konsep dasar praktik kebidanan (makalah sistem saraf susah tidur/insom)
TRANSCRIPT
1
MAKALAH ELIMASI SARAF (SUSAH TIDUR)SISTEM SARAF, BAGIAN SARAF , MASALAH GANGGUAN
SUSAH TIDUR (INSOMNIA)
Diajukan sebagai tugas mata kuliahKeterampilan Dasar Praktik Kebidanan (KDPK)
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................1KATA PENGANTAR.....................................................................................................2DAFTAR ISI....................................................................................................................3BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.........................................................................................4B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................5C. TUJUAN PENULISAN.......................................................................................5
BAB II PEMBAHASANA. PENGERTIAN SISTEM SARAF.......................................................................6B. PENGERTIAN TIDUR DAN INSOMNIA ........................................................9C. KLASIFIKASI INSOMNIA................................................................................10D. MANFAAT TIDUR.............................................................................................14
BAB III PENUTUPA. KESIMPULAN....................................................................................................16B. SARAN................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri
terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan
stimulus eksternal dipantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas,atau
sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu
respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama : Input sensorik.
Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui reseptor, yang terletak di tubuh baik
eksternal (reseptor somatic) maupun internal (reseptor viseral). Aktivitas integratif. Reseptor
mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar di sepanjang saraf sampai ke otak
dan medulla spinalis, yang kemudian akan menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus,
sehingga respon terhadap informasi bisa terjadi.Output motorik. Input dari otak dan medulla
spinalis memperoleh respon yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh,yang disebut sebagai
efektor.
Tidur merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, agar kinerja dan
performa tubuh tetap optimal saat tubuh sedang terjaga. Selama tidur, tubuh akan membentuk
dan meregenerasi sel, mendukung fungsi otak, dan mengisi kembali energi tubuh. Bagi anak
dan remaja, tidur dibutuhkan untuk membantu proses tumbuh kembang mereka.
Terganggunya sitem saraf bisa berakibat fatal juga untuk orang orang yang memiliki
masalah gangguan tidur. Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan
status, kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki
berbagai sel dalam tubuh. Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting
bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel.
Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup maka jumlah energi yang di harapkan
dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-
hari terpenuhi. Selain itu,orang yang mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan
tidur lebih dari biasanya.
.
4
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian sistem saraf ?
2. Apa saja macam-macam sistem saraf ?
3. Pengertian tidur dan susah tidur ?
4. Maksud dari klasifikasi susah tidur ?
5. Berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk tidur ?
6. Apa saja yang mempengaruhi susah tidur ?
7. Apa gangguan saraf mempengaruhi susah tidur ?
8. Apa saja bagian mata ?
9. Mengapa mata berpengaruh terhadap masalah tidur ?
10. Apa saja dampak dari susah tidur ?
11. Apa manfaat dari tidur ?
C. Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Makalah ini bertujuan agar pembaca memahami seberapa pentingnya mengenai
gangguan sistem saraf yang mempengaruhi tidur.
1.3.2 Tujuan Khusus
Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai konsep sistem saraf dan masalah
gangguan saraf yang mempengaruhi sulit tidur.
Pembaca dapat melakukan tindakan keperawatan yang tepat sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
Pembaca dapat menambah pengetahuan tentang penyebab masalah sulit tidur dan dapat
memahami sumber masalah yang terkait dengan sulit tidur.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Saraf
1. Sistem Saraf
adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari
jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus
eksternal dipantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas,atau sensitivitas
terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu
respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama : Input
sensorik. Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui reseptor, yang terletak di
tubuh baik eksternal (reseptor somatic) maupun internal (reseptor viseral). Aktivitas
integratif. Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar di
sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang kemudian akan
menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus, sehingga respon terhadap informasi bisa
terjadi.Output motorik. Input dari otak dan medulla spinalis memperoleh respon yang
sesuai dari otot dan kelenjar tubuh,yang disebut sebagai efektor.
