jam/hari dengan 20% REM

Dewasa muda : 7-8 jam/hari dengan 20-25% REM

Dewasa menengah : ± 7 jam/hari dengan 20% REM dan sering sulit tidur

Dewasa tua  : ± 6 jam/hari dengan  20-25% REM dan sering sulit tidur

F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Insomnia

a. Faktor Psikologi : Stres yang berkepanjangan paling sering menjadi penyabab dari Insomnia jenis

kronis, sedangkan berita-berita buruk gagal rencana dapat menjadi penyebab insonia transient

Problem Psikiatri Depresi paling sering ditemukan. Kamu bangun lebih pagi dari biasanya yang tidak

kamu ingini, adalah gejala paling umum dari awal depresi , Cemas ,Neorosa, dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur.

Sakit Fisik Sesak nafas pada orang yang terserang asma, sinus, flu sehingga hidung yang

tersumbat dapat merupakan penyebab gangguan tidur. Selama penyebab fisik atau sakit fisik tersebut belum dapat di tanggulangi dengan baik ,gangguan tidur atau sulit tidur akan dapat tetap dapat terjadi.

b. Faktor Lingkungan Lingkungan yang bising seperti lingkungan lintasan pesawat jet, lintasan kereta api,

pabrik atau bahkan TV tetangga dapat menjadi faktor penyebab susah tidur. Gaya Hidup Alkohol , rokok, kopi, obat penurun berat badan, jam kerja yang tidak teratur, juga

dapat menjadi faktor penyebab sulit tidur.

Beberapa pendekatan penyembuhan insomnia: tidurlah hanya sebanyak yang diperlukan untuk istirahat, atau untuk

menyegarkan badan kembali pada saat bangun tidur. Miliki jadwal tidur yang reguler dan rasional Jangan bekerja saat hendak tidur Buat udara kamar tidur segar dengan ventilasi yang baik. Kurangi suara yang tidak menyenangkan, kurangi cahaya yang tidak diperlukan. Jangan tidur pada saat kondisi sedang lapar, hal ini dapat membuat terbangun

nantinya hanya karena ingin mencari makanan.

Page 12: KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)

12

Hindari minuman yang mengandung kafein, seperti pada kopi, cola, teh dan coklat.

Percayakanlah waktu bangun pada alarm jam.Dengan sering melihat jam dikamar akan mempengaruhi reaksi emosi.

Olah raga ringan 6 jam sebelum tidur. Olah raga aerobik selama 20 menit dapat meningkatkan suhu dan metabolisme badan dan akan menurun kembali sekitar 6 jam kemudian. Penurunan metabolisme dan suhu badan dapat memungkinkan tidur nyenyak.

Hilangkan segala kecemasan, pikiran tentang rencana besok, pikiran tentang tugas yang belum selesai.

Page 13: KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)

13

G. Manfaat Tidur

1. Hidup lebih sehat dan awet muda

a. Menurut Lawrence Epstein MD, penulis buku “The Harvard medical school guide to

a good night sleep”, semakin lama semakin terlihat adanya hubungan erat antara

tidur dan kesehatan tubuh. Ternyata saat kita tidur, tekanan darah dan detak jantung

biasanya berada di titik terendah. Bila kurang tidur, tekanan darah kita akan

cenderung naik. Hubungan antara hipertensi dan lama tidur seseorang dapat

menjelaskan hasil penelitian lain yang mengaitkan kurang tidur dengan risiko terkena

serangan jantung, diabetes, naiknya berat badan dan penyakit penyakit lain. Kurang

tidur juga terbukti dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.

2. Memperindah wajah dan tubuh

a. Kurang tidur akan merubah metabolisme tubuh dan mempercepat proses penuaan.

Anda semua yang merasa kurang tidur pasti merasakannya, kalau kurang tidur pasti

wajah nampak lebih kusut dan sebaliknya ketika anda tidur dengan rileks maka akan

memperindah wajah dan tubuh anda.

3. Menjauhi Stress

a. Tak dipungkiri lagi, ketika anda tidur maka masalah-masalah yang anda pikirkan

sejenak menghilang. Sedangkan orang yang mengalami insomnia memproduksi

hormon stress yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.

4. Mencerdaskan Otak

a. Kurang tidur menimbulkan efek kognitif dan fisik mirip dengan orang yang minum

alkohol. Kondisi orang yang tidak tidur terus-menerus selama 17jam sama seperti

orang yang kadar alkohol dalam darahnya 0,05%, ini sama dengan minum dua gelas

alkohol dalam satu jam. Orang yang sulit tidur biasanya telat bangun, ritme ini akan

membuat masalah dengan proses kognitif seseorang, seperti menjadi pelupa dan sulit

berkonsentrasi. Artinya anda akan menjadi sedikit lebih bodoh setiap kali kurang

tidur.

5. Tubuh menjadi Ideal

a. Bagi anda yang sedang diet, tidur menjadi point penting untuk mendukung program

diet anda. Kurang tidur akan menurunkan metabolisme tubuh sehingga nafsu makan

meningkat.Manfaat diatas diperoleh untuk tidur yang cukup sedangkan apabila

kebanyakan tidur dapat menurunkan produktifitas hormon pertumbuhan. Oleh karena

itu, supaya hidup sehat marilah kita biasakan tidur dengan proporsi yang cukup.

Page 14: KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)

14

H. PENCEGAHAN

1. Pastikan tempat tidur nyaman dan bersih agar tidur tidak terganggu .

2. Selain itu juga jangan memikirkan masalah yang seharian dihadapi, lepaskan pikiran dan

mencoba untuk menenangkan pikiran .

3. Latihan ringan pada sore hari  agar tubuh terasa lebih lelah sehingga menyebabkan

keadaan pulas untuk tidur.

4. Hindari makan berlebihan pada saat mau tidur, juga hindari perut kosong  pada malam hari

, mengganggu tidur anda.

5. Hindari minum kopi di malam hari .

  

Page 15: KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)

15

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap

orang mempunyai kebutuhan tidur yang berbeda beda . dan dengan pola tidur yang baik dan

benar dan teratur akan memberikan efek yang baik buat tubuh. Tidur yang cukup bisa

membuat keseimbangan saraf menjadi stabil dan tidak akan terganggu sebaliknya pola tidur

yang tidak teratur bisa menyebabkan keseimbangan saraf semakin memburuk dan itu tidak

akan baik untuk kesehatan tubuh seseorang

B.     Saran

Setiap orang harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai

kebutuhannya.Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai

kegiatan dengan baik. Bidan perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan

tidur klien sesuai dengan prosedur yang benar. sehingga bidan harus mempunyai, kopetensi

yang baik terkait dengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap klien

dapat berjalan dengan baik dan benar.

  

Page 16: KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)

16

DAFTAR PUSTAKA

http://ifptasya.wordpress.com/2011/01/11/pemenuhan-kebutuhan-istirahat-dan-tidur4ns/

http://jovian.yours.tv/t944-konsep-dasar-kebutuhan-istirahat-dan-tidur-manusia

http://sofiakurniati.blogspot.com/2012/06/makalah-keperawatan-pola-istirahat-dan.html

http://dinkes.agamkab.go.id/?agam=informasi&se=detil&id=147