B. Pengertian macam-macam system saraf
a. Sistem saraf pusat (SSP). Terdiri dari otak dan medulla spinalis yang dilindungi tulang kranium dan kanal vertebral.
b. Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri dari saraf cranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan efektor.
Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem aferen dan sistem eferen.
a) Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SSPb) Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan kelenjar.
Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua sub divisi :
Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan lingkungan eksternal dan pembentukan respons motorik volunteer pada otot rangka.
6
Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter pada otot polos, otot jantung dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui dua jalur
Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalis Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sacral pada medulla spinalis. Sebagian besar organ internal dibawah kendali otonom memiliki inervasi simpatis &
parasimpatis.
Sel-Sel pada Sistem Saraf
a. Pengertian NeuronNeuron adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan sitoplasma.
b. Bagian Neurona. Badan sel atau perikarion, suatu neuron mengendalikan metabolisme keseluruhan
neuron.Bagian ini tersusun dari komponen berikut :
Satu nucleus tunggal, nucleolus yang menanjol dan organel lain seperti konpleks golgi dan mitochondria, tetapi nucleus ini tidak memiliki sentriol dan tidak dapat
bereplikasi. Badan nissi, terdiri dari reticulum endoplasma kasar dan ribosom-ribosom bebas serta
berperan dalam sintesis protein. Neurofibril yaitu neurofilamen dan neurotubulus yang dapat dilihat melalui
mikroskop cahaya jika diberi pewarnaan dengan perak.
b. Dendrit adalah perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek sertaberfungsi untuk menghantar impuls ke sel tubuh.
c. Akson adalah suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang daridendrite.
7
Bagian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain (sel otot atau kelenjar) atau ke badan sel neuron yang menjadi asal akson.
c. Klasifikasi Neuron
a. Fungsi.
Neuron diklasifikasi secara fungsional berdasarkan arah transmisi impulsnya. Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ
indera atau suatu organ internal ke SSP. Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP ke efektor. Interneuron (neuron yang berhubungan) ditemukan seluruhnya dalam SSP. Neuron ini
menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke interneuron lain.
b. Struktur.
Neuron diklasifikasi secara structural berdasarkan jumlah prosesnya menjadi 3.-Neuron unipolar memiliki satu akson dan dua denderit atau lebih. Sebagian besar neuron motorik, yang ditemukan dalam otak dan medulla spinalis, masuk dalam golongan ini.-Neuron bipolar memiliki satu akson dan satu dendrite. Neuron ini ditemukan pada organ indera, seperti mata, telinga dan hidung.-Neuron unipolar kelihatannya memiliki sebuah prosesus tunggal, tetapi neuron ini sebenarnya bipolar.
c. Sel Neuroglial.
Biasanya disebut glia, sel neuroglial adalah sel penunjang tambahan pada SSPyang berfungsi sebagai jaringan ikat.
8
a. Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus panjang, sebagian besar melekat pada dinding kapilar darah melalui pedikel atau “kaki vascular”.
b. Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil dan jumlah prosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek.
c. Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercaya memiliki peran fagositik.
d. Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga serebral dane. ronggal medulla spinalis.
d. Kelompok Neuron
a) Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di dalam SSP.b) Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian luar SSP dalam saraf perifer.
c) Saraf adalah kumpulan prosesus sel saraf (serabut) yang terletak di luar SSP.d) Saraf gabungan. Sebagian besar saraf perifer adalah saraf gabungan ; saraf ini mengandung serabut arefen dan eferen yang termielinisasi dan yang tidak termielinisasi.e) Traktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otak atau medulla spinalis yang memiliki origo dan tujuan yang sama.f) Komisura adalah pita serabut saraf yang menghubungkan sisi-sisi yang berlawanan pada otak atau medulla spinalis
C. Pengertian Tidur dan Susah Tidur (insomnia)
1. Tidur
Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang disertai peningkatan
ambang rangsangan yang tinggi terhadap stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur,
silih berganti dengan keadaan terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman).
Traktus Spinotalamikus
9
Pendapat lain juga menyebutkan bahwa tidur merupakan suatu keadaan istirahat yang terjadi
dalam suatu waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki sistem
tubuh/memulihkan energi. Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode tidak sadar
yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga.
Tidur adalah fungsi biologis yang dalam berbagai hal tetap misterius. Kita tahu bahwa
tidur memiliki fungsi restorative dan sebagaian besar manusia membutuhkan setidaknya 7
jam atau lebih untuk tidur pada malam hari agar dapat berfungsi dengan baik. Namun kita
tidak dapat mengidentifikasi perubahan biokimiawi spesifik yang terjadi selama tidur yang
berkontribusi dalam fungsi restoratif tersebut. Kita juga mengetahui bahwa banyak yang
terganggu oleh masalah tidur, eskipun penyebab dari beberapa masalah ini belum jelas.
Masalah tidur yang menyebabkan stress pribadi yangh signifikan atau menurunnya fungsi
sosial,pekerjaan, atau peran lain diklasifikasikan sebagai gangguan tidur.
2. Susah Tidur (insomnia)
Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau
mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti
gangguan fungsional saat bangun. Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit
atau akibat adanya permasalahan psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis
akan diperlukan. Salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi
kognitif Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan
menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur. gangguan atau kesulitan untuk
tidur nyenyak. Biasanya Insomnia banyak dialami oleh para usia lanjut dan diikuti dengan
gejala sakit kepala, kelelahan, gelisah dan bahkan depresi.
D. Klasifikasi Insomnia
a. Insomni ada tiga (3) jenis:1. Jenis transient (artinya cepat berlalu), oleh karena itu insomnia jenis ini hanya terjadi beberapa malam saja.2. Jenis Jangka pendek. Jenis dapat belangsung sampai beberapa minggu dan biasanya akan kembali seperti biasa.3. Jenis kronis (atau parah) gangguan tidak dapat tidur berlangsung lebih dari 3 minggu.
10
b. Insomnia Primer
Insomnia primer ini mempunyai faktor penyebab yang jelas. insomnia atau susah
tidur ini dapat mempengaruhi sekitar 3 dari 10 orang yang menderita insomnia. Pola
tidur,kebiasaan sebelum tidur dan lingkungan tempat tidur seringkali menjadi
penyebab dari jenis insomnia primer ini. Orang-orang dengan insomnia primer
memiliki kesulitan untuk tidur, terus menerus untuk tidur, atau mengalami tidur
restorative(tidur yang membuat orang merasa segar dan berenergi) dalam waktu
sebulan atau lebih. Orang-orang muda dengan insomnia primer biasanya mengeluh
membutuhkan waktu yang lama untuk menjadi tertidur. Sedangkan orang yang lebih
tua cenderung mengeluh sering terbangun malam hari dan bangun lebih awal dipagi
hari. Insomnia primer menyebabkan rasa lelah disiang hari dan menyebabkan
timbulnya tingkat stress pribadi yang signifikan atau kesulitan menampilkan peran
sosial,belajar, pekerjaan dan peran lain dengan baik. Tak mengherankan jika
komorbilitas(kemunculan bersama) yang tinggi antara insomnia dan masalah
psikologis lainnya terutama kecemasan dan depresi (Breslau, dkk,1996; Morin &
ware,1996). Meskipun prevelensi dari insomnia primer tidak diketahui, gangguan ini
dipandang sebagai bentuk ganggguan yang paling umum.
c. Insomnia Sekunder
Insomnia sekunder biasanya terjadi akibat efek dari hal lain, misalnya kondisi
medis.Masalah psikologi seperti perasaan bersedih, depresi dan dementia dapat
menyebabkanterjadinya insomnia sekunder ini pada 5 dari 10 orang. Selain itu
masalah fisik seperti penyakit arthritis, diabetes dan rasa nyeri juga dapat
menyebabkan terjadinya insomniasekunder ini dan biasanya mempengaruhi 1 dari 10
orang yang menderita insomnia ataususah tidur. Insomnia sekunder juga dapat
disebabkan oleh efek samping dari obat-obatanyang diminum untuk suatu penyakit
tertentu, penggunaan obat-obatan yang terlarang ataupun penyalahgunaan alkohol.
Faktor ini dapat mempengaruhi 1-2 dari 10 orang yang menderita insomnia.
E. Waktu yang dibutuhkan untuk tidur
a. Kebutuhan Tidur Rata-Rata Per Hari
Bayi baru lahir : Lama tidur 14-18 jam/hari dengan 50% REM dan 1 siklus tidur rata-
rata 45-60 menit.
11
Bayi(s/d 1 thn) : 1 siklus tidur rata2 12-14 jam/hari dengan 20-30% REM dan tidur
sepanjang malam.
· Todler(1-3 thn) : Lama tidur 11-12 jam/hari dengan 25% REM dan Tidur
sepanjang malam + tidur siang.
Pra sekolah : ± 11 jam/hari dengan 20% REM
Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM
Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM
Adolescent : ± 8,5 jam/hari dengan 20% REM
Dewasa muda : 7-8 jam/hari dengan 20-25% REM
Dewasa menengah : ± 7 jam/hari dengan 20% REM dan sering sulit tidur
Dewasa tua : ± 6 jam/hari dengan 20-25% REM dan sering sulit tidur
F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Insomnia
a. Faktor Psikologi : Stres yang berkepanjangan paling sering menjadi penyabab dari Insomnia jenis
kronis, sedangkan berita-berita buruk gagal rencana dapat menjadi penyebab insonia transient
Problem Psikiatri Depresi paling sering ditemukan. Kamu bangun lebih pagi dari biasanya yang tidak
kamu ingini, adalah gejala paling umum dari awal depresi , Cemas ,Neorosa, dan gangguan psikologi lainnya sering menjadi penyebab dari gangguan tidur.
Sakit Fisik Sesak nafas pada orang yang terserang asma, sinus, flu sehingga hidung yang
tersumbat dapat merupakan penyebab gangguan tidur. Selama penyebab fisik atau sakit fisik tersebut belum dapat di tanggulangi dengan baik ,gangguan tidur atau sulit tidur akan dapat tetap dapat terjadi.
b. Faktor Lingkungan Lingkungan yang bising seperti lingkungan lintasan pesawat jet, lintasan kereta api,
pabrik atau bahkan TV tetangga dapat menjadi faktor penyebab susah tidur. Gaya Hidup Alkohol , rokok, kopi, obat penurun berat badan, jam kerja yang tidak teratur, juga
dapat menjadi faktor penyebab sulit tidur.
Beberapa pendekatan penyembuhan insomnia: tidurlah hanya sebanyak yang diperlukan untuk istirahat, atau untuk
menyegarkan badan kembali pada saat bangun tidur. Miliki jadwal tidur yang reguler dan rasional Jangan bekerja saat hendak tidur Buat udara kamar tidur segar dengan ventilasi yang baik. Kurangi suara yang tidak menyenangkan, kurangi cahaya yang tidak diperlukan. Jangan tidur pada saat kondisi sedang lapar, hal ini dapat membuat terbangun
nantinya hanya karena ingin mencari makanan.
12
Hindari minuman yang mengandung kafein, seperti pada kopi, cola, teh dan coklat.
Percayakanlah waktu bangun pada alarm jam.Dengan sering melihat jam dikamar akan mempengaruhi reaksi emosi.
Olah raga ringan 6 jam sebelum tidur. Olah raga aerobik selama 20 menit dapat meningkatkan suhu dan metabolisme badan dan akan menurun kembali sekitar 6 jam kemudian. Penurunan metabolisme dan suhu badan dapat memungkinkan tidur nyenyak.
Hilangkan segala kecemasan, pikiran tentang rencana besok, pikiran tentang tugas yang belum selesai.
13
G. Manfaat Tidur
1. Hidup lebih sehat dan awet muda
a. Menurut Lawrence Epstein MD, penulis buku “The Harvard medical school guide to
a good night sleep”, semakin lama semakin terlihat adanya hubungan erat antara
tidur dan kesehatan tubuh. Ternyata saat kita tidur, tekanan darah dan detak jantung
biasanya berada di titik terendah. Bila kurang tidur, tekanan darah kita akan
cenderung naik. Hubungan antara hipertensi dan lama tidur seseorang dapat
menjelaskan hasil penelitian lain yang mengaitkan kurang tidur dengan risiko terkena
serangan jantung, diabetes, naiknya berat badan dan penyakit penyakit lain. Kurang
tidur juga terbukti dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.
2. Memperindah wajah dan tubuh
a. Kurang tidur akan merubah metabolisme tubuh dan mempercepat proses penuaan.
Anda semua yang merasa kurang tidur pasti merasakannya, kalau kurang tidur pasti
wajah nampak lebih kusut dan sebaliknya ketika anda tidur dengan rileks maka akan
memperindah wajah dan tubuh anda.
3. Menjauhi Stress
a. Tak dipungkiri lagi, ketika anda tidur maka masalah-masalah yang anda pikirkan
sejenak menghilang. Sedangkan orang yang mengalami insomnia memproduksi
hormon stress yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.
4. Mencerdaskan Otak
a. Kurang tidur menimbulkan efek kognitif dan fisik mirip dengan orang yang minum
alkohol. Kondisi orang yang tidak tidur terus-menerus selama 17jam sama seperti
orang yang kadar alkohol dalam darahnya 0,05%, ini sama dengan minum dua gelas
alkohol dalam satu jam. Orang yang sulit tidur biasanya telat bangun, ritme ini akan
membuat masalah dengan proses kognitif seseorang, seperti menjadi pelupa dan sulit
berkonsentrasi. Artinya anda akan menjadi sedikit lebih bodoh setiap kali kurang
tidur.
5. Tubuh menjadi Ideal
a. Bagi anda yang sedang diet, tidur menjadi point penting untuk mendukung program
diet anda. Kurang tidur akan menurunkan metabolisme tubuh sehingga nafsu makan
meningkat.Manfaat diatas diperoleh untuk tidur yang cukup sedangkan apabila
kebanyakan tidur dapat menurunkan produktifitas hormon pertumbuhan. Oleh karena
itu, supaya hidup sehat marilah kita biasakan tidur dengan proporsi yang cukup.
14
H. PENCEGAHAN
1. Pastikan tempat tidur nyaman dan bersih agar tidur tidak terganggu .
2. Selain itu juga jangan memikirkan masalah yang seharian dihadapi, lepaskan pikiran dan
mencoba untuk menenangkan pikiran .
3. Latihan ringan pada sore hari agar tubuh terasa lebih lelah sehingga menyebabkan
keadaan pulas untuk tidur.
4. Hindari makan berlebihan pada saat mau tidur, juga hindari perut kosong pada malam hari
, mengganggu tidur anda.
5. Hindari minum kopi di malam hari .
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap
orang mempunyai kebutuhan tidur yang berbeda beda . dan dengan pola tidur yang baik dan
benar dan teratur akan memberikan efek yang baik buat tubuh. Tidur yang cukup bisa
membuat keseimbangan saraf menjadi stabil dan tidak akan terganggu sebaliknya pola tidur
yang tidak teratur bisa menyebabkan keseimbangan saraf semakin memburuk dan itu tidak
akan baik untuk kesehatan tubuh seseorang
B. Saran
Setiap orang harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai
kebutuhannya.Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai
kegiatan dengan baik. Bidan perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan
tidur klien sesuai dengan prosedur yang benar. sehingga bidan harus mempunyai, kopetensi
yang baik terkait dengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap klien
dapat berjalan dengan baik dan benar.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://ifptasya.wordpress.com/2011/01/11/pemenuhan-kebutuhan-istirahat-dan-tidur4ns/
http://jovian.yours.tv/t944-konsep-dasar-kebutuhan-istirahat-dan-tidur-manusia
http://sofiakurniati.blogspot.com/2012/06/makalah-keperawatan-pola-istirahat-dan.html
http://dinkes.agamkab.go.id/?agam=informasi&se=detil&id=147